2. Kami :
Tidak bermaksud menggurui
Tidak bermaksud mengajari
Tapi sekedar ingin BERBAGI
dan BELAJAR bersama
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang
3. • Ditandai dengan perubahan yang mendadak
dan cepat (bukan saja fisik tetapi juga
emosi, intelektual dan tingkah laku).
Tahukah anda bahwa Remaja?...
• Lingkungan, budaya,didikan dan hubungan
dengan orang lain, mempengaruhi cara remaja
dalam berfikir,bertindak dan bertingkah laku
• Masa ini merupakan suatu masa dalam
membentuk identitas diri masing-masing.
5. • bukan lagi anak-anak ?
Apakah anda tahu bahwa mereka…
• mempunyai banyak persoalan yang
ingin dijawab?
• sedang mencari suatu identitas ?
• memerlukan satu tempat untuk
mencurahkan perasaan mereka ?
6. • Masa remaja merupakan peralihan antara
masa kanak-2 ke masa dewasa.
• Dikenal dan dirasakan sebagai masa sulit,
sarat dengan tekanan, konflik dan
persoalan.
• Hal yang melebihi sulitnya menjadi
remaja adalah menjadi orangtuanya.
PENGASUHAN PADA MASA REMAJA
7. • APA YANG BOLEH & TDK BOLEH ?
• SEBERAPA BESAR KEPERCAYAAN
DPT DIBERIKAN ?
• PRINSIP APA YG MUSTI
DITANAMKAN ?
Siapa saya ?
Ingin jadi apa ya ?
INGIN MANDIRI 10 PRINSIP
PENGASUHAN ANAK
8. 10 PRINSIP PENGASUHAN ANAK
• PERHATIAN
• PENGERTIAN
• EKSPRESI CINTA
• INKLUSI
• KONFIRMASI
• PERATURAN DAN
BATASAN
• BERI CONTOH
• BERBAGI POWER
• TUNJUKKAN
HARAPAN YANG
TINGGI DAN
REALISTIS
• PEMBERDAYAAN
DIRI ORANGTUA
9. PRINSIP # 1 : PERHATIAN
Perhatian yang cukup dan konsisten
Kualitas waktu membuat anak merasa
berharga.
Memenuhi kebutuhan akan perhatian
merupakan komponen penting untuk
mengembangkan rasa harga diri dan
ikatan keluarga yang kuat.
10. PRINSIP # 2 : PENGERTIAN
Saling percaya antara anak dan orang tua.
Anak berani menceritakan masalah apa pun.
Memahami perasaan/emosi anak merupakan dasar
yang kuat untuk mempengaruhi pertumbuhan emosi.
Kesediaan untuk mendengar dan berempati membuka
jendela hati.
Dapat memahami apa yang diperlukan anak dari
orangtua untuk mengatasi masalahnya.
Memberikan dukungan saat anak merasa insecure.
Membantu berpikir jernih saat menghadapi hal yang
membingungkan.
Memberikan bimbingan dan disiplin saat menemui
kesulitan untuk mengendalikan diri.
11. PRINSIP # 3 : EKSPRESIKAN CINTA
Tunjukkan secara langsung.
Rasa senang, bangga dan dukungan.
Perasaan dicintai akan membangkitkan emosi
positif di otak
Berpengaruh pada kemampuan untuk
merasakan kebahagiaan dikemudian hari
12. PRINSIP # 4 : INKLUSI
Tumbuhkan sense of belongingness dalam
keluarga.
Perasaan puas saat dibutuhkan oleh orang
lain.
Beri tanggung jawab rumah tangga.
Libatkan dalam pengambilan keputusan.
Kesediaan untuk mengambil peran sosial.
13. PRINSIP # 5 : KONFIRMASI
• Akui bahwa mengekspresikan emosi negatif
adalah hal yang wajar.
• Pahami penyebabnya dan biarkan anak
berekpresi secara bebas dengan cara yang
tepat
• Melarang segala bentuk emosi negatif justru
akan mengembangkan sikap pendendam dan
meledak-ledak.
14. PRINSIP # 6 : PERATURAN DAN BATASAN
Firm, flexible, kind (batasan fisik dan psikologis)
Lingkungan yang teratur dan konsisten mengembangkan rasa
aman, percaya diri, dan rasa memiliki/dimiliki.
Terlalu permisif : insecure dan rasa harga diri rendah
Terlalu kaku dan ekstrim : rasa harga diri juga rendah karena
tidak ada kebebasan untuk mengandalkan kemampuan diri
sendiri
Batasan yang jelas dan masuk akal, disampaikan secara baik,
dan terbuka untuk didiskusikan lebih mudah diterima dan
dipahami anak dan mempunyai dampak yang positif untuk
perkembangan mental dan sosial.
15. PRINSIP # 7 : BERI CONTOH
• Orang tua = tokoh panutan
• “do as I say, not as I do” … SALAH
• Konsistensi apa yang diucapkan dengan apa
yang dilakukan
• Anak akan meniru apa yang dilakukan, BUKAN
melakukan apa yang dikatakan (diperintahkan)
16. PRINSIP # 8 : BERBAGI POWER
• Anak akan menggunakan power untuk
memperoleh kebebasan untuk mencapai
kemandirian.
• Merupakan hal yang normal pada orang
dewasa.
• Kerjasama
• Negosiasi
• Structured choices
17. PRINSIP # 9 : HIGH EXPECTATION
• Goal setting.
• Self motivation.
• Aspirasi yang realistis.
• Terlalu tinggi – merusak optimisme, hanya
menyenangkan orang tua.
• Terlalu rendah – motivasi untuk berprestasi rendah.
• Hargai usahanya, BUKAN hasil akhir.
• Pujian yang realistis mengembangkan kepercayaan
diri dan rasa puas dengan kemampuan dirinya.
18. PRINSIP # 10 : PEMBERDAYAAN DIRI
ORANG TUA
• “That’s the way I am”, SALAH
• Terlalu cepat menyerah dengan kekurangan
diri akan ditiru oleh anak.
• Anak-anak mengharapkan orang tuanya tegar
dan sehat.
• Beri contoh dan berubah selagi bisa.
19. Perhaps the only thing moredifficult than
being a teenager is parenting one.
20. Tiga area rawan dalam membina
hubungan positif dengan remaja :
Membina kedekatan
Melaksanakan fungsi monitoring
Mengembangkan kemandirian psikologis
21. • Kedekatan anak-orangtua yang konsisten ditandai
dengan sikap yang hangat, baik (kata-kata maupun
tindakan), saling menyayangi, saling respek.
• Kemampuan sosialisasi akan berkembang pesat, baik
dengan sesama remaja maupun dengan orang
dewasa lainnya.
• Anak mampu bersikap positif terhadap orang lain
dan kemampuan empati yang baik.
• Anak menjadi lebih percaya diri dan kooperatif dan
lebih terampil menghadapi situasi stres.
“a sense of connection
between a teenager and parent provides a backdrop
against which all other interaction takes place”
22. “the monitoring process
is crucial to successful parenting”
• Me-monitor tidak sama dengan mengawasi/memata-
matai. Harus dilandasi dengan rasa ingin tahu yang tulus
mengenai aktifitas yang dilakukan dan disukai anak
seperti : dengan siapa anak bergaul, siapa teman
dekatnya, kemana mereka pergi dan apa yang dilakukan
anak pada waktu luang.
• Bila dilakukan atas dasar perhatian yang tulus (bukan
kecurigaan) dan ditunjukkan dengan kasih sayang akan
membuat anak lebih terbuka untuk berbagi pengalaman.
Membuat anak enggan melakukan hal2 yang dilarang
orangtua (berbohong, mencuri, menggunakan narkoba,
seks bebas)
• Monitoring yang tepat akan mencegah anak melakukan
tindakan delinkuen dan menjaga anak dari pengaruh
tekanan negatif kelompok.
23. “mengembangkan kemandirian psikologis”
• Bisa ditumbuhkan bila orangtua menghargai gagasan2
anak walaupun berbeda dengan gagasan orangtua,
mendorong kemandirian berpikir dalam proses
pengambilan keputusan, memberi kesempatan anak
untuk mengekspresikan emosi dan perasaannya dan
orangtua menerima anak apa adanya (unconditional
love)
• Sebaliknya adalah kontrol psikologis : menyerang
gagasan anak, membuat anak bersalah atas
keputusannya, menunjukkan sikap memusuhi, love
withdrawl) bila gagasan atau selera anak berbeda,
membodoh-bodohi/menghina anak bila salah
mengambil keputusan, menunjukkan emosi tidak
senang atau ekspresi psikologis lainnya. Hal ini justru
akan menyuburkan sikap memberontak dan
menumbuhkan kecemasan.
24. ‘Kita perlu senantiasa ingat bahwa ke mana saja kita
pergi, dan apa saja yang kita lakukan, kita mempunyai
peluang untuk menyentuh dan mengubah kehidupan
seseorang.’