SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
KOLINEARITAS GANDA
(MULTICOLLINEARITY)
KOLINEARITAS GANDA
(MULTICOLLINEARITY)
Oleh Bambang Juanda
Ci konstanta yg tdk semuanya 0.
• Mudah diketahui krn tdk ada dugaan parameter
koef dgn OLS, juga ragamnya.
• Kolinearitas ganda hanya untuk hubungan linear.
bukan, Yi (biaya)=f(output)
= 0 + 1 X + 2 X2 +…+ p Xp
• Karena asumsi X nonstokastik (fixed),
multikolinearitas hanya fenomena sample saja.
Model: Yi = 1 X1 + 2 X2 +…+ k Xk + εi
0
1


k
i
ii XC
1. Hubungan Linear Sempurna (eksak), Jika
Ci konstanta yg tdk semuanya 0.
• Mudah diketahui krn tdk ada dugaan parameter
koef dgn OLS, juga ragamnya.
• Kolinearitas ganda hanya untuk hubungan linear.
bukan, Yi (biaya)=f(output)
= 0 + 1 X + 2 X2 +…+ p Xp
• Karena asumsi X nonstokastik (fixed),
multikolinearitas hanya fenomena sample saja.
Konsekuensinya (dan Juga mendeteksinya) :
Masih bersifat Tak Bias, tapi tidak berarti ragamnya harus kecil
Tidak bisa (sulit) memisahkan pengaruh masing-masing peubah
bebas,karena besar
Koefisien sulit diinterpretasi (Asumsi Ceteris Paribus?)
R2 tinggi, tapi tidak ada (sedikit) koefisien yang nyata, bahkan tandanya
bisa terbalik
Koefisien korelasi sederhana atau tinggi.
2
ˆˆ
i

  BesarTapiBias,Tidakˆ 2
ˆ 
i
iE 

sisaan,0
1

ii
k
i
ii vvXC
2. Hubungan Linear Tidak Sempurna, jika :
Konsekuensinya (dan Juga mendeteksinya) :
Masih bersifat Tak Bias, tapi tidak berarti ragamnya harus kecil
Tidak bisa (sulit) memisahkan pengaruh masing-masing peubah
bebas,karena besar
Koefisien sulit diinterpretasi (Asumsi Ceteris Paribus?)
R2 tinggi, tapi tidak ada (sedikit) koefisien yang nyata, bahkan tandanya
bisa terbalik
Koefisien korelasi sederhana atau tinggi.
2
ˆˆ
i

 lainnya2
XfXutkR jj 
ji xxrNote : merupakan syarat cukup bukan syarat perlu
Multikolinearitas
VIF : Variance Inflation Factor = Kenaikan karena korelasi
antara peubah penjelas.
λ = akar ciri matriks (X`X)
Aturan praktis : kolinearitas jika K ≥ 30; atau K ≥ (VIFjmax)1/2……………(Berk 1977)
   22
2
1
1ˆ
jj
j
Rx
Var





2
1
1
jR
 jVar ˆ
2
1
min
max









K
Mengatasi Kolinearitas Ganda :Mengatasi Kolinearitas Ganda :
1. Manfaatkan Informasi sebelumnya ( a Prior information)
Mis: tingkat perubahan konsumsi (Y) terhadap perubahan kekayaan (x3)
sepersepuluh dari tingkat perubahannya terhadap perubahan pendapatan
(x2)  β3 = 0,1 β2
Yi = 1 + 2 Xi + εi ; + Xi = X2i + 0.1 X3i
2. Mengeluarkan peubah dengan kolinearitas tinggi (Kesalahan Spesifikasi)
5. Menggabungkan data ‘cross section’ dan ‘time series”
Mis :
Karena rPY maka , Misal : 3 dari SUSENAS
dimana harga tidak begitu
bervariasi
6. Penambahan data baru 
7. Cek kembali asumsi waktu membuat model (Mis :CRS,IRS,..komponen error)
seringkali jika tidak nyata dianggap masalah kolinearitas ganda ?! Dan
umumnya di pecahkan dengan mencari prosedur pendugaan
tttt YPQ   lnlnln 321
t
tt
PQ
YQQ
t
t
ln
lnln
21
*
3
*




3. Transformasi data dengan perbedaan pertama (first differnce form) utk data
time series.
4. Menggunakan PCA , Ridge Regression  berbias tapi Var(i ) kecil
5. Menggabungkan data ‘cross section’ dan ‘time series”
Mis :
Karena rPY maka , Misal : 3 dari SUSENAS
dimana harga tidak begitu
bervariasi
6. Penambahan data baru 
7. Cek kembali asumsi waktu membuat model (Mis :CRS,IRS,..komponen error)
seringkali jika tidak nyata dianggap masalah kolinearitas ganda ?! Dan
umumnya di pecahkan dengan mencari prosedur pendugaan
t
tt
PQ
YQQ
t
t
ln
lnln
21
*
3
*





i
j j
x 22

HETEROSCEDASTICITY (Heteroskedastisitas)
-Sering terjadi dlm data “cross section”
misal: Hubungan pendapatan & pengeluaran RT, Perusahaan
-Biasanya tdk terjadi dlm data “ Time Series”
-Jika Var (εi) , E (εi
2)=σi
2, penduga koefisien OLS tetap tak bias
dan konsisten, tapi tidak efisien, bahkan Var( )OLS berbias
Dlm model linear sederhana:
-Sering terjadi dlm data “cross section”
misal: Hubungan pendapatan & pengeluaran RT, Perusahaan
-Biasanya tdk terjadi dlm data “ Time Series”
-Jika Var (εi) , E (εi
2)=σi
2, penduga koefisien OLS tetap tak bias
dan konsisten, tapi tidak efisien, bahkan Var( )OLS berbias
Dlm model linear sederhana:

 
 2
)(
i
iii
x
xx 



 2
^
i
ii
x
yx











)1980,(
)(
)(
)Var(;
)(
)(
22
22
22
22
2
2
2
2
Whiteec
x
x
cVar
x
x
c
xx
xE
E
ii
i
ii
ii
i
i
i
i
OLS
i
ii






Tetapi tetap inefisien dibandingkan penduga tak bias berikut ini :
Mis. , ki: konstanta yg tdk harus samaii k22
 
    


  2
2
2
2
22
22
)ˆ(
i
ii
ii
ii
x
kx
xx
kx
Var


  12
2



i
ii
x
kx
Jika Maka underestimate dan thit overestimate OLSVar ˆ
Mendeteksi Heteroskedastisitas
• Metode grafik diplotkan.
• Uji Heteroskedastisitas :
Ho :
H1 : tergantung pendugaan yang dianggap akan menghasilkan
koreksi heteroskedastisitas yang paling diinginkan.
1. UJI PARK (Econometrica, vol 34, No. 4, 1966)
menganjurkan fungsi :
)e(x,atau),( 22
ieY

22
2
2
1 ... N 
• Metode grafik diplotkan.
• Uji Heteroskedastisitas :
Ho :
H1 : tergantung pendugaan yang dianggap akan menghasilkan
koreksi heteroskedastisitas yang paling diinginkan.
1. UJI PARK (Econometrica, vol 34, No. 4, 1966)
menganjurkan fungsi :
vi?polamasalah?signifikan22


 vi
ii ex
2
i
2
i edenganPlot
2. UJI GLEJSER (seperti uji Park)
Fungsi Linear |ei| terhadap :
3. UJI Korelasi Pangkat SPEARMAN (urutan ei dan Xi)
,...
1
,
1
,,
ii
ii
xx
xxFungsi Linear |ei| terhadap :
3. UJI Korelasi Pangkat SPEARMAN (urutan ei dan Xi)
)2(22
2
1
2
)1(
61 














n
s
si
s t
r
nr
t
nn
d
r
4. UJI GOLDFELD-QUANDT (JASS, Vol 60, 1965)
Cara : 1. Urutkan data peubah bebas x.
2. Keluarkan d pengamatan di tengah (jika tidak ada `natural
break`) misal : d=
3. Hitung 2 model regresi terpisah tersebut, dengan
dbe=(N-d-2k)/2
4. Hitung JKS1 dan JKS2
5. Dengan asumsi masing-masing εi ~Normal,
Note : - Jika k>2, urutkan pengamatan berdasarkan salah satu peubah
bebasnya
- Supaya kuasa uji tinggi (salah jenis II lebih keci), harus dengan
restriksi dimana kedua model regresi tersebut mempunyai
parameter koefisien yang sama
22
1 : ii cxH  
N
5
1
Cara : 1. Urutkan data peubah bebas x.
2. Keluarkan d pengamatan di tengah (jika tidak ada `natural
break`) misal : d=
3. Hitung 2 model regresi terpisah tersebut, dengan
dbe=(N-d-2k)/2
4. Hitung JKS1 dan JKS2
5. Dengan asumsi masing-masing εi ~Normal,
Note : - Jika k>2, urutkan pengamatan berdasarkan salah satu peubah
bebasnya
- Supaya kuasa uji tinggi (salah jenis II lebih keci), harus dengan
restriksi dimana kedua model regresi tersebut mempunyai
parameter koefisien yang sama
),(
1
2
1 dbedbeF
JKS
JKS

5. UJI BREUSCH-PAGAN ( Econometrica, Vol 47, 1979 )
Misal Model : Yi=α + β xi + εi
dengan asumsi umum:
z dapat merupakan peubah bebas x atau suatu kelompok peubah
bebas selain x.
> gunakan
> Lakukan Regresi:
> Jika εi ~Normal, merupakan statistik uji yang cocok.
Jika nyata (heteroskedastisitas), koreksinya menggunakan peubah z
)(2
ii zf  
N
i
i




22
menghitunguntuk


ii
i
i
vz 




2
2
Misal Model : Yi=α + β xi + εi
dengan asumsi umum:
z dapat merupakan peubah bebas x atau suatu kelompok peubah
bebas selain x.
> gunakan
> Lakukan Regresi:
> Jika εi ~Normal, merupakan statistik uji yang cocok.
Jika nyata (heteroskedastisitas), koreksinya menggunakan peubah z
N
i
i




22
menghitunguntuk


ii
i
i
vz 




2
2
)(
2
2
p
JKR

6. WHITE TEST (Econometrica, Vol. 48, 1980)
• Tidak perlu asumsi kenormalan seperti B-test.
• Dengan asumsi umum :
dengan R2 sebagai ukuran `goodness of fit`.
Jika homoskedastisitas,
,
2
iii vz 


2
)(
2
pNR 
CARA MENGATASI (MENGOREKSI) HETEROSKEDASTISITAS
a) Jika σ2 diketahui Weighted Least Squares (MKT tertimbang);
kasus khusus dari GLS, yg dpt
diturunkan dari fungsi kemungkinan
maximum.
Note :
simpangan (pengamatan) ekstrim dpt timbangan kecil




22
2
)()(
1
i
ii
ii
i
xY
xYJKS







 

*
**
/
/
22
2
i
ii
ii
iii
x
yx
x
yx



i
i
i
i
i
i
y
y
x
x

 *dan*dimana



 

*
**
/
/
22
2
i
ii
ii
iii
x
yx
x
yx



i
i
i
i
i
i
y
y
x
x

 *dan*dimana
|
1
x|...
i
221

 ikikii xxY 
i
i
i
ki
k
i
i
ii
i xxY









 ...
1 2
21
**...*** 2211 ikikii xxxY  
1)(
1
*)( 2
 i
i
i VarVar 


Cara Transformasi Model:
b. Jika σi
2 tidak diketahui  sering menggunakan asumsi tentang σi
2
Misal Asumsi : Var(εi)=C X2i
2  lakukan seperti di atas dengan
transformasi: x (X2i)-1
i
i
i
ki
k
i
i
ii
i
xx
x
x
x
xx
Y
222
3
32
2
1
2
...
1 
 
cVar i  *)( cVar i  *)(
252.7F;93.0R;237.089.0 2


ii xY
c. Dapat dengan Transformasi Log (memperkecil skala) 
kadangkala dapat masalah baru, seperti Spurious
correlation, kolinearitas.
Teladan : Dengan OLS :
(4.4) (15.9) statistik t
Dengan WLS :
58.7F;76.0R;
1
7529.0249.0
*
1
**
2



ii
i
i
ii
i
xx
Y
xx
Y

58.7F;76.0R;
1
7529.0249.0
*
1
**
2



ii
i
i
ii
i
xx
Y
xx
Y

(21.3) (7.7)
R2
WLS < R2
OLS  jangan dianggap sebagai indikasi bahwa koreksi
heteroskedastisitas kurang baik karena prosedur WLS melibatkan
transformasi peubah tak bebas (Y*)
Dengan indikator :


2
)249.07529.0( RXY iii 1-0harustidak1 
JKT
JKS

ii YY
r
iY


More Related Content

What's hot

3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rsRizkisetiawan13
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaArning Susilawati
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialFeri Chandra
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALArning Susilawati
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non liniernopiana
 
Makalah Analisa Regresi
Makalah Analisa RegresiMakalah Analisa Regresi
Makalah Analisa RegresiFeri Chandra
 
Analisa korelasi ganda
Analisa korelasi gandaAnalisa korelasi ganda
Analisa korelasi gandaFeri Chandra
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Az'End Love
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhananur cendana sari
 
Korelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan gandaKorelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan gandaindahnuur
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linearGifard Narut
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaLusi Kurnia
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAchmad Alphianto
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanagita Ta
 

What's hot (18)

3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
 
Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier SederhanaAnalisis Regresi Linier Sederhana
Analisis Regresi Linier Sederhana
 
Analisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsialAnalisa korelasi parsial
Analisa korelasi parsial
 
04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana04 regresi linier-sederhana
04 regresi linier-sederhana
 
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUALANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DAN PENGUJIAN ASUMSI RESIDUAL
 
Analisis regresi.
Analisis regresi.Analisis regresi.
Analisis regresi.
 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
 
Makalah Analisa Regresi
Makalah Analisa RegresiMakalah Analisa Regresi
Makalah Analisa Regresi
 
Analisa korelasi ganda
Analisa korelasi gandaAnalisa korelasi ganda
Analisa korelasi ganda
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3
 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
 
Korelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan gandaKorelasi parsial dan ganda
Korelasi parsial dan ganda
 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linear
 
Regresi Logistik
Regresi LogistikRegresi Logistik
Regresi Logistik
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhana
 
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhanaLaporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
Laporan Pratikum analisis regresi linier sederhana
 

Similar to Bab 6-multikolinearitas

Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxIndraZainun1
 
Fp unsam regresi linier berganda 1
Fp unsam regresi linier berganda 1Fp unsam regresi linier berganda 1
Fp unsam regresi linier berganda 1Ir. Zakaria, M.M
 
Analisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariateAnalisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariateGantyo Suhartono
 
Bahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresiBahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresiIan Sang Awam
 
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.pptREGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.pptssuserb7d229
 
Bab 10 analisis regresi-sederhana
Bab 10 analisis regresi-sederhanaBab 10 analisis regresi-sederhana
Bab 10 analisis regresi-sederhanasholikhankanjuruhan
 
Analisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariateAnalisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariateGantyo Suhartono
 
MetNum4-Penyelesaian_Persamaan_Linier_Simultan_baru.ppt
MetNum4-Penyelesaian_Persamaan_Linier_Simultan_baru.pptMetNum4-Penyelesaian_Persamaan_Linier_Simultan_baru.ppt
MetNum4-Penyelesaian_Persamaan_Linier_Simultan_baru.pptRiskiAuliyahAkib
 
MetNum4-Penyelesaian_Persamaan_Linier_Simultan_baru.ppt
MetNum4-Penyelesaian_Persamaan_Linier_Simultan_baru.pptMetNum4-Penyelesaian_Persamaan_Linier_Simultan_baru.ppt
MetNum4-Penyelesaian_Persamaan_Linier_Simultan_baru.pptssuserb7d229
 
Heterokesdatisitas
HeterokesdatisitasHeterokesdatisitas
Heterokesdatisitasganuraga
 
Heterokesdatisitas
HeterokesdatisitasHeterokesdatisitas
Heterokesdatisitasganuraga
 
9. analisa regresi dan korelasi rev1
9. analisa regresi dan korelasi rev19. analisa regresi dan korelasi rev1
9. analisa regresi dan korelasi rev1mawarimu
 
Program Linear WIthree
Program Linear WIthreeProgram Linear WIthree
Program Linear WIthreewithree
 

Similar to Bab 6-multikolinearitas (20)

Chap5 an reg&korelasi
Chap5 an reg&korelasiChap5 an reg&korelasi
Chap5 an reg&korelasi
 
K3 k4 regresi ganda
K3 k4 regresi gandaK3 k4 regresi ganda
K3 k4 regresi ganda
 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptx
 
Fp unsam regresi linier berganda 1
Fp unsam regresi linier berganda 1Fp unsam regresi linier berganda 1
Fp unsam regresi linier berganda 1
 
Analisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariateAnalisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariate
 
Bahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresiBahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresi
 
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.pptREGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
REGRESI-LINEAR-BERGANDA.ppt
 
Bab 10 analisis regresi-sederhana
Bab 10 analisis regresi-sederhanaBab 10 analisis regresi-sederhana
Bab 10 analisis regresi-sederhana
 
Analisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariateAnalisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariate
 
MetNum4-Penyelesaian_Persamaan_Linier_Simultan_baru.ppt
MetNum4-Penyelesaian_Persamaan_Linier_Simultan_baru.pptMetNum4-Penyelesaian_Persamaan_Linier_Simultan_baru.ppt
MetNum4-Penyelesaian_Persamaan_Linier_Simultan_baru.ppt
 
MetNum4-Penyelesaian_Persamaan_Linier_Simultan_baru.ppt
MetNum4-Penyelesaian_Persamaan_Linier_Simultan_baru.pptMetNum4-Penyelesaian_Persamaan_Linier_Simultan_baru.ppt
MetNum4-Penyelesaian_Persamaan_Linier_Simultan_baru.ppt
 
Analisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariateAnalisis statistika-multivariate
Analisis statistika-multivariate
 
Tugas Zainal Abidin
Tugas Zainal AbidinTugas Zainal Abidin
Tugas Zainal Abidin
 
Tugas Zainal Abidin
Tugas Zainal AbidinTugas Zainal Abidin
Tugas Zainal Abidin
 
Heterokesdatisitas
HeterokesdatisitasHeterokesdatisitas
Heterokesdatisitas
 
Heterokesdatisitas
HeterokesdatisitasHeterokesdatisitas
Heterokesdatisitas
 
9. analisa regresi dan korelasi rev1
9. analisa regresi dan korelasi rev19. analisa regresi dan korelasi rev1
9. analisa regresi dan korelasi rev1
 
MATERI PERTEMUAN 2.pdf
MATERI PERTEMUAN 2.pdfMATERI PERTEMUAN 2.pdf
MATERI PERTEMUAN 2.pdf
 
Program Linear WIthree
Program Linear WIthreeProgram Linear WIthree
Program Linear WIthree
 
8._UJI_ASUMSI_KLASIK.pdf
8._UJI_ASUMSI_KLASIK.pdf8._UJI_ASUMSI_KLASIK.pdf
8._UJI_ASUMSI_KLASIK.pdf
 

Recently uploaded

Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGmamaradin
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 

Recently uploaded (20)

Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 

Bab 6-multikolinearitas

  • 2. Ci konstanta yg tdk semuanya 0. • Mudah diketahui krn tdk ada dugaan parameter koef dgn OLS, juga ragamnya. • Kolinearitas ganda hanya untuk hubungan linear. bukan, Yi (biaya)=f(output) = 0 + 1 X + 2 X2 +…+ p Xp • Karena asumsi X nonstokastik (fixed), multikolinearitas hanya fenomena sample saja. Model: Yi = 1 X1 + 2 X2 +…+ k Xk + εi 0 1   k i ii XC 1. Hubungan Linear Sempurna (eksak), Jika Ci konstanta yg tdk semuanya 0. • Mudah diketahui krn tdk ada dugaan parameter koef dgn OLS, juga ragamnya. • Kolinearitas ganda hanya untuk hubungan linear. bukan, Yi (biaya)=f(output) = 0 + 1 X + 2 X2 +…+ p Xp • Karena asumsi X nonstokastik (fixed), multikolinearitas hanya fenomena sample saja.
  • 3. Konsekuensinya (dan Juga mendeteksinya) : Masih bersifat Tak Bias, tapi tidak berarti ragamnya harus kecil Tidak bisa (sulit) memisahkan pengaruh masing-masing peubah bebas,karena besar Koefisien sulit diinterpretasi (Asumsi Ceteris Paribus?) R2 tinggi, tapi tidak ada (sedikit) koefisien yang nyata, bahkan tandanya bisa terbalik Koefisien korelasi sederhana atau tinggi. 2 ˆˆ i    BesarTapiBias,Tidakˆ 2 ˆ  i iE   sisaan,0 1  ii k i ii vvXC 2. Hubungan Linear Tidak Sempurna, jika : Konsekuensinya (dan Juga mendeteksinya) : Masih bersifat Tak Bias, tapi tidak berarti ragamnya harus kecil Tidak bisa (sulit) memisahkan pengaruh masing-masing peubah bebas,karena besar Koefisien sulit diinterpretasi (Asumsi Ceteris Paribus?) R2 tinggi, tapi tidak ada (sedikit) koefisien yang nyata, bahkan tandanya bisa terbalik Koefisien korelasi sederhana atau tinggi. 2 ˆˆ i   lainnya2 XfXutkR jj  ji xxrNote : merupakan syarat cukup bukan syarat perlu Multikolinearitas
  • 4. VIF : Variance Inflation Factor = Kenaikan karena korelasi antara peubah penjelas. λ = akar ciri matriks (X`X) Aturan praktis : kolinearitas jika K ≥ 30; atau K ≥ (VIFjmax)1/2……………(Berk 1977)    22 2 1 1ˆ jj j Rx Var      2 1 1 jR  jVar ˆ 2 1 min max          K Mengatasi Kolinearitas Ganda :Mengatasi Kolinearitas Ganda : 1. Manfaatkan Informasi sebelumnya ( a Prior information) Mis: tingkat perubahan konsumsi (Y) terhadap perubahan kekayaan (x3) sepersepuluh dari tingkat perubahannya terhadap perubahan pendapatan (x2)  β3 = 0,1 β2 Yi = 1 + 2 Xi + εi ; + Xi = X2i + 0.1 X3i 2. Mengeluarkan peubah dengan kolinearitas tinggi (Kesalahan Spesifikasi)
  • 5. 5. Menggabungkan data ‘cross section’ dan ‘time series” Mis : Karena rPY maka , Misal : 3 dari SUSENAS dimana harga tidak begitu bervariasi 6. Penambahan data baru  7. Cek kembali asumsi waktu membuat model (Mis :CRS,IRS,..komponen error) seringkali jika tidak nyata dianggap masalah kolinearitas ganda ?! Dan umumnya di pecahkan dengan mencari prosedur pendugaan tttt YPQ   lnlnln 321 t tt PQ YQQ t t ln lnln 21 * 3 *     3. Transformasi data dengan perbedaan pertama (first differnce form) utk data time series. 4. Menggunakan PCA , Ridge Regression  berbias tapi Var(i ) kecil 5. Menggabungkan data ‘cross section’ dan ‘time series” Mis : Karena rPY maka , Misal : 3 dari SUSENAS dimana harga tidak begitu bervariasi 6. Penambahan data baru  7. Cek kembali asumsi waktu membuat model (Mis :CRS,IRS,..komponen error) seringkali jika tidak nyata dianggap masalah kolinearitas ganda ?! Dan umumnya di pecahkan dengan mencari prosedur pendugaan t tt PQ YQQ t t ln lnln 21 * 3 *      i j j x 22 
  • 6. HETEROSCEDASTICITY (Heteroskedastisitas) -Sering terjadi dlm data “cross section” misal: Hubungan pendapatan & pengeluaran RT, Perusahaan -Biasanya tdk terjadi dlm data “ Time Series” -Jika Var (εi) , E (εi 2)=σi 2, penduga koefisien OLS tetap tak bias dan konsisten, tapi tidak efisien, bahkan Var( )OLS berbias Dlm model linear sederhana: -Sering terjadi dlm data “cross section” misal: Hubungan pendapatan & pengeluaran RT, Perusahaan -Biasanya tdk terjadi dlm data “ Time Series” -Jika Var (εi) , E (εi 2)=σi 2, penduga koefisien OLS tetap tak bias dan konsisten, tapi tidak efisien, bahkan Var( )OLS berbias Dlm model linear sederhana:     2 )( i iii x xx      2 ^ i ii x yx 
  • 7.           )1980,( )( )( )Var(; )( )( 22 22 22 22 2 2 2 2 Whiteec x x cVar x x c xx xE E ii i ii ii i i i i OLS i ii       Tetapi tetap inefisien dibandingkan penduga tak bias berikut ini : Mis. , ki: konstanta yg tdk harus samaii k22            2 2 2 2 22 22 )ˆ( i ii ii ii x kx xx kx Var     12 2    i ii x kx Jika Maka underestimate dan thit overestimate OLSVar ˆ
  • 8. Mendeteksi Heteroskedastisitas • Metode grafik diplotkan. • Uji Heteroskedastisitas : Ho : H1 : tergantung pendugaan yang dianggap akan menghasilkan koreksi heteroskedastisitas yang paling diinginkan. 1. UJI PARK (Econometrica, vol 34, No. 4, 1966) menganjurkan fungsi : )e(x,atau),( 22 ieY  22 2 2 1 ... N  • Metode grafik diplotkan. • Uji Heteroskedastisitas : Ho : H1 : tergantung pendugaan yang dianggap akan menghasilkan koreksi heteroskedastisitas yang paling diinginkan. 1. UJI PARK (Econometrica, vol 34, No. 4, 1966) menganjurkan fungsi : vi?polamasalah?signifikan22    vi ii ex 2 i 2 i edenganPlot
  • 9. 2. UJI GLEJSER (seperti uji Park) Fungsi Linear |ei| terhadap : 3. UJI Korelasi Pangkat SPEARMAN (urutan ei dan Xi) ,... 1 , 1 ,, ii ii xx xxFungsi Linear |ei| terhadap : 3. UJI Korelasi Pangkat SPEARMAN (urutan ei dan Xi) )2(22 2 1 2 )1( 61                n s si s t r nr t nn d r
  • 10. 4. UJI GOLDFELD-QUANDT (JASS, Vol 60, 1965) Cara : 1. Urutkan data peubah bebas x. 2. Keluarkan d pengamatan di tengah (jika tidak ada `natural break`) misal : d= 3. Hitung 2 model regresi terpisah tersebut, dengan dbe=(N-d-2k)/2 4. Hitung JKS1 dan JKS2 5. Dengan asumsi masing-masing εi ~Normal, Note : - Jika k>2, urutkan pengamatan berdasarkan salah satu peubah bebasnya - Supaya kuasa uji tinggi (salah jenis II lebih keci), harus dengan restriksi dimana kedua model regresi tersebut mempunyai parameter koefisien yang sama 22 1 : ii cxH   N 5 1 Cara : 1. Urutkan data peubah bebas x. 2. Keluarkan d pengamatan di tengah (jika tidak ada `natural break`) misal : d= 3. Hitung 2 model regresi terpisah tersebut, dengan dbe=(N-d-2k)/2 4. Hitung JKS1 dan JKS2 5. Dengan asumsi masing-masing εi ~Normal, Note : - Jika k>2, urutkan pengamatan berdasarkan salah satu peubah bebasnya - Supaya kuasa uji tinggi (salah jenis II lebih keci), harus dengan restriksi dimana kedua model regresi tersebut mempunyai parameter koefisien yang sama ),( 1 2 1 dbedbeF JKS JKS 
  • 11. 5. UJI BREUSCH-PAGAN ( Econometrica, Vol 47, 1979 ) Misal Model : Yi=α + β xi + εi dengan asumsi umum: z dapat merupakan peubah bebas x atau suatu kelompok peubah bebas selain x. > gunakan > Lakukan Regresi: > Jika εi ~Normal, merupakan statistik uji yang cocok. Jika nyata (heteroskedastisitas), koreksinya menggunakan peubah z )(2 ii zf   N i i     22 menghitunguntuk   ii i i vz      2 2 Misal Model : Yi=α + β xi + εi dengan asumsi umum: z dapat merupakan peubah bebas x atau suatu kelompok peubah bebas selain x. > gunakan > Lakukan Regresi: > Jika εi ~Normal, merupakan statistik uji yang cocok. Jika nyata (heteroskedastisitas), koreksinya menggunakan peubah z N i i     22 menghitunguntuk   ii i i vz      2 2 )( 2 2 p JKR 
  • 12. 6. WHITE TEST (Econometrica, Vol. 48, 1980) • Tidak perlu asumsi kenormalan seperti B-test. • Dengan asumsi umum : dengan R2 sebagai ukuran `goodness of fit`. Jika homoskedastisitas, , 2 iii vz    2 )( 2 pNR 
  • 13. CARA MENGATASI (MENGOREKSI) HETEROSKEDASTISITAS a) Jika σ2 diketahui Weighted Least Squares (MKT tertimbang); kasus khusus dari GLS, yg dpt diturunkan dari fungsi kemungkinan maximum. Note : simpangan (pengamatan) ekstrim dpt timbangan kecil     22 2 )()( 1 i ii ii i xY xYJKS           * ** / / 22 2 i ii ii iii x yx x yx    i i i i i i y y x x   *dan*dimana       * ** / / 22 2 i ii ii iii x yx x yx    i i i i i i y y x x   *dan*dimana | 1 x|... i 221   ikikii xxY  i i i ki k i i ii i xxY           ... 1 2 21 **...*** 2211 ikikii xxxY   1)( 1 *)( 2  i i i VarVar    Cara Transformasi Model:
  • 14. b. Jika σi 2 tidak diketahui  sering menggunakan asumsi tentang σi 2 Misal Asumsi : Var(εi)=C X2i 2  lakukan seperti di atas dengan transformasi: x (X2i)-1 i i i ki k i i ii i xx x x x xx Y 222 3 32 2 1 2 ... 1    cVar i  *)( cVar i  *)(
  • 15. 252.7F;93.0R;237.089.0 2   ii xY c. Dapat dengan Transformasi Log (memperkecil skala)  kadangkala dapat masalah baru, seperti Spurious correlation, kolinearitas. Teladan : Dengan OLS : (4.4) (15.9) statistik t Dengan WLS : 58.7F;76.0R; 1 7529.0249.0 * 1 ** 2    ii i i ii i xx Y xx Y  58.7F;76.0R; 1 7529.0249.0 * 1 ** 2    ii i i ii i xx Y xx Y  (21.3) (7.7) R2 WLS < R2 OLS  jangan dianggap sebagai indikasi bahwa koreksi heteroskedastisitas kurang baik karena prosedur WLS melibatkan transformasi peubah tak bebas (Y*) Dengan indikator :   2 )249.07529.0( RXY iii 1-0harustidak1  JKT JKS  ii YY r iY 