Dokumen tersebut membahas mengenai konsep kehamilan dengan kelainan hasil konsepsi, khususnya membahas mengenai kehamilan kembar dan hidramnion (polihidramnion). Dua kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan risiko komplikasi bagi ibu dan janin selama kehamilan dan persalinan."
CGC Solutions & Services is provider of IT security consulting services and also developer of Integrated Facility Management System.
Our core philosophy is the trust, reliability, professionalism, and we will be happy to help you with any problems related to security and safety. Key employees are active members of ISACA, GIAC and (ISC)².
Specialties
Facility Management, Penetration Testing, Virtual Desktop Infrastructure, Network Security Audit, CCTV Security Surveillance, Attendance Tracking, Access Control, Desktop as a Service, Services of Security Operation Center, Security Incident and Event Management
1. KEHAMILAN dengan
KELAINAN HASIL
KONSEPSI
BUDYANTORO DWI A
SMF OBSTETRI – GINEKOLOGI
RSUD Dr. SOEBANDI - JEMBER
2. PENDAHULUAN
• Tidak ada buku yang membahas topik
ini dalam satu bab tersendiri
• Mencakup beberapa kelainan dari :
Janin
Plasenta dan Amnion
3. Pendahuluan…………………………………………………
…
Yang merupakan kelainan pada JANIN
Kelainan dalam jumlah janin
Kelainan kongenital janin
Penyakit / kelainan yang didapat
pada janin (isoimunisasi, dll)
Yang dibahas: kehamilan kembar dan
isoimunisasi
4. Pendahuluan…………………………………………………
……
Yang termasuk kelainan Plasenta :
Kelainan membran janin dan
amnion (kelainan korioamnion dan
kelainan volume cairan amnion)
Kelainan / penyakit plasenta
Yang dibahas: Kelainan pada volume
cairan amnion
6. PENDAHULUAN
• Mempunyai kejadian kurang lebih 1%
dari seluruh kehamilan
• Menyebabkan peningkatan angka
kematian dan kesakitan perinatal
• Lebih sering disertai komplikasi obstetri
• Diagnosis awal, ANC yang baik, dan
pengelolaan intrapartum dan
postpartum PENTING
8. INSIDENSI
Kehamilan kembar dua terjadi kurang
lebih 1/100 persalinan, kembar tiga, dsb
lebih jarang
Hukum HELLIN’S: 1: 89(n-1)
Monozigotik berasal dari pembuahan
sel telur tunggal
Dizigotik berasal dari pembuahan dua
sel telur yang berbeda
9. KEMBAR MONOZIGOTIK
Disebut juga kembar identik.Terjadi
kurang lebih 1/3 dari kehamilan kembar
dua
Variasi jumlah membran janin yang
terjadi tergantung waktu kehamilan saat
pembelahan terjadi:
Sbl. 72 jam : 2 korion, 2 amnion
Hari 3-8 : 1 korion, 2 amnion
Hari 8- 14 : 1 korion, 1 amnion
Sth. 14 hari : conjoined twins
10. KEMBAR DIZIGOTIK
Disebut juga kembar fraternal, berasal
dari pembuahan dua buah telur yang
berbeda
Terjadi kurang lebih 2/3 dari kehamilan
kembar dua
Kejadiannya dipengaruhi beberapa
faktor; antara lain ras, usia, obat-obat
induksi ovulasi
11. DIAGNOSIS
GEJALA DAN TANDA
Anamnesis terdapat riwayat keluarga
kembar, riwayat pengobatan infertilitas
Gejala mual muntah lebih berat
Ibu merasakan gerak janin lebih hebat
Ibu merasa perutnya cepat membesar
12. DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
Besar uterus lebih besar dari usia
kehamilan berdasar LMP
Uterus membesar lebih cepat pada
pemeriksaan berulang
Dapat diraba 3 bagian besar janin;
teraba 2 balotemen;
Terdengar lebih dari 1 DJJ
14. DIAGNOSIS
PROSEDUR DIAGNOSIS
Rontgen abdomen : tampak lebih dari
satu rangka setelah 16 minggu. Juga
dianjurkan pada TM III untuk
memastikan jumlah janin
USG : tampak lebih dari satu GS pada
kehamilan 5-6 minggu
15. DIAGNOSIS BANDING
LEBIH UMUM:
Uterus lebih besar dari amenore:
Oleh karena tanggal yang salah
Hamil dengan mioma uteri
LEBIH JARANG:
Hamil anggur ( pada 50-60% kasus)
Hidramnion
16. PENGELOLAAN
ANTEPARTUM
Hati-hati dengan persalinan premature
Perhatikan kebutuhan kalori
Kebutuhan zat besi dan asam folat
Istirahat baring setelah 24 minggu
Monitor kesejahteraan janin
Kenali komplikasi yang timbul
Serial USG setiap 3-4 minggu
17. PENGELOLAAN
ANTEPARTUM
Penderita perlu dirawat apabila:
Terdapat kelainan obstetri
Terdapat tanda-tanda persalinan
Terdapat hipertensi
Pertumbuhan janin terganggu
Kondisi sosial tak baik
Partus prematurus iminens
Pemasangan sirklase
18. PENGELOLAAN
DALAM PERSALINAN
Semua persalinan kembar HARUS siap
untuk kemungkinan operasi
Persalinan pervaginam tergantung
presentasi janin
Selalu monitor janin dengan baik
Jika dimonitor baik, setelah janin I lahir
tidak ada waktu optimal untuk kelahiran
anak II (Indonesia: 30 menit)
Hati-hati solusio plasentae
19. PENGELOLAAN PERSALINAN
Presentasi kepala-
kepala:
Kira-kira 40% kembar
Persalinan pervaginal
SC dengan indikasi
khusus
23. KEMBAR TERKUNCI
Terjadi bila janin kembar yang satu
menghambat penurunan dan persalinan
janin yang lain
Macam-macam kembar terkunci:
Collision
Compaction
Interlocking
26. BATASAN
Adalah keadaan di mana air ketuban
(liquor amnii) lebih dari 2000 cc
Normalnya amnion berkisar 1000 cc
(tergantung umur kehamilan)
Ada dua macam:
Akut: terjadi secara tiba-tiba dan
cepat, biasanya pada kehamilan
24-30 minggu
Kronis: terjadi secara lambat dan
perlahan-lahan, biasanya mulai
kehamilan 16-20 minggu
27. PATOGENESIS
Yang mempengaruhi jumlah air ketuban
adalah keseimbangan produksi dan
pengeluaran air ketuban
Produksi air ketuban:
Transudasi dari vasa darah
Ekskresi dari amnion
Urine janin
Kombinasi dari ketiga di atas
28. PATOGENESIS
Sedangkan pengeluaran air ketuban
dipengaruhi oleh:
Resorbsi oleh vasa darah
Absorbsi oleh amnion
Diminum oleh janin
Kombinasi dari ketiga di atas
Resorbsi dan transudasi dapat
berlangsung cepat, sehingga dalam
waktu 2x90 menit seluruh air ketuban
diganti baru
29. PENYEBAB
Produksi melebihi pengeluaran,
pada kasus dengan plasenta besar
(gemeli, DM, hidrosefalus, lues)
Pengeluaran kurang, misalnya
sumbatan kongenital (atresia
esofagus, pusat refleks menelan
tak ada, dll)
Kombinasi dari kedua hal tersebut
30. GEJALA KLINIS
Sebenarnya akibat faktor mekanis,
akibat penekanan uterus yang
membesar terhadap organ-organ
sekitarnya
Sesak nafas karena diafragma
terdorong ke atas
Edema pada tungkai, vulva, abdomen
akibat penekanan pada vena
31. TANDA KLINIS
Perut tampak tegang
Uterus lebih cepat membesar
Janin mudah digerakkan, tetapi bagian-
bagian janin sulit diraba
DJJ sulit didengarkan
32. DIAGNOSIS
Berdasarkan gejala klinis dan tanda-
tanda klinis
USG sangat membantu
Diagnosis Banding:
Asites
Kistoma ovarii
33. PENGELOLAAN
Hidramnion ringan jarang memerlukan
pengelolaan
Derajat sedang, biasanya dapat
dikelola tanpa intervensi sampai terjadi
persalinan atau ketuban pecah spontan
Apabila sesak nafas, nyeri perut, atau
sulit bergerak dirawat
34. PENGELOLAAN
Amniosetesis terapeutik (dikeluarkan
500 cc/jam sampai kurang lebih 1500-
2000 cc)
Amniotomi (hati-hati prolaps tali pusat
dan solusio plasentae)
Indometasin (mengganggu produksi
cairan paru, meningkatkan penyerapan,
menurunkan urine janin, meningkatkan
absorbsi oleh amnion)
35. KOMPLIKASI
PADA IBU :
Solusio plasentae
Disfungsi uterus
Perdarahan post partum
Partus prematurus, dll
PADA JANIN:
Kelainan letak
Kematian perinatal meningkat, dll