4. PENGERTIAN
Sedimentasi adalah terbawanya material hasil dari
pengikisan dan pelapukan oleh air, angin atau gletser
ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan.
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena
danya proses pengendapan ( sedimentasi ) . Butir –
butir batuan sediment bersal dari berbagai macam
batuan melalui proses pelapukan , baik pelapukan
oleh angi atau air ..
6. Diagenesis
Tujuh proses diagenesis yang terjadi yaitu :
1. Kompaksi
2. Rekristalisasi
3. Pelarutan
4. Sementasi
5. Autigenisasi
6. Replacement
7. Bioturbasi
7. Berdasarkan tempat pengendapannya
1. batuan sedimen aerik (udara)
Contohnya: tanah los dan pasir
2. batuan sedimen fluvial (air sungai)
Contohnya: batu pasir dan lumpur
3. batuan sedimen marin (laut)
Contohnya: batu karang dan garam
4. batuan sedimen lacustrine (danau)
Contohnya: batu lumpur
9. Macam-macam Sedimentasi
Sedimentasi oleh air sungai
Bahan-bahan lepas yang
diangkut oleh air sungai sebagian
kecil diendapkan di dasar sungai
saat arus angin mulai melemah
sedang sebagian besar bahan-
bahan halus tersebut diendapkan di
muaranya.
10. Pengendapan oleh air laut
Gelombang air laut disamping
mengikis pantai, juga mempunyai sifat
membangun. Bahan-bahan lepas yang
diangkut oleh air laut disamping
sebagian mengendap di dasar laut ada
sebagian yang diendapkan di sekitar
pantai dan terbentuklah gosong-
gosong pasir.
Endapan ini semakin lama semakin
banyak dan terbentuklah lidah-lidah
pasir/tanah akibat gelombang laut
yang disebut nehrung atau kubu
pesisir. Gosong pasir kadang-kadang
dapat menghubungkan pantai dengan
pulau yang ada di dekatnya.
11. Pengendapan oleh angin
Sedimen hasil pengendapan
oleh angin disebut sedimen aeolis.
Bentang alam hasil pengendapan
oleh angin dapat berupa gumuk
pasir (sand dune). Gumuk pasir
terjadi akibat akumulasi pasir yang
cukup banyak dan tiupan angin
yang kuat. Angin mengangkut dan
mengendapkan pasir di suatu
tempat secara bertahap, sehingga
terbentuk timbunan pasir yang
disebut gumuk pasir.
12. Pengendapan oleh gletser
Sedimen hasil pengendapan
oleh gletser disebut sedimen
glacial. Bentang alam hasil
pengendapan oleh gletser adalah
bentuk lembah yang semula
berbentuk V menjadi U. Pada saat
musim semi tiba, terjadi
pengikisan oleh gletser yang
meluncur menuruni lembah.
Batuan atau tanah hasil pengikisan
juga menuruni lereng dan
mengendap di lembah. Akibatnya,
lembah yang semula berbentuk V
menjadi berbentuk U.
13. Batuan sedimen berdasarkan cara
terbentuknya.
Batuan Sedimen Klastik : Batuan yang terbentuk dari
pelapukan mekanik, berasal dari pelapukan batuan lain,
contohnya antara lain : breksi, konglomerat, batupasir,
batulempung, batulanau, batulempung.
Batuan Sedimen Kimiawi : Batuan Sedimen yang berasal
preipitasi yang kemudian terakumulasi, contohnya antara
lain : gypsum, halite.
Batuan Sedimen Organik : Batuan yang berasal dair
akumulasi bahan-bahan organik, misalnya tumbuhan dan
hewan, contohnya antara lain : batubara, dolomite,
limestone.
15. Secara umumnya, sedimen atau batuan sedimen
terbentuk dengan dua cara, yaitu:
Batuan sedimen yang terbentuk dalam cekungan
pengendapan atau dengan kata lain tidak mengalami
proses pengangkutan. Sedimen ini dikenal sebagai
sedimen autochthonous. Yang termasuk dalam
kelompok batuan autochhonous antara lain adalah
batuan evaporit (halit) dan batugamping.
Batuan sedimen yang mengalami proses transportasi,
atau dengan kata lain, sedimen yang berasal dari luar
cekungan yang ditransport dan diendapkan di dalam
cekungan. Sedimen ini dikenal dengan sedimen
allochthonous. Yang termasuk dalam kelompok
sedimen ini adalah Batupasir, Konglomerat, Breksi,
Batuan Epiklastik.
16. Berdasarkan cara dan proses pembentukkannya, batuan sedimen
terbagi mjd :
Klastik. Batuan sedimen klastik merupakan batuan yang berasal
dari suatu tempat yang kemudian tertransportasi dan
diendapkan pada suatu cekungan. Contoh: a). Konglomerat atau
Breksi; b). Batupasir; c). Batulanau; d). Lempung
Sedimen kimiawi/biokimia Batuan sedimen kimiawi / biokimia
adalah batuan hasil pengendapan dari proses kimiawi suatu
larutan, atau organisme bercangkang atau yang mengandung
mineral silika atau fosfat. Batuan yang termasuk dalam
kumpulan ini adalah: a). Evaporit ; b). Batuan sedimen karbonat
(batugamping dan dolomit) ; c). Batuan sedimen bersilika
(rijang) ; d). Endapan organik (batubara)
Batuan volkanoklastik Batuan volkanoklastik yang berasal
daripada aktivitas gunungapi. Debu dari aktivitas gunungapi ini
akan terendapkan seperti sedimen yang lain. Adapun kelompok
batuan volkanoklastik adalah: Batupasir tufa dan Aglomerat
17. Ciri-ciri batuan sedimen adalah:
(1). Berlapis (stratification),
(2) Mengandung fosil,
(3) Memiliki struktur sedimen,
(4). Tersusun dari fragmen butiran hasil
transportasi.
18. BATUAN SEDIMEN KLASTIK
Tekstur Ukuran Butir Komposisi Nama Batuan
Klastik Gravel > 2 mm Fragmen batuan
membundar
Konglomerat
Fragmen batuan
menyudut
Breksi
1/16 - 2 mm Mineral kuarsa dominan Batupasir Kuarsa
Kuarsa dan felspar Batupasir Arkose
Kuarsa, felspar, lempung
dan fragmen batuan
Batupasir
Graywacke
< 1/256 mm Laminasi Serpih
masif Lempung
19. A. Batuan Sedimen Evaporit
Batuan evaporit atau sedimen evaporit terbentuk sebagai
hasil proses penguapan (evaporation) air laut. Proses
penguapan air laut menjadi uap mengakibatkan
tertinggalnya bahan kimia yang pada akhirnya akan
menghablur apabila hampir semua kandungan air
manjadi uap. Proses pembentukan garam dilakukan
dengan cara ini. Proses penguapan ini memerlukan sinar
matahari yang cukup lama.
Batuan garam (Rock salt) yang berupa halite (NaCl).
Batuan gipsum (Rock gypsum) yang berupa gypsum
(CaSO4.2H20)
20. B. Batuan Sedimen Karbonat
Batuan sedimen karbonat terbentuk dari hasil proses
kimiawi, dan juga proses biokimia. Kelompok batuan
karbonat antara lain adalah batugamping dan dolomit.
Mineral utama pembentuk batuan karbonat adalah:
Kalsit (Calcite) (CaCO3)
Dolomit (Dolomite) (CaMg(CO3)2)
21. Tekstur
Adapun yang termasuk dalam tekstur pada batuan
sedimen klastik terdiri dari: Besar
butir (grain size), Bentuk butir (grain shape), kemas
(fabric), pemilahan (sorting), sementasi,
kesarangan (porosity), dan kelulusan (permeability).
22. Besar Butir (Grain Size) adalah ukuran butir dari
material penyusun batuan sedimen diukur
berdasarkan klasifikasi Wenworth.
23. Bentuk butir (Grain shape) pada sedimen klastik dibagi menjadi:
Rounded (Membundar), Sub-rounded (Membundar-tanggung),
Sub-angular (Menyudut-tanggung), dan Angular
(Menyudut). Kebundaran (Sphericity):
24. Kemas (Fabric) adalah hubungan antara masa dasar
dengan fragmen batuan / mineralnya
Kemas (Fabric) adalah hubungan antara masa dasar
dengan fragmen batuan / mineralnya. Kemas pada
batuan sedimen ada 2, yaitu : Kemas Terbuka, yaitu
hubungan antara masa dasar dan fragmen butiran yang
kontras sehingga terlihat fragmen butiran mengambang
diatas masadasar batuan. Kemas tertutup, yaitu hubungan
antar fragmen butiran yang relatif seragam,sehingga
menyebabkan masa dasar tidak terlihat).