SlideShare a Scribd company logo
1 of 143
PERENCANAAN
BERBASIS DATA
Asinkron
Tujuan Belajar
•Memahami prinsip, tujuan dan metode
perencanaan berbasis data, kerangka
dan struktur profil Pendidikan dan
Indikator dalam profil Pendidikan
ALUR
Modul Perencanaan Berbasis Data
(4 JP)
1. Asinkronus/penugasan mandiri (2 JP)
2. Sinkronus/Elaborasi Pemahaman (2JP)
Mulai dari Diri
Pertanyaan Reflektif
Kita telah melakukan banyak program dan kegiatan untuk
peningkatan kualitas pendidikan.
Menurut Anda, apa masalah utama kita sehingga kualitas
pendidikan belum meningkat secara signifikan?
Tuliskan jawaban Anda di jamboard (tautan ada di kolom
percakapan/chat)
Terima kasih atas jawabannya!
Mari kita lihat hasil refleksinya
Program atau kegiatan belum berdampak kepada peningkatan mutu disebabkan
perencanaan belum berbasis data sesuai dengan masalah yang dihadapi
Kondisi Saat Ini
Hasil belajar dibawah rata - rata1 dan
kesenjangan antar kelompok dan wilayah2
Kondisi yang diharapkan
Peningkatan hasil belajar baik kompetensi kognitif
maupun non kognitif
Analisis kondisi /
kinerja saat ini
Identifikasi masalah Perencanaan
Program Kegiatan
Pengadaan
Monitoring dan Evaluasi
Data atau laporan
tidak valid
Analisis tidak sampai
ke akar masalah
Perencanaan tidak
berdampak pada
peningkatan mutu
Kegiatan dan pengadaan tidak
berdampak pada peningkatan
mutu
Dampak kegiatan tidak
dievaluasi
1Data skor PISA periode 2000 - 2018
2Persebaran skor AKSI 2019
Eksplorasi Konsep
Bagian 1
Transformasi Sekolah dan Pendidikan
Daerah dalam Kerangka Merdeka Belajar
Pendahuluan
VISI PENDIDIKAN INDONESIA
“
“
mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya Pelajar Pancasila
yang bernalar kritis, kreatif, mandiri,
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia,
bergotong royong, dan berkebinekaan
global
PELAJAR
PANCASILA
Beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan
berakhlak mulia
Mandiri
Bernalar
Kritis
Kreatif
Bergotong
Royong
Berkebinekaan
Global
Elemen-elemen pendidikan yang berperan penting guna menciptakan masyarakat maju antara lain
adalah, tingginya angka partisipasi siswa dan distribusi kualitas pendidikan yang merata di semua
jenjang pendidikan
Cita-cita kebijakan Merdeka Belajar adalah untuk mewujudkan
pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia
Pendidikan Berkualitas
Memastikan peserta didik mengalami
kemajuan belajar sehingga lebih
kompeten dan berkarakter
Fokus pada pengembangan
kompetensi dasar dan karakter
Bagi seluruh rakyat Indonesia
memastikan bahwa kelompok-kelompok
yang termarginalkan (sulit mendapat
akses pendidikan) dibantu untuk
mendapatkan akses pendidikan yg
berkualitas
Intervensi asimetris berfokus
pada penguatan kelompok
termarjinalkan
Cita-cita Merdeka Belajar dan Peran Evaluasi
Sistem Pendidikan
Pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat
Indonesia dapat dicapai salah satunya melalui
perbaikan pembelanjaan anggaran yang efektif
dan akuntabel
Pembelanjaan anggaran yang efektif dan akuntabel dapat
tercapai melalui perencanaan berbasis data
Perencanaan berbasis data memanfaatkan Profil Pendidikan sebagai dasar penyusunan perencanaan untuk
perbaikan berkesinambungan.
Evaluasi Sistem Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu dan
pemerataan mutu pendidikan
Evaluasi Sistem Pendidikan telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 57 tahun 2021.
Evaluasi Sistem Pendidikan bertujuan untuk mengevaluasi kualitas dan pemerataan layanan pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Evaluasi Sistem Pendidikan menghasilkan laporan komprehensif berupa Profil
Pendidikan yang menjadi rujukan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan
Satuan Pendidikan dalam menyusun perencanaan anggaran, program dan
kebijakan
• Profil Pendidikan menjadi sumber
utama untuk menentukan Kebijakan,
Program, dan Kegiatan di Pusat,
Daerah, maupun Satuan
• UPT PAUD DASMEN melakukan
advokasi, konsultasi dan
pendampingan kepada Pemda agar
hasil analisis Profil Pendidikan
ditindaklanjuti
Pusat
Daerah
Sekolah
Kebijakan &
Program Pusat
Peningkatan Mutu
Evaluasi
Diri
Sekolah
Profil
satuan pendidikan
Profil Pendidikan
Nasional
Profil Pendidikan
Daerah
Advokasi
Konsultasi
Pendampingan
Kebijakan &
Program Daerah
Analisis
Kebijakan,
Program
Transformasi Sekolah dan Pendidikan Daerah
dalam Kerangka Merdeka Belajar
Merdeka Belajar bertujuan untuk mentransformasi layanan
pendidikan yang berdampak pada kualitas hasil belajar dan
pemerataannya
Intervensi kebijakan transformasi untuk peningkatan dan pemerataan mutu
perlu dilakukan pada berbagai tingkatan
Tanya Jawab
Sila sampaikan pertanyaan,
atau hal-hal yang perlu diklarifikasi lagi.
Bagian 2a
Profil dan Rapor Pendidikan
- Latar Belakang, Kerangka,
dan Struktur Profil Pendidikan -
Profil Pendidikan merupakan laporan komprehensif yang dihasilkan oleh
Kemendikbud Ristek sebagai bagian dari proses Evaluasi Sistem Pendidikan
Evaluasi Sistem Pendidikan telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 57 tahun 2021.
Evaluasi Sistem Pendidikan bertujuan untuk mengevaluasi kualitas dan pemerataan layanan pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan
pendidikan sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya
Profil Pendidikan menjadi:
Profil Pendidikan merupakan laporan yang disusun dari berbagai sumber data
yang andal dan diproses secara terpadu di Kemdikbud
Perencanaan berbasis data dilakukan berdasarkan Profil Pendidikan untuk
perbaikan berkesinambungan
Evaluasi untuk profil pendidikan
dilakukan berdasar kerangka penilaian
yang dikembangkan dari model input,
proses, dan output tentang kinerja atau
efektivitas sekolah
Model ini mencakup 8 standar yang ada dalam
Standar Nasional Pendidikan.
8 Standar Nasional Pendidikan
A. Capaian hasil belajar
a. Capaian perkembangan
dan hasil belajar anak -
PAUD
b. Mutu dan relevansi hasil
belajar murid - Dasmen
B. Pemerataan pendidikan
yang bermutu
Output
D. Mutu dan relevansi
pembelajaran
Proses
C. Kompetensi dan kinerja GTK
E. Pengelolaan sekolah yang
partisipatif, transparan, dan
akuntabel
Input
6. Standar GTK
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Sarpras
2. Standar Isi
3. Standar Proses
4. Standar Penilaian
5. Standar Pengelolaan
1. Standar Kompetensi
Lulusan
Berdasarkan model input,
proses, output tersebut,
profil dikelompokkan dalam 5
dimensi yang berisi berbagai
kelompok indikator.
Dimensi A
1. Capaian hasil belajar
a.Capaian perkembangan
i. Pembelajaran
ii. Sosial emosional
iii.Fisik
b.Mutu hasil belajar murid
i. Kemampuan literasi
ii. Kemampuan numerasi
iii.Karakter
2. Mutu Lulusan SMK
i. Penyerapan
ii. Pendapatan
iii.Kompetensi
Mutu dan
relevansi hasil
belajar murid
Pemerataan
pendidikan
yang bermutu
Mutu dan
relevansi
pembelajaran Kompetensi
dan kinerja
GTK
Pengelolaan sekolah
yang partisipatif,
transparan, dan
akuntabel
Kualitas Capaian Pembelajaran
siswa
Kualitas Proses Belajar
Siswa
Kualitas Sumber Daya Manusia
dan Sekolah
Dimensi B
1. Kesenjangan mutu
hasil belajar
2. Akses peserta didik
Dimensi D
1. Kualitas pembelajaran
2. Refleksi dan perbaikan
pembelajaran
3.Kepemimpinan
instruksional
4.Pemanfaatan TIK untuk
pembelajaran
5.Iklim keamanan sekolah
6.Iklim kebinekaan dan
inklusivitas sekolah
7. Link and match dengan
Dunia Kerja
Dimensi C
1. Kompetensi GTK dan
pengembangannya
2. Jumlah dan kinerja GTK
sebagai Penggerak
3.Kinerja administratif GTK
4.Pemerataan distribusi
guru
5.Pemenuhan kebutuhan
guru
Dimensi E
1. Partisipasi warga sekolah
2. Pemanfaatan sumber
daya sekolah untuk
peningkatan mutu
3.Pemanfaatan TIK untuk
pengelolaan anggaran
4.proporsi APBD untuk
pendidikan
Output Proses Input
Setiap dimensi terdiri dari indikator yang tersusun dalam pohon
indikator.
Tiap dimensi terdiri dari beberapa indikator level 1.
Indikator level 1 terdiri dari beberapa indikator level 2, dan
indikator level 2 terdiri dari beberapa indikator level 3 yang
disebut dengan pohon indikator.
Beberapa indikator level 2 tidak memiliki indikator level 3, dan
beberapa indikator level 1 tidak memiliki indikator level 2.
Dimensi
Indikator
level 1
Indikator
level 2
Indikator
level 3
Tanya Jawab
Sila sampaikan pertanyaan,
atau hal-hal yang perlu diklarifikasi lagi.
Bagian 2b
Profil dan Rapor Pendidikan
- Indikator Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah -
Dimensi A Jenjang Dasmen - Mutu dan Relevansi Hasil
Belajar Murid
Setiap warga negara berhak mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas.
Berkualitas dalam konteks ini bermakna bahwa proses pendidikan harus mampu
meningkatkan hasil belajar berupa kompetensi kognitif maupun non kognitif.
Kompetensi kognitif diukur dari kecakapan literasi dan numerasi yang merupakan modal
dasar individu untuk mengakses pendidikan dan memungkinkan untuk mengarungi
kehidupan sosial, ekonomi, bahkan politik.
Kompetensi non kognitif diukur dari karakter atau perilaku, yatu perilaku sesuai prinsip-
prinsip Pancasila.
Kemampuan literasi siswa diukur dalam 3 tingkat untuk bacaan fiksi dan
bacaan non fiksi
Siswa memiliki kemampuan literasi yang cakap apabila siswa mampu menemukan informasi
eksplisit, menyimpulkan dan melakukan refleksi dan evaluasi dari bacaan yang dibacanya, baik fiksi
maupun non fiksi.
Kemampuan numerasi siswa diukur dalam 3 tingkat
untuk 4 jenis pelajaran
Siswa memiliki kemampuan numerasi yang cakap apabila siswa mampu memahami, menerapkan dan
penalaran (reasoning) dari domain bilangan, aljabar, geometri, data dan ketidakpastian.
Karakter dirumuskan sebagai Profil Pelajar Pancasila yang terdiri dari 6
elemen utama (bagian 1)
Karakter dirumuskan sebagai Profil Pelajar Pancasila yang terdiri dari 6
elemen utama (bagian 2)
Khusus untuk jenjang SMK, kualitas hasil belajar diukur dari relevansi hasil belajar
murid berupa penyerapan, pendapatan dan kompetensi lulusan
Struktur pohon indikator dimensi A jenjang Dikdasmen (bagian 1)
Level 1 Level 2 Level 3
A1. Kemampuan literasi
1. Kemampuan memahami bacaan non fiksi
2. Kemampuan memahami bacaan fiksi
1. Menemukan informasi eksplisit
2. Menyimpulkan
3. Refleksi dan evaluasi
A.2 Kemampuan numerasi
1. Domain bilangan
2. Aljabar
3. Geometri
4. Data dan ketidakpastian
1. Pemahaman
2. Penerapan
3. Reasoning
A.3 Karakter
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan
berakhlak mulia
2. Gotong royong
3. Kreativitas
4. Nalar kritis
5. Kebhinekaan global
6. Kemandirian
1. 11 indikator
2. 3 indikator
3. 3 indikator
4. 3 indikator
5. 2 indikator
6. 2 indikator
Struktur pohon indikator dimensi A jenjang Dikdasmen (bagian 2)
Level 1 Level 2 Level 3
A.4 Penyerapan Lulusan
1. Kuliah
2. Bekerja
3. Wirausaha
4. Kesesuaian bidang kerja
5. Masa tunggu
A.5 Pendapatan Lulusan
1. Kuliah (kerja part time)
2. Bekerja
3. Wirausaha
A.6 Kompetensi Lulusan
1. Lulusan dengan sertifikat keahlian
2. Kepuasan dunia kerja pada budaya kerja lulusan
Dimensi B jenjang Dikdasmen - Pemerataan Pendidikan
yang Bermutu
Selain peningkatan mutu pendidikan, ukuran luaran yang lain adalah
pemerataan layanan pendidikan yang bermutu. Ukuran pemerataan
pendidikan yang bermutu adalah sebagai berikut:
Angka partisipasi adalah indikator khusus untuk daerah
Struktur pohon indikator dimensi B jenjang Dikdasmen
Level 1 Level 2
B.1 Kesenjangan literasi Dibandingkan antara:
1. kelompok gender (khusus iklim keamanan dan inklusivitas,
perbandingan dipisah antara siswa & guru+KS)
2.kelompok status sosial ekonomi
3.Wilayah perkotaan vs pedesaan
B.2 Kesenjangan numerasi
B.3 Kesenjangan karakter
B.4 APK SD/MI/Paket A/SDLB
B.5 APS SD/MI/Paket A/SDLB
Dianalisa berdasarkan kelompok
1. Quintile status sosial ekonomi
2.Kelompok gender
3.Murid disabilitas
B.6 APK SMP/MTS/Paket B/SMPLB
B.7 APS SMP/MTS/Paket B/SMPLB
B.8 APK SMA/K/MA/Paket C/SMALB
B.9 APS SMA/K/MA/Paket C/SMALB
Dimensi C, D dan E merupakan kelompok indikator
proses dan input yang berkontribusi terhadap hasil
belajar siswa (output)
Berdasarkan literatur ilmiah tentang efektivitas pengajaran dan efektivitas sekolah, sekolah
yang baik adalah sekolah yang efektif memfasilitasi belajar siswa. Terdapat tujuh komponen
yang diasumsikan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa:
1. Proses pembelajaran yang berkualitas
2. Guru-guru yang secara konsisten melakukan refleksi dan memperbaiki praktik
pengajarannya
3. Kepala sekolah yang menerapkan visi, kebijakan, dan program yang berfokus pada
kualitas pembelajaran
4. Iklim sekolah yang aman
5. Iklim sekolah yang inklusif
6. Kompetensi guru dalam menguasai keterampilan pedagogik, materi ajar, dan cara
mengajarkan materi tsb
7. Latar belakang sosial-ekonomi siswa, seperti tingkat pendidikan orang tua dan fasilitas
belajar yang tersedia di rumah.
Indikator dimensi C jenjang Dikdasmen - Kompetensi
dan Kinerja PTK
● Kompetensi guru dalam menguasai keterampilan pedagogik, materi ajar, dan cara
mengajarkan materi, dan kinerja berdampak pada proses pembelajaran yang
berkualitas yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
● Indikator yang diukur untuk memotret hal diatas adalah sertifikasi pendidik, pelatihan,
PGP, ijazah, nilai uji kompetensi guru, dan tingkat kehadiran guru.
● Selain itu bagi kinerja daerah, diukur tingkat pemerataan distribusi guru dan
pemenuhan kebutuhan guru.
Struktur pohon indikator dimensi C jenjang Dikdasmen (bagian 1)
Level 1 Level 2
C.1 Proporsi GTK
bersertifikat
C.2 Proporsi GTK
penggerak
1. % guru penggerak
2. % KS/wakil KS penggerak
1. % pengawas penggerak
2. % pejabat disdik penggerak
C.3 Pengalaman pelatihan
guru
1. Pengetahuan bidang studi
2. Pedagogi
1. Manajerial
2. Pelatihan lain
C.4 Kualitas GTK
penggerak
1. Jumlah guru penggerak yg menjadi
pelatih
2. Jumlah pelatihan yang difasilitasi per
guru penggerak
1. Jumlah pelatihan yang difasilitasi per
kepala sekolah penggerak
2. Rerata jumlah guru yang dilatih
Struktur pohon indikator dimensi C jenjang Dikdasmen (bagian 2)
Level 1 Level 2
C.5 Nilai UKG
1.Kompetensi pedagogik
2.Kompetensi profesional
C.6 Kehadiran guru di kelas
1.Kehadiran guru menurut laporan murid
2.Kehadiran guru menurut laporan kepsek
C.7 Indeks distribusi guru
C.7 dan C.8 adalah indikator khusus untuk daerah
C.8 Pemenuhan Kebutuhan Guru
C.9 Proporsi GTK di SMK yang
bersertifikat kompetensi
Indikator dimensi D jenjang Dikdasmen - Mutu dan
Relevansi Pembelajaran
Pengalaman siswa di kelas adalah penentu utama hasil belajar siswa. Hal ini dapat
dipotret dari kualitas praktik pembelajaran yang digunakan oleh guru. Praktik
pembelajaran yang baik harus memfasilitasi tiga fungsi dasar, yaitu mengelola
perilaku, memotivasi murid, dan membantu murid membangun pengetahuan
baru.
Kualitas pembelajaran ditentukan oleh beberapa faktor utama, yaitu:
1. Kompetensi guru (dimensi C,)
2. Praktik reflektif dan perbaikan praktik pembelajaran yang dilakukan guru
Terlepas dari kompetensinya, seorang guru dapat terus memperbaiki
kualitas pembelajarannya dengan cara:
a. Merefleksikan praktik yang biasa digunakannya,
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang
pembelajaran baik secara individual maupun kolaboratif, dan
c. Mencoba menerapkan gagasan-gagasan baru dalam praktik
pembelajaran
Kualitas pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh refleksi dan tindakan guru sebagai individu,
tetapi juga oleh lingkungan sekolah secara lebih luas.
Agar dapat melakukan refleksi dan memperbaiki praktik pembelajarannya, guru perlu didukung
oleh program dan kebijakan sekolah yang tepat.
Hal ini mencakup program dan kebijakan terkait perumusan dan komunikasi visi-misi sekolah,
pengelolaan kurikulum sekolah, dan penyediaan sumber daya pendukung (seperti waktu untuk
melakukan refleksi)
Selain itu, keberhasilan kepala sekolah dalam merancang dan
menerapkan program dan kebijakan pembelajaran mencerminkan
kinerjanya sebagai pemimpin instruksional. Kinerja ini dipengaruhi
oleh kompetensi yang dimiliki oleh kepala sekolah.
Selain dipengaruhi oleh praktik pembelajaran, pengalaman belajar siswa juga dipengaruhi oleh iklim
sosial di sekolah. Siswa yang merasa tidak aman di sekolah - misalnya karena mengalami
perundungan atau hukuman fisik - akan kesulitan mengikuti pelajaran. Demikian juga dengan siswa
yang dikucilkan atau mengalami diskriminasi karena identitas agama, etnis, kelompok sosial, atau
kondisi fisiknya.
Khusus untuk SMK terdapat indikator untuk mengukur relevansi proses
pembelajaran SMK dengan industri atau dunia kerja
Relevansi proses pembelajaran ini untuk memastikan lulusan SMK memiliki kompetensi yang relevan
yang dibutuhkan Dunia Kerja.
Struktur pohon indikator dimensi D jenjang Dikdasmen (bagian 1)
Indikator Level 1 Indikator Level 2 Indikator Level 3
D.1 Kualitas
pembelajaran
D.1.1 Manajemen kelas
Keteraturan suasana kelas
1. menurut guru
2.menurut siswa
Disiplin positif
3.menurut guru
4.menurut siswa
D.1.2 Dukungan afektif
1. Ekspektasi akademik
2.Perhatian dan kepedulian guru
3.Umpan balik konstruktif
Masing-masing indikator diatas terdiri dari menurut guru dan siswa
D.1.3 Aktivasi cognitif
1. Instruksi yang adaptif
2.Panduan guru
3.Aktivitas interaktif
4.Pembelajaran literasi
5.Pembelajaran numerasi
6.Iklim pembelajaran yang
terbuka
Indikator 1,2,3 dan 6 diatas terdiri dari menurut guru dan siswa
D.1.4 Pembelajaran praktik
vs. teori
1. Survey kepsek
2.Survey guru
3.Survey siswa
Struktur pohon indikator dimensi D jenjang Dikdasmen (bagian 2)
Indikator Level 1 Indikator Level 2 Indikator Level 3
D.2 Refleksi dan perbaikan
pembelajaran oleh guru
1.Belajar tentang pembelajaran
2.Refleksi praktik mengajar
3.Penerapan praktik inovasi
D.3 Kepemimpinan
instruksional
1.Visi misi sekolah
2.Pengelolaan kurikulum
3.Dukungan refleksi guru
Struktur pohon indikator dimensi D jenjang Dikdasmen (bagian 3)
Indikator Level 1 Indikator Level 2
D.4 Iklim keamanan sekolah
1.Kesejahteraan psikologis siswa
2.Kesejahteraan psikologis guru
3.Perundungan
4.Hukuman fisik
5.Kekerasan seksual
6.Narkoba
D.5 Kesenjangan iklim keamanan
sekolah
1.Kesenjangan antar kelompok gender
2.Kesenjangan antar kelompok SES
3.Kesenjangan antar wilayah
D.6 Iklim kesetaraan gender 1.Dukungan atas kesetaraan gender Akan ada tambahan indikator level 2 selain D.6.1
D.7 Iklim kebinekaan
1.Toleransi agama dan budaya
2.Sikap inklusif
3.Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya
4.Komitmen kebangsaan
Struktur pohon indikator dimensi D jenjang Dikdasmen (bagian 4)
Indikator Level 1 Indikator Level 2
D.8 Iklim inklusivitas
1.Layanan disabilitas
2.Layanan sekolah untuk murid cerdas
dan bakat istimewa
3.Sikap terhadap disabilitas
4.Fasilitas dan Layanan Sekolah untuk Siswa
Disabilitas dan Cerdas Berbakat Istimewa
D.9 Kesenjangan Iklim kesetaraan
gender
1.Kesenjangan antar kelompok gender
2.Kesenjangan antar kelompok SES
3.Kesenjangan antar wilayah
D.10 Kesenjangan Iklim kebinekaan
D.11 Kesenjangan Iklim inklusivitas
Struktur pohon indikator dimensi D jenjang Dikdasmen (bagian 5)
Indikator Level 1 Indikator Level 2
D.12 Kesenjangan fasilitas sekolah antar wilayah
Seluruh indikator yang membandingkan antar
wilayah adalah indikator khusus daerah
D.13 Kesenjangan kebersihan sekolah (termasuk
sanitasi) antar wilayah
D.14 Kesenjangan bahan dan fasilitas belajar
literasi
1.Kesenjangan antar kelompok SES
2.Kesenjangan antar wilayah
D.15 Kesenjangan akses dan fasilitas belajar
daring
1.Kesenjangan antar kelompok SES
2.Kesenjangan antar wilayah
Struktur pohon indikator dimensi D jenjang Dikdasmen (bagian 6)
Indikator Level 1 Indikator Level 2
D.16 Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran
1.Platform guru mengajar
2.Platform guru karir
D.17 Link and match dengan Dunia Kerja
1.Proporsi SMK sebagai Pusat Keunggulan
2.Proporsi SMK yang kurikulumnya disusun bersama
dengan Dunia Kerja
3.Proporsi SMK yang ada pengajar dari dunia kerja
4.Proporsi SMK yang melakukan praktek kerja
bersama dengan dunia kerja
5.Proporsi siswa SMK yang mendapat sertifikat
kompetensi dari lembaga sertifikasi mandiri dan/atau
dunia kerja
Indikator dimensi E jenjang Dikdasmen Pengelolaan
Sekolah yang Partisipatif, Transparan, dan Akuntabel
Untuk keperluan akreditasi dan memeriksa akuntabilitas dan transparansi
pengelolaan sekolah, perlu diukur aspek-aspek administrasi, perencanaan, dan
pemanfaatan anggaran sekolah.
Pemanfaatan anggaran sekolah dapat dilihat apakah digunakan untuk pengadaan
fasilitas sekolah yang mendukung proses belajar, untuk peningkatan mutu.
Struktur pohon indikator dimensi E jenjang Dikdasmen
Indikator Level 1 Indikator Level 2
E.1 Partisipasi warga sekolah
1.Partisipasi orang tua
2.Partisipasi murid
E.2 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk
peningkatan mutu
1.Proporsi pembelanjaan peningkatan mutu guru dan
tenaga kependidikan
2.Proporsi pembelanjaan non personil mutu pembelajaran
E.3 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
1.Proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring
2.Penggunaan SDS: Ketepatan waktu dan kelengkapan
laporan
E4. Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan
Tanya Jawab
Sila sampaikan pertanyaan,
atau hal-hal yang perlu diklarifikasi lagi.
Bagian 2c
Profil dan Rapor Pendidikan
- Platform Rapor Pendidikan-
Pernyataan modul Platform Rapor Pendidikan
● Rekam layar (screenshot) tampilan aplikasi Rapor Pendidikan dalam
materi paparan ini masih dapat berubah.
● Perubahan akan disesuaikan setelah aplikasi Rapor Pendidikan
diluncurkan dan apabila terdapat pemutakhiran (update) tampilan, fitur,
dan konten.
● Data, grafik dan penilaian indikator masif bersifat contoh atau ilustrasi,
belum menunjukkan data sesungguhnya.
Dashboard profil dan rapor pendidikan
dapat diakses melalui situs web
● Dashboard profil dan rapor pendidikan diberi nama Rapor Pendidikan.
● Dashboard menampilkan indikator tiap dimensi digambarkan dalam bentuk
grafik atau tabel dengan informasi definisi berikut pengertiannya/makna.
● Pengguna dapat masuk dalam dashboard dengan menggunakan akun belajar.id
dan password yang telah diberikan oleh Kemdikbud Ristek.
https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/
Rapor Pendidikan untuk satuan pendidikan
Tiap indikator akan memiliki nilai, standar setting, label, deskripsi pengertian dari label
sehingga memudahkan pengguna untuk memaknai indikator tersebut
Indikator Level 1
Label1
Deskripsi label
Nilai indikator sekolah Anda
Simbol warna standar seting2
Rata-rata nilai indikator sekolah setara3 di
daerah Anda
1label berbeda untuk tiap indikator, disesuaikan dengan karakteristiknya
2standar seting terdiri dari 3 tingkat, hijau: baik, kuning: cukup, merah: kurang
3sekolah setara; sekolah dengan karakteristik lokasi dan kondisi sosial ekonomi murid yang serupa dengan sekolah Anda
Ringkasan eksekutif akan tampil pertama kali untuk memperlihatkan secara
umum mutu hasil belajar rata-rata peserta didik...
...iklim keamanan dan inklusivitas...
...dan gambaran kompetensi GTK di satuan pendidikan
Analisa tiap indikator dari masing masing kerangka penilaian dapat ditelusuri
lebih rinci dengan mengeksplorasi masing-masing indikator di tiap dimensi
Berikut adalah tampilan indikator level 1 dari mutu hasil belajar murid
Nilai indikator sekolah Anda dapat dibandingkan dengan
rata-rata nilai sekolah setara, nasional, dan daerah
Berikut adalah
tampilan
indikator level
1 dari iklim
keamanan dan
inklusivitas
Berikut tampilan indikator untuk kualitas pengajaran
Berikut tampilan
indikator untuk
kompetensi dan
kinerja GTK (1 / 2)
Berikut
tampilan
indikator untuk
kompetensi dan
kinerja GTK (2/2)
Berikut tampilan
indikator untuk
pengelolaan
sekolah
Unduh Data Rapor Pendidikan
1. Untuk mengunduh keseluruhan
data dari Rapor Pendidikan Anda,
klik Unduh Seluruh Data di
bagian bawah laman terakhir
atau klik menu Unduh di bagian
atas laman
1
1
2.
3.
Pilih tahun data laporan yang
ingin diunduh
Klik Unduh
2
3
4.
5.
Maka laporan pada tahun
tersebut akan terunduh dalam
format Microsoft Excel (.xlsx)
Hasil unduhan akan masuk ke
dalam folder Downloads di
perangkat Anda. Pastikan
perangkat Anda mempunyai
aplikasi Microsoft Excel karena
dokumen tersebut hanya bisa
dibuka menggunakan Microsoft
Excel
4
5
Tampilan fitur unduh dashboard
Berikut format hasil unduhan Rapor Pendidikan
Nomor Indikator Label
Tahun
Data
Nilai sekolah
Anda
Nilai sekolah
setara
Nilai
daerah
Nilai
nasional
A.1 Kemampuan Literasi Baik 2021 75 70 80 85
A.1.1
A.1.1.1
A.1.1.2
Tanya Jawab
Sila sampaikan pertanyaan,
atau hal-hal yang perlu diklarifikasi lagi.
Bagian 3a
Perencanaan Berbasis Data
di Satuan Pendidikan
- Permasalahan Perencanaan di Satuan
Pendidikan -
Permasalahan perencanaan di satuan pendidikan meliputi
Sumber Daya Manusia, data, anggaran, dan kebijakan
Bagian 3b
Perencanaan Berbasis Data
di Satuan Pendidikan
Mekanisme Perencanaan Berbasis Data
di Satuan Pendidikan
Perencanaan berbasis data adalah solusi bagi
masalah perencanaan saat ini
Laporan potret
kondisi mutu
pendidikan
Bahan untuk
refleksi diri
Perencanaan
program
perbaikan
Pelaksanaan
program
perbaikan
Step 1 Step 2
Step 3
Step 4
1. Kualitas SDM Sekolah
2. Keterbatasan data yang
lengkap dan akurat
3. Kesulitan melaksanakan
kebijakan pusat di sekolah
PERMASALAHAN
PERENCANAAN
Perencanaan Berbasis Data
SDM sekolah dilatih dan
didampingi dalam
melaksanakan perencanaan
berbasis rapor pendidikan
Profil Pendidikan sebagai
single source of truth
Solusi berbagai permasalahan perencanaan di sekolah
Sekolah dijelaskan tujuan
berbagai kebijakan di pusat
Perencanaan di satuan pendidikan merupakan suatu siklus yang menghubungkan antara analisis akar
masalah dengan pelaksanaan program penyelesaiannya
Siklus perencanaan dimulai dengan menganalisis data dalam laporan untuk menetapkan masalah, menganalisis akar
masalah, menyusun program kerja, melaksanakan program kerja yang sudah dianggarkan, dan memonitor
pelaksanaan serta evaluasi hasil pelaksanaan program kerja tersebut.
1. Analisis Profil Satuan Pendidikan untuk memahami
potret mutu
https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/
Platform rapor pendidikan menampilkan
indikator tiap dimensi yang digambarkan
dalam bentuk grafik atau tabel dengan
informasi definisi dan pengertian/makna
Indikator dapat diunduh dalam format
excel sehingga pengguna dapat secara
fleksibel melakukan analisis.
2. Lakukan refleksi diri berbasis Profil Pendidikan untuk menetapkan akar masalah
1. Pelajari dan verifikasi
Profil Satuan Pendidikan
Mengevaluasi Profil Satuan
Pendidikan dengan kondisi riil,
yaitu dengan melakukan
pengamatan, melihat data dan
diskusi dengan pemangku
kepentingan di sekolah
Membuat analisis bersama
dengan Guru dan Kepala
Sekolah tentang kondisi
sekolah yang sudah sesuai
atau belum sesuai dengan
Standar
2. Analisis Kondisi Sekolah
membuat analisis bersama
dengan pemangku
kepentingan di sekolah tentang
permasalahan yang dihadapi dan
akar permasalahan
3. Simpulkan Permasalahan
dan Akar Masalah
Contoh analisis untuk menetapkan masalah
MASALAH:
Literasi Digital Guru/Siswa
Rendah
65% guru
gagap TIK
85% RPP tidak
membiasakan siswa
mengakses media
TIK
Hanya memiliki
5 Komputer
Tidak ada
koneksi
Internet
Tidak pernah ada
penguatan
kapasitas TIK guru
Gunakan Profil dan
Rapor
Pendidikan atau
berbagai
sumber data di sekolah
ANALISIS
Hal yang SUDAH baik
Hal yang BELUM baik
- ……………….
- ……………….
- ……………….
Literasi Digital
Guru/ Siswa rendah
3. Menyusun program kerja peningkatan mutu
dalam dokumen perencanaan
Dapatkan komitmen semua
pemangku kepentingan untuk
mendukung program peningkatan
mutu
Analisis dan susun rekomendasi
solusi dalam bentuk program
1. Rekomendasikan Solusi 2. Bangun komitmen
bersama
Tuangkan program peningkatan
mutu dalam dokumen
perencanaan sekolah
(RKS/RKAS)
3. Tuangkan komitmen dalam
Dokumen Perencanaan Sekolah
Contoh penyusunan program kerja berdasarkan hasil
analisis masalah dan akar masalah
Akar masalah Rekomendasi Solusi
65% guru gagap TIK Diklat TIK
85% RPP tidak
membiasakan siswa
mengakses media TIK
Penyempurnaan RPP 🡪
modifikasi pembelajaran
berbasis TIK
Hanya memiliki 5
Komputer
Penyediaan Komputer
Tidak ada koneksi
internet
Langgaran akses Internet
Tidak pernah ada
penguatan kapasitas TIK
guru
Program TIK kepada guru
Solusi yang menjadi
komitmen sekolah
dicantumkan dalam
dokumen
perencanaan
ANALISIS
Hal yang SUDAH baik
Hal yang BELUM baik
- ……………….
- ……………….
- ……………….
- Literasi digital
guru dan siswa
rendah
- ……………….
- ……………….
4. Pelaksanaan program sesuai dokumen
perencanaan
Sekolah menggunakan berbagai
pendekatan dalam melaksanakan
program peningkatan mutu di
sekolah seperti pelatihan, konsultasi,
asistensi, penelitian, dll.
2. Gunakan berbagai pendekatan
peningkatan mutu pendidikan
Sekolah menentukan lini masa
pelaksanaan program
peningkatan mutu
1. Jadwalkan pelaksanaan
program
Sekolah melibatkan berbagai
pemangku kepentingan dalam
melaksanakan upaya peningkatan
mutu di sekolah
3. Libatkan seluruh pemangku
kepentingan
Refleksi Singkat
Tahapan Perencanaan Berbasis Data Praktik di Sekolah Saat Ini
Penggunaan Laporan/Data
Refleksi
Penyusunan perencanaan
Pengawalan pelaksanaan perencanaan
Perencanaan berbasis data adalah solusi bagi
permasalahan perencanaan
1. Berbasis data (terbiasa
melakukan pencatatan)
2. Diolah dan dianalisis
dengan pendekatan
ilmiah
3. Melibatkan berbagai
pihak dan membangun
komitmen bersama
PERUBAHAN PERILAKU
Laporan potret
kondisi mutu
pendidikan
Bahan untuk
refleksi diri
Perencanaan
program
perbaikan
Pelaksanaan
program
perbaikan
Step 1
Step 2
Step 3
Step 4
Perencanaan Berbasis Data
1. Kualitas SDM Sekolah
2. Keterbatasan data yang
lengkap dan akurat
3. Kesulitan
melaksanakan
kebijakan pusat di
sekolah
PERMASALAHAN
PERENCANAAN
Tanya Jawab
Sila sampaikan pertanyaan,
atau hal-hal yang perlu diklarifikasi lagi.
Bagian 3c
Perencanaan Berbasis Data di Satuan
Pendidikan
Metode Identifikasi Masalah dan Akar Masalah
Satuan pendidikan dasar dan menengah berkualitas hasil
belajar muridnya melebihi level yang diharapkan dan merata
Kompetensi guru dan
kepala sekolah
Kualitas Proses
Pembelajaran
Lingkungan Belajar
Hasil belajar murid
Tata kelola dan perbaikan
pembelajaran
● Memiliki kompetensi literasi, numerasi,
dan karakter melebihi level yang
diharapkan
● Hasil belajar merata untuk semua
kelompok gender, sosial ekonomi
● Berpusat pada peserta didik
● Suasana kelas kondusif untuk pembelajaran
● Penerapan disiplin positif
● Peserta didik merasa kompeten dan dihargai sebagai
bagian dari kelas
● Mendukung siswa membangun pemahaman baru
● Seluruh GTK bersertifikat pendidik
● Guru mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan
● Nilai uji kompetensi guru di atas standar
● Melakukan pengimbasan
● Peserta didik merasa aman dan nyaman
(secara fisik dan psikologis)
● Satuan pendidikan menerima perbedaan dan
keberagaman
● Menyusun perencanaan, anggaran, dan
kebijakan berbasis data
● Refleksi dan perbaikan pembelajaran
Satuan pendidikan khusus berkualitas hasil belajar muridnya sesuai
dengan ragam disabilitasnya dan memiliki kemandirian
Hasil belajar murid
● Memiliki kompetensi literasi,
numerasi, dan karakter sesuai
dengan ragam disabilitasnya
● Hasil belajar sesuai ragam disabilitas
merata untuk semua kelompok
gender, sosial ekonomi,
● Memiliki keterampilan untuk bekerja
● Memiliki kemandirian untuk
mengurus diri sendiri
● Berpusat pada peserta didik
● Suasana kelas kondusif untuk pembelajaran
● Penerapan disiplin positif
● Peserta didik merasa kompeten dan dihargai sebagai bagian dari kelas
● Mendukung siswa membangun pemahaman baru
● Menyesuaikan ragam disabilitas
● Seluruh GTK bersertifikat pendidik
● Mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan
● Nilai uji kompetensi guru di atas standar
● Melakukan pengimbasan
● Memiliki keahlian memfasilitasi pembelajaran sesuai
ragam disabilitas peserta didik
● Peserta didik merasa aman dan nyaman
(secara fisik dan psikologis)
● Satuan pendidikan menerima perbedaan dan
keberagaman
● lingkungan belajar dan media pembelajaran
mudah diakses
Kompetensi guru dan
kepala sekolah
Kualitas Proses
Pembelajaran
Lingkungan Belajar
Tata kelola dan perbaikan
pembelajaran
● Menyusun perencanaan, anggaran, dan
kebijakan berbasis data
● Refleksi dan perbaikan pembelajaran
Program kesetaraan berkualitas hasil belajar muridnya melebihi level
yang diharapkan, merata, dan memiliki keterampilan fungsional
Hasil belajar murid
● Memiliki kompetensi literasi, numerasi,
dan karakter melebihi level yang
diharapkan
● Hasil belajar merata untuk semua
kelompok gender, sosial ekonomi
● Peserta didik memiliki keterampilan
fungsional
● Berpusat pada peserta didik
● Suasana kelas kondusif untuk pembelajaran
● Penerapan disiplin positif
● Peserta didik merasa kompeten dan dihargai sebagai bagian dari kelas
● Mendukung siswa membangun pemahaman baru
● Melakukan pembelajaran bermakna salah satunya dengan PBL
● Menyusun perencanaan, anggaran, dan
kebijakan berbasis data
● Refleksi dan perbaikan pembelajaran
● Seluruh GTK bersertifikat pendidik
● Guru mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan
● Nilai uji kompetensi guru di atas standar
● Melakukan pengimbasan
● Peserta didik merasa aman dan nyaman (secara
fisik dan psikologis)
● Satuan pendidikan menerima perbedaan dan
keberagaman
Kompetensi guru dan
kepala sekolah
Kualitas Proses
Pembelajaran
Lingkungan Belajar
Tata kelola dan perbaikan
pembelajaran
● Memiliki kerjasama yang menyeluruh, mendalam, dan berkelanjutan dengan dunia kerja
● Kurikulum disusun bersama dunia kerja
● Pembelajaran berbasis proyek riil dari dunia kerja
● Memiliki riset terapan yang mendukung teaching factory
Satuan pendidikan SMK berkualitas hasil belajar muridnya
melebihi level yang diharapkan, merata, dan lulusannya
terserap oleh dunia kerja
Hasil belajar murid
● Memiliki kompetensi literasi, numerasi, dan karakter
melebihi level yang diharapkan
● Hasil belajar merata untuk semua kelompok gender,
sosial ekonomi
● Lulusan SMK yang terserap oleh dunia kerja
(bekerja/berwirausaha/melanjutkan studi)
● Menyusun perencanaan, anggaran, dan
kebijakan berbasis data
● Rutin melakukan refleksi untuk melakukan
perbaikan pembelajaran
● Rutin melakukan update teknologi
● Memiliki business acumen dan growth mindset dan telah
menyelaraskan SMK dengan kebutuhan dunia kerja
● Pelatihan upskilling/reskilling bagi guru/instruktur
● Sertifikasi kompetensi sesuai dengan standar dan kebutuhan
dunia kerja
● Peningkatan peran guru/ instruktur dari dunia kerja
● Peserta didik merasa aman dan nyaman (secara
fisik dan psikologis)
● Satuan pendidikan menerima perbedaan dan
keberagaman
Kompetensi guru dan
kepala sekolah
Kualitas Proses
Pembelajaran
Lingkungan Belajar
Tata kelola dan perbaikan
pembelajaran
Pemahaman terhadap Profil Pendidikan
sebagai “Faktor Kunci” penerapan Perencanaan berbasis Data
3
3
Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data
Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen
Tahapan
Tahapan:
● Mengunduh data
profil pendidikan
dari platform
Rapor Pendidikan
● Merujuk kepada
daftar indikator
prioritas
● Memilah capaian
yang sudah baik
dan yang belum
baik
Lbr
Kerja
Tahapan:
● Dari daftar
capaian yang
belum baik,
rumuskan
masalah yang
akan diperbaiki
● Melakukan
analisis untuk
mencari akar
masalah
Tahapan:
● Membuat
alternatif solusi
untuk setiap
akar masalah
● Memilih solusi
yang akan
dilakukan dari
alternatif solusi
Tahapan:
● Menetapkan
target dari solusi
terpilih
● Merumuskan sub
kegiatan,
koordinator
pelaksana, waktu
dan sumberdaya
Tahapan:
● Menetapkan daftar kegiatan
yang akan dimasukkan dalam
RKAS
● Menetapkan barang dan jasa
yang akan dibelanjakan
(termasuk harga satuan)
● Memasukkan kegiatan dan
anggaran dalam ARKAS
Lembar Kerja 1
Memilah capaian
Indikator
Lembar Kerja 2
Merumuskan akar
masalah
Lembar Kerja 3
Menentukan
solusi
Lembar Kerja 4
Menentukan target
dan rencana
kegiatan
Rencana Kerja Tahunan
Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS)
Identifikasi Refleksi Benahi
Dokumen
Lembar Kerja 5
Memasukkan dalam dokumen
RKAS
Lembar Kerja 1 (Identifikasi): Memilah capaian indikator dari
Rapor Pendidikan
Versi Ideal:
1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan.
2. Pelajari indikator-indikator yang ada dan petakan indikator yang sudah baik (warna hijau) ke kolom “Hal yang Sudah
Baik” dan yang belum baik (warna kuning dan merah) ke kolom “Hal yang Belum Baik” berdasarkan dimensinya di
Lembar Kerja 1a.
3. Kemdikbudristek telah menetapkan indikator prioritas (lihat slide berikut) bagi satuan pendidikan sebagai fokus untuk
meningkatkan kualitas layanan. Jika pada kolom "Hal yang Belum Baik" terdapat indikator prioritas, maka indikator
tersebut wajib menjadi sasaran utama penguatan.
4. Jika pada kolom "Hal yang Belum Baik" tidak terdapat indikator prioritas, maka Anda bisa melakukan prioritisasi sesuai
kebutuhan satuan Anda.
5. Pilih indikator yang ingin diintervensi dengan mempertimbangkan indikator prioritas dan indikator yang belum baik dan
dimasukkan di Lembar Kerja 1b. Jika satuan pendidikan memiliki indikator yang sudah baik dan ingin lebih
ditingkatkan, maka indikator tersebut tetap dapat dipilih.
Versi Sederhana:
1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan
2. Tentukan Indikator yang akan diintervensi sesuai dengan pilihan satuan pendidikan
Indikator Prioritas Satuan Pendidikan Dasar Menengah
No Menu Prioritas Dasmen Rasionalisasi
1 A.1 Kemampuan Literasi Literasi dan numerasi adalah fondasi kemampuan belajar. Kemampuan literasi dan
numerasi meningkatkan daya saing di era berbasis teknologi dan digital terutama di
kancah internasional. Mampu menyaring informasi yang valid dengan hoax yang
beredar.
2 A.2 Kemampuan Numerasi
3 A.3 Indeks Karakter
Basis untuk tumbuh kembang peserta didik secara utuh. Terdapat korelasi antara
kemampuan literasi-numerasi dan karakter peserta didik.
4
D.4 Iklim Keamanan
Sekolah
Tingkat rasa aman dan kenyamanan peserta didik di satuan pendidikan dalam hal
perasaan aman, perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan narkoba di
lingkungan satuan pendidikan. Iklim keamanan berdampak pada kualitas
pembelajaran.
5 D. Iklim Kebinekaan
Toleransi, perasaan diterima atas perbedaan yang ada merupakan salah satu faktor
pendukung iklim pembelajaran.
Lembar kerja 1a:
Memilah indikator yang sudah baik dan indikator yang belum baik
No Dimensi Hal yang sudah baik Hal yang belum baik
1 Dimensi A (output)
Mutu dan relevansi hasil belajar
murid
Diisi indikator dengan capaian baik (hijau)
Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)
dan kurang (merah)
2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang
bermutu
Tidak berlaku untuk satuan pendidikan
3 Dimensi C (input)
Kompetensi dan kinerja GTK
Diisi indikator dengan capaian baik (hijau)
Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)
dan kurang (merah)
4 Dimensi D (proses)
Mutu dan relevansi pembelajaran
Diisi indikator dengan capaian baik (hijau)
Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)
dan kurang (merah)
5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang
partisipatif, transparan, dan
akuntabel
Diisi indikator dengan capaian baik (hijau)
Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning)
dan kurang (merah)
Lembar Kerja 1a:
Contoh indikator yang sudah baik dan indikator yang belum baik
No Dimensi Hal yang sudah baik Hal yang belum baik
1 Dimensi A (output)
Mutu dan relevansi hasil belajar
murid
Kemampuan Numerasi terutama Aljabar (A.2)
Kemampuan numerasi Siswa terutama
data & ketidakpastian (A.2.4)
2 Dimensi B (output)
Pemerataan pendidikan yang
bermutu
Tidak berlaku untuk satuan pendidikan
3 Dimensi C (input)
Kompetensi dan kinerja GTK
Nilai uji kompetensi guru (C.5) Kehadiran guru di kelas (C.6)
4 Dimensi D (proses)
Mutu dan relevansi pembelajaran
Refleksi atas praktik mengajar (D.2.2)
Pengalaman pelatihan guru
5 Dimensi E (input)
Pengelolaan sekolah yang
partisipatif, transparan, dan
akuntabel
Partisipasi murid (E.1.2) Partisipasi warga sekolah rendah (E.1)
Lembar Kerja 1b (identifikasi): Memilih Indikator yang akan diintervensi
Tata cara memilih indikator yang akan diintervensi adalah sebagai berikut (sesuai urutan):
1. Pilih menu isu prioritas yang memiliki nilai kurang dan sedang
2. Pilih menu isu prioritas yang memiliki nilai baik tapi berada dibawah rata-rata satuan
pendidikan serupa, kab/kota/provinsi/nasional
3. Pilih Indikator yang memiliki nilai kurang dan sedang tapi tidak termasuk dalam isu
prioritas
No Daftar Indikator yang akan diintervensi
Masukkan indikator yang dipilih untuk diintervensi dalam satu tahun perencanaan
Lembar Kerja 1b: Contoh Indikator yang dikuatkan
No Menu Prioritas SMK
1 A.1 Kemampuan Literasi
2 A.2 Kemampuan Numerasi
3 A.3 Indeks Karakter
4 D.1 Kualitas Pembelajaran
5 D.4 Iklim Keamanan Sekolah
6 D.13 Link and match dengan dunia kerja
Lembar Kerja 2 (Refleksi): Merumuskan Akar Masalah
Permasalahan Akar Masalah (1) Akar Masalah (2)
Pilih masalah yang akan diatasi
dari daftar hal yang belum baik
Pilih indikator yang berpotensi
sebagai penyebab masalah di
output dari hal yang belum baik
Pilih indikator yang berpotensi
sebagai penyebab masalah di
proses dari hal yang belum baik
Output Proses Input
Versi Ideal:
1. Dari masalah yang akan diintervensi, cari akar masalah dari setiap masalah yang dipilih. Metode perumusan akar
masalah dapat dilakukan dengan cara yang beragam dari yang paling sederhana sampai penggunaan analisis data
yang kompleks.
2. Akar masalah dari indikator level 1 dapat ditemukan dari indikator level 2 atau dimensi yang lain. Misalnya, masalah
dari dimensi A, dapat ditemukan dari indikator di dimensi D (proses) dan dimensi C dan E (Input)
Versi Sederhana:
1. Dari masalah yang sudah dipilih, langsung tentukan akar masalahnya
125
Dari masalah yang sudah ditetapkan sebagai isu yang akan dikuatkan, dilakukan
analisis untuk menentukan akar masalah sebelumnya
Salah satu metode untuk menemukan akar masalah adalah dengan metode 5 W.
Metode 5 Why atau 5 Mengapa adalah teknik tanya - jawab sederhana untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dari suatu
permasalahan. Teknik ini adalah praktik bertanya, mengapa sebanyak lima kali, mengapa sebuah masalah terjadi dalam
upaya menentukan akar penyebab dari suatu masalah.
Seringkali akar masalah ditemukan tidak sampai 5 pertanyaan mengapa.
Problem Symptom Corrective Actions
Symptom Root Cause
Keterangan:
Metode 5 why merupakan salah satu pendekatan. Banyak metodologi yang dapat digunakan dalam melakukan analisis penyelesaian
masalah seperti: Design thinking, Creative Problem Solving, Solution - based thinking, Fish Bone Diagram, SWOT Analysis dll.
Why? Why? Why? Why?
How? How? How? How?
Akar masalah dari suatu output dapat ditemukan dalam dimensi
D sebagai proses dan dimensi C dan E sebagai input, sesuai
dengan model kerangka penilaian
Output Proses Input
Kualitas Capaian
Pembelajaran Siswa
Kualitas Proses Belajar
Siswa
Kualitas Sumber Daya
Manusia dan Sekolah
Mutu dan
relevansi hasil
belajar murid
Dimensi A
Pemerataan
pendidikan yang
bermutu
Dimensi B
Mutu dan relevansi
pembelajaran
Dimensi D
Kompetensi dan
kinerja GTK
Dimensi C
Pengelolaan sekolah
yang partisipatif,
transparan, dan
akuntabel
Dimensi E
WHY
WHY
WHY
WHY
Contoh Lembar Kerja 2: Identifikasi Akar Masalah
Permasalahan Akar Masalah (1) Akar Masalah (2)
Pilih masalah yang akan diatasi
dari daftar hal yang belum baik
Pilih indikator yang berpotensi
sebagai penyebab masalah di
output dari hal yang belum baik
Pilih indikator yang berpotensi
sebagai penyebab masalah di
proses dari hal yang belum baik
Output Proses Input
Setelah mengidentifikasi akar masalah lewat metode tertentu, kemungkinan akar masalah
dimasukkan di Lembar Kerja 2 di kolom “akar masalah” sesuai dengan hubungan sebab-akibatnya
Lembar Kerja 2: Contoh identifikasi akar masalah
Permasalahan Akar Masalah (1) Akar Masalah (2)
● Kemampuan numerasi
rendah
● Kualitas pembelajaran masih
rendah
● Pengelolaan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja masih kurang
● Alokasi anggaran sekolah
untuk mendukung
peningkatan numerasi masih
kurang
● Kualitas guru dalam hal
numerasi masih perlu
ditingkatkan
● Pelatihan guru dalam
penyusunan kurikulum masih
kurang
Output Proses Input
Lembar Kerja 3 (Benahi): Menentukan alternatif solusi dan
memutuskan solusi yang dipilih
No Masalah Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih
1 Masukkan
masalah dari
lembar kerja 2
Tetapkan akar masalah hasil
analis dari lembar kerja 2
Buat daftar solusi untuk
menyelesaikan akar
masalah sebanyak mungkin
● Tetapkan solusi yang
efektif dan efisien
● Solusi boleh lebih dari
satu
Versi Ideal:
1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, silakan mengisi kolom Alternatif Solusi untuk menyelesaikan akar
masalah yang teridentifikasi.
2. Pilih satu atau beberapa solusi yang diyakini paling efektif dan efisien, yaitu berdampak tinggi pada
pencapaian tujuan dengan usaha atau sumber daya paling rendah.
Versi Sederhana:
1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, tentukan solusi untuk menyelesaikan akar masalah yang
teridentifikasi.
Lembar Kerja 3: Contoh daftar alternatif solusi dan solusi yang dipilih
No Masalah Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih
1 Kemampuan
numerasi siswa
belum memadai
Kualitas guru dalam
hal numerasi masih
rendah
1. Optimalisasi platform merdeka
mengajar yang terkait numerasi
2. Menerapkan kurikulum merdeka
3. Mengundang guru tamu dari dunia
kerja secara periodik mengajar
materi data & ketidakpastian
4. Berbagai pengetahuan dalam
pembelajaran numerasi antar guru
5. Penyusunan materi ajar yang
relevan
Mengundang guru tamu dari
dunia kerja secara periodik
mengajar materi data &
ketidakpastian
Optimalisasi platform
merdeka mengajar yang
terkait numerasi
Menerapkan kurikulum
merdeka
Pelatihan guru
untuk penyusunan
kurikulum masih
kurang
1. Menerapkan kurikulum merdeka
2. Pelatihan guru melalui MGMP
3. Berbagai praktik baik dalam
penyusunan kurikulum dengan
sekolah lain
Berbagai praktik baik dalam
penyusunan kurikulum
dengan sekolah lain
Menerapkan kurikulum
merdeka
Lembar Kerja 4: Menyusun target dan rencana kegiatan
Kegiatan Target Sub Kegiatan
Koordinator
pelaksana
Waktu
Mulai
Waktu
Selesai
Sumber Daya
Tuliskan sub
kegiatan yang
sesuai dengan
solusi yang
dipilih di lembar
kerja 3
Tetapkan target
kegiatan dan hasil
kegiatan yang
akan dicapai.
Target harus
spesifik, dapat
diukur, dapat
dicapai, relevan
dan memiliki
batas waktu
1. Tuliskan rincian
kegiatan sesuai urutan
pengerjaan
Pelaksana
aktivitas 1
masukkan
waktu muali
kegiatan
Masukka
n waktu
selesai
kegiatan
Sumber anggaran, SDM
2. . Tuliskan rincian
kegiatan sesuai urutan
pengerjaan
Pelaksana
aktivitas 2
3. . Tuliskan rincian
kegiatan sesuai urutan
pengerjaan
Pelaksana
aktivitas 3
1. Hasil Solusi Terpilih di LK 3, dimasukkan ke dalam kolom kegiatan di LK 4.
2. Tentukan target capaian untuk satu tahun di kolom target.
3. Tentukan rincian kegiatan dan dimasukkan ke dalam kolom sub kegiatan, tentukan koordinator pelaksananya
serta waktu pelaksanaan.
4. Tentukan dukungan yang diperlukan untuk melaksanakan sub kegiatan di dalam kolom ‘sumber daya’.
Lembar Kerja 4: Contoh target dan rencana kegiatan
Kegiatan Target Sub Kegiatan
Koordinator
pelaksana
Waktu
Mulai
Waktu
Selesai
Sumber Daya
team teaching
guru materi data
& ketidakpastian
1. Terdapat 20
kali
pertemuan
dalam satu
tahun
2. Meningkatnya
pengetahuan
guru tentang
materi data
dan
ketidakpastian
1. Menyusun rencana
pembelajaran dan
jadwal mengajar
Guru 20
Maret
2023
2 April
2023
BOS
2. Mengajar secara
team teaching guru
tamu industri dan guru
adaptif/produktif
materi data &
ketidakpastian
Guru 23 Juni 26 Juni BOS
3. Monitoring dan
evaluasi pembelajaran
Kepala
Sekolah
Juni Juli
(periode
libur
sekolah)
BOS
Kegiatan: Mengundang guru tamu dari dunia kerja secara periodik mengajar materi data & ketidakpastian
Rencana Kerja Tahunan (RKT): lembar kerja 1 sampai dengan lembar kerja
4 dimasukkan dalam format RKT
● Format RKT ini adalah bentuk yang lebih sederhana dari format RKT yang ada sebelumnya
● Sedang didiskusikan untuk membuat format RKT digital yang akan ditempatkan di platform ARKAS
LK 1 LK2 LK3
Hal yang belum baik
Isu yang akan
dikuatkan
Akar Masalah Solusi Kegiatan
A.2 Kemampuan
Numerasi
C.6. Kehadiran guru di
kelas
A.2 Kemampuan
Numerasi
Kualitas guru dalam hal
numerasi masih rendah
Mengundang guru
tamu dari dunia kerja
secara periodik
mengajar materi data &
ketidakpastian
team teaching guru
materi data &
ketidakpastian
LK 4
Target Aktivitas
Koordinator
Pelaksana
Waktu
Mulai
Waktu
Selesai
Sumber Daya
1. Meningkatnya
pengetahuan guru
tentang materi data dan
ketidakpastian
Mengajar secara team
teaching guru tamu industri
dan guru adaptif/produktif
materi data &
ketidakpastian
Guru 23 Juni 26 Juni BOS
Lembar Kerja 5: Contoh memilih kegiatan dalam RKT untuk dimasukkan dalam ke dalam
format RKAS
Program Sub-Program Kegiatan
Kode
Rekening
Uraian
Kegiatan
Volume Satuan
Satuan
biaya
Jumlah
07.Pengemba
ngan standar
Guru dan
Tenaga
Pendidikan
06.07. Berbagi
praktik baik
implementasi
pedagogik dan
pengelolaan
06.07.03.
Mengundang
guru tamu dari
dunia kerja
secara periodik
mengajar
materi data &
ketidakpastian
1.
Narasumber
1. Fee
narasumbe
r
10 orang 1,500,00
0
15,000,000
2. Konsumsi 2.1. snack 300 paket 10,000 3,000,000
2.2. makan 300 pack 20,000 6,000,000
1. Satuan pendidikan memilih kegiatan didalam RKT yang akan dibiayai pada tahun perencanaan tersebut
2. Kegiatan yang terpilih dimasukkan di format RKAS. Terdapat tiga pilihan format RKAS:
a. Jika satuan pendidikan sudah menerapkan ARKAS, dimasukkan ke dalam aplikasi tersebut
b. Jika satuan pendidikan menerapkan aplikasi RKAS diluar ARKAS, maka dapat menggunakan aplikasi yang
tersedia dan diharapkan dapat bermigrasi ke ARKAS
c. Jika satuan pendidikan belum menggunakan aplikasi, sekolah dapat menggunakan format RKAS manual dan
diharapkan dapat bermigrasi ke ARKAS
Rencana aksi harus disusun sebagai pedoman
pelaksanaan program
Komponen:
1. Deskripsi yang jelas tentang tujuan yang ingin dicapai
serta indikator keberhasilannya
2. Tugas/langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan
3. Orang - orang yang akan bertugas melaksanakan setiap
tugas
4. Kapan tugas - tugas ini akan diselesaikan (tenggat waktu
dan pencapaian)
5. Sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
6. Langkah - langkah untuk mengevaluasi kemajuan
Rencana Aksi
Lini Masa Peningkatan mutu
Terdapat 6 komponen dalam menyusun lini masa rencana aksi
Berikut logic model untuk menetapkan program kerja atau rencana aksi
Target dari tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan
dan memiliki lini masa mengikuti kaidah SMART
Specific (Spesifik) Rinci menggambarkan apa yang ingin kita raih
Measurable (Terukur) Ukuran yang dicantumkan bisa berupa volume, rupiah, persentase, atau
angka nominal.
Achievable (Dapat Dicapai) Target yang ditetapkan masih bisa dicapai dengan dukungan sumber daya
yang tersedia
Relevant (Relevan) Bersifat relevan dengan tugas pokok dan tanggungjawab yang diemban
Time – bound (Target Waktu) Memiliki target waktu yang jelas.
Berikut contoh tujuan dan indikator keberhasilan yang akan dicapai
Jangka Panjang
Jangka Menengah
Jangka pendek
Tujuan Indikator Keberhasilan
Dampak Meningkatnya rata - rata capaian
nilai literasi siswa
Nilai Literasi (AN) minimal 75
Hasil Siswa memiliki Budaya Baca dan
melek TIK
% siswa mengakses
perpustakaan
Terbentuknya komunitas
membaca dengan jumlah
anggota % siswa
Keluaran Sekolah menerapkan
Pembelajaran yang mendorong
kemampuan literasi siswa
(membaca buku di perpustakaan,
mengakses internet, dll)
Seluruh guru menerapkan
pembelajaran yang
mendorong kemampuan
literasi siswa
Tujuan terdiri dari tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
Berikut contoh rencana aksi untuk mencapai tujuan yang akan dicapai
Hasil/Output Aktivitas PIC Mulai Selesai Sumber Daya
Sekolah
menerapkan
Pembelajaran
yang mendorong
kemampuan
literasi siswa
(membaca buku
di perpustakaan,
mengakses
internet, dll)
1. Pengembangan Kapasitas guru
melalui KKG/MGMP
Masing - masing guru 3 Jan 2022 1 Juni 2022 Ditanggung masing -
masing guru
2. Menerapkan team teaching untuk
meningkatkan kualitas proses
pembelajaran
Wakil Kepala Sekolah
Kurikulum
2 Juni 2022 15 Juli 2022 Rapat - rapat
3. Penyempurnaan RPP Koordinator Guru 2 Juni 2022 15 Juli 2022 1. Rapat - rapat
2. Mendatangkan
narasumber
4. Penyediaan Buku / Bahan Literasi Wakil Kepala Sekolah
Sarana dan prasarana
1 Mei 2022 1 Sept 2022 1. Penyediaan Buku
Koleksi
2. Penyediaan eBook
5. Meningkatkan supervisi akademis Kepala Sekolah 15 Juli 2022 15 Des 2022 Tidak ada biaya
Rencana Aksi selanjutnya dipetakan dengan berbagai sumber
pendanaan seperti BOS/BOP, DAK fisik, BOS Daerah dan lain lain
Hasil analisis
rencana kegiatan
peningkatan mutu
hasil belajar
12
komponen
BOS / BOP
Komponen 1
Kegiatan 1.1
Kegiatan 1.2
Kegiatan 1.n
Komponen 2
Kegiatan 2.1
Kegiatan 2.2.
Kegiatan 2.n
Komponen n
Kegiatan n.1
Kegiatan n.2
141
Format lembar kerja perencanaan di RKAS
Tanya Jawab
Sila sampaikan pertanyaan,
atau hal-hal yang perlu diklarifikasi lagi.
Terima kasih.
Sampai jumpa di sesi
sinkron selanjutnya!

More Related Content

What's hot

LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdf
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdfLK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdf
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdfSriHertati1
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
Kata pengantar pkp
Kata pengantar pkpKata pengantar pkp
Kata pengantar pkpCha Maricha
 
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docx
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docxPerencanaan Asesmen Diagnostik.docx
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docxMNurulKafid
 
Jurnal kegiatan-belajar-mengajar
Jurnal kegiatan-belajar-mengajarJurnal kegiatan-belajar-mengajar
Jurnal kegiatan-belajar-mengajarRouf Hasan
 
LK 2.2 ppg daljab.pdf
LK 2.2 ppg daljab.pdfLK 2.2 ppg daljab.pdf
LK 2.2 ppg daljab.pdfumam100
 
02. panduan iht revisi 2
02. panduan  iht revisi 202. panduan  iht revisi 2
02. panduan iht revisi 2Nawang Wulan
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docxLK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docxAliyahya_john
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaAna Fitriana
 
Yamin_LK 2.1 Eksplore dan Analisis Masalah PPG Daljab 2022.docx.pdf
Yamin_LK 2.1 Eksplore dan Analisis Masalah PPG Daljab 2022.docx.pdfYamin_LK 2.1 Eksplore dan Analisis Masalah PPG Daljab 2022.docx.pdf
Yamin_LK 2.1 Eksplore dan Analisis Masalah PPG Daljab 2022.docx.pdfYamin S. Pd
 
Pedoman supervisi akademik
Pedoman supervisi akademikPedoman supervisi akademik
Pedoman supervisi akademikGozain Mudzakir
 
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMKLAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMKAmin Eko Wulandari
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Hadi Heriyadi.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Hadi Heriyadi.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Hadi Heriyadi.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Hadi Heriyadi.docxDadanHamdani36
 
SKP KEPSEK EKINERJA.pdf
SKP KEPSEK EKINERJA.pdfSKP KEPSEK EKINERJA.pdf
SKP KEPSEK EKINERJA.pdfaakiki1
 

What's hot (20)

Skala sikap
Skala sikapSkala sikap
Skala sikap
 
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdfLK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
LK 2.3 Rencana Aksi (1).pdf
 
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdf
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdfLK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdf
LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Umum.pdf
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
Kata pengantar pkp
Kata pengantar pkpKata pengantar pkp
Kata pengantar pkp
 
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docx
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docxPerencanaan Asesmen Diagnostik.docx
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docx
 
laporan alat peraga sederhana
laporan alat peraga sederhanalaporan alat peraga sederhana
laporan alat peraga sederhana
 
refleksi diri.pdf
refleksi diri.pdfrefleksi diri.pdf
refleksi diri.pdf
 
Jurnal kegiatan-belajar-mengajar
Jurnal kegiatan-belajar-mengajarJurnal kegiatan-belajar-mengajar
Jurnal kegiatan-belajar-mengajar
 
Laporan pkp 2013 revisi
Laporan pkp 2013 revisiLaporan pkp 2013 revisi
Laporan pkp 2013 revisi
 
LK 2.2 ppg daljab.pdf
LK 2.2 ppg daljab.pdfLK 2.2 ppg daljab.pdf
LK 2.2 ppg daljab.pdf
 
02. panduan iht revisi 2
02. panduan  iht revisi 202. panduan  iht revisi 2
02. panduan iht revisi 2
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docxLK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
LK. 1.1. Identifikasi Masalah HELMI NYUSWANDANA.docx
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswa
 
Yamin_LK 2.1 Eksplore dan Analisis Masalah PPG Daljab 2022.docx.pdf
Yamin_LK 2.1 Eksplore dan Analisis Masalah PPG Daljab 2022.docx.pdfYamin_LK 2.1 Eksplore dan Analisis Masalah PPG Daljab 2022.docx.pdf
Yamin_LK 2.1 Eksplore dan Analisis Masalah PPG Daljab 2022.docx.pdf
 
Pedoman supervisi akademik
Pedoman supervisi akademikPedoman supervisi akademik
Pedoman supervisi akademik
 
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMKLAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Hadi Heriyadi.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Hadi Heriyadi.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Hadi Heriyadi.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah Hadi Heriyadi.docx
 
SKP KEPSEK EKINERJA.pdf
SKP KEPSEK EKINERJA.pdfSKP KEPSEK EKINERJA.pdf
SKP KEPSEK EKINERJA.pdf
 
RPP ips kelas 6
RPP ips kelas 6RPP ips kelas 6
RPP ips kelas 6
 

Similar to Materi Asinkron_Perencanaan Berbasis Data.pptx

Materi Asinkron_Perencanaan Berbasis Data.pptx
Materi Asinkron_Perencanaan Berbasis Data.pptxMateri Asinkron_Perencanaan Berbasis Data.pptx
Materi Asinkron_Perencanaan Berbasis Data.pptxRahman Haqym
 
3_Transformasi_Sekolah_dan_Pendidikan_Daerah_dalam_Kerangka_Merdeka_Belajar.PPTX
3_Transformasi_Sekolah_dan_Pendidikan_Daerah_dalam_Kerangka_Merdeka_Belajar.PPTX3_Transformasi_Sekolah_dan_Pendidikan_Daerah_dalam_Kerangka_Merdeka_Belajar.PPTX
3_Transformasi_Sekolah_dan_Pendidikan_Daerah_dalam_Kerangka_Merdeka_Belajar.PPTXmakhfudinkdw
 
3.b Materi Pendampingan PBD Rapor Pendidikan_fix.pdf
3.b Materi Pendampingan PBD Rapor Pendidikan_fix.pdf3.b Materi Pendampingan PBD Rapor Pendidikan_fix.pdf
3.b Materi Pendampingan PBD Rapor Pendidikan_fix.pdfAnakKampung26
 
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptx
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptxARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptx
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptxwesaltv1
 
Perencanaan Berbasis upload.pptx
Perencanaan Berbasis upload.pptxPerencanaan Berbasis upload.pptx
Perencanaan Berbasis upload.pptxRUSMANASARI1
 
2. sosialisasi PBD di sekolah binaan.pptx
2. sosialisasi PBD di sekolah binaan.pptx2. sosialisasi PBD di sekolah binaan.pptx
2. sosialisasi PBD di sekolah binaan.pptxNaqiyatushSholichah1
 
Model penilaian-hasil-belajar-sma kurikulum 2013
Model penilaian-hasil-belajar-sma kurikulum 2013Model penilaian-hasil-belajar-sma kurikulum 2013
Model penilaian-hasil-belajar-sma kurikulum 2013Ar Chonth
 
Model penilaian hasil belajar SMA
Model penilaian hasil belajar SMAModel penilaian hasil belajar SMA
Model penilaian hasil belajar SMAPristiadi Utomo
 
RAPORT PENDIDIKsdsdssdsdsdsdsdsdsdsan.pptx
RAPORT PENDIDIKsdsdssdsdsdsdsdsdsdsan.pptxRAPORT PENDIDIKsdsdssdsdsdsdsdsdsdsan.pptx
RAPORT PENDIDIKsdsdssdsdsdsdsdsdsdsan.pptxWisnuRangga4
 
9_Penyusunan_Perencanaan_Peningkatan_Mutu_di_Satuan_Pendidikan.PPTX
9_Penyusunan_Perencanaan_Peningkatan_Mutu_di_Satuan_Pendidikan.PPTX9_Penyusunan_Perencanaan_Peningkatan_Mutu_di_Satuan_Pendidikan.PPTX
9_Penyusunan_Perencanaan_Peningkatan_Mutu_di_Satuan_Pendidikan.PPTXAHMADYUSUP22
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Indah Sari
 
8_Metode_Identifikasi_Masalah_dan_Akar_Masalah.pdf
8_Metode_Identifikasi_Masalah_dan_Akar_Masalah.pdf8_Metode_Identifikasi_Masalah_dan_Akar_Masalah.pdf
8_Metode_Identifikasi_Masalah_dan_Akar_Masalah.pdfIroneAkatshukiLeader
 
8_Metode_Identifikasi_Masalah_dan_Akar_Masalah.PDF
8_Metode_Identifikasi_Masalah_dan_Akar_Masalah.PDF8_Metode_Identifikasi_Masalah_dan_Akar_Masalah.PDF
8_Metode_Identifikasi_Masalah_dan_Akar_Masalah.PDFNurulRakhmah1
 
8.metode identifikasi masalah dan akar masalah
8.metode identifikasi masalah dan akar masalah8.metode identifikasi masalah dan akar masalah
8.metode identifikasi masalah dan akar masalahAlamSyah755798
 
8.Metode Identifikasi Masalah dan Akar Masalah.pptx
8.Metode Identifikasi Masalah dan Akar Masalah.pptx8.Metode Identifikasi Masalah dan Akar Masalah.pptx
8.Metode Identifikasi Masalah dan Akar Masalah.pptxEnggal Dwi
 
Penilaian dan model rapor smp gabungan final
Penilaian dan model rapor smp gabungan finalPenilaian dan model rapor smp gabungan final
Penilaian dan model rapor smp gabungan finalIka Indriyani
 
rapotmutu dari raport pendidikan menentukan kualitas.pdf
rapotmutu dari raport pendidikan menentukan kualitas.pdfrapotmutu dari raport pendidikan menentukan kualitas.pdf
rapotmutu dari raport pendidikan menentukan kualitas.pdfMasagusIrvanNoviansy
 

Similar to Materi Asinkron_Perencanaan Berbasis Data.pptx (20)

Materi Asinkron_Perencanaan Berbasis Data.pptx
Materi Asinkron_Perencanaan Berbasis Data.pptxMateri Asinkron_Perencanaan Berbasis Data.pptx
Materi Asinkron_Perencanaan Berbasis Data.pptx
 
kmerdeka belajar.pptx
kmerdeka belajar.pptxkmerdeka belajar.pptx
kmerdeka belajar.pptx
 
3_Transformasi_Sekolah_dan_Pendidikan_Daerah_dalam_Kerangka_Merdeka_Belajar.PPTX
3_Transformasi_Sekolah_dan_Pendidikan_Daerah_dalam_Kerangka_Merdeka_Belajar.PPTX3_Transformasi_Sekolah_dan_Pendidikan_Daerah_dalam_Kerangka_Merdeka_Belajar.PPTX
3_Transformasi_Sekolah_dan_Pendidikan_Daerah_dalam_Kerangka_Merdeka_Belajar.PPTX
 
3.b Materi Pendampingan PBD Rapor Pendidikan_fix.pdf
3.b Materi Pendampingan PBD Rapor Pendidikan_fix.pdf3.b Materi Pendampingan PBD Rapor Pendidikan_fix.pdf
3.b Materi Pendampingan PBD Rapor Pendidikan_fix.pdf
 
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptx
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptxARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptx
ARAH KEBIJAKAN BARU PENDIDIKAN INDONESIA.pptx
 
Perencanaan Berbasis upload.pptx
Perencanaan Berbasis upload.pptxPerencanaan Berbasis upload.pptx
Perencanaan Berbasis upload.pptx
 
2. sosialisasi PBD di sekolah binaan.pptx
2. sosialisasi PBD di sekolah binaan.pptx2. sosialisasi PBD di sekolah binaan.pptx
2. sosialisasi PBD di sekolah binaan.pptx
 
02. PBD SMK.pdf
02. PBD SMK.pdf02. PBD SMK.pdf
02. PBD SMK.pdf
 
Model penilaian-hasil-belajar-sma kurikulum 2013
Model penilaian-hasil-belajar-sma kurikulum 2013Model penilaian-hasil-belajar-sma kurikulum 2013
Model penilaian-hasil-belajar-sma kurikulum 2013
 
Model penilaian hasil belajar SMA
Model penilaian hasil belajar SMAModel penilaian hasil belajar SMA
Model penilaian hasil belajar SMA
 
RAPORT PENDIDIKsdsdssdsdsdsdsdsdsdsan.pptx
RAPORT PENDIDIKsdsdssdsdsdsdsdsdsdsan.pptxRAPORT PENDIDIKsdsdssdsdsdsdsdsdsdsan.pptx
RAPORT PENDIDIKsdsdssdsdsdsdsdsdsdsan.pptx
 
9_Penyusunan_Perencanaan_Peningkatan_Mutu_di_Satuan_Pendidikan.PPTX
9_Penyusunan_Perencanaan_Peningkatan_Mutu_di_Satuan_Pendidikan.PPTX9_Penyusunan_Perencanaan_Peningkatan_Mutu_di_Satuan_Pendidikan.PPTX
9_Penyusunan_Perencanaan_Peningkatan_Mutu_di_Satuan_Pendidikan.PPTX
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
8_Metode_Identifikasi_Masalah_dan_Akar_Masalah.pdf
8_Metode_Identifikasi_Masalah_dan_Akar_Masalah.pdf8_Metode_Identifikasi_Masalah_dan_Akar_Masalah.pdf
8_Metode_Identifikasi_Masalah_dan_Akar_Masalah.pdf
 
8_Metode_Identifikasi_Masalah_dan_Akar_Masalah.PDF
8_Metode_Identifikasi_Masalah_dan_Akar_Masalah.PDF8_Metode_Identifikasi_Masalah_dan_Akar_Masalah.PDF
8_Metode_Identifikasi_Masalah_dan_Akar_Masalah.PDF
 
8.metode identifikasi masalah dan akar masalah
8.metode identifikasi masalah dan akar masalah8.metode identifikasi masalah dan akar masalah
8.metode identifikasi masalah dan akar masalah
 
8.Metode Identifikasi Masalah dan Akar Masalah.pptx
8.Metode Identifikasi Masalah dan Akar Masalah.pptx8.Metode Identifikasi Masalah dan Akar Masalah.pptx
8.Metode Identifikasi Masalah dan Akar Masalah.pptx
 
Penilaian dan model rapor smp gabungan final
Penilaian dan model rapor smp gabungan finalPenilaian dan model rapor smp gabungan final
Penilaian dan model rapor smp gabungan final
 
rapotmutu dari raport pendidikan menentukan kualitas.pdf
rapotmutu dari raport pendidikan menentukan kualitas.pdfrapotmutu dari raport pendidikan menentukan kualitas.pdf
rapotmutu dari raport pendidikan menentukan kualitas.pdf
 
rapot mutu.pptx
rapot mutu.pptxrapot mutu.pptx
rapot mutu.pptx
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

Materi Asinkron_Perencanaan Berbasis Data.pptx

  • 2. Tujuan Belajar •Memahami prinsip, tujuan dan metode perencanaan berbasis data, kerangka dan struktur profil Pendidikan dan Indikator dalam profil Pendidikan
  • 3. ALUR Modul Perencanaan Berbasis Data (4 JP) 1. Asinkronus/penugasan mandiri (2 JP) 2. Sinkronus/Elaborasi Pemahaman (2JP)
  • 5. Pertanyaan Reflektif Kita telah melakukan banyak program dan kegiatan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Menurut Anda, apa masalah utama kita sehingga kualitas pendidikan belum meningkat secara signifikan? Tuliskan jawaban Anda di jamboard (tautan ada di kolom percakapan/chat)
  • 6. Terima kasih atas jawabannya! Mari kita lihat hasil refleksinya
  • 7. Program atau kegiatan belum berdampak kepada peningkatan mutu disebabkan perencanaan belum berbasis data sesuai dengan masalah yang dihadapi Kondisi Saat Ini Hasil belajar dibawah rata - rata1 dan kesenjangan antar kelompok dan wilayah2 Kondisi yang diharapkan Peningkatan hasil belajar baik kompetensi kognitif maupun non kognitif Analisis kondisi / kinerja saat ini Identifikasi masalah Perencanaan Program Kegiatan Pengadaan Monitoring dan Evaluasi Data atau laporan tidak valid Analisis tidak sampai ke akar masalah Perencanaan tidak berdampak pada peningkatan mutu Kegiatan dan pengadaan tidak berdampak pada peningkatan mutu Dampak kegiatan tidak dievaluasi 1Data skor PISA periode 2000 - 2018 2Persebaran skor AKSI 2019
  • 9. Bagian 1 Transformasi Sekolah dan Pendidikan Daerah dalam Kerangka Merdeka Belajar
  • 10. Pendahuluan VISI PENDIDIKAN INDONESIA “ “ mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global PELAJAR PANCASILA Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia Mandiri Bernalar Kritis Kreatif Bergotong Royong Berkebinekaan Global
  • 11. Elemen-elemen pendidikan yang berperan penting guna menciptakan masyarakat maju antara lain adalah, tingginya angka partisipasi siswa dan distribusi kualitas pendidikan yang merata di semua jenjang pendidikan
  • 12. Cita-cita kebijakan Merdeka Belajar adalah untuk mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia Pendidikan Berkualitas Memastikan peserta didik mengalami kemajuan belajar sehingga lebih kompeten dan berkarakter Fokus pada pengembangan kompetensi dasar dan karakter Bagi seluruh rakyat Indonesia memastikan bahwa kelompok-kelompok yang termarginalkan (sulit mendapat akses pendidikan) dibantu untuk mendapatkan akses pendidikan yg berkualitas Intervensi asimetris berfokus pada penguatan kelompok termarjinalkan
  • 13. Cita-cita Merdeka Belajar dan Peran Evaluasi Sistem Pendidikan Pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia dapat dicapai salah satunya melalui perbaikan pembelanjaan anggaran yang efektif dan akuntabel
  • 14.
  • 15. Pembelanjaan anggaran yang efektif dan akuntabel dapat tercapai melalui perencanaan berbasis data Perencanaan berbasis data memanfaatkan Profil Pendidikan sebagai dasar penyusunan perencanaan untuk perbaikan berkesinambungan.
  • 16. Evaluasi Sistem Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu dan pemerataan mutu pendidikan Evaluasi Sistem Pendidikan telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 57 tahun 2021. Evaluasi Sistem Pendidikan bertujuan untuk mengevaluasi kualitas dan pemerataan layanan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
  • 17. Evaluasi Sistem Pendidikan menghasilkan laporan komprehensif berupa Profil Pendidikan yang menjadi rujukan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Satuan Pendidikan dalam menyusun perencanaan anggaran, program dan kebijakan • Profil Pendidikan menjadi sumber utama untuk menentukan Kebijakan, Program, dan Kegiatan di Pusat, Daerah, maupun Satuan • UPT PAUD DASMEN melakukan advokasi, konsultasi dan pendampingan kepada Pemda agar hasil analisis Profil Pendidikan ditindaklanjuti Pusat Daerah Sekolah Kebijakan & Program Pusat Peningkatan Mutu Evaluasi Diri Sekolah Profil satuan pendidikan Profil Pendidikan Nasional Profil Pendidikan Daerah Advokasi Konsultasi Pendampingan Kebijakan & Program Daerah Analisis Kebijakan, Program
  • 18. Transformasi Sekolah dan Pendidikan Daerah dalam Kerangka Merdeka Belajar Merdeka Belajar bertujuan untuk mentransformasi layanan pendidikan yang berdampak pada kualitas hasil belajar dan pemerataannya
  • 19.
  • 20. Intervensi kebijakan transformasi untuk peningkatan dan pemerataan mutu perlu dilakukan pada berbagai tingkatan
  • 21. Tanya Jawab Sila sampaikan pertanyaan, atau hal-hal yang perlu diklarifikasi lagi.
  • 22. Bagian 2a Profil dan Rapor Pendidikan - Latar Belakang, Kerangka, dan Struktur Profil Pendidikan -
  • 23. Profil Pendidikan merupakan laporan komprehensif yang dihasilkan oleh Kemendikbud Ristek sebagai bagian dari proses Evaluasi Sistem Pendidikan Evaluasi Sistem Pendidikan telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 57 tahun 2021. Evaluasi Sistem Pendidikan bertujuan untuk mengevaluasi kualitas dan pemerataan layanan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
  • 24. Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan pendidikan sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya Profil Pendidikan menjadi:
  • 25. Profil Pendidikan merupakan laporan yang disusun dari berbagai sumber data yang andal dan diproses secara terpadu di Kemdikbud
  • 26. Perencanaan berbasis data dilakukan berdasarkan Profil Pendidikan untuk perbaikan berkesinambungan
  • 27. Evaluasi untuk profil pendidikan dilakukan berdasar kerangka penilaian yang dikembangkan dari model input, proses, dan output tentang kinerja atau efektivitas sekolah Model ini mencakup 8 standar yang ada dalam Standar Nasional Pendidikan.
  • 28. 8 Standar Nasional Pendidikan A. Capaian hasil belajar a. Capaian perkembangan dan hasil belajar anak - PAUD b. Mutu dan relevansi hasil belajar murid - Dasmen B. Pemerataan pendidikan yang bermutu Output D. Mutu dan relevansi pembelajaran Proses C. Kompetensi dan kinerja GTK E. Pengelolaan sekolah yang partisipatif, transparan, dan akuntabel Input 6. Standar GTK 7. Standar Pembiayaan 8. Standar Sarpras 2. Standar Isi 3. Standar Proses 4. Standar Penilaian 5. Standar Pengelolaan 1. Standar Kompetensi Lulusan
  • 29. Berdasarkan model input, proses, output tersebut, profil dikelompokkan dalam 5 dimensi yang berisi berbagai kelompok indikator.
  • 30. Dimensi A 1. Capaian hasil belajar a.Capaian perkembangan i. Pembelajaran ii. Sosial emosional iii.Fisik b.Mutu hasil belajar murid i. Kemampuan literasi ii. Kemampuan numerasi iii.Karakter 2. Mutu Lulusan SMK i. Penyerapan ii. Pendapatan iii.Kompetensi Mutu dan relevansi hasil belajar murid Pemerataan pendidikan yang bermutu Mutu dan relevansi pembelajaran Kompetensi dan kinerja GTK Pengelolaan sekolah yang partisipatif, transparan, dan akuntabel Kualitas Capaian Pembelajaran siswa Kualitas Proses Belajar Siswa Kualitas Sumber Daya Manusia dan Sekolah Dimensi B 1. Kesenjangan mutu hasil belajar 2. Akses peserta didik Dimensi D 1. Kualitas pembelajaran 2. Refleksi dan perbaikan pembelajaran 3.Kepemimpinan instruksional 4.Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran 5.Iklim keamanan sekolah 6.Iklim kebinekaan dan inklusivitas sekolah 7. Link and match dengan Dunia Kerja Dimensi C 1. Kompetensi GTK dan pengembangannya 2. Jumlah dan kinerja GTK sebagai Penggerak 3.Kinerja administratif GTK 4.Pemerataan distribusi guru 5.Pemenuhan kebutuhan guru Dimensi E 1. Partisipasi warga sekolah 2. Pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutu 3.Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran 4.proporsi APBD untuk pendidikan Output Proses Input
  • 31. Setiap dimensi terdiri dari indikator yang tersusun dalam pohon indikator. Tiap dimensi terdiri dari beberapa indikator level 1. Indikator level 1 terdiri dari beberapa indikator level 2, dan indikator level 2 terdiri dari beberapa indikator level 3 yang disebut dengan pohon indikator. Beberapa indikator level 2 tidak memiliki indikator level 3, dan beberapa indikator level 1 tidak memiliki indikator level 2.
  • 33. Tanya Jawab Sila sampaikan pertanyaan, atau hal-hal yang perlu diklarifikasi lagi.
  • 34. Bagian 2b Profil dan Rapor Pendidikan - Indikator Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah -
  • 35. Dimensi A Jenjang Dasmen - Mutu dan Relevansi Hasil Belajar Murid Setiap warga negara berhak mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas. Berkualitas dalam konteks ini bermakna bahwa proses pendidikan harus mampu meningkatkan hasil belajar berupa kompetensi kognitif maupun non kognitif. Kompetensi kognitif diukur dari kecakapan literasi dan numerasi yang merupakan modal dasar individu untuk mengakses pendidikan dan memungkinkan untuk mengarungi kehidupan sosial, ekonomi, bahkan politik. Kompetensi non kognitif diukur dari karakter atau perilaku, yatu perilaku sesuai prinsip- prinsip Pancasila.
  • 36.
  • 37. Kemampuan literasi siswa diukur dalam 3 tingkat untuk bacaan fiksi dan bacaan non fiksi Siswa memiliki kemampuan literasi yang cakap apabila siswa mampu menemukan informasi eksplisit, menyimpulkan dan melakukan refleksi dan evaluasi dari bacaan yang dibacanya, baik fiksi maupun non fiksi.
  • 38. Kemampuan numerasi siswa diukur dalam 3 tingkat untuk 4 jenis pelajaran Siswa memiliki kemampuan numerasi yang cakap apabila siswa mampu memahami, menerapkan dan penalaran (reasoning) dari domain bilangan, aljabar, geometri, data dan ketidakpastian.
  • 39. Karakter dirumuskan sebagai Profil Pelajar Pancasila yang terdiri dari 6 elemen utama (bagian 1)
  • 40. Karakter dirumuskan sebagai Profil Pelajar Pancasila yang terdiri dari 6 elemen utama (bagian 2)
  • 41. Khusus untuk jenjang SMK, kualitas hasil belajar diukur dari relevansi hasil belajar murid berupa penyerapan, pendapatan dan kompetensi lulusan
  • 42. Struktur pohon indikator dimensi A jenjang Dikdasmen (bagian 1) Level 1 Level 2 Level 3 A1. Kemampuan literasi 1. Kemampuan memahami bacaan non fiksi 2. Kemampuan memahami bacaan fiksi 1. Menemukan informasi eksplisit 2. Menyimpulkan 3. Refleksi dan evaluasi A.2 Kemampuan numerasi 1. Domain bilangan 2. Aljabar 3. Geometri 4. Data dan ketidakpastian 1. Pemahaman 2. Penerapan 3. Reasoning A.3 Karakter 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia 2. Gotong royong 3. Kreativitas 4. Nalar kritis 5. Kebhinekaan global 6. Kemandirian 1. 11 indikator 2. 3 indikator 3. 3 indikator 4. 3 indikator 5. 2 indikator 6. 2 indikator
  • 43. Struktur pohon indikator dimensi A jenjang Dikdasmen (bagian 2) Level 1 Level 2 Level 3 A.4 Penyerapan Lulusan 1. Kuliah 2. Bekerja 3. Wirausaha 4. Kesesuaian bidang kerja 5. Masa tunggu A.5 Pendapatan Lulusan 1. Kuliah (kerja part time) 2. Bekerja 3. Wirausaha A.6 Kompetensi Lulusan 1. Lulusan dengan sertifikat keahlian 2. Kepuasan dunia kerja pada budaya kerja lulusan
  • 44. Dimensi B jenjang Dikdasmen - Pemerataan Pendidikan yang Bermutu Selain peningkatan mutu pendidikan, ukuran luaran yang lain adalah pemerataan layanan pendidikan yang bermutu. Ukuran pemerataan pendidikan yang bermutu adalah sebagai berikut:
  • 45. Angka partisipasi adalah indikator khusus untuk daerah
  • 46. Struktur pohon indikator dimensi B jenjang Dikdasmen Level 1 Level 2 B.1 Kesenjangan literasi Dibandingkan antara: 1. kelompok gender (khusus iklim keamanan dan inklusivitas, perbandingan dipisah antara siswa & guru+KS) 2.kelompok status sosial ekonomi 3.Wilayah perkotaan vs pedesaan B.2 Kesenjangan numerasi B.3 Kesenjangan karakter B.4 APK SD/MI/Paket A/SDLB B.5 APS SD/MI/Paket A/SDLB Dianalisa berdasarkan kelompok 1. Quintile status sosial ekonomi 2.Kelompok gender 3.Murid disabilitas B.6 APK SMP/MTS/Paket B/SMPLB B.7 APS SMP/MTS/Paket B/SMPLB B.8 APK SMA/K/MA/Paket C/SMALB B.9 APS SMA/K/MA/Paket C/SMALB
  • 47. Dimensi C, D dan E merupakan kelompok indikator proses dan input yang berkontribusi terhadap hasil belajar siswa (output)
  • 48. Berdasarkan literatur ilmiah tentang efektivitas pengajaran dan efektivitas sekolah, sekolah yang baik adalah sekolah yang efektif memfasilitasi belajar siswa. Terdapat tujuh komponen yang diasumsikan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa: 1. Proses pembelajaran yang berkualitas 2. Guru-guru yang secara konsisten melakukan refleksi dan memperbaiki praktik pengajarannya 3. Kepala sekolah yang menerapkan visi, kebijakan, dan program yang berfokus pada kualitas pembelajaran 4. Iklim sekolah yang aman 5. Iklim sekolah yang inklusif 6. Kompetensi guru dalam menguasai keterampilan pedagogik, materi ajar, dan cara mengajarkan materi tsb 7. Latar belakang sosial-ekonomi siswa, seperti tingkat pendidikan orang tua dan fasilitas belajar yang tersedia di rumah.
  • 49. Indikator dimensi C jenjang Dikdasmen - Kompetensi dan Kinerja PTK ● Kompetensi guru dalam menguasai keterampilan pedagogik, materi ajar, dan cara mengajarkan materi, dan kinerja berdampak pada proses pembelajaran yang berkualitas yang mempengaruhi hasil belajar siswa. ● Indikator yang diukur untuk memotret hal diatas adalah sertifikasi pendidik, pelatihan, PGP, ijazah, nilai uji kompetensi guru, dan tingkat kehadiran guru. ● Selain itu bagi kinerja daerah, diukur tingkat pemerataan distribusi guru dan pemenuhan kebutuhan guru.
  • 50.
  • 51. Struktur pohon indikator dimensi C jenjang Dikdasmen (bagian 1) Level 1 Level 2 C.1 Proporsi GTK bersertifikat C.2 Proporsi GTK penggerak 1. % guru penggerak 2. % KS/wakil KS penggerak 1. % pengawas penggerak 2. % pejabat disdik penggerak C.3 Pengalaman pelatihan guru 1. Pengetahuan bidang studi 2. Pedagogi 1. Manajerial 2. Pelatihan lain C.4 Kualitas GTK penggerak 1. Jumlah guru penggerak yg menjadi pelatih 2. Jumlah pelatihan yang difasilitasi per guru penggerak 1. Jumlah pelatihan yang difasilitasi per kepala sekolah penggerak 2. Rerata jumlah guru yang dilatih
  • 52. Struktur pohon indikator dimensi C jenjang Dikdasmen (bagian 2) Level 1 Level 2 C.5 Nilai UKG 1.Kompetensi pedagogik 2.Kompetensi profesional C.6 Kehadiran guru di kelas 1.Kehadiran guru menurut laporan murid 2.Kehadiran guru menurut laporan kepsek C.7 Indeks distribusi guru C.7 dan C.8 adalah indikator khusus untuk daerah C.8 Pemenuhan Kebutuhan Guru C.9 Proporsi GTK di SMK yang bersertifikat kompetensi
  • 53. Indikator dimensi D jenjang Dikdasmen - Mutu dan Relevansi Pembelajaran Pengalaman siswa di kelas adalah penentu utama hasil belajar siswa. Hal ini dapat dipotret dari kualitas praktik pembelajaran yang digunakan oleh guru. Praktik pembelajaran yang baik harus memfasilitasi tiga fungsi dasar, yaitu mengelola perilaku, memotivasi murid, dan membantu murid membangun pengetahuan baru.
  • 54.
  • 55. Kualitas pembelajaran ditentukan oleh beberapa faktor utama, yaitu: 1. Kompetensi guru (dimensi C,) 2. Praktik reflektif dan perbaikan praktik pembelajaran yang dilakukan guru
  • 56. Terlepas dari kompetensinya, seorang guru dapat terus memperbaiki kualitas pembelajarannya dengan cara: a. Merefleksikan praktik yang biasa digunakannya, b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pembelajaran baik secara individual maupun kolaboratif, dan c. Mencoba menerapkan gagasan-gagasan baru dalam praktik pembelajaran
  • 57. Kualitas pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh refleksi dan tindakan guru sebagai individu, tetapi juga oleh lingkungan sekolah secara lebih luas. Agar dapat melakukan refleksi dan memperbaiki praktik pembelajarannya, guru perlu didukung oleh program dan kebijakan sekolah yang tepat. Hal ini mencakup program dan kebijakan terkait perumusan dan komunikasi visi-misi sekolah, pengelolaan kurikulum sekolah, dan penyediaan sumber daya pendukung (seperti waktu untuk melakukan refleksi)
  • 58. Selain itu, keberhasilan kepala sekolah dalam merancang dan menerapkan program dan kebijakan pembelajaran mencerminkan kinerjanya sebagai pemimpin instruksional. Kinerja ini dipengaruhi oleh kompetensi yang dimiliki oleh kepala sekolah.
  • 59. Selain dipengaruhi oleh praktik pembelajaran, pengalaman belajar siswa juga dipengaruhi oleh iklim sosial di sekolah. Siswa yang merasa tidak aman di sekolah - misalnya karena mengalami perundungan atau hukuman fisik - akan kesulitan mengikuti pelajaran. Demikian juga dengan siswa yang dikucilkan atau mengalami diskriminasi karena identitas agama, etnis, kelompok sosial, atau kondisi fisiknya.
  • 60. Khusus untuk SMK terdapat indikator untuk mengukur relevansi proses pembelajaran SMK dengan industri atau dunia kerja Relevansi proses pembelajaran ini untuk memastikan lulusan SMK memiliki kompetensi yang relevan yang dibutuhkan Dunia Kerja.
  • 61. Struktur pohon indikator dimensi D jenjang Dikdasmen (bagian 1) Indikator Level 1 Indikator Level 2 Indikator Level 3 D.1 Kualitas pembelajaran D.1.1 Manajemen kelas Keteraturan suasana kelas 1. menurut guru 2.menurut siswa Disiplin positif 3.menurut guru 4.menurut siswa D.1.2 Dukungan afektif 1. Ekspektasi akademik 2.Perhatian dan kepedulian guru 3.Umpan balik konstruktif Masing-masing indikator diatas terdiri dari menurut guru dan siswa D.1.3 Aktivasi cognitif 1. Instruksi yang adaptif 2.Panduan guru 3.Aktivitas interaktif 4.Pembelajaran literasi 5.Pembelajaran numerasi 6.Iklim pembelajaran yang terbuka Indikator 1,2,3 dan 6 diatas terdiri dari menurut guru dan siswa D.1.4 Pembelajaran praktik vs. teori 1. Survey kepsek 2.Survey guru 3.Survey siswa
  • 62. Struktur pohon indikator dimensi D jenjang Dikdasmen (bagian 2) Indikator Level 1 Indikator Level 2 Indikator Level 3 D.2 Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru 1.Belajar tentang pembelajaran 2.Refleksi praktik mengajar 3.Penerapan praktik inovasi D.3 Kepemimpinan instruksional 1.Visi misi sekolah 2.Pengelolaan kurikulum 3.Dukungan refleksi guru
  • 63. Struktur pohon indikator dimensi D jenjang Dikdasmen (bagian 3) Indikator Level 1 Indikator Level 2 D.4 Iklim keamanan sekolah 1.Kesejahteraan psikologis siswa 2.Kesejahteraan psikologis guru 3.Perundungan 4.Hukuman fisik 5.Kekerasan seksual 6.Narkoba D.5 Kesenjangan iklim keamanan sekolah 1.Kesenjangan antar kelompok gender 2.Kesenjangan antar kelompok SES 3.Kesenjangan antar wilayah D.6 Iklim kesetaraan gender 1.Dukungan atas kesetaraan gender Akan ada tambahan indikator level 2 selain D.6.1 D.7 Iklim kebinekaan 1.Toleransi agama dan budaya 2.Sikap inklusif 3.Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya 4.Komitmen kebangsaan
  • 64. Struktur pohon indikator dimensi D jenjang Dikdasmen (bagian 4) Indikator Level 1 Indikator Level 2 D.8 Iklim inklusivitas 1.Layanan disabilitas 2.Layanan sekolah untuk murid cerdas dan bakat istimewa 3.Sikap terhadap disabilitas 4.Fasilitas dan Layanan Sekolah untuk Siswa Disabilitas dan Cerdas Berbakat Istimewa D.9 Kesenjangan Iklim kesetaraan gender 1.Kesenjangan antar kelompok gender 2.Kesenjangan antar kelompok SES 3.Kesenjangan antar wilayah D.10 Kesenjangan Iklim kebinekaan D.11 Kesenjangan Iklim inklusivitas
  • 65. Struktur pohon indikator dimensi D jenjang Dikdasmen (bagian 5) Indikator Level 1 Indikator Level 2 D.12 Kesenjangan fasilitas sekolah antar wilayah Seluruh indikator yang membandingkan antar wilayah adalah indikator khusus daerah D.13 Kesenjangan kebersihan sekolah (termasuk sanitasi) antar wilayah D.14 Kesenjangan bahan dan fasilitas belajar literasi 1.Kesenjangan antar kelompok SES 2.Kesenjangan antar wilayah D.15 Kesenjangan akses dan fasilitas belajar daring 1.Kesenjangan antar kelompok SES 2.Kesenjangan antar wilayah
  • 66. Struktur pohon indikator dimensi D jenjang Dikdasmen (bagian 6) Indikator Level 1 Indikator Level 2 D.16 Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran 1.Platform guru mengajar 2.Platform guru karir D.17 Link and match dengan Dunia Kerja 1.Proporsi SMK sebagai Pusat Keunggulan 2.Proporsi SMK yang kurikulumnya disusun bersama dengan Dunia Kerja 3.Proporsi SMK yang ada pengajar dari dunia kerja 4.Proporsi SMK yang melakukan praktek kerja bersama dengan dunia kerja 5.Proporsi siswa SMK yang mendapat sertifikat kompetensi dari lembaga sertifikasi mandiri dan/atau dunia kerja
  • 67. Indikator dimensi E jenjang Dikdasmen Pengelolaan Sekolah yang Partisipatif, Transparan, dan Akuntabel Untuk keperluan akreditasi dan memeriksa akuntabilitas dan transparansi pengelolaan sekolah, perlu diukur aspek-aspek administrasi, perencanaan, dan pemanfaatan anggaran sekolah. Pemanfaatan anggaran sekolah dapat dilihat apakah digunakan untuk pengadaan fasilitas sekolah yang mendukung proses belajar, untuk peningkatan mutu.
  • 68.
  • 69. Struktur pohon indikator dimensi E jenjang Dikdasmen Indikator Level 1 Indikator Level 2 E.1 Partisipasi warga sekolah 1.Partisipasi orang tua 2.Partisipasi murid E.2 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutu 1.Proporsi pembelanjaan peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan 2.Proporsi pembelanjaan non personil mutu pembelajaran E.3 Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran 1.Proporsi pembelanjaan dana BOS secara daring 2.Penggunaan SDS: Ketepatan waktu dan kelengkapan laporan E4. Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan
  • 70. Tanya Jawab Sila sampaikan pertanyaan, atau hal-hal yang perlu diklarifikasi lagi.
  • 71. Bagian 2c Profil dan Rapor Pendidikan - Platform Rapor Pendidikan-
  • 72. Pernyataan modul Platform Rapor Pendidikan ● Rekam layar (screenshot) tampilan aplikasi Rapor Pendidikan dalam materi paparan ini masih dapat berubah. ● Perubahan akan disesuaikan setelah aplikasi Rapor Pendidikan diluncurkan dan apabila terdapat pemutakhiran (update) tampilan, fitur, dan konten. ● Data, grafik dan penilaian indikator masif bersifat contoh atau ilustrasi, belum menunjukkan data sesungguhnya.
  • 73. Dashboard profil dan rapor pendidikan dapat diakses melalui situs web ● Dashboard profil dan rapor pendidikan diberi nama Rapor Pendidikan. ● Dashboard menampilkan indikator tiap dimensi digambarkan dalam bentuk grafik atau tabel dengan informasi definisi berikut pengertiannya/makna. ● Pengguna dapat masuk dalam dashboard dengan menggunakan akun belajar.id dan password yang telah diberikan oleh Kemdikbud Ristek.
  • 75. Rapor Pendidikan untuk satuan pendidikan
  • 76. Tiap indikator akan memiliki nilai, standar setting, label, deskripsi pengertian dari label sehingga memudahkan pengguna untuk memaknai indikator tersebut Indikator Level 1 Label1 Deskripsi label Nilai indikator sekolah Anda Simbol warna standar seting2 Rata-rata nilai indikator sekolah setara3 di daerah Anda 1label berbeda untuk tiap indikator, disesuaikan dengan karakteristiknya 2standar seting terdiri dari 3 tingkat, hijau: baik, kuning: cukup, merah: kurang 3sekolah setara; sekolah dengan karakteristik lokasi dan kondisi sosial ekonomi murid yang serupa dengan sekolah Anda
  • 77. Ringkasan eksekutif akan tampil pertama kali untuk memperlihatkan secara umum mutu hasil belajar rata-rata peserta didik...
  • 78. ...iklim keamanan dan inklusivitas...
  • 79. ...dan gambaran kompetensi GTK di satuan pendidikan
  • 80. Analisa tiap indikator dari masing masing kerangka penilaian dapat ditelusuri lebih rinci dengan mengeksplorasi masing-masing indikator di tiap dimensi
  • 81. Berikut adalah tampilan indikator level 1 dari mutu hasil belajar murid
  • 82. Nilai indikator sekolah Anda dapat dibandingkan dengan rata-rata nilai sekolah setara, nasional, dan daerah
  • 83. Berikut adalah tampilan indikator level 1 dari iklim keamanan dan inklusivitas
  • 84. Berikut tampilan indikator untuk kualitas pengajaran
  • 88. Unduh Data Rapor Pendidikan
  • 89. 1. Untuk mengunduh keseluruhan data dari Rapor Pendidikan Anda, klik Unduh Seluruh Data di bagian bawah laman terakhir atau klik menu Unduh di bagian atas laman 1 1
  • 90. 2. 3. Pilih tahun data laporan yang ingin diunduh Klik Unduh 2 3
  • 91. 4. 5. Maka laporan pada tahun tersebut akan terunduh dalam format Microsoft Excel (.xlsx) Hasil unduhan akan masuk ke dalam folder Downloads di perangkat Anda. Pastikan perangkat Anda mempunyai aplikasi Microsoft Excel karena dokumen tersebut hanya bisa dibuka menggunakan Microsoft Excel 4 5
  • 92. Tampilan fitur unduh dashboard
  • 93. Berikut format hasil unduhan Rapor Pendidikan Nomor Indikator Label Tahun Data Nilai sekolah Anda Nilai sekolah setara Nilai daerah Nilai nasional A.1 Kemampuan Literasi Baik 2021 75 70 80 85 A.1.1 A.1.1.1 A.1.1.2
  • 94.
  • 95. Tanya Jawab Sila sampaikan pertanyaan, atau hal-hal yang perlu diklarifikasi lagi.
  • 96. Bagian 3a Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan - Permasalahan Perencanaan di Satuan Pendidikan -
  • 97. Permasalahan perencanaan di satuan pendidikan meliputi Sumber Daya Manusia, data, anggaran, dan kebijakan
  • 98. Bagian 3b Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan Mekanisme Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan
  • 99. Perencanaan berbasis data adalah solusi bagi masalah perencanaan saat ini Laporan potret kondisi mutu pendidikan Bahan untuk refleksi diri Perencanaan program perbaikan Pelaksanaan program perbaikan Step 1 Step 2 Step 3 Step 4 1. Kualitas SDM Sekolah 2. Keterbatasan data yang lengkap dan akurat 3. Kesulitan melaksanakan kebijakan pusat di sekolah PERMASALAHAN PERENCANAAN Perencanaan Berbasis Data SDM sekolah dilatih dan didampingi dalam melaksanakan perencanaan berbasis rapor pendidikan Profil Pendidikan sebagai single source of truth Solusi berbagai permasalahan perencanaan di sekolah Sekolah dijelaskan tujuan berbagai kebijakan di pusat
  • 100. Perencanaan di satuan pendidikan merupakan suatu siklus yang menghubungkan antara analisis akar masalah dengan pelaksanaan program penyelesaiannya Siklus perencanaan dimulai dengan menganalisis data dalam laporan untuk menetapkan masalah, menganalisis akar masalah, menyusun program kerja, melaksanakan program kerja yang sudah dianggarkan, dan memonitor pelaksanaan serta evaluasi hasil pelaksanaan program kerja tersebut.
  • 101. 1. Analisis Profil Satuan Pendidikan untuk memahami potret mutu https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/ Platform rapor pendidikan menampilkan indikator tiap dimensi yang digambarkan dalam bentuk grafik atau tabel dengan informasi definisi dan pengertian/makna Indikator dapat diunduh dalam format excel sehingga pengguna dapat secara fleksibel melakukan analisis.
  • 102. 2. Lakukan refleksi diri berbasis Profil Pendidikan untuk menetapkan akar masalah 1. Pelajari dan verifikasi Profil Satuan Pendidikan Mengevaluasi Profil Satuan Pendidikan dengan kondisi riil, yaitu dengan melakukan pengamatan, melihat data dan diskusi dengan pemangku kepentingan di sekolah Membuat analisis bersama dengan Guru dan Kepala Sekolah tentang kondisi sekolah yang sudah sesuai atau belum sesuai dengan Standar 2. Analisis Kondisi Sekolah membuat analisis bersama dengan pemangku kepentingan di sekolah tentang permasalahan yang dihadapi dan akar permasalahan 3. Simpulkan Permasalahan dan Akar Masalah
  • 103. Contoh analisis untuk menetapkan masalah MASALAH: Literasi Digital Guru/Siswa Rendah 65% guru gagap TIK 85% RPP tidak membiasakan siswa mengakses media TIK Hanya memiliki 5 Komputer Tidak ada koneksi Internet Tidak pernah ada penguatan kapasitas TIK guru Gunakan Profil dan Rapor Pendidikan atau berbagai sumber data di sekolah ANALISIS Hal yang SUDAH baik Hal yang BELUM baik - ………………. - ………………. - ………………. Literasi Digital Guru/ Siswa rendah
  • 104. 3. Menyusun program kerja peningkatan mutu dalam dokumen perencanaan Dapatkan komitmen semua pemangku kepentingan untuk mendukung program peningkatan mutu Analisis dan susun rekomendasi solusi dalam bentuk program 1. Rekomendasikan Solusi 2. Bangun komitmen bersama Tuangkan program peningkatan mutu dalam dokumen perencanaan sekolah (RKS/RKAS) 3. Tuangkan komitmen dalam Dokumen Perencanaan Sekolah
  • 105. Contoh penyusunan program kerja berdasarkan hasil analisis masalah dan akar masalah Akar masalah Rekomendasi Solusi 65% guru gagap TIK Diklat TIK 85% RPP tidak membiasakan siswa mengakses media TIK Penyempurnaan RPP 🡪 modifikasi pembelajaran berbasis TIK Hanya memiliki 5 Komputer Penyediaan Komputer Tidak ada koneksi internet Langgaran akses Internet Tidak pernah ada penguatan kapasitas TIK guru Program TIK kepada guru Solusi yang menjadi komitmen sekolah dicantumkan dalam dokumen perencanaan ANALISIS Hal yang SUDAH baik Hal yang BELUM baik - ………………. - ………………. - ………………. - Literasi digital guru dan siswa rendah - ………………. - ……………….
  • 106. 4. Pelaksanaan program sesuai dokumen perencanaan Sekolah menggunakan berbagai pendekatan dalam melaksanakan program peningkatan mutu di sekolah seperti pelatihan, konsultasi, asistensi, penelitian, dll. 2. Gunakan berbagai pendekatan peningkatan mutu pendidikan Sekolah menentukan lini masa pelaksanaan program peningkatan mutu 1. Jadwalkan pelaksanaan program Sekolah melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu di sekolah 3. Libatkan seluruh pemangku kepentingan
  • 107. Refleksi Singkat Tahapan Perencanaan Berbasis Data Praktik di Sekolah Saat Ini Penggunaan Laporan/Data Refleksi Penyusunan perencanaan Pengawalan pelaksanaan perencanaan
  • 108. Perencanaan berbasis data adalah solusi bagi permasalahan perencanaan 1. Berbasis data (terbiasa melakukan pencatatan) 2. Diolah dan dianalisis dengan pendekatan ilmiah 3. Melibatkan berbagai pihak dan membangun komitmen bersama PERUBAHAN PERILAKU Laporan potret kondisi mutu pendidikan Bahan untuk refleksi diri Perencanaan program perbaikan Pelaksanaan program perbaikan Step 1 Step 2 Step 3 Step 4 Perencanaan Berbasis Data 1. Kualitas SDM Sekolah 2. Keterbatasan data yang lengkap dan akurat 3. Kesulitan melaksanakan kebijakan pusat di sekolah PERMASALAHAN PERENCANAAN
  • 109. Tanya Jawab Sila sampaikan pertanyaan, atau hal-hal yang perlu diklarifikasi lagi.
  • 110. Bagian 3c Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan Metode Identifikasi Masalah dan Akar Masalah
  • 111. Satuan pendidikan dasar dan menengah berkualitas hasil belajar muridnya melebihi level yang diharapkan dan merata Kompetensi guru dan kepala sekolah Kualitas Proses Pembelajaran Lingkungan Belajar Hasil belajar murid Tata kelola dan perbaikan pembelajaran ● Memiliki kompetensi literasi, numerasi, dan karakter melebihi level yang diharapkan ● Hasil belajar merata untuk semua kelompok gender, sosial ekonomi ● Berpusat pada peserta didik ● Suasana kelas kondusif untuk pembelajaran ● Penerapan disiplin positif ● Peserta didik merasa kompeten dan dihargai sebagai bagian dari kelas ● Mendukung siswa membangun pemahaman baru ● Seluruh GTK bersertifikat pendidik ● Guru mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan ● Nilai uji kompetensi guru di atas standar ● Melakukan pengimbasan ● Peserta didik merasa aman dan nyaman (secara fisik dan psikologis) ● Satuan pendidikan menerima perbedaan dan keberagaman ● Menyusun perencanaan, anggaran, dan kebijakan berbasis data ● Refleksi dan perbaikan pembelajaran
  • 112. Satuan pendidikan khusus berkualitas hasil belajar muridnya sesuai dengan ragam disabilitasnya dan memiliki kemandirian Hasil belajar murid ● Memiliki kompetensi literasi, numerasi, dan karakter sesuai dengan ragam disabilitasnya ● Hasil belajar sesuai ragam disabilitas merata untuk semua kelompok gender, sosial ekonomi, ● Memiliki keterampilan untuk bekerja ● Memiliki kemandirian untuk mengurus diri sendiri ● Berpusat pada peserta didik ● Suasana kelas kondusif untuk pembelajaran ● Penerapan disiplin positif ● Peserta didik merasa kompeten dan dihargai sebagai bagian dari kelas ● Mendukung siswa membangun pemahaman baru ● Menyesuaikan ragam disabilitas ● Seluruh GTK bersertifikat pendidik ● Mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan ● Nilai uji kompetensi guru di atas standar ● Melakukan pengimbasan ● Memiliki keahlian memfasilitasi pembelajaran sesuai ragam disabilitas peserta didik ● Peserta didik merasa aman dan nyaman (secara fisik dan psikologis) ● Satuan pendidikan menerima perbedaan dan keberagaman ● lingkungan belajar dan media pembelajaran mudah diakses Kompetensi guru dan kepala sekolah Kualitas Proses Pembelajaran Lingkungan Belajar Tata kelola dan perbaikan pembelajaran ● Menyusun perencanaan, anggaran, dan kebijakan berbasis data ● Refleksi dan perbaikan pembelajaran
  • 113. Program kesetaraan berkualitas hasil belajar muridnya melebihi level yang diharapkan, merata, dan memiliki keterampilan fungsional Hasil belajar murid ● Memiliki kompetensi literasi, numerasi, dan karakter melebihi level yang diharapkan ● Hasil belajar merata untuk semua kelompok gender, sosial ekonomi ● Peserta didik memiliki keterampilan fungsional ● Berpusat pada peserta didik ● Suasana kelas kondusif untuk pembelajaran ● Penerapan disiplin positif ● Peserta didik merasa kompeten dan dihargai sebagai bagian dari kelas ● Mendukung siswa membangun pemahaman baru ● Melakukan pembelajaran bermakna salah satunya dengan PBL ● Menyusun perencanaan, anggaran, dan kebijakan berbasis data ● Refleksi dan perbaikan pembelajaran ● Seluruh GTK bersertifikat pendidik ● Guru mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan ● Nilai uji kompetensi guru di atas standar ● Melakukan pengimbasan ● Peserta didik merasa aman dan nyaman (secara fisik dan psikologis) ● Satuan pendidikan menerima perbedaan dan keberagaman Kompetensi guru dan kepala sekolah Kualitas Proses Pembelajaran Lingkungan Belajar Tata kelola dan perbaikan pembelajaran
  • 114. ● Memiliki kerjasama yang menyeluruh, mendalam, dan berkelanjutan dengan dunia kerja ● Kurikulum disusun bersama dunia kerja ● Pembelajaran berbasis proyek riil dari dunia kerja ● Memiliki riset terapan yang mendukung teaching factory Satuan pendidikan SMK berkualitas hasil belajar muridnya melebihi level yang diharapkan, merata, dan lulusannya terserap oleh dunia kerja Hasil belajar murid ● Memiliki kompetensi literasi, numerasi, dan karakter melebihi level yang diharapkan ● Hasil belajar merata untuk semua kelompok gender, sosial ekonomi ● Lulusan SMK yang terserap oleh dunia kerja (bekerja/berwirausaha/melanjutkan studi) ● Menyusun perencanaan, anggaran, dan kebijakan berbasis data ● Rutin melakukan refleksi untuk melakukan perbaikan pembelajaran ● Rutin melakukan update teknologi ● Memiliki business acumen dan growth mindset dan telah menyelaraskan SMK dengan kebutuhan dunia kerja ● Pelatihan upskilling/reskilling bagi guru/instruktur ● Sertifikasi kompetensi sesuai dengan standar dan kebutuhan dunia kerja ● Peningkatan peran guru/ instruktur dari dunia kerja ● Peserta didik merasa aman dan nyaman (secara fisik dan psikologis) ● Satuan pendidikan menerima perbedaan dan keberagaman Kompetensi guru dan kepala sekolah Kualitas Proses Pembelajaran Lingkungan Belajar Tata kelola dan perbaikan pembelajaran
  • 115. Pemahaman terhadap Profil Pendidikan sebagai “Faktor Kunci” penerapan Perencanaan berbasis Data
  • 116. 3 3 Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data
  • 117. Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen Tahapan Tahapan: ● Mengunduh data profil pendidikan dari platform Rapor Pendidikan ● Merujuk kepada daftar indikator prioritas ● Memilah capaian yang sudah baik dan yang belum baik Lbr Kerja Tahapan: ● Dari daftar capaian yang belum baik, rumuskan masalah yang akan diperbaiki ● Melakukan analisis untuk mencari akar masalah Tahapan: ● Membuat alternatif solusi untuk setiap akar masalah ● Memilih solusi yang akan dilakukan dari alternatif solusi Tahapan: ● Menetapkan target dari solusi terpilih ● Merumuskan sub kegiatan, koordinator pelaksana, waktu dan sumberdaya Tahapan: ● Menetapkan daftar kegiatan yang akan dimasukkan dalam RKAS ● Menetapkan barang dan jasa yang akan dibelanjakan (termasuk harga satuan) ● Memasukkan kegiatan dan anggaran dalam ARKAS Lembar Kerja 1 Memilah capaian Indikator Lembar Kerja 2 Merumuskan akar masalah Lembar Kerja 3 Menentukan solusi Lembar Kerja 4 Menentukan target dan rencana kegiatan Rencana Kerja Tahunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Identifikasi Refleksi Benahi Dokumen Lembar Kerja 5 Memasukkan dalam dokumen RKAS
  • 118. Lembar Kerja 1 (Identifikasi): Memilah capaian indikator dari Rapor Pendidikan Versi Ideal: 1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan. 2. Pelajari indikator-indikator yang ada dan petakan indikator yang sudah baik (warna hijau) ke kolom “Hal yang Sudah Baik” dan yang belum baik (warna kuning dan merah) ke kolom “Hal yang Belum Baik” berdasarkan dimensinya di Lembar Kerja 1a. 3. Kemdikbudristek telah menetapkan indikator prioritas (lihat slide berikut) bagi satuan pendidikan sebagai fokus untuk meningkatkan kualitas layanan. Jika pada kolom "Hal yang Belum Baik" terdapat indikator prioritas, maka indikator tersebut wajib menjadi sasaran utama penguatan. 4. Jika pada kolom "Hal yang Belum Baik" tidak terdapat indikator prioritas, maka Anda bisa melakukan prioritisasi sesuai kebutuhan satuan Anda. 5. Pilih indikator yang ingin diintervensi dengan mempertimbangkan indikator prioritas dan indikator yang belum baik dan dimasukkan di Lembar Kerja 1b. Jika satuan pendidikan memiliki indikator yang sudah baik dan ingin lebih ditingkatkan, maka indikator tersebut tetap dapat dipilih. Versi Sederhana: 1. Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan 2. Tentukan Indikator yang akan diintervensi sesuai dengan pilihan satuan pendidikan
  • 119. Indikator Prioritas Satuan Pendidikan Dasar Menengah No Menu Prioritas Dasmen Rasionalisasi 1 A.1 Kemampuan Literasi Literasi dan numerasi adalah fondasi kemampuan belajar. Kemampuan literasi dan numerasi meningkatkan daya saing di era berbasis teknologi dan digital terutama di kancah internasional. Mampu menyaring informasi yang valid dengan hoax yang beredar. 2 A.2 Kemampuan Numerasi 3 A.3 Indeks Karakter Basis untuk tumbuh kembang peserta didik secara utuh. Terdapat korelasi antara kemampuan literasi-numerasi dan karakter peserta didik. 4 D.4 Iklim Keamanan Sekolah Tingkat rasa aman dan kenyamanan peserta didik di satuan pendidikan dalam hal perasaan aman, perundungan, hukuman fisik, pelecehan seksual, dan narkoba di lingkungan satuan pendidikan. Iklim keamanan berdampak pada kualitas pembelajaran. 5 D. Iklim Kebinekaan Toleransi, perasaan diterima atas perbedaan yang ada merupakan salah satu faktor pendukung iklim pembelajaran.
  • 120. Lembar kerja 1a: Memilah indikator yang sudah baik dan indikator yang belum baik No Dimensi Hal yang sudah baik Hal yang belum baik 1 Dimensi A (output) Mutu dan relevansi hasil belajar murid Diisi indikator dengan capaian baik (hijau) Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning) dan kurang (merah) 2 Dimensi B (output) Pemerataan pendidikan yang bermutu Tidak berlaku untuk satuan pendidikan 3 Dimensi C (input) Kompetensi dan kinerja GTK Diisi indikator dengan capaian baik (hijau) Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning) dan kurang (merah) 4 Dimensi D (proses) Mutu dan relevansi pembelajaran Diisi indikator dengan capaian baik (hijau) Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning) dan kurang (merah) 5 Dimensi E (input) Pengelolaan sekolah yang partisipatif, transparan, dan akuntabel Diisi indikator dengan capaian baik (hijau) Diisi indikator dengan capaian sedang (kuning) dan kurang (merah)
  • 121. Lembar Kerja 1a: Contoh indikator yang sudah baik dan indikator yang belum baik No Dimensi Hal yang sudah baik Hal yang belum baik 1 Dimensi A (output) Mutu dan relevansi hasil belajar murid Kemampuan Numerasi terutama Aljabar (A.2) Kemampuan numerasi Siswa terutama data & ketidakpastian (A.2.4) 2 Dimensi B (output) Pemerataan pendidikan yang bermutu Tidak berlaku untuk satuan pendidikan 3 Dimensi C (input) Kompetensi dan kinerja GTK Nilai uji kompetensi guru (C.5) Kehadiran guru di kelas (C.6) 4 Dimensi D (proses) Mutu dan relevansi pembelajaran Refleksi atas praktik mengajar (D.2.2) Pengalaman pelatihan guru 5 Dimensi E (input) Pengelolaan sekolah yang partisipatif, transparan, dan akuntabel Partisipasi murid (E.1.2) Partisipasi warga sekolah rendah (E.1)
  • 122. Lembar Kerja 1b (identifikasi): Memilih Indikator yang akan diintervensi Tata cara memilih indikator yang akan diintervensi adalah sebagai berikut (sesuai urutan): 1. Pilih menu isu prioritas yang memiliki nilai kurang dan sedang 2. Pilih menu isu prioritas yang memiliki nilai baik tapi berada dibawah rata-rata satuan pendidikan serupa, kab/kota/provinsi/nasional 3. Pilih Indikator yang memiliki nilai kurang dan sedang tapi tidak termasuk dalam isu prioritas No Daftar Indikator yang akan diintervensi Masukkan indikator yang dipilih untuk diintervensi dalam satu tahun perencanaan
  • 123. Lembar Kerja 1b: Contoh Indikator yang dikuatkan No Menu Prioritas SMK 1 A.1 Kemampuan Literasi 2 A.2 Kemampuan Numerasi 3 A.3 Indeks Karakter 4 D.1 Kualitas Pembelajaran 5 D.4 Iklim Keamanan Sekolah 6 D.13 Link and match dengan dunia kerja
  • 124. Lembar Kerja 2 (Refleksi): Merumuskan Akar Masalah Permasalahan Akar Masalah (1) Akar Masalah (2) Pilih masalah yang akan diatasi dari daftar hal yang belum baik Pilih indikator yang berpotensi sebagai penyebab masalah di output dari hal yang belum baik Pilih indikator yang berpotensi sebagai penyebab masalah di proses dari hal yang belum baik Output Proses Input Versi Ideal: 1. Dari masalah yang akan diintervensi, cari akar masalah dari setiap masalah yang dipilih. Metode perumusan akar masalah dapat dilakukan dengan cara yang beragam dari yang paling sederhana sampai penggunaan analisis data yang kompleks. 2. Akar masalah dari indikator level 1 dapat ditemukan dari indikator level 2 atau dimensi yang lain. Misalnya, masalah dari dimensi A, dapat ditemukan dari indikator di dimensi D (proses) dan dimensi C dan E (Input) Versi Sederhana: 1. Dari masalah yang sudah dipilih, langsung tentukan akar masalahnya
  • 125. 125 Dari masalah yang sudah ditetapkan sebagai isu yang akan dikuatkan, dilakukan analisis untuk menentukan akar masalah sebelumnya Salah satu metode untuk menemukan akar masalah adalah dengan metode 5 W. Metode 5 Why atau 5 Mengapa adalah teknik tanya - jawab sederhana untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dari suatu permasalahan. Teknik ini adalah praktik bertanya, mengapa sebanyak lima kali, mengapa sebuah masalah terjadi dalam upaya menentukan akar penyebab dari suatu masalah. Seringkali akar masalah ditemukan tidak sampai 5 pertanyaan mengapa. Problem Symptom Corrective Actions Symptom Root Cause Keterangan: Metode 5 why merupakan salah satu pendekatan. Banyak metodologi yang dapat digunakan dalam melakukan analisis penyelesaian masalah seperti: Design thinking, Creative Problem Solving, Solution - based thinking, Fish Bone Diagram, SWOT Analysis dll. Why? Why? Why? Why? How? How? How? How?
  • 126. Akar masalah dari suatu output dapat ditemukan dalam dimensi D sebagai proses dan dimensi C dan E sebagai input, sesuai dengan model kerangka penilaian Output Proses Input Kualitas Capaian Pembelajaran Siswa Kualitas Proses Belajar Siswa Kualitas Sumber Daya Manusia dan Sekolah Mutu dan relevansi hasil belajar murid Dimensi A Pemerataan pendidikan yang bermutu Dimensi B Mutu dan relevansi pembelajaran Dimensi D Kompetensi dan kinerja GTK Dimensi C Pengelolaan sekolah yang partisipatif, transparan, dan akuntabel Dimensi E WHY WHY WHY WHY
  • 127. Contoh Lembar Kerja 2: Identifikasi Akar Masalah Permasalahan Akar Masalah (1) Akar Masalah (2) Pilih masalah yang akan diatasi dari daftar hal yang belum baik Pilih indikator yang berpotensi sebagai penyebab masalah di output dari hal yang belum baik Pilih indikator yang berpotensi sebagai penyebab masalah di proses dari hal yang belum baik Output Proses Input Setelah mengidentifikasi akar masalah lewat metode tertentu, kemungkinan akar masalah dimasukkan di Lembar Kerja 2 di kolom “akar masalah” sesuai dengan hubungan sebab-akibatnya
  • 128. Lembar Kerja 2: Contoh identifikasi akar masalah Permasalahan Akar Masalah (1) Akar Masalah (2) ● Kemampuan numerasi rendah ● Kualitas pembelajaran masih rendah ● Pengelolaan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja masih kurang ● Alokasi anggaran sekolah untuk mendukung peningkatan numerasi masih kurang ● Kualitas guru dalam hal numerasi masih perlu ditingkatkan ● Pelatihan guru dalam penyusunan kurikulum masih kurang Output Proses Input
  • 129. Lembar Kerja 3 (Benahi): Menentukan alternatif solusi dan memutuskan solusi yang dipilih No Masalah Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih 1 Masukkan masalah dari lembar kerja 2 Tetapkan akar masalah hasil analis dari lembar kerja 2 Buat daftar solusi untuk menyelesaikan akar masalah sebanyak mungkin ● Tetapkan solusi yang efektif dan efisien ● Solusi boleh lebih dari satu Versi Ideal: 1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, silakan mengisi kolom Alternatif Solusi untuk menyelesaikan akar masalah yang teridentifikasi. 2. Pilih satu atau beberapa solusi yang diyakini paling efektif dan efisien, yaitu berdampak tinggi pada pencapaian tujuan dengan usaha atau sumber daya paling rendah. Versi Sederhana: 1. Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, tentukan solusi untuk menyelesaikan akar masalah yang teridentifikasi.
  • 130. Lembar Kerja 3: Contoh daftar alternatif solusi dan solusi yang dipilih No Masalah Akar Permasalahan Alternatif Solusi Solusi Terpilih 1 Kemampuan numerasi siswa belum memadai Kualitas guru dalam hal numerasi masih rendah 1. Optimalisasi platform merdeka mengajar yang terkait numerasi 2. Menerapkan kurikulum merdeka 3. Mengundang guru tamu dari dunia kerja secara periodik mengajar materi data & ketidakpastian 4. Berbagai pengetahuan dalam pembelajaran numerasi antar guru 5. Penyusunan materi ajar yang relevan Mengundang guru tamu dari dunia kerja secara periodik mengajar materi data & ketidakpastian Optimalisasi platform merdeka mengajar yang terkait numerasi Menerapkan kurikulum merdeka Pelatihan guru untuk penyusunan kurikulum masih kurang 1. Menerapkan kurikulum merdeka 2. Pelatihan guru melalui MGMP 3. Berbagai praktik baik dalam penyusunan kurikulum dengan sekolah lain Berbagai praktik baik dalam penyusunan kurikulum dengan sekolah lain Menerapkan kurikulum merdeka
  • 131. Lembar Kerja 4: Menyusun target dan rencana kegiatan Kegiatan Target Sub Kegiatan Koordinator pelaksana Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya Tuliskan sub kegiatan yang sesuai dengan solusi yang dipilih di lembar kerja 3 Tetapkan target kegiatan dan hasil kegiatan yang akan dicapai. Target harus spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan dan memiliki batas waktu 1. Tuliskan rincian kegiatan sesuai urutan pengerjaan Pelaksana aktivitas 1 masukkan waktu muali kegiatan Masukka n waktu selesai kegiatan Sumber anggaran, SDM 2. . Tuliskan rincian kegiatan sesuai urutan pengerjaan Pelaksana aktivitas 2 3. . Tuliskan rincian kegiatan sesuai urutan pengerjaan Pelaksana aktivitas 3 1. Hasil Solusi Terpilih di LK 3, dimasukkan ke dalam kolom kegiatan di LK 4. 2. Tentukan target capaian untuk satu tahun di kolom target. 3. Tentukan rincian kegiatan dan dimasukkan ke dalam kolom sub kegiatan, tentukan koordinator pelaksananya serta waktu pelaksanaan. 4. Tentukan dukungan yang diperlukan untuk melaksanakan sub kegiatan di dalam kolom ‘sumber daya’.
  • 132. Lembar Kerja 4: Contoh target dan rencana kegiatan Kegiatan Target Sub Kegiatan Koordinator pelaksana Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya team teaching guru materi data & ketidakpastian 1. Terdapat 20 kali pertemuan dalam satu tahun 2. Meningkatnya pengetahuan guru tentang materi data dan ketidakpastian 1. Menyusun rencana pembelajaran dan jadwal mengajar Guru 20 Maret 2023 2 April 2023 BOS 2. Mengajar secara team teaching guru tamu industri dan guru adaptif/produktif materi data & ketidakpastian Guru 23 Juni 26 Juni BOS 3. Monitoring dan evaluasi pembelajaran Kepala Sekolah Juni Juli (periode libur sekolah) BOS Kegiatan: Mengundang guru tamu dari dunia kerja secara periodik mengajar materi data & ketidakpastian
  • 133. Rencana Kerja Tahunan (RKT): lembar kerja 1 sampai dengan lembar kerja 4 dimasukkan dalam format RKT ● Format RKT ini adalah bentuk yang lebih sederhana dari format RKT yang ada sebelumnya ● Sedang didiskusikan untuk membuat format RKT digital yang akan ditempatkan di platform ARKAS LK 1 LK2 LK3 Hal yang belum baik Isu yang akan dikuatkan Akar Masalah Solusi Kegiatan A.2 Kemampuan Numerasi C.6. Kehadiran guru di kelas A.2 Kemampuan Numerasi Kualitas guru dalam hal numerasi masih rendah Mengundang guru tamu dari dunia kerja secara periodik mengajar materi data & ketidakpastian team teaching guru materi data & ketidakpastian LK 4 Target Aktivitas Koordinator Pelaksana Waktu Mulai Waktu Selesai Sumber Daya 1. Meningkatnya pengetahuan guru tentang materi data dan ketidakpastian Mengajar secara team teaching guru tamu industri dan guru adaptif/produktif materi data & ketidakpastian Guru 23 Juni 26 Juni BOS
  • 134. Lembar Kerja 5: Contoh memilih kegiatan dalam RKT untuk dimasukkan dalam ke dalam format RKAS Program Sub-Program Kegiatan Kode Rekening Uraian Kegiatan Volume Satuan Satuan biaya Jumlah 07.Pengemba ngan standar Guru dan Tenaga Pendidikan 06.07. Berbagi praktik baik implementasi pedagogik dan pengelolaan 06.07.03. Mengundang guru tamu dari dunia kerja secara periodik mengajar materi data & ketidakpastian 1. Narasumber 1. Fee narasumbe r 10 orang 1,500,00 0 15,000,000 2. Konsumsi 2.1. snack 300 paket 10,000 3,000,000 2.2. makan 300 pack 20,000 6,000,000 1. Satuan pendidikan memilih kegiatan didalam RKT yang akan dibiayai pada tahun perencanaan tersebut 2. Kegiatan yang terpilih dimasukkan di format RKAS. Terdapat tiga pilihan format RKAS: a. Jika satuan pendidikan sudah menerapkan ARKAS, dimasukkan ke dalam aplikasi tersebut b. Jika satuan pendidikan menerapkan aplikasi RKAS diluar ARKAS, maka dapat menggunakan aplikasi yang tersedia dan diharapkan dapat bermigrasi ke ARKAS c. Jika satuan pendidikan belum menggunakan aplikasi, sekolah dapat menggunakan format RKAS manual dan diharapkan dapat bermigrasi ke ARKAS
  • 135. Rencana aksi harus disusun sebagai pedoman pelaksanaan program Komponen: 1. Deskripsi yang jelas tentang tujuan yang ingin dicapai serta indikator keberhasilannya 2. Tugas/langkah yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan 3. Orang - orang yang akan bertugas melaksanakan setiap tugas 4. Kapan tugas - tugas ini akan diselesaikan (tenggat waktu dan pencapaian) 5. Sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas 6. Langkah - langkah untuk mengevaluasi kemajuan Rencana Aksi Lini Masa Peningkatan mutu Terdapat 6 komponen dalam menyusun lini masa rencana aksi
  • 136. Berikut logic model untuk menetapkan program kerja atau rencana aksi
  • 137. Target dari tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan dan memiliki lini masa mengikuti kaidah SMART Specific (Spesifik) Rinci menggambarkan apa yang ingin kita raih Measurable (Terukur) Ukuran yang dicantumkan bisa berupa volume, rupiah, persentase, atau angka nominal. Achievable (Dapat Dicapai) Target yang ditetapkan masih bisa dicapai dengan dukungan sumber daya yang tersedia Relevant (Relevan) Bersifat relevan dengan tugas pokok dan tanggungjawab yang diemban Time – bound (Target Waktu) Memiliki target waktu yang jelas.
  • 138. Berikut contoh tujuan dan indikator keberhasilan yang akan dicapai Jangka Panjang Jangka Menengah Jangka pendek Tujuan Indikator Keberhasilan Dampak Meningkatnya rata - rata capaian nilai literasi siswa Nilai Literasi (AN) minimal 75 Hasil Siswa memiliki Budaya Baca dan melek TIK % siswa mengakses perpustakaan Terbentuknya komunitas membaca dengan jumlah anggota % siswa Keluaran Sekolah menerapkan Pembelajaran yang mendorong kemampuan literasi siswa (membaca buku di perpustakaan, mengakses internet, dll) Seluruh guru menerapkan pembelajaran yang mendorong kemampuan literasi siswa Tujuan terdiri dari tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
  • 139. Berikut contoh rencana aksi untuk mencapai tujuan yang akan dicapai Hasil/Output Aktivitas PIC Mulai Selesai Sumber Daya Sekolah menerapkan Pembelajaran yang mendorong kemampuan literasi siswa (membaca buku di perpustakaan, mengakses internet, dll) 1. Pengembangan Kapasitas guru melalui KKG/MGMP Masing - masing guru 3 Jan 2022 1 Juni 2022 Ditanggung masing - masing guru 2. Menerapkan team teaching untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran Wakil Kepala Sekolah Kurikulum 2 Juni 2022 15 Juli 2022 Rapat - rapat 3. Penyempurnaan RPP Koordinator Guru 2 Juni 2022 15 Juli 2022 1. Rapat - rapat 2. Mendatangkan narasumber 4. Penyediaan Buku / Bahan Literasi Wakil Kepala Sekolah Sarana dan prasarana 1 Mei 2022 1 Sept 2022 1. Penyediaan Buku Koleksi 2. Penyediaan eBook 5. Meningkatkan supervisi akademis Kepala Sekolah 15 Juli 2022 15 Des 2022 Tidak ada biaya
  • 140. Rencana Aksi selanjutnya dipetakan dengan berbagai sumber pendanaan seperti BOS/BOP, DAK fisik, BOS Daerah dan lain lain Hasil analisis rencana kegiatan peningkatan mutu hasil belajar 12 komponen BOS / BOP Komponen 1 Kegiatan 1.1 Kegiatan 1.2 Kegiatan 1.n Komponen 2 Kegiatan 2.1 Kegiatan 2.2. Kegiatan 2.n Komponen n Kegiatan n.1 Kegiatan n.2
  • 141. 141 Format lembar kerja perencanaan di RKAS
  • 142. Tanya Jawab Sila sampaikan pertanyaan, atau hal-hal yang perlu diklarifikasi lagi.
  • 143. Terima kasih. Sampai jumpa di sesi sinkron selanjutnya!