1. LOGO
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK PERTAMBANGAN
GEOLOGI SLIDE
BATUAN SEDIMEN,SEDIMENTASI,BATUAN METAMORF,GEMPA BUMI,STRUKTUR DALAM
BUMI,SIKLUS HIDROLOGI,AIR TANAH,DEFORMASI,DAN PEMBENTUKAN GUNUNG
ALFIAN 011
OLEH
2. LOGO
BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen (batuan endapan) adalah batuan yang
terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Sekitar 80%
permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen. Materi hasil
erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus,
kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara pengangkutannya
pun bermacam-macam seperti terdorong (traction), terbawa
secara melompat-lompat (saltion), terbawa dalam bentuk
suspensi, dan ada pula yang larut (salution).
3. LOGOJENIS-JENIS BATUAN SEDIMEN
(berdasarkan proses pengendapannya)
Batuan sedimen klastik (dari pecahan pecahan batuan
sebelumnya)
Batuan sedimen kimiawi (dari proses kimia)
Batuan sedimen organik (pengedapan dari bahan
organik)
4. LOGO
BATUAN SEDIMEN KLASTIK
batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terdiri atas
klastik-klastik (hancuran batuan) yang mengendap secara alami (mekanik)
oleh gaya beratnya sendiri. Sedimen klastika disebut juga sedimen
mekanik. Contohnya, breksi, konglomerat, batu pasir, dan batu lempeng.
Breksi adalah endapan krikil yang bersudut tajam (masih dekat dengan
tempat asalnya ).
Konglomerat adalah endapan krikil yang sudutnya membulat (sudut jauh
terbawa aliran sungai).
Batu Pasir adalah batuan endapan yang berasal dari fragmen batuan
berukuran 1/16 - 2 mm. Ukuran klastika pada sedimen ini menunjukkan
tempat terbentuknya. Konglomerat dan breksi merupakan endapan darat di
sepanjang sungai sampai dengan muara. Pasir diendapkan di sepanjang
pantai sampai kedalaman 200 meter di laut.
5. LOGO
BATUAN SEDIMEN KIMIAWI
Batuan Sedimen Kimia, batuan sedimen kimia
adalah sedimen yang terbentuk melalui reaksi kimia,
seperti evaporasi, presitasi, dan konsentrasi.
Contohnya, batu garam, gypsum, stalaktit, dan
stalagmit.
6. LOGO
BATUAN SEDIMEN ORGANIK
Batuan Sedimen Organik atau Sedimen Asal Jasad,
batuan sedimen organik adalah sedimen yang berasal dari sisa-
sisa jasad hidup atau dibuat oleh jasad hidup. Golongan
sedimen ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sedimen
biomekanik dan sedimen biokimia. Sedimen Biomekanik
adalah endapan sisa-sisa bagian tubuh jasad hidup yang
mengendap secara alami karena beratnya sendiri, misalnya
batu gamping kerang, batu gamping numilites, dan batu
gamping berlapis. Sedimen Biokimia adalah pengendapan
unsur gamping dan silisium dengan batuan makhluk hidup.
Contohnya, batu gamping terumbu (rumah binatang karang)
dan tanah diatomea (pengendapan unsur silisium karena
karbon dioksida (CO2) dalam air banyak diserap oleh
ganggang diatomea).
7. LOGO
SEDIMENTASI
Pengertian sedimentasi adalah proses pengendapan
material-material yang diangkut dinamakan dengan
sedimentasi atau pengendapan, ini dapat terjadi apabila batuan
mengalami pelapukan dan erosi lalu diangkut atau dibawa oleh
tenaga alam dan akhirnya terjadilah sedimentasi atau
diendapakan disinilah letak terjadinya sedimentasi,
sedimentasi juga memiliki dampak positif dan negatif
sedimentasi proses terjadinya sedimentasi dimana proses/cara
kerjanya memakan waktu yang cukup lama.
8. LOGO
Macam-macam Sedimentasi
Sedimentasi oleh air sungai
Baha-bahan lepas yang
diangkut oleh air sungai sebagian
kecil diendapkan di dasar sungai
saat arus angin mulai melemah
sedang sebagian besar bahan-
bahan halus tersebut diendapkan
di muaranya.
9. LOGO
Pengendapan oleh air laut
Gelombang air laut disamping
mengikis pantai, juga mempunyai
sifat membangun. Bahan-bahan lepas
yang diangkut oleh air laut disamping
sebagian mengendap di dasar laut ada
sebagian yang diendapkan di sekitar
pantai dan terbentuklah gosong-
gosong pasir.
Endapan ini semakin lama semakin
banyak dan terbentuklah lidah-lidah
pasir/tanah akibat gelombang laut
yang disebut nehrung atau kubu
pesisir. Gosong pasir kadang-kadang
dapat menghubungkan pantai dengan
pulau yang ada di dekatnya.
10. LOGO
Pengendapan oleh angin
Sedimen hasil pengendapan
oleh angin disebut sedimen aeolis.
Bentang alam hasil pengendapan
oleh angin dapat berupa gumuk
pasir (sand dune). Gumuk pasir
terjadi akibat akumulasi pasir
yang cukup banyak dan tiupan
angin yang kuat. Angin
mengangkut dan mengendapkan
pasir di suatu tempat secara
bertahap, sehingga terbentuk
timbunan pasir yang disebut
gumuk pasir.
11. LOGO
Pengendapan oleh gletser
Sedimen hasil pengendapan
oleh gletser disebut sedimen
glacial. Bentang alam hasil
pengendapan oleh gletser adalah
bentuk lembah yang semula
berbentuk V menjadi U. Pada saat
musim semi tiba, terjadi
pengikisan oleh gletser yang
meluncur menuruni lembah.
Batuan atau tanah hasil
pengikisan juga menuruni lereng
dan mengendap di lembah.
Akibatnya, lembah yang semula
berbentuk V menjadi berbentuk
U.
12. LOGO
BATUAN METAMORF
Batuan metamorf merupakan batuan hasil
malihan dari batuan yang telah ada sebelumnya
yang ditunjukkan dengan adanya perubahan
komposisi mineral, tekstur dan struktur batuan
yang terjadi pada fase padat (solid rate) akibat
adanya perubahan temperatur, tekanan dan kondisi
kimia di kerak bumi (Ehlers and Blatt, 1982).
Jadi batuan metamorf terjadi karena adanya
perubahan yang disebabkan oleh proses
metamorfosa. Proses metamorfosa merupakan
suatu proses pengubahan batuan akibat perubahan
tekanan, temperatur dan adanya aktifitas kimia
fluida/gas atau variasi dari ketiga faktor tersebut.
Proses metamorfosa merupakan proses isokimia,
dimana tidak terjadi penambahan unsur-unsur
kimia pada batuan yang mengalami metamorfosa.
Temperatur berkisar antara 2000 C – 8000 C, tanpa
melalui fase cair
13. LOGO
Proses Pembentukan Batuan Metamorf
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
metamorfosa adalah perubahan temperatur,
tekanan dan adanya aktifitas kimia fluida atau
gas (Huang, 1962).
Perubahan temperatur dapat terjadi oleh karena
berbagai macam sebab, antara lain oleh adanya
pemanasan akibat intrusi magmatit dan
perubahan gradien geothermal. Panas dalam
skala kecil juga dapat terjadi akibat adanya
gesekan atau friksi selama terjadinya deformasi
suatu massa batuan. Pada batuan silikat batas
bawah terjadinya metamorfosa pada umumnya
pada suhu 1500 C + 500C yang ditandai dengan
munculnya mineral-mineral Mg – carpholite,
Glaucophane, Lawsonite, Paragonite, Prehnite
atau Slitpnomelane. Sedangkan batas atas
terjadinya metamorfosa sebelum terjadi
pelelehan adalah berkisar 6500C-11000C,
tergantung pada jenis batuan asalnya (Bucher &
Frey, 1994).
Tekanan yang menyebabkan terjadinya suatu
metamorfosa bervariasi dasarnya.
Metamorfosa akibat intrusi magmatik dapat
terjadi mendekati tekanan permukaan yang
besarnya beberapa bar saja. Sedangkan
metamorfosa yang terjadi pada suatu kompleks
ofiolit dapat terjadi dengan tekanan lebih dari
30-40 kBar (Bucher & Frey, 1994).Aktivitas
kimiawi fluida dan gas yang berada pada
jaringan antara butir batuan, mempunyai
peranan yang penting dalam metamorfosa.
Fluida aktif yang banyak berperan adalah air
beserta karbon dioksida, asam hidroklorik dan
hidroflorik. Umumnya fluida dan gas tersebut
bertindak sebagai katalis atau solven serta
bersifat membentuk reaksi kimia dan
penyetimbang mekanis (Huang WT, 1962).
14. LOGO
Metamorfosa
Bucher dan Frey (1994) mengemukakan bahwa berdasarkan tatanan
geologinya, metamorfosa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Metamorfosa regional / dinamothermal
Metamorfosa regional atau dinamothermal merupakan metamorfosa
yang terjadi pada daerah yang sangat luas. Metamorfosa ini terjadi pada
daerah yang sangat luas. Metamorfosa ini dibedakan menjadi tiga yaitu :
metamorfosa orogenik, burial, dan dasar samudera (ocean-floor).
Metamorfosa Lokal
Merupakan metamorfosa yang terjadi pada daerah yang sempit
berkisar antara beberapa meter sampai kilometer saja
15. LOGO
Jenis-jenis metamorfosa regional
Metamorfosa Orogenik
Metamorfosa ini terjadi pada daerah sabuk orogenik dimana terjadi proses
deformasi yang menyebabkan rekristalisasi. Umumnya batuan metamorf yang
dihasilkan mempunyai butiran mineral yang terorientasi dan membentuk sabuk
yang melampar dari ratusan sampai ribuan kilometer. Proses metamorfosa ini
memerlukan waktu yang sangat lama berkisar antara puluhan juta tahun lalu.
Metamorfosa Burial
Metamorfosa ini terjadi oleh akibat kenaikan tekanan dan temperatur pada
daerah geosinklin yang mengalami sedimentasi intensif, kemudian terlipat. Proses
yang terjadi adalah rekristalisai dan reaksi antara mineral dengan fluida.
Metamorfosa Dasar dan Samudera
Metamorfosa ini terjadi akibat adanya perubahan pada kerak samudera di
sekitar punggungan tengah samudera (mid oceanic ridges). Batuan metamorf yang
dihasilkan umumnya berkomposisi basa dan ultrabasa. Adanya pemanasan air laut
menyebabkan mudah terjadinya reaksi kimia antara batuan dan air laut tersebut.
16. LOGO
Metamorfosa Lokal
Metamorfosa Kontak
Terjadi pada batuan
yang menalami pemanasan
di sekitar kontak massa
batuan beku intrusif maupun
ekstrusif. Perubahan terjadi
karena pengaruh panas dan
material yang dilepaskan
oleh magma serta oleh
deformasi akibat gerakan
massa.
17. LOGO
Pirometamorfosa/ Metamorfosa
optalic/Kaustik/Thermal
Adalah jenis khusus
metamorfosa kontak yang
menunjukkan efek hasil
temperatur yang tinggi pada
kontak batuan dengan magma
pada kondisi volkanik atau quasi
volkanik. Contoh pada xenolith
atau pada zone dike.
Metamorfosa
Kataklastik/Dislokasi/Kinemati/
Dinamik
Terjadi pada daerah yang
mengalami deformasi intensif,
seperti pada patahan. Proses yang
terjadi murni karena gaya mekanis
yang mengakibatkan penggerusan
dan sranulasi batuan. Batuan yang
dihasilkan bersifat non-foliasi dan
dikenal sebagai fault breccia, fault
gauge, atau milonit.
18. LOGO
Metamorfosa
Hidrotermal/Metasotisme
Terjadi akibat adanya
perkolasi fluida atau gas yang
panas pada jaringan antar butir
atau pada retakan-retakan batuan
sehingga menyebabkan perubahan
komposisi mineral dan kimia.
Perubahan juga dipengaruhi oleh
adanya confining pressure.
Metamorfosa Impact
Terjadi akibat adanya
tabrakan hypervelocity sebuah
meteorit. Kisaran waktunya hanya
beberapa mikrodetik dan
umumnya ditandai dengan
terbentuknya mineral coesite dan
stishovite. Metamorfosa ini erat
kaitannya dengan pabnas bumi
(geothermal).
19. LOGO
Metamorfosa
Retrogade/Diaropteris
Terjadi akibat adanya
penurunan temperature sehingga
kumpulan mineral metamorfosa
tingkat tinggi berubah menjadi
kumpulan mineral stabil pada
temperature yang lebih rendah
(Combs, 1961).
Gambar lokasi & tipe
metamorfisme
20. LOGO
SIKLUS HIDROLOGI
Siklus hidrologi adalah sirkulasi air
tanpa henti dari atmosfer ke bumi dan
kembali lagi ke atmosfer melalui proses
kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan
transpirasi. Siklus hidrologi dapat juga
berarti lebih sederhana yaitu peredaran air
dari laut ke atmosfer melalui penguapan,
kemudian akan jatuh pada permukaan
bumi dalam bentuk hujan, yang mengalir
didalam tanah dan diatas permukaan tanah
sebagai sungai yang menuju ke laut.
Panasnya air laut didukung oleh sinar
matahari karna matahari merupakan kunci
sukses dari siklus hidrologi sehingga
mampu berjalan secara terus menerus
kemudian dalam terjadinya air
berevoporasi, lalu akan jatuh ke bumi
sebagai prespitasi dengan bentuk salju,
gerimis atau atau kabut, hujan, hujan es
dan salju, dan hujan batu.
21. LOGO
Setelah prespitasi, pada perjalanannya kebumi akan berevoporasi
kembali keatas atau langsung jatuh yang diinterepsi oleh tanaman disaat
sebelum mencapai tanah. Apabila telah mencapai tanah, siklus hidrologi
akan terus bergerak secara terus menerus dengan 3 cara yang berbeda yaitu
sebagai berikut :
Evaporasi (Transpirasi)
Air di laut, sungai, daratan, tanaman. sbb. kemudian akan kembali
menguap ke atmosfer menjadi awan lalu menjadi bintik-bintik air yang
akan jatuh dalam bentuk es, hujan, salju.
Infiltrasi (Perkolasi ke dalam Tanah)
Air bergerak melalui celah-celah dan pori-pori serta batuan yang ada
dibawah tanah yang dapat bergerak secara vertikal dan horzontal dibawah
permukaan tanah hingga ke sistem air permukaan.
Air Permukaan
Air yang bergerak diatas permukaan tanah yang dapat kita lihat pada
daerah urban.
22. LOGO
Macam-Macam Siklus Hidrologi
Proses terjadinya siklus hidrologi dibedakan menjadi 3 jenis atau
macam siklus hidrologi seperti yang ada dibawah ini :
Siklus Pendek : Menguapnya air laut menjadi uap gas karna panas dari
matahari lalu terjadi kondensasi membentuk awan yang pada akhirnya
jatuh ke permukaan laut.
Siklus Sedang : Menguapnya air laut menjadi uap gas karna panas dari
matahari lalu terjadi evaporasi yang terbawa angin lalu membentuk awan
yang pada akhirnya jatuh ke permukaan daratan dan kembali ke lautan.
Siklus Panjang : Menguapnya air laut menjadi uap gas karna panas dari
matahari lalu uap air mengalami sublimasi membentuk awan yang
mengandung kristal es dan pada akhirnya jatuh dalam bentuk salju
kemudian akan membentuk gletser yang mencair membentuk aliran sungai
dan kembali kelaut.
23. LOGO
AIR TANAH
Air tanah merupakan
kandungan air di dalam
tanah baik berupa air
tanah dangkal maupun
air tanah dalam. bidang
studi geografi yang
mempelajarinya disebut
geohidrologi.
24. LOGO
JENIS AIR TANAH
Air Tanah Freatik
merupakan air tanah dangkal,
contohnya air sumur yang terletak di
antara air permukaan dan lapisan
kedap air (impermeable).
Air Tanah Dalam (Artesis)
meruapakan air tanah dalam, terletak
di antara lapisan akuifer dengan
lapisan batuan kedap air (akuifer
terkekang).
Air Tanah Meteorit (Vados)
merupakan air tanah yang berasal dari
proses presipitasi (hujan) dari awan
yang mengalami kondensasi
bercampur debu meteorit.
Air Tanah Baru (Juvenil)
merupakan air tanah yang terbentuk
dari dalam bumi karena intrusi
magma. air tanah juvenil ditemukan
dalam bentuk air panas (geyser).
Air Konat
merupakan air tanah yang terjebak
pada lapisan batuan purba sehingga
sering copypaste dari fuat cepat
disebut fosil water.
25. LOGO
DEFORMASI
Deformasi adalah perubahan
dalam tempat dan/atau orientasi
dari tubuh batuan. Deformasi
secara definisi dapat dibagi
menjadi :
Distortion, yaitu perubahan bentuk.
Dilatation, yaitu perubahan volume.
Rotation, yaitu perubahan orientasi.
Translation, yaitu perubahan posisi.
26. LOGO
Ada dua cara suatu batuan
terdeformasi, yaitu : Defomasi
Brittle (getas/pecah) dan
Deformasi Ductile (kenyal).
Dalam menghadapi suatu gejala
deformasi beserta akibatnya pada
kerak bumi, maka kita akan
berhadapan dengan suatu Gaya.
Gambar Deformasi Brittle dan Ductile
Gambar
Batuan Yang Mengalami Deformasi Ductile dan Britle
Gambar Hubungan Kedalaman dengan Stress dan Strain
27. LOGO
Gambar jenis-jenis
deformasi
Arah dari gaya yang bekerja pada atau
dalam kulit bumi dapat bersifat :
Berlawanan arah tetapi bekerja dalam satu garis. Gaya
seperti ini dapat bersifat: Tarikan (tension) dan Tekanan
(compression).
Berlawanan, tetapi bekerja dalam satu bidang (couple)
Berlawanan, tetapi bekerja pada kedua ujung bidang
(torsion).
Gaya yang bekerja dari segala jurusan terhadap suatu
benda, yang pada umumnya berlangsung dalam kerak
bumi (tekanan Lithostatis).
Gambar Jenis Gaya Tension, Compression, Dan Couple
Gambar Bentuk Torsion
28. LOGO
GUNUNG
gunung adalah tanah yang
menonjol ke atas, lebih tinggi dari
wilayah di sekitarnya. Sebuah
gunung biasanya lebih tinggi
daripada bukit . Lalau seberapa
tinggi? Disebut gunung jika
puncaknya lebih tinggi dari 610
meter dari permukaan laut.
29. LOGO
PEMBENTUKAN GUNUNG
Proses pembentukan gunung terjadi
menurut skala tahun geologi, berkisar 45
sampai dengan 450 juta tahun.
Biasanya, gunung terbentuk karena adanya
gerakan tektonik dan gerakan orogenik pada lempeng.
Selanjutnya gerakan-gerakan tersebut dikenal dengan
sebutan orogenesis. Nah, sedimen baru akan terjadi di
dalam proses orogenis untuk kemudian berkumpul
dan berubah bentuk menjadi lempeng tektonik.
Biasanya dalam pembentukan lempeng
tektonik, ada tiga lempeng yang ditimbulkan,
yaitu lempeng busur kepulauan, benua dan
lautan. Selanjutnya, tumpukan yang terjadi pada
lempeng kepulauan dan benua akan menyusup
ke lapisan astenosfer atau menyusup ke bebatuan
vulkanik.
Setelah itu, sedimen baru akan terjadi
pada sisi benua. Sedangkan tumpukan lempeng
benua dengan benua sendiri merupakan suatu
proses pembentukan yang menggunakan sistem
penggunungan, seperti puncak Himalaya dan
Ural.
Selain proses orogenis atau orogenik,
juga terjadi proses epeirogenesis. Proses ini
merupakan suatu gerakan yang membentuk
benua dengan menggunakan jari-jari bumi.
Proses ini juga dikenal dengan gerakan radial.
Suatu gerakan yang mengarah menjauh dari titik
pusat bumi.
30. LOGO
Berdasarkan keterangan tersebut, selanjutnya dapat disimpulkan
bahwa gunung terjadi atas 3 proses, pertama proses sedimen, yaitu lapisan-
lapisan sedimen dan batuan vulkanik menumpuk sampai kedalaman
beberapa kilometer.
Kedua, perubahan bentuk batuan dan pengangkatan kerak bumi mengalami
deformasi karena adanya gaya kompresi, akibat pergesekan di antara
lempeng-lempeng tektonik.
Ketiga, proses pengangkatan kerka bumi. Biasanya gesekan antar lempeng
akan mengangkat sebagian kerak bumi sebagai lipatan lebih tinggi dari
sekitarnya, sampai membentuk gunung. Sedangkan jika lempeng saling
menarik, maka akan terbentuk lembah.