SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Negara dan Kekuasaan


                                           KULIAH 2
                                NEGARA DAN KEKUASAAN


2.1       Negara
      •   Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, ia adalah organisasi
          pokok dari kekuasaan politik. Negara adalah agency (alat) dari
          masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-
          hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala
          kekuasaan dalam masyarakat.
      •   Manusia      hidup      dalam    suasana            kerjasama,       sekaligus   suasana
          antagonistis dan penuh pertentangan. Negara adalah organisasi yang
          dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasannya secara sah
          terhadap     semua       golongan     kekuasaan            lainnya    dan   yang      dapat
          menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu.
      •   Negara menetapkan cara-cara dan batas-batas sampai di mana
          kekuasaan dapat digunakan dalam kehidupan bersama itu, baik oleh
          individu dan golongan atau asosiasi, maupun oleh Negara sendiri.
          Dengan demikian ia dapat mengintegrasikan dan membimbing kegiatan-
          kegiatan sosial dari penduduknya ke arah tujuan bersama.
      •   Dengan begitu bisa dikatakan bahwa Negara mempunyai dua tugas:
              1. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang
                  asosial, yakni yang bertentangan satu sama lain, supaya tidak
                  menjadi antagonisme yang membahayakan.
              2. Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan
                  golongan-golongan        ke      arah         tercapainya     tujuan-tujuan    dari
                  masyarakat seluruhnya. Negara menentukan bagaimana kegiatan
                  asosiasi-asosiasi kemasyarakatan disesuaikan satu sama lain dan
                  diarahkan kepada tujuan nasional.


      •   Pengendalian ini dilaukan berdasarkan sistem hukum dan dengan
          perantaran pemerintah beserta alat-alat perlengkapannya. Kekuasaan
          Negara mempunyai organisasi yang paling kuat dan teratur; maka dari itu




              Kapita Selekta Ilmu Sosial   Pusat Pengembangan Bahan
‘12
          1   Finny F Basarah              Ajar
                                           Universitas Mercu Buana
Negara dan Kekuasaan


          semua golongan atau asosiasi yang memperjuangkan kekuasaan harus
          dapat menempatkan diri.
2.1.1     Definisi Negara
      •   Roger H. Soltau: Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority)
          yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas
          nama masyarakat.
      •   Harold J. Laski: Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan
          karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara
          sah lebih tinggi dari individu atau kelompok yang merupakan bagian dari
          masyarakat itu. Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup
          dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan
          mereka bersama. Masyarakat merupakan Negara apabila cara hidup
          yang harus ditaati baik oleh individu maupun oleh asosiasi-asosiasi
          ditentukan oleh suatu wewewnang yang bersifat memaksa dan mengikat.
      •   Max Weber: Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli
          dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
      •   Robert M. MacIver: Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan
          penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan
          berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah
          yang untuk maksud tersebut diberi kekuatan memaksa.
      •   Secara umum dapat dikatakan bahwa Negara adalah suatu daerah
          territorial yang rakyatnya diperintah (governed) oleh sejumlah pejabat dan
          yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan
          perundang-undangannya melalui penguasaan (control) monopolistis dari
          keuasaan yang sah.


2.1.2     Sifat-sifat Negara
      •   Negara mempunyai sifat-sifat khusus yang merupakan manifestasi dari
          kedaulatan yang dimilikinya dan yang hanya terdapat pada Negara saja
          dan tidak terdapat pada asosiasi atau organisasi lainnya:
              1. Sifat Memaksa. Agar peraturan perundang-undangan ditaati dan
                  dengan demikian penertiban dalam masyarakat tercapai dan
                  anarki dapat dicegah, maka Negara memiliki sifat memaksa,




              Kapita Selekta Ilmu Sosial   Pusat Pengembangan Bahan
‘12
          2   Finny F Basarah              Ajar
                                           Universitas Mercu Buana
Negara dan Kekuasaan


                  dalam arti mempunyai kekuasaan untuk memakai kekerasan fisik
                  secara legal. Sarana untuk itu adalah polisi, tentara, dsb.
                  Organisasi dan asosiasi yang lain dari Negara juga mempunyai
                  aturan, akan tetapi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh Negara
                  lebih mengikat. Di Negara demokratis sebaiknya paksaan dipakai
                  seminimal mungkin dan sedapat-dapatnya dipakai persuasi
                  (membujuk). Lagipula pemakaian paksaan secara ketat selain
                  memerlukan organisasi yang ketat juga memerlukan biaya yang
                  tinggi. Unsur paksa dapat dilihat misalnya pada ketentuan tentang
                  pajak.
              2. Sifat Monopoli. Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan
                  tujuan bersama dari masyarakat. Dalam rangka ini Negara dapat
                  menyatakan bahwa suatu aliran kepercayaan atau aliran politik
                  tertentu dilarang hidup dan disebarluaskan, karena dianggap
                  bertentangan dengan tujuan masyarakat.
              3. Sifat Mencakup Semua. Semua peraturan perundang-undangan
                  berlaku untuk semua orang tanpa kecuali. Keadaan demikian
                  memang perlu, sebab apabila seseorang dibiarkan berada di luar
                  ruang lingkup aktivitas Negara, maka usaha Negara ke arah
                  tercapainya masyarakat yang dicita-citakan akan gagal. Lagipula,
                  manjadi warga Negara tidak berdasarkan kemauan sendiri dan hal
                  ini berbeda dengan asosiai lain di mana keanggotaan bersifat
                  sukarela.


2.1.3     Unsur-unsur Negara
      •   Negara memiliki beberapa unusr sbb.:
              1. Wilayah. Setiap Negara menduduki tempat tertentu di muka bumi
                  dan      mempunyai       perbatasan                tertentu.   Kekuasaan   Negara
                  mencakup seluruh wilayah, tidak hanya tanah, tetapi laut di
                  sekitarnya dan angkasa di atasnya. Dalam mempelajari wilayah
                  suatu Negara perlu diperhatikan beberapa variabel, antara lain
                  besar kecilnya suatu Negara. Menurut hukum Internasinal, maka
                  berdasarkan prinsip “the sovereign equality of nations”, semua
                  Negara sama martabatnya, namun dalam kenyataannya, Negara




              Kapita Selekta Ilmu Sosial   Pusat Pengembangan Bahan
‘12
          3   Finny F Basarah              Ajar
                                           Universitas Mercu Buana
Negara dan Kekuasaan


              kecil    sering     mengalami        kesukaran        untuk    mempertahankan
              kedaulatannya, palagi apabila tetangganya adalah Negara besar.
              Di sisi lain, terdapat Negara yang luas wilayahnya menghadapi
              bermacam-macam masalah, apalagi jika mencakup berbagai suku
              bangsa, ras, dan agama. Indonesia sendiri mempelopori gagasan
              Wawasan Nusantara, bahwa semua perairan antara pulau-pulau
              beserta selat dan muara sungai dianggap perairan pedalaman
              (internal     waters),   di    mana           kedaulatan      Indonesia   berlaku
              sepenuhnya.
          2. Penduduk. Setiap Negara mempunyai penduduk, dan kekuasaan
              Negara menjangkau semua penduduk di dalam wilayahnya.
              Dalam mempelajari soal penduduk, maka perlu diperhatikan
              faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, tingkat pembangunan,
              tingkat kecerdasan, homogenitas, dan masalah nasionalisme.
              Dalam hubungannya antara dua Negara yang kira-kira sama
              tingkat industrinya, Negara yang sedikit penduduknya sering lebih
              lemah        kedudukannya           daripada         Negara      yang     banyak
              penduduknya. Sebaliknya, Negara yang padat pendududuknya
              menghadapi persoalan bagaimana menyediakan fasilitas yang
              cukup sehingga rakyatnya dapat hidup secara layak. Penduduk
              dalam suatu Negara biasanya menunjukkan beberapa ciri khas
              yang membedakannya dengan bangsa lain. Perbedaan ini tampak
              misalnya dalam kebudayaannya, nilai-nilai politik atau identitas
              nasionalnya.        Kesamaan         dalam         sejarah    perkembangannya,
              kesamaan bahasa, kesamaan kebudayaan, kesamaan suku
              bangsa dan kesamaan agama merupakan faktor-faktor yang
              mendorong ke arah terbentuknya persatuan nasional dan identitas
              nasional yang kuat. Dasar dari suatu Negara terutama bersifat
              psikologis, yang dinamakan Nasionalisme. Nasionalsme sendiri
              merupakan suatu perasaan subjektif pada sekolompok manusia
              bahwa mereka merupakan satu bangsa dan bahwa cita-cita serta
              aspirasi mereka bersama hanya dapat tercapai apabila mereka
              tergabung dalam satu Negara (nation). Ernest Renan: Pemersatu
              bangsa bukanlah kesamaan bahasa atau kesamaan suku bangsa,




          Kapita Selekta Ilmu Sosial   Pusat Pengembangan Bahan
‘12
      4   Finny F Basarah              Ajar
                                       Universitas Mercu Buana
Negara dan Kekuasaan


              akan tetapi tercapainya hasil gemilang di masa lampau dan
              keinginan untuk mencapainya lagi di masa depan.
          3. Pemerintah.          Setiap       Negara                mempunyai     organisasi   yang
              berwenang untuk merumuskan dan melaksanakan keputusan-
              keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk di dalam
              wilayahnya. Keputusan-keputusan ini antara lain berbentuk
              undang-undang dan peraturan-peraturan lain. Dalam hal ini
              pemerintah bertindak atas nama Negara dan menyelenggarakan
              kekuasaan dari Negara. Bermacam-macam kebijaksanaan ke
              arah tercapainya tujuan-tujuan masyarakat dilaksanakan sambil
              menertibkan hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat.
              Negara mencakup semua penduduk, sedangkan pemerintah
              mencakup hanya sebagian kecil daripadanya. Ia sering berubah,
              sedangkan Negara terus bertahan (kecuali apabila dicaplok oleh
              Negara lain). Kekuasaan pemerintah biasanya dibagi atas
              kekuasaan legistaif, eksekutif, dan yudikatif.
          4. Kedaulatan.         Kedautalan            adalah          kekuasaan    tertinggi   untuk
              membuat undang-undang dan malaksanakannya dengan semua
              cara (termasuk paksaan) yang tersedia. Negara mempunyai
              kekuasaan yang tertinggi untuk memaksa semua penduduknya
              agar     mentaati        undang-undang                  serta peraturan-peraturannya
              (kedaulatan ke dalam – internal sovereignty). Di samping itu
              Negara mempertahankan kemerdekannya terhadap serangan-
              serangan dari Negara lain dan mempertahankan kedaulatan ke
              luar (external sovereignty). Untuk itu Negara menuntut loyalitas
              yang mutlak dari warga negaranya. Kedaulatan merupakan suatu
              konsep yuridus, dan onsep kedaulatan I I tidak selalu sama
              dengan komposisi dan letak dari kekuasaan politik. Kadaulatan
              yang bersifat mutlak sebenarnya tidak ada, sebab pemimpin
              kenegaraan selalu terpengaruh oleh tekanan-tekanan dan faktor-
              faktor yang membatasi penyelenggaraan kekuasaan secara
              mutlak. Apalagi apabila menghadapi masalah dalam hubungan
              Internasional; perjanjian-perjanjian Internasional pada dasarnya
              membatasi kedaulatan suatu Negara. Kedaulatan umumnya




          Kapita Selekta Ilmu Sosial       Pusat Pengembangan Bahan
‘12
      5   Finny F Basarah                  Ajar
                                           Universitas Mercu Buana
Negara dan Kekuasaan


                  dianggap tidak dapat dibagi-bagi, tetapi di dalam Negara federal
                  sebenarnya kekuasaan dibagi antara Negara dan Negara-negara
                  bagian.


2.1.4     Tujuan dan Fungsi Negara
      •   Roger H. Soltau: Tujuan Negara ialah memungkinkan rakyatnya
          berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.
      •   Harold J. Laski: Tujuan Negara adalah menciptakan keadaan di mana
          rakyatnya dapat mencapai terkabulnya keinginan-keinginan secara
          maksimal.
      •   Setiap Negara menyelanggarakan beberapa minimum fungsi yang mutlak
          perlu, yaitu:
              1. Melaksanakan penertiban (law and order); untuk mencapai tujuan
                  bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat,
                  maka Negara harus melaksanakan penertiban. Dapat dikatakan
                  bahwa Negara bertindak sebagai “stabilitator”
              2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
              3. Pertahanan; untuk menjaga kemugkinan serangan dari luar. Untuk
                  itu Negara dilengkapi dengan alat-alat pertahanan.
              4. Menegakkan keadilan; hal ini dilaksanakan melalui badan-badan
                  pengadilan.


      •   Charles E. Merriam menyebutkan lima fungsi Negara, yaitu:
              1. Keamanan ekstern
              2. Ketertiban intern
              3. Keadilan
              4. Kesejahteraan umum
              5. Kebebasan


      •   Keselurugan fungsi Negara diselenggarakan oleh pemerintah untuk
          mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.


2.1.5     Teori Asal-Usul Negara




              Kapita Selekta Ilmu Sosial   Pusat Pengembangan Bahan
‘12
          6   Finny F Basarah              Ajar
                                           Universitas Mercu Buana
Negara dan Kekuasaan


      −   Terdapat 8 (delapan) teori mengenai terbentuknya Negara, yaitu:
              1. Teori Perjanjian Masyarakat.
                       −    Masyarakat mengadakan kesepakatan untuk mendirikan
                            suatu Negara.
                       −    Thomas Hobbes mengemukakan “pactum subjectionis”,
                            bahwa dengan kesepakatan membentuk Negara, rakyat
                            menyerahkan semua hal mereka secara alamiah (sebelum
                            adanya Negara), untuk diatur sepenuhnya oleh kekuasaan
                            Negara.
                       −    John Locke mengemukakan adanya “pactum unionis” dan
                            “pactum subjectionis”, bahwa sebagian besar (mayoritas)
                            anggota suatu masyarakat membentuk persatuan (union)
                            dahulu, baru kemudian anggota masyarakat menjadi
                            kawula (subject) negara.
                       −    J.J. Rosseau mengemukakan “pactum unions”, yaitu suatu
                            perjanjian atau kesepakatan untuk membentuk Negara,
                            tetapi bukan sekaligus berarti menyerahkan hak masing-
                            masing orang untuk diatur oleh Negara. Justru rakyat yang
                            memilih        wakil-wakilnya,              serta   menyusun   aparatur
                            pemerintah. Pemerintah hanya “simply and solely a
                            commission, an employment, in which the rules, more
                            officials the sovereign, exercise in their own name the
                            power of which it makes them depositories”.


              2. Teori Pengalihan Hak
                       −    Merupakan hak yang diperoleh setelah pihak lain melepas
                            atau membiarkan berlakunya hak itu.
                       −    Pengalihan        hak        untuk          membentuk    Negara   serta
                            memegang kekuasaan dapat berupa pengalihan atau
                            pendelegasian dari rakyat yang (akan) menjadi kawula
                            Negara, dapat berupa pengalihan hak Negara atau
                            penguasa sebelumnya. Umumnya pengalihan hak ini tepat
                            diterapkan untuk mengkaji terbentuknya Negara monarkis.




              Kapita Selekta Ilmu Sosial      Pusat Pengembangan Bahan
‘12
          7   Finny F Basarah                 Ajar
                                              Universitas Mercu Buana
Negara dan Kekuasaan


                        Tetapi, dengan sedikit modifikasi, dapat dianalogikan
                        kepada pembentukan Negara sebagai hasil revolusi.


          3. Teori Penaklukan
                   −    Teori     ini     erat        kaitannya          dengan    doktrin   “Kekuatan
                        Menimbulkan Hak” (Might Makes Right). Bahwa pihak atau
                        kelompok yang kuat, menaklukan pihak atau kelompok
                        lainnya,        lalu      mendirikan             Negara.   Pembuktian    serta
                        penggunaan kekuatan berlaku sebagai dasar (raison d’
                        etre) terbentuknya Negara.


          4. Teori Organis
                   −    Selain sebagai teori mengenai asal-usul atau dasar
                        terbentuknya Negara, juga sebagai teori hakikat Negara.
                   −    Negara          adalah             suatu         organisme.    Negara     lahir
                        sebagaimana analogi kelahiran makhluk hidup lainnya.
                        Jika ada embrionya, maka perlahan-lahan berkembang
                        menjadi Negara. Teori organis mengenai lahirnya Negara
                        dapat dianalogikan dengan teori historis atau teori evolusi,
                        bahwa Negara tumbuh sebagai hasil suatu evolusi.


          5. Teori Ketuhanan
                   −    Bahwa kekuasaan atas Negara dan terbentuknya Negara
                        adalah karena hak-hak yang dikaruniakan oleh Tuhan.


          6. Teori Garis Kekeluargaan (Patriarkhal, Matriarkhal)
                   −    Bahwa Negara dapat terbentuk dari perkembangan suatu
                        keluarga yang menjadi besar dan kemudian bersatu
                        membentuk Negara.
                   −    Adakalanya garis kekeluargaan berdasarkan garis ayah
                        (patriarkhal), adakalanya garis ibu (matriarkhal).
                   −    Teori ini disebut juga teori perkembangan suku. Orang-
                        orang yang mempunyai hubungan darah (kekeluargaan)




          Kapita Selekta Ilmu Sosial           Pusat Pengembangan Bahan
‘12
      8   Finny F Basarah                      Ajar
                                               Universitas Mercu Buana
Negara dan Kekuasaan


                            berkembang menjadi suatu suku (tribe), lalu berkembang
                            lagi sehingga membentuk suatu Negara.


              7. Teori Metafisis
                       −    Bahwa Negara ada, lahir, dan terbentuk karena memang
                            seharusnya ada. Negara adalah kesatuan supra-natural,
                            terbentuknya pun karena dorongan supra-natural atau
                            metafisis.


              8. Teori Alamiah
                       −    Bahwa Negara terbentuk karena kodrat alamiah manusia.
                            Sebagai “zoon politicon”, manusia membutuhkan adanya
                            Negara. Sehubungan dengan kebutuhan alamiah inilah,
                            maka dibentuk Negara.


2.2       Kekuasaan
      •   Kekuasaan adalah kemampuan seeseorang atau sekelompok manusia
          untuk memengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain
          sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan
          keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu. Gejala
          kekuasaan ini adalah gejala yang lumrah terdapat dalam setiap
          masyarakat, dalam semua bentuk hidup bersama.
      •   Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan (relationship), dalam arti
          bahwa ada satu pihak yang memerintah dan ada pihak yang diperintah
          (the tuler and the ruled); satu pihak yang memberi perintah, satu pihak
          yang memenuhi perintah. Tidak ada persamaan martabat, selalu yang
          satu lebih tinggi daripada yang lain dan selalu ada unsur paksaan dalam
          hubungan kekuasaan. Paksaan tidak selalu perlu dipakai secara
          gamblang, tetapi adanya kemungkinan paksaan itu dipakai, sering sudah
          cukup.
      •   Kekuasaan politik adalah kemampuan untuk memengaruhi kebijaksanaan
          umum (pemerintah) baik terbentuknya maupun akibat-akibatnya sesuai
          dengan tujuan-tujuan pemegang kekuasaan sendiri. Kekuasaan politik




              Kapita Selekta Ilmu Sosial   Pusat Pengembangan Bahan
‘12
          9   Finny F Basarah              Ajar
                                           Universitas Mercu Buana
Negara dan Kekuasaan


           tidak hanya mencakup kekuasaan untuk memperoleh ketaatan dari warga
           masyarakat, tetapi juga menyangkut pengendalian orang lain dengan
           tujuan untuk memengaruhi tindakan dan aktivitas Negara di bidang
           administratif, legislatif, dan yudikatif.
      •    Suatu kekuasaan politik tidaklah mungkin terjadi tanpa penggunaan
           kekuasaan (machtsuitoefening). Kekuasaan itu harus digunakan dan
           harus dijalankan. Apabila penggunaan kekuasaan itu berjalan dengan
           efektif, hal ini dapat disebut sebagai penguasaan/pengendalian. Dengan
           sendirinya untuk menggunakan kekuasaan politik yang ada, harus ada
           penguasa, yaitu pelaku yang memegang kekuasaan, dan harus ada
           alat/sarana kekuasaan (machtsmiddelen) agar penggunaan kekuasaan
           itu dapat dilakukan dengan baik.
      •    Ossip K. Flechtheim membedakan dua macam kekuasaan politik, yaitu:
                 1. Bagian dari kekuasaan sosial yang khususnya terwujud dalam
                      lembaga Negara (kekuasaan Negara atau state power), seperti
                      lembaga-lembaga pemerintahan.
                 2. Bagian dari kekuasaan sosial yang ditujukan kepada Negara.




DAFTAR PUSTAKA
Budiharjo. Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Edisi Revisi. Jakarta: PT.
           Gramedia Pustaka Utama.
Rudy,          May.   2011.      Pengantar     Ilmu       Politik:      Wawasan   Pemikiran   dan
           Kegunaannya. Bandung: PT Revika Aditama




                 Kapita Selekta Ilmu Sosial   Pusat Pengembangan Bahan
‘12
          10     Finny F Basarah              Ajar
                                              Universitas Mercu Buana

More Related Content

What's hot

Bab iii konsep bangsa dan negara
Bab iii konsep bangsa dan negaraBab iii konsep bangsa dan negara
Bab iii konsep bangsa dan negaranafisa Kim M
 
BAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
BAB 1 Hakikat Bangsa dan NegaraBAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
BAB 1 Hakikat Bangsa dan NegaraRiska Wikant
 
Bab 3 terbentuknya negara
Bab 3 terbentuknya negaraBab 3 terbentuknya negara
Bab 3 terbentuknya negaramuliajayaabadi
 
Negara dan-kewarganegaraan
Negara dan-kewarganegaraanNegara dan-kewarganegaraan
Negara dan-kewarganegaraanVynzka Amalia
 
Negara, Agama, dan Warga Negara
Negara, Agama, dan Warga NegaraNegara, Agama, dan Warga Negara
Negara, Agama, dan Warga NegaramarwahmoniCha
 
Pengertian bangsa, unsur terbentuknya  bangsa, pengertian negara, unsur terbe...
Pengertian bangsa, unsur terbentuknya  bangsa, pengertian negara, unsur terbe...Pengertian bangsa, unsur terbentuknya  bangsa, pengertian negara, unsur terbe...
Pengertian bangsa, unsur terbentuknya  bangsa, pengertian negara, unsur terbe...Titania Intan Permatasari
 
Hakekat bangsa dan Negara
Hakekat bangsa dan NegaraHakekat bangsa dan Negara
Hakekat bangsa dan Negarabamsyah
 
Rangkuman Politik
Rangkuman PolitikRangkuman Politik
Rangkuman PolitikDedew08
 
Negara dan-kewarganegaraan
Negara dan-kewarganegaraanNegara dan-kewarganegaraan
Negara dan-kewarganegaraanVynzka Amalia
 
BENTUK NEGARA, KEKUASAAN, DAN KEDAULATAN NEGARA
BENTUK NEGARA, KEKUASAAN, DAN KEDAULATAN NEGARABENTUK NEGARA, KEKUASAAN, DAN KEDAULATAN NEGARA
BENTUK NEGARA, KEKUASAAN, DAN KEDAULATAN NEGARATOFIK SUPRIYADI
 
Kewarga Negaraan Dan Konstitusi Indonesia sebagai hukum dasar negara
Kewarga Negaraan Dan Konstitusi Indonesia sebagai hukum dasar negara Kewarga Negaraan Dan Konstitusi Indonesia sebagai hukum dasar negara
Kewarga Negaraan Dan Konstitusi Indonesia sebagai hukum dasar negara AbdullohAqil2
 
Tugas makalah ( hakikat bangsa dan negara)
Tugas makalah ( hakikat bangsa dan negara)Tugas makalah ( hakikat bangsa dan negara)
Tugas makalah ( hakikat bangsa dan negara)Aziza Zea
 

What's hot (19)

Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
 
Bab iii konsep bangsa dan negara
Bab iii konsep bangsa dan negaraBab iii konsep bangsa dan negara
Bab iii konsep bangsa dan negara
 
Powerpoint kenegaraan
Powerpoint kenegaraanPowerpoint kenegaraan
Powerpoint kenegaraan
 
OTONOMI DAERAH
OTONOMI DAERAHOTONOMI DAERAH
OTONOMI DAERAH
 
Politik rangkuman materi
Politik rangkuman materiPolitik rangkuman materi
Politik rangkuman materi
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
BAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
BAB 1 Hakikat Bangsa dan NegaraBAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
BAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
 
Bab 3 terbentuknya negara
Bab 3 terbentuknya negaraBab 3 terbentuknya negara
Bab 3 terbentuknya negara
 
Bab i pengantar kwn
Bab i pengantar kwnBab i pengantar kwn
Bab i pengantar kwn
 
Negara dan-kewarganegaraan
Negara dan-kewarganegaraanNegara dan-kewarganegaraan
Negara dan-kewarganegaraan
 
Negara, Agama, dan Warga Negara
Negara, Agama, dan Warga NegaraNegara, Agama, dan Warga Negara
Negara, Agama, dan Warga Negara
 
Pengertian bangsa, unsur terbentuknya  bangsa, pengertian negara, unsur terbe...
Pengertian bangsa, unsur terbentuknya  bangsa, pengertian negara, unsur terbe...Pengertian bangsa, unsur terbentuknya  bangsa, pengertian negara, unsur terbe...
Pengertian bangsa, unsur terbentuknya  bangsa, pengertian negara, unsur terbe...
 
Hakekat bangsa dan Negara
Hakekat bangsa dan NegaraHakekat bangsa dan Negara
Hakekat bangsa dan Negara
 
Rangkuman Politik
Rangkuman PolitikRangkuman Politik
Rangkuman Politik
 
Negara dan-kewarganegaraan
Negara dan-kewarganegaraanNegara dan-kewarganegaraan
Negara dan-kewarganegaraan
 
BENTUK NEGARA, KEKUASAAN, DAN KEDAULATAN NEGARA
BENTUK NEGARA, KEKUASAAN, DAN KEDAULATAN NEGARABENTUK NEGARA, KEKUASAAN, DAN KEDAULATAN NEGARA
BENTUK NEGARA, KEKUASAAN, DAN KEDAULATAN NEGARA
 
Kewarga Negaraan Dan Konstitusi Indonesia sebagai hukum dasar negara
Kewarga Negaraan Dan Konstitusi Indonesia sebagai hukum dasar negara Kewarga Negaraan Dan Konstitusi Indonesia sebagai hukum dasar negara
Kewarga Negaraan Dan Konstitusi Indonesia sebagai hukum dasar negara
 
Tugas makalah ( hakikat bangsa dan negara)
Tugas makalah ( hakikat bangsa dan negara)Tugas makalah ( hakikat bangsa dan negara)
Tugas makalah ( hakikat bangsa dan negara)
 
Politik ppt
Politik pptPolitik ppt
Politik ppt
 

Viewers also liked

Phát hiện cơ hội kinh doanh bằng google trends
Phát hiện cơ hội kinh doanh bằng google trendsPhát hiện cơ hội kinh doanh bằng google trends
Phát hiện cơ hội kinh doanh bằng google trendsHoang Viet Dao
 
Google Adwords: Quảng cáo gmail nhắm mục tiêu với email khách hàng
Google Adwords: Quảng cáo gmail  nhắm mục tiêu với email khách hàngGoogle Adwords: Quảng cáo gmail  nhắm mục tiêu với email khách hàng
Google Adwords: Quảng cáo gmail nhắm mục tiêu với email khách hàngHoang Viet Dao
 
The impacts of facebook on young adults
The impacts of facebook on young adultsThe impacts of facebook on young adults
The impacts of facebook on young adultsnickyelizabeth1
 

Viewers also liked (7)

San gou shock
San gou shockSan gou shock
San gou shock
 
Phát hiện cơ hội kinh doanh bằng google trends
Phát hiện cơ hội kinh doanh bằng google trendsPhát hiện cơ hội kinh doanh bằng google trends
Phát hiện cơ hội kinh doanh bằng google trends
 
Golf voucher 09 2013
Golf voucher 09 2013Golf voucher 09 2013
Golf voucher 09 2013
 
Pbo05
Pbo05Pbo05
Pbo05
 
Google Adwords: Quảng cáo gmail nhắm mục tiêu với email khách hàng
Google Adwords: Quảng cáo gmail  nhắm mục tiêu với email khách hàngGoogle Adwords: Quảng cáo gmail  nhắm mục tiêu với email khách hàng
Google Adwords: Quảng cáo gmail nhắm mục tiêu với email khách hàng
 
The impacts of facebook on young adults
The impacts of facebook on young adultsThe impacts of facebook on young adults
The impacts of facebook on young adults
 
Negara dan kekuasaan
Negara dan kekuasaanNegara dan kekuasaan
Negara dan kekuasaan
 

Similar to Negara dan Kekuasaan

National Heroism Negara Dan Bangsa
National Heroism Negara Dan BangsaNational Heroism Negara Dan Bangsa
National Heroism Negara Dan Bangsanixfairy
 
Indonesia dan bentuk negaranya
Indonesia dan bentuk negaranyaIndonesia dan bentuk negaranya
Indonesia dan bentuk negaranyaDio
 
Presentation verena
Presentation verenaPresentation verena
Presentation verenaverena maura
 
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negara
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negaraPengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negara
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negaraMuhammad Adnan Novanda
 
pengertianunsurfungsidantujuannegara-150823103820-lva1-app6891.pdf
pengertianunsurfungsidantujuannegara-150823103820-lva1-app6891.pdfpengertianunsurfungsidantujuannegara-150823103820-lva1-app6891.pdf
pengertianunsurfungsidantujuannegara-150823103820-lva1-app6891.pdfakhmadakbarsusamto1
 
KompetensiDasar1.1.ppt
KompetensiDasar1.1.pptKompetensiDasar1.1.ppt
KompetensiDasar1.1.pptAhmadAfandi98
 
KompetensiDasar1.1.ppt
KompetensiDasar1.1.pptKompetensiDasar1.1.ppt
KompetensiDasar1.1.pptAhmad Afandi
 
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptx
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptxPANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptx
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptxrmsrenaldi
 
Negara (klmpok 6).pptx
Negara (klmpok 6).pptxNegara (klmpok 6).pptx
Negara (klmpok 6).pptxKasmiah Ali
 
Makalah warga negara dan negara
Makalah warga negara dan negaraMakalah warga negara dan negara
Makalah warga negara dan negaraAldi Aldi
 
Slide-KOM999-TEORI-POLITIK.pptx
Slide-KOM999-TEORI-POLITIK.pptxSlide-KOM999-TEORI-POLITIK.pptx
Slide-KOM999-TEORI-POLITIK.pptxAbdullahMitrin
 
Makalah negara dan konstitusi
Makalah negara dan konstitusiMakalah negara dan konstitusi
Makalah negara dan konstitusiJawa Timur
 
Negara & Negarawan-elinRiyadi.23.doc.pptx
Negara & Negarawan-elinRiyadi.23.doc.pptxNegara & Negarawan-elinRiyadi.23.doc.pptx
Negara & Negarawan-elinRiyadi.23.doc.pptxelinriyadi04
 
Negara & Negarawan-elinRiyadi.23.doc.pptx
Negara & Negarawan-elinRiyadi.23.doc.pptxNegara & Negarawan-elinRiyadi.23.doc.pptx
Negara & Negarawan-elinRiyadi.23.doc.pptxelinriyadi04
 
Kewarganegaraan Dan Negara
Kewarganegaraan Dan NegaraKewarganegaraan Dan Negara
Kewarganegaraan Dan NegaraRahmad Kurnia
 
2_-Teori-Terjadinya-Negara-Dalam-Ilmu-Negara.pptx
2_-Teori-Terjadinya-Negara-Dalam-Ilmu-Negara.pptx2_-Teori-Terjadinya-Negara-Dalam-Ilmu-Negara.pptx
2_-Teori-Terjadinya-Negara-Dalam-Ilmu-Negara.pptxpetruspolyando1
 

Similar to Negara dan Kekuasaan (20)

National Heroism Negara Dan Bangsa
National Heroism Negara Dan BangsaNational Heroism Negara Dan Bangsa
National Heroism Negara Dan Bangsa
 
Hand out kajian ba
Hand out kajian baHand out kajian ba
Hand out kajian ba
 
Indonesia dan bentuk negaranya
Indonesia dan bentuk negaranyaIndonesia dan bentuk negaranya
Indonesia dan bentuk negaranya
 
Presentation verena
Presentation verenaPresentation verena
Presentation verena
 
Hakikat Bangsa dan Negara
Hakikat Bangsa dan NegaraHakikat Bangsa dan Negara
Hakikat Bangsa dan Negara
 
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negara
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negaraPengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negara
Pengertian, unsur, fungsi, dan tujuan negara
 
pengertianunsurfungsidantujuannegara-150823103820-lva1-app6891.pdf
pengertianunsurfungsidantujuannegara-150823103820-lva1-app6891.pdfpengertianunsurfungsidantujuannegara-150823103820-lva1-app6891.pdf
pengertianunsurfungsidantujuannegara-150823103820-lva1-app6891.pdf
 
KompetensiDasar1.1.ppt
KompetensiDasar1.1.pptKompetensiDasar1.1.ppt
KompetensiDasar1.1.ppt
 
KompetensiDasar1.1.ppt
KompetensiDasar1.1.pptKompetensiDasar1.1.ppt
KompetensiDasar1.1.ppt
 
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptx
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptxPANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptx
PANCASILA NEGARA DAN KONSTITUSI.pptx
 
Negara (klmpok 6).pptx
Negara (klmpok 6).pptxNegara (klmpok 6).pptx
Negara (klmpok 6).pptx
 
Makalah warga negara dan negara
Makalah warga negara dan negaraMakalah warga negara dan negara
Makalah warga negara dan negara
 
Tugas kewarganegaraan
Tugas kewarganegaraanTugas kewarganegaraan
Tugas kewarganegaraan
 
Ais sofskil
Ais sofskilAis sofskil
Ais sofskil
 
Slide-KOM999-TEORI-POLITIK.pptx
Slide-KOM999-TEORI-POLITIK.pptxSlide-KOM999-TEORI-POLITIK.pptx
Slide-KOM999-TEORI-POLITIK.pptx
 
Makalah negara dan konstitusi
Makalah negara dan konstitusiMakalah negara dan konstitusi
Makalah negara dan konstitusi
 
Negara & Negarawan-elinRiyadi.23.doc.pptx
Negara & Negarawan-elinRiyadi.23.doc.pptxNegara & Negarawan-elinRiyadi.23.doc.pptx
Negara & Negarawan-elinRiyadi.23.doc.pptx
 
Negara & Negarawan-elinRiyadi.23.doc.pptx
Negara & Negarawan-elinRiyadi.23.doc.pptxNegara & Negarawan-elinRiyadi.23.doc.pptx
Negara & Negarawan-elinRiyadi.23.doc.pptx
 
Kewarganegaraan Dan Negara
Kewarganegaraan Dan NegaraKewarganegaraan Dan Negara
Kewarganegaraan Dan Negara
 
2_-Teori-Terjadinya-Negara-Dalam-Ilmu-Negara.pptx
2_-Teori-Terjadinya-Negara-Dalam-Ilmu-Negara.pptx2_-Teori-Terjadinya-Negara-Dalam-Ilmu-Negara.pptx
2_-Teori-Terjadinya-Negara-Dalam-Ilmu-Negara.pptx
 

Negara dan Kekuasaan

  • 1. Negara dan Kekuasaan KULIAH 2 NEGARA DAN KEKUASAAN 2.1 Negara • Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik, ia adalah organisasi pokok dari kekuasaan politik. Negara adalah agency (alat) dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan- hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat. • Manusia hidup dalam suasana kerjasama, sekaligus suasana antagonistis dan penuh pertentangan. Negara adalah organisasi yang dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu. • Negara menetapkan cara-cara dan batas-batas sampai di mana kekuasaan dapat digunakan dalam kehidupan bersama itu, baik oleh individu dan golongan atau asosiasi, maupun oleh Negara sendiri. Dengan demikian ia dapat mengintegrasikan dan membimbing kegiatan- kegiatan sosial dari penduduknya ke arah tujuan bersama. • Dengan begitu bisa dikatakan bahwa Negara mempunyai dua tugas: 1. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial, yakni yang bertentangan satu sama lain, supaya tidak menjadi antagonisme yang membahayakan. 2. Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan ke arah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhnya. Negara menentukan bagaimana kegiatan asosiasi-asosiasi kemasyarakatan disesuaikan satu sama lain dan diarahkan kepada tujuan nasional. • Pengendalian ini dilaukan berdasarkan sistem hukum dan dengan perantaran pemerintah beserta alat-alat perlengkapannya. Kekuasaan Negara mempunyai organisasi yang paling kuat dan teratur; maka dari itu Kapita Selekta Ilmu Sosial Pusat Pengembangan Bahan ‘12 1 Finny F Basarah Ajar Universitas Mercu Buana
  • 2. Negara dan Kekuasaan semua golongan atau asosiasi yang memperjuangkan kekuasaan harus dapat menempatkan diri. 2.1.1 Definisi Negara • Roger H. Soltau: Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat. • Harold J. Laski: Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih tinggi dari individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu. Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama. Masyarakat merupakan Negara apabila cara hidup yang harus ditaati baik oleh individu maupun oleh asosiasi-asosiasi ditentukan oleh suatu wewewnang yang bersifat memaksa dan mengikat. • Max Weber: Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah. • Robert M. MacIver: Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuatan memaksa. • Secara umum dapat dikatakan bahwa Negara adalah suatu daerah territorial yang rakyatnya diperintah (governed) oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan (control) monopolistis dari keuasaan yang sah. 2.1.2 Sifat-sifat Negara • Negara mempunyai sifat-sifat khusus yang merupakan manifestasi dari kedaulatan yang dimilikinya dan yang hanya terdapat pada Negara saja dan tidak terdapat pada asosiasi atau organisasi lainnya: 1. Sifat Memaksa. Agar peraturan perundang-undangan ditaati dan dengan demikian penertiban dalam masyarakat tercapai dan anarki dapat dicegah, maka Negara memiliki sifat memaksa, Kapita Selekta Ilmu Sosial Pusat Pengembangan Bahan ‘12 2 Finny F Basarah Ajar Universitas Mercu Buana
  • 3. Negara dan Kekuasaan dalam arti mempunyai kekuasaan untuk memakai kekerasan fisik secara legal. Sarana untuk itu adalah polisi, tentara, dsb. Organisasi dan asosiasi yang lain dari Negara juga mempunyai aturan, akan tetapi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh Negara lebih mengikat. Di Negara demokratis sebaiknya paksaan dipakai seminimal mungkin dan sedapat-dapatnya dipakai persuasi (membujuk). Lagipula pemakaian paksaan secara ketat selain memerlukan organisasi yang ketat juga memerlukan biaya yang tinggi. Unsur paksa dapat dilihat misalnya pada ketentuan tentang pajak. 2. Sifat Monopoli. Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat. Dalam rangka ini Negara dapat menyatakan bahwa suatu aliran kepercayaan atau aliran politik tertentu dilarang hidup dan disebarluaskan, karena dianggap bertentangan dengan tujuan masyarakat. 3. Sifat Mencakup Semua. Semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk semua orang tanpa kecuali. Keadaan demikian memang perlu, sebab apabila seseorang dibiarkan berada di luar ruang lingkup aktivitas Negara, maka usaha Negara ke arah tercapainya masyarakat yang dicita-citakan akan gagal. Lagipula, manjadi warga Negara tidak berdasarkan kemauan sendiri dan hal ini berbeda dengan asosiai lain di mana keanggotaan bersifat sukarela. 2.1.3 Unsur-unsur Negara • Negara memiliki beberapa unusr sbb.: 1. Wilayah. Setiap Negara menduduki tempat tertentu di muka bumi dan mempunyai perbatasan tertentu. Kekuasaan Negara mencakup seluruh wilayah, tidak hanya tanah, tetapi laut di sekitarnya dan angkasa di atasnya. Dalam mempelajari wilayah suatu Negara perlu diperhatikan beberapa variabel, antara lain besar kecilnya suatu Negara. Menurut hukum Internasinal, maka berdasarkan prinsip “the sovereign equality of nations”, semua Negara sama martabatnya, namun dalam kenyataannya, Negara Kapita Selekta Ilmu Sosial Pusat Pengembangan Bahan ‘12 3 Finny F Basarah Ajar Universitas Mercu Buana
  • 4. Negara dan Kekuasaan kecil sering mengalami kesukaran untuk mempertahankan kedaulatannya, palagi apabila tetangganya adalah Negara besar. Di sisi lain, terdapat Negara yang luas wilayahnya menghadapi bermacam-macam masalah, apalagi jika mencakup berbagai suku bangsa, ras, dan agama. Indonesia sendiri mempelopori gagasan Wawasan Nusantara, bahwa semua perairan antara pulau-pulau beserta selat dan muara sungai dianggap perairan pedalaman (internal waters), di mana kedaulatan Indonesia berlaku sepenuhnya. 2. Penduduk. Setiap Negara mempunyai penduduk, dan kekuasaan Negara menjangkau semua penduduk di dalam wilayahnya. Dalam mempelajari soal penduduk, maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, tingkat pembangunan, tingkat kecerdasan, homogenitas, dan masalah nasionalisme. Dalam hubungannya antara dua Negara yang kira-kira sama tingkat industrinya, Negara yang sedikit penduduknya sering lebih lemah kedudukannya daripada Negara yang banyak penduduknya. Sebaliknya, Negara yang padat pendududuknya menghadapi persoalan bagaimana menyediakan fasilitas yang cukup sehingga rakyatnya dapat hidup secara layak. Penduduk dalam suatu Negara biasanya menunjukkan beberapa ciri khas yang membedakannya dengan bangsa lain. Perbedaan ini tampak misalnya dalam kebudayaannya, nilai-nilai politik atau identitas nasionalnya. Kesamaan dalam sejarah perkembangannya, kesamaan bahasa, kesamaan kebudayaan, kesamaan suku bangsa dan kesamaan agama merupakan faktor-faktor yang mendorong ke arah terbentuknya persatuan nasional dan identitas nasional yang kuat. Dasar dari suatu Negara terutama bersifat psikologis, yang dinamakan Nasionalisme. Nasionalsme sendiri merupakan suatu perasaan subjektif pada sekolompok manusia bahwa mereka merupakan satu bangsa dan bahwa cita-cita serta aspirasi mereka bersama hanya dapat tercapai apabila mereka tergabung dalam satu Negara (nation). Ernest Renan: Pemersatu bangsa bukanlah kesamaan bahasa atau kesamaan suku bangsa, Kapita Selekta Ilmu Sosial Pusat Pengembangan Bahan ‘12 4 Finny F Basarah Ajar Universitas Mercu Buana
  • 5. Negara dan Kekuasaan akan tetapi tercapainya hasil gemilang di masa lampau dan keinginan untuk mencapainya lagi di masa depan. 3. Pemerintah. Setiap Negara mempunyai organisasi yang berwenang untuk merumuskan dan melaksanakan keputusan- keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk di dalam wilayahnya. Keputusan-keputusan ini antara lain berbentuk undang-undang dan peraturan-peraturan lain. Dalam hal ini pemerintah bertindak atas nama Negara dan menyelenggarakan kekuasaan dari Negara. Bermacam-macam kebijaksanaan ke arah tercapainya tujuan-tujuan masyarakat dilaksanakan sambil menertibkan hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat. Negara mencakup semua penduduk, sedangkan pemerintah mencakup hanya sebagian kecil daripadanya. Ia sering berubah, sedangkan Negara terus bertahan (kecuali apabila dicaplok oleh Negara lain). Kekuasaan pemerintah biasanya dibagi atas kekuasaan legistaif, eksekutif, dan yudikatif. 4. Kedaulatan. Kedautalan adalah kekuasaan tertinggi untuk membuat undang-undang dan malaksanakannya dengan semua cara (termasuk paksaan) yang tersedia. Negara mempunyai kekuasaan yang tertinggi untuk memaksa semua penduduknya agar mentaati undang-undang serta peraturan-peraturannya (kedaulatan ke dalam – internal sovereignty). Di samping itu Negara mempertahankan kemerdekannya terhadap serangan- serangan dari Negara lain dan mempertahankan kedaulatan ke luar (external sovereignty). Untuk itu Negara menuntut loyalitas yang mutlak dari warga negaranya. Kedaulatan merupakan suatu konsep yuridus, dan onsep kedaulatan I I tidak selalu sama dengan komposisi dan letak dari kekuasaan politik. Kadaulatan yang bersifat mutlak sebenarnya tidak ada, sebab pemimpin kenegaraan selalu terpengaruh oleh tekanan-tekanan dan faktor- faktor yang membatasi penyelenggaraan kekuasaan secara mutlak. Apalagi apabila menghadapi masalah dalam hubungan Internasional; perjanjian-perjanjian Internasional pada dasarnya membatasi kedaulatan suatu Negara. Kedaulatan umumnya Kapita Selekta Ilmu Sosial Pusat Pengembangan Bahan ‘12 5 Finny F Basarah Ajar Universitas Mercu Buana
  • 6. Negara dan Kekuasaan dianggap tidak dapat dibagi-bagi, tetapi di dalam Negara federal sebenarnya kekuasaan dibagi antara Negara dan Negara-negara bagian. 2.1.4 Tujuan dan Fungsi Negara • Roger H. Soltau: Tujuan Negara ialah memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin. • Harold J. Laski: Tujuan Negara adalah menciptakan keadaan di mana rakyatnya dapat mencapai terkabulnya keinginan-keinginan secara maksimal. • Setiap Negara menyelanggarakan beberapa minimum fungsi yang mutlak perlu, yaitu: 1. Melaksanakan penertiban (law and order); untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka Negara harus melaksanakan penertiban. Dapat dikatakan bahwa Negara bertindak sebagai “stabilitator” 2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. 3. Pertahanan; untuk menjaga kemugkinan serangan dari luar. Untuk itu Negara dilengkapi dengan alat-alat pertahanan. 4. Menegakkan keadilan; hal ini dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan. • Charles E. Merriam menyebutkan lima fungsi Negara, yaitu: 1. Keamanan ekstern 2. Ketertiban intern 3. Keadilan 4. Kesejahteraan umum 5. Kebebasan • Keselurugan fungsi Negara diselenggarakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. 2.1.5 Teori Asal-Usul Negara Kapita Selekta Ilmu Sosial Pusat Pengembangan Bahan ‘12 6 Finny F Basarah Ajar Universitas Mercu Buana
  • 7. Negara dan Kekuasaan − Terdapat 8 (delapan) teori mengenai terbentuknya Negara, yaitu: 1. Teori Perjanjian Masyarakat. − Masyarakat mengadakan kesepakatan untuk mendirikan suatu Negara. − Thomas Hobbes mengemukakan “pactum subjectionis”, bahwa dengan kesepakatan membentuk Negara, rakyat menyerahkan semua hal mereka secara alamiah (sebelum adanya Negara), untuk diatur sepenuhnya oleh kekuasaan Negara. − John Locke mengemukakan adanya “pactum unionis” dan “pactum subjectionis”, bahwa sebagian besar (mayoritas) anggota suatu masyarakat membentuk persatuan (union) dahulu, baru kemudian anggota masyarakat menjadi kawula (subject) negara. − J.J. Rosseau mengemukakan “pactum unions”, yaitu suatu perjanjian atau kesepakatan untuk membentuk Negara, tetapi bukan sekaligus berarti menyerahkan hak masing- masing orang untuk diatur oleh Negara. Justru rakyat yang memilih wakil-wakilnya, serta menyusun aparatur pemerintah. Pemerintah hanya “simply and solely a commission, an employment, in which the rules, more officials the sovereign, exercise in their own name the power of which it makes them depositories”. 2. Teori Pengalihan Hak − Merupakan hak yang diperoleh setelah pihak lain melepas atau membiarkan berlakunya hak itu. − Pengalihan hak untuk membentuk Negara serta memegang kekuasaan dapat berupa pengalihan atau pendelegasian dari rakyat yang (akan) menjadi kawula Negara, dapat berupa pengalihan hak Negara atau penguasa sebelumnya. Umumnya pengalihan hak ini tepat diterapkan untuk mengkaji terbentuknya Negara monarkis. Kapita Selekta Ilmu Sosial Pusat Pengembangan Bahan ‘12 7 Finny F Basarah Ajar Universitas Mercu Buana
  • 8. Negara dan Kekuasaan Tetapi, dengan sedikit modifikasi, dapat dianalogikan kepada pembentukan Negara sebagai hasil revolusi. 3. Teori Penaklukan − Teori ini erat kaitannya dengan doktrin “Kekuatan Menimbulkan Hak” (Might Makes Right). Bahwa pihak atau kelompok yang kuat, menaklukan pihak atau kelompok lainnya, lalu mendirikan Negara. Pembuktian serta penggunaan kekuatan berlaku sebagai dasar (raison d’ etre) terbentuknya Negara. 4. Teori Organis − Selain sebagai teori mengenai asal-usul atau dasar terbentuknya Negara, juga sebagai teori hakikat Negara. − Negara adalah suatu organisme. Negara lahir sebagaimana analogi kelahiran makhluk hidup lainnya. Jika ada embrionya, maka perlahan-lahan berkembang menjadi Negara. Teori organis mengenai lahirnya Negara dapat dianalogikan dengan teori historis atau teori evolusi, bahwa Negara tumbuh sebagai hasil suatu evolusi. 5. Teori Ketuhanan − Bahwa kekuasaan atas Negara dan terbentuknya Negara adalah karena hak-hak yang dikaruniakan oleh Tuhan. 6. Teori Garis Kekeluargaan (Patriarkhal, Matriarkhal) − Bahwa Negara dapat terbentuk dari perkembangan suatu keluarga yang menjadi besar dan kemudian bersatu membentuk Negara. − Adakalanya garis kekeluargaan berdasarkan garis ayah (patriarkhal), adakalanya garis ibu (matriarkhal). − Teori ini disebut juga teori perkembangan suku. Orang- orang yang mempunyai hubungan darah (kekeluargaan) Kapita Selekta Ilmu Sosial Pusat Pengembangan Bahan ‘12 8 Finny F Basarah Ajar Universitas Mercu Buana
  • 9. Negara dan Kekuasaan berkembang menjadi suatu suku (tribe), lalu berkembang lagi sehingga membentuk suatu Negara. 7. Teori Metafisis − Bahwa Negara ada, lahir, dan terbentuk karena memang seharusnya ada. Negara adalah kesatuan supra-natural, terbentuknya pun karena dorongan supra-natural atau metafisis. 8. Teori Alamiah − Bahwa Negara terbentuk karena kodrat alamiah manusia. Sebagai “zoon politicon”, manusia membutuhkan adanya Negara. Sehubungan dengan kebutuhan alamiah inilah, maka dibentuk Negara. 2.2 Kekuasaan • Kekuasaan adalah kemampuan seeseorang atau sekelompok manusia untuk memengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu. Gejala kekuasaan ini adalah gejala yang lumrah terdapat dalam setiap masyarakat, dalam semua bentuk hidup bersama. • Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan (relationship), dalam arti bahwa ada satu pihak yang memerintah dan ada pihak yang diperintah (the tuler and the ruled); satu pihak yang memberi perintah, satu pihak yang memenuhi perintah. Tidak ada persamaan martabat, selalu yang satu lebih tinggi daripada yang lain dan selalu ada unsur paksaan dalam hubungan kekuasaan. Paksaan tidak selalu perlu dipakai secara gamblang, tetapi adanya kemungkinan paksaan itu dipakai, sering sudah cukup. • Kekuasaan politik adalah kemampuan untuk memengaruhi kebijaksanaan umum (pemerintah) baik terbentuknya maupun akibat-akibatnya sesuai dengan tujuan-tujuan pemegang kekuasaan sendiri. Kekuasaan politik Kapita Selekta Ilmu Sosial Pusat Pengembangan Bahan ‘12 9 Finny F Basarah Ajar Universitas Mercu Buana
  • 10. Negara dan Kekuasaan tidak hanya mencakup kekuasaan untuk memperoleh ketaatan dari warga masyarakat, tetapi juga menyangkut pengendalian orang lain dengan tujuan untuk memengaruhi tindakan dan aktivitas Negara di bidang administratif, legislatif, dan yudikatif. • Suatu kekuasaan politik tidaklah mungkin terjadi tanpa penggunaan kekuasaan (machtsuitoefening). Kekuasaan itu harus digunakan dan harus dijalankan. Apabila penggunaan kekuasaan itu berjalan dengan efektif, hal ini dapat disebut sebagai penguasaan/pengendalian. Dengan sendirinya untuk menggunakan kekuasaan politik yang ada, harus ada penguasa, yaitu pelaku yang memegang kekuasaan, dan harus ada alat/sarana kekuasaan (machtsmiddelen) agar penggunaan kekuasaan itu dapat dilakukan dengan baik. • Ossip K. Flechtheim membedakan dua macam kekuasaan politik, yaitu: 1. Bagian dari kekuasaan sosial yang khususnya terwujud dalam lembaga Negara (kekuasaan Negara atau state power), seperti lembaga-lembaga pemerintahan. 2. Bagian dari kekuasaan sosial yang ditujukan kepada Negara. DAFTAR PUSTAKA Budiharjo. Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Rudy, May. 2011. Pengantar Ilmu Politik: Wawasan Pemikiran dan Kegunaannya. Bandung: PT Revika Aditama Kapita Selekta Ilmu Sosial Pusat Pengembangan Bahan ‘12 10 Finny F Basarah Ajar Universitas Mercu Buana