SlideShare a Scribd company logo
1 of 88
Dibawakan pada Rapat Kerja, Dinkes Provinsi
Sulbar, Hotel d”Maleo, Mamuju, 3-5 Nov, 2012
ISU TERKINI MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT
Prof. dr. Veni Hadju, Ph.D
IAKMI SULSEL
Sistematika Penyajian
• Pengantar
• Penyakit Tidak Menular (NCD)
• Gizi ibu hamil dan Baduta (1000 hari)
• Penyakit Infeksi dan tantangannya
• Perilaku masyarakat
• Penutup
ADANYA GAP DALAM SDH (TINGKAT PENDIDIKAN, PENDAPATAN,
GENDER, KESULITAN MEDAN GEOGRAFIS, TERSEDIANYA AIR BERSIH,
KEBERSIHAN & KESEHATAN LINGKUNGAN) DAN PELAKSANAAN SISTEM
KESEHATAN
0.0
25.0
50.0
75.0
100.0
dki
kepri
babel
kaltimor
bali
Riau
banten
sulut
kalten
kalsel
jawbar
Jambi
dij
sumbar
NAD
sumut
malut
westpapua
Papua
kalbar
sumsel
maluku
beng
jawteng
jawtim
sulsel
sulteng
lamp
ntb
sultra
gorontolo
sulbar
ntt
National Average
Poverty by Province
Percent of population in quintile 1 and 2 Susenas 2007
DHS-1
DHS-2
Non DHS
DISPARITAS STATUS KESEHATAN DAN GIZI
MENURUT PROPINSI, 2007
Indikator Rata-rata
Nasional
Terendah Tertinggi Sumber
data
AKB 34 DIY (19);
Jateng (28)
NTB (72);
Sulbar (74)
SDKI 2007
AKI 228 SDKI 2007
TFR 2,6 DIY (1,8) NTT (4,2) SDKI 2007
Gizi
Kurang
18,4 DIY (10,9) NTT (33,6) Riskesdas
2007
5
Pola penyebab kematian pada
semua Umur (Riskesdas 2007)
No Penyebab Kematian
(n=4014)
%
1 Stroke 15.4
2 Tuberculosis 7.5
3 Hypertensive diseases 6.8
4 Cedera 6.5
5 Perinatal condition 6.0
6 Diabetes Mellitus 5.7
7 Neoplasm malignant 5.7
8 Diseases of the liver 5.1
9 Ischaemic heart diseases 5.1
10 Chronic lower respiratory diseases 5.1
Proporsi penyebab kematian kelompok umur 0-6
hari dan 7-28 hari
No 0-6 hari (n=142) % 7-28 hari (n=39) %
1 Respiratory disorders 35.9 Sepsis neonatorum 20.5
2 Premature 32.4 Congenital malformations 18.1
3 Sepsis of newborn 12.0 Pneumonia 15.4
4 Hypothermia of newborn 6.3 Respiratory Distress
Syndrome
12.8
5 Haemorrhagic disorders and
neonatal jaundice
5.6 Premature 12.8
6 Postmature 2.8 Neonatal jaundice 2.6
7 Congenital malformation 1.4 Birth trauma 2.6
8 Tetanus 2.6
9 Nutritional deficiency 2.6
Proporsi penyebab kematian pada
umur 29 hari-4 tahun
No 29 hari-11 bulan (n=173) % 1-4 tahun (n=103) %
1 Diarrhoea 31.4 Diarrhoea 25.2
2 Pneumonia 23.8 Pneumonia 15.5
3 Meningitis/encephalitis 9.3 Symptoms and signs, NEC 10.7
4 Diseases of the digestive
system
6.4 Meningitis/encephalitis 8.8
5 Congenital malformation of the
heart and hydrocephalus
5.8 Dengue haemorrhagic fever 6.8
6 Sepsis 4.1 Measles 5.8
7 Tetanus 2.9 Drowning 4.9
8 Malnutrition 2.3 Tuberculosis 3.9
9 Tuberculosis 1.2 Malaria 2.9
Proporsi penyebab kematian pada
umur 5 tahun ke atas menurut tipe daerah
No Perkotaan (n=1515) % Perdesaan (n=1966) %
1 Stroke 19.4 Stroke 16.1
2 Diabetes mellitus 9.7 Tuberculosis 9.1
3 Hypertensive diseases 7.5 Hypertensive diseases 8.3
4 Tuberculosis 7.3 Chronic lower respiratory
diseases
7.1
5 Ischaemic heart diseases 6.5 Malignant neoplasm 6.6
6 Malignant neoplasm 5.8 Diseases of the liver 6.0
7 Diseases of the liver 5.5 Ischaemic heart disease 5.6
8 Symptoms and signs,
NEC
5.3 Symptoms and signs, NEC 5.4
9 Other heart diseases 5.1 Other heart diseases 4.7
10 Chronic lower respiratory 4.7 Diabetes mellitus 4.4
No Laki-Laki (n=1960) % Perempuan (n=1522) %
1 Stroke 17.4 Stroke 17.7
2 Tuberculosis 9.5 Hypertensive diseases 9.5
3 Hypertensive diseases 6.8 Carcinoma malignant 8.7
4 Ischaemic heart diseases 6.8 Diabetes mellitus 8.0
5 Chronic lower respiratory
diseases
6.7 Tuberculosis 6.9
6 Diseases of the liver 6.6 Chronic lower
respiratory diseases
5.7
7 Diabetes mellitus 5.6 Ischaemic heart
diseases
5.1
8 Other heart diseases 4.9 Others heart diseases 4.9
9 Carcinoma malignant 4.8 Diseases of the liver 4.7
Proporsi penyebab kematian pada umur 5
tahun ke atas berdasakan jenis kelamin
Peringkat Penyebab Kematian PM Dan PTM
Pada Semua Umur
No Penyakit menular
(n=1080)
% Penyakit tidak menular
(n=2285)
%
1 Tuberculosis 27.8 Stroke 26.9
2 Diseases of the liver 19.1 Hypertensive diseases 12.3
3 Pneumonia 14.4 Diabetes mellitus 10.2
4 Diarrhoea 13.2 Carcinoma malignant 10.2
5 Typhoid 6.0 Ischaemic heart diseases 9.3
6 Malaria 4.0 Chronic lower respiratory
diseases 9.2
7 Meningitis/Encefalitis 3.0 Other heart diseases 7.5
8 Dengue haemorrhagic
fever
2.1 Gastric and duodenal ulcer 3.4
9 Tetanus 1.9 Congenital malformation 1.0
10 Septicaemia 1.2 Malnutrition 0.4
PENYAKIT TIDAK
MENULAR
Hipertensi
31.7%
Tidak
68,3 %
Terdiagnosis/Minum Obat
23,9%
Tidak
76,1%
Hipertensi: Prevalensi & Cakupan
Cakupan: Proporsi kasus terdiagnosis atau minum obat
8.7%
33.0%31.9%31.6%30.9%30.5%
8.0%
7.4%6.7% 7.0%
0.0%
5.0%
10.0%
15.0%
20.0%
25.0%
30.0%
35.0%
Kuintil1 Kuintil2 Kuintil3 Kuintil4 Kuintil5
Prevalensi Didiagnosa Nakes
Hipertensi:Ekonomi & Cakupan Nakes
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
80,0
15-17
tahun
18-24
tahun
25-34
tahun
35-44
tahun
45-54
tahun
55-64
tahun
65-74
tahun
75+ tahun
Laki-laki Perempuan Total
%
Hipertensi: Prevalensi & Umur
Hipertensi: Prevalensi & Pekerjaan
Hipertensi: Prevalensi & Tipe Daerah
Hipertensi: Prevalensi Provinsi
Prevalensi DIABETES dan
TGT(Prediabetes)
84.1%
10.2%
5.7%
Tdk DM TGT DM
Sudah Terdiagnos
(1.5%)
Belum terdiagnos
(4.2%)
TGT: Provinsi
DM & TGT: Umur
5.3
19.4
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0 15-20
25.1-30
35.1-40
45.1-50
55.1-60
65.1-70
persen umur TGT TDM
DM & TGT: Kuintil
0
5
10
15
20
Kuintil 5 Kuintil 1
7.1
4.1
10.5
8.8
TGT
DM
p < 0,0001
FAKTOR RISIKO PTM Utama
Masalah
Mendasar
Pol, Ek, Sos,
Budaya
Lingk, SDA
Faktor Risiko
Yang Dapat Diubah
Faktor Risiko
Antara
PTM
Utama
Globalisasi
Urbanisasi
Aging
Diet Tidak
Seimbang
Aktifitas Fisik
Merokok
Faktor Risiko
Yang Tidak Dapat
Diubah
Umur
Genetik
HIPERTENSI
Hiperglikemia
Dislipidemia
Obesitas
Peny. Jantung
Stroke
Kanker
Peny. Sal. Napas
Kronik
Diab. Melitus
Sumber: WHO of Chronic Diseases
16/07/2013 24
Aktifitas yang kurang
Gaya Hidup
 Pengaruh
ibadah dalam
kesehatan
fisik, mental, sp
ritual, dan
sosial.
GIZI IBU HAMIL DAN
BADUTA
Remaja dan
WUS
Stunting
Anemia
Masalah Gizi menurut Siklus Kehidupan
BALITA
Pertumbuhan lambat, Stunting
Anemia, cognitive deficits
Underweight
Stunting
Anemia
KVA
Anak Usia
sekolah
Anemia, kurang gizi
mikro lainnya
KEP
Ibu Hamil Bayi lahir
Risiko Stunting
• BBLR
34
Membangun berat
badan potensial
(rapid increase in cell
size)
Periode Kritis Pertumbuhan
Membangun tinggi
badan potensial
(rapid increase in cell
number)
Untuk Mencapai Tinggi dan Berat badan
optimal
Dibutuhkan seluruh zat gizi (makro
dan mikro) secara seimbang
Butuh gizi mikro &
protein Butuh Kalori
Konsepsi 20 mg LAHIR 2 TAHUN
Kehamilan & Pertumbuhan Janin Pertumbuhan Bayi & Anak
Pengaruh gizi dan
kesehatan ibu hamil
dan kehidupan
sembilan bulan
pertama terhadap
perjalanan dan
kesuksesan seorang
anak manusia
KONSUMSI IBU HAMIL
di Kab. Gorontalo
Trimister 1-2
(n=55)
Trimister 3 (n=65)
Konsumsi Konsumsi
Kalori
Protein
KH
Lemak
Kalesteral
SFA
MUFA
PUFA
Phytat
Fiber
1177
43
195
23
95
14.7
4.2
3.0
827
4.9
1184
40
191
27
92
17.0
4.6
3.7
852
4.6
PERBANDINGAN KONSUMSI
IBU HAMIL & RDA
33.3
16.1
97.7
7.2
18.5
Thiamin Kalsium Fosfor Besi Seng
48
70
79.4 86.7
22.2
Energi Protein Vit. A Vit. D Vit. E
Peran Mikronutrien pada Pertumbuhan dan
Perkembangan Janin
Kestabilan Genom dipengaruhi oleh
Zat Gizi Mikro, sbb :
41
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
OTAK SEJAK JANIN SAMPAI LAHIR
Berat otak bayi waktu lahir:
25% berat otak dewasa
Berat otak anak usia dua tahun:
70% berat otak orang dewasa
Berat otak anak usia lima tahun:
90% berat orang dewasa
Berat otak
orang dewasa
1.4 KG
42
PERBANDINGAN BERAT OTAK
PREVALENSI Risiko KEK LiLA
< 23,5 cm) PADA WUS
44Sumber : Susenas 1999 – 2005, Riskesdas 2007
45
Sumber : Susenas 2008
Pertolongan Persalinan Oleh
Tenaga Kesehatan Per Provinsi Tahun 2008
GIZI ANAK BALITA
GAMBARAN STATUS GIZI BALITA 2007 (RISKESDAS 2007)
48
%
kekurangan gizi
kronis (irreversible)
kekurangan gizi
akut (reversible)
Review Program Gizi 2009 , Jayapura, 27 Oktober 2009
Sebaran Prevalensi Pendek di Dunia
SCN News 37 Landscape analysis, 2009
Indonesia termasuk 3 negara penyumbang
prevalensi pendek tertinggi.
GRAFIK 1. Rata-rata Nilai Z_Score Balita 0-60 Bulan:
Gabungan Anak Laki-laki dan Perempuan (Riskesdas 2007)
GAMBARAN PERTUMBUHAN BALITA
MENURUT STATUS GIZI (RISKESDAS 2007)
50Review Program Gizi 2009 , Jayapura, 27 Oktober 2009
Prevalensi Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk
Menurut Indikator BB/U Tingkat Nasional
(Hasil RISKESDAS Tahun 2007 dan 2010)
Prevalensi Balita Kekurangan Gizi Per Provinsi (2007)
52Sumber : Riskesdas, 2007
Prevalensi Balita Pendek dan Sangat Pendek
Menurut Indikator TB/U Tingkat Nasional
(Hasil RISKESDAS Tahun 2007 dan 2010)
Prevalensi balita
PENDEK2007
Improvements in U5 Nutritional Status in
China
Kraisid Tontisirin 2008, Mahidol University
0
5
10
15
20
25
30
35
1989 1991 1993 1997 2000
percent
Underweight Stunting Wasting Overweight
Source: WHO Global Database on Child Malnutrition
PENYAKIT INFEKSI
DAN
TANTANGANNYA
Prevalensi Kejadian ISPA (Diagnosis dan Gejala)
Menurut Propinsi
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
NusaTenggaraTimur
NAD
PapuaBarat
Gorontalo
Papua
Maluku
BangkaBelitung
Bengkulu
JawaTengah
Banten
SulawesiTengah
KalimantanTimur
KalimantanSelatan
NusaTenggaraBarat
SumateraBarat
KepulauanRiau
INDONESIA
MalukuUtara
JawaBarat
KalimantanTengah
SulawesiSelatan
Riau
SulawesiTenggara
Jambi
DIYogyakarta
DKIJakarta
SulawesiBarat
SumateraUtara
Bali
JawaTimur
SulawesiUtara
Lampung
KalimantanBarat
SumateraSelatan
Prevalensi Kejadian Diare (Diagnosis dan Gejala)
Menurut Propinsi
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
NAD
Gorontalo
NusaTenggaraBarat
PapuaBarat
NusaTenggaraTimur
Papua
Banten
Riau
JawaBarat
SulawesiTengah
KalimantanSelatan
SulawesiTenggara
SumateraBarat
JawaTengah
INDONESIA
SumateraUtara
Jambi
Bengkulu
DKIJakarta
SulawesiSelatan
JawaTimur
SulawesiBarat
KalimantanTengah
Bali
KalimantanTimur
SumateraSelatan
KepulauanRiau
KalimantanBarat
SulawesiUtara
BangkaBelitung
Lampung
Maluku
MalukuUtara
DIYogyakarta
Persentase Balita umur 12 – 23 Bulan
Menurut Kelengkapan Imunisasi
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
Bali
DIYogyakarta
JawaTengah
KalimantanTimur
KepulauanRiau
SulawesiUtara
KalimantanSelatan
MalukuUtara
BangkaBelitung
Lampung
Bengkulu
SulawesiTengah
KalimantanTengah
Riau
SumateraSelatan
JawaTimur
INDONESIA
Jambi
SumateraBarat
DKIJakarta
SulawesiTenggara
KalimantanBarat
SulawesiSelatan
NusaTenggaraTimur
JawaBarat
Maluku
Gorontalo
NusaTenggaraBarat
PapuaBarat
NAD
Papua
SumateraUtara
Banten
SulawesiBarat
Lengkap Tidak Lengkap Tidak Sama Sekali
Persentase Rumah Tangga yang Memenuhi Kriteria Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Baik
0
10
20
30
40
50
60
70
DIYogyakarta
Bali
KalimantanTimur
BangkaBelitung
JawaTengah
SulawesiUtara
JawaTimur
SulawesiSelatan
DKIJakarta
SumateraUtara
KalimantanSelatan
INDONESIA
KalimantanBarat
JawaBarat
SumateraSelatan
Banten
SulawesiTengah
NAD
NusaTenggaraBarat
Maluku
Jambi
SulawesiTenggara
KalimantanTengah
PapuaBarat
Bengkulu
KepulauanRiau
Lampung
MalukuUtara
SulawesiBarat
SumateraBarat
Riau
Gorontalo
NusaTenggaraTimur
Papua
Persentase Rumah Tangga yang memiliki Akses Terhadap
Air Bersih yang baik *) Menurut Propinsi
*) 20 ltr/org/hari (Riskesdas, 2007), dari sumber terlindung, dan sarananya dalam radius 1 km
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
DIYogyakarta
JawaTengah
JawaTimur
NusaTenggaraBarat
KalimantanTimur
Bali
Banten
SulawesiUtara
DKIJakarta
SumateraUtara
Maluku
SulawesiSelatan
SumateraSelatan
KalimantanSelatan
MalukuUtara
INDONESIA
SulawesiTengah
JawaBarat
BangkaBelitung
KalimantanBarat
Jambi
PapuaBarat
KalimantanTengah
SulawesiTenggara
NAD
Lampung
NusaTenggaraTimur
SumateraBarat
Gorontalo
Bengkulu
SulawesiBarat
KepulauanRiau
Riau
Papua
Persentase Rumah Tangga Yang Tidak Memiliki /
Menggunakan Jamban (Sendiri, Bersama, Umum)
0
10
20
30
40
50
60
NusaTenggaraBarat
SulawesiBarat
SulawesiTengah
Gorontalo
Maluku
MalukuUtara
Papua
Banten
BangkaBelitung
NAD
KalimantanBarat
SumateraBarat
SulawesiTenggara
Bengkulu
PapuaBarat
SulawesiSelatan
KalimantanTengah
JawaTimur
NusaTenggaraTimur
JawaTengah
INDONESIA
Jambi
Lampung
Bali
SumateraSelatan
KalimantanSelatan
SumateraUtara
JawaBarat
SulawesiUtara
Riau
KalimantanTimur
DIYogyakarta
KepulauanRiau
DKIJakarta
Prevalensi Malaria di Sulawesi Barat dan
Indonesia, Riskesdas Sulbar 2007
0
1
2
3
4
5
6
Majene Polewali
mandar
Mamasa Mamuju Mamuju Utara Sulbar Indonesia
0.6
0.8 0.7
3.5
5.8
2.02
2.9
n %
Status malaria
Ya
Tidak
43
157
21,5
78,5
Jenis Malaria
Falciparum
Tertiana
5
38
11,6
88,4
Status malaria siswa SD berdasarkan
hasil pemeriksaan laboratorium
Status Kecacingan n %
Menderita kecacingan
(n=180)
78 43,3
Jenis cacing
Ascaris 27 15,0
Trichuris 62 34,4
Ancylostoma 13 7,2
Hymenolepis diminuta 7 3,9
Status Kecacingan siswa SD di
Mamuju Utara
Mean Hb (g/l) Mean
difference
p
Ya Tidak
Menderita
malaria
11,4 11,8
-0,4
(-1,1–0,3)
0,717
Status
kecacingan
11,6 12,0
-0,4
(-1,1–0,3)
0,549
Uji t status malaria dengan kejadian
anemia siswa SD di Mamuju Utara
N %
Status malaria
Ya
Tidak
43
157
21,5
78,5
Jenis Malaria
Falciparum
Tertiana
9
34
20,9
79,1
Status Malaria Remaja Putri berdasarkan
hasil pemeriksaan laboratorium
Status Kecacingan n %
Menderita kecacingan
(n=123)
35 28,5
Jenis cacing
Ascaris 8 6,5
Trichuris 29 23,6
Ancylostoma 3 2,4
Hymenolepis diminuta 4 3,3
Status kecacingan remaja putri di Kabupaten
Mamuju Utara
Angka Penemuan Kasus Baru TB Paru BTA Positif Per
Provinsi, Tahun 2009
43,9
65,5
48,3
32,3
33,4
60,5
44,8
52,2
59,4
40,3
76,8
69,8
70
47,6
51,6
55,6
66,7
45,4
30
39,4
29,9
84,9
66,3
35,4
38,7
42,8
51,6
33,3
33,3
71,6
34,6
52,3
41
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
NAD
SUMUT
SUMBAR
RIAU
KEPRI
JAMBI
SUMSEL
BABEL
BENGKULU
LAMPUNG
BANTEN
DKI
JABAR
JATENG
DI YOGYA
JATIM
BALI
KALBAR
KALTENG
KALSEL
KALTIM
SULUT
GORONTALO
SULTENG
SELSEL
SULBAR
SULTRA
NTB
NTT
MALUKU
MALUT
PAPUA
IRJABAR
Sumber : Profil TB Kemenkes, 2009
70
Keterangan:
Dibawah target (< 70)
Diatas target (> 70)
W
PERILAKU
KESEHATAN
MASYARAKAT
81.4
69.8
69.2
68.3
68.2
61.5
56.4
51.1
46.7
40.3
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0
Indonesia
Timor-Leste
Maldives
Sri Lanka
Thailand
Nepal
Bhutan
Myanmar
Bangladesh
India
Percentage
Source: Global Youth Tobacco Surveys, 2001-2006
Percentage of students 13-15 years exposed to Second-hand
tobacco smoke in public places, WHO SEAR Countries
Blow up Issue Narkoba
Blow up issue Narkoba ,
menjadikan issue rokok
menjadi terlihat kecil dan
sepele.
Remaja sebagai target
Regenerasi.
Loyalitas.
Durasi.
Risiko perokok : Tidak merokok
= Risiko Kanker Paru 13,6 X
Carcinogenic Substances
Rambut bau tidak
sedap
Efek thp otak dan
kejiwaan
Stroke
Mata berair
Kebutaan
Iritasi hidung
Kanker paru
P. paru obstruktif
kronik (PPOK)
Asma
Penyumbatan
pembuluh arteri
Serangan jantung
Angina
Berat bayi rendah
Keguguran spontan
Lahir mati
Komplikasi saat
melahirkan
Efek Kesehatan Perokok Pasif
(Dewasa)
Efek Kesehatan Perokok Pasif
(Anak-anak)
Rambut bau tidak
sedap
Berhubungan
dg tumor otak
Jangka panjang
thp kejiwaan
Mata berair
Kebutaan
Otitis media
kronik
Pneumonia
Asma induksi dan
eksaserbasi
Gjl sal. pernafasan
kronik
Penurunan fungsi
paru
Menurunnya penye-
rapan oksigen
Meningkatnya penye-
rapan nikotin
Berhubungan
dg limfoma
Efek Kesehatan Perokok Pasif (SHS)
Sumber : Makay J & Eriksen T. Tobacco Atlas, WHO. 2002
Tobacco use is
the leading
preventable cause of death
in the world
W
PENUTUP
Rencana program gizi 2009 82
tidak tamat
pendidikan primer
Kesakitan dan
kematian anak me 
diskriminasi
gender, ketidak
berdayaan
perempuan
Gangguan kesehatan
dan kematian ibu me 
Risiko
AIDS, malaria
TBC me 
Kemampuan
mengakses pasar &
sumberdaya Penggunaan
sumberdaya alam tdk
berkesinambungan
Kemiskinan &
kelaparan menyebabkan
kekurangan gizi dan...
Seluruh MDGs terkait dengan kesehatan
2. Mencapai
pendidikan dasar
yang menyeluruh
3. Meningkatkan
kesetaraan gender
dan pemberdayaan
perempuan
1. Eradikasi masyarakat
sangat miskin dan
kelaparan
4. Menurunkan angka
kematian anak
5. Meningkatkan
kesehatan ibu
6. Menanggulangi
HIV/AIDS, malaria &
penyakit infeksi lainnya
7. Menjamin keberlang-
sungan lingkungan
8. Mengembangkan
kerjasama global
untuk
pembangunan
UU Kesehatan
Nomor 36 Tahun 2009
Pasal 142
• Upaya perbaikan gizi dilakukan pada seluruh siklus
kehidupan sejak dalam kandungan sampai dengan
lanjut usia dengan prioritas kepada kelompok rawan
yaitu bayi dan balita, remaja perempuan, dan Ibu hamil
dan menyusui
• Pemerintah bertanggung jawab menetapkan standar
angka kecukupan gizi, standar pelayanan gizi, dan
standar tenaga gizi pada berbagai tingkat pelayanan
• Pemerintah bertanggung jawab atas pemenuhan
kecukupan gizi pada keluarga miskin dan dalam situasi
darurat
• Pemerintah bertanggung jawab terhadap pendidikan
dan informasi yang benar tentang gizi kepada
masyarakat
UU Kesehatan
Nomor 36 Tahun 2009
Pasal 143
• Pemerintah bertanggung jawab
meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat akan
pentingnya gizi dan pengaruhnya
terhadap peningkatan status gizi.
87
Sekian
dan
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docxmetodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docxSissi Syifa Meidia
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...Rini Wahyuni
 
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat Global
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat GlobalKelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat Global
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat GlobalSafira Sahida
 
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...Rini Wahyuni
 
Penyakit NCD Di Malaysia
Penyakit NCD Di Malaysia Penyakit NCD Di Malaysia
Penyakit NCD Di Malaysia HCY 7102
 
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDSFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDSYakup, Jecko Tamaka
 
Peta penyakit
Peta penyakitPeta penyakit
Peta penyakitAbiUmi31
 
Naskah publikasi
Naskah publikasiNaskah publikasi
Naskah publikasiDewi Afifi
 
Teknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasTeknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasBambang Narmada
 

What's hot (13)

Jurnal elyasari
Jurnal elyasariJurnal elyasari
Jurnal elyasari
 
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docxmetodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
metodologi penelitian kuantitatif kesehatan .docx
 
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Diabetes M...
 
Dbd 2017
Dbd 2017Dbd 2017
Dbd 2017
 
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat Global
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat GlobalKelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat Global
Kelompok 4 Diabetes Melitus_Kajian Startegis Kesehatan Masyarakat Global
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...
Slide Penyajian Data Sistem Informasi Kesehatan tentang Jumlah Penderita Peny...
 
Kti ida bagus
Kti ida bagusKti ida bagus
Kti ida bagus
 
Penyakit NCD Di Malaysia
Penyakit NCD Di Malaysia Penyakit NCD Di Malaysia
Penyakit NCD Di Malaysia
 
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDSFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS
 
Peta penyakit
Peta penyakitPeta penyakit
Peta penyakit
 
Naskah publikasi
Naskah publikasiNaskah publikasi
Naskah publikasi
 
Teknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenasTeknokratik rpjmn-bappenas
Teknokratik rpjmn-bappenas
 

Viewers also liked

Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIVKampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIVjselv
 
hak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negarahak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negaraMahad Alzaytun
 
5 direktorat ibu kemenkes ri
5 direktorat ibu kemenkes ri5 direktorat ibu kemenkes ri
5 direktorat ibu kemenkes riMuh Saleh
 
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas, Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas,  Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas,  Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas, Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...Rizal Setiawan
 
Surveilans TBC
Surveilans TBC Surveilans TBC
Surveilans TBC Riri Santu
 
2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negaraMardiah Ahmad
 

Viewers also liked (9)

Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIVKampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
Kampanye dan mobilisasi Konseling dan Test HIV
 
Kelompok 15 ppt farmasi
Kelompok 15 ppt farmasiKelompok 15 ppt farmasi
Kelompok 15 ppt farmasi
 
hak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negarahak dan kewajiban warga negara
hak dan kewajiban warga negara
 
5 direktorat ibu kemenkes ri
5 direktorat ibu kemenkes ri5 direktorat ibu kemenkes ri
5 direktorat ibu kemenkes ri
 
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas, Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas,  Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas,  Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
Presentasi pkn kelompok 3, Stie Perbanas, Rizal Setiawan, 2015210412, hak da...
 
Konsep Surveilans
Konsep SurveilansKonsep Surveilans
Konsep Surveilans
 
Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan
 
Surveilans TBC
Surveilans TBC Surveilans TBC
Surveilans TBC
 
2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara
 

Similar to ISU KESEHATAN

2. Direktur Taklemas Seminar APKESMI.pdf
2. Direktur Taklemas Seminar APKESMI.pdf2. Direktur Taklemas Seminar APKESMI.pdf
2. Direktur Taklemas Seminar APKESMI.pdfAnonymousSQNcItqXQn
 
Integrasi Layanan Primer di Puskesmas, Pustu, dan Posyandu
Integrasi Layanan Primer di Puskesmas, Pustu, dan PosyanduIntegrasi Layanan Primer di Puskesmas, Pustu, dan Posyandu
Integrasi Layanan Primer di Puskesmas, Pustu, dan Posyanduikaerniaw04
 
Integrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptxIntegrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptxPromkesKotsmi
 
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptxKebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptxGekSintaManuaba
 
materi pd3i provinsi.pdf
materi pd3i provinsi.pdfmateri pd3i provinsi.pdf
materi pd3i provinsi.pdfMeridaLarissa1
 
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdfV2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdfAdityaRakhmandanu2
 
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxMI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxEarlyOktaPratama
 
Barah Usus Besar by Dr. Fitjerald Henry.ppt
Barah Usus Besar by Dr. Fitjerald Henry.pptBarah Usus Besar by Dr. Fitjerald Henry.ppt
Barah Usus Besar by Dr. Fitjerald Henry.pptKMPhang2
 
Lupus eritematosus
Lupus eritematosusLupus eritematosus
Lupus eritematosussimonkleden
 
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptxNilaWahyuningsih2
 
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.pptPenanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.pptEmiIrmawati
 
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.pptPenanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.pptAriefSyarifudin9
 
Gizi Kesehatan Masyarakat.pptx
Gizi Kesehatan Masyarakat.pptxGizi Kesehatan Masyarakat.pptx
Gizi Kesehatan Masyarakat.pptxssuser033ede
 
Monev Deteksi dini.ppt
Monev Deteksi dini.pptMonev Deteksi dini.ppt
Monev Deteksi dini.pptVaniaGirsang1
 
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptxkebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptxAqnaAkhila
 
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...EarlyOktaPratama
 

Similar to ISU KESEHATAN (20)

2. Direktur Taklemas Seminar APKESMI.pdf
2. Direktur Taklemas Seminar APKESMI.pdf2. Direktur Taklemas Seminar APKESMI.pdf
2. Direktur Taklemas Seminar APKESMI.pdf
 
Integrasi Layanan Primer di Puskesmas, Pustu, dan Posyandu
Integrasi Layanan Primer di Puskesmas, Pustu, dan PosyanduIntegrasi Layanan Primer di Puskesmas, Pustu, dan Posyandu
Integrasi Layanan Primer di Puskesmas, Pustu, dan Posyandu
 
Integrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptxIntegrasi Layanan Primer.pptx
Integrasi Layanan Primer.pptx
 
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptxKebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
 
Stunting Meldy.pptx
Stunting Meldy.pptxStunting Meldy.pptx
Stunting Meldy.pptx
 
materi pd3i provinsi.pdf
materi pd3i provinsi.pdfmateri pd3i provinsi.pdf
materi pd3i provinsi.pdf
 
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdfV2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
V2_Solo-Peran Posbindu dalam PTM_13102023.pdf
 
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptxMI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
MI 3.29-30 agustus Kebijakan ILP_ Workshop PTM.pptx
 
Barah Usus Besar by Dr. Fitjerald Henry.ppt
Barah Usus Besar by Dr. Fitjerald Henry.pptBarah Usus Besar by Dr. Fitjerald Henry.ppt
Barah Usus Besar by Dr. Fitjerald Henry.ppt
 
Lupus eritematosus
Lupus eritematosusLupus eritematosus
Lupus eritematosus
 
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
360539448-MATERI-PELATIHAN-KADER-LANSIA-pptx.pptx
 
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.pptPenanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
 
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.pptPenanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
Penanggulangan_Anemia_Gizi_Besi_pada_Rematri_edit.ppt
 
Peran anti C1q pada penderita SLE
Peran anti C1q pada penderita SLEPeran anti C1q pada penderita SLE
Peran anti C1q pada penderita SLE
 
Gizi Kesehatan Masyarakat.pptx
Gizi Kesehatan Masyarakat.pptxGizi Kesehatan Masyarakat.pptx
Gizi Kesehatan Masyarakat.pptx
 
Monev Deteksi dini.ppt
Monev Deteksi dini.pptMonev Deteksi dini.ppt
Monev Deteksi dini.ppt
 
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptxkebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
kebijakan kanker Salvi LP LS.pptx
 
LATAR BELAKANG.pptx
LATAR BELAKANG.pptxLATAR BELAKANG.pptx
LATAR BELAKANG.pptx
 
Presentasi germas
Presentasi germasPresentasi germas
Presentasi germas
 
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...
MI 1.29-30 agustus 2022 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian PTM bagi Usia P...
 

More from Muh Saleh

Buku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerjaBuku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerjaMuh Saleh
 
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdfRKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdfMuh Saleh
 
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026Muh Saleh
 
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptxEvaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptxMuh Saleh
 
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019Muh Saleh
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Muh Saleh
 
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025Muh Saleh
 
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdfLKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdfMuh Saleh
 
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...Muh Saleh
 
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdfPermenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdfMuh Saleh
 
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdfCetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdfMuh Saleh
 
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfTransformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfMuh Saleh
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfMuh Saleh
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...Muh Saleh
 
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...Muh Saleh
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Muh Saleh
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaMuh Saleh
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Muh Saleh
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali MandarIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali MandarMuh Saleh
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju TengahIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju TengahMuh Saleh
 

More from Muh Saleh (20)

Buku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerjaBuku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerja
 
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdfRKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
 
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
 
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptxEvaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
 
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
 
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
 
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdfLKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
 
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
 
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdfPermenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
 
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdfCetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
 
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfTransformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
 
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali MandarIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju TengahIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
 

ISU KESEHATAN

  • 1. Dibawakan pada Rapat Kerja, Dinkes Provinsi Sulbar, Hotel d”Maleo, Mamuju, 3-5 Nov, 2012 ISU TERKINI MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT Prof. dr. Veni Hadju, Ph.D IAKMI SULSEL
  • 2. Sistematika Penyajian • Pengantar • Penyakit Tidak Menular (NCD) • Gizi ibu hamil dan Baduta (1000 hari) • Penyakit Infeksi dan tantangannya • Perilaku masyarakat • Penutup
  • 3. ADANYA GAP DALAM SDH (TINGKAT PENDIDIKAN, PENDAPATAN, GENDER, KESULITAN MEDAN GEOGRAFIS, TERSEDIANYA AIR BERSIH, KEBERSIHAN & KESEHATAN LINGKUNGAN) DAN PELAKSANAAN SISTEM KESEHATAN
  • 5. DISPARITAS STATUS KESEHATAN DAN GIZI MENURUT PROPINSI, 2007 Indikator Rata-rata Nasional Terendah Tertinggi Sumber data AKB 34 DIY (19); Jateng (28) NTB (72); Sulbar (74) SDKI 2007 AKI 228 SDKI 2007 TFR 2,6 DIY (1,8) NTT (4,2) SDKI 2007 Gizi Kurang 18,4 DIY (10,9) NTT (33,6) Riskesdas 2007 5
  • 6. Pola penyebab kematian pada semua Umur (Riskesdas 2007) No Penyebab Kematian (n=4014) % 1 Stroke 15.4 2 Tuberculosis 7.5 3 Hypertensive diseases 6.8 4 Cedera 6.5 5 Perinatal condition 6.0 6 Diabetes Mellitus 5.7 7 Neoplasm malignant 5.7 8 Diseases of the liver 5.1 9 Ischaemic heart diseases 5.1 10 Chronic lower respiratory diseases 5.1
  • 7. Proporsi penyebab kematian kelompok umur 0-6 hari dan 7-28 hari No 0-6 hari (n=142) % 7-28 hari (n=39) % 1 Respiratory disorders 35.9 Sepsis neonatorum 20.5 2 Premature 32.4 Congenital malformations 18.1 3 Sepsis of newborn 12.0 Pneumonia 15.4 4 Hypothermia of newborn 6.3 Respiratory Distress Syndrome 12.8 5 Haemorrhagic disorders and neonatal jaundice 5.6 Premature 12.8 6 Postmature 2.8 Neonatal jaundice 2.6 7 Congenital malformation 1.4 Birth trauma 2.6 8 Tetanus 2.6 9 Nutritional deficiency 2.6
  • 8. Proporsi penyebab kematian pada umur 29 hari-4 tahun No 29 hari-11 bulan (n=173) % 1-4 tahun (n=103) % 1 Diarrhoea 31.4 Diarrhoea 25.2 2 Pneumonia 23.8 Pneumonia 15.5 3 Meningitis/encephalitis 9.3 Symptoms and signs, NEC 10.7 4 Diseases of the digestive system 6.4 Meningitis/encephalitis 8.8 5 Congenital malformation of the heart and hydrocephalus 5.8 Dengue haemorrhagic fever 6.8 6 Sepsis 4.1 Measles 5.8 7 Tetanus 2.9 Drowning 4.9 8 Malnutrition 2.3 Tuberculosis 3.9 9 Tuberculosis 1.2 Malaria 2.9
  • 9. Proporsi penyebab kematian pada umur 5 tahun ke atas menurut tipe daerah No Perkotaan (n=1515) % Perdesaan (n=1966) % 1 Stroke 19.4 Stroke 16.1 2 Diabetes mellitus 9.7 Tuberculosis 9.1 3 Hypertensive diseases 7.5 Hypertensive diseases 8.3 4 Tuberculosis 7.3 Chronic lower respiratory diseases 7.1 5 Ischaemic heart diseases 6.5 Malignant neoplasm 6.6 6 Malignant neoplasm 5.8 Diseases of the liver 6.0 7 Diseases of the liver 5.5 Ischaemic heart disease 5.6 8 Symptoms and signs, NEC 5.3 Symptoms and signs, NEC 5.4 9 Other heart diseases 5.1 Other heart diseases 4.7 10 Chronic lower respiratory 4.7 Diabetes mellitus 4.4
  • 10. No Laki-Laki (n=1960) % Perempuan (n=1522) % 1 Stroke 17.4 Stroke 17.7 2 Tuberculosis 9.5 Hypertensive diseases 9.5 3 Hypertensive diseases 6.8 Carcinoma malignant 8.7 4 Ischaemic heart diseases 6.8 Diabetes mellitus 8.0 5 Chronic lower respiratory diseases 6.7 Tuberculosis 6.9 6 Diseases of the liver 6.6 Chronic lower respiratory diseases 5.7 7 Diabetes mellitus 5.6 Ischaemic heart diseases 5.1 8 Other heart diseases 4.9 Others heart diseases 4.9 9 Carcinoma malignant 4.8 Diseases of the liver 4.7 Proporsi penyebab kematian pada umur 5 tahun ke atas berdasakan jenis kelamin
  • 11. Peringkat Penyebab Kematian PM Dan PTM Pada Semua Umur No Penyakit menular (n=1080) % Penyakit tidak menular (n=2285) % 1 Tuberculosis 27.8 Stroke 26.9 2 Diseases of the liver 19.1 Hypertensive diseases 12.3 3 Pneumonia 14.4 Diabetes mellitus 10.2 4 Diarrhoea 13.2 Carcinoma malignant 10.2 5 Typhoid 6.0 Ischaemic heart diseases 9.3 6 Malaria 4.0 Chronic lower respiratory diseases 9.2 7 Meningitis/Encefalitis 3.0 Other heart diseases 7.5 8 Dengue haemorrhagic fever 2.1 Gastric and duodenal ulcer 3.4 9 Tetanus 1.9 Congenital malformation 1.0 10 Septicaemia 1.2 Malnutrition 0.4
  • 13. Hipertensi 31.7% Tidak 68,3 % Terdiagnosis/Minum Obat 23,9% Tidak 76,1% Hipertensi: Prevalensi & Cakupan Cakupan: Proporsi kasus terdiagnosis atau minum obat
  • 14. 8.7% 33.0%31.9%31.6%30.9%30.5% 8.0% 7.4%6.7% 7.0% 0.0% 5.0% 10.0% 15.0% 20.0% 25.0% 30.0% 35.0% Kuintil1 Kuintil2 Kuintil3 Kuintil4 Kuintil5 Prevalensi Didiagnosa Nakes Hipertensi:Ekonomi & Cakupan Nakes
  • 19. Prevalensi DIABETES dan TGT(Prediabetes) 84.1% 10.2% 5.7% Tdk DM TGT DM Sudah Terdiagnos (1.5%) Belum terdiagnos (4.2%)
  • 21. DM & TGT: Umur 5.3 19.4 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 15-20 25.1-30 35.1-40 45.1-50 55.1-60 65.1-70 persen umur TGT TDM
  • 22. DM & TGT: Kuintil 0 5 10 15 20 Kuintil 5 Kuintil 1 7.1 4.1 10.5 8.8 TGT DM p < 0,0001
  • 23. FAKTOR RISIKO PTM Utama Masalah Mendasar Pol, Ek, Sos, Budaya Lingk, SDA Faktor Risiko Yang Dapat Diubah Faktor Risiko Antara PTM Utama Globalisasi Urbanisasi Aging Diet Tidak Seimbang Aktifitas Fisik Merokok Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Diubah Umur Genetik HIPERTENSI Hiperglikemia Dislipidemia Obesitas Peny. Jantung Stroke Kanker Peny. Sal. Napas Kronik Diab. Melitus Sumber: WHO of Chronic Diseases
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 29.
  • 31.  Pengaruh ibadah dalam kesehatan fisik, mental, sp ritual, dan sosial.
  • 32. GIZI IBU HAMIL DAN BADUTA
  • 33. Remaja dan WUS Stunting Anemia Masalah Gizi menurut Siklus Kehidupan BALITA Pertumbuhan lambat, Stunting Anemia, cognitive deficits Underweight Stunting Anemia KVA Anak Usia sekolah Anemia, kurang gizi mikro lainnya KEP Ibu Hamil Bayi lahir Risiko Stunting • BBLR
  • 34. 34 Membangun berat badan potensial (rapid increase in cell size) Periode Kritis Pertumbuhan Membangun tinggi badan potensial (rapid increase in cell number) Untuk Mencapai Tinggi dan Berat badan optimal Dibutuhkan seluruh zat gizi (makro dan mikro) secara seimbang Butuh gizi mikro & protein Butuh Kalori Konsepsi 20 mg LAHIR 2 TAHUN Kehamilan & Pertumbuhan Janin Pertumbuhan Bayi & Anak
  • 35. Pengaruh gizi dan kesehatan ibu hamil dan kehidupan sembilan bulan pertama terhadap perjalanan dan kesuksesan seorang anak manusia
  • 36. KONSUMSI IBU HAMIL di Kab. Gorontalo Trimister 1-2 (n=55) Trimister 3 (n=65) Konsumsi Konsumsi Kalori Protein KH Lemak Kalesteral SFA MUFA PUFA Phytat Fiber 1177 43 195 23 95 14.7 4.2 3.0 827 4.9 1184 40 191 27 92 17.0 4.6 3.7 852 4.6
  • 37. PERBANDINGAN KONSUMSI IBU HAMIL & RDA 33.3 16.1 97.7 7.2 18.5 Thiamin Kalsium Fosfor Besi Seng 48 70 79.4 86.7 22.2 Energi Protein Vit. A Vit. D Vit. E
  • 38.
  • 39. Peran Mikronutrien pada Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
  • 40. Kestabilan Genom dipengaruhi oleh Zat Gizi Mikro, sbb :
  • 41. 41 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN OTAK SEJAK JANIN SAMPAI LAHIR
  • 42. Berat otak bayi waktu lahir: 25% berat otak dewasa Berat otak anak usia dua tahun: 70% berat otak orang dewasa Berat otak anak usia lima tahun: 90% berat orang dewasa Berat otak orang dewasa 1.4 KG 42 PERBANDINGAN BERAT OTAK
  • 43.
  • 44. PREVALENSI Risiko KEK LiLA < 23,5 cm) PADA WUS 44Sumber : Susenas 1999 – 2005, Riskesdas 2007
  • 45. 45
  • 46. Sumber : Susenas 2008 Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Per Provinsi Tahun 2008
  • 48. GAMBARAN STATUS GIZI BALITA 2007 (RISKESDAS 2007) 48 % kekurangan gizi kronis (irreversible) kekurangan gizi akut (reversible) Review Program Gizi 2009 , Jayapura, 27 Oktober 2009
  • 49. Sebaran Prevalensi Pendek di Dunia SCN News 37 Landscape analysis, 2009 Indonesia termasuk 3 negara penyumbang prevalensi pendek tertinggi.
  • 50. GRAFIK 1. Rata-rata Nilai Z_Score Balita 0-60 Bulan: Gabungan Anak Laki-laki dan Perempuan (Riskesdas 2007) GAMBARAN PERTUMBUHAN BALITA MENURUT STATUS GIZI (RISKESDAS 2007) 50Review Program Gizi 2009 , Jayapura, 27 Oktober 2009
  • 51. Prevalensi Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk Menurut Indikator BB/U Tingkat Nasional (Hasil RISKESDAS Tahun 2007 dan 2010)
  • 52. Prevalensi Balita Kekurangan Gizi Per Provinsi (2007) 52Sumber : Riskesdas, 2007
  • 53. Prevalensi Balita Pendek dan Sangat Pendek Menurut Indikator TB/U Tingkat Nasional (Hasil RISKESDAS Tahun 2007 dan 2010)
  • 55.
  • 56. Improvements in U5 Nutritional Status in China Kraisid Tontisirin 2008, Mahidol University 0 5 10 15 20 25 30 35 1989 1991 1993 1997 2000 percent Underweight Stunting Wasting Overweight Source: WHO Global Database on Child Malnutrition
  • 58. Prevalensi Kejadian ISPA (Diagnosis dan Gejala) Menurut Propinsi 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 NusaTenggaraTimur NAD PapuaBarat Gorontalo Papua Maluku BangkaBelitung Bengkulu JawaTengah Banten SulawesiTengah KalimantanTimur KalimantanSelatan NusaTenggaraBarat SumateraBarat KepulauanRiau INDONESIA MalukuUtara JawaBarat KalimantanTengah SulawesiSelatan Riau SulawesiTenggara Jambi DIYogyakarta DKIJakarta SulawesiBarat SumateraUtara Bali JawaTimur SulawesiUtara Lampung KalimantanBarat SumateraSelatan
  • 59. Prevalensi Kejadian Diare (Diagnosis dan Gejala) Menurut Propinsi 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 NAD Gorontalo NusaTenggaraBarat PapuaBarat NusaTenggaraTimur Papua Banten Riau JawaBarat SulawesiTengah KalimantanSelatan SulawesiTenggara SumateraBarat JawaTengah INDONESIA SumateraUtara Jambi Bengkulu DKIJakarta SulawesiSelatan JawaTimur SulawesiBarat KalimantanTengah Bali KalimantanTimur SumateraSelatan KepulauanRiau KalimantanBarat SulawesiUtara BangkaBelitung Lampung Maluku MalukuUtara DIYogyakarta
  • 60. Persentase Balita umur 12 – 23 Bulan Menurut Kelengkapan Imunisasi 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00% Bali DIYogyakarta JawaTengah KalimantanTimur KepulauanRiau SulawesiUtara KalimantanSelatan MalukuUtara BangkaBelitung Lampung Bengkulu SulawesiTengah KalimantanTengah Riau SumateraSelatan JawaTimur INDONESIA Jambi SumateraBarat DKIJakarta SulawesiTenggara KalimantanBarat SulawesiSelatan NusaTenggaraTimur JawaBarat Maluku Gorontalo NusaTenggaraBarat PapuaBarat NAD Papua SumateraUtara Banten SulawesiBarat Lengkap Tidak Lengkap Tidak Sama Sekali
  • 61. Persentase Rumah Tangga yang Memenuhi Kriteria Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Baik 0 10 20 30 40 50 60 70 DIYogyakarta Bali KalimantanTimur BangkaBelitung JawaTengah SulawesiUtara JawaTimur SulawesiSelatan DKIJakarta SumateraUtara KalimantanSelatan INDONESIA KalimantanBarat JawaBarat SumateraSelatan Banten SulawesiTengah NAD NusaTenggaraBarat Maluku Jambi SulawesiTenggara KalimantanTengah PapuaBarat Bengkulu KepulauanRiau Lampung MalukuUtara SulawesiBarat SumateraBarat Riau Gorontalo NusaTenggaraTimur Papua
  • 62. Persentase Rumah Tangga yang memiliki Akses Terhadap Air Bersih yang baik *) Menurut Propinsi *) 20 ltr/org/hari (Riskesdas, 2007), dari sumber terlindung, dan sarananya dalam radius 1 km 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 DIYogyakarta JawaTengah JawaTimur NusaTenggaraBarat KalimantanTimur Bali Banten SulawesiUtara DKIJakarta SumateraUtara Maluku SulawesiSelatan SumateraSelatan KalimantanSelatan MalukuUtara INDONESIA SulawesiTengah JawaBarat BangkaBelitung KalimantanBarat Jambi PapuaBarat KalimantanTengah SulawesiTenggara NAD Lampung NusaTenggaraTimur SumateraBarat Gorontalo Bengkulu SulawesiBarat KepulauanRiau Riau Papua
  • 63. Persentase Rumah Tangga Yang Tidak Memiliki / Menggunakan Jamban (Sendiri, Bersama, Umum) 0 10 20 30 40 50 60 NusaTenggaraBarat SulawesiBarat SulawesiTengah Gorontalo Maluku MalukuUtara Papua Banten BangkaBelitung NAD KalimantanBarat SumateraBarat SulawesiTenggara Bengkulu PapuaBarat SulawesiSelatan KalimantanTengah JawaTimur NusaTenggaraTimur JawaTengah INDONESIA Jambi Lampung Bali SumateraSelatan KalimantanSelatan SumateraUtara JawaBarat SulawesiUtara Riau KalimantanTimur DIYogyakarta KepulauanRiau DKIJakarta
  • 64. Prevalensi Malaria di Sulawesi Barat dan Indonesia, Riskesdas Sulbar 2007 0 1 2 3 4 5 6 Majene Polewali mandar Mamasa Mamuju Mamuju Utara Sulbar Indonesia 0.6 0.8 0.7 3.5 5.8 2.02 2.9
  • 65. n % Status malaria Ya Tidak 43 157 21,5 78,5 Jenis Malaria Falciparum Tertiana 5 38 11,6 88,4 Status malaria siswa SD berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium
  • 66. Status Kecacingan n % Menderita kecacingan (n=180) 78 43,3 Jenis cacing Ascaris 27 15,0 Trichuris 62 34,4 Ancylostoma 13 7,2 Hymenolepis diminuta 7 3,9 Status Kecacingan siswa SD di Mamuju Utara
  • 67. Mean Hb (g/l) Mean difference p Ya Tidak Menderita malaria 11,4 11,8 -0,4 (-1,1–0,3) 0,717 Status kecacingan 11,6 12,0 -0,4 (-1,1–0,3) 0,549 Uji t status malaria dengan kejadian anemia siswa SD di Mamuju Utara
  • 68. N % Status malaria Ya Tidak 43 157 21,5 78,5 Jenis Malaria Falciparum Tertiana 9 34 20,9 79,1 Status Malaria Remaja Putri berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium
  • 69. Status Kecacingan n % Menderita kecacingan (n=123) 35 28,5 Jenis cacing Ascaris 8 6,5 Trichuris 29 23,6 Ancylostoma 3 2,4 Hymenolepis diminuta 4 3,3 Status kecacingan remaja putri di Kabupaten Mamuju Utara
  • 70. Angka Penemuan Kasus Baru TB Paru BTA Positif Per Provinsi, Tahun 2009 43,9 65,5 48,3 32,3 33,4 60,5 44,8 52,2 59,4 40,3 76,8 69,8 70 47,6 51,6 55,6 66,7 45,4 30 39,4 29,9 84,9 66,3 35,4 38,7 42,8 51,6 33,3 33,3 71,6 34,6 52,3 41 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 NAD SUMUT SUMBAR RIAU KEPRI JAMBI SUMSEL BABEL BENGKULU LAMPUNG BANTEN DKI JABAR JATENG DI YOGYA JATIM BALI KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM SULUT GORONTALO SULTENG SELSEL SULBAR SULTRA NTB NTT MALUKU MALUT PAPUA IRJABAR Sumber : Profil TB Kemenkes, 2009 70 Keterangan: Dibawah target (< 70) Diatas target (> 70)
  • 72.
  • 73. 81.4 69.8 69.2 68.3 68.2 61.5 56.4 51.1 46.7 40.3 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 Indonesia Timor-Leste Maldives Sri Lanka Thailand Nepal Bhutan Myanmar Bangladesh India Percentage Source: Global Youth Tobacco Surveys, 2001-2006 Percentage of students 13-15 years exposed to Second-hand tobacco smoke in public places, WHO SEAR Countries
  • 74. Blow up Issue Narkoba Blow up issue Narkoba , menjadikan issue rokok menjadi terlihat kecil dan sepele.
  • 75.
  • 77.
  • 78. Risiko perokok : Tidak merokok = Risiko Kanker Paru 13,6 X Carcinogenic Substances
  • 79. Rambut bau tidak sedap Efek thp otak dan kejiwaan Stroke Mata berair Kebutaan Iritasi hidung Kanker paru P. paru obstruktif kronik (PPOK) Asma Penyumbatan pembuluh arteri Serangan jantung Angina Berat bayi rendah Keguguran spontan Lahir mati Komplikasi saat melahirkan Efek Kesehatan Perokok Pasif (Dewasa) Efek Kesehatan Perokok Pasif (Anak-anak) Rambut bau tidak sedap Berhubungan dg tumor otak Jangka panjang thp kejiwaan Mata berair Kebutaan Otitis media kronik Pneumonia Asma induksi dan eksaserbasi Gjl sal. pernafasan kronik Penurunan fungsi paru Menurunnya penye- rapan oksigen Meningkatnya penye- rapan nikotin Berhubungan dg limfoma Efek Kesehatan Perokok Pasif (SHS) Sumber : Makay J & Eriksen T. Tobacco Atlas, WHO. 2002
  • 80. Tobacco use is the leading preventable cause of death in the world
  • 82. Rencana program gizi 2009 82 tidak tamat pendidikan primer Kesakitan dan kematian anak me  diskriminasi gender, ketidak berdayaan perempuan Gangguan kesehatan dan kematian ibu me  Risiko AIDS, malaria TBC me  Kemampuan mengakses pasar & sumberdaya Penggunaan sumberdaya alam tdk berkesinambungan Kemiskinan & kelaparan menyebabkan kekurangan gizi dan...
  • 83. Seluruh MDGs terkait dengan kesehatan 2. Mencapai pendidikan dasar yang menyeluruh 3. Meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan 1. Eradikasi masyarakat sangat miskin dan kelaparan 4. Menurunkan angka kematian anak 5. Meningkatkan kesehatan ibu 6. Menanggulangi HIV/AIDS, malaria & penyakit infeksi lainnya 7. Menjamin keberlang- sungan lingkungan 8. Mengembangkan kerjasama global untuk pembangunan
  • 84. UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 142 • Upaya perbaikan gizi dilakukan pada seluruh siklus kehidupan sejak dalam kandungan sampai dengan lanjut usia dengan prioritas kepada kelompok rawan yaitu bayi dan balita, remaja perempuan, dan Ibu hamil dan menyusui • Pemerintah bertanggung jawab menetapkan standar angka kecukupan gizi, standar pelayanan gizi, dan standar tenaga gizi pada berbagai tingkat pelayanan • Pemerintah bertanggung jawab atas pemenuhan kecukupan gizi pada keluarga miskin dan dalam situasi darurat • Pemerintah bertanggung jawab terhadap pendidikan dan informasi yang benar tentang gizi kepada masyarakat
  • 85. UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 143 • Pemerintah bertanggung jawab meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan pengaruhnya terhadap peningkatan status gizi.
  • 86.
  • 87. 87