SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Agustinus Gatot Murwanto, F. Pattiselano, dan H. Manik
Staf Pengajar Jurusan Produksi Ternak FPPK UNIPA
Jalan Gunung salju Manokwari 98314

Kelompok

7
Dewi Sabarina
Rizkiandiny Oktavilly
Agus D. Setiawan
Siti Nurjanah
Hani Febrian Agustin
Ayu Sofiani
Winda Ratna Suminar
Bintang Renaldi PYF
Jajat Rohmana
Yeti Haryati

200110100313
200110100314
200110100315
200110100316
200110110004
200110110022
200110110028
200110110029
200110110030
200110110032
LATAR BELAKANG
Daerah Papua kaya akan
keaneka-ragaman fauna.
Padang rumput alam
Dembek-Siwi di Ransiki
merupakan daerah perburuan
rusa seluas sekitar 9000 ha.
 Usaha perburuan yang tak terkendali dapat

menyebabkan berkurangnya populasi rusa
dengan cepat, sehingga akan merugikan
masyarakat
yang
selama
ini
memanfaatkannya. Padahal menurut IUCN
(International Union for Conservation of
Nature) rusa termasuk hewan kategori
terancam.

 Untuk menduga tingkat populasi, sex ratio

dan
struktur
populasi
rusa,
serta
memberikan
informasi
dasar
untuk
pengembangan sistem perburuan rusa di
daerah Dembek-Siwi Ransiki Manokwari.
 Sampai saat ini infomasi tentang populasi

rusa di padang rumput alam Dembek-Siwi
di Ransiki Manokwari belum ada, dengan
demikian perlu dilakukan penelitian
terutama menyangkut jumlah rusa yang
dapat diburu, waktu perburuan, jenis
kelamin rusa, umur rusa, wilayah yang
menjadi lokasi perburuan dan jenis alat
berburu yang diperbolehkan.
Jenis rusa yang hidup di padang rumput alam Dembek-Siwi adalah rusa Timor
(Cervus timorensis):
 memiliki bulu coklat, warna bagian bawah perut dan ekor berwarna putih.

 Rusa jantan relatif lebih besar dibandingkan dengan betinanya.
 Tinggi badan dewasa 91-102 cm
 dengan berat badan 103-155 kg (lebih kecil bila dibandingkan dengan Sambar

(Cervus unicolor).

 Rusa jantan mempunyai tanduk yang bercabang. Tanduk akan tumbuh pertama kali

pada anak jantan umur 8 bulan. Setelah dewasa, ranggah menjadi sempurna yang
ditandai dengan terdapatnya 3 ujung runcing.
 Rusa ini bersifat sosial. Jarang ditemui rusa

sendirian.
 Aktif pada pagi dan sore hari.

Jarang terlihat di padang
terbuka karena indera yang
peka juga karena rusa memiliki
kemampuan kamuflase yang
baik.
 Rusa

Jantan mengeluarkan
suara
keras
saat
ada
ancaman
untuk
memperingatkan kawanan
disekitarnya.
 Periode

kawin disebut
“rut”, terjadi sekitar JuliAgustus.
Pada
masa
tersebut
rusa
jantan
bertarung untuk dominasi
wilayah kekuasaan dan
hak mengawini.

 Dewasa

kelamin dapat
dicapat pada usia 3-5
tahun, tergantung kondisi
rusa dan habitat.
SIFAT, AKTIVITAS DAN HABITAT RUSA
 Lama mencari makan

bervariasi antara 13 sampai
dengan 18 jam per hari.
Sedangkan waktu yang
digunakan untuk beristirahat,
memamah biak dan
melakukan pergerakan lain
bervariasi antara 6 sampai 11
jam per hari.
 Jenis rusa yang hidup di

padang rumput alam
Dembek-Siwi adalah rusa
Timor (Cervus timorensis).
Rusa Timor ini merupakan
satu-satunya jenis rusa
yang ada di seluruh
Papua.
 Penyebaran rusa tersebut
di daerah Manokwari
antara lain Lembah Kebar,
Pulau Rumberpon dan
daerah-daerah lain yang
mempunyai padang
rumput alam.
 Habitat rusa di padang rumput alam

mempunyai karakteristik dari segi
iklim adalah daerah ini termasuk
dalam tipe iklim basah, dengan suhu
20°-26,5°C, curah hujan 85,17-193,83
mm, kelembaban 59,08-83,92%.
Topografi padang rumput alam
Dember-Siwi relatif datar dengan
ketinggian 20 meter dpl. Jenis tanah
didominasi oleh tanah Aluvial dan
Regosol. Terdapat Sungai Momi yang
mempunyai kedalamam 30-200 cm.
 Padang rumput alam Dembek-Siwi

didominasi oleh alang-alang
(Imperata cilyndrica) dan sedikit
tanaman perdu. Alang-alang yang
masih muda merupa-kan sumber
pakan utama rusa.
 Beberapa tanaman yang tumbuh

menyebar di padang rumput
tersebut antara lain: makaranga
(Macaranga spp)
 pandan (Pandanus sp)
 sirih hutan (Piper aduncum)
 Sebagian

padang
rumput
berbatasan dengan rawa-rawa yang
ditumbuhi oleh tanaman sagu
(Metroxylon sago).
 Menggunakan metode teknik transek garis (Line Transect Method),

karena populasi rusa di daerah tersebut diperkirakan rendah.

 Hasil estimasi diperoleh kisaran jumlah populasi rusa sebesar 7,97±

2,96 ekor per km2 atau 0,0158 - 1,435 ekor/ ha.

 Estimasi populasi rusa di Dembek-Siwi pada taraf kepercayaan 95%

berkisar antara 1,58 ekor sampai dengan 14,35 ekor per km2.
Berdasarkan jenis kelamin

Berdasarkan fase pertumbuhan

Ratio (%)

Jantan

1

Betina

2

Selang
Populasi
(ekor/km2)
0,52 – 5

Dewasa

10

Selang
populasi
(ekor/km2)
1.13 – 10.25

Dara

Jenis
Kelamin

Fase
Presentase
Pertumbuhan) (%)

3

0.34 – 3.07

Anak

1

0.11 – 1,03

0,72 - 9
Perburuan
 Tradisional: panah, anjing terlatih

 Modern: senapan, perangkap baja jerat
Pengolahan Daging
 Dendeng manis
Pengolahan Daging
 Abon Rusa
Pengolahan Daging
 Daging asap (daging asar)
 Tanduk rusa jantan kadang

kala dijadikan hiasan dinding,
namun ada pula yang dibuang.
 Kepadatan populasi rusa di padang rumput alam Dembek-Siwi berkisar 1,58 -

14,35 ekor per km2 atau 0,0158 - 1,435 ekor/ ha.

 Struktur populasi rusa di padang rumput alam Dembek-Siwi Ransiki berdasarkan

rasio jenis kelamin jantan : betina sebesar 1:2.

 Struktur populasi rusa berdasarkan fase pertumbuhan: dewasa:dara:anak adalah

10:3:1.

 Habitat padang rumput alam didominasi oleh alang-alang (Imperata cylindrica).

 Pemanfaatan rusa yang utama untuk kebutuhan daging keluarga yang dilakukan

dengan cara perburuan oleh penduduk lokal sekitar padang rumput dan
penduduk dari kota Manokwari dan Ransiki.
 Pelarangan kegiatan perburuan dalam waktu minimal 5 tahun untuk memulihkan

kembali populasi rusa.

 Pengelolaan habitat pakan dan akivitas perburuan patut mendapatkan perhatian

masyarakat dan Kantor Konservasi Sumberdaya Alam Manokwari guna menjamin
kelangsungan keseimbangan populasi rusa di alam.

 Upaya lain yang dapat dilakukan adalah mengajak penduduk lokal sekitar padang

rumput untuk mulai beternak rusa.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Tantangan dakwah di era milenial
Tantangan dakwah di era milenialTantangan dakwah di era milenial
Tantangan dakwah di era milenialnia oktaviana
 
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan Diri
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan DiriBerbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan Diri
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan DiriAulia Dina Wulandani
 
Materi Tafsir Ayat Ekonomi Pak Yazid
Materi Tafsir Ayat Ekonomi Pak YazidMateri Tafsir Ayat Ekonomi Pak Yazid
Materi Tafsir Ayat Ekonomi Pak YazidDwi Wahyu
 
Sejarah Singkat Perkembangan Tasawuf
Sejarah Singkat Perkembangan TasawufSejarah Singkat Perkembangan Tasawuf
Sejarah Singkat Perkembangan TasawufYayasan Al-Awsath
 
Ilmu tasawuf
Ilmu tasawufIlmu tasawuf
Ilmu tasawufLia Lia
 
Pengantar ilmu kalam
Pengantar ilmu kalamPengantar ilmu kalam
Pengantar ilmu kalamSukrinTaib
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad SawMarhamah Saleh
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsFakhri Cool
 
(01) Peraturan hidup-dalam-islam
(01) Peraturan hidup-dalam-islam(01) Peraturan hidup-dalam-islam
(01) Peraturan hidup-dalam-islamArwan Amin
 
Aliran wahabi
Aliran wahabiAliran wahabi
Aliran wahabiaswajanu
 
LEBIH DEKAT DENGAN ALLAH SWT YANG SANGAT INDAH NAMANYA
LEBIH DEKAT DENGAN ALLAH SWT YANG SANGAT INDAH NAMANYA LEBIH DEKAT DENGAN ALLAH SWT YANG SANGAT INDAH NAMANYA
LEBIH DEKAT DENGAN ALLAH SWT YANG SANGAT INDAH NAMANYA Faridatunnisa
 
Pendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamPendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamsemangatbaru85
 
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORERfissilmikaffah1
 

What's hot (20)

Tantangan dakwah di era milenial
Tantangan dakwah di era milenialTantangan dakwah di era milenial
Tantangan dakwah di era milenial
 
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan Diri
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan DiriBerbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan Diri
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan Diri
 
Islam di Barat
 Islam di Barat  Islam di Barat
Islam di Barat
 
Materi Tafsir Ayat Ekonomi Pak Yazid
Materi Tafsir Ayat Ekonomi Pak YazidMateri Tafsir Ayat Ekonomi Pak Yazid
Materi Tafsir Ayat Ekonomi Pak Yazid
 
Sejarah Singkat Perkembangan Tasawuf
Sejarah Singkat Perkembangan TasawufSejarah Singkat Perkembangan Tasawuf
Sejarah Singkat Perkembangan Tasawuf
 
Retorika dakwah
Retorika dakwahRetorika dakwah
Retorika dakwah
 
jual beli dalam islam
jual beli dalam islamjual beli dalam islam
jual beli dalam islam
 
Ilmu tasawuf
Ilmu tasawufIlmu tasawuf
Ilmu tasawuf
 
Dalil syara (1)
Dalil syara (1)Dalil syara (1)
Dalil syara (1)
 
Pengantar ilmu kalam
Pengantar ilmu kalamPengantar ilmu kalam
Pengantar ilmu kalam
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
 
Pengantar studi islam
Pengantar studi islamPengantar studi islam
Pengantar studi islam
 
Kedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi HaditsKedudukan dan Fungsi Hadits
Kedudukan dan Fungsi Hadits
 
(01) Peraturan hidup-dalam-islam
(01) Peraturan hidup-dalam-islam(01) Peraturan hidup-dalam-islam
(01) Peraturan hidup-dalam-islam
 
Qawaid fiqh pt 1
Qawaid fiqh  pt 1Qawaid fiqh  pt 1
Qawaid fiqh pt 1
 
Aliran wahabi
Aliran wahabiAliran wahabi
Aliran wahabi
 
LEBIH DEKAT DENGAN ALLAH SWT YANG SANGAT INDAH NAMANYA
LEBIH DEKAT DENGAN ALLAH SWT YANG SANGAT INDAH NAMANYA LEBIH DEKAT DENGAN ALLAH SWT YANG SANGAT INDAH NAMANYA
LEBIH DEKAT DENGAN ALLAH SWT YANG SANGAT INDAH NAMANYA
 
Kharaj
KharajKharaj
Kharaj
 
Pendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islamPendekatan sosiologis-studi-islam
Pendekatan sosiologis-studi-islam
 
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
 

Similar to Jurnal Rusa Papua: Dembek-Siwi

perkembangan industri peternakan rusa.pdf
perkembangan industri peternakan rusa.pdfperkembangan industri peternakan rusa.pdf
perkembangan industri peternakan rusa.pdfLibnaFauhani
 
Pemuliharaan ex situ badak sumbu sumatera
Pemuliharaan ex situ badak sumbu sumateraPemuliharaan ex situ badak sumbu sumatera
Pemuliharaan ex situ badak sumbu sumateraMohd Faizal Mat Saleh
 
Pergerakan hewan revisi 27 Oktober 2023.doc
Pergerakan hewan revisi 27 Oktober 2023.docPergerakan hewan revisi 27 Oktober 2023.doc
Pergerakan hewan revisi 27 Oktober 2023.docssuserd74aff
 
Work with the giant ears, mengenal gajah dan tantangan konservasinya
Work with the giant ears, mengenal gajah dan tantangan konservasinyaWork with the giant ears, mengenal gajah dan tantangan konservasinya
Work with the giant ears, mengenal gajah dan tantangan konservasinyaikabiounpad
 
keanekaragaman flora dan fauna
keanekaragaman flora dan faunakeanekaragaman flora dan fauna
keanekaragaman flora dan faunaAdi Rachmanto
 
Hewan dan tumbuhan langka
Hewan dan tumbuhan langkaHewan dan tumbuhan langka
Hewan dan tumbuhan langkaArsyadi Arsyadi
 
PPT SEMINAR HASIL ROZI SYAHPUTRA[1].pptx
PPT SEMINAR HASIL ROZI SYAHPUTRA[1].pptxPPT SEMINAR HASIL ROZI SYAHPUTRA[1].pptx
PPT SEMINAR HASIL ROZI SYAHPUTRA[1].pptxNurfadilah92926
 
Hewan yang mendekati kepunahan
Hewan yang mendekati kepunahanHewan yang mendekati kepunahan
Hewan yang mendekati kepunahanUlfiatu Rohimah
 
BAHASA INDONESIA - BINATANG LANGKA, SIMAKOBU
BAHASA INDONESIA - BINATANG LANGKA, SIMAKOBUBAHASA INDONESIA - BINATANG LANGKA, SIMAKOBU
BAHASA INDONESIA - BINATANG LANGKA, SIMAKOBUDian Indira
 
Laporan pengamatan perilaku rusa timor (Cervus Timorensis)
Laporan pengamatan perilaku rusa timor (Cervus Timorensis)Laporan pengamatan perilaku rusa timor (Cervus Timorensis)
Laporan pengamatan perilaku rusa timor (Cervus Timorensis)asih rahayu
 
PPT GAJAH.pptx
PPT GAJAH.pptxPPT GAJAH.pptx
PPT GAJAH.pptxmrjohn7
 

Similar to Jurnal Rusa Papua: Dembek-Siwi (20)

perkembangan industri peternakan rusa.pdf
perkembangan industri peternakan rusa.pdfperkembangan industri peternakan rusa.pdf
perkembangan industri peternakan rusa.pdf
 
Pemuliharaan ex situ badak sumbu sumatera
Pemuliharaan ex situ badak sumbu sumateraPemuliharaan ex situ badak sumbu sumatera
Pemuliharaan ex situ badak sumbu sumatera
 
Badak sumatera
Badak sumateraBadak sumatera
Badak sumatera
 
Pergerakan hewan revisi 27 Oktober 2023.doc
Pergerakan hewan revisi 27 Oktober 2023.docPergerakan hewan revisi 27 Oktober 2023.doc
Pergerakan hewan revisi 27 Oktober 2023.doc
 
Work with the giant ears, mengenal gajah dan tantangan konservasinya
Work with the giant ears, mengenal gajah dan tantangan konservasinyaWork with the giant ears, mengenal gajah dan tantangan konservasinya
Work with the giant ears, mengenal gajah dan tantangan konservasinya
 
keanekaragaman flora dan fauna
keanekaragaman flora dan faunakeanekaragaman flora dan fauna
keanekaragaman flora dan fauna
 
Burung Maleo -(7).pdf
Burung Maleo -(7).pdfBurung Maleo -(7).pdf
Burung Maleo -(7).pdf
 
Hewan dan tumbuhan langka
Hewan dan tumbuhan langkaHewan dan tumbuhan langka
Hewan dan tumbuhan langka
 
PPT SEMINAR HASIL ROZI SYAHPUTRA[1].pptx
PPT SEMINAR HASIL ROZI SYAHPUTRA[1].pptxPPT SEMINAR HASIL ROZI SYAHPUTRA[1].pptx
PPT SEMINAR HASIL ROZI SYAHPUTRA[1].pptx
 
carnivora dan proboscidea
carnivora dan proboscidea carnivora dan proboscidea
carnivora dan proboscidea
 
Hewan yang mendekati kepunahan
Hewan yang mendekati kepunahanHewan yang mendekati kepunahan
Hewan yang mendekati kepunahan
 
artikel STH
artikel STHartikel STH
artikel STH
 
BAHASA INDONESIA - BINATANG LANGKA, SIMAKOBU
BAHASA INDONESIA - BINATANG LANGKA, SIMAKOBUBAHASA INDONESIA - BINATANG LANGKA, SIMAKOBU
BAHASA INDONESIA - BINATANG LANGKA, SIMAKOBU
 
Laporan pengamatan perilaku rusa timor (Cervus Timorensis)
Laporan pengamatan perilaku rusa timor (Cervus Timorensis)Laporan pengamatan perilaku rusa timor (Cervus Timorensis)
Laporan pengamatan perilaku rusa timor (Cervus Timorensis)
 
Hewan tumbuhan langka
Hewan tumbuhan langkaHewan tumbuhan langka
Hewan tumbuhan langka
 
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
 
Tumbuhan dan hewan langka
Tumbuhan dan hewan langkaTumbuhan dan hewan langka
Tumbuhan dan hewan langka
 
Hewan punah
Hewan punahHewan punah
Hewan punah
 
PPT GAJAH.pptx
PPT GAJAH.pptxPPT GAJAH.pptx
PPT GAJAH.pptx
 
Tumbuhan dan hewan langka
Tumbuhan dan hewan langkaTumbuhan dan hewan langka
Tumbuhan dan hewan langka
 

More from Jajat Rohmana

Analisis Penyebab Diare Kambing Perah (presentasi)
Analisis Penyebab Diare Kambing Perah (presentasi)Analisis Penyebab Diare Kambing Perah (presentasi)
Analisis Penyebab Diare Kambing Perah (presentasi)Jajat Rohmana
 
Analisis Penyebab Diare pada Kambing Perah
Analisis Penyebab Diare pada Kambing PerahAnalisis Penyebab Diare pada Kambing Perah
Analisis Penyebab Diare pada Kambing PerahJajat Rohmana
 
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan LingkunganIlmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan LingkunganJajat Rohmana
 
Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Jajat Rohmana
 
Pakan Kelinci - Silase dan Kubis Tercemar
Pakan Kelinci - Silase dan Kubis TercemarPakan Kelinci - Silase dan Kubis Tercemar
Pakan Kelinci - Silase dan Kubis TercemarJajat Rohmana
 
Teknologi Penetasan - Isolator Panas
Teknologi Penetasan - Isolator PanasTeknologi Penetasan - Isolator Panas
Teknologi Penetasan - Isolator PanasJajat Rohmana
 
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada Ternak
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada TernakSejarah Singkat Inseminasi Buatan pada Ternak
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada TernakJajat Rohmana
 
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...Jajat Rohmana
 
Biologi - Vfa (asam lemak terbang) 14 oktober 2011
Biologi - Vfa (asam lemak terbang) 14 oktober 2011Biologi - Vfa (asam lemak terbang) 14 oktober 2011
Biologi - Vfa (asam lemak terbang) 14 oktober 2011Jajat Rohmana
 
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandangPemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandangJajat Rohmana
 
Handling (penanganan) Domba kel. 7
Handling (penanganan) Domba kel. 7Handling (penanganan) Domba kel. 7
Handling (penanganan) Domba kel. 7Jajat Rohmana
 
Disco (disease Control) domba
Disco (disease Control) dombaDisco (disease Control) domba
Disco (disease Control) dombaJajat Rohmana
 
Sapi Zebu non India & Sapi inggris
Sapi Zebu non India & Sapi inggrisSapi Zebu non India & Sapi inggris
Sapi Zebu non India & Sapi inggrisJajat Rohmana
 
Magang Peternakan Tanjung Mulya unit Cicalengka
Magang Peternakan Tanjung Mulya unit CicalengkaMagang Peternakan Tanjung Mulya unit Cicalengka
Magang Peternakan Tanjung Mulya unit CicalengkaJajat Rohmana
 
Sapi Indonesia & Sapi Zebu India JAY
Sapi Indonesia & Sapi Zebu India JAYSapi Indonesia & Sapi Zebu India JAY
Sapi Indonesia & Sapi Zebu India JAYJajat Rohmana
 
Alel ganda & gena ganda kel 3 fapet a
Alel ganda & gena ganda kel 3 fapet aAlel ganda & gena ganda kel 3 fapet a
Alel ganda & gena ganda kel 3 fapet aJajat Rohmana
 

More from Jajat Rohmana (18)

Analisis Penyebab Diare Kambing Perah (presentasi)
Analisis Penyebab Diare Kambing Perah (presentasi)Analisis Penyebab Diare Kambing Perah (presentasi)
Analisis Penyebab Diare Kambing Perah (presentasi)
 
Analisis Penyebab Diare pada Kambing Perah
Analisis Penyebab Diare pada Kambing PerahAnalisis Penyebab Diare pada Kambing Perah
Analisis Penyebab Diare pada Kambing Perah
 
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan LingkunganIlmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
 
Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2
 
Nilai Pemuliaan
Nilai PemuliaanNilai Pemuliaan
Nilai Pemuliaan
 
Pakan Kelinci - Silase dan Kubis Tercemar
Pakan Kelinci - Silase dan Kubis TercemarPakan Kelinci - Silase dan Kubis Tercemar
Pakan Kelinci - Silase dan Kubis Tercemar
 
Teknologi Penetasan - Isolator Panas
Teknologi Penetasan - Isolator PanasTeknologi Penetasan - Isolator Panas
Teknologi Penetasan - Isolator Panas
 
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada Ternak
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada TernakSejarah Singkat Inseminasi Buatan pada Ternak
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada Ternak
 
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
 
Biologi - Vfa (asam lemak terbang) 14 oktober 2011
Biologi - Vfa (asam lemak terbang) 14 oktober 2011Biologi - Vfa (asam lemak terbang) 14 oktober 2011
Biologi - Vfa (asam lemak terbang) 14 oktober 2011
 
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandangPemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
 
Tepung Biji Jagung
Tepung Biji JagungTepung Biji Jagung
Tepung Biji Jagung
 
Handling (penanganan) Domba kel. 7
Handling (penanganan) Domba kel. 7Handling (penanganan) Domba kel. 7
Handling (penanganan) Domba kel. 7
 
Disco (disease Control) domba
Disco (disease Control) dombaDisco (disease Control) domba
Disco (disease Control) domba
 
Sapi Zebu non India & Sapi inggris
Sapi Zebu non India & Sapi inggrisSapi Zebu non India & Sapi inggris
Sapi Zebu non India & Sapi inggris
 
Magang Peternakan Tanjung Mulya unit Cicalengka
Magang Peternakan Tanjung Mulya unit CicalengkaMagang Peternakan Tanjung Mulya unit Cicalengka
Magang Peternakan Tanjung Mulya unit Cicalengka
 
Sapi Indonesia & Sapi Zebu India JAY
Sapi Indonesia & Sapi Zebu India JAYSapi Indonesia & Sapi Zebu India JAY
Sapi Indonesia & Sapi Zebu India JAY
 
Alel ganda & gena ganda kel 3 fapet a
Alel ganda & gena ganda kel 3 fapet aAlel ganda & gena ganda kel 3 fapet a
Alel ganda & gena ganda kel 3 fapet a
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 

Jurnal Rusa Papua: Dembek-Siwi

  • 1. Agustinus Gatot Murwanto, F. Pattiselano, dan H. Manik Staf Pengajar Jurusan Produksi Ternak FPPK UNIPA Jalan Gunung salju Manokwari 98314 Kelompok 7
  • 2. Dewi Sabarina Rizkiandiny Oktavilly Agus D. Setiawan Siti Nurjanah Hani Febrian Agustin Ayu Sofiani Winda Ratna Suminar Bintang Renaldi PYF Jajat Rohmana Yeti Haryati 200110100313 200110100314 200110100315 200110100316 200110110004 200110110022 200110110028 200110110029 200110110030 200110110032
  • 4.
  • 5. Daerah Papua kaya akan keaneka-ragaman fauna. Padang rumput alam Dembek-Siwi di Ransiki merupakan daerah perburuan rusa seluas sekitar 9000 ha.
  • 6.  Usaha perburuan yang tak terkendali dapat menyebabkan berkurangnya populasi rusa dengan cepat, sehingga akan merugikan masyarakat yang selama ini memanfaatkannya. Padahal menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature) rusa termasuk hewan kategori terancam.  Untuk menduga tingkat populasi, sex ratio dan struktur populasi rusa, serta memberikan informasi dasar untuk pengembangan sistem perburuan rusa di daerah Dembek-Siwi Ransiki Manokwari.
  • 7.  Sampai saat ini infomasi tentang populasi rusa di padang rumput alam Dembek-Siwi di Ransiki Manokwari belum ada, dengan demikian perlu dilakukan penelitian terutama menyangkut jumlah rusa yang dapat diburu, waktu perburuan, jenis kelamin rusa, umur rusa, wilayah yang menjadi lokasi perburuan dan jenis alat berburu yang diperbolehkan.
  • 8. Jenis rusa yang hidup di padang rumput alam Dembek-Siwi adalah rusa Timor (Cervus timorensis):  memiliki bulu coklat, warna bagian bawah perut dan ekor berwarna putih.  Rusa jantan relatif lebih besar dibandingkan dengan betinanya.  Tinggi badan dewasa 91-102 cm  dengan berat badan 103-155 kg (lebih kecil bila dibandingkan dengan Sambar (Cervus unicolor).  Rusa jantan mempunyai tanduk yang bercabang. Tanduk akan tumbuh pertama kali pada anak jantan umur 8 bulan. Setelah dewasa, ranggah menjadi sempurna yang ditandai dengan terdapatnya 3 ujung runcing.
  • 9.  Rusa ini bersifat sosial. Jarang ditemui rusa sendirian.
  • 10.  Aktif pada pagi dan sore hari. Jarang terlihat di padang terbuka karena indera yang peka juga karena rusa memiliki kemampuan kamuflase yang baik.
  • 12.  Periode kawin disebut “rut”, terjadi sekitar JuliAgustus. Pada masa tersebut rusa jantan bertarung untuk dominasi wilayah kekuasaan dan hak mengawini.  Dewasa kelamin dapat dicapat pada usia 3-5 tahun, tergantung kondisi rusa dan habitat.
  • 13. SIFAT, AKTIVITAS DAN HABITAT RUSA  Lama mencari makan bervariasi antara 13 sampai dengan 18 jam per hari. Sedangkan waktu yang digunakan untuk beristirahat, memamah biak dan melakukan pergerakan lain bervariasi antara 6 sampai 11 jam per hari.
  • 14.  Jenis rusa yang hidup di padang rumput alam Dembek-Siwi adalah rusa Timor (Cervus timorensis). Rusa Timor ini merupakan satu-satunya jenis rusa yang ada di seluruh Papua.  Penyebaran rusa tersebut di daerah Manokwari antara lain Lembah Kebar, Pulau Rumberpon dan daerah-daerah lain yang mempunyai padang rumput alam.
  • 15.  Habitat rusa di padang rumput alam mempunyai karakteristik dari segi iklim adalah daerah ini termasuk dalam tipe iklim basah, dengan suhu 20°-26,5°C, curah hujan 85,17-193,83 mm, kelembaban 59,08-83,92%. Topografi padang rumput alam Dember-Siwi relatif datar dengan ketinggian 20 meter dpl. Jenis tanah didominasi oleh tanah Aluvial dan Regosol. Terdapat Sungai Momi yang mempunyai kedalamam 30-200 cm.
  • 16.  Padang rumput alam Dembek-Siwi didominasi oleh alang-alang (Imperata cilyndrica) dan sedikit tanaman perdu. Alang-alang yang masih muda merupa-kan sumber pakan utama rusa.
  • 17.  Beberapa tanaman yang tumbuh menyebar di padang rumput tersebut antara lain: makaranga (Macaranga spp)
  • 19.  sirih hutan (Piper aduncum)
  • 20.  Sebagian padang rumput berbatasan dengan rawa-rawa yang ditumbuhi oleh tanaman sagu (Metroxylon sago).
  • 21.  Menggunakan metode teknik transek garis (Line Transect Method), karena populasi rusa di daerah tersebut diperkirakan rendah.  Hasil estimasi diperoleh kisaran jumlah populasi rusa sebesar 7,97± 2,96 ekor per km2 atau 0,0158 - 1,435 ekor/ ha.  Estimasi populasi rusa di Dembek-Siwi pada taraf kepercayaan 95% berkisar antara 1,58 ekor sampai dengan 14,35 ekor per km2.
  • 22. Berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan fase pertumbuhan Ratio (%) Jantan 1 Betina 2 Selang Populasi (ekor/km2) 0,52 – 5 Dewasa 10 Selang populasi (ekor/km2) 1.13 – 10.25 Dara Jenis Kelamin Fase Presentase Pertumbuhan) (%) 3 0.34 – 3.07 Anak 1 0.11 – 1,03 0,72 - 9
  • 23. Perburuan  Tradisional: panah, anjing terlatih  Modern: senapan, perangkap baja jerat
  • 26. Pengolahan Daging  Daging asap (daging asar)
  • 27.  Tanduk rusa jantan kadang kala dijadikan hiasan dinding, namun ada pula yang dibuang.
  • 28.  Kepadatan populasi rusa di padang rumput alam Dembek-Siwi berkisar 1,58 - 14,35 ekor per km2 atau 0,0158 - 1,435 ekor/ ha.  Struktur populasi rusa di padang rumput alam Dembek-Siwi Ransiki berdasarkan rasio jenis kelamin jantan : betina sebesar 1:2.  Struktur populasi rusa berdasarkan fase pertumbuhan: dewasa:dara:anak adalah 10:3:1.  Habitat padang rumput alam didominasi oleh alang-alang (Imperata cylindrica).  Pemanfaatan rusa yang utama untuk kebutuhan daging keluarga yang dilakukan dengan cara perburuan oleh penduduk lokal sekitar padang rumput dan penduduk dari kota Manokwari dan Ransiki.
  • 29.  Pelarangan kegiatan perburuan dalam waktu minimal 5 tahun untuk memulihkan kembali populasi rusa.  Pengelolaan habitat pakan dan akivitas perburuan patut mendapatkan perhatian masyarakat dan Kantor Konservasi Sumberdaya Alam Manokwari guna menjamin kelangsungan keseimbangan populasi rusa di alam.  Upaya lain yang dapat dilakukan adalah mengajak penduduk lokal sekitar padang rumput untuk mulai beternak rusa.