Pemantauan ibu selama kala II persalinan meliputi kontraksi, tanda-tanda kala II, tanda vital, kandung kemih, hidrasi, kemajuan persalinan, dan integritas perineum. Penting untuk memantau frekuensi DJJ, bagian terendah janin, dan penurunannya. Setelah bayi lahir, perlu dinilai warna kulit dan tangisnya. Penolong persalinan perlu melihat tanda kala II, menyiapkan peralatan dan ibu,
6. 1.1 Definisi Persalinan
• Persalinan adalah proses
pengeluaran hasil konsepsi (
janin dan plasenta) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup
di luar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain,
dengan bantuan atau tanpa
bantuan ( kekuatan sendiri).
• Proses ini di mulai dengan
adanya kontraksi persalinan
sejati, yang di tandai dengan
perubahan serviks secara
progresif dan diakhiri dengan
kelahiran plasenta.
7. 1.1 Definisi Persalinan
• Kala II adalah kala pengeluaran
bayi, di mulai dari pembukaan
lengkap sampai bayi lahir Uterus
dengan kekuatan his nya di
tambah kekuatan meneran akan
mendorong bayi hingga lahir.
• Proses ini biasanya berlangsung 2
Jam pada primigravida dan 1 jam
pada multigravida. Diagnosi
prsalinan kala II ditegakkan
dengan melakukan pemeriksaan
dalam untuk memastikan
pembukaan sudah lengkap dan
kepala janin sudah tampak pada
vulva. Go...
8.
9. • His semakin kuat dengan interval 2-3
menit ,dengan durasi 50- 100 detik
• Menjelang akhir kala I, Ketuban pecah
yang ditandai dengan pengeluaran cairan
secara mendadak.
• Ketuban pecah pada pembukaan
mendekati lengkap diikuti keinginan
meneran karena tertekannya fleksus
frankenhouser.
• Dua kekuatan ,yaitu his dan meneran
akan mendorong kepala bayi sehingga
kepala membuka pintu; suboksiput
bertindak sebagai hipomochlion,
berturut-turut lahir ubun-ubun
besar,dahi,hidung dan muka serta kepala
seluruhnya.
• Kepala lahir seluruhnya dan di ikuti oleh
putaran paksi luar,yaitu penyesuaian
kepala pada punggung Go...
10. • Setelah putaran paksi luar berlangsung
maka persalinan bayi ditolong dengan
jalan berikut :
a. Pegang kepala pada tulang oksiput
dan bagian bawah dagu, kemudian di
tarik curam kebawah untuk
melahirkan sisa badan bayi.
b. Setelah kedua bahu bayi lahir ketiak
dikait untuk melahirkan sisa badan
bayi
c. Bayi lahir diikuti oleh sisa sisa air
ketuban
d. Lamanya kala II persalinan untuk
primigarvida 50 menit dan
multigravida 30 menit.
11. • Telah terjadi pembukaan
lengkap
• Tampak bagian kepala janin
melalui bukaan introitus
vagina
13. dorongan otot2 dinding
uterus => kontraksi>>> =>
ketuban pecah => kepala
terdorong memasuki vagina
=> terjadi penekanan
kepada kepala bayi =>
terjadi fleksi => kontraksi
makin kuat (efek umpan
balik+) => Ferguson’s
refleks
14. penekanan kepala =>
pergeseran organ dasar
panggul => anterior :
kandung kemih terdorong ke
abdomen, posterior : rektum
=> musculus levator ani
berdilatasi => perineum
menonjol => kepala terlihat
di vulva => crowning =>
ekspulsi
Go...
16. 2.1 Pemantauan Ibu
a. Kontraksi
His atau kontraksi harus selalu
dipantau selama kala II Persalinan karena selain
dorongan meneran pasien,Kontraksi uterus
merupakan kunci dari proses persalinan.
b. Tanda-tanda kala II
Bidan harus dapat mengidentifikasi
keadaan pasien mengenai tanda –tanda yang
khas dari kala II sebagai patokan untuk
melaksanakan asuhan persalinan kala II yang
tepat .
c. Tanda vital
Pemeriksaan tanda vital pada pasien
sangat perlu dilakukan dengan tujuan untuk
mendeteksi kemungkinan adanya penyulit
persalinan.
d. Kandung Kemih
Pemantauan kandung kemih selama
kala II persalinan merupakan lanjutan dari
pemantauan pada kala I persalinan.
Go...
17. 2.1 Pemantauan Ibu
e. Hidrasi
Pemberian hidrasi pada kala II
didasarkan pada perubahan fisiologis pada
pasien kala II yang mengalami peningkatan suhu
sehingga akan mengeluarkan lebih banyak
keringat.
f. Kemajuan Persalianan dan Upaya Meneran
g. Integritas Perinuem
Dalam memantau perineum, bidan
mengidentifikasi elastisitas perineum beserta
kondisi pasien serta TBJ (Taksiran Berat Janin)
untuk membuat keputusan dilakukannya
episiotomy.
h. Kebutuhan dan Jenis Episiotomi
Indikasi utama untuk melakukan
episiotomy adalah gawat janin, diharapkan
dengan memperluas jalan lahir akan dapat
mempercepat proses kelahiran sehingga
tindakan resusitasi pada bayi dapat segera
dilakukan. Go...
18. 2.1 Pemantauan Ibu
i. Melahirkan kepala
Bimbing ibu u/ meneran. Saat
kepala janin terlihat pada vulva dengan
diameter 5 – 6 cm, memasang handuk bersih
untuk mengeringkan janin pada perut ibu.
j. Memeriksa Tali Pusat
Setelah kepala bayi lahir, minta ibu
untuk berhenti meneran dan bernapas cepat.
k. Melahirkan Bahu
l. Melahirkan Sisa Tubuh Bayi
m. Memotong tali pusat
Segera mengeringkan bayi,
membungkus kepala dan badan bayi kecuali
tali pusat.
19. 2.1 Pemantauan Ibu
• Saat bayi belum lahir
• Frekuensi DJJ
Aspek pemantauan frekuensi DJJ
adalah satu-satunya indikator yang
menunjukkan kesejahteraan janin dalam uterus.
• Bagian terendah janin
Bidan sangat perlu untuk melakukan
pemantaun terhadap bagian terendah janin, hal
ini berkaitan dengan posisi ubun-ubun kecil
dengan presentasi kepala, letak muka, atau
ubun-ubun besar yang mengindikasikan
kemungkinan akan ada kesulitan dalam proses
kelahiran kepala.
• Penurunan bagian terendah janin
Pemantauan ini berkaitan dengan
proses kemajuan persalinan mulai dari
penurunan sampai dengan lahirnya kepala.
Go...
20. 2.1 Pemantauan Ibu
• Saat Bayi Sudah Lahir
Sesaat setelah bayi lahir bidan
melakukan penilaian sekilas untuk
menilai kesejahteraan bayi scara
umum. Aspek yang dinilai adalah
warna kulit dan tangis bayi. Jika
warna kulit adalah kemerahan
dan bayi dapat menangis spontan
maka ini sudah cukup untuk
dijadikan data awal bahwa bayi
dalam kondisi baik.
Go...
21.
22. Pendampingan terus – menerus
Bebas dari pajanan dan kemungkinan
terkontaminasi kuman penyebab infeksi
Support dari keluarga
Bimbingan cara meneran , sebaiknya bukan
instruksi
Hidrasi
Privasi
Suhu ruangan yang tidak terlalu panas
Informasi yang mendukung kepastian mengenai
perjalanan persalinannya.
Dukungan dan penghargaan dari penolong
persalinan
Penjelasan dan permintaan persetujuan dari
penolong persalinan terhadap tindakan apapun
yang dilakukan terhadap dirinya.
23. Melihat tanda dan gejala kala II
Kondisi yang harus diatasi sebelum
penatalaksanaan kala II
Menyiapkan peralatan pertolongan persalinan
Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan
janin baik
Menyiapkan ibu dan keluarga untuk
membantu proses pimpinan meneran
Persiapan pertolongan kelahiran
Memulai meneran
Cara meneran
Menolong kelahiran bayi
Penanganan bayi baru lahir
Yang harus diperhatikan pada saat
pengeluaran bayi
Gejala dan tanda distosia bahu
24. Mekanisme persalinan normal
Adalah gerakan janin yang
mengakomodasikan diri terhadap
panggul ibu
Penyesuaian diri berupa : fleksi,
rotasi dari janin. Hal ini sangat
penting untuk kelahiran melalui
vagina oleh karena janin tersebut
harus menyesuaikan diri dengan
ruangan yang tersedia didalam
panggul. Diameter-diameter yang
lebih besar dari janin harus
menyesuaikan diri dengan diameter
yang paling besar dari panggul ibu
agar janin bisa masuk melalui
panggul untuk dilahirkan.
Go...
25. Panggul dan fetal skull
Tubuh janin
Letak : hubungan poros panjang janin
ke poros panjang ibu
(Membujur,Melintang,Miring/oblique)
Letak bayi
Presentasi : menunjukkan pada bagian
bawah janin memasuki jalan masuk
panggul bagian atas
(Kepala : verteks, sinpital, dahi, muka)
(Bokong : murni, lengkap, presentasi
kaki)
Sikap (Flexi : dagu melekat ke
dada,lurus,Ekstensi : occiput mendekat
ke belakang)
Posisi : hubungan antara bagian
terendah janin dan sisi panggul ibu
Go...
26. Synclitisma/Asynclitisma
• Synclitismus : sutura sagitalis berada
pada pertengahan antara simpisis
pubis dengan promontorium
• Asynclitismus : sutura sagitalis
mendektai simpisis pubis atau
promontorium
Tengkorak kepala janin
Terdiri dari 5 tulang, 4 sutura dan 2
ubun-ubun.
Batasan tengkorak kepala dalam
persalinan :
Ubun-ubun anterior,Ubun-ubun
posterior,Sutura sagitalis,Molding,Caput
succadenum.
Diameter :
Jarak biparietal,Jarak
suboccipitobregmatika,jarak
occipitomenta.
Selesai....