SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Communication Brief
Desember 2013
KAMPANYE DAN MOBILISASI MASYARAKAT
UNTUK TEST HIV
DALAM UPAYA MELIDUNGI PEREMPUAN DAN ANAK DARI HIV DAN AIDS
1. Pengantar
Dalam UNAIDS Report on the global AIDS epidemic ( 2012) menggambarkan situasi epidemi
global, sebanyak 34 juta orang hidup dengan HIV diakhir 2011. Diperkirakan 0,8 % orang
dewasa usia 15-49 tahun di seluruh dunia hidup dengan HIV, meskipun bervariasi epidemi HIV
antara negara dan wilayah.
Di seluruh dunia, jumlah orang yang baru terinfeksi terus menurun, jumlah orang ( dewasa
dan anak-anak) terinfeksi HIV pada tahun 2011 sebanyak lebih kurang 2,5 juta orang dan
situasi ini 20 % lebih rendah dari tahun 2001.
Penurunan tajam dalam jumlah orang tertular infeksi HIV sejak tahun 2001
telah terjadi di Karibia (42 % ) dan sub - Sahara Afrika ( 25 % ).
Namun, di beberapa bagian lain dunia, terjadi peningkatan tren HIV ( untuk anak-anak dan
orang dewasa), yaitu jumlah orang yang baru terinfeksi di Timur Tengah dan Afrika Utara telah
meningkat lebih dari 35 % dari 27. 000 sampai 37. 000 sejak 2001.
Selain wilayah tersebut, Indonesia termasuk negara yang mengalami kenaikan jumlah kasus
HIV sebesar 25 %, dapat dilihat pada table berikut :
Page 2 of 7
Hasil Surveilans Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP) tahun 2007 dan 2011, menunjukkan
adanya kecenderungan penurunan prevalensi pada kelompok WPS langsung, WPS tidak
langsung dan Waria. Sedangkan pada kelompok laki-laki yaitu LSL dan LBT terjadi kenaikan
jumlah prevalensi HIV, seperti terlihat dalam grafik berikut ini :
Situasi terjadinya kenaikan epidemi HIV pada kelompok laki-laki pembeli seks akan
berdampak terjadinya penularan ke istri dan/atau pasangan seks mereka tersebut,
seperti yang tergambar dalam diagram berikut ini :
Page 3 of 7
Gambaran diatas menunjukkan dari aspek jumlah populasi, kelompok laki-laki pembeli seks
merupakan populasi terbesar yang beresiko terinfeksi HIV. Namun, sayangnya upaya intervensi
untuk kelompok laki-laki terasa masih minim. Dan seringkali dengan alasan mobilitas tinggi
membuat kelompok laki-laki beresiko ini diabaikan dalam program pencegahan. Disamping itu
adanya budaya permisif dan memaklumi terhadap perilaku lak-laki yang membeli seks dengan
pemikiran bahwa laki-laki wajar saja mengumbar syahwatnya atas nama ’kebutuhan dasar’
laki-laki.
Untuk mengatasi peningkatan kasus HIV di kelompok laki-laki dan disisi lain kerap kali
kelompok ini merasa tidak ’beresiko’ maka perlu upaya membangun kesadaran pada kelompok
ini dengan mengkampanyekan ”Hak Untuk Tahu Status HIV”
2. Hak untuk Tahu Status HIV dan Kampanye Test HIV
Tahun 2003, World Health Organization (WHO) menerbitkan publikasi dengan judul ”THE
RIGHT TO KNOW New Approaches to HIV Testing and Counselling.” WHO memandang bahwa
”setiap orang memiliki hak untuk mengetahui status HIV mereka”, sehingga Konseling dan
Test HIV harus dapat diakses semua orang secara luas melalui pendekatan yang inovatif,
beretika dan praktis.
Konseling dan tes HIV adalah titik masuk ke layanan perawatan dan pencegahan terkait HIV
dan memberikan kesempatan bagi orang untuk mengurangi risiko tertular atau
menularkan HIV.
Ketersedian dan kemudahan layanan dalam mengakses layanan konseling dan tes HIV akan
memaksimalkan peluang untuk menjangkau orang yang terinfeksi HIV atau orang yang
berperilaku beresiko tertular HIV.
MENGETAHUI STATUS HIV MEMUNGKINKAN
SETIAP ORANG UNTUK :
 Menghindari perilaku beresiko untuk mencegah
penularan HIV (baik tertular (infeksi ulang)
maupun menularkan kepada orang lain)
 Mendapatkan akses ke perawatan, pengobatan
dan dukungan (CST) HIV dan AIDS sejak dini
 Mendapatkan akses untuk mencegah penularan
dari ibu ke bayi/anak.
 Mampu ‘hidup bersama’ dengan HIV
 Bisa menyusun rencana untuk masa depan.
DAN MEMBANTU MASYARAKAT UNTUK :
 Menghapus tindakan penolakan, stigma dan
diskriminasi terhadap orang yang terinfeksi HIV
 Memobilisasi dukungan sumberdaya untuk
penanggulangan masalah HIV dan AIDS.
Sumber : WHO, THE RIGHT TO KNOW New Approaches to HIV Testing and
Counselling, 2003
Page 4 of 7
WHO telah mengeluarkan beberapa model pendekatan Konseling dan Test HIV untuk
memperbesar peluang orang untuk mengetahui status HIV mereka yang termuat dalam
” Service delivery approaches to HIV testing and counselling (HTC): a strategic HTC policy
framework (2012)”, seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini :
Berdasarkan situasi epidemi HIV di Indonesia yang menunjukkan peningkatan pada
kelompok laki-laki dan sayangnya masih belum merasa ’beresiko tertular HIV”, maka
pendekatan KAMPANYE TEST HIV merupakan salah satu pilihan untuk membangun
kesadaran pada kelompok laki-laki untuk ”BERHAK TAHU STATUS HIV” sehingga bisa
melindungi dirinya dan keluarganya dari penularan HIV.
Dalam melakukan kampanye Konseling dan Test HIV, WHO tetap menekankan
pentingnya penerapan prinsip-prinsip dasar melakukan kegiatan konseling dan test HIV
yang dirumuskan dalam PRINSIP 5Cs (Consent, Confidentiality, Counseling, Correct test
results and linkage to Care).
Page 5 of 7
Prinsip utama yang berlaku untuk semua model HTC dan dalam segala situasi :
1. Orang yang akan melakukan test HIV harus memberikan Persetujuan Tertulis
(Informed Consent) untuk dikonseling dan dites. Mereka harus diberitahu tentang
prosedur Konseling dan Test HIV dan mereka berhak untuk menolak melakukan test
HIV.
2. Layanan Konseling dan Test HIV bersifat Rahasia (Confidentiality), yang berarti
bahwa penyedia Test HIV tidak mengungkapan segala hal yang diketahuinya kepada
orang lain tanpa persetujuan dari orang yang akan melakukan test HIV. Meskipun
kerahasiaan harus dihormati, konselor harus menginformasikan tentang berbagi
konfidensialitas, yang artinya rahasia diperluas kepada orang lain. Orang lain yang
dimaksud adalah anggota keluarga, orang yang dicintai, orang yang merawat, teman
yang dipercaya atau rujukan layanan lainnya ke pelayanan medi dan keselamatan
klien.
3. Penyedia Layanan Konseling dan Test HIV harus memastikan kualitas dari pre-test
maupun post test Konseling (Counseling). Untuk memastikan kualitas konseling
harus ada mekanisme jaminan kualitas (Quality Assurance) dan supportive
supervision pada setiap layanan konseling dan test HIV.
4. Penyedia Layanan Konseling dan Test HIV HTC harus berupaya menyediakan layanan
pengujian berkualitas tinggi dan mekanisme jaminan kualitas (Quality Assurance)
sehingga dapat memastikan hasil tes yang tepat (Correct test results).
5. Layanan Konseling dan Test HIV harus menyediakan mekanisme rujukan (linkage to
Care) ke layanan pencegahan, perawatan , dan pengobatan (CST).
EVIDENCE BASED : Kampanye Konseling dan Test HIV
Kampanye Konseling dang Test HIV untuk meningkatkan jumlah cakupan konseling dan test
HV secara nasional dan membangun norma kesadaran masyarakat untuk test HIV ( WHO /
UNAIDS / UNICEF , 2011).
Kampanye adalah sarana komunikasi kepada masyarakat untuk untuk memotivasi individu
dan pasangan untuk mengakses layanan Test HIV , dan memobilisasi masyarakat untuk
mendukung dan mendorong untuk Test HIV .
Kampanye telah diterapkan di banyak Negara dengan dengan menggunakan pendekatan
berbasis masyarakat sesuai dengan kondisi lokal masyarakat.
 Sejak tahun 2004, Botswana telah melakukan kampanye Konseling dan Test HIV
tahunan untuk masyarakat umum, selain untuk kampanye yang ditujukan khusus untuk
mahasiswa dan populasi kunci . Pada tahun 2009 lebih dari satu juta orang telah ditest
HIV ( WHO / UNAIDS / UNICEF , 2011) .
 Di Ethiopia Ethiopia kampanye AIDS Millennium , dilakukan dari bulan November 2006
Page 6 of 7
sampai September 2007 ( Tahap I dan II ) , mencapai 1,7 juta orang . Pada Tahap III ,
dari bulan September 2007 dengan September 2008 , 4,8 juta orang diuji baik melalui
berbasis fasilitas maupun komunitas (Ethiopia FHAPCO , M & E Departemen , 2007)
 Lesotho meluncurkan " Kampanye Tahu Status Anda " pada tahun 2005 . Kampanye
meningkatkan jumlah Tes HIV dilakukan lima kali lipat selama empat tahun ( WHO /
UNAIDS / UNICEF , 2011 ) .
 Afrika Selatan meluncurkan kampanye Konseling dan Test HIV secara nasional pada
bulan April 2010 untuk mendorong 12 juta orang yang aktif secara seksual mulai dari
usia 12 tahun atau lebih untuk melakukan tes HIV selama periode 12 bulan ( Motsoaledi
, 2011). Kampanye ini merupakan yang terbesar di dunia sampai saat ini. Kampanye ini
melibatkan layanan kesehatan, layanan mobile Test HIV, apotek dan perguruan tinggi .
 Sejak tahun 2004 Burkina Faso telah melakukan kampanye nasional dengan melibatkan
lembaga swadaya masyarakat (LSM ). Kampanye ini telah memberikan kontribusi
terhadap peningkatan
jumlah orang yang test HIV - lebih dari satu juta pada tahun 2009 ( WHO / UNAIDS /
UNICEF , 2011) .
 Pada tahun 2007, Malawi menyelenggarakan “HTC Awareness Week Campaign” ,
lebih dari 186.600 orang melakukan test HIV. Jumlah ini meningkat 92 % dibandingkan
kampanye tahun sebelumnya . Dari jumlah tersebut , 71 % pertama kali belajar untuk
mengetahui status HIV. Sebanyak 1.367 lokasi menawarkan layanan konseling dan test
HIV slama seminggu . Sebagian besar menggunakan pendekatan layanan mobile Test
HIV untuk menjangkau masyarakat di di daerah pedesaan yang sulit dijangkau.
(PEPFAR , 2008).
Sumber : WHO, Service delivery approaches to HIV testing and counselling (HTC):
a strategic HTC policy framework, 2012
3. Penutup dan Rekomendasi
Berdasarkan laporan UNAIDS menunjukkan dalam kurun waktu 2001-2011, Indonesia
mengalami kenaikan angka kasus infeksi HIV sebesar 25%. Jika ditelusuri dengan
membandingkan antara STBP 2007 dan 2011, terlihat bahwa kenaikan prevelansi HIV pada
kelompok laki-laki, yaitu LSL dan LBT.
Untuk mengatasi kondisi ini, perlu dilakukan upaya mempromosikan layanan Konseling dan
Test HIV secara luas dan mendorong masyarakat terutama kaum laki-laki ’melakukan perilaku
beresiko’ untuk melakukan test HIV sehingga mereka mengetahui status HIV mereka.
’Tahu Status HIV’ merupakan langkah awal untuk mendapatkan layanan perawatan,
pengobatan dan dukungan (CST) HIV dan AIDS dan sekaligus dapat mencegah penularan HIV
ke istri/pasangan dan anak.
Mari Bergabung dalam Gerakan
Menyelamatkan Perempuan dan Anak dari HIV dan AIDS
Page 7 of 7
Sumber Bacaan :
 Kemenkes, Surveilans Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP) tahun 2007
 Kemenkes, Surveilans Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP) tahun 2011
 UNAIDS, UNAIDS Report on the global AIDS epidemic, 2012
 WHO, THE RIGHT TO KNOW New Approaches to HIV Testing and Counselling, 2003
 WHO, Service delivery approaches to HIV testing and counselling (HTC): a strategic HTC policy framework,
2012

More Related Content

What's hot

4.1.1.g. rencana kegiatan program hiv
4.1.1.g. rencana kegiatan program hiv4.1.1.g. rencana kegiatan program hiv
4.1.1.g. rencana kegiatan program hivBasuki Widiyanto
 
Chapter 19 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 19 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 19 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 19 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Progress Program ABAT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Progress Program ABAT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratProgress Program ABAT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Progress Program ABAT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
 
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuAdministrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuDwi Ayu
 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN PASIEN HIV POSITIF DALAM MENJA...
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN PASIEN HIV POSITIF DALAM MENJA...FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN PASIEN HIV POSITIF DALAM MENJA...
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN PASIEN HIV POSITIF DALAM MENJA...Nanang Soleh
 
Masalah Kesehatan ibu
Masalah Kesehatan ibuMasalah Kesehatan ibu
Masalah Kesehatan ibupjj_kemenkes
 
Rakontek promkes p2 m
Rakontek promkes p2 mRakontek promkes p2 m
Rakontek promkes p2 mLia M Noor
 
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan KesehatanDasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatannesyaazzura
 
Pedoman ppia email
Pedoman ppia emailPedoman ppia email
Pedoman ppia emailDokter Tekno
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatanPanca Titis
 
Juknis HIV: Pedoman iIPP
Juknis HIV: Pedoman iIPPJuknis HIV: Pedoman iIPP
Juknis HIV: Pedoman iIPPIrene Susilo
 
6475 kespro n_papsmear_di_lapas
6475 kespro n_papsmear_di_lapas6475 kespro n_papsmear_di_lapas
6475 kespro n_papsmear_di_lapasSurya Fahrozi
 
Kebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatanKebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatanabu hanafie
 

What's hot (20)

4.1.1.g. rencana kegiatan program hiv
4.1.1.g. rencana kegiatan program hiv4.1.1.g. rencana kegiatan program hiv
4.1.1.g. rencana kegiatan program hiv
 
Chapter 19 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 19 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 19 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 19 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Pedoman penerapan pitc
Pedoman penerapan pitcPedoman penerapan pitc
Pedoman penerapan pitc
 
Hiv menurut usia
Hiv menurut usiaHiv menurut usia
Hiv menurut usia
 
Pedoman ppia 2012 final
Pedoman ppia 2012 finalPedoman ppia 2012 final
Pedoman ppia 2012 final
 
Progress Program ABAT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Progress Program ABAT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi BaratProgress Program ABAT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Progress Program ABAT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
 
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuAdministrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
 
Konseling hiv
Konseling hivKonseling hiv
Konseling hiv
 
Ims
ImsIms
Ims
 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN PASIEN HIV POSITIF DALAM MENJA...
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN PASIEN HIV POSITIF DALAM MENJA...FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN PASIEN HIV POSITIF DALAM MENJA...
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN PASIEN HIV POSITIF DALAM MENJA...
 
Masalah Kesehatan ibu
Masalah Kesehatan ibuMasalah Kesehatan ibu
Masalah Kesehatan ibu
 
Rakontek promkes p2 m
Rakontek promkes p2 mRakontek promkes p2 m
Rakontek promkes p2 m
 
Wooow
WooowWooow
Wooow
 
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan KesehatanDasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Dasar-Dasar Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
 
Pedoman ppia email
Pedoman ppia emailPedoman ppia email
Pedoman ppia email
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
 
Juknis HIV: Pedoman iIPP
Juknis HIV: Pedoman iIPPJuknis HIV: Pedoman iIPP
Juknis HIV: Pedoman iIPP
 
6475 kespro n_papsmear_di_lapas
6475 kespro n_papsmear_di_lapas6475 kespro n_papsmear_di_lapas
6475 kespro n_papsmear_di_lapas
 
Kebijakan kesehatan 2013(1)
Kebijakan kesehatan 2013(1)Kebijakan kesehatan 2013(1)
Kebijakan kesehatan 2013(1)
 
Kebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatanKebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatan
 

Viewers also liked

Isue2 terkini masalah kesmas sulbar 2012
Isue2 terkini masalah kesmas sulbar 2012Isue2 terkini masalah kesmas sulbar 2012
Isue2 terkini masalah kesmas sulbar 2012Muh Saleh
 
hak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negarahak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negaraMahad Alzaytun
 
5 direktorat ibu kemenkes ri
5 direktorat ibu kemenkes ri5 direktorat ibu kemenkes ri
5 direktorat ibu kemenkes riMuh Saleh
 
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas, Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas,  Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas,  Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas, Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...Rizal Setiawan
 
Surveilans TBC
Surveilans TBC Surveilans TBC
Surveilans TBC Riri Santu
 
2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negaraMardiah Ahmad
 

Viewers also liked (9)

Isue2 terkini masalah kesmas sulbar 2012
Isue2 terkini masalah kesmas sulbar 2012Isue2 terkini masalah kesmas sulbar 2012
Isue2 terkini masalah kesmas sulbar 2012
 
Kelompok 15 ppt farmasi
Kelompok 15 ppt farmasiKelompok 15 ppt farmasi
Kelompok 15 ppt farmasi
 
hak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negarahak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negara
 
5 direktorat ibu kemenkes ri
5 direktorat ibu kemenkes ri5 direktorat ibu kemenkes ri
5 direktorat ibu kemenkes ri
 
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas, Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas,  Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas,  Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas, Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
 
Konsep Surveilans
Konsep SurveilansKonsep Surveilans
Konsep Surveilans
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
Surveilans TBC
Surveilans TBC Surveilans TBC
Surveilans TBC
 
2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara
 

Similar to Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV

SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxSEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxdennisetiawan022
 
Majlis aids malaysia
Majlis aids malaysiaMajlis aids malaysia
Majlis aids malaysiaYang Lai Wan
 
Jangan singkirkan mereka isu aids malaysia
Jangan singkirkan mereka isu aids malaysiaJangan singkirkan mereka isu aids malaysia
Jangan singkirkan mereka isu aids malaysianorly aziz
 
KIE & KONSELING HIV.pptx
KIE & KONSELING HIV.pptxKIE & KONSELING HIV.pptx
KIE & KONSELING HIV.pptxKiaTauhid
 
Stigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDSStigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDSstapa center
 
Juknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITCJuknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITCIrene Susilo
 
Social marketing strategy
Social marketing strategySocial marketing strategy
Social marketing strategyIman Tauffany
 
Ilusi penanggulangan AIDS Ala Sistem Kapitalisme
Ilusi penanggulangan AIDS Ala Sistem KapitalismeIlusi penanggulangan AIDS Ala Sistem Kapitalisme
Ilusi penanggulangan AIDS Ala Sistem KapitalismeMush'ab Abdurrahman
 
Presentation HIV fix.pptx
Presentation HIV fix.pptxPresentation HIV fix.pptx
Presentation HIV fix.pptxlinamairita
 
Hiv..strategi dan rencana
Hiv..strategi dan rencanaHiv..strategi dan rencana
Hiv..strategi dan rencanaguest3643a1
 
Angka kejadian infeksi hiv di indonesia sik
Angka kejadian infeksi hiv di indonesia sikAngka kejadian infeksi hiv di indonesia sik
Angka kejadian infeksi hiv di indonesia sikRastikafaz
 
jumlah Kasus HIV di Indonesia
jumlah Kasus HIV di Indonesiajumlah Kasus HIV di Indonesia
jumlah Kasus HIV di Indonesiasalma ahsaniawati
 
kemitraaan remaja
kemitraaan remaja kemitraaan remaja
kemitraaan remaja frans04
 
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdfPedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdfElytaSuartika
 
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3Design buku pedoman tb 2012 revisi 3
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3DR Irene
 

Similar to Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV (20)

SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptxSEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
SEMINAR PROPOSAL (PENERAPAN LAYANAN KONSELING HIV/AIDS.pptx
 
Majlis aids malaysia
Majlis aids malaysiaMajlis aids malaysia
Majlis aids malaysia
 
Jangan singkirkan mereka isu aids malaysia
Jangan singkirkan mereka isu aids malaysiaJangan singkirkan mereka isu aids malaysia
Jangan singkirkan mereka isu aids malaysia
 
KIE & KONSELING HIV.pptx
KIE & KONSELING HIV.pptxKIE & KONSELING HIV.pptx
KIE & KONSELING HIV.pptx
 
Stigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDSStigma HIV dan AIDS
Stigma HIV dan AIDS
 
Care support
Care supportCare support
Care support
 
Juknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITCJuknis HIV: Pedoman PITC
Juknis HIV: Pedoman PITC
 
Social marketing strategy
Social marketing strategySocial marketing strategy
Social marketing strategy
 
Ilusi penanggulangan AIDS Ala Sistem Kapitalisme
Ilusi penanggulangan AIDS Ala Sistem KapitalismeIlusi penanggulangan AIDS Ala Sistem Kapitalisme
Ilusi penanggulangan AIDS Ala Sistem Kapitalisme
 
Presentation HIV fix.pptx
Presentation HIV fix.pptxPresentation HIV fix.pptx
Presentation HIV fix.pptx
 
Hiv..strategi dan rencana
Hiv..strategi dan rencanaHiv..strategi dan rencana
Hiv..strategi dan rencana
 
Angka kejadian infeksi hiv di indonesia sik
Angka kejadian infeksi hiv di indonesia sikAngka kejadian infeksi hiv di indonesia sik
Angka kejadian infeksi hiv di indonesia sik
 
jumlah Kasus HIV di Indonesia
jumlah Kasus HIV di Indonesiajumlah Kasus HIV di Indonesia
jumlah Kasus HIV di Indonesia
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
kemitraaan remaja
kemitraaan remaja kemitraaan remaja
kemitraaan remaja
 
Pedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIAPedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIA
 
Pedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIAPedoman Manajemen PPIA
Pedoman Manajemen PPIA
 
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdfPedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
Pedoman_Manajemen_PPIApdf.pdf
 
PPT HIV.pptx
PPT HIV.pptxPPT HIV.pptx
PPT HIV.pptx
 
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3Design buku pedoman tb 2012 revisi 3
Design buku pedoman tb 2012 revisi 3
 

More from jselv

Pikm dalam lkb
Pikm dalam lkbPikm dalam lkb
Pikm dalam lkbjselv
 
PIKM dan Peran Serta Masyarakat dalam Penanggulangan HIV dan AIDS
PIKM dan Peran Serta Masyarakat dalam Penanggulangan HIV dan AIDSPIKM dan Peran Serta Masyarakat dalam Penanggulangan HIV dan AIDS
PIKM dan Peran Serta Masyarakat dalam Penanggulangan HIV dan AIDSjselv
 
Hak siapa yang ingin ditegakkan
Hak siapa yang ingin ditegakkanHak siapa yang ingin ditegakkan
Hak siapa yang ingin ditegakkanjselv
 
Harm reduction brief
Harm reduction briefHarm reduction brief
Harm reduction briefjselv
 
Css framework
Css frameworkCss framework
Css frameworkjselv
 
Brief community system strengthening
Brief community system strengtheningBrief community system strengthening
Brief community system strengtheningjselv
 
Sugar daddy
Sugar daddySugar daddy
Sugar daddyjselv
 
Apa pun pilihannya bukan yang terbaik bagi wps
Apa pun pilihannya bukan yang terbaik bagi wpsApa pun pilihannya bukan yang terbaik bagi wps
Apa pun pilihannya bukan yang terbaik bagi wpsjselv
 
04. strategi dan rencana aksi
04. strategi dan rencana aksi04. strategi dan rencana aksi
04. strategi dan rencana aksijselv
 
03. peran community organizer
03. peran community organizer03. peran community organizer
03. peran community organizerjselv
 
02. menuju co profesional
02. menuju co profesional02. menuju co profesional
02. menuju co profesionaljselv
 
01. community organizing
01. community organizing01. community organizing
01. community organizingjselv
 

More from jselv (12)

Pikm dalam lkb
Pikm dalam lkbPikm dalam lkb
Pikm dalam lkb
 
PIKM dan Peran Serta Masyarakat dalam Penanggulangan HIV dan AIDS
PIKM dan Peran Serta Masyarakat dalam Penanggulangan HIV dan AIDSPIKM dan Peran Serta Masyarakat dalam Penanggulangan HIV dan AIDS
PIKM dan Peran Serta Masyarakat dalam Penanggulangan HIV dan AIDS
 
Hak siapa yang ingin ditegakkan
Hak siapa yang ingin ditegakkanHak siapa yang ingin ditegakkan
Hak siapa yang ingin ditegakkan
 
Harm reduction brief
Harm reduction briefHarm reduction brief
Harm reduction brief
 
Css framework
Css frameworkCss framework
Css framework
 
Brief community system strengthening
Brief community system strengtheningBrief community system strengthening
Brief community system strengthening
 
Sugar daddy
Sugar daddySugar daddy
Sugar daddy
 
Apa pun pilihannya bukan yang terbaik bagi wps
Apa pun pilihannya bukan yang terbaik bagi wpsApa pun pilihannya bukan yang terbaik bagi wps
Apa pun pilihannya bukan yang terbaik bagi wps
 
04. strategi dan rencana aksi
04. strategi dan rencana aksi04. strategi dan rencana aksi
04. strategi dan rencana aksi
 
03. peran community organizer
03. peran community organizer03. peran community organizer
03. peran community organizer
 
02. menuju co profesional
02. menuju co profesional02. menuju co profesional
02. menuju co profesional
 
01. community organizing
01. community organizing01. community organizing
01. community organizing
 

Recently uploaded

MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 

Recently uploaded (14)

MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 

Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV

  • 1. Communication Brief Desember 2013 KAMPANYE DAN MOBILISASI MASYARAKAT UNTUK TEST HIV DALAM UPAYA MELIDUNGI PEREMPUAN DAN ANAK DARI HIV DAN AIDS 1. Pengantar Dalam UNAIDS Report on the global AIDS epidemic ( 2012) menggambarkan situasi epidemi global, sebanyak 34 juta orang hidup dengan HIV diakhir 2011. Diperkirakan 0,8 % orang dewasa usia 15-49 tahun di seluruh dunia hidup dengan HIV, meskipun bervariasi epidemi HIV antara negara dan wilayah. Di seluruh dunia, jumlah orang yang baru terinfeksi terus menurun, jumlah orang ( dewasa dan anak-anak) terinfeksi HIV pada tahun 2011 sebanyak lebih kurang 2,5 juta orang dan situasi ini 20 % lebih rendah dari tahun 2001. Penurunan tajam dalam jumlah orang tertular infeksi HIV sejak tahun 2001 telah terjadi di Karibia (42 % ) dan sub - Sahara Afrika ( 25 % ). Namun, di beberapa bagian lain dunia, terjadi peningkatan tren HIV ( untuk anak-anak dan orang dewasa), yaitu jumlah orang yang baru terinfeksi di Timur Tengah dan Afrika Utara telah meningkat lebih dari 35 % dari 27. 000 sampai 37. 000 sejak 2001. Selain wilayah tersebut, Indonesia termasuk negara yang mengalami kenaikan jumlah kasus HIV sebesar 25 %, dapat dilihat pada table berikut :
  • 2. Page 2 of 7 Hasil Surveilans Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP) tahun 2007 dan 2011, menunjukkan adanya kecenderungan penurunan prevalensi pada kelompok WPS langsung, WPS tidak langsung dan Waria. Sedangkan pada kelompok laki-laki yaitu LSL dan LBT terjadi kenaikan jumlah prevalensi HIV, seperti terlihat dalam grafik berikut ini : Situasi terjadinya kenaikan epidemi HIV pada kelompok laki-laki pembeli seks akan berdampak terjadinya penularan ke istri dan/atau pasangan seks mereka tersebut, seperti yang tergambar dalam diagram berikut ini :
  • 3. Page 3 of 7 Gambaran diatas menunjukkan dari aspek jumlah populasi, kelompok laki-laki pembeli seks merupakan populasi terbesar yang beresiko terinfeksi HIV. Namun, sayangnya upaya intervensi untuk kelompok laki-laki terasa masih minim. Dan seringkali dengan alasan mobilitas tinggi membuat kelompok laki-laki beresiko ini diabaikan dalam program pencegahan. Disamping itu adanya budaya permisif dan memaklumi terhadap perilaku lak-laki yang membeli seks dengan pemikiran bahwa laki-laki wajar saja mengumbar syahwatnya atas nama ’kebutuhan dasar’ laki-laki. Untuk mengatasi peningkatan kasus HIV di kelompok laki-laki dan disisi lain kerap kali kelompok ini merasa tidak ’beresiko’ maka perlu upaya membangun kesadaran pada kelompok ini dengan mengkampanyekan ”Hak Untuk Tahu Status HIV” 2. Hak untuk Tahu Status HIV dan Kampanye Test HIV Tahun 2003, World Health Organization (WHO) menerbitkan publikasi dengan judul ”THE RIGHT TO KNOW New Approaches to HIV Testing and Counselling.” WHO memandang bahwa ”setiap orang memiliki hak untuk mengetahui status HIV mereka”, sehingga Konseling dan Test HIV harus dapat diakses semua orang secara luas melalui pendekatan yang inovatif, beretika dan praktis. Konseling dan tes HIV adalah titik masuk ke layanan perawatan dan pencegahan terkait HIV dan memberikan kesempatan bagi orang untuk mengurangi risiko tertular atau menularkan HIV. Ketersedian dan kemudahan layanan dalam mengakses layanan konseling dan tes HIV akan memaksimalkan peluang untuk menjangkau orang yang terinfeksi HIV atau orang yang berperilaku beresiko tertular HIV. MENGETAHUI STATUS HIV MEMUNGKINKAN SETIAP ORANG UNTUK :  Menghindari perilaku beresiko untuk mencegah penularan HIV (baik tertular (infeksi ulang) maupun menularkan kepada orang lain)  Mendapatkan akses ke perawatan, pengobatan dan dukungan (CST) HIV dan AIDS sejak dini  Mendapatkan akses untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi/anak.  Mampu ‘hidup bersama’ dengan HIV  Bisa menyusun rencana untuk masa depan. DAN MEMBANTU MASYARAKAT UNTUK :  Menghapus tindakan penolakan, stigma dan diskriminasi terhadap orang yang terinfeksi HIV  Memobilisasi dukungan sumberdaya untuk penanggulangan masalah HIV dan AIDS. Sumber : WHO, THE RIGHT TO KNOW New Approaches to HIV Testing and Counselling, 2003
  • 4. Page 4 of 7 WHO telah mengeluarkan beberapa model pendekatan Konseling dan Test HIV untuk memperbesar peluang orang untuk mengetahui status HIV mereka yang termuat dalam ” Service delivery approaches to HIV testing and counselling (HTC): a strategic HTC policy framework (2012)”, seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini : Berdasarkan situasi epidemi HIV di Indonesia yang menunjukkan peningkatan pada kelompok laki-laki dan sayangnya masih belum merasa ’beresiko tertular HIV”, maka pendekatan KAMPANYE TEST HIV merupakan salah satu pilihan untuk membangun kesadaran pada kelompok laki-laki untuk ”BERHAK TAHU STATUS HIV” sehingga bisa melindungi dirinya dan keluarganya dari penularan HIV. Dalam melakukan kampanye Konseling dan Test HIV, WHO tetap menekankan pentingnya penerapan prinsip-prinsip dasar melakukan kegiatan konseling dan test HIV yang dirumuskan dalam PRINSIP 5Cs (Consent, Confidentiality, Counseling, Correct test results and linkage to Care).
  • 5. Page 5 of 7 Prinsip utama yang berlaku untuk semua model HTC dan dalam segala situasi : 1. Orang yang akan melakukan test HIV harus memberikan Persetujuan Tertulis (Informed Consent) untuk dikonseling dan dites. Mereka harus diberitahu tentang prosedur Konseling dan Test HIV dan mereka berhak untuk menolak melakukan test HIV. 2. Layanan Konseling dan Test HIV bersifat Rahasia (Confidentiality), yang berarti bahwa penyedia Test HIV tidak mengungkapan segala hal yang diketahuinya kepada orang lain tanpa persetujuan dari orang yang akan melakukan test HIV. Meskipun kerahasiaan harus dihormati, konselor harus menginformasikan tentang berbagi konfidensialitas, yang artinya rahasia diperluas kepada orang lain. Orang lain yang dimaksud adalah anggota keluarga, orang yang dicintai, orang yang merawat, teman yang dipercaya atau rujukan layanan lainnya ke pelayanan medi dan keselamatan klien. 3. Penyedia Layanan Konseling dan Test HIV harus memastikan kualitas dari pre-test maupun post test Konseling (Counseling). Untuk memastikan kualitas konseling harus ada mekanisme jaminan kualitas (Quality Assurance) dan supportive supervision pada setiap layanan konseling dan test HIV. 4. Penyedia Layanan Konseling dan Test HIV HTC harus berupaya menyediakan layanan pengujian berkualitas tinggi dan mekanisme jaminan kualitas (Quality Assurance) sehingga dapat memastikan hasil tes yang tepat (Correct test results). 5. Layanan Konseling dan Test HIV harus menyediakan mekanisme rujukan (linkage to Care) ke layanan pencegahan, perawatan , dan pengobatan (CST). EVIDENCE BASED : Kampanye Konseling dan Test HIV Kampanye Konseling dang Test HIV untuk meningkatkan jumlah cakupan konseling dan test HV secara nasional dan membangun norma kesadaran masyarakat untuk test HIV ( WHO / UNAIDS / UNICEF , 2011). Kampanye adalah sarana komunikasi kepada masyarakat untuk untuk memotivasi individu dan pasangan untuk mengakses layanan Test HIV , dan memobilisasi masyarakat untuk mendukung dan mendorong untuk Test HIV . Kampanye telah diterapkan di banyak Negara dengan dengan menggunakan pendekatan berbasis masyarakat sesuai dengan kondisi lokal masyarakat.  Sejak tahun 2004, Botswana telah melakukan kampanye Konseling dan Test HIV tahunan untuk masyarakat umum, selain untuk kampanye yang ditujukan khusus untuk mahasiswa dan populasi kunci . Pada tahun 2009 lebih dari satu juta orang telah ditest HIV ( WHO / UNAIDS / UNICEF , 2011) .  Di Ethiopia Ethiopia kampanye AIDS Millennium , dilakukan dari bulan November 2006
  • 6. Page 6 of 7 sampai September 2007 ( Tahap I dan II ) , mencapai 1,7 juta orang . Pada Tahap III , dari bulan September 2007 dengan September 2008 , 4,8 juta orang diuji baik melalui berbasis fasilitas maupun komunitas (Ethiopia FHAPCO , M & E Departemen , 2007)  Lesotho meluncurkan " Kampanye Tahu Status Anda " pada tahun 2005 . Kampanye meningkatkan jumlah Tes HIV dilakukan lima kali lipat selama empat tahun ( WHO / UNAIDS / UNICEF , 2011 ) .  Afrika Selatan meluncurkan kampanye Konseling dan Test HIV secara nasional pada bulan April 2010 untuk mendorong 12 juta orang yang aktif secara seksual mulai dari usia 12 tahun atau lebih untuk melakukan tes HIV selama periode 12 bulan ( Motsoaledi , 2011). Kampanye ini merupakan yang terbesar di dunia sampai saat ini. Kampanye ini melibatkan layanan kesehatan, layanan mobile Test HIV, apotek dan perguruan tinggi .  Sejak tahun 2004 Burkina Faso telah melakukan kampanye nasional dengan melibatkan lembaga swadaya masyarakat (LSM ). Kampanye ini telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan jumlah orang yang test HIV - lebih dari satu juta pada tahun 2009 ( WHO / UNAIDS / UNICEF , 2011) .  Pada tahun 2007, Malawi menyelenggarakan “HTC Awareness Week Campaign” , lebih dari 186.600 orang melakukan test HIV. Jumlah ini meningkat 92 % dibandingkan kampanye tahun sebelumnya . Dari jumlah tersebut , 71 % pertama kali belajar untuk mengetahui status HIV. Sebanyak 1.367 lokasi menawarkan layanan konseling dan test HIV slama seminggu . Sebagian besar menggunakan pendekatan layanan mobile Test HIV untuk menjangkau masyarakat di di daerah pedesaan yang sulit dijangkau. (PEPFAR , 2008). Sumber : WHO, Service delivery approaches to HIV testing and counselling (HTC): a strategic HTC policy framework, 2012 3. Penutup dan Rekomendasi Berdasarkan laporan UNAIDS menunjukkan dalam kurun waktu 2001-2011, Indonesia mengalami kenaikan angka kasus infeksi HIV sebesar 25%. Jika ditelusuri dengan membandingkan antara STBP 2007 dan 2011, terlihat bahwa kenaikan prevelansi HIV pada kelompok laki-laki, yaitu LSL dan LBT. Untuk mengatasi kondisi ini, perlu dilakukan upaya mempromosikan layanan Konseling dan Test HIV secara luas dan mendorong masyarakat terutama kaum laki-laki ’melakukan perilaku beresiko’ untuk melakukan test HIV sehingga mereka mengetahui status HIV mereka. ’Tahu Status HIV’ merupakan langkah awal untuk mendapatkan layanan perawatan, pengobatan dan dukungan (CST) HIV dan AIDS dan sekaligus dapat mencegah penularan HIV ke istri/pasangan dan anak. Mari Bergabung dalam Gerakan Menyelamatkan Perempuan dan Anak dari HIV dan AIDS
  • 7. Page 7 of 7 Sumber Bacaan :  Kemenkes, Surveilans Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP) tahun 2007  Kemenkes, Surveilans Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP) tahun 2011  UNAIDS, UNAIDS Report on the global AIDS epidemic, 2012  WHO, THE RIGHT TO KNOW New Approaches to HIV Testing and Counselling, 2003  WHO, Service delivery approaches to HIV testing and counselling (HTC): a strategic HTC policy framework, 2012