Pencampuran obat kanker harus dilakukan dengan teknik aseptis yang ketat untuk mencegah paparan bahaya obat terhadap petugas farmasi. Prosedur meliputi persiapan peralatan khusus, dekontaminasi ruang bersih, dan teknik penanganan obat secara hati-hati untuk memastikan keamanan petugas dan mutu produk.
2. Pendahuluan
OBAT KANKER (CYTOTOXIC DRUGS) MERUPAKAN SALAH SATU
SEDIAAN PARENTERAL YANG MEMPUNYAI EFEK CARSINOGENIK,
TERATOGENIK, DAN MUTAGENIK TERHADAP PETUGAS YANG
TERPAPAR OBAT TERSEBUT MELALUI KONTAK DENGAN KULIT,
TERTUSUK JARUM, INHALASI, TERTELAN, PADAAKTIVITAS ;
- PENYIAPAN OBAT
- PEMBERIAN OBAT KEPADA PASIEN
- PENANGANAN BUANGAN PASIEN
- TUMPAHAN
- TRANSPORTASI DAN PENANGANAN LIMBAH
3. “ASEPTIS” : bebas mikroorganisme
TEHNIK “ASEPTIS” :
Metode atau cara yang dilakukan sebelum dan selama proses peracikan obat
yang dapat mengurangi risiko paparan terhadap petugas dan pasien
dengan menurunkan/meniadakan jumlah mikroorganisme yang masuk ke
dalam tubuh.
4. Tujuan PIVAS (Pharmacy Intravena Admixture Services)
Untuk mendapatkan sediaan dengan sterilitas terjamin
Untuk mendapatkan sediaan dengan mutu terjamin
(kompatibel dengan pelarut, obat lain, material kontainer,
serta stabilitas terjamin)
Mengurangi medication errors (kesalahan dalam pemberian
obat).
Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi terbuangnya
kelebihan obat.
Penghematan waktu perawat.
Untuk bahan berbahaya (obat kanker), memberi perlindungan
kepada petugas dan lingkungan.
5. Ruang lingkup PIVAS
IV Admixture : penyiapan obat suntik secara aseptis.
- Dilution (pengenceran)
- Reconstitution (melarutkan)
- Compounding (meracik)
Penanganan obat sitostatika (handling cytotoxic)
Penyiapan obat sitostatika (obat kanker) secara
aman dan benar
Total Parenteral Nutrition (TPN) : penyediaan
sediaan nutrisi parenteral secara aseptis.
7. Masalah-masalah yang dihadapi dalam
penanganan sediaan parenteral
Risiko infeksi, akibat dari cara kerja tidak aseptis dan
penyimpanan tidak memenuhi syarat.
Inkompatibilitas (ketidakcampuran) : dengan obat lain,
pelarut, material pembawa
Stabilitas obat setelah rekonstitusi/dilarutkan.
Kesalahan pemberian obat (medication error)
- kesalahan pemberian dosis
- kesalahan pemilihan pelarut
- kesalahan penyimpanan
- kesalahan menghitung waktu stabilitas.
- kesalahan memilih material wadah
Inefisiensi, pengelolaan obat tidak memenuhi syarat
Inefisiensi waktu perawat.
Bahaya keterpaparan dari cytotoxic
8. TEKNIK ASEPTIS
• Teknik aseptis membutuhkan teknik
spesifik untuk :
– Syringes
– Needles
– Vials
– Ampules
– Membuka kemasan
– Pembuatan produk steril
– Hand placement
9. Teknik Aseptis - Syringes
Ukuran syringe yang tersedia antara 1 sampai 50 ml
Tanda yang bergradasi (Garis-garis) pada syringe menunjukan
perbedaan volume bergantung ukuran syringe.
Jangan menggunakan syringe yang dua kali lebih besar dari
volume yang dibutuhkan (C: kebutuhan 5 ml ukuran syringe 5 ml).
Untuk menjaga sterilitas, syringe tip atau plunger tidak boleh
tersentuh.
12. Teknik Aseptis - Needles
Ukuran Needle ditentukan oleh dua nomor
Diameter lubang (gauge)
Panjang (inch)
Nomor yang lebih besar menunjukan ukuran diameter lubang lebih kecil.
Ukuran needle 27G diameter lubang dan panjangnya lebih kecil dari
ukuran needle 18G
Ukuran needle di Indonesia
27G & 1/2 inch
18G & 1 1/2 inch
Panjang needle diukur dengan inch
Jangan sentuh bagian dari needle
Membuka needle harus dalam kemasan untuk menjamin sterilitas
13. TekniK Aseptis - Needles
Hub
Tempat dimana jarum
menempel pada syringe
tip dan cairan dari
syring mengalir ke
jarum
Bevel
Ujung jarum miring dan
bagian miring dari
needle
14. MENARIK LARUTAN OBAT DARI VIAL DAN
MENYUNTIKANNYA KE DALAM LARGE VOLUME
1. Memasang filter needle (khusus untuk syringe volume 20, 30, 50 ml)
Lepaskan tutup filter needle dari packing. Masukkan syringe ke pusat needle dan
putar hingga pas. Tarik syringe dan needle untuk membiarkan udara mengalir ke
sekitar port of injection..
2. Membuka vial larutan obat
Buka cap penutup vial.
Seka bagian karet vial dengan swab alkohol, biarkan mengering.
Berdirikan vial
3. Mengambil larutan Obat
Khusus obat kanker dalam bentuk serbuk masukan pelarut yang sesuai ke
dalam vial, gerakan perlahan-lahan memutar untuk melarutkan obat.
Beri tekanan negatif dengan cara menarik udara ke dalam syringe kosong
sesuai volume yang diinginkan. (Misal : dibutuhkan 20 ml diambil 20 ml)
Lilitkan kassa sekitar vial
Pegang vial dengan posisi 45º, pasang nedle ke dalam vial (needle 18), tarik
larutan ke dalam syringe tersebut.
15. Lanjutan...
5. Untuk permintaan intra vena (iv) drip, suntikan larutan obat ke dalam bag
infus dengan posisi 45º perlahan-lahan melalui dinding agar tidak berbuih dan
tercampur sempurna.
6. Untuk permintaan iv bolus ganti needle dengan ukuran yang sesuai untuk
penyuntikan (needle 27).
16.
17. MENARIK LARUTAN OBAT DARI AMPUL DAN
MENYUNTIKANNYA KE DALAM LARGE
VOLUME
1. Untuk memasang filter needle (khusus untuk syringe volume 20, 30, 50 ml)
Lepaskan tutup filter needle dari packing dan penutup sekitar syringe.
Masukkan syringe ke pusat needle dan putar hingga pas. Tarik syringe dan
needle untuk membiarkan udara mengalir ke sekitar port of injection.
2. Membuka ampul larutan obat
• Pindahkan semua larutan obat dari leher ampul dengan mengetuk-ngetuk
bagian atas ampul atau dengan melakukan gerakan J-motion.
• Seka bagian leher ampul dengan swab alkohol biarkan mengering.
• Berdirikan ampul.
3. Mengambil larutan obat
• Lilitkan kassa sekitar ampul.
• Pegang ampul dengan posisi 45º, patahkan bagian atas ampul dengan
arah menjauhi petugas.
• Patahan ampul dan kassa buang ke dalam kantong buangan tertutup.
18. Lanjutan …..
• Pegang ampul dengan posisi 45º, masukkan needle ke dalam ampul,
tarik seluruh larutan dari ampul, tutup needle.
• Pegang ampul dengan posisi 45º, sesuaikan volume larutan dalam
syringe sesuai yang diinginkan dengan menyuntikkan kembali larutan
obat yang berlebih kembali ke ampul.
• Tutup kembali needle.
4. Untuk permintaan Intra Vena (IV) drip, suntikan larutan obat ke dalam bag
infus dengan posisi 45º perlahan-lahan melalui dinding agar tidak berbuih
dan tercampur sempurna.
5. Untuk permintaan IV bolus ganti needle dengan ukuran yang sesuai untuk
penyuntikan.
3. Mengambil Larutan Obat
19. PERMINTAAN PENCAMPURAN OBAT
KANKER
1. Dokter membuat protokol kemotrapi untuk pasien.
2. Perawat Menyalin protokol kemotrapi ke dalam formulir permintaan
rekonstitusi obat kemoterapi dengan mengisi :
• Nama pasien
• No. MR
• Jenis kelamin
• Umur, Berat badan, Tinggi badan,
• Ruang perawatan
• Diagnosa
• Nama protokol, Siklus
• Tanggal Kemotrapi berikutnya
• Dokter penanggung jawab
• Nama obat, Dosis, Rute infus yang disuntikan.
20. LANJUTAN…
3. Perawat Mengirim Formulir permintaan rekonstitusi obat
kemoterapi ke Inst. Farmasi
4. Petugas produksi farmasi memeriksa kelengkapan Formulir dan
kondisi obat-obatan yang diterima ( nama obat, jumlah,expire
date ) dan mengisi jam diterima.
5. Menginformasikan kepada perawat jika ada yang tidak jelas
21. PERSIAPAN PENCAMPURAN OBAT
KANKER
APOTEKER
• Memeriksa dosis (sesuai dengan dosis lazim)
• Menghitung jumlah pelarut dan jenis pelarut yang sesuai
TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN
1. Membuat label obat yang terdiri dari :
Nama Pasien
Nomor MR
Nama Obat
Dosis, Pelarut, Rute Pemberian
Tanggal Pembuatan & Tanggal Kadaluarsa.
2. Membuat label kemasan yang terdiri dari :
Nama Pasien
Nomor Pasien
Ruang Perawatan
Jumlah Paket Pengiriman
Tanggal Pengiriman.
22. Lanjutan…
3. Melengkapi formulir permintaan pencampuran obat kanker dengan tanggal
kadaluarsa campuran. Kondisi penyimpanan campuran.
4. Melakukan desinfeksi menggunakan alkohol 70% terhadap semua obat
dan alat yang dimasukkan kedalam ”clean room”.
5. Memasukan alat-alat, obat-obatan, yang akan dilarutkan, label kedalam
clean room melalui “pass box”.
6. Membuat billing jasa pelayanan
23. Petugas
Petugas yang tidak dilibatkan dalam penanganan obat kanker :
- Wanita hamil
- wanita menyusui
Pelatihan petugas :
- Memberikan pengetahuan tentang obat kanker, tehnik khusus
hal-hal yang harus dsiapkan dalam pengoplosan
- Menyiapkan petugas dengan keterampilan dan tehnik cara pengoplosan obat
kanker yang aman
Pemeriksaan laboratorium rutin (6 bulan sekali)
- darah lengkap
- Fungsi hati (SGPT & SGOT)
- Fungsi ginjal (elektrolit dan urea)
Semua data hasil pemeriksaaan laboratorium disimpan bersama dengan beban
kerja masing-masing petugas
Evaluasi kinerja petugas (satu tahun sekali):
- Teori dan praktek menggunakan Chemocheck
- Pelaksaaan sesuai SOP
24. PROSEDUR
PROSEDUR & INSTRUKSI KERJA
INSTRUKSI KERJA
◘ INK. DEKONTAMINASI BSC / LAF
◘ INK. DESINFEKSI BSC/ LAF
◘ INK. CUCI TANGAN
◘ INK. MEMASANG DAN MENANGGALKAN APD
◘ INK. PERSIAPAN REKONSTITUSI OBAT KANKER
◘ INK. REKONSTITUSI OBAT KANKER DAN NON KANKER
◘ INK. MENARIK LARUTAN OBAT DARI AMPUL
◘ INK. MENARIK LARUTAN OBAT DARI VIAL
◘ INK. PENGIRIMAN OBAT KANKER DAN NON KANKER
◘ INK. PEMBUANGAN LIMBAH OBAT KANKER
◘ INK. PERTOLONGAN PERTAMA KECELAKAAN TERKENA OBAT
◘ INK. MEMBERSIHKAN TUMPAHAN OBAT KANKER
◘ INK. PELATIHAN PETUGAS PIVAS
◘ INK. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
SPO. PENANGANAN REKONSTITUSI OBAT KANKER
26. PROSEDUR PENCAMPURAN OBAT
KANKER
Mencuci tangan sesuai prosedur tetap
Memakai Pakaian pelindung sesuai prosedur tetap.
Menghidupkan biological safety cabinet 5 menit sebelum
digunakan.
Melakukan dekontaminasi dan desinfeksi BSC, biarkan 5
menit sebelum digunakan untuk menghilangkan
aerosol residu.
Menyiapkan meja BSC dengan memberi alas kemoterapi.
Menyiapkan tempat buangan sampah bekas obat kanker.
Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan menyemprot
alcohol 70%.
27. Lanjutan…
Mengambil obat-obatan dari pass box.
Meletakan obat-obatan yang akan dilarutkan diatas meja BSC.
Melakukan pencampuran obat-obatan kanker secara aseptis sesuai
prosedur kerja.
Memberi label yang sesuai pada setiap infus dan spuit yang sudah
berisi obat kanker
Membungkus dengan kantong hitam atau alumunium foil untuk
obat-obat yang harus terlindung cahaya.
Membuang semua bekas pencampuran obat kedalam wadah
pembuangan khusus.
Memasukan infus untuk spuit yang telah berisi obat kanker ke dalam
wadah untuk pengiriman.
Mengeluarkan box yang telah berisi atau spuit melalui pass box.
28. Alat Pelindung Diri
(APD)
- Topi disposible
- Kaca mata
- Masker
- Baju pelindung diri
- sarung tangan
- Sepatu/bungkus
kaki
29. Jika tidak ada clean room
Pilih area yang paling bersih
Khususkan area tersebut untuk pengerjaan sediaan
aseptis saja.
Seluruh pintu dan jendela harus selalu tertutup.
Tidak ada bak cuci
Tidak ada rak atau papan tulis yang permanen
Lantai didesinfeksi setiap hari dengan menggunakan
hypoclorite 100 ppm
Bila ada LAF, selalu dioperasikan.
30. MENYIAPKAN OBAT KANKER DI
LUAR BSC
Pakai seluruh pakaian pelindung
Area harus jauh dari lalu-lintas, dengan jendela tertutup
Bersihkan area dengan benar(dengan aquadest kemuadian alkohol 70%)
Tutup permukaan area dengan alas kemoterapi siapkan seluruh peralatan
Larutkan obat dalam vial dengan menggunakan tehnik negatif
Seka seluruh alat sebelum dan sesudah digunakan dengan alkohol 70%
terutama sekitar injection port.
Buang seluruh bahan yang terkontaminasi kedalam kantong tertutup
Bersihkan area kerja dengan mencuci dengan detergen dan bilas dengan
aquadest, ulangi 3 kali, terakhir bilas dengan alkohol
Buang seluruh kassa ke dalam kantong tertutup tempatkan ada kantong
buangan
Tanggalkan pakaian pelindung
31. Teknik Aseptis - Hand Placement
Selama melakukan pencampuran maka tangan jangan
menempel pada kisi-kisi udara yang akan mencegah
aliran udara steril.
Jangan menyentuh syringe plunger, khususnya selama
syringe digunakan berulang. Selama plunger masuk ke
dalam syringe kemungkinan terjadi kontaminasi selama
penggunaan berulang.
32. PENGIRIMAN OBAT KANKER KE
RUANGAN
1. Mengambil box yang telah berisi infus atau spuit obat kanker dari pass
box clean room.
2. Memeriksa kembali isi dan mencocokan dengan protokol yang telah
dibuat.
3. Memberi label penandaan pada kemasan atau pada box obat.
4. Mengirim obat-obatan kanker yang telah dilarutkan ke ruang
perawatan tempat pasien yang akan dikemoterapi menggunakan troly
atau boks obat yang sesuai.
5. Melakukan serah terima obat kanker siap pakai dengan perawat
ruangan
33. PEMBUANGAN LIMBAH KANKER
Bahan-bahan :
1. Kantong tertutup
2. Kontainer tertutup
3. Label peringatan
4. Alat Pelindung Diri (APD)
Langkah-langkah :
1. Gunakan APD.
2. Tempatkan limbah pada kontainer buangan tertutup.
3. Untuk benda- benda tajam seperti syringe, vial, ampul, tempatkan di
dalam kontainer yang tidak tembus benda tajam,
4. Untuk limbah lain tempatkan dalam kantong kuning.
5. Beri label peringatan pada bagian luar kantong/ kontainer.
6. Bawa limbah ke tempat pembuangan menggunakan troli, melewati lift
barang.
7. Musnahkan limbah dengan incenerator 1000ºC.
8. Cuci tangan.