Dokumen tersebut membahas pentingnya berbakti kepada orang tua berdasarkan ajaran agama Islam. Ayat Alquran dan hadis menyebutkan bahwa berbakti kepada orang tua adalah perintah Allah setelah tauhid, dan merupakan amalan utama setelah shalat. Dokumen ini juga menjelaskan ridha Allah bergantung pada keridhaan orang tua.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
Berbakti kepada Orang Tua
1.
2.
3. Kaum Muslimin rahimakumullah,
Saya mewasiatkan kepada diri khatib pribadi dan jamaah sekalian agar senantiasa
bertakwa kepada Allah Ta’ala, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya. Bertakwa dengan cara menaati-Nya bukan berbuatk maksiat kepada-
Nya, mensyukuri nikmat-Nya bukan malah mengkufurinya, dan selalu mengingat-Nya
bukan melupakan-Nya.
Segala puji bagi-Nya Rabb semesta alam, yang telah mengaruniakan berbagai
kenikmatan yang tak terhingga. Shalawat dan salam bagi penghulu para rasul, kekasih
dan penyejuk hati kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada keluarga
dan sahabat-sahabatnya, serta pengikutnya hingga akhir zaman.
Kaum Muslimin rahimakumullah,
Seorang anak, meskipun telah berkeluarga, tetap wajib berbakti kepada kedua orang
tuanya. Kewajiban ini tidaklah gugur bila seseorang telah berkeluarga. Namun sangat
disayangkan, betapa banyak orang yang sudah berkeluarga lalu mereka meninggalkan
kewajiban ini. Mengingat pentingnya masalah berbakti kepada kedua orang tua, maka
masalah ini perlu dikaji secara khusus.
4. Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah
birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah
satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Alquran, setelah memerintahkan
manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti
kepada orang tuanya.
Seperti tersurat dalam surat al-Israa’ ayat 23-24, Allah Ta’ala berfirman:
ِنْيَدِلاَوْلاِبَو ُهاايِإ اَّلِإ ُوادُبْعَت اَّلَأ َكُّبَر ٰىَضَقَوَبِكْلا ََكدْنِع انَغُلْبَي اامِإ ۚ اًناَسْحِإُهُدَحَأ َرْوَأ اَم
َمُهَل ْلُقَو اَمُهْرَهْنَت ََّلَو ٍّفُأ اَمُهَل ْلُقَت ََلَف اَمُه ََلِكُّذال َحاَنَج اَمُهَل ْضِفْاخَو اًمي َِرك ًَّل ْوَق اِل
ًيرِغَص يِناَيابَر اَمَك اَمُهْمَحْار ِبَر ْلُقَو ِةَمْحاالر َنِما
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya
kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”
dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya
perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh
kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” (QS. Al-Isra': 23-24).
5. Dalam surat al-‘Ankabuut ayat 8, tercantum larangan mematuhi orang tua yang
kafir jika mereka mengajak kepada kekafiran:
ََاكدَهاَج ْنِإَو ۖ اًنْسُح ِهْيَدِلاَوِب َانَسْنِْاْل اَنْياصَوَوَف ٌمْلِع ِهِب َكَل َسْيَل اَم يِب َك ِْرشُتِلََل
َت ْمُتْنُك اَمِب ْمُكُئِبَنُأَف ْمُكُع ِجْرَم ايَلِإ ۚ اَمُهْعِطُتَونُلَمْع
“Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua
orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku
dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah
engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku
beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-‘Ankabuut (29): 8)
Kaum Muslimin rahimakumullah,
Di antara keutamaan amalan birrul walidain adalah:
Birrul Walidain Merupakan Amal Yang Paling Utama
‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu berkata.
َعْلا ُّيَأ َمالَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىالَص ِهللا َلوُسَر ُتْلَأَسَلاَق ؟ُلَضْفَأ ِلَم:ِتْقَو ىَلَع ُةََلاصلَاَلاَق ،اَه
َلاَق ؟ُّيَأ امُث ُتْلُق:َلاَق ،ِنْيَدِلاَوْلاُّرِب:َأ امُث ُتْلُقَلاَق ؟ُّي:ِهللا ِلْيِبَس يِف ُداَه ِجْلا
“Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amal apakah yang
paling utama?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Shalat pada
waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktunya).’ Aku
bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab: ‘Berbakti kepada kedua orang
tua.’ Aku bertanya lagi: ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab, ‘Jihad di jalan Allah’
(HR. Bukhari dan Muslim)
6. Ridha Allah Bergantung Kepada Ridha Orang Tua
Sesuai hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, disebutkan:
ُهْنَع ُهللا َي ِضَر ِاصَعْلا ِنْب و ِرَْمع ِنْب ِهللا ِدْبَع َْنعُهللا ىالَص ِهللا َل ْوُسَر انَأ اَم
َلاَق َمالَسَو ِهْيَلَع:َو ،ِدِلاَوْلا اَض ِر يِف ِباالر اَض ِرِدِلاَوْلا ُُِْْس يِف ِباالر ُُُْْس
“Darii ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallaahu ‘anhuma, bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ridha Allah
bergantung kepada keridhaan orang tua dan murka Allah bergantung
kepada kemurkaan orang tua” (HR. Bukhari)
Berbakti Kepada Orang Tua Dapat Menghilangkan Kesulitan Yang
Sedang Dialami
Kaum Muslimin rahimakumullah,
Ada sebuah kisah, dimana secara logika kesulitan tersebut sulit untuk
dipecahkan atau bahkan tidak bisa dipecahkan menurut perhitungan
manusia, namun lantaran amalan berbakti kepada kedua orang tua,
kesulitan itu mendapatkan jalan keluar. Kisah tentang hal ini diriwayat
dari Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma mengenai tiga orang yang
terjebak dalam gua, dan salah seorangnya bertawassul dengan bakti
kepada ibu bapaknya.
7. Haditsnya sebagai berikut:
ْيِبَمْلا اُوَوَأ ىاتَح ْمُكَلْبَق ََانك ْنامِم ٍُّْهَر ُةَثََلَث َقَلَطْناٌةَرَْْص ْتََردَحْناَف ،ُه ْوُلَخَدَف ٍّارَغ ىَلِإ َتِمَن
َارَغْلا اَهْيَلَع ْاتدَسَف ِلَبَجْلا.ا ْوُلاَقَف:ْمُكْي ِجْنُيََّل ُهانِإَصِب َهللا ا ُْوعْدَت ْنَأ اَّلِإ ِةَرْْاصال ِهِذَه ْنِمِحِلا
ْمُكِلاَمْعَأ.ْمُهْنِم ٌلُجَر َلاَقَف:َْْيَش ِانَوَبَأ يِل ََانك امُهاللَاْهَأ اَمُه َلْبَق ُقِبْغَأ ُتْنُكَو ِانَرْيِبَك ِانََّل َو ًَل
اتَح اَمِهْيَلَع ْح ِرُأ ْمَلَف اًم ْوَي ٍّئْيَش ِبَلَط يِف يِب ىَأَنَف ،ًَّلاَمَجَوَف اَمُهَق ْوُبَغ اَمُهَل ُْتبَلَحَف َماَن ىُتْداَمُه
ِنْيَمِئاَن.ْثِبَلَف ،ًَّلاَم ْوَأ ًَلْهَأ اَمُهَلْبَق َقِبْغَأ ْنَأ ُتْه َِركَفَظاَقيِتْسا ُرِظَتْنَأ اَيدَي ىَلَع ُحَدَقْلاَو ُتىاتَح اَمُه
اَمُهَقوُبَغ اَب َِرشَف اَظَقْيَتْساَف ُرْجَفْلا َقَرَب.ُك ْنِإ امُهاللَاْج ِرَفَف َكِهْجَو َءاَغِتْبا َكِلَذ ُتْلَعَف ُتْنُنْحَن اَم اانَع
ًائْيَش ْتَجَرَفْناَف ،ِةَرْْاصال ِهذَه ْنِم ِهْيِف
“ …Pada suatu hari tiga orang dari ummat sebelum kalian sedang berjalan, lalu kehujanan. Mereka
berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika mereka berada di dalamnya, tiba-tiba sebuah
batu besar runtuh dan menutupi mulut gua. Sebagian mereka berkata kepada yang lain: ‘Ingatlah amal
terbaik yang pernah kamu lakukan.’ Kemudian mereka memohon kepada Allah dan bertawassul melalui
amal tersebut, dengan harapan agar Allah menghilangkan kesulitan tersebut. Salah satu di antara mereka
berkata: ‘Ya Allah, sesung-guhnya aku mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia sedangkan aku
mempunyai isteri dan anak-anak yang masih kecil. Aku menggembala kambing, ketika pulang ke rumah
aku selalu memerah susu dan memberikan kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku
harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang sudah larut malam
dan aku dapati orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana sebelumnya. Susu
tersebut tetap aku pegang lalu aku mendatangi keduanya namun keduanya masih tertidur pulas. Anak-
anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tidak memberikannya. Aku tidak
akan memberikan kepada siapa pun sebelum susu yang aku perah ini kuberikan kepada kedua orang
tuaku. Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika orang tuaku bangun, aku berikan
susu ini kepada keduanya. Setelah keduanya minum lalu kuberikan kepada anak-anakku. Ya Allah,
seandainya perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah
Kembali
8. Teman – teman yang berbahagia...
Setiap manusia pastinya memiliki orang tua. Tidak ada seorangpun manusia
yang terlahir tanpa adanya orang tua. Kita juga menyadari bahwasanya orang
tua kita telah bersusah payah, baik siang maupun malam membanting tulang,
memeras pikiran, sekuat tenaga untuk memperjuangkan agar semua anaknya
bisa hidup sebaik – baiknya. Pada waktu yang singkat ini, izinkanlah saya untuk
menyampaikan betapa sangat pentingnya berbakti kepada kedua orang tua.
Berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu amalan yang sangat mulia
bahkan Allah SWT telah menyebutkannya dalam Al-Quran tentang keutamaan
berbakti pada kedua orang tua. Allah berfirman:
Di dalam firman Allah Tersebut kita diperintah untuk berbakti kepada dua orang
tua dan disandingkan dengan amalan yang paling utama dalam islam yaitu
tauhid, maka ini menunjukkan bahwa amal yang satu ini sangat utama di sisi
Allah SWT. Begitu besarnya martabat kedua orang tua dipandang dari kacamata
9. Teman-teman yang berbahagia..
Rosulullah SAW menghubungkan antara kedurhakaan kepada kedua
orang tua dengan berbuat syirik kepada Allah SWT. Dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Abi Bakrah, beliau bersabda: “Maukah kalian ku
beritahukan dosa paling besar?” lalu para sahabat menjawab, “Tentu.”
Nabi kembali bersabda, “(Yaitu) berbuat syirik dan durhaka kepada
kedua orang tua” (HR. Al Bukhori).
Membuat menangis dalam artian sedih kedua orang tua maka itu
sudah terhitung sebagai salah satu perbuatan durhaka, tangisan
mereka sama halnya dengan terkoyaknya hati, oleh tingkah laku sang
anak. Ibnu ‘Umar menegaskan:
“Tangisan kedua orang tua adalah termasuk dalam kedurhakaan yang
besar” (HR. Bukhari).
10. Allah SWT juga menegaskan dalam Al-Quran surat Al Isro’ bahwa perkataan
“uh” saja atau “ah” kepada orang tua saja sudah dilarang apalagi yang lebih
dari pada itu. Dalam surah tersebut juga dijelaskan perintah untuk berbuat
baik pada orang tua. Sekarang kita bersama – sama sudah mengetahui akan
penting dan keutamaan berbakti pada kedua orang tua. Jika kita ingat – ingat
kembali, berapa seringnya kita membuat mereka marah dan menangisnya
orang tua? Berapa seringkah kita tidak melaksanakan apa perintahnya?
Memang tidak ada namanya ketaatan kepada makhluk dalam hal bermaksiat
kepada Allah SWT, akan tetapi bagaimana cara kita untuk menolak itupun
harus dengan cara yang baik tidak serampangan.
Untuk itu bersegeralah kita meminta maaf pada keduanya, perlu kita ingat
kembali bahwa ridhanya orang tua adalah juga ridha Allah SWT adalah
ridhanya orang tua, murkanya kedua orang tua maka murkanya Allah SWT
juga.
Saya rasa demikianlah pidato saya pada kesempatan kali ini, terima kasih
atas perhatiannya semoga apa-apa yang saya sampaikan tadi bisa kita ambil
hikmahnya, mohon maaf atas segala kekurangan.. Wassalam Wr Wb...Kembali
11. Dewan hakim yang budiman.Banyaksekalipenjelasandalam Al-
qur’anmengenaikewajibanseoranganakterhadap orang tua.Seperti yang tercantumdalam surah
lukmanayat 14 yang berbunyi.
وِهْيَدِلاَوِب َانَسْن ِ ْاَّل اَنْياص َوََ ِف هُلصِفاو ٍّنْهَو ىَلَع اًنْهَو هُّمُا ُهْتَلَمَحْيِلُْركْشا ِنَا ِنْيَمَاع ْي
ُرْي ِصَمْلا ايَلِا َكْيَدِلاَوِلَو
Yang artinya:“dan kami perintahkankepadamanusia agar berbuatbaikterhadapkedua
orang tuanya. Ibunyatelahmengandungnyadalamkeadaanlemah yang bertambahlemah,
danmenyapihnyadalamusia 2 tahun. Bersyukurlahkepada-Ku dankepadakedua orang tuamu,
hanyakepada-Ku kembalimu “.
Teman-teman yang Shaleh-shalehah.Dari
ayattersebutsebagianahliTafsirmenjelaskanbahwamanusiaharuslahberbaktikepada orang
tualebih-lebihkepadaibu.Mengapademikian ?...
sebabseorangibuberpotensiuntuktidakdihiraukanolehanakkarenakelemahanibu.
BerbedadenganBapak.Namunteman-teman di sisilainseorang ayah pun
patutkitahormatiataskerjakerasbeliaudalammencarinafkah, membesarkandanmendidikkita.
Begitupula BapakdanIbu guru di sekolah, yang
mengajarkananekailmusebagaibekalkebahagiaandiduniamaupundiakhirat.
12. Hadirin yang sayacintaidan yang
mencintaisaya.Tapimengapasampaihariinimasihbanyakanak yang
tidakhormatkepada orang tua, tidaksedikitanak yang
menbangkangperintahorang tuadanmenyakitiperasaannya. Di
suruhbelibumbumasaksamaibu, dengansantaisianakberkata,“Sory Ma!
AkulagiBBMannihsamateman !UdalahMaa… gakpakebumbuitujugajadi
!.Padahalnihteman-teman, masakannyaenakkanuntukkitajuga
(betulapabetul ? ). Disuruhmijitin ayah karenacapekpulangkerja, sang
anakdenganenakberkata, “Sory Yah , lagitanggungnih !
AkulagiFacebookannihsamateman, kalau ayah capek temple sajatuh
Koyo yang bisamijitsendiri kayak di TV ! “. ( Na’uzuBillah ).
Sampai-sampaiteman-teman sang ayah
danibuterkadangmeneteskan air matakarenaulahnegatif sang anak.
Padahal Abdullah bin Umar R.A berkata.
ق ْوُقُعْلا َنِم ِنْيَدِلاَوْلا ُءاَكْبِإ
“Membuat orang tuamenangistermasukbentukkedurhakaan”.
13. Hadirin yang berbaktikepada orang
tua.IngatlahpesanRasulullahbahwa:
ُس ىِف ِهللا ُُُْْسَو ِنْيَدِلاَوْلااَض ِر ىِف هللا اَض ِرِنْيَدِلاَوْلا ُِْْ
“ Ridha Allah tergantungRihda orang tua, danmurkah Allah
tergantungkepadakemurkaan orang tua “.
Sebagaioleh-olehteman-teman se- Nusantara,
sekaligusmenjadikesimpulandaripenyampaiansaya, inilahsyaratatau Tips
untukmenjadianakatausiswa yang berbaktikepada orang tuadan guru.
Yang pertama, mengutamakanridha orang
tuadaripadaridhadirisendiri, istri, anakdanseluruhinsan.Yang
kedua, taatilah orang tuadan guru,
selamaperintahitutidakmengandungkemaksiatan.Dan yang ketiga,
memberikan orang tuadanjuga guru sesuatu yang
merekasukaisebelummerekamemintahaltersebut.Namunsemuaha
ruslahd
Kembali
14. Puji dan Syukur tak henti kita panjatkan kepada Allah SWT yang tiada henti
memberikan nikmat, berkah, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Karena nikmat dan
hidayah dari Allah berupa keimanan dan keislaman-lah yang membuat kita tetap kokoh
berjalan di atas jalan Allah. Dan nikmat kesehatan dan kesempatan dari Allah pula
sehingga hari ini kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka melaksanakan salah
satu aktivitas yang merupakan kewajiban kita sebagai umat Islam, yakni menuntut ilmu.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
SAW, yang diutus oleh Allah SWT ke muka bumi ini sebagai rahmatan lil alamiin, yang
telah menggempur kesesatan dan mengibarkan panji-panji kebenaran, serta
memperjuangkan islam hingga sampai kepada kita sebagai rahmat tak terperi dari allah
SWT
“Dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik – baiknya. Jika salah
seorang diantara keduanya atau kedua – duanya sampai berumur lanjut dalam pemliharaanmu,
maka sekali – kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah
kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia” ( Al Isra’ ayat
23).
Begitulah Alquran menggambarkan tentang bagaimana manusia harus berbuat baik kepada
kedua orang tua. Karena memang sudah sepantasnya dan seharusnya bagi seorang anak untuk
berbuat baik kepada kedua orang tuanya, yang demikian itu karena betapa besar jasa keduanya
kepada sang anak.
15. Alqur’an juga menyinggung bagaimana pengorbanan orang tua terhadap anaknya ketika sang
anak masih dalam kandungan. Betapa susah dan payahnya sang ibu dalam menjaga
kandungannya agar sang anak terlahir dengan sehat dan sempurna. Bagaimana sakitnya
derita yang di tanggung sang ibu ketika menanti detik – detik kelahiran, dia berjuang sekuat
tenaga antara hidup dan mati demi si mungil pujaan hati. Dan seberapa banyak keringat yang
di keluarkan sang ayah dalam mencari nafkah untuk membahagiakan sang anak yang nantinya
akan menjadi pelita ke hidupan mareka, kata – kata lelah tidak pernah terucap dari bibir sang
ayah tatkala melihat senyum bahagia dari bibir mungil Si Penyejuk Mata.
Maka dengan tegas Allah memerintahkan dalam al qur’an Surah Al luqman ayat
14 Firmannya.
“Dan kami perintahkan kepada manusia ( berbuat baik ) kepada dua orang ibu bapanya ;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah – tambah dan
menyapihnya dalam dua tahun ., bersyukurlah kepada –Ku dan kepada kedua orang ibu
bapakmu, hanya kepada –Kulah kembalimu”
Dengan konteks ayat tersebut Allah menghendaki agar sang anak berbakti kepada kedua orang
tua mereka dan bersifat lemah lembut kepada keduanya, itupun masih jauh dari cukup bila
dibandingkan dengan kepayahan dan kelelahan orang tua dalam mengandung , membesarkan
dan mendidik sang anak hingga beranjak dewasa.
Melihat kebesaran perjuangan orang tua, Allah menghukumkan kepada sang anak wajib
bersifat lemah lembut kepada ibu bapaknya dalam berbagai macam dimensi kehidupan
Firmanya.
“ Maka sekali – kali kamu janganlah mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
janganlah kamu membentak mareka”
16. Al qur’an adalah kitab pegangan umat Islam yang sangat sempurna, semua hal-hal
yang berhubungan dengan kehidupan ini telah tercantum dalam kitab yang mulia itu,
dan tak terkecuali tentang hakul awlad ‘alal walid dan hakul walid ‘alal awlad (hak
anak terhadap orang tua dan hak orang tua terhadap anak). Dalam kontiks ini tidak
kurang dari 5 ayat dalam al qur’an ungkapan yang menyinggung tentang birrul
walidaini, yang menunjukkan bahwa betapa pentingnya masalah ini.
Selama ini orang tua kebanyakannya hanya menuntut haknya saja, hak minta
dihormati , hak minta ditaati, hak minta dikasihi oleh anak – anaknya. Para orang tua
kelihatannya terlena dalam memahami makna Birrul Walidaini dengan pemahaman
yang sempit, menurut mareka anak wajib tunduk dan taat ke pada mereka dan anak
wajib menerimanya.
Permasalahan semacam ini kelihatannya sudah menjadi rahasia umum, sering terjadi
beda pendapat antara orang tua dan anak. Dan yang sering menjadi korban Power
Birrul Walidain adalah anak.
Doktrin orang tua terhadap anaknya bahwa anaknya wajib taat terhadap mareka
berdua. Anak tidak di perbolehkan untuk protes apapun yang akan di bebankan
kepadanya, kalau anak berani protes maka power Birrul Walidain berkata ” Kamu
akan menjadi anak yang kualat berani membantah orang tua”.
Apakah benar yang di maksud Alqur’an semacam itu ? tidak ada diskusi dan
musyawarah dengan anak dalam mengambil keputusan, yang akhirnya keputusan itu
membuat anak terbebani dan kecewa, yang pada akhirnya kekecewaan itulah
penyebab anak berani dengan orang tuanya baik dengan tingkah laku atau perkataan.
17. Menurut Mahmud Mahdi Al Istanbuli dalam bukunya mendidik anak
nakal ( Terjemhan) Katanya “ Lemah lembutlah terhadap anak mu dan
bantulah dia untuk mentaati mu, mengoreksi kekurangannya dan
memperbaiki kesalahannya janganlah engaku bersikap keras dan kasar
terhadapnya. Dalam suatu hadis Rasulullah SAW pernah bersabda:
Artinya: Allah mengasihi orang tua yang membantu anaknya dalam
berbakti kepadanya.Seharusnya orang tua bersikap lemah lembut dalam
bertutur dan bertindak. Lebih memikirkan perasaan anak ketimbang
perasaan mareka sendiri. Dan mareka seharusnya lebih bijak dalam
mengambil keputusan yang nantinya keputusan itu akan di bebankan
kepada anak. Namun kebiasaan orang tua selalu otoreter terhadap anak
apalagi dalam masalah pendidikan dan perjodohan. Seolah – olah orang
tua lebih mengetahui nasib anaknya ketimbang anaknya sendiri, padahal
anaklah yang menjalani hidupnya . Sehingga sering terjadi kehancuran
masa depan anak akibat keputusan orang tua yang keliru.
Kembali