SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
B. KLASIFIKASI 
BATUAN
BATUAN : 
Sekumpulan mineral-mineral yang 
menjadi satu. Bisa terdiri dari satu 
atau lebih mineral. 
Berdasarkan kejadiannya (genesa), 
tekstur dan komposisi mineralnya, 
batuan terbagi menjadi 3, yaitu : 
1. Batuan Beku 
2. Batuan Sedimen 
3. Batuan Metamorf
Rock Cycle 
Each type can be formed from any other 
Heat and 
pressure 
(metamorphism) 
Melting 
SEDIMENTARY 
ROCK 
Heat and 
pressure 
(metamorphism) 
METAMORPHIC 
ROCK 
IGNEOUS 
ROCK 
Sediment 
Cementation and compaction 
Weathering, 
transport, 
and 
deposition 
Weathering, 
transport, and 
deposition 
Magma 
(molten rock) 
Cooling and 
Solidification 
(crystallization)
Igneous Rock 
Batuan Beku yang terbentuk oleh pembekuan 
magma. 
• Igneous rock is formed when magma cools and 
makes crystals. 
• Magma is a hot liquid made of melted minerals. 
The minerals can form crystals when they cool. 
• Igneous rock can form underground, where the 
magma cools slowly or igneous rock can form 
above ground, where the magma cools quickly.
Berdasarkan pada pembekuannya 
maka batuan beku dapat 
dibedakan menjadi 2 yaitu Intrusif 
d1a. nP lEuktsotnruiks i(fi n: trusif) 
Terbentuk dari pembekuan magma yang 
relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral 
penyusunnya relatif besar (ex : gabro, diorite, 
dan granit) 
Berdasarkan kedudukannya terhadap 
perlapisan batuan yang diterobosnya struktur 
tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi 2 
yaitu : Diskoran & Konkordan
1. Konkordan 
Tubuh batuan beku intrusif yang 
sejajar dengan perlapisan disekitarnya, 
jenis jenis dari tubuh batuan (sill, 
lacolith, lapolith) 
2. Diskordan 
Tubuh batuan beku intrusif yang 
memotong perlapisan batuan 
disekitarnya (dike, batolith, stock)
DDiikkee SSiillll SSttoocckk 
LLaaccoolliitthh DDiikkee BBaattoolliitthh
2. Vulkanik (ektrusif) 
Terbentuk dari pembekuan magma yang sangat 
cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga 
mineral penyusunnya lebih kecil.(ex : basalt, 
andesit). Struktur batuan beku ektrusif : 
• Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan 
yang terlihat seragam. 
• Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai 
lapisan 
• Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan 
terpisah poligonal seperti batang pensil. 
• Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang 
bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan 
terjadi pada lingkungan air. 
• Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang 
pada batuan beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas 
pada saat pembekuan.
• Batuan beku membeku pada keadaan temperatur 
dan tekanan yang tinggi di bawah permukaan 
dengan waktu pembekuan cukup lama maka 
mineral-mineral penyusunya memiliki waktu 
untuk membentuk sistem kristal tertentu dengan 
ukuran mineral yang relatif besar. 
• Sedangkan pada kondisi pembekuan dengan 
temperatur dan tekanan permukaan yang rendah, 
mineral-mineral penyusun batuan beku tidak 
sempat membentuk sistem kristal tertentu, 
sehingga terbentuklah gelas (obsidian) yang tidak 
memiliki sistem kristal, dan mineral yang 
terbentuk biasanya berukuran relatif kecil.
Berdasarkan tekstur batuan beku dapat dibedakan 
berdasarkan : 
1. Tingkat kristalisasi 
•Holokristalin, yaitu batuan beku yang hampir 
seluruhnya disusun oleh kristal 
•Hipokristalin, yaitu batuan beku yang tersusun oleh 
kristal dan gelas 
•Holohyalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya 
tersusun oleh gelas 
2. Ukuran butir 
•Phaneritic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhmya 
tersusun oleh mineral-mineral yang berukuran kasar. 
•Aphanitic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya 
tersusun oleh mineral berukuran halus.
3. Bentuk kristal 
Bentuk mineral yang terlihat melalui 
pengamatan mikroskop yaitu: 
•Euhedral, yaitu bentuk kristal yang sempurna 
•Subhedral, yaitu bentuk kristal yang kurang 
sempurna 
•Anhedral, yaitu bentuk kristal yang tidak 
sempurna. 
5. Berdasarkan keseragaman antar butirnya 
•Equigranular, yaitu ukuran butir penyusun 
batuannya hampir sama 
•Inequigranular, yaitu ukuran butir penyusun 
batuannya tidak sama
Berdasarkan kandungan kimianya yaitu 
kandungan SiO2-nya batuan beku 
diklasifikasikan menjadi empat yaitu: 
1. Batuan beku asam (acid), kandungan SiO2 > 
65%, contohnya Granit, Ryolit. 
2. Batuan beku menengah (intermediat), 
kandungan SiO2 65% - 52%. Contohnya Diorit, 
Andesit 
3. Batuan beku basa (basic), kandungan SiO2 
52% - 45%, contohnya Gabbro, Basalt 
4. Batuan beku ultra basa (ultra basic), 
kandungan SiO2 < 30%
SEBAGAI AKIBAT DARI TINGKAT / DERAJAT 
PENDINGINAN DAN PEMBEKUAAN MAGMA 
TEKSTUR BATUAN 
AFANITIK 
(Halus) 
PENDINGINAN 
CEPAT 
MENCAPAI 
PERMUKAAN / 
DALAM AIR 
PORFIRITIK 
PADA AWALNYA 
LAMBAT 
KEMUDIAN CEPAT 
FANERIK 
(Kasar) 
PENDINGINAN 
LAMBAT 
DIDALAM KERAK 
DIBAWAH 
PERMUKAAN
Batuan beku berdasarkan kandungan mineral utama dan minor mineral 
GRANITIS ANDESITIS BASALTIS ULTRAMAFIS 
Intrusive Granite Diorite Gabro Peridotite 
Extrusive Rhyolite Andesite Basalt 
Komposisi 
Mineral 
Utama 
Kuarsa, K-Feldspar 
Na-Plagioclase 
Intermediate 
Plagioclase 
Amphibol, Biotite 
Ca- 
Plagiclas 
e 
Pyroxene 
Olivine 
Pyroxene 
Mineral 
Sedikit 
Muscovite, Biotite 
Amphibole 
Pyroxene Olivine 
Amphibole 
Ca-Plagioclase 
(Anorthite) 
Asam Basa
Sedimentary Rock 
• Sedimen merupakan bahan atau partikel yang 
terdapat di permukaan bumi (di daratan 
ataupun lautan), yang telah mengalami proses 
pengangkutan (transportasi) dari satu tempat 
(kawasan) ke tempat lainnya. Air dan angin 
merupakan agen pengangkut yang utama. 
Sedimen ini apabila mengeras (membatu) akan 
menjadi batuan sedimen. Ilmu yang 
mempelajari batuan sedimen disebut dengan 
sedimentologi.
• Sedimentary Rock (Batuan Sedimen), terbentuk 
karena endapan (sedimen) dari hasil erosi 
material-material batuan, organik, kimia dan 
terkompaksi serta tersementasi (litifikasi). 
• Batuan asal batuan sedimen dapat berupa 
batuan beku, metamorf ataupun batuan 
sedimen itu sendiri. 
• Tenaga pembentuk sedimen adalah : air, angin, 
es. 
• Bahan sedimen yang mengeras disebut batuan 
sedimen
• Secara umumnya, sedimen atau batuan sedimen 
terbentuk dengan dua cara, yaitu: 
• Batuan sedimen yang terbentuk dalam cekungan 
pengendapan atau dengan kata lain tidak mengalami 
proses pengangkutan. Sedimen ini dikenal sebagai 
sedimen autochthonous. Yang termasuk dalam 
kelompok batuan autochhonous antara lain adalah 
batuan evaporit (halit) dan batugamping. 
• Batuan sedimen yang mengalami proses transportasi, 
atau dengan kata lain, sedimen yang berasal dari luar 
cekungan yang ditransport dan diendapkan di dalam 
cekungan. Sedimen ini dikenal dengan sedimen 
allochthonous. Yang termasuk dalam kelompok 
sedimen ini adalah Batupasir, Konglomerat, Breksi, 
Batuan Epiklastik.
Berdasarkan cara dan proses pembentukkannya, 
batuan sedimen terbagi mjd : 
• Klastik. Batuan sedimen klastik merupakan batuan yang 
berasal dari suatu tempat yang kemudian tertransportasi dan 
diendapkan pada suatu cekungan. Contoh: a). Konglomerat 
atau Breksi; b). Batupasir; c). Batulanau; d). Lempung 
• Sedimen kimiawi/biokimia Batuan sedimen kimiawi / biokimia 
adalah batuan hasil pengendapan dari proses kimiawi suatu 
larutan, atau organisme bercangkang atau yang mengandung 
mineral silika atau fosfat. Batuan yang termasuk dalam 
kumpulan ini adalah: a). Evaporit ; b). Batuan sedimen 
karbonat (batugamping dan dolomit) ; c). Batuan sedimen 
bersilika (rijang) ; d). Endapan organik (batubara) 
• Batuan volkanoklastik Batuan volkanoklastik yang berasal 
daripada aktivitas gunungapi. Debu dari aktivitas gunungapi ini 
akan terendapkan seperti sedimen yang lain. Adapun 
kelompok batuan volkanoklastik adalah: Batupasir tufa dan 
Aglomerat
• Ciri-ciri batuan sedimen adalah: 
(1). Berlapis (stratification), 
(2) Mengandung fosil, 
(3) Memiliki struktur sedimen, 
(4). Tersusun dari fragmen butiran hasil 
transportasi.
BATUAN SEDIMEN KLASTIK 
Tekstur Ukuran Butir Komposisi Nama Batuan 
Klastik Gravel > 2 mm Fragmen batuan 
membundar 
Konglomerat 
Fragmen batuan 
menyudut 
Breksi 
1/16 - 2 mm Mineral kuarsa dominan Batupasir Kuarsa 
Kuarsa dan felspar Batupasir Arkose 
Kuarsa, felspar, lempung 
dan fragmen batuan 
Batupasir 
Graywacke 
< 1/256 mm Laminasi Serpih 
masif Lempung
A. Batuan Sedimen Evaporit 
• Batuan evaporit atau sedimen evaporit terbentuk 
sebagai hasil proses penguapan (evaporation) air laut. 
Proses penguapan air laut menjadi uap mengakibatkan 
tertinggalnya bahan kimia yang pada akhirnya akan 
menghablur apabila hampir semua kandungan air 
manjadi uap. Proses pembentukan garam dilakukan 
dengan cara ini. Proses penguapan ini memerlukan 
sinar matahari yang cukup lama. 
• Batuan garam (Rock salt) yang berupa halite (NaCl). 
• Batuan gipsum (Rock gypsum) yang berupa gypsum 
(CaSO4.2H20)
B. Batuan Sedimen Karbonat 
• Batuan sedimen karbonat terbentuk dari hasil 
proses kimiawi, dan juga proses biokimia. 
Kelompok batuan karbonat antara lain adalah 
batugamping dan dolomit. 
• Mineral utama pembentuk batuan karbonat adalah: 
• Kalsit (Calcite) (CaCO3) 
• Dolomit (Dolomite) (CaMg(CO3)2)
C. Batuan Organik 
Endapan organik terdiri daripada kumpulan 
material organik yang akhirnya mengeras menjadi 
batu. Contoh yang paling baik adalah batubara. 
Serpihan daun dan batang tumbuhan yang tebal 
dalam suatu cekungan (biasanya dikaitkan 
dengan lingkungan daratan), apabila mengalami 
tekanan yang tinggi akan termampatkan, dan 
akhirnya berubah menjadi bahan hidrokarbon 
batubara.
Metamorphic 
Rock 
Metamorphic Rock (Batuan Metamorf), 
terbentuk hasil ubahan/alterasi dari mineral 
dan batuan lain karena pengaruh tekanan 
dan temperatur. Tekanan dan temperatur 
yang mempengaruhi pembentukan batuan 
ini sangat tinggi dari pada pembentukan 
batuan beku dan sedimen sehingga 
mengubah mineral asal menjadi mineral 
lain.
• Metamorphic Rock is formed when rocky material 
experiences intense heat and pressure in the crust of the 
earth. 
• Through the metamorphic process, both igneous rocks 
and sedimentary rocks can change into metamorphic 
rocks, and a metamorphic rock can change into another 
type of metamorphic rock. 
• Heat and pressure do not change the chemical makeup 
of the parent rocks but they do change the mineral 
structure and physical properties of those rocks.
Batuan metamorf diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) 
kelas atas dasar derajat metamorfosanya, yaitu: 
(1). Batuan metamorfosa derajat rendah 
(2). Batuan metamorfosa derjat menengah, 
(3). Batuan metamorf derajat tinggi. 
Lingkungan Derajat Rendah (200°C) Derajat Tinggi 
(800°C) 
Komposisi 
Mineral 
Chlorite 
Muscovite (Mica) 
Biotite (Mica) 
Garnet 
Staurolite 
Sillimanite 
Quartz 
Feldspar 
Tipe Batuan Filit Slate Schist Gneiss
• TEURIMONG GEUNASEH 
• WASSALAM

More Related Content

What's hot

Sedimentasi dan batuan sedimen
Sedimentasi dan batuan sedimenSedimentasi dan batuan sedimen
Sedimentasi dan batuan sedimenAmelia Devi Rizqi
 
partikel dan tekstur batuan sedimen
 partikel dan tekstur batuan sedimen partikel dan tekstur batuan sedimen
partikel dan tekstur batuan sedimenWahidin Zuhri
 
Bab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiBab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiDimaz Gunawan
 
Batuan beku basalt dan gabro
Batuan beku basalt dan gabroBatuan beku basalt dan gabro
Batuan beku basalt dan gabronirwanfamiasamri
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuInri Pata'dungan
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
 
Analis Petrografi batuan sedimen, batuan beku, dan batuan Piroklastik "Geolog...
Analis Petrografi batuan sedimen, batuan beku, dan batuan Piroklastik "Geolog...Analis Petrografi batuan sedimen, batuan beku, dan batuan Piroklastik "Geolog...
Analis Petrografi batuan sedimen, batuan beku, dan batuan Piroklastik "Geolog...'Oke Aflatun'
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Laporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi strukturLaporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi strukturAswan M
 
Laporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologiLaporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologivanjavaganesha
 
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogiKomar Reza
 

What's hot (20)

Sedimentasi dan batuan sedimen
Sedimentasi dan batuan sedimenSedimentasi dan batuan sedimen
Sedimentasi dan batuan sedimen
 
Geologi struktur
Geologi strukturGeologi struktur
Geologi struktur
 
partikel dan tekstur batuan sedimen
 partikel dan tekstur batuan sedimen partikel dan tekstur batuan sedimen
partikel dan tekstur batuan sedimen
 
Bab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiBab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologi
 
Komposisi mineral
Komposisi mineralKomposisi mineral
Komposisi mineral
 
Lipatan
LipatanLipatan
Lipatan
 
Sistem trigonal
Sistem trigonal Sistem trigonal
Sistem trigonal
 
Batuan beku basalt dan gabro
Batuan beku basalt dan gabroBatuan beku basalt dan gabro
Batuan beku basalt dan gabro
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan beku
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 
Analis Petrografi batuan sedimen, batuan beku, dan batuan Piroklastik "Geolog...
Analis Petrografi batuan sedimen, batuan beku, dan batuan Piroklastik "Geolog...Analis Petrografi batuan sedimen, batuan beku, dan batuan Piroklastik "Geolog...
Analis Petrografi batuan sedimen, batuan beku, dan batuan Piroklastik "Geolog...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Laporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi strukturLaporan fieldtrip geologi struktur
Laporan fieldtrip geologi struktur
 
Laporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologiLaporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologi
 
Kekar
KekarKekar
Kekar
 
sistem kristal triklin
sistem kristal triklinsistem kristal triklin
sistem kristal triklin
 
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
 
Batuan
BatuanBatuan
Batuan
 
Petrologi batuan beku
Petrologi batuan bekuPetrologi batuan beku
Petrologi batuan beku
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 

Viewers also liked

An initiative to campaign for sustainable peace and development
An initiative to campaign for sustainable peace and developmentAn initiative to campaign for sustainable peace and development
An initiative to campaign for sustainable peace and developmentRamesh Bhandari
 
Victorianageimpress
VictorianageimpressVictorianageimpress
Victorianageimpressengual
 
Why You Should Advertise with Somoto
Why You Should Advertise with SomotoWhy You Should Advertise with Somoto
Why You Should Advertise with SomotoSomoto
 
国際政治基礎A Spring 2015 CLASS 1 LECTURE 1
国際政治基礎A Spring 2015 CLASS 1 LECTURE 1国際政治基礎A Spring 2015 CLASS 1 LECTURE 1
国際政治基礎A Spring 2015 CLASS 1 LECTURE 1HStevenGreen
 
国際政治基礎a 2015 class 13 lect 11
国際政治基礎a 2015 class 13 lect 11国際政治基礎a 2015 class 13 lect 11
国際政治基礎a 2015 class 13 lect 11HStevenGreen
 
Victorianageimpress
VictorianageimpressVictorianageimpress
Victorianageimpressengual
 
How to Monetize and Distribute Software with Somoto
How to Monetize and Distribute Software with SomotoHow to Monetize and Distribute Software with Somoto
How to Monetize and Distribute Software with SomotoSomoto
 
Pairabi quarterly newsletter
Pairabi quarterly newsletterPairabi quarterly newsletter
Pairabi quarterly newsletterRamesh Bhandari
 
国際政治基礎A Spring 2015 CLASS 2 LECTURE 2
国際政治基礎A Spring 2015 CLASS 2 LECTURE 2国際政治基礎A Spring 2015 CLASS 2 LECTURE 2
国際政治基礎A Spring 2015 CLASS 2 LECTURE 2HStevenGreen
 
Ib physics-ch b
Ib physics-ch bIb physics-ch b
Ib physics-ch butheinswe
 
Thango© : Extrusion cost savings and die making improvement
Thango© : Extrusion cost savings and die making improvementThango© : Extrusion cost savings and die making improvement
Thango© : Extrusion cost savings and die making improvementThango
 
国際政治基礎A 2015 class 12 lecture 10
国際政治基礎A 2015 class 12 lecture 10 国際政治基礎A 2015 class 12 lecture 10
国際政治基礎A 2015 class 12 lecture 10 HStevenGreen
 
बालक्लब लोकतान्त्रिक परिपाटी अभ्यास गर्ने स्थान
बालक्लब लोकतान्त्रिक परिपाटी अभ्यास गर्ने स्थानबालक्लब लोकतान्त्रिक परिपाटी अभ्यास गर्ने स्थान
बालक्लब लोकतान्त्रिक परिपाटी अभ्यास गर्ने स्थानRamesh Bhandari
 
国際政治基礎A SPRING 2015 CLASS 3 LECTURE 3
国際政治基礎A SPRING 2015 CLASS 3 LECTURE 3国際政治基礎A SPRING 2015 CLASS 3 LECTURE 3
国際政治基礎A SPRING 2015 CLASS 3 LECTURE 3HStevenGreen
 
 国際政治基礎A Spring 2015 Class 4 Lecture 4
 国際政治基礎A Spring 2015 Class 4 Lecture 4 国際政治基礎A Spring 2015 Class 4 Lecture 4
 国際政治基礎A Spring 2015 Class 4 Lecture 4HStevenGreen
 
METODOLOGIA ASP PEL PROJECTE PINT
METODOLOGIA ASP PEL PROJECTE PINTMETODOLOGIA ASP PEL PROJECTE PINT
METODOLOGIA ASP PEL PROJECTE PINTpintbir
 

Viewers also liked (20)

Batuan
Batuan Batuan
Batuan
 
An initiative to campaign for sustainable peace and development
An initiative to campaign for sustainable peace and developmentAn initiative to campaign for sustainable peace and development
An initiative to campaign for sustainable peace and development
 
Victorianageimpress
VictorianageimpressVictorianageimpress
Victorianageimpress
 
Why You Should Advertise with Somoto
Why You Should Advertise with SomotoWhy You Should Advertise with Somoto
Why You Should Advertise with Somoto
 
国際政治基礎A Spring 2015 CLASS 1 LECTURE 1
国際政治基礎A Spring 2015 CLASS 1 LECTURE 1国際政治基礎A Spring 2015 CLASS 1 LECTURE 1
国際政治基礎A Spring 2015 CLASS 1 LECTURE 1
 
国際政治基礎a 2015 class 13 lect 11
国際政治基礎a 2015 class 13 lect 11国際政治基礎a 2015 class 13 lect 11
国際政治基礎a 2015 class 13 lect 11
 
Bahan ajar bahasa jepang
Bahan ajar bahasa jepangBahan ajar bahasa jepang
Bahan ajar bahasa jepang
 
Victorianageimpress
VictorianageimpressVictorianageimpress
Victorianageimpress
 
How to Monetize and Distribute Software with Somoto
How to Monetize and Distribute Software with SomotoHow to Monetize and Distribute Software with Somoto
How to Monetize and Distribute Software with Somoto
 
Pairabi quarterly newsletter
Pairabi quarterly newsletterPairabi quarterly newsletter
Pairabi quarterly newsletter
 
国際政治基礎A Spring 2015 CLASS 2 LECTURE 2
国際政治基礎A Spring 2015 CLASS 2 LECTURE 2国際政治基礎A Spring 2015 CLASS 2 LECTURE 2
国際政治基礎A Spring 2015 CLASS 2 LECTURE 2
 
Cambio organizacional
Cambio organizacionalCambio organizacional
Cambio organizacional
 
Ib physics-ch b
Ib physics-ch bIb physics-ch b
Ib physics-ch b
 
Thango© : Extrusion cost savings and die making improvement
Thango© : Extrusion cost savings and die making improvementThango© : Extrusion cost savings and die making improvement
Thango© : Extrusion cost savings and die making improvement
 
国際政治基礎A 2015 class 12 lecture 10
国際政治基礎A 2015 class 12 lecture 10 国際政治基礎A 2015 class 12 lecture 10
国際政治基礎A 2015 class 12 lecture 10
 
Katalogo
KatalogoKatalogo
Katalogo
 
बालक्लब लोकतान्त्रिक परिपाटी अभ्यास गर्ने स्थान
बालक्लब लोकतान्त्रिक परिपाटी अभ्यास गर्ने स्थानबालक्लब लोकतान्त्रिक परिपाटी अभ्यास गर्ने स्थान
बालक्लब लोकतान्त्रिक परिपाटी अभ्यास गर्ने स्थान
 
国際政治基礎A SPRING 2015 CLASS 3 LECTURE 3
国際政治基礎A SPRING 2015 CLASS 3 LECTURE 3国際政治基礎A SPRING 2015 CLASS 3 LECTURE 3
国際政治基礎A SPRING 2015 CLASS 3 LECTURE 3
 
 国際政治基礎A Spring 2015 Class 4 Lecture 4
 国際政治基礎A Spring 2015 Class 4 Lecture 4 国際政治基礎A Spring 2015 Class 4 Lecture 4
 国際政治基礎A Spring 2015 Class 4 Lecture 4
 
METODOLOGIA ASP PEL PROJECTE PINT
METODOLOGIA ASP PEL PROJECTE PINTMETODOLOGIA ASP PEL PROJECTE PINT
METODOLOGIA ASP PEL PROJECTE PINT
 

Similar to KLASIFIKASI BATUAN (20)

Batuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka BumiBatuan Pembentuk Muka Bumi
Batuan Pembentuk Muka Bumi
 
Batuan Sedimen, gamping, dll. Sedinen it
Batuan Sedimen, gamping, dll. Sedinen itBatuan Sedimen, gamping, dll. Sedinen it
Batuan Sedimen, gamping, dll. Sedinen it
 
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
 
Geografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhiGeografi indhprmtillhi
Geografi indhprmtillhi
 
BATUAN_DAN_MINERAL.pptx
BATUAN_DAN_MINERAL.pptxBATUAN_DAN_MINERAL.pptx
BATUAN_DAN_MINERAL.pptx
 
Makalah-batuan-beku
Makalah-batuan-bekuMakalah-batuan-beku
Makalah-batuan-beku
 
Lapisan Litosfer
Lapisan LitosferLapisan Litosfer
Lapisan Litosfer
 
Pertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdfPertemuan 1.pdf
Pertemuan 1.pdf
 
Praktikum bebatuan
Praktikum bebatuanPraktikum bebatuan
Praktikum bebatuan
 
Earth
EarthEarth
Earth
 
Presentation geokimia magmatisme
Presentation geokimia magmatismePresentation geokimia magmatisme
Presentation geokimia magmatisme
 
Mineral dan Batuan
Mineral dan Batuan Mineral dan Batuan
Mineral dan Batuan
 
geologi umum
geologi umum geologi umum
geologi umum
 
D1cyber
D1cyberD1cyber
D1cyber
 
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan PemanfaatannyaMacam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
 
Batuan sedimen dan asalnya
Batuan sedimen dan asalnyaBatuan sedimen dan asalnya
Batuan sedimen dan asalnya
 
Tugas geografi batuan
Tugas geografi   batuanTugas geografi   batuan
Tugas geografi batuan
 
Litsfer
LitsferLitsfer
Litsfer
 
PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN
PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPANPERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN
PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN
 
Laporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasLaporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelas
 

More from HAITAMY Muhammad Hasan (8)

Nilai dan Norma
Nilai dan NormaNilai dan Norma
Nilai dan Norma
 
Flora dan fauna Geografi Kelas XI smt Ganjil kur 2013
Flora dan fauna Geografi Kelas XI smt Ganjil kur 2013Flora dan fauna Geografi Kelas XI smt Ganjil kur 2013
Flora dan fauna Geografi Kelas XI smt Ganjil kur 2013
 
Tata koordinat benda langit
Tata koordinat benda langitTata koordinat benda langit
Tata koordinat benda langit
 
Hakekat dasar geografi
Hakekat dasar geografiHakekat dasar geografi
Hakekat dasar geografi
 
Geografi budaya
Geografi budayaGeografi budaya
Geografi budaya
 
Bahan ajar bahasa jepang
Bahan ajar bahasa jepangBahan ajar bahasa jepang
Bahan ajar bahasa jepang
 
Pengenalan benda langit
Pengenalan benda langitPengenalan benda langit
Pengenalan benda langit
 
Teori belajar gestalt
Teori belajar gestaltTeori belajar gestalt
Teori belajar gestalt
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

KLASIFIKASI BATUAN

  • 2. BATUAN : Sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa terdiri dari satu atau lebih mineral. Berdasarkan kejadiannya (genesa), tekstur dan komposisi mineralnya, batuan terbagi menjadi 3, yaitu : 1. Batuan Beku 2. Batuan Sedimen 3. Batuan Metamorf
  • 3. Rock Cycle Each type can be formed from any other Heat and pressure (metamorphism) Melting SEDIMENTARY ROCK Heat and pressure (metamorphism) METAMORPHIC ROCK IGNEOUS ROCK Sediment Cementation and compaction Weathering, transport, and deposition Weathering, transport, and deposition Magma (molten rock) Cooling and Solidification (crystallization)
  • 4. Igneous Rock Batuan Beku yang terbentuk oleh pembekuan magma. • Igneous rock is formed when magma cools and makes crystals. • Magma is a hot liquid made of melted minerals. The minerals can form crystals when they cool. • Igneous rock can form underground, where the magma cools slowly or igneous rock can form above ground, where the magma cools quickly.
  • 5. Berdasarkan pada pembekuannya maka batuan beku dapat dibedakan menjadi 2 yaitu Intrusif d1a. nP lEuktsotnruiks i(fi n: trusif) Terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar (ex : gabro, diorite, dan granit) Berdasarkan kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi 2 yaitu : Diskoran & Konkordan
  • 6. 1. Konkordan Tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan disekitarnya, jenis jenis dari tubuh batuan (sill, lacolith, lapolith) 2. Diskordan Tubuh batuan beku intrusif yang memotong perlapisan batuan disekitarnya (dike, batolith, stock)
  • 7. DDiikkee SSiillll SSttoocckk LLaaccoolliitthh DDiikkee BBaattoolliitthh
  • 8. 2. Vulkanik (ektrusif) Terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil.(ex : basalt, andesit). Struktur batuan beku ektrusif : • Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang terlihat seragam. • Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan • Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti batang pensil. • Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air. • Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.
  • 9. • Batuan beku membeku pada keadaan temperatur dan tekanan yang tinggi di bawah permukaan dengan waktu pembekuan cukup lama maka mineral-mineral penyusunya memiliki waktu untuk membentuk sistem kristal tertentu dengan ukuran mineral yang relatif besar. • Sedangkan pada kondisi pembekuan dengan temperatur dan tekanan permukaan yang rendah, mineral-mineral penyusun batuan beku tidak sempat membentuk sistem kristal tertentu, sehingga terbentuklah gelas (obsidian) yang tidak memiliki sistem kristal, dan mineral yang terbentuk biasanya berukuran relatif kecil.
  • 10. Berdasarkan tekstur batuan beku dapat dibedakan berdasarkan : 1. Tingkat kristalisasi •Holokristalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya disusun oleh kristal •Hipokristalin, yaitu batuan beku yang tersusun oleh kristal dan gelas •Holohyalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh gelas 2. Ukuran butir •Phaneritic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhmya tersusun oleh mineral-mineral yang berukuran kasar. •Aphanitic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya tersusun oleh mineral berukuran halus.
  • 11. 3. Bentuk kristal Bentuk mineral yang terlihat melalui pengamatan mikroskop yaitu: •Euhedral, yaitu bentuk kristal yang sempurna •Subhedral, yaitu bentuk kristal yang kurang sempurna •Anhedral, yaitu bentuk kristal yang tidak sempurna. 5. Berdasarkan keseragaman antar butirnya •Equigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya hampir sama •Inequigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya tidak sama
  • 12. Berdasarkan kandungan kimianya yaitu kandungan SiO2-nya batuan beku diklasifikasikan menjadi empat yaitu: 1. Batuan beku asam (acid), kandungan SiO2 > 65%, contohnya Granit, Ryolit. 2. Batuan beku menengah (intermediat), kandungan SiO2 65% - 52%. Contohnya Diorit, Andesit 3. Batuan beku basa (basic), kandungan SiO2 52% - 45%, contohnya Gabbro, Basalt 4. Batuan beku ultra basa (ultra basic), kandungan SiO2 < 30%
  • 13. SEBAGAI AKIBAT DARI TINGKAT / DERAJAT PENDINGINAN DAN PEMBEKUAAN MAGMA TEKSTUR BATUAN AFANITIK (Halus) PENDINGINAN CEPAT MENCAPAI PERMUKAAN / DALAM AIR PORFIRITIK PADA AWALNYA LAMBAT KEMUDIAN CEPAT FANERIK (Kasar) PENDINGINAN LAMBAT DIDALAM KERAK DIBAWAH PERMUKAAN
  • 14. Batuan beku berdasarkan kandungan mineral utama dan minor mineral GRANITIS ANDESITIS BASALTIS ULTRAMAFIS Intrusive Granite Diorite Gabro Peridotite Extrusive Rhyolite Andesite Basalt Komposisi Mineral Utama Kuarsa, K-Feldspar Na-Plagioclase Intermediate Plagioclase Amphibol, Biotite Ca- Plagiclas e Pyroxene Olivine Pyroxene Mineral Sedikit Muscovite, Biotite Amphibole Pyroxene Olivine Amphibole Ca-Plagioclase (Anorthite) Asam Basa
  • 15.
  • 16. Sedimentary Rock • Sedimen merupakan bahan atau partikel yang terdapat di permukaan bumi (di daratan ataupun lautan), yang telah mengalami proses pengangkutan (transportasi) dari satu tempat (kawasan) ke tempat lainnya. Air dan angin merupakan agen pengangkut yang utama. Sedimen ini apabila mengeras (membatu) akan menjadi batuan sedimen. Ilmu yang mempelajari batuan sedimen disebut dengan sedimentologi.
  • 17. • Sedimentary Rock (Batuan Sedimen), terbentuk karena endapan (sedimen) dari hasil erosi material-material batuan, organik, kimia dan terkompaksi serta tersementasi (litifikasi). • Batuan asal batuan sedimen dapat berupa batuan beku, metamorf ataupun batuan sedimen itu sendiri. • Tenaga pembentuk sedimen adalah : air, angin, es. • Bahan sedimen yang mengeras disebut batuan sedimen
  • 18. • Secara umumnya, sedimen atau batuan sedimen terbentuk dengan dua cara, yaitu: • Batuan sedimen yang terbentuk dalam cekungan pengendapan atau dengan kata lain tidak mengalami proses pengangkutan. Sedimen ini dikenal sebagai sedimen autochthonous. Yang termasuk dalam kelompok batuan autochhonous antara lain adalah batuan evaporit (halit) dan batugamping. • Batuan sedimen yang mengalami proses transportasi, atau dengan kata lain, sedimen yang berasal dari luar cekungan yang ditransport dan diendapkan di dalam cekungan. Sedimen ini dikenal dengan sedimen allochthonous. Yang termasuk dalam kelompok sedimen ini adalah Batupasir, Konglomerat, Breksi, Batuan Epiklastik.
  • 19. Berdasarkan cara dan proses pembentukkannya, batuan sedimen terbagi mjd : • Klastik. Batuan sedimen klastik merupakan batuan yang berasal dari suatu tempat yang kemudian tertransportasi dan diendapkan pada suatu cekungan. Contoh: a). Konglomerat atau Breksi; b). Batupasir; c). Batulanau; d). Lempung • Sedimen kimiawi/biokimia Batuan sedimen kimiawi / biokimia adalah batuan hasil pengendapan dari proses kimiawi suatu larutan, atau organisme bercangkang atau yang mengandung mineral silika atau fosfat. Batuan yang termasuk dalam kumpulan ini adalah: a). Evaporit ; b). Batuan sedimen karbonat (batugamping dan dolomit) ; c). Batuan sedimen bersilika (rijang) ; d). Endapan organik (batubara) • Batuan volkanoklastik Batuan volkanoklastik yang berasal daripada aktivitas gunungapi. Debu dari aktivitas gunungapi ini akan terendapkan seperti sedimen yang lain. Adapun kelompok batuan volkanoklastik adalah: Batupasir tufa dan Aglomerat
  • 20. • Ciri-ciri batuan sedimen adalah: (1). Berlapis (stratification), (2) Mengandung fosil, (3) Memiliki struktur sedimen, (4). Tersusun dari fragmen butiran hasil transportasi.
  • 21. BATUAN SEDIMEN KLASTIK Tekstur Ukuran Butir Komposisi Nama Batuan Klastik Gravel > 2 mm Fragmen batuan membundar Konglomerat Fragmen batuan menyudut Breksi 1/16 - 2 mm Mineral kuarsa dominan Batupasir Kuarsa Kuarsa dan felspar Batupasir Arkose Kuarsa, felspar, lempung dan fragmen batuan Batupasir Graywacke < 1/256 mm Laminasi Serpih masif Lempung
  • 22. A. Batuan Sedimen Evaporit • Batuan evaporit atau sedimen evaporit terbentuk sebagai hasil proses penguapan (evaporation) air laut. Proses penguapan air laut menjadi uap mengakibatkan tertinggalnya bahan kimia yang pada akhirnya akan menghablur apabila hampir semua kandungan air manjadi uap. Proses pembentukan garam dilakukan dengan cara ini. Proses penguapan ini memerlukan sinar matahari yang cukup lama. • Batuan garam (Rock salt) yang berupa halite (NaCl). • Batuan gipsum (Rock gypsum) yang berupa gypsum (CaSO4.2H20)
  • 23. B. Batuan Sedimen Karbonat • Batuan sedimen karbonat terbentuk dari hasil proses kimiawi, dan juga proses biokimia. Kelompok batuan karbonat antara lain adalah batugamping dan dolomit. • Mineral utama pembentuk batuan karbonat adalah: • Kalsit (Calcite) (CaCO3) • Dolomit (Dolomite) (CaMg(CO3)2)
  • 24. C. Batuan Organik Endapan organik terdiri daripada kumpulan material organik yang akhirnya mengeras menjadi batu. Contoh yang paling baik adalah batubara. Serpihan daun dan batang tumbuhan yang tebal dalam suatu cekungan (biasanya dikaitkan dengan lingkungan daratan), apabila mengalami tekanan yang tinggi akan termampatkan, dan akhirnya berubah menjadi bahan hidrokarbon batubara.
  • 25. Metamorphic Rock Metamorphic Rock (Batuan Metamorf), terbentuk hasil ubahan/alterasi dari mineral dan batuan lain karena pengaruh tekanan dan temperatur. Tekanan dan temperatur yang mempengaruhi pembentukan batuan ini sangat tinggi dari pada pembentukan batuan beku dan sedimen sehingga mengubah mineral asal menjadi mineral lain.
  • 26. • Metamorphic Rock is formed when rocky material experiences intense heat and pressure in the crust of the earth. • Through the metamorphic process, both igneous rocks and sedimentary rocks can change into metamorphic rocks, and a metamorphic rock can change into another type of metamorphic rock. • Heat and pressure do not change the chemical makeup of the parent rocks but they do change the mineral structure and physical properties of those rocks.
  • 27. Batuan metamorf diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelas atas dasar derajat metamorfosanya, yaitu: (1). Batuan metamorfosa derajat rendah (2). Batuan metamorfosa derjat menengah, (3). Batuan metamorf derajat tinggi. Lingkungan Derajat Rendah (200°C) Derajat Tinggi (800°C) Komposisi Mineral Chlorite Muscovite (Mica) Biotite (Mica) Garnet Staurolite Sillimanite Quartz Feldspar Tipe Batuan Filit Slate Schist Gneiss
  • 28. • TEURIMONG GEUNASEH • WASSALAM