SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Laporan PraktikumGenetika –Siti Jamilah| 1
HUKUM MENDEL I
PENDAHULUAN
Ilmuwanyang pertama membuktikan
bahwa pemindahan sifat tidak selalu
meragukan tetapi dapat mempunyai pola
yang dapat diperkirakan adalah Gregor
Mendel seorang rahib. Pada tahn 1802-1884
Mendel telah berhasil meletakkan prinsip-
prinsip hereditas berdasarkan hasil
eksperimennya menggunakan tanaman ercis
(Pisum sativum).
Dalam analisanya, Mendel
menemukan bahwa pasangan alela yang
menentukan suatu sifat tertentu ternyata
dipindahkan secara terpisah. Dengan
pengecualianyangjarangterjadi di alam, tidak
ada pasanngan alela yang terjadi secara
normal dipindahkan bersama-sama dari satu
generasi ke generasi lain. Fenomena ini yang
disebuthukum segregasi/hukum pemisahan,
digambarkan persilangan F1 (tinggi) X F1
(tinggi), hanya jika kedua gen, T dan t dari
setiap tanaman F1 berpisah kedalam gamet
berbeda dan dipindahkan secara terpisah
pada waktu reproduksi saja, maka
dimungkinkanuntuk diperoleh kombinasi
seperti yaitu TT, Tt, dan tt.
Di sini kami akan melakukan
percobaan/praktikum yang bertujuanuntuk
membuktikan keabsahan hukum Mendel I
atau hukum segregasi.
METODE
Adapunmetode yangdilakukandalam
praktikumini adalah dengan mempersiapkan
sejumlah kancing (60 buah) yang terdiri dari
dua warna yaitu merah (M) dan putih (m).
Kemudian masing-masing kancing
dipisahkan/dikelompokkan berdasarkan
warnanya dengan jumlah 30 merah dan 30
putih.Selanjutnyasecaraacakdiambillahsatu
kancingdari tiap kelompokkancing(kelompok
merahdan kelompokputih)danvariasi warna
yang tercipta ditulis dalam kertas. Percobaan
ini dilakukan sampai seluruh kancing habis
(sebanyak 30 kali).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini adalah hasil yang
didapatkan dari percobaan yang telah
dilakukan :
Disilangkan
Merah (M) X putih (m)
Menghasilkanmacamgamet(genotif) dengan
30 kali pengambilan sebagaiberikut:
MM = 8 kali muncul
Mm = 14 kali muncul
mm = 8 kali muncul
- Tabel data kelasmonohibriddominan
Fenotip O E Ratio
mendel
merah 22 22 3
putih 8 8 1
total 30 30
- Hasil perhitunganuji X2
pada
persilanganmonohibriddominan
F O E O-E=
d
(d)2 X2 =
(d)2/E
merah 22 22 0 0 0
Putih 8 8 0 0 0
X2
hitung = 0
Nilai X2
hitung dibandingkan dengan nilai X2
tabel,
Nilai derajat bebas (DB) merupakan
banyaknyakelasfenotip dikurangi satu = 2 – 1
= 1, Jadi X2
tabel (0.05) = 3,84.
Karena X2
hitung = 0 < X2
tabel maka hasil
persilangan yang diuji memenuhi nisbah
Mendel.
Keterangan:
O = Observasi (jumlahyangdidapat)
E = Expected(jumlahyangdiharapkan)
D = Deviasi (O – E),selisihOdenganE
Dari hasil di atas diketahui bahwa
fenotip merah selalu unggul dalam hal
observasi maupun harapan (expected) hal
tersebut berhungan dengan hukum mendel I
yang mengatakanbahwagenmemiliki bentuk
alternatif yang mengatur variasi
keturunannya.
Laporan PraktikumGenetika –Siti Jamilah| 2
Model genjantanbaik merahmaupun
putih dan model gen betina baik merah
maupun putih dengan tanpa melihat dan
sambil mencampurgen-gentersebut, didapat
nisbah atau perbandingan genotipe yang
sesuai dengan yang diharapkan seperti yang
dilakukan oleh Mendel yaitu 1 : 2 : 1 (1
merah-merah:2 merah-putih:1 putih-putih).
Hal ini disebabkan karena penggabungan
(zigot) gamet-gamet dari tiap tetua untuk
membentuk sel pertama dari zuriat individu
baru terjadi secara acak, dan terjadi tanpa
ditentukan oleh gen yang dibawanya.
Sehingga dengan hal ini untuk perbandingan
fenotipe dapat ditentukan, karena gen yang
homozigot dominan adalah gen merah dan
genputihhomozigotresesif sebagai tetuanya
sehingga perbandingan fenotipenya 3 : 1 (3
merah: 1 putih).Danuntuknilai 3 tidakhanya
gen merah-merah tetapi terdapat juga gen
merah-putih, karena gen merah sebagai
dominandalam persilangan ini dan gen putih
sebagai resesif. Untuk nilai 1 hanya terdapat
gen putih-putih karena tidak terdapat gen
dominan gen merah atau dengan kata lain
homozigot resesif.
KESIMPULAN
Adapunkesimpulandari percobaandi
atas adalahsebagai berikut:
1. Apabila persilangan gen antara gen
homozigot dominan dan homozigot
resesif sebagai tetuanya maka akan
didapat perbandingan genotipe 1 : 2 :
1 (1 untuk homozigot dominan : 2
untuk heterozigot : 1 untuk
homozigot resesif). Dan didapat pula
perbandingan fenotipe yaitu 3 : 1 (3
untukgenyang dominan:1 untukgen
yang resesif).
2. Penggabungan (zigot) gamet-gamet
dari tiap tetua untuk membentuk sel
pertama dari zuriat individu baru
terjadi secara acak, dan terjadi tanpa
ditentukanolehgen yang dibawanya.
3. Gen merah bersifat dominan
terhadap gen putih, sehingga gen
putih tertutupi oleh gen merah
karena gen putih bersifat resesif.
4. Gen memiliki bentuk alternatif yang
mengatur variasi pada karakter
keturunannya. Setiap individu
membawa sepasang gen, baik dari
tetua jantan maupun betina.
Sepasang gen yang memiliki dua alel
yang berbeda, alel dominan akan
selalu nampak dari luarnya secara
visual, sedangkan alel resesif tidak
nampak tetapi akan diwariskan pada
gamet yang dibentuknya.
DAFTARPUSTAKA
C. Pai Anna.1992. Dasar-dasarGenetika.
Jakarta : PenerbitErlangga
Ervina,Anastasya. 2013. PENGUJIAN
HIPOTESA MENDEL PADA PENYILANGAN
MONOHIBRIDDAN DIHIBRIDTERKAIT
SIFATDOMINAN DAN INTERMEDIET.
Online.http://summervina.blogspot.com/
2013/04/laporan-genetika-pengujian-
hipotesa.html.diaksespada20 des2014 ;
pk 2:46.
Setya,Rio.2013. Laporan PraktiumGenetika
HukumMendelI. Online.
http://rsbku.blogspot.com/2013/10/lapo
ran-praktikum-genetika-acara-ii.html.
diaksespada19 des2014 ; pk 23:22
Wahyu,Iwan.2006. Biologi. Bandung: CV
Regina
HUKUM MENDEL II
PENDAHULUAN
Ciri seorangilmuwanyangbaikadalah
kecermatan dalam mempersiapkan
eksperimen-esperimen,dalammencatatdata,
dan dalammenguji hipotesa-hipotesa. Untuk
menguji kebenaranasumsinya mengenai unit
pewarisan selanjutnya, mendel
menggabungkan berbagai sifat menjadi satu
galur murni. Kemudian melakukan hibridasi
tanaman-tanaman tersebut, memberi
kesempatan generasi F1 melakukan
Laporan PraktikumGenetika –Siti Jamilah| 3
penyerbukansendiri,dansekali lagi mencatat
rasionya.
Dengan menggunakan galur murni,
Mendel menyilangkan tanaman-tanaman
yang tinggi dan hijau dengan dengan
tanaman-tanaman yang pendek dan kuning.
Generasi F1 terdiri atas tanaman-tanaman
yang semuanya menyerupai tanaman induk
yang dominan.Jikatanaman-tanamanF1yang
hijau dan tinggi diberi kesempatan untuk
menyerbuk sendiri, kedua-dua parental
muncul pada generasi F2 seperti diharapkan
dari hasil-hasil terdahulu.Akan tetapi sebagai
tambahan timbul dua tanaman kelas baru ;
tinggi kuning dan pendek hijau, mewakili
kombinasi-kombinasi baru sifat-sifat induk.
Ke-4kelastersebuttampil secara tetap dalam
rasio 9:3:3:1 dengan distribusi sebagai
berikut; 9 tinggi hijau, 3 tinggi kuning, 3
pendek hijau, dan 1 pendek kuning.
Pada pengulangan dengan cara
penyilangan dengan kombinasi sifat yang
berbeda Mendel memperoleh hasil yang
secara tetap sama dan tidak berubah-ubah.
Pengamatan ini menghasilkan formulasi
hukum genetika Mendel yang kedua yaitu
hukumpilihanacak(independentassortment)
yang menyatakan bahwa gen-gen yang
menentukan sifat-sifat yang berbeda
dipindahkan secara bebas satu dengan yang
lain dan sebab itu akan timbul lagi secara
pilihan acak pada keturunannya.
Disini kami akan melakukan suatu
percobaan/praktikum yang bertujuan untuk
membuktikankeabsahanteori hukumMendel
II dalam persilangan dengan dua sifat beda.
METODE
Adapun metode atau cara dalam
pelaksanaan praktikum ini adalah dengan
mempersiapkan 80 buah kancing dengan 4
warna berbedayaitumerah,hitam,hijau, dan
kuning,dankemudianmasing-masingkancing
tersebut dibuat kombinasi warna sebagai
berikut;merah putih (AB),merah hitam (Ab),
hijauputih (aB), dan hijau hitam (ab) masing-
masingkombinasi berjumlah10buahkancing.
Selanjutnya membuat 2 buah kotak
genetik(kotakjantandanbetina) danmengisi
masing-masing kotak tersebut dengan ke-4
kombinasi kancing sebanyak 10 buah untuk
tiapkombinasi.Kemudiansecaraacakdiambil
1 buah kombinasi pada masing-masing kotak
genetik secara serentak, dilakukan sampai
kotak genetik habis (40 kali pengambilan).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil dari percobaan ini (40 X
pengambilan) adalah sebagai berikut :
fenotip O E Ratio
mendel
Merah putih 23 23 9
Merah hitam 8 8 3
Hijau putih 8 8 3
Hijau hitam 1 1 1
Tabel hasil perhitunganuji X2
padapersilangan
dihibrid dominan :
fenotipe O E O-E=D (d)2 X2=(d)2/E
Merah putih 23 23 0 0 0
Merah hitam 8 8 0 0 0
Hijau putih 8 8 0 0 0
Hijau hitam 1 1 0 0 0
X2hitung = 0
Keterangan:
O = hasil yangdidapat
E = hasil yangdiharapkan
D = deviasi
Nilai X2
hitung dibandingkandengannilai
X2
tabel, Nilai derajat bebas (DB) merupakan
banyaknyakelasfenotip dikurangi satu = 4 – 1
= 3. Jadi X2
tabel(0.05) = 7,82.
Karena X2
hitung = 0 < X2
tabel = 7,82, Maka hasil
persilangan yang diuji memenuhi nisbah
Mendel.
Pada persilangan dihibrid dominan
penuh untuk data kelas, diperoleh fenotip
merah putih sebanyak 23, merah hitam 8,
hijau putih 8, dan hijau hitam 1. Setelah
dianalisis, pada persilangan ini diketahui
X2
hitung = 0 < X2
tabel = 7,82 sehingga hasil
persilangan yang diuji memenuhi nisbah
Mendel.
Laporan PraktikumGenetika –Siti Jamilah| 4
KESIMPULAN
Dari praktikumini dapatdisimpulkan
bahwapada semuaimitasi persilanganyang
dilakukan,yaitumonohibriddominan,sesuai
dengannisbahMendel setelahdianalisis
denganuji chi kuadrat.
DAFTARPUSTAKA
C. Pai Anna.1992. Dasar-dasarGenetika.
Jakarta : PenerbitErlangga
Ervina,Anastasya.2013. PENGUJIAN
HIPOTESA MENDEL PADA PENYILANGAN
MONOHIBRIDDAN DIHIBRIDTERKAIT
SIFATDOMINAN DAN INTERMEDIET.
Online.http://summervina.blogspot.com/
2013/04/laporan-genetika-pengujian-
hipotesa.html.diaksespada20 des2014 ;
pk 2:46.
Setya,Rio.2013. Laporan PraktiumGenetika
HukumMendelI. Online.
http://rsbku.blogspot.com/2013/10/lapo
ran-praktikum-genetika-acara-ii.html.
diaksespada19 des2014 ; pk 23:22
Wahyu,Iwan.2006. Biologi. Bandung: CV
Regina
PEMBELAHAN SEL : MITOSIS DAN
MEIOSIS
PENDAHULUAN
Bagaimana gen-gen diteruskan
kepada generasi berikutnya melalui sel-sel
benih, karya utama ke arah kejelasan dari
proses ini dilakukan pada akhir pertengahan
abad ke-19, sesudah dikembangkan teori sel.
Ahli-ahli biologi besar pada abad itu
berpendapat bahwa semua sel dari suatu
organisma harus berasal dari sebuah sel
tunggal, sel telur yang dibuahi atau yang
sering disebut zigot. Mengingat bahwa zigot
mengalami pembelahan sel untuk menjadi
embrio dan akhirnya menjadi organisma
dewasa, dan mengingat bahwa semua sel
anakan (kedua sel yang dihasilkan dari
pembelahansel asal) diketahui secaragenetis
adalahserupa,maka pembelahansel lah yang
merupakandasarbagi kelangsungangenetika.
Mitosis sebagai salah satu tipe
pembelahan sel yang merupakan proses
kontinu. Para ahli biologi membagi peristiwa
mitosis dalam 5 tahapan yaitu interfase,
profase, metafase, anafase, dan telofase.
Mitosis menjadi lengkap jika pengerutan sel
makin mendalam dan akhirnya terpisah
menjadi dua buah sel identik dalam susunan
kromosomnya. Membran nuklear dan
nukleolus terbentuk kembali dalam tiap-tiap
anakansel,dan kromosom mengecil berubah
menjadi kromatin.Pembelahanmitosisterjadi
pada sel tubuh (autosom).
Meiosismerupakan cara pembelahan
sel yang khusus, terjadi pada waktu
pematangan sel-sel benih, yang membagi
angka kromosom menjadi setengahnya.
Pembelahan ini terjadi pada gonosom.
Sebenarnya ada 2 pembelahan/kejadian
pemisahan, dalam meiosis dan langkah-
langkahmenujukearahitudapatdibagi dalam
5 tahapanseperti halnyapada mitosis, tahap-
tahap yangmendahului pembelahan pertama
disebut interfase 1, profase 1, metafase 1,
anafase 1, dan telofase 1. Dan tahap-tahap
sesudah pembelahan pertama disebut
interfase 2, profase 2, dan seterusnya. Pada
waktu sel-sel anakan berpisah, pembelahan
kedua (telofase 2) tidak mengubah jumlah
kromosom, biarpunkuantitasmaterialgenetik
menjadi setengahnya. Tiap anak sel pada
profase 2 mempunyai dua kromosom yang
berlipatdua,masing-masing dari ke-4 sel dari
pembelahan kedua, juga mempunyai dua
kromosom, namun dua kromosom tunggal.
Olehsebabitupembagian ini dikenal sebagai
pembelahanpersamaan(equationaldivision).
Disini kami akan membuat
ilustrasi/simulasi bagaimanakah proses
pembelahan sel berlangsung (mitosis dan
meiosis).
Laporan PraktikumGenetika –Siti Jamilah| 5
METODE
Adapun cara/metode yang dilakukan
dalam praktikum ini adalah dengan
menyiapkan sejumlah kertas kecil berwarna
(terdiri atas 4 variasi warna) dengan ukuran 2
X 4 cm. Kemudian membuat ilustrasi
perpindahan kromosom selama
berlangsungnya proses pembelahan sel, baik
itu pada mitosis maupun pada meiosis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari percobaan ini terlampir
pada bagian akhir dari laporan praktikum ini.
Adapun penjelasan dari tahapn-tahapan
dalampembelahansel adalahsebagaiberikut:
Interfase,padatahap ini sel tidak membelah.
Nukleus terdiri dari RNA ribosom dan
merupakan tempat sintesis protein serta
materi yang berwarna gelap dikenal sebagai
kromatin atau bentuk benang-benang
kromosom sehingga bentuk kromosom tidak
dapat dilihatsecarajelas. Profase, Pada tahap
ini DNA mulai dikemas menjadi kromosom.
Kromosom mulai memendek dan
menebal.Pada sel hewan sentriol membelah
dan masing-masing bergerak ke kutub yang
berlawanan dan terbentuk benang-benang
spindle yangterhubungke kutub-kutub. Pada
akhirnya kromosom terlihat terdiri dari dua
kromatid yang terikat pada sentromer.
Nucleolus hilang dan membran nucleus
hancur. Metafase, Pada fase ini, kromosom
berpindahmenjadisatugarisyangdisebut the
equator. Selain itu, muncul benang-benang
yang disebut spindel dan melekat pada
sentromer setiap kromosom. Spindel ini
menghubungkan kromosom ke 2 kutub
sentrisol yang berlawanan. Anafase, Masing-
masing sentromer yang mengikat kromatid
membelahbersamaandankromatidbergerak
menuju kutub pembelahan, menghasilkan
salinan kromosom berpasangan. Telofase,
Pada tahap ini kromosom mulai mengatur
membentuk nukleus yang terpisah dan
dikelilingin memberan nukleus. Cleavage
Burrow/pembelahan alur menyempit dan
lama kelamaan membelah sel.
Tahapan-tahapan pembelahan sel ini
berlaku pada mitosi maupun meiosis, yang
membedakannya adalah pada jumlah
kromosom dan jenis sel, yaitu mitosis pada
autosom dan meiosis pada gonosom.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa
pembelahan mitosis adalah pembelahan sel
yang terjadi pada sel tubuh yang akan
menghasilkan sel anakan yang jumlah
kromosomnya sama dengan jumlah
kromosom induk (diploid), dan pembelahan
meiosisadalahpembelahanyang terjadi pada
sel gametyang menghasilkansel anakan yang
jumlah kromosomnya adalah setengah dari
jumlah kromosom induknya (haploid).
DAFTAR PUSTAKA
C. Pai Anna.1992. Dasar-dasarGenetika.
Jakarta : PenerbitErlangga
Hadi,Abdul.2014. ProsesPembelahan Sel.
Online.http://softilmu.blogspot.com/201
4/01/tahap-pembelahan-sel.html.
diaksespada20 des2014 ; pk 4:30
Sumadi.Marianti,Aditya.2007. Biologi Sel.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Wahyu,Iwan.2006. Biologi. Bandung: CV
Regina

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Pujiati Puu
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrinAstri Maulida
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisfahmiganteng
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)UNESA
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Praktikum Genetika - Alel Ganda
Praktikum Genetika - Alel GandaPraktikum Genetika - Alel Ganda
Praktikum Genetika - Alel Gandawidya veronica
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanLaporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanDhiarrafii Bintang Matahari
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendelevarahma70
 
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdfNurKarimatunNisa1
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 

What's hot (20)

Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Genetika populasi
Genetika populasiGenetika populasi
Genetika populasi
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 
Spesiasi
SpesiasiSpesiasi
Spesiasi
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDAALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
 
Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrin
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANGKROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
Laporan Fisiologi Tumbuhan IX Dormansi Biji Sirsak (Annona muricata L.)
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Praktikum Genetika - Alel Ganda
Praktikum Genetika - Alel GandaPraktikum Genetika - Alel Ganda
Praktikum Genetika - Alel Ganda
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanLaporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
 
Praktikum Botani Farmasi
Praktikum Botani FarmasiPraktikum Botani Farmasi
Praktikum Botani Farmasi
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
 
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 

Viewers also liked

Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)jackruto
 
Persilangan monohibrid
Persilangan monohibridPersilangan monohibrid
Persilangan monohibriddefiyandini
 
Laporan fisika ii. kisi difraksi
Laporan fisika ii. kisi difraksiLaporan fisika ii. kisi difraksi
Laporan fisika ii. kisi difraksiTommy Rumba
 
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...f' yagami
 
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)university of Indonesia
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaGoogle
 
Fisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralelFisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralelRidho Pasopati
 

Viewers also liked (10)

Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
 
Arinda (autosaved)
Arinda (autosaved)Arinda (autosaved)
Arinda (autosaved)
 
Persilangan monohibrid
Persilangan monohibridPersilangan monohibrid
Persilangan monohibrid
 
Makalah hukum mendel
Makalah hukum mendelMakalah hukum mendel
Makalah hukum mendel
 
Laporan genetika
Laporan genetika Laporan genetika
Laporan genetika
 
Laporan fisika ii. kisi difraksi
Laporan fisika ii. kisi difraksiLaporan fisika ii. kisi difraksi
Laporan fisika ii. kisi difraksi
 
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
Laporan tetap genetika tentang monohibrid, dihibrid, gen yang dipengaruhi ole...
 
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
Laporan praktikum or01 nila ulya (1206258452)
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
Fisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralelFisika praktikum plan paralel
Fisika praktikum plan paralel
 

Similar to HUKUM MENDEL

Laporan monohibrida
Laporan monohibridaLaporan monohibrida
Laporan monohibridaRizki Putrii
 
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdfGENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdfWinengRohmah
 
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxBAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxXIISMANSADAIPS
 
Power poin pewarisan sifat
Power poin pewarisan sifatPower poin pewarisan sifat
Power poin pewarisan sifathasnawati13
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2farharahma
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2farharahma
 
Hukum Mendel.ppt
Hukum Mendel.pptHukum Mendel.ppt
Hukum Mendel.pptOmry Adi
 
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptxhukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptxavita12
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanAswin Ndraha
 
Pengaplikasian kombinatorial pada hukum mendel(seminar mtk)
Pengaplikasian kombinatorial pada hukum mendel(seminar mtk)Pengaplikasian kombinatorial pada hukum mendel(seminar mtk)
Pengaplikasian kombinatorial pada hukum mendel(seminar mtk)Kurosaki_akira
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditaskth97jjk
 
Praktikum iii mandel ii (mawar)
Praktikum iii mandel ii (mawar)Praktikum iii mandel ii (mawar)
Praktikum iii mandel ii (mawar)aris trea
 
Genetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptGenetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptssuserbda8a2
 

Similar to HUKUM MENDEL (20)

Genetika mendel
Genetika mendelGenetika mendel
Genetika mendel
 
Laporan monohibrida
Laporan monohibridaLaporan monohibrida
Laporan monohibrida
 
hukum mendel
hukum mendelhukum mendel
hukum mendel
 
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdfGENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
GENETIKA DAN EVOLUSI.pdf
 
Makalah kode genetika
Makalah kode genetikaMakalah kode genetika
Makalah kode genetika
 
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxBAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
 
Power poin pewarisan sifat
Power poin pewarisan sifatPower poin pewarisan sifat
Power poin pewarisan sifat
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
Hukum Mendel.ppt
Hukum Mendel.pptHukum Mendel.ppt
Hukum Mendel.ppt
 
mendelian-rosial18feb.ppt
mendelian-rosial18feb.pptmendelian-rosial18feb.ppt
mendelian-rosial18feb.ppt
 
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptxhukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx
 
Unit 7 kebakaan
Unit 7 kebakaanUnit 7 kebakaan
Unit 7 kebakaan
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhan
 
Pengaplikasian kombinatorial pada hukum mendel(seminar mtk)
Pengaplikasian kombinatorial pada hukum mendel(seminar mtk)Pengaplikasian kombinatorial pada hukum mendel(seminar mtk)
Pengaplikasian kombinatorial pada hukum mendel(seminar mtk)
 
Pola Hereditas
Pola HereditasPola Hereditas
Pola Hereditas
 
Makalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tamiMakalah kode genetika dr. tami
Makalah kode genetika dr. tami
 
Praktikum iii mandel ii (mawar)
Praktikum iii mandel ii (mawar)Praktikum iii mandel ii (mawar)
Praktikum iii mandel ii (mawar)
 
Genetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptGenetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.ppt
 
mutasi sma
mutasi smamutasi sma
mutasi sma
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

HUKUM MENDEL

  • 1. Laporan PraktikumGenetika –Siti Jamilah| 1 HUKUM MENDEL I PENDAHULUAN Ilmuwanyang pertama membuktikan bahwa pemindahan sifat tidak selalu meragukan tetapi dapat mempunyai pola yang dapat diperkirakan adalah Gregor Mendel seorang rahib. Pada tahn 1802-1884 Mendel telah berhasil meletakkan prinsip- prinsip hereditas berdasarkan hasil eksperimennya menggunakan tanaman ercis (Pisum sativum). Dalam analisanya, Mendel menemukan bahwa pasangan alela yang menentukan suatu sifat tertentu ternyata dipindahkan secara terpisah. Dengan pengecualianyangjarangterjadi di alam, tidak ada pasanngan alela yang terjadi secara normal dipindahkan bersama-sama dari satu generasi ke generasi lain. Fenomena ini yang disebuthukum segregasi/hukum pemisahan, digambarkan persilangan F1 (tinggi) X F1 (tinggi), hanya jika kedua gen, T dan t dari setiap tanaman F1 berpisah kedalam gamet berbeda dan dipindahkan secara terpisah pada waktu reproduksi saja, maka dimungkinkanuntuk diperoleh kombinasi seperti yaitu TT, Tt, dan tt. Di sini kami akan melakukan percobaan/praktikum yang bertujuanuntuk membuktikan keabsahan hukum Mendel I atau hukum segregasi. METODE Adapunmetode yangdilakukandalam praktikumini adalah dengan mempersiapkan sejumlah kancing (60 buah) yang terdiri dari dua warna yaitu merah (M) dan putih (m). Kemudian masing-masing kancing dipisahkan/dikelompokkan berdasarkan warnanya dengan jumlah 30 merah dan 30 putih.Selanjutnyasecaraacakdiambillahsatu kancingdari tiap kelompokkancing(kelompok merahdan kelompokputih)danvariasi warna yang tercipta ditulis dalam kertas. Percobaan ini dilakukan sampai seluruh kancing habis (sebanyak 30 kali). HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini adalah hasil yang didapatkan dari percobaan yang telah dilakukan : Disilangkan Merah (M) X putih (m) Menghasilkanmacamgamet(genotif) dengan 30 kali pengambilan sebagaiberikut: MM = 8 kali muncul Mm = 14 kali muncul mm = 8 kali muncul - Tabel data kelasmonohibriddominan Fenotip O E Ratio mendel merah 22 22 3 putih 8 8 1 total 30 30 - Hasil perhitunganuji X2 pada persilanganmonohibriddominan F O E O-E= d (d)2 X2 = (d)2/E merah 22 22 0 0 0 Putih 8 8 0 0 0 X2 hitung = 0 Nilai X2 hitung dibandingkan dengan nilai X2 tabel, Nilai derajat bebas (DB) merupakan banyaknyakelasfenotip dikurangi satu = 2 – 1 = 1, Jadi X2 tabel (0.05) = 3,84. Karena X2 hitung = 0 < X2 tabel maka hasil persilangan yang diuji memenuhi nisbah Mendel. Keterangan: O = Observasi (jumlahyangdidapat) E = Expected(jumlahyangdiharapkan) D = Deviasi (O – E),selisihOdenganE Dari hasil di atas diketahui bahwa fenotip merah selalu unggul dalam hal observasi maupun harapan (expected) hal tersebut berhungan dengan hukum mendel I yang mengatakanbahwagenmemiliki bentuk alternatif yang mengatur variasi keturunannya.
  • 2. Laporan PraktikumGenetika –Siti Jamilah| 2 Model genjantanbaik merahmaupun putih dan model gen betina baik merah maupun putih dengan tanpa melihat dan sambil mencampurgen-gentersebut, didapat nisbah atau perbandingan genotipe yang sesuai dengan yang diharapkan seperti yang dilakukan oleh Mendel yaitu 1 : 2 : 1 (1 merah-merah:2 merah-putih:1 putih-putih). Hal ini disebabkan karena penggabungan (zigot) gamet-gamet dari tiap tetua untuk membentuk sel pertama dari zuriat individu baru terjadi secara acak, dan terjadi tanpa ditentukan oleh gen yang dibawanya. Sehingga dengan hal ini untuk perbandingan fenotipe dapat ditentukan, karena gen yang homozigot dominan adalah gen merah dan genputihhomozigotresesif sebagai tetuanya sehingga perbandingan fenotipenya 3 : 1 (3 merah: 1 putih).Danuntuknilai 3 tidakhanya gen merah-merah tetapi terdapat juga gen merah-putih, karena gen merah sebagai dominandalam persilangan ini dan gen putih sebagai resesif. Untuk nilai 1 hanya terdapat gen putih-putih karena tidak terdapat gen dominan gen merah atau dengan kata lain homozigot resesif. KESIMPULAN Adapunkesimpulandari percobaandi atas adalahsebagai berikut: 1. Apabila persilangan gen antara gen homozigot dominan dan homozigot resesif sebagai tetuanya maka akan didapat perbandingan genotipe 1 : 2 : 1 (1 untuk homozigot dominan : 2 untuk heterozigot : 1 untuk homozigot resesif). Dan didapat pula perbandingan fenotipe yaitu 3 : 1 (3 untukgenyang dominan:1 untukgen yang resesif). 2. Penggabungan (zigot) gamet-gamet dari tiap tetua untuk membentuk sel pertama dari zuriat individu baru terjadi secara acak, dan terjadi tanpa ditentukanolehgen yang dibawanya. 3. Gen merah bersifat dominan terhadap gen putih, sehingga gen putih tertutupi oleh gen merah karena gen putih bersifat resesif. 4. Gen memiliki bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter keturunannya. Setiap individu membawa sepasang gen, baik dari tetua jantan maupun betina. Sepasang gen yang memiliki dua alel yang berbeda, alel dominan akan selalu nampak dari luarnya secara visual, sedangkan alel resesif tidak nampak tetapi akan diwariskan pada gamet yang dibentuknya. DAFTARPUSTAKA C. Pai Anna.1992. Dasar-dasarGenetika. Jakarta : PenerbitErlangga Ervina,Anastasya. 2013. PENGUJIAN HIPOTESA MENDEL PADA PENYILANGAN MONOHIBRIDDAN DIHIBRIDTERKAIT SIFATDOMINAN DAN INTERMEDIET. Online.http://summervina.blogspot.com/ 2013/04/laporan-genetika-pengujian- hipotesa.html.diaksespada20 des2014 ; pk 2:46. Setya,Rio.2013. Laporan PraktiumGenetika HukumMendelI. Online. http://rsbku.blogspot.com/2013/10/lapo ran-praktikum-genetika-acara-ii.html. diaksespada19 des2014 ; pk 23:22 Wahyu,Iwan.2006. Biologi. Bandung: CV Regina HUKUM MENDEL II PENDAHULUAN Ciri seorangilmuwanyangbaikadalah kecermatan dalam mempersiapkan eksperimen-esperimen,dalammencatatdata, dan dalammenguji hipotesa-hipotesa. Untuk menguji kebenaranasumsinya mengenai unit pewarisan selanjutnya, mendel menggabungkan berbagai sifat menjadi satu galur murni. Kemudian melakukan hibridasi tanaman-tanaman tersebut, memberi kesempatan generasi F1 melakukan
  • 3. Laporan PraktikumGenetika –Siti Jamilah| 3 penyerbukansendiri,dansekali lagi mencatat rasionya. Dengan menggunakan galur murni, Mendel menyilangkan tanaman-tanaman yang tinggi dan hijau dengan dengan tanaman-tanaman yang pendek dan kuning. Generasi F1 terdiri atas tanaman-tanaman yang semuanya menyerupai tanaman induk yang dominan.Jikatanaman-tanamanF1yang hijau dan tinggi diberi kesempatan untuk menyerbuk sendiri, kedua-dua parental muncul pada generasi F2 seperti diharapkan dari hasil-hasil terdahulu.Akan tetapi sebagai tambahan timbul dua tanaman kelas baru ; tinggi kuning dan pendek hijau, mewakili kombinasi-kombinasi baru sifat-sifat induk. Ke-4kelastersebuttampil secara tetap dalam rasio 9:3:3:1 dengan distribusi sebagai berikut; 9 tinggi hijau, 3 tinggi kuning, 3 pendek hijau, dan 1 pendek kuning. Pada pengulangan dengan cara penyilangan dengan kombinasi sifat yang berbeda Mendel memperoleh hasil yang secara tetap sama dan tidak berubah-ubah. Pengamatan ini menghasilkan formulasi hukum genetika Mendel yang kedua yaitu hukumpilihanacak(independentassortment) yang menyatakan bahwa gen-gen yang menentukan sifat-sifat yang berbeda dipindahkan secara bebas satu dengan yang lain dan sebab itu akan timbul lagi secara pilihan acak pada keturunannya. Disini kami akan melakukan suatu percobaan/praktikum yang bertujuan untuk membuktikankeabsahanteori hukumMendel II dalam persilangan dengan dua sifat beda. METODE Adapun metode atau cara dalam pelaksanaan praktikum ini adalah dengan mempersiapkan 80 buah kancing dengan 4 warna berbedayaitumerah,hitam,hijau, dan kuning,dankemudianmasing-masingkancing tersebut dibuat kombinasi warna sebagai berikut;merah putih (AB),merah hitam (Ab), hijauputih (aB), dan hijau hitam (ab) masing- masingkombinasi berjumlah10buahkancing. Selanjutnya membuat 2 buah kotak genetik(kotakjantandanbetina) danmengisi masing-masing kotak tersebut dengan ke-4 kombinasi kancing sebanyak 10 buah untuk tiapkombinasi.Kemudiansecaraacakdiambil 1 buah kombinasi pada masing-masing kotak genetik secara serentak, dilakukan sampai kotak genetik habis (40 kali pengambilan). HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun hasil dari percobaan ini (40 X pengambilan) adalah sebagai berikut : fenotip O E Ratio mendel Merah putih 23 23 9 Merah hitam 8 8 3 Hijau putih 8 8 3 Hijau hitam 1 1 1 Tabel hasil perhitunganuji X2 padapersilangan dihibrid dominan : fenotipe O E O-E=D (d)2 X2=(d)2/E Merah putih 23 23 0 0 0 Merah hitam 8 8 0 0 0 Hijau putih 8 8 0 0 0 Hijau hitam 1 1 0 0 0 X2hitung = 0 Keterangan: O = hasil yangdidapat E = hasil yangdiharapkan D = deviasi Nilai X2 hitung dibandingkandengannilai X2 tabel, Nilai derajat bebas (DB) merupakan banyaknyakelasfenotip dikurangi satu = 4 – 1 = 3. Jadi X2 tabel(0.05) = 7,82. Karena X2 hitung = 0 < X2 tabel = 7,82, Maka hasil persilangan yang diuji memenuhi nisbah Mendel. Pada persilangan dihibrid dominan penuh untuk data kelas, diperoleh fenotip merah putih sebanyak 23, merah hitam 8, hijau putih 8, dan hijau hitam 1. Setelah dianalisis, pada persilangan ini diketahui X2 hitung = 0 < X2 tabel = 7,82 sehingga hasil persilangan yang diuji memenuhi nisbah Mendel.
  • 4. Laporan PraktikumGenetika –Siti Jamilah| 4 KESIMPULAN Dari praktikumini dapatdisimpulkan bahwapada semuaimitasi persilanganyang dilakukan,yaitumonohibriddominan,sesuai dengannisbahMendel setelahdianalisis denganuji chi kuadrat. DAFTARPUSTAKA C. Pai Anna.1992. Dasar-dasarGenetika. Jakarta : PenerbitErlangga Ervina,Anastasya.2013. PENGUJIAN HIPOTESA MENDEL PADA PENYILANGAN MONOHIBRIDDAN DIHIBRIDTERKAIT SIFATDOMINAN DAN INTERMEDIET. Online.http://summervina.blogspot.com/ 2013/04/laporan-genetika-pengujian- hipotesa.html.diaksespada20 des2014 ; pk 2:46. Setya,Rio.2013. Laporan PraktiumGenetika HukumMendelI. Online. http://rsbku.blogspot.com/2013/10/lapo ran-praktikum-genetika-acara-ii.html. diaksespada19 des2014 ; pk 23:22 Wahyu,Iwan.2006. Biologi. Bandung: CV Regina PEMBELAHAN SEL : MITOSIS DAN MEIOSIS PENDAHULUAN Bagaimana gen-gen diteruskan kepada generasi berikutnya melalui sel-sel benih, karya utama ke arah kejelasan dari proses ini dilakukan pada akhir pertengahan abad ke-19, sesudah dikembangkan teori sel. Ahli-ahli biologi besar pada abad itu berpendapat bahwa semua sel dari suatu organisma harus berasal dari sebuah sel tunggal, sel telur yang dibuahi atau yang sering disebut zigot. Mengingat bahwa zigot mengalami pembelahan sel untuk menjadi embrio dan akhirnya menjadi organisma dewasa, dan mengingat bahwa semua sel anakan (kedua sel yang dihasilkan dari pembelahansel asal) diketahui secaragenetis adalahserupa,maka pembelahansel lah yang merupakandasarbagi kelangsungangenetika. Mitosis sebagai salah satu tipe pembelahan sel yang merupakan proses kontinu. Para ahli biologi membagi peristiwa mitosis dalam 5 tahapan yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase. Mitosis menjadi lengkap jika pengerutan sel makin mendalam dan akhirnya terpisah menjadi dua buah sel identik dalam susunan kromosomnya. Membran nuklear dan nukleolus terbentuk kembali dalam tiap-tiap anakansel,dan kromosom mengecil berubah menjadi kromatin.Pembelahanmitosisterjadi pada sel tubuh (autosom). Meiosismerupakan cara pembelahan sel yang khusus, terjadi pada waktu pematangan sel-sel benih, yang membagi angka kromosom menjadi setengahnya. Pembelahan ini terjadi pada gonosom. Sebenarnya ada 2 pembelahan/kejadian pemisahan, dalam meiosis dan langkah- langkahmenujukearahitudapatdibagi dalam 5 tahapanseperti halnyapada mitosis, tahap- tahap yangmendahului pembelahan pertama disebut interfase 1, profase 1, metafase 1, anafase 1, dan telofase 1. Dan tahap-tahap sesudah pembelahan pertama disebut interfase 2, profase 2, dan seterusnya. Pada waktu sel-sel anakan berpisah, pembelahan kedua (telofase 2) tidak mengubah jumlah kromosom, biarpunkuantitasmaterialgenetik menjadi setengahnya. Tiap anak sel pada profase 2 mempunyai dua kromosom yang berlipatdua,masing-masing dari ke-4 sel dari pembelahan kedua, juga mempunyai dua kromosom, namun dua kromosom tunggal. Olehsebabitupembagian ini dikenal sebagai pembelahanpersamaan(equationaldivision). Disini kami akan membuat ilustrasi/simulasi bagaimanakah proses pembelahan sel berlangsung (mitosis dan meiosis).
  • 5. Laporan PraktikumGenetika –Siti Jamilah| 5 METODE Adapun cara/metode yang dilakukan dalam praktikum ini adalah dengan menyiapkan sejumlah kertas kecil berwarna (terdiri atas 4 variasi warna) dengan ukuran 2 X 4 cm. Kemudian membuat ilustrasi perpindahan kromosom selama berlangsungnya proses pembelahan sel, baik itu pada mitosis maupun pada meiosis. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari percobaan ini terlampir pada bagian akhir dari laporan praktikum ini. Adapun penjelasan dari tahapn-tahapan dalampembelahansel adalahsebagaiberikut: Interfase,padatahap ini sel tidak membelah. Nukleus terdiri dari RNA ribosom dan merupakan tempat sintesis protein serta materi yang berwarna gelap dikenal sebagai kromatin atau bentuk benang-benang kromosom sehingga bentuk kromosom tidak dapat dilihatsecarajelas. Profase, Pada tahap ini DNA mulai dikemas menjadi kromosom. Kromosom mulai memendek dan menebal.Pada sel hewan sentriol membelah dan masing-masing bergerak ke kutub yang berlawanan dan terbentuk benang-benang spindle yangterhubungke kutub-kutub. Pada akhirnya kromosom terlihat terdiri dari dua kromatid yang terikat pada sentromer. Nucleolus hilang dan membran nucleus hancur. Metafase, Pada fase ini, kromosom berpindahmenjadisatugarisyangdisebut the equator. Selain itu, muncul benang-benang yang disebut spindel dan melekat pada sentromer setiap kromosom. Spindel ini menghubungkan kromosom ke 2 kutub sentrisol yang berlawanan. Anafase, Masing- masing sentromer yang mengikat kromatid membelahbersamaandankromatidbergerak menuju kutub pembelahan, menghasilkan salinan kromosom berpasangan. Telofase, Pada tahap ini kromosom mulai mengatur membentuk nukleus yang terpisah dan dikelilingin memberan nukleus. Cleavage Burrow/pembelahan alur menyempit dan lama kelamaan membelah sel. Tahapan-tahapan pembelahan sel ini berlaku pada mitosi maupun meiosis, yang membedakannya adalah pada jumlah kromosom dan jenis sel, yaitu mitosis pada autosom dan meiosis pada gonosom. KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel tubuh yang akan menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom induk (diploid), dan pembelahan meiosisadalahpembelahanyang terjadi pada sel gametyang menghasilkansel anakan yang jumlah kromosomnya adalah setengah dari jumlah kromosom induknya (haploid). DAFTAR PUSTAKA C. Pai Anna.1992. Dasar-dasarGenetika. Jakarta : PenerbitErlangga Hadi,Abdul.2014. ProsesPembelahan Sel. Online.http://softilmu.blogspot.com/201 4/01/tahap-pembelahan-sel.html. diaksespada20 des2014 ; pk 4:30 Sumadi.Marianti,Aditya.2007. Biologi Sel. Yogyakarta : Graha Ilmu Wahyu,Iwan.2006. Biologi. Bandung: CV Regina