Dokumen tersebut membahas tentang e-commerce di Indonesia, termasuk manajemen rantai pasokan, peluang dan tantangan e-commerce, serta berbagai model bisnis seperti B2B, B2C, dan C2C. Dokumen ini juga menjelaskan permasalahan hukum dan regulasi yang muncul akibat perkembangan e-commerce.
2. Kondisi Proses dan Mekanisme
Usaha Perdagangan di Indonesia.
Kondisi Proses dan Mekanisme
Usaha Perdagangan di Indonesia.
Pemasok
(Supplier)
Manufaktur
(Produsen)
Gudang Pengecer
(Retailer)
ProdukProduk Produk Produk
MANAJEMEN RANTAI SUPLAI
Produk
Mata rantai pemasok dan produsen
Mata rantai produsen dan konsumen
Mata rantai kegiatan ekspor-impor (perdagangan
internasional)
Sistem dan prosedur
3. Dengan meluasnya perdagangan global, tidaklah cukup bagi sebuah
perusahaan atau seorang enterpreneur hanya mengandalkan iklan
dan selebaran biasa untuk memajukan bisnis yang dijalankannya
Seorang enterpreneur atau merchant yang berwawasan ke depan
akan berusaha mengembangkan usahanya secara luas, dan e-
commerce merupakan salah satu solusi untuk memperluas jaringan
bisnisnya.
Penerapan electronic commerce bermula di awal tahun 1970-an,
dengan adanya inovasi semacam Electronic Fund Transfer (EFT).
Saat itu masih terbatas pada beberapa perusahaan dan lembaga
keuangan saja. Lalu muncul Electronic Data Interchange (EDI) yang
tidak hanya melakukan transaksi keuangan serta memperbesar
perusahaan yang berperan serta. Dengan adanya komersialisasi
internet di awal 1990-an, serta pesatnya pertumbuhan pelanggan
potensial maka lahirlah istilah electronic commerce (e-commerce)
yang aplikasinya segera berkembang pesat.
4. Anda membeli baju lebaran dengan
menggesekkan kartu kredit Anda pada
hakekatnya adalah salah satu realisasi e-
commerce dalam kehidupan kita sehari-hari.
Anda mengambil uang dari Mesin ATM juga
bisa disebut e-commerce. Dan yang lebih
canggih lagi, Anda membeli buku dari situs
amazon.com, mengisi form pembelian,
memasukkan nomor kartu kredit Anda , dan
mengklik tombol Submit atau Buy dari Internet
adalah e-commerce. Jadi , pada dasarnya e-
commerce merupakan bentuk transaksi
ekonomi yang dilakukan secara digital.
5. Mengapa E-Commerce
Revenue stream baru
Market exposure, melebarkan
jangkauan
Menurunkan biaya
Memperpendek biaya
Memperpendek waktu product cycle
Meningkatkan customer loyality
Meningkatkan value chain
6. Tiga Fase Inovasi E-
Commerce
Tiga Fase Inovasi E-
Commerce
TransformationExpansionAdaptation
Adaptation : Penghematan biaya semata
Expansion : Penghematan biaya yang besar dan peningkatan
performansi
Transformation : mempunyai nilai tambah baru
7. Business to business (B2B)
Aplikasi e-commerce B2B yang melibatkan katalog
elektronik, pertukaran, dan pangsa pasar pelelangan
yang menggunakan website dan portal Internet, intranet,
dan ekstranet untuk menyatukan pembeli dan penjual
Banyak portal e-commerce B2B dibangun dan
dioperasikan untuk berbagai industri oleh perusahaan
pihak ketiga marker-marker yang disebut infomediaries,
yang mana boleh mewakili konsortium dari perusahaan
utama.
E-commerce B2B juga meliputi aplikasi seperti pertukaran
data elektronis, yang mana secara otomatis melakukan
pertukaran dokumen bisnis di Internet.
Ruang Lingkup e-Commerce
8. Business to consumer(B2C)
Khususnya bisnis yang menjual produk dan
jasa ke konsumen pada website e-commerce yang
menyediakan halaman Web yang menarik, katalog
multimedia, proses pemesanan yang interaktif,
sistem pembayaran elektronik yang aman, dan
dukungan kustomer secara online
Consumer to consumer (C2C)
- Lelang (Auction)
9. Peluang dan Kendala Pemanfaaatan E-CommercePeluang dan Kendala Pemanfaaatan E-Commerce
Enterprise
Suppliers Customers
Partners
New Products
and Services
New Business
ProcessesProcesses
New Markets
Empat (4) elemen visi E-Commerce :
•Pasar baru (new markets)
•Produk & pelayanan baru
•Proses-proses bisnis baru
•Extended enterprise
10. Permasalahan E-Commerce
Keamanan (security), fraud
Banyaknya standar
Regulasi/hukum
–Bagaimana status dari digital
signature,
–Penggunaan teknologi kriptografi,
cyber money,
–Aplikasi gambling, pornografi, HAKI
Kesiapan institusi keuangan, bank,
e-payment
11. Permasalahan Dalam E - Commerce
Masalah Finansial
belum tentu negara yang paling maju di dunia menjadi negara yang
paling diuntungkan dengan kehadiran electronic commerce, bahkan
mungkin sebaliknya. Alasannya sangat mudah. Dengan electronic
commerce, eksistensi batasan sebuah negara menjadi tidak relevan
lagi, karena transaksi terjadi di sebuah komonitas virtual atau yang
kerap dinamakan cyber space. Seorang bermental kapitalis murni
akan dengan leluasa memilih hidup atau tinggal di negara yang
paling murah, melakukan transaksi bisnisnya melalui internet dengan
menjual produk dan jasanya di negara yang paling “mahal” (sanggup
membeli produk/jasa dengan harga tinggi), dan menyimpan uang
hasil usahanya pada bank-bank di negara yang aman. Dalam arti
kata, dapat saja Indonesia misalnya ditempati oleh populasi yang
banyak, dengan sumber daya manusia yang handal, tetapi hasil
keuntungan melalui transaksi bisnis tersebut tidak kembali ke tanah
air. Dengan format tersebut di atas tentu saja yang dirugikan adalah
negara maju dan negara sedang berkembang, sementara negara-
negara seperti Swiss dan Singapura yang terkenal dengan kualitas
lembaga keuangannya akan dibanjiri dengan keuntungan “tanpa”
harus berbuat sesuatu
12. Masalah Hukum
keberadaaan cyber space selain meniadakan batasan antar
negara membuat segala bentuk proteksi hukum dan
ekonomi dari pemerintah setempat menjadi tidak efektif
lagi. Bagaimana pemerintah dapat melarang perjudian
sementara beratus-ratus situs internet dari Las Vegas
menawarkannya? Bagaimana pemerintah dapat mengontrol
capital flight kalau investasi di negara lain dapat dilakukan
dengan mudah tanpa meninggalkan rumah? Bagaimana
cekal dapat menjadi ampuh jika seorang pejabat dapat
melakukan money laundrying dari kantornya? Dengan kata
lain, pembatasan-pembatasan berinteraksi antara satu atau
sekolompok manusia (komunitas) bisnis melalui aturan-
aturan tidak dapat dipergunakan lagi, karena
keberadaannya bertentangan dengan hakekat dan arti dari
globalisasi itu sendiri.
13. Beberapa permasalahan hukum yang muncul dalam
bidang hukum dalam aktivitas e commerce, antara
lain:
1. otentikasi subyek hukum yang membuat transaksi melalui internet;
2. saat perjanjian berlaku dan memiliki kekuatan mengikat secara
hukum ;
3. obyek transaksi yang diperjualbelikan;
4. mekanisme peralihan hak;
5. hubungan hukum dan pertanggungjawaban para pihak yang terlibat
dalam transaksi baik penjual, pembeli, maupun para pendukung
seperti perbankan, internet service provider (ISP), dan lain-lain;
6. legalitas dokumen catatan elektronik serta tanda tangan digital
sebagai alat bukti;
7. mekanisme penyelesaian sengketa;
8. pilihan hukum dan forum peradilan yang berwenang dalam
penyelesaian sengketa. Praktisi teknologi informasi (TI) Roy Suryo
pernah menyebutkan sejumlah warnet (warung internet) di
Yogyakarta menyediakan sejumlah nomor kartu kredit yang dapat
dipergunakan para pelanggannya
14. Dalam hal tidak dicantumkannya pilihan hukum dalam
perjanjian e-commercenya, ada beberapa teori yang
berkembang untuk menentukan hukum mana yang
digunakan/berlaku, diantaranya:
1. Mail box theory (Teori Kotak Pos)
Dalam hal transaksi e-commerce, maka hukum yang
berlaku adalah hukum di mana pembeli mengirimkan
pesanan melalui komputernya. Untuk ini diperlukan
konfirmasi dari penjual. Jadi perjanjian atau kontrak
terjadi pada saat jawaban yang berisikan penerimaan
tawaran tersebut dimasukkan ke dalam kotak pos (mail
box).
2. Acceptance theory (Teori Penerimaan)
Hukum yang berlaku adalah hukum di mana pesan dari
pihak yang menerima tawaran tersebut disampaikan.
Jadi hukumnya si penjual.
15. 3. Proper Law of Contract
Hukum yang berlaku adalah hukum yang
paling sering dipergunakan pada saat
pembuatan perjanjian. Misalnya, bahasa
yang dipakai adalah bahasaIndonesia,
kemudian mata uang yang dipakai dalam
transaksinya Rupiah, dan arbitrase yang
dipakai menggunakan BANI, maka yang
menjadi pilihan hukumnya adalah hukum
Indonesia.
4. The most characteristic connection
Hukum yang dipakai adalah hukum pihak
yang paling banyak melakukan prestasi.
16. Persoalan Akses Pasar
kerangka persaingan sempurna (perfect competition)
yang selama ini hanya merupakan “hiasan” pada teori
ekonomi makro maupun mikro akan dengan mudah
menjadi kenyataan. Ada sebuah perusahaan yang
sedang “menakut-nakuti” dunia jika mereka bersepakat
untuk memasyarakatkan dan mengimplementasikan
electronic commerce. Perusahaan ini mengatakan
bahwa dirinya akan menunggu sampai dunia sudah
sedemikian tergantung pada electronic commerce
sebelum yang bersangkutan mengeluarkan produknya.
Produk tersebut adalah peluncuran sebuah situs
semacam yahoo.com atau altavista.com yang berfungsi
sebagai mesin pencari informasi (searching engine).
Katakanlah seorang ayah sedang berniat mencari dan
membeli televisi bermerk Sony, ukuran 24 inch, dan
multi-sistem.
17. Strategi Perdagangan melalui
Jaringan Elektronik
Sistem Antar-Organisasi(Interorganizational
System/IOS)
– Adalah suatu kombinasi perusahaan yang terkait sehingga
berfungsi sebagai suatu sistem tunggal, yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama.
– Perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau
mitra bisnis.
Sistem EDI (Electronic Data Interchange)
– Adalah pertukaran dokumen bisnis secara elektronik anatar
organisasi, antar aplikasi, antar komputer dengan
menggunakan format standard.
– Format Standard yang telah umum dipakai antara lain :
– * UN/EDIFACT
– * ANSI X12
– * XML
18. Name Domain
Domain name dalam Internet secara sederhana dapat
diumpamakan seperti nomortelepon atau sebuah alamat.
Contoh, domain name untuk Monash University Law
School,Australia adalah ”law.monash.edu.au”. Domain
name dibaca dari kanan ke kiri yang menunjukkan tingkat
spesifikasinya, dari yang paling umum ke yang paling
khusus.Untuk contoh di atas, ”au” menunjuk kepada
Australia sebagai geographical region,sedangkan ”edu”
artinya pendidikan (education) sebagai Top-level Domain
name (TLD)yang menjelaskan mengenai tujuan dari
institusi tersebut. Elemen seIanjutnya adalah”monash”
yang merupakan ”the Second-Level Domain name”
(SLD) yang dipilih olehpendaftar domain name,
sedangkan elemen yang terakhir ”law” adalah
”subdomain” darimonash Gabungan antara SLD dan TLD
dengan berbagai pilihan subdomain disebut ”domain
name”.
19. Domain names diberikan kepada organisasi,
perusahaan atau individu oleh InterNIC (the Internet
Network Information Centre) berdasarkan kontrak
dengan the National Science Foundation (Amerika)
melalui Network Solutions, Inc. (NSI). Untuk
mendaftarkankan sebuah domain name melalui NSI
seseorang cukup membuka situs InterNIC dan mengisi
sejumlah form InterNIC akan melayani para pendaftar
berdasarkan prinsip ”first com first served”. InterNIC
tidak akan memverifikasi mengenai ’hak’ pendaftar
untuk memilih satu nama tertentu, tapi pendaftar harus
menyetujui ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
”NSI’s domain name dispute resolution policy”.
Berdasarkan ketentuan tersebut, NSI akan
menangguhkan pemakaian sebuah domain name yang
diklaim oleh salah satu pihak sebagai telah memakai
merk dagang yang sudah terkenal.
22. Hierarchy
Tiap organisasi yang telah mendaftar ke Network
Information Center(NIC) akan mendapatkan nama domain
sesuai dengan organisasi tersebut.
Nama domain tersebut bisa dibagi lagi menjadi subdomain
sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut sesuai
dengan otorisasi domain.
– Contoh: InterNIC mempunyai semua Top Level Domain
termasuk com,
– perusahaan indolinux akan mendaftarkan nama domain
indolinux.com (komersial), maka indolinux
diberikan/didelegasikan oleh InterNIC untuk mengelola
domain indolinux.com yang merupakan sub domain dari
com.
– Indolinux dapat membagi lagi domain indolinux.com ke
beberapa sub domain misal pikachu.indolinux.com,
raichu.indolinux.com.
23. Dengan adanya sistem berbentuk
hierarki/pohon ini maka tidak ada nama
host yang sama pada
domain/subdomain yang sama, karena
masing-masing dari node/titik-cabang
mempunyai nama unik dan tidak boleh
ada yang menyamainya kecuali berbeda
sub-tree/sub pohon.
Tidak akan ada konflik antar organisasi
karena masing-masing organisasi
mempunyai domain yang berbeda-beda
dan ini diatur oleh InterNIC untuk TLD.
Kedalaman pohon dibatasi sampai level
127