SlideShare a Scribd company logo
1 of 124
Analisis Isu Kontemporer
Diklat Latsar CPNS Kota Lubuk Linggau
Golongan III Angkatan LXV Tahun 2019
DIKLAT BKPSDM KOTA LUBUK LINGGAU
LOGO
h.hoyin@yahoo.co.id
Materi
Analisa Isu Kontemporer
Oleh
M.HoyinR
WidyaiswaraAhli MadyaBPSDMDProvisnsi Sumsel
HASIL BELAJAR
INDIKATOR HASIL BELAJAR
perubahan itu mutlak dan kita akan jauh tertinggal jika
tidak segera menyadari dan berperan serta dalam
perubahan tersebut”
Faktor Perubahan yang mempengaruhi KinerjaPNS
Secara signifikan telah mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan
profesinya sebagai ASN dengan berlandaskan pada:
a. Nilai dasar;
b. Kode etik dan kode perilaku;
c. Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan
publik;
d. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; dan
e. Profesionalitas jabatan.
UU nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
Implementasi terhadap prinsip-prinsip tersebut
diwujudkan dengan meningkatan kepedulian dan
partisipasi untuk meningkatkan kapasitas organisasi
dengan memberikan penguatan untuk menemu-kenali
perubahan lingkungan strategis secara komprehensif
pada diri setiap PNS.
LOGO
h.hoyin@yahoo.co.id
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
peraturan perundang- undangan,
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas, serta
3. Memperat persatuan dan kesatuan Negara Republik
Indonesia.
Fungsi dan Tugasnya ASN
Kontradiksi, di satu pihak PNS harus
melayani masyarakat sebaik-baiknya,
dilain pihak PNS harus sesuai
perudang undangan
Kreatif
Inovatif
MODAL INSANI DALAM MENGHADAPI
PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS
Modal insani yang dimaksud, disini Istilah
modal atau capital dalam konsep modal
manusia (human capital concept). Konsep ini
pada intinya menganggap bahwa manusia
merupakan suatu bentuk modal yang tercermin
dalam bentuk pengetahuan, gagasan (ide),
kreativitas, keterampilan, dan produktivitas
kerja.
Penjelasan Gambar di atas
1. Modal Intelektual
Modal intelektual adalah perangkat yang
diperlukan untuk menemukan peluang dan
mengelola perubahan organisasi melalui
pengembangan SDM nya.
Penerapannya dalam dunia
birokrasi/pemerintahan adalah, hanya pegawai
yang memiliki pengetahuan yang luas dan terus
menambah pengetahuannya yang dapat
beradaptasi dengan kondisi perubahan
lingkungan strategis.
2. Modal Emosional
Goleman, et. al. (2013) menggunakan
istilah emotional intelligence untuk
menggambarkan kemampuan manusia
untuk mengenal dan mengelola emosi diri
sendiri, serta memahami emosi orang lain
agar dia dapat mengambil tindakan yang
sesuai dalam berinteraksi dengan orang
lain.
3, Modal Sosial
Modal sosial adalah jaringan kerjasama di antara warga masyarakat yang
memfasilitasi pencarian solusi dari permasalahan yang dihadapi mereka.
(rasa percaya, saling pengertian dan kesamaan nilai dan perilaku yang
mengikat anggota dalam sebuah jaringan kerja dan komunitas).
1. Kesadaran Sosial (Social Awareness) yaitu Kemampuan berempati
terhadap apa yang sedang dirasakan oleh orang lain, memberikan
pelayanan prima,mengembangkan kemampuan orang lain, memahami
keanekaragaman latar belakang sosial, agama dan budaya dan
memiliki kepekaan politik.
2. 2. Kemampuan sosial (Social Skill) yaitu, kemampuan mempengaruhi
orang lain, kemampuan berkomunikasi dengan baik, kemampuan
mengelola konflik dalam kelompok, kemampuan membangun tim kerja
yang solid, dan kemampuan mengajak orang lain berubah,
4. Modal ketabahan (adversity)
Konsep modal ketabahan berasal dari Paul
G. Stoltz (1997). Ketabahan adalah modal
untuk sukses dalam kehidupan, baik dalam
kehidupan pribadi maupun kehidupan
sebuah organisasi birokrasi. Berdasarkan
perumpamaan pada para pendaki gunung,
Stoltz membedakan tiga tipe manusia:
quitter, camper dan climber.
5. Modal etika/moral
Ada empat komponen modal moral/etika yakni:
1. Integritas (integrity), yakni kemauan untuk mengintegrasikan
nilai-nilai universal di dalam berperilaku yang tidak
bertentangan dengan kaidah perilaku etis yang universal.
2. Bertanggung-jawab (responsibility) yakni orang-orang yang
bertanggung-jawab atas tindakannya dan memahami
konsekuensi dari tindakannya sejalan dengan prinsip etik
yang universal.
3. Penyayang (compassionate) adalah tipe orang yang tidak
akan merugikan orang lain.
4. Pemaaf (forgiveness) adalah sifat yang pemaaf. Orang yang
memiliki kecerdasan moral yang tinggi bukanlah tipe orang
pendendam yang membalas perilaku yang tidak
menyenangkan dengan cara yang tidak menyenangkan pula.
6.Modal Kesehatan (kekuatan)
Fisik/Jasmani
Tolok ukur kesehatan adalah bebas dari
penyakit, dan tolok ukur kekuatan fisik
adalah; tenaga (power), daya tahan
(endurance), kekuatan (muscle strength),
kecepatan (speed), ketepatan
(accuracy), kelincahan (agility),
koordinasi (coordination), dan
keseimbangan (balance).
7. Modal Spiritual
Adalah modal yang berkaitan dengan
pembangunan yang berkelanjutan,
Malloch (2003) memandang bahwa modal
spiritual lahir dari pengertian bahwa
seluruh kekayaan alam ini dipercayakan
kepada seluruh manusia Setiap orang
dipanggil untuk memelihara dan
mengelola dengan baik segala sumber
daya alam tanpa memusnahkannya
ISU ISU STRATEGIS KONTEMPORER
Analisis Isu Kontemporer:
a. Konsepsi Isu strategis Kontemporer;
b. Modal insani dalam menghadapi perubahan lingkungan
strategis;
c. Isu-isu kontemporer
 KKN, TPPU
 Narkoba
 Terorisme dan Radikalisme,
 Hoax/proxy War,
 Kejahatan Internasional,
 Ilegal fishing,
 HAM berbagai bidang.
d. Analisis isu-isu kontemporer dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis
KORUPSI
Material benefit
(Mendapatkan keuntungan material yang
bukan haknya melalui kekuasaan)
Abuse of power
(Penyalahgunaan kekuasaan)
Betrayal of trust
(Pengkhianatan kepercayaan)
• Korup = busuk, palsu, suap (kamus besar bahasa
indonesia, 1991)
• Korup = suka menerima uang sogok, menyelewengkan
uang/barang milik perusahaan atau negara, menerima
uang dengan menggunakan jabatan untuk kepentingan
pribadi (kamus hukum, 2002)
• Korup = kebejatan, ketidakjujuran, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian (the lexicon webster
dictionary, 1978)
terminologi korupsi
Pengkhianatan terhadap
kepercayaan
(betrayal of trust)
• penghianatan merupakan bentuk korupsi paling
sederhana
• Semua orang yang berkhianat atau mengkhianati
kepercayaan atau amanat yang diterimanya
adalah koruptor.
• Amanat dapat berupa apapun, baik materi maupun
non materi (ex: pesan, aspirasi rakyat, tugas)
• Anggota DPR yang tidak menyampaikan aspirasi
rakyat/menggunakan aspirasi untuk kepentingan
pribadi merupakan bentuk korupsi
• Pejabat yg tdk berkerja dengan baik, tdk berpihak
pada publik adalah pengkhianat
Penyalahgunaan kekuasaan
(abuse of power)
• Abuse of power merupakan korupsi tingkat
menengah
• Merupakan Segala bentuk penyimpangan yang
dilakukan melalui struktur kekuasaan, baik pada
tingkat negara maupun lembaga-lembaga struktural
lainnya, termasuk lembaga pendidikan, lembaga
kemasyarakatan, lembaga kemanusiaan tanpa
mendapatkan keuntungan materi.
Penyalahgunaan kekuasan untuk mendapatkan
keuntungan material (material benefit)
• Penyimpangan kekuasaan untuk mendapatkan
keuntungan material baik bagi dirinya sendiri maupun
orang lain.
• Korupsi pada level ini merupakan tingkat paling
membahayakan karena melibatkan kekuasaan dan
keuntungan material.
• Ini merupakan bentuk korupsi yang paling banyak terjadi di
indonesia
30
KERUGIAN
KEUANGAN
NEGARA
SUAP
MENYUAP
PENGGELAPAN
DALAM
JABATAN
PEMERASAN
PERBUATAN
CURANG
COI DALAM
PENGADAAN
GRATIFIKASI
Tindak Pidana Korupsi
Pemerasan dalam Jabatan
Pasal 12 UU No. 31/99 jo. UU No. 20/2001
Pejabat
Pengusaha/
Masyarakat
Courtesy of Google.com
Penyuapan
Pasal 5,6, & 11 UU No. 31/99 jo. UU No. 20/2001
Pejabat
Pengusaha/
Masyarakat/
PN atau
Peg.Negeri
Courtesy of Google.com
Gratifikasi
Pasal 12B,12C & 13 UU No. 31/99 jo. UU No. 20/2001
Pengusaha/
Masyarakat/
PN atau
Peg.Negeri
Pejabat
Para Pelaku
Pejabat (DPR, Menteri, Gubernur, Bupati,
Walikota, Direksi, Ketua Lembaga, dll)
Penegak Hukum (Hakim, Jaksa, Polisi,
Pengacara, Pengawas, dll)
Pengusaha
Profesor, Doktor, dll
Laki-laki, Perempuan
Tua ,maupun Muda
Pemberantasan Korupsi
Preventif
• Perbaikan system
• Pengawasan
• Business approach
• Economy approach
Represif
• Peran serta masy
• Penyelidikan
• Penyidikan
• Penuntutan
• eksekusi
Edukatif
• Cultural approach
• Pendidikan formal
• Pendidikan pegawai
• Pendidikan
masyarakat
Contoh di Athena
Abad ke 5 sebelum masehi
Muncul kelompok benalu (sycophants), anak-
anak muda yang berlomba-lomba menggugat
para pejabat. Misalnya Pericles menuntut
Jendral Athena Kimon yang korup.
Kelompok benalu merajalela dan menimbulkan
ketakutan pejabat untuk korupsi. Korupsi pun
hangat diperbincangkan
Courtesy of Google.com
MAHASISWA SEBAGAI AGENT OF CHANGE
Filipina 1985
Iran 1979
Indonesia 1998
Hamburg
Semangat Mahasiswa
Courtesy of Google.com
NARKOBA
PELAJAR 24%
PEKERJA 59%
POPULASI UMUM 17%
Setiap lapisan masyarakat
berpotensi menjadi bagian dari
rantai nilai bisnis penyalahgunaan
narkoba.
LINGKUNGAN INDIVIDU PADA SETIAP LAPISAN
MASYARAKAT
prod
uksi
distrib
usi
kons
umsi
Masyarakat pedesaan &
petani menanam dan
memasok tanaman
bahan baku narkoba
Pengusaha di bidang farmasi
& kimia menyalahgunakan ijin
untuk memproduksi dan
mengedarkan narkoba
Masyarakat
Pesisir
& Perbatasan
melakukan
penyelundupan
Perusahaan dalam
bidang transportasi
& logistik. Melakukan
pengiriman ilegal
Dokter & Apoteker
menyalahgunakan
wewenang dalam
menulis resep
Masyarakat daerah
kumuh & miskin
mendapatkan manfaat
ekonomi dengan
melindungi pengedar
Masyarakat
Perkotaan
Pekerja Seni &
Dunia Hiburan
Remaja &
Mahasis
wa
Anak
Usia
Sekolah
Atlet/
Olahragawan
LINGKUNGAN SOSIAL
BUDAYA
Penanganan
kasus narkoba
high profile
(melibatkan artis
atau tokoh
masyarakat) tidak
mendapatkan
hukuman yang
dianggap berat
Duta anti narkoba
ditunjuk dari artis
mantan pecandu,
beberapa bahkan
tertangkap kedua
kalinya
dikarenakan
menggunakan
kembali
Pemberitaan
kejahatan narkoba
melalui media tidak
semenarik kasus
terorisme atau
korupsi, terutama
korupsi yang
melibatkan tokoh
politik dan pejabat.
Framing pemberitaan
yang tidak tepat
dapat menginspirasi
pengguna baru.
NEWS
Persepsi masyarakat dan media bahwa kejahatan
narkoba tidak dianggap sebagai kejahatan yang
menakutkan dan memalukan ...
KERUGIAN
Kerugian
negara Rp 84
T/tahun
30 orang
wafat/hari
R
p
Rp 31 TSELAMA TAHUN 2015
R
p
80
NARKOBAKORUPSITERORISME
Wafat/ha
ri/dunia
Sumber: BNN, ICW, IEP
Keterlibatan penegak hukum dan politisi menjadi perusak sistem pemberantasan
Narkoba
September 2012
4 Petugas Bea
Cukai Jadi
Tersangka Kasus
Dugaan Suap
Penyelundupan
Narkoba
Oktober 2017
Oknum Polisi
Terlibat Kasus
Narkoba 5 Kg
Sabu di Parepare
April 2015
20 Jaksa
Dipecat karena
Terlibat
Narkoba
Juli 2017
Diduga Terlibat
Jaringan
Narkoba, Oknum
Hakim
Pengadilan
Negeri Liwa
Ditangkap
Juni 2017
Terlibat
Peredaran
Narkotika, 2
Sipir Lapas
Ditangkap
Polisi
Juli 2016
Oknum TNI
Ditangkap
Bawa 10 Kilo
Sabu di
Sumatera
Utara
November
2017
Jadi Bandar
Narkoba, Wakil
Ketua DPRD
Bali Ditangkap
Bea
Cukai
Polisi Jaksa Hakim Sipir LP Tentara Politisi
KETERLIBATAN
APARATUR
LINGKUNGAN SISTEM POLITIK & SISTEM HUKUM
Kab/Kot
a
530
Keberadaan satuan kerja BNN
baru mencakup 30.8% dari
seluruh wilayah kabupaten/kota
di Indonesia.
BNN
K
172
Belum melembaganya narkoba sebagai isu darurat nasional.
Sehingga perilaku kebijakan pemerintah belum menunjukkan
kejahatan narkotika sebagai prioritas utama
Koordinasi antar lembaga
pemerintahan yang lemah
dikarenakan ego sektoral dan
perbedaan paradigma dalam
penanganan permasalahan
narkoba.
Keberpihakan pemerintah
yang masih lemah jika
dibandingkan dengan
penanganan terhadap
pemberantasan korupsi dan
terorisme
Pengadilan
Tipikor
Pengadilan
Khusus
Terorisme
Pengadilan
Khusus
Narkoba
•Pengawasan barang bukti
yang lemah
•Negosiasi saat
penangkapan sehingga
dibebaskan dengan
menghilangkan barang
bukti
Penangkapa
n
Pengadi
lan
Sistem
penegakkan
hukum masih
memberikan
celah bagi pelaku
untuk dihukum
ringan atau
bebas dari jerat
hukum
SISTEM HUKUM
• Adanya negosiasi
putusan agar pelaku
tidak terjerat hukuman
• Hakim & Jaksa tidak
menguasai
permasalahan
Penyidikan dan Assessment
disalahgunakan sehingga
terjadi pengalihan status, dari
pengedar menjadi
penyalahguna
PENJARA
Penyidikan
dan
Assessmen
t
“Hampir 50%
peredaran
narkotika di
Indonesia terjadi
dan dikendalikan
dari dalam Lapas
dan Rutan“
REHABILIT
ASITata kelola dan
penanganan pasien
di rehabilitasi
swasta belum
sesuai standar
Sistem
Double
Track
Jika masuk penjara,
pengedar masih bisa
menjalankan bisnisnya,
pemakai dapat dengan
mudah kembali
mengkonsumsi narkoba
Jika pengedar
diputuskan masuk
rehabilitasi, maka
mereka
mendapatkan
pangsa pasar baru
 Surface Web
Market
 Deep Web
Market
 Cryptomarke
t
 Peredaran
narkoba
dilakukan
melalui media
sosial dan
 Peredaran
Narkoba
dilakukan melalui
jaringan internet
tersembunyi yang
sangat sulit
dilacak
 Transaksi
menggunakan
crypto-currency
melalui internet.
Tidak mudah
dilacak, identitas
tersembunyi
4
Perkembangan NPS
menciptakan celah
bagi kejahatan
dikarenakan banyak
narkoba jenis baru
yang belum diatur
oleh hukum.
Sumber: UNODC 2017
NPS yang
beredar di
dunia
800
an
73NPS yang
beredar di
Indonesia
65
Sudah diatur
dalam
Permenkes
Nomor 20
Thn 2018
Perkembangan New Psychoactive
Substances (NPS)
8Belum
diatur
dalam
Permenkes
Timur Tengah
(Qatar, UEA,
Iran, Suriah)
Tiongkok
Amerika
Golden
Peacock
Golden
Triangle
(Thailand,
Vietnam,Kamb
oja)
Malaysi
a
Inggri
s,
Turki
Pola Perdagangan
Narkoba
Internasional di
Indonesia
Golden Crescent
(Afghanistan,
Pakistan)
India
50.00
0per gram
Iran
20.00
0
Tiongk
ok
per gram
1.5
juta
Indone
sia
per gram
Perbandingan Harga Jual
Shabu
(dalam Rupiah)
Struktur pasar perdagangan
narkoba di Indonesia menarik
Jaringan sindikat Narkoba
internasional untuk masuk ke
Indonesia
PEMULIHAN PENYALAH GUNA
NARKOBA
Total kapasitas
fasilitas
rehabilitasi
milik pemerintah
(BNN, Kemenkes,
Kemensos,
Pemda)= 20.000
(2%)
Dari 1,7% estimasi populasi usia
10-64
yang terpapar narkoba, terdapat
sekitar 1 juta orang yang prioritas
untuk direhabilitasi
Total kapasitas
fasilitas
rehabilitasi milik
masyarakat &
swasta
= 10.000 (1%)
Kapasitas
Rehabilitasi
di Negara
Maju:
18 – 22%
TANTANGAN DAN HAMBATAN
BELUM EFEKTIFNYA PROGRAM
PEMBANGUNAN
BERWAWASAN ANTI NARKOBA
PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
PERMASAL
AHAN
NARKOBA
PEREDARAN GELAP
NARKOBA
Pasal 70
BNN mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan kebijakan
nasional mengenai pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
b. mencegah dan memberantas
penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika;
c. berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia dalam
pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika;
d. meningkatkan kemampuan lembaga
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial
pecandu Narkotika, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun
masyarakat;
e. memberdayakan masyarakat dalam
pencegahan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
f. memantau, mengarahkan, dan
meningkatkan kegiatan masyarakat dalam
pencegahan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
g. melakukan kerja sama bilateral dan
multilateral, baik regional maupun
internasional, guna mencegah dan
memberantas peredaran gelap Narkotika
Pasal 64
Dalam rangka
pencegahan dan
pemberantasan
penyalahgunaan dan
peredaran gelap
Narkotika dan
Prekursor Narkotika,
dengan Undang-
Undang ini dibentuk
Badan Narkotika
Nasional, yang
selanjutnya disingkat
BNN
MANDAT
UU
35/2009
PEMBERA
NTASAN
PENCEGA
HAN
TANTANGAN (1)
 Kebijakan di beberapa negara tetangga yang sangat tegas
dan keras terhadap para sindikat narkoba berimplikasi pada
pergerakan ancaman sindikat narkoba yang mengarah ke
Indonesia.
 Kondisi geografis Indonesia yang terbuka menjadi “surga”
bagi para sindikat narkoba dalam menyelundupan narkoba,
terutama melalui jalur Selat Malaka.
 Modifikasi teknik (modus) penyelundupan narkoba yang
terus berkembang dan semakin sulit terdeteksi aparat.
 Berdasarkan analisis BNN, peredaran gelap narkoba yang
diungkap selalu mengarah kepada para penghuni Lapas.
 Para bandar narkoba membeli integritas para
penyelenggara negara/penegak hukum.
TANTANGAN (2)
 Perkembangan narkoba jenis baru yang dikemas dalam
berbagai bentuk seperti permen, makanan ringan, suplemen,
obat kuat, dll yang semakin sulit diidentifikasi.
 Kecenderungan perilaku madat di kalangan remaja dengan
menggunakan obat-obatan legal yang diracik dengan
berbagai macam obat-obatan.
 Merebaknya fenomena Narkoba masuk kampung dengan
penggunanya kalangan pimpinan lembaga pemerintahan
desa (Lurah, Sekdes). Bergulirnya Anggaran Dana Desa
ditengarai turut menjadi salah satu faktor.
 Fenomena strategi perang asimetris yang dimainkan oleh
negara-negara asing melalui “operasi candu” yang bertujuan
melemahkan atau menghancurkan generasi dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
HAMBATAN
 Pendidikan Anti Narkoba di seluruh strata pendidikan belum dapat
dilaksanakan dengan baik, secara massif dan komprehensif.
 Masih kuatnya mind set bahwa penyalah guna narkoba
merupakan aib.
 Masih rendahnya kesadaran melaporkan diri ke IPWL (Institusi
Penerima Wajib Lapor) untuk mendapatkan perawatan.
 Masih rendahnya komitmen seluruh komponen Bangsa
(Kementerian/Lembaga/ Pemda, masyarakat dan dunia usaha)
untuk turut berpatisipasi melaksanakan P4GN;
 Keterbatasan pelayanan rehabilitasi pecandu narkoba baik yang
dikelola pemerintah maupun masyarakat. Para pecandu narkoba
yang akan menjalani rehabilitasi atau pemulihan harus menunggu
(waiting list) karena keterbatasan fasilitas dan kapasitas.
 Belum dilakukannya pemulihan kawasan-kawasan merah (sarang
narkoba) secara komprehensif seperti Kampung Ambon dan
Kawasan Berland di Jakarta, Kampung Beting di Pontianak,
Kampung Kubur di Medan, Kampung Pandan di Jambi, dll.
UNTUK ITU,
TERBITLAH
INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 6
TAHUN 2018
TENTANG RENCANA AKSI
NASIONAL P4GN
dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika (P4GN) Tahun 2018-
2019 dikelompokkan dalam 4
bidang yaitu:
a.Bidang Pencegahan
b.Bidang Pemberantasan
c. Bidang Rehabilitasi
d.Penelitian & Pengembangan
Penanganan Penyalahgunaan
Narkotika & Prekursor Narkotika
A.
Bidang
Pencega
han
(22 Rencana
Aksi)
 Sosialisasi bahaya Narkotika dan Prekursor
Narkotika serta informasi tentang P4GN
kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara,
Prajurit Tentara Nasional Indonesia, dan
Anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
 Pembentukan regulasi tentang P4GN di
masing-masing kementerian/lembaga dan
pemerintah daerah
 Penyelenggaraan Hari Remaja Internasional
pada tingkat pusat dan provinsi.
 Promosi Generasi Berencana (GenRe) di
sekolah, kampus, dan kampung Keluarga
Berencana
 Promosi GenRe berbasis komunitas.
 Sosialisasi P4GN pada sarana dan
prasarana transportasi serta moda
transportasi.
A.
Bidang
Pencega
han
 Penguatan dukungan ekologi sosial bagi
para Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS).
 Pembinaan dan penyebarluasan P4GN
kepada seluruh Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD).
 Pembinaan dan penyebarluasan P4GN
kepada instansi (sektor) yang menggunakan
bahan-bahan Prekursor Narkotika.
 Pendirian 5 (lima) Pusat Informasi Edukasi
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (PIE
NAPZA) di 5 (lima) wilayah rawan dan
rentan Narkotika dan Prekursor Narkotika
 Penguatan pemberdayaan masyarakat
dalam memetakan permasalahan
penyalahgunaan NAPZA di daerah rawan
dan rentan pada daerah tertinggal,
terdepan,dan terluar.
A.
Bidang
Pencega
han
 Penutupan situs jual beli Narkotika dan
Prekursor Narkotika dan situs yang
melegalisasi Narkotika dan Prekursor
Narkotika
 Pelaksanaan tes urine kepada seluruh
Pegawai Aparatur Sipil Negara, termasuk
calon Aparatur Sipil Negara.
 Pembentukan Satuan Tugas/ Relawan Anti
Narkotika dan Prekursor Narkotika.
 Kerja sama internasional terkait P4GN.
 Perlindungan terhadap infrastruktur
informasi kritis dan strategis untuk
mereduksi kerentanan terhadap informasi
yang dimiliki Badan Narkotika Nasional.
 Pengembangan dan penerapan modul
pendidikan anti Narkotika dan Prekursor
Narkotika pada seluruh pendidikan
kedinasan.
A.
Bidang
Pencega
han
 Penyusunan modul anti Narkotika dan
Prekursor Narkotika untuk Latihan Dasar,
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan,
Teknis, dan Fungsional.
 Pengembangan topik anti Narkotika dan
Prekursor Narkotika pada salah satu mata
pelajaran di sekolah dan perguruan tinggi.
 Melakukan peningkatan kapasitas sumber
daya manusia pada lembaga layanan yang
berada di bawah koordinasi Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak terkait upaya
pencegahan dan penanganan Narkotika dan
Prekursor Narkotika pada anak
 Pelaksanaan pelatihan kader pemuda anti
Narkotika dan Prekursor Narkotika.
 Pengembangan potensi masyarakat pada
kawasan rawan dan rentan Narkotika dan
Prekursor Narkotika.
LOGO
TERORISME DAN
RADIKALISME
Kata Terorisme yang artinya dalam keadaan
teror (under the terror), berasal dari bahasa latin
”terrere” yang berarti gemetaran dan ”detererre”
yang berarti takut. Istilah terorisme pada
awalnya digunakan untuk menunjuk suatu
musuh dari sengketa teritorial atau kultural
melawan ideologi atau agama yang melakukan
aksi kekerasan terhadap publik.
Istilah terorisme dan teroris sekarang ini
memiliki arti politis dan sering digunakan untuk
mempolarisasi efek yang mana terorisme
tadinya hanya untuk istilah kekerasan yang
dilakukan oleh pihak musuh, dari sudut
pandang yang diserang. Sedangkan teroris
merupakan individu yang secara personal
terlibat dalam aksi terorisme. Penggunaan
istilah teroris meluas dari warga yang tidak
puas sampai pada non komformis politik. Aksi
terorisme dapat dilakukan oleh individu,
sekelompok orang atau negara sebagai
alternatif dari pernyataan perang secara
terbuka.
1.DUNIA BERKEMBANG DG PESAT KRN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
2.PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
CENDERUNG MENURUN
3.HARAPAN 20 TH KEDEPAN INDONESIA
SEPULUH BESAR DUNIA ???????
9
GLOBAL WARMING
KELANGKAAN ENERGI
Kelangkaan
Pangan dan Air
10
PETA KONFLIK DUNIA
2013
Suriah
153.000
barrel per hari
Irak
3.200.000
barrel per hari
Pakistan
70.000
barrel per hari
Kuwait
3.200.000
barrel per hari
Kongo
2.000.000
barrel per hari
Nigeria
2.400.000
barrel per hari
Sudan
200.000
barrel per hari
Iran
3.200.000
barrel per hari
Kolombia
200.000
barrel per hari
Sumber: http://migasreview.com/
Libya
1.250.000
barrel per hari
Algeria
1.500.000
barrel per hari
Mesir
600.000
barrel per hari
Ukraina
10.000.000
barrel per hari
• British Petroleum, 2011,
• BP Stastistical Review of World Energy June 2013, Pureprint Group Ltd., UK.
SISA CADANGAN
MINYAK DUNIA
TINGGAL 52 TAHUN (2065)*
1 BritishPetroleum, BPStastisticalReviewof WorldEnergyJune2013,Pureprint GroupLtd.,UK.
2 BritishPetroleum, BPEnergyOutlook2035 FactSheet,http://www.bp.com/energyoutlook
7,2 M
2013
8 M
2017
14,5 M
2056
12,6 M
2045
11,6 M
2039
13
TEORI MALTHUS
1798
15
1 M
1800
2 M
1930
3 M
1960
4 M
1975
5 M
1987
6M
1999
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
DUNIA4
7M
2017
4Smith,L.C., TheWorldin 2050, Four ForcesShapingCivilization’sNorthernFuture, London,PenguinBooksLtd., 2011 16
TAHUN
DALAM 6
BERTAMBAH 1
MILIAR
9 M
2023
2 M
1930
3 M
1960
4 M
1975
7M
2017
6M
1999
5 M
1987
THEWORLDIN 2050, LAURENCE C. SMITH 17
9M
2023
4 Smith, L.C.,TheWorldin 2050, FourForcesShapingCivilization’sNorthern Future, London,PenguinBooksLtd.,2011
POPULASI
1 M
1800
18
* CurrentPopulation isThreeTimestheSustainableLevel,http://www.worldpopulationbalance.org
18
2043 : PREDIKSI 12,3 MILIAR
PENDUDUK DUNIA
MENCARI PANGAN, AIR & ENERGI
DI DAERAH EKUATOR
AUSTRAL
IA
SELAND
IABAR
U
CHI
LI
NAMIBIA,
BOSWANA,ZIMBABWE,
AFRIKASELATA
N,MADAGASK
AR,
CHIN
A
PAKIST
AN
SOMALIA,
ETIOPIA,
KENYA,
TANZANIA
ALGERIA,
NIGERIA,
LIBYA, MESIR,
ALJASAIR,
LIBERIA
CANADA
USA RUSIA
ARAB SAUDI,
UNI EROPA
YAMAN, OMAN, KAZAHKSTAN
MONGOLIAKUWAIT, IRAK,
MAROKO, MALI, TURKI,
YUNANI
JEPAN
G
KORU
T,
KORS
EL
9,8 MILIAR JIWA DI DAERAH NON
EKUATYORDOANIA,
IRRAN,
2,5 MILIAR JIWA DI DAERAH
EKUATOR
19
MEMILIKI POTENSI VEGETASI (COCOK TANAM)
SEPANJANGTAHUN
REP.KONGO,
KONGO,GHANA,
KHAD,ANGOLA,
KAMERUN,
PANTAIGADING,
NIGERIA,LIBERIA
KOLOMBIA,MEKSIKO,
VENEZUELA,GUATEMALA,
BRASIL,GUYANA,
NIKARAGUA,PANAMA,
BOLIVIA, EKUADOR
INDONESIA, VIETNAM,
KAMBOJA,LAOS,
MYANMAR, MALAYSIA,
FILIPINA, THAILAND,
PAPUANUGINI
20
TEMPAT KONFLIK PANGAN AIR DAN ENERGI
BERGESER KE DAERAH
EKUATOR
21
22
23
25
LUASPERKEBUNAN KELAPASAWIT
7,9 JUTA HEKTAR
PENYUMBANG DEVISA NEGARA
TERBESARKEDUASETELAHMIGAS
USD 14,1 MILIAR (RP 160,7 T)
26
Peningkatan jumlah middle class
Indonesia telah menyalip Malaysia
sebagai negara pengekspor minyak
sawit terbesar di dunia sejak 2012*
Sumber: Stott, D., 2014, Indonesia’s Elections of 2014: Democratic Consolidation or Reversal?,
The Asia-Pacific Journal, Volume12, Jilid 10, No.2.
27
INDONESIA MENJADI NEGARA PRODUSEN
BIOFUELTERBESARDI DUNIA
40 JUTA TON CPO PERTAHUN
FOKUS UNTUK ENERGI HAYATI (BIOFUEL)
MENGURANGI EMISI KARBON 62%
CADANGAN GAS ALAM 153,45
TCF (TRILLION CUBIC
FEET)
CADANGAN BATUBARA 136
MILIAR TON
29
30
INDONESIA
Dikepungoleh FivePowerDefenceArrangement(FPDA),yaitu
perjanjian kerjasama pertahanan negara-negara
persemakmuranInggris
KONFLIK SIPADAN-
LIGITAN DAN BLOK
AMBALAT
REKLAMASI PANTAI KEARAH INDONESIA
DAN PENOLAKAN NAMA KRI USMAN-
HARUN
PENYADAPAN TELEPON
PEJABAT NEGARA
31
32
33
BRGESER DARI PERANG
ENERGI
MENJADI PERANG PANGAN,
AIR DAN ENERGI (BIO
ENERGI)
34
SAATINIANCAMANNYATAINDONESIABUKANLAGIPERANG
KONVENSIONAL,MELALUIINVASIKUATMILITERNEGARAASING. PERANG
SAATINI MERUPAKANPERANGNONKONVENSIONALYANGMENYERANG
SELURUHASPEKKEHIDUPAN( IPOLEKSOSBUD,ILPENG,
TEKNOLOGIDANINFORMASI)
PERANG
KONVENSIONAL
PERANG NONKONVENSIONAL
PERANGDIMANA
SALAHSATUPIHAK
M’GUNAKANPIHAK
KETIGAATAU
KELOMPOKLAIN
UTKBERPERANG
MELALUIBERBAGAI
ASPEK(IPOLEKSOSBUD)
DANASPEKLAINYA
35 35
TIDAK BISA TERLIHAT SIAPA
LAWAN ATAU KAWAN
DilakukanNONSTATEACTORTapi
dikendalikanolehstate
36
38
GREATE
R
SUNRISE
* Cleary, P., 2007, Shakedown: Australia’s Grab for Timor Oil, Allen & Unwin Publishing,Australia.
38
40
GENERASI YANG TIDAK BERKUALITAS
LOST GENERATION
15.000 jiwa meninggal tiap tahun
2015 diperkirakan 5,1 juta penduduk menyalahgunakan
narkoba
Diskotek Stadium Mei 2014:
45.000 pil ekstasi, 600 gr sabu & 55 pil Happy Five
Polda Sumut 15 September 2014:
25 Kg sabu dan 30.000 pil ekstasi
selundupan dari Malaysia
40
Diskusi Kelompok
1.Carilah contoh kondisi
“Persatuan dan kesatuan di
lingkungan masyarakat”.
2.Diskusikan dalam kelompok
(per_meja) Saudara.
43 43
INDONESIA
44 44
# Iron Stock
Pegawai ASN itu harus bisa menjadi pengganti orang-orang yang memimpin di
pemerintahan nantinya, yang berarti Pegawai ASN akan menjadi generasi penerus
untuk memimpin bangsa ini nantinya.
# Agent Of Change
dituntut untuk menjadi agen perubahan. Disini maksudnya, jika ada sesuatu yang
terjadi di lingkungan sekitar dan itu ternyata salah, Pegawai ASN dituntut untuk
merubahnya sesuai dengan harapan yang sesungguhnya.
# Social Control
harus mampu mengontrol sosial yang ada di lingkungan sekitar (lingkungan masyarakat).Jadi…
selain pintar di bidang akademis, Pegawai ASN harus pintar juga dalam bersosialisasi dengan
lingkungan.
#Moral Force
diwajibkan untuk menjaga moral-moral yang sudah ada. Jika di lingkungan sekitarnyaterjadi
hal-hal yang tak bermoral, maka Pegawai ASN dituntut untuk merubah serta meluruskan
kembali sesuai dengan apa yang diharapkan.
Peran dan fungsi PEGAWAI ASN
Issue Scan
• Media scanning,yaitu penelusuran sumber-sumber informasi isu dari media
seperti surat kabar, majalah, publikasi, jurnal profesional dan media lainnya
yang dapat diaksespublik secaraluas.
• Existingdata, yaitu dengan menelusuri survei, polling atau dokumen resmi
dari lembagaresmi terkait dengan isu yang sedangdianalisis.
• Knowledgeableothers, seperti profesional, pejabat pemerintah, trendsetter,
pemimpin opini dansebagainya
• Publicand private organizations,seperti komisi independen, masjid atau
gereja, institusi bisnis dan sebagainya yangterkait dengan isu-isu tertentu
• Publicat large, yaitu masyarakat luas yang menyadari akansatu isu dan secara
langsung atau tidak langsung terdampak dengan keberadaanisutersebut.
memetakan
# Enviromental Scanning
peduli terhadap masalah dalam organisasi dan mampu
hubungan kausalitas.
# Problem Solving
mampu mengembangkan dan memilih alternatif, dan mampu
memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing.
# Analysis
mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan substansi Mata
Pelatihan), mampu mengidentifikasi implikasi / dampak / manfaat dari
sebuah pilihan kebijakan / program / kegiatan/ tahapan kegiatan.
KEMAMPUAN MENETAPKAN ISU
Kriteria isu :
1.Aktual
Benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
2. Kekhalayakan
Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik
Isu yang
kompleks,
memiliki dimensi masalah yang
sehingga perlu dicarikan segera
solusinya.
4.Kelayakan
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
PENILAIAN KUALITAS ISU
Teknik analisis yang digunakan :
URGENCY
Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
dan ditindaklanjuti.
SERIOUSNESS
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan.
GROWTH
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagaiamana mestinya.
Setiap isu dinilai dengan memberikan skor antara 1-5.
1 = sangat tidakurgent
5 = sangat urgent.
PENILAIAN KUALITAS ISU
Judul Isu Kontemporer :
No. Pokok Bahasan
Isu
Identifikasi
Isu
Pemilihan Isu
USG (Urgent, Seriously,
Growth)
Total Isu
terpilih
(dari USG)
U S G
CONTOH PENGGUNAAN ALATBANTU
ANALISIS ISU
Fishbone, langkah
1
• Menyepakati pernyataan masalah
• Grup menyepakati sebuah pernyataan masalah (problem statement)yang
diinterpretasikan sebagai “effect”, atau secaravisual dalam fishbone diagram
digambarkan seperti “kepala ikan”.
• Tuliskanmasalah tersebut pada whiteboard atau flipchart di sebelah paling
kanan, misal: “Bahaya Radikalisasi”.
• Gambarkan sebuah kotak mengelilingi tulisan pernyataan masalah tersebut
dan buat panah horizontal panjang menuju kearah kotak.
Fishbone, langkah
1
Fishbone, langkah
2
• Mengidentifikasi kategori-kategori
• Dari garis horisontal utama berwarna merah, buat garis diagonalyang
menjadi “cabang”. Setiap cabangmewakili “sebab utama” dari masalahyang
ditulis. Sebabini diinterpretasikan sebagai “penyebab”, atau secaravisual
dalam fishbone seperti “tulang ikan”.
• Kategori sebab utama mengorganisasikan sebabsedemikian rupa sehingga
masuk akal dengan situasi. Kategori-kategori ini antaralain:
• Kategori 6M yangbiasa digunakan dalam industri manufaktur, yaitu machine (mesin
atau teknologi), method (metode atau proses), material (termasuk raw
material, konsumsi,dan informasi), man Power (tenaga kerja atau pekerjaan fisik)
/ mind Power (pekerjaan pikiran: kaizen,saran,dan
sebagainya),measurement (pengukuran atau inspeksi), dan milieu / Mother
Nature (lingkungan).
• Kategori 8Pyangbiasa digunakan dalam industri jasa,yaitu product (produk/jasa),
price (harga),place (tempat), promotion(promosi atau hiburan),people (orang),
process(proses),physical evidence (bukti fisik), dan productivity & quality(produktivitas
dan kualitas).
• Kategori 5Syangbiasa digunakan dalam industri jasa,yaitu surroundings(lingkungan),
suppliers (pemasok),systems(sistem), skills (keterampilan), dan safety(keselamatan).
Fishbone, langkah
2
Fishbone, langkah
3
• Menemukan sebab-sebab potensial dengan carabrainstorming
• Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui
sesibrainstorming.
• Saatsebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama di mana sebab
tersebut harus ditempatkan dalam fishbone diagram, yaitu tentukan di
bawah kategori yang mana gagasantersebut harus ditempatkan, misal:
“Mengapa bahaya potensial? Penyebab: pendidikan agamatidak tuntas!”
Karenapenyebabnya sistem, makadiletakkan di bawah “system”.
• Sebab-sebabtersebut diidentifikasi ditulis dengan garis horisontal sehingga
banyak “tulang” kecil keluar dari garisdiagonal.
• Pertanyakan kembali “Mengapa sebab itu muncul?” sehingga“tulang” lebih
kecil (sub-sebab) keluar dari garis horisontal tadi, misal: “Mengapa
pendidikan agamatidak tuntas? Jawab: karena tidak diwajibkan” (lihat
Gambar).
• Satusebab bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab tersebutberhubungan
dengan beberapa kategori.
Fishbone, langkah
3
Fishbone, langkah
4
• Mengkaji dan menyepakati sebab-sebab yangpaling mungkin
• Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkindi antara semua
sebab-sebabdan sub-subnya.
• Jikaada sebab-sebabyang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan
merupakan petunjuk sebab yang palingmungkin.
• Kaji kembali sebab-sebabyang telah didaftarkan (sebab yang tampaknyapaling
memungkinkan) dan tanyakan , “Mengapa inisebabnya?”
• Pertanyaan “Mengapa?” akan membantu kitasampai pada sebab pokok dari
permasalahanteridentifikasi.
• Tanyakan“Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau
sudah sampai kesitu sebab pokok telahterindentifikasi.
• Lingkarilah sebabyang tampaknya paling memungkin pada fishbonediagram.
• Diskusikanpula bukti-bukti yang mendukung pemilihan sebab-sebabdansub
sebabnya. Jikaperlu bisa menggunakan matriks atau tabel untuk membantu
mengorganisasi ide.
• Fishbonediagram ini dapat diendapkan untuk beberapa waktu, sehingga memberi
kesempatan kepada siapapun yang membaca untuk menggulirkan ide atau
gagasanbaru, sehingga merevisi ulang cara memetakanpenyebabnya.
Analisis
SWOT
• Strategi S-O(Strengths –Opportunities)
• Kategori ini mengandung berbagai alternatifstrategi yang bersifat memanfaatkan
peluang dengan mendayagunakan kekuatan/kelebihan yang dimiliki. Strategi ini
dipilih bila skor EFASlebih besar daripada 2 dan skor IFASlebih besar daripada 2.
• Strategi W-O(Weaknesses – Opportunities)
• Kategori yang bersifat memanfaatkan peluang eksternal untuk mengatasi
kelemahan. Strategi ini dipilih bila skor EFASlebih besar daripada 2 dan skor IFAS
lebih kecil atau samadengan2.
• Strategi S-T(Strengths–Threats)
• Kategori alternatif strategi yang memanfaatkan atau mendayagunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman. Strategi ini dipilih bila skor EFASlebih kecil atau sama
dengan 2 dan skor IFASlebih besar daripada2.
• Strategi W-T(Weaknesses –Threats)
• Kategori alternatif strategi sebagai solusi dari penilaian atas kelemahan dan
ancamanyang dihadapi, atau usahamenghindari ancaman untuk mengatasi
kelemahan. Strategi ini dipilih bila skor EFASlebih kecil atau samadengan 2 dan
skor IFASlebih kecil atau samadengan2.
Analisis
TOWS
• Strategi SO
• Strategi SOdipakai untuk menarik keuntungan dari peluang yangtersedia dalam lingkungan
eksternal.
• Strategi WO
• Strategi WObertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal denganmemanfaatkan
peluang dari lingkungan yangterdapat di luar. Setiap peluang yangtidak dapat dipenuhi
karena adanya kekuranganyangdimiliki, harus dicari jalan keluarnya dengan memanfaatkan
kekuatan-kekuatanlainnya yangtersedia.
• Strategi ST
• Strategi STdigunakanuntuk menghindari, paling tidak memperkecil dampak negatif dari
ancaman atau tantangan yangakandatang dari luar. Jikaancaman tersebut tidak bisa diatasi
dengan kekuatan internal maupun kekuatan eksternal yangada, makaperlu dicari jalan
keluarnya, agarancaman tersebut tidak akanmemberikan dampak negatif yangterlalubesar.
• Strategi WT
• Strategi WTadalah taktik mempertahankan kondisi yangdiusahakan denganmemperkecil
kelemahaninternal dan menghindari ancaman eksternal. Dengankata lain, jika sekiranya
ancaman yangakandatang lebih kuat dari upaya pengembangan, makahal yangperlu
dilakukan, adalah denganmenghentikan sementara usahaekspansi pengembangan, dengan
menunggu ancaman eksternal yangdatang menjadi hilang ataureda.
Tugas Kelompok
Cari dan Identifikasi Isu, topiknya
terkait ;
Kel 1 : Korupsi
Kel 2 : Narkoba
Kel 3 : Terorisme dan Radikalisme
Kel 4 : Money Laundry
Kel 5 : Proxy War
Kel 6 : Cyber Crime
Ke 7 : Hate Speech dan Hoax
Kel 8 : Human trafficking
68
68
INDONESIA AKAN HILANG
2045
KITA HARUS BISA…. ATAU…?????
70
MENCERMATI KONDISI
LINGKUNGAN STRATEGIS SERTA
TUJUAN NASIONAL NKRI MAKA
DIBUTUHKAN PARA PEMIMPIN
NASIONAL YG MEMILIKI
INTEGRITAS YG TINGGI
DIKLAT KEPEMIMPINAN BID PEMDA
BAGI SEKRETARIS DPRD TH 2015
KOMITMEN & LOYALITAS
TANGGUNG JAWAB
DAPAT DIPERCAYA, JUJUR & SETIA
KONSISTEN
MENGUASAI & DISIPLIN DIRI
BERKUALITAS
10 KARAKTERISTIK INTEGRITAS
(Andrian Gostik & Dana Telford, The Integrity Advantage, 2003)
1. ANDA MENYADARI BHW HAL-HAL KECIL ITU PENTING
2. ANDA MENEMUKAN YANG BENAR – PUTIH (SAAT ORANG LAIN
HANYA MELIHAT WARNA ABU-ABU)
3. ANDA BERSEDIA MENGAMBIL BERTANGGUNG JAWAB
4. ANDA MENCIPTAKAN BUDAYA KEPERCAYAAN
5. ANDA MENEPATI JANJI
6. ANDA PEDULI TERHADAP KEBAIKAN YANG LEBIH BESAR
7. ANDA JUJUR NAMUN RENDAH HATI
8. ANDA BERTINDAK BAGAIKAN TENGAH DIAWASI
9. ANDA BEKERJA BERDASARKAN INTEGRITAS
10. ANDA KONSISTEN
PIMPINAN MASA DEPAN
(THE FUTURE LEADER)
1. JUJUR, DAPAT DIPERCAYA
2. BERSIH & BERTANGGUNG JAWAB
(AKUNTABEL)
3. KOMPETEN & PROFESIONAL
4. MEMPUNYAI PANDANGAN YANG
JAUH KE DEPAN (VISIONER)
5. INTEGRITAS : CERDAS & TULUS
HATI
6. KOMITMEN
GREAT
PRAYER
GREAT
DREAMER
TARGET
FOCUS
OPTIMIST
ACTIONFLEXIBLE
GREAT
NETWORKING
KEEP
LEARNING
DOBY
HEART
76

More Related Content

What's hot

Studi kasus anti korupsi1
Studi kasus anti korupsi1Studi kasus anti korupsi1
Studi kasus anti korupsi1Eddy Siswanto
 
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologiPmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologiSalma Van Licht
 
Filsafat ilmu aturan dan hukum berperilaku
Filsafat ilmu aturan dan hukum berperilakuFilsafat ilmu aturan dan hukum berperilaku
Filsafat ilmu aturan dan hukum berperilakuDonnyHari
 
Perencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifPerencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifriyanto apri
 

What's hot (7)

Materi 7
Materi  7Materi  7
Materi 7
 
Studi kasus anti korupsi1
Studi kasus anti korupsi1Studi kasus anti korupsi1
Studi kasus anti korupsi1
 
Booklet 241017 rev 1
Booklet 241017 rev 1Booklet 241017 rev 1
Booklet 241017 rev 1
 
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologiPmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
Pmd 111 komunitas-dan-pengembangan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi
 
Filsafat ilmu aturan dan hukum berperilaku
Filsafat ilmu aturan dan hukum berperilakuFilsafat ilmu aturan dan hukum berperilaku
Filsafat ilmu aturan dan hukum berperilaku
 
Perencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifPerencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatif
 
Pkn presentation
Pkn presentationPkn presentation
Pkn presentation
 

Similar to Analisis isu kontemporer cpns lubuk linggau

Analisis isu kontemporer
Analisis isu kontemporerAnalisis isu kontemporer
Analisis isu kontemporerhoyin rizmu
 
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxPendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxmiduwidang
 
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxPendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxMuhdAlghazali1
 
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxPendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxBryanValentino1
 
pembangunan modal sosial
pembangunan modal sosialpembangunan modal sosial
pembangunan modal sosialNandya Guvita
 
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggiPendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggiagidahtiar1
 
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralKebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralmonalisaibrahim
 
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptxKARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx20MuhammadFarid
 
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxPendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxtaufikabdul3
 
Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi...
Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi...Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi...
Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi...Tri Widodo W. UTOMO
 
Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10thiarramadhan
 
Islam dan kedaulatan rakyat
Islam dan kedaulatan rakyatIslam dan kedaulatan rakyat
Islam dan kedaulatan rakyatpropadeus
 
Tugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasTugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasnetieli
 
Modal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdModal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdFrans Dione
 
005 konsepsi pemberdayaan
005 konsepsi pemberdayaan005 konsepsi pemberdayaan
005 konsepsi pemberdayaanfadilah rahmi
 
sosiologi agama
sosiologi agamasosiologi agama
sosiologi agamabycycle
 
Agenda1_AnalisisIsuKontemporer.pptx
Agenda1_AnalisisIsuKontemporer.pptxAgenda1_AnalisisIsuKontemporer.pptx
Agenda1_AnalisisIsuKontemporer.pptxKejariSabang
 

Similar to Analisis isu kontemporer cpns lubuk linggau (20)

Analisis isu kontemporer
Analisis isu kontemporerAnalisis isu kontemporer
Analisis isu kontemporer
 
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxPendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
 
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxPendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
 
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxPendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
 
pembangunan modal sosial
pembangunan modal sosialpembangunan modal sosial
pembangunan modal sosial
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggiPendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
Pendidikan_Anti_Korupsi untuk perguruan tinggi
 
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralKebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
 
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptxKARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx
KARAKTERISTIK WN YANG BAIK.pptx
 
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptxPendidikan_Anti_Korupsi.pptx
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx
 
Modal sosial kr
Modal sosial krModal sosial kr
Modal sosial kr
 
Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi...
Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi...Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi...
Pembangunan Aparatur Negara, Dari Pemetaan Issu Strategis Hingga Identifikasi...
 
Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10Ilmu sosial dasar bab 1 10
Ilmu sosial dasar bab 1 10
 
Islam dan kedaulatan rakyat
Islam dan kedaulatan rakyatIslam dan kedaulatan rakyat
Islam dan kedaulatan rakyat
 
Tugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasTugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uas
 
Modal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fdModal sosial dalam pembangunan fd
Modal sosial dalam pembangunan fd
 
005 konsepsi pemberdayaan
005 konsepsi pemberdayaan005 konsepsi pemberdayaan
005 konsepsi pemberdayaan
 
sosiologi agama
sosiologi agamasosiologi agama
sosiologi agama
 
Agenda1_AnalisisIsuKontemporer.pptx
Agenda1_AnalisisIsuKontemporer.pptxAgenda1_AnalisisIsuKontemporer.pptx
Agenda1_AnalisisIsuKontemporer.pptx
 

More from hoyin rizmu

Kepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptxKepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptxhoyin rizmu
 
Orientasi Dewan.pptx
Orientasi Dewan.pptxOrientasi Dewan.pptx
Orientasi Dewan.pptxhoyin rizmu
 
Orientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxOrientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxhoyin rizmu
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp okihoyin rizmu
 
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan PuplikPenyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan Puplikhoyin rizmu
 
Organisasi Digital
Organisasi DigitalOrganisasi Digital
Organisasi Digitalhoyin rizmu
 
Enterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasiEnterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasihoyin rizmu
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerialhoyin rizmu
 
Manajemen penganggaran
Manajemen penganggaranManajemen penganggaran
Manajemen penganggaranhoyin rizmu
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanhoyin rizmu
 
Manajemen bisnis converted
Manajemen bisnis convertedManajemen bisnis converted
Manajemen bisnis convertedhoyin rizmu
 
Dasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanDasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanhoyin rizmu
 
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alamMerancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alamhoyin rizmu
 
Penganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan iiPenganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan iihoyin rizmu
 
Penganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahanPenganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahanhoyin rizmu
 
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswaraPemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswarahoyin rizmu
 
Whole of government
Whole of governmentWhole of government
Whole of governmenthoyin rizmu
 
Kepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpdKepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpdhoyin rizmu
 
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumaKeprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumahoyin rizmu
 

More from hoyin rizmu (20)

Kepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptxKepala Paparan.pptx
Kepala Paparan.pptx
 
Orientasi Dewan.pptx
Orientasi Dewan.pptxOrientasi Dewan.pptx
Orientasi Dewan.pptx
 
Orientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxOrientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptx
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
 
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan PuplikPenyusunan RKA Pelayanan Puplik
Penyusunan RKA Pelayanan Puplik
 
Organisasi Digital
Organisasi DigitalOrganisasi Digital
Organisasi Digital
 
Komitmen Mutu
Komitmen MutuKomitmen Mutu
Komitmen Mutu
 
Enterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasiEnterpreneurship dalam organisasi
Enterpreneurship dalam organisasi
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Manajemen penganggaran
Manajemen penganggaranManajemen penganggaran
Manajemen penganggaran
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaan
 
Manajemen bisnis converted
Manajemen bisnis convertedManajemen bisnis converted
Manajemen bisnis converted
 
Dasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolanDasar dasar keprotokolan
Dasar dasar keprotokolan
 
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alamMerancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
Merancang aksi perubahan pkp kota pagar alam
 
Penganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan iiPenganggaran dana kelurahan ii
Penganggaran dana kelurahan ii
 
Penganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahanPenganggaran dana kelurahan
Penganggaran dana kelurahan
 
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswaraPemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
Pemanfaatan informasi teknologi bagi widyaiswara
 
Whole of government
Whole of governmentWhole of government
Whole of government
 
Kepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpdKepemimpinan stia bpd
Kepemimpinan stia bpd
 
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan selumaKeprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
Keprotokaln latsar cpns kab pali dan seluma
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 

Recently uploaded (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 

Analisis isu kontemporer cpns lubuk linggau

  • 1.
  • 2. Analisis Isu Kontemporer Diklat Latsar CPNS Kota Lubuk Linggau Golongan III Angkatan LXV Tahun 2019 DIKLAT BKPSDM KOTA LUBUK LINGGAU
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9. perubahan itu mutlak dan kita akan jauh tertinggal jika tidak segera menyadari dan berperan serta dalam perubahan tersebut”
  • 10. Faktor Perubahan yang mempengaruhi KinerjaPNS
  • 11. Secara signifikan telah mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan profesinya sebagai ASN dengan berlandaskan pada: a. Nilai dasar; b. Kode etik dan kode perilaku; c. Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; d. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; dan e. Profesionalitas jabatan. UU nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN Implementasi terhadap prinsip-prinsip tersebut diwujudkan dengan meningkatan kepedulian dan partisipasi untuk meningkatkan kapasitas organisasi dengan memberikan penguatan untuk menemu-kenali perubahan lingkungan strategis secara komprehensif pada diri setiap PNS.
  • 12. LOGO h.hoyin@yahoo.co.id 1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang- undangan, 2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta 3. Memperat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia. Fungsi dan Tugasnya ASN Kontradiksi, di satu pihak PNS harus melayani masyarakat sebaik-baiknya, dilain pihak PNS harus sesuai perudang undangan Kreatif Inovatif
  • 13.
  • 14.
  • 15. MODAL INSANI DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS Modal insani yang dimaksud, disini Istilah modal atau capital dalam konsep modal manusia (human capital concept). Konsep ini pada intinya menganggap bahwa manusia merupakan suatu bentuk modal yang tercermin dalam bentuk pengetahuan, gagasan (ide), kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerja. Penjelasan Gambar di atas
  • 16. 1. Modal Intelektual Modal intelektual adalah perangkat yang diperlukan untuk menemukan peluang dan mengelola perubahan organisasi melalui pengembangan SDM nya. Penerapannya dalam dunia birokrasi/pemerintahan adalah, hanya pegawai yang memiliki pengetahuan yang luas dan terus menambah pengetahuannya yang dapat beradaptasi dengan kondisi perubahan lingkungan strategis.
  • 17. 2. Modal Emosional Goleman, et. al. (2013) menggunakan istilah emotional intelligence untuk menggambarkan kemampuan manusia untuk mengenal dan mengelola emosi diri sendiri, serta memahami emosi orang lain agar dia dapat mengambil tindakan yang sesuai dalam berinteraksi dengan orang lain.
  • 18. 3, Modal Sosial Modal sosial adalah jaringan kerjasama di antara warga masyarakat yang memfasilitasi pencarian solusi dari permasalahan yang dihadapi mereka. (rasa percaya, saling pengertian dan kesamaan nilai dan perilaku yang mengikat anggota dalam sebuah jaringan kerja dan komunitas). 1. Kesadaran Sosial (Social Awareness) yaitu Kemampuan berempati terhadap apa yang sedang dirasakan oleh orang lain, memberikan pelayanan prima,mengembangkan kemampuan orang lain, memahami keanekaragaman latar belakang sosial, agama dan budaya dan memiliki kepekaan politik. 2. 2. Kemampuan sosial (Social Skill) yaitu, kemampuan mempengaruhi orang lain, kemampuan berkomunikasi dengan baik, kemampuan mengelola konflik dalam kelompok, kemampuan membangun tim kerja yang solid, dan kemampuan mengajak orang lain berubah,
  • 19. 4. Modal ketabahan (adversity) Konsep modal ketabahan berasal dari Paul G. Stoltz (1997). Ketabahan adalah modal untuk sukses dalam kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan sebuah organisasi birokrasi. Berdasarkan perumpamaan pada para pendaki gunung, Stoltz membedakan tiga tipe manusia: quitter, camper dan climber.
  • 20.
  • 21. 5. Modal etika/moral Ada empat komponen modal moral/etika yakni: 1. Integritas (integrity), yakni kemauan untuk mengintegrasikan nilai-nilai universal di dalam berperilaku yang tidak bertentangan dengan kaidah perilaku etis yang universal. 2. Bertanggung-jawab (responsibility) yakni orang-orang yang bertanggung-jawab atas tindakannya dan memahami konsekuensi dari tindakannya sejalan dengan prinsip etik yang universal. 3. Penyayang (compassionate) adalah tipe orang yang tidak akan merugikan orang lain. 4. Pemaaf (forgiveness) adalah sifat yang pemaaf. Orang yang memiliki kecerdasan moral yang tinggi bukanlah tipe orang pendendam yang membalas perilaku yang tidak menyenangkan dengan cara yang tidak menyenangkan pula.
  • 22. 6.Modal Kesehatan (kekuatan) Fisik/Jasmani Tolok ukur kesehatan adalah bebas dari penyakit, dan tolok ukur kekuatan fisik adalah; tenaga (power), daya tahan (endurance), kekuatan (muscle strength), kecepatan (speed), ketepatan (accuracy), kelincahan (agility), koordinasi (coordination), dan keseimbangan (balance).
  • 23. 7. Modal Spiritual Adalah modal yang berkaitan dengan pembangunan yang berkelanjutan, Malloch (2003) memandang bahwa modal spiritual lahir dari pengertian bahwa seluruh kekayaan alam ini dipercayakan kepada seluruh manusia Setiap orang dipanggil untuk memelihara dan mengelola dengan baik segala sumber daya alam tanpa memusnahkannya
  • 24. ISU ISU STRATEGIS KONTEMPORER
  • 25. Analisis Isu Kontemporer: a. Konsepsi Isu strategis Kontemporer; b. Modal insani dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis; c. Isu-isu kontemporer  KKN, TPPU  Narkoba  Terorisme dan Radikalisme,  Hoax/proxy War,  Kejahatan Internasional,  Ilegal fishing,  HAM berbagai bidang. d. Analisis isu-isu kontemporer dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis
  • 26. KORUPSI Material benefit (Mendapatkan keuntungan material yang bukan haknya melalui kekuasaan) Abuse of power (Penyalahgunaan kekuasaan) Betrayal of trust (Pengkhianatan kepercayaan)
  • 27. • Korup = busuk, palsu, suap (kamus besar bahasa indonesia, 1991) • Korup = suka menerima uang sogok, menyelewengkan uang/barang milik perusahaan atau negara, menerima uang dengan menggunakan jabatan untuk kepentingan pribadi (kamus hukum, 2002) • Korup = kebejatan, ketidakjujuran, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian (the lexicon webster dictionary, 1978) terminologi korupsi
  • 28. Pengkhianatan terhadap kepercayaan (betrayal of trust) • penghianatan merupakan bentuk korupsi paling sederhana • Semua orang yang berkhianat atau mengkhianati kepercayaan atau amanat yang diterimanya adalah koruptor. • Amanat dapat berupa apapun, baik materi maupun non materi (ex: pesan, aspirasi rakyat, tugas) • Anggota DPR yang tidak menyampaikan aspirasi rakyat/menggunakan aspirasi untuk kepentingan pribadi merupakan bentuk korupsi • Pejabat yg tdk berkerja dengan baik, tdk berpihak pada publik adalah pengkhianat
  • 29. Penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) • Abuse of power merupakan korupsi tingkat menengah • Merupakan Segala bentuk penyimpangan yang dilakukan melalui struktur kekuasaan, baik pada tingkat negara maupun lembaga-lembaga struktural lainnya, termasuk lembaga pendidikan, lembaga kemasyarakatan, lembaga kemanusiaan tanpa mendapatkan keuntungan materi.
  • 30. Penyalahgunaan kekuasan untuk mendapatkan keuntungan material (material benefit) • Penyimpangan kekuasaan untuk mendapatkan keuntungan material baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. • Korupsi pada level ini merupakan tingkat paling membahayakan karena melibatkan kekuasaan dan keuntungan material. • Ini merupakan bentuk korupsi yang paling banyak terjadi di indonesia
  • 32.
  • 33. Pemerasan dalam Jabatan Pasal 12 UU No. 31/99 jo. UU No. 20/2001 Pejabat Pengusaha/ Masyarakat Courtesy of Google.com
  • 34. Penyuapan Pasal 5,6, & 11 UU No. 31/99 jo. UU No. 20/2001 Pejabat Pengusaha/ Masyarakat/ PN atau Peg.Negeri Courtesy of Google.com
  • 35. Gratifikasi Pasal 12B,12C & 13 UU No. 31/99 jo. UU No. 20/2001 Pengusaha/ Masyarakat/ PN atau Peg.Negeri Pejabat
  • 36. Para Pelaku Pejabat (DPR, Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, Direksi, Ketua Lembaga, dll) Penegak Hukum (Hakim, Jaksa, Polisi, Pengacara, Pengawas, dll) Pengusaha Profesor, Doktor, dll Laki-laki, Perempuan Tua ,maupun Muda
  • 37. Pemberantasan Korupsi Preventif • Perbaikan system • Pengawasan • Business approach • Economy approach Represif • Peran serta masy • Penyelidikan • Penyidikan • Penuntutan • eksekusi Edukatif • Cultural approach • Pendidikan formal • Pendidikan pegawai • Pendidikan masyarakat
  • 38. Contoh di Athena Abad ke 5 sebelum masehi Muncul kelompok benalu (sycophants), anak- anak muda yang berlomba-lomba menggugat para pejabat. Misalnya Pericles menuntut Jendral Athena Kimon yang korup. Kelompok benalu merajalela dan menimbulkan ketakutan pejabat untuk korupsi. Korupsi pun hangat diperbincangkan Courtesy of Google.com
  • 39. MAHASISWA SEBAGAI AGENT OF CHANGE Filipina 1985 Iran 1979 Indonesia 1998 Hamburg
  • 43. Setiap lapisan masyarakat berpotensi menjadi bagian dari rantai nilai bisnis penyalahgunaan narkoba. LINGKUNGAN INDIVIDU PADA SETIAP LAPISAN MASYARAKAT prod uksi distrib usi kons umsi Masyarakat pedesaan & petani menanam dan memasok tanaman bahan baku narkoba Pengusaha di bidang farmasi & kimia menyalahgunakan ijin untuk memproduksi dan mengedarkan narkoba Masyarakat Pesisir & Perbatasan melakukan penyelundupan Perusahaan dalam bidang transportasi & logistik. Melakukan pengiriman ilegal Dokter & Apoteker menyalahgunakan wewenang dalam menulis resep Masyarakat daerah kumuh & miskin mendapatkan manfaat ekonomi dengan melindungi pengedar Masyarakat Perkotaan Pekerja Seni & Dunia Hiburan Remaja & Mahasis wa Anak Usia Sekolah Atlet/ Olahragawan
  • 44. LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA Penanganan kasus narkoba high profile (melibatkan artis atau tokoh masyarakat) tidak mendapatkan hukuman yang dianggap berat Duta anti narkoba ditunjuk dari artis mantan pecandu, beberapa bahkan tertangkap kedua kalinya dikarenakan menggunakan kembali Pemberitaan kejahatan narkoba melalui media tidak semenarik kasus terorisme atau korupsi, terutama korupsi yang melibatkan tokoh politik dan pejabat. Framing pemberitaan yang tidak tepat dapat menginspirasi pengguna baru. NEWS Persepsi masyarakat dan media bahwa kejahatan narkoba tidak dianggap sebagai kejahatan yang menakutkan dan memalukan ... KERUGIAN Kerugian negara Rp 84 T/tahun 30 orang wafat/hari R p Rp 31 TSELAMA TAHUN 2015 R p 80 NARKOBAKORUPSITERORISME Wafat/ha ri/dunia Sumber: BNN, ICW, IEP
  • 45. Keterlibatan penegak hukum dan politisi menjadi perusak sistem pemberantasan Narkoba September 2012 4 Petugas Bea Cukai Jadi Tersangka Kasus Dugaan Suap Penyelundupan Narkoba Oktober 2017 Oknum Polisi Terlibat Kasus Narkoba 5 Kg Sabu di Parepare April 2015 20 Jaksa Dipecat karena Terlibat Narkoba Juli 2017 Diduga Terlibat Jaringan Narkoba, Oknum Hakim Pengadilan Negeri Liwa Ditangkap Juni 2017 Terlibat Peredaran Narkotika, 2 Sipir Lapas Ditangkap Polisi Juli 2016 Oknum TNI Ditangkap Bawa 10 Kilo Sabu di Sumatera Utara November 2017 Jadi Bandar Narkoba, Wakil Ketua DPRD Bali Ditangkap Bea Cukai Polisi Jaksa Hakim Sipir LP Tentara Politisi KETERLIBATAN APARATUR
  • 46. LINGKUNGAN SISTEM POLITIK & SISTEM HUKUM Kab/Kot a 530 Keberadaan satuan kerja BNN baru mencakup 30.8% dari seluruh wilayah kabupaten/kota di Indonesia. BNN K 172 Belum melembaganya narkoba sebagai isu darurat nasional. Sehingga perilaku kebijakan pemerintah belum menunjukkan kejahatan narkotika sebagai prioritas utama Koordinasi antar lembaga pemerintahan yang lemah dikarenakan ego sektoral dan perbedaan paradigma dalam penanganan permasalahan narkoba. Keberpihakan pemerintah yang masih lemah jika dibandingkan dengan penanganan terhadap pemberantasan korupsi dan terorisme Pengadilan Tipikor Pengadilan Khusus Terorisme Pengadilan Khusus Narkoba
  • 47. •Pengawasan barang bukti yang lemah •Negosiasi saat penangkapan sehingga dibebaskan dengan menghilangkan barang bukti Penangkapa n Pengadi lan Sistem penegakkan hukum masih memberikan celah bagi pelaku untuk dihukum ringan atau bebas dari jerat hukum SISTEM HUKUM • Adanya negosiasi putusan agar pelaku tidak terjerat hukuman • Hakim & Jaksa tidak menguasai permasalahan Penyidikan dan Assessment disalahgunakan sehingga terjadi pengalihan status, dari pengedar menjadi penyalahguna PENJARA Penyidikan dan Assessmen t “Hampir 50% peredaran narkotika di Indonesia terjadi dan dikendalikan dari dalam Lapas dan Rutan“ REHABILIT ASITata kelola dan penanganan pasien di rehabilitasi swasta belum sesuai standar Sistem Double Track Jika masuk penjara, pengedar masih bisa menjalankan bisnisnya, pemakai dapat dengan mudah kembali mengkonsumsi narkoba Jika pengedar diputuskan masuk rehabilitasi, maka mereka mendapatkan pangsa pasar baru
  • 48.  Surface Web Market  Deep Web Market  Cryptomarke t  Peredaran narkoba dilakukan melalui media sosial dan  Peredaran Narkoba dilakukan melalui jaringan internet tersembunyi yang sangat sulit dilacak  Transaksi menggunakan crypto-currency melalui internet. Tidak mudah dilacak, identitas tersembunyi 4
  • 49. Perkembangan NPS menciptakan celah bagi kejahatan dikarenakan banyak narkoba jenis baru yang belum diatur oleh hukum. Sumber: UNODC 2017 NPS yang beredar di dunia 800 an 73NPS yang beredar di Indonesia 65 Sudah diatur dalam Permenkes Nomor 20 Thn 2018 Perkembangan New Psychoactive Substances (NPS) 8Belum diatur dalam Permenkes
  • 50. Timur Tengah (Qatar, UEA, Iran, Suriah) Tiongkok Amerika Golden Peacock Golden Triangle (Thailand, Vietnam,Kamb oja) Malaysi a Inggri s, Turki Pola Perdagangan Narkoba Internasional di Indonesia Golden Crescent (Afghanistan, Pakistan) India 50.00 0per gram Iran 20.00 0 Tiongk ok per gram 1.5 juta Indone sia per gram Perbandingan Harga Jual Shabu (dalam Rupiah) Struktur pasar perdagangan narkoba di Indonesia menarik Jaringan sindikat Narkoba internasional untuk masuk ke Indonesia
  • 51. PEMULIHAN PENYALAH GUNA NARKOBA Total kapasitas fasilitas rehabilitasi milik pemerintah (BNN, Kemenkes, Kemensos, Pemda)= 20.000 (2%) Dari 1,7% estimasi populasi usia 10-64 yang terpapar narkoba, terdapat sekitar 1 juta orang yang prioritas untuk direhabilitasi Total kapasitas fasilitas rehabilitasi milik masyarakat & swasta = 10.000 (1%) Kapasitas Rehabilitasi di Negara Maju: 18 – 22%
  • 52. TANTANGAN DAN HAMBATAN BELUM EFEKTIFNYA PROGRAM PEMBANGUNAN BERWAWASAN ANTI NARKOBA
  • 53. PENYALAHGUNAAN NARKOBA PERMASAL AHAN NARKOBA PEREDARAN GELAP NARKOBA Pasal 70 BNN mempunyai tugas: a. menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika; b. mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika; c. berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika; d. meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial pecandu Narkotika, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat; e. memberdayakan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika; f. memantau, mengarahkan, dan meningkatkan kegiatan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika; g. melakukan kerja sama bilateral dan multilateral, baik regional maupun internasional, guna mencegah dan memberantas peredaran gelap Narkotika Pasal 64 Dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, dengan Undang- Undang ini dibentuk Badan Narkotika Nasional, yang selanjutnya disingkat BNN MANDAT UU 35/2009 PEMBERA NTASAN PENCEGA HAN
  • 54. TANTANGAN (1)  Kebijakan di beberapa negara tetangga yang sangat tegas dan keras terhadap para sindikat narkoba berimplikasi pada pergerakan ancaman sindikat narkoba yang mengarah ke Indonesia.  Kondisi geografis Indonesia yang terbuka menjadi “surga” bagi para sindikat narkoba dalam menyelundupan narkoba, terutama melalui jalur Selat Malaka.  Modifikasi teknik (modus) penyelundupan narkoba yang terus berkembang dan semakin sulit terdeteksi aparat.  Berdasarkan analisis BNN, peredaran gelap narkoba yang diungkap selalu mengarah kepada para penghuni Lapas.  Para bandar narkoba membeli integritas para penyelenggara negara/penegak hukum.
  • 55. TANTANGAN (2)  Perkembangan narkoba jenis baru yang dikemas dalam berbagai bentuk seperti permen, makanan ringan, suplemen, obat kuat, dll yang semakin sulit diidentifikasi.  Kecenderungan perilaku madat di kalangan remaja dengan menggunakan obat-obatan legal yang diracik dengan berbagai macam obat-obatan.  Merebaknya fenomena Narkoba masuk kampung dengan penggunanya kalangan pimpinan lembaga pemerintahan desa (Lurah, Sekdes). Bergulirnya Anggaran Dana Desa ditengarai turut menjadi salah satu faktor.  Fenomena strategi perang asimetris yang dimainkan oleh negara-negara asing melalui “operasi candu” yang bertujuan melemahkan atau menghancurkan generasi dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
  • 56. HAMBATAN  Pendidikan Anti Narkoba di seluruh strata pendidikan belum dapat dilaksanakan dengan baik, secara massif dan komprehensif.  Masih kuatnya mind set bahwa penyalah guna narkoba merupakan aib.  Masih rendahnya kesadaran melaporkan diri ke IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) untuk mendapatkan perawatan.  Masih rendahnya komitmen seluruh komponen Bangsa (Kementerian/Lembaga/ Pemda, masyarakat dan dunia usaha) untuk turut berpatisipasi melaksanakan P4GN;  Keterbatasan pelayanan rehabilitasi pecandu narkoba baik yang dikelola pemerintah maupun masyarakat. Para pecandu narkoba yang akan menjalani rehabilitasi atau pemulihan harus menunggu (waiting list) karena keterbatasan fasilitas dan kapasitas.  Belum dilakukannya pemulihan kawasan-kawasan merah (sarang narkoba) secara komprehensif seperti Kampung Ambon dan Kawasan Berland di Jakarta, Kampung Beting di Pontianak, Kampung Kubur di Medan, Kampung Pandan di Jambi, dll.
  • 57. UNTUK ITU, TERBITLAH INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL P4GN
  • 58. dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) Tahun 2018- 2019 dikelompokkan dalam 4 bidang yaitu: a.Bidang Pencegahan b.Bidang Pemberantasan c. Bidang Rehabilitasi d.Penelitian & Pengembangan Penanganan Penyalahgunaan Narkotika & Prekursor Narkotika
  • 59. A. Bidang Pencega han (22 Rencana Aksi)  Sosialisasi bahaya Narkotika dan Prekursor Narkotika serta informasi tentang P4GN kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.  Pembentukan regulasi tentang P4GN di masing-masing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah  Penyelenggaraan Hari Remaja Internasional pada tingkat pusat dan provinsi.  Promosi Generasi Berencana (GenRe) di sekolah, kampus, dan kampung Keluarga Berencana  Promosi GenRe berbasis komunitas.  Sosialisasi P4GN pada sarana dan prasarana transportasi serta moda transportasi.
  • 60. A. Bidang Pencega han  Penguatan dukungan ekologi sosial bagi para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).  Pembinaan dan penyebarluasan P4GN kepada seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).  Pembinaan dan penyebarluasan P4GN kepada instansi (sektor) yang menggunakan bahan-bahan Prekursor Narkotika.  Pendirian 5 (lima) Pusat Informasi Edukasi Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (PIE NAPZA) di 5 (lima) wilayah rawan dan rentan Narkotika dan Prekursor Narkotika  Penguatan pemberdayaan masyarakat dalam memetakan permasalahan penyalahgunaan NAPZA di daerah rawan dan rentan pada daerah tertinggal, terdepan,dan terluar.
  • 61. A. Bidang Pencega han  Penutupan situs jual beli Narkotika dan Prekursor Narkotika dan situs yang melegalisasi Narkotika dan Prekursor Narkotika  Pelaksanaan tes urine kepada seluruh Pegawai Aparatur Sipil Negara, termasuk calon Aparatur Sipil Negara.  Pembentukan Satuan Tugas/ Relawan Anti Narkotika dan Prekursor Narkotika.  Kerja sama internasional terkait P4GN.  Perlindungan terhadap infrastruktur informasi kritis dan strategis untuk mereduksi kerentanan terhadap informasi yang dimiliki Badan Narkotika Nasional.  Pengembangan dan penerapan modul pendidikan anti Narkotika dan Prekursor Narkotika pada seluruh pendidikan kedinasan.
  • 62. A. Bidang Pencega han  Penyusunan modul anti Narkotika dan Prekursor Narkotika untuk Latihan Dasar, Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan, Teknis, dan Fungsional.  Pengembangan topik anti Narkotika dan Prekursor Narkotika pada salah satu mata pelajaran di sekolah dan perguruan tinggi.  Melakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia pada lembaga layanan yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terkait upaya pencegahan dan penanganan Narkotika dan Prekursor Narkotika pada anak  Pelaksanaan pelatihan kader pemuda anti Narkotika dan Prekursor Narkotika.  Pengembangan potensi masyarakat pada kawasan rawan dan rentan Narkotika dan Prekursor Narkotika.
  • 63. LOGO
  • 64. TERORISME DAN RADIKALISME Kata Terorisme yang artinya dalam keadaan teror (under the terror), berasal dari bahasa latin ”terrere” yang berarti gemetaran dan ”detererre” yang berarti takut. Istilah terorisme pada awalnya digunakan untuk menunjuk suatu musuh dari sengketa teritorial atau kultural melawan ideologi atau agama yang melakukan aksi kekerasan terhadap publik.
  • 65. Istilah terorisme dan teroris sekarang ini memiliki arti politis dan sering digunakan untuk mempolarisasi efek yang mana terorisme tadinya hanya untuk istilah kekerasan yang dilakukan oleh pihak musuh, dari sudut pandang yang diserang. Sedangkan teroris merupakan individu yang secara personal terlibat dalam aksi terorisme. Penggunaan istilah teroris meluas dari warga yang tidak puas sampai pada non komformis politik. Aksi terorisme dapat dilakukan oleh individu, sekelompok orang atau negara sebagai alternatif dari pernyataan perang secara terbuka.
  • 66. 1.DUNIA BERKEMBANG DG PESAT KRN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 2.PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA CENDERUNG MENURUN 3.HARAPAN 20 TH KEDEPAN INDONESIA SEPULUH BESAR DUNIA ???????
  • 68. 10 PETA KONFLIK DUNIA 2013 Suriah 153.000 barrel per hari Irak 3.200.000 barrel per hari Pakistan 70.000 barrel per hari Kuwait 3.200.000 barrel per hari Kongo 2.000.000 barrel per hari Nigeria 2.400.000 barrel per hari Sudan 200.000 barrel per hari Iran 3.200.000 barrel per hari Kolombia 200.000 barrel per hari Sumber: http://migasreview.com/ Libya 1.250.000 barrel per hari Algeria 1.500.000 barrel per hari Mesir 600.000 barrel per hari Ukraina 10.000.000 barrel per hari
  • 69. • British Petroleum, 2011, • BP Stastistical Review of World Energy June 2013, Pureprint Group Ltd., UK. SISA CADANGAN MINYAK DUNIA TINGGAL 52 TAHUN (2065)*
  • 70. 1 BritishPetroleum, BPStastisticalReviewof WorldEnergyJune2013,Pureprint GroupLtd.,UK. 2 BritishPetroleum, BPEnergyOutlook2035 FactSheet,http://www.bp.com/energyoutlook
  • 71. 7,2 M 2013 8 M 2017 14,5 M 2056 12,6 M 2045 11,6 M 2039 13
  • 72.
  • 74. 1 M 1800 2 M 1930 3 M 1960 4 M 1975 5 M 1987 6M 1999 PERTUMBUHAN PENDUDUK DUNIA4 7M 2017 4Smith,L.C., TheWorldin 2050, Four ForcesShapingCivilization’sNorthernFuture, London,PenguinBooksLtd., 2011 16 TAHUN DALAM 6 BERTAMBAH 1 MILIAR 9 M 2023
  • 75. 2 M 1930 3 M 1960 4 M 1975 7M 2017 6M 1999 5 M 1987 THEWORLDIN 2050, LAURENCE C. SMITH 17 9M 2023 4 Smith, L.C.,TheWorldin 2050, FourForcesShapingCivilization’sNorthern Future, London,PenguinBooksLtd.,2011 POPULASI 1 M 1800
  • 77. 2043 : PREDIKSI 12,3 MILIAR PENDUDUK DUNIA MENCARI PANGAN, AIR & ENERGI DI DAERAH EKUATOR AUSTRAL IA SELAND IABAR U CHI LI NAMIBIA, BOSWANA,ZIMBABWE, AFRIKASELATA N,MADAGASK AR, CHIN A PAKIST AN SOMALIA, ETIOPIA, KENYA, TANZANIA ALGERIA, NIGERIA, LIBYA, MESIR, ALJASAIR, LIBERIA CANADA USA RUSIA ARAB SAUDI, UNI EROPA YAMAN, OMAN, KAZAHKSTAN MONGOLIAKUWAIT, IRAK, MAROKO, MALI, TURKI, YUNANI JEPAN G KORU T, KORS EL 9,8 MILIAR JIWA DI DAERAH NON EKUATYORDOANIA, IRRAN, 2,5 MILIAR JIWA DI DAERAH EKUATOR 19
  • 78. MEMILIKI POTENSI VEGETASI (COCOK TANAM) SEPANJANGTAHUN REP.KONGO, KONGO,GHANA, KHAD,ANGOLA, KAMERUN, PANTAIGADING, NIGERIA,LIBERIA KOLOMBIA,MEKSIKO, VENEZUELA,GUATEMALA, BRASIL,GUYANA, NIKARAGUA,PANAMA, BOLIVIA, EKUADOR INDONESIA, VIETNAM, KAMBOJA,LAOS, MYANMAR, MALAYSIA, FILIPINA, THAILAND, PAPUANUGINI 20
  • 79. TEMPAT KONFLIK PANGAN AIR DAN ENERGI BERGESER KE DAERAH EKUATOR 21
  • 80. 22
  • 81. 23
  • 82.
  • 83. 25 LUASPERKEBUNAN KELAPASAWIT 7,9 JUTA HEKTAR PENYUMBANG DEVISA NEGARA TERBESARKEDUASETELAHMIGAS USD 14,1 MILIAR (RP 160,7 T)
  • 84. 26 Peningkatan jumlah middle class Indonesia telah menyalip Malaysia sebagai negara pengekspor minyak sawit terbesar di dunia sejak 2012* Sumber: Stott, D., 2014, Indonesia’s Elections of 2014: Democratic Consolidation or Reversal?, The Asia-Pacific Journal, Volume12, Jilid 10, No.2.
  • 85. 27 INDONESIA MENJADI NEGARA PRODUSEN BIOFUELTERBESARDI DUNIA 40 JUTA TON CPO PERTAHUN FOKUS UNTUK ENERGI HAYATI (BIOFUEL) MENGURANGI EMISI KARBON 62%
  • 86. CADANGAN GAS ALAM 153,45 TCF (TRILLION CUBIC FEET) CADANGAN BATUBARA 136 MILIAR TON 29
  • 87. 30
  • 88. INDONESIA Dikepungoleh FivePowerDefenceArrangement(FPDA),yaitu perjanjian kerjasama pertahanan negara-negara persemakmuranInggris KONFLIK SIPADAN- LIGITAN DAN BLOK AMBALAT REKLAMASI PANTAI KEARAH INDONESIA DAN PENOLAKAN NAMA KRI USMAN- HARUN PENYADAPAN TELEPON PEJABAT NEGARA 31
  • 89. 32
  • 90. 33 BRGESER DARI PERANG ENERGI MENJADI PERANG PANGAN, AIR DAN ENERGI (BIO ENERGI)
  • 93. TIDAK BISA TERLIHAT SIAPA LAWAN ATAU KAWAN DilakukanNONSTATEACTORTapi dikendalikanolehstate 36
  • 94. 38 GREATE R SUNRISE * Cleary, P., 2007, Shakedown: Australia’s Grab for Timor Oil, Allen & Unwin Publishing,Australia. 38
  • 95. 40 GENERASI YANG TIDAK BERKUALITAS LOST GENERATION 15.000 jiwa meninggal tiap tahun 2015 diperkirakan 5,1 juta penduduk menyalahgunakan narkoba Diskotek Stadium Mei 2014: 45.000 pil ekstasi, 600 gr sabu & 55 pil Happy Five Polda Sumut 15 September 2014: 25 Kg sabu dan 30.000 pil ekstasi selundupan dari Malaysia 40
  • 96. Diskusi Kelompok 1.Carilah contoh kondisi “Persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat”. 2.Diskusikan dalam kelompok (per_meja) Saudara.
  • 97. 43 43
  • 99. # Iron Stock Pegawai ASN itu harus bisa menjadi pengganti orang-orang yang memimpin di pemerintahan nantinya, yang berarti Pegawai ASN akan menjadi generasi penerus untuk memimpin bangsa ini nantinya. # Agent Of Change dituntut untuk menjadi agen perubahan. Disini maksudnya, jika ada sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan itu ternyata salah, Pegawai ASN dituntut untuk merubahnya sesuai dengan harapan yang sesungguhnya. # Social Control harus mampu mengontrol sosial yang ada di lingkungan sekitar (lingkungan masyarakat).Jadi… selain pintar di bidang akademis, Pegawai ASN harus pintar juga dalam bersosialisasi dengan lingkungan. #Moral Force diwajibkan untuk menjaga moral-moral yang sudah ada. Jika di lingkungan sekitarnyaterjadi hal-hal yang tak bermoral, maka Pegawai ASN dituntut untuk merubah serta meluruskan kembali sesuai dengan apa yang diharapkan. Peran dan fungsi PEGAWAI ASN
  • 100.
  • 101. Issue Scan • Media scanning,yaitu penelusuran sumber-sumber informasi isu dari media seperti surat kabar, majalah, publikasi, jurnal profesional dan media lainnya yang dapat diaksespublik secaraluas. • Existingdata, yaitu dengan menelusuri survei, polling atau dokumen resmi dari lembagaresmi terkait dengan isu yang sedangdianalisis. • Knowledgeableothers, seperti profesional, pejabat pemerintah, trendsetter, pemimpin opini dansebagainya • Publicand private organizations,seperti komisi independen, masjid atau gereja, institusi bisnis dan sebagainya yangterkait dengan isu-isu tertentu • Publicat large, yaitu masyarakat luas yang menyadari akansatu isu dan secara langsung atau tidak langsung terdampak dengan keberadaanisutersebut.
  • 102. memetakan # Enviromental Scanning peduli terhadap masalah dalam organisasi dan mampu hubungan kausalitas. # Problem Solving mampu mengembangkan dan memilih alternatif, dan mampu memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing. # Analysis mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan substansi Mata Pelatihan), mampu mengidentifikasi implikasi / dampak / manfaat dari sebuah pilihan kebijakan / program / kegiatan/ tahapan kegiatan. KEMAMPUAN MENETAPKAN ISU
  • 103. Kriteria isu : 1.Aktual Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. 2. Kekhalayakan Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. 3. Problematik Isu yang kompleks, memiliki dimensi masalah yang sehingga perlu dicarikan segera solusinya. 4.Kelayakan Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. PENILAIAN KUALITAS ISU
  • 104. Teknik analisis yang digunakan : URGENCY Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. SERIOUSNESS Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. GROWTH Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaiamana mestinya. Setiap isu dinilai dengan memberikan skor antara 1-5. 1 = sangat tidakurgent 5 = sangat urgent. PENILAIAN KUALITAS ISU
  • 105. Judul Isu Kontemporer : No. Pokok Bahasan Isu Identifikasi Isu Pemilihan Isu USG (Urgent, Seriously, Growth) Total Isu terpilih (dari USG) U S G
  • 107. Fishbone, langkah 1 • Menyepakati pernyataan masalah • Grup menyepakati sebuah pernyataan masalah (problem statement)yang diinterpretasikan sebagai “effect”, atau secaravisual dalam fishbone diagram digambarkan seperti “kepala ikan”. • Tuliskanmasalah tersebut pada whiteboard atau flipchart di sebelah paling kanan, misal: “Bahaya Radikalisasi”. • Gambarkan sebuah kotak mengelilingi tulisan pernyataan masalah tersebut dan buat panah horizontal panjang menuju kearah kotak.
  • 109. Fishbone, langkah 2 • Mengidentifikasi kategori-kategori • Dari garis horisontal utama berwarna merah, buat garis diagonalyang menjadi “cabang”. Setiap cabangmewakili “sebab utama” dari masalahyang ditulis. Sebabini diinterpretasikan sebagai “penyebab”, atau secaravisual dalam fishbone seperti “tulang ikan”. • Kategori sebab utama mengorganisasikan sebabsedemikian rupa sehingga masuk akal dengan situasi. Kategori-kategori ini antaralain: • Kategori 6M yangbiasa digunakan dalam industri manufaktur, yaitu machine (mesin atau teknologi), method (metode atau proses), material (termasuk raw material, konsumsi,dan informasi), man Power (tenaga kerja atau pekerjaan fisik) / mind Power (pekerjaan pikiran: kaizen,saran,dan sebagainya),measurement (pengukuran atau inspeksi), dan milieu / Mother Nature (lingkungan). • Kategori 8Pyangbiasa digunakan dalam industri jasa,yaitu product (produk/jasa), price (harga),place (tempat), promotion(promosi atau hiburan),people (orang), process(proses),physical evidence (bukti fisik), dan productivity & quality(produktivitas dan kualitas). • Kategori 5Syangbiasa digunakan dalam industri jasa,yaitu surroundings(lingkungan), suppliers (pemasok),systems(sistem), skills (keterampilan), dan safety(keselamatan).
  • 111. Fishbone, langkah 3 • Menemukan sebab-sebab potensial dengan carabrainstorming • Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesibrainstorming. • Saatsebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama di mana sebab tersebut harus ditempatkan dalam fishbone diagram, yaitu tentukan di bawah kategori yang mana gagasantersebut harus ditempatkan, misal: “Mengapa bahaya potensial? Penyebab: pendidikan agamatidak tuntas!” Karenapenyebabnya sistem, makadiletakkan di bawah “system”. • Sebab-sebabtersebut diidentifikasi ditulis dengan garis horisontal sehingga banyak “tulang” kecil keluar dari garisdiagonal. • Pertanyakan kembali “Mengapa sebab itu muncul?” sehingga“tulang” lebih kecil (sub-sebab) keluar dari garis horisontal tadi, misal: “Mengapa pendidikan agamatidak tuntas? Jawab: karena tidak diwajibkan” (lihat Gambar). • Satusebab bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab tersebutberhubungan dengan beberapa kategori.
  • 113. Fishbone, langkah 4 • Mengkaji dan menyepakati sebab-sebab yangpaling mungkin • Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkindi antara semua sebab-sebabdan sub-subnya. • Jikaada sebab-sebabyang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan merupakan petunjuk sebab yang palingmungkin. • Kaji kembali sebab-sebabyang telah didaftarkan (sebab yang tampaknyapaling memungkinkan) dan tanyakan , “Mengapa inisebabnya?” • Pertanyaan “Mengapa?” akan membantu kitasampai pada sebab pokok dari permasalahanteridentifikasi. • Tanyakan“Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau sudah sampai kesitu sebab pokok telahterindentifikasi. • Lingkarilah sebabyang tampaknya paling memungkin pada fishbonediagram. • Diskusikanpula bukti-bukti yang mendukung pemilihan sebab-sebabdansub sebabnya. Jikaperlu bisa menggunakan matriks atau tabel untuk membantu mengorganisasi ide. • Fishbonediagram ini dapat diendapkan untuk beberapa waktu, sehingga memberi kesempatan kepada siapapun yang membaca untuk menggulirkan ide atau gagasanbaru, sehingga merevisi ulang cara memetakanpenyebabnya.
  • 114. Analisis SWOT • Strategi S-O(Strengths –Opportunities) • Kategori ini mengandung berbagai alternatifstrategi yang bersifat memanfaatkan peluang dengan mendayagunakan kekuatan/kelebihan yang dimiliki. Strategi ini dipilih bila skor EFASlebih besar daripada 2 dan skor IFASlebih besar daripada 2. • Strategi W-O(Weaknesses – Opportunities) • Kategori yang bersifat memanfaatkan peluang eksternal untuk mengatasi kelemahan. Strategi ini dipilih bila skor EFASlebih besar daripada 2 dan skor IFAS lebih kecil atau samadengan2. • Strategi S-T(Strengths–Threats) • Kategori alternatif strategi yang memanfaatkan atau mendayagunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. Strategi ini dipilih bila skor EFASlebih kecil atau sama dengan 2 dan skor IFASlebih besar daripada2. • Strategi W-T(Weaknesses –Threats) • Kategori alternatif strategi sebagai solusi dari penilaian atas kelemahan dan ancamanyang dihadapi, atau usahamenghindari ancaman untuk mengatasi kelemahan. Strategi ini dipilih bila skor EFASlebih kecil atau samadengan 2 dan skor IFASlebih kecil atau samadengan2.
  • 115. Analisis TOWS • Strategi SO • Strategi SOdipakai untuk menarik keuntungan dari peluang yangtersedia dalam lingkungan eksternal. • Strategi WO • Strategi WObertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal denganmemanfaatkan peluang dari lingkungan yangterdapat di luar. Setiap peluang yangtidak dapat dipenuhi karena adanya kekuranganyangdimiliki, harus dicari jalan keluarnya dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatanlainnya yangtersedia. • Strategi ST • Strategi STdigunakanuntuk menghindari, paling tidak memperkecil dampak negatif dari ancaman atau tantangan yangakandatang dari luar. Jikaancaman tersebut tidak bisa diatasi dengan kekuatan internal maupun kekuatan eksternal yangada, makaperlu dicari jalan keluarnya, agarancaman tersebut tidak akanmemberikan dampak negatif yangterlalubesar. • Strategi WT • Strategi WTadalah taktik mempertahankan kondisi yangdiusahakan denganmemperkecil kelemahaninternal dan menghindari ancaman eksternal. Dengankata lain, jika sekiranya ancaman yangakandatang lebih kuat dari upaya pengembangan, makahal yangperlu dilakukan, adalah denganmenghentikan sementara usahaekspansi pengembangan, dengan menunggu ancaman eksternal yangdatang menjadi hilang ataureda.
  • 116. Tugas Kelompok Cari dan Identifikasi Isu, topiknya terkait ; Kel 1 : Korupsi Kel 2 : Narkoba Kel 3 : Terorisme dan Radikalisme Kel 4 : Money Laundry Kel 5 : Proxy War Kel 6 : Cyber Crime Ke 7 : Hate Speech dan Hoax Kel 8 : Human trafficking
  • 117. 68 68
  • 118. INDONESIA AKAN HILANG 2045 KITA HARUS BISA…. ATAU…?????
  • 119. 70
  • 120. MENCERMATI KONDISI LINGKUNGAN STRATEGIS SERTA TUJUAN NASIONAL NKRI MAKA DIBUTUHKAN PARA PEMIMPIN NASIONAL YG MEMILIKI INTEGRITAS YG TINGGI DIKLAT KEPEMIMPINAN BID PEMDA BAGI SEKRETARIS DPRD TH 2015
  • 121. KOMITMEN & LOYALITAS TANGGUNG JAWAB DAPAT DIPERCAYA, JUJUR & SETIA KONSISTEN MENGUASAI & DISIPLIN DIRI BERKUALITAS
  • 122. 10 KARAKTERISTIK INTEGRITAS (Andrian Gostik & Dana Telford, The Integrity Advantage, 2003) 1. ANDA MENYADARI BHW HAL-HAL KECIL ITU PENTING 2. ANDA MENEMUKAN YANG BENAR – PUTIH (SAAT ORANG LAIN HANYA MELIHAT WARNA ABU-ABU) 3. ANDA BERSEDIA MENGAMBIL BERTANGGUNG JAWAB 4. ANDA MENCIPTAKAN BUDAYA KEPERCAYAAN 5. ANDA MENEPATI JANJI 6. ANDA PEDULI TERHADAP KEBAIKAN YANG LEBIH BESAR 7. ANDA JUJUR NAMUN RENDAH HATI 8. ANDA BERTINDAK BAGAIKAN TENGAH DIAWASI 9. ANDA BEKERJA BERDASARKAN INTEGRITAS 10. ANDA KONSISTEN
  • 123. PIMPINAN MASA DEPAN (THE FUTURE LEADER) 1. JUJUR, DAPAT DIPERCAYA 2. BERSIH & BERTANGGUNG JAWAB (AKUNTABEL) 3. KOMPETEN & PROFESIONAL 4. MEMPUNYAI PANDANGAN YANG JAUH KE DEPAN (VISIONER) 5. INTEGRITAS : CERDAS & TULUS HATI 6. KOMITMEN