SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PRAKTIKUM KIMIA
Oleh :
Nama : MUHAMMAD FAHREZI
Kelas : X MIA 3
SMAN 4
KECAMATAN SUNGAI SEMBILAN
KOTA DUMAI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium kimia boleh jadi merupakan suatu tempat yang berbahaya, terutama bila
kita ceroboh dan kurang pengetahuan. Kehati-hatian dan tidak buru-buru adalah syarat
penting yang perlu dimiliki seseorang yang bekerja di laboratorium kimia. Gambaran ini
disampaikan tidak dengan maksud untuk menakut-nakuti seseorang yang akan bekerja di
laboratorium kimia, namun untuk mengingatkan agar kita senantiasa waspada bila sedang
bekerja di dalamnya. Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan,
penelitian, pelayanan, serta uji mutu atau quality control. Berbagai jenis laboratorium kimia
telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan SMK), perguruan tinggi, industri
dan jasa serta lembaga penelitian dan pengembangan. Karena perbedaan fungsi dan
kegunaannya, dengan sendirinya berbeda pula dalam desain, fasilitas, teknik, dan
penggunaan bahan. Walaupun demikian, apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja,
laboratorium-laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya. Laboratorium kimia harus merupakan
tempat yang aman bagi para penggunanya. Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan
fatal, dari sakit maupun gangguan kesehatan, untuk itu siswa/i harus mengetahui tata tertib
di laboratorium, alat laboratorium dan fungsinya, serta symbol symbol Kimia yang
digunakan di laboratorium.
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini supaya siswa/i dapat mengetahui tata tertib di
laboratorium, alat laboratorium dan fungsinya, serta symbol symbol Kimia yang digunakan
di laboratorium.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam sebuah praktikum untuk menghindari kecelakaan dan bahaya selama praktikum
adalah dengan cara memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat dan bahan,
praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna praktikan diwajibkan
mengetahui dan memahami tata tertib di laboratorium, jenis- jenis alat laboratorium dan
fungsinya serta symbol symbol kimia. (Walton, 1998).
Pengenalan alat laboratorium sebelum melakukan suatu percobaan sangatlah penting,
agar dapat mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan praktikum dan
apabila terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan praktikum dapat langsung diatasi dengan cepat
dan sebaik mungkin. Alat-alat laboratorium tersebut ada yang berfungsi dalam proses
pemanasan, misalnya pembakaran gas. Ada juga alat-alat yang mempunyai jenis dan macam
yang kompleks sehingga dalam penggunaannya memerlukan ketelitian dan kehati-hatian
yang tinggi (Prabowo, 2009).
Laboratorium kimia merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan suatu
percobaan dan penelitian yang disebut praktikum. Praktikum di laboratorium sangat
dibutuhkan untuk mempelajari ilmu-ilmu kimia secara nyata dan diperlukan untuk
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam melakukan suatu percobaan, kita
tentunya harus mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum. Alat-alat yang
digunakan tersebut disesuaikan dengan tujuan percobaan. Akan tetapi, selain sudah
mengetahui masing-masing nama alat, praktiakn juga harus mengetahui fungsi alat-alat yang
digunakan dan bagaimana cara menggukannya (Achmad, 1993).
Pengenalan bahan sebelum melakukan praktikum sangat mempengaruhi hasil
praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakan di dalam wadah, bahan kimia yang dapat
menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari asam (Neinlands, 1990).
Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada di
laboratorium, yatu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam
melakukan pengukuran dan perhitungan (Ibnu, 1976).
Sebagian besar alat-alat yang dipakai dalam analisis kimia baik yang klasik maupun
instrumental dari tahap persiapan sampai tahap pengukuran sebagian besar terbuat dari
gelas. Selain itu ada pula alat yang terbuat dari porselin besi dan karet (Tim Kimia, 2015).
Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan di dalam laboratorium tersebut
terbuat dari gelas (kaca). Meskipun alat-alat tersebut telah siap dipakai, namun dalam
pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan
dengan gelas atau alat lain untuk membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imam, 2010).
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang digunakan. Setiap
alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas, kayu,
porselen, aluminium, plastik dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat
tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap asam, tahan terhadap panas dan ada
yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia
sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Waltor, 2010).
Dalam melakukan percobaan di laboratorium atau bekerja dalam laboratorium
terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang
berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan
diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar bila tidak digunakan dengan baik. Seperti
pekerjaan lainnya, bekerja dalam laboratorium kimia mempunyai resiko kecelakaan kerja.
Resiko ini dapat disebabkan karena factor ketidaksengajaan, ketelodoran dan sebab-sebab
lain yang diluar kendali manusia. Terutama disebabkan karena kesalahan penggunaan alat
dan bahan, sehingga menjadi sangat penting untuk mengetahui setiap kemungkinan bahaya
(Setiawati, 2009). Dalam mengukur suatu zat atau bahan hendaknya menggunakan suatu
alat. Alat yang digunakan untuk mengukur suatu zat kimia adalah gelas ukur. Akan tetapi,
pengukuran dari gelas ukur ini penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu contoh alat
praktikum pengukuran yang mempunyai tingkat ketelitian tinggi yaitu pipet ukur. Namun
pengukuran dengan pipet ukur ini tidak terlepas juga dari ketelitian praktikan (Rohman,
2011).
Bahan kimia atau kemikalia yang sering dipakai dalam analisis-analisis kimia tersedia
dalam bentuk-bentuk cair atau padat, dan dikemas dalam botol plastik atau botol gelas yang
gelap. Semua kemikali dibuat oleh pabrik dengan kemurnian yang berbeda-beda. Derajat
kemurnian kemikalia yang dibuat di pabrik harus dicantumkan padda label botol kemas
bahan tersebut (Tim Kimia, 2014).
Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau
pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun
sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari
rasa khawatir akan kecelakaan dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman,
produktif dan efisien (Khasani, 1990). Pekerjaan dalam labortorium biasanya sering
menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui
agar pekerjaan tersebut dapat diciptakan apabila ada kemauan dari praktikan, pekerja,
pengguna maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri,
diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri
dan orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk
mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan
penggunaannya (Ginting, 2000).
III.TATA TERTIB DILABORATORIUM, ALAT- ALAT LABORATORIUM
DAN FUNGSINYA SERTA SIMBOL – SIMBOL PADA BAHAN KIMIA
A. Tata Tertib di Laboratorium
1. Mahasiswa yang diperkenankan menggunakan laboratorium dan melakukan
praktikum adalah mahasiswa yang terdaftar secara akademik (praktikan).
2. Praktikan wajib hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai, keterlambatan lebih dari
5 menit sejak praktikum dimulai, praktikan dianggap tidak hadir.
3. Jika berhalangan hadir, praktikan harus dapat memberikan keterangan tertulis dan
resmi terkait dengan alasan ketidakhadirannya.
4. Jika berhalangan hadir dan hendak mengganti praktikum pada hari yang lain,
praktikan wajib meminta rekomendasi tertulis terlebih dahulu dari koordinator
pembimbing praktikum.
5. Praktikan memasuki ruang laboratorium dengan telah mengenakan jas praktikum.
6. Praktikan wajib membawa lembar kerja praktikum, serbet, dan masker.
7. Praktikan mengisi daftar absensi dengan menunjukkan segala sesuatu yang wajib
dibawa.
8. Praktikan tidak diperbolehkan makan, minum, atau merokok di dalam laboratorium
selama praktikum berlangsung.
9. Praktikan tidak diperbolehkan bersenda gurau yang mengakibatkan terganggunya
kelancaran praktikum.
10. Praktikan bertanggung jawab atas peralatan yang dipinjamnya, kebersihan meja
masing-masing, serta lantai disekitarnya.
11. Setalah menggunakan reagen, praktikan wajib meletakkan kembali pada tempatnya
semula.
12. Praktikan dilarang menghambur-hamburkan reagen praktikum dan membuang sisa
bahan praktikum dengan memperhatikan kebersihan dan keamanan.
13. Jika akan meninggalkan ruang laboratorium, praktikan wajib meminta izin kepada
dosen atau asisten jaga.
B. Alat-alat Laboratorium dan Fungsinya
Pada praktikum pengenalan alat dan bahan ini, alat yang digunakan antara lain labu
erlemeyer, labu didih, labu ukur, gelas ukur, tabung reaksi, labu desilator, cuvet, cawan
porselin, filler, mortir, sendok spatula, desitator, statif, pipet seukuran, flame fotometer,
oven listrik, prop, pipet tetes, gelas arloji, timbangan analitik, PH-meter, buret, deep
froozer, Spectrofotometer, kompor listrik, shaker, muffle-meter, DHL-meter, lentifuge,
AAS, brosofetycabinen, waterbath.
No Nama alat Merk Kegunaan Gambar
1 Labu erlemeyer Pyrex Menempatkan zat terlarut
seperti pada proses titrasi
2 Labu didih - Wadah zat terlarut/cairan
yang didihkan/dipanaskan
3 Labu ukur Pyrex Mengukur vokume zat
4 Gelas ukur Pyrex Mengukur volume zat cair
5 Tabung reaksi Pyrex Mereaksikan zat
6 Labu desilasi Pyrex Tempat penyulingan larutan
7 Cuvet Pyrex Menampung larutan yang
akan diukur di
spektrrofotometer
8 Cawan Porselin - Wadah untuk menumbuk
suatu zat
9 Filler - Mengangkat zat atau
memindahkan suatu zat
10 Mortir - Menumbuk suatu zat
11 Sendok Spatula - Untuk mengambil bahan
atau zat
12 Desikator - Menyimpan zat atau bahan
supaya tetap kering
13 statif - Menempatkan buret agar
bisa berdiri
14 Pipet seukuran - Mengukur volume larutan
yang ingin dipindahkan
15 Flame
fotometer
- Analisis logam, mengetahui
kandungan logam yang ada
16 Oven listrik - Menghangatkan atau
memanaskan suatu zat
17 Prop - Untuk menutup tabung/labu
18 Pipet tetes - Memindahkan larutan
dengan ukuran yang relatif
kecil
19 Gelas arloji - Tempat untuk penguapan
dan pengeringan
20 Timbangan - Menimbang berat suatu
analitik benda
21 PH-meter Hanna Mengukur tingkat keasaman
dan kebasaan suatu zat
22 Buret pyrex Mengukur volume zat yang
dipindahkan
23 Deep froozer Nuaira Menjaga suhu agar bahan-
bahan dapat diawetkan
24 spectrofotomet
er
- Mengetahui penjernihan
absorbans cahaya
25 Kompor listrik Gerhor
i
Memanaskan suatu zat
26 Shaker - Memisahkan atau
mencampur larutan
27 Muflle meter Therm
olyne
Mengabukan atau
menghanguskan suatu zat
28 DHL-meter - Mengukur daya hantar
listrik
29 Lentifuge - Memisahkan larutan
berdasarkan berat jenis
30 AAS Hitachi
z-2000
Pengukuran serapan sinar
oleh atom mengggunakan
lamda
31 Brosofetycabin
et
- Menyimpan zat bahan atau
alat agar tetap steril
32 Waterbath HH-8 Inkubasi pada analisa
mikrobiologi
C. Simbol- Simbol Bahan Kimia
Sedangkan untuk bahan meliputi asam asetat (CH3COOH), Magnesium Oxida heavy
(MgO), Amonnium Nitrat (NH4NO3), Potasium Cloride (KCl), Natrium Carbonate
Anhydrout (Na2CO3), Oxolyn Acid Dihydrate (H2C2O4), Natrium Hydrade (NHOH),
Ammonium Flouride (NH4F), Ammonium Solution (NH3), Sucrose (C12H12O11), Asam
Chloride(HCl), Asam Oksalat (C2H2O4
+2H2O).
No Nama
Bahan
Kimia
Rumus
kimia
Bobot
molekul
Derajat
kemurnian
Keterangan lain
1 asam asetat CH3COOH 60, 05
g/mol
PA Serbuk putih, padat , cair
2 Magnesium
Oxida heavy
MgO 40, 30
g/mol
USP Serbuk putih
3 Amonnium
Nitrat
NH4NO3 80, 00
g/mol
PA Serbuk putih, padat
4 Potasium
Cloride
KCl 74, 55
g/mol
PA Kristal putih hidroskopis
5 Natrium
Carbonate
Anhydrout
Na2CO3 105, 99
g/mol
PA Kristal putih hidroskopis
6 Oxolyn
Acid
Dihydrate
H2C2O4 38, 37
g/mol
PA Kristal
7 Natrium
Hydrade
NHOH 40, 00
g/mol
PA Korosif
8 Ammonium
Flouride
NH4F 37, 04
g/mol
PA Kristal putih
9 Ammonium
Solution
NH3 0, 96
g/mol
25% Cair
10 Sucrose C12H12O12 342, 30
g/mol
PA Serbuk putih
11 Asam
Chloride
HCl 36, 46
g/mol
37 % Cair
12 Asam
Oksalat
C2H2O4
+2H2O 23, 09
g/mol
PA Serbuk putih
Simbol berbahaya bahan-bahan kimia
No Simbol Keterangan
1 Nama : Explosive
Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya
panas atau percikan bunga api, gesekan atau benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan,
api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).
2 Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat
menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat
kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.
Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.
3 Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah,
mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas
atau loncatan bunga api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi
mengeluarkan api.
Contoh : Minyak terpentin.
4 Nama : Highly Flammable
Lambang : F
Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa
atau mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan
mudah terbakar di bawah pengaruh kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan
api, serta hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam natrium
5 Nama : Extremely Flammable
Lambang : F+
Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar. Berupa gas
dan udara yang membentuk suatu campuran yang bersifat
mudah meledak di bawah kondisi normal.
Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan sumber api.
Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas).
6 Nama : Very Toxic
Lambang : T+
Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih sangat
berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat menyebabkan
sakit kronis bahkan kematian.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan
sistem pernapasan.
Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida, Nitrobenzene
dan Atripin.
7 Nama : Toxic
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit
serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak
langsung dengan kulit.
Contoh : Metanol, Benzena.
8 Nama : Corrosive
Lambang : C
Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan
hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan
dapat membuat kulit mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari
dari benda-benda yang bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
9 Nama : Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan
dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2
10 Nama : Dengerous For the Environment
Lambang : N
Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa
komponen lingkungan. Dapat menyebabkan kerusakan
ekosistem.
Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengan
lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup.
Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum
bensin.
11 Nama : Harmful
Lambang : Xn
Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila
kontak langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi.
Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari
kontak langsung dengan kulit.
Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dalam menggunakan alat-alat dilaboratorium harus sesuai dengan petunjuk seperti
cara penggunaan alat, meletakkan dan juga cara menggunakan alat dari listrik.
2. Terdapat alat yang terbuat dari kaca atau gelas, porselin, logam, dan karet , namun
kebanyakan alat terbuat dari kaca atau gelas karena gelas merupakan bahan yang
tahan panas, kuat dan transparan.
3. Perlu memperhatikan sifat dari bahan kimia karena ada yang berbahaya.
4. Pastikan alat-alat yang digunakan bersih dan steril.
5. Alat-alat yang terbuat dari gelas mempunyai tingkat kerentanan yang tinggi
dibandingkan alat-alat lainnya, karena alat-alat gelas terbuat dari kaca yang mudah
pecah.
6. Bahan-bahan kimia yang mempunai derajat kemurnian yang berbeda-beda dan sifat
yang berbeda seperti beracun, berbahaya, korodif, dan mudah terbakar.
B. Saran
1. Sebaiknya alat-alat kimia yang sudah rusak dan tidak layak pakai seharusnya sudah
tidak boleh digunakan maupun disimpan lagi karena hal tersebut akan
membahayakan pada saat praktikum.
2. Botol bahan kimia yang label keterangannya sudah berkelupas atau sudah pudar
sebaiknya tidak digunakan lagi karena dapat mempersulit dalam pembacaan
informasi
3. Setiap praktikum harus menjaga kebersihan dari alat dan ruang laboratorium dan
teliti saat praktikum
4. Alat-alat kimia disimpan dalam almari sesuai bahan pembuatnya agar tetap bersih
dan steril.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. 1993. Penuntun Dasar-dasar Praktikum Kimia. ITB, Bandung.
Ginting, T. 2000. Penuntun Kimia Dasar I. Unsri, Palembang.
Ibnu. 1976. Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga,Jakarta.
Imam, K, 2010. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. UI Press, Jakarta.
Khasani. 1990. Prosedur Alat-Alat Kimia. Liberty, Yogyakarta
Neinlands. 1990. Analisa Kimia. Erlangga, Jakarta.
Prabowo, E. 2009. Laporan Praktikum Kimia Dasar. Universitas Lambung
Mangkurat,Banjar baru.
Rohman, T. , 2011. Penanganan Bahan Kimia dengan Alat Gelas Kimia Serta Penanganan
Karbon Akibat Kontak dengan Bahan Kimia. Makalah Seminar Pada Pelatihan
Dosen Biokimia, Banjarbaru.
Setiawati. 2009. Biokimia I. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Tim Kimia. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Pertanian. Unsoed, Purwokerto.
Tim Pengampu. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Pertanian. Unsoed,Purwokerto.
Waltor, M. 2010. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Media Cipta,Jakarta.
Waltor M. , 2010. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Media Cipta. Jakarta.
LAMPIRAN
bahan kimia
Alat-alat kimia
alat-alat kimia

More Related Content

Similar to PRAKTIKUM KIMIA OK.docx

Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Ryuzaeky Ika
 
PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN.pdf
PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN.pdfPROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN.pdf
PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN.pdfSoniAditiaAbdullah
 
strategi mengelola laboratorium kimia
strategi mengelola laboratorium kimiastrategi mengelola laboratorium kimia
strategi mengelola laboratorium kimiaQaiffa Greenpinkk
 
LKPD_keselamatan_kerja.docx
LKPD_keselamatan_kerja.docxLKPD_keselamatan_kerja.docx
LKPD_keselamatan_kerja.docxCreatifMobil
 
Praktikumm-Kimiaa-Dasar-Komprehensif.pdf
Praktikumm-Kimiaa-Dasar-Komprehensif.pdfPraktikumm-Kimiaa-Dasar-Komprehensif.pdf
Praktikumm-Kimiaa-Dasar-Komprehensif.pdfjubahtas
 
LAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUM
LAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUMLAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUM
LAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUMHelvyEffendi
 
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3 yoki.pptx
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3 yoki.pptxkesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3 yoki.pptx
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3 yoki.pptxyokisetyaji1
 
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
7 prosedur keselamatan kerja di laboratoriumArianto Amri
 
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mrBerapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mrMastudiar Daryus
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasidinmaul
 
K3 LAB-XII TLM.pptx
K3 LAB-XII TLM.pptxK3 LAB-XII TLM.pptx
K3 LAB-XII TLM.pptxmateripptgc
 
PraktikumKimiaFisikaFarmasi.pdf
PraktikumKimiaFisikaFarmasi.pdfPraktikumKimiaFisikaFarmasi.pdf
PraktikumKimiaFisikaFarmasi.pdfTrioMulyono
 
03 K3 di Laboratorium.pdf
03 K3 di Laboratorium.pdf03 K3 di Laboratorium.pdf
03 K3 di Laboratorium.pdfNurZamah2
 
perlengkapan laboratorium.pdf
perlengkapan laboratorium.pdfperlengkapan laboratorium.pdf
perlengkapan laboratorium.pdfDinda Gusti Ayu
 

Similar to PRAKTIKUM KIMIA OK.docx (20)

Kimia 2
Kimia 2Kimia 2
Kimia 2
 
Kimia 2
Kimia 2Kimia 2
Kimia 2
 
Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1Laporan kimia praktikum 1
Laporan kimia praktikum 1
 
PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN.pdf
PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN.pdfPROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN.pdf
PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN.pdf
 
strategi mengelola laboratorium kimia
strategi mengelola laboratorium kimiastrategi mengelola laboratorium kimia
strategi mengelola laboratorium kimia
 
Makalah k3
Makalah k3Makalah k3
Makalah k3
 
LKPD_keselamatan_kerja.docx
LKPD_keselamatan_kerja.docxLKPD_keselamatan_kerja.docx
LKPD_keselamatan_kerja.docx
 
Praktikumm-Kimiaa-Dasar-Komprehensif.pdf
Praktikumm-Kimiaa-Dasar-Komprehensif.pdfPraktikumm-Kimiaa-Dasar-Komprehensif.pdf
Praktikumm-Kimiaa-Dasar-Komprehensif.pdf
 
LAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUM
LAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUMLAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUM
LAPORAN KIMIA ALAT LABORATORIUM
 
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3 yoki.pptx
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3 yoki.pptxkesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3 yoki.pptx
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3 yoki.pptx
 
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
 
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mrBerapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
Berapa jumlah mol dari 2 gram na oh dengan mr
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasi
 
Manajemen lab
Manajemen labManajemen lab
Manajemen lab
 
K3 LAB-XII TLM.pptx
K3 LAB-XII TLM.pptxK3 LAB-XII TLM.pptx
K3 LAB-XII TLM.pptx
 
PraktikumKimiaFisikaFarmasi.pdf
PraktikumKimiaFisikaFarmasi.pdfPraktikumKimiaFisikaFarmasi.pdf
PraktikumKimiaFisikaFarmasi.pdf
 
PPT-PraktikumKimDas.pptx
PPT-PraktikumKimDas.pptxPPT-PraktikumKimDas.pptx
PPT-PraktikumKimDas.pptx
 
3k Lab.Kimia
3k Lab.Kimia3k Lab.Kimia
3k Lab.Kimia
 
03 K3 di Laboratorium.pdf
03 K3 di Laboratorium.pdf03 K3 di Laboratorium.pdf
03 K3 di Laboratorium.pdf
 
perlengkapan laboratorium.pdf
perlengkapan laboratorium.pdfperlengkapan laboratorium.pdf
perlengkapan laboratorium.pdf
 

Recently uploaded

Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis databaiqtryz
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energiZulfiWahyudiAsyhaer1
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxMuhammadSatarKusumaS
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 

Recently uploaded (11)

Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 

PRAKTIKUM KIMIA OK.docx

  • 1. PRAKTIKUM KIMIA Oleh : Nama : MUHAMMAD FAHREZI Kelas : X MIA 3 SMAN 4 KECAMATAN SUNGAI SEMBILAN KOTA DUMAI
  • 2. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laboratorium kimia boleh jadi merupakan suatu tempat yang berbahaya, terutama bila kita ceroboh dan kurang pengetahuan. Kehati-hatian dan tidak buru-buru adalah syarat penting yang perlu dimiliki seseorang yang bekerja di laboratorium kimia. Gambaran ini disampaikan tidak dengan maksud untuk menakut-nakuti seseorang yang akan bekerja di laboratorium kimia, namun untuk mengingatkan agar kita senantiasa waspada bila sedang bekerja di dalamnya. Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan, penelitian, pelayanan, serta uji mutu atau quality control. Berbagai jenis laboratorium kimia telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan SMK), perguruan tinggi, industri dan jasa serta lembaga penelitian dan pengembangan. Karena perbedaan fungsi dan kegunaannya, dengan sendirinya berbeda pula dalam desain, fasilitas, teknik, dan penggunaan bahan. Walaupun demikian, apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja, laboratorium-laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya. Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para penggunanya. Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal, dari sakit maupun gangguan kesehatan, untuk itu siswa/i harus mengetahui tata tertib di laboratorium, alat laboratorium dan fungsinya, serta symbol symbol Kimia yang digunakan di laboratorium. B. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini supaya siswa/i dapat mengetahui tata tertib di laboratorium, alat laboratorium dan fungsinya, serta symbol symbol Kimia yang digunakan di laboratorium.
  • 3. II. TINJAUAN PUSTAKA Dalam sebuah praktikum untuk menghindari kecelakaan dan bahaya selama praktikum adalah dengan cara memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat dan bahan, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna praktikan diwajibkan mengetahui dan memahami tata tertib di laboratorium, jenis- jenis alat laboratorium dan fungsinya serta symbol symbol kimia. (Walton, 1998). Pengenalan alat laboratorium sebelum melakukan suatu percobaan sangatlah penting, agar dapat mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan praktikum dan apabila terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan praktikum dapat langsung diatasi dengan cepat dan sebaik mungkin. Alat-alat laboratorium tersebut ada yang berfungsi dalam proses pemanasan, misalnya pembakaran gas. Ada juga alat-alat yang mempunyai jenis dan macam yang kompleks sehingga dalam penggunaannya memerlukan ketelitian dan kehati-hatian yang tinggi (Prabowo, 2009). Laboratorium kimia merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan suatu percobaan dan penelitian yang disebut praktikum. Praktikum di laboratorium sangat dibutuhkan untuk mempelajari ilmu-ilmu kimia secara nyata dan diperlukan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam melakukan suatu percobaan, kita tentunya harus mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum. Alat-alat yang digunakan tersebut disesuaikan dengan tujuan percobaan. Akan tetapi, selain sudah mengetahui masing-masing nama alat, praktiakn juga harus mengetahui fungsi alat-alat yang digunakan dan bagaimana cara menggukannya (Achmad, 1993). Pengenalan bahan sebelum melakukan praktikum sangat mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakan di dalam wadah, bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari asam (Neinlands, 1990). Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada di laboratorium, yatu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan (Ibnu, 1976). Sebagian besar alat-alat yang dipakai dalam analisis kimia baik yang klasik maupun instrumental dari tahap persiapan sampai tahap pengukuran sebagian besar terbuat dari gelas. Selain itu ada pula alat yang terbuat dari porselin besi dan karet (Tim Kimia, 2015).
  • 4. Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan di dalam laboratorium tersebut terbuat dari gelas (kaca). Meskipun alat-alat tersebut telah siap dipakai, namun dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau alat lain untuk membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imam, 2010). Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas, kayu, porselen, aluminium, plastik dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap asam, tahan terhadap panas dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Waltor, 2010). Dalam melakukan percobaan di laboratorium atau bekerja dalam laboratorium terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar bila tidak digunakan dengan baik. Seperti pekerjaan lainnya, bekerja dalam laboratorium kimia mempunyai resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena factor ketidaksengajaan, ketelodoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia. Terutama disebabkan karena kesalahan penggunaan alat dan bahan, sehingga menjadi sangat penting untuk mengetahui setiap kemungkinan bahaya (Setiawati, 2009). Dalam mengukur suatu zat atau bahan hendaknya menggunakan suatu alat. Alat yang digunakan untuk mengukur suatu zat kimia adalah gelas ukur. Akan tetapi, pengukuran dari gelas ukur ini penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu contoh alat praktikum pengukuran yang mempunyai tingkat ketelitian tinggi yaitu pipet ukur. Namun pengukuran dengan pipet ukur ini tidak terlepas juga dari ketelitian praktikan (Rohman, 2011). Bahan kimia atau kemikalia yang sering dipakai dalam analisis-analisis kimia tersedia dalam bentuk-bentuk cair atau padat, dan dikemas dalam botol plastik atau botol gelas yang gelap. Semua kemikali dibuat oleh pabrik dengan kemurnian yang berbeda-beda. Derajat kemurnian kemikalia yang dibuat di pabrik harus dicantumkan padda label botol kemas bahan tersebut (Tim Kimia, 2014). Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun
  • 5. sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif dan efisien (Khasani, 1990). Pekerjaan dalam labortorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat diciptakan apabila ada kemauan dari praktikan, pekerja, pengguna maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri dan orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaannya (Ginting, 2000).
  • 6. III.TATA TERTIB DILABORATORIUM, ALAT- ALAT LABORATORIUM DAN FUNGSINYA SERTA SIMBOL – SIMBOL PADA BAHAN KIMIA A. Tata Tertib di Laboratorium 1. Mahasiswa yang diperkenankan menggunakan laboratorium dan melakukan praktikum adalah mahasiswa yang terdaftar secara akademik (praktikan). 2. Praktikan wajib hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai, keterlambatan lebih dari 5 menit sejak praktikum dimulai, praktikan dianggap tidak hadir. 3. Jika berhalangan hadir, praktikan harus dapat memberikan keterangan tertulis dan resmi terkait dengan alasan ketidakhadirannya. 4. Jika berhalangan hadir dan hendak mengganti praktikum pada hari yang lain, praktikan wajib meminta rekomendasi tertulis terlebih dahulu dari koordinator pembimbing praktikum. 5. Praktikan memasuki ruang laboratorium dengan telah mengenakan jas praktikum. 6. Praktikan wajib membawa lembar kerja praktikum, serbet, dan masker. 7. Praktikan mengisi daftar absensi dengan menunjukkan segala sesuatu yang wajib dibawa. 8. Praktikan tidak diperbolehkan makan, minum, atau merokok di dalam laboratorium selama praktikum berlangsung. 9. Praktikan tidak diperbolehkan bersenda gurau yang mengakibatkan terganggunya kelancaran praktikum. 10. Praktikan bertanggung jawab atas peralatan yang dipinjamnya, kebersihan meja masing-masing, serta lantai disekitarnya. 11. Setalah menggunakan reagen, praktikan wajib meletakkan kembali pada tempatnya semula. 12. Praktikan dilarang menghambur-hamburkan reagen praktikum dan membuang sisa bahan praktikum dengan memperhatikan kebersihan dan keamanan. 13. Jika akan meninggalkan ruang laboratorium, praktikan wajib meminta izin kepada dosen atau asisten jaga.
  • 7. B. Alat-alat Laboratorium dan Fungsinya Pada praktikum pengenalan alat dan bahan ini, alat yang digunakan antara lain labu erlemeyer, labu didih, labu ukur, gelas ukur, tabung reaksi, labu desilator, cuvet, cawan porselin, filler, mortir, sendok spatula, desitator, statif, pipet seukuran, flame fotometer, oven listrik, prop, pipet tetes, gelas arloji, timbangan analitik, PH-meter, buret, deep froozer, Spectrofotometer, kompor listrik, shaker, muffle-meter, DHL-meter, lentifuge, AAS, brosofetycabinen, waterbath. No Nama alat Merk Kegunaan Gambar 1 Labu erlemeyer Pyrex Menempatkan zat terlarut seperti pada proses titrasi 2 Labu didih - Wadah zat terlarut/cairan yang didihkan/dipanaskan 3 Labu ukur Pyrex Mengukur vokume zat
  • 8. 4 Gelas ukur Pyrex Mengukur volume zat cair 5 Tabung reaksi Pyrex Mereaksikan zat 6 Labu desilasi Pyrex Tempat penyulingan larutan 7 Cuvet Pyrex Menampung larutan yang akan diukur di spektrrofotometer 8 Cawan Porselin - Wadah untuk menumbuk suatu zat
  • 9. 9 Filler - Mengangkat zat atau memindahkan suatu zat 10 Mortir - Menumbuk suatu zat 11 Sendok Spatula - Untuk mengambil bahan atau zat 12 Desikator - Menyimpan zat atau bahan supaya tetap kering 13 statif - Menempatkan buret agar bisa berdiri 14 Pipet seukuran - Mengukur volume larutan yang ingin dipindahkan
  • 10. 15 Flame fotometer - Analisis logam, mengetahui kandungan logam yang ada 16 Oven listrik - Menghangatkan atau memanaskan suatu zat 17 Prop - Untuk menutup tabung/labu 18 Pipet tetes - Memindahkan larutan dengan ukuran yang relatif kecil 19 Gelas arloji - Tempat untuk penguapan dan pengeringan 20 Timbangan - Menimbang berat suatu
  • 11. analitik benda 21 PH-meter Hanna Mengukur tingkat keasaman dan kebasaan suatu zat 22 Buret pyrex Mengukur volume zat yang dipindahkan 23 Deep froozer Nuaira Menjaga suhu agar bahan- bahan dapat diawetkan 24 spectrofotomet er - Mengetahui penjernihan absorbans cahaya 25 Kompor listrik Gerhor i Memanaskan suatu zat
  • 12. 26 Shaker - Memisahkan atau mencampur larutan 27 Muflle meter Therm olyne Mengabukan atau menghanguskan suatu zat 28 DHL-meter - Mengukur daya hantar listrik 29 Lentifuge - Memisahkan larutan berdasarkan berat jenis 30 AAS Hitachi z-2000 Pengukuran serapan sinar oleh atom mengggunakan lamda
  • 13. 31 Brosofetycabin et - Menyimpan zat bahan atau alat agar tetap steril 32 Waterbath HH-8 Inkubasi pada analisa mikrobiologi C. Simbol- Simbol Bahan Kimia Sedangkan untuk bahan meliputi asam asetat (CH3COOH), Magnesium Oxida heavy (MgO), Amonnium Nitrat (NH4NO3), Potasium Cloride (KCl), Natrium Carbonate Anhydrout (Na2CO3), Oxolyn Acid Dihydrate (H2C2O4), Natrium Hydrade (NHOH), Ammonium Flouride (NH4F), Ammonium Solution (NH3), Sucrose (C12H12O11), Asam Chloride(HCl), Asam Oksalat (C2H2O4 +2H2O). No Nama Bahan Kimia Rumus kimia Bobot molekul Derajat kemurnian Keterangan lain 1 asam asetat CH3COOH 60, 05 g/mol PA Serbuk putih, padat , cair
  • 14. 2 Magnesium Oxida heavy MgO 40, 30 g/mol USP Serbuk putih 3 Amonnium Nitrat NH4NO3 80, 00 g/mol PA Serbuk putih, padat 4 Potasium Cloride KCl 74, 55 g/mol PA Kristal putih hidroskopis 5 Natrium Carbonate Anhydrout Na2CO3 105, 99 g/mol PA Kristal putih hidroskopis 6 Oxolyn Acid Dihydrate H2C2O4 38, 37 g/mol PA Kristal 7 Natrium Hydrade NHOH 40, 00 g/mol PA Korosif 8 Ammonium Flouride NH4F 37, 04 g/mol PA Kristal putih 9 Ammonium Solution NH3 0, 96 g/mol 25% Cair 10 Sucrose C12H12O12 342, 30 g/mol PA Serbuk putih 11 Asam Chloride HCl 36, 46 g/mol 37 % Cair 12 Asam Oksalat C2H2O4 +2H2O 23, 09 g/mol PA Serbuk putih
  • 15. Simbol berbahaya bahan-bahan kimia No Simbol Keterangan 1 Nama : Explosive Lambang : E Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya panas atau percikan bunga api, gesekan atau benturan. Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT). 2 Nama : Oxidizing Lambang : O Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi. Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor. Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat. 3 Nama : Flammable Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah, mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga api. Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi mengeluarkan api. Contoh : Minyak terpentin. 4 Nama : Highly Flammable Lambang : F Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa atau mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan mudah terbakar di bawah pengaruh kelembapan. Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api, serta hindari pengaruh pada kelembaban tertentu. Contoh : Aseton dan Logam natrium
  • 16. 5 Nama : Extremely Flammable Lambang : F+ Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar. Berupa gas dan udara yang membentuk suatu campuran yang bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan sumber api. Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas). 6 Nama : Very Toxic Lambang : T+ Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih sangat berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat menyebabkan sakit kronis bahkan kematian. Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan sistem pernapasan. Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida, Nitrobenzene dan Atripin. 7 Nama : Toxic Lambang : T Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup. Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak langsung dengan kulit. Contoh : Metanol, Benzena. 8 Nama : Corrosive Lambang : C Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan dapat membuat kulit mengelupas. Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari dari benda-benda yang bersifat logam. Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
  • 17. 9 Nama : Irritant Lambang : Xi Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit. Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit. Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2 10 Nama : Dengerous For the Environment Lambang : N Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa komponen lingkungan. Dapat menyebabkan kerusakan ekosistem. Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup. Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum bensin. 11 Nama : Harmful Lambang : Xn Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila kontak langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi. Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari kontak langsung dengan kulit. Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.
  • 18. IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Dalam menggunakan alat-alat dilaboratorium harus sesuai dengan petunjuk seperti cara penggunaan alat, meletakkan dan juga cara menggunakan alat dari listrik. 2. Terdapat alat yang terbuat dari kaca atau gelas, porselin, logam, dan karet , namun kebanyakan alat terbuat dari kaca atau gelas karena gelas merupakan bahan yang tahan panas, kuat dan transparan. 3. Perlu memperhatikan sifat dari bahan kimia karena ada yang berbahaya. 4. Pastikan alat-alat yang digunakan bersih dan steril. 5. Alat-alat yang terbuat dari gelas mempunyai tingkat kerentanan yang tinggi dibandingkan alat-alat lainnya, karena alat-alat gelas terbuat dari kaca yang mudah pecah. 6. Bahan-bahan kimia yang mempunai derajat kemurnian yang berbeda-beda dan sifat yang berbeda seperti beracun, berbahaya, korodif, dan mudah terbakar. B. Saran 1. Sebaiknya alat-alat kimia yang sudah rusak dan tidak layak pakai seharusnya sudah tidak boleh digunakan maupun disimpan lagi karena hal tersebut akan membahayakan pada saat praktikum. 2. Botol bahan kimia yang label keterangannya sudah berkelupas atau sudah pudar sebaiknya tidak digunakan lagi karena dapat mempersulit dalam pembacaan informasi 3. Setiap praktikum harus menjaga kebersihan dari alat dan ruang laboratorium dan teliti saat praktikum 4. Alat-alat kimia disimpan dalam almari sesuai bahan pembuatnya agar tetap bersih dan steril.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Achmad, H. 1993. Penuntun Dasar-dasar Praktikum Kimia. ITB, Bandung. Ginting, T. 2000. Penuntun Kimia Dasar I. Unsri, Palembang. Ibnu. 1976. Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga,Jakarta. Imam, K, 2010. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. UI Press, Jakarta. Khasani. 1990. Prosedur Alat-Alat Kimia. Liberty, Yogyakarta Neinlands. 1990. Analisa Kimia. Erlangga, Jakarta. Prabowo, E. 2009. Laporan Praktikum Kimia Dasar. Universitas Lambung Mangkurat,Banjar baru. Rohman, T. , 2011. Penanganan Bahan Kimia dengan Alat Gelas Kimia Serta Penanganan Karbon Akibat Kontak dengan Bahan Kimia. Makalah Seminar Pada Pelatihan Dosen Biokimia, Banjarbaru. Setiawati. 2009. Biokimia I. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Tim Kimia. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Pertanian. Unsoed, Purwokerto. Tim Pengampu. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Pertanian. Unsoed,Purwokerto. Waltor, M. 2010. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Media Cipta,Jakarta. Waltor M. , 2010. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Media Cipta. Jakarta.