Dokumen ini membahas pengendalian semut, termasuk jenis dan karakteristik berbagai spesies semut, penyakit yang ditularkan, dan metode pencegahan. Jenis semut yang dijelaskan antara lain semut api, semut Argentina, semut siafu, dan semut bulldog, yang dapat menyebabkan reaksi alergi berat atau luka pada manusia. Upaya pencegahan mencakup menghindari menggaruk gigitan dan mengoleskan antibiotik untuk
1. PENGENDALIAN SEMUT
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
TAHUN AJARAN 2014/2015
3. Semut adalah..
Serangga eusosial yang berasal dari keluarga
Formicidae. semut pejantan, dan ratu semut.
Semut memiliki kebiasaan hidup/bionomik yang
unik dan berbeda dari hewan-hewan yang lainnya.
Cara hidup ini dilakukan oleh mereka untuk
bertahan hidup dan melangsungkan keturunan
mereka. Salah satu cara hidup yang unik dari
semut adalah sistem koloni mereka. Dalam konsep
berkoloni, mereka tidak mengenal diskriminasi,
seperti kaya-miskin, atau perebutan kekuasaan.
4. Macam-macamSpesies Semut
1. Semut Pemotong Daun
Kebiasaan mereka membawa potongan daun yang mereka
potong di atas kepalanya. Semut ini bersembunyi di bawah
daun, yang sangat besar dibandingkan ukuran tubuh
mereka.
5. 2. Semut Rangrang
Semut rangrang hidup di pohon, membangun sarang dari daun.
Dengan mengombinasikan daun, mereka mampu membentuk
satu sarang di beberapa pohon, sehingga bisa mendukung
populasi yang jauh lebih besar.
6. 3. Semut Pemanen
Mereka mengumpulkan benih dan menyimpannya dalam
ruangan yang disiapkan secara khusus. Benih-benih ini, yang
mengandung karbohidrat, digunakan untuk memproduksi gula
yang akan memberi makan larva dan pekerja lain.
7. 4. Semut Madu
Pekerja spesies ini, disebut semut madu, mengumpulkan madu
dari kutu, biji (coccidae), dan bunga. Metode semut
mengumpulkan dari kutu sangat menarik. Si semut mendekati
kutu dan mulai mendorong perutnya. Kutu memberikan setetes
buangan kepada semut. Semut mulai mendorong perut kutu lagi
untuk mendapat madu lebih banyak, lalu menyedot cairan yang
keluar.
8. 5. Semut Kayu
Semut kayu terkenal dengan bukit yang mereka bangun dari
daun cemara dan cabang tipis di atas sarang bawah tanah
mereka. Sarang ini biasanya ditemukan di sekitar batang pohon.
Bagian sarang yang di atas tanah, terbuat dari ranting, tangkai
daun, dan daun cemara, adalah atap sarang.
9. 6. Semut Legiun
Salah satu hewan yang paling ditakuti di hutan adalah semut
legiun. Komunitas semut ini dinamai “pasukan” karena tindakan
mereka memiliki disiplin militer sejati.
Semut legiun adalah hewan karnivora. Mereka melahap segala
sesuatu yang terlihat. Setiap semut panjangnya 6-12 milimeter,
tetapi jumlah mereka yang besar dan disiplin mengimbangi
kekurangan mereka dari segi ukuran.
10. 7. Semut Beludru
Semut beludru yang hidup di gurun pasir memiliki tubuh
berbulu banyak. Bulu alami mereka merupakan lapisan yang
mengisolasi panas. Ia menyimpan panas selama malam-malam
dingin di gurun pasir, dan melindungi diri dari panas di siang
hari. Karena bersayap, semut beludru jantan bisa menghindari
panasnya pasir dengan terbang.
11. 8. Semut Api
Semut api adalah serangga merah berukuran kecil. Namun,
mereka mampu melakukan hal-hal besar. Ratu semut jenis ini,
yang memiliki 20 varietas di Amerika saja, dapat memproduksi
hingga 5000 telur sehari
12. 9. Semut Gurun
Namib ocymyrmex, yang merupakan semut gurun hitam
berukuran sedang dan berkaki panjang, hidup dalam panas
tinggi ini?
Bagi semut Namib, hari biasa di gurun tidak dimulai pada satu
waktu tertentu. Yang memulai hari-hari adalah suhu permukaan
pasir standar setelah mencapai 30°C. Tepat pada suhu ini semut
mulai keluar dari sarang bawah tanah untuk mencari makanan.
13. Jenis Penyakit atau Gangguan Kesehatan
yang Ditimbulkan
Reaksi alergi berat (anaphylaxis)
Reaksi ini tergolong tidak biasa, namun dapat mengancam
kehidupan dan membutuhkan pertolongan darurat. Tanda-tanda
atau gejalanya adalah:
• Terkejut (shock)
• Bengkak di bibir, lidah, telinga, kelopak mata, telapak
tangan, telapak kaki, dan selaput lendir (angioedema).
• Rasa gatal dengan bintik-bintik merah dan bengkak.
14. Semut dapat mengkontaminasi makanan dan air akibat
aktivitas mencari makanannya. Spesies tertentu seperti
Monomorodium pharaonis dapat meyebabkan iritasi dan
luka pada kulit serta menularkan kuman pathogen.
Kebiasaan makan serangga mati atau makanan tercemar
semut juga mirip vektor beberapa kuman seperti
(Salmonella, Clostridium, Pseudomonas, Streptococcus &
beberapa spesies jamur). Gigitan dari sebagian spesies
semut pekerja menimbulkan rasa nyeri & gatal.
16. 1. SemutApi (Solenopsis invicta)
Dikenal dengan koloni semut yang besar
berlindung dalam gundukan dan bersifat agresif,
mereka menyerang dalam kawanan setelah
mencium feromon yang dikeluarkan oleh sengatan
semut pertama.
17. 2. SemutAgentina (Linepithema humile)
"Semut Argentina (panjang1 / 10 inci) merupakan
spesies semut sosial, yang dikenal luas dengan
organisasi koloni nya. Bahkan, kemiripan genetik
yang sangat mirip diantara semut-semut tersebut,
seekor semut individu dapat berjalan ke berbagai
koloni terdekat tanpa dibunuh untuk intrusi.
Gabungan dari beberapa koloni semut ini bersifat
sangat merusak, terutama jika dekat pemukiman
manusia.
18. 3. Semut Siafu (Dorylus nigricans)
"Semut berbaris melalui hutan dalam kelompok jutaan, makan apa
pun yang bergerak dan sangat mempengaruhi lingkungan setempat
(bahkan gajah lari dari mereka). Istilah "semut pembunuh" biasanya
berlaku untuk spesies ini hanya karena besarnya ukuran koloni (lebih
dari 20 juta ekor). Ketika dalam perjalanan besar, semut berjalan
dalam barisan panjang di lantai hutan, semut dengan kelas yang lebih
kuat dari semut tersebut berjalan di sisi yang berlawanan mengapit
semut lainnya dengan posisi rahang bersiaga.
19. 4. Semut Bulldog (Myrmecia Forficata)
Sangat menakutkan bila membandingkan banyaknya
keterampilan predator/pembunuh yang mereka miliki
dibandingkan dengan spesies semut lain, seperti penglihatan
yang sangat baik. Sengatannya sangat menyakitkan yang dapat
menyebabkan syok anafilaksis pada orang alergi, dan mereka
sangat agresif untuk penyusup, termasuk manusia.
20. Distribusi atau Penyebaran Penyakit atau
Gangguan Kesehatan
Distribusi atau penyebaran penyakit atau gangguan
kesehatan karena semut akan terjadi jika sarang semut
semakin banyak karena adanya makanan semut seperti
gula dan lain-lain di suatu tempat sehingga menyebabkan
sangat berpotensi mengganggu kesehatan manusia di
lingkungan sekitarnya.
21. Siklus Penyakit dan Cara Penularan
Penyakit
Manusia
Hidup di sekitar
lingkungan yang
terdapat sarang semut
Manusia berpotesi
terkena penyakit
22. Fisiologi dan Bionomik
• Semut memiliki ciri khusus pada dua antena di
kepalanya, dengan antena tersebut semut dapat
menyentuh, membau dan merasakan getaran bunyi,
sedangkan mulut pada semut dipergunakan untuk
mengecap. Semut berkomunikasi dengan semut lain
dengan antenanya.
23. • Semut juga memiliki kebiasaan tersendiri (bionomik semut)
yaitu sebagai berikut:
1. Semut hidup berkoloni
2. Sistem kasta
3. Semut menjaga pintu
4. Sarang sebagai markasnya, sistem pertahanan teratur
5. Menjalani hidup berdasarkan pertukaran berita timbal
balik
6. Bau koloni sebagai kartu identitas semut
7. Fungsi sentuhan dan komunikasi kimiawi
8. Komunikasi dengan bunyi
24. Metode Pengendalian
1. Pengendalian langsung
a. Preventive action (penyimpanan langsung)
b. Memindahkan sarang semut
2. Pengendalian umum
a. Residual spraying
b. Ant baiting (umpan)
25. Upaya Pencegahan Penyakit
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh semut dapat
dicegah dengan berbagai cara, antara lain:
1. Jangan menggaruk bekas gigitan
Menggaruk bekas gigitan hanya akan membuat infeksi
menyebar ke daerah yang lebih luas. Obat antihistamin
oral mungkin diperlukan bagi orang yang alergi terhadap
gigitan semut beracun.
26. 2. Oleskan krim antiseptik
Mengoleskan krim kortikosteroid topikal seperti
Hidrokortison 1% akan membantu mengurangi bengkak
dan gatal akibat gigitan semut api. Jika tidak tersedia,
Anda bisa membuat pasta dari aspirin yang dihaluskan
dan diberi sedikit air. Oleskan pasta ini pada kulit yang
terkena gigitan. Cara lain, kompres gigitan dengan air
dingin untuk mencegah pembengkakan.