1. HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Kimia Analisis Instrumen dengan judul
“Refraktometer” yang disusun oleh
Nama : Andi Sukmawati Mahmud
NIM : 081304065
Kelas/Kelompok : A/V
Telah diperiksa oleh asisten dan koordinator asisten dan dinyatakan
diterima.
Makassar, Januari 2011
Koordinator Asisten Asisten
Ilham Nur Iman Wiwiek Tamsyani
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
Maryono,S.Si.,M.Si.,Apt.
2. A. Judul Percobaan
Refaktometer
B. Tujuan Percobaan
Untuk mengukur indeks bias suatu senyawa
C. Landasan Teori
Secara garis besar pekerjaan analisis kimia dapat digolongkan
dalam dua kategori besar yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Melalui analisis kualitatif dan kuantutatif kita dapat mendeteksi dan
mengidentifikasi jenis dan jumlah dari komponen penyususn bahan yang
dianalisis atau lebih dikenal sebagai analit. Perkembangan instrument
sebagai hasil perkembangan teknologi, memungkinkan kita melakukan
analisi dalam berbagai bentuk komposisi analit.
Tujuan utama analisis kualitatif adalah mengidentifikasi
komponen dalam zat kimia. Analisis kualitatif menghasilkan data
kualitatif, seperti terbentuknya endapan, warna gas, maupun data non
numeric lainnya. Umumnya dari analisis kualitatif hanya dapat diperoleh
indikasi dasar dari komponen penyusun analitta kualitatif, seperti
terbentuknya endapan, warna gas, maupun data non numeric lainnya.
Umumnya dari analisis kualitatif hanya dapat diperoleh indikasi dasar
dari komponen penyusun analit. Analisis kualitatif biasanya digunakan
sebagai langkah awal untuk analisis kuantitatif. Pada berbagai cara
analisis modern, seperti cara-cara analisis spektroskopi dapat dilakukan
3. analisis kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan, sehingga waktu dan
biaya analisis dapat ditekan seminimal mungkin dan perolehan hasilnya
lebih akurat.
Tujuan utama analisis kuantitatif adalah untuk mengetahui
kuantitas setiap komponen yang menyusun analit. Analisis kuantitatif
umumnya dinyatakan dalam satuan volume, satuan berat maupun
satuan konsentrasi dengan menggunakan metode analisis tertentu.
Metode analisis kuantitatif umumnya melibatkan proses kimia seperti
gravimetric dan volumetric. Analisis kuantitatif yang melibatkan proses
fisika umumnya menggunakan prinsip interaksi materi dengan energy
pada proses pengukurannya. Metode ini umumnya menggunakan
peralatan modern, seperti polarimeter, spectrometer, sehingga sering
dikenal sebagai analisis instrument (Sodiq,Ibnu, 2004 : 1-2).
Refraktometer yaitu alat yang bekerja berdasarkan pembiasan
sinar, dipakai untuk menentukan indeks bias cairan (Godman,1991:452).
Indeks bias adalah ukuran kemampuan suatu medium untuk
membiaskan cahaya. Indeks bias suatu medium sama dengan kecepatan
rambat cahaya di ruang hampa dibagi dengan kecepatan rambat cahaya
di dalam medium tersebut. Juga diukur dengan indeks bias = (sinus
sudut dating) : (sinus sudut bias). Dilambangkan sebagai:
n =
sin 𝑖
sin 𝑡
Indeks bias pada medium didefenisikan sebagai perbandingan
antara kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara dengan cepat rambat
cahaya pada suatu medium
4. Secara matematis, indeks bias dapat ditulis sebagai berikut :
n =
𝐶
𝑉𝑝
dimana :
n = indeks bias
C= kecepatan cahaya dalam ruang hampa
Vp = cepat rambat cahaya pada suatu medium
Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1 atau n ≥ 1
(http://id.wikipedia.org/wiki/indeks-bias).
Apabila sinar cahaya monokromatik berpindah dari medium optic
yang kurang rapat ke medium optic yang lebih rapat, akan terjadi
pembiasan ke arah normal (lihat sinar a,b, dan c dalam gambar 115).
Menurut hukum Snellius berlaku :
sin 𝑖
sin 𝑟
=
𝑛2
𝑛1
Kalau sidut I bertambah besar, sudut r juga akan bertambah besar.
Sudut akan mencapai harga max kalau sudut i menjadi hampir sama
dengan sudut siku-siku(sinar c).
1
sin 𝑖
=
𝑛2
𝑛1
atau sin r =
𝑛1
𝑛2
Sudut r ini disebut sudut bias (Brink,1985:151-152)
Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias dari suaru
senyawa atau larutan dinamakan refraktometer
(Mifta,2009.http://www.miftachemistry.blogspot.com)
5. D. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Refraktometer
b. Pipet tetes
c. Botol semprot
2. Bahan
a. Minuman dengan berbagai merk (buavita, kacang hijau, jus madu,
teh gelas, fritamin, mountea, dan ale-ale).
b. Aquadest
c. Tissue
E. Prosedur kerja
1. Meneteskan minuman yang akan diperiksa indeks biasnya pada
permukaan prisma refraktometer
2. Menutup dan membiarkan berkas cahaya memasuki, melewati
larutan (minuman) dan pengatur prisma agar cahaya pada layar
dalam alat tersebut menjadi dua warna dengan batas yang jelas.
3. Menggeser tanda batas tersebut dengan memutar knop pengatur,
sehingga memotong titik perpotongan dua garis diagonal yang saling
berpotongab yang terlihat pada layar
4. Mengamati dan membaca skala indeks bias yang ditunjukkan oleh
jarum layar skala melalui mikroskop
6. 5. Layar hasil warna yang telah diatur sedemikian sehingga
memberikan dua warna yang mempunyai warna yang jelas dan
tegas.
6. Mengontrol ketelitian temperatur
F. Hasil Pengamatan
Larutan blanko = aquadest = 0
Jenis
Minuman
Kadar gula
(gram)
Warna Skala
Kacang hijau 29 Biru-putih 12,6
Buavita 26 Biru-putih 11,6
Ale-ale 24 Biru-putih 11,0
Jus madu 19 Biru-putih 8,4
Teh gelas 17 Biru-putih 8,2
Frutamin 15 Biru-merah muda 7,0
Mountea 12 Biru-putih 5,4
G. Analisis Data
Nilai ketetapan refraktometer = 0, 79
Indeks bias dari masing-masing larutan :
1. Kacang hijau ` = 12,6 + 0,79 = 13,39
2. Buavita = 11,6 + 0,79 = 12,39
3. Ale-ale = 11,0 + 0,79 = 11,79
8. H. Pembahasan
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kadar/konsentrasi bahan terlarut dengan memanfaatkan reaksi cahaya.
Tujuan percobaan yaitu mengetahui cara memnggunakan alat dan
menghitung indeks bias dari beberapa jenis minuman. Pertama
menggunakan refraktometer dengan mengukur blanko untuk
menstabilkan refraktometer ditunjukkan dengan penunjukkan skala 0
yang dilihat pada layar refraktometer. Selanjutnya, mengukur indeks bias
beberapa jenis minuman satu persatu terlebih dahulu sebelum
melanjutkan mengukur indeks bias jenis minuman lain. Refraktometer
dinolkan terlebih dahuludengan cara mengelap lensa pada refraktometer
dengan aquades agar tidak terkontaminasi oleh minuman sebelumnya.
Dari percobaan data yang diperoleh untuk minuman kacangbhijau
skala yang ditunjukkan yaitu = 12,6 untuk buavita = 11,6, ale-ale = 11,0,
jus madu = 8,4, teh gelas = 8,2, frutamin = 7,0, dan mounten = 5,4. Pada
tabel juga dituliskan kadar gula pada minuman-minuman tersebut
karena berdasarkan teori kadar gula dalam suatu larutan atau senyawa
sebanding atau berbanding lurus dengan nilai indeks biasnya. Dari
percobaan diperoleh data sesuai dengan teori.
9. I. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
1. Besar indeks bias pada berbagai jenis minuman yaitu kacang
hijau(12,6), buavita(11,6), ale-ale(11,0), jusmadu(8,4), teh gelas(8,2),
frutamin(7,0) dan mountea(5,4).
2. Kadar gula dalam kemasan sebanding dengan besar indeks bias
senyawa tersebut.
b. Saran
Disarankan kepada praktikan selanjutnya agar berhati-hati
dan cermat dalam percobaan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
10. DAFTAR PUSTAKA
Brink. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Instrumen. Bandung : PT. Bumi Cipta
Godman, Arthur. 1991. Kamus Kimia Bergambar. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Mifta. 2009. Refraktometer. http://www.miftachemistry.blogspot.com diakses
pada tanggal 5 Desember 2010
Sodiq, Ibnu. 2004. Kimia Analitik I. Malang : JICA
Wikipedia. 2010. Indeks Bias. http://id.wikipedia.org/wiki/indeksbias diakses
pada tanggal 5 Desember 2010