SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
PEMIKIRAN AL-FARABI TENTANG PENDIDIKAN DAN RELEVANSINYA DENGAN
DUNIA KONTEMPORER
Ikram Ishadila(202127050)
A. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha untuk memanfaatkan segala potensi yang dimiliki oleh manusia.
Tujuan pendidikan adalah menciptakan kehidupan manusia yang lebih mulia. Melalui pendidikan yang
optimal, potensi setiap peserta didik dapat dikembangkan sehingga melahirkan sumber daya manusia
yang unggul dan kompeten untuk kemajuan bangsa dan negara.
Untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai, filsafat menjadi
kunci utama. Konsep filsafat sendiri selaras dengan subjek dan objek pendidikan, yakni individu
manusia.
Di era modern saat ini, kita menghadapi arus globalisasi yang semakin berkembang. Ilmu
pengetahuan, teknologi, dan komunikasi terus maju dengan pesat. Walaupun terdapat dampak positif,
arus globalisasi juga membawa dampak negatif. Oleh karena itu, pendidikan Islam harus menjadi
benteng untuk melindungi dari dampak-dampak negatif arus globalisasi.
Filsafat pendidikan Islam merupakan sebuah konsep filsafat yang mendalam yang berasal dari
aliran-aliran filsafat, pemikir, atau filosof, baik dari kalangan muslim maupun non muslim. Konsep ini
dihasilkan sebagai respons terhadap permasalahan dalam pendidikan dan dijadikan sebagai pedoman
dasar dalam proses pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Islam (Siregar, 2020).
B. PEMBAHASAN
 Biografi Al-Farabi
Al-Farabi dikenal dengan nama lengkap Abu Muhammad ibn Muhammad Tarkhan ibn
Auzalagh. Lahir di Wasij, distrik Farab (sekarang dikenal sebagai kota Atrar) Turkistan pada tahun 257
H (870M), Al-Farabi adalah putra seorang jenderal Persia dan ibunya berkebangsaan Turki. Dengan
demikian Al-Farabi biasa disebut orang Persia atau orang Turki. Al-Farabi wafat di Kota Damaskus
pada tahun 339 H (950M) Dalam usia 80 tahun (Waris, 2004).
 Pendidikan Al-Farabi
Pendidikan mendasar Al-Farabi terdiri dari pelajaran agama dan bahasa. Ia belajar tentang fiqh,
hadis, dan tafsir Al-Qur’an. Bahasa Turki dan Parsi juga dipelajarinya (Ruswantoro,2015). Selain itu,
ia mahir dalam Bahasa Iran, Turkestan, dan Kurdistan. Menurut pendapat lain, Al-Farabi memiliki
kemampuan berbicara dalam tujuh puluh bahasa, tetapi ia hanya benar-benar menguasai empat Bahasa,
yaitu: Arab, Persia, Turki, dan Kurdi.
Selain mempelajari Bahasa Arab, Tafsir, Fiqh, dan bidang-bidang lain dalam rangka
meningkatkan pemahaman Islam, Al-farabi juga menekuni ilmu filsafat dan logika. Al-Farabi adalah
juga seorang ahli filsafat, dan Kemudian dalam capaiannya beliau juga Membuat ulasan terhadap buku-
buku Filsafat Yunani.
 Kehidupan Al-Farabi
Pada tahun 330 H (954M), Al-Farabi yang berusia 75 tahun, bermigrasi ke Damaskus dan
bertemu dengan Saif Ad-Daulah Al-Hamdani, seorang Sultan Dinasti Hamdan di Aleppo. Di istana Saif
Ad-Daulah, Al-Farabi berinteraksi dengan para penyair, ahli bahasa, filsuf, dan cendekiawan terkenal
lainnya. Di sana, Al-Farabi tinggal dan menjadi tokoh terkemuka sebagai seorang sarjana atau pencari
ilmu. Ia banyak menulis buku dan artikel di istana tersebut (Ruswantoro, 2015). Kepintaran Al-Farabi
dalam bidang filsafat memberikan dampak positif terhadap kemajuan pemerintahan Sultan Saif Ad-
Daulah.
Al-farabi sangat menggemari ilmu pengetahuan. Ia merupakan seorang cendekiawan
terkemuka di lingkungan Istana. Meskipun menduduki posisi yang tinggi sebagai ulama Istana dengan
segala fasilitas dan penghasilan yang besar yang diberikan oleh Sultan, Al-farabi tidak hidup mewah.
Ia lebih memilih hidup sederhana dan meninggalkan semua kemewahan yang diberikan kepadanya.
Al-Farabi dalam menjalani kehidupannya menyibukkan diri akan dunia pengetahuan, hingga ia
menjaga jarak dengan penguasa-penguasa Abbasiyah pada masa itu. Pada abad pertengahan, Al-Farabi
sangat terkenal, sehingga banyak orang Yahudi yang mempelajari tulisannya dan kemudian
menggandakan ke dalam bahasa Ibrani. Al-Farabi hidup pada masa ketika situasi politik dan
pemerintahan Abbasiyah dihadapkan pada berbagai konflik dan pemberontakan.
Walaupun Al-Farabi tidak berhubungan erat dengan penguasa-penguasa Abbasiyah pada masa
itu, tetapi dia sudah sangat terkenal karena keahlian yang dimilikinya. Keadaan politik yang tidak
mendukung pada saat itu menjadi latar belakang bagi Al-Farabi untuk mengembangkan pemikirannya
mengenai politik dan negara.
Al-Farabi sangat tertarik pada bidang Filsafat dan menghindari terlibat dalam dunia politik,
meskipun beliau telah menulis karya-karya politik yang sangat bersejarah. Pemikiran Filsafat Al-Farabi
menjadi referensi utama dalam dunia ilmiah baik di Barat maupun Timur (Gunawan, 2014).
 Karya-Karya Al-Farabi
Al-Farabi ialah seorang cendekiawan Islam yang mempunyai kepakaran dalam berbagai bidang
ilmu, seperti Linguistik(ilmu bahasa), Matematika, Kimia, Astronomi, militer, musik, Sains, Agama,
Fiqh, dan mantiq.
Karena itulah, banyak karya yang telah ditinggalkan oleh Al-Farabi. Karya-karya Al-Farabi
tidak terlalu terkenal karena sebagian besar merupakan risalah atau tulisan pendek, sedangkan yg sedikit
itu berupa buku.
Banyak karangan Al Farabi yang telah lenyap, dan hanya tersisa beberapa yang masih ada di
antaranya: Al-Jam’u baina ra’yay Al-Hakimain Aflatun dan Aristhur, Tahqiq Ghardh Aristhu fi Kitab
ma Ba’da Ath-Thabi’ah, Syarah Risalah Zainun Al-Kabir Al-Yunani, At-Ta’liqat,Risalah fima Yajibu
Ma’rifat Qabla ta’ allum Al-Falsafah, , Kitab Tahsil As-Sa’dah, Risalah fi Itsbat Al-Mufaraqah, tentang
pengakuan perbedaan, Uyun Al-Masa’il, Ara’ Ah; Al-Madinah Al-Fadhilah, Ihsa Al Ulum wa At-Ta’rif
bi Aghradita, Maqalat fi Ma ’ani Al-Aql, Fushul Al-Hukm, Risalat Al-Aql, As-Siyasah Al-Madaniyah,
Al Masa’il Al-Falsafiyyah wa Al-Ajwibah Anha.(Supriyadi, 2019).
Dari berbagai karya yang telah ditulis oleh Al-Farabi, menunjukkan bahwa dia adalah seorang
filsuf Islam, ilmuwan, dan cendekiawan yang memiliki pengetahuan yang sangat luas dan mendalam.
 Pemikiran Pendidikan Al-Farabi
1. Tujuan Pendidikan
Menurut Al-Farabi, pendidikan ialah alat untuk memperoleh rangkaian nilai-nilai,
pengetahuan, dan keterampilan dalam waktu dan konteks budaya yang spesifik. Maksud utama
pendidikan ialah membimbing individu menuju kesempurnaan. Al-Farabi berpendapat bahwa
kesempurnaan manusia diukur dari pemahamannya secara teoritis tentang kebajikan yang kemudian
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.Artinya, seseorang dianggap sempurna jika ia menerapkan
ilmu yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan bertujuan untuk menyatukan
kecerdasan pengetahuan intelektual dengan perilaku yang positif (Setiyawan, 2016).
2. Kurikulum Pendidikan
Dalam pandangan Al Farabi, Pendidikan Islam seharusnya fokus pada pengembangan akhlak
dan akal. Al-Farabi menekankan pentingnya moralitas dalam tindakan dan pemikiran, dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan memelihara sopan santun serta martabat manusia. Penggunaan
akal dalam memperoleh pengetahuan harus disertai dengan pembinaan moralitas atau karakter yang
baik.(Nurmuhyi, 2016).
Landasan utama dalam kurikulum Pendidikan Islam didasarkan kepada pembentukan akhlak
yang mulia. Kurikulum pendidikan tidak hanya terpaku kepada ilmu-ilmu agama Islam, namun juga
memasukkan mata pelajaran yang bersifat umum seperti matematika, ilmu-ilmu alam dan sebagainya.
Dengan demikian pendidikan Islam mampu mencetak masyarakat muslim yang berilmu serta berakhlak
mulia.
3. Pendidik dan Peserta didik
Dalam proses pengajaran, penting untuk memperhatikan potensi individu setiap peserta didik.
Dengan memperhatikan perbedaan potensi yang dimiliki oleh setiap peserta, pendidik harus
memberikan perlakuan yang berbeda. Meskipun begitu, ada persamaan mendasar dalam proses
pembelajaran dan pendidikan, yaitu membentuk karakter yang baik sebagai langkah pertama dalam
edukasi. Perbedaan dalam potensi, sifat bawaan, atau tingkat kecerdasan peserta harus dipertimbangkan
dalam penyampaian materi pembelajaran. Sangat penting bagi pendidik untuk memahami perbedaan
potensi dan tingkat kecerdasan dalam memberikan pengajaran kepada peserta didik . Pemahaman ini
akan berdampak pada penggunaan strategi dan metode pembelajaran yang efektif bagi peserta didik.
 Pendidikan Era Global/Modern
Zaman global telah menimbulkan transformasi penting pada banyak bidang kehidupan,
termasuk dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, teknologi, dan pendidikan. Kemajuan
signifikan dalam teknologi informasi dan komunikasi telah mempercepat proses globalisasi. Di era
globalisasi, pendidikan juga mengalami perubahan penting(Azra, 2014)baik dalam hal kelembagaan
maupun kurikulum, sehingga pendidikan dapat menghasilkan peserta didik yang kompeten dan relevan
dengan tuntutan zaman.
Seiring dengan perkembangan gagasan-gagasan modern, terutama yang mendasarkan diri pada
pengaruh kemajuan teknologi modern, maka lembaga-lembaga pendidikan tidak dapat menghindari
tantangan-tantangan yang mungkin bertentangan dengan prinsip-prinsip agama. Oleh karena itu,
lembaga pendidikan harus berhati-hati dalam menerima gagasan-gagasan modern. Apakah gagasan
inovatif tersebut sejalan dengan nilai-nilai dasar agama, sehingga dapat diterima dan dikembangkan.
Dalam era kemajuan ilmu dan teknologi yang menjadi ciri dari perkembangan peradaban,
tentunya selain memberikan manfaat dalam kehidupan manusia, juga memiliki aspek negatif yang perlu
dikendalikan. Perkembangan ilmu dan teknologi mempermudah aktivitas manusia, namun juga bisa
mengalihkan individu dari kehidupan beragama. Dengan kata lain, kemajuan teknologi memudahkan
penyebaran informasi yang dapat mempengaruhi nilai dan prinsip ajaran agama yang dianut seseorang.
Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mengendalikan dampak negatif dari kemajuan ilmu dan
teknologi pada kehidupan manusia dan keberlangsungan agama.
Kemajuan peradaban suatu bangsa tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan,
termasuk di bidang ekonomi, politik, sains, teknologi, dan lain-lain. Pendidikan Islam memainkan peran
penting dalam menahan pengaruh negatif yang muncul akibat globalisasi. Pendidikan Islam harus
menjadi filter terhadap budaya asing yang tidak selaras dengan ajaran Islam dan dampak buruk dari
globalisasi. Selain itu, pendidikan Islam juga harus memberikan perhatian pada ilmu pengetahuan
umum dan teknologi. Masyarakat Islam harus memiliki pengetahuan yang luas di berbagai bidang ilmu
pengetahuan, karena kemajuan suatu bangsa ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
 Relevansi pemikiran Pendidikan Al-Farabi di Era Modern
Adapun Relevansi pemikiran pendidikan Al-Farabi di era modern dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Pertama, menurut pemikiran Al-Farabi, pendidikan adalah cara bagi individu untuk
memperoleh nilai-nilai, pengetahuan, serta keterampilan. Hal ini sejalan dengan pengertian pendidikan
di era modern, yaitu bahwa pendidikan bukan hanya untuk mentransformasi ilmu pengetahuan, tetapi
juga untuk mengembangkan potensi yg ada serta membentuk karakter yang baik pada individu.
Kedua, zaman modern mengalami perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi yang
sangat Cepat. Itulah yang mempercepat Aliran globalisasi. Penyebaran informasi dari Manapun di dunia
menjadi sangat mudah Menyebar dan mudah diakses. Kebudayaan asing juga sangat Mudah masuk di
zaman modern ini. Arus Globalisasi tidak hanya membawa dampak positif, Tetapi juga membawa
dampak negatif yang perlu diperhatikan.
Ketiga, kemajuan bangsa dapat dilihat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di
era globalisasi yang penuh kompetisi, sebuah negara yang ingin maju harus mengikuti perkembangan
global dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pendidikan Islam sangat penting bagi masyarakat Muslim untuk meningkatkan kemampuan di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi. Memahami pentingnya ilmu pengetahuan sangatlah penting agar tidak
terjadi pemisahan antara ilmu pengetahuan dan agama yang dapat menyebabkan kemunduran bagi umat
Islam. Hal ini sejalan dengan pengklasifikasian ilmu oleh Al-Farabi, dimana ilmu tidak hanya terbatas
pada teks keagamaan, tetapi juga mencakup ilmu yang dapat membantu kemajuan peradaban suatu
bangsa atau masyarakat.
C. PENUTUP
Kesimpulan
Al-Farabi adalah seorang cendekiawan Muslim yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang
ilmu, terutama filsafat dan logika. Fokus pemikiran pendidikan Al-Farabi adalah pada pengembangan
moralitas atau akhlak. Menurutnya, tujuan pendidikan adalah untuk mencapai kesempurnaan individu.
Kesempurnaan ini diukur dari pengetahuan yang dimiliki seseorang dan diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari, dengan dasar moralitas atau akhlak.
Al-Farabi menawarkan kurikulum pendidikan yang meliputi ilmu-ilmu umum, yang tidak
terbatas pada ilmu-ilmu agama, karena menurut nya Klasifikasi ilmu yang Al-Farabi berikan, dapat
diterapkan dalam kurikulum pendidikan Islam. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bagi umat
Muslim untuk menguasai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dasar dari semua ilmu yang
dipelajari atau dikuasai adalah akhlak atau moralitas. Pemikiran tentang pendidikan Al-Farabi terkait
pembentukan akhlak atau budi pekerti yang menjadi dasar pendidikan Islam sangat sesuai diterapkan
pada zaman modern, guna melindungi atau menjadi penyaring dampak-dampak negatif dari arus
globalisasi.
Keterkaitan antara pemikiran pendidikan Al-Farabi dengan pendidikan modern terletak pada
konsep pendidikan yang dijelaskan oleh Al-Farabi yang sesuai dengan definisi pendidikan modern.
Pendidikan tidak hanya memindahkan pengetahuan, tetapi juga membentuk individu yang memiliki
spiritualitas yang kuat, etika yang baik, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam masyarakat tertentu.
Daftar pustaka
Azra, A. (2014). Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III.
Kencana.
Waris, W. (2004). Pemikiran Pendidikan Al Farabi. Cendekia. 2(2), 13–20.
Gunawan, H. (2014). Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh. Remaja Rosdakarya.
Nurmuhyi, M. A. (2016). Pendidikan Akal Budi Perspektif Al-Farabi (Telaah Filosofis Atas Pemikiran
Pendidikan Al-Farabi). Tarbawy : Indonesian Journal of Islamic Education, 3(2), 185–192.
https://doi.org/10.17509/t.v3i2.4522
Siregar, M. (2010, June 15). Tantangan Pendidikan Islam Menghadapi Era Globalisasi Oleh: Prof. Dr.
H. Maragustam Siregar, MA. https://maragustamsiregar.wordpress.com/2010/06/15/tantangan-
pendidikan-isalammenghadapi-era-globalisasi-oleh-prof-dr-hmaragustam-siregar-ma/
Ruswantoro, A. (2015). Filsafat Islam Trajectori, Pemikiran dan Intepretasi. FA Press.
Setiyawan, A. (2016). Konsep Pendidikan Menurut Al- Ghazali dan Al-Farabi (Studi Komparasi
Pemikiran). Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 13(01), 51–71.
Supriyadi, D. (2019). Pengantar Filsafat Islam. Pustaka Setia.

More Related Content

Similar to Paper UTS MK filsafat pendidikan ikram Ishadila (202127050).docx

Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attasKonsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
Bun Faris
 
resume filsafat pendidikan islam.docx
resume filsafat pendidikan islam.docxresume filsafat pendidikan islam.docx
resume filsafat pendidikan islam.docx
MuzizahFitri
 
Revisi Makalah SPI (Lembaga Pendidikan Islam Al-Ribath)
Revisi Makalah SPI (Lembaga Pendidikan Islam Al-Ribath)Revisi Makalah SPI (Lembaga Pendidikan Islam Al-Ribath)
Revisi Makalah SPI (Lembaga Pendidikan Islam Al-Ribath)
Ali Murfi
 

Similar to Paper UTS MK filsafat pendidikan ikram Ishadila (202127050).docx (20)

Pembentangan falsafah:)
Pembentangan falsafah:)Pembentangan falsafah:)
Pembentangan falsafah:)
 
Tema 1 Pengertian Filsafat, filsafat pendidikan, filsafat pendidikan islam
Tema 1 Pengertian Filsafat, filsafat pendidikan, filsafat pendidikan islamTema 1 Pengertian Filsafat, filsafat pendidikan, filsafat pendidikan islam
Tema 1 Pengertian Filsafat, filsafat pendidikan, filsafat pendidikan islam
 
Filsafat Agama Islam
Filsafat Agama IslamFilsafat Agama Islam
Filsafat Agama Islam
 
Falsafah Dan Kurikulum Pendidikan Islam Abu Hamid Al-Ghazali.pdf
Falsafah Dan Kurikulum Pendidikan Islam Abu Hamid Al-Ghazali.pdfFalsafah Dan Kurikulum Pendidikan Islam Abu Hamid Al-Ghazali.pdf
Falsafah Dan Kurikulum Pendidikan Islam Abu Hamid Al-Ghazali.pdf
 
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attasKonsep pendidikan syed nuqaib al attas
Konsep pendidikan syed nuqaib al attas
 
Tema 1
Tema 1Tema 1
Tema 1
 
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAMFILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
 
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docxFILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM.docx
 
Tema 1
Tema 1Tema 1
Tema 1
 
FALSAFAH 01.pptx
FALSAFAH 01.pptxFALSAFAH 01.pptx
FALSAFAH 01.pptx
 
PEMIKIRAN M. ATIYAH AL-ABRASYI
PEMIKIRAN M. ATIYAH AL-ABRASYIPEMIKIRAN M. ATIYAH AL-ABRASYI
PEMIKIRAN M. ATIYAH AL-ABRASYI
 
Peta Konsep_Filsuf Muslim klasik dan modern.pdf
Peta Konsep_Filsuf Muslim klasik dan modern.pdfPeta Konsep_Filsuf Muslim klasik dan modern.pdf
Peta Konsep_Filsuf Muslim klasik dan modern.pdf
 
resume filsafat pendidikan islam.docx
resume filsafat pendidikan islam.docxresume filsafat pendidikan islam.docx
resume filsafat pendidikan islam.docx
 
resume filsafat kelompok 1.docx
resume filsafat kelompok 1.docxresume filsafat kelompok 1.docx
resume filsafat kelompok 1.docx
 
resume filsafat pendidikan islam.docx
resume filsafat pendidikan islam.docxresume filsafat pendidikan islam.docx
resume filsafat pendidikan islam.docx
 
Resume Jurnal Kelompo1.docx
Resume Jurnal Kelompo1.docxResume Jurnal Kelompo1.docx
Resume Jurnal Kelompo1.docx
 
tantangan islam menurut filsafat islam
tantangan islam menurut filsafat islamtantangan islam menurut filsafat islam
tantangan islam menurut filsafat islam
 
kebudayaan_islam_.ppt
kebudayaan_islam_.pptkebudayaan_islam_.ppt
kebudayaan_islam_.ppt
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Revisi Makalah SPI (Lembaga Pendidikan Islam Al-Ribath)
Revisi Makalah SPI (Lembaga Pendidikan Islam Al-Ribath)Revisi Makalah SPI (Lembaga Pendidikan Islam Al-Ribath)
Revisi Makalah SPI (Lembaga Pendidikan Islam Al-Ribath)
 

More from Ikram ishadila (202127050)

More from Ikram ishadila (202127050) (8)

resume 7 hakikat ganjaran dan hukuman dalam falsafah pendidikan Islam.docx
resume 7 hakikat ganjaran dan hukuman dalam falsafah pendidikan Islam.docxresume 7 hakikat ganjaran dan hukuman dalam falsafah pendidikan Islam.docx
resume 7 hakikat ganjaran dan hukuman dalam falsafah pendidikan Islam.docx
 
Resume 6 hakikat pendidik dalam islam.docx
Resume 6 hakikat pendidik dalam islam.docxResume 6 hakikat pendidik dalam islam.docx
Resume 6 hakikat pendidik dalam islam.docx
 
Resume 5 metode pendidikan Islam.docx
Resume 5 metode pendidikan Islam.docxResume 5 metode pendidikan Islam.docx
Resume 5 metode pendidikan Islam.docx
 
resume 4 hakikat peserta didik dalam Islam.docx
resume 4 hakikat peserta didik dalam Islam.docxresume 4 hakikat peserta didik dalam Islam.docx
resume 4 hakikat peserta didik dalam Islam.docx
 
resume 3 hakikat tujuan pendidikan Islam.pdf
resume 3 hakikat tujuan pendidikan Islam.pdfresume 3 hakikat tujuan pendidikan Islam.pdf
resume 3 hakikat tujuan pendidikan Islam.pdf
 
resume 2 terminologi pendidikan islam.pdf
resume 2 terminologi pendidikan islam.pdfresume 2 terminologi pendidikan islam.pdf
resume 2 terminologi pendidikan islam.pdf
 
resume 1 hakikat kurikulum pendidikan islam.pdf
resume 1 hakikat kurikulum pendidikan islam.pdfresume 1 hakikat kurikulum pendidikan islam.pdf
resume 1 hakikat kurikulum pendidikan islam.pdf
 
Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup filsafat pendidikan Islam
Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup  filsafat pendidikan Islam Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup  filsafat pendidikan Islam
Pengertian Tujuan dan Ruang Lingkup filsafat pendidikan Islam
 

Recently uploaded

SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
susilowati82
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 

Paper UTS MK filsafat pendidikan ikram Ishadila (202127050).docx

  • 1. PEMIKIRAN AL-FARABI TENTANG PENDIDIKAN DAN RELEVANSINYA DENGAN DUNIA KONTEMPORER Ikram Ishadila(202127050) A. PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha untuk memanfaatkan segala potensi yang dimiliki oleh manusia. Tujuan pendidikan adalah menciptakan kehidupan manusia yang lebih mulia. Melalui pendidikan yang optimal, potensi setiap peserta didik dapat dikembangkan sehingga melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan kompeten untuk kemajuan bangsa dan negara. Untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai, filsafat menjadi kunci utama. Konsep filsafat sendiri selaras dengan subjek dan objek pendidikan, yakni individu manusia. Di era modern saat ini, kita menghadapi arus globalisasi yang semakin berkembang. Ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi terus maju dengan pesat. Walaupun terdapat dampak positif, arus globalisasi juga membawa dampak negatif. Oleh karena itu, pendidikan Islam harus menjadi benteng untuk melindungi dari dampak-dampak negatif arus globalisasi. Filsafat pendidikan Islam merupakan sebuah konsep filsafat yang mendalam yang berasal dari aliran-aliran filsafat, pemikir, atau filosof, baik dari kalangan muslim maupun non muslim. Konsep ini dihasilkan sebagai respons terhadap permasalahan dalam pendidikan dan dijadikan sebagai pedoman dasar dalam proses pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Islam (Siregar, 2020). B. PEMBAHASAN  Biografi Al-Farabi Al-Farabi dikenal dengan nama lengkap Abu Muhammad ibn Muhammad Tarkhan ibn Auzalagh. Lahir di Wasij, distrik Farab (sekarang dikenal sebagai kota Atrar) Turkistan pada tahun 257 H (870M), Al-Farabi adalah putra seorang jenderal Persia dan ibunya berkebangsaan Turki. Dengan demikian Al-Farabi biasa disebut orang Persia atau orang Turki. Al-Farabi wafat di Kota Damaskus pada tahun 339 H (950M) Dalam usia 80 tahun (Waris, 2004).  Pendidikan Al-Farabi Pendidikan mendasar Al-Farabi terdiri dari pelajaran agama dan bahasa. Ia belajar tentang fiqh, hadis, dan tafsir Al-Qur’an. Bahasa Turki dan Parsi juga dipelajarinya (Ruswantoro,2015). Selain itu, ia mahir dalam Bahasa Iran, Turkestan, dan Kurdistan. Menurut pendapat lain, Al-Farabi memiliki kemampuan berbicara dalam tujuh puluh bahasa, tetapi ia hanya benar-benar menguasai empat Bahasa, yaitu: Arab, Persia, Turki, dan Kurdi.
  • 2. Selain mempelajari Bahasa Arab, Tafsir, Fiqh, dan bidang-bidang lain dalam rangka meningkatkan pemahaman Islam, Al-farabi juga menekuni ilmu filsafat dan logika. Al-Farabi adalah juga seorang ahli filsafat, dan Kemudian dalam capaiannya beliau juga Membuat ulasan terhadap buku- buku Filsafat Yunani.  Kehidupan Al-Farabi Pada tahun 330 H (954M), Al-Farabi yang berusia 75 tahun, bermigrasi ke Damaskus dan bertemu dengan Saif Ad-Daulah Al-Hamdani, seorang Sultan Dinasti Hamdan di Aleppo. Di istana Saif Ad-Daulah, Al-Farabi berinteraksi dengan para penyair, ahli bahasa, filsuf, dan cendekiawan terkenal lainnya. Di sana, Al-Farabi tinggal dan menjadi tokoh terkemuka sebagai seorang sarjana atau pencari ilmu. Ia banyak menulis buku dan artikel di istana tersebut (Ruswantoro, 2015). Kepintaran Al-Farabi dalam bidang filsafat memberikan dampak positif terhadap kemajuan pemerintahan Sultan Saif Ad- Daulah. Al-farabi sangat menggemari ilmu pengetahuan. Ia merupakan seorang cendekiawan terkemuka di lingkungan Istana. Meskipun menduduki posisi yang tinggi sebagai ulama Istana dengan segala fasilitas dan penghasilan yang besar yang diberikan oleh Sultan, Al-farabi tidak hidup mewah. Ia lebih memilih hidup sederhana dan meninggalkan semua kemewahan yang diberikan kepadanya. Al-Farabi dalam menjalani kehidupannya menyibukkan diri akan dunia pengetahuan, hingga ia menjaga jarak dengan penguasa-penguasa Abbasiyah pada masa itu. Pada abad pertengahan, Al-Farabi sangat terkenal, sehingga banyak orang Yahudi yang mempelajari tulisannya dan kemudian menggandakan ke dalam bahasa Ibrani. Al-Farabi hidup pada masa ketika situasi politik dan pemerintahan Abbasiyah dihadapkan pada berbagai konflik dan pemberontakan. Walaupun Al-Farabi tidak berhubungan erat dengan penguasa-penguasa Abbasiyah pada masa itu, tetapi dia sudah sangat terkenal karena keahlian yang dimilikinya. Keadaan politik yang tidak mendukung pada saat itu menjadi latar belakang bagi Al-Farabi untuk mengembangkan pemikirannya mengenai politik dan negara. Al-Farabi sangat tertarik pada bidang Filsafat dan menghindari terlibat dalam dunia politik, meskipun beliau telah menulis karya-karya politik yang sangat bersejarah. Pemikiran Filsafat Al-Farabi menjadi referensi utama dalam dunia ilmiah baik di Barat maupun Timur (Gunawan, 2014).  Karya-Karya Al-Farabi Al-Farabi ialah seorang cendekiawan Islam yang mempunyai kepakaran dalam berbagai bidang ilmu, seperti Linguistik(ilmu bahasa), Matematika, Kimia, Astronomi, militer, musik, Sains, Agama, Fiqh, dan mantiq.
  • 3. Karena itulah, banyak karya yang telah ditinggalkan oleh Al-Farabi. Karya-karya Al-Farabi tidak terlalu terkenal karena sebagian besar merupakan risalah atau tulisan pendek, sedangkan yg sedikit itu berupa buku. Banyak karangan Al Farabi yang telah lenyap, dan hanya tersisa beberapa yang masih ada di antaranya: Al-Jam’u baina ra’yay Al-Hakimain Aflatun dan Aristhur, Tahqiq Ghardh Aristhu fi Kitab ma Ba’da Ath-Thabi’ah, Syarah Risalah Zainun Al-Kabir Al-Yunani, At-Ta’liqat,Risalah fima Yajibu Ma’rifat Qabla ta’ allum Al-Falsafah, , Kitab Tahsil As-Sa’dah, Risalah fi Itsbat Al-Mufaraqah, tentang pengakuan perbedaan, Uyun Al-Masa’il, Ara’ Ah; Al-Madinah Al-Fadhilah, Ihsa Al Ulum wa At-Ta’rif bi Aghradita, Maqalat fi Ma ’ani Al-Aql, Fushul Al-Hukm, Risalat Al-Aql, As-Siyasah Al-Madaniyah, Al Masa’il Al-Falsafiyyah wa Al-Ajwibah Anha.(Supriyadi, 2019). Dari berbagai karya yang telah ditulis oleh Al-Farabi, menunjukkan bahwa dia adalah seorang filsuf Islam, ilmuwan, dan cendekiawan yang memiliki pengetahuan yang sangat luas dan mendalam.  Pemikiran Pendidikan Al-Farabi 1. Tujuan Pendidikan Menurut Al-Farabi, pendidikan ialah alat untuk memperoleh rangkaian nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan dalam waktu dan konteks budaya yang spesifik. Maksud utama pendidikan ialah membimbing individu menuju kesempurnaan. Al-Farabi berpendapat bahwa kesempurnaan manusia diukur dari pemahamannya secara teoritis tentang kebajikan yang kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.Artinya, seseorang dianggap sempurna jika ia menerapkan ilmu yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan bertujuan untuk menyatukan kecerdasan pengetahuan intelektual dengan perilaku yang positif (Setiyawan, 2016). 2. Kurikulum Pendidikan Dalam pandangan Al Farabi, Pendidikan Islam seharusnya fokus pada pengembangan akhlak dan akal. Al-Farabi menekankan pentingnya moralitas dalam tindakan dan pemikiran, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan memelihara sopan santun serta martabat manusia. Penggunaan akal dalam memperoleh pengetahuan harus disertai dengan pembinaan moralitas atau karakter yang baik.(Nurmuhyi, 2016). Landasan utama dalam kurikulum Pendidikan Islam didasarkan kepada pembentukan akhlak yang mulia. Kurikulum pendidikan tidak hanya terpaku kepada ilmu-ilmu agama Islam, namun juga memasukkan mata pelajaran yang bersifat umum seperti matematika, ilmu-ilmu alam dan sebagainya. Dengan demikian pendidikan Islam mampu mencetak masyarakat muslim yang berilmu serta berakhlak mulia. 3. Pendidik dan Peserta didik
  • 4. Dalam proses pengajaran, penting untuk memperhatikan potensi individu setiap peserta didik. Dengan memperhatikan perbedaan potensi yang dimiliki oleh setiap peserta, pendidik harus memberikan perlakuan yang berbeda. Meskipun begitu, ada persamaan mendasar dalam proses pembelajaran dan pendidikan, yaitu membentuk karakter yang baik sebagai langkah pertama dalam edukasi. Perbedaan dalam potensi, sifat bawaan, atau tingkat kecerdasan peserta harus dipertimbangkan dalam penyampaian materi pembelajaran. Sangat penting bagi pendidik untuk memahami perbedaan potensi dan tingkat kecerdasan dalam memberikan pengajaran kepada peserta didik . Pemahaman ini akan berdampak pada penggunaan strategi dan metode pembelajaran yang efektif bagi peserta didik.  Pendidikan Era Global/Modern Zaman global telah menimbulkan transformasi penting pada banyak bidang kehidupan, termasuk dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, teknologi, dan pendidikan. Kemajuan signifikan dalam teknologi informasi dan komunikasi telah mempercepat proses globalisasi. Di era globalisasi, pendidikan juga mengalami perubahan penting(Azra, 2014)baik dalam hal kelembagaan maupun kurikulum, sehingga pendidikan dapat menghasilkan peserta didik yang kompeten dan relevan dengan tuntutan zaman. Seiring dengan perkembangan gagasan-gagasan modern, terutama yang mendasarkan diri pada pengaruh kemajuan teknologi modern, maka lembaga-lembaga pendidikan tidak dapat menghindari tantangan-tantangan yang mungkin bertentangan dengan prinsip-prinsip agama. Oleh karena itu, lembaga pendidikan harus berhati-hati dalam menerima gagasan-gagasan modern. Apakah gagasan inovatif tersebut sejalan dengan nilai-nilai dasar agama, sehingga dapat diterima dan dikembangkan. Dalam era kemajuan ilmu dan teknologi yang menjadi ciri dari perkembangan peradaban, tentunya selain memberikan manfaat dalam kehidupan manusia, juga memiliki aspek negatif yang perlu dikendalikan. Perkembangan ilmu dan teknologi mempermudah aktivitas manusia, namun juga bisa mengalihkan individu dari kehidupan beragama. Dengan kata lain, kemajuan teknologi memudahkan penyebaran informasi yang dapat mempengaruhi nilai dan prinsip ajaran agama yang dianut seseorang. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mengendalikan dampak negatif dari kemajuan ilmu dan teknologi pada kehidupan manusia dan keberlangsungan agama. Kemajuan peradaban suatu bangsa tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan, termasuk di bidang ekonomi, politik, sains, teknologi, dan lain-lain. Pendidikan Islam memainkan peran penting dalam menahan pengaruh negatif yang muncul akibat globalisasi. Pendidikan Islam harus menjadi filter terhadap budaya asing yang tidak selaras dengan ajaran Islam dan dampak buruk dari globalisasi. Selain itu, pendidikan Islam juga harus memberikan perhatian pada ilmu pengetahuan umum dan teknologi. Masyarakat Islam harus memiliki pengetahuan yang luas di berbagai bidang ilmu
  • 5. pengetahuan, karena kemajuan suatu bangsa ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Relevansi pemikiran Pendidikan Al-Farabi di Era Modern Adapun Relevansi pemikiran pendidikan Al-Farabi di era modern dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, menurut pemikiran Al-Farabi, pendidikan adalah cara bagi individu untuk memperoleh nilai-nilai, pengetahuan, serta keterampilan. Hal ini sejalan dengan pengertian pendidikan di era modern, yaitu bahwa pendidikan bukan hanya untuk mentransformasi ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk mengembangkan potensi yg ada serta membentuk karakter yang baik pada individu. Kedua, zaman modern mengalami perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi yang sangat Cepat. Itulah yang mempercepat Aliran globalisasi. Penyebaran informasi dari Manapun di dunia menjadi sangat mudah Menyebar dan mudah diakses. Kebudayaan asing juga sangat Mudah masuk di zaman modern ini. Arus Globalisasi tidak hanya membawa dampak positif, Tetapi juga membawa dampak negatif yang perlu diperhatikan. Ketiga, kemajuan bangsa dapat dilihat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di era globalisasi yang penuh kompetisi, sebuah negara yang ingin maju harus mengikuti perkembangan global dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan Islam sangat penting bagi masyarakat Muslim untuk meningkatkan kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Memahami pentingnya ilmu pengetahuan sangatlah penting agar tidak terjadi pemisahan antara ilmu pengetahuan dan agama yang dapat menyebabkan kemunduran bagi umat Islam. Hal ini sejalan dengan pengklasifikasian ilmu oleh Al-Farabi, dimana ilmu tidak hanya terbatas pada teks keagamaan, tetapi juga mencakup ilmu yang dapat membantu kemajuan peradaban suatu bangsa atau masyarakat. C. PENUTUP Kesimpulan Al-Farabi adalah seorang cendekiawan Muslim yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu, terutama filsafat dan logika. Fokus pemikiran pendidikan Al-Farabi adalah pada pengembangan moralitas atau akhlak. Menurutnya, tujuan pendidikan adalah untuk mencapai kesempurnaan individu. Kesempurnaan ini diukur dari pengetahuan yang dimiliki seseorang dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dengan dasar moralitas atau akhlak. Al-Farabi menawarkan kurikulum pendidikan yang meliputi ilmu-ilmu umum, yang tidak terbatas pada ilmu-ilmu agama, karena menurut nya Klasifikasi ilmu yang Al-Farabi berikan, dapat diterapkan dalam kurikulum pendidikan Islam. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bagi umat
  • 6. Muslim untuk menguasai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dasar dari semua ilmu yang dipelajari atau dikuasai adalah akhlak atau moralitas. Pemikiran tentang pendidikan Al-Farabi terkait pembentukan akhlak atau budi pekerti yang menjadi dasar pendidikan Islam sangat sesuai diterapkan pada zaman modern, guna melindungi atau menjadi penyaring dampak-dampak negatif dari arus globalisasi. Keterkaitan antara pemikiran pendidikan Al-Farabi dengan pendidikan modern terletak pada konsep pendidikan yang dijelaskan oleh Al-Farabi yang sesuai dengan definisi pendidikan modern. Pendidikan tidak hanya memindahkan pengetahuan, tetapi juga membentuk individu yang memiliki spiritualitas yang kuat, etika yang baik, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam masyarakat tertentu. Daftar pustaka Azra, A. (2014). Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III. Kencana. Waris, W. (2004). Pemikiran Pendidikan Al Farabi. Cendekia. 2(2), 13–20. Gunawan, H. (2014). Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh. Remaja Rosdakarya. Nurmuhyi, M. A. (2016). Pendidikan Akal Budi Perspektif Al-Farabi (Telaah Filosofis Atas Pemikiran Pendidikan Al-Farabi). Tarbawy : Indonesian Journal of Islamic Education, 3(2), 185–192. https://doi.org/10.17509/t.v3i2.4522 Siregar, M. (2010, June 15). Tantangan Pendidikan Islam Menghadapi Era Globalisasi Oleh: Prof. Dr. H. Maragustam Siregar, MA. https://maragustamsiregar.wordpress.com/2010/06/15/tantangan- pendidikan-isalammenghadapi-era-globalisasi-oleh-prof-dr-hmaragustam-siregar-ma/ Ruswantoro, A. (2015). Filsafat Islam Trajectori, Pemikiran dan Intepretasi. FA Press. Setiyawan, A. (2016). Konsep Pendidikan Menurut Al- Ghazali dan Al-Farabi (Studi Komparasi Pemikiran). Tarbawiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 13(01), 51–71. Supriyadi, D. (2019). Pengantar Filsafat Islam. Pustaka Setia.