2. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium kimia boleh jadi merupakan suatu tempat yang berbahaya, terutama bila
kita ceroboh dan kurang pengetahuan. Kehati-hatian dan tidak buru-buru adalah syarat
penting yang perlu dimiliki seseorang yang bekerja di laboratorium kimia. Gambaran ini
disampaikan tidak dengan maksud untuk menakut-nakuti seseorang yang akan bekerja di
laboratorium kimia, namun untuk mengingatkan agar kita senantiasa waspada bila sedang
bekerja di dalamnya. Laboratorium kimia merupakan sarana penting untuk pendidikan,
penelitian, pelayanan, serta uji mutu atau quality control. Berbagai jenis laboratorium kimia
telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan SMK), perguruan tinggi, industri
dan jasa serta lembaga penelitian dan pengembangan. Karena perbedaan fungsi dan
kegunaannya, dengan sendirinya berbeda pula dalam desain, fasilitas, teknik, dan
penggunaan bahan. Walaupun demikian, apabila ditinjau dari aspek keselamatan kerja,
laboratorium-laboratorium kimia mempunyai bahaya dasar yang sama sebagai akibat
penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya. Laboratorium kimia harus merupakan
tempat yang aman bagi para penggunanya. Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan
fatal, dari sakit maupun gangguan kesehatan, untuk itu siswa/i harus mengetahui tata tertib
di laboratorium, alat laboratorium dan fungsinya, serta symbol symbol Kimia yang
digunakan di laboratorium.
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini supaya siswa/i dapat mengetahui tata tertib di
laboratorium, alat laboratorium dan fungsinya, serta symbol symbol Kimia yang digunakan
di laboratorium.
3. II. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam sebuah praktikum untuk menghindari kecelakaan dan bahaya selama praktikum
adalah dengan cara memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat dan bahan,
praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna praktikan diwajibkan
mengetahui dan memahami tata tertib di laboratorium, jenis- jenis alat laboratorium dan
fungsinya serta symbol symbol kimia. (Walton, 1998).
Pengenalan alat laboratorium sebelum melakukan suatu percobaan sangatlah penting,
agar dapat mengurangi terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan praktikum dan
apabila terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan praktikum dapat langsung diatasi dengan cepat
dan sebaik mungkin. Alat-alat laboratorium tersebut ada yang berfungsi dalam proses
pemanasan, misalnya pembakaran gas. Ada juga alat-alat yang mempunyai jenis dan macam
yang kompleks sehingga dalam penggunaannya memerlukan ketelitian dan kehati-hatian
yang tinggi (Prabowo, 2009).
Laboratorium kimia merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan suatu
percobaan dan penelitian yang disebut praktikum. Praktikum di laboratorium sangat
dibutuhkan untuk mempelajari ilmu-ilmu kimia secara nyata dan diperlukan untuk
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam melakukan suatu percobaan, kita
tentunya harus mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum. Alat-alat yang
digunakan tersebut disesuaikan dengan tujuan percobaan. Akan tetapi, selain sudah
mengetahui masing-masing nama alat, praktiakn juga harus mengetahui fungsi alat-alat yang
digunakan dan bagaimana cara menggukannya (Achmad, 1993).
Pengenalan bahan sebelum melakukan praktikum sangat mempengaruhi hasil
praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakan di dalam wadah, bahan kimia yang dapat
menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari asam (Neinlands, 1990).
Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang ada di
laboratorium, yatu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam
melakukan pengukuran dan perhitungan (Ibnu, 1976).
Sebagian besar alat-alat yang dipakai dalam analisis kimia baik yang klasik maupun
instrumental dari tahap persiapan sampai tahap pengukuran sebagian besar terbuat dari
gelas. Selain itu ada pula alat yang terbuat dari porselin besi dan karet (Tim Kimia, 2015).
4. Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan di dalam laboratorium tersebut
terbuat dari gelas (kaca). Meskipun alat-alat tersebut telah siap dipakai, namun dalam
pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan
dengan gelas atau alat lain untuk membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imam, 2010).
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang digunakan. Setiap
alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas, kayu,
porselen, aluminium, plastik dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat
tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap asam, tahan terhadap panas dan ada
yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia
sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Waltor, 2010).
Dalam melakukan percobaan di laboratorium atau bekerja dalam laboratorium
terutama laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang
berhubungan dengan bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan
diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar bila tidak digunakan dengan baik. Seperti
pekerjaan lainnya, bekerja dalam laboratorium kimia mempunyai resiko kecelakaan kerja.
Resiko ini dapat disebabkan karena factor ketidaksengajaan, ketelodoran dan sebab-sebab
lain yang diluar kendali manusia. Terutama disebabkan karena kesalahan penggunaan alat
dan bahan, sehingga menjadi sangat penting untuk mengetahui setiap kemungkinan bahaya
(Setiawati, 2009). Dalam mengukur suatu zat atau bahan hendaknya menggunakan suatu
alat. Alat yang digunakan untuk mengukur suatu zat kimia adalah gelas ukur. Akan tetapi,
pengukuran dari gelas ukur ini penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu contoh alat
praktikum pengukuran yang mempunyai tingkat ketelitian tinggi yaitu pipet ukur. Namun
pengukuran dengan pipet ukur ini tidak terlepas juga dari ketelitian praktikan (Rohman,
2011).
Bahan kimia atau kemikalia yang sering dipakai dalam analisis-analisis kimia tersedia
dalam bentuk-bentuk cair atau padat, dan dikemas dalam botol plastik atau botol gelas yang
gelap. Semua kemikali dibuat oleh pabrik dengan kemurnian yang berbeda-beda. Derajat
kemurnian kemikalia yang dibuat di pabrik harus dicantumkan padda label botol kemas
bahan tersebut (Tim Kimia, 2014).
Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau
pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun
5. sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari
rasa khawatir akan kecelakaan dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman,
produktif dan efisien (Khasani, 1990). Pekerjaan dalam labortorium biasanya sering
menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui
agar pekerjaan tersebut dapat diciptakan apabila ada kemauan dari praktikan, pekerja,
pengguna maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri,
diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri
dan orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk
mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan
penggunaannya (Ginting, 2000).
6. III.TATA TERTIB DILABORATORIUM, ALAT- ALAT LABORATORIUM
DAN FUNGSINYA SERTA SIMBOL – SIMBOL PADA BAHAN KIMIA
A. Tata Tertib di Laboratorium
1. Mahasiswa yang diperkenankan menggunakan laboratorium dan melakukan
praktikum adalah mahasiswa yang terdaftar secara akademik (praktikan).
2. Praktikan wajib hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai, keterlambatan lebih dari
5 menit sejak praktikum dimulai, praktikan dianggap tidak hadir.
3. Jika berhalangan hadir, praktikan harus dapat memberikan keterangan tertulis dan
resmi terkait dengan alasan ketidakhadirannya.
4. Jika berhalangan hadir dan hendak mengganti praktikum pada hari yang lain,
praktikan wajib meminta rekomendasi tertulis terlebih dahulu dari koordinator
pembimbing praktikum.
5. Praktikan memasuki ruang laboratorium dengan telah mengenakan jas praktikum.
6. Praktikan wajib membawa lembar kerja praktikum, serbet, dan masker.
7. Praktikan mengisi daftar absensi dengan menunjukkan segala sesuatu yang wajib
dibawa.
8. Praktikan tidak diperbolehkan makan, minum, atau merokok di dalam laboratorium
selama praktikum berlangsung.
9. Praktikan tidak diperbolehkan bersenda gurau yang mengakibatkan terganggunya
kelancaran praktikum.
10. Praktikan bertanggung jawab atas peralatan yang dipinjamnya, kebersihan meja
masing-masing, serta lantai disekitarnya.
11. Setalah menggunakan reagen, praktikan wajib meletakkan kembali pada tempatnya
semula.
12. Praktikan dilarang menghambur-hamburkan reagen praktikum dan membuang sisa
bahan praktikum dengan memperhatikan kebersihan dan keamanan.
13. Jika akan meninggalkan ruang laboratorium, praktikan wajib meminta izin kepada
dosen atau asisten jaga.
7. B. Alat-alat Laboratorium dan Fungsinya
Pada praktikum pengenalan alat dan bahan ini, alat yang digunakan antara lain labu
erlemeyer, labu didih, labu ukur, gelas ukur, tabung reaksi, labu desilator, cuvet, cawan
porselin, filler, mortir, sendok spatula, desitator, statif, pipet seukuran, flame fotometer,
oven listrik, prop, pipet tetes, gelas arloji, timbangan analitik, PH-meter, buret, deep
froozer, Spectrofotometer, kompor listrik, shaker, muffle-meter, DHL-meter, lentifuge,
AAS, brosofetycabinen, waterbath.
No Nama alat Merk Kegunaan Gambar
1 Labu erlemeyer Pyrex Menempatkan zat terlarut
seperti pada proses titrasi
2 Labu didih - Wadah zat terlarut/cairan
yang didihkan/dipanaskan
3 Labu ukur Pyrex Mengukur vokume zat
8. 4 Gelas ukur Pyrex Mengukur volume zat cair
5 Tabung reaksi Pyrex Mereaksikan zat
6 Labu desilasi Pyrex Tempat penyulingan larutan
7 Cuvet Pyrex Menampung larutan yang
akan diukur di
spektrrofotometer
8 Cawan Porselin - Wadah untuk menumbuk
suatu zat
9. 9 Filler - Mengangkat zat atau
memindahkan suatu zat
10 Mortir - Menumbuk suatu zat
11 Sendok Spatula - Untuk mengambil bahan
atau zat
12 Desikator - Menyimpan zat atau bahan
supaya tetap kering
13 statif - Menempatkan buret agar
bisa berdiri
14 Pipet seukuran - Mengukur volume larutan
yang ingin dipindahkan
10. 15 Flame
fotometer
- Analisis logam, mengetahui
kandungan logam yang ada
16 Oven listrik - Menghangatkan atau
memanaskan suatu zat
17 Prop - Untuk menutup tabung/labu
18 Pipet tetes - Memindahkan larutan
dengan ukuran yang relatif
kecil
19 Gelas arloji - Tempat untuk penguapan
dan pengeringan
20 Timbangan - Menimbang berat suatu
11. analitik benda
21 PH-meter Hanna Mengukur tingkat keasaman
dan kebasaan suatu zat
22 Buret pyrex Mengukur volume zat yang
dipindahkan
23 Deep froozer Nuaira Menjaga suhu agar bahan-
bahan dapat diawetkan
24 spectrofotomet
er
- Mengetahui penjernihan
absorbans cahaya
25 Kompor listrik Gerhor
i
Memanaskan suatu zat
12. 26 Shaker - Memisahkan atau
mencampur larutan
27 Muflle meter Therm
olyne
Mengabukan atau
menghanguskan suatu zat
28 DHL-meter - Mengukur daya hantar
listrik
29 Lentifuge - Memisahkan larutan
berdasarkan berat jenis
30 AAS Hitachi
z-2000
Pengukuran serapan sinar
oleh atom mengggunakan
lamda
13. 31 Brosofetycabin
et
- Menyimpan zat bahan atau
alat agar tetap steril
32 Waterbath HH-8 Inkubasi pada analisa
mikrobiologi
C. Simbol- Simbol Bahan Kimia
Sedangkan untuk bahan meliputi asam asetat (CH3COOH), Magnesium Oxida heavy
(MgO), Amonnium Nitrat (NH4NO3), Potasium Cloride (KCl), Natrium Carbonate
Anhydrout (Na2CO3), Oxolyn Acid Dihydrate (H2C2O4), Natrium Hydrade (NHOH),
Ammonium Flouride (NH4F), Ammonium Solution (NH3), Sucrose (C12H12O11), Asam
Chloride(HCl), Asam Oksalat (C2H2O4
+2H2O).
No Nama
Bahan
Kimia
Rumus
kimia
Bobot
molekul
Derajat
kemurnian
Keterangan lain
1 asam asetat CH3COOH 60, 05
g/mol
PA Serbuk putih, padat , cair
14. 2 Magnesium
Oxida heavy
MgO 40, 30
g/mol
USP Serbuk putih
3 Amonnium
Nitrat
NH4NO3 80, 00
g/mol
PA Serbuk putih, padat
4 Potasium
Cloride
KCl 74, 55
g/mol
PA Kristal putih hidroskopis
5 Natrium
Carbonate
Anhydrout
Na2CO3 105, 99
g/mol
PA Kristal putih hidroskopis
6 Oxolyn
Acid
Dihydrate
H2C2O4 38, 37
g/mol
PA Kristal
7 Natrium
Hydrade
NHOH 40, 00
g/mol
PA Korosif
8 Ammonium
Flouride
NH4F 37, 04
g/mol
PA Kristal putih
9 Ammonium
Solution
NH3 0, 96
g/mol
25% Cair
10 Sucrose C12H12O12 342, 30
g/mol
PA Serbuk putih
11 Asam
Chloride
HCl 36, 46
g/mol
37 % Cair
12 Asam
Oksalat
C2H2O4
+2H2O 23, 09
g/mol
PA Serbuk putih
15. Simbol berbahaya bahan-bahan kimia
No Simbol Keterangan
1 Nama : Explosive
Lambang : E
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya
panas atau percikan bunga api, gesekan atau benturan.
Tindakan : Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan,
api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).
2 Nama : Oxidizing
Lambang : O
Arti : Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat
menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat
kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi.
Tindakan : Hindarkan dari panas dan reduktor.
Contoh : Hidrogen peroksida, Kalium perklorat.
3 Nama : Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah,
mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas
atau loncatan bunga api.
Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi
mengeluarkan api.
Contoh : Minyak terpentin.
4 Nama : Highly Flammable
Lambang : F
Arti : Mudah terbakar di bawah kondisi atmosferik biasa
atau mempunyai titik nyala rendah (di bawah 21°C) dan
mudah terbakar di bawah pengaruh kelembapan.
Tindakan : Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan
api, serta hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.
Contoh : Aseton dan Logam natrium
16. 5 Nama : Extremely Flammable
Lambang : F+
Arti : Bahan yang amat sangat mudah terbakar. Berupa gas
dan udara yang membentuk suatu campuran yang bersifat
mudah meledak di bawah kondisi normal.
Tindakan : Jauhkan dari campuran udara dan sumber api.
Contoh : Dietil eter (cairan) dan Propane (gas).
6 Nama : Very Toxic
Lambang : T+
Arti : Bahan yang bersifat sangat beracun dan lebih sangat
berbahaya bagi kesehatan yang juga dapat menyebabkan
sakit kronis bahkan kematian.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan tubuh dan
sistem pernapasan.
Contoh : Kalium sianida, Hydrogen sulfida, Nitrobenzene
dan Atripin.
7 Nama : Toxic
Lambang : T
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan sakit
serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup.
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak
langsung dengan kulit.
Contoh : Metanol, Benzena.
8 Nama : Corrosive
Lambang : C
Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan
hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan
dapat membuat kulit mengelupas.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari
dari benda-benda yang bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
17. 9 Nama : Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal dan
dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2
10 Nama : Dengerous For the Environment
Lambang : N
Arti : Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa
komponen lingkungan. Dapat menyebabkan kerusakan
ekosistem.
Tindakan : Hindari kontak atau bercampur dengan
lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup.
Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum
bensin.
11 Nama : Harmful
Lambang : Xn
Arti : Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila
kontak langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi.
Tindakan : Jangan dihirup, jangan ditelan dan hindari
kontak langsung dengan kulit.
Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.
18. IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dalam menggunakan alat-alat dilaboratorium harus sesuai dengan petunjuk seperti
cara penggunaan alat, meletakkan dan juga cara menggunakan alat dari listrik.
2. Terdapat alat yang terbuat dari kaca atau gelas, porselin, logam, dan karet , namun
kebanyakan alat terbuat dari kaca atau gelas karena gelas merupakan bahan yang
tahan panas, kuat dan transparan.
3. Perlu memperhatikan sifat dari bahan kimia karena ada yang berbahaya.
4. Pastikan alat-alat yang digunakan bersih dan steril.
5. Alat-alat yang terbuat dari gelas mempunyai tingkat kerentanan yang tinggi
dibandingkan alat-alat lainnya, karena alat-alat gelas terbuat dari kaca yang mudah
pecah.
6. Bahan-bahan kimia yang mempunai derajat kemurnian yang berbeda-beda dan sifat
yang berbeda seperti beracun, berbahaya, korodif, dan mudah terbakar.
B. Saran
1. Sebaiknya alat-alat kimia yang sudah rusak dan tidak layak pakai seharusnya sudah
tidak boleh digunakan maupun disimpan lagi karena hal tersebut akan
membahayakan pada saat praktikum.
2. Botol bahan kimia yang label keterangannya sudah berkelupas atau sudah pudar
sebaiknya tidak digunakan lagi karena dapat mempersulit dalam pembacaan
informasi
3. Setiap praktikum harus menjaga kebersihan dari alat dan ruang laboratorium dan
teliti saat praktikum
4. Alat-alat kimia disimpan dalam almari sesuai bahan pembuatnya agar tetap bersih
dan steril.
19. DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. 1993. Penuntun Dasar-dasar Praktikum Kimia. ITB, Bandung.
Ginting, T. 2000. Penuntun Kimia Dasar I. Unsri, Palembang.
Ibnu. 1976. Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga,Jakarta.
Imam, K, 2010. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. UI Press, Jakarta.
Khasani. 1990. Prosedur Alat-Alat Kimia. Liberty, Yogyakarta
Neinlands. 1990. Analisa Kimia. Erlangga, Jakarta.
Prabowo, E. 2009. Laporan Praktikum Kimia Dasar. Universitas Lambung
Mangkurat,Banjar baru.
Rohman, T. , 2011. Penanganan Bahan Kimia dengan Alat Gelas Kimia Serta Penanganan
Karbon Akibat Kontak dengan Bahan Kimia. Makalah Seminar Pada Pelatihan
Dosen Biokimia, Banjarbaru.
Setiawati. 2009. Biokimia I. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Tim Kimia. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Pertanian. Unsoed, Purwokerto.
Tim Pengampu. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Pertanian. Unsoed,Purwokerto.
Waltor, M. 2010. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Media Cipta,Jakarta.
Waltor M. , 2010. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Media Cipta. Jakarta.