Kanker paru merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di paru yang disebabkan oleh faktor lingkungan seperti merokok dan polusi udara serta faktor genetik. Gejalanya berupa batuk, darah dalam sputum, dan penurunan berat badan. Pemeriksaan diagnostik meliputi bronkoskopi dan biopsy jaringan. Penatalaksanaannya meliputi bedah, radioterapi, kemoterapi, dan terapi paliatif untuk mengurangi nyeri dan k
2. Pengertian
Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel-sel
yang mengalami proliferasi dalam paru
( underwood, patologi, 2000 ).
Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang
tidak dapat terkendali dalam jaringan paru yang dapat
disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan
terutama asap rokok (Ilmu Penyakit Dalam, 2001).
Kanker paru selama ini telah menjadi penyebab
utama kematian akibat kanker pada laki-laki maupun
perempuan.Insidensi tertinggi terjadi pada usia antara
55-56 tahun.peningkatan ini diyakini berkaitan dengan
makin tigginya kebiasan merokok yang sebenarnya
sebagian besar dapat dihindari. ( Sylvia A. Price
Lorraine M. Wilson,Patofisiologi Edisi 6 ).
3. Etiologi
Merokok
Tak diragukan lagi merupakan faktor utama. Suatu hubungan
statistik yang defenitif telah ditegakkan antara perokok berat
(lebih dari dua puluh batang sehari) dari kanker paru (karsinoma
bronkogenik).
Iradiasi
Insiden karsinoma paru yang tinggi pada penambang
kobalt di Schneeberg dan penambang radium di Joachimsthal
(lebih dari 50 % meninggal akibat kanker paru) berkaitan dengan
adanya bahan radioaktif dalam bentuk radon. Bahan ini diduga
merupakan agen etiologi operatif.
. Kanker paru akibat kerja
Terdapat insiden yang tinggi dari pekerja yang terpapar
dengan karbonil nikel (pelebur nikel) dan arsenic (pembasmi
rumput). Pekerja pemecah hematite (paru – paru hematite) dan
orang – orang yang bekerja dengan asbestos dan dengan
kromat juga mengalami peningkatan insiden.
4. Polusi udara
Mereka yang tinggal di kota mempunyai angka
kanker paru yang lebih tinggi dari pada mereka yang
tinggal di desa dan walaupun telah diketahui adanya
karsinogen dari industri dan uap diesel dalam atmosfer di
kota.( Thomson, Catatan Kuliah Patologi,1997).
5. Genetik
Terdapat perubahan/ mutasi beberapa gen yang
berperan dalam kanker paru, yakni :
a. Proton oncogen.
b. Tumor suppressor gene.
c. Gene encoding enzyme.
6. Diet
Dilaporkan bahwa rendahnya konsumsi
betakaroten, seleniumdan vitamin menyebabkan tingginya
resiko terkena kanker paru (Ilmu Penyakit Dalam, 2001).
5. .
Patofisiologi Dan Penyimpangan KDM
Sebab-sebab keganasan tumor masih belum
jelas, tetapi virus, faktor lingkungan hormonal dan
faktor genetik semuanya berkaitan dengan resiko
terjadinya tumor. Permulaan terjadinya tumor dimulai
dengan adanya zat yang bersifat intiation yang
merangasang permulaan terjadinya perubahan sel.
Diperlukan perangsangan yang lama dan
berkesinambungan untuk memicu timbulnya penyakit
tumor.Initiati agen biasanya bisa berupa unsur
kimia, fisik atau biologis yang berkemampuan
bereaksi langsung dan merubah struktur dasar dari
komponen genetik ( DNA ). Keadaan selanjutnya
diakibatkan keterpaparan yang lama ditandai dengan
berkembangnya neoplasma dengan terbentuknya
tumor, hal ini berlangsung lama meingguan sampai
6. .
Manifestasi Klinis
1. Gejala awal
Stridor lokal dan dispnea ringan yang mungkin disebabkan
oleh obstruksi bronkus.
2. Gejala umum
a. Batuk
Kemungkinan akibat iritasi yang disebabkan oleh massa
tumor. Batuk mulai sebagai batuk kering tanpa membentuk
sputum, tetapi berkembang sampai titik dimana dibentuk
sputum yang kental dan purulen dalam berespon terhadap
infeksi sekunder.
b. Hemoptisis
Sputum bersemu darah karena sputum melalui permukaan
tumor yang mengalami ulserasi.
c. Anoreksia, lelah, berkurangnya berat badan.
7. Komplikasi
Adapun beberapa komplikasi dari ca.paru adalah :
- Hematorak
- Pneumotorak
- Empiema
- Endokarditis
- Abses paru
- Atelektasis
8. Pemeriksaan Diagnostik
- Bronskopi untuk memperoleh sampel besarnya karsinoma
bronkogenik dapat terlihat
- Analisa sputum, pleural, atau nodus limfe untuk sitologi menyatakan
tipe sel kanker
atau mengkaji adanya/tahap karsinoma
- Media stinoskopi untuk pertahapan karsinoma
- Aspirasi dengan jarum dan biopsy jaringan paru pada nidus
skeln, nodus limfe halus atau pleura untuk membuat diagnose.
9. Penatalaksanaan Medis
8. Penatalaksanaan ca.paru terbagi atas :
a.
Pembedahan, memiliki kemungkinan kesembuhan
terbaik, namun hanya < 25% kasus yang bisadioperasi dan
hanya 25% diantaranya ( 5% dari semua kasus ) yang telah
hidup setelah 5 tahun.Tingkat mortalitas perioperatif sebesar 3%
pada lobektomi dan 6% pada pneumonektomi.
b.
Radioterapi radikal, digunakan pada kasus kanker paru
bukan sel kecil yang tidak bisa dioperasi.Tetapi radikal sesuai
untuk penyakit yang bersifat lokal dan hanya menyembuhklan
sedikit diantaranya.
c.
Radioterapi paliatif, untuk hemoptisis, batuk, sesak napas
atau nyeri local
d.
Kemoterapi, digunakan pada kanker paru sel kecil, karena
pembedahan tidak pernah sesuai denganhistologi kanker jenis
ini. Peran kemoterapi pada kanker bukan sel kecil belum jelas.
e. Terapi endobronkia, seperti kerioterapi, tetapi laser atau
penggunaan stent dapat memulihkan gejala dengan cepat pada
pasien dengan penyakit endobronkial yang signifikan.
f.
Perawatan faliatif, opiat terutama membantu mengurangi
nyeri dan dispnea. Steroid membantu mengurangi gejala non
spesifik dan memperbaiki selera makan.