3. Upah Uang dan Upah Riil
Upah uang adalah jumlah uang yang diterima
para pekerja dari para pengusaha sebagai
pembayaran atas tenaga mental/fisik para
pekerja yang digunakan dalam proses produksi.
Sedangkan, Upah riil adalah tingkat upah
pekerja yang diukur dari sudut kemampuan
upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-
jasa yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan para pekerja.
4. Hubungan Antara Produktivitas
dan Upah
Upah sangat tergantung pada tingkat
produktivitas, semakin tinggi produktivitas maka
semakin tinggi upah yang diterima. Kenaikan
produktivitas disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya;
Kemajuan teknologi memproduksi.
Pertambahan kepandaian dan keterampilan
tenaga kerja.
Perbaikan dalam organisasi perusahaan dan
masyarakat.
5. Penentuan Upah di Berbagai
Bentuk Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja dapat dibedakan menjadi
beberapa bentuk, diantaranya;
1. Pasar Tenaga Kerja yang Bersifat Persaingan
Sempurna
Permintaan atas tenaga kerja bersifat; semakin
tinggi/rendah upah tenaga kerja, semakin
sedikit/banyak permintaan atas tenaga kerja.
Penawaran atas tenaga kerja; semakin tinggi upah,
semakin banyak tenaga kerja yang bersedia
menawarkan tenaganya. Jadi upah ditentukan oleh
besar kecilnya permintaan/penawaran tenaga kerja.
6. 2. Pasar Tenaga Kerja Monoposmi
Monoposmi berarti hanya terdapat satu pembeli
di pasar sedangkan penjual jumlahnya banyak.
Upah tenaga kerja bertambah tinggi apabila lebih
banyak tenaga yang digunakan. Jadi upah
ditentukan oleh pengusaha yang membayar
pekerja tersebut.
7. 3. Pasar Tenaga Kerja Monopoli di Pihak Pekerja
Para pekerja dapat menuntut upah yang mereka
inginkan. Penentuan upah dalam pasar pasar
tenaga kerja yang bersifat monopoli pihak pekerja
dibedakan pada tiga keadaan;
Menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai
pada keseimbangan permintaan dan penawaran.
Membatasi penawaran tenaga kerja.
Menjalankan usaha-usaha yang bertujuan
menaikan permintaan tenaga kerja.
8. 4. Pasar Monopoli di Kedua Belah Pihak (monopoli
bilateral)
Didalam pasar tenaga kerja monopoli bilateral
terdapat perbedaan yang nyata diantara upah yang
dituntut serikat buruh dengan upah yang ditawarkan.
Jadi tingkat upah tidak akan bisa ditentukan tetapi
biasanya tingkat upah yang berlaku adalah tingkat
dimana antara upah yang dituntut serikat buruh
dengan upah yang ditawarkan perusahaan.
Di dalam pasar monoposmi upah lebih rendah
daripada di pasar persaingan sempurna, sedangkan
di pasar dimana tenaga kerja mempunyai kekuasaan
monopoli, upahnya lebih tinggi dari pasar persaingan
9. Faktor-Faktor yang Menimbulkan
Perbedaan Upah
Faktor-faktor penting yang menjadi sumber dari
perbedaan upah diantara pekerja-pekerja di dalam suatu
jenis kerja tertentu dan diantara berbagai golongan
pekerjaan adalah;
1. Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam
berbagai jenis pekerjaan.
2. Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan.
3. Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan.
4. Terdapatnya pertimbangan bukan keuangan dalam
memilih pekerjaan.
5. Ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja.
6. Faktor geografis.
7. Faktor institusional.
11. Pengertian Sewa Ekonomi
Sewa ekonomi dapat diartikan sebagai harga yang di bayar
keatas penggunaan tanah dan faktor-faktor produksi lainnya yang
jumlah penawarannya tidak dapat di tambah. Pengertian sewa
meliputi arti yang lebih luas, yaitu meliputi pula “pembayaran
kepada faktor-faktor produksi lainnya yang penawarannya tidak
dapat di tambah. Dalam arti lain pengertian sewa adalah bagian
pembayaran keatas sesuatu factor produksi yang melebihi dari
pendapatan yang diterimanya dari pilihan terbaik dari pekerjaan-
pekerjaan lain yang mungkin dilakukan.
12. Peranan Modal Dalam
Perekonomian
Investasi atau penanaman modal adalah
pengeluaran sektor perusahaan untuk
membeli/memperoleh barang-barang modal
yang baru yang lebih modern atau untuk
menggantikan barang-barang modal lama yang
sudah tidak digunakan lagi atau yang sudah
usang.
13. Produktivitas Modal
Permintaan dana modal yang akan digunakan untuk
investasi tergantung kepada produktivitas dari dana modal
tersebut. Dengan demikian, seperti juga dengan tenaga kerja,
faktor yang terutama yang menetukan permintaan ke atas
dana modal adalah produktivitasnya. Produktivitas dari modal
dihitung dengan cara menentukan besarnya pendapatan rata -
rata tahunan neto (yaitu setelah dikurangi dengan penyusutan
modal yang digunakan) dan dinyatakan sebagai persentasi
dari modal yang ditanamkan. Produktivitas modal tersebut
dinamakan tingkat pengembalian modal atau rate of return.
14. PERMINTAAN TERHADAP DANA
MODAL
Berbagai jenis investasi mempunyai pengembalian
modal yang berbeda. Adayang tingkat pengembalian modalnya
tinggi dan ada pula yang tingkat pengembalian modalnya
rendah. Apabila para pengusaha mengetahui sepenuhnya
berbagai kemungkinan untuk melakukan investasi, mereka
akan mendahulukan investasi yang tingkat pengembalian
modalnya tinggi. Baru setelah proyek tersebut dilaksanakan
mereka akan mengembangkan proyek yang tingkat pengembalian
modalnya lebih rendah.
15. SUKU BUNGA DAN TABUNGAN
MASYARAKAT
Dalam suatu perekonomian tidak semua pendapatan yang
diterima masyarakat akan digunakan untuk pengeluaran
konsumsi.,Sebagian dari pendapatan tersebut akan disisihkan
oleh penerima pendapatan sebagai tabungan. Penabungan ini
dilakukan untuk beberapa tujuan,seperti untuk membiayai
pengeluaran konsumsi semasa sudah mencapai usia pension,
untuk mengumpulkan biaya pendidikan anak anak pada masa
merek dewasa, dan untuk berjagajaga di dalam menghadapi
kesusahan di masa yang akan datang.
16. PENENTUAN SUKU BUNGA
1. Pandangan Klasik
Menurut ahli ekonomi Klasik suku bunga
ditentukan oleh permintaan ke atas tabungan
dan penawaran tabungan.
17. 2. Pandangan Keynes
Ahli - ahli ekonomi sesudah Klasik pada umumnya memberikan
sokongan kepada pandangan Keynes berikut: suku bunga
bergantung kepada (i) jumlah uang yang beredar (penawaran uang)
dan (ii) preferensi likuiditas (permintaan uang). Yang dimaksudkan
dengan preferensi likuiditas adalah permintaan ke atas uang
oleh seluruh masyarakat dalam perekonomian. Keynes menyatakan
bahwa permintaan uang oleh masyarakat mempunyai tiga
motivasi/tujuan, yaitu (i)untuk transaksi, yaitu masyarakat meminta
uang untuk membayar konsumsi yang dilakukannya, (ii) untuk
berjaga - jaga, yaitu untuk menghadapi masalah yang tidak
terdugaduga, seperti kematian dan kehilangan pekerjaan, dan (iii)
untuk spekulasi, yaitu untuk ditanamkan ke saham - saham atau
surat berharga lain.
18. FAKTOR PENYEBAB
PERBEDAAN SUKU BUNGA
Dalam teori, analisis mengenai penentuan suku bunga
selalu
menganggap bahwa dalam perekonomian terdapat hanya satu
suku
bunga. Di dalam kenyataan, keadaannya adalah sangat berbeda, yaitu
di
dalam perekonomian terdapat beberapa suku bunga. Seseorang
yang
menabung uangnya di bank menerima suku bunga yang berbeda
dari
seseorang yang meminjam uang dari bank. Suku bunga
pinjaman
pemerintah berbeda dengan suku bunga yang dibayar konsumen.
Dan
bank mengenakan suku bunga yang berbeda kepda nasabah -
19. Perbedaan Risiko
Pinjaman pemerintah membayar suku bunga yang lebih
rendah dari suku bunga pinjaman swasta. Walaupun begitu
pemerintah masih dapat memperoleh pinjaman yang
diperlukannya karena risiko dari meminjamkan kepda pemerintah
adalah sangat kecil. Salah satu pertimbangan bank – bank di
dalam menentukan suku bunga yang akan dikenakannya adalah
risiko dari memberikan pinjaman tersebut. Kepada usaha yang
telah lama berkembang, atau kepada usaha yang tidak banyak
risikonya, mereka bersedia mengenakan suku bunga yang
rendah. Kepada usaha yang sangat tinggi risikonya mereka akan
mengenakan suku bunga yang tinggi.
20. Jangka Waktu Pinjaman
Semakin lama sejumlah modal dipinjamkan,
semakin besar tingkat bunga yang harus dibayar. Salah
satu sebab dari keadaan ini adalah karena risiko yang
ditanggung peminjam akan menjadi semakin besar apabila
jangka waktu peminjaman bertambah panjang. Sebab lain
adalah karena pemilik modal kehilangan kebebasan untuk
menggunakan modalnya dalam jangka waktu yang lebih
lama. Di samping itu para peminjam bersedia membayar
tingkat bunga yang lebih tinggi karena mereka mempunyai
waktu yang lebih lapang untuk mengembalikan
pinjamannya.
21. Biaya Administasi Pinjaman
Jumlah dana yang dipinjam sangat berbeda, sedangkan
biaya
administrasi untuk memproses pinjaman tersebut tidak banyak
berbeda.
Apakah sesuatu perusahaan meminjam Rp 100 juta atau Rp 10
juta,
biaya administrasinya adalah sama. Maka diukur dari sudut
biaya
administasi untuk pinjaman per rupiah, pinjaman sebesar Rp 10 juta
akan
menelan biaya yang lebih tinggi dari pinjaman sebesar Rp 100
juta.
Dengan demikian, berdasarkan kepada pertimbangan biaya
administrasi,
pinjaman yang re
lative lebih kecil jumlahnya akan membayar suku bunga
yang lebih tinggi.
22. SUKU BUNGA NOMINAL DAN
SUKU BUNGA RIIL
Di dalam meminjamkan uang pemilik modal bukan saja
harus memperhatikan suku bunga yang diterima, tetapi
juga tingkat inflasi (persentasi tahunan kenaikan harga-
harga) yang berlaku. Apabila tingkat inflasi adalah lebih
tinggi dari suku bunga, pemilik modal akan mengalami
kerugian dalam meminjamkan uangnya karena modal
ditambah bunganya, nilai riilnya adalah lebih rendah dari
nilai riil modal sebelum dibungakan.
23. PENDAPATAN PARA PENGUSAHA:
KEUNTUNGAN
Dalam kegiatan perusahaan, keuntungan ditentukan
dengan cara mengurangkan berbagai biaya yang dikeluarkan
dari hasil penjualan yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan
meliputi pengeluaran untuk bahan mentah, pembayaran upah,
pembayaran bunga, sewa tanah, dan penghapusan (depresiasi).
Apabila hasil penjualan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-
biaya tersebut nilainya adalah positif maka diperolehlah
keuntungan. Ditinjau dari sudut pandangan
perusahaan/pembukuan perusahaan, keuntungan adalah
perbedaan nilai uang dari hasil penjualan yang diperoleh dengan
seluruh biaya yang dikeluarkan. Dalam teori ekonomi definisi itu
dipandang terlalu luas karena tidak mempertimbangkan biaya
tersembunyi, yaitu biaya produksi yang tidak dibayar dengan
uang tetapi perlu dipandang sebagai bagian dari biaya produksi.
25. Pengertian Perdagangan
Bebas
Perdagangan bebas merupakan suatu
kegiatan jual beli produk antar negara tanpa
adanya kerumitan aturan atau birokrasi yang
mengatur perdagangan bebas itu didalam suatu
Negara. Sehingga, suatu Negara, perusahaan,
atau perorangan sekalipun dapat menjual
produk yang diciptakannya di luar negeri. Begitu
pula sebaliknya, Negara lainpun dapat menjual
produknya didalam negeri sehingga konsumen
dapat mendapatkan barang – barang kualitas
internasional dengan mudah dan dengan harga
yang relatif terjangkau.
26. Ciri – Ciri Perdagangan
Bebasa. Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan
perdagangan yang lain (seperti kuota impor atau subsidi untuk
produsen), maksudnya adalah jual beli tersebut dilakukan tanpa
dikenai pajak pada pemerintah.
b. Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan
yang lain, hal ini pun hampir sama dengan poin pertama, tidak
adanya ketentuan pajak yang khusus yang dikenakan kepada
produsen, juga tidak adanya pembatasan oleh perdagangan yang
lain.
c. Ketiadaan dasar-dasar “pemutar belit perdagangan” (seperti pajak,
subsidi, peraturan atau hukum) yang memberikan kelebihan kepada
sejumlah kecil perusahaan, isi rumah, atau faktor-faktor produksi
d. Akses bebas ke pasar, tidak adanya batasan atau kemudahan
akses yang dapat langsung pada pasarnya, langsung pada
konsumen dalam proses penjualannya
e. Akses bebas kepada informasi pasar, konsumen dalam proses
membeli produk dapat meraih informasi secara terbuka dan bebas.
f. Ketidak upayaan mengacaukan pasar melalui kekuatan monopoli
atau oligopoly pemberian pemerintah
g. Pergerakan bebas tenaga kerja antara luar dan dalam Negara
h. Pergerakan bebas modal antara luar dan dalam Negara
27. Dampak positif perdagangan
bebas
1. Kegatan ekonomi dalam pasar diatur dan
diselaraskan dengan efisien.
2. Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan
dapat diwujudkan.
3. Pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan
untuk melakukan kegiatan ekonomi yang
disukainya.
4. Dapat pula meningkatkan reputasi Negara
ketika suatu Negara dapat berprestasi
menciptakan produk yang bermanfaat dan
diminati oleh konsumen internasional.
28. Dampak Negatif perdagangan
bebas
1. Sistem mekanisme pasar bebas akan
memunculkan kekuatan monopoli yang dapat
menimbulkan kerugian bagi semua pihak kecuali
pihak yang melakukan monopoli.
2. Dalam menyediakan beberapa jenis barang
secara bersamaan, mekanisme pasar bebas
tidak dapat melakukan secara efisien
3. Kegiatan konsumen dan produsen akan
menimbulkan eksternalitas yang dapat berupa
akibat yang baik ataupun buruk tapi tetap
merugikan.
4. Munculnya kesenjangan yang semakin besar
antara golongan ekonomi kuat dengan yang
29. Bentuk penting Campur tangan
Pemerintah
1. Mengawasi agar eksternaliti kegiatan ekonomi yang
merugikan dapat dihindari atau akibat buruknya dapat
dikurangi.
2. Menyediakan barang publik yang cukup sehingga
masyarakat dapat memperoleh barang tersebut
dengan mudah dan dengan biaya yang murah.
3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama
perusahaan-perusahaan yang besar yang dapat
mempengaruhi pasar, agar mereka tidak mempunyai
kekuasaan monopoli yang merugikan khalayak ramai.
4. Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan
tidak menimbulkan penindasan dan ketidaksetaraan
di dalam masyarakat.
30. Campur tangan pemerintah dalam ekonomi dapat
di lakukan dengan 3 bentuk:
a. Membuat undang-undang. Undang-undang
diperlukan untuk mempertinggi efisiensi
mekanisme pasar, menciptakan dasaran social
ekonomi dan menciptakan pertandingan bebas
sehingga tidak ada kekuatan monopoli.
b. Secara langsung melakukan kegiatan
ekonomi (mendirikan perusahaan) dengan
produksi barang public
c. Melakkukan kebijakkan fiskal dan moneter.