SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
A.Latar Belakang
Dua puluh satu tahun setelah reformasi 1998 berlalu,terciptanya pemerintahan
yang bersih tanpa KKN belum dapat terealisasikan dengan baik
Alih-alih
memberantas
korupsi,namun tindak
pidana korupsi justru
dilakukan oleh para
penyelenggara
negara,anggota
legislatif dan pihak-
pihak lian
Para penyelenggara
negara dengan modus
dan cara yang lebih
sistematik dengan
melibatkan berbagai
elemen termasuk
aparatur negara
B. Definisi Korupsi
KORUPSI
Secara etimologi berasal dari bahasa latin
“corrumpere”,”corruptio”,”corruptus” yang
bermakna menghancurkan
Korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi yang dapat
merugikan orang lain ataupun menghancurkan negara.Orang yang melakukan korupsi
disebut dengan koruptor.
Secara termonologi,korupsi artinya
menerima uang sogok,menyelewengkan
uang atau barang milik perusahaan atau
negara,menerima uang dengan
menggunakan jabatan untuk kepentingan
pribadi
Definisi Korupsi menurut Beberapa Ahli
oDavid M. Chalmers:
Tindakan-tindakan manipulasi dan
keputusan mengenai keuangan yang
membahayakan ekonomi (financial
manipulations and decision injurious to the
economy are often libeled corrupt).
oJ.J. Senturia:
Penyalahgunaan kekuasaan
pemerintahan untuk keuntungan pribadi (the
misuse of public power for private profit).
o Syed Husein Alatas:
Tindakan yang meliputi penyuapan
(bribery), pemerasan (extortion) dan
nepotisme.
o Transparency International:
Penyalahgunaan kekuasaan (a misuse
of power), kekuasaan yang
dipercayakan (a power that is
entrusted), dan keuntungan pribadi (a
private benefit) baik sebagai pribadi,
anggota keluarga, maupun kerabat
dekat lainnya.
Definisi Korupsi menurut Beberapa Ahli
Extortion
Bribery
Teori Perilaku Korupsi
TEORI MEANS-ENDS SCHEME : Robert
Merton.
 menyatakan bahwa korupsi
merupakan suatu perilaku manusia yang
diakibatkan oleh tekanan sosial,
sehingga menyebabkan pelanggaran
norma-norma.
Teori Perilaku Korupsi
TEORI SOLIDARITAS SOSIAL
Teori lain yang menjabarkan terjadinya korupsi adalah
teori Solidaritas Sosial yang dikembangkan oleh Emile
Durkheim (1858-1917).
Teori ini memandang bahwa watak manusia
sebenarnya bersifat pasif dan dikendalikan oleh
masyarakatnya
Teori Perilaku Korupsi
GONE THEORY
Teori yang juga membahas mengenai prilaku korupsi,
dengan baik di hadirkan oleh Jack Bologne (Bologne :
2006), yang dikenal dengan teori GONE.
Ilustrasi GONE Theory terkait dengan faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya kecurangan atau korupsi yang
meliputi Greeds (keserakahan), Opportunities
(kesempatan), Needs (kebutuhan) dan Exposure
(pengungkapan).
DIMENSI KORUPSI
Tingkat Atas
Para dictator di
Amerika Latin dan
Asia Tenggara
Tingkat Menengah Ke
Bawah
Berbelitnya proses
perizinan,pembuatan
KTP
,SIM,dll
C. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KORUPSI
Faktor Internal :
1. Aspek Perilaku Individu
-Sifat tamak manusia
-Moral yang kurang kuat
menghadapi godaan
-Gaya hidup konsumtif
-Tidak mau (malas)
bekerja keras
2. Aspek sosial
Faktor Eksternal :
1.Aspek sikap
masyarakat terhadap
korupsi
2.Aspek ekonomi
3.Aspek politik
4.Aspek organisasi
D. DAMPAK KORUPSI
Dampak korupsi pada tatanan
perekonomian mikro :
1. Menurunnya kualitas taraf
hidup rakyat
2. Sulitnya masyarakat
memperoleh pendapatan
ekonomi
3. Meningginya pola pengeluaran
masyarakat
4. Tingkat kesehatan masyarakat
semakin buruk
5. Menurunnya kinerja sektor
produksi,distribusi,dan industri
Dampak korupsi pada tatanan
perekonomian makro :
1. Merosotnya pertumbuhan
ekonomi nasional
2. Semakin tinggi tingkat inflasi
3. Semakin rendahnya kinerja
investasi nasional
4. Nilai tukar mata uang rupiah
merosot
5. Semakin rendahnya kinerja
perbankan nasional
E. HAMBATAN PENANGANAN KORUPSI
Hambatan Struktural
Hambatan Manajemen
Hambatan Instrumental
Hambatan Cultural
Bersumber dari praktik-praktik
penyelenggaraan negara dan
pemerintahan
Bersumber dari kebiasaan negatif
yang berkembang di masyarakat
Bersumber dari kurangnya
instrumen pendukung dalam bentuk
peraturan perundang-undangan
Bersumber dari diabaikannya
prinsip-prinsip manajemen yang
baik
EMPAT AKAR HALANGAN
BESAR PEMBERANTASAN
KORUPSI
OPPORTUNITY,terkait dengan sistem
yang memberi lubang terjadinya
korupsi
SYSTEM,saat sistem pengawasan tidak
ketat,orang akan mudah memanipulasi
angka dan berlaku curang
NEED,sikap mental yang tidak pernah
merasa cukup dan selalu memiliki
kebutuhan yang tak pernah usai
EXPOSES,berkaitan dengan hukuman
pada pelaku korupsi yang rendah
F. PEMBERANTASAN KORUPSI
• Pemberantasan korupsi terdiri dari
Penindakan dan Pencegahan.
• Upaya Pemberantasan Korupsi
belum menunjukkan hasil yang
optimal dan oleh karena itu perlu
ditingkatkan.
G. STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI
Pemberantasan korupsi
adalah serangkaian
tindakan untuk mencegah
dan memberantas TPK
melalui upaya koordinasi,
supervisi, monitor,
penyelidikan – penyidikan
– penuntutan dan
pemeriksaan di sidang
pengadilan dengan peran
serta masyarakat.
H. SUBJEK PEMBERANTASAN KORUPSI
Aparat
Pemerintah
Sektor
Swasta
Masyarakat
Mahasiswa
Good Corporate Governance
Anti bribe
Peran Serta
Tidak Permisif
Clean
Government &
Good
Governance
PP 71 Th. 2000:
Peran serta
masyarakat adalah
peran aktif
perorangan,
Ormas, atau LSM
dalam pencegahan
dan
pemberantasan
tindak pidana
korupsi.
I. ANTI KORUPSI DAN PENDIDIKAN ANTI
KORUPSI
Anti Korupsi :
Semua tindakan yang melawan, memberantas,
menentang, dan mencegah korupsi
Pendidikan Anti Korupsi:
Upaya memberikan pemahaman dan
penanaman nilai-nilai kepada peserta didik
agar berperilaku anti korupsi
DESAIN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI SEBAGAI
BAGIAN DARI PENDIDIKAN KARAKTER
INTERVENSI
PEMBIASAAN
Perilaku
Berkarakter
MASYARAKAT
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN
Agama, Pancasila, UUD 1945,
UU No. 20/2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Teori
Pendidikan,
Psikologi,
Nilai, Sosial
Budaya
Pengalaman terbaik
(best practices) dan
praktik nyata
Nilai-nilai Luhur :
PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen
Pemangku Kepentingan
Nilai-
Nilai Anti
Korupsi
SATUAN
PENDIDIKAN
KELUARGA
Perilaku
Anti
Korupsi
Pentingnya Pendidikan Anti-korupsi
Peran serta mahasiswa dalam upaya pemberantasan
korupsi akan maksimal jika mahasiswa:
• memahami pengetahuan tentang korupsi dan upaya
pemberantasannya
• menerapkan nilai-nilai anti korupsi dalam dirinya.
Dapat dicapai melalui pendidikan
MENGAPA PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI ?
PENDEKATAN YANG DIPAKAI
Pendekatan HUKUM
• Penegakan
hukum, aturan
hukum, aparat
hukum
• Berdampak cepat ,
biaya tinggi
• Tapi masalah
justru muncul dari
aparat hukum
Pendekatan BISNIS
• Mengadakan
kompetisi sehat
dalam kinerja
dengan hadiah
insentif bagi
karyawan -
sehingga orang
tidak perlu korupsi
Pendekatan PASAR
• Menciptakan
kompetisi antar
penyedia barang-
jasa sehingga
semua berlomba
menunjukkan
kinerja baik (tidak
korup) supaya
dipilih pelayanannya
TAPI MENGAPA KASUS-KASUS KORUPSI TERUS
TERUNGKAP,
KORUPTOR-KORUPTOR BARU TERUS LAHIR ??
KARENA UPAYA DENGAN KETIGA PENDEKATAN
SEBELUMNYA BELUM MAKSIMAL MAKA PERLU
DIDAMPINGI DENGAN UPAYA PENDEKATAN BUDAYA..
PENDEKATAN BUDAYA
• Membangun dan memperkuat sikap anti-korupsi individu
melalui pendidikan
• Cenderung membutuhkan waktu yang lama untuk melihat
keberhasilannya,
• Biaya tidak besar (low costly), namun
• Hasilnya akan berdampak jangka panjang (long lasting).
PENDIDIKAN : PENDEKATAN BUDAYA dalam MENCEGAH KORUPSI
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI…
MATA KULIAH
INDEPENDEN
SISIPAN
WAJIB
PILIHAN
YANG LAIN
SEMINAR/
KULIAH UMUM
PELATIHAN,
KURSUS
KAMPANYE, DLL
TUJUAN : membangun karakter anti-korupsi.
kompetensi Mahasiswa :
Mencegah orang lain untuk
tidak korupsi
Mencegah diri sendiri untuk
tidak korupsi
Mampu mengenali dan
memahami korupsi
TANTANGAN : mendesain mata kuliah anti-
korupsi yang menarik
ANTUSIASME
MAHASISWA
& KELAS
YANG HIDUP
DOSEN :
Fasilitator,
motivator
MATERI :
kognitif, up
to date
METODE :
afektif,
psikomotorik
MENGUKUR KARAKTER
MK.
Anti-
korupsi
Keaktifan di
kelas
Tugas
besar
Ujian Akhir
Tugas-
tugas
kecil
Peran Warga Masyarakat Membangun
Komunitas Anti-korupsi
Lingkungan Keluarga
Warga Masyarakat
harus memahami ttg apa
yang dimaksud dengan
KORUPSI
Lingkungan Masyarakat
MENGENALI DAN MEMAHAMI
KORUPSI
MENCEGAH DIRI SENDIRI
MENCEGAH ORANG LAIN
Pendidikan Anti-korupsi
Program pendidikan Anti-korupsi
PAK di Beberapa Perguruan Tinggi
• Materi anti-korupsi telah diajarkan di beberapa PT (contoh : MK
Sosiologi Korupsi)
• MoU KPK dengan beberapa PT sejak tahun 2006 (UNIKA
Soegijapranata, UNNES, dll)
• Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi Untuk Mahasiswa PPKn
UNNES
• Universitas Paramadina, matakuliah wajib sejak 2008.
• ITB, matakuliah pilihan, sejak 2009.
• Beberapa PT menyisipkan materi PAK ke dalam matakuliah
tertentu.
• Beberapa PT telah melakukan PAK dalam bentuk sosialisasi /
kampanye / seminar.
Sosialisasi Pendidikan Anti Korupsi
Kuliah Umum Anti Korupsi
Well-known
figure is
important, not
only because
of the
knowledge
they could
share, but they
also attract
media to come
and cover the
program
Program Pendidikan Anti-korupsi
VISI
Terwujudnya Sarjana Indonesia Berkarakter
Bersih Korupsi
MISI • Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
mahasiswa terhadap bahaya korupsi
• Meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap
bahaya korupsi
• Meningkatkan peran mahasiswa dalam gerakan anti
korupsi
• Melakukan PENDIDIKAN & PENGAJARAN ANTI
KORUPSI
Tujuan Mata Kuliah Pendidikan Anti-korupsi
• Membangun budaya anti korupsi di kalangan
mahasiswa dengan:
• Memberikan pengetahuan tentang korupsi dan
pemberantasannya
• Menanamkan nilai-nilai anti korupsi
• Menyiapkan mahasiswa sebagai agent of change
bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang
bersih dan bebas dari korupsi.
Standar Kompetensi
1. Mahasiswa mampu mengenali dan
memahami korupsi (individual
competence).
2. Mahasiswa mampu mencegah diri sendiri
agar tidak melakukan korupsi.
3. Mahasiswa mampu mencegah orang lain
untuk tidak melakukan korupsi.
Bentuk Perkuliahan Pendidikan Anti-korupsi
• Penyampaian materi oleh dosen
• Kuliah umum dari para tokoh
pemberantasan korupsi
• Pemutaran film dan diskusi
• Tugas (disesuaikan dengan kekhasan
Perguruan Tinggi)
• Observasi / Karya tulis / Karya teknologi
Materi Dasar Pendidikan Anti-korupsi
1. Pengertian Korupsi
2. Faktor Penyebab Korupsi
3. Dampak Masif Korupsi
4. Nilai dan Prinsip Anti Korupsi
5. Upaya Pemberantasan Korupsi
6. Gerakan, Kerjasama dan Instrumen
Internasional Pencegahan Korupsi
7. Tindak Pidana Korupsi Dalam Peraturan
Perundang-undangan Indonesia
8. Peran Mahasiswa Dalam Gerakan Anti Korupsi
NILAI-NILAI ANTI-KORUPSI
KEJUJURAN
1
KEPEDULIAN
2
KEMANDIRIAN
3
KEDISIPLINAN
4
TANGGUNG
JAWAB
5
KERJA KERAS
6
KESEDERHANAAN
7
KEBERANIAN
8
KEADILAN
9
9 Nilai Antikorupsi Menurut KPK
Nilai Contoh Indikator
Jujur • Selalu berbicara dan berbuat sesuai dengan fakta (konsisten),
• Tidak melakukan perbuatan curang,
• Tidak berbohong,
• Tidak mengakui milik orang lain sebagai miliknya
Disiplin • Berkomitmen untuk selalu berperilaku konsisten dan berpegang teguh pada aturan yang
ada dalam semua kegiatan
Tanggung
Jawab
• Selalu menyelesaikan pekerjaan atau tugas-tugas secara tuntas dengan hasil terbaik
Kerja Keras • Selalu berupaya untuk menuntaskan suatu pekerjaan dengan hasil yang terbaik,
• Tenghindari perilaku instan (jalan pintas) yang mengarah pada kecurangan
Sederhana • Selalu berpenampilan apa adanya, tidak berlebihan, tidak pamer dan tidak ria
Mandiri • Selalu menuntaskan pekerjaan tanpa mengandalkan bantuan dari orang lain,
• Tidak menyuruh-menyuru atau menggunakan kewenangannya untuk menyuruh orang lain
untuk sesuatu yang mampu dikerjakan sendiri
Adil • Selalu menghargai perbedaan,
• Tidak pilih kasih
Berani • Berani jujur,
• Berani menolak ajakan untuk berbuat curang,
• Berani melaporkan adanya kecurangan,
• Berani mengakui kesalahan
Peduli • Menjaga diri dan lingkungan agar tetap konsisten dengan aturan yang berlaku,
• Selalu berusaha untuk menjadi teladan dalam menegakkan disiplin, kejujuran, dan
tanggung jawab bersama
PRINSIP-PRINSIP ANTI-KORUPSI
AKUNTABILITAS
TRANSPARANSI
KEWAJARAN/FAIRNESS
KEBIJAKAN
KONTROL KEBIJAKAN
• Akuntabilitas mengacu pada kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan
kerja
• Semua lembaga mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai aturan main
baik dalam bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi (de jure), baik
pada level budaya (individu dengan individu) maupun pada level lembaga.
• Akuntabilitas harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan melalui
Mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan semua
kegiatan.
• Evaluasi atas kinerja administrasi, proses pelaksanaan, dampak dan
manfaat yang diperoleh masyarakat baik secara langsung maupun
manfaat jangka panjang dari sebuah kegiatan.
 Transparansi merupakan prinsip yang mengharuskan semua
proses kebijakan dilakukan secara terbuka, sehingga segala
bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh publik.
 Transparansi menjadi pintu masuk sekaligus kontrol bagi
seluruh proses dinamika struktural kelembagaan.
 Dalam bentuk yang paling sederhana, transparansi mengacu
pada keterbukaan dan kejujuran untuk saling menjunjung
tinggi kepercayaan (trust).
Prinsip fairness ditujukan
untuk mencegah terjadinya
manipulasi
(ketidakwajaran) dalam
penganggaran, baik dalam
bentuk mark up maupun
ketidakwajaran lainnya.
• Kebijakan anti korupsi mengatur tata interaksi agar tidak
terjadi penyimpangan yang dapat merugikan negara dan
masyarakat.
• Kebijakan anti korupsi tidak selalu identik dengan undang-
undang anti-korupsi, namun bisa berupa undang-undang
kebebasan mengakses informasi, undang-undang
desentralisasi, undang-undang anti-monopoli, maupun
lainnya yang dapat memudahkan masyarakat mengetahui
sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan penggunaan
anggaran negara oleh para pejabat negara.
Kontrol kebijakan merupakan upaya agar kebijakan yang dibuat
betul-betul efektif dan mengeliminasi semua bentuk korupsi.
3 model kontrol kebijakan :
 Partisipasi:
Melakukan kontrol terhadap kebijakan dengan ikut serta
dalam penyusunan dan pelaksanaannya.
 Oposisi:
Mengontrol dengan menawarkan alternatif kebijakan
baru yang dianggap lebih layak.
 Revolusi;
Mengontrol dengan mengganti kebijakan yang dianggap
tidak sesuai
PERAN MAHASISWA
• Pemberantasan korupsi (terutama Pencegahan)
perlu melibatkan peran serta masyarakat ,
termasuk mahasiswa.
• Mahasiswa mempunyai potensi besar untuk
menjadi agen perubahan dan motor penggerak
gerakan anti korupsi
Peran Mahasiswa
Dalam Pemberantasan Korupsi
1. Menjaga diri dan komunitas mahasiswa
bersih dari korupsi dan perilaku koruptif.
2. Membangun dan memelihara gerakan anti
korupsi.
Peran Mahasiswa
Dalam Pemberantasan Korupsi
• Pendidikan Anti Korupsi
• Pendidikan Karakter
• Kampanye Ujian Bersih
Pencegahan
• Gagasan - Ide
• Metode Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi
• Mengangkat Isu Korupsi
Lokal-Nasional ke Media
Opini • Pressure Group
• Kampanye Anti-Korupsi
Gerakan
Moral
PENCEGAHAN
Pendidikan Anti Korupsi
• Mewajibkan Pemimpin Mahasiswa untuk
Mengikuti Pendidikan Anti Korupsi
• Mendorong adanya Pendidikan Anti Korupsi di
Kampus
• Mengadakan Seminar Anti-Korupsi
• Adanya Materi Pendidikan Anti-Korupsi di
Kaderisasi Mahasiswa
Kampanye Ujian Bersih
• Pembuatan Media Prograganda (Baliho,
Spanduk, dan Poster)
• Pembuatan Media On-line untuk
mengkampanyekan Ujian Bersih
• Menanamkan Nilai Kejujuran/Ujian Bersih di
Kaderisasi Mahasiswa
CONTOH PENCEGAHAN
OPINI Gagasan / Ide
• Memperbanyak opini mengenai
kasus korupsi ke media
• Membuat Bunga Rampai (buku)
mengenai Anti-Korupsi
• Membuat audiovisual interaktif terkait
anti-korupsi
Metode Pencegahan Korupsi
• Gagasan untuk pencegahan korupsi
sejak dini (PAUD, SD, SMP, SMA)
• Membuat Korps Anti Korupsi di
Tingkat Universitas
• Adanya Tata Etika dan Norma
diantara Mahasiswa
Mengangkat Isu Korupsi Lokal-
Nasional
• Mahasiswa diharapkan dapat lebih
peka dan siaga menanggapi isu
Korupsi lokal yang terjadi
• Advokasi dan Pengawalan
Penyusunan Anggaran serta
pelaksanaan pembangunan di
daerah / nasional
• Gerakan moral untuk
mendorong pemerintah
menindaklanjuti kasus korupsi
yang terjadi
• Sebagai kelompok
penyeimbang bagi gerakan
yang mendukung koruptor
• Mendorong Penguatan institusi
KPK sebagai lembaga
pemberantasan korupsi yang
kredibel, kokoh, dan transparan
Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx

More Related Content

Similar to Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx

1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptxAiniAzahraErinatasya
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptxSuriskaDestriyanti
 
Materi 8 Etika Administrasi Publik
Materi  8 Etika Administrasi Publik Materi  8 Etika Administrasi Publik
Materi 8 Etika Administrasi Publik monalisaibrahim
 
Kelompok 3 Pendidikan Anti Korupsi.pptx
Kelompok 3 Pendidikan Anti Korupsi.pptxKelompok 3 Pendidikan Anti Korupsi.pptx
Kelompok 3 Pendidikan Anti Korupsi.pptxaxselpaseru
 
endrotomo-contoh-4.-PENGANTAR-KORUPSI-PAK-NANANG-ITB.ppt
endrotomo-contoh-4.-PENGANTAR-KORUPSI-PAK-NANANG-ITB.pptendrotomo-contoh-4.-PENGANTAR-KORUPSI-PAK-NANANG-ITB.ppt
endrotomo-contoh-4.-PENGANTAR-KORUPSI-PAK-NANANG-ITB.pptherrisusanto2
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...Deny Dermawan
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...Deny Dermawan
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraudBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraudmaya indrawati
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Pendidikan karakter antikorupsi oleh I Putu Mas Dewantara
Pendidikan karakter antikorupsi oleh I Putu Mas DewantaraPendidikan karakter antikorupsi oleh I Putu Mas Dewantara
Pendidikan karakter antikorupsi oleh I Putu Mas DewantaraMaz Vicarious
 

Similar to Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx (20)

1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
1-pengertian-dan-prinsip-anti-korupsi.pptx
 
Kb 1 pengantar-pbak
Kb 1 pengantar-pbakKb 1 pengantar-pbak
Kb 1 pengantar-pbak
 
Korupsi dan bencana
Korupsi dan bencanaKorupsi dan bencana
Korupsi dan bencana
 
Materi 8 Etika Administrasi Publik
Materi  8 Etika Administrasi Publik Materi  8 Etika Administrasi Publik
Materi 8 Etika Administrasi Publik
 
Kelompok 3 Pendidikan Anti Korupsi.pptx
Kelompok 3 Pendidikan Anti Korupsi.pptxKelompok 3 Pendidikan Anti Korupsi.pptx
Kelompok 3 Pendidikan Anti Korupsi.pptx
 
PENGANTAR KORUPSI
PENGANTAR KORUPSIPENGANTAR KORUPSI
PENGANTAR KORUPSI
 
endrotomo-contoh-4.-PENGANTAR-KORUPSI-PAK-NANANG-ITB.ppt
endrotomo-contoh-4.-PENGANTAR-KORUPSI-PAK-NANANG-ITB.pptendrotomo-contoh-4.-PENGANTAR-KORUPSI-PAK-NANANG-ITB.ppt
endrotomo-contoh-4.-PENGANTAR-KORUPSI-PAK-NANANG-ITB.ppt
 
Anti Korupsi
Anti KorupsiAnti Korupsi
Anti Korupsi
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
 
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraudBE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
BE & GG, Maya Dwi Indrawati, Hapzi Ali, Corruption & fraud
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Pendidikan karakter antikorupsi oleh I Putu Mas Dewantara
Pendidikan karakter antikorupsi oleh I Putu Mas DewantaraPendidikan karakter antikorupsi oleh I Putu Mas Dewantara
Pendidikan karakter antikorupsi oleh I Putu Mas Dewantara
 
Popular legal action’-forum_anti_korupsi
Popular legal action’-forum_anti_korupsiPopular legal action’-forum_anti_korupsi
Popular legal action’-forum_anti_korupsi
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

Pendidikan_Anti_Korupsi.pptx

  • 2. A.Latar Belakang Dua puluh satu tahun setelah reformasi 1998 berlalu,terciptanya pemerintahan yang bersih tanpa KKN belum dapat terealisasikan dengan baik Alih-alih memberantas korupsi,namun tindak pidana korupsi justru dilakukan oleh para penyelenggara negara,anggota legislatif dan pihak- pihak lian Para penyelenggara negara dengan modus dan cara yang lebih sistematik dengan melibatkan berbagai elemen termasuk aparatur negara
  • 3. B. Definisi Korupsi KORUPSI Secara etimologi berasal dari bahasa latin “corrumpere”,”corruptio”,”corruptus” yang bermakna menghancurkan Korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pribadi yang dapat merugikan orang lain ataupun menghancurkan negara.Orang yang melakukan korupsi disebut dengan koruptor. Secara termonologi,korupsi artinya menerima uang sogok,menyelewengkan uang atau barang milik perusahaan atau negara,menerima uang dengan menggunakan jabatan untuk kepentingan pribadi
  • 4. Definisi Korupsi menurut Beberapa Ahli oDavid M. Chalmers: Tindakan-tindakan manipulasi dan keputusan mengenai keuangan yang membahayakan ekonomi (financial manipulations and decision injurious to the economy are often libeled corrupt). oJ.J. Senturia: Penyalahgunaan kekuasaan pemerintahan untuk keuntungan pribadi (the misuse of public power for private profit).
  • 5. o Syed Husein Alatas: Tindakan yang meliputi penyuapan (bribery), pemerasan (extortion) dan nepotisme. o Transparency International: Penyalahgunaan kekuasaan (a misuse of power), kekuasaan yang dipercayakan (a power that is entrusted), dan keuntungan pribadi (a private benefit) baik sebagai pribadi, anggota keluarga, maupun kerabat dekat lainnya. Definisi Korupsi menurut Beberapa Ahli Extortion Bribery
  • 6. Teori Perilaku Korupsi TEORI MEANS-ENDS SCHEME : Robert Merton.  menyatakan bahwa korupsi merupakan suatu perilaku manusia yang diakibatkan oleh tekanan sosial, sehingga menyebabkan pelanggaran norma-norma.
  • 7. Teori Perilaku Korupsi TEORI SOLIDARITAS SOSIAL Teori lain yang menjabarkan terjadinya korupsi adalah teori Solidaritas Sosial yang dikembangkan oleh Emile Durkheim (1858-1917). Teori ini memandang bahwa watak manusia sebenarnya bersifat pasif dan dikendalikan oleh masyarakatnya
  • 8. Teori Perilaku Korupsi GONE THEORY Teori yang juga membahas mengenai prilaku korupsi, dengan baik di hadirkan oleh Jack Bologne (Bologne : 2006), yang dikenal dengan teori GONE. Ilustrasi GONE Theory terkait dengan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecurangan atau korupsi yang meliputi Greeds (keserakahan), Opportunities (kesempatan), Needs (kebutuhan) dan Exposure (pengungkapan).
  • 9. DIMENSI KORUPSI Tingkat Atas Para dictator di Amerika Latin dan Asia Tenggara Tingkat Menengah Ke Bawah Berbelitnya proses perizinan,pembuatan KTP ,SIM,dll
  • 10. C. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KORUPSI Faktor Internal : 1. Aspek Perilaku Individu -Sifat tamak manusia -Moral yang kurang kuat menghadapi godaan -Gaya hidup konsumtif -Tidak mau (malas) bekerja keras 2. Aspek sosial Faktor Eksternal : 1.Aspek sikap masyarakat terhadap korupsi 2.Aspek ekonomi 3.Aspek politik 4.Aspek organisasi
  • 11. D. DAMPAK KORUPSI Dampak korupsi pada tatanan perekonomian mikro : 1. Menurunnya kualitas taraf hidup rakyat 2. Sulitnya masyarakat memperoleh pendapatan ekonomi 3. Meningginya pola pengeluaran masyarakat 4. Tingkat kesehatan masyarakat semakin buruk 5. Menurunnya kinerja sektor produksi,distribusi,dan industri Dampak korupsi pada tatanan perekonomian makro : 1. Merosotnya pertumbuhan ekonomi nasional 2. Semakin tinggi tingkat inflasi 3. Semakin rendahnya kinerja investasi nasional 4. Nilai tukar mata uang rupiah merosot 5. Semakin rendahnya kinerja perbankan nasional
  • 12.
  • 13. E. HAMBATAN PENANGANAN KORUPSI Hambatan Struktural Hambatan Manajemen Hambatan Instrumental Hambatan Cultural Bersumber dari praktik-praktik penyelenggaraan negara dan pemerintahan Bersumber dari kebiasaan negatif yang berkembang di masyarakat Bersumber dari kurangnya instrumen pendukung dalam bentuk peraturan perundang-undangan Bersumber dari diabaikannya prinsip-prinsip manajemen yang baik
  • 14. EMPAT AKAR HALANGAN BESAR PEMBERANTASAN KORUPSI OPPORTUNITY,terkait dengan sistem yang memberi lubang terjadinya korupsi SYSTEM,saat sistem pengawasan tidak ketat,orang akan mudah memanipulasi angka dan berlaku curang NEED,sikap mental yang tidak pernah merasa cukup dan selalu memiliki kebutuhan yang tak pernah usai EXPOSES,berkaitan dengan hukuman pada pelaku korupsi yang rendah
  • 15. F. PEMBERANTASAN KORUPSI • Pemberantasan korupsi terdiri dari Penindakan dan Pencegahan. • Upaya Pemberantasan Korupsi belum menunjukkan hasil yang optimal dan oleh karena itu perlu ditingkatkan.
  • 16. G. STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI Pemberantasan korupsi adalah serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas TPK melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan – penyidikan – penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan dengan peran serta masyarakat.
  • 17. H. SUBJEK PEMBERANTASAN KORUPSI Aparat Pemerintah Sektor Swasta Masyarakat Mahasiswa Good Corporate Governance Anti bribe Peran Serta Tidak Permisif Clean Government & Good Governance PP 71 Th. 2000: Peran serta masyarakat adalah peran aktif perorangan, Ormas, atau LSM dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.
  • 18. I. ANTI KORUPSI DAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI Anti Korupsi : Semua tindakan yang melawan, memberantas, menentang, dan mencegah korupsi Pendidikan Anti Korupsi: Upaya memberikan pemahaman dan penanaman nilai-nilai kepada peserta didik agar berperilaku anti korupsi
  • 19. DESAIN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI SEBAGAI BAGIAN DARI PENDIDIKAN KARAKTER INTERVENSI PEMBIASAAN Perilaku Berkarakter MASYARAKAT PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Pengalaman terbaik (best practices) dan praktik nyata Nilai-nilai Luhur : PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen Pemangku Kepentingan Nilai- Nilai Anti Korupsi SATUAN PENDIDIKAN KELUARGA Perilaku Anti Korupsi
  • 20. Pentingnya Pendidikan Anti-korupsi Peran serta mahasiswa dalam upaya pemberantasan korupsi akan maksimal jika mahasiswa: • memahami pengetahuan tentang korupsi dan upaya pemberantasannya • menerapkan nilai-nilai anti korupsi dalam dirinya. Dapat dicapai melalui pendidikan
  • 21. MENGAPA PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI ? PENDEKATAN YANG DIPAKAI Pendekatan HUKUM • Penegakan hukum, aturan hukum, aparat hukum • Berdampak cepat , biaya tinggi • Tapi masalah justru muncul dari aparat hukum Pendekatan BISNIS • Mengadakan kompetisi sehat dalam kinerja dengan hadiah insentif bagi karyawan - sehingga orang tidak perlu korupsi Pendekatan PASAR • Menciptakan kompetisi antar penyedia barang- jasa sehingga semua berlomba menunjukkan kinerja baik (tidak korup) supaya dipilih pelayanannya TAPI MENGAPA KASUS-KASUS KORUPSI TERUS TERUNGKAP, KORUPTOR-KORUPTOR BARU TERUS LAHIR ??
  • 22. KARENA UPAYA DENGAN KETIGA PENDEKATAN SEBELUMNYA BELUM MAKSIMAL MAKA PERLU DIDAMPINGI DENGAN UPAYA PENDEKATAN BUDAYA.. PENDEKATAN BUDAYA • Membangun dan memperkuat sikap anti-korupsi individu melalui pendidikan • Cenderung membutuhkan waktu yang lama untuk melihat keberhasilannya, • Biaya tidak besar (low costly), namun • Hasilnya akan berdampak jangka panjang (long lasting). PENDIDIKAN : PENDEKATAN BUDAYA dalam MENCEGAH KORUPSI
  • 23. PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI… MATA KULIAH INDEPENDEN SISIPAN WAJIB PILIHAN YANG LAIN SEMINAR/ KULIAH UMUM PELATIHAN, KURSUS KAMPANYE, DLL
  • 24. TUJUAN : membangun karakter anti-korupsi. kompetensi Mahasiswa : Mencegah orang lain untuk tidak korupsi Mencegah diri sendiri untuk tidak korupsi Mampu mengenali dan memahami korupsi
  • 25. TANTANGAN : mendesain mata kuliah anti- korupsi yang menarik ANTUSIASME MAHASISWA & KELAS YANG HIDUP DOSEN : Fasilitator, motivator MATERI : kognitif, up to date METODE : afektif, psikomotorik
  • 27. Peran Warga Masyarakat Membangun Komunitas Anti-korupsi Lingkungan Keluarga Warga Masyarakat harus memahami ttg apa yang dimaksud dengan KORUPSI Lingkungan Masyarakat MENGENALI DAN MEMAHAMI KORUPSI MENCEGAH DIRI SENDIRI MENCEGAH ORANG LAIN Pendidikan Anti-korupsi
  • 28. Program pendidikan Anti-korupsi PAK di Beberapa Perguruan Tinggi • Materi anti-korupsi telah diajarkan di beberapa PT (contoh : MK Sosiologi Korupsi) • MoU KPK dengan beberapa PT sejak tahun 2006 (UNIKA Soegijapranata, UNNES, dll) • Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi Untuk Mahasiswa PPKn UNNES • Universitas Paramadina, matakuliah wajib sejak 2008. • ITB, matakuliah pilihan, sejak 2009. • Beberapa PT menyisipkan materi PAK ke dalam matakuliah tertentu. • Beberapa PT telah melakukan PAK dalam bentuk sosialisasi / kampanye / seminar.
  • 30. Kuliah Umum Anti Korupsi Well-known figure is important, not only because of the knowledge they could share, but they also attract media to come and cover the program
  • 31. Program Pendidikan Anti-korupsi VISI Terwujudnya Sarjana Indonesia Berkarakter Bersih Korupsi MISI • Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terhadap bahaya korupsi • Meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap bahaya korupsi • Meningkatkan peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi • Melakukan PENDIDIKAN & PENGAJARAN ANTI KORUPSI
  • 32. Tujuan Mata Kuliah Pendidikan Anti-korupsi • Membangun budaya anti korupsi di kalangan mahasiswa dengan: • Memberikan pengetahuan tentang korupsi dan pemberantasannya • Menanamkan nilai-nilai anti korupsi • Menyiapkan mahasiswa sebagai agent of change bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang bersih dan bebas dari korupsi.
  • 33. Standar Kompetensi 1. Mahasiswa mampu mengenali dan memahami korupsi (individual competence). 2. Mahasiswa mampu mencegah diri sendiri agar tidak melakukan korupsi. 3. Mahasiswa mampu mencegah orang lain untuk tidak melakukan korupsi.
  • 34. Bentuk Perkuliahan Pendidikan Anti-korupsi • Penyampaian materi oleh dosen • Kuliah umum dari para tokoh pemberantasan korupsi • Pemutaran film dan diskusi • Tugas (disesuaikan dengan kekhasan Perguruan Tinggi) • Observasi / Karya tulis / Karya teknologi
  • 35. Materi Dasar Pendidikan Anti-korupsi 1. Pengertian Korupsi 2. Faktor Penyebab Korupsi 3. Dampak Masif Korupsi 4. Nilai dan Prinsip Anti Korupsi 5. Upaya Pemberantasan Korupsi 6. Gerakan, Kerjasama dan Instrumen Internasional Pencegahan Korupsi 7. Tindak Pidana Korupsi Dalam Peraturan Perundang-undangan Indonesia 8. Peran Mahasiswa Dalam Gerakan Anti Korupsi
  • 37. 9 Nilai Antikorupsi Menurut KPK Nilai Contoh Indikator Jujur • Selalu berbicara dan berbuat sesuai dengan fakta (konsisten), • Tidak melakukan perbuatan curang, • Tidak berbohong, • Tidak mengakui milik orang lain sebagai miliknya Disiplin • Berkomitmen untuk selalu berperilaku konsisten dan berpegang teguh pada aturan yang ada dalam semua kegiatan Tanggung Jawab • Selalu menyelesaikan pekerjaan atau tugas-tugas secara tuntas dengan hasil terbaik Kerja Keras • Selalu berupaya untuk menuntaskan suatu pekerjaan dengan hasil yang terbaik, • Tenghindari perilaku instan (jalan pintas) yang mengarah pada kecurangan Sederhana • Selalu berpenampilan apa adanya, tidak berlebihan, tidak pamer dan tidak ria Mandiri • Selalu menuntaskan pekerjaan tanpa mengandalkan bantuan dari orang lain, • Tidak menyuruh-menyuru atau menggunakan kewenangannya untuk menyuruh orang lain untuk sesuatu yang mampu dikerjakan sendiri Adil • Selalu menghargai perbedaan, • Tidak pilih kasih Berani • Berani jujur, • Berani menolak ajakan untuk berbuat curang, • Berani melaporkan adanya kecurangan, • Berani mengakui kesalahan Peduli • Menjaga diri dan lingkungan agar tetap konsisten dengan aturan yang berlaku, • Selalu berusaha untuk menjadi teladan dalam menegakkan disiplin, kejujuran, dan tanggung jawab bersama
  • 39. • Akuntabilitas mengacu pada kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja • Semua lembaga mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai aturan main baik dalam bentuk konvensi (de facto) maupun konstitusi (de jure), baik pada level budaya (individu dengan individu) maupun pada level lembaga. • Akuntabilitas harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan melalui Mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan semua kegiatan. • Evaluasi atas kinerja administrasi, proses pelaksanaan, dampak dan manfaat yang diperoleh masyarakat baik secara langsung maupun manfaat jangka panjang dari sebuah kegiatan.
  • 40.  Transparansi merupakan prinsip yang mengharuskan semua proses kebijakan dilakukan secara terbuka, sehingga segala bentuk penyimpangan dapat diketahui oleh publik.  Transparansi menjadi pintu masuk sekaligus kontrol bagi seluruh proses dinamika struktural kelembagaan.  Dalam bentuk yang paling sederhana, transparansi mengacu pada keterbukaan dan kejujuran untuk saling menjunjung tinggi kepercayaan (trust).
  • 41. Prinsip fairness ditujukan untuk mencegah terjadinya manipulasi (ketidakwajaran) dalam penganggaran, baik dalam bentuk mark up maupun ketidakwajaran lainnya.
  • 42. • Kebijakan anti korupsi mengatur tata interaksi agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat. • Kebijakan anti korupsi tidak selalu identik dengan undang- undang anti-korupsi, namun bisa berupa undang-undang kebebasan mengakses informasi, undang-undang desentralisasi, undang-undang anti-monopoli, maupun lainnya yang dapat memudahkan masyarakat mengetahui sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan penggunaan anggaran negara oleh para pejabat negara.
  • 43. Kontrol kebijakan merupakan upaya agar kebijakan yang dibuat betul-betul efektif dan mengeliminasi semua bentuk korupsi. 3 model kontrol kebijakan :  Partisipasi: Melakukan kontrol terhadap kebijakan dengan ikut serta dalam penyusunan dan pelaksanaannya.  Oposisi: Mengontrol dengan menawarkan alternatif kebijakan baru yang dianggap lebih layak.  Revolusi; Mengontrol dengan mengganti kebijakan yang dianggap tidak sesuai
  • 44. PERAN MAHASISWA • Pemberantasan korupsi (terutama Pencegahan) perlu melibatkan peran serta masyarakat , termasuk mahasiswa. • Mahasiswa mempunyai potensi besar untuk menjadi agen perubahan dan motor penggerak gerakan anti korupsi
  • 45. Peran Mahasiswa Dalam Pemberantasan Korupsi 1. Menjaga diri dan komunitas mahasiswa bersih dari korupsi dan perilaku koruptif. 2. Membangun dan memelihara gerakan anti korupsi.
  • 46. Peran Mahasiswa Dalam Pemberantasan Korupsi • Pendidikan Anti Korupsi • Pendidikan Karakter • Kampanye Ujian Bersih Pencegahan • Gagasan - Ide • Metode Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi • Mengangkat Isu Korupsi Lokal-Nasional ke Media Opini • Pressure Group • Kampanye Anti-Korupsi Gerakan Moral
  • 47. PENCEGAHAN Pendidikan Anti Korupsi • Mewajibkan Pemimpin Mahasiswa untuk Mengikuti Pendidikan Anti Korupsi • Mendorong adanya Pendidikan Anti Korupsi di Kampus • Mengadakan Seminar Anti-Korupsi • Adanya Materi Pendidikan Anti-Korupsi di Kaderisasi Mahasiswa Kampanye Ujian Bersih • Pembuatan Media Prograganda (Baliho, Spanduk, dan Poster) • Pembuatan Media On-line untuk mengkampanyekan Ujian Bersih • Menanamkan Nilai Kejujuran/Ujian Bersih di Kaderisasi Mahasiswa
  • 49. OPINI Gagasan / Ide • Memperbanyak opini mengenai kasus korupsi ke media • Membuat Bunga Rampai (buku) mengenai Anti-Korupsi • Membuat audiovisual interaktif terkait anti-korupsi Metode Pencegahan Korupsi • Gagasan untuk pencegahan korupsi sejak dini (PAUD, SD, SMP, SMA) • Membuat Korps Anti Korupsi di Tingkat Universitas • Adanya Tata Etika dan Norma diantara Mahasiswa Mengangkat Isu Korupsi Lokal- Nasional • Mahasiswa diharapkan dapat lebih peka dan siaga menanggapi isu Korupsi lokal yang terjadi • Advokasi dan Pengawalan Penyusunan Anggaran serta pelaksanaan pembangunan di daerah / nasional • Gerakan moral untuk mendorong pemerintah menindaklanjuti kasus korupsi yang terjadi • Sebagai kelompok penyeimbang bagi gerakan yang mendukung koruptor • Mendorong Penguatan institusi KPK sebagai lembaga pemberantasan korupsi yang kredibel, kokoh, dan transparan