Dokumen tersebut membahas tentang analisis isu-isu kontemporer seperti korupsi, narkoba, dan terorisme beserta penjelasan mengenai modal insani yang dibutuhkan untuk menghadapi perubahan lingkungan strategis serta dampaknya bagi kinerja aparatur negara."
11. Secara signifikan telah mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan
profesinya sebagai ASN dengan berlandaskan pada:
a. Nilai dasar;
b. Kode etik dan kode perilaku;
c. Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan
publik;
d. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; dan
e. Profesionalitas jabatan.
UU nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
Implementasi terhadap prinsip-prinsip tersebut
diwujudkan dengan meningkatan kepedulian dan
partisipasi untuk meningkatkan kapasitas organisasi
dengan memberikan penguatan untuk menemu-kenali
perubahan lingkungan strategis secara komprehensif
pada diri setiap PNS.
12. LOGO
h.hoyin@yahoo.co.id
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
peraturan perundang- undangan,
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas, serta
3. Memperat persatuan dan kesatuan Negara Republik
Indonesia.
Fungsi dan Tugasnya ASN
Kontradiksi, di satu pihak PNS harus
melayani masyarakat sebaik-baiknya,
dilain pihak PNS harus sesuai
perudang undangan
Kreatif
Inovatif
13.
14.
15. MODAL INSANI DALAM MENGHADAPI
PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS
Modal insani yang dimaksud, disini Istilah
modal atau capital dalam konsep modal
manusia (human capital concept). Konsep ini
pada intinya menganggap bahwa manusia
merupakan suatu bentuk modal yang tercermin
dalam bentuk pengetahuan, gagasan (ide),
kreativitas, keterampilan, dan produktivitas
kerja.
Penjelasan Gambar di atas
16. 1. Modal Intelektual
Modal intelektual adalah perangkat yang
diperlukan untuk menemukan peluang dan
mengelola perubahan organisasi melalui
pengembangan SDM nya.
Penerapannya dalam dunia
birokrasi/pemerintahan adalah, hanya pegawai
yang memiliki pengetahuan yang luas dan terus
menambah pengetahuannya yang dapat
beradaptasi dengan kondisi perubahan
lingkungan strategis.
17. 2. Modal Emosional
Goleman, et. al. (2013) menggunakan
istilah emotional intelligence untuk
menggambarkan kemampuan manusia
untuk mengenal dan mengelola emosi diri
sendiri, serta memahami emosi orang lain
agar dia dapat mengambil tindakan yang
sesuai dalam berinteraksi dengan orang
lain.
18. 3, Modal Sosial
Modal sosial adalah jaringan kerjasama di antara warga masyarakat yang
memfasilitasi pencarian solusi dari permasalahan yang dihadapi mereka.
(rasa percaya, saling pengertian dan kesamaan nilai dan perilaku yang
mengikat anggota dalam sebuah jaringan kerja dan komunitas).
1. Kesadaran Sosial (Social Awareness) yaitu Kemampuan berempati
terhadap apa yang sedang dirasakan oleh orang lain, memberikan
pelayanan prima,mengembangkan kemampuan orang lain, memahami
keanekaragaman latar belakang sosial, agama dan budaya dan
memiliki kepekaan politik.
2. 2. Kemampuan sosial (Social Skill) yaitu, kemampuan mempengaruhi
orang lain, kemampuan berkomunikasi dengan baik, kemampuan
mengelola konflik dalam kelompok, kemampuan membangun tim kerja
yang solid, dan kemampuan mengajak orang lain berubah,
19. 4. Modal ketabahan (adversity)
Konsep modal ketabahan berasal dari Paul
G. Stoltz (1997). Ketabahan adalah modal
untuk sukses dalam kehidupan, baik dalam
kehidupan pribadi maupun kehidupan
sebuah organisasi birokrasi. Berdasarkan
perumpamaan pada para pendaki gunung,
Stoltz membedakan tiga tipe manusia:
quitter, camper dan climber.
20.
21. 5. Modal etika/moral
Ada empat komponen modal moral/etika yakni:
1. Integritas (integrity), yakni kemauan untuk mengintegrasikan
nilai-nilai universal di dalam berperilaku yang tidak
bertentangan dengan kaidah perilaku etis yang universal.
2. Bertanggung-jawab (responsibility) yakni orang-orang yang
bertanggung-jawab atas tindakannya dan memahami
konsekuensi dari tindakannya sejalan dengan prinsip etik
yang universal.
3. Penyayang (compassionate) adalah tipe orang yang tidak
akan merugikan orang lain.
4. Pemaaf (forgiveness) adalah sifat yang pemaaf. Orang yang
memiliki kecerdasan moral yang tinggi bukanlah tipe orang
pendendam yang membalas perilaku yang tidak
menyenangkan dengan cara yang tidak menyenangkan pula.
22. 6.Modal Kesehatan (kekuatan)
Fisik/Jasmani
Tolok ukur kesehatan adalah bebas dari
penyakit, dan tolok ukur kekuatan fisik
adalah; tenaga (power), daya tahan
(endurance), kekuatan (muscle strength),
kecepatan (speed), ketepatan
(accuracy), kelincahan (agility),
koordinasi (coordination), dan
keseimbangan (balance).
23. 7. Modal Spiritual
Adalah modal yang berkaitan dengan
pembangunan yang berkelanjutan,
Malloch (2003) memandang bahwa modal
spiritual lahir dari pengertian bahwa
seluruh kekayaan alam ini dipercayakan
kepada seluruh manusia Setiap orang
dipanggil untuk memelihara dan
mengelola dengan baik segala sumber
daya alam tanpa memusnahkannya
25. Analisis Isu Kontemporer:
a. Konsepsi Isu strategis Kontemporer;
b. Modal insani dalam menghadapi perubahan lingkungan
strategis;
c. Isu-isu kontemporer
KKN, TPPU
Narkoba
Terorisme dan Radikalisme,
Hoax/proxy War,
Kejahatan Internasional,
Ilegal fishing,
HAM berbagai bidang.
d. Analisis isu-isu kontemporer dengan menggunakan
kemampuan berpikir kritis
27. • Korup = busuk, palsu, suap (kamus besar bahasa
indonesia, 1991)
• Korup = suka menerima uang sogok, menyelewengkan
uang/barang milik perusahaan atau negara, menerima
uang dengan menggunakan jabatan untuk kepentingan
pribadi (kamus hukum, 2002)
• Korup = kebejatan, ketidakjujuran, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian (the lexicon webster
dictionary, 1978)
terminologi korupsi
28. Pengkhianatan terhadap
kepercayaan
(betrayal of trust)
• penghianatan merupakan bentuk korupsi paling
sederhana
• Semua orang yang berkhianat atau mengkhianati
kepercayaan atau amanat yang diterimanya
adalah koruptor.
• Amanat dapat berupa apapun, baik materi maupun
non materi (ex: pesan, aspirasi rakyat, tugas)
• Anggota DPR yang tidak menyampaikan aspirasi
rakyat/menggunakan aspirasi untuk kepentingan
pribadi merupakan bentuk korupsi
• Pejabat yg tdk berkerja dengan baik, tdk berpihak
pada publik adalah pengkhianat
29. Penyalahgunaan kekuasaan
(abuse of power)
• Abuse of power merupakan korupsi tingkat
menengah
• Merupakan Segala bentuk penyimpangan yang
dilakukan melalui struktur kekuasaan, baik pada
tingkat negara maupun lembaga-lembaga struktural
lainnya, termasuk lembaga pendidikan, lembaga
kemasyarakatan, lembaga kemanusiaan tanpa
mendapatkan keuntungan materi.
30. Penyalahgunaan kekuasan untuk mendapatkan
keuntungan material (material benefit)
• Penyimpangan kekuasaan untuk mendapatkan
keuntungan material baik bagi dirinya sendiri maupun
orang lain.
• Korupsi pada level ini merupakan tingkat paling
membahayakan karena melibatkan kekuasaan dan
keuntungan material.
• Ini merupakan bentuk korupsi yang paling banyak terjadi di
indonesia
36. Para Pelaku
Pejabat (DPR, Menteri, Gubernur, Bupati,
Walikota, Direksi, Ketua Lembaga, dll)
Penegak Hukum (Hakim, Jaksa, Polisi,
Pengacara, Pengawas, dll)
Pengusaha
Profesor, Doktor, dll
Laki-laki, Perempuan
Tua ,maupun Muda
37. Pemberantasan Korupsi
Preventif
• Perbaikan system
• Pengawasan
• Business approach
• Economy approach
Represif
• Peran serta masy
• Penyelidikan
• Penyidikan
• Penuntutan
• eksekusi
Edukatif
• Cultural approach
• Pendidikan formal
• Pendidikan pegawai
• Pendidikan
masyarakat
38. Contoh di Athena
Abad ke 5 sebelum masehi
Muncul kelompok benalu (sycophants), anak-
anak muda yang berlomba-lomba menggugat
para pejabat. Misalnya Pericles menuntut
Jendral Athena Kimon yang korup.
Kelompok benalu merajalela dan menimbulkan
ketakutan pejabat untuk korupsi. Korupsi pun
hangat diperbincangkan
Courtesy of Google.com
43. Setiap lapisan masyarakat
berpotensi menjadi bagian dari
rantai nilai bisnis penyalahgunaan
narkoba.
LINGKUNGAN INDIVIDU PADA SETIAP LAPISAN
MASYARAKAT
prod
uksi
distrib
usi
kons
umsi
Masyarakat pedesaan &
petani menanam dan
memasok tanaman
bahan baku narkoba
Pengusaha di bidang farmasi
& kimia menyalahgunakan ijin
untuk memproduksi dan
mengedarkan narkoba
Masyarakat
Pesisir
& Perbatasan
melakukan
penyelundupan
Perusahaan dalam
bidang transportasi
& logistik. Melakukan
pengiriman ilegal
Dokter & Apoteker
menyalahgunakan
wewenang dalam
menulis resep
Masyarakat daerah
kumuh & miskin
mendapatkan manfaat
ekonomi dengan
melindungi pengedar
Masyarakat
Perkotaan
Pekerja Seni &
Dunia Hiburan
Remaja &
Mahasis
wa
Anak
Usia
Sekolah
Atlet/
Olahragawan
44. LINGKUNGAN SOSIAL
BUDAYA
Penanganan
kasus narkoba
high profile
(melibatkan artis
atau tokoh
masyarakat) tidak
mendapatkan
hukuman yang
dianggap berat
Duta anti narkoba
ditunjuk dari artis
mantan pecandu,
beberapa bahkan
tertangkap kedua
kalinya
dikarenakan
menggunakan
kembali
Pemberitaan
kejahatan narkoba
melalui media tidak
semenarik kasus
terorisme atau
korupsi, terutama
korupsi yang
melibatkan tokoh
politik dan pejabat.
Framing pemberitaan
yang tidak tepat
dapat menginspirasi
pengguna baru.
NEWS
Persepsi masyarakat dan media bahwa kejahatan
narkoba tidak dianggap sebagai kejahatan yang
menakutkan dan memalukan ...
KERUGIAN
Kerugian
negara Rp 84
T/tahun
30 orang
wafat/hari
R
p
Rp 31 TSELAMA TAHUN 2015
R
p
80
NARKOBAKORUPSITERORISME
Wafat/ha
ri/dunia
Sumber: BNN, ICW, IEP
45. Keterlibatan penegak hukum dan politisi menjadi perusak sistem pemberantasan
Narkoba
September 2012
4 Petugas Bea
Cukai Jadi
Tersangka Kasus
Dugaan Suap
Penyelundupan
Narkoba
Oktober 2017
Oknum Polisi
Terlibat Kasus
Narkoba 5 Kg
Sabu di Parepare
April 2015
20 Jaksa
Dipecat karena
Terlibat
Narkoba
Juli 2017
Diduga Terlibat
Jaringan
Narkoba, Oknum
Hakim
Pengadilan
Negeri Liwa
Ditangkap
Juni 2017
Terlibat
Peredaran
Narkotika, 2
Sipir Lapas
Ditangkap
Polisi
Juli 2016
Oknum TNI
Ditangkap
Bawa 10 Kilo
Sabu di
Sumatera
Utara
November
2017
Jadi Bandar
Narkoba, Wakil
Ketua DPRD
Bali Ditangkap
Bea
Cukai
Polisi Jaksa Hakim Sipir LP Tentara Politisi
KETERLIBATAN
APARATUR
46. LINGKUNGAN SISTEM POLITIK & SISTEM HUKUM
Kab/Kot
a
530
Keberadaan satuan kerja BNN
baru mencakup 30.8% dari
seluruh wilayah kabupaten/kota
di Indonesia.
BNN
K
172
Belum melembaganya narkoba sebagai isu darurat nasional.
Sehingga perilaku kebijakan pemerintah belum menunjukkan
kejahatan narkotika sebagai prioritas utama
Koordinasi antar lembaga
pemerintahan yang lemah
dikarenakan ego sektoral dan
perbedaan paradigma dalam
penanganan permasalahan
narkoba.
Keberpihakan pemerintah
yang masih lemah jika
dibandingkan dengan
penanganan terhadap
pemberantasan korupsi dan
terorisme
Pengadilan
Tipikor
Pengadilan
Khusus
Terorisme
Pengadilan
Khusus
Narkoba
47. •Pengawasan barang bukti
yang lemah
•Negosiasi saat
penangkapan sehingga
dibebaskan dengan
menghilangkan barang
bukti
Penangkapa
n
Pengadi
lan
Sistem
penegakkan
hukum masih
memberikan
celah bagi pelaku
untuk dihukum
ringan atau
bebas dari jerat
hukum
SISTEM HUKUM
• Adanya negosiasi
putusan agar pelaku
tidak terjerat hukuman
• Hakim & Jaksa tidak
menguasai
permasalahan
Penyidikan dan Assessment
disalahgunakan sehingga
terjadi pengalihan status, dari
pengedar menjadi
penyalahguna
PENJARA
Penyidikan
dan
Assessmen
t
“Hampir 50%
peredaran
narkotika di
Indonesia terjadi
dan dikendalikan
dari dalam Lapas
dan Rutan“
REHABILIT
ASITata kelola dan
penanganan pasien
di rehabilitasi
swasta belum
sesuai standar
Sistem
Double
Track
Jika masuk penjara,
pengedar masih bisa
menjalankan bisnisnya,
pemakai dapat dengan
mudah kembali
mengkonsumsi narkoba
Jika pengedar
diputuskan masuk
rehabilitasi, maka
mereka
mendapatkan
pangsa pasar baru
48. Surface Web
Market
Deep Web
Market
Cryptomarke
t
Peredaran
narkoba
dilakukan
melalui media
sosial dan
Peredaran
Narkoba
dilakukan melalui
jaringan internet
tersembunyi yang
sangat sulit
dilacak
Transaksi
menggunakan
crypto-currency
melalui internet.
Tidak mudah
dilacak, identitas
tersembunyi
4
49. Perkembangan NPS
menciptakan celah
bagi kejahatan
dikarenakan banyak
narkoba jenis baru
yang belum diatur
oleh hukum.
Sumber: UNODC 2017
NPS yang
beredar di
dunia
800
an
73NPS yang
beredar di
Indonesia
65
Sudah diatur
dalam
Permenkes
Nomor 20
Thn 2018
Perkembangan New Psychoactive
Substances (NPS)
8Belum
diatur
dalam
Permenkes
50. Timur Tengah
(Qatar, UEA,
Iran, Suriah)
Tiongkok
Amerika
Golden
Peacock
Golden
Triangle
(Thailand,
Vietnam,Kamb
oja)
Malaysi
a
Inggri
s,
Turki
Pola Perdagangan
Narkoba
Internasional di
Indonesia
Golden Crescent
(Afghanistan,
Pakistan)
India
50.00
0per gram
Iran
20.00
0
Tiongk
ok
per gram
1.5
juta
Indone
sia
per gram
Perbandingan Harga Jual
Shabu
(dalam Rupiah)
Struktur pasar perdagangan
narkoba di Indonesia menarik
Jaringan sindikat Narkoba
internasional untuk masuk ke
Indonesia
51. PEMULIHAN PENYALAH GUNA
NARKOBA
Total kapasitas
fasilitas
rehabilitasi
milik pemerintah
(BNN, Kemenkes,
Kemensos,
Pemda)= 20.000
(2%)
Dari 1,7% estimasi populasi usia
10-64
yang terpapar narkoba, terdapat
sekitar 1 juta orang yang prioritas
untuk direhabilitasi
Total kapasitas
fasilitas
rehabilitasi milik
masyarakat &
swasta
= 10.000 (1%)
Kapasitas
Rehabilitasi
di Negara
Maju:
18 – 22%
53. PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
PERMASAL
AHAN
NARKOBA
PEREDARAN GELAP
NARKOBA
Pasal 70
BNN mempunyai tugas:
a. menyusun dan melaksanakan kebijakan
nasional mengenai pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
b. mencegah dan memberantas
penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika;
c. berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia dalam
pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika;
d. meningkatkan kemampuan lembaga
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial
pecandu Narkotika, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun
masyarakat;
e. memberdayakan masyarakat dalam
pencegahan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
f. memantau, mengarahkan, dan
meningkatkan kegiatan masyarakat dalam
pencegahan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
g. melakukan kerja sama bilateral dan
multilateral, baik regional maupun
internasional, guna mencegah dan
memberantas peredaran gelap Narkotika
Pasal 64
Dalam rangka
pencegahan dan
pemberantasan
penyalahgunaan dan
peredaran gelap
Narkotika dan
Prekursor Narkotika,
dengan Undang-
Undang ini dibentuk
Badan Narkotika
Nasional, yang
selanjutnya disingkat
BNN
MANDAT
UU
35/2009
PEMBERA
NTASAN
PENCEGA
HAN
54. TANTANGAN (1)
Kebijakan di beberapa negara tetangga yang sangat tegas
dan keras terhadap para sindikat narkoba berimplikasi pada
pergerakan ancaman sindikat narkoba yang mengarah ke
Indonesia.
Kondisi geografis Indonesia yang terbuka menjadi “surga”
bagi para sindikat narkoba dalam menyelundupan narkoba,
terutama melalui jalur Selat Malaka.
Modifikasi teknik (modus) penyelundupan narkoba yang
terus berkembang dan semakin sulit terdeteksi aparat.
Berdasarkan analisis BNN, peredaran gelap narkoba yang
diungkap selalu mengarah kepada para penghuni Lapas.
Para bandar narkoba membeli integritas para
penyelenggara negara/penegak hukum.
55. TANTANGAN (2)
Perkembangan narkoba jenis baru yang dikemas dalam
berbagai bentuk seperti permen, makanan ringan, suplemen,
obat kuat, dll yang semakin sulit diidentifikasi.
Kecenderungan perilaku madat di kalangan remaja dengan
menggunakan obat-obatan legal yang diracik dengan
berbagai macam obat-obatan.
Merebaknya fenomena Narkoba masuk kampung dengan
penggunanya kalangan pimpinan lembaga pemerintahan
desa (Lurah, Sekdes). Bergulirnya Anggaran Dana Desa
ditengarai turut menjadi salah satu faktor.
Fenomena strategi perang asimetris yang dimainkan oleh
negara-negara asing melalui “operasi candu” yang bertujuan
melemahkan atau menghancurkan generasi dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
56. HAMBATAN
Pendidikan Anti Narkoba di seluruh strata pendidikan belum dapat
dilaksanakan dengan baik, secara massif dan komprehensif.
Masih kuatnya mind set bahwa penyalah guna narkoba
merupakan aib.
Masih rendahnya kesadaran melaporkan diri ke IPWL (Institusi
Penerima Wajib Lapor) untuk mendapatkan perawatan.
Masih rendahnya komitmen seluruh komponen Bangsa
(Kementerian/Lembaga/ Pemda, masyarakat dan dunia usaha)
untuk turut berpatisipasi melaksanakan P4GN;
Keterbatasan pelayanan rehabilitasi pecandu narkoba baik yang
dikelola pemerintah maupun masyarakat. Para pecandu narkoba
yang akan menjalani rehabilitasi atau pemulihan harus menunggu
(waiting list) karena keterbatasan fasilitas dan kapasitas.
Belum dilakukannya pemulihan kawasan-kawasan merah (sarang
narkoba) secara komprehensif seperti Kampung Ambon dan
Kawasan Berland di Jakarta, Kampung Beting di Pontianak,
Kampung Kubur di Medan, Kampung Pandan di Jambi, dll.
58. dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika (P4GN) Tahun 2018-
2019 dikelompokkan dalam 4
bidang yaitu:
a.Bidang Pencegahan
b.Bidang Pemberantasan
c. Bidang Rehabilitasi
d.Penelitian & Pengembangan
Penanganan Penyalahgunaan
Narkotika & Prekursor Narkotika
59. A.
Bidang
Pencega
han
(22 Rencana
Aksi)
Sosialisasi bahaya Narkotika dan Prekursor
Narkotika serta informasi tentang P4GN
kepada Pegawai Aparatur Sipil Negara,
Prajurit Tentara Nasional Indonesia, dan
Anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Pembentukan regulasi tentang P4GN di
masing-masing kementerian/lembaga dan
pemerintah daerah
Penyelenggaraan Hari Remaja Internasional
pada tingkat pusat dan provinsi.
Promosi Generasi Berencana (GenRe) di
sekolah, kampus, dan kampung Keluarga
Berencana
Promosi GenRe berbasis komunitas.
Sosialisasi P4GN pada sarana dan
prasarana transportasi serta moda
transportasi.
60. A.
Bidang
Pencega
han
Penguatan dukungan ekologi sosial bagi
para Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS).
Pembinaan dan penyebarluasan P4GN
kepada seluruh Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD).
Pembinaan dan penyebarluasan P4GN
kepada instansi (sektor) yang menggunakan
bahan-bahan Prekursor Narkotika.
Pendirian 5 (lima) Pusat Informasi Edukasi
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (PIE
NAPZA) di 5 (lima) wilayah rawan dan
rentan Narkotika dan Prekursor Narkotika
Penguatan pemberdayaan masyarakat
dalam memetakan permasalahan
penyalahgunaan NAPZA di daerah rawan
dan rentan pada daerah tertinggal,
terdepan,dan terluar.
61. A.
Bidang
Pencega
han
Penutupan situs jual beli Narkotika dan
Prekursor Narkotika dan situs yang
melegalisasi Narkotika dan Prekursor
Narkotika
Pelaksanaan tes urine kepada seluruh
Pegawai Aparatur Sipil Negara, termasuk
calon Aparatur Sipil Negara.
Pembentukan Satuan Tugas/ Relawan Anti
Narkotika dan Prekursor Narkotika.
Kerja sama internasional terkait P4GN.
Perlindungan terhadap infrastruktur
informasi kritis dan strategis untuk
mereduksi kerentanan terhadap informasi
yang dimiliki Badan Narkotika Nasional.
Pengembangan dan penerapan modul
pendidikan anti Narkotika dan Prekursor
Narkotika pada seluruh pendidikan
kedinasan.
62. A.
Bidang
Pencega
han
Penyusunan modul anti Narkotika dan
Prekursor Narkotika untuk Latihan Dasar,
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan,
Teknis, dan Fungsional.
Pengembangan topik anti Narkotika dan
Prekursor Narkotika pada salah satu mata
pelajaran di sekolah dan perguruan tinggi.
Melakukan peningkatan kapasitas sumber
daya manusia pada lembaga layanan yang
berada di bawah koordinasi Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak terkait upaya
pencegahan dan penanganan Narkotika dan
Prekursor Narkotika pada anak
Pelaksanaan pelatihan kader pemuda anti
Narkotika dan Prekursor Narkotika.
Pengembangan potensi masyarakat pada
kawasan rawan dan rentan Narkotika dan
Prekursor Narkotika.
64. TERORISME DAN
RADIKALISME
Kata Terorisme yang artinya dalam keadaan
teror (under the terror), berasal dari bahasa latin
”terrere” yang berarti gemetaran dan ”detererre”
yang berarti takut. Istilah terorisme pada
awalnya digunakan untuk menunjuk suatu
musuh dari sengketa teritorial atau kultural
melawan ideologi atau agama yang melakukan
aksi kekerasan terhadap publik.
65. Istilah terorisme dan teroris sekarang ini
memiliki arti politis dan sering digunakan untuk
mempolarisasi efek yang mana terorisme
tadinya hanya untuk istilah kekerasan yang
dilakukan oleh pihak musuh, dari sudut
pandang yang diserang. Sedangkan teroris
merupakan individu yang secara personal
terlibat dalam aksi terorisme. Penggunaan
istilah teroris meluas dari warga yang tidak
puas sampai pada non komformis politik. Aksi
terorisme dapat dilakukan oleh individu,
sekelompok orang atau negara sebagai
alternatif dari pernyataan perang secara
terbuka.
66. 1.DUNIA BERKEMBANG DG PESAT KRN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
2.PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
CENDERUNG MENURUN
3.HARAPAN 20 TH KEDEPAN INDONESIA
SEPULUH BESAR DUNIA ???????
68. 10
PETA KONFLIK DUNIA
2013
Suriah
153.000
barrel per hari
Irak
3.200.000
barrel per hari
Pakistan
70.000
barrel per hari
Kuwait
3.200.000
barrel per hari
Kongo
2.000.000
barrel per hari
Nigeria
2.400.000
barrel per hari
Sudan
200.000
barrel per hari
Iran
3.200.000
barrel per hari
Kolombia
200.000
barrel per hari
Sumber: http://migasreview.com/
Libya
1.250.000
barrel per hari
Algeria
1.500.000
barrel per hari
Mesir
600.000
barrel per hari
Ukraina
10.000.000
barrel per hari
69. • British Petroleum, 2011,
• BP Stastistical Review of World Energy June 2013, Pureprint Group Ltd., UK.
SISA CADANGAN
MINYAK DUNIA
TINGGAL 52 TAHUN (2065)*
74. 1 M
1800
2 M
1930
3 M
1960
4 M
1975
5 M
1987
6M
1999
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
DUNIA4
7M
2017
4Smith,L.C., TheWorldin 2050, Four ForcesShapingCivilization’sNorthernFuture, London,PenguinBooksLtd., 2011 16
TAHUN
DALAM 6
BERTAMBAH 1
MILIAR
9 M
2023
75. 2 M
1930
3 M
1960
4 M
1975
7M
2017
6M
1999
5 M
1987
THEWORLDIN 2050, LAURENCE C. SMITH 17
9M
2023
4 Smith, L.C.,TheWorldin 2050, FourForcesShapingCivilization’sNorthern Future, London,PenguinBooksLtd.,2011
POPULASI
1 M
1800
77. 2043 : PREDIKSI 12,3 MILIAR
PENDUDUK DUNIA
MENCARI PANGAN, AIR & ENERGI
DI DAERAH EKUATOR
AUSTRAL
IA
SELAND
IABAR
U
CHI
LI
NAMIBIA,
BOSWANA,ZIMBABWE,
AFRIKASELATA
N,MADAGASK
AR,
CHIN
A
PAKIST
AN
SOMALIA,
ETIOPIA,
KENYA,
TANZANIA
ALGERIA,
NIGERIA,
LIBYA, MESIR,
ALJASAIR,
LIBERIA
CANADA
USA RUSIA
ARAB SAUDI,
UNI EROPA
YAMAN, OMAN, KAZAHKSTAN
MONGOLIAKUWAIT, IRAK,
MAROKO, MALI, TURKI,
YUNANI
JEPAN
G
KORU
T,
KORS
EL
9,8 MILIAR JIWA DI DAERAH NON
EKUATYORDOANIA,
IRRAN,
2,5 MILIAR JIWA DI DAERAH
EKUATOR
19
78. MEMILIKI POTENSI VEGETASI (COCOK TANAM)
SEPANJANGTAHUN
REP.KONGO,
KONGO,GHANA,
KHAD,ANGOLA,
KAMERUN,
PANTAIGADING,
NIGERIA,LIBERIA
KOLOMBIA,MEKSIKO,
VENEZUELA,GUATEMALA,
BRASIL,GUYANA,
NIKARAGUA,PANAMA,
BOLIVIA, EKUADOR
INDONESIA, VIETNAM,
KAMBOJA,LAOS,
MYANMAR, MALAYSIA,
FILIPINA, THAILAND,
PAPUANUGINI
20
84. 26
Peningkatan jumlah middle class
Indonesia telah menyalip Malaysia
sebagai negara pengekspor minyak
sawit terbesar di dunia sejak 2012*
Sumber: Stott, D., 2014, Indonesia’s Elections of 2014: Democratic Consolidation or Reversal?,
The Asia-Pacific Journal, Volume12, Jilid 10, No.2.
85. 27
INDONESIA MENJADI NEGARA PRODUSEN
BIOFUELTERBESARDI DUNIA
40 JUTA TON CPO PERTAHUN
FOKUS UNTUK ENERGI HAYATI (BIOFUEL)
MENGURANGI EMISI KARBON 62%
86. CADANGAN GAS ALAM 153,45
TCF (TRILLION CUBIC
FEET)
CADANGAN BATUBARA 136
MILIAR TON
29
95. 40
GENERASI YANG TIDAK BERKUALITAS
LOST GENERATION
15.000 jiwa meninggal tiap tahun
2015 diperkirakan 5,1 juta penduduk menyalahgunakan
narkoba
Diskotek Stadium Mei 2014:
45.000 pil ekstasi, 600 gr sabu & 55 pil Happy Five
Polda Sumut 15 September 2014:
25 Kg sabu dan 30.000 pil ekstasi
selundupan dari Malaysia
40
96. Diskusi Kelompok
1.Carilah contoh kondisi
“Persatuan dan kesatuan di
lingkungan masyarakat”.
2.Diskusikan dalam kelompok
(per_meja) Saudara.
99. # Iron Stock
Pegawai ASN itu harus bisa menjadi pengganti orang-orang yang memimpin di
pemerintahan nantinya, yang berarti Pegawai ASN akan menjadi generasi penerus
untuk memimpin bangsa ini nantinya.
# Agent Of Change
dituntut untuk menjadi agen perubahan. Disini maksudnya, jika ada sesuatu yang
terjadi di lingkungan sekitar dan itu ternyata salah, Pegawai ASN dituntut untuk
merubahnya sesuai dengan harapan yang sesungguhnya.
# Social Control
harus mampu mengontrol sosial yang ada di lingkungan sekitar (lingkungan masyarakat).Jadi…
selain pintar di bidang akademis, Pegawai ASN harus pintar juga dalam bersosialisasi dengan
lingkungan.
#Moral Force
diwajibkan untuk menjaga moral-moral yang sudah ada. Jika di lingkungan sekitarnyaterjadi
hal-hal yang tak bermoral, maka Pegawai ASN dituntut untuk merubah serta meluruskan
kembali sesuai dengan apa yang diharapkan.
Peran dan fungsi PEGAWAI ASN
100.
101. Issue Scan
• Media scanning,yaitu penelusuran sumber-sumber informasi isu dari media
seperti surat kabar, majalah, publikasi, jurnal profesional dan media lainnya
yang dapat diaksespublik secaraluas.
• Existingdata, yaitu dengan menelusuri survei, polling atau dokumen resmi
dari lembagaresmi terkait dengan isu yang sedangdianalisis.
• Knowledgeableothers, seperti profesional, pejabat pemerintah, trendsetter,
pemimpin opini dansebagainya
• Publicand private organizations,seperti komisi independen, masjid atau
gereja, institusi bisnis dan sebagainya yangterkait dengan isu-isu tertentu
• Publicat large, yaitu masyarakat luas yang menyadari akansatu isu dan secara
langsung atau tidak langsung terdampak dengan keberadaanisutersebut.
102. memetakan
# Enviromental Scanning
peduli terhadap masalah dalam organisasi dan mampu
hubungan kausalitas.
# Problem Solving
mampu mengembangkan dan memilih alternatif, dan mampu
memetakan aktor terkait dan perannya masing-masing.
# Analysis
mampu berpikir konseptual (mengkaitkan dengan substansi Mata
Pelatihan), mampu mengidentifikasi implikasi / dampak / manfaat dari
sebuah pilihan kebijakan / program / kegiatan/ tahapan kegiatan.
KEMAMPUAN MENETAPKAN ISU
103. Kriteria isu :
1.Aktual
Benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
2. Kekhalayakan
Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik
Isu yang
kompleks,
memiliki dimensi masalah yang
sehingga perlu dicarikan segera
solusinya.
4.Kelayakan
Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
PENILAIAN KUALITAS ISU
104. Teknik analisis yang digunakan :
URGENCY
Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
dan ditindaklanjuti.
SERIOUSNESS
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan.
GROWTH
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagaiamana mestinya.
Setiap isu dinilai dengan memberikan skor antara 1-5.
1 = sangat tidakurgent
5 = sangat urgent.
PENILAIAN KUALITAS ISU
105. Judul Isu Kontemporer :
No. Pokok Bahasan
Isu
Identifikasi
Isu
Pemilihan Isu
USG (Urgent, Seriously,
Growth)
Total Isu
terpilih
(dari USG)
U S G
107. Fishbone, langkah
1
• Menyepakati pernyataan masalah
• Grup menyepakati sebuah pernyataan masalah (problem statement)yang
diinterpretasikan sebagai “effect”, atau secaravisual dalam fishbone diagram
digambarkan seperti “kepala ikan”.
• Tuliskanmasalah tersebut pada whiteboard atau flipchart di sebelah paling
kanan, misal: “Bahaya Radikalisasi”.
• Gambarkan sebuah kotak mengelilingi tulisan pernyataan masalah tersebut
dan buat panah horizontal panjang menuju kearah kotak.
109. Fishbone, langkah
2
• Mengidentifikasi kategori-kategori
• Dari garis horisontal utama berwarna merah, buat garis diagonalyang
menjadi “cabang”. Setiap cabangmewakili “sebab utama” dari masalahyang
ditulis. Sebabini diinterpretasikan sebagai “penyebab”, atau secaravisual
dalam fishbone seperti “tulang ikan”.
• Kategori sebab utama mengorganisasikan sebabsedemikian rupa sehingga
masuk akal dengan situasi. Kategori-kategori ini antaralain:
• Kategori 6M yangbiasa digunakan dalam industri manufaktur, yaitu machine (mesin
atau teknologi), method (metode atau proses), material (termasuk raw
material, konsumsi,dan informasi), man Power (tenaga kerja atau pekerjaan fisik)
/ mind Power (pekerjaan pikiran: kaizen,saran,dan
sebagainya),measurement (pengukuran atau inspeksi), dan milieu / Mother
Nature (lingkungan).
• Kategori 8Pyangbiasa digunakan dalam industri jasa,yaitu product (produk/jasa),
price (harga),place (tempat), promotion(promosi atau hiburan),people (orang),
process(proses),physical evidence (bukti fisik), dan productivity & quality(produktivitas
dan kualitas).
• Kategori 5Syangbiasa digunakan dalam industri jasa,yaitu surroundings(lingkungan),
suppliers (pemasok),systems(sistem), skills (keterampilan), dan safety(keselamatan).
111. Fishbone, langkah
3
• Menemukan sebab-sebab potensial dengan carabrainstorming
• Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui
sesibrainstorming.
• Saatsebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama di mana sebab
tersebut harus ditempatkan dalam fishbone diagram, yaitu tentukan di
bawah kategori yang mana gagasantersebut harus ditempatkan, misal:
“Mengapa bahaya potensial? Penyebab: pendidikan agamatidak tuntas!”
Karenapenyebabnya sistem, makadiletakkan di bawah “system”.
• Sebab-sebabtersebut diidentifikasi ditulis dengan garis horisontal sehingga
banyak “tulang” kecil keluar dari garisdiagonal.
• Pertanyakan kembali “Mengapa sebab itu muncul?” sehingga“tulang” lebih
kecil (sub-sebab) keluar dari garis horisontal tadi, misal: “Mengapa
pendidikan agamatidak tuntas? Jawab: karena tidak diwajibkan” (lihat
Gambar).
• Satusebab bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab tersebutberhubungan
dengan beberapa kategori.
113. Fishbone, langkah
4
• Mengkaji dan menyepakati sebab-sebab yangpaling mungkin
• Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkindi antara semua
sebab-sebabdan sub-subnya.
• Jikaada sebab-sebabyang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan
merupakan petunjuk sebab yang palingmungkin.
• Kaji kembali sebab-sebabyang telah didaftarkan (sebab yang tampaknyapaling
memungkinkan) dan tanyakan , “Mengapa inisebabnya?”
• Pertanyaan “Mengapa?” akan membantu kitasampai pada sebab pokok dari
permasalahanteridentifikasi.
• Tanyakan“Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau
sudah sampai kesitu sebab pokok telahterindentifikasi.
• Lingkarilah sebabyang tampaknya paling memungkin pada fishbonediagram.
• Diskusikanpula bukti-bukti yang mendukung pemilihan sebab-sebabdansub
sebabnya. Jikaperlu bisa menggunakan matriks atau tabel untuk membantu
mengorganisasi ide.
• Fishbonediagram ini dapat diendapkan untuk beberapa waktu, sehingga memberi
kesempatan kepada siapapun yang membaca untuk menggulirkan ide atau
gagasanbaru, sehingga merevisi ulang cara memetakanpenyebabnya.
114. Analisis
SWOT
• Strategi S-O(Strengths –Opportunities)
• Kategori ini mengandung berbagai alternatifstrategi yang bersifat memanfaatkan
peluang dengan mendayagunakan kekuatan/kelebihan yang dimiliki. Strategi ini
dipilih bila skor EFASlebih besar daripada 2 dan skor IFASlebih besar daripada 2.
• Strategi W-O(Weaknesses – Opportunities)
• Kategori yang bersifat memanfaatkan peluang eksternal untuk mengatasi
kelemahan. Strategi ini dipilih bila skor EFASlebih besar daripada 2 dan skor IFAS
lebih kecil atau samadengan2.
• Strategi S-T(Strengths–Threats)
• Kategori alternatif strategi yang memanfaatkan atau mendayagunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman. Strategi ini dipilih bila skor EFASlebih kecil atau sama
dengan 2 dan skor IFASlebih besar daripada2.
• Strategi W-T(Weaknesses –Threats)
• Kategori alternatif strategi sebagai solusi dari penilaian atas kelemahan dan
ancamanyang dihadapi, atau usahamenghindari ancaman untuk mengatasi
kelemahan. Strategi ini dipilih bila skor EFASlebih kecil atau samadengan 2 dan
skor IFASlebih kecil atau samadengan2.
115. Analisis
TOWS
• Strategi SO
• Strategi SOdipakai untuk menarik keuntungan dari peluang yangtersedia dalam lingkungan
eksternal.
• Strategi WO
• Strategi WObertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal denganmemanfaatkan
peluang dari lingkungan yangterdapat di luar. Setiap peluang yangtidak dapat dipenuhi
karena adanya kekuranganyangdimiliki, harus dicari jalan keluarnya dengan memanfaatkan
kekuatan-kekuatanlainnya yangtersedia.
• Strategi ST
• Strategi STdigunakanuntuk menghindari, paling tidak memperkecil dampak negatif dari
ancaman atau tantangan yangakandatang dari luar. Jikaancaman tersebut tidak bisa diatasi
dengan kekuatan internal maupun kekuatan eksternal yangada, makaperlu dicari jalan
keluarnya, agarancaman tersebut tidak akanmemberikan dampak negatif yangterlalubesar.
• Strategi WT
• Strategi WTadalah taktik mempertahankan kondisi yangdiusahakan denganmemperkecil
kelemahaninternal dan menghindari ancaman eksternal. Dengankata lain, jika sekiranya
ancaman yangakandatang lebih kuat dari upaya pengembangan, makahal yangperlu
dilakukan, adalah denganmenghentikan sementara usahaekspansi pengembangan, dengan
menunggu ancaman eksternal yangdatang menjadi hilang ataureda.
116. Tugas Kelompok
Cari dan Identifikasi Isu, topiknya
terkait ;
Kel 1 : Korupsi
Kel 2 : Narkoba
Kel 3 : Terorisme dan Radikalisme
Kel 4 : Money Laundry
Kel 5 : Proxy War
Kel 6 : Cyber Crime
Ke 7 : Hate Speech dan Hoax
Kel 8 : Human trafficking
120. MENCERMATI KONDISI
LINGKUNGAN STRATEGIS SERTA
TUJUAN NASIONAL NKRI MAKA
DIBUTUHKAN PARA PEMIMPIN
NASIONAL YG MEMILIKI
INTEGRITAS YG TINGGI
DIKLAT KEPEMIMPINAN BID PEMDA
BAGI SEKRETARIS DPRD TH 2015
122. 10 KARAKTERISTIK INTEGRITAS
(Andrian Gostik & Dana Telford, The Integrity Advantage, 2003)
1. ANDA MENYADARI BHW HAL-HAL KECIL ITU PENTING
2. ANDA MENEMUKAN YANG BENAR – PUTIH (SAAT ORANG LAIN
HANYA MELIHAT WARNA ABU-ABU)
3. ANDA BERSEDIA MENGAMBIL BERTANGGUNG JAWAB
4. ANDA MENCIPTAKAN BUDAYA KEPERCAYAAN
5. ANDA MENEPATI JANJI
6. ANDA PEDULI TERHADAP KEBAIKAN YANG LEBIH BESAR
7. ANDA JUJUR NAMUN RENDAH HATI
8. ANDA BERTINDAK BAGAIKAN TENGAH DIAWASI
9. ANDA BEKERJA BERDASARKAN INTEGRITAS
10. ANDA KONSISTEN
123. PIMPINAN MASA DEPAN
(THE FUTURE LEADER)
1. JUJUR, DAPAT DIPERCAYA
2. BERSIH & BERTANGGUNG JAWAB
(AKUNTABEL)
3. KOMPETEN & PROFESIONAL
4. MEMPUNYAI PANDANGAN YANG
JAUH KE DEPAN (VISIONER)
5. INTEGRITAS : CERDAS & TULUS
HATI
6. KOMITMEN