Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dasar sistem keuangan syariah seperti larangan riba, pembagian resiko, dan aktivitas yang sesuai syariah.
2. Juga membahas berbagai akad dan instrumen keuangan syariah seperti akad investasi, akad jual beli, dan akad lainnya seperti wakaf, qardhul hasan, dan lainnya.
3. Prinsip utama sistem ke
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
Sistem keuangan syariah
1. UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Semester/Kelas
Akuntansi Syariah
Sistem Keuangan Syariah
Dibuat Oleh Kelompok 1:
- Deni Sukmawan - Insan Bramantyo
- Galih Arya Kusuma - Sulkhi Nasukha
2. Konsep Memelihara Harta Kekayaan
Memelihara harta bertujuan agar harta yang dimiliki oleh manusia diperoleh dan di
gunakan sesuai dengan syariah
3. Anjuran Bekerja atau
Berniaga
“…Apabila telah di tunaikan shalat, maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung.” (QS 62:10)
“Harta yang paling baik adalah harta yang
di peroleh lewat tangan sendiri…”(HR.
Bazzar At Thabrani)
“Sesungguhnya Allah suka kalau dia
melihat hamba-Nya berusaha mencari
barang dengan cara yang halal.”(HR. Ath-
Thabrani dan Ad –Dailami)
4. Konsep Kepemilikan
Harta yang baik memiliki 2 kriteria:
1. Diperoleh dengan cara sah dan benar
2. Dipergunakan dengan baik (bijaksana)
Menurut islam, kepemilikan harta
kekayaan pada manusia terbatas pada
kepemilikan kemanfaatannya selama
masih hidup di dunia, dan bukan
kepemilikan secara mutlak
5. Penggunaan dan Pendistribusian Harta
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang
berbuat kerusakan.” (QS 28:77)
6. Tidak Boros dan Kikir
“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu
yang bagus pada setiap (memasuki) mesjid,
makan dan minumlah, tapi jangan
berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai
orang yang berlebih-lebihan.”(QS 7:31)
“Dan janganlah engkau jadikan tanganmu
terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula)
engkau terlalu mengulurkannya (sangat
pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan
menyesal.”(QS 17:29)
7. Memberikan Infaq dan Shadaqah
“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya, kecuali 3
perkara: shadaqah jariah (infak dan shadakah), ilmu yang bermanfaat dan anak saleh
yang mendoakan.”(HR Muslim)
8. Membayar Zakat
“Ambilah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah
untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka,
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(QS 9:103)
9. Memberi pinjaman tanpa bunga
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda
dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” [Ali
‘Imran:130]
10. Meringankan kesulitan
orang yang berutang
“Dan jika (orang berutang itu) dalam kesulitan,
maka berilah tenggang waktu sampai dia
memperoleh kelapangan. Dan jika kamu
menyedekah,itu lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui.”(QS 2:280)
11. Jenis Akad
• Akad Tabarru
- Meminjamkan uang
- Meminjamkan jasa
- Memberikan sesuatu
• Akad Tijarah
13. Akad Tijarah
• Natural Uncertainty Contract
Menggabungkan asset dan menanggung resiko bersama-sama
• Natural Certainly Contract
Saling bertukar aset
15. Transaksi Yang Dilarang
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang bathil (tidak benar), kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah membunuh dirimu. Sungguh
Allah Maha Penyayang kepadamu.”(QS 4:29)
16. Jenis Riba
• Riba Nasi’ah
adalah riba yang muncul karena utang
piutang yang dapat terjadi dalam segala
jenis transaksi kredit atau utang piutang
dimana satu pihak harus membayar lebih
besar dari pokok pinjamannya.
• Riba Fadhl
adalah riba yang muncul karena transaksi
pertukaran atau barter.
17. Pengaruh Riba
• peminjam jatuh miskin
• menghalangi orang untuk
melakukan usaha
• terputusnya hubungan baik
antar masyarakat
19. Penipuan
Penipuan terjadi apabila salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui
pihak lain dan dapat terjadi dalam empat hal, yakni kuantitas, kualitas, harga dan
waktu penyerahan. (Karim, 2003)
20. Perjudian
Transaksi perjudian adalah transaksi yang melibatkan dua pihak atau lebih, dimana
mereka menyerahkan uang atau harta kekayaan lainnya, kemudian mengadakan
permainan tertentu, baik dengan kartu, adu ketangkasan atau media lainnya.
21. Penimbunan Barang
Penimbunan adalah membeli sesuatu yang di butuhkan masyarakat, kemudian
menyimpannya, hingga barang tersebut berkurang dipasaran hingga mengakibatkan
peningkatan harga.
22. Monopoli
Monopoli untuk menghambat produsen atau penjual masuk ke pasar agar ia menjadi
pemain tunggal di pasar dan dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi.
23. Rekayasa Permintaan (Bai’an Najsy)
Rekayasa permintaan timbul apabila ada satu pihak/maupun lebih berpura-pura
mengajukan penawaran dengan harga tinggi, agar calon pembeli tertarik dan membeli
barang-barang tersebut dengan harga tinggi.
24. Penyuapan
Suap dilarang karena suap dapat merusak sistem yang ada di dalam
masyarakat, hingga menimbulkan ketidakadilan sosial dan persamaan
perlakuan.
25. Penjual Bersyarat (Ta’alluq)
Penjual bersyarat terjadi apabila ada dua akad saling dikaitkan dimana berlakunya
akad pertama tergantung pada akad kedua.
26. Pembelian Kembali oleh Penjual dari Pihak Pembeli (Bai’al Inah)
Apabila dua pihak yang seolah-olah melakukan jual beli, namun tujuannya bukan
untuk mendapatkan barang
27. Jual Beli dengan Cara Talaqqi Al-Rukban
Jual beli dengan cara mencegat atau menjumpai pihak penghasil atau pembawa
barang perniagaan dan membelinya, di mana pihak penjual tidak mengetahui harga
pasar atas barang dagangan mereka
28. Prinsip Sistem
Keuangan Syariah
• Pelarangan riba
• Pembagian Resiko
• Tidak menganggap uang
sebagai modal potensial
• Larangan melakukan spekulatif
• Kesucian Kontrak
• Aktifitas harus sesuai syariah
33. Kesimpulan
Prinsip keuangan syariah mengacu pada prinsip rela sama
rela (antaraddim minkum) tidak ada pihak dizalimi dan
menzalimi (la tazhlimunawa la tuzhlamun), hasil biaya
muncul bersama biaya, dan untung muncul bersama
risiko.
34. “Tak ada yang lebih kejam dari menjadi
kaya dengan cara memiskinkan orang lain.”
- Deni, Galih, Insan, Sulkhi -