3. KANKER PARU-PARU
Merupakan penyakit dengan ciri khas adanya
pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada
jaringan paru-paru. Bila tidak dirawat,
pertumbuhan sel ini dapat menyebar ke luar dari
paru-paru melalui suatu proses yang disebut
metastasis ke jaringan yang terdekat atau bagian
tubuh yang lainnya. Sebagian besar kanker yang
mulai di paru-paru,
4. Yang dikenal sebagai kanker paru primer, adalah
karsinoma yang berasal dari sel epitelium. Jenis
kanker paru yang utama adalah SCLC (kanker paru
sel kecil), atau disebut juga kanker sel gandum,
dan NSCLC (kanker paru non-sel-kecil). Gejala
paling umum adalah batuk (termasuk batuk
darah), berat badan turun dan sesak napas.
5. Tanda-tanda dan gejala yang menunjukkan
adanya kanker paru adalah:
gejala pada saluran napas: batuk, batuk darah,
bengek atau napas pendek
gejala sistemik: berat badan turun, demam, gada
pada kuku jari, atau kelelahan
gejala karena tekanan di daerah lokal: nyeri dada,
nyeri tulang, obstruksi vena cava superior, kesulitan
menelan
6. Kejadian kanker paru berdasar-usia menurut jenis histologi
Tipe histologi Kejadian per 100, 000 per
tahun
Semua jenis 66.9
Adenokarsinoma 22.1
Karsinoma skuamosa 14.4
Karsinoma sel kecil 9.8
7. LINGKUNGAN
Rokok dan asapnya
Sinar Ultraviolet dari matahari
Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik)
Genetika
Sejumlah jenis logam
Sejumlah produk pembakaran
Sejumlah gas beracun
8. TEKNOLOGI
Umumnya teknologi digunakan dalam hal
pengobatan maupun diagnosis.
Diagnosis
Rontgen
CT-Scan
Pengobatan
• Radioterapi
Pengobatan pada orang dengan kanker paru
menggunakan radioterapi radikal. Penyempurnaan
teknik ini berupa radioterapi yang dipercepat dan
dengan hiperfraksinasi berkelanjutan, yaitu saat dosis
tinggi radioterapi diberikan dalam jangka waktu pendek.
9. Kemajuan terbaru dalam menjangkau sasaran
dan membuat pencitraan telah mengarah pada
pengembangan radiasi stereotaktik dalam
pengobatan kanker paru stadium awal. Pada
radioterapi dalam bentuk ini, dosis tinggi diberikan
dalam sejumlah kecil sesi menggunakan teknik
penargetan stereotaktik. Penggunaan teknik ini
terutama diberikan pada pasien yang bukan calon
pasien bedah karena komorbiditas medis.[79]
10. Kemoterapi
Panduan kemoterapi tergantung pada jenis tumor.
Kanker paru sel kecil (SCLC), meski penyakit relatif pada
stadium awal, penting ditangani dengan kemoterapi dan
radiasi. Biasanya, pengobatan ini menggunakan dua
obat, yang salah satunya sering berupa obat berbasis
platina (baik cisplatin atau karboplatin). Obat lain yang
biasa digunakan adalah gemcitabine, paclitaxel,
docetaxel, pemetrexed, etoposide, atau vinorelbine.
Kemoterapi adjuvan merujuk pada penggunaan
kemoterapi setelah melakukan pembedahan kuratif
untuk menyempurnakan hasilnya.
11. Jika terkonfirmasi penyakit stadium II atau III,
kemoterapi adjuvan meningkatkan tingkat
kelangsungan hidup sebesar 5% pada lima tahun
12. Perawatan paliatif
Kemoterapi dapat digabungkan dengan perawatan
paliatif dalam merawat NSCLC. Dalam kasus lanjut,
kemoterapi yang tepat meningkatkan rerata kelangsungan
hidup melampaui perawatan dukungan saja, serta
meningkatkan kualitas hidup. Dengan kebugaran fisik yang
cukup, mempertahankan kemoterapi dalam meringankan
kanker paru memberikan perpanjangan hidup 1,5 hingga 3
bulan, mengurangi gejala, dan peningkatan kualitas hidup,
dengan hasil yang lebih baik tampak pada obat-obatan yang
lebih baru. NSCLC Meta-Analyses Collaborative Group
menyarankan jika penderita menginginkan dan dapat
menerima perawatan ini, maka kemoterapi harus
dipertimbangkan pada kasus NSCLC lanjut.
13. SOSIAL
Di seluruh dunia, kanker paru merupakan kanker
paling umum dari segi insiden dan mortalitas. Pada
2008, terdapat 1,61 juta kasus baru, dan 1,38 juta
kematian akibat kanker paru. Tingkat tertinggi ada di
Eropa dan Amerika Utara. Segmen populasi yang paling
mungkin menderita kanker paru adalah orang berusia di
atas 50 tahun yang mempunyai riwayat merokok.
Berlawanan dengan tingkat mortalitas pria, yang mulai
menurun lebih dari 20 tahun yang lalu, tingkat
mortalitas kanker paru wanita telah meningkat dalam
dekade terakhir, dan baru saja mulai stabil. Di AS, risiko
seumur hidup untuk terkena kanker paru adalah 8%
pada pria dan 6% pada wanita.
14. Sejak 1960-an, tingkat adenokarsinoma paru
mulai meningkat relatif terhadap jenis kanker paru
yang lain. Hal ini sebagian disebabkan karena
munculnya sigaret filter. Penggunaan filter
menghilangkan partikel-partikel besar dari asap
tembakau, sehingga mengurangi deposisi pada
saluran pernapasan besar. Namun, perokok harus
menghisap lebih dalam untuk mendapatkan nikotin
dalam jumlah yang sama, meningkatkan deposisi
partikel dalam saluran pernapasan kecil tempat
adenokarsinoma cenderung muncul.Insiden
adenokarsinoma paru terus meningkat.
15. Intervensi kebijakan pengurangan dampak merokok
pasif di ruang publik seperti restoran dan tempat kerja
semakin banyak dilakukan di sejumlah negara barat.
Bhutan telah menerapkan larangan merokok sejak 2005
dan India mengeluarkan larangan merokok di area
publik pada Oktober 2008. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) telah menyerukan kepada pemerintah untuk
menerapkan larangan penuh pada iklan rokok dalam
upaya mencegah kaum muda mencoba merokok. Mereka
menilai bahwa larangan tersebut mampu mengurangi
konsumsi tembakau sampai sekitar 16% jika larangan
tersebut diberlakukan.