SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
KELOMPOK 15

 Siti Nur Azizah
(4301411002)
Khusnul Khotimah (4301411010)
Silvia Marceliana (4301411018)
Kimia Farmasi
Hematinika
yaitu obat-obat yang khusus
digunakan untuk merangsang
atau memperbaiki proses
pembentukan sel darah merah
(erythropoesis).
Sel darah merah dibentuk dalam
sumsum tulang pipih.
Obat-obat hematinika
(a) Asam folat
Sumbernya sayuran berwarna hijau,
hati, ragi, buah – buahan.
Asam folat terdapat dalam senyawa
konjugasi (poliglutamat).
(b) Zat besi (Fe)
Dalam makanan, zat besi terikat
sebagai
ferri kompleks, tetapi dalam
lambung
diubah menjadi ferro klorida.
(b) Vitamin B 12 (Cyanocobalamin)
Sumber vitamin ini adalah makanan dari
hewani : hati, daging, telur, susus,
dalam bentuk ikatan dengan protein.
Obat Lain


Ribovlafin

Ribovlafin (vitamin B12) dalam bentuk
flavin mononukleotida (FMN) dan
flavin-adenin-dinukleotida (FAD)
berfungsi sebagai koenzim dalam
merabolisme flavo-protein dalam
pernapasan sel.


Piridoksin

Vitamin B6 ini mungkin berfungsi
sebagai koenzim yang merangsang
pertumbuhan heme.
Defisiensi piridoksin akan menimbulkan
anemia mikrositik hipokromik.
Pada sebagian besar pasien akan terjadi
anemia normoblastik sideroakrestik
dengan sejumlah Fe non hemoglobin
yang banyak dalam precursor eritrosit,
dan pada beberapa pasien terdapat
anemia megaloblastik


Kobal

Kobal dapat meningkatkan jumlah hematokrit,
hemoglobin dan eritrosit pada beberapa pasein
dengan anemia refrakter, seperti yang terdapat
pada pasien talasemia, infeksi kronik atau
penyakit ginjal, tetapi mekanisme yang pasti
tidak diketahui.
Kobal merangsang pembentukan eritropoetin
yang berguna untuk meningkatkan ambilan Fe
dalam sumsum tulang, tetapi ternyata pada
pasien anemia refrakter biasanya kadar
eritropoetin sudah tinggi.
BRONKITIS
Bronkitis atau yang dalam istilah medisnya
disebut sebagai bronchitis adalah suatu
peradangan pada bronkus, yaitu saluran
udara ke paru-paru.
 Bronkitis adalah suatu penyakit yang
ditandai adanya dilatasi (ektasis)bronkus
lokal yang bersifat patologis dan berjalan
kronik.



Penyebab Bronkitis

Bronkitis infeksiosa
disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme
yang menyerupai bakteri (Mycoplasma
pneumoniae dan Chlamydia)

Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:
 Berbagai jenis debu
 Asap dari asam kuat, amonia, beberapa
pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur
dioksida dan bromin
 Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon
dan nitrogen dioksida
 Tembakaudan rokok lainnya.
Bronkitis dibagi menjadi dua :
 Bronkitis akut
Disebabkan oleh :
- Virus yang sama yang menyebabkan
pilek.
- menghirup asap rokok atau polutan yang
berasal dari bahan pembersih rumah
tangga dan lainnya
- terjadi akibat seringnya asam lambung
masuk ke saluran makanan


Bronkitis kronis
Bronkitis kronis terjadi ketika peradangan
dan penebalan lapisan bronkus menjadi
permanen. Dianggap menderita bronkitis
kronis jika mengalami batuk hampir
sepanjang hari selama sedikitnya tiga
bulan dalam setahun selama dua tahun
berturut-turut.
Tanda-tanda dan gejala bronkitis
kronis antara lain:
• Batuk yang parah pada pagi hari
dan pada kondisi lembab
• Sering mengalami infeksi saluran
napas (seperti misalnya pilek atau
flu) yang dibarengi dengan batuk
Gejala Bronkitis
• Batuk
• Produksi mukus atau dahak (sputum)
berlebih
• Napas pendek
• Napas berbunyi
• Kelelahan
• Demam dan menggigil
• Dada sesak
Pencegahan
 Jangan merokok dan jauhi para perokok.
Asap rokok meningkatkan risiko terjadinya
bronkitis kronis dan emphysema.
 Hindari mereka yang terserang pilek atau
flu.
 Selalu cuci tangan dengan sabun. Untuk
mengurangi risiko terkena infeksi
virus,seringlah mencuci tangan dan biasa
mengurangi tertular.
 membiasakan diri kita untuk
melaksanakan pola hidup sehat
Pengobatan Penyakit Bronkitis


Pengobatan penyakit bronkitis dilakukan
untuk mengurangi demam dan rasa tidak
enak badan. Untuk penderita dewasa bisa
diberikan aspirin atau asetaminofen. Untuk
anak-anak, sebaiknya hanya diberikan
asetaminofen. Antibiotik diberikan kepada
penderita yang gejalanya menunjukkan
bahwa penyebabnya adalah infeksi bakteri
(dahaknya berwarna kuning atau hijau dan
demamnya tetap tinggi) dan penderita
yang sebelumnya memiliki penyakit paruparu.
Kepada penderita dewasa diberikan
trimetoprimsulfametoksazol,
tetracyclin, atau ampisilin. Erythromycin
diberikan walaupun dicurigai penyebabnya
adalah mycoplasma penumoniae.
 Kepada penderita anak-anak diberikan
amoxicillin.
 Jika gejalanya menetap atau berulang
atau jika bronkitisnya sangat berat maka
dilakukan pemeriksaan biakan dari dahak
untuk membantu menentukan apakah
perlu dilakukan penggantian antibiotik.

ASMA
• Asma merupakan suatu kondisi penyempitan
saluran pernapasan akibat peradangan.
• Peradangan
hipersensitif

ini

terjadi

berupa

akibat

serbuk

rangsangan

bunga,

bulu

binatang, asap, debu, udara dingin dan olahraga.
Penyebab Asma
• Serangan asma disebabkan oleh peradangan steril
kronis dari saluran nafas dengan mastcell dan

granulosit eosinofil sebagai pemeran penting.
• Terdapat hipperaktivitas bronchi terhadap berbagai

stimuli spesifik yang dapat memicu serangan.
• Kontak dengan zat-zat tertentu (misal : bahan-bahan

kimia)
Penyebab Asma
• Serangan asma disebabkan oleh peradangan steril
kronis dari saluran nafas dengan mastcell dan

granulosit eosinofil sebagai pemeran penting.
• Terdapat hipperaktivitas bronchi terhadap berbagai

stimuli spesifik yang dapat memicu serangan.
• Kontak dengan zat-zat tertentu (misal : bahan-bahan

kimia)
Pengobatan
Pengobatan asma dapat dibagi atas terapi serangan
akut dan terapi pemeliharaan untuk mencegah
serangan atau memburuknya penyakit.
Terapi Pemeliharaan
Pengobatan pemeliharaan pada umumnya dilakukan
secara bertingkat.
Asma Ringan
Asma Sedang
Asma Agak Serius
Asma Serius
Asma Ringan
Asma ringan (serangan < 1x sebulan) dapat diobati
dengan suatu β2-mimetikum yang bekerja singkat
sebagai monoterapi.

Misalnya salbutamol atau terbutalin.
Asma Sedang
Asma sedang (serangan 1-4x sebulan) perlu diobati
dengan obat yang menekan peradangan di saluran
nafas, misalnya flutikason atau budesonida dalam

dosis rendah
Asma Agak Serius
Asma agak serius (serangan >1-2x seminggu) dapat
ditanggulangi oleh kortikosteroida dengan dosis lebih
tinggi (800-1200 mg/hari) dan dikombinasi dengan β2-

mimetika sebagai brocholidator untuk mengurangi
obtruksi bronchi.
Asma Serius
Asma serius (serangan >3x seminggu) dapat diberikan

β2-mimetikum kerja panjang sebagai inhalasi.
Terapi Serangan Akut
• Biasanya

dapat

dihentikan

dengan

suatu

bronchospasmolitikum untuk melepaskan kejang bronchi.
Pilihan utama adalah suatu β2-mimetikum (β2-agonis)
perinhalasi. Bila perlu dibantu dengan suppositoria
aminofilin.
• Terdapat juga obat yang kurang selektif seperti efedrin
dan isoprenalin. Apabila tidak memberikan efek maka

pasien perlu diberi obat secara suntikan intravena. Pada
serangan hebat seringkali ditambahkan hidrokortison.
Penanganan
• Tindakan umum dimulai dengan tujuan utama yaitu mencegah
reaksi antigen-antibody serta serangan asma dan menurunkan
HRB dengan jalan menghilangkan factor pemicu.
• Menjauhkan sebanyak mungkin faktor pemicu serangan,
antara lain berhenti merokok, latihan fisioterapi, mengurangi
kepekaan terhadap allergen eksogen dan prevensi virus atau
bakteri.
BATUK
• Batuk adalah refleks fisiologi protektif yang bermanfaat untuk
membersihkan saluran pernapasan

dari dahak, debu, zat-zat

perangsang asing yang dihirup, partikel partikel asing dan unsurunsur infeksi.
• Pada banyak gangguan saluran pernapasan, batuk merupakan

gejala penting yang ditimbulkan akibat terpicunya reflek batuk.
Misalnya pada alergi (asma), dapat dipicu oleh perubahan suhu
yang mendadak dan rangsangan kimiawi.

• Batuk sering juga disebabkan oleh virus seperti salesma,
influenza, cacar dan lain sebagainya.
Jenis-Jenis Batuk
Berdasarkan produktivitasnya dalam menghasilkan
dahak:
Batuk Produktif
Batuk Non Produktif
Batuk Produktif
Disebut batuk produktif bila saat batuk juga disertai
dengan keluarnya dahak.
Dahak yg keluar bisa berasal dari hidung & sinus bisa
juga dari kerongkongan & paru paru.
Batuk berdahak tidak boleh ditekan karena fungsi

sebenarnya adalah untuk membersihkan saluran nafas
dari dahak dan zat zat asing yang ada dalam
tenggorokan.
Batuk Non Produktif
Sifatnya kering & tidak mengeluarkan dahak.
Batuk non produktif sering disebut batuk kering.
Batuk kering umumnya muncul menjelang akhir gejala

flu/akibat iritasi debu & asap rokok.
Obat-Obat Batuk
•
•
•
•

Zat Pelunak batuk
Ekspetoransia
Mukolitika
Zat Pereda
Zat Pelunak Batuk
Adalah zat yang memperlunak rangsangan batuk
atau mencegah agar tenggorokan tidak kering dan
melunakkan mukosa yang terisitasi
Ekspetoransia
Zat-zat ini merupakan zat yang merangsang produksi
dahak yang encer sehingga bisa mengurangi kekentalan
dari

dahak

sebelumnya.

pengeluaran dahak.

Hal

ini

mempermudah
Mukolitika
Zat zat ini berdaya merombak dan melarutkan dahak
sehingga visikositasnya dikurangi dan pengeluarannya
dipermudah.

Zat ini efektif digunakan pada batuk dengan dahak
sangat

kental

mukovisca.

seperti

bronchitis,

emfisema

dan
Zat Pereda
Obat-obat penanganan sentral seperti kodein, noskapin,
dekstrometorfan dan pentoksiverin sangat cocok untuk
mengobati batuk yang menggelitik atau batu kering
HORMON-HORMON
Pengertian
Hormon berasal dari kata Hormaein yang
artinya memacu atau menggiatkan atau
merangsang. Hormon merupakan senyawa
kimia, berupa protein yang mempunyai
fungsi untuk memacu atau menggiatkan
proses metabolisme tubuh.
• Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang
tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika
kekurangan atau berlebihan akan
mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan
seperti penyakit) sehingga dapat
mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan serta proses metabolisme
tubuh.
FUNGSI HORMON
Fungsi hormon
a. Memacu pertumbuhan dan metabolisme tubuh.
b. Memacu reproduksi.
c. Mengatur keseimbangan cairan tubuh/homeostasis.
d. Mengatur tingkah laku.
MACAM-MACAM KELENJAR
1. Kelenjar PINEAL

• -Hormon melatonin : warna/pigmen kulit
melanin. Hormon ini dapat juga mengatur
rasa kantuk pada diri seseorang. Pada
remaja hormon ini dihasilkan lebih banyak
bila dibandingkan dengan orang dewasa.
• -Hormon vasotocin (Mammalia) : mirip
fungsinya dengan vasopresin dan oksitosin.
2. Kelenjar HIPOFISIS/PITUITARY/MASTER OF GLANDS

-LOBUS ANTERIOR/ADENOHYPOPHYSIS :
Hormon yang dihasilkan oleh lobus anterior lebih di
dominasi oleh hormon yang mengatur mengenai
pertumbuhan, reproduksi dan masalah stress.
Macam hormon yang dihasilkan :
1. STH (Somatotrof Hormone)/GH (Growth
Hormon)/Somatotropin :
- Hormon ini berfungsi :
a. Memacu pertumbuhan terutama pada peristiwa
osifikasi, pada cakra epifise.
b. Mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat.
2. LTH (Luteotropic Hormone)/PROLACTIN/Lactogenic Hormone :
-Hormon ini berfungsi :
a. Merangsang Kelenjar mammae/kelenjar susu untuk menghasilkan
air susu.
b. Memacu ovarium untuk menghasilan hormon estrogen dan
progesterone.
3. TSH (Thyroid Stimulating Hormone)/TREOTROP/Thyrotropin :
-Hormon ini berfungsi :
Merangsang sekresi kelenjar thyroid.

4. ACTH (Adrenocorticotropic
Hormone)/ADRENOTROPIN/Corticotropin :
-Hormon ini berfungsi :
Merangsang kerja kelenjar adrenal.
5. GONADOTROPIC/HORMON KELAMIN :
-FSH/Folicle Stimulating Hormone : memengaruhi
pembentukan folikel sel ovum dan proses
spermatogenesis.
-LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell
Stimulating Hormone) :
Berfungsi untuk memacu sekresi hormon testosteron
pada sel Leydig dan proses ovulasi sel ovum.
-LOBUS INTERMEDIA
1. MSH (Melanotropin Stimulating Hormone) atau INTERMEDIN:
Hormon ini berfungsi :
-Memacu pembentukan pigmen melanin kulit.
-Mengatur penyebaran pigmen melanin
-LOBUS POSTERIOR/NEUROHIPOPHYISIS
1. OKSITOSIN/OXYTOCIN :
Hormon ini berfungsi :
-Merangsang kontraksi otot polos dinding uterus saat persalinan.
-Merangsang kontraksi sel-sel kontraktil kelenjar susu.
2. VASOPRESIN :
Hormon ini berfungsi :
-Mengatur tekanan darah dengan cara menyempitkan/pembesaran pembuluh
darah (Vasodilatasi).
3. ADH :
Hormon ini berfungsi :
-Mengatur pengeluaran urine.
-Mengatur reabsorpsi.
3. kelenjar THYROID
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang kaya akan pembuluh darah dan merupakan
sepasang kelenjar yang terletak berdampingan di sekitar leher.
Macam hormon yang dihasilkan :
1. Hormon Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3)
Hormon ini berfungsi :
1. Mengatur metabolisme karbohidrat.
2. Memengaruhi perkembangan mental.
3. Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi sel.
4. Memengaruhi kegiatan sistem saraf.
2. Hormon Calsitonin.
Hormon ini berfungsi :
1. Menurunkan kadar Ca (Calsium) darah.
2. Mengatur absorpsi Calcium oleh tulang.
4. kelenjar PARATHYROID
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang menempel pada
kelenjar Thyroid. Setiap kelenjar Thyroid mempunyai
sepasang kelenjar Parathyroid, sehingga semuanya
berjumlah 4 buah kelenjar parathyroid.

Hormon yang dihasilkan Hormon PTH (Parathormon).
Berfungsi :
a. Mengatur metabolisme Ca 2+ (Calcium) dan PO4 3+
(phosphat).
b. Mengendalikan pembentukan tulang.
5. Kelenjar THYMUS

-Merupakan penimbunan dari hormon
somatotrof dalam tubuh.
-Hormon ini dihasilkan selama masa
pertumbuhan sampai dengan masa pubertas,
setelah melewati mas pubertas, secara
perlahan hormon ini akan berkurang sedikit
demi sedikit.
-Hormon ini berfungsi :
1. Mengatur proses pertumbuhan.
2. Kekebalan tubuh/imunitas setelah kelahiran.
6. Kelenjar ADRENAL/SUPRARENALIS

-BAGIAN KORTEX
1. Hormon Cortison atau antiadison
-Berfungsi sebagai anti peradangan dan membantu pembentukan
formasi karbohidrat.
2. Hormon Glukokortikoid
-Berfungsi : merangsang kenaikan jumlah kadar gula darah.
3. Hormon Cortisol
-Berfungsi :
a. Memacu metabolisme karbohidrat.
b. Meningkatkan respon imunitas tubuh.
4. Hormon Aldosterone
-Berfungsi :
a. Mengatur keseimbangan mineral dan air dalam ren.
b. Membuang kelebihan Kalium.
5. Hormon Corticosterone
-Berfungsi :
a. Mempengaruhi metabolisme karbohidrat,
protein dan lipid.
b. Meningkatkan respon imunitas tubuh.
6. Hormon Mineralokortikoid
-Berfungsi :
a. Mengatur keseimbangan air dan elektrolit
dalam tubuh.
b. Merangsang reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam
tubulus ginjal.
-BAGIAN MEDULLA
1. Hormon Adrenalin/Epinefrin
-Hormon ini secara umum berfungsi :
a. Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan
gerak tubuh.
b. memicu reaksi terhadap efek lingkungan, seperti
suara yang tinggi, intensitas cahaya dll.
2. Hormon Androgen
-Berfungsi :
Menentukan sifat kelamin sekunder pada pria dan
wanita.
7. Kelenjar VENTRICULUS

-Dihasilkan Hormon Gastrin
-Hormon ini berfungsi :
a. Memacu pengeluaran sekret/getah lambung.
b. Membantu dalam proses pencernaan.
8. Kelenjar USUS

1. Hormon Sekretin
-Berfungsi memacu sekresi getah usus dan pankreas.
2. Hormon Kolesistokinin
-Berfungsi memacu sekresi getah empedu dan pankreas.
9. Kelenjar LANGERHANS/PANKREAS
1. Hormon Insulin
-Bersifat antagonis dengan hormon adrenalin.
-Hormon ini berfungsi :
a. Mengatur kadar glukosa dalam darah.
b. Membantu pengubahan glukosa menjadi glikogen dalam hepar
dan otot.
2. Hormon Glukagon
-Hormon ini mempunyai sifat kerja yang sinergis dengan hormon
adrenalin.
-Hormon ini berfungsi :
a. Meningkatkan kadar gula dalam darah.
b. Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam peristiwa glikolisis.
10. Kelenjar KELAMIN/GONAD
-Menghasilkan hormon dan sel kelamin
-Macamnya ada 2 sel kelamin :
1. Sel Testis
-Menghasilkan Hormon Androgen, Ex : Hormon Testosteron, merupakan satu hormon yang
terpenting dalam pembentukan sel spermatozoa.
-Fungsi Hormon Testosteron :
a. Mengatur ciri kelamin sekunder.
b. Mempertahankan proses spermatogenesis.
2. Sel Ovarium
-Menghasilkan 3 hormon penting dalam seorang wanita :
a. Hormon Estrogen
Hormon ini berfungsi untuk : memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder wanita.
b. Hormon Progesteron
Hormon ini berfungsi :
-Mempersiapkan masa kehamilan dengan menebalkan dinding uterus.
-Menjaga kelenjar susu dalam menghasilkan air susu.
c. Hormon Relaksin
Hormon ini berfungsi untuk membantu proses persalinan dalam kontraksi otot.
Kelompok 15 ppt farmasi

More Related Content

What's hot

Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul DeLas Rac
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniDokter Tekno
 
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)Annie Rahmatillah
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2marwahhh
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat4nakmans4
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATSurya Amal
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungZidny Ilmayaqin
 
1.sifat fisika+kimia obat
1.sifat fisika+kimia obat1.sifat fisika+kimia obat
1.sifat fisika+kimia obatCweh Imitasi
 
Rancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRhiza Amalia
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamolYudia Susilowati
 
pre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tabpre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tabMaranata Gultom
 
Formulasi Sediaan Steril Injeksi Ampul Hemostatik
Formulasi Sediaan Steril Injeksi Ampul HemostatikFormulasi Sediaan Steril Injeksi Ampul Hemostatik
Formulasi Sediaan Steril Injeksi Ampul HemostatikNesha Mutiara
 

What's hot (20)

Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Flos
FlosFlos
Flos
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Tetes hidung
Tetes hidungTetes hidung
Tetes hidung
 
Bentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan ObatBentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan Obat
 
Krim betametason
Krim betametasonKrim betametason
Krim betametason
 
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILIN (NEW)
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
 
Salep mata (1)
Salep mata (1)Salep mata (1)
Salep mata (1)
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2MATERI INJEKSI 2
MATERI INJEKSI 2
 
1.sifat fisika+kimia obat
1.sifat fisika+kimia obat1.sifat fisika+kimia obat
1.sifat fisika+kimia obat
 
Rancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilinRancangan formula suppositoria aminofilin
Rancangan formula suppositoria aminofilin
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
pre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tabpre formulasi Ciprofloxacin tab
pre formulasi Ciprofloxacin tab
 
Formulasi Sediaan Steril Injeksi Ampul Hemostatik
Formulasi Sediaan Steril Injeksi Ampul HemostatikFormulasi Sediaan Steril Injeksi Ampul Hemostatik
Formulasi Sediaan Steril Injeksi Ampul Hemostatik
 

Viewers also liked

Powerpoint kimia farmasi tentang analgetika
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetikaPowerpoint kimia farmasi tentang analgetika
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetikaShinta D'farmasist
 
Pendidikan kefarmasian indonesia
Pendidikan kefarmasian indonesiaPendidikan kefarmasian indonesia
Pendidikan kefarmasian indonesiaCatur Rini
 
Hormon Reproduksi Pria
Hormon Reproduksi PriaHormon Reproduksi Pria
Hormon Reproduksi PriaNur Alimin
 
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIVKampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIVjselv
 
Isue2 terkini masalah kesmas sulbar 2012
Isue2 terkini masalah kesmas sulbar 2012Isue2 terkini masalah kesmas sulbar 2012
Isue2 terkini masalah kesmas sulbar 2012Muh Saleh
 
Sistem koordinasi 2 (hormon)
Sistem koordinasi 2 (hormon)Sistem koordinasi 2 (hormon)
Sistem koordinasi 2 (hormon)Yaya Nicky
 
hak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negarahak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negaraMahad Alzaytun
 
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas, Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas,  Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas,  Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas, Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...Rizal Setiawan
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia pptDaniel Marison
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiNunung Ayu Novi
 
DASAR-DASAR KEFARMASIAN
DASAR-DASAR KEFARMASIANDASAR-DASAR KEFARMASIAN
DASAR-DASAR KEFARMASIANhusna una
 
Irfa pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa   pengertian, fungsi dan unsur manajemenIrfa   pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa pengertian, fungsi dan unsur manajemenintan007
 

Viewers also liked (20)

Powerpoint kimia farmasi tentang analgetika
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetikaPowerpoint kimia farmasi tentang analgetika
Powerpoint kimia farmasi tentang analgetika
 
Pendidikan kefarmasian indonesia
Pendidikan kefarmasian indonesiaPendidikan kefarmasian indonesia
Pendidikan kefarmasian indonesia
 
Hormon Reproduksi Pria
Hormon Reproduksi PriaHormon Reproduksi Pria
Hormon Reproduksi Pria
 
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIVKampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
 
Isue2 terkini masalah kesmas sulbar 2012
Isue2 terkini masalah kesmas sulbar 2012Isue2 terkini masalah kesmas sulbar 2012
Isue2 terkini masalah kesmas sulbar 2012
 
fungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrinfungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrin
 
Sistem koordinasi 2 (hormon)
Sistem koordinasi 2 (hormon)Sistem koordinasi 2 (hormon)
Sistem koordinasi 2 (hormon)
 
hak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negarahak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negara
 
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas, Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas,  Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas,  Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas, Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
 
Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3
 
Emulsi (7)
Emulsi (7)Emulsi (7)
Emulsi (7)
 
Power Point Hormon
Power Point HormonPower Point Hormon
Power Point Hormon
 
Ppt farmakologi diabetes
Ppt farmakologi diabetesPpt farmakologi diabetes
Ppt farmakologi diabetes
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
 
Ppt emulsi
Ppt emulsiPpt emulsi
Ppt emulsi
 
Analgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesiAnalgesik antipiretik-anasthesi
Analgesik antipiretik-anasthesi
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
DASAR-DASAR KEFARMASIAN
DASAR-DASAR KEFARMASIANDASAR-DASAR KEFARMASIAN
DASAR-DASAR KEFARMASIAN
 
Manfar grup a kelas a
Manfar grup a kelas aManfar grup a kelas a
Manfar grup a kelas a
 
Irfa pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa   pengertian, fungsi dan unsur manajemenIrfa   pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa pengertian, fungsi dan unsur manajemen
 

Similar to Kelompok 15 ppt farmasi

PPT OBAT BATUK.pptx
PPT OBAT BATUK.pptxPPT OBAT BATUK.pptx
PPT OBAT BATUK.pptxAlqawiyyu1
 
Sistem saluran pernapasan-WPS Office.pptx
Sistem saluran pernapasan-WPS Office.pptxSistem saluran pernapasan-WPS Office.pptx
Sistem saluran pernapasan-WPS Office.pptxEkaRafeylaKirei
 
PPT Sistem Ekskresi Pertemuan 3 dan ke 4.pptx
PPT Sistem Ekskresi Pertemuan 3 dan ke 4.pptxPPT Sistem Ekskresi Pertemuan 3 dan ke 4.pptx
PPT Sistem Ekskresi Pertemuan 3 dan ke 4.pptxSiskaPane
 
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptxNFebrian
 
Kelainan & penyakit sistem pernapasan
Kelainan & penyakit sistem pernapasanKelainan & penyakit sistem pernapasan
Kelainan & penyakit sistem pernapasanMil Samawati
 
OBAT SISTEM PERNAFASAN.pptx
OBAT SISTEM PERNAFASAN.pptxOBAT SISTEM PERNAFASAN.pptx
OBAT SISTEM PERNAFASAN.pptxssuser30cc87
 
Ppt ppom
Ppt ppomPpt ppom
Ppt ppom170691
 

Similar to Kelompok 15 ppt farmasi (20)

Batuk
BatukBatuk
Batuk
 
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
 
PPT OBAT BATUK.pptx
PPT OBAT BATUK.pptxPPT OBAT BATUK.pptx
PPT OBAT BATUK.pptx
 
Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA
Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA
Asma bronkhial AKPER PEMKAB MUNA
 
Obat sistem pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Obat sistem pernapasan AKPER PEMKAB MUNAObat sistem pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
Obat sistem pernapasan AKPER PEMKAB MUNA
 
Asma bronkhial
Asma bronkhialAsma bronkhial
Asma bronkhial
 
Sistem saluran pernapasan-WPS Office.pptx
Sistem saluran pernapasan-WPS Office.pptxSistem saluran pernapasan-WPS Office.pptx
Sistem saluran pernapasan-WPS Office.pptx
 
PPT Sistem Ekskresi Pertemuan 3 dan ke 4.pptx
PPT Sistem Ekskresi Pertemuan 3 dan ke 4.pptxPPT Sistem Ekskresi Pertemuan 3 dan ke 4.pptx
PPT Sistem Ekskresi Pertemuan 3 dan ke 4.pptx
 
L aringitis 4 AKPER PEMKAB MUNA
L aringitis 4 AKPER PEMKAB MUNA L aringitis 4 AKPER PEMKAB MUNA
L aringitis 4 AKPER PEMKAB MUNA
 
L aringitis 4 AKPER PEMKAB MUNA
L aringitis 4 AKPER PEMKAB MUNA L aringitis 4 AKPER PEMKAB MUNA
L aringitis 4 AKPER PEMKAB MUNA
 
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
9. OBAT SISTEM RESPIRASI.pptx
 
Kelainan & penyakit sistem pernapasan
Kelainan & penyakit sistem pernapasanKelainan & penyakit sistem pernapasan
Kelainan & penyakit sistem pernapasan
 
Leaflet Flu & batuk
Leaflet Flu & batukLeaflet Flu & batuk
Leaflet Flu & batuk
 
Gangguan pada organ pernapasan manusia 2
Gangguan pada organ pernapasan manusia 2Gangguan pada organ pernapasan manusia 2
Gangguan pada organ pernapasan manusia 2
 
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusiaKelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
 
Asma bronkial
Asma bronkialAsma bronkial
Asma bronkial
 
OBAT SISTEM PERNAFASAN.pptx
OBAT SISTEM PERNAFASAN.pptxOBAT SISTEM PERNAFASAN.pptx
OBAT SISTEM PERNAFASAN.pptx
 
Ppt ppom
Ppt ppomPpt ppom
Ppt ppom
 
Gangguan pada organ pernapasan manusia
Gangguan pada organ pernapasan manusiaGangguan pada organ pernapasan manusia
Gangguan pada organ pernapasan manusia
 
Askep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastellaAskep brochitis rini kastella
Askep brochitis rini kastella
 

Kelompok 15 ppt farmasi

  • 1.
  • 2. KELOMPOK 15  Siti Nur Azizah (4301411002) Khusnul Khotimah (4301411010) Silvia Marceliana (4301411018)
  • 4. Hematinika yaitu obat-obat yang khusus digunakan untuk merangsang atau memperbaiki proses pembentukan sel darah merah (erythropoesis). Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang pipih.
  • 5. Obat-obat hematinika (a) Asam folat Sumbernya sayuran berwarna hijau, hati, ragi, buah – buahan. Asam folat terdapat dalam senyawa konjugasi (poliglutamat). (b) Zat besi (Fe) Dalam makanan, zat besi terikat sebagai ferri kompleks, tetapi dalam lambung diubah menjadi ferro klorida.
  • 6. (b) Vitamin B 12 (Cyanocobalamin) Sumber vitamin ini adalah makanan dari hewani : hati, daging, telur, susus, dalam bentuk ikatan dengan protein.
  • 7. Obat Lain  Ribovlafin Ribovlafin (vitamin B12) dalam bentuk flavin mononukleotida (FMN) dan flavin-adenin-dinukleotida (FAD) berfungsi sebagai koenzim dalam merabolisme flavo-protein dalam pernapasan sel.
  • 8.  Piridoksin Vitamin B6 ini mungkin berfungsi sebagai koenzim yang merangsang pertumbuhan heme. Defisiensi piridoksin akan menimbulkan anemia mikrositik hipokromik. Pada sebagian besar pasien akan terjadi anemia normoblastik sideroakrestik dengan sejumlah Fe non hemoglobin yang banyak dalam precursor eritrosit, dan pada beberapa pasien terdapat anemia megaloblastik
  • 9.  Kobal Kobal dapat meningkatkan jumlah hematokrit, hemoglobin dan eritrosit pada beberapa pasein dengan anemia refrakter, seperti yang terdapat pada pasien talasemia, infeksi kronik atau penyakit ginjal, tetapi mekanisme yang pasti tidak diketahui. Kobal merangsang pembentukan eritropoetin yang berguna untuk meningkatkan ambilan Fe dalam sumsum tulang, tetapi ternyata pada pasien anemia refrakter biasanya kadar eritropoetin sudah tinggi.
  • 10. BRONKITIS Bronkitis atau yang dalam istilah medisnya disebut sebagai bronchitis adalah suatu peradangan pada bronkus, yaitu saluran udara ke paru-paru.  Bronkitis adalah suatu penyakit yang ditandai adanya dilatasi (ektasis)bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik. 
  • 11.  Penyebab Bronkitis Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia) Bronkitis iritatif bisa disebabkan oleh:  Berbagai jenis debu  Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida, sulfur dioksida dan bromin  Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida  Tembakaudan rokok lainnya.
  • 12. Bronkitis dibagi menjadi dua :  Bronkitis akut Disebabkan oleh : - Virus yang sama yang menyebabkan pilek. - menghirup asap rokok atau polutan yang berasal dari bahan pembersih rumah tangga dan lainnya - terjadi akibat seringnya asam lambung masuk ke saluran makanan
  • 13.  Bronkitis kronis Bronkitis kronis terjadi ketika peradangan dan penebalan lapisan bronkus menjadi permanen. Dianggap menderita bronkitis kronis jika mengalami batuk hampir sepanjang hari selama sedikitnya tiga bulan dalam setahun selama dua tahun berturut-turut.
  • 14. Tanda-tanda dan gejala bronkitis kronis antara lain: • Batuk yang parah pada pagi hari dan pada kondisi lembab • Sering mengalami infeksi saluran napas (seperti misalnya pilek atau flu) yang dibarengi dengan batuk
  • 15. Gejala Bronkitis • Batuk • Produksi mukus atau dahak (sputum) berlebih • Napas pendek • Napas berbunyi • Kelelahan • Demam dan menggigil • Dada sesak
  • 16. Pencegahan  Jangan merokok dan jauhi para perokok. Asap rokok meningkatkan risiko terjadinya bronkitis kronis dan emphysema.  Hindari mereka yang terserang pilek atau flu.  Selalu cuci tangan dengan sabun. Untuk mengurangi risiko terkena infeksi virus,seringlah mencuci tangan dan biasa mengurangi tertular.  membiasakan diri kita untuk melaksanakan pola hidup sehat
  • 17. Pengobatan Penyakit Bronkitis  Pengobatan penyakit bronkitis dilakukan untuk mengurangi demam dan rasa tidak enak badan. Untuk penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau asetaminofen. Untuk anak-anak, sebaiknya hanya diberikan asetaminofen. Antibiotik diberikan kepada penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adalah infeksi bakteri (dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan penderita yang sebelumnya memiliki penyakit paruparu.
  • 18. Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprimsulfametoksazol, tetracyclin, atau ampisilin. Erythromycin diberikan walaupun dicurigai penyebabnya adalah mycoplasma penumoniae.  Kepada penderita anak-anak diberikan amoxicillin.  Jika gejalanya menetap atau berulang atau jika bronkitisnya sangat berat maka dilakukan pemeriksaan biakan dari dahak untuk membantu menentukan apakah perlu dilakukan penggantian antibiotik. 
  • 19. ASMA • Asma merupakan suatu kondisi penyempitan saluran pernapasan akibat peradangan. • Peradangan hipersensitif ini terjadi berupa akibat serbuk rangsangan bunga, bulu binatang, asap, debu, udara dingin dan olahraga.
  • 20. Penyebab Asma • Serangan asma disebabkan oleh peradangan steril kronis dari saluran nafas dengan mastcell dan granulosit eosinofil sebagai pemeran penting. • Terdapat hipperaktivitas bronchi terhadap berbagai stimuli spesifik yang dapat memicu serangan. • Kontak dengan zat-zat tertentu (misal : bahan-bahan kimia)
  • 21. Penyebab Asma • Serangan asma disebabkan oleh peradangan steril kronis dari saluran nafas dengan mastcell dan granulosit eosinofil sebagai pemeran penting. • Terdapat hipperaktivitas bronchi terhadap berbagai stimuli spesifik yang dapat memicu serangan. • Kontak dengan zat-zat tertentu (misal : bahan-bahan kimia)
  • 22. Pengobatan Pengobatan asma dapat dibagi atas terapi serangan akut dan terapi pemeliharaan untuk mencegah serangan atau memburuknya penyakit.
  • 23. Terapi Pemeliharaan Pengobatan pemeliharaan pada umumnya dilakukan secara bertingkat. Asma Ringan Asma Sedang Asma Agak Serius Asma Serius
  • 24. Asma Ringan Asma ringan (serangan < 1x sebulan) dapat diobati dengan suatu β2-mimetikum yang bekerja singkat sebagai monoterapi. Misalnya salbutamol atau terbutalin.
  • 25. Asma Sedang Asma sedang (serangan 1-4x sebulan) perlu diobati dengan obat yang menekan peradangan di saluran nafas, misalnya flutikason atau budesonida dalam dosis rendah
  • 26. Asma Agak Serius Asma agak serius (serangan >1-2x seminggu) dapat ditanggulangi oleh kortikosteroida dengan dosis lebih tinggi (800-1200 mg/hari) dan dikombinasi dengan β2- mimetika sebagai brocholidator untuk mengurangi obtruksi bronchi.
  • 27. Asma Serius Asma serius (serangan >3x seminggu) dapat diberikan β2-mimetikum kerja panjang sebagai inhalasi.
  • 28. Terapi Serangan Akut • Biasanya dapat dihentikan dengan suatu bronchospasmolitikum untuk melepaskan kejang bronchi. Pilihan utama adalah suatu β2-mimetikum (β2-agonis) perinhalasi. Bila perlu dibantu dengan suppositoria aminofilin. • Terdapat juga obat yang kurang selektif seperti efedrin dan isoprenalin. Apabila tidak memberikan efek maka pasien perlu diberi obat secara suntikan intravena. Pada serangan hebat seringkali ditambahkan hidrokortison.
  • 29. Penanganan • Tindakan umum dimulai dengan tujuan utama yaitu mencegah reaksi antigen-antibody serta serangan asma dan menurunkan HRB dengan jalan menghilangkan factor pemicu. • Menjauhkan sebanyak mungkin faktor pemicu serangan, antara lain berhenti merokok, latihan fisioterapi, mengurangi kepekaan terhadap allergen eksogen dan prevensi virus atau bakteri.
  • 30. BATUK • Batuk adalah refleks fisiologi protektif yang bermanfaat untuk membersihkan saluran pernapasan dari dahak, debu, zat-zat perangsang asing yang dihirup, partikel partikel asing dan unsurunsur infeksi. • Pada banyak gangguan saluran pernapasan, batuk merupakan gejala penting yang ditimbulkan akibat terpicunya reflek batuk. Misalnya pada alergi (asma), dapat dipicu oleh perubahan suhu yang mendadak dan rangsangan kimiawi. • Batuk sering juga disebabkan oleh virus seperti salesma, influenza, cacar dan lain sebagainya.
  • 31. Jenis-Jenis Batuk Berdasarkan produktivitasnya dalam menghasilkan dahak: Batuk Produktif Batuk Non Produktif
  • 32. Batuk Produktif Disebut batuk produktif bila saat batuk juga disertai dengan keluarnya dahak. Dahak yg keluar bisa berasal dari hidung & sinus bisa juga dari kerongkongan & paru paru. Batuk berdahak tidak boleh ditekan karena fungsi sebenarnya adalah untuk membersihkan saluran nafas dari dahak dan zat zat asing yang ada dalam tenggorokan.
  • 33. Batuk Non Produktif Sifatnya kering & tidak mengeluarkan dahak. Batuk non produktif sering disebut batuk kering. Batuk kering umumnya muncul menjelang akhir gejala flu/akibat iritasi debu & asap rokok.
  • 34. Obat-Obat Batuk • • • • Zat Pelunak batuk Ekspetoransia Mukolitika Zat Pereda
  • 35. Zat Pelunak Batuk Adalah zat yang memperlunak rangsangan batuk atau mencegah agar tenggorokan tidak kering dan melunakkan mukosa yang terisitasi
  • 36. Ekspetoransia Zat-zat ini merupakan zat yang merangsang produksi dahak yang encer sehingga bisa mengurangi kekentalan dari dahak sebelumnya. pengeluaran dahak. Hal ini mempermudah
  • 37. Mukolitika Zat zat ini berdaya merombak dan melarutkan dahak sehingga visikositasnya dikurangi dan pengeluarannya dipermudah. Zat ini efektif digunakan pada batuk dengan dahak sangat kental mukovisca. seperti bronchitis, emfisema dan
  • 38. Zat Pereda Obat-obat penanganan sentral seperti kodein, noskapin, dekstrometorfan dan pentoksiverin sangat cocok untuk mengobati batuk yang menggelitik atau batu kering
  • 40. Pengertian Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan atau merangsang. Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh.
  • 41. • Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh.
  • 42. FUNGSI HORMON Fungsi hormon a. Memacu pertumbuhan dan metabolisme tubuh. b. Memacu reproduksi. c. Mengatur keseimbangan cairan tubuh/homeostasis. d. Mengatur tingkah laku.
  • 43. MACAM-MACAM KELENJAR 1. Kelenjar PINEAL • -Hormon melatonin : warna/pigmen kulit melanin. Hormon ini dapat juga mengatur rasa kantuk pada diri seseorang. Pada remaja hormon ini dihasilkan lebih banyak bila dibandingkan dengan orang dewasa. • -Hormon vasotocin (Mammalia) : mirip fungsinya dengan vasopresin dan oksitosin.
  • 44. 2. Kelenjar HIPOFISIS/PITUITARY/MASTER OF GLANDS -LOBUS ANTERIOR/ADENOHYPOPHYSIS : Hormon yang dihasilkan oleh lobus anterior lebih di dominasi oleh hormon yang mengatur mengenai pertumbuhan, reproduksi dan masalah stress. Macam hormon yang dihasilkan : 1. STH (Somatotrof Hormone)/GH (Growth Hormon)/Somatotropin : - Hormon ini berfungsi : a. Memacu pertumbuhan terutama pada peristiwa osifikasi, pada cakra epifise. b. Mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat.
  • 45. 2. LTH (Luteotropic Hormone)/PROLACTIN/Lactogenic Hormone : -Hormon ini berfungsi : a. Merangsang Kelenjar mammae/kelenjar susu untuk menghasilkan air susu. b. Memacu ovarium untuk menghasilan hormon estrogen dan progesterone. 3. TSH (Thyroid Stimulating Hormone)/TREOTROP/Thyrotropin : -Hormon ini berfungsi : Merangsang sekresi kelenjar thyroid. 4. ACTH (Adrenocorticotropic Hormone)/ADRENOTROPIN/Corticotropin : -Hormon ini berfungsi : Merangsang kerja kelenjar adrenal.
  • 46. 5. GONADOTROPIC/HORMON KELAMIN : -FSH/Folicle Stimulating Hormone : memengaruhi pembentukan folikel sel ovum dan proses spermatogenesis. -LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone) : Berfungsi untuk memacu sekresi hormon testosteron pada sel Leydig dan proses ovulasi sel ovum.
  • 47. -LOBUS INTERMEDIA 1. MSH (Melanotropin Stimulating Hormone) atau INTERMEDIN: Hormon ini berfungsi : -Memacu pembentukan pigmen melanin kulit. -Mengatur penyebaran pigmen melanin -LOBUS POSTERIOR/NEUROHIPOPHYISIS 1. OKSITOSIN/OXYTOCIN : Hormon ini berfungsi : -Merangsang kontraksi otot polos dinding uterus saat persalinan. -Merangsang kontraksi sel-sel kontraktil kelenjar susu. 2. VASOPRESIN : Hormon ini berfungsi : -Mengatur tekanan darah dengan cara menyempitkan/pembesaran pembuluh darah (Vasodilatasi). 3. ADH : Hormon ini berfungsi : -Mengatur pengeluaran urine. -Mengatur reabsorpsi.
  • 48. 3. kelenjar THYROID Kelenjar ini merupakan kelenjar yang kaya akan pembuluh darah dan merupakan sepasang kelenjar yang terletak berdampingan di sekitar leher. Macam hormon yang dihasilkan : 1. Hormon Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3) Hormon ini berfungsi : 1. Mengatur metabolisme karbohidrat. 2. Memengaruhi perkembangan mental. 3. Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi sel. 4. Memengaruhi kegiatan sistem saraf. 2. Hormon Calsitonin. Hormon ini berfungsi : 1. Menurunkan kadar Ca (Calsium) darah. 2. Mengatur absorpsi Calcium oleh tulang.
  • 49. 4. kelenjar PARATHYROID Kelenjar ini merupakan kelenjar yang menempel pada kelenjar Thyroid. Setiap kelenjar Thyroid mempunyai sepasang kelenjar Parathyroid, sehingga semuanya berjumlah 4 buah kelenjar parathyroid. Hormon yang dihasilkan Hormon PTH (Parathormon). Berfungsi : a. Mengatur metabolisme Ca 2+ (Calcium) dan PO4 3+ (phosphat). b. Mengendalikan pembentukan tulang.
  • 50. 5. Kelenjar THYMUS -Merupakan penimbunan dari hormon somatotrof dalam tubuh. -Hormon ini dihasilkan selama masa pertumbuhan sampai dengan masa pubertas, setelah melewati mas pubertas, secara perlahan hormon ini akan berkurang sedikit demi sedikit. -Hormon ini berfungsi : 1. Mengatur proses pertumbuhan. 2. Kekebalan tubuh/imunitas setelah kelahiran.
  • 51. 6. Kelenjar ADRENAL/SUPRARENALIS -BAGIAN KORTEX 1. Hormon Cortison atau antiadison -Berfungsi sebagai anti peradangan dan membantu pembentukan formasi karbohidrat. 2. Hormon Glukokortikoid -Berfungsi : merangsang kenaikan jumlah kadar gula darah. 3. Hormon Cortisol -Berfungsi : a. Memacu metabolisme karbohidrat. b. Meningkatkan respon imunitas tubuh. 4. Hormon Aldosterone -Berfungsi : a. Mengatur keseimbangan mineral dan air dalam ren. b. Membuang kelebihan Kalium.
  • 52. 5. Hormon Corticosterone -Berfungsi : a. Mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lipid. b. Meningkatkan respon imunitas tubuh. 6. Hormon Mineralokortikoid -Berfungsi : a. Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh. b. Merangsang reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam tubulus ginjal.
  • 53. -BAGIAN MEDULLA 1. Hormon Adrenalin/Epinefrin -Hormon ini secara umum berfungsi : a. Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh. b. memicu reaksi terhadap efek lingkungan, seperti suara yang tinggi, intensitas cahaya dll. 2. Hormon Androgen -Berfungsi : Menentukan sifat kelamin sekunder pada pria dan wanita.
  • 54. 7. Kelenjar VENTRICULUS -Dihasilkan Hormon Gastrin -Hormon ini berfungsi : a. Memacu pengeluaran sekret/getah lambung. b. Membantu dalam proses pencernaan. 8. Kelenjar USUS 1. Hormon Sekretin -Berfungsi memacu sekresi getah usus dan pankreas. 2. Hormon Kolesistokinin -Berfungsi memacu sekresi getah empedu dan pankreas.
  • 55. 9. Kelenjar LANGERHANS/PANKREAS 1. Hormon Insulin -Bersifat antagonis dengan hormon adrenalin. -Hormon ini berfungsi : a. Mengatur kadar glukosa dalam darah. b. Membantu pengubahan glukosa menjadi glikogen dalam hepar dan otot. 2. Hormon Glukagon -Hormon ini mempunyai sifat kerja yang sinergis dengan hormon adrenalin. -Hormon ini berfungsi : a. Meningkatkan kadar gula dalam darah. b. Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam peristiwa glikolisis.
  • 56. 10. Kelenjar KELAMIN/GONAD -Menghasilkan hormon dan sel kelamin -Macamnya ada 2 sel kelamin : 1. Sel Testis -Menghasilkan Hormon Androgen, Ex : Hormon Testosteron, merupakan satu hormon yang terpenting dalam pembentukan sel spermatozoa. -Fungsi Hormon Testosteron : a. Mengatur ciri kelamin sekunder. b. Mempertahankan proses spermatogenesis. 2. Sel Ovarium -Menghasilkan 3 hormon penting dalam seorang wanita : a. Hormon Estrogen Hormon ini berfungsi untuk : memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder wanita. b. Hormon Progesteron Hormon ini berfungsi : -Mempersiapkan masa kehamilan dengan menebalkan dinding uterus. -Menjaga kelenjar susu dalam menghasilkan air susu. c. Hormon Relaksin Hormon ini berfungsi untuk membantu proses persalinan dalam kontraksi otot.