SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Kelompok 6
Farid Marzuqi
Shafa Chairunissa
M. Haikal Gibran A
M. Farhan Maulana
Endang Kumolo Ratih
Bab 16
Penentuan Upah di Pasar
Tenaga Kerja
Upah Uang dan Upah Riil
Upah uang adalah jumlah uang yang diterima
para pekerja dari para pengusaha sebagai
pembayaran atas tenaga mental/fisik para
pekerja yang digunakan dalam proses produksi.
Sedangkan, Upah riil adalah tingkat upah
pekerja yang diukur dari sudut kemampuan
upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-
jasa yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan para pekerja.
Hubungan Antara Produktivitas
dan Upah
Upah sangat tergantung pada tingkat
produktivitas, semakin tinggi produktivitas maka
semakin tinggi upah yang diterima. Kenaikan
produktivitas disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya;
 Kemajuan teknologi memproduksi.
 Pertambahan kepandaian dan keterampilan
tenaga kerja.
 Perbaikan dalam organisasi perusahaan dan
masyarakat.
Penentuan Upah di Berbagai
Bentuk Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja dapat dibedakan menjadi
beberapa bentuk, diantaranya;
1. Pasar Tenaga Kerja yang Bersifat Persaingan
Sempurna
Permintaan atas tenaga kerja bersifat; semakin
tinggi/rendah upah tenaga kerja, semakin
sedikit/banyak permintaan atas tenaga kerja.
Penawaran atas tenaga kerja; semakin tinggi upah,
semakin banyak tenaga kerja yang bersedia
menawarkan tenaganya. Jadi upah ditentukan oleh
besar kecilnya permintaan/penawaran tenaga kerja.
2. Pasar Tenaga Kerja Monoposmi
Monoposmi berarti hanya terdapat satu pembeli
di pasar sedangkan penjual jumlahnya banyak.
Upah tenaga kerja bertambah tinggi apabila lebih
banyak tenaga yang digunakan. Jadi upah
ditentukan oleh pengusaha yang membayar
pekerja tersebut.
3. Pasar Tenaga Kerja Monopoli di Pihak Pekerja
Para pekerja dapat menuntut upah yang mereka
inginkan. Penentuan upah dalam pasar pasar
tenaga kerja yang bersifat monopoli pihak pekerja
dibedakan pada tiga keadaan;
 Menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai
pada keseimbangan permintaan dan penawaran.
 Membatasi penawaran tenaga kerja.
 Menjalankan usaha-usaha yang bertujuan
menaikan permintaan tenaga kerja.
4. Pasar Monopoli di Kedua Belah Pihak (monopoli
bilateral)
Didalam pasar tenaga kerja monopoli bilateral
terdapat perbedaan yang nyata diantara upah yang
dituntut serikat buruh dengan upah yang ditawarkan.
Jadi tingkat upah tidak akan bisa ditentukan tetapi
biasanya tingkat upah yang berlaku adalah tingkat
dimana antara upah yang dituntut serikat buruh
dengan upah yang ditawarkan perusahaan.
Di dalam pasar monoposmi upah lebih rendah
daripada di pasar persaingan sempurna, sedangkan
di pasar dimana tenaga kerja mempunyai kekuasaan
monopoli, upahnya lebih tinggi dari pasar persaingan
Faktor-Faktor yang Menimbulkan
Perbedaan Upah
Faktor-faktor penting yang menjadi sumber dari
perbedaan upah diantara pekerja-pekerja di dalam suatu
jenis kerja tertentu dan diantara berbagai golongan
pekerjaan adalah;
1. Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam
berbagai jenis pekerjaan.
2. Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan.
3. Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan.
4. Terdapatnya pertimbangan bukan keuangan dalam
memilih pekerjaan.
5. Ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja.
6. Faktor geografis.
7. Faktor institusional.
Bab 17
Sewa, bunga, dan keuntungan
Pengertian Sewa Ekonomi
Sewa ekonomi dapat diartikan sebagai harga yang di bayar
keatas penggunaan tanah dan faktor-faktor produksi lainnya yang
jumlah penawarannya tidak dapat di tambah. Pengertian sewa
meliputi arti yang lebih luas, yaitu meliputi pula “pembayaran
kepada faktor-faktor produksi lainnya yang penawarannya tidak
dapat di tambah. Dalam arti lain pengertian sewa adalah bagian
pembayaran keatas sesuatu factor produksi yang melebihi dari
pendapatan yang diterimanya dari pilihan terbaik dari pekerjaan-
pekerjaan lain yang mungkin dilakukan.
Peranan Modal Dalam
Perekonomian
Investasi atau penanaman modal adalah
pengeluaran sektor perusahaan untuk
membeli/memperoleh barang-barang modal
yang baru yang lebih modern atau untuk
menggantikan barang-barang modal lama yang
sudah tidak digunakan lagi atau yang sudah
usang.
Produktivitas Modal
Permintaan dana modal yang akan digunakan untuk
investasi tergantung kepada produktivitas dari dana modal
tersebut. Dengan demikian, seperti juga dengan tenaga kerja,
faktor yang terutama yang menetukan permintaan ke atas
dana modal adalah produktivitasnya. Produktivitas dari modal
dihitung dengan cara menentukan besarnya pendapatan rata -
rata tahunan neto (yaitu setelah dikurangi dengan penyusutan
modal yang digunakan) dan dinyatakan sebagai persentasi
dari modal yang ditanamkan. Produktivitas modal tersebut
dinamakan tingkat pengembalian modal atau rate of return.
PERMINTAAN TERHADAP DANA
MODAL
Berbagai jenis investasi mempunyai pengembalian
modal yang berbeda. Adayang tingkat pengembalian modalnya
tinggi dan ada pula yang tingkat pengembalian modalnya
rendah. Apabila para pengusaha mengetahui sepenuhnya
berbagai kemungkinan untuk melakukan investasi, mereka
akan mendahulukan investasi yang tingkat pengembalian
modalnya tinggi. Baru setelah proyek tersebut dilaksanakan
mereka akan mengembangkan proyek yang tingkat pengembalian
modalnya lebih rendah.
SUKU BUNGA DAN TABUNGAN
MASYARAKAT
Dalam suatu perekonomian tidak semua pendapatan yang
diterima masyarakat akan digunakan untuk pengeluaran
konsumsi.,Sebagian dari pendapatan tersebut akan disisihkan
oleh penerima pendapatan sebagai tabungan. Penabungan ini
dilakukan untuk beberapa tujuan,seperti untuk membiayai
pengeluaran konsumsi semasa sudah mencapai usia pension,
untuk mengumpulkan biaya pendidikan anak anak pada masa
merek dewasa, dan untuk berjagajaga di dalam menghadapi
kesusahan di masa yang akan datang.
PENENTUAN SUKU BUNGA
1. Pandangan Klasik
Menurut ahli ekonomi Klasik suku bunga
ditentukan oleh permintaan ke atas tabungan
dan penawaran tabungan.
2. Pandangan Keynes
Ahli - ahli ekonomi sesudah Klasik pada umumnya memberikan
sokongan kepada pandangan Keynes berikut: suku bunga
bergantung kepada (i) jumlah uang yang beredar (penawaran uang)
dan (ii) preferensi likuiditas (permintaan uang). Yang dimaksudkan
dengan preferensi likuiditas adalah permintaan ke atas uang
oleh seluruh masyarakat dalam perekonomian. Keynes menyatakan
bahwa permintaan uang oleh masyarakat mempunyai tiga
motivasi/tujuan, yaitu (i)untuk transaksi, yaitu masyarakat meminta
uang untuk membayar konsumsi yang dilakukannya, (ii) untuk
berjaga - jaga, yaitu untuk menghadapi masalah yang tidak
terdugaduga, seperti kematian dan kehilangan pekerjaan, dan (iii)
untuk spekulasi, yaitu untuk ditanamkan ke saham - saham atau
surat berharga lain.
FAKTOR PENYEBAB
PERBEDAAN SUKU BUNGA
Dalam teori, analisis mengenai penentuan suku bunga
selalu
menganggap bahwa dalam perekonomian terdapat hanya satu
suku
bunga. Di dalam kenyataan, keadaannya adalah sangat berbeda, yaitu
di
dalam perekonomian terdapat beberapa suku bunga. Seseorang
yang
menabung uangnya di bank menerima suku bunga yang berbeda
dari
seseorang yang meminjam uang dari bank. Suku bunga
pinjaman
pemerintah berbeda dengan suku bunga yang dibayar konsumen.
Dan
bank mengenakan suku bunga yang berbeda kepda nasabah -
Perbedaan Risiko
Pinjaman pemerintah membayar suku bunga yang lebih
rendah dari suku bunga pinjaman swasta. Walaupun begitu
pemerintah masih dapat memperoleh pinjaman yang
diperlukannya karena risiko dari meminjamkan kepda pemerintah
adalah sangat kecil. Salah satu pertimbangan bank – bank di
dalam menentukan suku bunga yang akan dikenakannya adalah
risiko dari memberikan pinjaman tersebut. Kepada usaha yang
telah lama berkembang, atau kepada usaha yang tidak banyak
risikonya, mereka bersedia mengenakan suku bunga yang
rendah. Kepada usaha yang sangat tinggi risikonya mereka akan
mengenakan suku bunga yang tinggi.
Jangka Waktu Pinjaman
Semakin lama sejumlah modal dipinjamkan,
semakin besar tingkat bunga yang harus dibayar. Salah
satu sebab dari keadaan ini adalah karena risiko yang
ditanggung peminjam akan menjadi semakin besar apabila
jangka waktu peminjaman bertambah panjang. Sebab lain
adalah karena pemilik modal kehilangan kebebasan untuk
menggunakan modalnya dalam jangka waktu yang lebih
lama. Di samping itu para peminjam bersedia membayar
tingkat bunga yang lebih tinggi karena mereka mempunyai
waktu yang lebih lapang untuk mengembalikan
pinjamannya.
Biaya Administasi Pinjaman
Jumlah dana yang dipinjam sangat berbeda, sedangkan
biaya
administrasi untuk memproses pinjaman tersebut tidak banyak
berbeda.
Apakah sesuatu perusahaan meminjam Rp 100 juta atau Rp 10
juta,
biaya administrasinya adalah sama. Maka diukur dari sudut
biaya
administasi untuk pinjaman per rupiah, pinjaman sebesar Rp 10 juta
akan
menelan biaya yang lebih tinggi dari pinjaman sebesar Rp 100
juta.
Dengan demikian, berdasarkan kepada pertimbangan biaya
administrasi,
pinjaman yang re
lative lebih kecil jumlahnya akan membayar suku bunga
yang lebih tinggi.
SUKU BUNGA NOMINAL DAN
SUKU BUNGA RIIL
Di dalam meminjamkan uang pemilik modal bukan saja
harus memperhatikan suku bunga yang diterima, tetapi
juga tingkat inflasi (persentasi tahunan kenaikan harga-
harga) yang berlaku. Apabila tingkat inflasi adalah lebih
tinggi dari suku bunga, pemilik modal akan mengalami
kerugian dalam meminjamkan uangnya karena modal
ditambah bunganya, nilai riilnya adalah lebih rendah dari
nilai riil modal sebelum dibungakan.
PENDAPATAN PARA PENGUSAHA:
KEUNTUNGAN
Dalam kegiatan perusahaan, keuntungan ditentukan
dengan cara mengurangkan berbagai biaya yang dikeluarkan
dari hasil penjualan yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan
meliputi pengeluaran untuk bahan mentah, pembayaran upah,
pembayaran bunga, sewa tanah, dan penghapusan (depresiasi).
Apabila hasil penjualan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-
biaya tersebut nilainya adalah positif maka diperolehlah
keuntungan. Ditinjau dari sudut pandangan
perusahaan/pembukuan perusahaan, keuntungan adalah
perbedaan nilai uang dari hasil penjualan yang diperoleh dengan
seluruh biaya yang dikeluarkan. Dalam teori ekonomi definisi itu
dipandang terlalu luas karena tidak mempertimbangkan biaya
tersembunyi, yaitu biaya produksi yang tidak dibayar dengan
uang tetapi perlu dipandang sebagai bagian dari biaya produksi.
Bab 18
Pasar Bebas dan Kebijakan
Pemerintah
Pengertian Perdagangan
Bebas
Perdagangan bebas merupakan suatu
kegiatan jual beli produk antar negara tanpa
adanya kerumitan aturan atau birokrasi yang
mengatur perdagangan bebas itu didalam suatu
Negara. Sehingga, suatu Negara, perusahaan,
atau perorangan sekalipun dapat menjual
produk yang diciptakannya di luar negeri. Begitu
pula sebaliknya, Negara lainpun dapat menjual
produknya didalam negeri sehingga konsumen
dapat mendapatkan barang – barang kualitas
internasional dengan mudah dan dengan harga
yang relatif terjangkau.
Ciri – Ciri Perdagangan
Bebasa. Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan
perdagangan yang lain (seperti kuota impor atau subsidi untuk
produsen), maksudnya adalah jual beli tersebut dilakukan tanpa
dikenai pajak pada pemerintah.
b. Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan
yang lain, hal ini pun hampir sama dengan poin pertama, tidak
adanya ketentuan pajak yang khusus yang dikenakan kepada
produsen, juga tidak adanya pembatasan oleh perdagangan yang
lain.
c. Ketiadaan dasar-dasar “pemutar belit perdagangan” (seperti pajak,
subsidi, peraturan atau hukum) yang memberikan kelebihan kepada
sejumlah kecil perusahaan, isi rumah, atau faktor-faktor produksi
d. Akses bebas ke pasar, tidak adanya batasan atau kemudahan
akses yang dapat langsung pada pasarnya, langsung pada
konsumen dalam proses penjualannya
e. Akses bebas kepada informasi pasar, konsumen dalam proses
membeli produk dapat meraih informasi secara terbuka dan bebas.
f. Ketidak upayaan mengacaukan pasar melalui kekuatan monopoli
atau oligopoly pemberian pemerintah
g. Pergerakan bebas tenaga kerja antara luar dan dalam Negara
h. Pergerakan bebas modal antara luar dan dalam Negara
Dampak positif perdagangan
bebas
1. Kegatan ekonomi dalam pasar diatur dan
diselaraskan dengan efisien.
2. Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan
dapat diwujudkan.
3. Pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan
untuk melakukan kegiatan ekonomi yang
disukainya.
4. Dapat pula meningkatkan reputasi Negara
ketika suatu Negara dapat berprestasi
menciptakan produk yang bermanfaat dan
diminati oleh konsumen internasional.
Dampak Negatif perdagangan
bebas
1. Sistem mekanisme pasar bebas akan
memunculkan kekuatan monopoli yang dapat
menimbulkan kerugian bagi semua pihak kecuali
pihak yang melakukan monopoli.
2. Dalam menyediakan beberapa jenis barang
secara bersamaan, mekanisme pasar bebas
tidak dapat melakukan secara efisien
3. Kegiatan konsumen dan produsen akan
menimbulkan eksternalitas yang dapat berupa
akibat yang baik ataupun buruk tapi tetap
merugikan.
4. Munculnya kesenjangan yang semakin besar
antara golongan ekonomi kuat dengan yang
Bentuk penting Campur tangan
Pemerintah
1. Mengawasi agar eksternaliti kegiatan ekonomi yang
merugikan dapat dihindari atau akibat buruknya dapat
dikurangi.
2. Menyediakan barang publik yang cukup sehingga
masyarakat dapat memperoleh barang tersebut
dengan mudah dan dengan biaya yang murah.
3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama
perusahaan-perusahaan yang besar yang dapat
mempengaruhi pasar, agar mereka tidak mempunyai
kekuasaan monopoli yang merugikan khalayak ramai.
4. Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan
tidak menimbulkan penindasan dan ketidaksetaraan
di dalam masyarakat.
Campur tangan pemerintah dalam ekonomi dapat
di lakukan dengan 3 bentuk:
a. Membuat undang-undang. Undang-undang
diperlukan untuk mempertinggi efisiensi
mekanisme pasar, menciptakan dasaran social
ekonomi dan menciptakan pertandingan bebas
sehingga tidak ada kekuatan monopoli.
b. Secara langsung melakukan kegiatan
ekonomi (mendirikan perusahaan) dengan
produksi barang public
c. Melakkukan kebijakkan fiskal dan moneter.

More Related Content

What's hot

Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Pengertian pasar faktor produksi (power point)Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Pengertian pasar faktor produksi (power point)Gondo Madden
 
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1alexbaskara
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uangYusron Blacklist
 
Biaya marginal
Biaya marginalBiaya marginal
Biaya marginalhadiqzuhri
 
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori ProduksiKonsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori ProduksiEarly Ridho Kismawadi
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasiSugeng Budiharsono
 
Permintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksiPermintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksiAmeerican Ahmedas
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaQuinta Nursabrina
 
Permintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksiPermintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksiAmeerican Ahmedas
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)M Abdul Aziz
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaanmas karebet
 
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan PasarPermintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan PasarMuhamad Fierza Hazmi
 
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan RatnaVidyawati
 
teori produksi estimasi
teori produksi estimasiteori produksi estimasi
teori produksi estimasimas karebet
 

What's hot (20)

Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Pengertian pasar faktor produksi (power point)Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Pengertian pasar faktor produksi (power point)
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uang
 
Biaya produksi presentasi
Biaya produksi presentasiBiaya produksi presentasi
Biaya produksi presentasi
 
Biaya marginal
Biaya marginalBiaya marginal
Biaya marginal
 
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori ProduksiKonsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Permintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksiPermintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksi
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
 
Permintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksiPermintaan terhadap faktor faktor produksi
Permintaan terhadap faktor faktor produksi
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
 
Persaingan Monopolistik
Persaingan MonopolistikPersaingan Monopolistik
Persaingan Monopolistik
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
 
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
 
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan PasarPermintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar
 
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
 
teori produksi estimasi
teori produksi estimasiteori produksi estimasi
teori produksi estimasi
 

Similar to PENENTUAN UPAH

Materi Teori Investasi 1 pada Mata Kuliah MIPM
Materi Teori Investasi 1 pada Mata Kuliah MIPMMateri Teori Investasi 1 pada Mata Kuliah MIPM
Materi Teori Investasi 1 pada Mata Kuliah MIPMmahendrawin77
 
Tugas mn 1
Tugas mn 1Tugas mn 1
Tugas mn 1ritaaja1
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I roslinais
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Silvia290
 
Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustikapuri99
 
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148NUROH NUROH
 
DIAN HERDIANA 11011700024 , kls 2s
DIAN HERDIANA 11011700024 , kls 2sDIAN HERDIANA 11011700024 , kls 2s
DIAN HERDIANA 11011700024 , kls 2sDian herdiana Dian
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1mufliah R
 
Resume uts
Resume uts Resume uts
Resume uts Alifah05
 
ECONOMIC VALUE OF TIME.pptx
ECONOMIC VALUE OF TIME.pptxECONOMIC VALUE OF TIME.pptx
ECONOMIC VALUE OF TIME.pptxRAJARYAN597243
 
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1TitinSantiarini
 
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ahProfit Sharing Dalam Bank Syari'ah
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ahmadureh
 
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik
 

Similar to PENENTUAN UPAH (20)

Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Materi Teori Investasi 1 pada Mata Kuliah MIPM
Materi Teori Investasi 1 pada Mata Kuliah MIPMMateri Teori Investasi 1 pada Mata Kuliah MIPM
Materi Teori Investasi 1 pada Mata Kuliah MIPM
 
Tugas mn 1
Tugas mn 1Tugas mn 1
Tugas mn 1
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
 
Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan uts
 
Resume UTS
Resume UTSResume UTS
Resume UTS
 
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
Makalah 1 manajemen keuangan - NUROH - 11011700148
 
Investasi
InvestasiInvestasi
Investasi
 
DIAN HERDIANA 11011700024 , kls 2s
DIAN HERDIANA 11011700024 , kls 2sDIAN HERDIANA 11011700024 , kls 2s
DIAN HERDIANA 11011700024 , kls 2s
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1
 
Resume uts
Resume uts Resume uts
Resume uts
 
ECONOMIC VALUE OF TIME.pptx
ECONOMIC VALUE OF TIME.pptxECONOMIC VALUE OF TIME.pptx
ECONOMIC VALUE OF TIME.pptx
 
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
 
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ahProfit Sharing Dalam Bank Syari'ah
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah
 
Makalah 1 manajemen keuangan
Makalah 1  manajemen keuanganMakalah 1  manajemen keuangan
Makalah 1 manajemen keuangan
 
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
 
Dayah isu
Dayah   isuDayah   isu
Dayah isu
 

Recently uploaded

11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (16)

11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 

PENENTUAN UPAH

  • 1. Kelompok 6 Farid Marzuqi Shafa Chairunissa M. Haikal Gibran A M. Farhan Maulana Endang Kumolo Ratih
  • 2. Bab 16 Penentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja
  • 3. Upah Uang dan Upah Riil Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran atas tenaga mental/fisik para pekerja yang digunakan dalam proses produksi. Sedangkan, Upah riil adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa- jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja.
  • 4. Hubungan Antara Produktivitas dan Upah Upah sangat tergantung pada tingkat produktivitas, semakin tinggi produktivitas maka semakin tinggi upah yang diterima. Kenaikan produktivitas disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya;  Kemajuan teknologi memproduksi.  Pertambahan kepandaian dan keterampilan tenaga kerja.  Perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat.
  • 5. Penentuan Upah di Berbagai Bentuk Pasar Tenaga Kerja Pasar tenaga kerja dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, diantaranya; 1. Pasar Tenaga Kerja yang Bersifat Persaingan Sempurna Permintaan atas tenaga kerja bersifat; semakin tinggi/rendah upah tenaga kerja, semakin sedikit/banyak permintaan atas tenaga kerja. Penawaran atas tenaga kerja; semakin tinggi upah, semakin banyak tenaga kerja yang bersedia menawarkan tenaganya. Jadi upah ditentukan oleh besar kecilnya permintaan/penawaran tenaga kerja.
  • 6. 2. Pasar Tenaga Kerja Monoposmi Monoposmi berarti hanya terdapat satu pembeli di pasar sedangkan penjual jumlahnya banyak. Upah tenaga kerja bertambah tinggi apabila lebih banyak tenaga yang digunakan. Jadi upah ditentukan oleh pengusaha yang membayar pekerja tersebut.
  • 7. 3. Pasar Tenaga Kerja Monopoli di Pihak Pekerja Para pekerja dapat menuntut upah yang mereka inginkan. Penentuan upah dalam pasar pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli pihak pekerja dibedakan pada tiga keadaan;  Menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada keseimbangan permintaan dan penawaran.  Membatasi penawaran tenaga kerja.  Menjalankan usaha-usaha yang bertujuan menaikan permintaan tenaga kerja.
  • 8. 4. Pasar Monopoli di Kedua Belah Pihak (monopoli bilateral) Didalam pasar tenaga kerja monopoli bilateral terdapat perbedaan yang nyata diantara upah yang dituntut serikat buruh dengan upah yang ditawarkan. Jadi tingkat upah tidak akan bisa ditentukan tetapi biasanya tingkat upah yang berlaku adalah tingkat dimana antara upah yang dituntut serikat buruh dengan upah yang ditawarkan perusahaan. Di dalam pasar monoposmi upah lebih rendah daripada di pasar persaingan sempurna, sedangkan di pasar dimana tenaga kerja mempunyai kekuasaan monopoli, upahnya lebih tinggi dari pasar persaingan
  • 9. Faktor-Faktor yang Menimbulkan Perbedaan Upah Faktor-faktor penting yang menjadi sumber dari perbedaan upah diantara pekerja-pekerja di dalam suatu jenis kerja tertentu dan diantara berbagai golongan pekerjaan adalah; 1. Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan. 2. Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan. 3. Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan. 4. Terdapatnya pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerjaan. 5. Ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja. 6. Faktor geografis. 7. Faktor institusional.
  • 10. Bab 17 Sewa, bunga, dan keuntungan
  • 11. Pengertian Sewa Ekonomi Sewa ekonomi dapat diartikan sebagai harga yang di bayar keatas penggunaan tanah dan faktor-faktor produksi lainnya yang jumlah penawarannya tidak dapat di tambah. Pengertian sewa meliputi arti yang lebih luas, yaitu meliputi pula “pembayaran kepada faktor-faktor produksi lainnya yang penawarannya tidak dapat di tambah. Dalam arti lain pengertian sewa adalah bagian pembayaran keatas sesuatu factor produksi yang melebihi dari pendapatan yang diterimanya dari pilihan terbaik dari pekerjaan- pekerjaan lain yang mungkin dilakukan.
  • 12. Peranan Modal Dalam Perekonomian Investasi atau penanaman modal adalah pengeluaran sektor perusahaan untuk membeli/memperoleh barang-barang modal yang baru yang lebih modern atau untuk menggantikan barang-barang modal lama yang sudah tidak digunakan lagi atau yang sudah usang.
  • 13. Produktivitas Modal Permintaan dana modal yang akan digunakan untuk investasi tergantung kepada produktivitas dari dana modal tersebut. Dengan demikian, seperti juga dengan tenaga kerja, faktor yang terutama yang menetukan permintaan ke atas dana modal adalah produktivitasnya. Produktivitas dari modal dihitung dengan cara menentukan besarnya pendapatan rata - rata tahunan neto (yaitu setelah dikurangi dengan penyusutan modal yang digunakan) dan dinyatakan sebagai persentasi dari modal yang ditanamkan. Produktivitas modal tersebut dinamakan tingkat pengembalian modal atau rate of return.
  • 14. PERMINTAAN TERHADAP DANA MODAL Berbagai jenis investasi mempunyai pengembalian modal yang berbeda. Adayang tingkat pengembalian modalnya tinggi dan ada pula yang tingkat pengembalian modalnya rendah. Apabila para pengusaha mengetahui sepenuhnya berbagai kemungkinan untuk melakukan investasi, mereka akan mendahulukan investasi yang tingkat pengembalian modalnya tinggi. Baru setelah proyek tersebut dilaksanakan mereka akan mengembangkan proyek yang tingkat pengembalian modalnya lebih rendah.
  • 15. SUKU BUNGA DAN TABUNGAN MASYARAKAT Dalam suatu perekonomian tidak semua pendapatan yang diterima masyarakat akan digunakan untuk pengeluaran konsumsi.,Sebagian dari pendapatan tersebut akan disisihkan oleh penerima pendapatan sebagai tabungan. Penabungan ini dilakukan untuk beberapa tujuan,seperti untuk membiayai pengeluaran konsumsi semasa sudah mencapai usia pension, untuk mengumpulkan biaya pendidikan anak anak pada masa merek dewasa, dan untuk berjagajaga di dalam menghadapi kesusahan di masa yang akan datang.
  • 16. PENENTUAN SUKU BUNGA 1. Pandangan Klasik Menurut ahli ekonomi Klasik suku bunga ditentukan oleh permintaan ke atas tabungan dan penawaran tabungan.
  • 17. 2. Pandangan Keynes Ahli - ahli ekonomi sesudah Klasik pada umumnya memberikan sokongan kepada pandangan Keynes berikut: suku bunga bergantung kepada (i) jumlah uang yang beredar (penawaran uang) dan (ii) preferensi likuiditas (permintaan uang). Yang dimaksudkan dengan preferensi likuiditas adalah permintaan ke atas uang oleh seluruh masyarakat dalam perekonomian. Keynes menyatakan bahwa permintaan uang oleh masyarakat mempunyai tiga motivasi/tujuan, yaitu (i)untuk transaksi, yaitu masyarakat meminta uang untuk membayar konsumsi yang dilakukannya, (ii) untuk berjaga - jaga, yaitu untuk menghadapi masalah yang tidak terdugaduga, seperti kematian dan kehilangan pekerjaan, dan (iii) untuk spekulasi, yaitu untuk ditanamkan ke saham - saham atau surat berharga lain.
  • 18. FAKTOR PENYEBAB PERBEDAAN SUKU BUNGA Dalam teori, analisis mengenai penentuan suku bunga selalu menganggap bahwa dalam perekonomian terdapat hanya satu suku bunga. Di dalam kenyataan, keadaannya adalah sangat berbeda, yaitu di dalam perekonomian terdapat beberapa suku bunga. Seseorang yang menabung uangnya di bank menerima suku bunga yang berbeda dari seseorang yang meminjam uang dari bank. Suku bunga pinjaman pemerintah berbeda dengan suku bunga yang dibayar konsumen. Dan bank mengenakan suku bunga yang berbeda kepda nasabah -
  • 19. Perbedaan Risiko Pinjaman pemerintah membayar suku bunga yang lebih rendah dari suku bunga pinjaman swasta. Walaupun begitu pemerintah masih dapat memperoleh pinjaman yang diperlukannya karena risiko dari meminjamkan kepda pemerintah adalah sangat kecil. Salah satu pertimbangan bank – bank di dalam menentukan suku bunga yang akan dikenakannya adalah risiko dari memberikan pinjaman tersebut. Kepada usaha yang telah lama berkembang, atau kepada usaha yang tidak banyak risikonya, mereka bersedia mengenakan suku bunga yang rendah. Kepada usaha yang sangat tinggi risikonya mereka akan mengenakan suku bunga yang tinggi.
  • 20. Jangka Waktu Pinjaman Semakin lama sejumlah modal dipinjamkan, semakin besar tingkat bunga yang harus dibayar. Salah satu sebab dari keadaan ini adalah karena risiko yang ditanggung peminjam akan menjadi semakin besar apabila jangka waktu peminjaman bertambah panjang. Sebab lain adalah karena pemilik modal kehilangan kebebasan untuk menggunakan modalnya dalam jangka waktu yang lebih lama. Di samping itu para peminjam bersedia membayar tingkat bunga yang lebih tinggi karena mereka mempunyai waktu yang lebih lapang untuk mengembalikan pinjamannya.
  • 21. Biaya Administasi Pinjaman Jumlah dana yang dipinjam sangat berbeda, sedangkan biaya administrasi untuk memproses pinjaman tersebut tidak banyak berbeda. Apakah sesuatu perusahaan meminjam Rp 100 juta atau Rp 10 juta, biaya administrasinya adalah sama. Maka diukur dari sudut biaya administasi untuk pinjaman per rupiah, pinjaman sebesar Rp 10 juta akan menelan biaya yang lebih tinggi dari pinjaman sebesar Rp 100 juta. Dengan demikian, berdasarkan kepada pertimbangan biaya administrasi, pinjaman yang re lative lebih kecil jumlahnya akan membayar suku bunga yang lebih tinggi.
  • 22. SUKU BUNGA NOMINAL DAN SUKU BUNGA RIIL Di dalam meminjamkan uang pemilik modal bukan saja harus memperhatikan suku bunga yang diterima, tetapi juga tingkat inflasi (persentasi tahunan kenaikan harga- harga) yang berlaku. Apabila tingkat inflasi adalah lebih tinggi dari suku bunga, pemilik modal akan mengalami kerugian dalam meminjamkan uangnya karena modal ditambah bunganya, nilai riilnya adalah lebih rendah dari nilai riil modal sebelum dibungakan.
  • 23. PENDAPATAN PARA PENGUSAHA: KEUNTUNGAN Dalam kegiatan perusahaan, keuntungan ditentukan dengan cara mengurangkan berbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil penjualan yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan meliputi pengeluaran untuk bahan mentah, pembayaran upah, pembayaran bunga, sewa tanah, dan penghapusan (depresiasi). Apabila hasil penjualan yang diperoleh dikurangi dengan biaya- biaya tersebut nilainya adalah positif maka diperolehlah keuntungan. Ditinjau dari sudut pandangan perusahaan/pembukuan perusahaan, keuntungan adalah perbedaan nilai uang dari hasil penjualan yang diperoleh dengan seluruh biaya yang dikeluarkan. Dalam teori ekonomi definisi itu dipandang terlalu luas karena tidak mempertimbangkan biaya tersembunyi, yaitu biaya produksi yang tidak dibayar dengan uang tetapi perlu dipandang sebagai bagian dari biaya produksi.
  • 24. Bab 18 Pasar Bebas dan Kebijakan Pemerintah
  • 25. Pengertian Perdagangan Bebas Perdagangan bebas merupakan suatu kegiatan jual beli produk antar negara tanpa adanya kerumitan aturan atau birokrasi yang mengatur perdagangan bebas itu didalam suatu Negara. Sehingga, suatu Negara, perusahaan, atau perorangan sekalipun dapat menjual produk yang diciptakannya di luar negeri. Begitu pula sebaliknya, Negara lainpun dapat menjual produknya didalam negeri sehingga konsumen dapat mendapatkan barang – barang kualitas internasional dengan mudah dan dengan harga yang relatif terjangkau.
  • 26. Ciri – Ciri Perdagangan Bebasa. Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan perdagangan yang lain (seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen), maksudnya adalah jual beli tersebut dilakukan tanpa dikenai pajak pada pemerintah. b. Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan yang lain, hal ini pun hampir sama dengan poin pertama, tidak adanya ketentuan pajak yang khusus yang dikenakan kepada produsen, juga tidak adanya pembatasan oleh perdagangan yang lain. c. Ketiadaan dasar-dasar “pemutar belit perdagangan” (seperti pajak, subsidi, peraturan atau hukum) yang memberikan kelebihan kepada sejumlah kecil perusahaan, isi rumah, atau faktor-faktor produksi d. Akses bebas ke pasar, tidak adanya batasan atau kemudahan akses yang dapat langsung pada pasarnya, langsung pada konsumen dalam proses penjualannya e. Akses bebas kepada informasi pasar, konsumen dalam proses membeli produk dapat meraih informasi secara terbuka dan bebas. f. Ketidak upayaan mengacaukan pasar melalui kekuatan monopoli atau oligopoly pemberian pemerintah g. Pergerakan bebas tenaga kerja antara luar dan dalam Negara h. Pergerakan bebas modal antara luar dan dalam Negara
  • 27. Dampak positif perdagangan bebas 1. Kegatan ekonomi dalam pasar diatur dan diselaraskan dengan efisien. 2. Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan. 3. Pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang disukainya. 4. Dapat pula meningkatkan reputasi Negara ketika suatu Negara dapat berprestasi menciptakan produk yang bermanfaat dan diminati oleh konsumen internasional.
  • 28. Dampak Negatif perdagangan bebas 1. Sistem mekanisme pasar bebas akan memunculkan kekuatan monopoli yang dapat menimbulkan kerugian bagi semua pihak kecuali pihak yang melakukan monopoli. 2. Dalam menyediakan beberapa jenis barang secara bersamaan, mekanisme pasar bebas tidak dapat melakukan secara efisien 3. Kegiatan konsumen dan produsen akan menimbulkan eksternalitas yang dapat berupa akibat yang baik ataupun buruk tapi tetap merugikan. 4. Munculnya kesenjangan yang semakin besar antara golongan ekonomi kuat dengan yang
  • 29. Bentuk penting Campur tangan Pemerintah 1. Mengawasi agar eksternaliti kegiatan ekonomi yang merugikan dapat dihindari atau akibat buruknya dapat dikurangi. 2. Menyediakan barang publik yang cukup sehingga masyarakat dapat memperoleh barang tersebut dengan mudah dan dengan biaya yang murah. 3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan yang besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak mempunyai kekuasaan monopoli yang merugikan khalayak ramai. 4. Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan penindasan dan ketidaksetaraan di dalam masyarakat.
  • 30. Campur tangan pemerintah dalam ekonomi dapat di lakukan dengan 3 bentuk: a. Membuat undang-undang. Undang-undang diperlukan untuk mempertinggi efisiensi mekanisme pasar, menciptakan dasaran social ekonomi dan menciptakan pertandingan bebas sehingga tidak ada kekuatan monopoli. b. Secara langsung melakukan kegiatan ekonomi (mendirikan perusahaan) dengan produksi barang public c. Melakkukan kebijakkan fiskal dan moneter.