Dokumen tersebut membahas tentang kebudayaan dalam Islam. Secara umum, kebudayaan Islam didefinisikan sebagai hasil karya manusia yang didasarkan pada nilai-nilai Tauhid dan syariat Islam. Dokumen tersebut juga membahas periode-periode sejarah intelektual Islam dan bagaimana nilai-nilai Islam mempengaruhi kebudayaan di Indonesia melalui proses akulturasi.
Dokumen tersebut membahas tiga periode perkembangan pemikiran Islam yaitu periode klasik, pertengahan, dan modern. Pada periode klasik, pemikiran Islam berkembang pesat di bawah dinasti Abbasiyah melalui kontak dengan Yunani klasik. Pada periode pertengahan, kemajuan pemikiran menurun akibat jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Mongol. Pada periode modern, pemikiran Islam mulai dipengaruhi Barat setelah kekuatan
Masuk dan berkembangnya kebudayaan Islam di Indonesia.SMKMaarifSalam.Karyanti...AndikaRoyRahmawan
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori masuknya Islam ke Indonesia dan proses penyebarannya, yang meliputi teori India, Persia, Arab, dan China. Juga dibahas mengenai pengaruh Islam terhadap aspek politik, sosial, pendidikan, agama, dan kebudayaan di Indonesia.
Tugas Sejarah Bab 4 Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islan di Indonesia.pptxGeraldLola
Sejarah mencatat bahwa Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Perdagangan maritim menjadi jalur utama penyebaran agama ini. Pedagang-pedagang muslim dari berbagai wilayah, seperti Gujarat, India, dan Timur Tengah, datang ke pelabuhan-pelabuhan Indonesia membawa bersamaan ajaran Islam
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan peradaban Islam pada masa dinasti Abbasiyah, dimana terjadi kemajuan pesat dalam bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, dan budaya.
2. Pada masa Abbasiyah, terdapat gerakan penerjemahan karya-karya ilmiah ke bahasa Arab serta pendirian perpustakaan-perpustakaan besar yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan.
3. Kemajuan peradaban Islam p
Dokumen tersebut membahas tiga periode perkembangan pemikiran Islam yaitu periode klasik, pertengahan, dan modern. Pada periode klasik, pemikiran Islam berkembang pesat di bawah dinasti Abbasiyah melalui kontak dengan Yunani klasik. Pada periode pertengahan, kemajuan pemikiran menurun akibat jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Mongol. Pada periode modern, pemikiran Islam mulai dipengaruhi Barat setelah kekuatan
Masuk dan berkembangnya kebudayaan Islam di Indonesia.SMKMaarifSalam.Karyanti...AndikaRoyRahmawan
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori masuknya Islam ke Indonesia dan proses penyebarannya, yang meliputi teori India, Persia, Arab, dan China. Juga dibahas mengenai pengaruh Islam terhadap aspek politik, sosial, pendidikan, agama, dan kebudayaan di Indonesia.
Tugas Sejarah Bab 4 Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islan di Indonesia.pptxGeraldLola
Sejarah mencatat bahwa Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi. Perdagangan maritim menjadi jalur utama penyebaran agama ini. Pedagang-pedagang muslim dari berbagai wilayah, seperti Gujarat, India, dan Timur Tengah, datang ke pelabuhan-pelabuhan Indonesia membawa bersamaan ajaran Islam
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan peradaban Islam pada masa dinasti Abbasiyah, dimana terjadi kemajuan pesat dalam bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, dan budaya.
2. Pada masa Abbasiyah, terdapat gerakan penerjemahan karya-karya ilmiah ke bahasa Arab serta pendirian perpustakaan-perpustakaan besar yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan.
3. Kemajuan peradaban Islam p
Tiga teori utama masuknya Islam ke Indonesia yaitu dari India, Arab, dan Persia. Islam masuk melalui saluran perdagangan, perkawinan, dan tasawuf. Proses Islamisasi dilakukan secara damai untuk menyebarkan agama ke penduduk setempat.
Dokumen ini membahas sejarah masuknya Islam di Indonesia melalui empat paragraf. Islam diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-8 melalui pedagang-pedagang dari India, Persia, dan Arab. Terdapat tiga teori utama mengenai masuknya Islam yaitu teori Gujarat, Persia, dan Mekkah. Proses penyebaran agama Islam di Indonesia dipengaruhi oleh perdagangan, perkawinan, pendidikan, dan kesenian.
Perkembangan filsafat Islam dimulai sejak abad ke-3 Masehi ketika budaya Yunani diperkenalkan di kota Iskandariyah, Mesir. Perkembangannya terus berlanjut di kota-kota seperti Harran dan Baghdad dengan diterjemahkannya banyak karya filsafat Yunani ke bahasa Arab. Tokoh-tokoh seperti Al Farabi dan Al Ghazali membawa filsafat Islam mencapai puncak perkembangannya pada abad pertengahan
Komparasi Filsuf muslim klasik dan filsuf muslim modern.pdfIrfan Pathurahman
Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan, bahkan tuntutan akan pentingnya pendidikan semakin besar mengingat arus perkembangan dunia yang semakin cepat. Pendidikan merupakan keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku yang bernilai positif. Pendidikan merupakan sarana yang efektif untuk membangun manusia seutuhnya. Sedangkan filsafat pendidikan islam adalah konsep berpikir tentang kependidikan yang bersumber atau berlandaskan pada ajaran islam tentang kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh agama islam. Terdapat 2 jenis pendidikan islam yaitu yang klasik dan modern. Hal ini bisa terjadi karena adanya perkembangan dari pendidikan islam itu sendiri. Baik dari pendidikan islam klasik maupun modern memiliki banyak filsuf dengan pemikirannya masing-masing. Perbedaan yang mendasar adalah jika kaum klasik cenderung melihat pendidikan sebagai proses mengembangkan kepribadian atau mengaktualisasikan potensi dan fakultas manusia, maka kaum kontemporer cenderung melihat pendidikan sebagai proses mengembangkan umat Islam yang bisa eksis dalam masalah ummat maupun masalah kemanusiaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Menguraikan periode kejayaan Islam dari abad 7-13 Masehi hingga masa modern
2. Periode klasik dan pertengahan merupakan masa kejayaan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam
3. Pembaruan pada abad 19 M membawa pengaruh besar bagi perkembangan Islam di bidang akidah, pendidikan, dan budaya
Media gambar (Mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran PAI)AHMAD ASMUI
Ahmad Asmui adalah putra dari bapak Suradi dan ibu Siti Zulaikho, kelahiran Magelang 05 Oktober 1996. Ia telah menyelesaikan pendidikanya di MI Nurul Huda Candisari pada tahun 2008, MTS Ma’arif NU Windusari pada tahun 2011 dan MAN 1 Kota Magelang pada tahun 2014.
Saat ini Ia melanjutkan pendidikanya di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam. Ia juga menjadi salah satu anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) JQH Al-Mizan pada devisi Tilawah dan Organisasi Exstra kampus yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia rayon wisma tradisi fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.Disamping mendalami intelektual kampus, ia juga terjun dalam intelektual pondok pesantren di pondok pesantren Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta sebagai wadah kerohanianya dan meningkatkan kognitif keislamanya.
Ia mempunyai motto hidup yang selalu di ingat pada setiap langkahnya yakni “Khoirun Naas Anfa’uhum Linnaas” Sebaik-baik manusia adalah Ia yang selalu bermafaat bagi manusia. Karena perlu diketahui manusia tidak akan bisa hidup hanya sebatang kara tanpa bantuan orang lain.
Perkembangan Ilmu dan 3 Tokoh Pelopor Pembaharuan Pada Periode ModernNindia Ayu P
A. Perkembangan akidah, ilmu pengetahuan, dan sastra merupakan fokus utama dokumen ini. Muhammad bin Abdul Wahab, Muhammad Iqbal, dan Muhammad Abduh dipaparkan sebagai tiga tokoh kunci periode modern.
B. Muhammad bin Abdul Wahab dikenal sebagai pendiri aliran Wahabiyah yang memperjuangkan pemurnian ajaran tauhid. Muhammad Iqbal dikenal sebagai sastrawan dan pemikir besar asal Pakistan. Muhammad Abduh dikenal sebag
Teks tersebut membahas pengaruh agama dan kebudayaan Islam di Indonesia, termasuk proses masuknya Islam, teori-teori masuknya Islam, saluran penyebarannya, dan pengaruhnya terhadap politik, sosial budaya, seni, dan kerajaan-kerajaan awal bercorak Islam di Indonesia seperti Samudra Pasai.
Tiga teori utama masuknya Islam ke Indonesia yaitu dari India, Arab, dan Persia. Islam masuk melalui saluran perdagangan, perkawinan, dan tasawuf. Proses Islamisasi dilakukan secara damai untuk menyebarkan agama ke penduduk setempat.
Dokumen ini membahas sejarah masuknya Islam di Indonesia melalui empat paragraf. Islam diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-8 melalui pedagang-pedagang dari India, Persia, dan Arab. Terdapat tiga teori utama mengenai masuknya Islam yaitu teori Gujarat, Persia, dan Mekkah. Proses penyebaran agama Islam di Indonesia dipengaruhi oleh perdagangan, perkawinan, pendidikan, dan kesenian.
Perkembangan filsafat Islam dimulai sejak abad ke-3 Masehi ketika budaya Yunani diperkenalkan di kota Iskandariyah, Mesir. Perkembangannya terus berlanjut di kota-kota seperti Harran dan Baghdad dengan diterjemahkannya banyak karya filsafat Yunani ke bahasa Arab. Tokoh-tokoh seperti Al Farabi dan Al Ghazali membawa filsafat Islam mencapai puncak perkembangannya pada abad pertengahan
Komparasi Filsuf muslim klasik dan filsuf muslim modern.pdfIrfan Pathurahman
Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan, bahkan tuntutan akan pentingnya pendidikan semakin besar mengingat arus perkembangan dunia yang semakin cepat. Pendidikan merupakan keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku yang bernilai positif. Pendidikan merupakan sarana yang efektif untuk membangun manusia seutuhnya. Sedangkan filsafat pendidikan islam adalah konsep berpikir tentang kependidikan yang bersumber atau berlandaskan pada ajaran islam tentang kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh agama islam. Terdapat 2 jenis pendidikan islam yaitu yang klasik dan modern. Hal ini bisa terjadi karena adanya perkembangan dari pendidikan islam itu sendiri. Baik dari pendidikan islam klasik maupun modern memiliki banyak filsuf dengan pemikirannya masing-masing. Perbedaan yang mendasar adalah jika kaum klasik cenderung melihat pendidikan sebagai proses mengembangkan kepribadian atau mengaktualisasikan potensi dan fakultas manusia, maka kaum kontemporer cenderung melihat pendidikan sebagai proses mengembangkan umat Islam yang bisa eksis dalam masalah ummat maupun masalah kemanusiaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Menguraikan periode kejayaan Islam dari abad 7-13 Masehi hingga masa modern
2. Periode klasik dan pertengahan merupakan masa kejayaan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam
3. Pembaruan pada abad 19 M membawa pengaruh besar bagi perkembangan Islam di bidang akidah, pendidikan, dan budaya
Media gambar (Mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran PAI)AHMAD ASMUI
Ahmad Asmui adalah putra dari bapak Suradi dan ibu Siti Zulaikho, kelahiran Magelang 05 Oktober 1996. Ia telah menyelesaikan pendidikanya di MI Nurul Huda Candisari pada tahun 2008, MTS Ma’arif NU Windusari pada tahun 2011 dan MAN 1 Kota Magelang pada tahun 2014.
Saat ini Ia melanjutkan pendidikanya di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam. Ia juga menjadi salah satu anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) JQH Al-Mizan pada devisi Tilawah dan Organisasi Exstra kampus yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia rayon wisma tradisi fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.Disamping mendalami intelektual kampus, ia juga terjun dalam intelektual pondok pesantren di pondok pesantren Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta sebagai wadah kerohanianya dan meningkatkan kognitif keislamanya.
Ia mempunyai motto hidup yang selalu di ingat pada setiap langkahnya yakni “Khoirun Naas Anfa’uhum Linnaas” Sebaik-baik manusia adalah Ia yang selalu bermafaat bagi manusia. Karena perlu diketahui manusia tidak akan bisa hidup hanya sebatang kara tanpa bantuan orang lain.
Perkembangan Ilmu dan 3 Tokoh Pelopor Pembaharuan Pada Periode ModernNindia Ayu P
A. Perkembangan akidah, ilmu pengetahuan, dan sastra merupakan fokus utama dokumen ini. Muhammad bin Abdul Wahab, Muhammad Iqbal, dan Muhammad Abduh dipaparkan sebagai tiga tokoh kunci periode modern.
B. Muhammad bin Abdul Wahab dikenal sebagai pendiri aliran Wahabiyah yang memperjuangkan pemurnian ajaran tauhid. Muhammad Iqbal dikenal sebagai sastrawan dan pemikir besar asal Pakistan. Muhammad Abduh dikenal sebag
Teks tersebut membahas pengaruh agama dan kebudayaan Islam di Indonesia, termasuk proses masuknya Islam, teori-teori masuknya Islam, saluran penyebarannya, dan pengaruhnya terhadap politik, sosial budaya, seni, dan kerajaan-kerajaan awal bercorak Islam di Indonesia seperti Samudra Pasai.
2. I. Pendahuluan
Islam sebagai agama yang memiliki materi
ajaran yang integral dan komperhensif,
disamping mengandung ajaran utama
yakni sebagai Syari’ah, Islam juga
memotivasi umatnya untuk
mengembangkan kebudayaan Islam, yakni
kebudayaan yang mencerminkan nilai-nilai
Islam.
3. II. Difinisi Kebudayaan
Secara umum difinisi kebudayaan dapat dilihat
melalui beberapa pendekatan, antara lain :
1. Pendekatan Deskriftif, menyatakan
kebudayaan merupakan keseluruhan yang
amat kompleks meliputi ilmu pengetahuan,
kepercayaan, seni, hukum, moral, dan
berbagai kemampuan serta kebiasaan yang
di terima manusia sebagai anggota
masyarakat.
4. 2. Pendekatan Historis, kebudayaan
merupakan sejumlah totalitas dari
organisasi dan warisan sosial yang
diterima sebagai sesuatu yang bermakna
yang dipengerahui oleh watak dan sejarah
hidup suatu bangsa.
3. Pendekatan Normatif, kebudayaan
merupakan pandangan hidup dari
sekumpulan ide-ide dan kebiasaan yang
mereka pelajari, mereka miliki kemudian
diwariskan dari satu generasi kegenerasi
lain.
5. 4. Pendekatan Psikologi, kebudayaan
merupakan semua kelangsungan dari proses
belajar suatu masyarakat.
5. Pendekatan Struktural, kebudayaan
merupakan pekerjaan dan kesatuan aktivitas
sadar manusia yang berfungsi membentuk
pola umum dan melangsungkan penemuan-
penemuan, baik yang material maupun yang
non material.
6. Pendekatan Genetik, kebudayaan merupakan
produk, alat-alat, benda-benda ataupun ide
dan simbol.
6. Dari Difinisi Kebudayaan Di Atas,
Maka Dapat Dipahami:
Kebudayaan merupakan sesuatu persoalan
yang sangat luas cakupannya, namun
esensi dari semua itu adalah bahwa
kebudayaan pada dasarnya melekat pada
diri manusia. Oleh karena itu, wajar
manakala difinisi yang mashur di kalangan
kita adalah hasil cipta, rasa, karsa dan
karya manusia yang dilakukan dengan
sadar.
7. Kebudayaan Islam
Dari sini, dapat kita difinisikan bahwa
kebudayaan Islam adalah hasil olah akal, budi,
cipta rasa, karsa, dan karya manusia yang
berlandaskan pada nilai-nilai Tauhid dan Syari’ah
Islam. Dengan kata lain, dapat kita pahami
bawa segala sesuatu yang merupakan produk
budaya manusia dapat kita klasifikasikan
kedalam Kebudayaan Islam, manakala produk
budaya tersebut tidak bertentangan dengan
nilai-nilai Tauhid dan Syari’ah
8. III. Prinsip-Prinsip Kebudayaan
Islam
Salah satuu prinsip pokok kebudayaan Islam adalah
bahwa produk budaya tersebut tidak bertentangan
dengan nilai-nilai Tauhid dan Syari’ah Islam. Hal ini
senada dengan kaidah fiqih yang menyatakan “al-
Adatu Muhakkamah” yang artinya segala sesuatu
yang berkembang dalam masyarakat dan tidak
bertentangan dengan nilai-nilai Tauhid dan Syari’ah
Islam, maka dapat dikategorikan sebagai sesuatu
yang Islami. Dengan kata lain, jika kita berbicara
kebudayaan, maka segala sesuatu yang
berkembang dalam masyarakat manakala tidak
bertentangan dengan ajaran Islam, maka dapat kita
klasifikasikan sebagai kebudayaan Islam.
9. IV. Sejarah Intelektual Islam
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, periodisasi
sejararah kebudayaan Islam dapat di
kelompokkan menjadi 3 fase/periode, yakni :
1. Periode Klasik, yaitu periode yang
dimulai dari tahun 650-1250 M.
2. Periode Pertengahan, yaitu periode
antara tahun 1250-1800 M.
3. Periode Modern, yaitu antara tahun 1800-
sekarang
10. Periode klasik 650-1250 M
Pada periode ini, lahir beberapa ulama dan
filosof besar dalam Islam. Dalam pada itu,
para imam Mazhab yang terkenal dengan
al-imamu madzahibul arbain yang terdiri
atas, Imam Syafi’I, Imam Hanafi, Imam
Maliki dan Imam Hambali, merupakan
tokoh yang hidup dan mengembangkan
dialektika pemikiran keagamaannya pada
periode ini.
11. Dalam Bidang Filsafat, pada periode ini
tercatat nama-nama besar seperti Al-Kindi
(801 M), al-Razi (865 M), al-Farabi (870M),
Ibn Miskawaih (930 M), Ibn Sina (1037 M),
Ibn Bajjah (1138 M), Ibn Rusdy (1126 M)
dan yang lainnya.
Pada periode ini, Islam sedang dalam masa
puncak kejayaannya, baik dalam bidang ilmu
filsafat maupun ilmu keagamaan.
Kejayaan tersebut, termanifestasikan dalam
kejayaan Islam lewat Dinasti Umaiyah I yang
berpusat di Damaskus, Dinasti Umaiyah II
yang berpusat di Andalusia (Spanyol) dan
Dinasti Abasiyah yang berpusat di Baqdad.
12. Periode Pertengahan
(1250-1800 M)
Pada periode ini Islam bisa dikatakan
sedang mengalami masa kemunduran. Hal
ini di tandai dengan munculnya
kecenderungan untuk mempertentangkan
antara :
- Akal dengan wahyu
- Iman dengan Ilmu
- Dunia dan akhirat
13. Dalam diskursus pemikiran kontemporer,
kemunduran Islam pada periode ini yang masih
terasa hingga sekarang adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari proses sejarah yang
ditandai dengan meluasnya pemikiran al-Gazali
yang cenderung memisahkan filsafat dengan
agama.
Lewat pemikiran al-Gazali pula, Himmah untuk
melakukan eksplorasi ilmu agama dan filsafat
mulai meredup, yang dalam hal ini ditandai oleh
pandangan al-Gazali yang menyatakan pintu
Ijtihad telah tertutup.
Beberapa karya al-Gazali yang berkenaan
dengan hal ini seperti yang terungkap dalam
“Tahafutul falasifah “ (kerancuan filsafat)
14. Periode Modern
(1800- sekarang)
Merupakan periode yang ditandai dengan
munculnya gerakan-gerakan pembaharuan
dalam pemikiran Islam.
Beberapa tokoh yang terkenal dalam gerakan
pembaharuan Islam seperti Muhammad Abduh,
Rasyid Ridla, Fazlur Rahman, Jamaluddin al-
afghani.
Periode ini sekaligus menandai berkembangnya
resistensi terhadap pemikiran al-Gazali yang
menyatakan pinti Ijtihad dalam Islam telah
tertutup.
15. V. Masjid Sebagai Pusat Kebudayaan Islam
Dalam sejarah Islam, Masjid selain sebagai sarana
untuk melakukan ibadah, masjid juga merupakan
Awal mula berkembangnya Islam dan segala pernak
pernik didalamnya, seperti pemikiran, ekonomi,
politik dan kebudanyaan.
Salah satu fakta yang tidak bisa di pungkiri adalah
bahwa salah satu strategi Rasulullah dalam
membangaun masyarakat madani adalah di awali
dengan mendirikan masjid terlebih dahulu sebagai
sentra pengembangan Islam.
Dari hal ini, dapat kita pahami bahwa masjid pada
dasarnya memiliki peran ganda yakni selain sebagai
pusat untuk melaksanakan aktifitas ritual, masjid
juga di gunakan sebagai centra hubungan sosial,
seperti pendidikan dan yang lainnya.
16. VI. Islam Di Indonesia
Beberapa pandangan para ahli terkait masuknya Islam ke
Indonesia dapat di jelaskan dalam beberapa teori :
a. Teori Gujarat
Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke
Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari
Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah:
1. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa
Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia.
2. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama
melalui jalur Indonesia – Cambay – Timur Tengah –
Eropa.
3. Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik
Al Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat.
Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF
Stutterheim dan Bernard
17. b. Teori Makkah
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan
terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat
bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya
berasal dari Arab (Mesir). Dasar teori ini adalah:
a. Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah
terdapat perkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa
pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad
ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
b. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana
pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan
Mekkah. Sedangkan Gujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi.
c. Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar
tersebut berasal dari Mesir.
Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W.
Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13
sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia
terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang berperan besar
terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.
18. c. Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan
pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan
budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti:
a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan
Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang
Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan
upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan
pembuatan bubur Syuro.
b. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari
Iran yaitu Al – Hallaj.
c. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk
tanda tanda bunyi Harakat.
d. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.
e. Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren adalah
nama salah satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A.
Hussein Jayadiningrat.
19. VII. Nilai Islam dalam Kebudayaan
Indonesia
Transmisi Islam ke Indonesia bukan hanya pada
sisi ajaran dogmatis keagamaan saja,
melainkan juga di barengi oleh proses akulturasi
budaya antara para pembawa ajaran Islam
dengan budaya lokal setempat.
Dalam pada itu, kalangan muslim Indonesia
seringkali juga mengalami kerancuan dalam
memahami mana yang ajaran Islam dan mana
yang merupakan hasil akulturasi budaya
setempat. Beberapa pola demikian dapat kita
cermati dalam tradisi memakai pakaian ala arab
seperti gamis dan sorban.
20. Beberapa bukti masuknya nilai-nilai Islam dalam
produk budaya setempat atau proses akulturasi,
dapat di lihat dalam pola dakwah yang di
kembangkan oleh para wali di tanah jawa,
seperti Sunan Kali Jaga yang menggunakan
instrumen pewayangan sebagai media dakwah.
Di samping itu, berkembangnya produk budaya
lokal yang telah mengalami akulturasi dengan
nilai-nilai Islam dapat dilihat juga dalam
perkembangan perkampungan Arab di Indonesia
yang di barengi dengan perkembangan
keseniannya, seperti tari Japens yang
merupakan ciri khas dari masyarakat Arab
Indonesia.