1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Disusun Oleh :
Nama : Nova Anggriana
NPM : E1G021012
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Hari/tanggal : Rabu/ 22 September 2021
Dosen : 1. Dra. Devi Silsia, M.Si
2. Drs. Syafnil, M.Si
Ko-Ass : 1. Elvira Rosa Nasution (E1G018068)
2. Nugraha Hottua Sagala (E1G018077)
Objek Praktikum : PENGENALAN ALAT-ALAT
LABORATORIUM
LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laboratorium merupakan tempat dimana dilakukannya berbagai
penelitian dan juga praktikum. Di dalam laboratorium ini terdapat berbagai
macam alat dan bahan yang dibutuhkan guna mendukung kegiatan di dalam
laboratorium. Pada saat praktikum, praktikan akan menggunakan alat-alat
yang berada di laboratorium. Alat dan bahan yang digunakan ketika
praktikum sangat penting untuk terlebih dahulu dipahami sehingga praktikan
dapat menggunakannya dengan baik dan mengetahui fungsinya dengan baik.
Dalam penggunaan alat dan bahan praktikum ini harus dilakukan
dengan hati-hati dan teliti agar alat tersebut tidak rusak. Dengan mengenali
alat dan bahan pula praktikan dapat mengetahui alat dan bahan mana saja
yang berbahaya maupun tidak sehingga praktikan dapat menggunakannya
dengan baik. Pengenalan alat dan bahan ini juga untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya kecelakaan atau hal yang tak terduga yang dapat
terjadi di laboratorium. (Pamungkas, E. 2014)
Pada saat bekerja di laboratorium, praktikan tidak akan lepas dari
berbagai kemungkinan kesalan dan kecelakaan akan bahaya dari berbagai
jenis bahan kimia yang ada di laboratorium baik yang bersifat berbahaya
maupun sangat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada di dalam
laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko
tinggi bagi praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak
mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan. Setiap
percobaan kita selalu menggunakan peralatan yang berbeda atau meskipun
sama tapi ukurannya berbeda. Oleh karena itu, praktikum tentang pengenalan
3. alat-alat kimia perlu dilakukan dan dengan adanya petunjuk dalam
melaksanakan praktikum, supaya dapat berjalan sebagaimana mestinya.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui nama dan fungsi alat-alat laboratorium
2. Untuk mengetahui jenis, sifat dan fungsi zat kimia
3. Untuk mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium
4. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium merupakan tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Secara garis besar fungsi laboratorium dalam
proses pendidikan sebagai berikut:
a. Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual
melalui kegiatan pengamatan.
b. Mengembangkan keterampilan motorik mahasiswa, menambah keterampilan
dalam mempergunakan alat – alat laboratorium,
c. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran
ilmiah dari suatu objek dalam lingkungan alam dan sosial. (Rahayu, Ayu.
Dkk. 2017)
Pengenalan alat-alat kimia dan cara penggunaannya merupakan suatu
keharusan bagi orang-orang yang akan berkecimpung dalam bidang ilmu kimia.
Keberhasilan suatu praktikum atau penelitian sangat ditentukan oleh penguasaan
praktikan atau peneliti terhadap alat-alat yang digunakannya. Di dalam
laboratorium ada berbagai macam alat mulai dari yang sederhana seperti alat-alat
gelas sampai pada peralatan yang cukup rumit. ((Rahayu, Ayu. Dkk. 2017)
Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan
kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat
praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat
tersebut. Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun
praktikum terutama dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang
digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau
pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat
laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur
pemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar
5. pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang
baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir
sedikit mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan
benar, data–data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang
(Hokayuruke, 2013).
Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran
sains. Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata
dan juga mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains bergerak melampaui
dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan
penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk
generalisasi ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik laboratorium dan
eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai
produk ini (Wahyudi, 2011).
Untuk memudahkan mengenal alat kimia, terdapat pengelompokkan yang
umum dipakai yaitu peralatan gelas dan peralatan non gelas, serta
pengelompokkan alat-alat yang ada pada laboratorium kimia menjadi lebih
spesifik, yaitu antara lain :
a. Alat ukur yaitu alat yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui
volume, keasaman larutan, panas dan lain sebagainy macam-macam alat ukur
diantaranya labu ukur, erlenmeyer, pipet ukur, gelas ukur, pH universal dan
timbangan analitik.
b. Alat pemanas yaitu alat yang digunakan untuk memanaskan bahan atau
larutan sebelum diteliti. Contoh alat pemanas adalah lampu busen dan hot
plate.
c. Alat gelas yaitu peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca yang
digunakan dalam percobaan ilmiah beberapa alat gelas yang biasa digunakan
adalah gelas arloji, corong, pipet volume, tabung reaksi, dan buret.
d. Alat bantu lainnya yaitu alat yang digunakan untuk menunjang alat lainnya
seperti spatula, statif, kaki tiga, dan bola karet (Rahayu, Ayu. Dkk. 2017)
6.
7. BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat
1. Gelas Piala 19. Corong
2. Erlenmeyer 20. Rak tabung reaksi
3. Labu Ukur 21. Penjepit tabung reaksi
4. Petridish 22. Statif dan Klem
5. Gelas ukur 23. Sikat tabung reaksi
6. Kaca arloji 24. Segitiga
7. Tabung reaksi 25. Bola hisap
8. Cawan penguap 26. Lampu spritus
9. Mortal 27. Bunsen
10. Krush 28. Kak tiga
11. Pipet tetes 29. Botol semprot
12. Pipet volume 30. Kawat kaca
13. Pipet gondok 31. Klem utilitas
14. Batang pengaduk 32. Oven
15. Sudip 33. Tanur
16. Corong pemisah 34. Hot plate
17. Desikator 35. Timbangan analitis
18. Buret
3.2 Prosedur Kerja
1. Praktikan memasuki zoom
2. Ko-Ass menjelaskan peraturan praktikum
3. Ko-Ass menjelaskan alat-alat beserta fungsinya
4. Praktikan mendengar serta memperhatikan Ko-Ass yang sedang
mengenalkan alat-alat laboratorium
8. 5. Praktikan menuliskan fungsi dari alat-alat laboratorium di laporan
sementara sesuai dengan penjelasan dari Ko-Ass
6. Praktikan mengumpulkan file laporan sementara kepada Ko-Ass
9. BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan
No. Nama Alat Fungsi
1.
Gelas Piala Sebagai tempat untuk menyimpan dan
meletakkan larutan. Gelas piala memiliki takaran
namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk
mengukur volume suatu zar cair
2.
Erlenmeyer Sebagai wadah untuk mereaksikan suatu zat
kimia dalam skala atau jumlah yang cukup besar
dan digunakan sebagai wadah dalam proses
tetrasi
3.
Labu Ukur Untuk membuat, menyimpan, dan mengencerkan
larutan dengan ketelitian yang tinggi
4.
Petridish Sebagai tempat atau wadah untuk membiakkan
sel atau mikroba
10. 5.
Gelas ukur Untuk mengukur volume larutan
6.
Kaca arloji Sebagai wadah untuk menimbang bahan-bahan
kimia yang berupa padatan, serbuk, serta kental.
7.
Tabung reaksi Untuk mereaksikan dua atau lebih zat dalam skala
kecil
8.
Cawan penguap Sebagai wadah untuk mengeringkan suatu bahan
dalam oven atau desikator
9.
Mortal Untuk menghaluskan zat yang masih bersifat
padat/kristal
11. 10.
Krush Untuk memanaskan logam-logam dan sebagai
wadah untuk menentukan kadar abu
11.
Pipet tetes Untuk meneteskan atau mengambil suatu larutan
dalam jumlah kecil
12.
Pipet volume Untuk menentukan volume larutan
13.
Pipet gondok Untuk mengambil larutan dengan volume tertentu
14.
Batang pengaduk Untuk mengocok atau mengaduk suatu larutan
yang akan direaksikan maupun ketika reaksi
sementara berlangsung
12. 15.
Sudip Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam
bentuk padatan
16.
Corong pisah Untuk memisahkan dua larutan yang tidak
bercampur karena adanya perbedaan massa jenis.
17.
Desikator Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas
air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium
18.
Buret Untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat
pula digunakan untuk mengukur volume suatu
larutan
13. 19.
Corong Untuk memasukkan atau memindahkan larutan
dari satu tempat ke tempat lain
20.
Rak tabung reaksi Sebagai tempat tabung reaksi
21.
Penjepit tabung reaksi Untuk menjepit tabung reaksi
22.
Statif dan Klem Sebagai penjepit, contohnya untuk menjepit
soklet pada proses ekstraksi
23. Sikat tabung reaksi Untuk menyikat tabung reaksi
14. 24.
Segitiga Sebagai tempat meletakkan gelas
piala/erlenmeyernketika di panaskan (diletakkan
diatas kaki tiga)
25.
Bola hisap Untuk menghisap larutan yang akan dipindahkan
dari botol larutan
26.
Lampu spritus Untuk membakar zat atau memanaskan larutan
27.
Bunsen Untuk memanaskan larutan dan dapat pula
digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu
proses
15. 28.
Kaki tiga Sebagai penyangga pembakar spritus
29.
Botol semprot Digunakan untuk menyimpan aquades dan
digunakan untuk mencuci ataupun membilas
bahan-bahan yang tidak larut dalam air
30.
Kawat kasa Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker
pada waktu pemanasan menggunakan pemanas
spritus atau bunsen
31.
Klem Utilitas Untuk menjepit dan menyangga tabung
erlenmeyer saat dipanaskan
16. 32.
Oven Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan
dan untuk mengeringkan bahan-bahan dalam
keadaan basah
33.
Tanur Untuk pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000℃
dan untuk menentukan kadar abu
34.
Hot plate Untuk memanaskan larutan
35.
Timbangan analitis Tempat untuk menimbang zat-zat yang akan
ditimbang dalam skala kecil
17.
18. BAB V
PEMBAHASAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diketahui bahwa peralatan
yang terdapat di laboratorium dibedakan menjadi dua bagian secara umum, yaitu
peralatan gelas dan peralatan non gelas. Hal ini bisa di lihat dari beberapa alat
yang termasuk ke dalam peralatan gelas, contohnya : gelas ukur, gelas piala,
tabung reaksi, corong pisah, pipet tetes, dan sebagainya. Contoh peralatan non
gelas yaitu : timbangan analitis, oven, spritus, pembakar bunsen, kak tiga,
desikator, hot plate, dan lain-lain.
Berikut pembagian peralatan gelas dan non gelas berdasarkan alat yang
digunakan saat praktikum beserta fungsinya :
a. Peralatan Gelas
Hampir semua eksperimen dengan bahan kimia dilakukan menggunakan
peralatan gelas. Gelas memiliki banyak keuntungan dalam eksperimen
kimia. Gelas tidak hanya bersifat non reaktif tetapi juga dapat menyajikan
pengamatan visual selama reaksi berlangsung. Tetapi gelas dapat mudah
pecah dan hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Luka terpotong
atau tergores dari pecahan peralatan gelas merupakan salah satu luka yang
sangat sering terjadi di laboratorium.
1) Gelas Piala
Bukan merupakan alat ukur meskipun mempunyai skala volume kira-
kira. Gunanya, untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan
larutan seperti menguapkan larutan atau memekatkan larutan. Gelas yang
sering disebut gelas piala dan gelas kimia ini adalah alat laboratorium
yang berfungsi sebagai penampung. Alat berbentuk silinder dengan alas
datar ini, biasa digunakan untuk bahan kimia dengan sifat korosif yang
terbuat dari PPTE. Dan untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau
hilangnya cairan, gelas ini biasa dipasangkan dengan gelas arloji sebagai
19. penutup. Terdapat beberapa ukuran untuk gelas ini, mulai dari 25 mL
hingga 3 L. Gelas beaker terbuat dari bahan borosilikat atau plasti
2) Erlenmeyer
Erlenmeyer adalah jenis labu laboratorium yang banyak digunakan. Alat
berbentuk kerucut dengan leher silinder dan dasar yang datar ini diambil
dari nama “Emil Erlenmeyer”. seorang kimiawan asal jerman. Fungsi
labu erlenmeyer adalah untuk mencampur, mengukur dan menyimpan
cairan. Umumnya erlenmeyer terbuat dari kaca borosilikat sehingga
tahan ketika dipanaskan. Ukuran labu erlenmeyer bervariasi mulai dari
50 – 500 ml. Dalam laboratorium mikrobiologi alat lab ini digunakan
untuk membantu proses pembiakan mikroba.
3) Labu Ukur
Labu ukur (Volumetric Flask) atau labu takar adalah alat kimia, yang
digunakan untuk mengencerkan larutan hingga mencapai volume
tertentu. Alat yang terbuat dari kaca berbentuk labu ini juga bisa
digunakan untuk menyisakan larutan kimia analitik dengan konsentrasi
dan jumlah yang berakurasi tinggi. Keakuratan yang tinggi ini
dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat sebuah lingkaran
gradasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas.
4) Petridish
Cawan Petri ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan
juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian.
5) Gelas Ukur
Terbuat dari gelas, memiliki skala dan terdiri dari berbagai macam
ukuran. Fungsi gelas ukur adalah sebagai alat untuk mengukur volume
larutan, mulai dari volume 10mL hingga 2L.
6) Kaca Arloji
Alat yang terbuat dari kaca bening ini terdiri dari berbagai ukuran
diameter. Kaca arloji berfungsi untuk mengeringkan padatan dalam
desikator, sebagai tempat saat menimbang bahan kimia dan sebagai
penutup gelas kimia saat memanaskan sampel.
20. 7) Tabung Reaksi
Tabung reaksi adalah peralatan gelas yang terbuat dari kaca atau plastik.
bentuknya kira kira sebesar jari tangan manusia. Tabung reaksi tersedia
dalam berbagai macam ukuran. Namun pada umumnya memiliki ukuran
berdiameter 10-20 dengan panjang 50-200 mm. Fungsi tabung reaksi
adalah untuk mencampur, menampung dan memanaskan bahan-bahan
kimia cair atau padat, utamanya untuk uji kualitatif. Selain berukuran
kecil ada juga Tabung reaksi yang memiliki ukuran besar. Alat tersebut
dinamakan Labu didih.
8) Cawan Penguap
Berfungsi untuk mengeringkan suatu bahan dalam oven dan desikator.
9) Mortal
Fungsi alat laboratorium ini adalah untuk menghancurkan atau
menghaluskan suatu bahan atau zat yang masih bersifat padat atau kristal.
10) Krush
Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan
logam-logam. Misal dalam analisa kandungan abu suatu logam.bahan
lain
11) Pipet Tetes
Pipet digunakan untuk memindahkan volume cairan yang telah terukur.
Alat ini terdiri dari beberapa jenis dengan bentuk, fungsi, dan tingkat
ketelitian yang berbeda. Pipet tetes. Sesuai dengan namanya, pipet yang
satu ini mampu memindahkan cairan dalam jumlah yang sangat kecil
yaitu berupa tetesan. Hal ini dikarenakan bentuk dari pipet ini yang
berupa pipa kecil yang ditutupi dengan karet di bagian atasnya.
12) Pipet Volume
Pipet gondok atau pipet volume. Berbeda dengan pipet tetes, pipet
volume memiliki ukuran yang lebih besar sehingga mampu
memindahkan cairan dari wadah ke wadah. Peralatan laboratorium ini
merupakan alat ukur kuantitatif dengan tingkat ketelitian tinggi. Pipet
volume memiliki bagian menggelembung ditengahnya. Fungsinya adalah
21. untuk mengambil larutan dengan volume yang tepat dan sesuai dengan
label yang tertera pada bagian yang menggelembung tersebut.
13) Pipet gondok
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu
14) Batang pengaduk
15) Corong pisah
Peralatan laboratorium berbentuk kerucut dengan tutup setengah bola ini
biasanya digunakan dalam proses ekstraksi cair. Yaitu proses
memisahkankomponen-komponen fase pelarut dengan densitas yang
berbeda. Corong pisah atau corong pemisah memiliki bagian penyumbat
di atasnya dan keran dibawahnya. Alat lab kimia ini dibuat dari kaca
borosilikat. Sedangkan kerannya terbuat dari teflon ataupun kaca.
16) Desikator
Terbuat dari gelas, bagian dalam bawah berisi kapur atau silikal gel atau
CuS04 antara bibir tutup dengan tabung diberi faselin. Dipakai untuk
menjaga keseimbangan ketembaban udara dan bahan setelah
dikeringkan.
17) Buret
Terbuat dari gelas yang mempunyai skala dan kran. Digunakan untuk
titrasi, yaitu untuk mengukur volume cairan yang keluar seperti halnya
pipet. Keran berfungsi untuk mengeluarkan dan menghentikan cairan
yang keluar dan volumenya dapat diketahui pada skala yang tertera
padanya.
18) Corong
Digunakan untuk memasukan atau memindah larutan Dari satu tempat ke
tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi
kertas saring pada bagian atas.
22. b. Peralatan non-gelas merupakan peralatan yang biasanya digunakan dalam
percobaan di laboratorium kimia. Peralatan non-gelas ini bukanlah
merupakan peralatan utama yang harus tersedia di laboratorium. Apabila
tidak tersedia peralatan-peralatan ini dapat diusahakan peralatan lain yang
dapat menggantikan secara fungsi kegunaan.
Namun demikian, peralatan non-gelas harus sedapat mungkin diusahakan
keberadaanya agar percobaan dan kegiatan di laboratorium kimia dapat
berjalar dengan lancar sebagaimana yang diinginkan. Beberapa peralatan non-
gelas yang umumnya tersedia di laboratorium kimia adalah sebagai berikut :
1. Rak tabung reaksi
Rak tabung reaksi adalah alat yang umumnya terbuat dari kayu. Ia
mempunyai 12 lubang dengan 12 cekungan dibawahnya untuk menyimpan
tabung reaksi. Ukuran rak ini sekitar 20 x 10 cm. Pada bagian lainnya,
terdapat 6 batang kayu yang berfungsi sebagai tempat tabung reaksi
dikeringkan. Fungsi tabung reaksi adalah sebagai tempat menyimpan
tabung reaksi, mengeringkan dan menjaga tabung reaksi agar tidak
berjamur.
2. Penjepit tabung reaksi
Terbuat dari kayu atau kawat. Dipakai untuk memegang tabung reaksi
pada saat pemanasan.
3. Statif dan Klem
Statif dan klem merupakan dua alat laboratorium yang penggunaannya
tidak dapat dipisahkan. Pengertian statif adalah stand sebagai tempat untuk
meletakkan klem. Sedangkan klem sendiri merupakan sebuah alat jepit
yang berbuat dari besi dan digunakan untuk menjepit alat gelas kimia
4. Sikat tabung reaksi
23. Fungsi utama dari sebuah pipet sikat tabung reaksi ini adalah
membersihkan tabung reaksi, gelas ukur, labu ukur dan lain-lain setelah
digunakan.
5. Segitiga
Peralatan laboratorium non-gelas yang digunakan sebagai penyangga atau
penahan wadah seperti menahan krus saat proses pemanasan api langsung.
6. Bola hisap
Digunakan untuk membantu proses pengambilan cairan. Terbuat dari karet
yang disertai dengan tanda untuk menyedot cairan (suction), mengambil
udara (aspirate) dan mengosongkan (empty).
7. Lampu spritus
Pembakar atau lampu spiritus adalah alat laboratorium yang menggunakan
bahan bakar spiritus (alkohol atau etanol) cair yang dibakar dengan sumbu
yang dinyalakan. Pembakar spiritus digunakan untuk memanaskan gelas
reaksi berisi larutan untuk meningkatkan laju reaksi kimia pada lauran itu
8. Bunsen
Digunakan untuk memanaskan bahan kimia.
9. Kaki tiga
Terbuat dari besi. Dipakai untuk meletakkan benda yang akan dipanaskan
di atas lampu bunsen.
10. Botol semprot
Terbuat dari plastik, terdiri dari sebuah botol dan selang yang juga terbuat
dari plastik. Digunakan sebagai tempat aquadest.
11. Kawat kasa
Terbuat dari kawat dan asbes. Suatu zat yang dipanaskan dalam beaker
glass biasanya diletakkan di atas lampu spiritus dan disanggah oleh tripod.
Fungsi kawat kasa adalah untuk menahan beaker atau labu ketika proses
pemanasan menggunakan pemanas bunsen atau pemanas spiritus. Kawat
kasa juga ditopang alat kaki tiga pada bagian bawahnya untuk membuat
proses pemanasan berjalan maksimal.
12. Klem utilitas
24. 13. Oven
Menggunakan sumber arus listrik, terdapat skala pengukur suhu dan
waktu. Dipakai untuk mengeringkan zat atau menguapkan air yang
terkandung dalam zat atau bahan
14. Tanur
Tanur adalah suatu alat sejenis oven berukuran besar, berupa ruangan
dengan penyekat termal yang dapat dipanaskan hingga mencapai suhu
tertentu, untuk menyelesaikan tugas atau proses tertentu seperti
pengeringan, pengerasan, atau perubahan kimiawi.
15. Hot plate
Peralatan laboratorium yang digunakan untuk memanaskan dan mengaduk
larutan satu dengan larutan lain yang bertujuan untuk membuat suatu
larutan homogen dengan bantuan pengaduk batang magnet (stir bar).
16. Timbangan analitis
Digunakan untuk menimbang padatan kimia dan tempat untuk menimbang
zat-zat yang akan ditimbang dalam skala kecil
25. BAB VI PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
a) Alat-alat laboratorium terbagi menjadi dua bagian yaitu peralatan gelas
dan non gelas
b) Pengenalan alat-alat laboratorium sangat diperlukan agar praktikan
mendapatkan hasil yang baik dan akurat saat melakukan praktikum dan
demi kepentingan bersama dalam hal keselamatan.
c) Di laboratorium terdapat berbagai macam alat yang dapat mendukung
kegiatan penelitian maupun praktikum. Setiap alat yang berada di
laboratorium memiliki fungsinya masing-masing. Untuk menggunakan
peralatan ini diharuskan melalui prosedur yang biasa digunakan agar
peralatan dapat digunakan dengan baik dan benar.
4.2 Saran
Saran saya, Pengenalan alat-alat laboratrium merupakan suatu hal yang
sangat penting karena merupakan suatu dasar dari praktikum agar tidak terjadi
kesalahan dan diharapkan agar praktikan dalam perawatan alat-alat
laboratorium lebih ditingkatkan lagi, sehingga alat-alat laboratorium bisa
digunakan dalam waktu yang lebih lama.
Praktikum pengenalan alat merupakan praktikum yang sangat penting
karena alat-alat yang akan digunakan kita selaku praktikan wajib terlebih
dahulu mengetahuinya, maka dari itu praktikan wajib memahami serta dapat
menggunakan alat-alat yang ada di laboratorium mikrobiologi agar tidak ada
kesalahan-kesalahan pada saat praktikum. dan diharapkan alat yang akan
digunakan untuk praktikum pengenalan alat bisa lebih banyak lagi agar para
praktikan tidak berdesakan hanya untuk melihat alat yang hanya ada satu atau
ssedikit.
26. DAFTAR PUSTAKA
Pamungkas, E. 2014. Laporan Praktikum Biokimia Perairan Pengenalan Alat
Dan Bahan Praktikum. Semarang
Hokayuruke, 2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri. Fakultas
Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Rahayu, Ayu. Dkk, 2017. Pedoman Praktikum Kimia Universitas Tidar.
Magelang.
Silsia, Devi. Syafnil. 2019. Penuntun Praktikum Kimia Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu. Bengkulu
Wahyudi, 2011. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan.Universitas
Padjajaran, Jatinangor.