Dokumen tersebut membahas tentang keamanan nasional dan terorisme di Indonesia. Terorisme mengancam keamanan nasional karena menimbulkan keresahan masyarakat, konflik, gangguan ekonomi, dan mengajarkan kekerasan. Ideologi radikal seperti wahabisme/salafisme merupakan akar terorisme yang bertujuan mendirikan negara Islam. Indonesia perlu melakukan deradikalisasi untuk melawan ideologi tersebut.
2. Keamanan nasional adalah
kondisi dinamis bangsa dan
Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang aman secara fisik
dan psikis bagi setiap individu
warga negara, masyarakat,
pemerintah dan negara serta
keberlangsungan pembangunan
nasional dari segala ancaman.
2
3. Keamanan Nasional diselenggarakan dengan tujuan untuk
mewujudkan kondisi dinamis bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang aman secara fisik dan psikis bagi
setiap individu warga negara, masyarakat, pemerintah dan
negara serta keberlangsungan pembangunan nasional yang
bebas dari segala ancaman.
Sasaran ancamannya adalah:
– Bangsa dan Negara
– Keberlangsungan pembangunan nasional
– Masyarakat
– Insani
3
4. Mengapa terorisme mengancam keamanan nasional?
• Menimbulkan keresahan di Masyarakat
• Menimbulkan saling menyalahkan yang
berpotensi memecah-belah bangsa
• Mengganggu perekonomian
• Mengajarkan kekerasan pada Masyarakat
khususnya Generasi muda.
• Ideologi kelompok teroris mengancam
keutuhan NKRI
4
5. Apa itu Terorisme?
Terorisme adalah suatu strategi kekerasan yang dirancang untuk
meningkatkan hasil-hasil yang diinginkan dengan cara
menanamkan ketakutan di kalangan masyarakat umum.(Walter Reich
dalam Hendropriyono.2009)
5
6. Latar Belakang dan Trend
Organisasi Teroris
• Organisasi Teroris- Separatis,Contoh: Macam Tamil
Elam (Sri Lanka) Tujuan : Mendirikan negara
merdeka, Euzkadi Ta Askatasuna (ETA) (Prancis dan
spanyol)..(Tujuan : memperoleh kemerdekaan bagi
Greater Basque Country)
• Organisasi Teroris- Ideologi Komunis,Contoh :
Ejercito De Liberation National (ELN) (Kolombia,
Tujuan menyebarkan Paham Komunis), Communist
Party of India (CPI)-Maoist) (India, Tujuan :
Menggulingkan Pemerintah India)
6
7. • Organisasi Teroris-Religius,
Contoh:
-Aun Shinrikyo (Jepang) :
Kelompok agama di jepang
yang melakukan aksi teror.
-Irish Republican Army (IRA)
(Irlandia, Kelompok
komunitas katolik yg ingin
merdeka di Irlandia Utara).
-Alqaedah (Global Network),
Tujuan : Mengembalikan
Islam melalui penegakan
Daulah Islamiah.
7
8. -ISIS (Islamic State of Iraq
and Syria). Tujuan :
Mendirikan Daulah
Islamiah
-Boko Haram (Nigeria),
Tujuan : Menggulingkan
Pemerintah dan
memberlakukan hukum
Islam (saat ini sudah
berbaiat /bersumpah setia
kepada ISIS) (Sumber : Dr. Petrus
Golose.2014)
8
9. Kelompok Teroris di Indonesia :
– Kompak
– Kumpulan Mujahidin Indonesia
– Jamaah Tauhid Wal Jihad
– NII
– Alqaedah Indonesia
– Jamaah Islamiah
– Kelompok Santoso
(Sumber : BNPT)
9
10. Aksi Teror di Indonesia :
• Hasil penelitian BNPT, era reformasi terjadi
kurang lebih 103 aksi teror, 41% diantaranya
ditujukan ke rumah ibadah, terutama gereja
dan institusi Kristen, 43% aksi ditujukan ke
tempat-tempat umum (Termasuk didalamnya
bom Bali 1 &2)
• Bom bunuh diri tahun 2011 di Masjid Polesta
Cirebon.
• Bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepuntun, Solo
25 sept 2011 oleh Ahmad Yosefa Hayat
• Pada awal Agustus 2013 terjadi bom di Vihara,
terdapat pesan yang berbunyi, 'Kami
menjawab jeritan Rohingya'.
(Sumber : BNPT)
10
11. Teror lain :
• Beberapa bom diarahkan di beberapa masjid,
misalnya tahun 1978 dan 1999 bom terjadi di
Masjid Istiqlal Jakarta.
• Bom Masjid Nurul Iman Padang, 11 sept 1979, .
Pelaku peledakan bom bernama Timzar Zubil yang
merupakan anggota Komando Jihad.Aksi Timzar
sebelumnya dilakukan pada 20 Oktober 1976.
meledakkan Rumah Sakit Immanuel di Bukit
Tinggi.
11
12. • Perampokan gaji PNS kelompok Zarkasih (487
jt)..Merampok kepada (thoghut/kafir) diperbolehkan.
• Perampokan Bank Niaga Kel Mujahidin Indonesia
(350jt)..Merampok kepada thoghut/kafir)
diperbolehkan.
• Fadli Sadama alias Fernando alias Buyung (Kumpulan
Mujahidin Indonesia melaksanakan jual beli
sabu2...hasil penjualan sabu2 digunakan membeli
senjata dan senjata digunakan merampok Bank BRI
Bireun Aceh (sumber : BNPT)
Total korban teror di Indonesia (1980-2012) :
-Korban Tewas = 335 Orang.
-Korban Cacat & Luka2 = 1.187 Orang.
12
13. • Aksi-aksi terorisme dari kelompok yg berkedok agama
“Islam” ini tidak hanya menyasar gereja, institusi
Kristen dan kepentingan Barat saja, akan tetapi juga
menyasar masjid, tempat2 umum, institusi & aparat
pemerintah.
• Para teroris memiliki paham yang memusuhi semua
orang diluar kelompoknya dan berhak melakukan teror
kepada yang dianggap musuh tersebut. Sekalipun
terhadap umat muslim sendiri.
• Artinya apa??..artinya terorisme “yg mengatasnamakan
agama” adalah musuh kita semua!!
13
14. Mengapa terorisme berlatarbelakang ideologi
agama”berkedok islam” marak terjadi sekarang
ini ?
• Faktor Internal :
– Adanya pemahaman agama yang keliru.
• Faktor eksternal :
– Adanya Globalisasi dengan keterbukaan informasi.
– Konstelasi politik Global(mis : konflik Israel
Palestina, serangan AS ke Irak, Afganistan dll).
– Kemiskinan.
– Ketidakadilan.
14
15. • Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif mantan ketum PP Muhamadiyah
mengatakan bhw terorisme dengan menggunakan agama
Islam saat ini diakibatkan oleh munculnya penyimpangan
pemahaman di sebagian kalangan umat, dimana kitab suci
dipahami secara hitam putih kemudian berhak menghakimi
semua orang yang tidak sefaham dengan aliran pemikiran
mereka yang monolitik.(Wahid Institute.2009. hal.8-9.Ilusi
Negara Islam).
• Demikian juga “Gus Dur”(K.H. Abdurahman Wahid)
menyatakan, para aktivis garis keras ini sukanya mengkafirkan
sesama muslim. Mereka berjuang mengubah Islam dari
agama menjadi ideologi.Pada gilirannya, Islam menjadi dalih
dan senjata politik utk mendiskreditkan dan menyerang siapa
pun yang pandangan politik dan pemahaman keagamaannya
berbeda dari mereka termasuk orang Islam sendiri. (Wahid
Institute.2009. hal.11, Ilusi Negara Islam).
Faktor Internal : Ideologi yang menyimpang.
15
16. • Wahid Institute menyatakan, kelompok-kelompok gariskeras
yang mengusung faham wahabi telah “berhasil” mengubah
wajah Islam Indonesia mulai menjadi agresif, beringas,
intoleran, dan penuh kebencian.Padahal selama ini Islam
Indonesia dikenal lembut, toleran dan penuh
kedamaian(majalah internasional Newsweek pernah
menyebut Islam Indonesia sebagai “Islam with a smiling
face”), (Wahid Institute.2008).
• Akar terorisme yang mengatasnamakan Agama
(islam) berasal dari paham radikal yang yang dikenal
dengan paham wahabi/Salafi. (Jend (Purn) A.M
Hendropriyono,2009)
16
17. Siapakah kaum Wahabi/Salafi?
• Wahabisme adalah faham dan gerakan yang didirikan oleh
Muhamad bin Abdul Wahab pada abad ke 18. Faham
tersebut mengembangkan puritanisme di satu sisi dan
ektremisme di sisi lain. Mereka mewarisi kebiasaan ekstrem
Khawârij abad ke 7, yang gemar mengkafirkan dan
melakukan kekerasan kpd siapa pun yang berbeda dari
mereka termasuk muslim sendiri. (Hendropriyono,2009,hal
viii)
• Menurut pandangan kalangan wahabi, telah terjadi banyak
penyimpangan dari ajaran Islam yang murni dan lurus,
sehingga diperlukan upaya dan gerakan untuk kembali kepada
Al Quran dan Sunah. Untuk meluruskan penyimpangan ini
jalan kekerasanpun diperbolehkan. Sehingga dalam
perkembangannya banyak ulama muslim yang dibunuh kaum
Wahabi karena dianggap kafir. (Sarkub.2012)
17
18. Faktor ekternal :
• Ketidakadilan
• Kemiskinan
• Globalisasi :
-Internet
-Media masa lain
-Kemajuan Teknologi
• Konstelasi politik Global(mis : konflik Israel
Palestina, serangan AS ke Irak, Afganistan dll)
18
19. Teori : POHON TERORISME RELIGIUS
(Jend.(Purn) Prof.Dr.A.M.Hendropriyono)
Ideologi Radikal
Organisasi Radikal
Aksi Terorisme
Tanah yang subur Masyarakat Fundamental
Pupuk
Kontelasi Global,
ketidakadilan, kemiskinan
19
20. • Hendropriyono menganalogikan terorisme yg
“Berkedok Agama” ibarat sebagai sebuah pohon,
maka para teroris hanya merupakan daun-daun dari
pohon tersebut, batang dan ranting-ranting pohon
merupakan organisasinya, serta filsafat atau ideologi
adalah akarnya. Akar terorisme memerlukan tanah
untuk hidupnya. Tanah yang subur adalah
lingkungan masyarakat fundamental (ekstrem), yang
merupakan habitatnya yg jg berpengaruh langsung
terhadap kesuburan pohon terorisme. Sementera
Globalisasi merupakan pupuk yg lebih menyuburkan
terorisme. Artinya pemberantasan terorisme justru
akan efektif jika dicabut dari akarnya.
• (Sumber: Hendropriyono. 2009,hal.xxxix Terorisme)
20
21. SATU NUSA
SATU BANGSA
SATU BAHASA
PEJUANG
PEMUDA
TOKOH MASY
TOKOH AGAMA
<BERAGAM>
KONSENSUS
SEMANGAT
KEBANGSAAN
RELA
BERKORBAN CINTA
TANAH AIR
PROSES TERJADINYA NKRI
FONDASI NKRI
GANI 2006
KESATUAN
WILAYAH
NEGARA
KEPULAWAN
KEBERAGAMAN :
AGAMA
BUDAYA
BAHASA
BHINEKA TUNGGAL IKA
21
22. Ideologi Radikal mengancam NKRI :
• Tujuan Ideologi Wahabi/Salafi adalah mendirikan negara
Islam (daulah Islamiah) (Hendropriyono, 2009,hal 91)
• Doktrin ajarannya, mengajarkan untuk membenci dan
mengkafirkan agama lain dan juga sesama muslim yang
tidak sepaham.(hal,92)
• Doktrin ajaran ini, membolehkan menggunakan
kekerasan dlm memperjuangkan keyakinan dan
pahamnya. (Sarkub.2012)
• Jika seseorang sudah terpengaruh paham ini, maka
secara otomatis jiwa NKRI nya hilang dan diganti dengan
semangat mendirikan Daulah Islamiah/negara islam,
baik secara keras maupun halus.
22
25. • Penelitian diatas selaras dengan penelitian yang dilaksanakan
oleh LSI Tahun 2006, bhw 10% dari 177 jt penduduk muslim
Indonesia adalah pendukung paham radikal.
• Artinya tahun 2006 ada 17.7 jt pendukung paham
radikal...dengan laju pertumbuhan 1.58/tahun maka tahun 2015
pendukung paham radikal di Indonesia kira2 = 20 jt org.
• Pendukung Ideologi Radikal terdiri dari :
• Bandingkan====jml penduduk syria thn 2013 = 21jt.
• Malaysia = 29,835,600 (2015),Singapura 5,399,200 (2013),
• Jumlah penduduk Bali tahun 2010 = 3. 890.757
(Sumber : BPS)
PENDUKUNG
(Aktif &
Pasif)
ANGGOTA
KELOMPOK
RADIKAL
SIMPATISAN
25
26. Apa yg harus kita lakukan??
• Ideologi berasal dari pemikiran. Pemikiran tdk
bisa dilawan dengan senjata.
• Ideologi radikal hanya bisa dilawan dengan
ideologi moderat.
• Deradikalisasi merupakan pekerjaan yang berat
dan sulit bagi bangsa kita, tapi harus dilakukan
!!
26
28. Referensi :
• A.M. Henropriyono. (2009). Terorisme Fundamentalis Kristen, Yahudi,
Islam. PT Kompas Media Nusantara, Jakarta.
• Agus SB. (2014). Darurat Terorisme, Kebijakan Pencegahan, Perlindungan
dan Deradikalisasi. Daulat Press,Jakarta.
• Dr.Petrus Golose.2014. Deradikalisasi Terorisme,Humanis, Soul Approach
dan Menyentuh Akar Rumput. YPKIK (Yayasan Pengembangan Ilmu
Kepolisian).Jakarta.
• The Wahid Institute (2009). Ilusi Negara Islam, Ekspansi Gerakan Islam
Transnasional. PT. Desantara Utama Media. Indonesia
• The Wahid Institute.(2008) Laporan Tahunan : Pluralisme
Beragama/Berkeyakinan di Indonesia, “Menapaki Bangsa yang Kian
Retak,” dalam Diakses 4 Januari 2015 dari :
.http://www.wahidinstitute.org/Dokumen/Detail/?id=22/hl=id.
28