2. Jenis Kehamilan Kembar
1. Kehamilan Kembar Monozigotik
Kehamilan kembar monozigotik atau disebut juga identik adalah kehamilan kembar
yang terjadi dari 1 telur yang dibuahi oleh 1 sperma. Untuk alasan yang tidak diketahui,
telur yang sudah dibuahi membelah menjadi dua atau lebih embrio pada
perkembangan tahap pertama. Kembar identik pada umumnya memiliki ari-ari yang
sama tetapi kantung amnion yang terpisah pada rahim. Pada kasus yang jarang terjadi,
kembar identik memiliki 1 kantung amnion. Kedua anak tersebut memiliki jenis kelamin
yang sama, rupa sama, sidik jari dan telapak sama. Kehamilan ini jarang terjadi
3. Hasil akhir dari proses pengembaran monozigotik tergantung pada kapan pembelahan
terjadi, dengan uraian sebagai berikut :
• Apabila pembelahan terjadi didalam 72 jam pertama setelah pembuahan, maka dua
embrio, dua amnion serta dua chorion akan terjadi dan kehamilan diamnionik dan di
chorionik. Kemungkinan terdapat dua plasenta yang berbeda atau suatu plasenta
tunggal yang menyatu.
• Apabila pembelahan terjadi antara hari ke-4 dan ke-8 maka dua embrio akan terjadi,
masing-masing dalam kantong yang terpisah, dengan chorion bersama, dengan
demikian menimbulkan kehamilan kembar diamnionik, monochorionik.
• Apabila terjadi sekitar 8 hari setelah pembuahan dimana amnion telah terbentuk,
maka pembelahan akan menimbulkan dua embrio dengan kantong amnion bersama,
atau kehamilan kembar monoamnionik, monochorionik.
• Apabila pembuahan terjadi lebih belakang lagi, yaitu setelah lempeng embrionik
terbentuk, maka pembelahannya tidak lengkap dan terbentuk kembar yang menyatu.
Ciri-ciri kembar identik
- Jenis kelamin sama
- Golongan darah sama
- Wajah mirip.
4. Proses terjadinya kembar identik
Yaitu karena pada masa pembuahan sebuah sel telur matang di buahi oleh sebuah
sperma yang membantuk zygote, kemudian zygote ini akan membelah.
Jika pembelahan zygote ini terjadi saat awal pembuahan (1-3 hari setelah pembuahan)
maka setiap embrio biasanya akan memiliki kantong ketuban yang berbeda, dan satu
plasenta.
Tetapi bila pembelahan terjadi setelah 14 hari maka kemungkinan kembar akan terjadi
join / menempel bersama pada bagian dari tubuhnya atau pembelahan yang tidak
sempurna yang disebut sebagai kembar siam lebih tinggi. Jadi kembar siam terjadi
pada kembar monozygot. Dengan pemeriksaan USG (utrasonografi) dokter akan dapat
menilai keadaan dari janin, jenis kelamin, kelainan maupun posisi.
5. 2. Kehamilan Kembar Fraternal (Dizigotik)
Kembar Dizigot
Dizigotik, atau fraternal, kembar yang ditimbulkan dari dua ovum yang terpisah.
Kembar dizigotik terjadi dua kali lebih sering daripada kembar monozigotik dan
insidennya dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain yaitu ras, riwayat keluarga,
usia maternal, paritas, nutrisi dan terapi infertilitas. Kembar non-identik berasal
dari dua sel sperma dan dua sel telur yg masing-masing mengalami pembuahan
menjadi 2 zigot. Pada manusia, proses ovulasi kadang-kadang melepaskan lebih dari
satu sel telur matang ke tuba fallopi yang apabila mereka terbuahi akan memunculkan
lebih dari satu zigot. Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa
dan berkembang dalam amnion dan plasenta yang terpisah.
Ciri-ciri kembar non identik
- Jenis kelamin bisa berbeda
- Golongan darah bisa berbeda
- Wajah tidak begitu mirip
6. Proses terjadinya kembar fraternal
Yaitu karena pada masa pembuahan terdapat dua buah sel telur matang yang akan
masing- masing di buahi oleh sperma yang berbeda. Karena berasal dari dua telur dan
sperma yang berbeda maka masing- masing mempunyai kantung ketuban dan
plasenta sendiri. Jadi kembar fraternal, adalah terjadinya 2 proses pembuahan dalam
satu kehamilan.
Kira-kira 2/3 bagian dari bayi kembar adalah kembar fraternal. Biasanya dokter akan
menyatakan kembar identik atau fraternal setelah proses kelahiran dengan menilai
dari plasentannya.
Pengertian Plasenta
Plasenta yang biasa juga disebut dengan istilah Tembuni atau uri dan ada
juga yang menyebutnya ari-ari merupakan jaringan temporer untuk melekatkan
embrio ke rahim induk, berbentuk seperti cakram. Plasenta ini tumbuh dari jaringan
luar embrio (tropoblast) dan dari jaringan rahim (lapisan decidua endometrium).
Embrio dihubungkan dengan plasenta oleh tali pusat (umbilical cord).
Melalui plasenta nutrisi disalurkan kepada embrio dari darah ibu, sedangkan ampas
metabolisme disalurkan dari darah embrio ke darah ibu lewat plasenta.
7.
8. Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis, perlu dilakukan pemeriksaan dengan berhubungan dengan dugaan
kehamilan ganda, yaitu :
a. Anamnesis
Anamnesis yang dibutuhkan dalam menegakkan diagnosis kehamilan kembar adalah riwayat
adanya keturunan kembar dalam keluarga, telah mendapat pengobatan infertilitas, adanya uterus
yang cepat membesar: fundus uteri > 4 cm dari amenorea, gerakan anak yang terlalu ramai dan
adanya penambahan berat badan ibu menyolok yang tidak disebabkan obesitas atau edema.
b. Pemeriksaan klinik gejala-gejala dan tanda-tanda
Adanya cairan amnion yang berlebihan dan renggangan dinding perut menyebabkan diagnosis
dengan palpasi menjadi sukar. Lebih kurang 50 % diagnosis kehamilan ganda dibuat secara tepat
jika berat satu janin kurang dari 2500 gram, dan 75 % jika berat badan satu janin lebih dari 2500
gram. Untuk menghindari kesalahan diagnosis, kehamilan ganda perlu dipikirkan bila dalam
pemeriksaan ditemukan hal-hal berikut ; besarnya uterus melebihi lamanya amenorea, uterus
tumbuh lebih cepat dari kehamilan normal, banyak bagian kecil teraba, teraba tiga bagian besar,
dan teraba dua balotemen, serta terdengar 2 DJJ dengan perbedaan 10 atau lebih.
c. Pemeriksaan USG
Berdasarkan pemeriksaan USG dapat terlihat 2 bayangan janin atau lebih dengan 1atau 2 kantong
amnion. Diagnosis dengan USG sudah setelah kehamilan 6-8 minggu dapat menentukan diagnosis
akurat jumlah janin pada uterus dari jumlah kantong gestasional yang terlihat.
d. Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan dengan rotgen sudah jarang dilakukan untuk mendiagnosa kehamilan ganda karena
cahaya penyinaran. Diagnosis pasti kehamilan kembar ditentukan dengan teraba dua kepala, dua
bokong, terdengar dua denyut jantung janin, dan dari pemeriksaan ultrasonografi.
9. Diagnosis diferensial :
• Kehamilan tunggal dengan janin besar
• Hidramnion
• Molahidatidosa
• Kehamilan dengan tumor
Tanda dan Gejala
Berikut adalah tanda dan gejala yang mengidentifikasikan kemungkinan kehamilan
kembar menurut Bobak (2004):
1) Ukuran uterus, tinggi fundus uteri dan lingkar abdomen melebihi ukuran yang
seharusnya untuk usia kehamilan akibat pertumbuhan uterus yang pesat selama
trimester kedua.
2) Mual dan muntah berat (akibat peningkatan kadar hCG).
3) Riwayat bayi kembar dalam keluarga.
4) Riwayat penggunaan obat penyubur sel telur, seperti sitrat klomifen (Clomid) atau
menotropins (Pergonal).
5) Pada palpasi abdomen didapat dua atau lebih bagian besar dan atau banyak bagian
kecil, yang akan semakin mudah diraba terutama pada trimester tiga.
6) Pada auskultasi ditemukan lebih dari satu bunyi denyut jantung janin yang jelas-
jelas berbeda satu sama lain (berbeda lebih dari 10 denyut jantung per menit dan
terpisah dari detak jantung ibu).
10. Pengertian Ketuban
Ketuban merupakan cairan pelindung dalam pertumbuhan dan perkembangan janin, air
ketuban berfungsi sebagai ’bantalan’ untuk melindungi janin terhadap trauma dari luar. Tak hanya itu
saja, air ketuban juga berfungsi melindungi janin dari infeksi, menstabilkan perubahan suhu, dan
menjadi sarana yang memungkinkan janin bergerak bebas.
Seiring dengan pertambahan usia kehamilan, aktivitas organ tubuh janin juga mempengaruhi
komposisi cairan ketuban. Banyaknya air ketuban tidak terus sama dari minggu ke minggu
kehamilan. Saat usia kehamilan mulai memasuki usia 25 minggu, rata-rata air ketuban di dalam rahim
239 ml, yang kemudian meningkat menjadi 984 ml pada usia kehamilan 33 minggu.
Volume air ketuban terkait dengan kecukupan nutrisi dan oksigen bagi janin. Bila air ketuban
berkurang, warnanya akan menjadi lebih keruh. Bila tidak keruh, berarti air ketuban sudah cukup
berfungsi menjamin kecukupan nutrisi dan oksigen. Kelebihan atau kekurangan cairan ketuban akan
menimbulkan komplikasi pada ibu atau janin.
Kelebihan cairan ketuban dapat berdampak pada kondisi janin. Untuk menjaga kestabilan air ketuban,
bayi meminum air ketuban di dalam tubuh ibunya dan kemudian mengeluarkannya dalam bentuk
kencing. Jadi jika terdapat volume air ketuban yang berlebih, diprediksi terdapat gangguan
pencernaan atau gangguan pada saluran pembuangan sang bayi yang ditandai dengan kencingnya
yang tidak normal.
Kekurangan cairan ketuban bisa disebabkan beberapa hal, diantaranya menurunnya fungsi plasenta
akibat kehamilan yang melebihi waktu, ketuban yang bocor atau kelainan janin yang berhubungan
dengan penyumbatan saluran kandung kemih.
Posisi bayi yang sungsang, dapat menyebabkan kepala bayi menjadi sumbatan, sehingga aliran air
ketuban menjadi begitu pelan. Jika hal ini yang terjadi, setelah 12 jam tidak kunjung melahirkan,
biasanya akan diinduksi untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi.
11. Masa Pembelahan Sel Telur
Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0-72 jam, 4-8
hari, 9-12 dan 13 hari atau lebih.
1. Pembelahan pertama (0-72 jam/ 1–3 hari)
Pada pembelahan pertama akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput
ketuban, dan dikorionik atau rahim punya dua plasenta.
2. Pembelahan kedua (4– 8hari)
Pada pembelahan kedua selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu
plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan,
sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat.
3. Pembelahan ketiga (9-12 hari)
Pada pembelahan ketiga selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah,
tapi bayi masih membelah dengan baik.
4. Pembelahan keempat (13 hari atau lebih)
Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput
ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya waktu
pembelahannya kelamaan, sehingga sel telur keburu berdempet. Jadi kembar siam
biasanya terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari.
12. Pembagian jenis kembar siam
Kembar siam itu sendiri yang kebanyakan berjenis kelamin perempuan, terbagi dalam
beberapa jenis kasus, yang didasari posisi pelekatan keduanya.
Dari seluruh kembar dempet, kebanyakan dempet terjadi pada empat anggota tubuh, yaitu
dada sebanyak 40 persen, perut 35 persen, kepala 12 persen dan panggul antara enam
hingga sepuluh persen.
Ada beberapa jenis kembar siam yaitu :
Thoracopagus : kedua tubuh bersatu di bagian dada (thorax). Jantung selalu terlibat dalam
kasus ini. Ketika jantung hanya satu, harapan hidup baik dengan atau tanpa operasi adalah
rendah. (35-40% dari seluruh kasus)
Omphalopagus : kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada. Umumnya masing-masing
tubuh memiliki jantung masing-masing, tetapi biasanya kembar siam jenis ini hanya
memiliki satu hati, sistem pencernaan, diafragma dan organ-organ lain. (34% dari seluruh
kasus)
Xiphopagous : kedua tubuh bersatu di bagian xiphoid cartilage (tonjolan tulang dada).
Pygopagus (iliopagus) : bersatu di bagian belakang. (19% dari seluruh kasus).
Cephalopagus : bersatu di kepala dengan tubuh yang terpisah. Kembar siam jenis ini
umumnya tidak bisa bertahan hidup karena kelainan serius di otak.
13. Cephalothoracopagus : Tubuh bersatu di kepala dan thorax. Jenis kembar siam ini
umumnya tidak bisa bertahan hidup. (juga dikenal dengan epholothoracopagus atau
craniothoracopagus)
Craniopagus : tulang tengkorak bersatu dengan tubuh yang terpisah. (2%)
Craniopagus parasiticus : bagian kepala yang kedua yang tidak memiliki tubuh.
Dicephalus : dua kepala, satu tubuh dengan dua kaki dan dua atau tiga atau empat
lengan (dibrachius, tribrachius atau tetrabrachius) Abigail dan Brittany Hensel, adalah
contoh kembar siam dari Amerika Serikat jenis dicephalus tribrachius.
Ischiopagus : kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh. (6% dari
seluruh kasus)
Ischio-omphalopagus : Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang
membentuk huruf-Y. Mereka memiliki empat lengan dan biasanya dua atau tiga kaki.
Jenis ini biasanya memiliki satu sistem reproduksi dan sistem pembuangan.
Parapagus : Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung
yang seringkali dibagi. (5% dari seluruh kasus)
Diprosopus : Satu kepala dengan dua wajah pada arah berlawanan
14. Gangguan Organ Reproduksi Wanita
Penyakit yang bisa menyerang sistem reproduksi wanita bisa berupa gangguan menstruasi,
kanker di wilayah genital, infeksi pada vagina dan juga endometriosis.
Gangguan Menstruasi
Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore primer dan juga amenore sekunder.
Amenore primer merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun
dan diikuti dengan tidak berkembangnya unsur seksual sekunder. Sementara itu, amenore
sekunder adalah tidak terjadinya proses menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada wanita
yang telah mengalami suklus menstruasi sebelumnya.
Kanker Pada Wilayah Genital
Penyakit pada sistem reproduksi manusia ini banyak dijumpai biasanya pada wilayah
ovarium, serviks dan juga vagina. Kanker vagina ini belum diketahui apa penyebab pastinya.
Namun, para ahli menduga hal tersebut disebabkan oleh infeksi virus. Pengobatan kanker
pada vagina ini bisa dengan kemoterapi ataupun bedah menggunakan laser. Sementara itu,
kanker pada mulut rahim atau serviks terjadi jika ada sel yang tumbuh secara abnormal di
wilayah lapisan epiter mulut rahim. Dan kanker pada ovarium sendiri tidak menujukan
tanda-tanda yang jelas namun biasanya disertai berbagai keluhan seperti rasa pegal luar
biasa pada panggul, terdapat perubahan saluran pencernaan dan muncul pendarahan yang
abnormal pada vagina.
15. Endometriosis
Merupakan gejala dimana jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah rahim yakni
di ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita. Gejala yang paling lazim muncul
antara lain nyeri pada bagian perut, wilayah pinggang yang sakit, serta rasa tak nyaman
yang berlebihan saat menstruasi.
Infeksi vagina
Penyakit ini menampakkan gejala antara lain keputihan berlebih dengan bau yang sangat
menyengat dan disertai dengan rasa gatal. Infeksi ini biasanya menyerang wanita pada usia
yang produktif khususnya bagi mereka yang telah memiliki pasangan dan aktif melakukan
kegiatan seksual. Penyebab utamanya adalah hubungan seksual.
Penyempitan Pada Oviduk
Oviduk atau saluran telur bisa mengalami penyakit dimana ia akan menyempit.
Penyebabnya disinyalir genetis namun ada juga yang disebabkan oleh kuman jenis tertentu.
Saluran telur yang sempit akan membuat wanita sulit mendapatkan anak sebab jalan
sperma terhalangi.
Mandul/Infertilitas
Hal ini bisa disebabkan oleh penyakit maupun gangguan. Pada kondisi umum, wanita akan
mengalami masa subur sekali dalam sebulan. Bagi wanita yang kurang subur biasanya tidak
terdapat masa subur dalam jangka waktu tertentu. Dan hal ini menandakan gejala
infertilitas. Hal ini biasa diatasi dengan berbagai metode salah satunya adalah terapi
makanan dan lain-lain.
16. Kanker Payudara
Penyakit pada sistem reproduksi manusia tepatnya pada wanita adalah kanker payudara.
Meski pria juga memiliki payudara namun penyakit yang satu ini lebih rentan menyerang
wanita sebab jaringan lemak pada payudaranya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan
pria. Kanker payudara ini bisa menyerang wanita yang sudah menikah maupun belum.
Mola Hidalidosa
Atau yang lebih populer dikenal dengan nama hamil anggur merupakan kondisi dimana
wanita mengalami kehamilan namun tak ada janin yang tumbuh di dalam rahim melainkan
hanya gelembung bernama mola juga darah yang membeku. Hamil anggur ini bisa
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa dan bahkan berbuntut pada kematian yang
disebabkan pendarahan.
Condiloma Accuminata
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus bernama Human Papiloma. Ia ditandai
dengan munculnya kutil yang terus membesar dan akhirnya menjadi cikal kanker pada
mulut rahim wanita.