10. Jual Beli
Jual Beli Terlarang:
Barang
Najis(arak,bangkai,babi)
Barang tak Najis(air ASI)
Mengandung Riba
Samar-samar
Jual Beli Bersyarat
Menipu atau Curang
Maksiat
Manfa’at Jual Beli:
* Masing-masing pihak
merasa puas
* Penjual dan Pembeli
berlapang dada ketika
tawar-menawar akan
dirahmati Allah
* Menjauhkan dari cara
memiliki harta yang tidak
benar
* Untuk Nafkah Keluarga
11. Muzara’ah dan Mukhabarah
Mukhabarah ialah mengerjakan tanah (orang lain) seperti sawah atau
ladang dengan imbalan sebagian hasilnya (seperdua, sepertiga atau
seperempat). Sedangkan biaya pengerjaan dan benihnya ditanggung
orang yang mengerjakan.
Artinya :
Berkata Rafi’ bin Khadij: “Diantara Anshar yang paling banyak
mempunyai tanah adalah kami, maka kami persewakan, sebagian tanah
untuk kami dan sebagian tanah untuk mereka yang mengerjakannya,
kadang sebagian tanah itu berhasil baik dan yang lain tidak berhasil,
maka oleh karenanya Raulullah SAW. Melarang paroan dengan cara
demikian (H.R. Bukhari)
12. Musaqah
a)
Secara Etimologi Musaqah berarti
Penyiraman, Sedangkan menurut
Terminologi musaqah ialah pemilik
kebun yang memberikan
kebunnya kepada tukang kebun
agar dipeliharanya, dan
penghasilan yang di dapat dari
kebun itu dibagi antara keduanya,
menurut perjanjian antara
keduanya sewaktu akad.
b)
c)
d)
Pohon atau tanaman yang
dipelihara hendaknya jelas dapat
diketahui dengan mata atau
dengan sifatnya.
Waktu pemeliharaan hendaknya
jelas.Karena musaqah merupakan
akad yang pasti serupa jual beli
sehingga terhindar dari
kericuhan.
Hendaknya akad dilaksanakan
sebelum dibuat perjanjian.
Bagian penggarap hendaknya
jelas apakah separuh sepertiga
dan seterusnya.
13. Khiyar
Khiyar secara Etimologi berarti
: memilih,hak untuk
memilih.Sedangkan khiyar
secara etimologi adalah :
“suatu keadaan yang
menyebabkan aqid (orang
yang bertransaksi) memiliki
hak untuk memutuskan
akadnya,yakni meneruskan
atau membatalkannya.
Macam:
Khiyar A’ibi:Kebebasan memilih untuk
meneruskan atau mengurungkan akad jual beli
apabila pada barang tersebut terdapat cacat.
Khiyar Majlis:Kebebasan memilih bagi pihak
penjual dan pembeli antara meneruskan atau
mengurungkannya selama masih di tempat
jual beli.
Khiyar Syarat:Pembeli atau penjual memilih
antara melangsungkan atau membatalkan
transaksi jual beli setelah mempertimbangkan
dalam satu atau dua hari.
14. Devinisi
Suatu Perjanjian antara dua
orang atau lebih dalam hal
barang dan jasa.Bertujuan
untuk memperoleh
keuntungan yang akan dibagi
Rata
Macam-macam
Syirkah
* Syirkah Harta(‘Inan):Perjanjian
Dua Orang atau lebih Dalam
hal modal
* Syirkah
Kerja(Abdan):Kerjasama dua
orang atau lebih yang berhak
memberikan layanan kepada
masyarakat
15. Murabahah
Devinisi:
Jual Beli barang pada harga asal
dengan tambahan keuntungan
yang di sepakati
Syarat:
* Pihak penjual harus membeli
tahu harga asal kepada
nasabah
* Kontrak pertama (jual beli
dengan pihak ketiga )harus sah
* Kontrak bebas Riba
* Penjual harus memberi tahu
seluruh cacat setelah
pembelian
* Penjual harus menyampaikan
semua perihal pembelian
16. Mudarabah
Mudharabah adalah bentuk
kerja sama antara dua atau
lebih pihak di mana pemilik
modal (shahibul amal)
mempercayakan sejumlah
modal kepada pengelola
(mudharib) dengan suatu
perjanjian di awal. Bentuk ini
menegaskan kerja sama
dengan kontribusi seratus
persen modal dari pemilik
modal dan keahlian dari
pengelola.
Tipe:
Mudharabah Mutlaqah: Dimana
shahibul maal memberikan
keleluasaan penuh kepada
pengelola (mudharib) untuk
mempergunakan dana tersebut
dalam usaha yang dianggapnya
baik dan menguntungkan.
Mudharabah Muqayyadah:
Dimana pemilik dana menentukan
syarat dan pembatasan kepada
pengelola dalam penggunaan
dana tersebut dengan jangka
waktu, tempat, jenis usaha dan
sebagainya
17. Salam
jual beli barang yang disifati (dengan kriteria tertentu/
spesifikasi tertentu), dalam tanggungan (penjual),
dengan pembayaran kontan di majelis akad‘.Syaratnya
1. Pembayaran dilakukan di awal (secara kontan di
majelis akad), dan dari sinilah sehingga “jual
beli salam” dinamakan juga “as-salaf”.
2. Serah terima barang oleh pembeli yang
membelinya diakhirkan sampai waktu yang telah
ditentukan dalam majelis akad