SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
-
Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e . Elektron tidak
memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang diketahui, sehingga ia dipercayai
                              [2]                                                    [3]
sebagai partikel elementer. Elektron memiliki massa sekitar 1/1836 massa proton. Momentum
sudut (spin) instrinsik elektron adalah setengah nilai integer dalam satuan ħ, yang berarti bahwa ia
termasuk fermion. Antipartikelelektron disebut sebagai positron, yang identik dengan elektron, tapi
bermuatan positif. Ketika sebuah elektron bertumbukan dengan positron, keduanya kemungkinan dapat
saling berhambur ataupun musnah total, menghasilan sepasang (atau lebih) foton sinar gama.
                                                                           [4]
Elektron, yang termasuk ke dalam generasi keluarga partikel lepton pertama, berpartisipasi dalam
                                                                  [5]
interaksi gravitasi, interaksi elektromagnetikdan interaksi lemah. Sama seperti semua materi, elektron
memiliki sifat bak partikel maupun bak gelombang (dualitas gelombang-partikel), sehingga ia dapat
bertumbukan dengan partikel lain dan berdifraksi seperti cahaya. Oleh karena elektron termasuk fermion,
dua elektron berbeda tidak dapat menduduki keadaan kuantum yang sama sesuai dengan asas
                      [4]
pengecualian Pauli.

Konsep muatan listrik yang tidak dapat dibagi-bagi lagi diteorikan untuk menjelaskan sifat-sifat
                                                                      [6]
kimiawi atom oleh filsuf alam Richard Laming pada awal tahun 1838; nama electron diperkenalkan
untuk menamakan muatan ini pada tahun 1894 oleh fisikawan Irlandia George Johnstone Stoney.
                                                                                        [1][7]
Elektron berhasil diidentifikasikan sebagai partikel pada tahun 1897 oleh J. J. Thomson.

Dalam banyak fenomena fisika, seperti listrik, magnetisme dan konduktivitas termal, elektron memainkan
peran yang sangat penting. Suatu elektron yang bergerak relatif terhadap pengamat akan
menghasilkan medan magnetik dan lintasan elektron tersebut juga akan dilengkungkan oleh medan
magnetik eksternal. Ketika sebuah elektron dipercepat, ia dapat menyerap ataupun memancarkan energi
dalam bentuk foton. Elektron bersama-sama dengan inti atom yang terdiri dari proton dan neutron,
membentuk atom. Namun, elektron hanya mengambil 0,06% massa total atom. Gaya
tarik Coulomb antara elektron dengan proton menyebabkan elektron terikat dalam atom. Pertukaran
ataupun perkongsian elektron antara dua atau lebih atom merupakan sebab utama terjadinya ikatan
       [8]
kimia.

Menurut teorinya, kebanyakan elektron dalam alam semesta diciptakan pada peristiwa Big Bang (ledakan
besar), namun ia juga dapat diciptakan melalui peluruhan beta isotop radioaktif maupun dalam tumbukan
berenergi tinggi, misalnya pada saat sinar kosmis memasuki atmosfer. Elektron dapat dihancurkan
melalui pemusnahan dengan positron, maupun dapat diserap semasa nukleosintesis bintang. Peralatan-
peralatan laboratorium modern dapat digunakan untuk memuat ataupun memantau elektron individual.
Elektron memiliki banyak kegunaan dalam teknologi modern, misalnya dalam mikroskop elektron, terapi
radiasi, dan pemercepat partikel.
Sifat Partikel dari Cahaya: Efek Compton
22 February 2010



Pada efek fotolistrik, cahaya dapat dipandang sebagai kuantum energi dengan energi yang diskrit.
Kuantum energi tidak dapat digambarkan sebagai gelombang tetapi lebih mendekati bentuk partikel.
Partikel cahaya dalam bentuk kuantum dikenal dengan sebutan foton. Pandangan cahaya sebagai
foton diperkuat lagi melalui gejala yang dikenal sebagai efek Compton.


Jika seberkas sinar-X ditembakkan ke sebuah elektron bebas yang diam, sinar-X akan mengalami
perubahan panjang gelombang dimana panjang gelombang sinar-X menjadi lebih besar. Gejala ini
dikenal sebagai efek Compton, sesuai dengan nama penemunya, yaitu Arthur Holly Compton.




                                                          Sinar-X digambarkan sebagai foton yang
bertumbukan dengan elektron (seperti halnya dua bola bilyar yang bertumbukan). Elektron bebas
yang diam menyerap sebagian energi foton sehingga bergerak ke arah membentuk sudut terhadap
arah foton mula-mula. Foton yang menumbuk elektron pun terhambur dengan sudut θ terhadap arah
semula dan panjang gelombangnya menjadi lebih besar. Perubahan panjang gelombang foton setelah
terhambur dinyatakan sebagai



                          Dimana m adalah massa diam elektron, c adalah kecepatan cahaya,
dan h adalah konstanta Planck.
Arthur Holly Compton

   9 Comments |     Fisika Modern | Tagged: compton, efek compton, foton,sinar-X |   Permalink
   Posted by duniakufisika




Sifat Partikel dari Cahaya: Efek Fotolistrik
22 February 2010



Pernahkah kamu melihat pelangi? Pernahkah kamu melihat warna-warni di jalan aspal yang basah?
Pelangi terjadi akibat dispersi cahaya matahari pada titik-titik air hujan. Adapun warna-warni yang
terlihat di jalan beraspal terjadi akibat gejala interferensi cahaya. Gejala dispersi dan interferensi
cahaya menunjukkan bahwa cahaya merupakan gejala gelombang. Gejala difraksi dan polarisasi
cahaya juga menunjukkan sifat gelombang dari cahaya.




         pola warna-warni di atas aspal basah yang dikenai bensin terjadi akibat interferensi cahaya


Gejala fisika yang lain seperti spektrum diskrit atomik, efek fotolistrik, dan efek Compton
menunjukkan bahwa cahaya juga dapat berperilaku sebagai partikel. Sebagai partikel cahaya disebut
dengan foton yang dapat mengalami tumbukan selayaknya bola.


Efek Fotolistrik
Ketika seberkas cahaya dikenakan pada logam, ada elektron yang keluar dari permukaan logam.
     Gejala ini disebut efek fotolistrik. Efek fotolistrik diamati melalui prosedur sebagai berikut. Dua buah
     pelat logam (lempengan logam tipis) yang terpisah ditempatkan di dalam tabung hampa udara. Di
     luar tabung kedua pelat ini dihubungkan satu sama lain dengan kawat. Mula-mula tidak ada arus yang
     mengalir karena kedua plat terpisah. Ketika cahaya yang sesuai dikenakan kepada salah satu pelat,
     arus listrik terdeteksi pada kawat. Ini terjadi akibat adanya elektron-elektron yang lepas dari satu
     pelat dan menuju ke pelat lain secara bersama-sama membentuk arus listrik.




                                                     Hasil pengamatan terhadap gejala efek fotolistrik
     memunculkan sejumlah fakta yang merupakan karakteristik dari efek fotolistrik. Karakteristik itu
     adalah sebagai berikut.


1.    hanya cahaya yang sesuai (yang memiliki frekuensi yang lebih besar dari frekuensi tertentu saja)
      yang memungkinkan lepasnya elektron dari pelat logam atau menyebabkan terjadi efek fotolistrik
      (yang ditandai dengan terdeteksinya arus listrik pada kawat). Frekuensi tertentu dari cahaya dimana
      elektron terlepas dari permukaan logam disebut frekuensi ambang logam. Frekuensi ini berbeda-
      beda untuk setiap logam dan merupakan karakteristik dari logam itu.

2.    ketika cahaya yang digunakan dapat menghasilkan efek fotolistrik, penambahan intensitas cahaya
      dibarengi pula dengan pertambahan jumlah elektron yang terlepas dari pelat logam (yang ditandai
      dengan arus listrik yang bertambah besar). Tetapi, Efek fotolistrik tidak terjadi untuk cahaya dengan
      frekuensi yang lebih kecil dari frekuensi ambang meskipun intensitas cahaya diperbesar.
3.    ketika terjadi efek fotolistrik, arus listrik terdeteksi pada rangkaian kawat segera setelah cahaya
      yang sesuai disinari pada pelat logam. Ini berarti hampir tidak ada selang waktu elektron terbebas
      dari permukaan logam setelah logam disinari cahaya.


     Karakteristik dari efek fotolistrik di atas tidak dapat dijelaskan menggunakan teori gelombang cahaya.
     Diperlukan cara pandang baru dalam mendeskripsikan cahaya dimana cahaya tidak dipandang sebagai
     gelombang yang dapat memiliki energi yang kontinu melainkan cahaya sebagai partikel.


     Perangkat teori yang menggambarkan cahaya bukan sebagai gelombang tersedia melalui konsep
     energi diskrit atau terkuantisasi yang dikembangkan oleh Planck dan terbukti sesuai untuk
     menjelaskan spektrum radiasi kalor benda hitam. Konsep energi yang terkuantisasi ini digunakan oleh
     Einstein untuk menjelaskan terjadinya efek fotolistrik. Di sini, cahaya dipandang sebagai kuantum
     energi yang hanya memiliki energi yang diskrit bukan kontinu yang dinyatakan sebagai E = hf.


     Konsep penting yang dikemukakan Einstein sebagai latar belakang terjadinya efek fotolistrik adalah
     bahwa satu elektron menyerap satu kuantum energi. Satu kuantum energi yang diserap elektron
     digunakan untuk lepas dari logam dan untuk bergerak ke pelat logam yang lain. Hal ini dapat
     dituliskan sebagai


     Energi cahaya = Energi ambang + Energi kinetik maksimum elektron


                                                  E = W0 + Ekm


                                                 hf = hf0 + Ekm


                                                  Ekm = hf – hf0


     Persamaan ini disebut persamaan efek fotolistrik Einstein. Perlu diperhatikan bahwa W0 adalah
     energi ambang logam atau fungsi kerja logam, f0 adalah frekuensi ambang logam, f adalah frekuensi
     cahaya yang digunakan, dan Ekm adalah energi kinetik maksimum elektron yang lepas dari logam dan
     bergerak ke pelat logam yang lain. Dalam bentuk lain persamaan efek fotolistrik dapat ditulis sebagai



                     Dimana m adalah massa elektron dan ve adalah dan kecepatan elektron. Satuan
     energi dalam SI adalah joule (J) dan frekuensi adalah hertz (Hz). Tetapi, fungsi kerja logam biasanya
     dinyatakan dalam satuan elektron volt (eV) sehingga perlu diingat bahwa 1 eV = 1,6 × 10 −19 J.


     Potensial Penghenti
Gerakan elektron yang ditandai sebagai arus listrik pada gejala efek fotolistrik dapat dihentikan oleh
suatu tegangan listrik yang dipasang pada rangkaian. Jika pada rangkaian efek fotolistrik dipasang
sumber tegangan dengan polaritas terbalik (kutub positif sumber dihubungkan dengan pelat tempat
keluarnya elektron dan kutub negatif sumber dihubungkan ke pelat yang lain), terdapat satu nilai
tegangan yang dapat menyebabkan arus listrik pada rangkaian menjadi nol.


Arus nol atau tidak ada arus berarti tidak ada lagi elektron yang lepas dari permukaan logam akibat
efek fotolistrik. Nilai tegangan yang menyebabkan elektron berhenti terlepas dari permukaan logam
pada efek fotolistrik disebut tegangan atau potensial penghenti (stopping potential). Jika V0 adalah
potensial penghenti, maka


                                               Ekm = eV0



            Persamaan ini pada dasarnya adalah persamaan energi. Perlu diperhatikan
bahwa e adalah muatan elektron yang besarnya 1,6 × 10−19 C dan tegangan dinyatakan dalam satuan
volt (V).


Aplikasi Efek fotolistrik


Efek fotolistrik merupakan prinsip dasar dari berbagai piranti fotonik (photonic device) seperti lampu
LED (light emitting device) dan piranti detektor cahaya (photo detector)

More Related Content

What's hot

Efek Fotolistrik
Efek FotolistrikEfek Fotolistrik
Efek FotolistrikHana Medina
 
Efek Fotolistrik
Efek FotolistrikEfek Fotolistrik
Efek Fotolistrikfarahdibacm
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasanggundiantriana
 
Efek fotolistrik
Efek fotolistrikEfek fotolistrik
Efek fotolistrikAmalia Lia
 
BAB II GEJALA KUANTUM
BAB II GEJALA KUANTUMBAB II GEJALA KUANTUM
BAB II GEJALA KUANTUMmeisasa
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasSri Wulan Hidayati
 
Model atom
Model atomModel atom
Model atomyendri59
 
Fistum 2-efek fotolistrik
Fistum 2-efek fotolistrikFistum 2-efek fotolistrik
Fistum 2-efek fotolistrikjayamartha
 
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)Ismail Musthofa
 
Tugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomTugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomannisnuruli
 
Materi 04 sifat partikel dari gelombang (ii)
Materi 04   sifat partikel dari gelombang (ii)Materi 04   sifat partikel dari gelombang (ii)
Materi 04 sifat partikel dari gelombang (ii)FauzulAreUzura
 
33154569 pkdle-pengenalan-konsep-dasar-listrik-elektronika
33154569 pkdle-pengenalan-konsep-dasar-listrik-elektronika33154569 pkdle-pengenalan-konsep-dasar-listrik-elektronika
33154569 pkdle-pengenalan-konsep-dasar-listrik-elektronikaandul
 

What's hot (20)

Efek Fotolistrik
Efek FotolistrikEfek Fotolistrik
Efek Fotolistrik
 
Ppt kimia kelompok 1
Ppt kimia kelompok 1Ppt kimia kelompok 1
Ppt kimia kelompok 1
 
Fisika inti
Fisika intiFisika inti
Fisika inti
 
Efek Fotolistrik
Efek FotolistrikEfek Fotolistrik
Efek Fotolistrik
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
Efek fotolistrik
Efek fotolistrikEfek fotolistrik
Efek fotolistrik
 
tugas1
tugas1tugas1
tugas1
 
BAB II GEJALA KUANTUM
BAB II GEJALA KUANTUMBAB II GEJALA KUANTUM
BAB II GEJALA KUANTUM
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitas
 
Teori atom dan Radioaktivitas
Teori atom dan RadioaktivitasTeori atom dan Radioaktivitas
Teori atom dan Radioaktivitas
 
Model atom
Model atomModel atom
Model atom
 
Fistum 2-efek fotolistrik
Fistum 2-efek fotolistrikFistum 2-efek fotolistrik
Fistum 2-efek fotolistrik
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
 
Tugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atomTugas makalah inti atom
Tugas makalah inti atom
 
Materi 04 sifat partikel dari gelombang (ii)
Materi 04   sifat partikel dari gelombang (ii)Materi 04   sifat partikel dari gelombang (ii)
Materi 04 sifat partikel dari gelombang (ii)
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Makalah 4
Makalah 4Makalah 4
Makalah 4
 
33154569 pkdle-pengenalan-konsep-dasar-listrik-elektronika
33154569 pkdle-pengenalan-konsep-dasar-listrik-elektronika33154569 pkdle-pengenalan-konsep-dasar-listrik-elektronika
33154569 pkdle-pengenalan-konsep-dasar-listrik-elektronika
 
Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom
 

Viewers also liked

Progetto ELI4U - Convegno Conclusivo - WP5 - Attività 9 - Comune di Venezia
Progetto ELI4U - Convegno Conclusivo - WP5 - Attività 9 - Comune di VeneziaProgetto ELI4U - Convegno Conclusivo - WP5 - Attività 9 - Comune di Venezia
Progetto ELI4U - Convegno Conclusivo - WP5 - Attività 9 - Comune di VeneziaProgettoELI4U
 
M Competition 김지훈 Ver13 20110628 2
M Competition 김지훈 Ver13 20110628 2M Competition 김지훈 Ver13 20110628 2
M Competition 김지훈 Ver13 20110628 2현영 김
 
Τριάντα εννιά καφενεία και ένα κουρείο
Τριάντα εννιά καφενεία και ένα κουρείοΤριάντα εννιά καφενεία και ένα κουρείο
Τριάντα εννιά καφενεία και ένα κουρείοparkouk Koukoulis
 

Viewers also liked (6)

14122555
1412255514122555
14122555
 
Progetto ELI4U - Convegno Conclusivo - WP5 - Attività 9 - Comune di Venezia
Progetto ELI4U - Convegno Conclusivo - WP5 - Attività 9 - Comune di VeneziaProgetto ELI4U - Convegno Conclusivo - WP5 - Attività 9 - Comune di Venezia
Progetto ELI4U - Convegno Conclusivo - WP5 - Attività 9 - Comune di Venezia
 
M Competition 김지훈 Ver13 20110628 2
M Competition 김지훈 Ver13 20110628 2M Competition 김지훈 Ver13 20110628 2
M Competition 김지훈 Ver13 20110628 2
 
Halloween
HalloweenHalloween
Halloween
 
Tips&trik
Tips&trikTips&trik
Tips&trik
 
Τριάντα εννιά καφενεία και ένα κουρείο
Τριάντα εννιά καφενεία και ένα κουρείοΤριάντα εννιά καφενεία και ένα κουρείο
Τριάντα εννιά καφενεία και ένα κουρείο
 

Similar to Elektron

LAPORAN HAMBURAN COMTPON_NURHIDAYAH HATMA_1912040008.pdf
LAPORAN HAMBURAN COMTPON_NURHIDAYAH HATMA_1912040008.pdfLAPORAN HAMBURAN COMTPON_NURHIDAYAH HATMA_1912040008.pdf
LAPORAN HAMBURAN COMTPON_NURHIDAYAH HATMA_1912040008.pdfNurhidayahHatma
 
Fisika Kuantum part 5
Fisika Kuantum part 5Fisika Kuantum part 5
Fisika Kuantum part 5radar radius
 
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptxKONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptxAgiesSahirwan
 
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom .ppt
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom  .pptkuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom  .ppt
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom .pptssuserbb0b09
 
Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendy
Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendyRadioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendy
Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendyYaa Muthmainnah
 
Dualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikelDualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikelauliarika
 
teori teori atom
teori teori atomteori teori atom
teori teori atomikkefrindia
 
Presentasi kimia fisika
Presentasi kimia fisikaPresentasi kimia fisika
Presentasi kimia fisikaMarten Gesti
 
Materi sejarah dan struktur atom ppt
Materi sejarah dan struktur  atom pptMateri sejarah dan struktur  atom ppt
Materi sejarah dan struktur atom pptMimi Yeni
 

Similar to Elektron (20)

LAPORAN HAMBURAN COMTPON_NURHIDAYAH HATMA_1912040008.pdf
LAPORAN HAMBURAN COMTPON_NURHIDAYAH HATMA_1912040008.pdfLAPORAN HAMBURAN COMTPON_NURHIDAYAH HATMA_1912040008.pdf
LAPORAN HAMBURAN COMTPON_NURHIDAYAH HATMA_1912040008.pdf
 
Fisika Kuantum part 5
Fisika Kuantum part 5Fisika Kuantum part 5
Fisika Kuantum part 5
 
Teori atom
Teori atomTeori atom
Teori atom
 
Fotolostrik
FotolostrikFotolostrik
Fotolostrik
 
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptxKONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
 
Konsep dan fenomena_kuantum
Konsep dan fenomena_kuantumKonsep dan fenomena_kuantum
Konsep dan fenomena_kuantum
 
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom .ppt
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom  .pptkuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom  .ppt
kuliah fisika keperawatan radiasi dan fisika atom .ppt
 
Fsk atom lengkap
Fsk atom lengkapFsk atom lengkap
Fsk atom lengkap
 
Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendy
Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendyRadioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendy
Radioaktif ppt anes, cindy, muthmai, dendy
 
Model atom kls 9
Model atom kls 9Model atom kls 9
Model atom kls 9
 
Makalah kimdas
Makalah kimdasMakalah kimdas
Makalah kimdas
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 
Struktur Atom
Struktur AtomStruktur Atom
Struktur Atom
 
Fisika atom
Fisika atomFisika atom
Fisika atom
 
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek FotolistrikLaporan praktikum Efek Fotolistrik
Laporan praktikum Efek Fotolistrik
 
Dualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikelDualisme gelombang-partikel
Dualisme gelombang-partikel
 
teori teori atom
teori teori atomteori teori atom
teori teori atom
 
Presentasi kimia fisika
Presentasi kimia fisikaPresentasi kimia fisika
Presentasi kimia fisika
 
Materi sejarah dan struktur atom ppt
Materi sejarah dan struktur  atom pptMateri sejarah dan struktur  atom ppt
Materi sejarah dan struktur atom ppt
 
PP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
PP STRUKTUR ATOM HIDROGENPP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
PP STRUKTUR ATOM HIDROGEN
 

Elektron

  • 1. - Elektron adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e . Elektron tidak memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang diketahui, sehingga ia dipercayai [2] [3] sebagai partikel elementer. Elektron memiliki massa sekitar 1/1836 massa proton. Momentum sudut (spin) instrinsik elektron adalah setengah nilai integer dalam satuan ħ, yang berarti bahwa ia termasuk fermion. Antipartikelelektron disebut sebagai positron, yang identik dengan elektron, tapi bermuatan positif. Ketika sebuah elektron bertumbukan dengan positron, keduanya kemungkinan dapat saling berhambur ataupun musnah total, menghasilan sepasang (atau lebih) foton sinar gama. [4] Elektron, yang termasuk ke dalam generasi keluarga partikel lepton pertama, berpartisipasi dalam [5] interaksi gravitasi, interaksi elektromagnetikdan interaksi lemah. Sama seperti semua materi, elektron memiliki sifat bak partikel maupun bak gelombang (dualitas gelombang-partikel), sehingga ia dapat bertumbukan dengan partikel lain dan berdifraksi seperti cahaya. Oleh karena elektron termasuk fermion, dua elektron berbeda tidak dapat menduduki keadaan kuantum yang sama sesuai dengan asas [4] pengecualian Pauli. Konsep muatan listrik yang tidak dapat dibagi-bagi lagi diteorikan untuk menjelaskan sifat-sifat [6] kimiawi atom oleh filsuf alam Richard Laming pada awal tahun 1838; nama electron diperkenalkan untuk menamakan muatan ini pada tahun 1894 oleh fisikawan Irlandia George Johnstone Stoney. [1][7] Elektron berhasil diidentifikasikan sebagai partikel pada tahun 1897 oleh J. J. Thomson. Dalam banyak fenomena fisika, seperti listrik, magnetisme dan konduktivitas termal, elektron memainkan peran yang sangat penting. Suatu elektron yang bergerak relatif terhadap pengamat akan menghasilkan medan magnetik dan lintasan elektron tersebut juga akan dilengkungkan oleh medan magnetik eksternal. Ketika sebuah elektron dipercepat, ia dapat menyerap ataupun memancarkan energi dalam bentuk foton. Elektron bersama-sama dengan inti atom yang terdiri dari proton dan neutron, membentuk atom. Namun, elektron hanya mengambil 0,06% massa total atom. Gaya tarik Coulomb antara elektron dengan proton menyebabkan elektron terikat dalam atom. Pertukaran ataupun perkongsian elektron antara dua atau lebih atom merupakan sebab utama terjadinya ikatan [8] kimia. Menurut teorinya, kebanyakan elektron dalam alam semesta diciptakan pada peristiwa Big Bang (ledakan besar), namun ia juga dapat diciptakan melalui peluruhan beta isotop radioaktif maupun dalam tumbukan berenergi tinggi, misalnya pada saat sinar kosmis memasuki atmosfer. Elektron dapat dihancurkan melalui pemusnahan dengan positron, maupun dapat diserap semasa nukleosintesis bintang. Peralatan- peralatan laboratorium modern dapat digunakan untuk memuat ataupun memantau elektron individual. Elektron memiliki banyak kegunaan dalam teknologi modern, misalnya dalam mikroskop elektron, terapi radiasi, dan pemercepat partikel.
  • 2. Sifat Partikel dari Cahaya: Efek Compton 22 February 2010 Pada efek fotolistrik, cahaya dapat dipandang sebagai kuantum energi dengan energi yang diskrit. Kuantum energi tidak dapat digambarkan sebagai gelombang tetapi lebih mendekati bentuk partikel. Partikel cahaya dalam bentuk kuantum dikenal dengan sebutan foton. Pandangan cahaya sebagai foton diperkuat lagi melalui gejala yang dikenal sebagai efek Compton. Jika seberkas sinar-X ditembakkan ke sebuah elektron bebas yang diam, sinar-X akan mengalami perubahan panjang gelombang dimana panjang gelombang sinar-X menjadi lebih besar. Gejala ini dikenal sebagai efek Compton, sesuai dengan nama penemunya, yaitu Arthur Holly Compton. Sinar-X digambarkan sebagai foton yang bertumbukan dengan elektron (seperti halnya dua bola bilyar yang bertumbukan). Elektron bebas yang diam menyerap sebagian energi foton sehingga bergerak ke arah membentuk sudut terhadap arah foton mula-mula. Foton yang menumbuk elektron pun terhambur dengan sudut θ terhadap arah semula dan panjang gelombangnya menjadi lebih besar. Perubahan panjang gelombang foton setelah terhambur dinyatakan sebagai Dimana m adalah massa diam elektron, c adalah kecepatan cahaya, dan h adalah konstanta Planck.
  • 3. Arthur Holly Compton 9 Comments | Fisika Modern | Tagged: compton, efek compton, foton,sinar-X | Permalink Posted by duniakufisika Sifat Partikel dari Cahaya: Efek Fotolistrik 22 February 2010 Pernahkah kamu melihat pelangi? Pernahkah kamu melihat warna-warni di jalan aspal yang basah? Pelangi terjadi akibat dispersi cahaya matahari pada titik-titik air hujan. Adapun warna-warni yang terlihat di jalan beraspal terjadi akibat gejala interferensi cahaya. Gejala dispersi dan interferensi cahaya menunjukkan bahwa cahaya merupakan gejala gelombang. Gejala difraksi dan polarisasi cahaya juga menunjukkan sifat gelombang dari cahaya. pola warna-warni di atas aspal basah yang dikenai bensin terjadi akibat interferensi cahaya Gejala fisika yang lain seperti spektrum diskrit atomik, efek fotolistrik, dan efek Compton menunjukkan bahwa cahaya juga dapat berperilaku sebagai partikel. Sebagai partikel cahaya disebut dengan foton yang dapat mengalami tumbukan selayaknya bola. Efek Fotolistrik
  • 4. Ketika seberkas cahaya dikenakan pada logam, ada elektron yang keluar dari permukaan logam. Gejala ini disebut efek fotolistrik. Efek fotolistrik diamati melalui prosedur sebagai berikut. Dua buah pelat logam (lempengan logam tipis) yang terpisah ditempatkan di dalam tabung hampa udara. Di luar tabung kedua pelat ini dihubungkan satu sama lain dengan kawat. Mula-mula tidak ada arus yang mengalir karena kedua plat terpisah. Ketika cahaya yang sesuai dikenakan kepada salah satu pelat, arus listrik terdeteksi pada kawat. Ini terjadi akibat adanya elektron-elektron yang lepas dari satu pelat dan menuju ke pelat lain secara bersama-sama membentuk arus listrik. Hasil pengamatan terhadap gejala efek fotolistrik memunculkan sejumlah fakta yang merupakan karakteristik dari efek fotolistrik. Karakteristik itu adalah sebagai berikut. 1. hanya cahaya yang sesuai (yang memiliki frekuensi yang lebih besar dari frekuensi tertentu saja) yang memungkinkan lepasnya elektron dari pelat logam atau menyebabkan terjadi efek fotolistrik (yang ditandai dengan terdeteksinya arus listrik pada kawat). Frekuensi tertentu dari cahaya dimana elektron terlepas dari permukaan logam disebut frekuensi ambang logam. Frekuensi ini berbeda- beda untuk setiap logam dan merupakan karakteristik dari logam itu. 2. ketika cahaya yang digunakan dapat menghasilkan efek fotolistrik, penambahan intensitas cahaya dibarengi pula dengan pertambahan jumlah elektron yang terlepas dari pelat logam (yang ditandai dengan arus listrik yang bertambah besar). Tetapi, Efek fotolistrik tidak terjadi untuk cahaya dengan frekuensi yang lebih kecil dari frekuensi ambang meskipun intensitas cahaya diperbesar.
  • 5. 3. ketika terjadi efek fotolistrik, arus listrik terdeteksi pada rangkaian kawat segera setelah cahaya yang sesuai disinari pada pelat logam. Ini berarti hampir tidak ada selang waktu elektron terbebas dari permukaan logam setelah logam disinari cahaya. Karakteristik dari efek fotolistrik di atas tidak dapat dijelaskan menggunakan teori gelombang cahaya. Diperlukan cara pandang baru dalam mendeskripsikan cahaya dimana cahaya tidak dipandang sebagai gelombang yang dapat memiliki energi yang kontinu melainkan cahaya sebagai partikel. Perangkat teori yang menggambarkan cahaya bukan sebagai gelombang tersedia melalui konsep energi diskrit atau terkuantisasi yang dikembangkan oleh Planck dan terbukti sesuai untuk menjelaskan spektrum radiasi kalor benda hitam. Konsep energi yang terkuantisasi ini digunakan oleh Einstein untuk menjelaskan terjadinya efek fotolistrik. Di sini, cahaya dipandang sebagai kuantum energi yang hanya memiliki energi yang diskrit bukan kontinu yang dinyatakan sebagai E = hf. Konsep penting yang dikemukakan Einstein sebagai latar belakang terjadinya efek fotolistrik adalah bahwa satu elektron menyerap satu kuantum energi. Satu kuantum energi yang diserap elektron digunakan untuk lepas dari logam dan untuk bergerak ke pelat logam yang lain. Hal ini dapat dituliskan sebagai Energi cahaya = Energi ambang + Energi kinetik maksimum elektron E = W0 + Ekm hf = hf0 + Ekm Ekm = hf – hf0 Persamaan ini disebut persamaan efek fotolistrik Einstein. Perlu diperhatikan bahwa W0 adalah energi ambang logam atau fungsi kerja logam, f0 adalah frekuensi ambang logam, f adalah frekuensi cahaya yang digunakan, dan Ekm adalah energi kinetik maksimum elektron yang lepas dari logam dan bergerak ke pelat logam yang lain. Dalam bentuk lain persamaan efek fotolistrik dapat ditulis sebagai Dimana m adalah massa elektron dan ve adalah dan kecepatan elektron. Satuan energi dalam SI adalah joule (J) dan frekuensi adalah hertz (Hz). Tetapi, fungsi kerja logam biasanya dinyatakan dalam satuan elektron volt (eV) sehingga perlu diingat bahwa 1 eV = 1,6 × 10 −19 J. Potensial Penghenti
  • 6. Gerakan elektron yang ditandai sebagai arus listrik pada gejala efek fotolistrik dapat dihentikan oleh suatu tegangan listrik yang dipasang pada rangkaian. Jika pada rangkaian efek fotolistrik dipasang sumber tegangan dengan polaritas terbalik (kutub positif sumber dihubungkan dengan pelat tempat keluarnya elektron dan kutub negatif sumber dihubungkan ke pelat yang lain), terdapat satu nilai tegangan yang dapat menyebabkan arus listrik pada rangkaian menjadi nol. Arus nol atau tidak ada arus berarti tidak ada lagi elektron yang lepas dari permukaan logam akibat efek fotolistrik. Nilai tegangan yang menyebabkan elektron berhenti terlepas dari permukaan logam pada efek fotolistrik disebut tegangan atau potensial penghenti (stopping potential). Jika V0 adalah potensial penghenti, maka Ekm = eV0 Persamaan ini pada dasarnya adalah persamaan energi. Perlu diperhatikan bahwa e adalah muatan elektron yang besarnya 1,6 × 10−19 C dan tegangan dinyatakan dalam satuan volt (V). Aplikasi Efek fotolistrik Efek fotolistrik merupakan prinsip dasar dari berbagai piranti fotonik (photonic device) seperti lampu LED (light emitting device) dan piranti detektor cahaya (photo detector)