SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
STATISTIKA DASAR (MT308)
AGUNG ANGGORO
1200053
MATEMATIKA C 2012
Topik : Regresi Logistik
Pendahuluan
Regresi logistik merupakan teknik pemodelan pada suatu kondisi dimana variabel
dependennya (variabel respon) bersifat memiliki dua buah nilai (dikotomi), sedangkan variabel
independennya berskala interval atau rasio. Misalkan pengaruh kemampuan matematika pada
peserta tes SNMPTN terhadap keberhasilan peserta diterima di Program Studi Pendidikan
Matematika. Kemampuan matematika adalah variabel independen sedangkan keberhasilan peserta
adalah variabel terikat dimana bernilai 1 jika diterima dan 0 jika tidak diterima di Program Studi
Pendidikan Matematika UPI. Persamaan regresi logistik tidak menghasilkan nilai pada variabel
dependen, namun menghasilkan peluang kejadian pada variabel dependen. Pada kasus diatas
berarti akan dihasilkan probabilitas peserta tes SNMPTN diterima di Program Studi Pendidikan
Matematika berdasarkan kemampuan matematikanya.
Asumsi
(Ariyoso, 2009)
Pada model regresi logistik, asumsi-asumsi berikut harus dipenuhi :
1. Kategori dalam variabel independen harus terpisah satu sama lain atau bersifat eksklusif.
2. Sampel yang diperlukan dalam jumlah relatif besar, minimum dibutuhkan hingga 50 sampel
data untuk sebuah variabel bebas.
Model Regresi Logistik
Model regresi logistik menggunakan transformasi logit. Model umum regresi logistik untuk k
variabel independen adalah berdasarkan persamaan berikut :
𝑃(𝑦𝑖 = 1) =
𝑒 𝛽0+𝛽1 π‘₯1𝑖+𝛽2 π‘₯2𝑖+β‹―+𝛽 π‘˜ π‘₯ π‘˜π‘–
1 + 𝑒 𝛽0+𝛽1 π‘₯1𝑖+𝛽2 π‘₯2𝑖+β‹―+𝛽 π‘˜ π‘₯ π‘˜π‘–
β€œModel regresi logistik adalah model linear logit(P) sebagai kombinasi linier dari variabel
penjelas x. Seperti halnya dalam regresi linear, kita bisa mendapatkan nilai-nilai intercept dan slope
dari model tersebut” (Sartono, 2010). Sehingga, persamaan regresi logistik juga dapat dinyatakan
sebagai berikut : (ekuivalen dengan persamaan di atas)
Logit(Pi) = 𝛽0 + 𝛽1 π‘₯1𝑖 + 𝛽2 π‘₯2𝑖 + β‹― + 𝛽 π‘˜ π‘₯ π‘˜π‘–
Dengan logit(Pi) = ln(
𝑃𝑖
1βˆ’π‘ƒπ‘–
)
Variabel independen pada tingkat yang paling rendah akan menyebabkan probabilitasnya
mendekati 0. Ketika nilai pada variabel independen meningkat, probabilitasnya juga meningkat
(kurva naik), tetapi pada titik tertentu kemudian slopenya mulai menurun, pada berbagai tingkat
variabel independen probabilitasnya akan mendekati 1 tetapi tidak pernah lebih dari 1. (Regresi
logistik positif)
Nilai pada
𝑃 𝑖
1βˆ’π‘ƒ 𝑖
disebut sebagai odds ratio responden ke-i. Odds ratio merupakan
perbandingan antara keberhasilan dan ketidakberhasilan.
Sumber : ats.ucla.edu
Gambar di atas merupakan contoh kurva pada model regresi logistik dengan satu macam
variabel bebas. Sumbu x pada kurva merepresentasikan nilai-nilai pada variabel bebas, sedangkan
sumbu y merepresentasikan probabilitas kejadian variabel dependen bernilai 1.
Menduga Koefisien dan Konstanta pada Model Regresi
Logistik Sederhana
Untuk menduga koefisien dan konstanta (intercept) pada model regresi logistik tidak
digunakan metode least square sebagaimana pada model regresi linier. Pada regresi logistik metode
maximum likelihood digunakan untuk menduga koefisien dan konstanta (intercept). Model regresi
logistik sederhana terdiri atas satu set variabel independen dan variabel dependen yang dikotomus.
Bentuk persamaan regresi logistik sederhana adalah sebagai berikut :
Logit(Pi) = 𝛽0 + 𝛽1 π‘₯𝑖
Koefisien 𝛽0 dan 𝛽1 selanjutnya diduga menggunakan metode maximum log-likelihood, yaitu
mencari nilai koefisien yang memaksimumkan fungsi berikut ini :
𝐿𝐿 = βˆ‘ 𝑦𝑖
𝑛
𝑖=1
ln 𝑃𝑖 + (1 βˆ’ 𝑦𝑖)ln(1 βˆ’ 𝑃𝑖)
Penduga bagi koefisien 𝛽0 dan 𝛽1 diperoleh sebagai solusi bagi permasalahan
memaksimumkan LL (akan dibahas pada contoh kasus). Metode demikian dapat juga digunakan
pada regresi logistik dengan sejumlah variabel independen dengan bantuan perangkat lunak statistik
seperti SPSS, MiniTab, dan sejenisnya. Untuk memeriksa kontribusi variabel-variabel penielas (x)
dalam model, dilakukan penguiian terhadap parameter model (Ξ²).
(Sartono, 2010) Pengujian peranan variabel bebas dalam model dapat dilakukan
menggunakan uji likelihood ratio dengan formula :
𝐺 = βˆ’2ln(
πΏπ‘–π‘˜π‘’π‘™π‘–β„Žπ‘œπ‘œπ‘‘ π‘‡π‘Žπ‘›π‘π‘Ž π‘‰π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘π‘’π‘™ π΅π‘’π‘π‘Žπ‘ 
πΏπ‘–π‘˜π‘’π‘™π‘–β„Žπ‘œπ‘œπ‘‘ π‘€π‘œπ‘‘π‘’π‘™
)
atau
G = -2(LL Tanpa Variabel Bebas – LL Model )
dengan
LL Tanpa Variabel bebas = βˆ‘ 𝑦𝑖
𝑛
𝑖=1 ln(π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘π‘œπ‘Ÿπ‘ π‘– 𝑦 = 1) + (1 βˆ’ 𝑦𝑖)ln(1 βˆ’ (π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘π‘œπ‘Ÿπ‘ π‘– 𝑦 = 1))
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :
ο‚· H0 : Ξ²1 = Ξ²2 = . . . = Ξ²k = 0 (koefisien tidak signifikan)
ο‚· H1 : minimal ada satu Ξ²1 yang tidak sama dengan 0 (koefisien signifikan)
Pada regresi logistik sederhana, maka hipotesis yang digunakan :
ο‚· H0 : Ξ²1 = 0 (koefisien tidak signifikan)
ο‚· H1 : Ξ²1 β‰  0 (koefisien signifikan)
Statistik G ini secara teoritis mengikuti sebaran Ο‡2
dengan derajat bebas k, untuk k variabel
bebas. Kriteria keputusan yang diambil yaitu menolak H0 bila Ghitung > Ο‡2
Ξ±(k).
Contoh Kasus (Data Fiktif)
Contoh penggunaan model regresi logistik sederhana adalah pada data berikut.
DATA KEMAMPUAN MATEMATIKA PESERTA TES SNMPTN DAN KEBERHASILAN PESERTA
DITERIMA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA (DATA FIKTIF)
No.
Kemampuan
Matematika (x)
Keberhasilan
(y)
1. 82 1
2. 87 1
3. 83 0
4. 80 0
5. 82 0
6. 82 1
7. 80 1
8. 85 1
9. 80 0
10. 82 0
11. 79 0
12. 81 0
13. 82 0
14. 80 0
15. 83 1
16. 82 0
17. 83 0
18. 80 1
19. 81 0
20. 82 0
21. 80 0
22. 79 0
23. 80 0
24. 79 0
25. 82 1
26. 79 0
27. 80 0
28. 79 0
29. 80 0
30. 80 0
31. 79 0
32. 80 0
33. 80 0
34. 79 0
35. 85 1
36. 80 1
37. 79 1
38. 81 0
39. 79 0
40. 81 0
41. 83 1
42. 79 0
43. 80 0
44. 80 0
45. 80 0
46. 79 1
47. 80 0
48. 80 0
49. 80 0
50. 80 0
51. 88 1
52. 83 1
53. 82 1
54. 81 1
55. 82 1
56. 82 1
Kita akan menduga 𝛽0 dan 𝛽1 untuk persamaan berikut yaitu model regresi logistik dari data di
atas.
𝑃(π‘Œ = 1) =
𝑒 𝛽0+𝛽1 π‘₯ 𝑖
1 + 𝑒 𝛽0+𝛽1 π‘₯ 𝑖
Koefisien 𝛽0 dan 𝛽1 merupakan solusi sedemikian sehingga memaksimumkan fungsi berikut :
𝐿𝐿 = βˆ‘ 𝑦𝑖
𝑛
𝑖=1
ln 𝑃𝑖 + (1 βˆ’ 𝑦𝑖)ln(1 βˆ’ 𝑃𝑖)
Menurut Bagus Sartono, solusi dalam memaksimumkan fungsi LL dapat dilakukan dengan
bantuan fasilitas Solver pada Microsoft Excell. Langkah-langkah yang harus dilakukan diuraikan
seperti berikut ini.
Seluruh data dari 56 responden diinput pada sel-sel Excell dan masukkan formula pada sel-sel
tertentu seperti seperti gambar berikut. (Tambahkan tanda sama dengan (=) di awal). Formula-
formula yang digunakan merupakan rumus-rumus yang telah dibahas sebelumnya yaitu rumus
probabilitas dan fungsi Log-Likehood (LL). Sedangkan, sel C3 dan C4 pertama-tama diisi sebarang
nilai.
Kemudian digunakan fasilitas Solver untuk menemukan solusi untuk LL model maksimum.
Solver harus diaktifkan terlebih dahulu pada Options > Add-ins jika belum diaktifkan. Kemudian klik
sel F3, klik tap data kemudian klik Solver.
Penggunaan Solver untuk memaksimumkan nilai fungsi LL (sel F3) yaitu dengan mengganti
nilai pada sel C3 dan C4 (𝛽0 dan 𝛽1 ) yang sebelumnya telah diisi sembarang nilai adalah sebagai
berikut
Hasil akhir pengerjaan ini adalah sebagai berikut
Kita telah memperoleh (menduga) Ξ²0 = -58,973 dan Ξ²1 = 0,719. Untuk memeriksa apakah
koefisien yang telah diperoleh signifikan, dilakukan uji dengan likelihood ratio (uji G). Dari
pengerjaan di atas diperoleh LL model = -28,099 dan LL tanpa variabel bebas = -35,871. Hipotesis yang akan
diuji adalah sebagai berikut, dengan taraf signifikansi Ξ± = 0,05.
ο‚· H0 : Ξ²1 = 0 (koefisien tidak signifikan)
ο‚· H1 : Ξ²1 β‰  0 (koefisien signifikan)
Diperoleh G sama dengan 15,544. Sedangkan Ο‡2
0,05(1) = 3,841. Karena G > 3,841 maka H0
ditolak. sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel x (kemampuan matematika peserta tes)
memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan diterima di program studi matematika.
β€œInterpretasi regresi logistik menggunakan odds ratio (ψ). yang menjelaskan berapa kali
lipat kenaikan atau penurunan peluang y = 1, jika nilai variabel penjelas (x) berubah sebesar nilai
tertentu” (Olis). Nilai odds ratio selalu positif. Hubungan antara odds ratio (ψ) dan koefisien
variabel x (Ξ²) dijelaskan oleh persamaan berikut :
Ξ¨ab = e Ξ²(b-a)
Ξ¨ab adalah odds ratio antara objek dengan nilai x=b terhadap objek dengan nilai x=a. Dalam
contoh kasus untuk a=80 dan b=82, Ξ¨ = e 0,719(82-80)
= 4,212. Artinya, peserta dengan nilai 82
memiliki peluang diterima 4,212 kali lebih besar daripada peserta dengan nilai 80 atau peluang
diterima bertambah 4,212 kali lipat ketika kemampuan matematika bertambah sebesar 2.
Referensi
Ariyoso. (2009, November 11). Regresi Logistik Biner. Diambil kembali dari Statistik 4 Life:
http://ariyoso.wordpress.com/2009/11/11/regresi-logistik/
Olis. (t.thn.). Hand Out Materi Pelatihan Analisis Statistik untuk Kesehatan. Diambil kembali dari
Statistika Unhalu.
Sartono, B. (2010). Menduga dan Menguji Koefisien Regresi Logistik Biner.

More Related Content

What's hot

Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2
guestfda73f8
Β 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
matematikaunindra
Β 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linear
Gifard Narut
Β 

What's hot (20)

11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik11.statistik parametrik dan non parametrik
11.statistik parametrik dan non parametrik
Β 
Analisis Diskriminan (2)
Analisis Diskriminan (2)Analisis Diskriminan (2)
Analisis Diskriminan (2)
Β 
Hipotesis nol
Hipotesis nolHipotesis nol
Hipotesis nol
Β 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
Β 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
Β 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Β 
Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2Analisis Faktor.Ppt 2
Analisis Faktor.Ppt 2
Β 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Β 
Model antrian
Model antrianModel antrian
Model antrian
Β 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
Β 
Ppt teori antrian
Ppt teori antrianPpt teori antrian
Ppt teori antrian
Β 
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier SederhanaMODUL 6 Regresi Linier Sederhana
MODUL 6 Regresi Linier Sederhana
Β 
Model regresi dengan variabel bebas dummy
Model regresi dengan variabel bebas dummy Model regresi dengan variabel bebas dummy
Model regresi dengan variabel bebas dummy
Β 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Β 
Statistik Non Parametrik
Statistik Non ParametrikStatistik Non Parametrik
Statistik Non Parametrik
Β 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
Β 
Uji kruskal wallis
Uji kruskal wallisUji kruskal wallis
Uji kruskal wallis
Β 
Model regresi-non-linear
Model regresi-non-linearModel regresi-non-linear
Model regresi-non-linear
Β 
Rumus Analisis Regresi
Rumus Analisis RegresiRumus Analisis Regresi
Rumus Analisis Regresi
Β 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
Β 

Viewers also liked

Mp3 ei 4slideshare_dendi
Mp3 ei 4slideshare_dendiMp3 ei 4slideshare_dendi
Mp3 ei 4slideshare_dendi
Dr. Astia Dendi
Β 
Rencana induk pariwisata Kota Surabaya - Bappeko Surabaya 2007
Rencana induk pariwisata Kota Surabaya -  Bappeko Surabaya 2007Rencana induk pariwisata Kota Surabaya -  Bappeko Surabaya 2007
Rencana induk pariwisata Kota Surabaya - Bappeko Surabaya 2007
Fitri Indra Wardhono
Β 

Viewers also liked (20)

Sistem Saraf
Sistem SarafSistem Saraf
Sistem Saraf
Β 
Ekonometrika Variabel Dummy
Ekonometrika Variabel DummyEkonometrika Variabel Dummy
Ekonometrika Variabel Dummy
Β 
Analisis biplot
Analisis biplotAnalisis biplot
Analisis biplot
Β 
Regresi dummy
Regresi dummyRegresi dummy
Regresi dummy
Β 
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEMKonsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
Konsep & Teknik Perencanaan Daerah - LPEM
Β 
Kek teroritis
Kek teroritisKek teroritis
Kek teroritis
Β 
Mp3 ei 4slideshare_dendi
Mp3 ei 4slideshare_dendiMp3 ei 4slideshare_dendi
Mp3 ei 4slideshare_dendi
Β 
Kawasan Industri Aspek Tekno Ekonomi
Kawasan Industri Aspek Tekno EkonomiKawasan Industri Aspek Tekno Ekonomi
Kawasan Industri Aspek Tekno Ekonomi
Β 
Rencana induk pariwisata Kota Surabaya - Bappeko Surabaya 2007
Rencana induk pariwisata Kota Surabaya -  Bappeko Surabaya 2007Rencana induk pariwisata Kota Surabaya -  Bappeko Surabaya 2007
Rencana induk pariwisata Kota Surabaya - Bappeko Surabaya 2007
Β 
Masterplan Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-...
Masterplan Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-...Masterplan Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-...
Masterplan Acceleration and Expansion of Indonesia Economic Development 2011-...
Β 
Kedudukan Pelabuhan KEK Marunda dalam Konstelasi Makro
Kedudukan Pelabuhan KEK Marunda dalam Konstelasi MakroKedudukan Pelabuhan KEK Marunda dalam Konstelasi Makro
Kedudukan Pelabuhan KEK Marunda dalam Konstelasi Makro
Β 
Pedoman RIPPDA 2007 - Depbudpar
Pedoman RIPPDA 2007 - DepbudparPedoman RIPPDA 2007 - Depbudpar
Pedoman RIPPDA 2007 - Depbudpar
Β 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Β 
Sistem perencanaan kepariwisataan
Sistem perencanaan kepariwisataanSistem perencanaan kepariwisataan
Sistem perencanaan kepariwisataan
Β 
Konsep dasar struktur ruang kepariwisataan
Konsep dasar struktur ruang kepariwisataanKonsep dasar struktur ruang kepariwisataan
Konsep dasar struktur ruang kepariwisataan
Β 
Aneka metodologi
Aneka metodologiAneka metodologi
Aneka metodologi
Β 
1 Uml Use Case
1  Uml Use Case1  Uml Use Case
1 Uml Use Case
Β 
Posisi rencana induk dan rencana detail kspn
Posisi rencana induk dan rencana detail kspnPosisi rencana induk dan rencana detail kspn
Posisi rencana induk dan rencana detail kspn
Β 
Skenario pengembangan pelabuhan kek marunda
Skenario pengembangan pelabuhan kek marundaSkenario pengembangan pelabuhan kek marunda
Skenario pengembangan pelabuhan kek marunda
Β 
Rencana Rinci KEK Jawa Barat
Rencana Rinci KEK Jawa BaratRencana Rinci KEK Jawa Barat
Rencana Rinci KEK Jawa Barat
Β 

Similar to Regresi Logistik

Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
fitriunissula
Β 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
Evikurniafitri
Β 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptx
IndraZainun1
Β 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
Rizkisetiawan13
Β 
Analisis Regresi Upload
Analisis Regresi UploadAnalisis Regresi Upload
Analisis Regresi Upload
guestb59a8c8
Β 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
Dian Arisona
Β 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungan
galih
Β 
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DepriZon1
Β 

Similar to Regresi Logistik (20)

Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdfMakalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Makalah_Analisis_Regresi_Berganda.pdf
Β 
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Β 
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
Β 
Regresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptxRegresi Sederhana.pptx
Regresi Sederhana.pptx
Β 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
Β 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
Β 
REGRESI LOGISTIK - Copy.pptx
REGRESI LOGISTIK - Copy.pptxREGRESI LOGISTIK - Copy.pptx
REGRESI LOGISTIK - Copy.pptx
Β 
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.pptAnalisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Analisa Regresi Korelasi Sederhana.ppt
Β 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
Β 
Pertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresiPertemuan 1 analisis regresi
Pertemuan 1 analisis regresi
Β 
Regresi linear
Regresi linearRegresi linear
Regresi linear
Β 
Analisis Regresi Upload
Analisis Regresi UploadAnalisis Regresi Upload
Analisis Regresi Upload
Β 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
Β 
Analisis Hubungan
Analisis HubunganAnalisis Hubungan
Analisis Hubungan
Β 
Bahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresiBahan ajar analisis regresi
Bahan ajar analisis regresi
Β 
ANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTORANALISIS FAKTOR
ANALISIS FAKTOR
Β 
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021
Aminullah assagaf model logistic 19 feb 2021
Β 
Jurnal multikolinearitas
Jurnal multikolinearitasJurnal multikolinearitas
Jurnal multikolinearitas
Β 
Perbandingan Metode Partial Least Square (PLS) dengan Regresi Komponen Utama ...
Perbandingan Metode Partial Least Square (PLS) dengan Regresi Komponen Utama ...Perbandingan Metode Partial Least Square (PLS) dengan Regresi Komponen Utama ...
Perbandingan Metode Partial Least Square (PLS) dengan Regresi Komponen Utama ...
Β 
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
Β 

More from Agung Anggoro

More from Agung Anggoro (20)

Sisi Lain Distribusi Binomial dan Normal
Sisi Lain Distribusi Binomial dan NormalSisi Lain Distribusi Binomial dan Normal
Sisi Lain Distribusi Binomial dan Normal
Β 
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Β 
Penggunaan Kasus Ekstrem dan Generalisasi
Penggunaan Kasus Ekstrem dan GeneralisasiPenggunaan Kasus Ekstrem dan Generalisasi
Penggunaan Kasus Ekstrem dan Generalisasi
Β 
Modul Polinom
Modul PolinomModul Polinom
Modul Polinom
Β 
Modul Dalil Pythagoras
Modul Dalil PythagorasModul Dalil Pythagoras
Modul Dalil Pythagoras
Β 
Modul Pemecahan Masalah Matematika
Modul Pemecahan Masalah MatematikaModul Pemecahan Masalah Matematika
Modul Pemecahan Masalah Matematika
Β 
Soal-soal Geometri Pilihan untuk SD
Soal-soal Geometri Pilihan untuk SDSoal-soal Geometri Pilihan untuk SD
Soal-soal Geometri Pilihan untuk SD
Β 
Mengomunikasikan Penilaian Kepada Siswa
Mengomunikasikan Penilaian Kepada SiswaMengomunikasikan Penilaian Kepada Siswa
Mengomunikasikan Penilaian Kepada Siswa
Β 
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifDecision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
Β 
Analisis SKL dan SI K13 Matematika SMA
Analisis SKL dan SI K13 Matematika SMAAnalisis SKL dan SI K13 Matematika SMA
Analisis SKL dan SI K13 Matematika SMA
Β 
Penekanan literasi informasi dan life based learning dalam pembelajaran matem...
Penekanan literasi informasi dan life based learning dalam pembelajaran matem...Penekanan literasi informasi dan life based learning dalam pembelajaran matem...
Penekanan literasi informasi dan life based learning dalam pembelajaran matem...
Β 
Latihan Soal HOTS Matematika dari READI (2016)
Latihan Soal HOTS Matematika dari READI (2016)Latihan Soal HOTS Matematika dari READI (2016)
Latihan Soal HOTS Matematika dari READI (2016)
Β 
RPP Nilai Mutlak
RPP Nilai MutlakRPP Nilai Mutlak
RPP Nilai Mutlak
Β 
Islam dalam mengatur transaksi utang piutang dan angsuran (kredit)
Islam dalam mengatur transaksi utang piutang dan angsuran (kredit)Islam dalam mengatur transaksi utang piutang dan angsuran (kredit)
Islam dalam mengatur transaksi utang piutang dan angsuran (kredit)
Β 
Islam dalam mengatur transaksi utang piutang dan angsuran (kredit)
Islam dalam mengatur transaksi utang piutang dan angsuran (kredit)Islam dalam mengatur transaksi utang piutang dan angsuran (kredit)
Islam dalam mengatur transaksi utang piutang dan angsuran (kredit)
Β 
Pembelajaran Matematika Realistik (Makalah)
Pembelajaran Matematika Realistik (Makalah)Pembelajaran Matematika Realistik (Makalah)
Pembelajaran Matematika Realistik (Makalah)
Β 
Pembelajaran Matematika Realistik
Pembelajaran Matematika RealistikPembelajaran Matematika Realistik
Pembelajaran Matematika Realistik
Β 
Teori belajar gestalt
Teori belajar gestaltTeori belajar gestalt
Teori belajar gestalt
Β 
Teori belajar baruda
Teori belajar barudaTeori belajar baruda
Teori belajar baruda
Β 
Daftar Materi Matematika SMA (Revisi)
Daftar Materi Matematika SMA (Revisi)Daftar Materi Matematika SMA (Revisi)
Daftar Materi Matematika SMA (Revisi)
Β 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
Β 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
baiqtryz
Β 

Recently uploaded (11)

bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
Β 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Β 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
Β 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
Β 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
Β 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
Β 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Β 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Β 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Β 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Β 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
Β 

Regresi Logistik

  • 1. STATISTIKA DASAR (MT308) AGUNG ANGGORO 1200053 MATEMATIKA C 2012 Topik : Regresi Logistik Pendahuluan Regresi logistik merupakan teknik pemodelan pada suatu kondisi dimana variabel dependennya (variabel respon) bersifat memiliki dua buah nilai (dikotomi), sedangkan variabel independennya berskala interval atau rasio. Misalkan pengaruh kemampuan matematika pada peserta tes SNMPTN terhadap keberhasilan peserta diterima di Program Studi Pendidikan Matematika. Kemampuan matematika adalah variabel independen sedangkan keberhasilan peserta adalah variabel terikat dimana bernilai 1 jika diterima dan 0 jika tidak diterima di Program Studi Pendidikan Matematika UPI. Persamaan regresi logistik tidak menghasilkan nilai pada variabel dependen, namun menghasilkan peluang kejadian pada variabel dependen. Pada kasus diatas berarti akan dihasilkan probabilitas peserta tes SNMPTN diterima di Program Studi Pendidikan Matematika berdasarkan kemampuan matematikanya. Asumsi (Ariyoso, 2009) Pada model regresi logistik, asumsi-asumsi berikut harus dipenuhi : 1. Kategori dalam variabel independen harus terpisah satu sama lain atau bersifat eksklusif. 2. Sampel yang diperlukan dalam jumlah relatif besar, minimum dibutuhkan hingga 50 sampel data untuk sebuah variabel bebas. Model Regresi Logistik Model regresi logistik menggunakan transformasi logit. Model umum regresi logistik untuk k variabel independen adalah berdasarkan persamaan berikut : 𝑃(𝑦𝑖 = 1) = 𝑒 𝛽0+𝛽1 π‘₯1𝑖+𝛽2 π‘₯2𝑖+β‹―+𝛽 π‘˜ π‘₯ π‘˜π‘– 1 + 𝑒 𝛽0+𝛽1 π‘₯1𝑖+𝛽2 π‘₯2𝑖+β‹―+𝛽 π‘˜ π‘₯ π‘˜π‘– β€œModel regresi logistik adalah model linear logit(P) sebagai kombinasi linier dari variabel penjelas x. Seperti halnya dalam regresi linear, kita bisa mendapatkan nilai-nilai intercept dan slope dari model tersebut” (Sartono, 2010). Sehingga, persamaan regresi logistik juga dapat dinyatakan sebagai berikut : (ekuivalen dengan persamaan di atas) Logit(Pi) = 𝛽0 + 𝛽1 π‘₯1𝑖 + 𝛽2 π‘₯2𝑖 + β‹― + 𝛽 π‘˜ π‘₯ π‘˜π‘– Dengan logit(Pi) = ln( 𝑃𝑖 1βˆ’π‘ƒπ‘– ) Variabel independen pada tingkat yang paling rendah akan menyebabkan probabilitasnya mendekati 0. Ketika nilai pada variabel independen meningkat, probabilitasnya juga meningkat (kurva naik), tetapi pada titik tertentu kemudian slopenya mulai menurun, pada berbagai tingkat variabel independen probabilitasnya akan mendekati 1 tetapi tidak pernah lebih dari 1. (Regresi logistik positif)
  • 2. Nilai pada 𝑃 𝑖 1βˆ’π‘ƒ 𝑖 disebut sebagai odds ratio responden ke-i. Odds ratio merupakan perbandingan antara keberhasilan dan ketidakberhasilan. Sumber : ats.ucla.edu Gambar di atas merupakan contoh kurva pada model regresi logistik dengan satu macam variabel bebas. Sumbu x pada kurva merepresentasikan nilai-nilai pada variabel bebas, sedangkan sumbu y merepresentasikan probabilitas kejadian variabel dependen bernilai 1. Menduga Koefisien dan Konstanta pada Model Regresi Logistik Sederhana Untuk menduga koefisien dan konstanta (intercept) pada model regresi logistik tidak digunakan metode least square sebagaimana pada model regresi linier. Pada regresi logistik metode maximum likelihood digunakan untuk menduga koefisien dan konstanta (intercept). Model regresi logistik sederhana terdiri atas satu set variabel independen dan variabel dependen yang dikotomus. Bentuk persamaan regresi logistik sederhana adalah sebagai berikut : Logit(Pi) = 𝛽0 + 𝛽1 π‘₯𝑖 Koefisien 𝛽0 dan 𝛽1 selanjutnya diduga menggunakan metode maximum log-likelihood, yaitu mencari nilai koefisien yang memaksimumkan fungsi berikut ini : 𝐿𝐿 = βˆ‘ 𝑦𝑖 𝑛 𝑖=1 ln 𝑃𝑖 + (1 βˆ’ 𝑦𝑖)ln(1 βˆ’ 𝑃𝑖) Penduga bagi koefisien 𝛽0 dan 𝛽1 diperoleh sebagai solusi bagi permasalahan memaksimumkan LL (akan dibahas pada contoh kasus). Metode demikian dapat juga digunakan pada regresi logistik dengan sejumlah variabel independen dengan bantuan perangkat lunak statistik seperti SPSS, MiniTab, dan sejenisnya. Untuk memeriksa kontribusi variabel-variabel penielas (x) dalam model, dilakukan penguiian terhadap parameter model (Ξ²). (Sartono, 2010) Pengujian peranan variabel bebas dalam model dapat dilakukan menggunakan uji likelihood ratio dengan formula : 𝐺 = βˆ’2ln( πΏπ‘–π‘˜π‘’π‘™π‘–β„Žπ‘œπ‘œπ‘‘ π‘‡π‘Žπ‘›π‘π‘Ž π‘‰π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘π‘’π‘™ π΅π‘’π‘π‘Žπ‘  πΏπ‘–π‘˜π‘’π‘™π‘–β„Žπ‘œπ‘œπ‘‘ π‘€π‘œπ‘‘π‘’π‘™ ) atau G = -2(LL Tanpa Variabel Bebas – LL Model )
  • 3. dengan LL Tanpa Variabel bebas = βˆ‘ 𝑦𝑖 𝑛 𝑖=1 ln(π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘π‘œπ‘Ÿπ‘ π‘– 𝑦 = 1) + (1 βˆ’ 𝑦𝑖)ln(1 βˆ’ (π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘π‘œπ‘Ÿπ‘ π‘– 𝑦 = 1)) Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : ο‚· H0 : Ξ²1 = Ξ²2 = . . . = Ξ²k = 0 (koefisien tidak signifikan) ο‚· H1 : minimal ada satu Ξ²1 yang tidak sama dengan 0 (koefisien signifikan) Pada regresi logistik sederhana, maka hipotesis yang digunakan : ο‚· H0 : Ξ²1 = 0 (koefisien tidak signifikan) ο‚· H1 : Ξ²1 β‰  0 (koefisien signifikan) Statistik G ini secara teoritis mengikuti sebaran Ο‡2 dengan derajat bebas k, untuk k variabel bebas. Kriteria keputusan yang diambil yaitu menolak H0 bila Ghitung > Ο‡2 Ξ±(k). Contoh Kasus (Data Fiktif) Contoh penggunaan model regresi logistik sederhana adalah pada data berikut. DATA KEMAMPUAN MATEMATIKA PESERTA TES SNMPTN DAN KEBERHASILAN PESERTA DITERIMA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA (DATA FIKTIF) No. Kemampuan Matematika (x) Keberhasilan (y) 1. 82 1 2. 87 1 3. 83 0 4. 80 0 5. 82 0 6. 82 1 7. 80 1 8. 85 1 9. 80 0 10. 82 0 11. 79 0 12. 81 0 13. 82 0 14. 80 0 15. 83 1 16. 82 0 17. 83 0 18. 80 1 19. 81 0 20. 82 0 21. 80 0 22. 79 0 23. 80 0 24. 79 0 25. 82 1 26. 79 0 27. 80 0 28. 79 0 29. 80 0 30. 80 0 31. 79 0 32. 80 0 33. 80 0 34. 79 0 35. 85 1
  • 4. 36. 80 1 37. 79 1 38. 81 0 39. 79 0 40. 81 0 41. 83 1 42. 79 0 43. 80 0 44. 80 0 45. 80 0 46. 79 1 47. 80 0 48. 80 0 49. 80 0 50. 80 0 51. 88 1 52. 83 1 53. 82 1 54. 81 1 55. 82 1 56. 82 1 Kita akan menduga 𝛽0 dan 𝛽1 untuk persamaan berikut yaitu model regresi logistik dari data di atas. 𝑃(π‘Œ = 1) = 𝑒 𝛽0+𝛽1 π‘₯ 𝑖 1 + 𝑒 𝛽0+𝛽1 π‘₯ 𝑖 Koefisien 𝛽0 dan 𝛽1 merupakan solusi sedemikian sehingga memaksimumkan fungsi berikut : 𝐿𝐿 = βˆ‘ 𝑦𝑖 𝑛 𝑖=1 ln 𝑃𝑖 + (1 βˆ’ 𝑦𝑖)ln(1 βˆ’ 𝑃𝑖) Menurut Bagus Sartono, solusi dalam memaksimumkan fungsi LL dapat dilakukan dengan bantuan fasilitas Solver pada Microsoft Excell. Langkah-langkah yang harus dilakukan diuraikan seperti berikut ini. Seluruh data dari 56 responden diinput pada sel-sel Excell dan masukkan formula pada sel-sel tertentu seperti seperti gambar berikut. (Tambahkan tanda sama dengan (=) di awal). Formula- formula yang digunakan merupakan rumus-rumus yang telah dibahas sebelumnya yaitu rumus probabilitas dan fungsi Log-Likehood (LL). Sedangkan, sel C3 dan C4 pertama-tama diisi sebarang nilai.
  • 5. Kemudian digunakan fasilitas Solver untuk menemukan solusi untuk LL model maksimum. Solver harus diaktifkan terlebih dahulu pada Options > Add-ins jika belum diaktifkan. Kemudian klik sel F3, klik tap data kemudian klik Solver. Penggunaan Solver untuk memaksimumkan nilai fungsi LL (sel F3) yaitu dengan mengganti nilai pada sel C3 dan C4 (𝛽0 dan 𝛽1 ) yang sebelumnya telah diisi sembarang nilai adalah sebagai berikut Hasil akhir pengerjaan ini adalah sebagai berikut
  • 6. Kita telah memperoleh (menduga) Ξ²0 = -58,973 dan Ξ²1 = 0,719. Untuk memeriksa apakah koefisien yang telah diperoleh signifikan, dilakukan uji dengan likelihood ratio (uji G). Dari pengerjaan di atas diperoleh LL model = -28,099 dan LL tanpa variabel bebas = -35,871. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut, dengan taraf signifikansi Ξ± = 0,05. ο‚· H0 : Ξ²1 = 0 (koefisien tidak signifikan) ο‚· H1 : Ξ²1 β‰  0 (koefisien signifikan) Diperoleh G sama dengan 15,544. Sedangkan Ο‡2 0,05(1) = 3,841. Karena G > 3,841 maka H0 ditolak. sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel x (kemampuan matematika peserta tes) memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan diterima di program studi matematika. β€œInterpretasi regresi logistik menggunakan odds ratio (ψ). yang menjelaskan berapa kali lipat kenaikan atau penurunan peluang y = 1, jika nilai variabel penjelas (x) berubah sebesar nilai tertentu” (Olis). Nilai odds ratio selalu positif. Hubungan antara odds ratio (ψ) dan koefisien variabel x (Ξ²) dijelaskan oleh persamaan berikut : Ξ¨ab = e Ξ²(b-a) Ξ¨ab adalah odds ratio antara objek dengan nilai x=b terhadap objek dengan nilai x=a. Dalam contoh kasus untuk a=80 dan b=82, Ξ¨ = e 0,719(82-80) = 4,212. Artinya, peserta dengan nilai 82 memiliki peluang diterima 4,212 kali lebih besar daripada peserta dengan nilai 80 atau peluang diterima bertambah 4,212 kali lipat ketika kemampuan matematika bertambah sebesar 2. Referensi Ariyoso. (2009, November 11). Regresi Logistik Biner. Diambil kembali dari Statistik 4 Life: http://ariyoso.wordpress.com/2009/11/11/regresi-logistik/ Olis. (t.thn.). Hand Out Materi Pelatihan Analisis Statistik untuk Kesehatan. Diambil kembali dari Statistika Unhalu. Sartono, B. (2010). Menduga dan Menguji Koefisien Regresi Logistik Biner.