SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
Shilatur Rahim dan Berbakti Kepada Orang Tua
Dosen: Bapak Anshori
Mata Kuliah: Qur’an Hadits
Makalah ini disusun oleh:
Dzawin Nur Ikram 1111014000126
Fandi Rohman Dianto 1111014000123
Maya Syarie 1111014000096
Lala Nurmalasari Dewi 1111014000128
Kelas 2C
Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
Jakarta
2012
Daftar Isi
Daftar Isi .............................................................................................................................
Bab I Pendahuluan..............................................................................................................
Bab II Pembahasan
A. Shilatur Rahim
1. Pengertian Shilatur rahim ......................................................................................
2. Tingkatan Orang dalam Shilatur Rahim................................................................
3. Keutamaan Shilatur Rahim....................................................................................
B. Berbakti kepada Orang Tua
1. Berbakti kepada Orang Tua..................................................................................
2. Amal yang Paling Dicintai Allah..........................................................................
3. Durhaka kepada Orang Tua..................................................................................
Bab III Kesimpulan.............................................................................................................
Daftar Pustaka
Bab I
Pendahuluan
Silatur rahim memiliki makna universal yaitu segala perbuatan baik yang
dilakukan seseorang terhadap orang lain baik berbentuk material ataupun moral, tak
kenal batas waktu, sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi yang ada. Atau
dengan kata lain perbuatan baik adalah segala tindakan yang bersifat mendatangkan
manfaat dan menolak kerusakan.
Silatur Rahim dan Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua mempunyai
keterkaitan yang sangat erat, karena perintah silatur rahim diutamakan terhadap
keluarga dan orang yang paling harus dihormati dalam keluarga adalah kedua orang
tua sesuai dengan konsep Al Quran dan Hadist.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian,
tingkatan, hukum, dan keutamaan silatur rahim. Selain itu, akan dibahas pula
mengenai amalan yang paling dicintai Allah, berbuat baik kepada orang tua beserta
pengertiannya, dosa yang paling besar, dan akibat dari durhaka kepada orang tua.
Bab II
Pembahasan
A. Shilatur Rahim
1. Pengertian Shilatur Rahim
Shilatur rahim adalah perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang
terhadap orang lain sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi yang ada.
Shilatur rahim merupakan perbuatan yang bersifat mendatangkan manfaat dan
menolak kerusakan (mafsadat). Implikasi dari shilatur rahim yaitu tumbuhnya
kesadaran mencintai dan menyayangi sesamanya tanpa membedakan keturunan,
ras, bangsa, dan agama.
Pengertian dan asal usul kata shilatur rahim
ْ‫ﻦ‬َ‫ﻋ‬َ‫أ‬‫ِﻲ‬‫ﺑ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻳ‬َ‫ﺮ‬ُ‫ﻫ‬َ‫ر‬ َ‫ة‬ْ‫ﻦ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ﻪ‬ْ‫ﻨ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ﷲ‬َ‫ﻲ‬ِ‫ﺿ‬‫ا‬‫ُﻋﻠﻴﻪ‬‫ﷲ‬ َ‫ﻰ‬ّ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬ ّ‫ﻲ‬ِ‫ﺒ‬َََََّ‫ﻨ‬‫ﻟ‬‫و‬‫َﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ّﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬ْ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻨ‬ْ‫ﺠ‬َ‫ﺷ‬ َ‫ﻢ‬ِ‫ﺣ‬َََّ‫ﺮ‬‫ﻟ‬‫ا‬‫َﺎ‬‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬ ِ‫ﻦ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﺣ‬ّ‫ﺮ‬‫ﻟ‬َ‫ل‬
ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬ ُ‫ﷲ‬َ‫و‬ِ‫ﻚ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬َ‫و‬ُ‫ﻪ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬َ‫و‬ُ‫ﻪ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ﻌ‬َ‫ﻄ‬َ‫ﻗ‬ ِ‫ﻚ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﻄ‬َ‫ﻗ‬ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬‫﴿أ‬‫ﺧﺮﺟﻪ‬‫ا‬‫ﻟﺒﺨﺎ‬﴾‫ري‬
Dari Abi Hurairah r.a dari Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya rahim
itu dari nama Allah “ar Rahman” kemudian Allah berfirman “Barang siapa yang
mengadakan shilah (hubungan baik) dengan engkau, maka Allah shilah kepadanya
dan barang siapa yang memutuskan hubungan dengan engkau, maka Akupun
memutus hubungan dengannya”. (HR Bukhari dan Muslim)
Mufradat:
=َ‫ﻢ‬ِ‫َّﺣ‬‫ﺮ‬‫اﻟ‬ berasal dari bahasa Arab pula yaitu: ‫ورﺣﻤﺔ‬ ‫ـ‬ ‫وﻣﺮﺣﻤﺔ‬ ‫ـ‬ ‫رﺣﻤﺎ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳﺮﻫﻢ‬ ‫ـ‬ ‫رﺣﻢ‬ yang
mempunyai dua makna dasar, yaitu tempat mengandung anak dan kasih sayang.
ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻨ‬ْ‫َﺠ‬‫ﺷ‬ =bergerak atau diambil.
ُ‫ﻪ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬َ‫و‬ = Aku shilah kepadanya, shilah berarti bertemu, berhubungan dan berhimpun.
Shilah Allah adalah rahmat-Nya.
Penjelasan
Berdasarkan hadits di atas, dapat dijelaskan bahwa:
1. Sesungguhnya rahim itu dari nama Allah “ar Rahman”
Kata rahim memiliki dua makna, yaitu:
 Secara lafadz, rahim diartikan sebagai tempat mengandung janin, kemudian
diartikan kerabat atau sanak famili yang berasal dari seorang ibu. Hal ini
menunjukkan bahwa manusia harus menjaga keutuhan dan kejelasan atas
kelahiran setiap bayi dengan pernikahan yang sah.
 Secara makna, kata rahim berasal dari kata al Rahman yang berarti Maha
Pengasih, yang maksudnya melahirkan keramah-tamahan dan sikap kasih
sayang terhadap sesama manusia. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu
Dawud dan Turmudzi, Allah mengeluarkan kata rahim dari ar rahman
berdasarkan hadits Qudsi berikut:
َ‫أ‬‫َﺎ‬‫ﻧ‬‫ا‬ُ‫ﺖ‬ْ‫ﻘ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺧ‬ ُ‫ﻦ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﺣ‬َّ‫ﺮ‬‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻢ‬ِ‫ﺣ‬َّ‫ﺮ‬‫ﻟ‬َ‫و‬‫َﺎ‬‫ﻬ‬َ‫ﻟ‬ ُ‫ﺖ‬ْ‫ﻘ‬َ‫ﻘ‬َ‫ﺷ‬‫ا‬ِ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ًﺎ‬‫ﻤ‬ْ‫ﺳ‬‫ا‬‫ِﻰ‬‫ﻤ‬ْ‫ﺳ‬‫ا‬ ‫﴿رواہ‬‫ﺑﻮ‬‫ا‬ ‫و‬ ‫دود‬‫ﻟﺘﺮﻣﺬ‬﴾‫ى‬
“Aku Tuhan yang Maha Pengasih, Aku ciptakan Rahim dan Aku keluarkan
sebuah nama dari nama-Ku” (HR Abu dawud dan al Turmudzi)
2. Barang siapa yang mengadakan shilah (hubungan baik) dengan engkau, maka
Allah shilah kepadanya dan barang siapa yang memutuskan hubungan dengan
engkau, maka Akupun memutus hubungan dengannya.
Kata shilat berasal dari kata: ‫وﺻﻠﺔ‬ ‫ـ‬ ‫ووﺻﻮال‬ ‫ـ‬ ‫وﺻال‬ ‫ـ‬ ‫ﻳصل‬ ‫ـ‬ ‫وﺻل‬ yang dapat
diartikan sebagai berikut:
a. Ibnu Manzhur dalam Lisan al Arab, shilat berarti bertemu, bersambung, dan
berhimpun, sebagai lawan dari kata : ‫اﻟفصل‬ : berpisah, dan ‫:اﻟﻬﺠﺮ‬
meninggalkan. Maksudnya adalah persahabatan antar sesamanya menjadi
bertemu, berhimpun, dan bersambung kembali setelah terputus sekian lama.
b. Kata shilat al rahim berarti: ‫اﻟﺒﺮواإلﺣسﻦ‬ : berbuat baik
c. Kata shilat al rahim juga berarti ‫اﻟﻮﺻﻮل‬ : sampai pada tujuan, yaitu kebaikan
yang sampai pada kerabat.
Dari pengertian di atas, shilat al rahim lebih tepat diartikan “berbuat baik”,
sedangkan makna pertama dan ketiga sebagai sarana dan kegunaan shilat al rahim.
Dengan demikian, shilatur rahim dapat diartikan berbuat baik kepada
manusia, terutama yang ada hubungannya dengan keturunan. Menurut al Shan’ani
dan Ibn al Atsir dalam Subul al Salam, pengertian shilatur rahim adalah:
ْ‫ﺣ‬ِ ْ‫اال‬ ِ‫َﻦ‬‫ﻋ‬ ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻳ‬‫َﺎ‬‫ﻨ‬ِ‫ك‬ َ‫ﻢ‬ِ‫َّﺣ‬‫ﺮ‬‫اﻟ‬ ُ‫ﺔ‬َ‫ﻠ‬ِ‫ﺻ‬ْ‫ﻢ‬ِ‫ﻬ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ِ‫ف‬ُّ‫ﻄ‬َ‫ﻌ‬َّ‫ﺘ‬‫اﻟ‬َ‫و‬ِ‫ﺎر‬َ‫ﻬ‬ْ‫ﺻ‬ِ ْ‫اإل‬َ‫و‬ ِ‫ب‬َ‫س‬َّ‫ﻨ‬‫اﻟ‬ ‫ى‬ِ‫و‬َ‫ذ‬ ْ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ َ‫ﻦ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﺑ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻗ‬َ ْ‫اْل‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ِ‫ﺎن‬َ‫س‬
‫وا‬ُ‫ء‬‫ﺎ‬َ‫ﺳ‬َ‫أ‬ ْ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫د‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺑ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﺬ‬َ‫ك‬َ‫و‬ ْ‫ﻢ‬ِ‫ﻬ‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ْ‫ﺣ‬َ ِ‫ْل‬ ِ‫ﺔ‬َ‫ﻳ‬‫َﺎ‬‫ﻋ‬ّ‫ﺮ‬‫اﻟ‬َ‫و‬
Shilatur rahim adalah suatu ungkapan perbuatan baik terhadap kerabat baik karena
keturunan atau persambungan, perbuatan kasih sayang, dan pemeliharaan kondisi
mereka sekalipun berbuat jahat. (Hadits Qudsi)
Pengertian di atas menunjukkan adanya hubungan perbuatan baik (ihsan)
yang mencakup segala perbuatan baik, dalam hubungan sosial (mu’amalah).
Ihsan (berbuat baik) yang diperintahkan dalam agama ada kalanya dalam ibadah
dan ada kalanya dalam mu’amalah. Ihsan dalam ibadah sebagaimana jawaban
Nabi ketika ditanya oleh Jibril: “Apa itu Ihsan?”. “Ihsan adalah engkau
menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya atau sesungguhnya Allah melihat
engkau” (HR Bukhari dan Muslim). Sedangkan Ihsan dalam mu’amalah
sebagaimana penjelasan beberapa ayat al Quran yang memerintahkan manusia
untuk berbuat baik kepada orang tua, kerabat, tetangga dekat maupun jauh, orang
miskin, dan sebagainya. Ihsan dalam mu’amalah inilah yang dimaksud dengan
shilatur rahim.
َ‫د‬ْ‫ﻨ‬ِ‫ﻋ‬‫ﷲ‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ْۗۗ ْْۗ‫ﻢ‬ُ‫ك‬ٰ‫ﻘ‬ْ‫ت‬َ‫ا‬َ‫ﷲ‬ٌ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﺒ‬َ‫ﺧ‬ ٌ‫ﻢ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ٰ‫ﻨ‬ْ‫ﻘ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺧ‬‫ﺎ‬َّ‫ﻧ‬ِ‫ا‬ ْ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ َ‫ذ‬ ٍ‫ﺮ‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ُ‫ا‬ ‫ﻲ‬َ‫ث‬ْ‫ﻧ‬ َ‫و‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ك‬َ‫ﻨ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺧ‬ ْ‫ُﻮ‬‫ﻌ‬ُ‫ﺷ‬ ‫ًﺎ‬‫ﺑ‬ َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﺒ‬َ‫ﻗ‬ َ‫ل‬ِ‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺘ‬ِ‫ﻟ‬ ‫ا‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻓ‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ك‬َ‫ﻣ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ْ‫ﻢ‬ُ‫ك‬
ُ‫ﺎس‬َّ‫ﻨ‬‫اﻟ‬َ‫ﺎ‬‫ُﻬ‬‫ﻳ‬‫آا‬َ‫ﻳ‬
Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki, seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS al Hujurat: 13)
Dari segi objek rahim yang dishilah, al Qurtubi (dikutip oleh al Asqalani dalam
Fath al Bari’) membaginya menjadi dua macam, yaitu:
1) Rahim khusus, yaitu persaudaraan atau kerabat yang dihubungkan oleh nasab
dan keturunan dekat. Nilai shilah pada rahim khusus ini sangat tinggi karena
memiliki tanggung jawab material dan moral terutama pengawasan tingkah
laku dan akhlak.
2) Rahim umum, yaitu kerabat seagama dengan melaksanakan hak dan
kewajiban, saling mencintai, saling memberi nasihat untuk menegakkan
keadilan.
3. Barang siapa yang mengadakan shilah (hubungan baik) dengan engkau, maka
Allah shilah kepadanya dan barang siapa yang memutuskan hubungan dengan
engkau, maka Akupun memutus hubungan dengannya.
Berdasarkan hadits Qudsi di atas, balasan Allah sejenis dengan perbuatan
manusia, yakni shilah dibalas shilah dan memutus shilat dibalas putus shilat oleh
Allah. Makna shilat Allah adalah melimpahkan rahmat-Nya bagi yang melakukan
shilatur Rahim dan diputus dari rahmat Allah bagi yang memutus shilatur Rahim
dengan saudaranya.
Rasulullah bersabda:
“Seseorang tidak akan masuk surga karena amalnya”. Para sahabat bertanya:
“termasuk engkau ya Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Ya aku juga tidak bisa
masuk surga kecuali diselimuti rahmat Allah”. (HR Bukhari dan Muslim)
Hukum Shilatur rahim
Melihat ancaman orang yang memtus shilatur rahim terancam diputus
hubungan rahmat dengan Allah, maka hukum shilatur rahim adalah wajib. Syaikh
Muhammad Abduh dalam Tafsir al Mannar mengungkapkan bahwa manusia tidak
boleh lalai dari dua hal yang membuat kedamaian masyarakat, yaitu beriman kepada
Allah dan bershilatur rahim. Kewajiban melaksanakan shilatur rahim bersifat
kondisional. Tidak wajib hukumnya shilatur rahim yang dilakukan pada hari-hari
besar dimana umat Islam berada dalam perdamaian.
2. Tingkatan Orang dalam Shilatur Rahim
ٍ‫ﺮ‬ْ‫ﻤ‬َ‫ﻋ‬ِ‫ﻦ‬ْ‫ﺑ‬ِ‫ﷲ‬ِ‫د‬ْ‫ﺒ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﻦ‬َ‫ﻋ‬َ‫و‬ْ‫ﻦ‬َ‫ﻋ‬‫ا‬ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ُ‫ﷲ‬‫َﻰ‬ّ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬ِّ‫ﻲ‬ِ‫ﺒ‬ََّ‫ﻨ‬‫ﻟ‬َ‫و‬‫َﺎ‬‫ﻗ‬ َ‫ﻢ‬َّ‫ﻠ‬َ‫ﺳ‬َ‫ل‬َ‫ﺲ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ِ‫ﺊ‬ِ‫ﻓ‬‫َﺎ‬َ‫ك‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ُ‫ل‬ِ‫ﺻ‬َ‫و‬ْ‫ﻦ‬ِ‫ك‬َ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬‫ﻟ‬‫ا‬ُ‫ل‬ِ‫ﺻ‬‫ا‬ِ‫ﺬ‬َّ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ْ‫ﺖ‬َ‫ﻌ‬ِ‫ﻄ‬ُ‫ﻗ‬َ‫ر‬ُ‫ﻪ‬ُ‫ﻤ‬ِ‫ﺣ‬
َ‫و‬‫َﺎ‬‫ﻬ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬
﴾‫اﻟﺒﺨﺎري‬ ‫﴿أﺧﺮﺟﻪ‬
Dari Abdillah bin Amr bin al ‘Ash dari nabi SAW bersabda: “Tidaklah orang yang
mengadakan shilatur Rahim itu orang yang membalas akan tetapi ia adalah jika
diputus hubungan rahimnya maka ia menyambungnya”. (HR Bukhari)
Mufradat
a. ‫ا‬َ‫ﻮ‬‫ﻟ‬‫ا‬ُ‫ل‬ِ‫ﺻ‬ = orang yang menyambung hubungan persaudaraan dengan shilatur
rahim.
b. ‫ِﺊ‬‫ﻓ‬‫َﺎ‬َ‫ك‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬ = orang yang membalas atau mengimbangi budi orang lain.
c. ‫َﺖ‬‫ﻌ‬ِ‫ﻄ‬ُ‫ﻗ‬ = diputus.
Penjelasan
Shilatur rahim yang sesungguhnya dengan benar-benar berbuat sebagai
kewajiban terhadap orang lain tanpa perhitungan bukan ingin dibalas dan bukan
karena membalas budi orang lain. Allah tidak akan membalas orang yang bershilatur
rahim hanya karena ingin mendapat balasan dari orang lain.
Berdasarkan hadits di atas, Al Asqalany membagi tiga tingkatan orang dalam
bershilatur rahim, yaitu:
a. ‫ا‬َ‫ﻮ‬‫ﻟ‬‫ا‬ُ‫ل‬ِ‫ﺻ‬ (penyambung / pelaku shilatur rahim), yaitu seorang yang proaktif
dalam melakukan shilatur rahim dengan tulus demi tegaknya
kemashlahatan, persaudaraan, dan persatuan umat meskipun terhadap orang
yang telah menyakitinya.
‫رﺿﻲ‬ ‫ﻫﺮﻳﺮة‬ ‫أﺑﻲ‬ ‫ﻋﻦ‬‫ﷲ‬‫ﻰ‬َّ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬ َّ‫ﻲ‬ِ‫ﺒ‬ّ‫ﻨ‬‫اﻟ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫ﻋﻨﻪ‬ُ‫ﷲ‬ْ‫ُؤ‬‫ﻳ‬ َ‫ﺎن‬َ‫ك‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ ‫ﻢ‬ّ‫ﻠ‬‫وﺳ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ِ‫ﷲ‬ْ‫م‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ك‬ُ‫ﻴ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬ ِ‫ﺮ‬ِ‫ﺧ‬ٓ ْ‫اال‬ ِ‫م‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻴ‬ْ‫واﻟ‬
‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ْ‫ُؤ‬‫ﻳ‬ َ‫ﺎن‬َ‫ك‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬َ‫و‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ف‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺿ‬ِ‫ﷲ‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ْ‫ُؤ‬‫ﻳ‬ َ‫ﺎن‬َ‫ك‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬َ‫و‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﺣ‬َ‫ر‬ ْ‫ل‬ِ‫ص‬َ‫ﻴ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬ ِ‫ﺮ‬ِ‫ﺧ‬ٓ ْ‫اال‬ ِ‫م‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻴ‬ْ‫اﻟ‬َ‫و‬ِ‫ﷲ‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫ْﺮ‬‫ﻴ‬َ‫ﺧ‬ ْ‫ل‬ُ‫ﻘ‬َ‫ﻴ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬ ِ‫ﺮ‬ِ‫ﺧ‬ٓ ْ‫اال‬ ِ‫م‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻴ‬ْ‫واﻟ‬
﴾‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫﴿ﻣﺘفق‬ ُ‫ﺖ‬ْ‫ﻤ‬ُ‫ص‬َ‫ﻴ‬ِ‫ﻟ‬
Dari Abu Hurairah ra dari Nabi SAW bersabda: Barang siapa yang beriman
kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliakan tamunya, barang
siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah bersilatur
rahim kepadanya dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir
hendaklah berkata yang baik atau hendaklah diam” (HR Mutafaq ‘alaih)
b. ‫ِﺊ‬‫ﻓ‬‫َﺎ‬َ‫ك‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬ (pembalas shilatur rahim), yaitu orang yang proaktif mmelakukan
shilatur rahim hanya karena membalas budi orang lain.
َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫َﺎ‬‫ﻫ‬‫و‬ُّ‫د‬ُ‫ر‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻬ‬ْ‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ ِ‫ﻦ‬َ‫س‬ْ‫ﺣ‬َ‫أ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ا‬ْ‫ُّﻮ‬‫ﻴ‬َ‫ح‬َ‫ﻓ‬ ٍ‫ﺔ‬َّ‫ﻴ‬ِ‫ح‬َ‫ﺘ‬ِ‫ﺑ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ﻴ‬ِّ‫ﻴ‬ُ‫ﺣ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬َ‫ﷲ‬:‫سﺎء‬ّ‫ﻨ‬‫﴿اﻟ‬ ‫ًﺎ‬‫ﺒ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫س‬َ‫ﺣ‬ ٍ‫ء‬ْ‫ﻲ‬َ‫ﺷ‬ ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ َ‫ﺎن‬َ‫ك‬٦٨﴾
“Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan balasan yang
serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu” (QS an Nisa :
86)
c. ‫اﻟﻘﻄﻌﻰ‬ (pemutus shilatur rahim), yaitu orang yang bersikap pasif dan
negatif yang suka memutus shilatur rahim seperti dengan cara menyakiti
orang lain. Orang seperti ini dikenal sebagai orang yang tidak tahu balas
budi, namun memiliki sifat egois yang ingin dihormati atau dipuji.
﴾‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫﴿ﻣﺘفق‬ ِ‫ﻢ‬ِ‫ﺣ‬َ‫ر‬ ُ‫ع‬ِ‫ط‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬َ‫ﺔ‬َّ‫ﻨ‬َ‫ﺠ‬ْ‫اﻟ‬ ُ‫ل‬ُ‫ﺧ‬ْ‫د‬َ‫ﻳ‬ َ‫ال‬
Tidaklah masuk syurga seorang pemutus Rahim (HR Mutafaq ‘alaih)
Dilihat dari aplikasi ragam shilatur rahim, para ulama memiliki pendapat
sebagai berikut:
a. Abu Jamrah menjelaskan bahwa shilatur rahim dapat dilaksanakan dengan
bantuan harta benda, memenuhi kebutuhan, tersenyum, maupun
mendo’akan orang lain.
b. Al Qadly ‘Iyadl (w. 544 H) menyatakan bahwa shilatur rahim dapat
dilakukan sesuai dengan kemampuan dan perkembanngan situasi dan
kondisi, misalnya dengan bertegur sapa, manyampaikan salam, maupun
berbincang-bincang.
3. Keutamaan Shilatur Rahim
Setiap perbuatan baik pasti ada konsekuensi yang baik pula, begitu juga dengan
shilatur rahmi yang merupakan suatu yang sangat diperintahkan oleh Allah SWT.
a. Dimudahkan rizki dan dipanjangkan umur
َ‫ﻲ‬ِ‫ﺿ‬َ‫ر‬ ِ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬ ُ‫ْﻦ‬‫ﺑ‬ ِ‫َﺲ‬‫ﻧ‬َ‫أ‬ ْ‫َﻦ‬‫ﻋ‬ُ‫ﷲ‬َ‫ل‬ْ‫ُﻮ‬‫ﺳ‬َ‫ر‬ ُ‫ْﺖ‬‫ﻌ‬ِ‫ﻤ‬َ‫ﺳ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ُ‫ﻪ‬ْ‫ﻨ‬َ‫ﻋ‬ِ‫ﷲ‬‫ﻰ‬َّ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬ُ‫ﷲ‬‫ﻢ‬ّ‫وﺳﻠ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ہ‬َّ‫ﺮ‬َ‫ﺳ‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬ ُ‫ل‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻘ‬َ‫ﻳ‬
﴾‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫﴿ﻣﺘفق‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﺣ‬َ‫ر‬ ْ‫ل‬ِ‫ص‬َ‫ﻴ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬ ِ‫ہ‬ِ‫ﺮ‬َ‫ث‬َ‫أ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻓ‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﻟ‬ َ‫أ‬َ‫س‬ْ‫ﻨ‬ُ‫ﻳ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﻗ‬ْ‫ز‬ِ‫ر‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻓ‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ط‬َ‫س‬ْ‫ﺒ‬ُ‫ﻳ‬
Dari Anas bin Malik ra berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang senang diperluaskan rezekinya dan dipanjangkan
umurnya, maka hendaklah bershiltur rahim” ( HR Mutafaq ‘alaih)
Mufradat
ُ‫ﻪ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ط‬َ‫س‬ْ‫ﺒ‬ُ‫ﻳ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ = diperluas, diperbanyak atau deberkahi hartanya.
ُ‫ﻪ‬َ‫ﻟ‬ َ‫أ‬َ‫س‬ْ‫ﻨ‬ُ‫ﻳ‬ = ditangguhkan atau diundur waktunya.
‫ہ‬ِ‫ﺮ‬َ‫ث‬َ‫أ‬ = sisa umur (ajal).
Penjelasan
o Dimudahkan rizki
Perangai yang baik akan menumbuhkan kecintaan dan kasih sayang dari
sesamanya yang kemudian termotivasi untuk dijadikan persaudaraan
bahkan partner bisnis.
o Umur panjang
Maksud panjang umur disini adalah bermanfaat waktunya dan bertambah
umurnya dengan kehendak Allah.
b. Diampuni segala dosa
‫رﺳﻮل‬ ‫َﻰ‬‫ت‬َ‫أ‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ َ‫ﺮ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﻋ‬ ِ‫ْﻦ‬‫ﺑ‬‫ا‬ ِ‫َﻦ‬‫ﻋ‬‫ﷲ‬‫ﻰ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺻ‬‫ﷲ‬‫ﺎرﺳﻮل‬َ‫ﻳ‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬ ٌ‫ل‬ُ‫ﺟ‬َ‫ر‬ ‫ﻢ‬ّ‫ﻠ‬‫وﺳ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬‫ﷲ‬ٌ‫ﺔ‬َ‫ﺑ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ت‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻟ‬ ْ‫ل‬َ‫ﻬ‬َ‫ﻓ‬ ‫ا‬ً‫ْﺮ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺒ‬َ‫ك‬ ‫ًﺎ‬‫ﺒ‬ْ‫ﻧ‬َ‫ذ‬ ُ‫ْﺖ‬‫ﺒ‬َ‫ﻧ‬ْ‫أذ‬
‫رﺳﻮل‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬‫ﷲ‬‫ﻰ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺻ‬‫ﷲ‬َ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﺧ‬ َ‫ﻚ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ َ‫ال‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ ِ‫ن‬‫َا‬‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ﻚ‬‫ﻟ‬َ‫أ‬ ‫ﻢ‬ّ‫ﻠ‬‫وﺳ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬ ْ‫ﻢ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﻧ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ٌ‫ﺔ‬
‫رﺳﻮل‬‫ﷲ‬‫ﻰ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺻ‬‫ﷲ‬﴾‫اﺣﻤد‬ ‫﴿اﺧﺮﺟﻪ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫َﺎ‬‫ﻫ‬َّ‫ﺮ‬ِ‫ﺒ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﻢ‬ّ‫ﻠ‬‫وﺳ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬
Dari Umar ra berkata: Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW
bertanya: “Ya Rasulullah aku telah melakukan dosa besar, apakah aku bisa
bertaubat?”. Rasulullah menjawab: “Apakah engkau mempunyai dua orang
tua?”. Dia menjawab: “Tidak”. Beliau bertanya lagi: “Apakah engkau masih
mempunyai bibi?”. Dia menjawab: “Ya”. Beliau bersabda: “Hendaklah
engkau berbuat baik kepadanya”. (HR Ahmad)
Mufradat
ُ‫ْﺖ‬‫ﺒ‬َ‫ﻧ‬ْ‫أذ‬ = aku berdosa
ٌ‫ﺔ‬َ‫ﺑ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ت‬ = kembali, orang yang beraubat berarti kembali dari kejahatan menuju
kebaikan yang diridhai Allah
ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﺧ‬ = bibi, saudara dari ibu
Penjelasan
Hadits di atas menunjukkan bahwa shilatur rahim dapat menghapus dosa
sekalipun dosa besar karena shilatur rahim termasuk amal pebuatan baik,
dimana perbuatan baik itu dapat menghapus perbuatan buruk seperti yang
ditunjukkan oleh firman Allah SWT dalam QS Hud: 114
:‫﴿ﻫﻮد‬ ‫َﺎت‬‫ئ‬ِّ‫ﻴ‬َ‫س‬‫اﻟ‬ َ‫ﻦ‬ْ‫ﺒ‬ِ‫ﻫ‬ْ‫ُﺬ‬‫ﻳ‬ َ‫َﺎت‬‫ﻨ‬َ‫س‬َ‫اﻟح‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬۱۱۱﴾
Sesungguhnya perbutan-perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan-
perbuatan yang buruk (dosa).
Menurut jumhur ulama, perbuatan buruk yang dapat terhapus dengan
amal baik adalah dosa-dosa kecil yang berhubungan dengan Allah. Misalnya
berwudhu menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan oleh anggota wudhu
tersebut. Dosa besar yang berkaitan dengan Allah tidak bisa terhapus dengan
amal baik tersebut melainkan dengan taubat yang sungguh-sungguh taubat.
Sedang dosa yang berkaitan denan sesama manusia dapat terhapus dengan
penghalalan atau minta maaf baik kesalahan kecil maupun kealahan besar atau
dosa besar. Oleh karena itu sangat mungkin maksud dosa yang disebutkan
dalam Hadits adalah dosa yang berkaitan dengan sesama manusia.
c. Sarana mendekatkan diri kepada Allah
ْ‫َﻦ‬‫ﻋ‬‫رﺳﻮل‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ ْ‫ﺖ‬َ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ َ‫ﺔ‬َ‫ش‬ِ‫ئ‬‫َﺎ‬‫ﻋ‬‫ﷲ‬‫ﻰ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺻ‬‫ﷲ‬ُ‫ﻪ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬َ‫و‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻨ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬َ‫و‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬ ُ‫ل‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻘ‬َ‫ت‬ ِ‫ش‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﻌ‬ْ‫ﺎﻟ‬ِ‫ﺑ‬ ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻘ‬َّ‫ﻠ‬َ‫ﻌ‬ُ‫ﻣ‬ ُ‫ﻢ‬ِ‫ﺣ‬َّ‫ﺮ‬‫اﻟ‬ ‫ﻢ‬ّ‫ﻠ‬‫وﺳ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ُ‫ﷲ‬‫ﻲ‬ِ‫ﻨ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﻄ‬َ‫ﻗ‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬َ‫و‬
ُ‫ﻪ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﻄ‬َ‫ﻗ‬ُ‫ﷲ‬
﴾‫ﻣسﻠﻢ‬ ‫اﺧﺮﺟﻪ‬ ﴿
Dari Aisyah ra berkata: Rasulullah bersabda: Rahim itu bergantung pada
arasy, berkata: “Barang siapa yang shilatur Rahim kepadaku, maka Allah
shilat kepadanya dan barang siapa yang memutus shilatur Rahim kepadaku,
maka Allah memutus shilat kepadanya”. (HR Muslim)
Penjelasan
Rahim disini maksudnya non pisik yaitu sifat hubungan kerabat atau sanak
famili. Rahim ini bergantung atau berdiri di arsy kemudian berkata demikian.
Maksud kalimat ini adalah pribahasa arab yang menunjukkan penting dan
keagungan rahim. Atau ada kalannya malaikat yang berdiri di arsy dan berkata
dalam kata rahim.
d. Dimasukkan ke syurga
‫ﻰ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺒ‬َّ‫ﻨ‬‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ٌ‫ل‬ُ‫ﺟ‬َ‫ر‬َ‫ء‬‫ﺎ‬َ‫ﺟ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ َ‫ب‬ْ‫ُﻮ‬‫ﻳ‬َ‫أ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺑ‬َ‫أ‬ ْ‫َﻦ‬‫ﻋ‬‫ﷲ‬ِ‫ﺔ‬َّ‫ﻨ‬ِ‫اﻟﺠ‬ َ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ْ‫ﻲ‬ِ‫ﻨ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻧ‬ْ‫د‬ُ‫ﻳ‬ ُ‫ﻪ‬ُ‫ﻠ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﻋ‬َ‫أ‬ ٍ‫ل‬َ‫ﻤ‬َ‫ﻋ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻨ‬َّ‫ﻟ‬ُ‫د‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﻢ‬ّ‫ﻠ‬‫وﺳ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬
‫ﻗﺎل‬ ِ‫ﺎر‬َّ‫ﻨ‬‫اﻟ‬ َ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻧ‬ُ‫د‬ِ‫ﻋ‬‫ﺎ‬َ‫ﺒ‬ُ‫ﻳ‬َ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ﺒ‬ْ‫ﻌ‬َ‫ت‬َ‫ﷲ‬‫﴿ﻣﺘفق‬ َ‫ﻚ‬ُ‫ﻤ‬ِ‫ﺣ‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ذ‬ ُ‫ل‬ِ‫َص‬‫ت‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫ﺎ‬‫ك‬َّ‫ز‬‫اﻟ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ت‬ْ‫ؤ‬ُ‫ت‬َ‫و‬ َ‫ة‬ َ‫َّال‬‫ص‬‫اﻟ‬ ُ‫ﻢ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻘ‬ُ‫ت‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬ً‫ئ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫ك‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ش‬ُ‫ت‬ َ‫ال‬
﴾‫ﻋﻠﻴﻪ‬
Dari Abi ayub berkata: Ada seorang laki-laki dating kepada Rasululllah SAW
berkata: “Tunjukkanlah aku suatu amal yang aku lakukan yang dapat
mendekatkan aku ke syurga dan menjauhkan aku dari neraka”, beliau
menjawab: “engku menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatu, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan shilatur Rahim kepada
keluargamu”.(HR Mutafaq ‘alaih)
Mufradat
‫ﻲ‬ِ‫ﻨ‬َّ‫ﻟ‬ُ‫د‬ = tunjukkanlah aku, kalimat mohon petunjuk kepada Rasul
ْ‫ﻲ‬ِ‫ﻨ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻧ‬ْ‫د‬ُ‫ﻳ‬ = mendektkan aku
‫ﻲ‬ِ‫ﻧ‬ُ‫د‬ِ‫ﻋ‬‫ﺎ‬َ‫ﺒ‬ُ‫ﻳ‬َ‫و‬ = dan menjauhkan aku
َ‫ﻚ‬ُ‫ﻤ‬ِ‫ﺣ‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ذ‬= Dza disini maksudnya orang yang mempunyai hubungan rahim
dengan kamu.
Penjelasan
Shilatur rahim adalah salah satu sebab seseorang masuk surga sebagaimana
yang disebut Nabi dalam hadits tersebut. Menyembah hanya kepada Allah
dengan tidak menyekutukan-Nya dan mendirikan shalat adalah hubungan
dengan Allah, sedangkan zakat dan shilatur rahim adalah ibadah sosial yang
berhubungan dengan sesama manusia.
B. Berbakti Kepada Orang Tua
1. Berbakti kepada Orang Tua
Hormat kepada orang tua adalah salah satu kewajiban setiap anak yang
dilahirkan. Hormat berarti menghargai dan mematuhi segala harapan dan
keinginan orang tua selama hal itu benar dan bertujuan baik. Dalam islam, berbuat
baik kepada orang tua lebih didahulukan sebelum berbuat baik kepada saudara-
saudara dan kerabat lain. Beberapa ayat dan hadits memerintahkan untuk berbuat
baik kepada orang tua setelah menyembah Allah. Hal ini menunjukkan akan
penting dan agungnya menghormati orang tua. Manusia tidak mungkin bisa
bersyukur kepada Allah jika tidak pandai bersyukur kepada sesama manusia.
Berbuat baik kepada orang tua adalah shilatur rahim khusus secara internal yang
berkaitan dengan darah dan agama. Allah berfirman dalam QS Luqman ayat 14:
َ‫ﻋ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻓ‬ ُ‫ﻪ‬ُ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ص‬ِ‫ﻓ‬َ‫و‬ ٍ‫ﻦ‬ْ‫ﻫ‬َ‫و‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬ً‫ﻨ‬ْ‫ﻫ‬َ‫و‬ ُ‫ﻪ‬ُّ‫ﻣ‬ُ‫أ‬ ُ‫ﻪ‬ْ‫ﺘ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻤ‬َ‫ﺣ‬ ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻳ‬َ‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ِ‫ﺑ‬ َ‫ﺎن‬َ‫س‬ْ‫ﻧ‬ِ ْ‫اإل‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻴ‬ّ‫ص‬‫اﻟ‬َ‫و‬َ‫و‬َ‫ﻚ‬ْ‫ﻳ‬‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ِ‫ﻟ‬َ‫و‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻟ‬ْ‫ﺮ‬ُ‫ك‬ْ‫ﺷ‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ْﻦ‬‫ﻴ‬َ‫ﻣ‬‫ﺎ‬
:‫ﻦ‬ٓ‫ﻤ‬‫﴿ﻟﻘ‬ ُ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ص‬َ‫ﻤ‬ْ‫اﻟ‬ َّ‫ﻲ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬۱١﴾
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu
bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
kedua orang tuamu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.
2. Amal yang Paling Dicintai Allah
ِ‫د‬ْ‫ﺒ‬َ‫ﻋ‬ ْ‫َﻦ‬‫ﻋ‬ِ‫ﷲ‬‫ﻰ‬ّ‫ﺻﻠ‬ َّ‫ﻲ‬ِ‫ﺒ‬َّ‫ﻨ‬‫اﻟ‬ ُ‫ﺖ‬ْ‫ﻟ‬َ‫أ‬َ‫ﺳ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ٍ‫د‬ْ‫ُﻮ‬‫ﻌ‬ْ‫س‬َ‫ﻣ‬ ِ‫ْﻦ‬‫ﺑ‬‫ﷲ‬‫ﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ُّ‫ب‬َ‫ﺣ‬َ‫أ‬ ِ‫ل‬َ‫ﻤ‬َ‫ﻌ‬ْ‫اﻟ‬ ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ﻢ‬ّ‫وﺳﻠ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ِ‫ﷲ‬ُ‫ة‬ َ‫ّال‬‫ص‬‫اﻟ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬
َ‫ﻬ‬ِ‫ﺘ‬ْ‫ﻗ‬َ‫و‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ِ‫ْل‬‫ﻴ‬ِ‫ﺒ‬َ‫ﺳ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻓ‬ ُ‫د‬‫ﺎ‬َ‫ﻬ‬ِ‫ﺠ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ٌّ‫ي‬َ‫أ‬ َّ‫ﻢ‬ُ‫ث‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ِ‫ْﻦ‬‫ﻳ‬َ‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ْ‫اﻟ‬ُّ‫ﺮ‬ِ‫ﺑ‬ َّ‫ﻢ‬ُ‫ث‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ٌّ‫ي‬َ‫أ‬ َّ‫ﻢ‬ُ‫ث‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ‫ﺎ‬ِ‫ﷲ‬َّ‫ﻦ‬ِ‫ﻬ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻨ‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ﺣ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬
﴾‫اﻟﺒﺨﺎري‬ ‫﴿أﺧﺮﺟﻪ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻧ‬‫اد‬َ‫ز‬َ‫ﻟ‬ ُ‫ﻪ‬ُ‫ت‬ْ‫د‬َ‫َز‬‫ﺘ‬ْ‫ﺳ‬‫ا‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻟ‬َ‫و‬
Dari Abdillah bin Mas’ud ra berkata: Aku bertanya kepada Nabi SAW: Amal apa
yang lebih dicintai Allah?. Beliau menjawab: “shalat pada waktunya”. Dia bertanya
lagi: kemudian amal apa lagi?. Beliau menjawab: “berbuat baik kepada orang tua”.
Dia bertanya lagi: Kemudian apa lagi?. Beliau menjawab jihad di jalan Allah. Ibnu
Mas’ud berkata: Beliau memberitakan kepadaku beberapa hal tersebut, andaikata
aku minta tambah sungguh beliau akan menambahkan lagi. (HR Bukhari)
Mufradat
‫ﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ُّ‫ب‬َ‫ﺣ‬َ‫أ‬ِ‫ﷲ‬ = lebih dicintai maksudnya lebih dekat kepada Allah
‫ﺎ‬َ‫ﻬ‬ِ‫ﺘ‬ْ‫ﻗ‬َ‫و‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ة‬ َ‫اﻟصّال‬= shalat pada waktunya
ُ‫د‬‫ﺎ‬َ‫ﻬ‬ِ‫ﺠ‬ْ‫اﻟ‬ = usaha yang sungguh-sungguh di jalan Allah
Hadist diatas menunjukkan dialog antara seorang sahabat yang bernama
Abdullah bin Mas’ud dengan Rasulullah saw. Masalah yang dibahas dalam dialog
tersebut mengenai amal yang paling dicintai Allah. Maksud dicintai Allah adalah
lebih dekat kepada Allah yang berarti lebih afdhal. Seorang sahabat yang kritis dan
selalu merindukan amal shaleh memberikan pertanyaan demi pertanyaan kepada
nabi, karena tidak puas dengan satu jawaban amal shaleh saja. Nabi pun dengan
sabar melayani dan perlahan-lahan menjawabnya dengan pasti. Ada tiga amalan yang
paling dicintai Allah yaitu shalat pada waktunya, berbuat baik kepada orang tua, dan
jihad di jalan Allah.
a. Shalat pada waktunya
Shalat merupakan kewajiban bagi setiap muslim di dunia. Salah satu
syarat wajib shalat yaitu mengetahui telah masuk waktu shalat. Oleh karena
itu, shalat pada waktunya menempati posisi pertama dari amal-amal yang
lebih dicintai Allah. Dijelaskan firman Allah dalam QS. al-Nisa’ (4: 103)
:‫سﺎء‬ّ‫ﻨ‬‫﴿اﻟ‬ ‫ﺎ‬ً‫ت‬‫ﻮ‬ُ‫ﻗ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻣ‬ ‫ًﺎ‬‫ﺑ‬‫َﺎ‬‫ﺘ‬ِ‫ك‬ َ‫ﻦ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ْ‫ؤ‬ُ‫ﻤ‬ْ‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ْ‫َﺖ‬‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫ك‬ َ‫ة‬ َ‫َّال‬‫ص‬‫اﻟ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬۱٠١﴾
“Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiaban yang ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman”.
Shalat pada awal waktunya lebih afdhal daripada pada waktunya
terutama di tempat umum seperti mesjid dan mushalla yang dilaksanakan
secara jamaah. Hal itu karena beberapa alasan, antara lain:
1. Pada awal waktu akan lebih mudah mengumpulkan jamaah ke masjid;
2. Bersegera dalam kebaikan menumbuhkan semangat beribadah termasuk
tandanya orang beriman;
3. Tandanya lebih mencintai ibadah;
4. Shalat Rasulullah selalu pada awal waktu; dan
5. Mendidik disiplin dalam beribadah dan dalam segala pekerjaan.
Kecuali jika ada halangan atau kesibukan tertentu atau ada kesepakatan
jamaah seperti ada majelis pengajian yang belum selesai pada saat awal
waktu shalat, maka dapat dilaksanakan bergantung pada kesepakatan jamaah
asal tidak keluar dari waktunya.
b. Berbuat baik kepada orang tua
Shalat berhubungan dengan Allah, sementara berbuat baik kepada orang
tua berhubungan dengan sesama manusia. Permasalahan yang brhubungan
dengan Allah lebih didahulukan dari permasaahan yang brhubungan dengan
manusia. Berikut ini ayat yang menerangkan setelah perintah menyembah
Allah baru kemudian berbuat baik kepada kedua orang tua.
‫وا‬ُ‫د‬ُ‫ﺒ‬ْ‫ﻋ‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ﷲ‬‫ى‬ِ‫ذ‬ِ‫اﻟﺠﺎر‬َ‫و‬ ِ‫ﻴﻦ‬ِ‫ك‬‫ﺎ‬َ‫س‬َ‫ﻤ‬ْ‫اﻟ‬َ‫و‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻣ‬‫َﺎ‬‫ﺘ‬َ‫ﻴ‬ْ‫اﻟ‬َ‫و‬ ‫ﻰ‬َ‫ﺑ‬ْ‫ﺮ‬ُ‫ﻘ‬ْ‫اﻟ‬ ‫ى‬ِ‫ﺬ‬ِ‫ﺑ‬ِ‫و‬ ‫ﺎ‬ً‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫س‬ْ‫ﺣ‬ِ‫إ‬ ِ‫ْﻦ‬‫ﻳ‬َ‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ْ‫ﺎﻟ‬ِ‫ﺑ‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬ً‫ئ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ا‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ك‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ش‬ُ‫ت‬ َ‫ال‬َ‫و‬
ُ‫ﺠ‬ْ‫اﻟ‬ِ‫ﺎر‬َ‫ﺠ‬ْ‫اﻟ‬َ‫و‬ ‫ﻰ‬َ‫ﺑ‬ْ‫ﺮ‬ُ‫ﻘ‬ْ‫اﻟ‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ك‬ُ‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﻳ‬َ‫أ‬ ْ‫ﺖ‬َ‫ك‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻣ‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬َ‫ﻮ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﺒ‬َّ‫س‬‫ﺎﻟ‬ِ‫ﻨ‬ْ‫ﺑ‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ب‬ْ‫ﻨ‬َ‫ﺠ‬ْ‫ﺎﻟ‬ِ‫ﺑ‬ ِ‫ب‬ِ‫َّﺎﺣ‬‫ص‬‫اﻟ‬َ‫و‬ ِ‫ب‬ُ‫ﻨ‬َ‫ﷲ‬َ‫ﺎن‬َ‫ك‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬ ُّ‫ب‬ِ‫ُح‬‫ﻳ‬ َ‫ال‬
:‫سﺎء‬ّ‫ﻨ‬‫﴿اﻟ‬ ‫ًا‬‫ر‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﺨ‬َ‫ﻓ‬ ً‫َﺎال‬‫ﺘ‬ْ‫ﺨ‬ُ‫ﻣ‬١٨﴾
Sembahlah Allah dan janganlah kamu memperskutukan-Nya dengan
sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga
yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.
(QS An Nisa: 36)
Redaksi hadits maupun ayat di atas menunjukkan betapa agung dan
tingginya berbuat baik kepada orang tua yang dijatuhkan setelah perintah
menyembah kepada Allah. Orang tua adalah manusia pertama yang paling
berhak menerima kebaikan dari anak-anaknya. Hormat kepada orang tua
berarti menghargai perintah dan larangan-larangannya, mengindahkan
pembicaraan dan tidak memotong pembicaraan orang tua. Kewajiban anak
terhadap orang tua dalam Kitab Tabih al Ghafilin oleh al Samarqandi, antara
lain:
1) Memberi makan jika salah satunya membutuhkan
2) Memberi pakaian jika diperlukan dan jika anak ada kemampuan
:‫ﻦ‬ٓ‫ﻤ‬‫﴿ﻟﻘ‬ ‫ﺎ‬ً‫ﻓ‬ْ‫ُو‬‫ﺮ‬ْ‫ﻌ‬َ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻴ‬ْ‫ﻧ‬ُّ‫د‬‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬ِ‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﻬ‬ْ‫ﺒ‬ِ‫ﺣ‬‫ﺎ‬َ‫ﺻ‬َ‫و‬۱١﴾
“Dan pergaulilah keduanya dengan baik”
3) Berkhidmah atau melayaninya ketika perlu dilayani
4) Menjawab dan hadir ketika dipanggil
5) Taat ketika diperintah selagi tidak maksiat.
Dalam ayat QS. Luqman / 31 : 15, Allah berfirman :
:‫ﻦ‬ٓ‫ﻤ‬‫﴿ﻟﻘ‬ ...‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﻬ‬ْ‫ﻌ‬ِ‫ﻄ‬ُ‫ت‬ َ‫ال‬َ‫ﻓ‬ ٌ‫ﻢ‬ْ‫ﻠ‬ِ‫ﻋ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺑ‬ َ‫ﻚ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ْﺲ‬‫ﻴ‬َ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺑ‬ َ‫ك‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ش‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ َ‫َاك‬‫د‬َ‫ﺎﺣ‬َ‫ﺟ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬۱١﴾
“ Dan jika keduanya memaksmu untuk mempersekutukan dengan Aku
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah
kamu mengikuti keduanya.”
Sesuai dengan Hadist yang diriwayatkan Ahmad disebutkan Nabi
bersabda :
ْ‫ﻌ‬َ‫ﻣ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻓ‬ ٍ‫ق‬‫ﻮ‬ُ‫ﻠ‬ْ‫ﺨ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﻟ‬ َ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬‫ﺎ‬َ‫ط‬ َ‫ال‬‫ﺔ‬َ‫ﻴ‬ِ‫ص‬ِ‫ﷲ‬﴾‫اﺣﻤد‬ ‫﴿اﺧﺮﺟﻪ‬ َّ‫ل‬َ‫ﺟ‬َ‫و‬َّ‫ز‬َ‫ﻋ‬
“Tidak ada taat kepada makhluk itu wajib dalam maksiat kepada Allah”
6) Berbicara dihadapannya dengan lemah lembut tidak boleh dengan
suara kasar dan keras
7) Tidak memanggilnya dengan namanya akan tetapi dengan jabatannya
yang terhormat
8) Berjalan di belakangnya tidak boleh di hadapan atau di sampingnya
kecuali dengan izin dari padanya
9) Berbuat sesuatu yang menyenangkan orangtuanya sebagaimana
menyenangkan untuk dirinya dan menghindarkan yang
membencikannya sebagaimana membencikan dirinya
10) Memohonkan pengampunan kepadanya setiap mohon
pengampunan untuk dirinya baik orang tua masih hidup maupun telah
meninggal. Memohonkan pengampunan kepada orang tua ini paling
tidak sehari semalam 5 kali setiap selesai shalat wajib. Doa yang
dibaca minimal seperti yang dianjurkan para ulama :
‫ًا‬‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫غ‬َ‫ﺻ‬ ْ‫ﻲ‬ِ‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫ﻴ‬َّ‫ﺑ‬َ‫ر‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬َ‫ك‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﻬ‬ْ‫ﻤ‬َ‫ﺣ‬ْ‫ار‬َ‫و‬ َّ‫ي‬َ‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ِ‫ﻟ‬َ‫و‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻟ‬ْ‫ﺮ‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ ِّ‫ب‬َ‫ر‬
“ Wahai Tuhan! Ampunilah dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku
dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku ketika aku
kecil. ”
Sedangkan kewajiban anak terhadap orang tua yang telah meninggal dunia
yaitu :
1) Anak tetap menjadi orang shaleh karena tidak ada yang lebih dicintai
orang tua dari pada keshalehan anaknya.
2) Bersilaturahim kepada kerabat orang tua dan teman-temannya ketika
masih hidup
Diriwayatkan dari Nabi bahwasannya beliau bersabda :
﴾‫ﻣسﻠﻢ‬ ‫اﺧﺮﺟﻪ‬ ﴿ ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﺑ‬َ‫أ‬ ِّ‫د‬ُ‫و‬ َ‫ل‬ْ‫ﻫ‬‫أ‬ ِ‫د‬َ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ْ‫اﻟ‬ ُ‫ﺔ‬َ‫ﻠ‬ِ‫َّﺻ‬‫ﺮ‬ِ‫ﺒ‬‫َّاﻟ‬‫ﺮ‬َ‫ﺑ‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬
“Sesungghnya sebaik-baik perbuatan berbakti kepada orang tua adalah
seorang anak yang menyambung persaudaraan dengan keluarga yang
dicintai bapaknya. ”
3) Memohonkan pengampunan, mendoa’kan dan bersedekah untuk
kedua orang tua.
Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abi Usayd
Mallik bin Rabi’ah al- Sai’dy berkata : ketika dihadapan Nabi ada
seorang laki-laki dari Bani Salamah bertanya : Ya Rasulullah apakah
aku masih bisa berbuat baik kepada orang tuaku yang telah meninggal
beliau menjawab :
ُ‫ذ‬‫ﺎ‬َ‫ف‬ْ‫ﻧ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﻬ‬َ‫ﻟ‬ُ‫ر‬‫ﺎ‬َ‫ف‬ْ‫غ‬ِ‫ﺘ‬ْ‫ﺳ‬ِ ْ‫اإل‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﻬ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ة‬ َ‫َّال‬‫ص‬‫اﻟ‬ ْ‫ﻢ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﻧ‬َ‫ال‬ ْ‫ﻲ‬ِ‫ﺘ‬َّ‫ﻟ‬‫ا‬ ِ‫ﻢ‬ِ‫ﺣ‬َّ‫ﺮ‬‫اﻟ‬ ُ‫ﺔ‬َ‫ﻠ‬ِ‫ﺻ‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﻫ‬ِ‫د‬ْ‫ﻌ‬َ‫ﺑ‬ ْ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﻫ‬ِ‫د‬ْ‫ﻬ‬َ‫ﻋ‬
﴾‫واﺑﻮدود‬ ‫اﻟﺒﺨﺎري‬ ‫﴿أﺧﺮﺟﻪ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﻬ‬ِ‫ﻘ‬ْ‫ﻳ‬ِ‫د‬َ‫ﺻ‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫ﺮ‬ْ‫ك‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﻬ‬ِ‫ﺑ‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ُ‫ل‬َ‫ﻮﺻ‬ُ‫ت‬
“Ya yaitu shalat atas mereka, membacakan istighfar, memenuhi janjinya
setelah meninggal shiltur raim kepada kerabat yang tidak dishlah keculi
oleh mereka dan memuliakan teman-teman mereka”. (Bukhari dan HR
Abu Duad)
Berbuat baik kepada orang tua merupakan perbuatan yang lebih disukai
Allah bahkan merupakan kewajiban bagi setiap anak, terutama terhadap ibunya.
c. Jihad di jalan Allah
Jihad artinya adalah usaha sungguh-sungguh untuk menempuh suatu tujuan.
Jihad al-Nafsi melawan atau menaklukkan hawa nafsu dan jihad melawan
syetan. Jika makna jihad diartikan melawan musuh berarti ragam jihad ada
beberapa macam, yaitu:
1) Jihad melawan musuh hawa nafsu yang mengajak kepada keburukan;
2) Jihad melawan musuh orang kafir yang memusuhi umat islam;
3) Jihad melawan musuh berupa syetan; dan
4) Jihad melawan tindakan kejahatan.
Konteks jihad dalam hadits adalah jihad melawan musuh orang-orang
kafir yang memusuhi umat islam. Interpretasi ini dilakukan dengan hadits lain
yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar ada seorang laki-laki datang
(pamit jihad) kepada Nabi berkata: “Aku ingin jihad”, Beliau bertanya:
“Apakah kedua orang tuamu masih hidup?”. Sahut laki-laki itu: “Ya”. Rasul
menjawab: “Hendaknya kamu mengurus atau berbuat baik kepada kedua
orang tuamu kemudian baru jihad”. Dari sini jelas bahwa seorang laki-laki
boleh jihad karena berbuat baik kepada orang tuanya.
3. Durhaka Kepada Kedua Orang Tua
َ‫ﻲ‬ِ‫ﺿ‬َ‫ر‬ ‫ة‬َ‫ﺮ‬ْ‫ك‬َ‫ﺑ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺑ‬َ‫أ‬ ْ‫َﻦ‬‫ﻋ‬ُ‫ﷲ‬‫ﻰ‬ّ‫ﺻﻠ‬ ُّ‫ﻲ‬ِ‫ﺒ‬ّ‫ﻨ‬‫ﻟ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ُ‫ﻪ‬ْ‫ﻨ‬َ‫ﻋ‬‫ﷲ‬‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺑ‬ ‫ا‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ ‫ﺎ‬ً‫ث‬ َ‫ال‬َ‫ث‬ ِ‫ﺮ‬ِ‫ئ‬‫ﺎ‬َ‫ﺒ‬َ‫ك‬ْ‫اﻟ‬ ِ‫ﺮ‬َ‫ﺒ‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ِ‫ﺑ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ك‬ُ‫ﻌ‬ِّ‫ﺒ‬َ‫ﻧ‬ُ‫أ‬ َ‫ال‬َ‫أ‬ ‫ﻢ‬ّ‫وﺳﻠ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬
ُ‫ل‬‫ُﻮ‬‫ﺳ‬َ‫ﺎر‬َ‫ﻳ‬‫ﷲ‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﺷ‬ِ ْ‫اإل‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ِ‫ﷲ‬ِ‫ر‬ْ‫و‬ُّ‫اﻟز‬ ُ‫ل‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻗ‬َ‫و‬ َ‫ال‬َ‫أ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬ً‫ئ‬ِ‫ك‬َّ‫ﺘ‬ُ‫ﻣ‬ َ‫ﺎن‬َ‫ك‬َ‫و‬ َ‫ﺲ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺟ‬َ‫و‬ ِ‫ْﻦ‬‫ﻳ‬َ‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ْ‫اﻟ‬ ُ‫ق‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻘ‬ُ‫ﻋ‬َ‫و‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬َ‫ﻓ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬
﴾‫اﻟﺒﺨﺎرى‬ ‫﴿أﺧﺮﺟﻪ‬ َ‫َﺖ‬‫ك‬َ‫ﺳ‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻟ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻠ‬ُ‫ﻗ‬ ‫ﻰ‬َّ‫ﺘ‬َ‫ﺣ‬ ‫َﺎ‬‫ﻫ‬ُ‫ر‬ِّ‫ﺮ‬َ‫ك‬ُ‫ﻳ‬ َ‫ال‬َ‫ز‬
Dari Abi Bakrah ra. berkata: Nabi saw bersabda: “Maukah kalian aku beritahu
tentang di antara dosa-dosa yang paling besar?” (3kali). Mereka menjawab: “Ya,
ya Rasulullah”. Beliau bersabda: “Yaitu menyekutukan Allah dan durhaka kepada
kedua orang tua”. Lantas beliau duduk dan bersandar kemudian melanjutkan
sabdanya: “dan perkataan dusta”. Dia berkata: beliau mengulang-ulanginya
sehingga kami katakan barang kali diam.
Mufradat
ِ‫ﺮ‬ِ‫ئ‬‫ﺎ‬َ‫ﺒ‬َ‫ك‬ْ‫اﻟ‬ ِ‫ﺮ‬َ‫ﺒ‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ِ‫ﺑ‬= dosa besar yang paling besar, yaitu dosa yang ada ancaman keras dalam
al Quran atau Hadits
ِ‫ْﻦ‬‫ﻳ‬َ‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ْ‫اﻟ‬ ُ‫ق‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻘ‬ُ‫ﻋ‬َ‫و‬= kata ‘uquq dari kata al-‘aqq mengandung makana al-qath’u asal
artinya memotong seolah anak memotong kata-katanya kepada orang tua.
Disini diartikan durhaka atau menyakiti orang tua, baik dengan perbuatan
atau perkataan.
ِ‫ر‬ْ‫و‬ُّ‫اﻟز‬ ُ‫ل‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻗ‬َ‫و‬=perkataan dusta atau membohongi orang lain.
Penjelasan
Suatu metode Nabi dalam menyampaikan berita dengan mangajukan pertanyaan
terlebih dahulu. Pertanyaan yang tujuannya untuk membangkitkan semangat mereka
agar menunggu-nunggu dan merindukan apa yang akan diberikan itu. Dalam islam,
dosa ada dua macam, yaitu:
a. Dosa kecil, dinamakan karena dampak negatif/mafsadah yang ditimbulakannya
kecil, ancaman hukman tidak terlalu keras dan cara penghapusannya ringan
dibandingkan dengan dosa besar yakni dengan amal sholeh.
b. Dosa besar, dinamakan dosa besar karena dampak/mafsadah yang ditimbulkannya
besar, ancaman hukuman sangat keras dan diterangkan dalam al-Qur’an dan
hadits dan cara penghapusannya lebih berat yakni dengan bertaubat.
Dosa besar yang terdapat dalam hadits ada tiga, yaitu:
a. Menyekutukan Allah
Akidah yang murni percaya bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah
selain Allah, segala sesuatu yang terjadi dikehendaki Allah dan yang tidak
terjadi tidak dikehendaki Allah.
َ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ﷲ‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ْ‫ك‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ش‬ُ‫ﻳ‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬َ‫و‬ ُ‫ء‬‫ﺎ‬َ‫ش‬َ‫ﻳ‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﻟ‬ َ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬ ٰ‫ذ‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫د‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬ُ‫ﺮ‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ﻳ‬َ‫و‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺑ‬ َ‫ك‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ش‬ُ‫ﻳ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ﺮ‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ﻳ‬ َ‫ال‬ِ‫ﷲ‬‫ﺎ‬ً‫ﻤ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫َظ‬‫ﻋ‬‫ﺎ‬ً‫ﻤ‬ْ‫ث‬ِ‫إ‬ ‫ى‬َ‫َﺮ‬‫ﺘ‬ْ‫ﻓ‬‫ا‬ِ‫د‬َ‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬
Sesungguhnya Allah tidak akan mengamouni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barang siapa yang menyekutukan Allah, maka sungguh ia
telah berbuat dosa yang besar. (QS an Nisa: 48)
b. Durhaka Kepada Orang Tua
Termasuk durhaka kepada orang tua yang mencaci orang tuanya sendiri,
sebagaimana Hadits yang diriwayatkan al-Turmudzi dari Abdillah bin ‘Amr
berkata bahwa rasulillah saw bersabda:
ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻳ‬َ‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ ُ‫ل‬ُ‫ﺟ‬َّ‫ﺮ‬‫اﻟ‬ َ‫ﻢ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ش‬َ‫ﻳ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ﺮ‬ِ‫ئ‬‫ﺎ‬َ‫ﺒ‬َ‫ك‬‫اﻟ‬ َ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ُ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ُ‫ل‬‫ُﻮ‬‫ﺳ‬َ‫ﺎر‬َ‫ﻳ‬‫ﷲ‬ُّ‫ُب‬‫س‬َ‫ﻳ‬ ْ‫ﻢ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﻧ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻳ‬َ‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ ُ‫ل‬ُ‫ﺟ‬َّ‫ﺮ‬‫اﻟ‬ ُ‫ﻢ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ش‬َ‫ﻳ‬ ْ‫ل‬َ‫ﻫ‬َ‫و‬
‫ﺣدﻳث‬ ‫ﻫﺬا‬ ‫ﻋﻴسﻰ‬ ‫أﺑﻮ‬ ‫ﻗﺎل‬ ‫اﻟﺘﺮﻣﺬى‬ ‫﴿أﺧﺮﺟﻪ‬ ُ‫ﻪ‬َّ‫ﻣ‬ُ‫أ‬ ُّ‫ُب‬‫س‬َ‫ﻴ‬َ‫ﻓ‬ ُ‫ﻪ‬َّ‫ﻣ‬ُ‫أ‬ ُ‫ﻢ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ش‬َ‫ﻳ‬َ‫و‬ ُ‫ہ‬‫ﺎ‬َ‫ﺑ‬َ‫أ‬ ُ‫ﻢ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ش‬َ‫ﻴ‬َ‫ﻓ‬ ِ‫ُل‬‫ﺟ‬َّ‫ﺮ‬‫ﺎاﻟ‬َ‫ﺑ‬َ‫أ‬
﴾‫ﺻحﻴح‬ ‫ﺣسﻦ‬
"Di antara dosa besar adalah seseorang laki-laki mencaci kedua orang
tuanya”. Mereka bertanya : Ya Rasulullah apakah ada seseorang mencaci
kepada kedua orang tuanya? Beliau menjawab: “ Ya ada, yaitu seseorang
mencaci bapak laki-laki lain, maka ia membalas mencaci bapaknya,
seseorang mencaci ibu orang lain, maka ia membalas mencaci ibunya”. (HR
al- Turmudzi dan berkata ini Hadits Hasan Shahih)
Mencaci orang tua adakalanya langsung dan adakalanya tidak langsung.
Cacian yang tidak langsung sebagaimana yang disebutkan dalam Hadits di
atas, yaitu dengan mencaci bapaknya orang lain, otomatis orang lain itu akan
membalas mencaci bapaknya orang tersebut. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa cacian terhadap bapak orang tersebut karena ulah
anaknya sendiri. Cacian yang seperti itu termasuk durhaka kepada orang tua
dan termasuk dosa besar.
c. Perkataan dusta
Perkataan dusta ini termasuk dosa besar yang paling besar ketiga setelah
syirik menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua. Dalam
periwayatan lain disebutkan perkataan dusta dan saksi palsu. Keduanya sama
yakni berkata dusta dan bohong. Dusta itu artinya berkata tidak benar, tidak
jujur atau diartikan perkataan tidak sesuai dengan keyataan.
Bab III
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa shilatur rahim adalah
perbuatan baik yang dilakukan dalam rangka menegakkan persatuan dan perdamaian,
baik terhadap kerabat dekat, sesama muslim, maupun non muslim. Hukum silatur
rahim bisa wajib apabila kondisinya sangat mendesak, dan bisa juga menjadi sunah.
Diantara keutamaan silatur rahim adalah dimurahkan rizki, dipanjangkan umur,
menghapus dosa, mendekatkan diri kepada Allah dan mendatangkan rahmat dan
memasukkan dalam surga.
Selain itu, ada pula amalan yang paling dicintai oleh Allah salah satunya yaitu
berbuat baik kepada orang tua. Berbuat baik kepada orang tua tidak hanya ketika
orang tua kita masih hidup, tetapi juga ketika setelah meninggal dunia. Sedangkan
diantara dosa yang paling besar adalah durhaka kepada orang tua yang berarti tidak
hormat, tidak taat, dan merendahkan orang tua, termasuk mencaci bapak orang lain.
Akibat dari durhaka kepada orang tua yaitu tidak selamat dunia dan akhiratnya.
Sumber: Modul Pembelajaran untuk Mahasiswa Semester 2

More Related Content

What's hot

Modul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xModul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xMoezzt Licha
 
Muwasofat ansar muhammadiyah - The Characteristics of Assistance for Muhammad...
Muwasofat ansar muhammadiyah - The Characteristics of Assistance for Muhammad...Muwasofat ansar muhammadiyah - The Characteristics of Assistance for Muhammad...
Muwasofat ansar muhammadiyah - The Characteristics of Assistance for Muhammad...Asudi Hamdun
 
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptxMeniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptxFaizalFuad23
 
Mujahadah anfash
Mujahadah anfash Mujahadah anfash
Mujahadah anfash muji anto
 
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...AMILIADAMAYANTIPURBA
 
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas X
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas XModul Mata Pelajaran PAI Kelas X
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas XInsan Cendikia6f
 
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....afrianiicha
 
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama IslamKumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama IslamShoofiAssaudah
 
Menggapai ampunan dan ridho nya
Menggapai ampunan dan ridho nyaMenggapai ampunan dan ridho nya
Menggapai ampunan dan ridho nyaqsera
 
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guruHadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guruMabsus Abu Fatih
 
Ramdhan Zoelva, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Ramdhan Zoelva, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosRamdhan Zoelva, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Ramdhan Zoelva, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosManusiaAlternatif
 
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAIMahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAIMahendraAnandaPutra
 
X mia 2 kelompok 1 kontrol diri, persaudaraan, prasangka baik
X mia 2 kelompok 1 kontrol diri, persaudaraan, prasangka baikX mia 2 kelompok 1 kontrol diri, persaudaraan, prasangka baik
X mia 2 kelompok 1 kontrol diri, persaudaraan, prasangka baikaurelnd_
 

What's hot (20)

Modul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas xModul pembelajaran pai kelas x
Modul pembelajaran pai kelas x
 
Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah
Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak MazmumahRingkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah
Ringkasan Materi PAI Kelas 8 Bab 4 Akhlak Mazmumah
 
Muwasofat ansar muhammadiyah - The Characteristics of Assistance for Muhammad...
Muwasofat ansar muhammadiyah - The Characteristics of Assistance for Muhammad...Muwasofat ansar muhammadiyah - The Characteristics of Assistance for Muhammad...
Muwasofat ansar muhammadiyah - The Characteristics of Assistance for Muhammad...
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptxMeniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
Meniti Kehidupan Dengan Kemuliaan.pptx
 
Mujahadah anfash
Mujahadah anfash Mujahadah anfash
Mujahadah anfash
 
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
Amilia Damayanti Purba, Agama Ialam, Ilmu Komunikasi, Dr, Taufiq Ramdani, S. ...
 
Surah al
Surah alSurah al
Surah al
 
Ajaran Pokok Islam
Ajaran Pokok IslamAjaran Pokok Islam
Ajaran Pokok Islam
 
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas X
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas XModul Mata Pelajaran PAI Kelas X
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas X
 
Hadits Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Hadits Berbakti Kepada Kedua Orang TuaHadits Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Hadits Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
 
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....
Risca Nur Afriani, Agama Islam, Ilmu Kommunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I....
 
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama IslamKumpulan Artikel-UTS agama Islam
Kumpulan Artikel-UTS agama Islam
 
Bab 1 mujahadah,husnudzan,ukhuwah
Bab 1 mujahadah,husnudzan,ukhuwahBab 1 mujahadah,husnudzan,ukhuwah
Bab 1 mujahadah,husnudzan,ukhuwah
 
Menggapai ampunan dan ridho nya
Menggapai ampunan dan ridho nyaMenggapai ampunan dan ridho nya
Menggapai ampunan dan ridho nya
 
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guruHadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
Hadits tentang hormat kepada orang tua dan guru
 
Ramdhan Zoelva, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Ramdhan Zoelva, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosRamdhan Zoelva, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Ramdhan Zoelva, Agama Islam, Ilmu Hukum, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
 
Ppt bab 6
Ppt bab 6Ppt bab 6
Ppt bab 6
 
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAIMahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
Mahendra Ananda Putra_L1C020053_UAS PAI
 
X mia 2 kelompok 1 kontrol diri, persaudaraan, prasangka baik
X mia 2 kelompok 1 kontrol diri, persaudaraan, prasangka baikX mia 2 kelompok 1 kontrol diri, persaudaraan, prasangka baik
X mia 2 kelompok 1 kontrol diri, persaudaraan, prasangka baik
 

Viewers also liked

Berbakti kepada orang tua
Berbakti kepada orang tuaBerbakti kepada orang tua
Berbakti kepada orang tuaHelmon Chan
 
Berbakti kepada Orang Tua
Berbakti kepada Orang TuaBerbakti kepada Orang Tua
Berbakti kepada Orang TuaMawar Devi
 
psikologi dalam islam
psikologi dalam islampsikologi dalam islam
psikologi dalam islampsikologi12
 
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRUL WALIDAIN)
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRUL WALIDAIN)BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRUL WALIDAIN)
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRUL WALIDAIN)Muhammad TaHa
 
Berbakti kepada orang tua
Berbakti kepada orang tuaBerbakti kepada orang tua
Berbakti kepada orang tuayusbarina
 
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Sayang, Patuh dan Hormatkepada Orang Tua dan GuruSayang, Patuh dan Hormatkepada Orang Tua dan Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan GuruDea Aulia
 
Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5wahkur
 

Viewers also liked (9)

Berbakti kepada orang tua
Berbakti kepada orang tuaBerbakti kepada orang tua
Berbakti kepada orang tua
 
Berbakti kepada orang tua
Berbakti kepada orang tuaBerbakti kepada orang tua
Berbakti kepada orang tua
 
Berbakti kepada Orang Tua
Berbakti kepada Orang TuaBerbakti kepada Orang Tua
Berbakti kepada Orang Tua
 
Berbakti pada orang Tua
Berbakti pada orang TuaBerbakti pada orang Tua
Berbakti pada orang Tua
 
psikologi dalam islam
psikologi dalam islampsikologi dalam islam
psikologi dalam islam
 
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRUL WALIDAIN)
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRUL WALIDAIN)BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRUL WALIDAIN)
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA (BIRUL WALIDAIN)
 
Berbakti kepada orang tua
Berbakti kepada orang tuaBerbakti kepada orang tua
Berbakti kepada orang tua
 
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
Sayang, Patuh dan Hormatkepada Orang Tua dan GuruSayang, Patuh dan Hormatkepada Orang Tua dan Guru
Sayang, Patuh dan Hormat kepada Orang Tua dan Guru
 
Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5Ppt agama kelompok 5
Ppt agama kelompok 5
 

Similar to Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

Lingkungan dan Masyarakat Perspektif Hadist. INAIFAS 2022.pptx
Lingkungan dan Masyarakat Perspektif Hadist. INAIFAS 2022.pptxLingkungan dan Masyarakat Perspektif Hadist. INAIFAS 2022.pptx
Lingkungan dan Masyarakat Perspektif Hadist. INAIFAS 2022.pptxUlilMansur
 
The power of silaturahmi
The power of silaturahmiThe power of silaturahmi
The power of silaturahmiSofyan Siroj
 
Tugas powerpoint akhlak
Tugas powerpoint akhlakTugas powerpoint akhlak
Tugas powerpoint akhlakdarma wati
 
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaAqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaChamid Imamsyafi'i
 
Materi qanaah dan tasamuh
Materi qanaah dan tasamuhMateri qanaah dan tasamuh
Materi qanaah dan tasamuhilmupendidikan
 
Tafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakat
Tafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakatTafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakat
Tafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakatkristinwiranata
 
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Silaturrahmi dan Pengaruhnya Pada Peningkatan E...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Silaturrahmi dan Pengaruhnya Pada Peningkatan E...Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Silaturrahmi dan Pengaruhnya Pada Peningkatan E...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Silaturrahmi dan Pengaruhnya Pada Peningkatan E...Hasaniahmadsaid
 
Akhlak, Etika, & Moral
Akhlak, Etika, & MoralAkhlak, Etika, & Moral
Akhlak, Etika, & MoralPengejar Mimpi
 
Fiqih Tharahah
Fiqih TharahahFiqih Tharahah
Fiqih Tharahahimuska
 
Takwa dan Kerukunan Antar Umat Beragama
Takwa dan Kerukunan Antar Umat BeragamaTakwa dan Kerukunan Antar Umat Beragama
Takwa dan Kerukunan Antar Umat BeragamaSovie Silviana
 
Bab 1 (islam & konsep asas)
Bab 1 (islam & konsep asas)Bab 1 (islam & konsep asas)
Bab 1 (islam & konsep asas)Afiq Izzudin
 
Buat apa silaturrahim
Buat apa silaturrahimBuat apa silaturrahim
Buat apa silaturrahimWiyanto Suud
 
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)solehanlovesallah
 
KERUKUNAN DAN HARMONISASI presentasi.pptx
KERUKUNAN DAN HARMONISASI presentasi.pptxKERUKUNAN DAN HARMONISASI presentasi.pptx
KERUKUNAN DAN HARMONISASI presentasi.pptxMuhammadAwaludinNoor2
 

Similar to Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua (20)

Lingkungan dan Masyarakat Perspektif Hadist. INAIFAS 2022.pptx
Lingkungan dan Masyarakat Perspektif Hadist. INAIFAS 2022.pptxLingkungan dan Masyarakat Perspektif Hadist. INAIFAS 2022.pptx
Lingkungan dan Masyarakat Perspektif Hadist. INAIFAS 2022.pptx
 
The power of silaturahmi
The power of silaturahmiThe power of silaturahmi
The power of silaturahmi
 
Husnudzon (2)
Husnudzon (2)Husnudzon (2)
Husnudzon (2)
 
Tugas powerpoint akhlak
Tugas powerpoint akhlakTugas powerpoint akhlak
Tugas powerpoint akhlak
 
Indahnya silaturahmi
Indahnya silaturahmiIndahnya silaturahmi
Indahnya silaturahmi
 
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaAqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
 
Pendidikan kepedulian sosial
Pendidikan kepedulian sosialPendidikan kepedulian sosial
Pendidikan kepedulian sosial
 
Ta'aruf dalam Islam
Ta'aruf dalam IslamTa'aruf dalam Islam
Ta'aruf dalam Islam
 
Materi qanaah dan tasamuh
Materi qanaah dan tasamuhMateri qanaah dan tasamuh
Materi qanaah dan tasamuh
 
Tafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakat
Tafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakatTafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakat
Tafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakat
 
Modul 13 kb 3
Modul 13 kb 3Modul 13 kb 3
Modul 13 kb 3
 
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Silaturrahmi dan Pengaruhnya Pada Peningkatan E...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Silaturrahmi dan Pengaruhnya Pada Peningkatan E...Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Silaturrahmi dan Pengaruhnya Pada Peningkatan E...
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. - Silaturrahmi dan Pengaruhnya Pada Peningkatan E...
 
Kepedulian Sosial
Kepedulian SosialKepedulian Sosial
Kepedulian Sosial
 
Akhlak, Etika, & Moral
Akhlak, Etika, & MoralAkhlak, Etika, & Moral
Akhlak, Etika, & Moral
 
Fiqih Tharahah
Fiqih TharahahFiqih Tharahah
Fiqih Tharahah
 
Takwa dan Kerukunan Antar Umat Beragama
Takwa dan Kerukunan Antar Umat BeragamaTakwa dan Kerukunan Antar Umat Beragama
Takwa dan Kerukunan Antar Umat Beragama
 
Bab 1 (islam & konsep asas)
Bab 1 (islam & konsep asas)Bab 1 (islam & konsep asas)
Bab 1 (islam & konsep asas)
 
Buat apa silaturrahim
Buat apa silaturrahimBuat apa silaturrahim
Buat apa silaturrahim
 
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)Hadits tarbawi  pendidikan masyarakat (indo)
Hadits tarbawi pendidikan masyarakat (indo)
 
KERUKUNAN DAN HARMONISASI presentasi.pptx
KERUKUNAN DAN HARMONISASI presentasi.pptxKERUKUNAN DAN HARMONISASI presentasi.pptx
KERUKUNAN DAN HARMONISASI presentasi.pptx
 

More from Maya Sy

Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanMaya Sy
 
Masuk dan berkembangnya islam di indonesia
Masuk dan berkembangnya islam di indonesiaMasuk dan berkembangnya islam di indonesia
Masuk dan berkembangnya islam di indonesiaMaya Sy
 
Before alfred (ppt)
Before alfred (ppt)Before alfred (ppt)
Before alfred (ppt)Maya Sy
 
Logika Matematika; Penarikan Kesimpulan
Logika Matematika; Penarikan KesimpulanLogika Matematika; Penarikan Kesimpulan
Logika Matematika; Penarikan KesimpulanMaya Sy
 
How are Culture and Cultural Roles Acquired
How are Culture and Cultural Roles AcquiredHow are Culture and Cultural Roles Acquired
How are Culture and Cultural Roles AcquiredMaya Sy
 
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiIntelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiMaya Sy
 
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswaHakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswaMaya Sy
 

More from Maya Sy (7)

Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
 
Masuk dan berkembangnya islam di indonesia
Masuk dan berkembangnya islam di indonesiaMasuk dan berkembangnya islam di indonesia
Masuk dan berkembangnya islam di indonesia
 
Before alfred (ppt)
Before alfred (ppt)Before alfred (ppt)
Before alfred (ppt)
 
Logika Matematika; Penarikan Kesimpulan
Logika Matematika; Penarikan KesimpulanLogika Matematika; Penarikan Kesimpulan
Logika Matematika; Penarikan Kesimpulan
 
How are Culture and Cultural Roles Acquired
How are Culture and Cultural Roles AcquiredHow are Culture and Cultural Roles Acquired
How are Culture and Cultural Roles Acquired
 
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan EmosiIntelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
Intelegensi, Kemampuan Berpikir, dan Emosi
 
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswaHakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
Hakikat bahasa indonesia sebagai alat komunikasi mahasiswa
 

Recently uploaded

Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.MeidarLamskingBoangm
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024milliantefraim
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)ErnestBeardly1
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 

Recently uploaded (13)

Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
KUASA DARAH YESUS.PPT menyelamatkan manusia dari kuasa dosa.
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
Panduan Liturgi untuk sekolah minggu 2024
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
Pelajaran Masa Lalu (Sekolah Sabat Dewasa, 10 Mac 2024)
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 

Shilatur Rahim dan Berbakti kepada Orang Tua

  • 1. Shilatur Rahim dan Berbakti Kepada Orang Tua Dosen: Bapak Anshori Mata Kuliah: Qur’an Hadits Makalah ini disusun oleh: Dzawin Nur Ikram 1111014000126 Fandi Rohman Dianto 1111014000123 Maya Syarie 1111014000096 Lala Nurmalasari Dewi 1111014000128 Kelas 2C Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH Jakarta 2012
  • 2. Daftar Isi Daftar Isi ............................................................................................................................. Bab I Pendahuluan.............................................................................................................. Bab II Pembahasan A. Shilatur Rahim 1. Pengertian Shilatur rahim ...................................................................................... 2. Tingkatan Orang dalam Shilatur Rahim................................................................ 3. Keutamaan Shilatur Rahim.................................................................................... B. Berbakti kepada Orang Tua 1. Berbakti kepada Orang Tua.................................................................................. 2. Amal yang Paling Dicintai Allah.......................................................................... 3. Durhaka kepada Orang Tua.................................................................................. Bab III Kesimpulan............................................................................................................. Daftar Pustaka
  • 3. Bab I Pendahuluan Silatur rahim memiliki makna universal yaitu segala perbuatan baik yang dilakukan seseorang terhadap orang lain baik berbentuk material ataupun moral, tak kenal batas waktu, sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi yang ada. Atau dengan kata lain perbuatan baik adalah segala tindakan yang bersifat mendatangkan manfaat dan menolak kerusakan. Silatur Rahim dan Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua mempunyai keterkaitan yang sangat erat, karena perintah silatur rahim diutamakan terhadap keluarga dan orang yang paling harus dihormati dalam keluarga adalah kedua orang tua sesuai dengan konsep Al Quran dan Hadist. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian, tingkatan, hukum, dan keutamaan silatur rahim. Selain itu, akan dibahas pula mengenai amalan yang paling dicintai Allah, berbuat baik kepada orang tua beserta pengertiannya, dosa yang paling besar, dan akibat dari durhaka kepada orang tua.
  • 4. Bab II Pembahasan A. Shilatur Rahim 1. Pengertian Shilatur Rahim Shilatur rahim adalah perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi yang ada. Shilatur rahim merupakan perbuatan yang bersifat mendatangkan manfaat dan menolak kerusakan (mafsadat). Implikasi dari shilatur rahim yaitu tumbuhnya kesadaran mencintai dan menyayangi sesamanya tanpa membedakan keturunan, ras, bangsa, dan agama. Pengertian dan asal usul kata shilatur rahim ْ‫ﻦ‬َ‫ﻋ‬َ‫أ‬‫ِﻲ‬‫ﺑ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻳ‬َ‫ﺮ‬ُ‫ﻫ‬َ‫ر‬ َ‫ة‬ْ‫ﻦ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ﻪ‬ْ‫ﻨ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ﷲ‬َ‫ﻲ‬ِ‫ﺿ‬‫ا‬‫ُﻋﻠﻴﻪ‬‫ﷲ‬ َ‫ﻰ‬ّ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬ ّ‫ﻲ‬ِ‫ﺒ‬َََََّ‫ﻨ‬‫ﻟ‬‫و‬‫َﺎ‬‫ﻗ‬ ‫ّﻢ‬‫ﻠ‬‫ﺳ‬‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ل‬ْ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻨ‬ْ‫ﺠ‬َ‫ﺷ‬ َ‫ﻢ‬ِ‫ﺣ‬َََّ‫ﺮ‬‫ﻟ‬‫ا‬‫َﺎ‬‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬ ِ‫ﻦ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﺣ‬ّ‫ﺮ‬‫ﻟ‬َ‫ل‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬ ُ‫ﷲ‬َ‫و‬ِ‫ﻚ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬َ‫و‬ُ‫ﻪ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬َ‫و‬ُ‫ﻪ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ﻌ‬َ‫ﻄ‬َ‫ﻗ‬ ِ‫ﻚ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﻄ‬َ‫ﻗ‬ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬‫﴿أ‬‫ﺧﺮﺟﻪ‬‫ا‬‫ﻟﺒﺨﺎ‬﴾‫ري‬ Dari Abi Hurairah r.a dari Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya rahim itu dari nama Allah “ar Rahman” kemudian Allah berfirman “Barang siapa yang mengadakan shilah (hubungan baik) dengan engkau, maka Allah shilah kepadanya dan barang siapa yang memutuskan hubungan dengan engkau, maka Akupun memutus hubungan dengannya”. (HR Bukhari dan Muslim) Mufradat: =َ‫ﻢ‬ِ‫َّﺣ‬‫ﺮ‬‫اﻟ‬ berasal dari bahasa Arab pula yaitu: ‫ورﺣﻤﺔ‬ ‫ـ‬ ‫وﻣﺮﺣﻤﺔ‬ ‫ـ‬ ‫رﺣﻤﺎ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳﺮﻫﻢ‬ ‫ـ‬ ‫رﺣﻢ‬ yang mempunyai dua makna dasar, yaitu tempat mengandung anak dan kasih sayang. ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻨ‬ْ‫َﺠ‬‫ﺷ‬ =bergerak atau diambil. ُ‫ﻪ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬َ‫و‬ = Aku shilah kepadanya, shilah berarti bertemu, berhubungan dan berhimpun. Shilah Allah adalah rahmat-Nya.
  • 5. Penjelasan Berdasarkan hadits di atas, dapat dijelaskan bahwa: 1. Sesungguhnya rahim itu dari nama Allah “ar Rahman” Kata rahim memiliki dua makna, yaitu:  Secara lafadz, rahim diartikan sebagai tempat mengandung janin, kemudian diartikan kerabat atau sanak famili yang berasal dari seorang ibu. Hal ini menunjukkan bahwa manusia harus menjaga keutuhan dan kejelasan atas kelahiran setiap bayi dengan pernikahan yang sah.  Secara makna, kata rahim berasal dari kata al Rahman yang berarti Maha Pengasih, yang maksudnya melahirkan keramah-tamahan dan sikap kasih sayang terhadap sesama manusia. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Turmudzi, Allah mengeluarkan kata rahim dari ar rahman berdasarkan hadits Qudsi berikut: َ‫أ‬‫َﺎ‬‫ﻧ‬‫ا‬ُ‫ﺖ‬ْ‫ﻘ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺧ‬ ُ‫ﻦ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﺣ‬َّ‫ﺮ‬‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻢ‬ِ‫ﺣ‬َّ‫ﺮ‬‫ﻟ‬َ‫و‬‫َﺎ‬‫ﻬ‬َ‫ﻟ‬ ُ‫ﺖ‬ْ‫ﻘ‬َ‫ﻘ‬َ‫ﺷ‬‫ا‬ِ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ًﺎ‬‫ﻤ‬ْ‫ﺳ‬‫ا‬‫ِﻰ‬‫ﻤ‬ْ‫ﺳ‬‫ا‬ ‫﴿رواہ‬‫ﺑﻮ‬‫ا‬ ‫و‬ ‫دود‬‫ﻟﺘﺮﻣﺬ‬﴾‫ى‬ “Aku Tuhan yang Maha Pengasih, Aku ciptakan Rahim dan Aku keluarkan sebuah nama dari nama-Ku” (HR Abu dawud dan al Turmudzi) 2. Barang siapa yang mengadakan shilah (hubungan baik) dengan engkau, maka Allah shilah kepadanya dan barang siapa yang memutuskan hubungan dengan engkau, maka Akupun memutus hubungan dengannya. Kata shilat berasal dari kata: ‫وﺻﻠﺔ‬ ‫ـ‬ ‫ووﺻﻮال‬ ‫ـ‬ ‫وﺻال‬ ‫ـ‬ ‫ﻳصل‬ ‫ـ‬ ‫وﺻل‬ yang dapat diartikan sebagai berikut: a. Ibnu Manzhur dalam Lisan al Arab, shilat berarti bertemu, bersambung, dan berhimpun, sebagai lawan dari kata : ‫اﻟفصل‬ : berpisah, dan ‫:اﻟﻬﺠﺮ‬ meninggalkan. Maksudnya adalah persahabatan antar sesamanya menjadi bertemu, berhimpun, dan bersambung kembali setelah terputus sekian lama. b. Kata shilat al rahim berarti: ‫اﻟﺒﺮواإلﺣسﻦ‬ : berbuat baik c. Kata shilat al rahim juga berarti ‫اﻟﻮﺻﻮل‬ : sampai pada tujuan, yaitu kebaikan yang sampai pada kerabat.
  • 6. Dari pengertian di atas, shilat al rahim lebih tepat diartikan “berbuat baik”, sedangkan makna pertama dan ketiga sebagai sarana dan kegunaan shilat al rahim. Dengan demikian, shilatur rahim dapat diartikan berbuat baik kepada manusia, terutama yang ada hubungannya dengan keturunan. Menurut al Shan’ani dan Ibn al Atsir dalam Subul al Salam, pengertian shilatur rahim adalah: ْ‫ﺣ‬ِ ْ‫اال‬ ِ‫َﻦ‬‫ﻋ‬ ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻳ‬‫َﺎ‬‫ﻨ‬ِ‫ك‬ َ‫ﻢ‬ِ‫َّﺣ‬‫ﺮ‬‫اﻟ‬ ُ‫ﺔ‬َ‫ﻠ‬ِ‫ﺻ‬ْ‫ﻢ‬ِ‫ﻬ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ِ‫ف‬ُّ‫ﻄ‬َ‫ﻌ‬َّ‫ﺘ‬‫اﻟ‬َ‫و‬ِ‫ﺎر‬َ‫ﻬ‬ْ‫ﺻ‬ِ ْ‫اإل‬َ‫و‬ ِ‫ب‬َ‫س‬َّ‫ﻨ‬‫اﻟ‬ ‫ى‬ِ‫و‬َ‫ذ‬ ْ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ َ‫ﻦ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﺑ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﻗ‬َ ْ‫اْل‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ِ‫ﺎن‬َ‫س‬ ‫وا‬ُ‫ء‬‫ﺎ‬َ‫ﺳ‬َ‫أ‬ ْ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫د‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺑ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﺬ‬َ‫ك‬َ‫و‬ ْ‫ﻢ‬ِ‫ﻬ‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ْ‫ﺣ‬َ ِ‫ْل‬ ِ‫ﺔ‬َ‫ﻳ‬‫َﺎ‬‫ﻋ‬ّ‫ﺮ‬‫اﻟ‬َ‫و‬ Shilatur rahim adalah suatu ungkapan perbuatan baik terhadap kerabat baik karena keturunan atau persambungan, perbuatan kasih sayang, dan pemeliharaan kondisi mereka sekalipun berbuat jahat. (Hadits Qudsi) Pengertian di atas menunjukkan adanya hubungan perbuatan baik (ihsan) yang mencakup segala perbuatan baik, dalam hubungan sosial (mu’amalah). Ihsan (berbuat baik) yang diperintahkan dalam agama ada kalanya dalam ibadah dan ada kalanya dalam mu’amalah. Ihsan dalam ibadah sebagaimana jawaban Nabi ketika ditanya oleh Jibril: “Apa itu Ihsan?”. “Ihsan adalah engkau menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya atau sesungguhnya Allah melihat engkau” (HR Bukhari dan Muslim). Sedangkan Ihsan dalam mu’amalah sebagaimana penjelasan beberapa ayat al Quran yang memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada orang tua, kerabat, tetangga dekat maupun jauh, orang miskin, dan sebagainya. Ihsan dalam mu’amalah inilah yang dimaksud dengan shilatur rahim. َ‫د‬ْ‫ﻨ‬ِ‫ﻋ‬‫ﷲ‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ْۗۗ ْْۗ‫ﻢ‬ُ‫ك‬ٰ‫ﻘ‬ْ‫ت‬َ‫ا‬َ‫ﷲ‬ٌ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﺒ‬َ‫ﺧ‬ ٌ‫ﻢ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ٰ‫ﻨ‬ْ‫ﻘ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺧ‬‫ﺎ‬َّ‫ﻧ‬ِ‫ا‬ ْ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ َ‫ذ‬ ٍ‫ﺮ‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ُ‫ا‬ ‫ﻲ‬َ‫ث‬ْ‫ﻧ‬ َ‫و‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ك‬َ‫ﻨ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺧ‬ ْ‫ُﻮ‬‫ﻌ‬ُ‫ﺷ‬ ‫ًﺎ‬‫ﺑ‬ َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﺒ‬َ‫ﻗ‬ َ‫ل‬ِ‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﺘ‬ِ‫ﻟ‬ ‫ا‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻓ‬َ‫ر‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ك‬َ‫ﻣ‬َ‫ﺮ‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ْ‫ﻢ‬ُ‫ك‬ ُ‫ﺎس‬َّ‫ﻨ‬‫اﻟ‬َ‫ﺎ‬‫ُﻬ‬‫ﻳ‬‫آا‬َ‫ﻳ‬ Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki, seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS al Hujurat: 13)
  • 7. Dari segi objek rahim yang dishilah, al Qurtubi (dikutip oleh al Asqalani dalam Fath al Bari’) membaginya menjadi dua macam, yaitu: 1) Rahim khusus, yaitu persaudaraan atau kerabat yang dihubungkan oleh nasab dan keturunan dekat. Nilai shilah pada rahim khusus ini sangat tinggi karena memiliki tanggung jawab material dan moral terutama pengawasan tingkah laku dan akhlak. 2) Rahim umum, yaitu kerabat seagama dengan melaksanakan hak dan kewajiban, saling mencintai, saling memberi nasihat untuk menegakkan keadilan. 3. Barang siapa yang mengadakan shilah (hubungan baik) dengan engkau, maka Allah shilah kepadanya dan barang siapa yang memutuskan hubungan dengan engkau, maka Akupun memutus hubungan dengannya. Berdasarkan hadits Qudsi di atas, balasan Allah sejenis dengan perbuatan manusia, yakni shilah dibalas shilah dan memutus shilat dibalas putus shilat oleh Allah. Makna shilat Allah adalah melimpahkan rahmat-Nya bagi yang melakukan shilatur Rahim dan diputus dari rahmat Allah bagi yang memutus shilatur Rahim dengan saudaranya. Rasulullah bersabda: “Seseorang tidak akan masuk surga karena amalnya”. Para sahabat bertanya: “termasuk engkau ya Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Ya aku juga tidak bisa masuk surga kecuali diselimuti rahmat Allah”. (HR Bukhari dan Muslim) Hukum Shilatur rahim Melihat ancaman orang yang memtus shilatur rahim terancam diputus hubungan rahmat dengan Allah, maka hukum shilatur rahim adalah wajib. Syaikh Muhammad Abduh dalam Tafsir al Mannar mengungkapkan bahwa manusia tidak boleh lalai dari dua hal yang membuat kedamaian masyarakat, yaitu beriman kepada Allah dan bershilatur rahim. Kewajiban melaksanakan shilatur rahim bersifat kondisional. Tidak wajib hukumnya shilatur rahim yang dilakukan pada hari-hari besar dimana umat Islam berada dalam perdamaian.
  • 8. 2. Tingkatan Orang dalam Shilatur Rahim ٍ‫ﺮ‬ْ‫ﻤ‬َ‫ﻋ‬ِ‫ﻦ‬ْ‫ﺑ‬ِ‫ﷲ‬ِ‫د‬ْ‫ﺒ‬َ‫ﻋ‬ْ‫ﻦ‬َ‫ﻋ‬َ‫و‬ْ‫ﻦ‬َ‫ﻋ‬‫ا‬ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ُ‫ﷲ‬‫َﻰ‬ّ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬ِّ‫ﻲ‬ِ‫ﺒ‬ََّ‫ﻨ‬‫ﻟ‬َ‫و‬‫َﺎ‬‫ﻗ‬ َ‫ﻢ‬َّ‫ﻠ‬َ‫ﺳ‬َ‫ل‬َ‫ﺲ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ْ‫ﻟ‬‫ا‬ِ‫ﺊ‬ِ‫ﻓ‬‫َﺎ‬َ‫ك‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ُ‫ل‬ِ‫ﺻ‬َ‫و‬ْ‫ﻦ‬ِ‫ك‬َ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬‫ﻟ‬‫ا‬ُ‫ل‬ِ‫ﺻ‬‫ا‬ِ‫ﺬ‬َّ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫ي‬ْ‫ﺖ‬َ‫ﻌ‬ِ‫ﻄ‬ُ‫ﻗ‬َ‫ر‬ُ‫ﻪ‬ُ‫ﻤ‬ِ‫ﺣ‬ َ‫و‬‫َﺎ‬‫ﻬ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬ ﴾‫اﻟﺒﺨﺎري‬ ‫﴿أﺧﺮﺟﻪ‬ Dari Abdillah bin Amr bin al ‘Ash dari nabi SAW bersabda: “Tidaklah orang yang mengadakan shilatur Rahim itu orang yang membalas akan tetapi ia adalah jika diputus hubungan rahimnya maka ia menyambungnya”. (HR Bukhari) Mufradat a. ‫ا‬َ‫ﻮ‬‫ﻟ‬‫ا‬ُ‫ل‬ِ‫ﺻ‬ = orang yang menyambung hubungan persaudaraan dengan shilatur rahim. b. ‫ِﺊ‬‫ﻓ‬‫َﺎ‬َ‫ك‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬ = orang yang membalas atau mengimbangi budi orang lain. c. ‫َﺖ‬‫ﻌ‬ِ‫ﻄ‬ُ‫ﻗ‬ = diputus. Penjelasan Shilatur rahim yang sesungguhnya dengan benar-benar berbuat sebagai kewajiban terhadap orang lain tanpa perhitungan bukan ingin dibalas dan bukan karena membalas budi orang lain. Allah tidak akan membalas orang yang bershilatur rahim hanya karena ingin mendapat balasan dari orang lain. Berdasarkan hadits di atas, Al Asqalany membagi tiga tingkatan orang dalam bershilatur rahim, yaitu: a. ‫ا‬َ‫ﻮ‬‫ﻟ‬‫ا‬ُ‫ل‬ِ‫ﺻ‬ (penyambung / pelaku shilatur rahim), yaitu seorang yang proaktif dalam melakukan shilatur rahim dengan tulus demi tegaknya kemashlahatan, persaudaraan, dan persatuan umat meskipun terhadap orang yang telah menyakitinya. ‫رﺿﻲ‬ ‫ﻫﺮﻳﺮة‬ ‫أﺑﻲ‬ ‫ﻋﻦ‬‫ﷲ‬‫ﻰ‬َّ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬ َّ‫ﻲ‬ِ‫ﺒ‬ّ‫ﻨ‬‫اﻟ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫ﻋﻨﻪ‬ُ‫ﷲ‬ْ‫ُؤ‬‫ﻳ‬ َ‫ﺎن‬َ‫ك‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ ‫ﻢ‬ّ‫ﻠ‬‫وﺳ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ِ‫ﷲ‬ْ‫م‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ك‬ُ‫ﻴ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬ ِ‫ﺮ‬ِ‫ﺧ‬ٓ ْ‫اال‬ ِ‫م‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻴ‬ْ‫واﻟ‬ ‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ْ‫ُؤ‬‫ﻳ‬ َ‫ﺎن‬َ‫ك‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬َ‫و‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ف‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺿ‬ِ‫ﷲ‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ْ‫ُؤ‬‫ﻳ‬ َ‫ﺎن‬َ‫ك‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬َ‫و‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﺣ‬َ‫ر‬ ْ‫ل‬ِ‫ص‬َ‫ﻴ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬ ِ‫ﺮ‬ِ‫ﺧ‬ٓ ْ‫اال‬ ِ‫م‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻴ‬ْ‫اﻟ‬َ‫و‬ِ‫ﷲ‬ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫ْﺮ‬‫ﻴ‬َ‫ﺧ‬ ْ‫ل‬ُ‫ﻘ‬َ‫ﻴ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬ ِ‫ﺮ‬ِ‫ﺧ‬ٓ ْ‫اال‬ ِ‫م‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻴ‬ْ‫واﻟ‬ ﴾‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫﴿ﻣﺘفق‬ ُ‫ﺖ‬ْ‫ﻤ‬ُ‫ص‬َ‫ﻴ‬ِ‫ﻟ‬
  • 9. Dari Abu Hurairah ra dari Nabi SAW bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliakan tamunya, barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah bersilatur rahim kepadanya dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata yang baik atau hendaklah diam” (HR Mutafaq ‘alaih) b. ‫ِﺊ‬‫ﻓ‬‫َﺎ‬َ‫ك‬ُ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬ (pembalas shilatur rahim), yaitu orang yang proaktif mmelakukan shilatur rahim hanya karena membalas budi orang lain. َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫َﺎ‬‫ﻫ‬‫و‬ُّ‫د‬ُ‫ر‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻬ‬ْ‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ ِ‫ﻦ‬َ‫س‬ْ‫ﺣ‬َ‫أ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ا‬ْ‫ُّﻮ‬‫ﻴ‬َ‫ح‬َ‫ﻓ‬ ٍ‫ﺔ‬َّ‫ﻴ‬ِ‫ح‬َ‫ﺘ‬ِ‫ﺑ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ﻴ‬ِّ‫ﻴ‬ُ‫ﺣ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬َ‫و‬َ‫ﷲ‬:‫سﺎء‬ّ‫ﻨ‬‫﴿اﻟ‬ ‫ًﺎ‬‫ﺒ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫س‬َ‫ﺣ‬ ٍ‫ء‬ْ‫ﻲ‬َ‫ﺷ‬ ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ َ‫ﺎن‬َ‫ك‬٦٨﴾ “Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan balasan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu” (QS an Nisa : 86) c. ‫اﻟﻘﻄﻌﻰ‬ (pemutus shilatur rahim), yaitu orang yang bersikap pasif dan negatif yang suka memutus shilatur rahim seperti dengan cara menyakiti orang lain. Orang seperti ini dikenal sebagai orang yang tidak tahu balas budi, namun memiliki sifat egois yang ingin dihormati atau dipuji. ﴾‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫﴿ﻣﺘفق‬ ِ‫ﻢ‬ِ‫ﺣ‬َ‫ر‬ ُ‫ع‬ِ‫ط‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬َ‫ﺔ‬َّ‫ﻨ‬َ‫ﺠ‬ْ‫اﻟ‬ ُ‫ل‬ُ‫ﺧ‬ْ‫د‬َ‫ﻳ‬ َ‫ال‬ Tidaklah masuk syurga seorang pemutus Rahim (HR Mutafaq ‘alaih) Dilihat dari aplikasi ragam shilatur rahim, para ulama memiliki pendapat sebagai berikut: a. Abu Jamrah menjelaskan bahwa shilatur rahim dapat dilaksanakan dengan bantuan harta benda, memenuhi kebutuhan, tersenyum, maupun mendo’akan orang lain. b. Al Qadly ‘Iyadl (w. 544 H) menyatakan bahwa shilatur rahim dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan perkembanngan situasi dan
  • 10. kondisi, misalnya dengan bertegur sapa, manyampaikan salam, maupun berbincang-bincang. 3. Keutamaan Shilatur Rahim Setiap perbuatan baik pasti ada konsekuensi yang baik pula, begitu juga dengan shilatur rahmi yang merupakan suatu yang sangat diperintahkan oleh Allah SWT. a. Dimudahkan rizki dan dipanjangkan umur َ‫ﻲ‬ِ‫ﺿ‬َ‫ر‬ ِ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬ ُ‫ْﻦ‬‫ﺑ‬ ِ‫َﺲ‬‫ﻧ‬َ‫أ‬ ْ‫َﻦ‬‫ﻋ‬ُ‫ﷲ‬َ‫ل‬ْ‫ُﻮ‬‫ﺳ‬َ‫ر‬ ُ‫ْﺖ‬‫ﻌ‬ِ‫ﻤ‬َ‫ﺳ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ُ‫ﻪ‬ْ‫ﻨ‬َ‫ﻋ‬ِ‫ﷲ‬‫ﻰ‬َّ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬ُ‫ﷲ‬‫ﻢ‬ّ‫وﺳﻠ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ہ‬َّ‫ﺮ‬َ‫ﺳ‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬ ُ‫ل‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻘ‬َ‫ﻳ‬ ﴾‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫﴿ﻣﺘفق‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﺣ‬َ‫ر‬ ْ‫ل‬ِ‫ص‬َ‫ﻴ‬ْ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬ ِ‫ہ‬ِ‫ﺮ‬َ‫ث‬َ‫أ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻓ‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﻟ‬ َ‫أ‬َ‫س‬ْ‫ﻨ‬ُ‫ﻳ‬ ْ‫و‬َ‫أ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﻗ‬ْ‫ز‬ِ‫ر‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻓ‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ط‬َ‫س‬ْ‫ﺒ‬ُ‫ﻳ‬ Dari Anas bin Malik ra berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang senang diperluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah bershiltur rahim” ( HR Mutafaq ‘alaih) Mufradat ُ‫ﻪ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ط‬َ‫س‬ْ‫ﺒ‬ُ‫ﻳ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ = diperluas, diperbanyak atau deberkahi hartanya. ُ‫ﻪ‬َ‫ﻟ‬ َ‫أ‬َ‫س‬ْ‫ﻨ‬ُ‫ﻳ‬ = ditangguhkan atau diundur waktunya. ‫ہ‬ِ‫ﺮ‬َ‫ث‬َ‫أ‬ = sisa umur (ajal). Penjelasan o Dimudahkan rizki Perangai yang baik akan menumbuhkan kecintaan dan kasih sayang dari sesamanya yang kemudian termotivasi untuk dijadikan persaudaraan bahkan partner bisnis. o Umur panjang Maksud panjang umur disini adalah bermanfaat waktunya dan bertambah umurnya dengan kehendak Allah.
  • 11. b. Diampuni segala dosa ‫رﺳﻮل‬ ‫َﻰ‬‫ت‬َ‫أ‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ َ‫ﺮ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﻋ‬ ِ‫ْﻦ‬‫ﺑ‬‫ا‬ ِ‫َﻦ‬‫ﻋ‬‫ﷲ‬‫ﻰ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺻ‬‫ﷲ‬‫ﺎرﺳﻮل‬َ‫ﻳ‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬ ٌ‫ل‬ُ‫ﺟ‬َ‫ر‬ ‫ﻢ‬ّ‫ﻠ‬‫وﺳ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬‫ﷲ‬ٌ‫ﺔ‬َ‫ﺑ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ت‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻟ‬ ْ‫ل‬َ‫ﻬ‬َ‫ﻓ‬ ‫ا‬ً‫ْﺮ‬‫ﻴ‬ِ‫ﺒ‬َ‫ك‬ ‫ًﺎ‬‫ﺒ‬ْ‫ﻧ‬َ‫ذ‬ ُ‫ْﺖ‬‫ﺒ‬َ‫ﻧ‬ْ‫أذ‬ ‫رﺳﻮل‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬‫ﷲ‬‫ﻰ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺻ‬‫ﷲ‬َ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﺧ‬ َ‫ﻚ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻓ‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ َ‫ال‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ ِ‫ن‬‫َا‬‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ﻚ‬‫ﻟ‬َ‫أ‬ ‫ﻢ‬ّ‫ﻠ‬‫وﺳ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬ ْ‫ﻢ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﻧ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ٌ‫ﺔ‬ ‫رﺳﻮل‬‫ﷲ‬‫ﻰ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺻ‬‫ﷲ‬﴾‫اﺣﻤد‬ ‫﴿اﺧﺮﺟﻪ‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ‫َﺎ‬‫ﻫ‬َّ‫ﺮ‬ِ‫ﺒ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﻢ‬ّ‫ﻠ‬‫وﺳ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ Dari Umar ra berkata: Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW bertanya: “Ya Rasulullah aku telah melakukan dosa besar, apakah aku bisa bertaubat?”. Rasulullah menjawab: “Apakah engkau mempunyai dua orang tua?”. Dia menjawab: “Tidak”. Beliau bertanya lagi: “Apakah engkau masih mempunyai bibi?”. Dia menjawab: “Ya”. Beliau bersabda: “Hendaklah engkau berbuat baik kepadanya”. (HR Ahmad) Mufradat ُ‫ْﺖ‬‫ﺒ‬َ‫ﻧ‬ْ‫أذ‬ = aku berdosa ٌ‫ﺔ‬َ‫ﺑ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ت‬ = kembali, orang yang beraubat berarti kembali dari kejahatan menuju kebaikan yang diridhai Allah ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﺧ‬ = bibi, saudara dari ibu Penjelasan Hadits di atas menunjukkan bahwa shilatur rahim dapat menghapus dosa sekalipun dosa besar karena shilatur rahim termasuk amal pebuatan baik, dimana perbuatan baik itu dapat menghapus perbuatan buruk seperti yang ditunjukkan oleh firman Allah SWT dalam QS Hud: 114 :‫﴿ﻫﻮد‬ ‫َﺎت‬‫ئ‬ِّ‫ﻴ‬َ‫س‬‫اﻟ‬ َ‫ﻦ‬ْ‫ﺒ‬ِ‫ﻫ‬ْ‫ُﺬ‬‫ﻳ‬ َ‫َﺎت‬‫ﻨ‬َ‫س‬َ‫اﻟح‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬۱۱۱﴾ Sesungguhnya perbutan-perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan- perbuatan yang buruk (dosa). Menurut jumhur ulama, perbuatan buruk yang dapat terhapus dengan amal baik adalah dosa-dosa kecil yang berhubungan dengan Allah. Misalnya berwudhu menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan oleh anggota wudhu
  • 12. tersebut. Dosa besar yang berkaitan dengan Allah tidak bisa terhapus dengan amal baik tersebut melainkan dengan taubat yang sungguh-sungguh taubat. Sedang dosa yang berkaitan denan sesama manusia dapat terhapus dengan penghalalan atau minta maaf baik kesalahan kecil maupun kealahan besar atau dosa besar. Oleh karena itu sangat mungkin maksud dosa yang disebutkan dalam Hadits adalah dosa yang berkaitan dengan sesama manusia. c. Sarana mendekatkan diri kepada Allah ْ‫َﻦ‬‫ﻋ‬‫رﺳﻮل‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ ْ‫ﺖ‬َ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ َ‫ﺔ‬َ‫ش‬ِ‫ئ‬‫َﺎ‬‫ﻋ‬‫ﷲ‬‫ﻰ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺻ‬‫ﷲ‬ُ‫ﻪ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬َ‫و‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻨ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺻ‬َ‫و‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬ ُ‫ل‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻘ‬َ‫ت‬ ِ‫ش‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﻌ‬ْ‫ﺎﻟ‬ِ‫ﺑ‬ ٌ‫ﺔ‬َ‫ﻘ‬َّ‫ﻠ‬َ‫ﻌ‬ُ‫ﻣ‬ ُ‫ﻢ‬ِ‫ﺣ‬َّ‫ﺮ‬‫اﻟ‬ ‫ﻢ‬ّ‫ﻠ‬‫وﺳ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ُ‫ﷲ‬‫ﻲ‬ِ‫ﻨ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﻄ‬َ‫ﻗ‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬َ‫و‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﻄ‬َ‫ﻗ‬ُ‫ﷲ‬ ﴾‫ﻣسﻠﻢ‬ ‫اﺧﺮﺟﻪ‬ ﴿ Dari Aisyah ra berkata: Rasulullah bersabda: Rahim itu bergantung pada arasy, berkata: “Barang siapa yang shilatur Rahim kepadaku, maka Allah shilat kepadanya dan barang siapa yang memutus shilatur Rahim kepadaku, maka Allah memutus shilat kepadanya”. (HR Muslim) Penjelasan Rahim disini maksudnya non pisik yaitu sifat hubungan kerabat atau sanak famili. Rahim ini bergantung atau berdiri di arsy kemudian berkata demikian. Maksud kalimat ini adalah pribahasa arab yang menunjukkan penting dan keagungan rahim. Atau ada kalannya malaikat yang berdiri di arsy dan berkata dalam kata rahim. d. Dimasukkan ke syurga ‫ﻰ‬ّ‫ﻠ‬‫ﺻ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺒ‬َّ‫ﻨ‬‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ٌ‫ل‬ُ‫ﺟ‬َ‫ر‬َ‫ء‬‫ﺎ‬َ‫ﺟ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ َ‫ب‬ْ‫ُﻮ‬‫ﻳ‬َ‫أ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺑ‬َ‫أ‬ ْ‫َﻦ‬‫ﻋ‬‫ﷲ‬ِ‫ﺔ‬َّ‫ﻨ‬ِ‫اﻟﺠ‬ َ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ْ‫ﻲ‬ِ‫ﻨ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻧ‬ْ‫د‬ُ‫ﻳ‬ ُ‫ﻪ‬ُ‫ﻠ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﻋ‬َ‫أ‬ ٍ‫ل‬َ‫ﻤ‬َ‫ﻋ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻨ‬َّ‫ﻟ‬ُ‫د‬ َ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﻢ‬ّ‫ﻠ‬‫وﺳ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫ﻗﺎل‬ ِ‫ﺎر‬َّ‫ﻨ‬‫اﻟ‬ َ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻧ‬ُ‫د‬ِ‫ﻋ‬‫ﺎ‬َ‫ﺒ‬ُ‫ﻳ‬َ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ﺒ‬ْ‫ﻌ‬َ‫ت‬َ‫ﷲ‬‫﴿ﻣﺘفق‬ َ‫ﻚ‬ُ‫ﻤ‬ِ‫ﺣ‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ذ‬ ُ‫ل‬ِ‫َص‬‫ت‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫ﺎ‬‫ك‬َّ‫ز‬‫اﻟ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ت‬ْ‫ؤ‬ُ‫ت‬َ‫و‬ َ‫ة‬ َ‫َّال‬‫ص‬‫اﻟ‬ ُ‫ﻢ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻘ‬ُ‫ت‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬ً‫ئ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫ك‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ش‬ُ‫ت‬ َ‫ال‬ ﴾‫ﻋﻠﻴﻪ‬
  • 13. Dari Abi ayub berkata: Ada seorang laki-laki dating kepada Rasululllah SAW berkata: “Tunjukkanlah aku suatu amal yang aku lakukan yang dapat mendekatkan aku ke syurga dan menjauhkan aku dari neraka”, beliau menjawab: “engku menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan shilatur Rahim kepada keluargamu”.(HR Mutafaq ‘alaih) Mufradat ‫ﻲ‬ِ‫ﻨ‬َّ‫ﻟ‬ُ‫د‬ = tunjukkanlah aku, kalimat mohon petunjuk kepada Rasul ْ‫ﻲ‬ِ‫ﻨ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻧ‬ْ‫د‬ُ‫ﻳ‬ = mendektkan aku ‫ﻲ‬ِ‫ﻧ‬ُ‫د‬ِ‫ﻋ‬‫ﺎ‬َ‫ﺒ‬ُ‫ﻳ‬َ‫و‬ = dan menjauhkan aku َ‫ﻚ‬ُ‫ﻤ‬ِ‫ﺣ‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ذ‬= Dza disini maksudnya orang yang mempunyai hubungan rahim dengan kamu. Penjelasan Shilatur rahim adalah salah satu sebab seseorang masuk surga sebagaimana yang disebut Nabi dalam hadits tersebut. Menyembah hanya kepada Allah dengan tidak menyekutukan-Nya dan mendirikan shalat adalah hubungan dengan Allah, sedangkan zakat dan shilatur rahim adalah ibadah sosial yang berhubungan dengan sesama manusia.
  • 14. B. Berbakti Kepada Orang Tua 1. Berbakti kepada Orang Tua Hormat kepada orang tua adalah salah satu kewajiban setiap anak yang dilahirkan. Hormat berarti menghargai dan mematuhi segala harapan dan keinginan orang tua selama hal itu benar dan bertujuan baik. Dalam islam, berbuat baik kepada orang tua lebih didahulukan sebelum berbuat baik kepada saudara- saudara dan kerabat lain. Beberapa ayat dan hadits memerintahkan untuk berbuat baik kepada orang tua setelah menyembah Allah. Hal ini menunjukkan akan penting dan agungnya menghormati orang tua. Manusia tidak mungkin bisa bersyukur kepada Allah jika tidak pandai bersyukur kepada sesama manusia. Berbuat baik kepada orang tua adalah shilatur rahim khusus secara internal yang berkaitan dengan darah dan agama. Allah berfirman dalam QS Luqman ayat 14: َ‫ﻋ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻓ‬ ُ‫ﻪ‬ُ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ص‬ِ‫ﻓ‬َ‫و‬ ٍ‫ﻦ‬ْ‫ﻫ‬َ‫و‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬ً‫ﻨ‬ْ‫ﻫ‬َ‫و‬ ُ‫ﻪ‬ُّ‫ﻣ‬ُ‫أ‬ ُ‫ﻪ‬ْ‫ﺘ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻤ‬َ‫ﺣ‬ ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻳ‬َ‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ِ‫ﺑ‬ َ‫ﺎن‬َ‫س‬ْ‫ﻧ‬ِ ْ‫اإل‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻴ‬ّ‫ص‬‫اﻟ‬َ‫و‬َ‫و‬َ‫ﻚ‬ْ‫ﻳ‬‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ِ‫ﻟ‬َ‫و‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻟ‬ْ‫ﺮ‬ُ‫ك‬ْ‫ﺷ‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ْﻦ‬‫ﻴ‬َ‫ﻣ‬‫ﺎ‬ :‫ﻦ‬ٓ‫ﻤ‬‫﴿ﻟﻘ‬ ُ‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ص‬َ‫ﻤ‬ْ‫اﻟ‬ َّ‫ﻲ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬۱١﴾ “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. 2. Amal yang Paling Dicintai Allah ِ‫د‬ْ‫ﺒ‬َ‫ﻋ‬ ْ‫َﻦ‬‫ﻋ‬ِ‫ﷲ‬‫ﻰ‬ّ‫ﺻﻠ‬ َّ‫ﻲ‬ِ‫ﺒ‬َّ‫ﻨ‬‫اﻟ‬ ُ‫ﺖ‬ْ‫ﻟ‬َ‫أ‬َ‫ﺳ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ٍ‫د‬ْ‫ُﻮ‬‫ﻌ‬ْ‫س‬َ‫ﻣ‬ ِ‫ْﻦ‬‫ﺑ‬‫ﷲ‬‫ﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ُّ‫ب‬َ‫ﺣ‬َ‫أ‬ ِ‫ل‬َ‫ﻤ‬َ‫ﻌ‬ْ‫اﻟ‬ ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ﻢ‬ّ‫وﺳﻠ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ِ‫ﷲ‬ُ‫ة‬ َ‫ّال‬‫ص‬‫اﻟ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ َ‫ﻬ‬ِ‫ﺘ‬ْ‫ﻗ‬َ‫و‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ِ‫ْل‬‫ﻴ‬ِ‫ﺒ‬َ‫ﺳ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻓ‬ ُ‫د‬‫ﺎ‬َ‫ﻬ‬ِ‫ﺠ‬ْ‫اﻟ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ٌّ‫ي‬َ‫أ‬ َّ‫ﻢ‬ُ‫ث‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ِ‫ْﻦ‬‫ﻳ‬َ‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ْ‫اﻟ‬ُّ‫ﺮ‬ِ‫ﺑ‬ َّ‫ﻢ‬ُ‫ث‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ٌّ‫ي‬َ‫أ‬ َّ‫ﻢ‬ُ‫ث‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ‫ﺎ‬ِ‫ﷲ‬َّ‫ﻦ‬ِ‫ﻬ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻨ‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ﺣ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ﴾‫اﻟﺒﺨﺎري‬ ‫﴿أﺧﺮﺟﻪ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻧ‬‫اد‬َ‫ز‬َ‫ﻟ‬ ُ‫ﻪ‬ُ‫ت‬ْ‫د‬َ‫َز‬‫ﺘ‬ْ‫ﺳ‬‫ا‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻟ‬َ‫و‬ Dari Abdillah bin Mas’ud ra berkata: Aku bertanya kepada Nabi SAW: Amal apa yang lebih dicintai Allah?. Beliau menjawab: “shalat pada waktunya”. Dia bertanya lagi: kemudian amal apa lagi?. Beliau menjawab: “berbuat baik kepada orang tua”. Dia bertanya lagi: Kemudian apa lagi?. Beliau menjawab jihad di jalan Allah. Ibnu Mas’ud berkata: Beliau memberitakan kepadaku beberapa hal tersebut, andaikata aku minta tambah sungguh beliau akan menambahkan lagi. (HR Bukhari)
  • 15. Mufradat ‫ﻰ‬َ‫ﻟ‬ِ‫إ‬ ُّ‫ب‬َ‫ﺣ‬َ‫أ‬ِ‫ﷲ‬ = lebih dicintai maksudnya lebih dekat kepada Allah ‫ﺎ‬َ‫ﻬ‬ِ‫ﺘ‬ْ‫ﻗ‬َ‫و‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ة‬ َ‫اﻟصّال‬= shalat pada waktunya ُ‫د‬‫ﺎ‬َ‫ﻬ‬ِ‫ﺠ‬ْ‫اﻟ‬ = usaha yang sungguh-sungguh di jalan Allah Hadist diatas menunjukkan dialog antara seorang sahabat yang bernama Abdullah bin Mas’ud dengan Rasulullah saw. Masalah yang dibahas dalam dialog tersebut mengenai amal yang paling dicintai Allah. Maksud dicintai Allah adalah lebih dekat kepada Allah yang berarti lebih afdhal. Seorang sahabat yang kritis dan selalu merindukan amal shaleh memberikan pertanyaan demi pertanyaan kepada nabi, karena tidak puas dengan satu jawaban amal shaleh saja. Nabi pun dengan sabar melayani dan perlahan-lahan menjawabnya dengan pasti. Ada tiga amalan yang paling dicintai Allah yaitu shalat pada waktunya, berbuat baik kepada orang tua, dan jihad di jalan Allah. a. Shalat pada waktunya Shalat merupakan kewajiban bagi setiap muslim di dunia. Salah satu syarat wajib shalat yaitu mengetahui telah masuk waktu shalat. Oleh karena itu, shalat pada waktunya menempati posisi pertama dari amal-amal yang lebih dicintai Allah. Dijelaskan firman Allah dalam QS. al-Nisa’ (4: 103) :‫سﺎء‬ّ‫ﻨ‬‫﴿اﻟ‬ ‫ﺎ‬ً‫ت‬‫ﻮ‬ُ‫ﻗ‬ْ‫ﻮ‬َ‫ﻣ‬ ‫ًﺎ‬‫ﺑ‬‫َﺎ‬‫ﺘ‬ِ‫ك‬ َ‫ﻦ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﻨ‬ِ‫ﻣ‬ْ‫ؤ‬ُ‫ﻤ‬ْ‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ْ‫َﺖ‬‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫ك‬ َ‫ة‬ َ‫َّال‬‫ص‬‫اﻟ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬۱٠١﴾ “Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiaban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. Shalat pada awal waktunya lebih afdhal daripada pada waktunya terutama di tempat umum seperti mesjid dan mushalla yang dilaksanakan secara jamaah. Hal itu karena beberapa alasan, antara lain: 1. Pada awal waktu akan lebih mudah mengumpulkan jamaah ke masjid; 2. Bersegera dalam kebaikan menumbuhkan semangat beribadah termasuk tandanya orang beriman; 3. Tandanya lebih mencintai ibadah;
  • 16. 4. Shalat Rasulullah selalu pada awal waktu; dan 5. Mendidik disiplin dalam beribadah dan dalam segala pekerjaan. Kecuali jika ada halangan atau kesibukan tertentu atau ada kesepakatan jamaah seperti ada majelis pengajian yang belum selesai pada saat awal waktu shalat, maka dapat dilaksanakan bergantung pada kesepakatan jamaah asal tidak keluar dari waktunya. b. Berbuat baik kepada orang tua Shalat berhubungan dengan Allah, sementara berbuat baik kepada orang tua berhubungan dengan sesama manusia. Permasalahan yang brhubungan dengan Allah lebih didahulukan dari permasaahan yang brhubungan dengan manusia. Berikut ini ayat yang menerangkan setelah perintah menyembah Allah baru kemudian berbuat baik kepada kedua orang tua. ‫وا‬ُ‫د‬ُ‫ﺒ‬ْ‫ﻋ‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ﷲ‬‫ى‬ِ‫ذ‬ِ‫اﻟﺠﺎر‬َ‫و‬ ِ‫ﻴﻦ‬ِ‫ك‬‫ﺎ‬َ‫س‬َ‫ﻤ‬ْ‫اﻟ‬َ‫و‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻣ‬‫َﺎ‬‫ﺘ‬َ‫ﻴ‬ْ‫اﻟ‬َ‫و‬ ‫ﻰ‬َ‫ﺑ‬ْ‫ﺮ‬ُ‫ﻘ‬ْ‫اﻟ‬ ‫ى‬ِ‫ﺬ‬ِ‫ﺑ‬ِ‫و‬ ‫ﺎ‬ً‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫س‬ْ‫ﺣ‬ِ‫إ‬ ِ‫ْﻦ‬‫ﻳ‬َ‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ْ‫ﺎﻟ‬ِ‫ﺑ‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬ً‫ئ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﺷ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ا‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ك‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ش‬ُ‫ت‬ َ‫ال‬َ‫و‬ ُ‫ﺠ‬ْ‫اﻟ‬ِ‫ﺎر‬َ‫ﺠ‬ْ‫اﻟ‬َ‫و‬ ‫ﻰ‬َ‫ﺑ‬ْ‫ﺮ‬ُ‫ﻘ‬ْ‫اﻟ‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ك‬ُ‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ْ‫ﻳ‬َ‫أ‬ ْ‫ﺖ‬َ‫ك‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻣ‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬َ‫ﻮ‬ِ‫ﻠ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﺒ‬َّ‫س‬‫ﺎﻟ‬ِ‫ﻨ‬ْ‫ﺑ‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ب‬ْ‫ﻨ‬َ‫ﺠ‬ْ‫ﺎﻟ‬ِ‫ﺑ‬ ِ‫ب‬ِ‫َّﺎﺣ‬‫ص‬‫اﻟ‬َ‫و‬ ِ‫ب‬ُ‫ﻨ‬َ‫ﷲ‬َ‫ﺎن‬َ‫ك‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬ ُّ‫ب‬ِ‫ُح‬‫ﻳ‬ َ‫ال‬ :‫سﺎء‬ّ‫ﻨ‬‫﴿اﻟ‬ ‫ًا‬‫ر‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﺨ‬َ‫ﻓ‬ ً‫َﺎال‬‫ﺘ‬ْ‫ﺨ‬ُ‫ﻣ‬١٨﴾ Sembahlah Allah dan janganlah kamu memperskutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. (QS An Nisa: 36) Redaksi hadits maupun ayat di atas menunjukkan betapa agung dan tingginya berbuat baik kepada orang tua yang dijatuhkan setelah perintah menyembah kepada Allah. Orang tua adalah manusia pertama yang paling berhak menerima kebaikan dari anak-anaknya. Hormat kepada orang tua berarti menghargai perintah dan larangan-larangannya, mengindahkan pembicaraan dan tidak memotong pembicaraan orang tua. Kewajiban anak
  • 17. terhadap orang tua dalam Kitab Tabih al Ghafilin oleh al Samarqandi, antara lain: 1) Memberi makan jika salah satunya membutuhkan 2) Memberi pakaian jika diperlukan dan jika anak ada kemampuan :‫ﻦ‬ٓ‫ﻤ‬‫﴿ﻟﻘ‬ ‫ﺎ‬ً‫ﻓ‬ْ‫ُو‬‫ﺮ‬ْ‫ﻌ‬َ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻴ‬ْ‫ﻧ‬ُّ‫د‬‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬ِ‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﻬ‬ْ‫ﺒ‬ِ‫ﺣ‬‫ﺎ‬َ‫ﺻ‬َ‫و‬۱١﴾ “Dan pergaulilah keduanya dengan baik” 3) Berkhidmah atau melayaninya ketika perlu dilayani 4) Menjawab dan hadir ketika dipanggil 5) Taat ketika diperintah selagi tidak maksiat. Dalam ayat QS. Luqman / 31 : 15, Allah berfirman : :‫ﻦ‬ٓ‫ﻤ‬‫﴿ﻟﻘ‬ ...‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﻬ‬ْ‫ﻌ‬ِ‫ﻄ‬ُ‫ت‬ َ‫ال‬َ‫ﻓ‬ ٌ‫ﻢ‬ْ‫ﻠ‬ِ‫ﻋ‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺑ‬ َ‫ﻚ‬َ‫ﻟ‬ َ‫ْﺲ‬‫ﻴ‬َ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺑ‬ َ‫ك‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ش‬ُ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ َ‫َاك‬‫د‬َ‫ﺎﺣ‬َ‫ﺟ‬ ْ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬۱١﴾ “ Dan jika keduanya memaksmu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya.” Sesuai dengan Hadist yang diriwayatkan Ahmad disebutkan Nabi bersabda : ْ‫ﻌ‬َ‫ﻣ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻓ‬ ٍ‫ق‬‫ﻮ‬ُ‫ﻠ‬ْ‫ﺨ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﻟ‬ َ‫ﺔ‬َ‫ﻋ‬‫ﺎ‬َ‫ط‬ َ‫ال‬‫ﺔ‬َ‫ﻴ‬ِ‫ص‬ِ‫ﷲ‬﴾‫اﺣﻤد‬ ‫﴿اﺧﺮﺟﻪ‬ َّ‫ل‬َ‫ﺟ‬َ‫و‬َّ‫ز‬َ‫ﻋ‬ “Tidak ada taat kepada makhluk itu wajib dalam maksiat kepada Allah” 6) Berbicara dihadapannya dengan lemah lembut tidak boleh dengan suara kasar dan keras 7) Tidak memanggilnya dengan namanya akan tetapi dengan jabatannya yang terhormat 8) Berjalan di belakangnya tidak boleh di hadapan atau di sampingnya kecuali dengan izin dari padanya
  • 18. 9) Berbuat sesuatu yang menyenangkan orangtuanya sebagaimana menyenangkan untuk dirinya dan menghindarkan yang membencikannya sebagaimana membencikan dirinya 10) Memohonkan pengampunan kepadanya setiap mohon pengampunan untuk dirinya baik orang tua masih hidup maupun telah meninggal. Memohonkan pengampunan kepada orang tua ini paling tidak sehari semalam 5 kali setiap selesai shalat wajib. Doa yang dibaca minimal seperti yang dianjurkan para ulama : ‫ًا‬‫ﺮ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫غ‬َ‫ﺻ‬ ْ‫ﻲ‬ِ‫ﻧ‬‫ﺎ‬َ‫ﻴ‬َّ‫ﺑ‬َ‫ر‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬َ‫ك‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﻬ‬ْ‫ﻤ‬َ‫ﺣ‬ْ‫ار‬َ‫و‬ َّ‫ي‬َ‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ِ‫ﻟ‬َ‫و‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﻟ‬ْ‫ﺮ‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ ِّ‫ب‬َ‫ر‬ “ Wahai Tuhan! Ampunilah dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku ketika aku kecil. ” Sedangkan kewajiban anak terhadap orang tua yang telah meninggal dunia yaitu : 1) Anak tetap menjadi orang shaleh karena tidak ada yang lebih dicintai orang tua dari pada keshalehan anaknya. 2) Bersilaturahim kepada kerabat orang tua dan teman-temannya ketika masih hidup Diriwayatkan dari Nabi bahwasannya beliau bersabda : ﴾‫ﻣسﻠﻢ‬ ‫اﺧﺮﺟﻪ‬ ﴿ ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫ﺑ‬َ‫أ‬ ِّ‫د‬ُ‫و‬ َ‫ل‬ْ‫ﻫ‬‫أ‬ ِ‫د‬َ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ْ‫اﻟ‬ ُ‫ﺔ‬َ‫ﻠ‬ِ‫َّﺻ‬‫ﺮ‬ِ‫ﺒ‬‫َّاﻟ‬‫ﺮ‬َ‫ﺑ‬َ‫أ‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ “Sesungghnya sebaik-baik perbuatan berbakti kepada orang tua adalah seorang anak yang menyambung persaudaraan dengan keluarga yang dicintai bapaknya. ” 3) Memohonkan pengampunan, mendoa’kan dan bersedekah untuk kedua orang tua. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abi Usayd Mallik bin Rabi’ah al- Sai’dy berkata : ketika dihadapan Nabi ada seorang laki-laki dari Bani Salamah bertanya : Ya Rasulullah apakah aku masih bisa berbuat baik kepada orang tuaku yang telah meninggal beliau menjawab :
  • 19. ُ‫ذ‬‫ﺎ‬َ‫ف‬ْ‫ﻧ‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ُ‫ﻬ‬َ‫ﻟ‬ُ‫ر‬‫ﺎ‬َ‫ف‬ْ‫غ‬ِ‫ﺘ‬ْ‫ﺳ‬ِ ْ‫اإل‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﻬ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ُ‫ة‬ َ‫َّال‬‫ص‬‫اﻟ‬ ْ‫ﻢ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﻧ‬َ‫ال‬ ْ‫ﻲ‬ِ‫ﺘ‬َّ‫ﻟ‬‫ا‬ ِ‫ﻢ‬ِ‫ﺣ‬َّ‫ﺮ‬‫اﻟ‬ ُ‫ﺔ‬َ‫ﻠ‬ِ‫ﺻ‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﻫ‬ِ‫د‬ْ‫ﻌ‬َ‫ﺑ‬ ْ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﻫ‬ِ‫د‬ْ‫ﻬ‬َ‫ﻋ‬ ﴾‫واﺑﻮدود‬ ‫اﻟﺒﺨﺎري‬ ‫﴿أﺧﺮﺟﻪ‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﻬ‬ِ‫ﻘ‬ْ‫ﻳ‬ِ‫د‬َ‫ﺻ‬ ُ‫م‬‫ا‬َ‫ﺮ‬ْ‫ك‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﻬ‬ِ‫ﺑ‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ُ‫ل‬َ‫ﻮﺻ‬ُ‫ت‬ “Ya yaitu shalat atas mereka, membacakan istighfar, memenuhi janjinya setelah meninggal shiltur raim kepada kerabat yang tidak dishlah keculi oleh mereka dan memuliakan teman-teman mereka”. (Bukhari dan HR Abu Duad) Berbuat baik kepada orang tua merupakan perbuatan yang lebih disukai Allah bahkan merupakan kewajiban bagi setiap anak, terutama terhadap ibunya. c. Jihad di jalan Allah Jihad artinya adalah usaha sungguh-sungguh untuk menempuh suatu tujuan. Jihad al-Nafsi melawan atau menaklukkan hawa nafsu dan jihad melawan syetan. Jika makna jihad diartikan melawan musuh berarti ragam jihad ada beberapa macam, yaitu: 1) Jihad melawan musuh hawa nafsu yang mengajak kepada keburukan; 2) Jihad melawan musuh orang kafir yang memusuhi umat islam; 3) Jihad melawan musuh berupa syetan; dan 4) Jihad melawan tindakan kejahatan. Konteks jihad dalam hadits adalah jihad melawan musuh orang-orang kafir yang memusuhi umat islam. Interpretasi ini dilakukan dengan hadits lain yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar ada seorang laki-laki datang (pamit jihad) kepada Nabi berkata: “Aku ingin jihad”, Beliau bertanya: “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?”. Sahut laki-laki itu: “Ya”. Rasul menjawab: “Hendaknya kamu mengurus atau berbuat baik kepada kedua orang tuamu kemudian baru jihad”. Dari sini jelas bahwa seorang laki-laki boleh jihad karena berbuat baik kepada orang tuanya.
  • 20. 3. Durhaka Kepada Kedua Orang Tua َ‫ﻲ‬ِ‫ﺿ‬َ‫ر‬ ‫ة‬َ‫ﺮ‬ْ‫ك‬َ‫ﺑ‬ ‫ﻲ‬ِ‫ﺑ‬َ‫أ‬ ْ‫َﻦ‬‫ﻋ‬ُ‫ﷲ‬‫ﻰ‬ّ‫ﺻﻠ‬ ُّ‫ﻲ‬ِ‫ﺒ‬ّ‫ﻨ‬‫ﻟ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ُ‫ﻪ‬ْ‫ﻨ‬َ‫ﻋ‬‫ﷲ‬‫ﻰ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺑ‬ ‫ا‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻟ‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ ‫ﺎ‬ً‫ث‬ َ‫ال‬َ‫ث‬ ِ‫ﺮ‬ِ‫ئ‬‫ﺎ‬َ‫ﺒ‬َ‫ك‬ْ‫اﻟ‬ ِ‫ﺮ‬َ‫ﺒ‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ِ‫ﺑ‬ ْ‫ﻢ‬ُ‫ك‬ُ‫ﻌ‬ِّ‫ﺒ‬َ‫ﻧ‬ُ‫أ‬ َ‫ال‬َ‫أ‬ ‫ﻢ‬ّ‫وﺳﻠ‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ‬ ُ‫ل‬‫ُﻮ‬‫ﺳ‬َ‫ﺎر‬َ‫ﻳ‬‫ﷲ‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ﺮ‬ْ‫ﺷ‬ِ ْ‫اإل‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ِ‫ﷲ‬ِ‫ر‬ْ‫و‬ُّ‫اﻟز‬ ُ‫ل‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻗ‬َ‫و‬ َ‫ال‬َ‫أ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬ً‫ئ‬ِ‫ك‬َّ‫ﺘ‬ُ‫ﻣ‬ َ‫ﺎن‬َ‫ك‬َ‫و‬ َ‫ﺲ‬َ‫ﻠ‬َ‫ﺟ‬َ‫و‬ ِ‫ْﻦ‬‫ﻳ‬َ‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ْ‫اﻟ‬ ُ‫ق‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻘ‬ُ‫ﻋ‬َ‫و‬‫ﺎ‬َ‫ﻤ‬َ‫ﻓ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ﴾‫اﻟﺒﺨﺎرى‬ ‫﴿أﺧﺮﺟﻪ‬ َ‫َﺖ‬‫ك‬َ‫ﺳ‬ ُ‫ﻪ‬َ‫ﺘ‬ْ‫ﻴ‬َ‫ﻟ‬ ‫َﺎ‬‫ﻨ‬ْ‫ﻠ‬ُ‫ﻗ‬ ‫ﻰ‬َّ‫ﺘ‬َ‫ﺣ‬ ‫َﺎ‬‫ﻫ‬ُ‫ر‬ِّ‫ﺮ‬َ‫ك‬ُ‫ﻳ‬ َ‫ال‬َ‫ز‬ Dari Abi Bakrah ra. berkata: Nabi saw bersabda: “Maukah kalian aku beritahu tentang di antara dosa-dosa yang paling besar?” (3kali). Mereka menjawab: “Ya, ya Rasulullah”. Beliau bersabda: “Yaitu menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua”. Lantas beliau duduk dan bersandar kemudian melanjutkan sabdanya: “dan perkataan dusta”. Dia berkata: beliau mengulang-ulanginya sehingga kami katakan barang kali diam. Mufradat ِ‫ﺮ‬ِ‫ئ‬‫ﺎ‬َ‫ﺒ‬َ‫ك‬ْ‫اﻟ‬ ِ‫ﺮ‬َ‫ﺒ‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ِ‫ﺑ‬= dosa besar yang paling besar, yaitu dosa yang ada ancaman keras dalam al Quran atau Hadits ِ‫ْﻦ‬‫ﻳ‬َ‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻮ‬ْ‫اﻟ‬ ُ‫ق‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻘ‬ُ‫ﻋ‬َ‫و‬= kata ‘uquq dari kata al-‘aqq mengandung makana al-qath’u asal artinya memotong seolah anak memotong kata-katanya kepada orang tua. Disini diartikan durhaka atau menyakiti orang tua, baik dengan perbuatan atau perkataan. ِ‫ر‬ْ‫و‬ُّ‫اﻟز‬ ُ‫ل‬ْ‫ﻮ‬ُ‫ﻗ‬َ‫و‬=perkataan dusta atau membohongi orang lain. Penjelasan Suatu metode Nabi dalam menyampaikan berita dengan mangajukan pertanyaan terlebih dahulu. Pertanyaan yang tujuannya untuk membangkitkan semangat mereka agar menunggu-nunggu dan merindukan apa yang akan diberikan itu. Dalam islam, dosa ada dua macam, yaitu: a. Dosa kecil, dinamakan karena dampak negatif/mafsadah yang ditimbulakannya kecil, ancaman hukman tidak terlalu keras dan cara penghapusannya ringan dibandingkan dengan dosa besar yakni dengan amal sholeh. b. Dosa besar, dinamakan dosa besar karena dampak/mafsadah yang ditimbulkannya besar, ancaman hukuman sangat keras dan diterangkan dalam al-Qur’an dan hadits dan cara penghapusannya lebih berat yakni dengan bertaubat.
  • 21. Dosa besar yang terdapat dalam hadits ada tiga, yaitu: a. Menyekutukan Allah Akidah yang murni percaya bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, segala sesuatu yang terjadi dikehendaki Allah dan yang tidak terjadi tidak dikehendaki Allah. َ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ﷲ‬‫ﺎ‬ِ‫ﺑ‬ ْ‫ك‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ش‬ُ‫ﻳ‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻣ‬َ‫و‬ ُ‫ء‬‫ﺎ‬َ‫ش‬َ‫ﻳ‬ ْ‫ﻦ‬َ‫ﻤ‬ِ‫ﻟ‬ َ‫ﻚ‬ِ‫ﻟ‬ ٰ‫ذ‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫د‬‫ﺎ‬َ‫ﻣ‬ُ‫ﺮ‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ﻳ‬َ‫و‬ ِ‫ﻪ‬ِ‫ﺑ‬ َ‫ك‬ِ‫ﺮ‬ْ‫ش‬ُ‫ﻳ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ﺮ‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ﻳ‬ َ‫ال‬ِ‫ﷲ‬‫ﺎ‬ً‫ﻤ‬ْ‫ﻴ‬ِ‫َظ‬‫ﻋ‬‫ﺎ‬ً‫ﻤ‬ْ‫ث‬ِ‫إ‬ ‫ى‬َ‫َﺮ‬‫ﺘ‬ْ‫ﻓ‬‫ا‬ِ‫د‬َ‫ﻘ‬َ‫ﻓ‬ Sesungguhnya Allah tidak akan mengamouni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang menyekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS an Nisa: 48) b. Durhaka Kepada Orang Tua Termasuk durhaka kepada orang tua yang mencaci orang tuanya sendiri, sebagaimana Hadits yang diriwayatkan al-Turmudzi dari Abdillah bin ‘Amr berkata bahwa rasulillah saw bersabda: ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻳ‬َ‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ ُ‫ل‬ُ‫ﺟ‬َّ‫ﺮ‬‫اﻟ‬ َ‫ﻢ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ش‬َ‫ﻳ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ﺮ‬ِ‫ئ‬‫ﺎ‬َ‫ﺒ‬َ‫ك‬‫اﻟ‬ َ‫ﻦ‬ِ‫ﻣ‬ُ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﻗ‬ُ‫ل‬‫ُﻮ‬‫ﺳ‬َ‫ﺎر‬َ‫ﻳ‬‫ﷲ‬ُّ‫ُب‬‫س‬َ‫ﻳ‬ ْ‫ﻢ‬َ‫ﻌ‬َ‫ﻧ‬ َ‫ﺎل‬َ‫ﻗ‬ ِ‫ﻪ‬ْ‫ﻳ‬َ‫د‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬َ‫و‬ ُ‫ل‬ُ‫ﺟ‬َّ‫ﺮ‬‫اﻟ‬ ُ‫ﻢ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ش‬َ‫ﻳ‬ ْ‫ل‬َ‫ﻫ‬َ‫و‬ ‫ﺣدﻳث‬ ‫ﻫﺬا‬ ‫ﻋﻴسﻰ‬ ‫أﺑﻮ‬ ‫ﻗﺎل‬ ‫اﻟﺘﺮﻣﺬى‬ ‫﴿أﺧﺮﺟﻪ‬ ُ‫ﻪ‬َّ‫ﻣ‬ُ‫أ‬ ُّ‫ُب‬‫س‬َ‫ﻴ‬َ‫ﻓ‬ ُ‫ﻪ‬َّ‫ﻣ‬ُ‫أ‬ ُ‫ﻢ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ش‬َ‫ﻳ‬َ‫و‬ ُ‫ہ‬‫ﺎ‬َ‫ﺑ‬َ‫أ‬ ُ‫ﻢ‬ُ‫ﺘ‬ْ‫ش‬َ‫ﻴ‬َ‫ﻓ‬ ِ‫ُل‬‫ﺟ‬َّ‫ﺮ‬‫ﺎاﻟ‬َ‫ﺑ‬َ‫أ‬ ﴾‫ﺻحﻴح‬ ‫ﺣسﻦ‬ "Di antara dosa besar adalah seseorang laki-laki mencaci kedua orang tuanya”. Mereka bertanya : Ya Rasulullah apakah ada seseorang mencaci kepada kedua orang tuanya? Beliau menjawab: “ Ya ada, yaitu seseorang mencaci bapak laki-laki lain, maka ia membalas mencaci bapaknya, seseorang mencaci ibu orang lain, maka ia membalas mencaci ibunya”. (HR al- Turmudzi dan berkata ini Hadits Hasan Shahih) Mencaci orang tua adakalanya langsung dan adakalanya tidak langsung. Cacian yang tidak langsung sebagaimana yang disebutkan dalam Hadits di atas, yaitu dengan mencaci bapaknya orang lain, otomatis orang lain itu akan
  • 22. membalas mencaci bapaknya orang tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cacian terhadap bapak orang tersebut karena ulah anaknya sendiri. Cacian yang seperti itu termasuk durhaka kepada orang tua dan termasuk dosa besar. c. Perkataan dusta Perkataan dusta ini termasuk dosa besar yang paling besar ketiga setelah syirik menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua. Dalam periwayatan lain disebutkan perkataan dusta dan saksi palsu. Keduanya sama yakni berkata dusta dan bohong. Dusta itu artinya berkata tidak benar, tidak jujur atau diartikan perkataan tidak sesuai dengan keyataan.
  • 23. Bab III Kesimpulan Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa shilatur rahim adalah perbuatan baik yang dilakukan dalam rangka menegakkan persatuan dan perdamaian, baik terhadap kerabat dekat, sesama muslim, maupun non muslim. Hukum silatur rahim bisa wajib apabila kondisinya sangat mendesak, dan bisa juga menjadi sunah. Diantara keutamaan silatur rahim adalah dimurahkan rizki, dipanjangkan umur, menghapus dosa, mendekatkan diri kepada Allah dan mendatangkan rahmat dan memasukkan dalam surga. Selain itu, ada pula amalan yang paling dicintai oleh Allah salah satunya yaitu berbuat baik kepada orang tua. Berbuat baik kepada orang tua tidak hanya ketika orang tua kita masih hidup, tetapi juga ketika setelah meninggal dunia. Sedangkan diantara dosa yang paling besar adalah durhaka kepada orang tua yang berarti tidak hormat, tidak taat, dan merendahkan orang tua, termasuk mencaci bapak orang lain. Akibat dari durhaka kepada orang tua yaitu tidak selamat dunia dan akhiratnya. Sumber: Modul Pembelajaran untuk Mahasiswa Semester 2