Proses kehamilan dan perawatan ibu hamil terdiri dari fertilisasi, implantasi, perkembangan janin selama trimester, perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil, serta pemantauan dan pemeriksaan rutin selama kehamilan seperti ANC yang meliputi 10T, pemeriksaan laboratorium dan penunjang.
1. LO
1. M3 Proses fertilisasi, nidasi, dan implantasi
2. M3 Perubahan anatomi fisiologi pada masa kehamilam
3. M3 ANC ( 10T, pemeriksaan labor, pemeriksaan
penunjang )
4. M3 Nutrisi dan obat-obatan selama hamil dam nifas
5. M3 Proses persalinan dan persiapan sebelum dan
sesudah persalinan
6. M3 Nifas, laktasi, dan jarak kehamilan
5. 1. Periode Germinal
• 2 minggu setelah fertilisasi
• Proses: penciptaan zigot pemecahan sel melekatnya
zigot ke dinding kandungan
• Seminggu setelah konsepsi: zigot terdiri 100 – 150 sel.
• Pemisahan sel terjadi setelah lapisan dalam (blastocyst) dan
lapisan luar (trophoblast) terbentuk. Sel-sel ini menyediakan
gizi dan dukungan bagi embrio.
• Implantation (melekatnya zigot ke dinding kandungan)
berlangsung sekitar 10 hari setelah konsepsi.
6. 2. Periode Embrionic
Berlangsung dari 2 – 8 minggu setelah konsepsi
Embrio terbentuk dari:
Endoderm: lapisan bagian dalam sel yang akan berkembang
menjadi sistem pencernaan dan pernafasan
Mesoderm: lapisan tengah yang akan berkembang menjadi
sistem peredaran, tulang, otot, sistem pembuangan kotoran
badan, sistem reproduksi
Ectoderm: lapisan paling luar sel yang akan berkembang
menjadi sistem syaraf, penerima sensor (telinga, hidung, mata)
dan bagian kulit (rambut dan kuku)
7. Setelah ketiga lapisan terbentuk, maka sistem dukungan
kehidupan embrio menjadi matang dan berkembang
dengan cepat, meliputi:
• Ari-ari (placenta)
• Tali pusar (umbilical cord)
• Amnion
8. 3. Periode Fetal
• Berlangsung dari 2 – 7 bulan setelah pembuahan
• Tiga bulan setelah pembuahan: panjang 3 inci,
berat 1 ons, janin mulai aktif menggerakkan
bagian-bagian tubuhnya, sudah dapat
diidentifikasi jenis kelaminnya.
• Akhir bulan ke 4: panjang 5,5 inci, berat 4 ons,
percepatan pertumbuhan ada pada bagian
bawah.
• Akhir bulan ke 5: panjang 10 -12 inci, berat 0,5 –
1 pon. Struktur kulit terbentuk, janin semakin aktif.
9. • Akhir bulan ke 6: panjang 14 inci, berat naik 0,5 –
1 pon lagi. Mata dan kelopak mata terbentuk,
reflek menggenggam, pernafasan belum
beraturan.
• Akhir bulan ke 7: panjang 14 – 17 inci berat 2,5 –
3 pon.
• Bulan ke 8 dan ke 9: bayi Amerika berat 7 – 7,5
pon dan panjang 20 inci. Jaringan lemak
berkembang dan berbagai sistem organ
berfungsi, misalnya jantung, ginjal.
13. Trimester Pertama
Pembuahan hingga 4 minggu 8 minggu 12 minggu
• Panjangnya kurang dari
1/10 inci
• Awal perkembangan
susunan tulang belakang,
sistem syaraf, usus,
jantung dan paru-paru
• Kantung amniotis
membungkus lapisan dasar
seluruh tubuh
• Disebut ”telur” (ovum)
• Panjangnya kurang
dari 1 inci
• Wajah sudah
berbentuk dengan
mata, telinga, mulut,
dan pucuk gigi yang
belum sempurna
• Lengan dan kaki
bergerak
• Otak mulai
menbentuk
• Denyut jantung janin
dapat dideteksi
dengan ultrasound
• Disebut ”embrio”
• Panjangnya sekitar
3 inci dan beratnya
sekitar 1 ons
• Dapat
menggerakkan
lengan, kaki, jari
tangan, dan jari kaki
• Sidik jari muncul
• Dapat tersenyum,
memberengut,
mengisap, dan
menelan
• Jenis kelamin dapat
dibedakan
• Dapat kencing
• Disebut ”fetus”
(janin)
14. Trimester Kedua
16 minggu 20 minggu 24 minggu
• Panjangnya sekitar
5,5 inci dan beratnya
4 ons
• Denyut jantung kuat
• Kulit tipis, tembus
pandang
• Rambut halus
(lanugo) menutup
tubuh
• Kuku jari tangan dan
kuku jari kaki sudah
berbentuk
• Gerakan-gerakan
terkoordinasi, dapat
berguling di dalam
cairan amniotis
• Panjangnya 10 – 12
inci dan beratnya 0,5 –
1 pon
• Denyut jantung dapat
didengar dengan
steteskop biasa
• Mengisap ibu jari
• Tersedak
• Rambut, bulu mata,
alis mata muncul
• Panjangnya 11 – 14 inci
dan beratnya 1 – 1,5
pon
• Kulit mengkerut dan
tertutup dengan lapisan
pelindung (vernix
caseosa)
• Mata sudah terbuka
• Meconium berkumpul di
dalam usus besar
• Mampu memegang
dengan kuat
15. Trimester Ketiga
28 minggu 32 minggu 36 – 38 minggu
• Panjangnya 14 – 17
inci dan beratnya 2,5
– 3 ons
• Bertambah lemak
tubuh
• Sangat aktif
• Gerakan pernafasan
yang belum sempurna
muncul
• Panjangnya 16,5 – 18
inci dan beratnya 4 -5
pon
• Memiliki periode tidur
dan bangun
• Berada dalam posisi
lahir
• Tulang kepala lembut
dan lentur
• Zat besi disimpan di
dalam hati
• Panjangnya 19 inci dan
beratnya 6 pon
• Kulit kurang mengkerut
• Vernix caseosa tipis
• Lanugo umumnya
hilang
• Kurang aktif
• Memperoleh kekebalan
dari ibu
19. Terpengaruh oleh hormon:
progestron<esterogen-> penebalan
• Hipertrofi miometrium sehingga 90% otot
• Akumulasi jaringan ikat dan elastik
Terjadinya dextro rotation
Perkiraan ukuran:
Tidak hamil: Telur ayam
8w: Telur bebek
12w: Telur angsa
16w: Tinju dewasa
20. • Tanda Piscaseck: perbsaran tidak rata terjadi
pada uterus
• Tanda hegar: tanda ismus hipertrofi
• Kontraksi Braxton Hicks:
terjadi pada trimester 2 yang
sporadiks hingga bulan
terakhir kehamilan yang mulai
berkurang intensitasnya
namun akan meningkat pada
seminggu atau dua minggu sebelum
melahirkan. Berkaitan dengan jumlah
oksitosin yang meningkat dan gap junction
diantara sel miometrium.
21. -Serviks
• Tanda goodell
• Tanda Chadwick
• Bedanya saat haamil dan tidak, berkas
kolagennya. Ketika tidak hamil: berkas
kolagen terbungkus rapat dan tidak
beraturan. Ketika hamil: kolagen secara aktif
disintesis dan diremodel dengan kolagenase
intraseluler.
• Mendekati aterm, konsentrasi menurun
dalam keadaan dispersi dan ter-remodel
menjadi serat akibatnya konsentrasi air
meningkat agar serviks melunak.
22. -Ovarium
Awal kehamilan 6-7 minggu akan ditemukan
1 korpus luteum graviditatum sebagai
penghasil h. progesteron yang relatif
minimal
-Vagina dan Perineum
• Hipertrofi otot polos, penipisan mukosa,
dan berkurangnya jaringan ikat
• pH lebih asam
25. Perubahan Fisiologi
Tanda tanda kehamilan :
1. Tidak menstruasi
2. Perubahan pada payudara
3. Hiperpigmentasi kulit
4. Rasa mual muntah
5. Rasa lelah (fatigue)
26. 1. Tidak mestruasi
• Setelah ovum dikeluarkan dari folikel deGraf matang di
ovarium maka folikel akan berubah menjadi korpus
luteum yang berperan dalam siklus mestruasi.
• Hormon progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum
diperlukan untuk proses implantasi
• Namun ini tanda kehamilan yang tidak pasti
27. 2. Perubahan pada payudara
• Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang
dihasilkan plasenta menimbulkan perubahan pada
payudara
• Korionik somatotropin (human placental lactogen/ hPL)
dengan muatan laktogen merangsang pertumbuhan
kelenjar susu
• Chorionik somatotropin, estrogen dan progesteron
menyebabkan Perbesaran payudara disertai rasa penuh,
tegang dan sensitif jika terkena sentuhan.
• Ini juga tanda kehamilan yang tidak pasti
28. 3. Hiperpigmentasi kulit
• Terjadi akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh
peningkatan hormon estrogen dan progesteron
• Bagian yang paling sering : puting susu dan areola
disekitarnya dan umum pada linea medianya abdomen,
payudara, bokong, dan paha
• Ada juga chloasma gravidarum yaitu hiperpigmentasi
pada area wajah
29. 4. Rasa mual dan muntah
• Ini juga bukan tanda yang tidak pasti karena bisa jadi
pengaruh metabolik lain
• Mual dan muntah normal apabila terjadi tidak lebih dari
trimester 1
• Jika sampai mengganggu aktivitas makan sudah tidak
normal dan disebut hiperemesi gravidarum
30. 5. Rasa lelah (fautigue)
• Karena menurunnya basal metabolik rate (BMR) dalam
trimester 1
• Namun setelah berlanjutnya usia kehamilan maka rasa
lelah berangsur- angsur menghilang
32. 6 ALASAN MENGAPA ANC SANGAT PENTING
1.Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas
kesehatan.
2.Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi
yang dikandungnya.
3.Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan
kehamilannya.
4.Mengidentifikasi dan menata laksana kehamilan risiko tinggi.
5.Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam
menjaga kualitas keha- milan dan merawat bayi.
6.Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang
akan membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang
dikandungnya.
33. Identifikasi dan Riwayat Kesehatan
• Data Umum Pribadi : Nama, Usia, Alamat, Pekerjaan
lbu/Suami, Lamanya menikah
• Keluhan Saat Ini : Jenis dan sifat gangguan yang dirasakan
ibu, Lamanya mengalami gangguan tersebut
• Riwayat Haid : Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT), Usia
Kehamilan dan Taksiran Persalinan (Rumus Naegele: tanggal
HPHT ditambah 7 dan bulan dikurangi 3)
• Riwayat Kehamilan dan Persalinan : Asuhan antenatai,
persalinan dan nifas kehamilan sebelumnya, Cara persalinan,
Jumlah dan jenis kelamin anak hidup, Berat badan lahir
34. Identifikasi dan Riwayat Kesehatan
• Riwayat Kehamilan Saat Ini : Identifikasi kehamilan,
Identifikasi penl'ulit (preeklampsia atau hipertensi dalam
kehamilan), Penyakit lain yang diderita, Gerakan bayi
dalm kandungan
• Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat penyakit ibu
• Riwayat penyakit yang memerlukan pembedahan
• Riwayat KB
• Riwayat imunisasi dan menyusui
35. PEMERIKSAAN KEADAAN UMUM
• Tanda vital
• Pemeriksaan jantung dan paru
• Pemeriksaan payudara
• Kelainan otot dan rangka serta neurologik
36. Pemeriksaan abdomen - inspeksi
• Bentuk dan ukuran abdomen
• Parut bekas operasi
• Tanda-tanda kehamilan
• Gerakan janin
• Varises atau pelebaran vena
• Hernia
• Edema
37. Palpasi
• Tinggi fundus
• Punggung bayi
• Presentasi
• Sejauh mana bagian terbawah bayi masuk pintu atas
panggul
39. Pemeriksaan Laboratorium
• Analisis urin rutin
• Analisis tinja rutin
• Hb, MCV
• Golongan darah
• Hitung jenis sel darah
• Gula darah
• Andgen Hepatitis B Virus
• Antibodi Rubela
• HIV/VDRL
40. BEBERAPA GEJALA TANDA BAHAYA
KEHAMILAN
• Pendarahan
• Preeklamsia
• Nyeri hebat di daerah abdominopelvikum
41. 10T
• 1. Timbang berat badan setiap kali kunjungan dan
dicatat
• 2. Ukur Tekanan darah, normalnya 110/80 – dibawah
140/90
• 3. Nilai status gizi dengan pengukuran Lingkar Lengan
Atas(LILA)
• 4. Tinggi fundus uteri (puncak rahim): memantau
perkembangan janin
• 5. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid)
42. 10T
• 6. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung
janin (DJJ)
• 7. Pemberian Tablet zat besi
• 8. Test Laboratorium (penyakit sifilis, Hepatitis B dan
HIV)
• 9. Tatalaksana kasus
• 10. Temu wicara (konseling) , termasuk perencanaan
persalinan
52. Letak, presentasi, posisi janin
Letak janin : Memanjang, Melintang, oblik
Presentasi : Kepala (vertex, sinsiput, dahi, muka), Bokong
(Murni, Sempurna, tidak sempurna), Bahu
Posisi Janin :
OA
LOA
LO
T
LO
POP
RO
P
ROT
ROA
53.
54. Fase Fase Persalinan
Fase 0 : Kontraksi Uterus tidak menyebabkan dilatasi
serviks.
Fase 1 : Persiapan Persalinan. Timbul tanda tanda akan
bersalin.
Fase 2 : Proses Persalinan. Tdd 3 stadium, yaitu
a. Kontraksi s.d. Dilatasi maksimal
b. Fetus Lahir
c. Ekspulsi plasenta
Fase 3 : Masa pemulihan dari persalinan
56. Kala Persalinan
Kala I
• Fase laten: 0-3 cm ->
• Fase aktif
Akselerasi : 3-4 cm
Maximal slope: 4-9 cm 1 cm / jam
Deselerasi : 9-10 cm
Kala II : lahirnya bayi
Kala III : lahirnya plasenta/uri
Kala IV : 1 jam pertama masa nifas
57. Persiapan sebelum persalinan
1. Melihat tanda tanda Kala 2 :
• Ibu ingin mengedan
• Ibu merasa peningkatan tekanan pada vagina dan rektum
• Perineum menonjol
• Vagina-vulva, sfingter anal membuka
2. Memastikan Perlengkapan, bahan dan obat obatan.
Menyiapkan suntik oksitosin. Memakai baju penutup, cuci
tangan dan pakai sarung tangan.
58. 3. Memastikan pembukaan lengkap dengan
pemeriksaan dalam. Periksa DJJ
4. Menyiapkan posisi ibu yang nyaman untuk bersalin
5. Menolong kelahiran bayi. Lindungi perineum dengan
1 tangan dilapisi kain, tangan yang lain di kepala bayi.
6. Menyeka mulut, muka, dan hidung
7. Periksa lilitan tali pusat
59. Penanganan Bayi baru Lahir
1. Menilai bayi dengan cepat
2. Memotong tali pusat diantara klem
3. Suntik oksitosin IM
4. Penegangan Tali pusat dan pengeluaran Plasenta.
60. Prosedur Pasca Persalinan
1. Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum
2. Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi baik
3. Membereskan alat dan prosedur dekontaminasi
4. Menyelimuti bayi
5. IMD
6. Memeriksa tanda vital dan kandung kemih
7. dokumentasi
62. A. Nifas
Masa Nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat-alat genital kembali
seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama
42 hari.
63. Perubahan Fisiologis
1.Sistem Reproduksi
• Uterus
pada uterus terjadi involusi uteri
involusi uteri => pengembalian ke posisi,ukuran bentuk dan
keadaan semula.
kalau gagal => subinvolusi
faktor yang menyebabkan involusi uteri :
- Autolisis
- Efek Oksitosin
66. Serviks
Setelah persalinan akan sedikit menganga seperti corong &
bewarna merah kehitaman => disebabkan oleh kontraksi korpus
uteri.
konsistensinya menjadi lunak.
setelah 18 jam Postpartum,serviks akan memendek dan
konsistensinya kembali ke bentuk semula.
Perubahannya :
bayi lahir => masih bisa dimasuki tangan
2 jam postpartum => 2-3 jari
1 minggu postpartum => 1jari
67. Vagina dan perineum
=> akan kembali secara bertahap 6-8 minggu setelah bayi lahir.
=> rugae mulai nampak kembali setelah 3 minggu postpartum
=>Mukosa vagina akan kembali tebal sampai mulainya menstruasi (
fungsi ovarium pulih)
Ligamen dan diafragma pelvis
=>fasia dan diafragma pelvis setelah merenggang akan kembali
menciut.
68. 2.Sistem Perkemihan
• penurunan kadar steroid => fungsi ginjal menurun,dan normal
setelah 1 bulan postpartum.
• terjadi hipotonia dan kembali setelah 2-8 minggu postpartum.
• dilatasi ureter serta pelvis kembali normal pd 2-8 minggu postpartum
3.Sitem Muskuloskeletal
• terjadi adaptasi muskuloskeletal untuk membantu relaksasi dan
hipermobilitas sendi serta penurunan pesa BB ibu.
• stabilitas sendi akan pulih setelah 6-8 minggu postpartum
69. 4.Sistem Endokrin
setelah partus,suplai hormon menurun,diantaranya :
- HCG
-HPL
- Estrogen dan Progesteron
=> dengan kadar terendah setelah 1 minggu pp
suplai hormon meningkat :
-Hormon Prolaktin dan Oksitosin
70. 5.Sistem Kardiovaskular
• Penyesuaian PD maternal akan berlangsung cepat .
• denyut jantung,stroke volume dan curah jantung akan menurun.
• shunt antara sirkulasi ibu dan plasenta hilang tiba-tiba ,volume
darah akan meningkat
• terjadi “Hemokonsentrasi” pada hari ke 3-15 postpartum.
71. Perubahan lain yang terjadi pada saat nifas :
After pains atau mules-mules
•Terjadi akibat kontraksi uterus. Biasanya pada 2- 3 hari
postpartum.
•Timbul jg bila masih terdapat sisa selaput ketuban, plasenta atau
gumpalan darah dalam rahim.
Suhu
•Suhu inpartu < 37,2oC.
•Sesudah inpartu naik 0,5 oC tapi tidak > 38oC
•Sesudah 12 jam pertama, suhu kembali normal
•Bila suhu > 38oC mungkin infeksi
72. Nadi
•Umumnya 60-80 x per menit.
•Segera setelah partus dapat terjadi bradikardia.
•Bila terdapat takikardia, sedangkan suhu normal curiga
perdarahan atau vitium kordis
Hipertensi postpartum
•Akan menghilang dengan sendirinya apabila tidak terdapat
penyakit lain dalam 2 bulan tanpa pengobatan.
73. Laktasi
A. Fisiologi Laktasi
Laktasi merupakan proses integrasi antara
produksi dan pengeluaran ASI, sehingga keduanya
harus sama baiknya. Secara alamiah akibat pengaruh
hormon maka akan terjadi perubahan secara bertahap
sesuai umur dan kondisi yaitu terdiri dari proses:
1.Mammogenesis
2.Galaktogenesis
3.Galaktopoesis
74. B. Pengaruh Hormonal
• Progesteron berfungsi mempengaruhi pertumbuhan dan
ukuran alveoli.
• Estrogen berfungsi menstimulasi sistem saluran ASI untuk
membesar.
• Prolaktin berperan dalam membesarnya alveoil dalam
kehamilan.
• Oksitosin berfungsi mengencangkan otot polos dalam rahim
pada saat melahirkan pasca melahirkan, oksitosin juga
mengencangkan otot polos di sekitar alveoli untuk memeras
ASI menuju saluran susu. Oksitosin berperan dalam proses
turunnya susu let-down/ milk ejection reflex.
76. Pengaturan Jarak Kehamilan
Dalam merencanakan dan mengatur jarak kehamilan,
perencanaan pasangan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor
baik dari segi kematangan ekonomi, umur pasangan, pengaruh
sosial budaya, lingkungan, pekerjaan maupun status kesehatan
pasangan. Faktor usia juga merupakan salah satu faktor dalam
menentukan jarak kehamilan dimana pada saat merencanakan
kehamilan yang harus dihindari antara lain empat T yaitu :
1. Terlalu muda untuk hamil (< 20 tahun)
2. Terlalu tua untuk hamil (> 35 tahun)
3. Terlalu sering hamil (anak > 3 orang berisiko tinggi)
4. Terlalu dekat jarak kehamilannya (< 2 tahun)
77. Jarak Kehamilan
Secara medis, rahim sebenarnya sudah siap untuk
hamil kembali tiga bulan setelah melahirkan. Namun
berdasarkan catatan statistik penelitian bahwa jarak
kelahiran yang aman antara anak satu dengan lainnya
adalah 27 sampai 32 bulan. Pada jarak ini si ibu akan
memiliki bayi yang sehat serta selamat saat melewati
proses kehamilan.
78. Resiko dalam Menentukan Jarak Kehamilan
Wanita yang melahirkan dengan jarak yang
sangat berdekatan (< 2 tahun) akan mengalami
resiko antara lain :
a.Resiko perdarahan trimester III
b.Plasenta previa
c.Anemia
79. d. Ketuban pecah dini
e. Endometriosis masa nifas
f. Kematian saat melahirkan
g. Kehamilan dengan jarak yang terlalu jauh
juga dapat menimbulkan resiko tinggi
antara lain persalinan lama.
80. Fase-fase dalam mengatur kehamilan
Dalam mengatur jarak kehamilan kita dapat menggunakan
kontrasepsi sesuai dengan fase-fase berikut ini yaitu:
A. Fase menunda kehamilan
Pada fase ini, pasangan dapat memilih metode kontrasepsi antara
lain:
1. Metode sederhana yaitu dengan menggunakan kondom, pantang
berkala, pemakaian spermisid, dan senggama terputus.
2. Pil KB yaitu pil progestin atau pil kombinasi
3. Suntikan KB yaitu suntikan progestin atau suntikan kombinasi
81. B. Fase menjarangkan kehamilan
1. Metode sederhana yaitu dengan menggunakan kondom,
pantang berkala, pemakaian spermisid, dan senggama
terputus
2. Metode mekanis yaitu Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
3. Metode MKE kecuali kontap
C. Fase mengakhiri kehamilan
1. Metode MKE termasuk kontap
2. Metode sederhana