SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Aliya Nurhasana
By:
Keterbukaan dan Jaminan
Keadilan
A. Pengertian dan pentingnya keterbukaan dan
keadilan dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara
1. Analisis Makna Keterbukaan dalam Pembangunan Nasional
a. Makna keterbukaan dalam pembangunan Nasional
Keterbukaan merupakan sikap jujur,rendah hati, dan adil menerima pendapat orang lain. Dalam
pembangunan nasional yang dilaksanakan di Indonesia sebagaimana yang di amanatkan UUD 1945
diperlukan sikap keterbukaan.
Agar pembangunan nasional benar-benar ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat, perencanaan
dan pelaksanaannya harus berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan dan keadilan sosial.
Keterbukaan dalam berbangsa dan bernegara tercermin dalam undang-undang No. 14 tahun 2008 tentang
keterbukaan informasi publik.
b. Keterbukaan dan keadilan melalui kebijakan negara
Menurut Thomas R. Dye dalam bukunya Understanding Public Policy kebijakan publik adalah
apapun yang dipilih oleh pemerintah melakukan sesuatu atau tidak melakukan sama sekali (whatever
government choose to do or not to do) Artinya, pemertintah memiliki pilihan terhadap suatu hal yang terdapat
dalam masyarakat untuk menjadi hal yang diperhatikan kemudian menjadi keputusan tertentu, atau keputusan
yang dilahirkan adalah tidak melakukan apapun terhadap hal tersebut.
Menurut David Easton, ciri-ciri khusus yang melekat pada kebijakan negara bersumber pada
kenyataan bahwa kebijakan itu di rumus kan oleh orang-orang yang memiliki wewenang dalam sistem politik,
yakni para ketua adat, para ketua suku, para eksekusif, para legislator, para hakim, para administrator, dan para
monarki.
Menurut Fisterbusch (1983) membagi kebaikan publik itu dalam 5 (lima) unsur, yaitu keamanan
(security), hukum dan ketertiban umum ( law and order), keadilan (justice), kebebasan (liberty) serta
kesejahteraan (welfare)
B. Dampak penyelenggaraan
pemerintahan yang tidak transparan
1. Faktor penyebab dan dampak penyelenggaraan
pemerintahan yang tidak transparan
a. Nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa tidak dijadikan sumber etika dalam berbangsa dan
bernegara oleh sebagian masyarakat
b. Pancasila sebagai ideologi negara ditafsirkan secara sepihak oleh penguasa dan telah
disalahgunakan untuk mempertahankan kekuasaan.
c. Konflik sosial budaya telah terjadi karena kemajemukan suku,budaya, dan agama yang tidak dikelola
dengan baik dan adil oleh pemerintah serta masyarakat.
d. Hukum telah menjadi alat kekuasaan dan pelaksanaannya telah diselewengkan sedemikian rupa
sehingga bertentangan dengan prinsip keadilan, yaitu persoalan hak warga negara dihadapan
hukum,
e. Perilaku ekonomi yang berlangsung dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta berpihak
pada sekelompok pengusaha besar.
2. Upaya pencegahan terhadap penyelenggaraan
pemerintah yang tidak transparan
Adapun yang termasuk penyelenggaraan negara, yaitu sebagai
berikut:
a. Pejabat negara pada
lembaga tertinggi negara
b. Pejabat negara pada
lembaga tinggi negara
c. menteri d. gubernur
C. Sikap Keterbukaan dan Keadilan dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
1. Terwujudnya nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya
bangsa sebagai sumber etika dan moral untuk berbuat
baik dan menghindari perbuatan tercela.
2. Terwujudnya sila persatuan Indonesia yang merupakan
sila ketiga dari pancasila sebagai landasan untuk
mempersatukan bangsa.
3. Terwujudnya penyelenggaraan negara yang mampu
memahami dan mengelola kemajemukan bangsa secara
baik dan adil.
4. Terselenggaranya otonomi daerah secara adil.
5. Pulihnya kepercayaan masyarakat kepada
penyelenggara negara dan antara sesama masyarakat
sehingga dapat menjadi landasan untuk kerukunan
dalam hidup bernegara.
A. Sikap Positif dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
b. Sikap Positif
Sikap yang mendorong lahirnya keterbukaan dan keadilan adalah sebagai berikut:
 Menjalankan nilai-nilai agama dan budaya bangsa sebagai pembentuk perilaku.
 Saling bertoleransi dan menghargai perbedaan untuk persatuan.
 Peduli terhadap penyelenggaraan pemerintahan agar terwujud demokrasi rakyat.
 Menuntut ilmu dan pengetahuan dengan baik demi kualitas diri yang baik untuk
kemajuan bernegara.
 Bersikap dan bergaul tanpa membeda-bedakan suku,agama,dan ras agar terjalin
persatuan bangsa yang majemuk ini.
 Meningkatkan kualitas diri agar dapat berdaya saing sehingga lebih jujur dan
terbuka.
 Berani mengungkapkan keberanian demi kemaslahatan masyarakat.
2. Sikap Positif terhadap upaya peningkatan jaminan keadilan
1. Teori Keadilan Menurut Aristoteles
a. Keadilan Komutatif
b. Keadilan Distribusi
c. Keadilan Kodrat alam
d. Keadilan Konvensional
e. Keadilan perbaikan
Ada tiga orang filsuf terkenal yang mengemukakan teori mengenai keadilan tersebut, yaitu Aristoteles, Plato, dan Thomas
Hobbes.
3. Teori Menurut Thomas Hobbes
Menurut thomas Hobbes, suatu perbuatan di katakan adil apabila telah di dasarkan
pada perjanjian-perjanjian tertentu. Artinya, seseorang yang berbuat berdasarkan perjanjian
yang di sepakatinya bisa di katakan adil.
a. Konsep keadilan
2. Teori Menurut plato
a. Keadilan Moral
b. Keadilan Prosedural
b. Asas Etika Administrasi pemerintahan dalam mewujudkan peningkatan jaminan keadilan.
Dwight Waldo, dalam buku The Enterprise of Public Administration (1980) menyatakan bahwa petugas negara
memiliki kewajiban-kewajiban etis (ethical obligations) yang lebih banyak dalam kaitan dengan kelakuannya
ketimbang orang swasta.
Berikut ini beberapa asas etis yang pokok dalam administrasi pemerintahan:
1) Pertanggung jawaban (responsibility)
2) Pengabdian (dedication)
3) Kesetiaan (loyality)
4) Kepekaan (sensitivity)
5) Persamaan (equality)
6) Kepantasan (equity)
c. Asas-Asas Pemerintahan yang Baik dan Menjamin Keterbukaan dan Keadilan.
Asas-Asas umum pemerintahan adalah:
1) Asas Kepastian Hukum.
2) Asas Keseimbangan.
3) Asas Kesamaan.
4) Asas Larangan Kesewenang-wenangan.
5) Asas Larangan Penyalahgunaan Wewenang.
6) Asas Bertidak cermat.
7) Asas Motivasi.
8) Asas Perlakuan yang Jujur.
9) Asas Menanggapi Pengharapan yang Wajar.
10) Asas Perlindungan atas Pandangan Hidup.
11) Asas Kebijakan.
12) Asas Meniadakan Akibat Suatu Keputusan yang Batal.
13) Asas Penyelenggaraan Kepentingan Umum.
Hal ini tidak mengabaikan asas “jus suum cuique tribuere”, yaitu
memberikan hak mutlak pada hak-hak pribadi.
a. Partisipasi dalam bentuk pengawasan.
Pengawasan adalah salah satu fungsi organik manajemen. Pengawasan sebagai fungsi
manajemen sepenuhnya adalah tanggung jawab setiap pimpinan pada tingkat apapun.
sasaran pengawasan adalah mewujudkan dan meningkatkan efisiensi, efektivitas, rasionalitas,
dan ketertiban dalam pencapaian tujuan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Adapun sasarannya sebagai berikut:
1. Agar pelaksaan tugas umum pemerintahan dilakukan secara tertib berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku serta berdasarkan sendi-sendi kewajarann penyelenggaran pemerintahan agar tercapai daya
guna,hasil guna, dan tepat guna yang sebaik-baiknya.
2. Agar pelaksaan pembnagunan dilakukan sesuai dengan rencana dan program pemerintah serta perturan
perundangan yang berlaku sehingga tercapau sasaran yang di tetapkan.
3. Agar hasil pembangunan dapat menjadi umpan bakik berupa pendapat, kesimpulan, dan saran terhadap
kebijaksanaan, perencanaan, pembinaan, dan pembangunan.
4. Agar sejauh mungkin mencegah terjadinya pemborosan, kebocoran, dan penyimpangan dalam
penggunaan wewenang, tenaga, uang, dan serta perlengkapan milik negara.
3. Berpastisipasi dalam Upaya Peningkatan Jaminan Keadilan.
Pemerintah dalam hal ini adalah pihak yang memiliki
kewenangan dalam penyelenggaraan negara termasuk di dalamnya
wewenang menbuat kebijakan, kemudian masyarakat adalah pihak
pelaksana atau subjek kebijakan negara. Di dalam masyarakat
terdapat unsur swasta yaitu pihak yang cenderung memiliki
kepentingan ekonomi, hal ini harus menjadi perhatian karena ekonomi
tidak jarang nenjadi penyebab penyelenggaraan negara yang tidak
bersih, yang melahirkan ketidakadilan.
That’s all. Thank you! 
Aliya Nurhasana

More Related Content

What's hot

Keterbukaandan keadilan
Keterbukaandan keadilanKeterbukaandan keadilan
Keterbukaandan keadilan
Nurul Syifa
 
Bab Iii Keterbukaan Keadilan
Bab Iii Keterbukaan KeadilanBab Iii Keterbukaan Keadilan
Bab Iii Keterbukaan Keadilan
sasadama
 
Politik islam dan masyarakat madani
Politik islam dan masyarakat madaniPolitik islam dan masyarakat madani
Politik islam dan masyarakat madani
Andi Undu
 

What's hot (20)

Power Point KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Power Point KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARAPower Point KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Power Point KETERBUKAAN DAN KEADILAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
 
Keterbukaandan keadilan
Keterbukaandan keadilanKeterbukaandan keadilan
Keterbukaandan keadilan
 
Keterbukaan dan keadilan
Keterbukaan dan keadilanKeterbukaan dan keadilan
Keterbukaan dan keadilan
 
Bangsa, negara, sikap keterbukaan dan keadilan
Bangsa, negara, sikap keterbukaan dan keadilanBangsa, negara, sikap keterbukaan dan keadilan
Bangsa, negara, sikap keterbukaan dan keadilan
 
Bab Iii Keterbukaan Keadilan
Bab Iii Keterbukaan KeadilanBab Iii Keterbukaan Keadilan
Bab Iii Keterbukaan Keadilan
 
Monev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana PemerintahanMonev Tata Laksana Pemerintahan
Monev Tata Laksana Pemerintahan
 
Kontrol masyarakat terhadap pemerintahan daerah
Kontrol masyarakat terhadap pemerintahan daerahKontrol masyarakat terhadap pemerintahan daerah
Kontrol masyarakat terhadap pemerintahan daerah
 
Ukbm 3.1 pkn kelas xi (ham)
Ukbm 3.1 pkn kelas xi (ham)Ukbm 3.1 pkn kelas xi (ham)
Ukbm 3.1 pkn kelas xi (ham)
 
Perwujudan nilai pancasila dalam berbagai kehidupan
Perwujudan nilai pancasila dalam berbagai kehidupanPerwujudan nilai pancasila dalam berbagai kehidupan
Perwujudan nilai pancasila dalam berbagai kehidupan
 
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Corporate Governance...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Corporate Governance...BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Corporate Governance...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Corporate Governance...
 
PPT PKN keterbukaan dan Keadilan kelas 11
PPT PKN keterbukaan dan Keadilan  kelas 11PPT PKN keterbukaan dan Keadilan  kelas 11
PPT PKN keterbukaan dan Keadilan kelas 11
 
Budaya Demokrasi Masyarakat Madani
Budaya Demokrasi Masyarakat MadaniBudaya Demokrasi Masyarakat Madani
Budaya Demokrasi Masyarakat Madani
 
PKN BAB II Kelas XI
PKN BAB II  Kelas XIPKN BAB II  Kelas XI
PKN BAB II Kelas XI
 
Politik islam dan masyarakat madani
Politik islam dan masyarakat madaniPolitik islam dan masyarakat madani
Politik islam dan masyarakat madani
 
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARANILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
 
Dalam uud 1945 juga terkandung
Dalam uud 1945 juga terkandungDalam uud 1945 juga terkandung
Dalam uud 1945 juga terkandung
 
Demokrasi pancasila ppt
Demokrasi pancasila pptDemokrasi pancasila ppt
Demokrasi pancasila ppt
 
Kewajiban politik
Kewajiban politikKewajiban politik
Kewajiban politik
 
PENANGANAN PENGINGKARAN HAK DAN KEWAJIBAN
PENANGANAN PENGINGKARAN HAK DAN KEWAJIBANPENANGANAN PENGINGKARAN HAK DAN KEWAJIBAN
PENANGANAN PENGINGKARAN HAK DAN KEWAJIBAN
 
Softskill 11
Softskill 11Softskill 11
Softskill 11
 

Similar to Pkn presentation

Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang PolitikImplementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
PuspitaMelati
 
Bab iii-keterbukaan-dan-keadilan1
Bab iii-keterbukaan-dan-keadilan1Bab iii-keterbukaan-dan-keadilan1
Bab iii-keterbukaan-dan-keadilan1
Wikiwikpunana Uyuun
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!
jesslynJC
 
Bab 1
Bab 1Bab 1

Similar to Pkn presentation (20)

Pkn
PknPkn
Pkn
 
kelompok presentasi kelas Xi farmasi smk nurul huda pringsewu
kelompok presentasi kelas Xi farmasi smk nurul huda pringsewukelompok presentasi kelas Xi farmasi smk nurul huda pringsewu
kelompok presentasi kelas Xi farmasi smk nurul huda pringsewu
 
pengertian keterbukaan dan keadilan
pengertian keterbukaan dan keadilanpengertian keterbukaan dan keadilan
pengertian keterbukaan dan keadilan
 
Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang PolitikImplementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
Implementasi Nilai Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik
 
Soal lcc 3(kelas xi)
Soal lcc 3(kelas xi)Soal lcc 3(kelas xi)
Soal lcc 3(kelas xi)
 
Soal lcc 3(kelas xi)
Soal lcc 3(kelas xi)Soal lcc 3(kelas xi)
Soal lcc 3(kelas xi)
 
Materi 7
Materi  7Materi  7
Materi 7
 
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralKebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
 
Etika Administrasi Negara
Etika Administrasi NegaraEtika Administrasi Negara
Etika Administrasi Negara
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
KEWENANGAN_LEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA_MENURU.pptx
KEWENANGAN_LEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA_MENURU.pptxKEWENANGAN_LEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA_MENURU.pptx
KEWENANGAN_LEMBAGA_LEMBAGA_NEGARA_MENURU.pptx
 
Bab iii-keterbukaan-dan-keadilan1
Bab iii-keterbukaan-dan-keadilan1Bab iii-keterbukaan-dan-keadilan1
Bab iii-keterbukaan-dan-keadilan1
 
Rahman hasim (universalitas demokrasi)
Rahman hasim (universalitas demokrasi)Rahman hasim (universalitas demokrasi)
Rahman hasim (universalitas demokrasi)
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Rpp ppkn sma xi bab 3 pertemuan 3
Rpp ppkn sma xi bab 3 pertemuan 3Rpp ppkn sma xi bab 3 pertemuan 3
Rpp ppkn sma xi bab 3 pertemuan 3
 
Legislasi dprd
Legislasi dprdLegislasi dprd
Legislasi dprd
 
7.-Etika-Administrasi-Dalam-Praktik.pptx
7.-Etika-Administrasi-Dalam-Praktik.pptx7.-Etika-Administrasi-Dalam-Praktik.pptx
7.-Etika-Administrasi-Dalam-Praktik.pptx
 
Pkn kebijakan publik
Pkn kebijakan publikPkn kebijakan publik
Pkn kebijakan publik
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 

Pkn presentation

  • 3. A. Pengertian dan pentingnya keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara 1. Analisis Makna Keterbukaan dalam Pembangunan Nasional a. Makna keterbukaan dalam pembangunan Nasional Keterbukaan merupakan sikap jujur,rendah hati, dan adil menerima pendapat orang lain. Dalam pembangunan nasional yang dilaksanakan di Indonesia sebagaimana yang di amanatkan UUD 1945 diperlukan sikap keterbukaan. Agar pembangunan nasional benar-benar ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat, perencanaan dan pelaksanaannya harus berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan dan keadilan sosial. Keterbukaan dalam berbangsa dan bernegara tercermin dalam undang-undang No. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
  • 4. b. Keterbukaan dan keadilan melalui kebijakan negara Menurut Thomas R. Dye dalam bukunya Understanding Public Policy kebijakan publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah melakukan sesuatu atau tidak melakukan sama sekali (whatever government choose to do or not to do) Artinya, pemertintah memiliki pilihan terhadap suatu hal yang terdapat dalam masyarakat untuk menjadi hal yang diperhatikan kemudian menjadi keputusan tertentu, atau keputusan yang dilahirkan adalah tidak melakukan apapun terhadap hal tersebut. Menurut David Easton, ciri-ciri khusus yang melekat pada kebijakan negara bersumber pada kenyataan bahwa kebijakan itu di rumus kan oleh orang-orang yang memiliki wewenang dalam sistem politik, yakni para ketua adat, para ketua suku, para eksekusif, para legislator, para hakim, para administrator, dan para monarki. Menurut Fisterbusch (1983) membagi kebaikan publik itu dalam 5 (lima) unsur, yaitu keamanan (security), hukum dan ketertiban umum ( law and order), keadilan (justice), kebebasan (liberty) serta kesejahteraan (welfare)
  • 6. 1. Faktor penyebab dan dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan a. Nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa tidak dijadikan sumber etika dalam berbangsa dan bernegara oleh sebagian masyarakat b. Pancasila sebagai ideologi negara ditafsirkan secara sepihak oleh penguasa dan telah disalahgunakan untuk mempertahankan kekuasaan. c. Konflik sosial budaya telah terjadi karena kemajemukan suku,budaya, dan agama yang tidak dikelola dengan baik dan adil oleh pemerintah serta masyarakat. d. Hukum telah menjadi alat kekuasaan dan pelaksanaannya telah diselewengkan sedemikian rupa sehingga bertentangan dengan prinsip keadilan, yaitu persoalan hak warga negara dihadapan hukum, e. Perilaku ekonomi yang berlangsung dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta berpihak pada sekelompok pengusaha besar.
  • 7. 2. Upaya pencegahan terhadap penyelenggaraan pemerintah yang tidak transparan Adapun yang termasuk penyelenggaraan negara, yaitu sebagai berikut: a. Pejabat negara pada lembaga tertinggi negara b. Pejabat negara pada lembaga tinggi negara c. menteri d. gubernur
  • 8. C. Sikap Keterbukaan dan Keadilan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 1. Terwujudnya nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa sebagai sumber etika dan moral untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan tercela. 2. Terwujudnya sila persatuan Indonesia yang merupakan sila ketiga dari pancasila sebagai landasan untuk mempersatukan bangsa. 3. Terwujudnya penyelenggaraan negara yang mampu memahami dan mengelola kemajemukan bangsa secara baik dan adil. 4. Terselenggaranya otonomi daerah secara adil. 5. Pulihnya kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara negara dan antara sesama masyarakat sehingga dapat menjadi landasan untuk kerukunan dalam hidup bernegara. A. Sikap Positif dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
  • 9. b. Sikap Positif Sikap yang mendorong lahirnya keterbukaan dan keadilan adalah sebagai berikut:  Menjalankan nilai-nilai agama dan budaya bangsa sebagai pembentuk perilaku.  Saling bertoleransi dan menghargai perbedaan untuk persatuan.  Peduli terhadap penyelenggaraan pemerintahan agar terwujud demokrasi rakyat.  Menuntut ilmu dan pengetahuan dengan baik demi kualitas diri yang baik untuk kemajuan bernegara.  Bersikap dan bergaul tanpa membeda-bedakan suku,agama,dan ras agar terjalin persatuan bangsa yang majemuk ini.  Meningkatkan kualitas diri agar dapat berdaya saing sehingga lebih jujur dan terbuka.  Berani mengungkapkan keberanian demi kemaslahatan masyarakat.
  • 10. 2. Sikap Positif terhadap upaya peningkatan jaminan keadilan 1. Teori Keadilan Menurut Aristoteles a. Keadilan Komutatif b. Keadilan Distribusi c. Keadilan Kodrat alam d. Keadilan Konvensional e. Keadilan perbaikan Ada tiga orang filsuf terkenal yang mengemukakan teori mengenai keadilan tersebut, yaitu Aristoteles, Plato, dan Thomas Hobbes. 3. Teori Menurut Thomas Hobbes Menurut thomas Hobbes, suatu perbuatan di katakan adil apabila telah di dasarkan pada perjanjian-perjanjian tertentu. Artinya, seseorang yang berbuat berdasarkan perjanjian yang di sepakatinya bisa di katakan adil. a. Konsep keadilan 2. Teori Menurut plato a. Keadilan Moral b. Keadilan Prosedural
  • 11. b. Asas Etika Administrasi pemerintahan dalam mewujudkan peningkatan jaminan keadilan. Dwight Waldo, dalam buku The Enterprise of Public Administration (1980) menyatakan bahwa petugas negara memiliki kewajiban-kewajiban etis (ethical obligations) yang lebih banyak dalam kaitan dengan kelakuannya ketimbang orang swasta. Berikut ini beberapa asas etis yang pokok dalam administrasi pemerintahan: 1) Pertanggung jawaban (responsibility) 2) Pengabdian (dedication) 3) Kesetiaan (loyality) 4) Kepekaan (sensitivity) 5) Persamaan (equality) 6) Kepantasan (equity)
  • 12. c. Asas-Asas Pemerintahan yang Baik dan Menjamin Keterbukaan dan Keadilan. Asas-Asas umum pemerintahan adalah: 1) Asas Kepastian Hukum. 2) Asas Keseimbangan. 3) Asas Kesamaan. 4) Asas Larangan Kesewenang-wenangan. 5) Asas Larangan Penyalahgunaan Wewenang. 6) Asas Bertidak cermat. 7) Asas Motivasi. 8) Asas Perlakuan yang Jujur. 9) Asas Menanggapi Pengharapan yang Wajar. 10) Asas Perlindungan atas Pandangan Hidup. 11) Asas Kebijakan. 12) Asas Meniadakan Akibat Suatu Keputusan yang Batal. 13) Asas Penyelenggaraan Kepentingan Umum. Hal ini tidak mengabaikan asas “jus suum cuique tribuere”, yaitu memberikan hak mutlak pada hak-hak pribadi.
  • 13. a. Partisipasi dalam bentuk pengawasan. Pengawasan adalah salah satu fungsi organik manajemen. Pengawasan sebagai fungsi manajemen sepenuhnya adalah tanggung jawab setiap pimpinan pada tingkat apapun. sasaran pengawasan adalah mewujudkan dan meningkatkan efisiensi, efektivitas, rasionalitas, dan ketertiban dalam pencapaian tujuan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Adapun sasarannya sebagai berikut: 1. Agar pelaksaan tugas umum pemerintahan dilakukan secara tertib berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku serta berdasarkan sendi-sendi kewajarann penyelenggaran pemerintahan agar tercapai daya guna,hasil guna, dan tepat guna yang sebaik-baiknya. 2. Agar pelaksaan pembnagunan dilakukan sesuai dengan rencana dan program pemerintah serta perturan perundangan yang berlaku sehingga tercapau sasaran yang di tetapkan. 3. Agar hasil pembangunan dapat menjadi umpan bakik berupa pendapat, kesimpulan, dan saran terhadap kebijaksanaan, perencanaan, pembinaan, dan pembangunan. 4. Agar sejauh mungkin mencegah terjadinya pemborosan, kebocoran, dan penyimpangan dalam penggunaan wewenang, tenaga, uang, dan serta perlengkapan milik negara. 3. Berpastisipasi dalam Upaya Peningkatan Jaminan Keadilan.
  • 14. Pemerintah dalam hal ini adalah pihak yang memiliki kewenangan dalam penyelenggaraan negara termasuk di dalamnya wewenang menbuat kebijakan, kemudian masyarakat adalah pihak pelaksana atau subjek kebijakan negara. Di dalam masyarakat terdapat unsur swasta yaitu pihak yang cenderung memiliki kepentingan ekonomi, hal ini harus menjadi perhatian karena ekonomi tidak jarang nenjadi penyebab penyelenggaraan negara yang tidak bersih, yang melahirkan ketidakadilan.
  • 15. That’s all. Thank you!  Aliya Nurhasana