SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Rozi Syah Putra Ginting
(1806055024)
ANALISIS PENDUGAAN STATUS STOK DAN TINGKAT EKSPLOITASI
KEPITING BAKAU DI DESA MUARA KEMBANG KECAMATAN MUARA JAWA
KALIMANTAN TIMUR
PEMBIMBING I
Ir. Ristiana Eryanti, S.Pi., M.Si., IPU
PENGUJI I
Prof. Dr. Ir. H. Iwan Suyatna, M. Sc., DEA., IPU
PEMBIMBING II
Nurfadilah, S.Kel., M.Si
PENGUJI II
Dewi Embong Bulan, S.Kel., MP.,Ph.D
Latar Belakang
Kepiting bakau merupakan komoditas perikanan yang penting bagi Indonesia
sejak tahun1980 sampai sekarang, permintaan pasar yang tinggi
mengakibatkan berkurangnya jumlah kepiting yang ada di alam
Faktor penurunan kuantitas dan kualitas kepiting bakau:
- Degradasi lahan mangrove menjadi pertambakan
- Pemanfaatan kayu mangrove menjadi kayu bakar secara berlebihan yang
menyebabkan kerusakan hutan mangrove sebagai habitat kepiting bakau
- Penangkapan kepiting bakau dari semua ukuran
Untuk menentukan strategi pengelolaan perikanan yang baik maka perlu dilakukan
evaluasi suatu stok untuk mengetahui status stok suatu sumberdaya. Penelitian ini
diharapkan dapat mengkaji status stok dan tingkat eksploitasi kepiting bakau di Desa
Muara Kembang KeCamatan Muara Jawa Provinsi Kalimantan Timur
Tujuan Penelitian
Analisi pendugaan status stok dan tingkat eksploitasi kepiting bakau di
Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa, Provinsi Kalimantan Timur
Rumusan Masalah
Memberi informasi terhadap masyarakat tentang apakah sediaan stok
kepiting bakau dialam mengalami penurunan atau peningkatan serta
menjadi acuan penelitian selanjutnnya
Manfaat Penelitian
Mengetahui status stok dan tingkat eksploitasi kepiting bakau Muara
Kembang, Kecamatan Muara Jawa, Provinsi Kalimantan Timur
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan Muara Kembang,
Kecamatan Muara Jawa, Provinsi Kalimantan
Timur, selama kurang lebih 3 bulan, meliputi,
perencanaan observasi lapangan, wawanCara
pengolahan data , pembahasan dan penulisan
laporan
Alat dan Bahan Penelitian
NO Alat Keterangan
1 Jangka sorong(Wipro) Alat pengukur kerapas kepiting
2 Timbangan Digital (I-
3000)
Alat pengukur berat kepiting
3 Rakkang (alat tangkap
kepiting)
Alat tangkap kepiting bakau
4 Kamera (Iphone) Media Dokumentasi
5 Buku dan Pulpen Media pencatat data lapangan
6
7
GPS (Garmin94)
Perahu
Alat untuk menentukan titik lokasi
penelitian
Media untuk survey observasi
No Bahan Keterangan
1 Kepiting Bakau
(Sylla Serrata)
150 jumlah sampel
2 Aplikasi Fisat II
(Version1.2.2.20
Aplikasi Pengolah Data
Prosedur
Penelitian
01 Observasi Lapangan
02 Pengambilan Data
-WawanCara dengan
nelayan terkait kondisi
penilitian
- Pengambilan sampel
- Pengukuran Kerapas
-Pengolahan data kepiting
bakau dengan aplikasi fisat
-Analisis Status Stok dan
tingkat eksploitasi
-Penulisan laporan
-Titik koordinat menggunakan
GPS
-Pembuatan Peta Penelitian
dengan ArGIS
Analisis Data
Nisbah Kelamin
Pertumbuhan
Parameter Mortalitas(Z,M,F)
Laju Eksploitasi
P =
𝒏
𝑵
𝒙𝟏𝟎𝟎
Lt = L∞(1 - 𝒆−𝒌(𝒕−𝒕𝟎)
Log M = = (-0,0066)-0,279 log L∞ +0,6543
log K + 0,4634 log T
Z= K [
𝐿∞−𝐿′
𝐿− ]
F=Z-M
E=
𝑭
𝒁
Hasil dan Pembahasan
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa, Provinsi Kalimantan Timur,
terdapat 5 stasiunlokasi pengambilan sampel.
No Stasiun Titik Koordinat Keterangan
S T
1. I 0,7⁰5’790’’ 117⁰ 30’332’’ Hutan Nipah
2. II 0,7⁰5’865’’ 117⁰30’212’’ Hutan Nipah
3. III 0,7⁰5’754’’ 117⁰30’165’’ Hutan Nipah
4. IV 0,7⁰6’000’’ 117⁰30’135’’ Hutan Nipah
5. V 0,7⁰5’584’’ 117⁰29’836’’ Bekas Tambak
B. Klasifikasi kepiting bakau
• Filum : Arthropoda
• Subfilum: Crustacea
• Klas : Malacostraca
• Subklas : Eucarida
• Ordo : Decapoda
• Famili : Portinuidae
• Genus : Scylla
• Spesies : Scylla serrata
Scylla serrata dicirikan dengan memiliki morfologi kerapas berwarna hijau ,
hijau tua, hijau kecoklatan dan capit berwarna hijau kebiruan (Hia, et al., 2013)
C. Sebaran Penangkapan Kepiting Bakau
D. Nisbah Kelamin
Total sampel kepiting sebanyak 150 sampel dibagi atas 83
jantan dan 67 betina. jenis kepiting kelamin jantan lebih
dominan ditemukan dari pada jenis kepiting bakau betina
diperkirakankarena jenis kepiting bakau jantan lebih agresif
dalam mencari makan dan kepitingbakau betina ketika
melakukan pemijahan populasi tersebut akan berpindah
dari ekosistem mangrove ke laut
45%
55%
Jantan
Betina
E.Kelompok Umur
Diagram Frekuensi terhitung kepiting bakau jenis kelamin jantan Diagram frekuensi terhitung kepiting bakau jenis kelamin betina
Diagram kelompok yang telah diperoleh dapatdiartikan bahwa bahwa hasil penangkapan kepiting bakau di Desa Muara Kembang
berukuran kecil, ukuran sedang dan ukuran besar. Ukuran lebar karapasjenis kelamin jantan terbanyak terdapat pada interval kelas
pada 123,6-130,6 mmdengan frekuensi sebanyak 19 ekor, sedangkan frekuensi lebar karapas terendahpada interval kelas 137,6-
144,6 mm dengan frekuensi 1 ekor. Selanjutnya ukuranlebar kerapas terbanyak pada jenis kelamin betina terdapat pada 107-113
mm dengan frekuensi 17 ekor sedangkan frekuensi lebar kerapas terendah pada interval kelas 123-129 mm dengan frekuensi 1 ekor
F. Pertumbuhan awal hidupnya kepiting bakau jenis kelamin
jantan maupun betina mengalami
pertumbuhan cepat, namun
pertumbuhannya melambat saat akan
mencapai panjang asimptotnya Umur
tertinggi terdapat pada kepiting bakau jenis
kelamin jantan yaitu 6 tahun dengan
Panjang asimtot 151,83 mm dan pada jenis
kelamin betina yaitu 6,8 tahun dengan L∞
asimptot 129,15mm
Nilai Dugaan
Parameter
Jantan Betina
L∞ 151,83 mm 129,15 mm
K 0,76/tahun 0,51/tahun
t0 0,135 0,213
Pertumbuhan kepiting betina cenderung lebih ke
arah lebar karapas karenakepiting betina akan
moulting setiap akan melakukan proses
kopulasi.
G. Mortalitas dan Laju Eksploitasi
Nilai dugaan
Parameter Jantan Betina
Mortalitas total (Z) 3,01 1,67
Mortalitas alami (M) 0,98 0,79
Mortalitas penangkapan (F) 2,03 0,88
Laju eksploitasi (E) 0,67 0,53
A B
Berdasarkan Kurva hasil tangkapan kepiting bakau jantan (A) dan betina (B). mortalitas (Z) jantan diperoleh
sebesar 3,01 sedangkan betina diperoleh sebesar 1, 67. Menurut Hidayat, et al., (2018), menyatakan bahwalaju
eksploitasi suatu stok berada pada tingkat lestari jika nilai laju eksploitasinya lebih kecil dari 0,5, apabila nilai laju
eksploitasi suatu stok lebih dari 0,5 maka dikategorikan lebih tangkap (tinggi).
Kesimpulan dan Saran
1. Mortalitas total (Z) pada kepiting bakau di Desa Muara Kembang yaitu pada
Jantan 3,01 dan pada betina 0,68 per tahun, dimana mortalitas penangkapan
(F) pada masing-masing jenis kelamin lebih besar dari pada mortalitas alami
(M), yaitu nilai F 2,03 pada jantan dan 0,88 pada betina dan nilai M pada
jantan yaitu 0,97 pada jantan dan 0,78 pada betina.
2. Tingkat eksploitasi kepiting bakau pada jenis kelamin jantan memiliki tingkat
eksploitasi lebih tangkap (tinggi) sedangkan pada kepiting bakau jenis
kelamin betina diperoleh nilai laju eksploitasi nya yang lestari (normal).
3. Status stok kepiting bakau di desa muara kembang didefenisikan rendah
(sedikit) karena tingkat mortalitas totalnya lebih besar dari dari pada laju
pertumbuhanya.
A. Kesimpulan
B. Saran
Populasi kepiting bakau di Desa Muara Kembang
harus dilakukan pemantauan dan pengaturan secara
berkala. Harapannya penelitian kepiting bakau tetap
terus dilakukan guna memperoleh informasi data dan
tetap menjadi perhatian, sehingga mencegah
penurunan jumlah stok kepiting yang signifikan, dan
dapat terus mempertahankan kelestariannya
Terima Kasih
2 0 D E S E M B E R 2 0 2 2

More Related Content

Similar to PPT SEMINAR HASIL ROZI SYAHPUTRA[1].pptx

tapal kuda hewan konservasi kabupaten buol
tapal kuda hewan konservasi kabupaten buoltapal kuda hewan konservasi kabupaten buol
tapal kuda hewan konservasi kabupaten buolAisyahInarah1
 
Makanan dan reproduksi ikan tilan an syarifah n
Makanan dan reproduksi ikan tilan an syarifah nMakanan dan reproduksi ikan tilan an syarifah n
Makanan dan reproduksi ikan tilan an syarifah nSyarifa Nurdawati
 
1. bakti mandala (e351170101) makalah dinpop kuota pemanenan lestari
1. bakti mandala (e351170101) makalah dinpop  kuota pemanenan lestari1. bakti mandala (e351170101) makalah dinpop  kuota pemanenan lestari
1. bakti mandala (e351170101) makalah dinpop kuota pemanenan lestariBakti Mandala
 
Biologi reproduksi ikan kembung lelaki, Rastreliger kanagurta (Cuvier, 1816) ...
Biologi reproduksi ikan kembung lelaki, Rastreliger kanagurta (Cuvier, 1816) ...Biologi reproduksi ikan kembung lelaki, Rastreliger kanagurta (Cuvier, 1816) ...
Biologi reproduksi ikan kembung lelaki, Rastreliger kanagurta (Cuvier, 1816) ...Dr. Mauli Kasmi
 
Baung 3 populasi jojo-jra- 2015
Baung 3 populasi jojo-jra- 2015Baung 3 populasi jojo-jra- 2015
Baung 3 populasi jojo-jra- 2015Jojo Subagja
 
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Mujiyanto -
 
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...Mujiyanto -
 
Analisis Perbedaan Jantan dan Betina Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Ber...
Analisis Perbedaan Jantan dan Betina Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Ber...Analisis Perbedaan Jantan dan Betina Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Ber...
Analisis Perbedaan Jantan dan Betina Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Ber...Muhammad Ardianto
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paperHafdalia
 
Jurnal Rusa Papua: Dembek-Siwi
Jurnal Rusa Papua: Dembek-SiwiJurnal Rusa Papua: Dembek-Siwi
Jurnal Rusa Papua: Dembek-SiwiJajat Rohmana
 
Jurnal penyuluhan ikan bogor
Jurnal penyuluhan ikan bogorJurnal penyuluhan ikan bogor
Jurnal penyuluhan ikan bogorAsep Walandra
 
Jurnal penyuluhan perikanan
Jurnal penyuluhan perikanan Jurnal penyuluhan perikanan
Jurnal penyuluhan perikanan Asep Walandra
 
29190 article text-95073-2-10-20200220
29190 article text-95073-2-10-2020022029190 article text-95073-2-10-20200220
29190 article text-95073-2-10-20200220Muhammad Sahibuddin
 
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKKEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKRepository Ipb
 

Similar to PPT SEMINAR HASIL ROZI SYAHPUTRA[1].pptx (20)

tapal kuda hewan konservasi kabupaten buol
tapal kuda hewan konservasi kabupaten buoltapal kuda hewan konservasi kabupaten buol
tapal kuda hewan konservasi kabupaten buol
 
Makanan dan reproduksi ikan tilan an syarifah n
Makanan dan reproduksi ikan tilan an syarifah nMakanan dan reproduksi ikan tilan an syarifah n
Makanan dan reproduksi ikan tilan an syarifah n
 
1. bakti mandala (e351170101) makalah dinpop kuota pemanenan lestari
1. bakti mandala (e351170101) makalah dinpop  kuota pemanenan lestari1. bakti mandala (e351170101) makalah dinpop  kuota pemanenan lestari
1. bakti mandala (e351170101) makalah dinpop kuota pemanenan lestari
 
Biologi reproduksi ikan kembung lelaki, Rastreliger kanagurta (Cuvier, 1816) ...
Biologi reproduksi ikan kembung lelaki, Rastreliger kanagurta (Cuvier, 1816) ...Biologi reproduksi ikan kembung lelaki, Rastreliger kanagurta (Cuvier, 1816) ...
Biologi reproduksi ikan kembung lelaki, Rastreliger kanagurta (Cuvier, 1816) ...
 
PPT 123-12.pptx
PPT 123-12.pptxPPT 123-12.pptx
PPT 123-12.pptx
 
Baung 3 populasi jojo-jra- 2015
Baung 3 populasi jojo-jra- 2015Baung 3 populasi jojo-jra- 2015
Baung 3 populasi jojo-jra- 2015
 
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
 
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
 
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...
 
Standar Restrim
Standar RestrimStandar Restrim
Standar Restrim
 
Analisis Perbedaan Jantan dan Betina Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Ber...
Analisis Perbedaan Jantan dan Betina Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Ber...Analisis Perbedaan Jantan dan Betina Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Ber...
Analisis Perbedaan Jantan dan Betina Pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Ber...
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
Hibridisasi Nila salin BPBAP Takalar
Hibridisasi Nila salin BPBAP TakalarHibridisasi Nila salin BPBAP Takalar
Hibridisasi Nila salin BPBAP Takalar
 
Jurnal Rusa Papua: Dembek-Siwi
Jurnal Rusa Papua: Dembek-SiwiJurnal Rusa Papua: Dembek-Siwi
Jurnal Rusa Papua: Dembek-Siwi
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Jurnal penyuluhan ikan bogor
Jurnal penyuluhan ikan bogorJurnal penyuluhan ikan bogor
Jurnal penyuluhan ikan bogor
 
Jurnal penyuluhan perikanan
Jurnal penyuluhan perikanan Jurnal penyuluhan perikanan
Jurnal penyuluhan perikanan
 
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
PENGAMATAN HISTOLOGI GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis)
 
29190 article text-95073-2-10-20200220
29190 article text-95073-2-10-2020022029190 article text-95073-2-10-20200220
29190 article text-95073-2-10-20200220
 
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOKKEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
KEBIASAAN MAKAN TIRAM MUTIARA Pintada maxima DI PERAIRAN TELUK SEKOTONG, LOMBOK
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanTitaniaUtami
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxiwidyastama85
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptRahmaniaPamungkas2
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

PPT SEMINAR HASIL ROZI SYAHPUTRA[1].pptx

  • 1. Rozi Syah Putra Ginting (1806055024) ANALISIS PENDUGAAN STATUS STOK DAN TINGKAT EKSPLOITASI KEPITING BAKAU DI DESA MUARA KEMBANG KECAMATAN MUARA JAWA KALIMANTAN TIMUR PEMBIMBING I Ir. Ristiana Eryanti, S.Pi., M.Si., IPU PENGUJI I Prof. Dr. Ir. H. Iwan Suyatna, M. Sc., DEA., IPU PEMBIMBING II Nurfadilah, S.Kel., M.Si PENGUJI II Dewi Embong Bulan, S.Kel., MP.,Ph.D
  • 2. Latar Belakang Kepiting bakau merupakan komoditas perikanan yang penting bagi Indonesia sejak tahun1980 sampai sekarang, permintaan pasar yang tinggi mengakibatkan berkurangnya jumlah kepiting yang ada di alam Faktor penurunan kuantitas dan kualitas kepiting bakau: - Degradasi lahan mangrove menjadi pertambakan - Pemanfaatan kayu mangrove menjadi kayu bakar secara berlebihan yang menyebabkan kerusakan hutan mangrove sebagai habitat kepiting bakau - Penangkapan kepiting bakau dari semua ukuran Untuk menentukan strategi pengelolaan perikanan yang baik maka perlu dilakukan evaluasi suatu stok untuk mengetahui status stok suatu sumberdaya. Penelitian ini diharapkan dapat mengkaji status stok dan tingkat eksploitasi kepiting bakau di Desa Muara Kembang KeCamatan Muara Jawa Provinsi Kalimantan Timur
  • 3. Tujuan Penelitian Analisi pendugaan status stok dan tingkat eksploitasi kepiting bakau di Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa, Provinsi Kalimantan Timur Rumusan Masalah Memberi informasi terhadap masyarakat tentang apakah sediaan stok kepiting bakau dialam mengalami penurunan atau peningkatan serta menjadi acuan penelitian selanjutnnya Manfaat Penelitian Mengetahui status stok dan tingkat eksploitasi kepiting bakau Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa, Provinsi Kalimantan Timur
  • 4. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa, Provinsi Kalimantan Timur, selama kurang lebih 3 bulan, meliputi, perencanaan observasi lapangan, wawanCara pengolahan data , pembahasan dan penulisan laporan
  • 5. Alat dan Bahan Penelitian NO Alat Keterangan 1 Jangka sorong(Wipro) Alat pengukur kerapas kepiting 2 Timbangan Digital (I- 3000) Alat pengukur berat kepiting 3 Rakkang (alat tangkap kepiting) Alat tangkap kepiting bakau 4 Kamera (Iphone) Media Dokumentasi 5 Buku dan Pulpen Media pencatat data lapangan 6 7 GPS (Garmin94) Perahu Alat untuk menentukan titik lokasi penelitian Media untuk survey observasi No Bahan Keterangan 1 Kepiting Bakau (Sylla Serrata) 150 jumlah sampel 2 Aplikasi Fisat II (Version1.2.2.20 Aplikasi Pengolah Data
  • 6. Prosedur Penelitian 01 Observasi Lapangan 02 Pengambilan Data -WawanCara dengan nelayan terkait kondisi penilitian - Pengambilan sampel - Pengukuran Kerapas -Pengolahan data kepiting bakau dengan aplikasi fisat -Analisis Status Stok dan tingkat eksploitasi -Penulisan laporan -Titik koordinat menggunakan GPS -Pembuatan Peta Penelitian dengan ArGIS
  • 7. Analisis Data Nisbah Kelamin Pertumbuhan Parameter Mortalitas(Z,M,F) Laju Eksploitasi P = 𝒏 𝑵 𝒙𝟏𝟎𝟎 Lt = L∞(1 - 𝒆−𝒌(𝒕−𝒕𝟎) Log M = = (-0,0066)-0,279 log L∞ +0,6543 log K + 0,4634 log T Z= K [ 𝐿∞−𝐿′ 𝐿− ] F=Z-M E= 𝑭 𝒁
  • 8. Hasil dan Pembahasan A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa, Provinsi Kalimantan Timur, terdapat 5 stasiunlokasi pengambilan sampel. No Stasiun Titik Koordinat Keterangan S T 1. I 0,7⁰5’790’’ 117⁰ 30’332’’ Hutan Nipah 2. II 0,7⁰5’865’’ 117⁰30’212’’ Hutan Nipah 3. III 0,7⁰5’754’’ 117⁰30’165’’ Hutan Nipah 4. IV 0,7⁰6’000’’ 117⁰30’135’’ Hutan Nipah 5. V 0,7⁰5’584’’ 117⁰29’836’’ Bekas Tambak
  • 9. B. Klasifikasi kepiting bakau • Filum : Arthropoda • Subfilum: Crustacea • Klas : Malacostraca • Subklas : Eucarida • Ordo : Decapoda • Famili : Portinuidae • Genus : Scylla • Spesies : Scylla serrata Scylla serrata dicirikan dengan memiliki morfologi kerapas berwarna hijau , hijau tua, hijau kecoklatan dan capit berwarna hijau kebiruan (Hia, et al., 2013)
  • 10. C. Sebaran Penangkapan Kepiting Bakau
  • 11. D. Nisbah Kelamin Total sampel kepiting sebanyak 150 sampel dibagi atas 83 jantan dan 67 betina. jenis kepiting kelamin jantan lebih dominan ditemukan dari pada jenis kepiting bakau betina diperkirakankarena jenis kepiting bakau jantan lebih agresif dalam mencari makan dan kepitingbakau betina ketika melakukan pemijahan populasi tersebut akan berpindah dari ekosistem mangrove ke laut 45% 55% Jantan Betina
  • 12. E.Kelompok Umur Diagram Frekuensi terhitung kepiting bakau jenis kelamin jantan Diagram frekuensi terhitung kepiting bakau jenis kelamin betina Diagram kelompok yang telah diperoleh dapatdiartikan bahwa bahwa hasil penangkapan kepiting bakau di Desa Muara Kembang berukuran kecil, ukuran sedang dan ukuran besar. Ukuran lebar karapasjenis kelamin jantan terbanyak terdapat pada interval kelas pada 123,6-130,6 mmdengan frekuensi sebanyak 19 ekor, sedangkan frekuensi lebar karapas terendahpada interval kelas 137,6- 144,6 mm dengan frekuensi 1 ekor. Selanjutnya ukuranlebar kerapas terbanyak pada jenis kelamin betina terdapat pada 107-113 mm dengan frekuensi 17 ekor sedangkan frekuensi lebar kerapas terendah pada interval kelas 123-129 mm dengan frekuensi 1 ekor
  • 13. F. Pertumbuhan awal hidupnya kepiting bakau jenis kelamin jantan maupun betina mengalami pertumbuhan cepat, namun pertumbuhannya melambat saat akan mencapai panjang asimptotnya Umur tertinggi terdapat pada kepiting bakau jenis kelamin jantan yaitu 6 tahun dengan Panjang asimtot 151,83 mm dan pada jenis kelamin betina yaitu 6,8 tahun dengan L∞ asimptot 129,15mm Nilai Dugaan Parameter Jantan Betina L∞ 151,83 mm 129,15 mm K 0,76/tahun 0,51/tahun t0 0,135 0,213 Pertumbuhan kepiting betina cenderung lebih ke arah lebar karapas karenakepiting betina akan moulting setiap akan melakukan proses kopulasi.
  • 14. G. Mortalitas dan Laju Eksploitasi Nilai dugaan Parameter Jantan Betina Mortalitas total (Z) 3,01 1,67 Mortalitas alami (M) 0,98 0,79 Mortalitas penangkapan (F) 2,03 0,88 Laju eksploitasi (E) 0,67 0,53 A B Berdasarkan Kurva hasil tangkapan kepiting bakau jantan (A) dan betina (B). mortalitas (Z) jantan diperoleh sebesar 3,01 sedangkan betina diperoleh sebesar 1, 67. Menurut Hidayat, et al., (2018), menyatakan bahwalaju eksploitasi suatu stok berada pada tingkat lestari jika nilai laju eksploitasinya lebih kecil dari 0,5, apabila nilai laju eksploitasi suatu stok lebih dari 0,5 maka dikategorikan lebih tangkap (tinggi).
  • 15. Kesimpulan dan Saran 1. Mortalitas total (Z) pada kepiting bakau di Desa Muara Kembang yaitu pada Jantan 3,01 dan pada betina 0,68 per tahun, dimana mortalitas penangkapan (F) pada masing-masing jenis kelamin lebih besar dari pada mortalitas alami (M), yaitu nilai F 2,03 pada jantan dan 0,88 pada betina dan nilai M pada jantan yaitu 0,97 pada jantan dan 0,78 pada betina. 2. Tingkat eksploitasi kepiting bakau pada jenis kelamin jantan memiliki tingkat eksploitasi lebih tangkap (tinggi) sedangkan pada kepiting bakau jenis kelamin betina diperoleh nilai laju eksploitasi nya yang lestari (normal). 3. Status stok kepiting bakau di desa muara kembang didefenisikan rendah (sedikit) karena tingkat mortalitas totalnya lebih besar dari dari pada laju pertumbuhanya. A. Kesimpulan B. Saran Populasi kepiting bakau di Desa Muara Kembang harus dilakukan pemantauan dan pengaturan secara berkala. Harapannya penelitian kepiting bakau tetap terus dilakukan guna memperoleh informasi data dan tetap menjadi perhatian, sehingga mencegah penurunan jumlah stok kepiting yang signifikan, dan dapat terus mempertahankan kelestariannya
  • 16. Terima Kasih 2 0 D E S E M B E R 2 0 2 2