SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
SEKOLAH SIAGA BENCANA UNTUK ANAK PENYANDANG
DISABILITAS DI MTS YAKETUNIS
Johan Dwi Bowo Santosa1
, Pudji Santoso2
Email : johandwibowosantosa@gmail.com
Abstrak
Anak penyandang disabilitas merupakan kelompok paling rentan dalam kejadian bencana. Perhatian
yang telah difasilitasi berbagai pihak untuk kelompok ini di SLB Yayasan Kesejahteraan Tuna Netra
Islam perlu dimutakhirkan secara regular untuk memastikan optimalnya upaya sekolah dan pihak-
pihak yang relevan dalam memberikan perlindungan terhadap peserta didik baik sebelum, saat dan
sesudah kejadian bencana. Proyek Sekolah Siaga Bencana ini ditujukan meningkatkan kapasitas
sekolah dalam upaya pengurangan risiko bencana dengan tolok ukur pengetahuan, sikap dan tindakan,
kebijakan sekolah, perencanaan kesiapsiagaan dan mobilisasi sumber daya.
Kata Kunci
Sekolah Siaga Bencana, Disabilitas, Kebencanaan, Yaketunis
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai supermarket bencana, dan di Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27
Mei 2006 sekitar pukul 05.56 WIB terjadi gempa bumi tektonik dengan skala 5,9 SR yang
menyebabkan ribuan korban jiwa, kerugian harta benda, serta terbekukannya lini-lini kehidupan.
Di Kelurahan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, gempa bumi menghancurkan permukiman, sekolah-
sekolah, pertokoan dan lain sebagainya, gedung sekolah MTs Yaketunis rubuh. Gempa bumi terjadi
pada pagi hari sehingga peserta didik belum sampai di sekolah atau masih berada di asrama, asrama
MTs masih berdiri kokoh menyelamatkan peserta didik penyandang disabilitas gangguan penglihatan
ini.
Di sisi lain, anak merupakan kelompok rentan, tercatat 50-60% korban bencana adalah anak, dan
menyebabkan mulai dari hilangnya nyawa, luka, sakit hingga terpisah dari keluarga. Bencana juga
berpotensi menambah kerentanan anak, terutama anak penyandang disabilitas.
Menimbang potensi bencana dan kerentanan di MTs Yaketunis, MTs Yaketunis berinisiatif
melakukan kerjasama dengan Perkumpulan Lingkar untuk mengupayakan kesiapsiagaan di
komunitasnya. Perkumpulan Lingkar menyambut baik inisiatif ini dan mendedikasikan
sumberdayanya untuk mendukukung program.
Pembahasan dan Hasil
A. Sekolah Siaga Bencana
1 Johan Dwi Bowo Santosa,Perkumpulan Lingkar,Jl. Banteng Perkasa No. 40, Ngaglik,Sleman, Yogyakarta,
55581
2 Pudji Santoso,Perkumpulan Lingkar, Jl.Banteng Perkasa No. 40, Ngagli k,Sleman, Yogyakarta,55581
Di dalam upaya penanggulangan bencana, sekolah sebagai ruang publik memiliki peran dalam
membangun ketahanan masyarakat, sebagai satuan pendidikan tanggungjawabnya adalah
menyelenggarakan pendidikan, yaitu secara sadar dan terencana melakukan upaya mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya membangun budaya bangsa termasuk budaya kesiapsiagaan bencana. Saduran ini kiranya
yang mendasari implementasi sekolah siaga bencana di MTs Yaketunis.
Pengertian Sekolah Siaga Bencana
Sekolah Siaga Bencana merupakan sekolah yang secara standar minimum memenuhi kriteria dalam
pemberian respon pendidikan, mempunyai penanda yang menunjukkan standar telah tercapai baik
secara dampak, hasil, proses dan metode yang diterapkan, serta mampu menunjukkan bukti-bukti
untuk menunjukkan ketercapaian indikator. Konsorsium Pendidikan Bencana Indonesia menetapkan
parameter kesiapsiagaan sekolah berdasarkan empat faktor yaitu: sikap dan tindakan, kebijakan
sekolah, perencanaan kesiapsiagaan dan mobilisasi sumber daya.
Parameter, Indikator dan Verifikasi Sekolah Siaga Bencana (Konsorsium Pendidikan Bencana
Indonesia.
Terdapat empat parameter sekolah siaga bencana, masing-masing parameter saling terkait
mendukung kesiapsiagaan sekolah;
- Pengetahuan, sikap dan tindakan, meliputi persepsi, pengetahuan dan ketrampilan baik
individu maupun kolektif warga sekolah untuk menghadapi bencana secara cepat dan tepat guna.
Indikator Veririkasi
Tersedianya pengetahuan mengenai Bahaya (jenis
bahaya, sumber bahaya dan besaran bahaya);
Kerentanan; Kapasitas; Risiko dan Sejarah Bencana
yang terjadi di lingkungan sekolah atau daerahnya.
Struktur dan Muatan Kurikulum (pada
Dokumen I KTSP) serta Silabus dan RPP
dari SKKD (pada dokumen II KTSP)
memuat pengetahuan mengenai Bahaya
(jenis, sumber dan besaran); Kerentanan;
Kapasitas; Risiko dan Sejarah yang terjadi
di lingkungan sekolah atau daerahnya.
Kegiatan sekolah bagi peserta didik untuk
mengobservasi Bahaya jenis, sumber dan
besaran); Kerentanan; Kapasitas dan
Risiko yang ada di lingkungan sekolah,
termasuk yang bersumber pada lokasi dan
infrastruktur sekolah.
Keterampilan seluruh komponen sekolah dalam
menjalankan rencana tanggap darurat
Komponen sekolah untuk menjalankan
rencana tanggap darurat pada saat simulasi.
Terlaksananya sosialisasi mengenai pengetahuan PRB,
SSB dan kesiapsiagaan kepada warga sekolah dan
pemangku kepentingan sekolah
Jumlah sosialisasi rutin dan berkelanjutan
di sekolah.
Terlaksananya pelatihan pengintegrasian PRB ke dalam
KTSP.
Jumlah pelatihan yang dilaksanakan oleh
sekolah.
Terlaksananya kegiatan simulasi drill secara berkala di
sekolah dengan melibatkan masyarakat sekitar.
Frekwensi pelaksanaan simulasi drill dalam
1 tahun.
- Kebijakan sekolah, keputusan formal oleh sekolah mengenai hal-hal yang perlu didukung dalam
pelaksanaan pengurangan risiko bencana di sekolah, baik secara khusus maupun terpadu yang
bersifat mengikat. Kebijakan ini merupakan landasan, panduan, arahan pelaksanaan kegiatan
pengurangan risiko bencana di sekolah.
Indikator Verifikasi
Adanya kebijakan, kesepakatan dan/atau peraturan
sekolah yang mendukung upaya pengurangan risiko
bencana di sekolah.
Dokumen I KTSP (termasuk didalamnya
Visi, Misi dan Tujuan Sekolah) yang memuat
dan/atau mendukung upaya pengurangan
risiko bencana di sekolah. Dokumen
kebijakan sekolah yang memuat dan/atau
mengadopsi persyaratan konstruksi
bangunan dan panduan retrofit yang ada
atau yang berlaku
Tersedianya akses bagi seluruh komponen sekolah
terhadap informasi, pengetahuan dan pelatihan untuk
meningkatkan kapasitas dalam hal PRB (materi acuan,
ikut serta dalam pelatihan, musyawarah guru,
pertemuan desa, jambore murid, dsb.)
Media informasi sekolah (contoh: majalah
dinding, perpustakaan, buku, modul) yang
memuat pengetahuan dan informasi PRB
dan dapat diakses oleh warga sekolah.
Jumlah kesempatan dan keikutsertaan warga
sekolah dalam pelatihan, musyawarah guru,
pertemuan desa, jambore murid, dll.
- Perencanaan kesiapsiagaan, ditujukan menjamin adanya tindakan cepat dan tepat guna pada
saat kejadian bencana dengan memadukan dan mempertimbangkan sistem penanggulangan
bencana di daerah dan disesuaikan kondisi wilayah setempat. Bentuk perencanaan kesiapsiagaan
adalah dokumen-dokumen seperti prosedur tetap kesiapsiagaan, rencana kedaruratan/rencana
kontinjensi, dokumen pendukung termasuk sistem peringatan dini dengan mempertimbangkan
akurasi dan kontekstualitas lokal.
Indikator Verifikasi
Tersedianya dokumen penilaian risiko bencana yang
disusun bersama secara partisipatif dengan warga
sekolah dan pemangku kepentingan sekolah.
Dokumen penilaian risiko bencana yang
disusun secara berkala sesuai dengan
kerentanan sekolah.
Dokumen penilaian kerentanan gedung
sekolah yang dinilai/diperiksa secara berkala
oleh Pemerintah dan/atau Pemda.
Catatan: Kerentanan sekolah yang dinilai
berdasarkan aspek struktur dan non-struktur.
Tersedianya rencana aksi sekolah dalam
penanggulangan bencana (sebelum, saat, dan sesudah
terjadi bencana).
Dokumen rencana aksi sekolah yang dibuat
secara berkala, direview dan diperbaharui
secara partisipatif dan diketahui oleh Dinas
Pendidikan setempat.
Tersedianya Sistem Peringatan Dini yang dipahami
oleh seluruh komponen sekolah, meliputi:
• Akses terhadap informasi bahaya, baik dari
tanda alam, informasi dari lingkungan, dan
dari pihak berwenang (pemerintah daerah
dan BMKG)
• Alat peringatan serta biaya
pemeliharaannya dan tanda bahaya yang
disepakati dan dipahami seluruh komponen
sekolah.
• PROTAP penyebarluasan informasi
peringatan bahaya di lingkungan sekolah.
• Petugas yang bertanggungjawab dan
berwenang mengoperasikan alat peringatan
dini.
PROTAP mengenai pelaksanaan sistem
peringatan dini yang telah diuji dan
diperharui melalui kegiatan simulasi/drill
yang dilaksanakan secara berkala oleh
sekolah.
Adanya peta evakuasi sekolah, dengan tanda dan
rambu yang terpasang, yang mudah dipahami oleh
Sekolah memiliki peta evakuasi dengan tanda
dan rambu yang terpasang yang mudah
seluruh komponen sekolah dipahami oleh seluruh komponen sekolah dan
dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan
sekolah
Kesepakatan dan ketersediaan lokasi evakuasi/ shelter
terdekat dengan sekolah, disosialisasikan kepada
seluruh komponen sekolah dan orangtua murid,
masyarakat sekitar dan pemerintah daerah.
Sekolah memiliki lokasi evakuasi/shelter
terdekat yang tersosialisasikan serta
disepakati oleh seluruh komponen sekolah,
orangtua murid, masyarakat sekitar dan
pemerintah daerah.
Adanya prosedur tetap kesiapsiagaan sekolah yang
disepakati dan dilaksanakan oleh seluruh komponen
sekolah, diantaranya meliputi/contohnya:
• Penggandaan dan penyimpanan dokumen
penting sekolah pada tempat yang aman.
• Pencatatan nomer telepon penting yang
mudah diakses seluruh komponen sekolah
(a.l. Puskesmas/rumah sakit terdekat,
pemadam kebakaran, dan aparat terkait).
PROTAP kesiapsiagaan sekolah yang
direview dan dimutakhirkan secara rutin dan
partisipatif.
- Mobilisasi sumberdaya, yaitu penyiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta
finansial untuk menjamin kesiapsiagaan yang didasarkan pada kemampuan sekolah dan
pemangku sekolah serta terbuka terhadap partisipasi pemangku kepentingan lainya.
Indikator Verifikasi
Adanya bangunan sekolah yang tahan terhadap
bencana.
Bangunan Sekolah yang berkarakteristik
sebagai berikut:
- Struktur bangunan sesuai dengan
standar bangunan yang tahan
terhadap bencana
- UKS memiliki ruang tersendiri
yang terpisah dari ruang kelas dan
pusat sumber bela.
- Tata letak dan desain kelas yang
aman.
- Desain dan tata letak yang aman
untuk penempatan sarana dan
prasarana kelas dan sekolah.
Jumlah dan jenis perlengkapan, suplai dan kebutuhan
dasar pasca bencana yang dimiliki sekolah.
Adanya perlengkapan dasar dan suplai
kebutuhan dasar pasca bencana yang dapat
segera dipenuhi dan diakses oleh warga
sekolah, seperti: alat PP dan evakuasi,
terpal, tenda dan sumber air bersih.
Adanya gugus siaga bencana sekolah yang melibatkan
perwakilan peserta didik. Adanya kerjasama antara
dewan guru sekolah dengan asosiasi profesi guru
lainnya di wilayahnya seperti forum MGMP terkait
upaya PRB di sekolah.
Jumlah peserta didik yang terlibat dalam
gugus siaga
bencana sekolah. Frekwensi dan jenis
kegiatan kerjasama diantara dewan guru
sekolah dan asosiasi
profesi guru lainnya terkait upaya PRB di
sekolah.
Adanya kerjasama dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana di kota/kabupaten dengan
pihak-pihak terkait setempat (seperti perangkat
desa/kelurahan, kecamatan, BPBD, dan lembaga
pemerintah lainnya).
Jumlah kegiatan dan mitra kerjasama.
Pemantauan dan evaluasi partisipatif mengenai
kesiapsiagaan dan keamanan sekolah secara
Sekolah memiliki mekanisme pemantauan
dan evaluasi kesiapsiagaan dan keamanan
rutin(menguji atau melatih kesiapsiagaan sekolah
secara berkala).
sekolah partisipatif secara rutin.
B. Sekolah Siaga Bencana untuk Anak Penyandang Disabilitas di MTs Yaketunis
Menurut informasi yang dihimpun dari sekolah, MTs Yaketunis pernah dijangkau oleh Rumah
Zakat berupa sosialisasi penanggulangan bencana. Hal ini mendekatkan sekolah terhadap
pemahaman-pemaham yang melandasi sekolah tentang perlunya kesiapsiagaan sekolah secara
lebih lanjut. Perkumpulan Lingkar menindaklanjuti dengan melakukan penilaian kebutuhan
sekolah dalam kerangka sekolah siaga bencana. Program Sekolah Siaga Bencana ini selanjutnya
merupakan kerjasama antara Perkumpulan Lingkar dengan MTs Yaketunis, Yogyakarta dan
diinisiasi pada Januari 2015 dan direncanakan selesai pada akhir tahun yang sama.
Program ditujukan mewujudkan sekolah siaga bencana dengan cara (a). meningkatkan kapasitas
dan partisipasi warga sekolah dalam praktik-praktik sekolah siaga bencana, (b). mendorong
kebijakan sekolah dengan tersusunya rencana kontinjensi sekolah, (c). mengintegrasikan prakarsa
pengurangan risiko bencana ke dalam rencana strategis sekolah, dan (d). memadukan
pengurangan risiko bencana sekolah ke dalam kurikulum pembelajaran. Tujuan dan hasil ini
diterjemahkan ke dalam kesepakatan dengan sekolah antara lain berupa estimasi waktu
pelaksanaan sebagai berikut:
N
o
Kegiatan Bulan
XII I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
1 Desain Program
2 Pelatihan Personil
3 Baseline
4 Sosialisasi Program
5 Workshop Kajian Risiko
6 Pelatihan PPGD
7 Workshop Penyusunan &
Finalisasi Renkon Sekolah
8 Pengadaan Perlengkapan
Penunjang
9 Simulasi Penyelamatan
10 Pelatihan Integrasi PRB
dalam kurikulum
11 Kunjungan Rutin
pendampingan
12 Evaluasi Akhir
13 Penyusunan Laporan
Hingga Mei 2015 sebanyak 8 (delapan) kegiatan telah dilaksanakan yaitu:
 Desain program: berupa kerangka implementasi program, persiapan sumber daya manusia,
keuangan dan rencana alokasi waktu.
 Pelatihan personil: pembekalan staf dan non-staf mengenai kesiapsiagaan sekolah khusus
untuk penyandang disabilitas di MTs Yaketunis
 Baseline: pendataan awal mengukur tingkat kesiagaan sekolah
 Sosialisasi Program: sosialisasi mengenai pentingnya kesiapsiagaan sekolah yang sekaligus
sebagai informed consent kepada komponen sekolah.
 Workshop kajian risiko: menghimpun informasi mengenai karakter ancaman bencana,
kerentanan, kapasitas dan pemrioritasan ancaman.
 Pelatihan Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat/PPGD
 Workshop Penyusunan & Finalisasi Renkon Sekolah I:
o Pengembangan skenario dan analisis dampak
o Prosedur tetap peringatan dini dan prosedur tetap evakuasi( di dalam ruang kelas, di
ruang asrama, di luar ruang, di luar jam sekolah), prosedur tetap pelepasan siswa dan
prosedur penyelenggaraan sekolah darurat.
o Pembentukan tim siaga bencana sekolah, perencanaan dan analisis kebutuhan sektor
dalam tim siaga bencana sekolah
 Pengadaan Perlengkapan Penunjang: berdasarkan pemetaan daerah aman dan rawan, secara
partisipatif telah disepakati dan disusun peta dan jalur evakuasi sekolah dengan
memperhatikan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas.
Hasil
Hingga tengah program berjalan, sejumlah hasil telah dapat dipetakan berdasarkan parameter Sekolah
Siaga Bencana. Meskipun belum maksimal oleh karena program masih berjalan sehingga sejumlah
capaian belum terupayakan serta pekerjaan rumah terkait dengan keberlanjutan (sustainability) yang
juga terkait dengan enabling environment, berikut adalah tampilannya;
1. Pengetahuan,
Sikap dan Tindakan
Pada saat data
baseline dihimpun di
bulan Januari, dalam
skala 1(satu) hingga
5(lima), sebagai
contoh, belum
ditemukan adanya
struktur dan muatan
kulikulum serta
Silabus dan RPP
yang memuat
pengetahuan
mengenai bahaya,
kerentanan, kapasitas,
risiko serta sejarah
bencana. Pada bulan
April dan Mei ditemukan adanya upaya untuk mengenalkan hal tersebut oleh sejumlah guru di
kelas. Siswa juga belum secara aktif diajak untuk mengobservasi bahaya, kerentanan, kapasitas
dan risiko selain dalam gladi kotor simulasi penyelamatan diri.
2. Kebijakan Sekolah
Meski telah terjadi beberapa perubahan, namun belum cukup signifikan kebijakan atau
kesepakatan atau peraturan sekolah yang mendukung upaya pengurangan risiko bencana juga
belum terjadi hingga saat ini. Kegiatan yang diharapkan mampu memberikan perubahan lain akan
diimplementasikan di bulan selanjutnya pada tahun program berjalan.
3. Perencanaan Kesiapsiagaan
Perencanaan Kesiapsiagaan menempati perubahan yang paling kentara mengingat kegiatan dalam
program ini masih berkutat pada penyusunan rencana kedaruratan.
4. Mobilisasi
Sumberdaya
Semenjak runtuh oleh
gempa, sekolah telah
mendirikan bangunan
yang secara struktur
jauh lebih kokoh,
berupaya mengikuti
standar bangunan
tahan gempa,
meskipun secara tata
letak, desain masih
memiliki beberapa
catatan. Namun untuk jumlah, jenis perlengkapan belum banyak mengalami perubahan baik oleh
swadaya sekolah maupun oleh intervensi luar.
Kesimpulan
Upaya pengurangan risiko bencana di MTs Yaketunis telah dilakukan, dari 13 (tiga belas) kegiatan
yang direncanakan telah terlaksana 8 (delapan) kegiatan. Dari parameter, indikator dan verifikasi
dapat dilihat adanya perubahan peningkatan kapasitas sekolah. Implementasi program selanjutnya
diharapkan meningkatkan dapat meningkatkan kapasitas untuk meredam risiko sekolah sesuai
parameter sekolah siaga bencana.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam
berjalannya program Sekolah Siaga Bencana ini:
1. Keluarga Madrasah Tsanawiyah Yaketunis
2. Forum Pengurangan Risiko Bencana Kelurahan Mantrijeron
3. BPBD Kota Yogyakarta
Referensi
_, (2011), Kerangka Kerja Sekolah Siaga Bencana,KonsorsiumPendidikan Bencana Indonesia
Bild. Emily. & Ibrahim. Maggie, (2013), Towards the resilient future children want: a review of progress in
achieving the Children’sCharter for Disaster Risk Reduction, World vision UK.

More Related Content

What's hot

Panduan Guru Pendidikan PRB Gempa SMP, PUSKUR, UNDP
Panduan Guru Pendidikan PRB Gempa SMP, PUSKUR, UNDPPanduan Guru Pendidikan PRB Gempa SMP, PUSKUR, UNDP
Panduan Guru Pendidikan PRB Gempa SMP, PUSKUR, UNDPNinil Jannah
 
Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SMP/MTs...
Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SMP/MTs...Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SMP/MTs...
Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SMP/MTs...Ninil Jannah
 
Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SD/MI, ...
Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SD/MI, ...Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SD/MI, ...
Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SD/MI, ...Ninil Jannah
 
TINJAUAN TEORI (Contoh Karya Ilmiah)
TINJAUAN TEORI (Contoh Karya Ilmiah)TINJAUAN TEORI (Contoh Karya Ilmiah)
TINJAUAN TEORI (Contoh Karya Ilmiah)Tuti Rina Lestari
 
PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)
PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)
PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)Tuti Rina Lestari
 
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)Tuti Rina Lestari
 
1.model kurikulum pnf_daerah_bencana
1.model kurikulum pnf_daerah_bencana1.model kurikulum pnf_daerah_bencana
1.model kurikulum pnf_daerah_bencanaBagas Dany
 
Bimbingan Teknis Penerapan Model PAUD
Bimbingan Teknis Penerapan Model PAUD Bimbingan Teknis Penerapan Model PAUD
Bimbingan Teknis Penerapan Model PAUD Rahma Rahmawinasa
 
Prociding 1 tsunami
Prociding 1 tsunamiProciding 1 tsunami
Prociding 1 tsunamidosido
 
Peran Psikologi Forensik dalam Manajemen Risiko Kebencanaan
Peran Psikologi Forensik dalam Manajemen Risiko KebencanaanPeran Psikologi Forensik dalam Manajemen Risiko Kebencanaan
Peran Psikologi Forensik dalam Manajemen Risiko KebencanaanSeta Wicaksana
 
Questionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc membersQuestionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc membersawakmila
 
Fidel preparedness n mitigation
Fidel preparedness n mitigationFidel preparedness n mitigation
Fidel preparedness n mitigationawakmila
 
KESIAPAN MASYARAKAT CODE UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP DENGAN MEMANFAA...
KESIAPAN MASYARAKAT CODE  UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP  DENGAN MEMANFAA...KESIAPAN MASYARAKAT CODE  UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP  DENGAN MEMANFAA...
KESIAPAN MASYARAKAT CODE UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP DENGAN MEMANFAA...Salisa Setiawati
 

What's hot (14)

Panduan Guru Pendidikan PRB Gempa SMP, PUSKUR, UNDP
Panduan Guru Pendidikan PRB Gempa SMP, PUSKUR, UNDPPanduan Guru Pendidikan PRB Gempa SMP, PUSKUR, UNDP
Panduan Guru Pendidikan PRB Gempa SMP, PUSKUR, UNDP
 
Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SMP/MTs...
Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SMP/MTs...Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SMP/MTs...
Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SMP/MTs...
 
Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SD/MI, ...
Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SD/MI, ...Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SD/MI, ...
Buku Panduan Guru Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Longsor SD/MI, ...
 
TINJAUAN TEORI (Contoh Karya Ilmiah)
TINJAUAN TEORI (Contoh Karya Ilmiah)TINJAUAN TEORI (Contoh Karya Ilmiah)
TINJAUAN TEORI (Contoh Karya Ilmiah)
 
Dikpora diy ba bencana-sma-ma-smk_final edited
Dikpora diy ba bencana-sma-ma-smk_final editedDikpora diy ba bencana-sma-ma-smk_final edited
Dikpora diy ba bencana-sma-ma-smk_final edited
 
PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)
PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)
PENDAHULUAN (Contoh Karya Ilmiah)
 
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)
BAB 5 Kesimpulan dan Saran (Contoh Karya Ilmiah)
 
1.model kurikulum pnf_daerah_bencana
1.model kurikulum pnf_daerah_bencana1.model kurikulum pnf_daerah_bencana
1.model kurikulum pnf_daerah_bencana
 
Bimbingan Teknis Penerapan Model PAUD
Bimbingan Teknis Penerapan Model PAUD Bimbingan Teknis Penerapan Model PAUD
Bimbingan Teknis Penerapan Model PAUD
 
Prociding 1 tsunami
Prociding 1 tsunamiProciding 1 tsunami
Prociding 1 tsunami
 
Peran Psikologi Forensik dalam Manajemen Risiko Kebencanaan
Peran Psikologi Forensik dalam Manajemen Risiko KebencanaanPeran Psikologi Forensik dalam Manajemen Risiko Kebencanaan
Peran Psikologi Forensik dalam Manajemen Risiko Kebencanaan
 
Questionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc membersQuestionnaires needs assessment pacc members
Questionnaires needs assessment pacc members
 
Fidel preparedness n mitigation
Fidel preparedness n mitigationFidel preparedness n mitigation
Fidel preparedness n mitigation
 
KESIAPAN MASYARAKAT CODE UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP DENGAN MEMANFAA...
KESIAPAN MASYARAKAT CODE  UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP  DENGAN MEMANFAA...KESIAPAN MASYARAKAT CODE  UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP  DENGAN MEMANFAA...
KESIAPAN MASYARAKAT CODE UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN HIDUP DENGAN MEMANFAA...
 

Similar to Sekolah siaga bencana untuk anak penyandang disabilitas di m ts yaketunis

Ninil Jannah Lingkar Association for Consortium Disaster Education Indonesia:...
Ninil Jannah Lingkar Association for Consortium Disaster Education Indonesia:...Ninil Jannah Lingkar Association for Consortium Disaster Education Indonesia:...
Ninil Jannah Lingkar Association for Consortium Disaster Education Indonesia:...Lingkar Association (Perkumpulan Lingkar)
 
Edukasi COVID-19 di SD 270820 (DRRCUI).pdf
Edukasi COVID-19 di SD 270820 (DRRCUI).pdfEdukasi COVID-19 di SD 270820 (DRRCUI).pdf
Edukasi COVID-19 di SD 270820 (DRRCUI).pdfLisaIndah1
 
KAMPUS TANGGUH BENCANA JABAR.pdf
KAMPUS TANGGUH BENCANA JABAR.pdfKAMPUS TANGGUH BENCANA JABAR.pdf
KAMPUS TANGGUH BENCANA JABAR.pdfJohanes Wirasto SW
 
1.praktik pendidikan kebencanaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gunung api
1.praktik pendidikan kebencanaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gunung api1.praktik pendidikan kebencanaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gunung api
1.praktik pendidikan kebencanaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gunung apiLingkar Association (Perkumpulan Lingkar)
 
MANAGEMEN BENCASNA SEKOLAH.pdf
MANAGEMEN BENCASNA SEKOLAH.pdfMANAGEMEN BENCASNA SEKOLAH.pdf
MANAGEMEN BENCASNA SEKOLAH.pdfSitiMaesaroh69255
 
Bimbingan Teknis Penerapan Model PAUD
Bimbingan Teknis Penerapan Model PAUD Bimbingan Teknis Penerapan Model PAUD
Bimbingan Teknis Penerapan Model PAUD Rahma Rahmawinasa
 
TMS PANDEGLANG BANTEN.pptx
TMS PANDEGLANG BANTEN.pptxTMS PANDEGLANG BANTEN.pptx
TMS PANDEGLANG BANTEN.pptxAbuSalim20
 
TMS PANDEGLANG BANTEN.pptx
TMS PANDEGLANG BANTEN.pptxTMS PANDEGLANG BANTEN.pptx
TMS PANDEGLANG BANTEN.pptxAbuSalim20
 
Teknis Penerapan Sekolah Madrasah/ Aman Bencana
Teknis Penerapan Sekolah Madrasah/ Aman BencanaTeknis Penerapan Sekolah Madrasah/ Aman Bencana
Teknis Penerapan Sekolah Madrasah/ Aman BencanaBPBD_Kabupaten_Sukabumi
 
Bahan ajar keperawatan bencana
Bahan ajar keperawatan bencanaBahan ajar keperawatan bencana
Bahan ajar keperawatan bencanaPipinYunus
 
Strategi Mencegah Kekerasan Di Sekolah
Strategi Mencegah Kekerasan Di SekolahStrategi Mencegah Kekerasan Di Sekolah
Strategi Mencegah Kekerasan Di SekolahMuhammad Mukhlisin
 
Sekolah adiwiyata mandiri sman 2 tuban
Sekolah adiwiyata mandiri sman 2 tubanSekolah adiwiyata mandiri sman 2 tuban
Sekolah adiwiyata mandiri sman 2 tubanSMA Negeri 2 Tuban
 
Banjir sd 26 mei 2010
Banjir sd 26 mei 2010Banjir sd 26 mei 2010
Banjir sd 26 mei 2010Ninil Jannah
 
Buku panduan guru pendidikan prb banjir sdmi, puskur, undp
Buku panduan guru pendidikan prb banjir sdmi, puskur, undpBuku panduan guru pendidikan prb banjir sdmi, puskur, undp
Buku panduan guru pendidikan prb banjir sdmi, puskur, undpHermawanWahyuNugroho1
 
Buku panduan guru pendidikan prb banjir sma, puskur, undp
Buku panduan guru pendidikan prb banjir sma, puskur, undpBuku panduan guru pendidikan prb banjir sma, puskur, undp
Buku panduan guru pendidikan prb banjir sma, puskur, undpHermawanWahyuNugroho1
 
Buku panduan guru pendidikan prb banjir smp, puskur, undp
Buku panduan guru pendidikan prb banjir smp, puskur, undpBuku panduan guru pendidikan prb banjir smp, puskur, undp
Buku panduan guru pendidikan prb banjir smp, puskur, undpHermawanWahyuNugroho1
 

Similar to Sekolah siaga bencana untuk anak penyandang disabilitas di m ts yaketunis (20)

Ninil Jannah Lingkar Association for Consortium Disaster Education Indonesia:...
Ninil Jannah Lingkar Association for Consortium Disaster Education Indonesia:...Ninil Jannah Lingkar Association for Consortium Disaster Education Indonesia:...
Ninil Jannah Lingkar Association for Consortium Disaster Education Indonesia:...
 
Edukasi COVID-19 di SD 270820 (DRRCUI).pdf
Edukasi COVID-19 di SD 270820 (DRRCUI).pdfEdukasi COVID-19 di SD 270820 (DRRCUI).pdf
Edukasi COVID-19 di SD 270820 (DRRCUI).pdf
 
Teknis_Penerapan_SMAB.pptx
Teknis_Penerapan_SMAB.pptxTeknis_Penerapan_SMAB.pptx
Teknis_Penerapan_SMAB.pptx
 
KAMPUS TANGGUH BENCANA JABAR.pdf
KAMPUS TANGGUH BENCANA JABAR.pdfKAMPUS TANGGUH BENCANA JABAR.pdf
KAMPUS TANGGUH BENCANA JABAR.pdf
 
1.praktik pendidikan kebencanaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gunung api
1.praktik pendidikan kebencanaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gunung api1.praktik pendidikan kebencanaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gunung api
1.praktik pendidikan kebencanaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gunung api
 
MANAGEMEN BENCASNA SEKOLAH.pdf
MANAGEMEN BENCASNA SEKOLAH.pdfMANAGEMEN BENCASNA SEKOLAH.pdf
MANAGEMEN BENCASNA SEKOLAH.pdf
 
Bimbingan Teknis Penerapan Model PAUD
Bimbingan Teknis Penerapan Model PAUD Bimbingan Teknis Penerapan Model PAUD
Bimbingan Teknis Penerapan Model PAUD
 
Position paper kpb draft0
Position paper kpb draft0Position paper kpb draft0
Position paper kpb draft0
 
TMS PANDEGLANG BANTEN.pptx
TMS PANDEGLANG BANTEN.pptxTMS PANDEGLANG BANTEN.pptx
TMS PANDEGLANG BANTEN.pptx
 
TMS PANDEGLANG BANTEN.pptx
TMS PANDEGLANG BANTEN.pptxTMS PANDEGLANG BANTEN.pptx
TMS PANDEGLANG BANTEN.pptx
 
Teknis Penerapan Sekolah Madrasah/ Aman Bencana
Teknis Penerapan Sekolah Madrasah/ Aman BencanaTeknis Penerapan Sekolah Madrasah/ Aman Bencana
Teknis Penerapan Sekolah Madrasah/ Aman Bencana
 
Bahan ajar keperawatan bencana
Bahan ajar keperawatan bencanaBahan ajar keperawatan bencana
Bahan ajar keperawatan bencana
 
Strategi Mencegah Kekerasan Di Sekolah
Strategi Mencegah Kekerasan Di SekolahStrategi Mencegah Kekerasan Di Sekolah
Strategi Mencegah Kekerasan Di Sekolah
 
Pertemuan 1.ppt
Pertemuan 1.pptPertemuan 1.ppt
Pertemuan 1.ppt
 
Sekolah adiwiyata mandiri sman 2 tuban
Sekolah adiwiyata mandiri sman 2 tubanSekolah adiwiyata mandiri sman 2 tuban
Sekolah adiwiyata mandiri sman 2 tuban
 
Banjir sd 26 mei 2010
Banjir sd 26 mei 2010Banjir sd 26 mei 2010
Banjir sd 26 mei 2010
 
Buku panduan guru pendidikan prb banjir sdmi, puskur, undp
Buku panduan guru pendidikan prb banjir sdmi, puskur, undpBuku panduan guru pendidikan prb banjir sdmi, puskur, undp
Buku panduan guru pendidikan prb banjir sdmi, puskur, undp
 
Buku panduan guru pendidikan prb banjir sma, puskur, undp
Buku panduan guru pendidikan prb banjir sma, puskur, undpBuku panduan guru pendidikan prb banjir sma, puskur, undp
Buku panduan guru pendidikan prb banjir sma, puskur, undp
 
Banjir sma 26 mei
Banjir sma 26 meiBanjir sma 26 mei
Banjir sma 26 mei
 
Buku panduan guru pendidikan prb banjir smp, puskur, undp
Buku panduan guru pendidikan prb banjir smp, puskur, undpBuku panduan guru pendidikan prb banjir smp, puskur, undp
Buku panduan guru pendidikan prb banjir smp, puskur, undp
 

More from Lingkar Association (Perkumpulan Lingkar)

Monitoring Evaluasi Partisipatif PRBBK, Lingkar/Untung Winarso, Copyright UND...
Monitoring Evaluasi Partisipatif PRBBK, Lingkar/Untung Winarso, Copyright UND...Monitoring Evaluasi Partisipatif PRBBK, Lingkar/Untung Winarso, Copyright UND...
Monitoring Evaluasi Partisipatif PRBBK, Lingkar/Untung Winarso, Copyright UND...Lingkar Association (Perkumpulan Lingkar)
 
Ninil jannah lingkar association bagaimana hfa di praktekan di tingkat masyar...
Ninil jannah lingkar association bagaimana hfa di praktekan di tingkat masyar...Ninil jannah lingkar association bagaimana hfa di praktekan di tingkat masyar...
Ninil jannah lingkar association bagaimana hfa di praktekan di tingkat masyar...Lingkar Association (Perkumpulan Lingkar)
 
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengalaman Pembentukan Forum Pengurangan Ri...
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengalaman Pembentukan Forum Pengurangan Ri...Ninil Jannah Lingkar Association: Pengalaman Pembentukan Forum Pengurangan Ri...
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengalaman Pembentukan Forum Pengurangan Ri...Lingkar Association (Perkumpulan Lingkar)
 
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengurangan Risiko Bencana Yang Sensitif Ge...
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengurangan Risiko Bencana Yang Sensitif Ge...Ninil Jannah Lingkar Association: Pengurangan Risiko Bencana Yang Sensitif Ge...
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengurangan Risiko Bencana Yang Sensitif Ge...Lingkar Association (Perkumpulan Lingkar)
 
Ninil Jannah Lingkar Association: Disaster Risk Mitigation and Prevention for...
Ninil Jannah Lingkar Association: Disaster Risk Mitigation and Prevention for...Ninil Jannah Lingkar Association: Disaster Risk Mitigation and Prevention for...
Ninil Jannah Lingkar Association: Disaster Risk Mitigation and Prevention for...Lingkar Association (Perkumpulan Lingkar)
 

More from Lingkar Association (Perkumpulan Lingkar) (13)

Satuan Pendidikan Aman Bencana, Pendahuluan.pdf
Satuan Pendidikan Aman Bencana, Pendahuluan.pdfSatuan Pendidikan Aman Bencana, Pendahuluan.pdf
Satuan Pendidikan Aman Bencana, Pendahuluan.pdf
 
Laporan Penilaian Ketangguhan_KabSigi_2020.pdf
Laporan Penilaian Ketangguhan_KabSigi_2020.pdfLaporan Penilaian Ketangguhan_KabSigi_2020.pdf
Laporan Penilaian Ketangguhan_KabSigi_2020.pdf
 
Laporan Penilaian Ketangguhan_KotaPalu_rev02+ttd.pdf
Laporan Penilaian Ketangguhan_KotaPalu_rev02+ttd.pdfLaporan Penilaian Ketangguhan_KotaPalu_rev02+ttd.pdf
Laporan Penilaian Ketangguhan_KotaPalu_rev02+ttd.pdf
 
Melenting dari longsoran hutan pinus 04102015
Melenting dari longsoran hutan pinus 04102015Melenting dari longsoran hutan pinus 04102015
Melenting dari longsoran hutan pinus 04102015
 
Monitoring Evaluasi Partisipatif PRBBK, Lingkar/Untung Winarso, Copyright UND...
Monitoring Evaluasi Partisipatif PRBBK, Lingkar/Untung Winarso, Copyright UND...Monitoring Evaluasi Partisipatif PRBBK, Lingkar/Untung Winarso, Copyright UND...
Monitoring Evaluasi Partisipatif PRBBK, Lingkar/Untung Winarso, Copyright UND...
 
Ninil jannah lingkar association bagaimana hfa di praktekan di tingkat masyar...
Ninil jannah lingkar association bagaimana hfa di praktekan di tingkat masyar...Ninil jannah lingkar association bagaimana hfa di praktekan di tingkat masyar...
Ninil jannah lingkar association bagaimana hfa di praktekan di tingkat masyar...
 
Dikpora diy ba bencana-sd-mi_final edited
Dikpora diy ba bencana-sd-mi_final editedDikpora diy ba bencana-sd-mi_final edited
Dikpora diy ba bencana-sd-mi_final edited
 
Nj kapita selekta pb
Nj kapita selekta pbNj kapita selekta pb
Nj kapita selekta pb
 
Pengarusutamaan gernder dalam program pengurangan risiko bencana
Pengarusutamaan gernder dalam program pengurangan risiko bencanaPengarusutamaan gernder dalam program pengurangan risiko bencana
Pengarusutamaan gernder dalam program pengurangan risiko bencana
 
2.bahan ajar risiko diy dan gunung api merapi
2.bahan ajar risiko diy dan gunung api merapi2.bahan ajar risiko diy dan gunung api merapi
2.bahan ajar risiko diy dan gunung api merapi
 
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengalaman Pembentukan Forum Pengurangan Ri...
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengalaman Pembentukan Forum Pengurangan Ri...Ninil Jannah Lingkar Association: Pengalaman Pembentukan Forum Pengurangan Ri...
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengalaman Pembentukan Forum Pengurangan Ri...
 
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengurangan Risiko Bencana Yang Sensitif Ge...
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengurangan Risiko Bencana Yang Sensitif Ge...Ninil Jannah Lingkar Association: Pengurangan Risiko Bencana Yang Sensitif Ge...
Ninil Jannah Lingkar Association: Pengurangan Risiko Bencana Yang Sensitif Ge...
 
Ninil Jannah Lingkar Association: Disaster Risk Mitigation and Prevention for...
Ninil Jannah Lingkar Association: Disaster Risk Mitigation and Prevention for...Ninil Jannah Lingkar Association: Disaster Risk Mitigation and Prevention for...
Ninil Jannah Lingkar Association: Disaster Risk Mitigation and Prevention for...
 

Sekolah siaga bencana untuk anak penyandang disabilitas di m ts yaketunis

  • 1. SEKOLAH SIAGA BENCANA UNTUK ANAK PENYANDANG DISABILITAS DI MTS YAKETUNIS Johan Dwi Bowo Santosa1 , Pudji Santoso2 Email : johandwibowosantosa@gmail.com Abstrak Anak penyandang disabilitas merupakan kelompok paling rentan dalam kejadian bencana. Perhatian yang telah difasilitasi berbagai pihak untuk kelompok ini di SLB Yayasan Kesejahteraan Tuna Netra Islam perlu dimutakhirkan secara regular untuk memastikan optimalnya upaya sekolah dan pihak- pihak yang relevan dalam memberikan perlindungan terhadap peserta didik baik sebelum, saat dan sesudah kejadian bencana. Proyek Sekolah Siaga Bencana ini ditujukan meningkatkan kapasitas sekolah dalam upaya pengurangan risiko bencana dengan tolok ukur pengetahuan, sikap dan tindakan, kebijakan sekolah, perencanaan kesiapsiagaan dan mobilisasi sumber daya. Kata Kunci Sekolah Siaga Bencana, Disabilitas, Kebencanaan, Yaketunis PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai supermarket bencana, dan di Yogyakarta dan sekitarnya pada tanggal 27 Mei 2006 sekitar pukul 05.56 WIB terjadi gempa bumi tektonik dengan skala 5,9 SR yang menyebabkan ribuan korban jiwa, kerugian harta benda, serta terbekukannya lini-lini kehidupan. Di Kelurahan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, gempa bumi menghancurkan permukiman, sekolah- sekolah, pertokoan dan lain sebagainya, gedung sekolah MTs Yaketunis rubuh. Gempa bumi terjadi pada pagi hari sehingga peserta didik belum sampai di sekolah atau masih berada di asrama, asrama MTs masih berdiri kokoh menyelamatkan peserta didik penyandang disabilitas gangguan penglihatan ini. Di sisi lain, anak merupakan kelompok rentan, tercatat 50-60% korban bencana adalah anak, dan menyebabkan mulai dari hilangnya nyawa, luka, sakit hingga terpisah dari keluarga. Bencana juga berpotensi menambah kerentanan anak, terutama anak penyandang disabilitas. Menimbang potensi bencana dan kerentanan di MTs Yaketunis, MTs Yaketunis berinisiatif melakukan kerjasama dengan Perkumpulan Lingkar untuk mengupayakan kesiapsiagaan di komunitasnya. Perkumpulan Lingkar menyambut baik inisiatif ini dan mendedikasikan sumberdayanya untuk mendukukung program. Pembahasan dan Hasil A. Sekolah Siaga Bencana 1 Johan Dwi Bowo Santosa,Perkumpulan Lingkar,Jl. Banteng Perkasa No. 40, Ngaglik,Sleman, Yogyakarta, 55581 2 Pudji Santoso,Perkumpulan Lingkar, Jl.Banteng Perkasa No. 40, Ngagli k,Sleman, Yogyakarta,55581
  • 2. Di dalam upaya penanggulangan bencana, sekolah sebagai ruang publik memiliki peran dalam membangun ketahanan masyarakat, sebagai satuan pendidikan tanggungjawabnya adalah menyelenggarakan pendidikan, yaitu secara sadar dan terencana melakukan upaya mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya membangun budaya bangsa termasuk budaya kesiapsiagaan bencana. Saduran ini kiranya yang mendasari implementasi sekolah siaga bencana di MTs Yaketunis. Pengertian Sekolah Siaga Bencana Sekolah Siaga Bencana merupakan sekolah yang secara standar minimum memenuhi kriteria dalam pemberian respon pendidikan, mempunyai penanda yang menunjukkan standar telah tercapai baik secara dampak, hasil, proses dan metode yang diterapkan, serta mampu menunjukkan bukti-bukti untuk menunjukkan ketercapaian indikator. Konsorsium Pendidikan Bencana Indonesia menetapkan parameter kesiapsiagaan sekolah berdasarkan empat faktor yaitu: sikap dan tindakan, kebijakan sekolah, perencanaan kesiapsiagaan dan mobilisasi sumber daya. Parameter, Indikator dan Verifikasi Sekolah Siaga Bencana (Konsorsium Pendidikan Bencana Indonesia. Terdapat empat parameter sekolah siaga bencana, masing-masing parameter saling terkait mendukung kesiapsiagaan sekolah; - Pengetahuan, sikap dan tindakan, meliputi persepsi, pengetahuan dan ketrampilan baik individu maupun kolektif warga sekolah untuk menghadapi bencana secara cepat dan tepat guna. Indikator Veririkasi Tersedianya pengetahuan mengenai Bahaya (jenis bahaya, sumber bahaya dan besaran bahaya); Kerentanan; Kapasitas; Risiko dan Sejarah Bencana yang terjadi di lingkungan sekolah atau daerahnya. Struktur dan Muatan Kurikulum (pada Dokumen I KTSP) serta Silabus dan RPP dari SKKD (pada dokumen II KTSP) memuat pengetahuan mengenai Bahaya (jenis, sumber dan besaran); Kerentanan; Kapasitas; Risiko dan Sejarah yang terjadi di lingkungan sekolah atau daerahnya. Kegiatan sekolah bagi peserta didik untuk mengobservasi Bahaya jenis, sumber dan besaran); Kerentanan; Kapasitas dan Risiko yang ada di lingkungan sekolah, termasuk yang bersumber pada lokasi dan infrastruktur sekolah. Keterampilan seluruh komponen sekolah dalam menjalankan rencana tanggap darurat Komponen sekolah untuk menjalankan rencana tanggap darurat pada saat simulasi. Terlaksananya sosialisasi mengenai pengetahuan PRB, SSB dan kesiapsiagaan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan sekolah Jumlah sosialisasi rutin dan berkelanjutan di sekolah. Terlaksananya pelatihan pengintegrasian PRB ke dalam KTSP. Jumlah pelatihan yang dilaksanakan oleh sekolah. Terlaksananya kegiatan simulasi drill secara berkala di sekolah dengan melibatkan masyarakat sekitar. Frekwensi pelaksanaan simulasi drill dalam 1 tahun. - Kebijakan sekolah, keputusan formal oleh sekolah mengenai hal-hal yang perlu didukung dalam pelaksanaan pengurangan risiko bencana di sekolah, baik secara khusus maupun terpadu yang bersifat mengikat. Kebijakan ini merupakan landasan, panduan, arahan pelaksanaan kegiatan pengurangan risiko bencana di sekolah. Indikator Verifikasi
  • 3. Adanya kebijakan, kesepakatan dan/atau peraturan sekolah yang mendukung upaya pengurangan risiko bencana di sekolah. Dokumen I KTSP (termasuk didalamnya Visi, Misi dan Tujuan Sekolah) yang memuat dan/atau mendukung upaya pengurangan risiko bencana di sekolah. Dokumen kebijakan sekolah yang memuat dan/atau mengadopsi persyaratan konstruksi bangunan dan panduan retrofit yang ada atau yang berlaku Tersedianya akses bagi seluruh komponen sekolah terhadap informasi, pengetahuan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dalam hal PRB (materi acuan, ikut serta dalam pelatihan, musyawarah guru, pertemuan desa, jambore murid, dsb.) Media informasi sekolah (contoh: majalah dinding, perpustakaan, buku, modul) yang memuat pengetahuan dan informasi PRB dan dapat diakses oleh warga sekolah. Jumlah kesempatan dan keikutsertaan warga sekolah dalam pelatihan, musyawarah guru, pertemuan desa, jambore murid, dll. - Perencanaan kesiapsiagaan, ditujukan menjamin adanya tindakan cepat dan tepat guna pada saat kejadian bencana dengan memadukan dan mempertimbangkan sistem penanggulangan bencana di daerah dan disesuaikan kondisi wilayah setempat. Bentuk perencanaan kesiapsiagaan adalah dokumen-dokumen seperti prosedur tetap kesiapsiagaan, rencana kedaruratan/rencana kontinjensi, dokumen pendukung termasuk sistem peringatan dini dengan mempertimbangkan akurasi dan kontekstualitas lokal. Indikator Verifikasi Tersedianya dokumen penilaian risiko bencana yang disusun bersama secara partisipatif dengan warga sekolah dan pemangku kepentingan sekolah. Dokumen penilaian risiko bencana yang disusun secara berkala sesuai dengan kerentanan sekolah. Dokumen penilaian kerentanan gedung sekolah yang dinilai/diperiksa secara berkala oleh Pemerintah dan/atau Pemda. Catatan: Kerentanan sekolah yang dinilai berdasarkan aspek struktur dan non-struktur. Tersedianya rencana aksi sekolah dalam penanggulangan bencana (sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana). Dokumen rencana aksi sekolah yang dibuat secara berkala, direview dan diperbaharui secara partisipatif dan diketahui oleh Dinas Pendidikan setempat. Tersedianya Sistem Peringatan Dini yang dipahami oleh seluruh komponen sekolah, meliputi: • Akses terhadap informasi bahaya, baik dari tanda alam, informasi dari lingkungan, dan dari pihak berwenang (pemerintah daerah dan BMKG) • Alat peringatan serta biaya pemeliharaannya dan tanda bahaya yang disepakati dan dipahami seluruh komponen sekolah. • PROTAP penyebarluasan informasi peringatan bahaya di lingkungan sekolah. • Petugas yang bertanggungjawab dan berwenang mengoperasikan alat peringatan dini. PROTAP mengenai pelaksanaan sistem peringatan dini yang telah diuji dan diperharui melalui kegiatan simulasi/drill yang dilaksanakan secara berkala oleh sekolah. Adanya peta evakuasi sekolah, dengan tanda dan rambu yang terpasang, yang mudah dipahami oleh Sekolah memiliki peta evakuasi dengan tanda dan rambu yang terpasang yang mudah
  • 4. seluruh komponen sekolah dipahami oleh seluruh komponen sekolah dan dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan sekolah Kesepakatan dan ketersediaan lokasi evakuasi/ shelter terdekat dengan sekolah, disosialisasikan kepada seluruh komponen sekolah dan orangtua murid, masyarakat sekitar dan pemerintah daerah. Sekolah memiliki lokasi evakuasi/shelter terdekat yang tersosialisasikan serta disepakati oleh seluruh komponen sekolah, orangtua murid, masyarakat sekitar dan pemerintah daerah. Adanya prosedur tetap kesiapsiagaan sekolah yang disepakati dan dilaksanakan oleh seluruh komponen sekolah, diantaranya meliputi/contohnya: • Penggandaan dan penyimpanan dokumen penting sekolah pada tempat yang aman. • Pencatatan nomer telepon penting yang mudah diakses seluruh komponen sekolah (a.l. Puskesmas/rumah sakit terdekat, pemadam kebakaran, dan aparat terkait). PROTAP kesiapsiagaan sekolah yang direview dan dimutakhirkan secara rutin dan partisipatif. - Mobilisasi sumberdaya, yaitu penyiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta finansial untuk menjamin kesiapsiagaan yang didasarkan pada kemampuan sekolah dan pemangku sekolah serta terbuka terhadap partisipasi pemangku kepentingan lainya. Indikator Verifikasi Adanya bangunan sekolah yang tahan terhadap bencana. Bangunan Sekolah yang berkarakteristik sebagai berikut: - Struktur bangunan sesuai dengan standar bangunan yang tahan terhadap bencana - UKS memiliki ruang tersendiri yang terpisah dari ruang kelas dan pusat sumber bela. - Tata letak dan desain kelas yang aman. - Desain dan tata letak yang aman untuk penempatan sarana dan prasarana kelas dan sekolah. Jumlah dan jenis perlengkapan, suplai dan kebutuhan dasar pasca bencana yang dimiliki sekolah. Adanya perlengkapan dasar dan suplai kebutuhan dasar pasca bencana yang dapat segera dipenuhi dan diakses oleh warga sekolah, seperti: alat PP dan evakuasi, terpal, tenda dan sumber air bersih. Adanya gugus siaga bencana sekolah yang melibatkan perwakilan peserta didik. Adanya kerjasama antara dewan guru sekolah dengan asosiasi profesi guru lainnya di wilayahnya seperti forum MGMP terkait upaya PRB di sekolah. Jumlah peserta didik yang terlibat dalam gugus siaga bencana sekolah. Frekwensi dan jenis kegiatan kerjasama diantara dewan guru sekolah dan asosiasi profesi guru lainnya terkait upaya PRB di sekolah. Adanya kerjasama dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di kota/kabupaten dengan pihak-pihak terkait setempat (seperti perangkat desa/kelurahan, kecamatan, BPBD, dan lembaga pemerintah lainnya). Jumlah kegiatan dan mitra kerjasama. Pemantauan dan evaluasi partisipatif mengenai kesiapsiagaan dan keamanan sekolah secara Sekolah memiliki mekanisme pemantauan dan evaluasi kesiapsiagaan dan keamanan
  • 5. rutin(menguji atau melatih kesiapsiagaan sekolah secara berkala). sekolah partisipatif secara rutin. B. Sekolah Siaga Bencana untuk Anak Penyandang Disabilitas di MTs Yaketunis Menurut informasi yang dihimpun dari sekolah, MTs Yaketunis pernah dijangkau oleh Rumah Zakat berupa sosialisasi penanggulangan bencana. Hal ini mendekatkan sekolah terhadap pemahaman-pemaham yang melandasi sekolah tentang perlunya kesiapsiagaan sekolah secara lebih lanjut. Perkumpulan Lingkar menindaklanjuti dengan melakukan penilaian kebutuhan sekolah dalam kerangka sekolah siaga bencana. Program Sekolah Siaga Bencana ini selanjutnya merupakan kerjasama antara Perkumpulan Lingkar dengan MTs Yaketunis, Yogyakarta dan diinisiasi pada Januari 2015 dan direncanakan selesai pada akhir tahun yang sama. Program ditujukan mewujudkan sekolah siaga bencana dengan cara (a). meningkatkan kapasitas dan partisipasi warga sekolah dalam praktik-praktik sekolah siaga bencana, (b). mendorong kebijakan sekolah dengan tersusunya rencana kontinjensi sekolah, (c). mengintegrasikan prakarsa pengurangan risiko bencana ke dalam rencana strategis sekolah, dan (d). memadukan pengurangan risiko bencana sekolah ke dalam kurikulum pembelajaran. Tujuan dan hasil ini diterjemahkan ke dalam kesepakatan dengan sekolah antara lain berupa estimasi waktu pelaksanaan sebagai berikut: N o Kegiatan Bulan XII I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII 1 Desain Program 2 Pelatihan Personil 3 Baseline 4 Sosialisasi Program 5 Workshop Kajian Risiko 6 Pelatihan PPGD 7 Workshop Penyusunan & Finalisasi Renkon Sekolah 8 Pengadaan Perlengkapan Penunjang 9 Simulasi Penyelamatan 10 Pelatihan Integrasi PRB dalam kurikulum 11 Kunjungan Rutin pendampingan 12 Evaluasi Akhir 13 Penyusunan Laporan Hingga Mei 2015 sebanyak 8 (delapan) kegiatan telah dilaksanakan yaitu:  Desain program: berupa kerangka implementasi program, persiapan sumber daya manusia, keuangan dan rencana alokasi waktu.  Pelatihan personil: pembekalan staf dan non-staf mengenai kesiapsiagaan sekolah khusus untuk penyandang disabilitas di MTs Yaketunis  Baseline: pendataan awal mengukur tingkat kesiagaan sekolah  Sosialisasi Program: sosialisasi mengenai pentingnya kesiapsiagaan sekolah yang sekaligus sebagai informed consent kepada komponen sekolah.  Workshop kajian risiko: menghimpun informasi mengenai karakter ancaman bencana, kerentanan, kapasitas dan pemrioritasan ancaman.  Pelatihan Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat/PPGD
  • 6.  Workshop Penyusunan & Finalisasi Renkon Sekolah I: o Pengembangan skenario dan analisis dampak o Prosedur tetap peringatan dini dan prosedur tetap evakuasi( di dalam ruang kelas, di ruang asrama, di luar ruang, di luar jam sekolah), prosedur tetap pelepasan siswa dan prosedur penyelenggaraan sekolah darurat. o Pembentukan tim siaga bencana sekolah, perencanaan dan analisis kebutuhan sektor dalam tim siaga bencana sekolah  Pengadaan Perlengkapan Penunjang: berdasarkan pemetaan daerah aman dan rawan, secara partisipatif telah disepakati dan disusun peta dan jalur evakuasi sekolah dengan memperhatikan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas. Hasil Hingga tengah program berjalan, sejumlah hasil telah dapat dipetakan berdasarkan parameter Sekolah Siaga Bencana. Meskipun belum maksimal oleh karena program masih berjalan sehingga sejumlah capaian belum terupayakan serta pekerjaan rumah terkait dengan keberlanjutan (sustainability) yang juga terkait dengan enabling environment, berikut adalah tampilannya; 1. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pada saat data baseline dihimpun di bulan Januari, dalam skala 1(satu) hingga 5(lima), sebagai contoh, belum ditemukan adanya struktur dan muatan kulikulum serta Silabus dan RPP yang memuat pengetahuan mengenai bahaya, kerentanan, kapasitas, risiko serta sejarah bencana. Pada bulan April dan Mei ditemukan adanya upaya untuk mengenalkan hal tersebut oleh sejumlah guru di kelas. Siswa juga belum secara aktif diajak untuk mengobservasi bahaya, kerentanan, kapasitas dan risiko selain dalam gladi kotor simulasi penyelamatan diri. 2. Kebijakan Sekolah
  • 7. Meski telah terjadi beberapa perubahan, namun belum cukup signifikan kebijakan atau kesepakatan atau peraturan sekolah yang mendukung upaya pengurangan risiko bencana juga belum terjadi hingga saat ini. Kegiatan yang diharapkan mampu memberikan perubahan lain akan diimplementasikan di bulan selanjutnya pada tahun program berjalan. 3. Perencanaan Kesiapsiagaan Perencanaan Kesiapsiagaan menempati perubahan yang paling kentara mengingat kegiatan dalam program ini masih berkutat pada penyusunan rencana kedaruratan.
  • 8. 4. Mobilisasi Sumberdaya Semenjak runtuh oleh gempa, sekolah telah mendirikan bangunan yang secara struktur jauh lebih kokoh, berupaya mengikuti standar bangunan tahan gempa, meskipun secara tata letak, desain masih memiliki beberapa catatan. Namun untuk jumlah, jenis perlengkapan belum banyak mengalami perubahan baik oleh swadaya sekolah maupun oleh intervensi luar. Kesimpulan Upaya pengurangan risiko bencana di MTs Yaketunis telah dilakukan, dari 13 (tiga belas) kegiatan yang direncanakan telah terlaksana 8 (delapan) kegiatan. Dari parameter, indikator dan verifikasi dapat dilihat adanya perubahan peningkatan kapasitas sekolah. Implementasi program selanjutnya diharapkan meningkatkan dapat meningkatkan kapasitas untuk meredam risiko sekolah sesuai parameter sekolah siaga bencana. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam berjalannya program Sekolah Siaga Bencana ini: 1. Keluarga Madrasah Tsanawiyah Yaketunis 2. Forum Pengurangan Risiko Bencana Kelurahan Mantrijeron 3. BPBD Kota Yogyakarta Referensi _, (2011), Kerangka Kerja Sekolah Siaga Bencana,KonsorsiumPendidikan Bencana Indonesia Bild. Emily. & Ibrahim. Maggie, (2013), Towards the resilient future children want: a review of progress in achieving the Children’sCharter for Disaster Risk Reduction, World vision UK.