Tulisan ini membahas tentang pengertian husnuzan dan suuzan dalam Islam, yaitu berprasangka baik dan buruk. Husnuzan berarti berprasangka baik dan wajib dilakukan terhadap Allah dan Rasul-Nya, sedangkan terhadap sesama manusia boleh dilakukan. Sebaliknya, suuzan atau berprasangka buruk dilarang karena dapat merusak hubungan. Tulisan ini juga menjelaskan dampak positif husnuzan seperti memper
1. PENGERTIAN HUSNUZAN DAN SUUZAN, HUKUM DAN DALINYA SERTA DAMPAKNYA
Islam adalah sumber dari segala sumber pendidikan akhlak terpuji, baik terhadap Allah, sesama manusia dan juga pada makhluk y ang lain
y ang diciptakan oleh Allah di muka bumi ini. Berbicara dengan akhlak khususny a y ang berhubungan dengan sesama manusia, bany ak
macamny a y ang diantarany a adalah husnuzan. Dalam hidup bermasy arakat tidak jarang kita mendengar bahkan kita sendiri y ang mengalaminy a
tentang husnuzan. Pada tulisan dibawah ini kami akan mencoba memgungkap apa dan bagaimana husnuzan.
Pengertian Husnuzan
Kata husnuzan berasal dari laf al "Husnun" (baik) dan "Adzannu" (prasangka). Dengan demikian husnuzan berarti prasangka, perkiraan,
dugaan baik. Maksudny a berpandangan y ang mulia terhadap apa y ang ada dipikiran atau berprasangka baik terhadap apa y ang menimpa
diriny a meskinpun apa y ang menimpany a itu sangat membebaniny a.
Dalam kehidupan bermasy arakat, mutlak memerlukan hubungan baik dengan sesama baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam
masy arakat, karena dengan hubungan y ang baik dengan lingkungan keluarga dan masy arakat adalah sy arat terwujudny a gotong roy ong
sehingga dengan hidup gotong roy ong tersebut dapat memenuhi kebutuhan masing-masing pihak.
Salah satu cara untuk menjalin hubungan baik dengan sesama anggota masy arakat adalah husnuzan (selalu berprasangka y ang baik).
Adapun lawan kata dari husnuzan adalah suuzan y akni berprasangka buruk terhadap seseorang y ang dapat berakibat buruk terhadap hubungan
persaudaraan dalam masy arakat.
Hukum Husnuzan
Hukum husnuzan terbagi atas dua y aitu :
1.Husnuzan terhadap Allah dan Rasulnya
Adapun hukum dari husnuzan terhadapa Allah dan Rasulny a adalah hukumny a wajib. Artiny a setiap muslim dan muslimat wajib memiliki
husnuzan (prasangka baik) kepada Allah dan Rasulny a dengan cara :
1. Mey akini dengan sepenuh hati bahwa semua perintah Allah dan Rasulny a (perintah agama) adalah untuk kebaikan manusia itu
sendiri
2. Mey akini dengan sepenuh hati bahwa semua y ang dilarang oleh agama pasti berakibat buruk jika dilanggar
3. Mey akini bahwa apapun cobaan y ang diberikan Allah kepada manusia ada hikmahny a dan manusia harus ikhlas menerima, karena
disaat manusia diberikan cobaan itu artiny a Allah masih memperhatikan kita.
2.Husnuzan kepada sesama manusia
Adapun husnuzan kepada sesama manusia hukumny a adalah mubah atau jaiz (boleh dilakukan). Husnuzan kepada sesama manusia berarti
menaruh kepercay aan atau mengira bahwa dia telah berbuat suatu kebaikan, dan menaruh kepercay aan terhadapa orang lain serta selalu
mengembangkan sikap baik dalam lingkungan, baik dalam lingkungan keluarga sendiri maupun dalam lingkungan dimana kita berada dan
2. sekitarny a sehingga terjalin hidup y ang ny aman. Oleh sebab itu, husnuzan berdampak positif, baik kepada pelakuny a maupun pihak lain.
Sebalikny a suuzan berarti menaruh kecurigaan y ang tidak baik terhadap pihak lain, sehingga suuzan kepada siapapun hukumny a haram.
Kewajiban Bersikap hati-hati Terhadap Zan (Prasangka)
Islam mendidik umatny a agar selalu bersikap hati-hati terhadap sikap zan, karena dalam Al-Qur'an Allah swt memperingatkan kepada
hambany a untuk menjauhiny a sebagaimana f irman-Ny a sebagai berikut :
Ariny a :
"Wahai orang y ang beriman!jauhilah bany ak dari prasangka, sesungguhny a sebagian prasangka itu dosa" (QS.Al-hujurat ay at 12)
ََل َو واُسَّسَجَت ََل َو ٌمْثِإ ِنَّالظ َضْعَب َّنِإ ِنَّالظ َنِم اًيرِثَك واُبِنَتْاج واُنَمآ َِينذَّال اَهُّيَأ اَي
ُهوُمُتْه ِرَكَف اًتْيَم ِهي ِخَأ َمْحَل َلُكْأَي نَأ ْمُكُدَحَأ ُّب ِحُيَأ اًضْعَب مُكُضْعَّب َبتْغَيَّنِإ َ َّاَّلل واُقَّتا َو
ٌمي ِحَّر ٌاب ََّوت َ َّاَّلل
Ariny a :
"Wahai orang y ang beriman!jauhilah bany ak dari prasangka, sesungguhny a sebagian prasangka itu dosa.Dan janganlah mengunjing s atu
sama lain. Adakah seorang diantara kamu y ang suka memakan daging saudarany a y ang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadany a.Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhny a Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Peny ay ang. (QS.Al-hujurat ay at 12)
Dalam buku tafsir djalalaini dijelaskan bahwa "Hai orang-orang y ang beriman, jauhilah kebany akan dari prasangka, sesungguhny a sebagian
prasangka itu dosa. Artiny a menjerumuskan kepada dosa, dan jenis prasangka itu bany ak sekali diantarany a sangka buruk
3. kepada orang mukmin y ang selalu berbuat baik. Orang-orang mukmin y ang selalu berbuat baik cukup bany ak. Berbeda keadaanny a dengan
orang-orang f asik dari kalangan kaum muslimin maka tiada dosa bila kita berbutuk sangka kepadany a meny angkut masalah keburukan y ang
tampak dari mereka. Dan janganlah mencari-cari kesalah orang lain.Laf al Tajassasu pada asalny a adalah Tatajassasu, lalu salah satu dari
kedua huruf Ta dibuang sehingga jadilah tajassasu, artiny a janganlah kalian mencari-cari aurat, keaiban mereka dengan cara meny elidikny a (dan
janganlah sebagian menggunjing sebagian y ang lain) artiny a janganlah kamu menggunjingkan dia dengan sesuatu y ang tidak diakuiny a.
sekalipun hal itu benar ada padany a.
Dari penjelasan tersebut diatas secara tegas mewajibkan kita secara hati-hati dalam hal zan (prasangka). Dan adapun prasangka y ang
tergolong dosa ialah prasangka buruk (suuzan). Berprasangka y ang buruk berarti mencurigai orang lain telah berbuat y ang tidak baik, padahal
hal itu belum tentu benar. Orang y ang mencurigai seseorang telah berbuat buruk, pasti bersikap kurang bersahabat dengan orang y ang dicurigai.
Dengan demikian hubungan persaudaraan dia dengan orang y ang dicurigai pasti semakin menjadi jauh.
Dampak Positif Husnuzan
Setiap akhlak terpuji pasti berdampak positif , terutama bagi pelakuny a sendiri dan terkadang juga bagi orang lain, sesuai dengan f irman Allah
sebagai berikut :
Artiny a :
"Jika kamu berbuat baik, berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri" (QS.Al-Isra' ay at 7)
Adapun dampak positif dari prilaku husnuzan, antara lain :
Semakin dekat hubungan batin antara pelaku dengan pihak lain y ang diduga berbuat kebaikaan
memperoleh kepercay aan diri orang y ang menduga diriny a telah berbuat baik
memperkuat hubungan persaudaraan antara keduany a (y ang menduga dan y ang diduga)
Membiasakan Berprilaku Husnuzan
tidak mudah menerima suatu berita y ang tidak jelas sumber dan kebenaranny a
berusaha untuk sering bertemu dengan sesama teman atau anggota masy arakat
dengan sering bertemu, maka dapat mengantisipasi munculny a gosip y ang sering merusak hubungan persaudaraan.
Larangan Suuzan
Dalam agama Suuzan sangat dilarang karena hukumny a haram, karena dapat meretakkan hubungan keharmonisan, baik kepada kerabat,
temana, sahabat atau dalam lingkungan masy arakat. Buruk sangka adalah sif at y ang dapat membuat seseorang menjadi curiga terhadap
seseorang y ang pada akhirny a diriny a menjadi tidak ny aman pada seseorang.
Orang y ang mempuny ai sif at tersebut selalu merasa diriny a terancam oleh sebuah bahay a, y ang sebenarny a tidak akan terjadi. Dengan
dihantuiny a f ikiran seperti itu maka selalu dipenuhi oleh hal-hal y ang mencurigakan terhadap seseorang akhirny a perasaanny a tidak akan pernah
merasa tenang.
Beberapa hadits dari Rasulullah tentang buruk sangka tersebut diantarany a sebagai berikut:
4. َق : َلاَقَةَرْيَرُه ىِبَا ْنَعَّنَّالظ َِّناَف َّنَّالظ َو ْمُكاَّيِإ : َمَّلَس َو ِهْيَلَعُهالل ىَّلَص ِهللا ُل ْوُسَر َلا
)عليه ِيث(متفقدَحْال ُبَذْكَا
Artiny a: “Dari Abu Hurairah ia berkata telah bersabda Rasululloh.” Jauhkanlah dirikamu daripada sangka (jahat) karena sangka (jahat) itu
sedusta-dusta omongan,(hati)”. (HR. Muttafaq Alaih)
ُوادَساَحَتآل َو ا ْوُسَّسَجَتآل َو واُسَّسَحَتََل َ،و ِيثدَحْال ُبَذْكَا َّنَّالظ َِّناَف َّنَّالظ َو ْمُكاَّيِإ
)البخارى (رواه اًنا َوْخِإ ِهللا َداَبِع ا ْوُن ْوُكَو واُضَغاَبَتآل َواوُرَباَدَتآل َو
Artiny a: “Jauhilah sifat berprasangka karena sifat berprasangka itu adalahsedusta-dusta pembicaraan. Dan janganlah kamu mencari kesalahan,
memata-matai,janganlah kamu berdengki-dengkian, janganlah kamu belakang-membelakangi danjanganlah kamu benci-bencian. Dan hendaklah
kamu semua wahai hamba-hamba Allahbersaudara.” (HR. Bukhori)