1. E-Commerce: Pasar Digital dan Barang Digital
Oleh : IREN SIDABUKKE
NIM : 43219010160
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen : Yananto Mihadi Putra, SE.,M.Si., CMA.
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA TAHUN 2019/2020
ABSTRAK
2. ABSTRAK
E-commerce (Elektronik Commerce) atau dalam bahasa indonesia
Perdagangan Secara Elektronik adalah aktivitas penyebaran, penjualan,
pembelian, pemasaran produk(barang dan jasa), dengan memanfaatkan jaringan
telekomunikasi seperti internet, televisi, atau jaringan komputer lainnya.
Secara sederhana e-commerce adalah proses pembelian maupun penjualan
produk secara elektronik. e-commerce sendiri makian kian berkembang
beberapa tahun belakangan ini dan secara perlahap menggantikan toko
tradisional ( Offline ). Dengan menggunakan E-commerce market dari pasar
melampaui batas batas tradisional dan menghapus lokasi temporal dan
geografis. Dan bagi costumer akan menghemat biaya dan waktu dari tidak harus
pergi ke
pasar yang sesungguhnya (Ubiquity). E-commerce memungkinkan transaksi
melintas budaya dan batas batas nasional dengan lebih nyaman dan efektif
(jangkauan global).
3. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ECommerce merupakan suatu konsep baru yang biasa digambarkan
sebagai proses jual beli barang atau jasa pada Word Wide Web Internet atau
prosejual beli atau pertukaran produk, jasa, dan informasi melalui jaringan
informasi termasuk internet. E-commerce merupakan kegiatan bisnis yang
dijalankan secara elektronik melalui suatu jaringan internet atau kegiatan jual
beli barang atau jasa melalui jalur komunikasi digital. Jangkauan Global
(Global reach) Memungkinkan transaksi komersial melintasi batas-batas budaya
dan negara dengan kenyamanan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih efektif
daripada dalam suatu sistem perdagangan yang tradisional. Akibatnya, ukuran
pasar potensial untuk pedagang e-commerce secara kasar sama dengan ukuran
populasi online dunia. Standar Universal (Universal standards)Standar teknik
untuk melakukan e-commerce merupakan standar universal, karena
menggunakan internet.
Selain itu, adanya penerapan e-commerce, tentu akan menambah sumber
daya saing perusahaan, karena e-commerce membantu pertumbuhan dan
perkembangan usaha, memperkuat strategi usaha, membantu pihak manajemen
untuk menganalisa dan mengambil keputusan, memberikan informasi secara
cepat kepada masyarakat seputar new products atau potongan harga yang
tujuannya untuk memuaskan pelanggan, meningkatkan pangsa dan sasaran
pasar, dan meningkatkan keunggulan bagi perusahaan dalam persaingan bisnis.
4. 1.2 Rumusan Masalah
1. Apa hubungannya E-commerce dan Internet?
2. Apa saja jenis-jenis E-commerce?
3. Bagaimana peranan E-commerce dalam Bisnis?
4. Apa saja keuntungan dan kerugian menggunakan E-commerce?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hubungan antara E-commerce dengan internet.
2. untuk mengetahui jenis-jenis E-commerce.
3. Untuk mengetahui peranan E-commerce dalam Bisnis.
4. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian menggunakan E-
commerc.
5. LITERATUR TEORI
E-commerce merupakan suatu istilah yang sering digunakan atau
didengar saat ini yang berhubungan dengan internet, dimana tidak seorangpun
yang mengetahui jelas pengertian dari e-commerce tersebut. Berikut akan
dipaparkan pengertian e-commerce menurut para ahli :
1. Perdagangan elektronik atau yang disebut juga e-commerce, adalah
penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan proses
bisnis. Pandangan populer dari e-commerce adalah penggunaan internet dan
komputer dengan browser Web untuk membeli dan menjual produk. McLeod
Pearson (2008 : 59).
2. Menurut Shely Cashman (2007 : 83) E-commerce atau kependekan dari
elektronik commerce (perdagangan secara electronic), merupakan transaksi
bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik, seperti internet. Siapapun yang
dapat mengakses komputer, memiliki sambungan ke internet, dan memiliki cara
untuk membayar barang-barang atau jasa yang mereka beli, dapat berpartisipasi
dalam e-commerce.
3. Menurut Jony Wong (2010 : 33) pengertian dari electronic commerce adalah
pembelian, penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem
elektronik. Seperti radio, televisi dan jaringan computer atau internet.
Jadi pengertian e-commerce adalah proses transaksi jual beli yang
dilakukan melalui internet dimana website digunakan sebagai wadah untuk
melakukan proses tersebut.
6. PEMBAHASAN
A. E-commercedan Internet
E-commerce merujuk pada penggunaan dari internet dan web untuk
bertransaksi bisnis. Secara lebih formal, e-commerce adalah tentang
menyediakan transaksi komersial secara digital baik antar dan antara organisasi
dan individual. Hal ini berarti bahwa transaksi komersial yang terjadi pada
internet dan web melibatkan pertukaran nilai (misal:uang) melintasi batasan
organisasi atau individu sebagai imbal hasil dari produkdan jasa.
E-commerce dimulai sejak tahun 1995, saat salah satu portal internet
pertama, Netscape.com, menerima iklan pertama dari korporasi utama dan
mempopulerkan ide bahwa web bisa digunakan sebagai media baru untuk iklan
dan penjualan. Tidak ada seorang pun yang mengira pada saat itu apa yang akan
berubah menjadi sebuah kurva pertumbuhan eksponen untuk penjualan ritel e-
commerce, yang akan menjadikannya dua kali dan tiga kali lipat lebih besar pada
awal-awal tahun.
Bercermin pada sejarah dari begitu banyak inovasi teknologi, seperti
telepon, radio, dan televisi, pertumbuhan yang sangat cepat dari e-commerce di
tahun-tahun awal menimbulkan penggelembungan pasar (market buble) pada
saham e-commerce. Seperti semua fenomena penggelembungan,
penggelembungan dari saham perusahaan dot-com akhirnya meledak (pada
Maret 2001). Sejumlah besar perusahaan e-commerce mengalami kegagalan
dalam proses ini. Masih bagi banyak perusahaan lainnya, seperti Amazon, eBay,
Expedia, dan Google, telah menunjukkan hasil yang lebih positif: pendapatan
7. yang membumbung, bisnis modelyang dirancang dengan baik dan menghasilkan
keuntungan, serta meningkatkan harga saham di pasar. Pada tahun 2006,
pendapatan e-commerce kembali pada tingkat pertumbuhan yang kuat, dan
berlanjut menjadi industri penjualan ritel dengan bentuk pertumbuhan yang
paling cepat di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.
Penjualan secara online diestimasikan tumbuh $362 miliar pada tahun
2012, sebuah peningkatan lebih dari 15 persen dari tahun 2010 (termasuk
layanan travel dan pengunduhan digital), dengan 150 juta orang yang
membeli secara online dan 34 juta orang lainnya berbelanja dan
mengumpulkan informasi, tetapi tidak melakukan pembelian (eMarketer,
2012a).
Jumlah individu yang online dari semua tingkatan usia di Amerika Serikat
secara meluas menjadi 239 juta pada tahun 2012, meningkat dari 147 juta
dari tahun 2004. Di dunia, lebih dari 2,3 miliar orang yang terkoneksi
dengan internet. Pertumbuhan dari keseluruhan populasi internet telah
memengaruhi pertumbuhan signifikan dalam e-commerce (eMarketer,
2012b).
Sekitar 82,5 juta rumah tangga memiliki akses internet broadband pada
tahun 2012, merepresentasikan sekitar 69 persen dari keseluruhan rumah
tangga yang ada (96 persen dari semua rumah tangga yang memiliki
internet memiliki akses broadband).
B. Jenis-jenis E-commerce
E-commerce melibatkan transfer dana dan pertukaran data elektronik,
sistem manajemen dan pengumpulan data secara otomatis.
Ada beberapa jenis e-commerce yang paling sering dipilih, antara lain:
8. 1. E-commerce business to business (B2B)
Jenis bisnis B2B ini dilakukan oleh orang atau pihak yang saling
berkepentingan dalam menjalankan bisnis, di mana keduanya saling mengenal
dan mengetahui proses bisnis yang mereka lakukan.
Biasanya, jenis B2B dilakukan secara berkelanjutan karena kedua belah pihak
saling mendapatkan keuntungan dan adanya kepercayaan satu sama lain.
Contoh dari bisnis B2B adalah ketika dua perusahaan mengadakan transaksi
jual beli secara onine, begitu juga dengan pembayaran yang tersedia
menggunakan kartu kredit.
2. E-commerce business to consumer (B2C)
Jenis e-commerce B2C adalah bisnis yang dilakukan antara pelaku bisnis
dengan konsumen. Sebagai contoh, produsenmenjual produkke konsumen
secara online. Di sini, pihak produsenakan menjalankan bisnis dengan
memasarkan produknya ke konsumen tanpa adanya feedback dari konsumen
untuk melakukan bisnis kembali. Artinya, produsenhanya memasarkan produk
atau jasa, sementara pihak konsumen hanya sebagai pembeli atau pemakai.
3. E-commerce consumer to consumer (C2C)
Jenis e-commerce consumer to consumer dilakukan antara konsumen dengan
konsumen. Misalnya, konsumen dari suatu produsenakan menjual kembali
produk ke konsumen lainnya.
4. E-commerce consumer to business (C2B)
Jenis C2B adalah bisnis antara konsumen dan produsen. Bisnis tersebut
dilakukan oleh konsumen kepada para produsenyang menjual produkatau jasa.
Sebagai contoh, konsmen akan memberitahukan detail produk atau jasa yang
diinginkan secara online kepada para produsen. Nantinya, produsenyang
mengetahui permintaan tersebut akan menawarkan produk atau jasa yang
diinginkan konsumen.
9. Ecommerce juga memiliki beberapa Manfaat yaitu:
1. Mempermudah komunikasi antara produsendan konsumen.
2. Mempermudah pemasaran dan promosibarang atau jasa.
3. Memperluas jangkauan calon konsumen dengan pasar yang luas.
4. Mempermudah proses penjualan dan pembelian.
5. Mempermudah pembayaran karena dapat dilakukan secara online.
6. Mempermudah penyebaran informasi
C. PerananE-commerce dalam Bisnis
Sistem Informasi Manajemen (SIM) dikembangkan oleh perusahaan
untuk menyediakan informasi terkini mengenai operasi perusahaan dan
membantu membuat keputusan perusahaan. Adapun dari sisi pelanggan,
peranan sistem komputer adalah meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan
kualitas layanan. Bagi bisnis perdagangan, seperti department store, sistem
informasi manajetnen memungkinkan pencatatan transaksi secara mudah
dengan alat bernama barcodereader, yaitu alat untuk membaca kode barang
yang dihubungkan dengan komputer. Penggunaan barcodereader memudahkan
pramuniaga melayani pelanggan. Oleh karena alat ini terhubung dengan
komputer di kasir dan server maka dapat dilakukan pengecekan hasil transaksi
setiap saat untuk mengetahui jenis barang, sisa stok, barang-barang yang harus
segera diadakan oleh pemilik toko, dan yang penting lagi dapat segera diketahui
seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari transaksi. Semua itu
dimungkinkan karena penggunaan komputer dan penerapan program sistem
informasi manajemen.
Dengan hadirnya aplikasi-aplikasi dan layanan e-bussiness, e-commerce,
e-banking dan lain-lain. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan
setiap pelaku bisnis merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam
lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice
10. ResourcePlanning (ERP). ERP adalah salahsatu aplikasi perangkat lunak yang
mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan.
Sekarang bisnis menggunakan TIK itu sangat menguntungkan hanya dengan
menggunakan teknologi seperti internet, anda dapat mempromosikan bisnis
anda secara online (E-commerce) dengan cakupan dunia.
D. Keuntungan dan Kerugiaan menggunakanE-commerce
Keuntungan E-commerce
Dengan adanya e-commerce tentu transaksi jual beli akan lebih mudah.
Selain itu, e-commerce juga membawa keuntungan karena Anda tak harus
mendirikan toko atau kantor besarseperti yang dilakukan oleh para pelaku bisnis
offline sebagai tempat usaha. Hanya dengan memanfaatkan jaringan internet,
Anda sudah bisa memasarkan produk atau jasa kepada konsumen kapanpun dan
dimanapun.
Keuntungan lainnya adalah kemudahan berkomunikasi antara penjual dan
pembeli. Dari segi pemasaran barang juga jauh lebih menguntungan karena Anda
tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi untuk melakukan promosi. Hanya dengan
menggunakan jaringan internet, Anda sudah bisa memasarkan produk atau jasa
Anda secara meluas ke masyarakat.
Kerugian E-Commerce
Selain keuntungan, e-commerce juga memiliki resiko dan potensikerugian.
Berikut adalah kerugian e-commerce yang mungkin dialami masyarakat.
– Potensi terjadinya penipuan dimana seseorang kehilangan dari segi finansial
karena kecurangan pihak lain.
– Kemungkinan terjadinya pencurian data dan informasi rahasia dan berharga
yang dapat mengakibatkan kerugian besar kepada korban
– Potensiterjadinya kehilangan kesempatan bisnis atau kerugian pelanggan yang
diakibatkan oleh gangguan sistem, misalnya human error dan gangguan listrik
tiba-tiba.
– Kemungkinan terjadinya akses yang dilakukan orang lain tanpa autorisasi,
misalnya hacker yang membobol sistem perbankan.
– Kampanye negatif via internet yang dilakukan kompetitor yang dapat berakibat
buruk bagi sebuah bisnis
– Potensi kerugian yang bisa terjadi akibat kesalahan manusia baik itu sengaja
atau tidak sengaja, dan juga kerusakan sistem elektronik.
11. KESIMPULAN
Dengan teknologi yang canggih, sistem informasi dapat membantu
melakukan otomatis terhadap banyak langkah proses bisnis yang sebelumnya
dilakukan secara manual, dan dengan teknologi, aktivitas dan proses kerja dapat
bekerja dengan lebih efisien. Perkembangan bisnis yang dilakukan secara online
disebut sebagai e-commerce, yang secara umum memiliki arti sebagai
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pengolahan digital dalam
melakukan transaksi bisnis untuk menciptakan, mengubah, dan mendefinisikan
kembali hubungan antara penjual dan pembeli. Peran penerapan e-commerce
bagi perusahaan tentu sangat mempengaruhi hidup suatu organisasi bisnis
karena dengan sistem e-commerce, perusahaan dengan mudah memajukan
usaha melalui internet, sehingga penjualan dapat meningkat dan merek (brand)
menjadi mudah dikenal masyarakat.
12. DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, D., Hamiza, A., Doktoralina, C. M., & Anah, S. (2018). Application
of Supply Chain Management Practices in Banks: Evidence from
Indonesia. International Journal of Supply Chain Management, 7(5), 418-
427.
Anggraini, D., & Tanjung, P. R. S. (2020). Company Value: Disclosure
Implications of Sustainable Supply Chain, Profitability and Industrial
Profile. International Journal of Supply Chain Management, 9(2), 648-
655.
Ardianto, A., & Fitrianah, D. (2019). Penerapan Algoritma FP-Growth
Rekomendasi Trend Penjualan ATK pada CV. Fajar Sukses
Abadi. InComTech, 9(1), 49-60.
Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology
Utilization, Management Support, Internal Control, and User Competence
on Accounting Information System Quality. Schollars Bulletin, 5(12),
751-758.
Doktoralina, C., & Apollo, A. (2019). The contribution of strategic management
accounting in supply chain outcomes and logistic firm
profitability. Uncertain Supply Chain Management, 7(2), 145-156.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of
Education, Accounting Knowledge, and Utilization Of Information
Technology Toward Quality The Quality of MSME ’ s Financial Reports.
(3). doi:https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573.
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The
Determinants of Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME)
13. Become Customer of Islamic Banks (Religion, Religiosity, and Location
of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference Economics, Business, and
Social Sciences, (2). doi:https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775.
Putra, Y. M. (2019). E-Commerce: Pasar Digital dan Barang Digital. Modul
Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana:
Jakarta
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-
826. doi:https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129.
Rekarti, E., & Doktoralina, C. M. (2017). Improving Business Performance: A
Proposed Modelfor SMEs. European Research Studies Journal, 20(3A),
613-623.
Rekarti, E., Doktoralina, C. M., & Saluy, A. B. (2018). Development model of
marketing capabilities and export performance of smes: A proposed
study. European Journal of Business and Management, 10(22).
Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing
(Empirical Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
and Bekasi). EPRA International Journal of Multidisciplinary Research
(IJMR) 5(7), 154-161.