2. TANTANGAN DALAM MENGASUH
ANAK ERA GLOBALISASI
• Internet
• Social media
• Pergaulan bebas
• Kecanggihan teknologi
• Tempat hiburan
• Kesibukan orang tua (baik ayah maupun
ibu)
4. Faktor yang menjadi pengaruh dalam perilaku
remaja
Karakteristik
diri
Keluarga Lingkungan
Pengalaman
hidup
5. 1) KARAKTERISTIK DIRI
Merupakan faktor-faktor personal dan bawaan dari
dalam diri anak. Ini meliputi :
Kepribadian. Cth. Sensitif, introvert, ekstrovert,
agresif.
Kemampuan problem solving : Metode yang
biasa dipakai dalam mengatasi persoalan.
Emosi : Kepercayaan diri, stabilitas emosi.
6. Bila karakteristik pribadi berperan
sangat dominan, maka :
• Mencoba untuk mengatasi perilaku
remaja sesuai dengan karakter yang
dimilikinya.
• Sebisa mungkin meminimalisasikan
karakter anak yang cenderung negatif
terhadap dirinya dan lingkungan.
• Menguatkan karakter positif-nya
7. 2) KELUARGA
Pengaruh yang diberikan dari lingkungan
kehidupan anak di rumah. Ini meliputi :
a). Hubungan / relasi dengan orang tua
b). Komunikasi yang terjalin dengan orang tua dan
anggota keluarga lainnya.
c). Observasi terhadap keluarganya (orang tua)
d). Proses belajar dari keluarga
8. a) Hubungan / Relasi dengan orang tua
Parenting
style
Authoritarian Authoritative Permissive Uninvolved
9. Authoritarian
Dalam hal ini orang tua biasanya menerapkan /
memberikan peraturan kepada anak. Sikap orang
tua cenderung dominan sehingga anak diharuskan
untuk mematuhi peraturan yang dibuat oleh orang
tua.
10. Positifnya Authoritarian :
• Anak patuh dan terbentuk sesuai keinginan
orang tua
• Orangtua sangat menyayangi dan
menyukai perilaku anak
Negatifnya Authoritarian :
• Kebebasan berpikir dan berpendapat anak
menjadi terbatas
• Anak sulit untuk menentukan apa yang
diinginkan dan disukai
• Ketika anak tumbuh dewasa, ada
kemunginan untuk membangkang
• Kepribadian : low self esteem, kemampuan
sosialisasi dan membuat keputusan
terbatas, kaku.
11. Authoritative
Dalam hal ini, orang tua bersikap demokratis terhadap
anaknya dimana, segala peraturan yang dibuat harus
didiskusikan dan disepakati bersama dan memberikan
anak kesempatan untuk menyatakan pendapat dan
keinginan
12. Positifnya Authoritative :
• Anak memiliki kesempatan untuk menyatakan
pendapat dan opininya. Kenyamanan milik
orang tua dan anak.
• Orang tua lebih mengenal dunia anak.
• Kepribadian : terbuka, asertif, berani,
kemampuan komunikasi dan membuat
keputusan baik.
• Komunikasi 2 arah
Negatifnya Authoritative :
• Anak memiliki kesempatan untuk membantah /
beda pendapat dengan orang tua
• Fleksibilitas peraturan, dapat menjadikan anak
bingung terhadap peraturan bila tidak
diarahkan dengan benar.
13. Permissive
Dalam hal ini, orang tua bersikap membolehkan dan
memberikan kontrol yang sedikit terhadap anak.
Peraturan dibuat namun belum tentu dijalankan atau
ditaati karena orang tua bersikap sangat fleksibel pada
anak. Pola asuh banyak didominasi oleh perasaan
memanjakan atau tidak tega.
14. Positifnya Permissive :
• Anak akan merasa senang dan bahagia
karena memiliki kebebasan dari orang tuanya.
• Kepribadian : independent, otodidak.
Negatifnya Permissive :
• Anak sulit untuk menentukan benar-salah, baik-buruk
• Anak mempergunakan kebebasannya untuk hal tidak
15. Uninvolved
Dalam hal ini, orang tua bersikap tidak campur tangan
dalam mengurus anak. Tidak ada peraturan yang dibuat
dan peran orang tua terhadap prkembangan anak dalam
memberi arahan dan petunjuk sangat minim.
16. Positifnya Uninvolved :
• Anak memiliki kebebasan
• Belajar tumbuh dan mengenal lingkungan
dari diri sendiri.
Negatifnya Uninvolved :
• Minimnya kedekatan secara emosinal pada
anak membuat anak merasa jauh dari orang
tuanya, tidak disayang dan diperhatikan.
• Kepribadian : negatif self concept.
17. b) Komunikasi
Bagaimana komunikasi yang terjalin
dalam keluarga, antara orang tua dan
anak
Komunikasi yang baik :
• Terbuka & 2 arah
• Samakan persepsi dengan anak
• Samakan posisi dengan anak
(tunjukan empati)
• Jangan membawa-bawa masa lalu
18. • Memahami perasaan anak : Tidak perlu harus setuju atau tidak
setuju, tidak perlu berusaha memberikan nasihat-nasihat yang
berlebihan. Memahami perasaan anak, sudah merupakan
bentuk kenyamanan yang diincar oleh anak. (understanding VS
judging) pahami mengapa anak bertindak demikian.
• Menjadi pendengar yang baik : Agar anak tidak menutup
dirinya.
• Komunikasikan secara positif bukan negatif : komunikasikan
aturan dan arahan dengan positif. Jangan terlalu banyak fokus
pada yang negatif (kesalahan, kegagalan).
• Cegah mental blok : Hindari terlalu banyak bicara, panjang
dan bertele-tele yang bisa menyebabkan anak menolak untuk
mendengarkan orang tua.
• Ciptakan situasi yang bisa memfasilitasi komunikasi
• Sebisa mungkin hindari konfrontasi dan menuduh. Gunakan
kata “Saya…” bukan “kamu…”
19. c) Observasi
Bagaimana orangtua memberikan contoh perilaku yang
baik dan benar pada anak. Anak setiap kali akan
melakukan observasi atas perilaku orang –orang
disekitarnya, hal ini terutama orang tua sebagai pihak
yang paling sering menghabiskan waktu dengan anak.
Hal ini terbentuk dari kebutuhan anak untuk belajar dan
mengenal lingkungan sekitarnya. Sehingga pembentukan
perilaku anak berpulang kepada perilaku orang tua.
20. d) Proses belajar dari keluarga
Perilaku anak berasal dari proses belajar yang ia pelajari
dari lingkungannya, terutama orang tuanya. Proses
belajar ini dimulai dari mempelajari apa yang boleh dan
tidak boleh, apa yang baik dan tidak baik. Proses belajar
ini dijadikan petunjuk bagi anak untuk membimbing
perilakunya. Peran orang tua adalah untuk memberikan
petunjuk yang tepat kepada anak agar proses belajar
dapat diterima dengan baik oleh anak dan menghasilkan
perilaku yang tepat.
YES
No
21. Proses belajar anak di keluarganya, dipengaruhi
oleh :
• Petunjuk dan arahan yang diberikan : Apakah arahan
dan petunjuk yang diberikan sudah cukup jelas dan
tepat.
• Reward (+ reinforcement) & Punishment: Perlu
diberikan untuk memperkuat perilaku anak yang tepat
dan mencegah perilaku yang tidak diinginkan.
Warning :
• Mengajarkan SEBAB – AKIBAT dengan tepat.
• Konsistensi orang tua : Dalam memberikan peraturan,
orang tua harus bisa bersikap konsisten baik dengan
Punishment yang diberikan harus logis, sesuai dan
dilaksanakan dengan tenang.
Menerangkan pada anak mengapa punishment perlu
diberikan.
22. 3) LINGKUNGAN
Seberapa besar lingkungan (sosial)
memberikan pengaruh terhadap
pembentukan perilaku dan keputusan-
keputusan yang dibuat oleh anak.
Berdasarkan penelitian, lingkungan memiliki
kontribusi yang cukup besar dalam
mempengaruhi perilaku anak.
23. Situasi
Mengikuti
(follow)
Avoid / reject /
ignore
Respon anak
Pengaruh
Lingkungan
(peer
influences)
Melawan
(counter)
1. Problem
solving skill
2. Nilai / norma
pada anak
3. Stabilitas
emosi
4. Karakter diri
24. Ketika anak mudah sekali
terpengaruh lingkungan sosialnya :
• Anak lebih dominan mengikuti aturan
lingkungan atau keluarga ?
• Anak lebih merasa nyaman / dekat
dengan lingkungan sosial atau
keluarga?
• Seberapa kuat pengaruh lingkungan
sosial pada diri anak ?
• Anak berada pada lingkungan sosial
yang positif atau negatif?
25. 4) PENGALAMAN DALAM HIDUP ANAK
Pengalaman membentuk bagaimana seorang anak
mempersepsikan diri dan dunianya. Yang pada
akhirnya akan berkontribusi pada perilaku anak
sehari-hari.
• Lebih banyak mendapatkan pengalaman negatif
atau positif ?
positif : kesuksesan, diterima lingkungan,
kegiatan positif, dapat kasih sayang cukup dll
negatif : bullying, kegagalan, dimarahi, patah
hati dll
• Bagaimanakah dengan kekuatan mental anak
serta dukungan dari orang disekitarnya?
26. • Pahami bahwa ketika memasuki masa remaja,
komunikasi dan kedekatan antara anak
dengan orangtua berkurang.
• Berikan atensi yang cukup pada anak, agar
anak tidak menutup diri.
• Pertahankan komunikasi yang positif.
Bicarakan mengenai minat dan apa yang
disukai anak (dunia anak). Untuk menjaga
komunikasi yang positif dan menyenangkan.
• Tidak terlalu cepat bereaksi terhadap perilaku
anak. Bertanya daripada bereaksi /
menasehati.
TIPS untuk ORANGTUA
27. • Cari waktu luang untuk dapat lebih dekat
dengan anak
• Berpartisipasi secara aktif dalam
perkembangan anak.
• Perhatikan mengenai perubahan-
perubahan anak. Cth, mulai menyendiri,
tertutup, napsu makan menurun, tidak
termotivasi dll. Kemudian, mencoba untuk
mendekati secara personal dan bertanya
mengenai apa yang dialami dengan tepat.
• Berikan anak privasi (Trust VS Controling)
• Monitor kegiatan anak
• Berikan batasan, larangan serta ekspektasi
yang masuk akal pada anak.
29. ACCEPTANCE / PENERIMAAN
• Tidak membandingkannya
• Tidak mengritiknya berlebihan
• Tidak memberinya LABEL
30. Kita dapat mengumpamakan hubungan antara orang
tua dan anak seperti sebuah rumah yang kita miliki
dan pelihara. Tentunya kita sangat ingin rumah
tersebut menjadi cantik, indah, menarik dan
membanggakan pemiliknya. Bagaimana bentuk dan
penampilan rumah tersebut sangatlah bergantung
pada pemiliknya dan bagaimana pemiliknya merawat
rumah tersebut. Rumah yang dirawat dengan baik
tentunya akan menjadi rumah yang indah.
Sebuah rumah tidak akan menjadi cantik dan indah
bila tidak melibatkan peran serta pemiliknya. Hal ini
sama dengan hubungan antara ibu dan anak dimana
anak dapat kita umpamakan seperti rumah kita
sendiri. Bagaimana anak tersebut tumbuh dan
berkembang sangat bergantung pada orang tuanya.
Apabila kita memberikan pendidikan, contoh serta
kasih sayang yang tepat maka ia akan tumbuh
menjadi anak yang sehat, cerdas dan sempurna
sesuai dengan yang diinginkan.
Mwmisahkan diri dari keluarga
Individualisasi
Kognitif : dia akan mengolah tidak hanya dari apa yang dikasih tau orang tua.. Tapi dari apa yang dicerna dari lingkunan.