SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
MAKALAH LAPORAN PRAKTIKUM PERLINDUNGAN TANAMAN 1
PENYAKIT BULAI PADA JAGUNG ( Peronosclerospora maydis )
SEMESTER 2 TAHUN 2009
KELOMPOK 1
FANNY I (150110080130)
TOHOM D.P.S ( 150110080153 )
ADI FIRMANSYAH ( 150110080158 )
RADEN BONDAN E.B ( 150110080162)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
Penyakit Bulai pada Tanaman Jagung
Peronosclerospora maydis / Sclerospora maydis
Pendahuluan
Jagung adalah tanaman pangan kedua setelah padi dan tanaman makanan ketiga setelah
gandum dan padi. Jagung berasal dari meksiko dan telah dibudidayakan selama ribuan tahun . jagung
menjadi dasardari kebudayaanAztecdanMaya .
Penyakit bulai pada jagung sejak lama dirasa telah menimbulkan kerugian yag cukup besar
sehingga banyak dikenal oleh petani. Penyakit bulai ini memiliki banyak nama setempat beberapa
diantaranyahamalierdi Jawa Barat, omobule di Jawa Tengah,danlain – lain.
Kendala biotik dan abiotik sering muncul dalam produksi jagung nasional sehingga
produktivitasnya relatif rendah. Kendala biotik yang paling banyak mengganggu adalah penyakit bulai
yang disebabkanoleh jamur strain Peronosclerospora maydis. Patogen tersebut cukup berbahaya karena
dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 100% atau puso seperti yang pernah terjadi di Lampung
pada tahun1996 (Subandi etal. 1996).
Kerugian karena penyakit bulai sangat bervariasi setempat. Petak – petak tertentu dapat
menderita kerugian 90 % sehingga penyakit ini menyebabkan penanaman jagung mengandung resiko
tinggi ( Semangun, 1968 ). Namun dengan ditemukan cara perawatan biji dengan metalaksil ( Ridomil ) (
Exconde dan Molina , 1978 ; Masdiar dan Tantera, 1979 ; Sudjadi, 1979 ) kerugian karena penyakit bulai
dapat dikurangi .
Gejala
Penyakit ini menimbulkan gejala sistemik yang meluas ke seluruh badan tanaman dan dapat
menimbulkan gejala local. Gejala sistemik hanya terjadi bila jamur dari daun yang terinfeksi dapat
mencapai titik tumbuh sehingga dapat menginfeksi semua daun yang dibentuk oleh titik tumbuh
tersebut.
Gejala awal bulai jagung
Pada tanaman muda muncul bercak klorotis kecil – kecil pada daun yang beru membuka. Bercak
ini berkembang menjadi jalur yang sejajar dengan tulang induk. Disini jamur penyebab penyakit
berkembang menuju pangkal daun. Di pagi hari pada sisi bawah daun ini terdapat lapisan beledu putih
yang terdiri dari konidiofor dan konidium jamur. Tanaman yang terinfeksi pada waktu yang masih
sangat muda biasanya tidak membentuk buah. Bila infeksi pada tanaman yang lebih tua, tanaman masih
dapat tumbuh terus dan membentuk buah bertangkai panjang, dengan kelobot yang tidak menutup
pada ujungnya dan membentuk sedikit biji. Bila jamur dalam daun yang terinfeksi pertama kali tidak
dapat mencapai titik tumbuh , gejala hanya terdapat pada daun – daun yang bersangkutan sebagai garis-
garisklorotik yangdisebutjugagejalalocal ( Semangun,1968 ).
PenyebabPenyakit
Jamur Peronosclerospora maydis ( Rac ) Shaw, yang sampai sekarang dikenal dengan Sclerospora
maydis ( Rac. ) Butl disebabkan oleh sclerospora javanica Palm oleh Palm ( 1918 ). Seterusnya hingga
disebutSclerospora maydis ( Rac )olehButlerdan Bisby( 1931 ).
Miselium P. maydis berkembang di ruang antar sel. Disini terdapat dua miselium yaitu yang
hifanya banyak bercabang dan yang hifanya kurang bercabang. Hifa yang banyak bercabang membentuk
kelompok – kelompok diantara tulang – tulang daun dan yang hifanya kurang bercabang
menghubungkan kelompok – kelompok tersebut. Hifa membentuk haustorium yang masuk kedalam
rongga sel.Haustoriumberbentukbatang,paku,cacing,jari,ataugelembung.
Gambar 1. Sclerospora maydis
Pada waktu permukaan daun berembun, miselium membentuk konidiofor yang keluar melalui
mulut kulit. Dari satu mulut kulit dapat keluar satu atau lebih konidofor. Mula – mula konidiofor
berbentuk batang lalu membentuk batang dikotom yang masing – masing membentuk cabang lagi. Pada
umumnya konidiofor mempunyai percabangan tingkat tiga atau empat. Cabang tingkat terakhir
membentuk sterigma ( tangkai konidium ), umumnya dua yang masing – masing mendukung satu
konidium.
Konidium yang masih muda berbentuk bulat, sedangkan yang sudah masak dapat menjadi
jorong, konidium berukuran 12 – 19 X 10 – 23 µm dengan rata – rata 19,2 – 17,0µm. konidium tumbuh
denganmembentukpembuluhkecambah.Oosporajamurini belumpernahditemukan.
Daur penyakit
P. maydis adalah pathogen biotrof , tidak dapat hidup secara saprofitik, tidak terdapat tanda
bahwa jamur dapat bertahan dalam tanah. Pertanaman baru di bekas pertanaman yang terserang berat
dapat sehatkembali.Jamurini bertahandari musimke musimpadatanamanhidup.
Sampai sekarang belum ditemukan adanya tumbuhan inang lain dan P.maydis di alam. Jamur ini
dapat menginfeksi Euchlaena Mexicana dan Tripsacum. Namun di Indonesia kedua macam tumbuhan
ini tidakterdapatdi alam ( SemangundanMartoredjo,1971 ).
Jamur dapat terbawa dalam biji tanaman sakit, namun hanya pada biji yang masih muda dan
basah serta pada varietas jagung yang rentan ( Purakusumah, 1965 ; Semangun, 1968 ; Sudjadi et al,
1976 )
Konidium terbentuk di waktu malam pada waktu daun berembun, dan konidium segera
dipencarkan oleh angin. Oleh karena embun hanya terjadi bila udara tenang, pada umumnya konidium
tidakdapat terangkutjauholehangin.
Konidium segera berkecambah dengan membentuk pembuluh kecambah yang akan
mengadakan infeksi pada daun muda dari tanaman muda melalui mulut kulit. Pembuluh berkecambah
membentukapresoriumdi mukakulitini.
Factor yang mempengaruhi perkembanganpenyakit
1. Penyakit bulai jagung terdapat di dataran rendah dan jarang terdapat di tempat yang lebih tinggi
dari 900 – 1200 m ( Rutgers, 1961 ). Dan suhu optimum bagi konidium berkecambah adalah 30
0
C ( Bustamandan Kimigafukuro,1981 )
2. Infeksi hanyaterjadi padasaatada air, baikair embun,airhujanatau airgutasi.
3. Infeksi sangat ditentukan oleh umur tanaman dan umur daun yang terinfeksi. Tanaman yang
berumur lebih dari 3 minggu cukup tahan terhadap infeksi. Makin muda suatu tanaman semakin
berkurangkerentanannya( BustamandanKimigafukuro,1981 )
Pengelolaanpenyakit
1. Penanamanvarietas –varietastahan
2. Penanamanawal
Pada awal permulaan musim hujan jagung tegalan ditanam agak awal secara serentak untuk
suatudaerah yangluascontoh satuWilayahKerja PembangunanPertanian( WKPP)
3. Sanitasi
Segera mencabut tanaman yang menunjukan gejala penyakit agar tidak menjadi sumber infeksi
bagi tanaman sekitarnyaterutamabagi tanamanyangmasihmuda
4. Perlakuan benih
Benih jagung diobati dengan metalaksil ( Ridomil 35 SD ) dengan dosis 0,7 g bahan aktif
per kg benih. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa benih jagung yang ditreatment
dengan metalaxyl yang disimpan dalam kaleng ditambah kapur tohor dan disimpan di
kulkas menunjukkan daya tumbuh 86% dan 89%. Hal ini menunjukan bahwa cara
penyimpanan benih dengan cara tersebut dapat menekan tingkat penurunan daya tumbuh
benih. Sedangkan pada penyimpanan benih dalam kaleng ternyata hanya tahan 2 bulan, karena
setelah masa itu daya tumbuhnya berkurang menjadi 60% saja. Hasil lain yang ditunjukkan dari
penelitian ini adalah bahwa metalaxyl terbukti masih efektif dalam mencegah dan
mengendalikan benih jagung dari penyakit bulai meskipun benih tersebut disimpan selama lima
bulan. Meskipun dalam percobaan ini tidak ada kontrol yaitu benih jagung varietas peka bulai
yang tidak diberi metalaxyl sebagai pembanding namun intensitas di sekeliling petak
percobaan menunjukkan angka serangan yang tinggi sekali yaitu hampir 100%, dan varietas
yang digunakan adalah varietas peka sehingga serangan yang rendah sekali pada benih yang
diberi metalaxyl merupakan petunjuk bahwa fungsida bahan aktif metalaxyl yang diberikan pada
benihjagungmasihkuatdanefektif mengendalikanpenyakitbulai.
Berdasarkan hasil tersebut, pencegahan penyakit bulai dengan seed treatment yaitu
dengan mencampur benih dengan fungisida bahan aktif metalaxyl sangat efektif meskipun
disimpandalamwaktulama.
Varietas jagung yang memiliki daya tahan jamur Sclerospora maydis antara lain varietas/galur BISI-8-16,
BMD-2 dan BIMA-3 memiliki persentase serangan penyakit bulai yang terendah yaitu berturut-turut 1,5;
6,5 dan 12,0% (TEKNOLOGI PENGENDALIAN PENYAKIT BULAI TANAMAN JAGUNG - Sinar Tani -
MembangunKemandirianAgribisnis,Senin, 27/04/2009 )
DAFTAR PUSTAKA
Haryono Semangun,PENGANTARILMUPENYAKITTANAMAN.UGM
http. www.google.com /penyakitbulaipadaJagung
http. www.SinarTani.com / TEKNOLOGI PENGENDALIAN PENYAKIT BULAI TANAMAN JAGUNG - Sinar
Tani - MembangunKemandirianAgribisnis.htm
www.tanindo.com/abdi7/hal3602.htm

More Related Content

What's hot

IDENTIFIKASI KETAHANAN TANAMAN PISANG AMPYANG HASIL MUTASI INDUKSI TERHADAP P...
IDENTIFIKASI KETAHANAN TANAMAN PISANG AMPYANG HASIL MUTASI INDUKSI TERHADAP P...IDENTIFIKASI KETAHANAN TANAMAN PISANG AMPYANG HASIL MUTASI INDUKSI TERHADAP P...
IDENTIFIKASI KETAHANAN TANAMAN PISANG AMPYANG HASIL MUTASI INDUKSI TERHADAP P...Repository Ipb
 
331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slpht331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slphtnovriandasipil
 
patogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungpatogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungDesti Diana Putri
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortelBondan the Planter of Palm Oil
 
8 yusmani - efikasi cendawan entomopatogens
8 yusmani - efikasi cendawan entomopatogens8 yusmani - efikasi cendawan entomopatogens
8 yusmani - efikasi cendawan entomopatogensxie_yeuw_jack
 
Penyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman JagungPenyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman JagungMuliadin Forester
 
Hama nilam dan strategi pengendaliannya(1)
Hama nilam dan strategi pengendaliannya(1)Hama nilam dan strategi pengendaliannya(1)
Hama nilam dan strategi pengendaliannya(1)Andrew Hutabarat
 
Hama dan penyakit jagung(1)
Hama dan penyakit jagung(1)Hama dan penyakit jagung(1)
Hama dan penyakit jagung(1)Andrew Hutabarat
 
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangHama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangIda Haerani
 
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Novayanti Simamora
 
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandaLaporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandafahmiganteng
 
Hama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman PadiHama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman PadiSupianto Anto
 

What's hot (19)

IDENTIFIKASI KETAHANAN TANAMAN PISANG AMPYANG HASIL MUTASI INDUKSI TERHADAP P...
IDENTIFIKASI KETAHANAN TANAMAN PISANG AMPYANG HASIL MUTASI INDUKSI TERHADAP P...IDENTIFIKASI KETAHANAN TANAMAN PISANG AMPYANG HASIL MUTASI INDUKSI TERHADAP P...
IDENTIFIKASI KETAHANAN TANAMAN PISANG AMPYANG HASIL MUTASI INDUKSI TERHADAP P...
 
Hama jahe-dan-pengendaliannya
Hama jahe-dan-pengendaliannyaHama jahe-dan-pengendaliannya
Hama jahe-dan-pengendaliannya
 
331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slpht331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slpht
 
patogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungpatogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagung
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
 
8 yusmani - efikasi cendawan entomopatogens
8 yusmani - efikasi cendawan entomopatogens8 yusmani - efikasi cendawan entomopatogens
8 yusmani - efikasi cendawan entomopatogens
 
Penyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman JagungPenyakit Utama Tanaman Jagung
Penyakit Utama Tanaman Jagung
 
Hama pada tanaman tembakau
Hama pada tanaman tembakauHama pada tanaman tembakau
Hama pada tanaman tembakau
 
Hama nilam dan strategi pengendaliannya(1)
Hama nilam dan strategi pengendaliannya(1)Hama nilam dan strategi pengendaliannya(1)
Hama nilam dan strategi pengendaliannya(1)
 
Hama dan penyakit jagung(1)
Hama dan penyakit jagung(1)Hama dan penyakit jagung(1)
Hama dan penyakit jagung(1)
 
Jenis dan Ciri-Ciri Jamur
Jenis dan Ciri-Ciri JamurJenis dan Ciri-Ciri Jamur
Jenis dan Ciri-Ciri Jamur
 
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangHama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
 
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
 
Ubi jalar
Ubi jalarUbi jalar
Ubi jalar
 
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandaLaporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
 
hama dan penyakit
hama dan penyakithama dan penyakit
hama dan penyakit
 
Blas padi
Blas padiBlas padi
Blas padi
 
Budidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortelBudidaya tanaman wortel
Budidaya tanaman wortel
 
Hama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman PadiHama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman Padi
 

Similar to Penyakit Bulai Jagung

Laporan Praktikum Dasar Perlindungan Hutan
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan HutanLaporan Praktikum Dasar Perlindungan Hutan
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan HutanPasyaman_07
 
PENYAKIT PENTING TANAMAN JAGUNG (bulai dan karat).pptx
PENYAKIT PENTING TANAMAN JAGUNG (bulai dan karat).pptxPENYAKIT PENTING TANAMAN JAGUNG (bulai dan karat).pptx
PENYAKIT PENTING TANAMAN JAGUNG (bulai dan karat).pptxREZADWIANTA1
 
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Dpt (penyakit pnting pada lada)
Dpt (penyakit pnting pada lada)Dpt (penyakit pnting pada lada)
Dpt (penyakit pnting pada lada)edhie noegroho
 
Paper agroteknologi tanaman pangan i ip
Paper agroteknologi tanaman pangan i ipPaper agroteknologi tanaman pangan i ip
Paper agroteknologi tanaman pangan i ipFebrina Tentaka
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedediana novitasari
 
Makalah (anacardium occidentale)
Makalah (anacardium occidentale)Makalah (anacardium occidentale)
Makalah (anacardium occidentale)Ekal Kurniawan
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelaiAndrew Hutabarat
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelaiAndrew Hutabarat
 
Ciri ciri xanthomonas
Ciri   ciri xanthomonasCiri   ciri xanthomonas
Ciri ciri xanthomonasDesa Wonorejo
 
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotiksat rahayuwati
 
Makalah_67 laporan praktikum 9. opt tanaman sawit, karet dan jarak
Makalah_67 laporan praktikum 9. opt tanaman sawit, karet dan jarakMakalah_67 laporan praktikum 9. opt tanaman sawit, karet dan jarak
Makalah_67 laporan praktikum 9. opt tanaman sawit, karet dan jarakBondan the Planter of Palm Oil
 
Basidiomycota.pptx
Basidiomycota.pptxBasidiomycota.pptx
Basidiomycota.pptxmaulidinapk
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Materi Pengenalan HPT Vanili.pptx
Materi Pengenalan HPT Vanili.pptxMateri Pengenalan HPT Vanili.pptx
Materi Pengenalan HPT Vanili.pptxsoviasega
 
Hidup bersama ganoderma
Hidup bersama ganodermaHidup bersama ganoderma
Hidup bersama ganodermaMemet Hakim
 
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYA
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYAINTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYA
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYAJosua Sitorus
 

Similar to Penyakit Bulai Jagung (20)

Makalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunan
Makalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunanMakalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunan
Makalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunan
 
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan Hutan
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan HutanLaporan Praktikum Dasar Perlindungan Hutan
Laporan Praktikum Dasar Perlindungan Hutan
 
PENYAKIT PENTING TANAMAN JAGUNG (bulai dan karat).pptx
PENYAKIT PENTING TANAMAN JAGUNG (bulai dan karat).pptxPENYAKIT PENTING TANAMAN JAGUNG (bulai dan karat).pptx
PENYAKIT PENTING TANAMAN JAGUNG (bulai dan karat).pptx
 
PENYAKIT-I.ppt
PENYAKIT-I.pptPENYAKIT-I.ppt
PENYAKIT-I.ppt
 
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
 
Dpt (penyakit pnting pada lada)
Dpt (penyakit pnting pada lada)Dpt (penyakit pnting pada lada)
Dpt (penyakit pnting pada lada)
 
Paper agroteknologi tanaman pangan i ip
Paper agroteknologi tanaman pangan i ipPaper agroteknologi tanaman pangan i ip
Paper agroteknologi tanaman pangan i ip
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
 
Makalah (anacardium occidentale)
Makalah (anacardium occidentale)Makalah (anacardium occidentale)
Makalah (anacardium occidentale)
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
 
Ciri ciri xanthomonas
Ciri   ciri xanthomonasCiri   ciri xanthomonas
Ciri ciri xanthomonas
 
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
 
Makalah_67 laporan praktikum 9. opt tanaman sawit, karet dan jarak
Makalah_67 laporan praktikum 9. opt tanaman sawit, karet dan jarakMakalah_67 laporan praktikum 9. opt tanaman sawit, karet dan jarak
Makalah_67 laporan praktikum 9. opt tanaman sawit, karet dan jarak
 
Basidiomycota.pptx
Basidiomycota.pptxBasidiomycota.pptx
Basidiomycota.pptx
 
jamur Trichoderma 2
jamur Trichoderma 2jamur Trichoderma 2
jamur Trichoderma 2
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
 
Materi Pengenalan HPT Vanili.pptx
Materi Pengenalan HPT Vanili.pptxMateri Pengenalan HPT Vanili.pptx
Materi Pengenalan HPT Vanili.pptx
 
Hidup bersama ganoderma
Hidup bersama ganodermaHidup bersama ganoderma
Hidup bersama ganoderma
 
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYA
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYAINTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYA
INTERAKSI HAMA LALAT BUAH IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIANNYA
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil

Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentBondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Bondan the Planter of Palm Oil
 

More from Bondan the Planter of Palm Oil (20)

Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptxStruktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
Struktur Divisi Perkebunan Kelapa Sawit.pptx
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
Ringkasan buku 3 arvin r. mosier, j. keith syers, and john r. freney. agricul...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
Ringkasan buku 2 k. raja and harry f. climate change and global crop producti...
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   5
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 5
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   4
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 4
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   3
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 3
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment   2
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment 2
 
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environmentRingkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
Ringkasan buku 1 k.f. isherwood. fertilizer use and the environment
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah  (bagian 47)
Ringkasan perkuliahan semester 7 kualitas tanah (bagian 47)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 46)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 46)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant  (bagian 45)
Ringkasan perkuliahan semester 7 benih rekalsitrant (bagian 45)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan  (bagian 44)
Ringkasan perkuliahan semester 7 industri perbenihan (bagian 44)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii  (bagian 43)
Ringkasan perkuliahan semester 7 sistem pertanian berkelanjutan ii (bagian 43)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 42)
 
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
Ringkasan perkuliahan semester 7 pasca panen (bagian 41)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
Ringkasan perkuliahan semester 6 biofertilisasi (bagian 40)
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
Ringkasan perkuliahan semester 6 teknik media tanam (bagian 39)
 

Recently uploaded

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 

Recently uploaded (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 

Penyakit Bulai Jagung

  • 1. MAKALAH LAPORAN PRAKTIKUM PERLINDUNGAN TANAMAN 1 PENYAKIT BULAI PADA JAGUNG ( Peronosclerospora maydis ) SEMESTER 2 TAHUN 2009 KELOMPOK 1 FANNY I (150110080130) TOHOM D.P.S ( 150110080153 ) ADI FIRMANSYAH ( 150110080158 ) RADEN BONDAN E.B ( 150110080162) PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR
  • 2. Penyakit Bulai pada Tanaman Jagung Peronosclerospora maydis / Sclerospora maydis Pendahuluan Jagung adalah tanaman pangan kedua setelah padi dan tanaman makanan ketiga setelah gandum dan padi. Jagung berasal dari meksiko dan telah dibudidayakan selama ribuan tahun . jagung menjadi dasardari kebudayaanAztecdanMaya . Penyakit bulai pada jagung sejak lama dirasa telah menimbulkan kerugian yag cukup besar sehingga banyak dikenal oleh petani. Penyakit bulai ini memiliki banyak nama setempat beberapa diantaranyahamalierdi Jawa Barat, omobule di Jawa Tengah,danlain – lain. Kendala biotik dan abiotik sering muncul dalam produksi jagung nasional sehingga produktivitasnya relatif rendah. Kendala biotik yang paling banyak mengganggu adalah penyakit bulai yang disebabkanoleh jamur strain Peronosclerospora maydis. Patogen tersebut cukup berbahaya karena dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 100% atau puso seperti yang pernah terjadi di Lampung pada tahun1996 (Subandi etal. 1996). Kerugian karena penyakit bulai sangat bervariasi setempat. Petak – petak tertentu dapat menderita kerugian 90 % sehingga penyakit ini menyebabkan penanaman jagung mengandung resiko tinggi ( Semangun, 1968 ). Namun dengan ditemukan cara perawatan biji dengan metalaksil ( Ridomil ) ( Exconde dan Molina , 1978 ; Masdiar dan Tantera, 1979 ; Sudjadi, 1979 ) kerugian karena penyakit bulai dapat dikurangi . Gejala Penyakit ini menimbulkan gejala sistemik yang meluas ke seluruh badan tanaman dan dapat menimbulkan gejala local. Gejala sistemik hanya terjadi bila jamur dari daun yang terinfeksi dapat mencapai titik tumbuh sehingga dapat menginfeksi semua daun yang dibentuk oleh titik tumbuh tersebut.
  • 3. Gejala awal bulai jagung Pada tanaman muda muncul bercak klorotis kecil – kecil pada daun yang beru membuka. Bercak ini berkembang menjadi jalur yang sejajar dengan tulang induk. Disini jamur penyebab penyakit berkembang menuju pangkal daun. Di pagi hari pada sisi bawah daun ini terdapat lapisan beledu putih yang terdiri dari konidiofor dan konidium jamur. Tanaman yang terinfeksi pada waktu yang masih sangat muda biasanya tidak membentuk buah. Bila infeksi pada tanaman yang lebih tua, tanaman masih dapat tumbuh terus dan membentuk buah bertangkai panjang, dengan kelobot yang tidak menutup pada ujungnya dan membentuk sedikit biji. Bila jamur dalam daun yang terinfeksi pertama kali tidak dapat mencapai titik tumbuh , gejala hanya terdapat pada daun – daun yang bersangkutan sebagai garis- garisklorotik yangdisebutjugagejalalocal ( Semangun,1968 ). PenyebabPenyakit Jamur Peronosclerospora maydis ( Rac ) Shaw, yang sampai sekarang dikenal dengan Sclerospora maydis ( Rac. ) Butl disebabkan oleh sclerospora javanica Palm oleh Palm ( 1918 ). Seterusnya hingga disebutSclerospora maydis ( Rac )olehButlerdan Bisby( 1931 ). Miselium P. maydis berkembang di ruang antar sel. Disini terdapat dua miselium yaitu yang hifanya banyak bercabang dan yang hifanya kurang bercabang. Hifa yang banyak bercabang membentuk kelompok – kelompok diantara tulang – tulang daun dan yang hifanya kurang bercabang menghubungkan kelompok – kelompok tersebut. Hifa membentuk haustorium yang masuk kedalam rongga sel.Haustoriumberbentukbatang,paku,cacing,jari,ataugelembung.
  • 4. Gambar 1. Sclerospora maydis Pada waktu permukaan daun berembun, miselium membentuk konidiofor yang keluar melalui mulut kulit. Dari satu mulut kulit dapat keluar satu atau lebih konidofor. Mula – mula konidiofor berbentuk batang lalu membentuk batang dikotom yang masing – masing membentuk cabang lagi. Pada umumnya konidiofor mempunyai percabangan tingkat tiga atau empat. Cabang tingkat terakhir membentuk sterigma ( tangkai konidium ), umumnya dua yang masing – masing mendukung satu konidium. Konidium yang masih muda berbentuk bulat, sedangkan yang sudah masak dapat menjadi jorong, konidium berukuran 12 – 19 X 10 – 23 µm dengan rata – rata 19,2 – 17,0µm. konidium tumbuh denganmembentukpembuluhkecambah.Oosporajamurini belumpernahditemukan. Daur penyakit P. maydis adalah pathogen biotrof , tidak dapat hidup secara saprofitik, tidak terdapat tanda bahwa jamur dapat bertahan dalam tanah. Pertanaman baru di bekas pertanaman yang terserang berat dapat sehatkembali.Jamurini bertahandari musimke musimpadatanamanhidup. Sampai sekarang belum ditemukan adanya tumbuhan inang lain dan P.maydis di alam. Jamur ini dapat menginfeksi Euchlaena Mexicana dan Tripsacum. Namun di Indonesia kedua macam tumbuhan ini tidakterdapatdi alam ( SemangundanMartoredjo,1971 ). Jamur dapat terbawa dalam biji tanaman sakit, namun hanya pada biji yang masih muda dan basah serta pada varietas jagung yang rentan ( Purakusumah, 1965 ; Semangun, 1968 ; Sudjadi et al, 1976 ) Konidium terbentuk di waktu malam pada waktu daun berembun, dan konidium segera dipencarkan oleh angin. Oleh karena embun hanya terjadi bila udara tenang, pada umumnya konidium tidakdapat terangkutjauholehangin.
  • 5. Konidium segera berkecambah dengan membentuk pembuluh kecambah yang akan mengadakan infeksi pada daun muda dari tanaman muda melalui mulut kulit. Pembuluh berkecambah membentukapresoriumdi mukakulitini. Factor yang mempengaruhi perkembanganpenyakit 1. Penyakit bulai jagung terdapat di dataran rendah dan jarang terdapat di tempat yang lebih tinggi dari 900 – 1200 m ( Rutgers, 1961 ). Dan suhu optimum bagi konidium berkecambah adalah 30 0 C ( Bustamandan Kimigafukuro,1981 ) 2. Infeksi hanyaterjadi padasaatada air, baikair embun,airhujanatau airgutasi. 3. Infeksi sangat ditentukan oleh umur tanaman dan umur daun yang terinfeksi. Tanaman yang berumur lebih dari 3 minggu cukup tahan terhadap infeksi. Makin muda suatu tanaman semakin berkurangkerentanannya( BustamandanKimigafukuro,1981 ) Pengelolaanpenyakit 1. Penanamanvarietas –varietastahan 2. Penanamanawal Pada awal permulaan musim hujan jagung tegalan ditanam agak awal secara serentak untuk suatudaerah yangluascontoh satuWilayahKerja PembangunanPertanian( WKPP) 3. Sanitasi Segera mencabut tanaman yang menunjukan gejala penyakit agar tidak menjadi sumber infeksi bagi tanaman sekitarnyaterutamabagi tanamanyangmasihmuda 4. Perlakuan benih Benih jagung diobati dengan metalaksil ( Ridomil 35 SD ) dengan dosis 0,7 g bahan aktif per kg benih. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa benih jagung yang ditreatment dengan metalaxyl yang disimpan dalam kaleng ditambah kapur tohor dan disimpan di kulkas menunjukkan daya tumbuh 86% dan 89%. Hal ini menunjukan bahwa cara penyimpanan benih dengan cara tersebut dapat menekan tingkat penurunan daya tumbuh benih. Sedangkan pada penyimpanan benih dalam kaleng ternyata hanya tahan 2 bulan, karena setelah masa itu daya tumbuhnya berkurang menjadi 60% saja. Hasil lain yang ditunjukkan dari penelitian ini adalah bahwa metalaxyl terbukti masih efektif dalam mencegah dan mengendalikan benih jagung dari penyakit bulai meskipun benih tersebut disimpan selama lima bulan. Meskipun dalam percobaan ini tidak ada kontrol yaitu benih jagung varietas peka bulai
  • 6. yang tidak diberi metalaxyl sebagai pembanding namun intensitas di sekeliling petak percobaan menunjukkan angka serangan yang tinggi sekali yaitu hampir 100%, dan varietas yang digunakan adalah varietas peka sehingga serangan yang rendah sekali pada benih yang diberi metalaxyl merupakan petunjuk bahwa fungsida bahan aktif metalaxyl yang diberikan pada benihjagungmasihkuatdanefektif mengendalikanpenyakitbulai. Berdasarkan hasil tersebut, pencegahan penyakit bulai dengan seed treatment yaitu dengan mencampur benih dengan fungisida bahan aktif metalaxyl sangat efektif meskipun disimpandalamwaktulama. Varietas jagung yang memiliki daya tahan jamur Sclerospora maydis antara lain varietas/galur BISI-8-16, BMD-2 dan BIMA-3 memiliki persentase serangan penyakit bulai yang terendah yaitu berturut-turut 1,5; 6,5 dan 12,0% (TEKNOLOGI PENGENDALIAN PENYAKIT BULAI TANAMAN JAGUNG - Sinar Tani - MembangunKemandirianAgribisnis,Senin, 27/04/2009 )
  • 7. DAFTAR PUSTAKA Haryono Semangun,PENGANTARILMUPENYAKITTANAMAN.UGM http. www.google.com /penyakitbulaipadaJagung http. www.SinarTani.com / TEKNOLOGI PENGENDALIAN PENYAKIT BULAI TANAMAN JAGUNG - Sinar Tani - MembangunKemandirianAgribisnis.htm www.tanindo.com/abdi7/hal3602.htm