SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Kelompok 1 Parasitologi
 Adie Nanda Putera R.
 AfifaA Maitsa P.
 Agustinus Binuka Wahyu P.
 Amalia Sesar S.
 Amelia Dizzy P.
Taenia solium
• Taksonomi:
-Kingdom: Animalia
-Phylum : Platyhelminthes
-Class : Cestoda
-Ordo : Cyclophyllidea
-Family : Taeniidae
-Genus : Taenia
-Species : solium
• Hospes definitif : Manusia
• Hospes perantara : Babi
• Nama penyakit :
-Teniasis
-Sistiserkosis
Siklus Hidup
 Dalam tubuh manusia, proglotid cacing pita dewasa yang mengandung embrio
melepaskan diri dari rangkaian proglotid serta keluar bersama dengan feses.
 Bila proglotid dewasa ini tertelan oleh babi, maka dalam usus babi, selubung telur
dalam proglotid akan larut hingga keluar larva yang disebut heksakan atau
ongkosfer.
 Dengan menembus usus babi, heksakan ikut aliran darah dan singgah pada otot
atau jaringan tubuh lainnya kemudian larva ini akan berkembang menjadi sistiserkus.
 Apabila manusia memakan daging babi yang mengandung sistiserkus ini maka
sistiserkus ini akan tumbuh menjadi cacing pita dewasa dalam usus manusia.
Kemudian daur hidup cacing ini akan terulang kembali.
Morfologi Taenia solium
• Cacing dewasa berukuran ± 2 – 4 m
• Terdiri dari skoleks, leher, dan strobila yang terdiri dari 800 – 1000 ruas proglotid
• Skoleks yang bulat berukuran kira-kira 1 mm, mempunyai 4 buah batil isap dengan
rostelum yang mempunyai 2 baris kait-kait, masing-masing sebanyak 25 – 30
buah
• Strobila terdiri atas rangkaian proglotid yang belum dewasa (imatur), dewasa
(matur) dan menggandung telur (gravid)
• Bentuk proglotid gravid mempunyai ukuran panjang hampir sama dengan lebarnya
• Proglotid gravid berisi 30.000 -50.000 buah telur
• Telur matang tidak dapat dibedakan dengan telur Taenia saginata
• Jumlah cabang uterus pada proglotid gravid adalah 7 – 12 buah pada satu sisi
• Lubang kelamin letaknya bergantian selang-seling pada sisi kanan atau kiri strobila
secara tidak beraturan
Skoleks Taenia solium
Bagian Tubuh
Taenia solium
Morfologi Telur Taenia solium
• Telur dibungkus embriofor berisi suatu embrio heksakan yang disebut onkosfer.
• Bentuk agak bulat (30 – 40) x (20 – 30) µm.
• Dinding bergaris radial.
• Telur yang baru keluar dari uterus masih diseliputi selaput tipis yang disebut lapisan luar
telur.
• Gejala Klinis
1. Nyeri ulu hati, diare, obstipasi, eosinofilia,
peritonitis.
2. Manusia dapat juga menderita sistiserkosis
(infestasi stadium larva) pada jaringan subkutis, mata,
otot, otak, hati, limpa.
3. Bila mengenai jaringan otak atau medulla spinalis
dapat mengakibatkan epilepsi, meningo-ensefalitis,
hidrosefalus internus.
4. Sistiserkosis serebri sering menimbulkan gejala
epilepsi atau gejala tekanan intrakranial meninggi
dengan sakit kepala dan muntah yang menyerupai
gejala tumor otak. Pada kasus yang berlangsung lama
dapat dijumpai bintik kallsifikasi dalam otak.
• Diagnosa
1. Proglotid atau telur dalam tinja
2. Untuk sistiserkosis, menemukan sistiserkus dalam
benjolan di bawah kulit
3. Reaksi imunologi
Pencegahan
1. Pemakaian jamban keluarga ,sehingga tinja manusia tidak
dimakan oleh babi dan tidak mencemari tanah atau rumput.
2. Pemelihara sapi atau babi pada tempat yang tidak tercemar
atau sapi dikandangkan sehingga tidak dapat berkeliaran
3. Menghilangkan kebiasaan maka makanan yang mengandung
daging setengah matang atau mentah.
4. Memasak daging sampai matang ( diatas 57 º C dalam waktu
cukup lama ) atau membekukan dibawah 10º selama 5 hari .
Pengobatan Sistiserkosis
1. Obat Praziquantel dengan dosis 50 mg/kg BB/hari, dosis tunggal
/dibagi 3 dosis per oral selama 15 hari.
2. Albendazole 15 mg/kg BB/hari, dosis tunggal dibagi 3 dosis per
oral selama 7 hari.
Untuk pengobatan dengan praziquantel maupun albendazole,reaksi dari
tubuh dapat dikurangidengan memberikan kortikosteroid (prednison
1mg/kg BB/hari dosis tunggal/dibagi 3 dosis atau dexamethasone
dengan dosis yang setara dengan prednison).
Pemberian praziquantel maupun albendasole harus dibawah
pengawasan petugas kesehatan atau dilakukan dirumah sakit.
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Enterobius vermicularis
Enterobius vermicularisEnterobius vermicularis
Enterobius vermicularisMulkan Fadhli
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERIAmphie Yuurisman
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaIrwin Septian
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)PRAMITHA GALUH
 
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1Awe Wardani
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinMita Yurike
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannyasiska fiany
 
Ppt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotikPpt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotikWiddya Anggraini
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiIrawati Nurani
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiGoogle
 
Trypanosoma brucei gambiense
Trypanosoma brucei gambienseTrypanosoma brucei gambiense
Trypanosoma brucei gambienseganish anggraeni
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positiflissura chatami
 

What's hot (20)

Leukosit 2
Leukosit 2Leukosit 2
Leukosit 2
 
Enterobius vermicularis
Enterobius vermicularisEnterobius vermicularis
Enterobius vermicularis
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
Pewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimiaPewarnaan histokimia
Pewarnaan histokimia
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
 
Ppt nematoda.
Ppt nematoda.Ppt nematoda.
Ppt nematoda.
 
Giardia Lamblia
Giardia LambliaGiardia Lamblia
Giardia Lamblia
 
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
 
Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urin
 
Virologi
VirologiVirologi
Virologi
 
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan PengendaliannyaKutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
Kutu busuk, kutu kepala, kutu kelamin dan Pengendaliannya
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Ppt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotikPpt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotik
 
Morfologi fungi
Morfologi fungiMorfologi fungi
Morfologi fungi
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
Trypanosoma brucei gambiense
Trypanosoma brucei gambienseTrypanosoma brucei gambiense
Trypanosoma brucei gambiense
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
 

Viewers also liked

Nematoda parasit usus 2
Nematoda parasit usus 2Nematoda parasit usus 2
Nematoda parasit usus 2Iqbal Agung
 
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes Rian Maulana
 
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesBahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesRaden Iqrafia Ashna
 
Makalah nematoda
Makalah nematoda Makalah nematoda
Makalah nematoda R Januari
 
Platyhelminthes ppt bio x.1
Platyhelminthes  ppt bio x.1Platyhelminthes  ppt bio x.1
Platyhelminthes ppt bio x.1nakur14
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesImawaty Yulia
 

Viewers also liked (8)

Cestodes
CestodesCestodes
Cestodes
 
Nematoda parasit usus 2
Nematoda parasit usus 2Nematoda parasit usus 2
Nematoda parasit usus 2
 
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes
Power Point Biologi SMA Platyhelminthes & Nemathelminthes
 
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesBahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
 
Makalah nematoda
Makalah nematoda Makalah nematoda
Makalah nematoda
 
Platyhelminthes ppt bio x.1
Platyhelminthes  ppt bio x.1Platyhelminthes  ppt bio x.1
Platyhelminthes ppt bio x.1
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
Phylum Platyhelminthes
Phylum PlatyhelminthesPhylum Platyhelminthes
Phylum Platyhelminthes
 

Similar to TaeniaSolium

Similar to TaeniaSolium (20)

3. helminthes
3. helminthes3. helminthes
3. helminthes
 
Cestoda patogen 2
Cestoda patogen 2Cestoda patogen 2
Cestoda patogen 2
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
 
Platyhelminthes & nematoda
Platyhelminthes & nematodaPlatyhelminthes & nematoda
Platyhelminthes & nematoda
 
Entomologi
EntomologiEntomologi
Entomologi
 
nemathelminthes
nemathelminthesnemathelminthes
nemathelminthes
 
1. bahan ajar
1. bahan ajar1. bahan ajar
1. bahan ajar
 
Ppt parasit iv
Ppt parasit ivPpt parasit iv
Ppt parasit iv
 
Xmia9 platyhelminthes
Xmia9 platyhelminthesXmia9 platyhelminthes
Xmia9 platyhelminthes
 
(Ascaris lumbricoides).pptx
(Ascaris lumbricoides).pptx(Ascaris lumbricoides).pptx
(Ascaris lumbricoides).pptx
 
Yise mifdiani+nor baiti
Yise mifdiani+nor baitiYise mifdiani+nor baiti
Yise mifdiani+nor baiti
 
Makalah Multiceps spp
Makalah Multiceps sppMakalah Multiceps spp
Makalah Multiceps spp
 
Spermatogenesis
SpermatogenesisSpermatogenesis
Spermatogenesis
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
 
Maklah Echinococcus Granulosus
Maklah Echinococcus GranulosusMaklah Echinococcus Granulosus
Maklah Echinococcus Granulosus
 
Platyhelminthes regina
Platyhelminthes reginaPlatyhelminthes regina
Platyhelminthes regina
 
ANIMALIA
ANIMALIAANIMALIA
ANIMALIA
 
Cacing nematoda
Cacing nematodaCacing nematoda
Cacing nematoda
 
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthes
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthesPresentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthes
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthes
 
organ reproduksi jantan
organ reproduksi jantanorgan reproduksi jantan
organ reproduksi jantan
 

TaeniaSolium

  • 1. Kelompok 1 Parasitologi  Adie Nanda Putera R.  AfifaA Maitsa P.  Agustinus Binuka Wahyu P.  Amalia Sesar S.  Amelia Dizzy P.
  • 2. Taenia solium • Taksonomi: -Kingdom: Animalia -Phylum : Platyhelminthes -Class : Cestoda -Ordo : Cyclophyllidea -Family : Taeniidae -Genus : Taenia -Species : solium • Hospes definitif : Manusia • Hospes perantara : Babi • Nama penyakit : -Teniasis -Sistiserkosis
  • 4.  Dalam tubuh manusia, proglotid cacing pita dewasa yang mengandung embrio melepaskan diri dari rangkaian proglotid serta keluar bersama dengan feses.  Bila proglotid dewasa ini tertelan oleh babi, maka dalam usus babi, selubung telur dalam proglotid akan larut hingga keluar larva yang disebut heksakan atau ongkosfer.  Dengan menembus usus babi, heksakan ikut aliran darah dan singgah pada otot atau jaringan tubuh lainnya kemudian larva ini akan berkembang menjadi sistiserkus.  Apabila manusia memakan daging babi yang mengandung sistiserkus ini maka sistiserkus ini akan tumbuh menjadi cacing pita dewasa dalam usus manusia. Kemudian daur hidup cacing ini akan terulang kembali.
  • 5. Morfologi Taenia solium • Cacing dewasa berukuran ± 2 – 4 m • Terdiri dari skoleks, leher, dan strobila yang terdiri dari 800 – 1000 ruas proglotid • Skoleks yang bulat berukuran kira-kira 1 mm, mempunyai 4 buah batil isap dengan rostelum yang mempunyai 2 baris kait-kait, masing-masing sebanyak 25 – 30 buah • Strobila terdiri atas rangkaian proglotid yang belum dewasa (imatur), dewasa (matur) dan menggandung telur (gravid) • Bentuk proglotid gravid mempunyai ukuran panjang hampir sama dengan lebarnya • Proglotid gravid berisi 30.000 -50.000 buah telur • Telur matang tidak dapat dibedakan dengan telur Taenia saginata • Jumlah cabang uterus pada proglotid gravid adalah 7 – 12 buah pada satu sisi • Lubang kelamin letaknya bergantian selang-seling pada sisi kanan atau kiri strobila secara tidak beraturan
  • 8. Morfologi Telur Taenia solium • Telur dibungkus embriofor berisi suatu embrio heksakan yang disebut onkosfer. • Bentuk agak bulat (30 – 40) x (20 – 30) µm. • Dinding bergaris radial. • Telur yang baru keluar dari uterus masih diseliputi selaput tipis yang disebut lapisan luar telur.
  • 9. • Gejala Klinis 1. Nyeri ulu hati, diare, obstipasi, eosinofilia, peritonitis. 2. Manusia dapat juga menderita sistiserkosis (infestasi stadium larva) pada jaringan subkutis, mata, otot, otak, hati, limpa. 3. Bila mengenai jaringan otak atau medulla spinalis dapat mengakibatkan epilepsi, meningo-ensefalitis, hidrosefalus internus. 4. Sistiserkosis serebri sering menimbulkan gejala epilepsi atau gejala tekanan intrakranial meninggi dengan sakit kepala dan muntah yang menyerupai gejala tumor otak. Pada kasus yang berlangsung lama dapat dijumpai bintik kallsifikasi dalam otak. • Diagnosa 1. Proglotid atau telur dalam tinja 2. Untuk sistiserkosis, menemukan sistiserkus dalam benjolan di bawah kulit 3. Reaksi imunologi
  • 10. Pencegahan 1. Pemakaian jamban keluarga ,sehingga tinja manusia tidak dimakan oleh babi dan tidak mencemari tanah atau rumput. 2. Pemelihara sapi atau babi pada tempat yang tidak tercemar atau sapi dikandangkan sehingga tidak dapat berkeliaran 3. Menghilangkan kebiasaan maka makanan yang mengandung daging setengah matang atau mentah. 4. Memasak daging sampai matang ( diatas 57 º C dalam waktu cukup lama ) atau membekukan dibawah 10º selama 5 hari .
  • 11. Pengobatan Sistiserkosis 1. Obat Praziquantel dengan dosis 50 mg/kg BB/hari, dosis tunggal /dibagi 3 dosis per oral selama 15 hari. 2. Albendazole 15 mg/kg BB/hari, dosis tunggal dibagi 3 dosis per oral selama 7 hari. Untuk pengobatan dengan praziquantel maupun albendazole,reaksi dari tubuh dapat dikurangidengan memberikan kortikosteroid (prednison 1mg/kg BB/hari dosis tunggal/dibagi 3 dosis atau dexamethasone dengan dosis yang setara dengan prednison). Pemberian praziquantel maupun albendasole harus dibawah pengawasan petugas kesehatan atau dilakukan dirumah sakit.