Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan dan implementasi visi, misi, tujuan, dan program lembaga pendidikan Islam dalam upaya meningkatkan kinerja lembaga tersebut. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain pentingnya merumuskan visi dan misi yang jelas, relevan dengan tujuan pendidikan, dan mudah diimplementasikan.
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Makalah manajemen strategik penyusunan dan implementasi visi misi
1. 1
PENYUSUNAN DAN IMPLEMENTASI VISI, MISI, LEMBAGA
DALAM MENERAPKAN TEORI-TEORI MANAJEMEN
UNTUK MERAIH KINERJA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Semester
Matakuliah Manajemen Stategik
Program Doktor Manajemen Pendidikan Islam
Dosen Pengampu Matakuliah:
Prof. Dr. H. Hafzi Ali
Dr. Hj. Armida, M.Pd
Disusun Oleh:
Junianto Sitorus
DMP : 17186
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA
UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2018
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan komponen yang memiliki peran yang
strategis bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan tujuan yang telah
dirumuskan. Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945 pada alinia ke empat adalah "mencerdaskan
kehidupan bangsa". Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan usaha
yang terencana dan terprogram dengan jelas dalam agenda pemerintahan
yang berupa penyelenggaraan pendidikan.
Untuk mewujudkan pendidikan yang efektif dan bermutu
dibutuhkan lembaga pendidikan (sekolah) islam, yang bertujuan
mengembangkan potensi manusiawi yang dimiliki peserta didik agar
mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan sebagai manusia, baik
secara individual maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan harus
mampu melakukan proses pematangan kualitas peserta didik yang
dikembangkan dengan cara membebaskan peserta didik dari
ketidaktahuan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan, ketidakbenaran, dan
dari buruknya akhlak dan keimanan.1
Tujuan pendidikan Negara Indonesia yang tertuang dalam Undang-
undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan diriya, masyarakat, bangsa dan
negara.2 Agar kegiatan pendidikan tersebut terencana dengan baik maka
dibutuhkan kurikulum pendidikan.
1 Mulyasana. D, Pendidikan Bermutu dan Berdaya saing, (Yogyakarta, Pustaka Ifada
:2013) hal. 120
2 Undang-undang SISDIKNAS . Cet.VI (Jakarta, Sinar Grafika : 2014), hal. 7.
3. 3
Lembaga pendidikan islam sebagai salah satu lembaga pendidikan
yang diberikan tugas untuk mewujdkan tujuan pendidikan nasional harus
menjalankan perannya dengan baik. Dalam menjalankan peran sebagai
lembaga pendidikan ini, lembaga pendidikan islam harus dikelola
dengan baik agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah
dirumuskan dengan optimal. Pengelolaan lembaga pendidikan islam yang
tidak profesional dapat menghambat proses pendidikan yang sedang
berlangsung dan dapat menghambat langkah lembaga pendidikan islam
dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidian formal.
Agar pengelolaan lembaga pendidikan islam tersebut dapat berjalan
dengan baik, dibutuhkan renccana strategis sebagai suatu upaya/cara
untuk mengendalikan organisasi (lembaga pendidikan islam) secara
efektif dan efisien, sampai kepada kepada implementasi garis terdepan,
sedemikian rupa sehingga tujuan dan sasarannya tercapai. Perencanaan
strategis merupakan landasan bagi lembaga pendidikan islam dalam
menjalankan proses pendidikan. Komponen dalam perencanaan strategis
paling tidak terdiri dari visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi (cara
mencapai tujuan dan sasaran). Perumusan terhadap visi, misi, tujuan,
sasaran dan strategi tersebut harus dilakukan pengelola lembaga
pendidikan islam, agar lembaga pendidikan islam memiliki arah kebijakan
yang dapat menunjang tercapainya efektivitas kinerja lembaga pendidikan
islam.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk menulis
makalah tentang "Penyusunan dan Implementasi Visi, Misi, Lembaga
Dalam Menerapkan Teori-teori Manajemen Untuk Meraih Kinerja
Lembaga Pendidikan Islam"
4. 4
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian yang penulis lakukan ini menggunakan pendekatan
berparadigma Kualitatif, Lexy J Moleong dalam buku karangannya
mengutip pendapat Bogdan dan Taylor yang mendefinisikan tentang
Metodologi Kualitatif adalah “prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan
individu tersebut secara holistic.”3 Jadi, dalam dalam penelitian yang
dilakukan ini tidak boleh mengisolasikan salah satu individu atau
organisasi ke dalam variable atau hipotesis, akan tetapi perlu
memandangnya sebagai suatu bagian dari suatu keutuhan.
Deskriptif Kualitatif adalah penelitian yang data-datannya berupa
kata-kata, maksud dari kalimat ini adalah bahwa data yang didapatkan
atau dikumpulkan nantinya bukanlah data-data yang berbentuk angka-
angka. Biasanya dalam penelitian kualitatif data-data diperoleh dan
berasal dari hasil wawancara, catatan atau laporan, dokumen,
pengamatan, atau penelitian yang di dalamnya lebih mengutamakan untuk
pendiskripsian secara analisis suatu peristiwa nyata dan atau proses
sebagaimana adanya dalam lingkungan yang alami bukan lingkungan
yang direkayasa atau diciptakan, untuk dapat memperoleh makna yang
mendalam dari hakekat proses penelitian yang dilakukan tersebut.
3 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Radja Rosda Karya, 1994),
h. 6
5. 5
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Penyusunan dan Implementasi Visi Misi Tujuan dan Program
Lembaga Pendidikan Islam
Kata visi berasal dari kata inggris vision, yang mengandung arti
penglihatan atau daya lihat, pandangan, impian atau bayangan. Dalam
bahasa arab, kata visi dapat diwakili oleh kata nadz, jamaknya indazr,
yang berarti penglihatan.
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang
realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah
pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses
manajemen saat ini yang menjangkau masa yang akan datang.4 Hax dan
Majluf dalam Akdon menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang
merupakan sarana untuk:
1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan
dan tugas pokok.
2. Memperlihatkan frame work hubungan antara organisasi dengan
stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen,
pihak lain yang terkait).
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan
dan perkembangan.5
Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu ditafsirkan
dengan baik, tidak mengandung multi makna sehingga dapat menjadi
acuan yang mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi
(lembaga pendidikan islam). Bagi lembaga pendidikan islam visi adalah
imajinasi moral yang menggambarkan profil lembaga pendidikan islam
yang diinginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu
4
Akdon, Wahyudi, Manajemen Konflik dalam Organisasi, (Bandung: Alfabeta, 2006),
hal. 94.
5
Ibid, hal. 95
6. 6
diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa
datang. Dalam menentukan visi tersebut, lembaga pendidikan islam harus
memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Bagi suatu
organisasi visi memiliki peranan yang penting dalam menentukan arah
kebijakan dan karakteristik organisasi tersebut. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam merumuskan sebuah visi menurut
Bryson antara lain:
a) Visi harus dapat memberikan panduan/arahan dan motivasi.
b) Visi harus desebarkan di kalangan anggota organisasi (stakeholder)
c) Visi harus digunakan untuk menyebarluaskan keputusan dan
tindakan organisasi yang penting.6
Menurut Akdon, terdapat beberapa kriteri dalam merumuskan
visi, antara lain:
a) Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan ideal masa depan
yang ingin diwujudkan.
b) Visi dapat memberikan arahan, mendorong anggota organisasi untuk
menunjukkan kinerja yang baik.
c) Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan
d) Menjembatani masa kini dan masa yang akan datang.
e) Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang
menarik.
f) Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.7
Rumusan visi madrasah dalam mewujudkan efektifitas kinerja
madrasah seharusnya memberikan isyarat:
a) Visi madrasah berorientasi ke masa depan, untuk jangka waktu
yang lama.
6
Bryson Joanna. Intelligence by design: principles of modularity and coordination for
engineering complex adaptive agents. 2001 PhD Thesis. Massachusetts Institute of
Technology.hal. 213
7
Akdon, Wahyudi. Manajemen Konflik dalam Organisasi. (Bandung: Alfabeta, 2006)
hal.96
7. 7
b) Menunjukkan keyakinan masa depan yang jauh lebih baik,
sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.
c) Visi madrasah harus mencerminkan standar keunggulan dan cita-
cita
yang ingin dicapai.
d) Visi madasah/sekolah harus mencerminkan dorongan yang
kuat akan tumbuhnya inspirasi, semangat dan komitmen bagi
stakeholder.
e) Mampu menjadi dasar dan mendorong terjadinya perubahan
dan pengembangan madrasah ke arah yang lebih baik.
f) Menjadi dasar perumusan misi dan tujuan madrasah.
g) Dalam merumuskan visi harus disertai indikator pencapaian visi.
Dari Penjelasan diatas menurut padangan Al-Qur’an bahwa visi
sebuah lembaga itu adalah hasil dari perencanaan dan analisis yang
matang untuk masa depan Lembaga. Oleh sebab itu jangkauan dari visi
haruslah jauh kedepan dengan mempertimbangkan kebaikan dunia dan
kebaikan akhirat, visi Lembaga yang baik adalah visi yang mendatangkan
kebaikan untuk masa yang akan datang dalam rangka menggapai ridho
allah sebagai mana firman allah Dalam surah al-Hasyr ayat 18.8
ا واُقَّتا َو ٍدَغِل ْتَمَّدَق اَم ٌسْفَن ْرُظْنَتْل َو َ َّاَّلل واُقَّتا واُنَمآ َِينذَّال اَهُّيَأ اَيَّنِإ َ ََّّللَ َّاَّلل
ونُلَمْعَت اَمِب ٌيرِبَخ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok ; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ma qaddamat ligad yang artinya memperhatikan apa yang telah dilakukan
ataupun yang direncanakan untuk hari esok pada firman Allah tersebut dapat kita
8 Surah al-Hasyr ayat 18
8. 8
tafsirkan dan kita buktikan bahwa Alquran telah memperkenalkan teori
perencanaan baik berkaitan dengan perencanaan dalam kehidupan di dunia
maupun untuk kehidupan di akhirat. Dalam tafsir Ibnu Katsir menjelas kan bahwa
intropeksilah diri kalian sebelum kalian diintropeksi dan lihatlahlah amalan apa
yang telah kalian simpan untuk bekal hari akhir.
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai
organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang.
Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau
pelayanan yang ditawarkan. Pernyataan misi harus:
a. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh
organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang
bersangkutan.
b. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan
untuk mencapainya.
c. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap
perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi.9
Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi
misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban,
dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi.
Dengan kata lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan
yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya. Ada beberapa
kriteria dalam pembuatan misi, antara lain:
a) Penjelasan tentang produk atau pelayanan yang ditawarkan yang
sangat diperlukan oleh masyarakat.
b) Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.
c) Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing
yang meyakinkan masyarakat.
d) Penjelasan aspirasi bisinis yang diinginkan pada masa mendatang
9 Akdon, Wahyudi. Manajemen Konflik dalam Organisasi. (Bandung: Alfabeta, 2006) hal.
97-98
9. 9
juga bermanfaat dan keuntungannya bagi masyarakat dengan produk
dan pelayanan yang tersedia.10
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan misi
madrasah antara lain:
a. Pernyataan misi madrasah harus menunjukkan secara jelas
mengenai apa yang hendak dicapai oleh madrasah.
b. Rumusan misi madrasah selalu dalam bentuk kalimat
yang menunjukkan "tindakan" dan bukan kalimat yang menunjukkan
"keadaan" sebagaimana pada rumusan visi.
c. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan
misi.
Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan
atau terdapat benang merahnya secara jelas.
d. Misi madrasah menggambarkan tentang produk atau pelayanan
yang akan diberikan pada masyarakat (siswa)
e. Kualitas produk atau layanan yang ditawarkan harus memiliki daya
saing yang tinggi, namun disesuaikan dengan kondisi madrasah.
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah
sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan. Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan pada faktor-
faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi.
Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus
dapat menunjukkan kondisi yang ingin dicapaidi masa mendatang.11
Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan,
program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi, oleh karena itu
tujuan harus dapat menyediakan dasar yang kuat untuk menetapkan
indikator. Pencapaian tujuan dapat dijadikan indikator untuk menilai
10
Akdon, Wahyudi. Manajemen Konflik dalam Organisasi. (Bandung: Alfabeta, 2006)
hal.
99
11 Ibid, hal,143
10. 10
kinerja sebuah organisasi. Beberapa kriteria tujuan antara lain:
a) Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan misi, visi dan nilai-nilai
organisasi.
b) Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau berkontribusi
memenuhi misi, program dan sub program organisasi.
c) Tujuan cenderung untuk esensial tidak berubah, kecuali terjadi
pergeseran lingkungan, atau dalam hal isu strategik hasil yang
diinginkan.
d) Tujuan biasanya secara rea’tif berjangka panjang
e) Tujuan menggambarkan hasil program
f) Tujuan menggambarkan arahan yang jelas dari organisasi.
g) Tujuan harus menantang, namun realistik dan dapat dicapai.
Tujuan menggambarkan arahan yang jelas bagi madrasah.
Perumusan tujuan akan strategi perlakuan, arah kebijakan dan program
suatu madrasah. Oleh karena itu perumusan tujuan harus memberikan
ukuran lebih spesifik dan akuntabel. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam merumuskan tujuan madrasah, antara lain:
a) Tujuan madrasah harus memberikan ukuran yang spesifik
dan akuntabel (dapat diukur)
b) Tujuan madrasah merupakan penjabaran dari misi, oleh karena
itu tujuan harus selaras dengan visi dan misi.
c) Tujuan madrasah menyatakan kegiatan khusus apa yang akan
diselesaikan dan kapan diselesaikannya
Program merupakan implementasi dari visi, misi dan tujuan.
Program yang dimaksudkan dalam makalah ini adalah
program
operasional. Program operasional didefinisikan sebagai kumpulan
kegiatan yang dihimpun dalam satu kelompok yang sama secara sendiri-
sndiri atau bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran.12
12 Ibid, hal. 135.
11. 11
Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan
terpadu, dilaksanakan oleh satu instansi pemerintah atau lebih ataupun
dalam rangka kerja sama dengan masyarakat atau yang merupakan
partisipasi aktif masyarakat guna mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan. Wujud nyata sebuah organisasi adalah adanya
program operasional yang akan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan.
Beberapa
ciri-ciri program operasional adalah:
a) Program kerja operasional didasarkan atas perumusan visi, misi,
tujuan, sasaran dan kebijakan yang telah ditetapkan.
b) Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk
implementasi strategi organisasi.
c) Program kerja operasional merupakan proses penentuan jumlah dan
jenis sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan satu
rencana.
d) Program operasional merupakan penjabaran ril tentang langkah-
langkah yang diambil untuk menjabarkan kebijakan.
e) Program operasional dapat bersifat jangka panjang dan menengah,
atau bersifat tahunan.
f) Program kerja operasional tidak terlepas dari kebijakan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Perumusan program kerja madrasah berdasarkan atas perumusan
visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan.
Dalam merumuskan program kerja madrasah, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan:
a) Program kerja madrasah merupakan implemantasi dari tujuan dan
strategi madrasah, jadi dalam merumuskannya harus seirama dengan
tujuan dan strategi yang telah ditetapkan.
b) Dalam merumuskan program madrasah harus ditentukan siapa yang
akan menjadi penanggungjawab masing-masing program kerja
madrasah dan kapan langkah tersebut selesai.
12. 12
B. Efektivitas Kinerja Lembaga Pendidikan Islam
Nanang Fattah menyatakan bahwa Manajemen Berbasis
Madrasah (MBS) secara konsepsional akan membawa dampak
terhadap peningkatan kinerja madrasah dalam hal mutu, efisiensi
manajemen keuangan, pemerataan kesempatan dan pencapaian tujuan.
13
MBS memberi peluang bagi kepala madrasah, guru dan peserta
didik untuk melakukan inovasi dan improvisasi di madrasah yang
berkaitan dengan kurikulum, pembelajaran, manajerial dan sebagainya
yang tumbuh dari aktivitas, kreativitas dan profesionalisme. Kinerja
madrasah diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumber daya yang
ada,kelenturan dalam mengelola madrasah, peningkatan profesionalisme
guru, adanya hadiah dan hukuman sebagaikontrol, serta hal lain yang
dapat menumbuhkembangkan suasana yang kondusif.
Nanang Fatah mengutip pendapat Edward B. Fiske menyatakan
bahwa konsep paradigma MBS adalah salah satu yang strategi untuk
meningkatkan kinerja madrasah, konsep paradigma strategi MBS
sebagai
berikut:
Gambar: Paradigma Konsep MBS Edwar B. Fiske.14
13 Nanang Fatah. Landasan Manajemen Sumber Daya Manusia. (Bandung: Remadja
Rosdakarya, 2003). hal. 19
14 Ibid, hal. 20.
13. 13
Berdasarkan gambar tersebut, maka secara konsepsional MBS
akan membawa dampak terhadap peningkatan kinerja madrasah dalam
hal mutu, efisiensi manajemen keuangan, pemerataan kesempatan dan
pencapaian tujuan politik (iklim demokrasi) suatu bangsa lewat perubahan
kebijakan desentralisasi di berbagai aspek seperti politik, edukatif
administratif dan anggaran pendidikan. Masih menurut mereka yang
merujuk penelitian Hanson dan Ulrich terungkap bahwa keberhasilan
MBS di Sepanyol telah menciptakan kualitas manajemen dan pendidikan
sebagai strategi untuk memperbaiki kinerja madrasah.
Menurut Hoy dan Miskel outcome kinerja menunjukan kepada
kuantitas produk dan jasa dari madrasah kepada para peserta didik, para
pendidik, dan pihak-pihak lainnya, termasuk di dalamnya mutu output
(hasil). Indikator dari outcome ini adalah prestasi akademik, kepuasan
kerja, sikap peserta didik dan pendidiknya, angka putus
madrasah, kehadiran guru, perhatian staf madrasah dan tanggapan
masyarakat terhadap efektivitas madrasah.15
Kriteria proses merujuk pada jumlah dan mutu dan merupakan
harmoni antara proses dan struktur internal yang mengubah input menjadi
outeome. Kriteria proses merajuk pada iklim hubungan antar personal
yang sehat, tingkat motivasi guru dan siswa yang tinggi,
kepemimpinan kepala madrasah dan guru yang baik, prosedur
pengawasan yang bermutu, mutu pengajaran penggunaan teknologi
pengajaran, dan evaluasi personil. Kesemuanya ini berhubungan dengan
kinerja outcome.
Kriteria input merupakan potensi dan kapasitas awal madrasah
untuk mencapai kineja efektif. Hal mencakup kendala seperti standar dan
kebijakan pendidikan, ciri-ciri madrasah, atau karakterisitik dari partisipan
untuk memahami pengaruh madrasah yang efektif. Contoh dari kriteria
15 Miskel, Cecil G & Hoy, Wayne K. Educational administration: Theory, Research and
Practice. (New York: McGraw-Hill, 2001). hal. 295
14. 14
input ini adalah tingkat kesehatan madrasah, kemampuan siswa,
kecakapan personil di madrasah, dukungan orang tua, jumlah dan
perpustakaan, jumlah dan mutu teknologi pengajaran dan kondisi fisik
fasilitas madrasah.
Gambar: Keterpaduan Kinerja Madrasah
Selanjutnya Ronald Edmond dalam Hoy dan Miskel menyebutkan
lima kunci madrasah efektif seperti berikut: 1) Kepemimpinan yang kuat
dari kepala madrasah terutama dalam pembelajaran, 2) Keinginan dari
para guru untuk meningkatkan prestasi siswa, 3) Lebih menekankan
kepada kemampuan dasar (basic skills), 4) Lingkungan yang teratur,
dan 5) Penilaian yang sistematik dan berkala bagi siswa.16
Pengukuran kinerja digunakan untuk penilaian atas keberhasilan
atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuat dengan sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi lembaga
pemerintah. Pengukuran ini meliputi penetapan indikator kinevja dan
penetapan capaian indikator kinerja.
Penetapan indikator kinerja harus didasarkan pada perkiraan yang
realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
Indikator kinerja bedaknya (1) spesifik dan jelas; (2) dapat diukur secara
16 Ibid, hal 300.
15. 15
objektif baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif, (3) dapat dicapai,
penting dan harus berguna untuk mencapai keluaran hasil, manfaat dan
dampak; (4) harus cukup fleksibel dan sensitif terhadap perubahan; dan
(5) efektif.
C. Penyusunan dan implementasi Visi Misi tujuan dan
Program
Dalam mencapai efektivitas Kinerja Lembaga Pendididikan
Dalam menghasilkan mutu layanan pendidikan yang bermutu
diawali dengan perumusan visi misi madrasah yang kemudian di
implementasikan pada program madrasah. Madrasah sebagai sebuah
sistem terbuka merupakan lembaga yang memberikan layanan
pendidikan belajar-mengajar. Madrasah menjadi tempat belajar bagi
siswanya dan menjadi lembaga pembelajaran bagi semua pihak di
madrasah. Hoy dan Miskel merumuskan bahwa Madrasah merupakan
organisasi pendidikan yang seharusnya mempunyai visi dan misi untuk
aktivitas pembelajaran.
Tujuan utama madrasah adalah merangsang siswa belajar.
Maka dari itu program-program yang disusun madrasah harus
merangsang siswa untuk belajar. Madrasah seharusnya menjadi
organisasi pembelajaran. Berdasarkan rumusan ini, tolak ukur kinerja
madrasah adalah terciptanya budaya belajar pada siswa sebagai
pelanggan madrasah.17
Akdon menyatakan bahwa, lengkah langkah untuk mencapai efektivitas
kinerja madrasah adalah dengan melakuka perencanaan strategis
terdiri dari:
a) Perumusan visi, misi dan nilai-nilai
b) Telaah lingkungan strategik, yang terdiri dari analisis
lingkungan internal, analisis lingkungan eksternal.
c) Analisis strategik dan kunci keberhasilan.
d) Rencana Strategis yang terdiri dari merumuskan tujuan,
17 Miskel, Cecil G & Hoy, Wayne K. Educational administration…, hal. 32.
16. 16
sasaran, strategi, kebijakan, program, kegiata suatu organisasi.18
Adapun Langkah-langkah strategis menyusun visi misi dalam
pencapaian efektivitas kinerja madrasah dapat dilihat dalam bagan
berikut:
Gambar: Bagan Kerangka Perencanaan Strategi
Berdasarkan bagan diatas, dapat kita ketahui peran visi, misi,
tujuan dan program dalam merumuskan perencanaan strategis,
antara lain:
a) Visi dan misi merupakan landasan awal dalam
merumuskan perencanaan strategis. Visi memberikan merupakan
imajinasi/gambaran masa depan suatu organisasi, dia berperan
sebagai pemberi arahan dan motivasi anggota organisasi. Misi
adalah penjabaran dari visi yang memberikan produk/pelayanan
kepada publik. Misi berperan untuk mengenalkan para anggota
organisasi terhadap peran dan fungsi mereka.
b) Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan
18 Akdon, Wahyudi. Manajemen Konflik…, hal. 32.
17. 17
adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu yang telah ditentukan. Dalam perencanaan strategis,
rumusan tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, strategi,
program dan kegiatan dalam merealisasikan misi.
c) Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis
dan terpadu, dilaksanakan oleh satu instansi pemerintah atau lebih
ataupun dalam rangka kerja sama dengan masyarakat atau yang
merupakan partisipasi aktif masyarakat guna mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan. Dalam perencanaan strategis,
program berfungsi untuk menjalankan kebijakan strategis yang
akan dilakukan dalam bentuk kegiatan-kegiatan nyata .
Untuk mewujudkan efektivitas kinerja madrasah, madrasah harus
mampu memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu bagi
pelanggannnya. Tokoh-tokoh gerakan Total Quality
Management/Manajemen Mutu Terpadu seperti W. Edward Denming
(1986), Joseph M Juran (1989), Kaoru Ishikawa (1985), J. Richard
Hackman dan Ruth Wagmen (1995) meyakini bahwa tujuan utama
organisasi adalah bisa hidup (survive). Maka dengan hidupnya
organisasi
dapat terus menguntungkan masyarakat, dan menghasilkan produk dan
jasa bagi klien dan pelanggan. Menurut Hoy dan Miskel ada tiga prinsip
dan menjadi filosofi dalam manajemen mutu, yaitu: 1) berorientasi
pada pelanggan (customer or client focus) 2) perbaikan berkelanjutan
(continuons improvement), dan 3) adanya kerjasama kelompok
(teamwork).19 Berdasarkan prinsip inilah perumusan visi misi madrasah
harus dapat berorientasi pada pengguna jasa layanan pendidikan yaitu
siswa, orang tua, dan pengguna jasa pendidikan lainnya seperti dunia
industry dan masyarakat umum lainnya.
19 Miskel, Cecil G & Hoy, Wayne K. Educational administration: Theory, Research and
Practice. (New York: McGraw-Hill, 2001). hal. 309
18. 18
Dalam implementasi visi misi ke dalam program-program
madrasah, madrasah harus melakukan perbaikan pembelajaran
berkelanjutan. Guru yang setiap hari mengajar tentunya menemui
berbagai macam perangai siswa dan kemampuan siswa. Tidak mungkin
dalam menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang efektif
hanya menggunakan strategi dan metode yang monoton. Maka dari itu
aktivitas pembelajaran harus menggunakan strategi dan metode yang
bervariasi. Pada waktu sama, guru melakukan analisa tentang
kebutuhan dan siswa dalam pembelajaran yang efektif. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui potensi peserta didik untuk dapat dikembangkan.
Efektivitas kinerja madrasah tidak dapat hanya dilakukan oleh guru
saja. Efektivitas kinerja madrasah juga membutuhkan dukungan baik dari
internal organisasi maupun eksternal organisasi. Kepala madrasah
sebagai leader dalam organisasi seharusnya membentuk team work
dalam mencapai efektivitas kinerja madrasah. Team work inilah yang
akhirnya bekerja dalam operasional program-program madrasah baik
program pembelajaran dikelas maupun program pembelajaran di luar
kelas. Disamping itu, guru juga perlu dukungan dari tenaga kependidikan
dalam
merealisasikan aktivitas-aktivitas yang dapat merangsang siswa belajar.
Kerjasama tim merupakan kolaborasi di antara kepala sekolah dan
guru-guru, di antara sekolah dengan dinas pendidikan, dan di antara
siswa dengan staf sekolah dengan menggunakan teknik seperti metode
pengembangan organisasi dan latihan pembentukan kelompok. Pada
prakteknya kepala sekolah dan guru menyusun program kegiatan yang
menguntungkan semua pihak dan membentuk kelompok-kelompok kerja
yang prinsipnya sama-sama menguntungkan.
Sekolah sebagai sistem memiliki komponen-komponen seperti
input, proses dan outputloutcome. Sekolah sebagai sistem dapat
dikatakan efektif apabila mampu untuk mengambil manfaat dari
lingkungannya dan mampu mengelola sumber-sumber yang bernilai dan
19. 19
langka. Efektivitas sekolah terbagi dalam dua kelompok yaitu efektivitas
internal dan eksternal. Efektivitas internal merujuk pada keluaran
pendidikan yang tidak diukur dengan moneter, seperti prestasi belajar dan
jumlah lulusan. Sedangkan efektivitas eksternal merujuk pada keluaran
yang bersifat moneter, seperti tingkat penghasilan lulusan.
Dalam kaitan implementasi visi dan misi pada Lembaga pendidikan
tidak terlepas dari pengoorganiasian yang jelas dan terarah agar dapat
dilaksanakan dengan baik sebagai mana firman allah dalam surah
Pengorganisasian adalah wadah tentang fungsi setiap orang,
hubungan kerja baik baik secara vertikal maupun horizontal. Dalam surah
Ali Imran ayat 103, Allah SWT berfirman:
َمْعِن ۟واُرُكْذٱَو ۟واُق ََّرفَت ََلَو اًعيِمَج َِّٱَّلل ِلْبَحِب ۟واُم َِصتْعٱَوَِّٱَّلل َت
َوْخِإ ٓۦِهِتَمْعِنِب مُتْحَبْصَأَف ْمُكِبوُلُق َنْيَب َفَّلَأَف ًءٓاَدْعَأ ْمُتنُك ْذِإ ْمُكْيَلَعَلَع ْمُتنُكَو اًن
ٍةَرْفُح َافَشَعَل ۦِهِتَياَء ْمُكَل ُ َّٱَّلل ُنِيَبُي َكِلَذَك اَهْنِم مُكَذَقنَأَف ِارَّنٱل َنِمَنُودَتْهَت ْمُكَّل
“Dan berpeganglah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah
kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan,
maka Allah mepersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat
Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi
jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikian
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada-Nya kepadamu, agar kamu
mendapat petunjuk.”
Ayat diatas menerngkangkan bahwa organisasi merupakan kumpulan
orang-orang yang bisa diorganisir dengan baik. Maka hendaklah bersatu-
padulah dalam bekerja dan memegang komitmen untuk mencapai cita-cita
dalam satu payung organisasi yang dimaksud.
20. 20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam mewujudkan sekolah yang memiliki kualitas yang baik perlu
direncanakan dan dilakukan rekayasa. Dalam hal ini sekolah perlu
merumuskan visi, misi, tujuan dan program sekolah yang terintegrasi
dalam perencanaan strategis sekolah. Dalam merumuskan visi, misi,
tujuan dan program tersebut harus menjawab tentang pertanyaan: 1)
Bagaimana gambaran sekolah yang ingin diwujudkan di masa yang akan
datang? 2) Produk/layanan apa yang akan diberikan dalam rangka
mewujudkan misi? 3) Bagaimana kondisi yang akan diwujudkan
sekolah di masa yang akan datang? 4) Langkah-langkah apa saja
yang akan dilakukan dalam mewujudkan kondisi sekolah di masa yang
akan datang
Perencanaan strategis merupakan panduan bagi sekolah dalam
menjalankan proses pendidikan dalam tingkat satuan pendidikan masing-
masing. Perumusan visi, misi, tujuan dan program sekolah yang
berkualitas akan menentukan gambaran masa depan sekolah yang
di inginkan, karena visi, misi, tujuan dan program yang terintegrasi dalam
perencanaan strategis inilah yang akan menjadi acuan sekolah
dalam melakukan aktivitasnya sebagai lembaga pendidikan.
B. Saran
Untuk mewujudkan sekolah yang berkualitas, harus diawali dengan
perencanaan strategis yang berkualitas. Rumusan visi, misi, tujuan dan
program yang merupakan bagian dari perencanaan strategis harus
berkualitas. Oleh karena itu perumusan ini hendaknya diketahui dan
dipahami oleh segenap stakeholder sekolah, agar mereka dapat
mengetahui fungsi, peran dan tugas yang harus dilakukan
21. 21
DAFTAR PUSTAKA
Akdon, Wahyudi, Manajemen Konflik dalam Organisasi, (Bandung:
Alfabeta, 2006)
Bryson Joanna. Intelligence by design: principles of modularity and
coordination for engineering complex adaptive agents. 2001 PhD
Thesis. Massachusetts Institute of Technology.
Miskel, Cecil G & Hoy, Wayne K. Educational administration: Theory,
Research and Practice. (New York: McGraw-Hill, 2001)
Mulyasana. D, Pendidikan Bermutu dan Berdaya saing, (Yogyakarta, Pustaka
Ifada :2013)
Nanang Fatah. Landasan Manajemen Sumber Daya Manusia.
(Bandung: Remadja Rosdakarya, 2003)
Undang-undang SISDIKNAS . Cet.VI (Jakarta, Sinar Grafika : 2014)