Makalah ini membahas tentang hukum monopoli dan persaingan bisnis tidak sehat menurut UU No. 5 Tahun 1999. Makalah ini menjelaskan definisi monopoli dan persaingan tidak sehat, asas dan tujuan UU tersebut, serta contoh penerapannya pada kasus Aqua yang dinyatakan melakukan persaingan tidak sehat terhadap produsen air minum lainnya.
10, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Monopoli dan Persaingan Bisnis Tidak Sehat ,Universitas Mercu Buana. 2019
1. MAKALAH
HUKUM BISNIS dan LINGKUNGAN
Hukum Monopoli dan Persaingan Bisnis Tidak Sehat
DOSEN : Prof.Dr. Hapzi Ali, CMA
DISUSUN OLEH :
LENI ANGGRAENI 43218010177
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
JULI 2019
2. Menurut UU nomor 5 tahun 1999 pasal 1 butir 1 UU Antimonopoli, Monopoliadalah
penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau atas penggunaan jasa tertentu oleh
suatu pelaku usaha atau suatu kelompok usaha. Persaingan usaha tidak sehat (curang) adalah
suatu persaingan antara pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran
barang atau jasa dilakukan dengan cara melawan hukumatau menghambat persaingan usaha.
Dalam UU nomor 5 tahun 1999 pasal 1 butir 6 UU Antimonopoli,’Persaingan curang
(tidak sehat ) adalah persaingan antara pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi
dan/atau pemasaran barang dan/atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan
hukum atau menghambat persaingan usaha’.
Asas dan Tujuan
Dalam melakukan usaha di Indonesia, pelaku usaha harus berasaskan demokrasi ekonomi
dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan umum dan pelaku usaha. Sementara
itu tujuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah sbb:
a. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah
satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
b. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat
sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha
besar, menengah, dan kecil
c. Mencegah praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh
pelaku usaha
d. Menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha
Praktek monopoli adalah pemusatan kegiatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha
yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu
sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
Sedangkan pengertian Persaingan Usaha Tidak Sehat adalah persaingan antar pelaku
usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang
dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha.
Berdasarkan rumusan Pasal 382 bis KUH Pidana, seseorang dapat dikenakan sanksi
pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan atau pidana denda paling banyak tiga belas
ribu lima ratus ribu rupiah atas tindakan ‘persaingan curang’ bila memenuhi beberapa kriteria
sbb:
3. 1. Adanya tindakan tertentu yang dikategorikan sebagai persaingan curang
2. Perbuatan persaingan curang dilakukan dalam rangka mendapatkan, melangsungkan, dan
memperluas hasil dagangan atau perusahaan
3. Perusahaan, baik milik si pelaku maupun perusahaan lain, diuntungkan karena persaingan
curang tersebut
4. Perbuatan persaingan curang dilakukan dengan cara menyesatkan khalayak umum atau
orang tertentu
5. Akibat dari perbuatan persaingan curang tersebut menimbulkan kerugian bagi
konkruennya dari orang lain yang diuntungkan dengan perbautan si pelaku
Implementasi Pada Perushaan
Produsen air minum dalam kemasan merek Aqua, PT Tirta Investama dan PT Balina
Agung Perkasa selaku distributor, terbukti melakukan persaingan usaha tidak sehat. persaingan
usaha yang tidak sehat ini berawal dari somasi yang dilayangkan PT Tirta Fresindo Jaya,
produsen air minum dalam kemasan (AMDK) Le Minerale, kepada Aqua pada Oktober 2016.
Saat itu, Le Minerale menyampaikan temuan di lapangan, Aqua dan distributornya bekerja sama
untuk melarang sejumlah toko menjual Le Minerale. Diduga, Aqua dan distributornya
mangancam hendak menurunkan status dan fasilitas alias degregasi, dari semula star outlet (SO)
menjadi wholeseller (WO) eceran terhadap pedagang yang menjual Le Mineralle. Selanjutnya,
KPPU mengumpulkan alat bukti pelanggaran yang dilakukan oleh produsen Aqua tersebut.
Menurut KPPU dalam kasus dugaan pelanggaran UU Monopoli ini, pihaknya telah memiliki
lebih dari dua alat bukti. Oleh karena itu, menurut KPPU, tindakan tersebut seakan menghalangi
pelaku usaha lain di dunia usaha AMDK. Terlebih, degradasi tersebut menyebabkan sang agen
mendapatkan harga 3 persen lebih mahal.
4. DAFTAR PUSTAKA
Pandu Budi, 2015. https://pandubudimulya.wordpress.com/2015/06/11/anti-monopoli-dan-
persaingan-usaha-tidak-sehat/
Debhora, 2011. https://odebhora.wordpress.com/2011/05/17/anti-monopoli-dan-persaingan-tidak-
sehat/
Adila Afifah,2018.
https://www.academia.edu/35472588/MAKALAH_ASPEK_HUKUM_DALAM_EKONOMI_A
nti_Monopoli_dan_Persaingan_Tidak_Sehat ( 30 Mei 2019)
Kompas.com, 2017.
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/19/162107726/aqua-vs-le-minerale-
kppu-nyatakan-aqua-bersalah?page=all (30 Mei 2019)