3. Syirkah
Secara bahasa:
Syirkah (perseroan) berarti mencampurkan dua
bagian atau lebih hingga tidak dapat
dibedakan lagi antara bagian yang satu dengan
bagian lainnya
Menurut istilah:
Kerja sama antara dua orang atau lebih dalam
berusaha yang keuntungan dan kerugiannya
ditanggung bersama.
Pengertian umum:
Akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan,
bahwa keuangan dan resiko ditanggung bersama.
4. Rukun dan Syarat Syirkah
Rukun
1. Adanya pihak yang
bersyirkah
2. Kedua pihak atau lebih
melakukan ‘aqidani
3. Ma’qud alaihi mencakup
pekerjaan atau modal
Syarat
1. Ada aktivis yang mengelola
2. Modal harus jelas, halal, dan
sesuai dengan jenisnya
3. Modal-modal dapat dicampur
4. Saling memperbolehkan untuk
membelanjakan modal tsb
5. Untung rugi diterima dengan
ukuran harta masing-masing
5. Hukum Syirkah
Dalam QS. As Saad: 24
“Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu
dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada
kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang
berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian
yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui
bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya
lalu menyungkur sujud dan bertaubat.”
6. Hukum Syirkah
Dalam QS An Nisaa: 12
“….Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka
mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi
wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya
dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah
menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-
benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Penyantun.”
7. Hukum Syirkah
Dalam Hadits:
Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla berkata, “Aku adalah pihak
ketiga (Yang Maha Melindungi) bagi dua orang yang melakukan
syirkah, selama salah seorang diantara mereka tidak berkhianat
kepada mitranya. Apabila diantara mereka ada yang berkhianat,
maka Aku akan keluar dari mereka (tidak melindungi)”.
(HR. Abu Daud no.3383, dan Al-Hakim no.2322)
9. Syirkah Amlak
Syirkah Amlak yaitu dua orang atau lebih memiliki benda/harta, yang
bukan disebabkan akad syirkah. Syirkah Amlak dibagi menjadi 2:
1. Syirkah jabr, ialah berkumpulnya dua orang atau lebih dalam
pemilikan suatu benda secara paksa
2. Syirkah al-ikhtiyar, kerjasama yang muncul karena adanya kontrak
antara orang yang bersekutu supaya memperoleh hasil dengan
cara mengelola harta itu, bagi setiap yang berserikat memperoleh
bagian yang ditentukan dari keuntungan.
10. Syirkah Uqud
Akad kerja sama antara dua orang yang bersekutu dalam modal
dan keuntungan, artinya kerjasama ini didahului oleh transaksi
dalam penanaman modal dan kesepakatan pembagian
keuntungan. Syirkah ‘Uqud memiliki 5 macam:
1. Al-’Inaan, syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing-
masing memberi konstribusi kerja (‘amal) dan modal lalu
keuntungan dibagi di antara mereka.
11. Syirkah Uqud
2. ‘Abdan, syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing-
masing memberi konstribusi kerja (‘amal) tanpa konstribusi
modal (mal).
3. Mudharabah, syirkah antara dua pihak atau lebih dengan
ketentuan, satu pihak memberikan konstribusi kerja (‘amal),
sedangkan pihak lain memberikan konstribusi modal (mâl).
12. Syirkah Uqud
4. Wujuh, didasarkan pada kedudukan, atau keahlian seseorang
di tengah masyarakat dimana dua pihak memberikan
konstribusi kerja (‘amal) dengan pihak ketiga yang
memberikan konstribusi modal (mâl).
5. Mufâwadhah adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang
menggabungkan semua jenis syirkah di atas (syirkah inân,
‘abdan, mudhârabah, dan wujûh).