SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Musni Umar, Ph.D
Solusi Mengakhiri Terorisme
di Indonesia
Oleh Musni Umar, Ph.D
Sociologist and Researcher
Direktur Eksekutif Institute for Social Empowerment
and Democracy (INSED)
Pengantar
Terorisme, teror dan teroris merupakan permasalahan
yang sangat kompleks. Kompleksitas tersebut dapat
dilihat dari sulitnya para ahli untuk mencapai kata
sepakat terhadap definisi daripada
terorisme, identifikasi tindakan, karakteristik maupun
akar permasalahan terorisme.
Sampai saat ini tidak ada satu definisi tunggal yang
dapat mewakili fenomena terorisme diseluruh dunia.
Kompleksitas juga muncul karena faktanya, label
‘terorisme’ digunakan untuk mengidentifikasi berbagai
macam fenomena dengan lingkup yang luas.
Di beberapa negara, terorisme identik dengan aktivitas
kelompok revolusioner ekstrim kiri seperti Brigadir
Merah di Italia, ataupun kelompok ekstrim kanan
seperti Neo-Nazi dan Skinheads di Eropa.
Di Timur Tengah dan Afrika, muncul kelompok
seperti Al Qaeda, yang diinspirasi dengan gerakan
pembebasan di negeri-negeri Muslim yang secara
ekonomi dijajah oleh Amerika Serikat.
Di Libanon, muncul Hizbullah, kelompok
perlawanan terhadap Israil yang selalu mendapat
perlindungan dan dukungan dari Amerika Serikat
dan Barat.
Di Palestina, muncul kelompok perlawanan yang
tidak mau kooperatif dengan Amerika Serikat dan
Israil, yaitu Hamas yang kemudian dikategorikan
sebagai teroris.
Di Afganistan, Taliban yang pernah memimpin Negara
itu, kemudian digulingkan dan melakukan
perlawanan, disebut sebagai teroris, yang sampai
sekarang terus berperang melawan invasi Amerika
Serikat dan sekutunya.
Di Mesir, para tokoh Ikhwanul Muslimin yang juga
tokoh Partai Kebebasan dan Keadilan (PKK) yang
didirikan untuk mengikuti pemilu 2012, telah
memenangkan pemilihan umum demokratis di
Mesir, yang untuk pertama kali dilaksanakan di negeri
pyramid itu pasca revolusi tahun 2011. Akan
tetapi, hasil pemilu itu dikudeta oleh Militer Mesir. Para
pentolan Ikhwanul Muslimin dan Partai Kebebasan dan
Keadilan seperti Presiden Mursi, pemimpin Ikhwanul
Muslimin Muhammad Badie dan lain-lain, dipenjarakan
dan dituduh sebagai teroris.
Di Indonesia, setelah terjadi penyerangan World Trade Center
(WTC) yang dikenal dengan peristiwa 11 September
2001, kemudian Bom Bali 2002, yang menewaskan tercatat
202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka atau
cedera, kebanyakan warga asing terutama warga Australia.
Kemudian pemboman di DKI Jakarta 2003 dengan sasaran JW
Marriot, telah menewaskan 12 orang dan sekitar 150 yang
mengalami cedera. Tahun 2009, JW Marriot dan Ritz Carlton
Jakarta, kembali menjadi sasaran bom.
Kegiatan terorisme di DKI Jakarta yang paling mutakhir ialah
pemboman Vihara Ekayana, Duri Kepa, Kebon Jeruk Jakarta
Barat (4/8/2013).
Penyerangan, pembunuhan dan penangkapan terhadap
mereka yang diduga menjadi teroris di seluruh
Indonesia, sampai sekarang terus berlanjut yang dilakukan
Densus 88 POLRI.
Pengertian Terorisme
Teror, teroris dan terorisme adalah kata yang sangat banyak
digunakan sehubungan terus terjadinya pengungkapan dan
penyerangan Densus 88 POLRI terhadap berbagai kelompok
yang diduga sebagai teroris.
Pengertian teror yang sering dikemukakan adalah suatu
tindakan yang dilakukan satu kelompok, organisasi, partai
politik, lembaga, negara dan atau individu yang bertujuan
untuk membangkitkan perasaan takut masyarakat.
Teroris adalah pelaku teror yang melakukan tindakan teror
untuk menakut-nakuti masyarakat.
Terorisme adalah paham yang dianut oleh pelaku teror
sehingga mendorong untuk melakukan tindakan teror dalam
rangka menakut-nakuti masyarakat. Akan tetapi, penggunaan
kata terorisme, juga sering dimaknai sebagai pelaku teror dan
tindakan terorisme itu sendiri.
Pengertian teror yang baku dan definitif dari apa yang
disebut terorisme, sampai saat ini belum ada
keseragaman.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah membentuk Ad Hoc
Committee on Terrorism tahun 1972 yang bersidang
selama tujuh tahun tanpa menghasilkan rumusan
definisi.
Maka terorisme dapat didefinikan sebagai satu paham
yang mendorong para teroris melakukan serangan-
serangan terkoordinasi atau tidak terkoordinasi yang
bertujuan membangkitkan perasaan takut terhadap
sekelompok masyarakat.
Dalam banyak kasus, kegiatan teror yang dilakukan
sama sekali tanpa berprikemanusiaan, karena
masyarakat sipil yang tidak terkait dengan suatu
persoalan yang memicu para teroris melakukan
tindakan, tidak jarang menjadi sasaran dan korban dari
kegiatan teror yang dilakukan
Unsur Teror
Menurut Webster's New World College Dictionary
(1996) bahwa terorisme adalah "the use of force or
treats to demoralize, intimdate, and
subjugate”. (Penggunaan kekerasan atau ancaman
untuk mengacaukan, mengintimidasi, dan
menaklukkan).
Dari pengertian itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa
tindakan teror mengandung paling tidak empat hal:
1. Ancaman
2. Intimidasi (menakut-nakuti)
3. Kekerasan
4. Penaklukkan
Penyebab Timbulnya Terorisme
Kegiatan teror merupakan bentuk perlawanan terhadap
pemerintahan (rezim) di tingkat nasional dan perlawanan
terhadap hegemoni barat terutama Amerika Serikat. Adapun
faktor yang bisa menyebabkan munculnya terorisme antra lain:
1. Faktor ketidak-adilan ekonomi
Dalam system dan pemerintahan yang tidak bisa menciptakan
keadilan dalam bidang ekonomi, berpotensi melahirkan gerakan
teror.
Menurut saya, ketidak-adilan merupakan aspek utama dan inti
dari persoalan terorisme.
2. Faktor ketidak-adilan hukum
Masyarakat membutuhkan keadilan dalam hukum. Kesamaan di
mata hukum, merupakan tuntutan yang bersifat universal. Hukum
yang hanya tajam kepada masyarakat bawah, melahirkan
perlawanan terhadap rezim yang berkuasa, yang salah satu
bentuknya melakukan teror untuk menakut-nakuti masyarakat
3. Faktor penjajahan
Faktor penjajajan dalam segala bentuk, juga menyebabkan
muncul gerakana terorisme. Di Palestina misalnya, gerakan
Hamas muncul dan mendapat dukungan rakyat, karena
gerakan Fatah yang sekarang dipimpin Mahmud Abbas, yang
dulu dipimpin Yaser Aarafat, dengan jalan berkompromi
dengan Amerika Serikat dan Israil melalui berbagai
perundingan, tidak menghasilkan apa-apa, kemudian lahir
Hamas yang memilih jalan perjuangan dengan mengangkat
senjata.
4. Faktor intervensi asing
Intervensi asing ke suatu Negara untuk menggulingkan suatu
rezim yang sedang berkuasa, dengan alasan
apapun, memunculkan gerakan teror. Sebagai contoh di
Irak, Afganistan dan berbagai Negara lain, intervensi asing
tidak menyelesaikan masalah, dalam realitas melahirkan
berbagai gerakan perlawanan yang kemudian disebut teroris.
5. Faktor pemahaman agama yang sempit
Agama kalau dipahami secara sepotong-potong dan tidak
komprehensif, bisa melahirkan terorisme. Apalagi kalau
terjadi “rallying point” (titik temu) dengan perasaan
diperlakukan tidak adil, maka bisa menjadi faktor timbulnya
teroris di dalam suatu Negara.
6. Faktor ingin merdeka
Faktor ingin menjadi Negara merdeka, juga bisa melahirkan
terorisme karena mereka menganggap kalau merdeka sendiri
bisa menciptakan keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran
bagi rakyat. Faktor ini banyak dilakukan kaum pergerakan
seperti di Aceh yang dilakukan GAM pada masa lalu sebelum
ditanda-tangani perjanjian damai di Swedia tahun 2005.
Demikian juga hal yang dilakukan OPM sekarang, merupakan
kegiatan teror untuk mewujudkan kemerdekaan bagi Papua.
7. Faktor ingin merubah system dan Negara
Faktor lain yang mendorong lahirnya gerakan teroris ialah
keinginan merubah system dan dasar Negara misalnya
menjadi Negara Islam, dan Negara yang dikehendaki para
penggeraknya.
8. Faktor ingin merubah system dan Negara
Faktor lain yang mendorong lahirnya gerakan teroris ialah
keinginan merubah system dan dasar Negara misalnya
menjadi Negara Islam, dan Negara yang dikehendaki para
penggeraknya.
Dengan demikian, motivasi melakukan gerakan teroris untuk
perubahan, setidaknya dapat dibagi kepada tiga bagian.
Pertama, perjuangan menegakkan keadilan.
Kedua, perjuangan politik, ingin merdeka.
Ketiga, perjuangan ideologis, ingin merubah system dan
dasar Negara.
Solusi Mengakhiri Terorisme
Perjuangan menegakkan keadilan dalam seluruh aspek
kehidupan, ingin menjadi Negara merdeka dan
merubah system politik dan dasar Negara, akan selalu
tumbuh dan berkembang dimanapun di dunia, jika
ketidak-adilan tidak ditegakkan.
Untuk mengakhiri kegiatan teror, teroris dan
terorisme, tidak mungkin berhasil seperti yang
dilakukan Densus 88 yang
menyergap, menembaki, membunuh dan menangkap
mereka yang diduga melakukan teroris.
Untuk mengakhiri tindakan teror, teroris dan
terorisme, solusinya harus dilakukan setidaknya lima
hal.
Kedua, lakukan pendekatan persuasi fdengan cinta, tulus dan
penuh kasih sayang kepada kelompok-kelompok diduga berpotensi
melakukan terorisme
Ketiga, rubah cara pandang mereka dengan dialog, diskusi, jika
perlu berdebat dengan menghadirkan pakar
agama, sosial, hukum, Negara dan sebagainya, untuk meluluhkan
hati mereka yang melakukan terorisme.
Keempat, lakukan rekonsiliasi sosial, politik dan ekonomi dengan
kelompok-kelompok marjinal yang berpotensi melakukan
perlawanan terhadap Negara (penguasa).
Kelima, akhiri segala macam bentuk kekerasan yang dilalukan
Densus 88 POLRI dalam memberantas terorisme .
Dengan melakukan lima hal di atas, sangat optimis terorisme di
Indonesia dapat diakhiri dengan baik dan damai.
* Tulisan ini merupakan makalah penulis yang telah
dipresentasikan dalam Program Kesbangpol DKI Jakarta tentang
Pemberantasan Terorisme, pada 24 Mei 2013 di Hotel Griya
Astuti, Cisarua, Bogor Jawa Barat, dan telah mengalami revisi
judul dan tambahan solusi mengakhiri terorisme.

More Related Content

What's hot

Siri Kuliah Bulanan HIKMAH Wilayah 2017: Topik Pengenalan - Pembangunan Rangk...
Siri Kuliah Bulanan HIKMAH Wilayah 2017: Topik Pengenalan - Pembangunan Rangk...Siri Kuliah Bulanan HIKMAH Wilayah 2017: Topik Pengenalan - Pembangunan Rangk...
Siri Kuliah Bulanan HIKMAH Wilayah 2017: Topik Pengenalan - Pembangunan Rangk...HIKMAH Wilayah
 
Strategi barat memecah belah Umat Islam
Strategi barat memecah belah Umat IslamStrategi barat memecah belah Umat Islam
Strategi barat memecah belah Umat IslamAlat_Survey_Pemetaan
 
Radikalisme sebagai wacana kekuasaan
Radikalisme sebagai wacana kekuasaan Radikalisme sebagai wacana kekuasaan
Radikalisme sebagai wacana kekuasaan Ridho Taqwa
 
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islam
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islamKepemimpinan, politik dalam perpekstif islam
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islamPEMPROP JABAR
 
Jurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libre
Jurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libreJurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libre
Jurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libreustazahruby
 
Arah perkaderan hmi
Arah perkaderan hmiArah perkaderan hmi
Arah perkaderan hmiIBNUTOKAN
 
Politik syariah islam
Politik syariah islamPolitik syariah islam
Politik syariah islamel-hafiy
 

What's hot (8)

Islam politik (political islam)
Islam politik (political islam)Islam politik (political islam)
Islam politik (political islam)
 
Siri Kuliah Bulanan HIKMAH Wilayah 2017: Topik Pengenalan - Pembangunan Rangk...
Siri Kuliah Bulanan HIKMAH Wilayah 2017: Topik Pengenalan - Pembangunan Rangk...Siri Kuliah Bulanan HIKMAH Wilayah 2017: Topik Pengenalan - Pembangunan Rangk...
Siri Kuliah Bulanan HIKMAH Wilayah 2017: Topik Pengenalan - Pembangunan Rangk...
 
Strategi barat memecah belah Umat Islam
Strategi barat memecah belah Umat IslamStrategi barat memecah belah Umat Islam
Strategi barat memecah belah Umat Islam
 
Radikalisme sebagai wacana kekuasaan
Radikalisme sebagai wacana kekuasaan Radikalisme sebagai wacana kekuasaan
Radikalisme sebagai wacana kekuasaan
 
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islam
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islamKepemimpinan, politik dalam perpekstif islam
Kepemimpinan, politik dalam perpekstif islam
 
Jurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libre
Jurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libreJurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libre
Jurnal.usuluddin.29.2009.11.nabil.politik. libre
 
Arah perkaderan hmi
Arah perkaderan hmiArah perkaderan hmi
Arah perkaderan hmi
 
Politik syariah islam
Politik syariah islamPolitik syariah islam
Politik syariah islam
 

Viewers also liked

Peran Masyarakat Dalam Mencegah Aksi Terorisme
Peran Masyarakat Dalam Mencegah Aksi TerorismePeran Masyarakat Dalam Mencegah Aksi Terorisme
Peran Masyarakat Dalam Mencegah Aksi TerorismeAgus Wibowo
 
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguanAncaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguanPutri Aisyah
 
Terrorism presentation
Terrorism presentationTerrorism presentation
Terrorism presentationKamala Imanova
 
Global terrorism
Global terrorism Global terrorism
Global terrorism namaniitian
 
Terrorism
TerrorismTerrorism
Terrorismu439
 
Terrorism causes, effects, and solutions
Terrorism causes, effects, and solutionsTerrorism causes, effects, and solutions
Terrorism causes, effects, and solutionsSrun Sakada
 
Terrorism-Causes and Types
Terrorism-Causes and TypesTerrorism-Causes and Types
Terrorism-Causes and TypesShaan Yaduvanshi
 

Viewers also liked (10)

Power point msi
Power point msiPower point msi
Power point msi
 
Terorisme
TerorismeTerorisme
Terorisme
 
Peran Masyarakat Dalam Mencegah Aksi Terorisme
Peran Masyarakat Dalam Mencegah Aksi TerorismePeran Masyarakat Dalam Mencegah Aksi Terorisme
Peran Masyarakat Dalam Mencegah Aksi Terorisme
 
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguanAncaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
 
Terrorism presentation
Terrorism presentationTerrorism presentation
Terrorism presentation
 
Global terrorism
Global terrorism Global terrorism
Global terrorism
 
Terrorism-what,why,where,how
Terrorism-what,why,where,howTerrorism-what,why,where,how
Terrorism-what,why,where,how
 
Terrorism
TerrorismTerrorism
Terrorism
 
Terrorism causes, effects, and solutions
Terrorism causes, effects, and solutionsTerrorism causes, effects, and solutions
Terrorism causes, effects, and solutions
 
Terrorism-Causes and Types
Terrorism-Causes and TypesTerrorism-Causes and Types
Terrorism-Causes and Types
 

Similar to MENGHENTIKAN TERORISME

TERORISME_ppt (1).pptx
TERORISME_ppt (1).pptxTERORISME_ppt (1).pptx
TERORISME_ppt (1).pptxdaii3
 
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraKelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraAlat_Survey_Pemetaan
 
Tugas keempat sekaligus uas
Tugas keempat sekaligus uasTugas keempat sekaligus uas
Tugas keempat sekaligus uasBrigita Manohara
 
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikansakuramochi
 
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...Okt Unhan
 
Pengertian Teroris
Pengertian TerorisPengertian Teroris
Pengertian TerorisFahmi Hamid
 
Hak asasi manusia dan implikasinya
Hak asasi manusia dan implikasinyaHak asasi manusia dan implikasinya
Hak asasi manusia dan implikasinyaapotek agam farma
 
Hak asasi manusia dan implikasinya
Hak asasi manusia dan implikasinyaHak asasi manusia dan implikasinya
Hak asasi manusia dan implikasinyaapotek agam farma
 
261048 250735 makalah uts pancasila 2 kel 6
261048 250735 makalah uts pancasila 2  kel 6261048 250735 makalah uts pancasila 2  kel 6
261048 250735 makalah uts pancasila 2 kel 6adminpancasilamanaje1
 
PPT_Islam_dan_Tantangan_Radikalisme.pptx
PPT_Islam_dan_Tantangan_Radikalisme.pptxPPT_Islam_dan_Tantangan_Radikalisme.pptx
PPT_Islam_dan_Tantangan_Radikalisme.pptxLintasLti
 
KEGANASAN: TELA'AH TERHADAP KONSEP JIHAD FI SABILILLAH
KEGANASAN: TELA'AH TERHADAP KONSEP JIHAD FI SABILILLAHKEGANASAN: TELA'AH TERHADAP KONSEP JIHAD FI SABILILLAH
KEGANASAN: TELA'AH TERHADAP KONSEP JIHAD FI SABILILLAHFikri Mahmud
 
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”Rizky Faisal
 
Separatisme, terorisme dan negara islam dalam sorotan
Separatisme, terorisme dan negara islam dalam sorotanSeparatisme, terorisme dan negara islam dalam sorotan
Separatisme, terorisme dan negara islam dalam sorotanRizky Faisal
 
Uas ham ( buk rina) an. t. suzan friana
Uas ham ( buk rina) an. t. suzan frianaUas ham ( buk rina) an. t. suzan friana
Uas ham ( buk rina) an. t. suzan frianasuzangafar
 
Promosi islam moderat untuk kepentingan barat
Promosi islam moderat untuk kepentingan baratPromosi islam moderat untuk kepentingan barat
Promosi islam moderat untuk kepentingan baratFlamencoRizky
 

Similar to MENGHENTIKAN TERORISME (20)

TERORISME_ppt (1).pptx
TERORISME_ppt (1).pptxTERORISME_ppt (1).pptx
TERORISME_ppt (1).pptx
 
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negaraKelahiran terorisme yang disponsori negara
Kelahiran terorisme yang disponsori negara
 
Transnasional
TransnasionalTransnasional
Transnasional
 
Transnasional
TransnasionalTransnasional
Transnasional
 
Tugas keempat sekaligus uas
Tugas keempat sekaligus uasTugas keempat sekaligus uas
Tugas keempat sekaligus uas
 
Isu keganasan antarabangsa
Isu keganasan antarabangsaIsu keganasan antarabangsa
Isu keganasan antarabangsa
 
Terorisme
TerorismeTerorisme
Terorisme
 
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
2 Melawan Terorisme Melalui Sosialisasi dan Pendidikan
 
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...
Terorisme Mengancam Keamanan Nasional (B.D.O Siagian, Universitas Pertahanan ...
 
Pengertian Teroris
Pengertian TerorisPengertian Teroris
Pengertian Teroris
 
Hak asasi manusia dan implikasinya
Hak asasi manusia dan implikasinyaHak asasi manusia dan implikasinya
Hak asasi manusia dan implikasinya
 
Hak asasi manusia dan implikasinya
Hak asasi manusia dan implikasinyaHak asasi manusia dan implikasinya
Hak asasi manusia dan implikasinya
 
261048 250735 makalah uts pancasila 2 kel 6
261048 250735 makalah uts pancasila 2  kel 6261048 250735 makalah uts pancasila 2  kel 6
261048 250735 makalah uts pancasila 2 kel 6
 
PPT_Islam_dan_Tantangan_Radikalisme.pptx
PPT_Islam_dan_Tantangan_Radikalisme.pptxPPT_Islam_dan_Tantangan_Radikalisme.pptx
PPT_Islam_dan_Tantangan_Radikalisme.pptx
 
SUARNI
SUARNISUARNI
SUARNI
 
KEGANASAN: TELA'AH TERHADAP KONSEP JIHAD FI SABILILLAH
KEGANASAN: TELA'AH TERHADAP KONSEP JIHAD FI SABILILLAHKEGANASAN: TELA'AH TERHADAP KONSEP JIHAD FI SABILILLAH
KEGANASAN: TELA'AH TERHADAP KONSEP JIHAD FI SABILILLAH
 
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”
Bahaya politis dan ideologis di balik kata “moderat”
 
Separatisme, terorisme dan negara islam dalam sorotan
Separatisme, terorisme dan negara islam dalam sorotanSeparatisme, terorisme dan negara islam dalam sorotan
Separatisme, terorisme dan negara islam dalam sorotan
 
Uas ham ( buk rina) an. t. suzan friana
Uas ham ( buk rina) an. t. suzan frianaUas ham ( buk rina) an. t. suzan friana
Uas ham ( buk rina) an. t. suzan friana
 
Promosi islam moderat untuk kepentingan barat
Promosi islam moderat untuk kepentingan baratPromosi islam moderat untuk kepentingan barat
Promosi islam moderat untuk kepentingan barat
 

More from musniumar

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosialmusniumar
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...musniumar
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakartamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...musniumar
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasilamusniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kitamusniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kitamusniumar
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsamusniumar
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuanmusniumar
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesiamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014musniumar
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktikmusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnyamusniumar
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani musniumar
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madanimusniumar
 

More from musniumar (20)

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 

MENGHENTIKAN TERORISME

  • 2. Solusi Mengakhiri Terorisme di Indonesia Oleh Musni Umar, Ph.D Sociologist and Researcher Direktur Eksekutif Institute for Social Empowerment and Democracy (INSED)
  • 3. Pengantar Terorisme, teror dan teroris merupakan permasalahan yang sangat kompleks. Kompleksitas tersebut dapat dilihat dari sulitnya para ahli untuk mencapai kata sepakat terhadap definisi daripada terorisme, identifikasi tindakan, karakteristik maupun akar permasalahan terorisme. Sampai saat ini tidak ada satu definisi tunggal yang dapat mewakili fenomena terorisme diseluruh dunia. Kompleksitas juga muncul karena faktanya, label ‘terorisme’ digunakan untuk mengidentifikasi berbagai macam fenomena dengan lingkup yang luas. Di beberapa negara, terorisme identik dengan aktivitas kelompok revolusioner ekstrim kiri seperti Brigadir Merah di Italia, ataupun kelompok ekstrim kanan seperti Neo-Nazi dan Skinheads di Eropa.
  • 4. Di Timur Tengah dan Afrika, muncul kelompok seperti Al Qaeda, yang diinspirasi dengan gerakan pembebasan di negeri-negeri Muslim yang secara ekonomi dijajah oleh Amerika Serikat. Di Libanon, muncul Hizbullah, kelompok perlawanan terhadap Israil yang selalu mendapat perlindungan dan dukungan dari Amerika Serikat dan Barat. Di Palestina, muncul kelompok perlawanan yang tidak mau kooperatif dengan Amerika Serikat dan Israil, yaitu Hamas yang kemudian dikategorikan sebagai teroris.
  • 5. Di Afganistan, Taliban yang pernah memimpin Negara itu, kemudian digulingkan dan melakukan perlawanan, disebut sebagai teroris, yang sampai sekarang terus berperang melawan invasi Amerika Serikat dan sekutunya. Di Mesir, para tokoh Ikhwanul Muslimin yang juga tokoh Partai Kebebasan dan Keadilan (PKK) yang didirikan untuk mengikuti pemilu 2012, telah memenangkan pemilihan umum demokratis di Mesir, yang untuk pertama kali dilaksanakan di negeri pyramid itu pasca revolusi tahun 2011. Akan tetapi, hasil pemilu itu dikudeta oleh Militer Mesir. Para pentolan Ikhwanul Muslimin dan Partai Kebebasan dan Keadilan seperti Presiden Mursi, pemimpin Ikhwanul Muslimin Muhammad Badie dan lain-lain, dipenjarakan dan dituduh sebagai teroris.
  • 6. Di Indonesia, setelah terjadi penyerangan World Trade Center (WTC) yang dikenal dengan peristiwa 11 September 2001, kemudian Bom Bali 2002, yang menewaskan tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka atau cedera, kebanyakan warga asing terutama warga Australia. Kemudian pemboman di DKI Jakarta 2003 dengan sasaran JW Marriot, telah menewaskan 12 orang dan sekitar 150 yang mengalami cedera. Tahun 2009, JW Marriot dan Ritz Carlton Jakarta, kembali menjadi sasaran bom. Kegiatan terorisme di DKI Jakarta yang paling mutakhir ialah pemboman Vihara Ekayana, Duri Kepa, Kebon Jeruk Jakarta Barat (4/8/2013). Penyerangan, pembunuhan dan penangkapan terhadap mereka yang diduga menjadi teroris di seluruh Indonesia, sampai sekarang terus berlanjut yang dilakukan Densus 88 POLRI.
  • 7. Pengertian Terorisme Teror, teroris dan terorisme adalah kata yang sangat banyak digunakan sehubungan terus terjadinya pengungkapan dan penyerangan Densus 88 POLRI terhadap berbagai kelompok yang diduga sebagai teroris. Pengertian teror yang sering dikemukakan adalah suatu tindakan yang dilakukan satu kelompok, organisasi, partai politik, lembaga, negara dan atau individu yang bertujuan untuk membangkitkan perasaan takut masyarakat. Teroris adalah pelaku teror yang melakukan tindakan teror untuk menakut-nakuti masyarakat. Terorisme adalah paham yang dianut oleh pelaku teror sehingga mendorong untuk melakukan tindakan teror dalam rangka menakut-nakuti masyarakat. Akan tetapi, penggunaan kata terorisme, juga sering dimaknai sebagai pelaku teror dan tindakan terorisme itu sendiri.
  • 8. Pengertian teror yang baku dan definitif dari apa yang disebut terorisme, sampai saat ini belum ada keseragaman. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah membentuk Ad Hoc Committee on Terrorism tahun 1972 yang bersidang selama tujuh tahun tanpa menghasilkan rumusan definisi. Maka terorisme dapat didefinikan sebagai satu paham yang mendorong para teroris melakukan serangan- serangan terkoordinasi atau tidak terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan takut terhadap sekelompok masyarakat. Dalam banyak kasus, kegiatan teror yang dilakukan sama sekali tanpa berprikemanusiaan, karena masyarakat sipil yang tidak terkait dengan suatu persoalan yang memicu para teroris melakukan tindakan, tidak jarang menjadi sasaran dan korban dari kegiatan teror yang dilakukan
  • 9. Unsur Teror Menurut Webster's New World College Dictionary (1996) bahwa terorisme adalah "the use of force or treats to demoralize, intimdate, and subjugate”. (Penggunaan kekerasan atau ancaman untuk mengacaukan, mengintimidasi, dan menaklukkan). Dari pengertian itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa tindakan teror mengandung paling tidak empat hal: 1. Ancaman 2. Intimidasi (menakut-nakuti) 3. Kekerasan 4. Penaklukkan
  • 10. Penyebab Timbulnya Terorisme Kegiatan teror merupakan bentuk perlawanan terhadap pemerintahan (rezim) di tingkat nasional dan perlawanan terhadap hegemoni barat terutama Amerika Serikat. Adapun faktor yang bisa menyebabkan munculnya terorisme antra lain: 1. Faktor ketidak-adilan ekonomi Dalam system dan pemerintahan yang tidak bisa menciptakan keadilan dalam bidang ekonomi, berpotensi melahirkan gerakan teror. Menurut saya, ketidak-adilan merupakan aspek utama dan inti dari persoalan terorisme. 2. Faktor ketidak-adilan hukum Masyarakat membutuhkan keadilan dalam hukum. Kesamaan di mata hukum, merupakan tuntutan yang bersifat universal. Hukum yang hanya tajam kepada masyarakat bawah, melahirkan perlawanan terhadap rezim yang berkuasa, yang salah satu bentuknya melakukan teror untuk menakut-nakuti masyarakat
  • 11. 3. Faktor penjajahan Faktor penjajajan dalam segala bentuk, juga menyebabkan muncul gerakana terorisme. Di Palestina misalnya, gerakan Hamas muncul dan mendapat dukungan rakyat, karena gerakan Fatah yang sekarang dipimpin Mahmud Abbas, yang dulu dipimpin Yaser Aarafat, dengan jalan berkompromi dengan Amerika Serikat dan Israil melalui berbagai perundingan, tidak menghasilkan apa-apa, kemudian lahir Hamas yang memilih jalan perjuangan dengan mengangkat senjata. 4. Faktor intervensi asing Intervensi asing ke suatu Negara untuk menggulingkan suatu rezim yang sedang berkuasa, dengan alasan apapun, memunculkan gerakan teror. Sebagai contoh di Irak, Afganistan dan berbagai Negara lain, intervensi asing tidak menyelesaikan masalah, dalam realitas melahirkan berbagai gerakan perlawanan yang kemudian disebut teroris.
  • 12. 5. Faktor pemahaman agama yang sempit Agama kalau dipahami secara sepotong-potong dan tidak komprehensif, bisa melahirkan terorisme. Apalagi kalau terjadi “rallying point” (titik temu) dengan perasaan diperlakukan tidak adil, maka bisa menjadi faktor timbulnya teroris di dalam suatu Negara. 6. Faktor ingin merdeka Faktor ingin menjadi Negara merdeka, juga bisa melahirkan terorisme karena mereka menganggap kalau merdeka sendiri bisa menciptakan keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat. Faktor ini banyak dilakukan kaum pergerakan seperti di Aceh yang dilakukan GAM pada masa lalu sebelum ditanda-tangani perjanjian damai di Swedia tahun 2005. Demikian juga hal yang dilakukan OPM sekarang, merupakan kegiatan teror untuk mewujudkan kemerdekaan bagi Papua.
  • 13. 7. Faktor ingin merubah system dan Negara Faktor lain yang mendorong lahirnya gerakan teroris ialah keinginan merubah system dan dasar Negara misalnya menjadi Negara Islam, dan Negara yang dikehendaki para penggeraknya. 8. Faktor ingin merubah system dan Negara Faktor lain yang mendorong lahirnya gerakan teroris ialah keinginan merubah system dan dasar Negara misalnya menjadi Negara Islam, dan Negara yang dikehendaki para penggeraknya. Dengan demikian, motivasi melakukan gerakan teroris untuk perubahan, setidaknya dapat dibagi kepada tiga bagian. Pertama, perjuangan menegakkan keadilan. Kedua, perjuangan politik, ingin merdeka. Ketiga, perjuangan ideologis, ingin merubah system dan dasar Negara.
  • 14. Solusi Mengakhiri Terorisme Perjuangan menegakkan keadilan dalam seluruh aspek kehidupan, ingin menjadi Negara merdeka dan merubah system politik dan dasar Negara, akan selalu tumbuh dan berkembang dimanapun di dunia, jika ketidak-adilan tidak ditegakkan. Untuk mengakhiri kegiatan teror, teroris dan terorisme, tidak mungkin berhasil seperti yang dilakukan Densus 88 yang menyergap, menembaki, membunuh dan menangkap mereka yang diduga melakukan teroris. Untuk mengakhiri tindakan teror, teroris dan terorisme, solusinya harus dilakukan setidaknya lima hal.
  • 15. Kedua, lakukan pendekatan persuasi fdengan cinta, tulus dan penuh kasih sayang kepada kelompok-kelompok diduga berpotensi melakukan terorisme Ketiga, rubah cara pandang mereka dengan dialog, diskusi, jika perlu berdebat dengan menghadirkan pakar agama, sosial, hukum, Negara dan sebagainya, untuk meluluhkan hati mereka yang melakukan terorisme. Keempat, lakukan rekonsiliasi sosial, politik dan ekonomi dengan kelompok-kelompok marjinal yang berpotensi melakukan perlawanan terhadap Negara (penguasa). Kelima, akhiri segala macam bentuk kekerasan yang dilalukan Densus 88 POLRI dalam memberantas terorisme . Dengan melakukan lima hal di atas, sangat optimis terorisme di Indonesia dapat diakhiri dengan baik dan damai. * Tulisan ini merupakan makalah penulis yang telah dipresentasikan dalam Program Kesbangpol DKI Jakarta tentang Pemberantasan Terorisme, pada 24 Mei 2013 di Hotel Griya Astuti, Cisarua, Bogor Jawa Barat, dan telah mengalami revisi judul dan tambahan solusi mengakhiri terorisme.