Jurnal Rusa di padang alam Dembek-Siwi, Manokwari, Papua Barat, Indonesia. Oleh: Agustinus Gatot Murwanto, F. Pattiselano, dan H. Manik
Staf Pengajar Jurusan Produksi Ternak FPPK UNIPA
Jalan Gunung Salju Manokwari 98314.
Dipresentasikan pada 2 Desember 2013 di Aula Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran dalam mata kuliah Produksi Satwa Harapan. Hasil yang cukup melegakan sampai dosen meminta copy slide ini :)
Journal about deer in Dembek-Siwi nature prairie, Manokwari, West Papua, Indonesia by Agustinus gatot Murwanto, F. Pattiselano, dan H. Manik.
Presented in Animal Husbandry Hall, Padjadjaran University on Misc.Animal Production.
A relieving result until the teacher wants a copy of this slide :)
1. Agustinus Gatot Murwanto, F. Pattiselano, dan H. Manik
Staf Pengajar Jurusan Produksi Ternak FPPK UNIPA
Jalan Gunung salju Manokwari 98314
Kelompok
7
2. Dewi Sabarina
Rizkiandiny Oktavilly
Agus D. Setiawan
Siti Nurjanah
Hani Febrian Agustin
Ayu Sofiani
Winda Ratna Suminar
Bintang Renaldi PYF
Jajat Rohmana
Yeti Haryati
200110100313
200110100314
200110100315
200110100316
200110110004
200110110022
200110110028
200110110029
200110110030
200110110032
5. Daerah Papua kaya akan
keaneka-ragaman fauna.
Padang rumput alam
Dembek-Siwi di Ransiki
merupakan daerah perburuan
rusa seluas sekitar 9000 ha.
6. Usaha perburuan yang tak terkendali dapat
menyebabkan berkurangnya populasi rusa
dengan cepat, sehingga akan merugikan
masyarakat
yang
selama
ini
memanfaatkannya. Padahal menurut IUCN
(International Union for Conservation of
Nature) rusa termasuk hewan kategori
terancam.
Untuk menduga tingkat populasi, sex ratio
dan
struktur
populasi
rusa,
serta
memberikan
informasi
dasar
untuk
pengembangan sistem perburuan rusa di
daerah Dembek-Siwi Ransiki Manokwari.
7. Sampai saat ini infomasi tentang populasi
rusa di padang rumput alam Dembek-Siwi
di Ransiki Manokwari belum ada, dengan
demikian perlu dilakukan penelitian
terutama menyangkut jumlah rusa yang
dapat diburu, waktu perburuan, jenis
kelamin rusa, umur rusa, wilayah yang
menjadi lokasi perburuan dan jenis alat
berburu yang diperbolehkan.
8. Jenis rusa yang hidup di padang rumput alam Dembek-Siwi adalah rusa Timor
(Cervus timorensis):
memiliki bulu coklat, warna bagian bawah perut dan ekor berwarna putih.
Rusa jantan relatif lebih besar dibandingkan dengan betinanya.
Tinggi badan dewasa 91-102 cm
dengan berat badan 103-155 kg (lebih kecil bila dibandingkan dengan Sambar
(Cervus unicolor).
Rusa jantan mempunyai tanduk yang bercabang. Tanduk akan tumbuh pertama kali
pada anak jantan umur 8 bulan. Setelah dewasa, ranggah menjadi sempurna yang
ditandai dengan terdapatnya 3 ujung runcing.
9. Rusa ini bersifat sosial. Jarang ditemui rusa
sendirian.
10. Aktif pada pagi dan sore hari.
Jarang terlihat di padang
terbuka karena indera yang
peka juga karena rusa memiliki
kemampuan kamuflase yang
baik.
12. Periode
kawin disebut
“rut”, terjadi sekitar JuliAgustus.
Pada
masa
tersebut
rusa
jantan
bertarung untuk dominasi
wilayah kekuasaan dan
hak mengawini.
Dewasa
kelamin dapat
dicapat pada usia 3-5
tahun, tergantung kondisi
rusa dan habitat.
13. SIFAT, AKTIVITAS DAN HABITAT RUSA
Lama mencari makan
bervariasi antara 13 sampai
dengan 18 jam per hari.
Sedangkan waktu yang
digunakan untuk beristirahat,
memamah biak dan
melakukan pergerakan lain
bervariasi antara 6 sampai 11
jam per hari.
14. Jenis rusa yang hidup di
padang rumput alam
Dembek-Siwi adalah rusa
Timor (Cervus timorensis).
Rusa Timor ini merupakan
satu-satunya jenis rusa
yang ada di seluruh
Papua.
Penyebaran rusa tersebut
di daerah Manokwari
antara lain Lembah Kebar,
Pulau Rumberpon dan
daerah-daerah lain yang
mempunyai padang
rumput alam.
15. Habitat rusa di padang rumput alam
mempunyai karakteristik dari segi
iklim adalah daerah ini termasuk
dalam tipe iklim basah, dengan suhu
20°-26,5°C, curah hujan 85,17-193,83
mm, kelembaban 59,08-83,92%.
Topografi padang rumput alam
Dember-Siwi relatif datar dengan
ketinggian 20 meter dpl. Jenis tanah
didominasi oleh tanah Aluvial dan
Regosol. Terdapat Sungai Momi yang
mempunyai kedalamam 30-200 cm.
16. Padang rumput alam Dembek-Siwi
didominasi oleh alang-alang
(Imperata cilyndrica) dan sedikit
tanaman perdu. Alang-alang yang
masih muda merupa-kan sumber
pakan utama rusa.
17. Beberapa tanaman yang tumbuh
menyebar di padang rumput
tersebut antara lain: makaranga
(Macaranga spp)
21. Menggunakan metode teknik transek garis (Line Transect Method),
karena populasi rusa di daerah tersebut diperkirakan rendah.
Hasil estimasi diperoleh kisaran jumlah populasi rusa sebesar 7,97±
2,96 ekor per km2 atau 0,0158 - 1,435 ekor/ ha.
Estimasi populasi rusa di Dembek-Siwi pada taraf kepercayaan 95%
berkisar antara 1,58 ekor sampai dengan 14,35 ekor per km2.
22. Berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan fase pertumbuhan
Ratio (%)
Jantan
1
Betina
2
Selang
Populasi
(ekor/km2)
0,52 – 5
Dewasa
10
Selang
populasi
(ekor/km2)
1.13 – 10.25
Dara
Jenis
Kelamin
Fase
Presentase
Pertumbuhan) (%)
3
0.34 – 3.07
Anak
1
0.11 – 1,03
0,72 - 9
27. Tanduk rusa jantan kadang
kala dijadikan hiasan dinding,
namun ada pula yang dibuang.
28. Kepadatan populasi rusa di padang rumput alam Dembek-Siwi berkisar 1,58 -
14,35 ekor per km2 atau 0,0158 - 1,435 ekor/ ha.
Struktur populasi rusa di padang rumput alam Dembek-Siwi Ransiki berdasarkan
rasio jenis kelamin jantan : betina sebesar 1:2.
Struktur populasi rusa berdasarkan fase pertumbuhan: dewasa:dara:anak adalah
10:3:1.
Habitat padang rumput alam didominasi oleh alang-alang (Imperata cylindrica).
Pemanfaatan rusa yang utama untuk kebutuhan daging keluarga yang dilakukan
dengan cara perburuan oleh penduduk lokal sekitar padang rumput dan
penduduk dari kota Manokwari dan Ransiki.
29. Pelarangan kegiatan perburuan dalam waktu minimal 5 tahun untuk memulihkan
kembali populasi rusa.
Pengelolaan habitat pakan dan akivitas perburuan patut mendapatkan perhatian
masyarakat dan Kantor Konservasi Sumberdaya Alam Manokwari guna menjamin
kelangsungan keseimbangan populasi rusa di alam.
Upaya lain yang dapat dilakukan adalah mengajak penduduk lokal sekitar padang
rumput untuk mulai beternak rusa.