AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
Harian Umum Media Indonesia Berita Terkini
1. Harian Umum
Media Indonesia
@ MIdotcom
Pemasangan Iklan &
Customer Service: 021 5821303
No Bebas Pulsa: 08001990990
e-mail: cs@mediaindonesia.com
Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks)
Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)
JUMAT, 21 FEBRUARI 2014 / NO. 11995 / TAHUN XLV / 28 HALAMAN
Status Kelud Turun, Warga Tetap Waspada
Bogor Barat Berpotensi tapi Tertinggal
Pedagang Kompak Buka Kios
Banjir lahar masih mengancam karena ada sisa sekitar
35 juta meter kubik material vulkanis di puncak
Gunung Kelud.
Hampir sebagian besar masyarakat di Bogor Barat hidup
di bawah garis kemiskinan karena proses pembangunan
lambat. Padahal, potensi daerah itu cukup besar.
Pedagang tidak sabar menunggu pelanggan
sehingga sering buka-tutup. Sekitar 60 pedagang
pun segera mendapat pembatalan sewa.
Selekta, Hlm 2
Fokus Megapolitan, Hlm 22-23
PKL di Pasar, Hlm 8
Akil Didakwa Raup Rp53 Miliar
KPK harus segera
mengusut namanama yang diduga
menyuap Akil di
luar kasus sengketa
pemilu kada
Kabupaten Gunung
Mas dan Lebak.
HERA KHAERANI
T
IDAK cuma dari penanganan sengketa pemilu kada Kabupaten
Gunung Mas dan Lebak, mantan Ketua Mahkamah
Konstitusi Akil Mochtar juga
meraup fulus dari 14 perkara
pemilu kada lainnya. Jumlahnya tak tanggung-tanggung,
mencapai Rp47,78 miliar plus
US$500 ribu atau total sekitar
Rp53 miliar.
Hal itu terungkap dalam
dak waan jaksa pada sidang
pertama yang dijalani Akil di
Pengadilan Tipikor Jakarta,
ke marin. Akil awalnya dijerat kasus suap penanganan
sengketa pemilu kada Gunung
Mas dan Lebak. Namun, dalam
dakwaan terungkap bahwa ia
juga bermain dalam perkara
pemilu kada lainnya.
Dalam sengketa pemilu kada
Gunung Mas, Akil disebut
me nerima Rp3 miliar sebagai imbalan memenangkan
Hambit Bintih. Untuk Lebak,
ia mengantongi Rp1 miliar
dari Tubagus Chaeri Wardana
alias Wawan dengan perantara
pengacara Susi Tur Andayani
sebagai balas jasa atas putusan pemilu kada Lebak diulang. Dalam perkara itu, kakak
Wawan yang juga Gubernur
Banten Ratu Atut Chosiyah
juga menjadi tersangka.
didapat dari pemilu kada Kota
Palembang, Sumsel, sebesar
Rp19,8 miliar (lihat grafik).
Pundi-pundi Akil sebenarnya akan kian membengkak
setelah ia dijanjikan Rp10
miliar untuk memenangkan
Soekarwo-Saifullah Yusuf dalam sengketa pemilu kada Jawa
Timur. “Namun, penyerahan
uang itu tidak terlaksana karena terdakwa pada 2 Oktober
2013 ditangkap petugas KPK
terkait dengan perbuatan terdakwa menerima uang melalui
Chairun Nisa yang diberikan
Hambit Bintih,” jelas jaksa Luki
Dwi Nugroho.
Dari sederet kasus tersebut,
Akil didakwa de ngan enam
pasal seperti se ba gai penerima suap aktif, suap disertai
pemaksaan (pemerasan), dan
penerima suap pasif.
Tugas KPK
Akil didakwa pula dengan
pasal tindak pidana pencucian
uang (TPPU). Yang menarik, selain selama 22 Oktober 2010-2
Oktober 2013 ketika Akil sudah
menjadi hakim MK, jaksa juga
mengejar TPPU saat Akil menjadi anggota DPR dari Partai
Golkar.
Menurut jaksa, Akil meng-
Pemerintah Ngotot
Bahas RUU KUHAP
PEMERINTAH tidak akan menarik RUU Perubahan KUHAP
dan RUU Perubahan KUHP
yang diserahkan ke DPR Maret
2013. Hal itu diungkapkan
Menteri Hukum dan HAM
Amir Syamsuddin di Kantor
Wapres Jakarta, kemarin.
Hanya, menurut Amir, pemerintah tidak terburu-buru dalam pembahasan kedua RUU
tersebut. “Kami tidak bisa
main tarik begitu saja, harus
mengikuti semua prosedur. Pemerintah tetap akan memba-
HUKUM di negara ini senantiasa bertarung dengan etika.
Sebuah tindakan, perilaku, atau kebijakan yang dari sisi
hukum dimungkinkan, sering kali dipersoalkan dari sisi
kepantasan. Itulah yang terjadi dalam proses rekrutmen
hakim konstitusi.
Peluang bagi para politikus untuk mendaftarkan diri
menjadi hakim konstitusi memang terbuka dengan dibatalkannya Undang-Undang Nomor 4/2014 tentang Penetapan
Perppu No 1/2013 tentang Perubahan Kedua atas UU No
24/2003 tentang MK. Undang-undang yang disebut UndangUndang Penyelamatan MK itu tadinya melarang politisi
menjadi hakim konstitusi kecuali bila mereka telah berhenti
dari aktivitas sebagai politisi selama 7 tahun.
Peluang itu pun dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para
politikus di Senayan. Saat Komisi III DPR RI membentuk
tim pakar untuk membantu melakukan uji kelayakan dan
uji kepatutan terhadap calon hakim konstitusi, hari-hari
belakangan ini, sejumlah nama anggota DPR disebut-sebut
akan ikut meramaikan bursa pemilihan tersebut. Politikus
Senayan asal PPP Dimyati Natakusumah bahkan telah secara
resmi mendaftarkan diri.
Benar bahwa kini tidak ada
lagi larangan bagi politisi menjadi hakim MK. MK bahkan dalam putusan pembatalan Undang-Undang Penyelamatan
MK dengan gamblang menekankan stigmatisasi buruk terhadap para hakim konstitusi
yang berasal dari parpol tidak
adil dan mencederai hak-hak
konstitusional warga negara
yang terkena stigmatisasi terSilakan tanggapi
sebut. Padahal, hak menjadi
Editorial ini melalui:
hakim konstitusi diatur dalam
www.metrotvnews.com
UUD 1945.
Namun, penolakan terhadap minat dan niat politisi untuk mencalonkan diri sebagai
hakim konstitusi terus menguat dan datang dari berbagai
kalangan, termasuk kalangan anggota DPR sendiri.
Banyak yang menyangsikan politisi dapat menanggalkan
kepentingan politik saat menjadi hakim MK. Mereka dikhawatirkan tetap akan berpihak dan membawa kepentingan
politik tertentu kelak setelah menjadi hakim MK.
Kekhawatiran itu tidak terlepas dari tertangkap tangannya
mantan hakim konstitusi Akil Mochtar. Akil yang sebelumnya dikenal sebagai politikus Partai Golkar terbukti menerima suap terkait putusan MK dalam sengketa pemilu kada.
Dalam sidang perdana kemarin, Akil didakwa menikmati
duit suap hingga Rp53 miliar dari 14 kasus sengketa pemilu
kada yang ditanganinya.
Kasus Akil memang tidak bisa menjadi dasar untuk menggeneralisasi bahwa semua hakim MK yang berlatar belakang
politikus pasti brengsek.
Di sisi lain, juga tidak ada jaminan bahwa semua hakim
konstitusi yang berasal dari jalur karier dan akademisi akan
terbebas dari kepentingan pragmatis.
Namun, bila politisi menjadi hakim konstitusi, konflik kepentingan sangat mungkin terjadi. Konflik kepentingan akan
membuka ruang bagi perilaku curang dan korup.
Penolakan terhadap politisi yang hendak menjadi hakim
konstitusi sesungguhnya mengandung nilai-nilai etis sebagai
sebuah ikhtiar untuk menutup rapat-rapat kemungkinan
terjadinya konflik kepentingan, kecurangan, dan korupsi.
Karena itu, kita mendorong tim pakar penyeleksi para
calon hakim konstitusi mengedepankan pertimbangan etis
ketimbang hukum. Tim harus meloloskan negarawan untuk
menjadi calon hakim konstitusi. Mereka pasti paham bahwa
negarawan ialah mereka yang telah menanggalkan kepentingan politik dan mengutamakan kepentingan bangsa.
Penolakan terhadap
politisi menjadi hakim
konstitusi merupakan
ikhtiar menutup
rapat kemungkinan
terjadinya konflik
kepentingan.
Kirimkan tanggapan Anda atas
berita ini melalui e-mail:
interupsi@mediaindonesia.com
Facebook:
Harian Umum Media Indonesia
Twitter: @MIdotcom
Tanggapan Anda bisa diakses di
metrotvnews.com
“Terdakwa Akil Mochtar bersama-sama Chairun Nisa (anggota nonaktif DPR dari Partai
Golkar), Susi Tur Andayani,
dan Muhtar Effendi (orang
kepercayaan Akil) melakukan
perbuatan menerima hadiah
atau janji, padahal diketahui
atau patut diduga hadiah atau
janji itu untuk memengaruhi
putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili,”
kata ketua tim jaksa Pulung
Rinandoro.
Uang juga mengalir deras
ke kocek Akil dari 14 sengketa
pemilu kada lainnya yang ditangani MK. Yang paling banyak
Politisi Jadi
Hakim Konstitusi
has, tetapi tidak terburu-buru,”
kata Amir.
Walaupun demikian, pemerintah tetap akan memperhatikan masukan dari Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK)
terkait dengan pembahasan
RUU KUHAP setelah RUU KUHP
materiil selesai.
Amir menyatakan hal itu
dalam menanggapi surat KPK,
Rabu (19/2), kepada Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono.
Surat itu berisi permintaan
agar pemerintah menunda
MI/SUSANTO
‘‘Kami tidak
bisa main tarik
begitu saja, harus
mengikuti semua
prosedur.’’
Amir Syamsuddin
Menteri Hukum dan HAM
sekali fakta-fakta baru telah terbongkar dan sekarang
KPK yang harus lebih siap
dan terbuka dalam mengusut
kasus-kasus yang membelit
Akil Mochtar.’’
Hal yang sama dilontarkan
aktivis ICW Abdullah Dahlan.
“Fakta persidangan ini seharusnya menjadi pintu masuk
bagi KPK untuk mendalami
dan membuka kasus-kasus
sengketa pemilu kada lainnya
yang selama ini tidak diketahui
publik,” tandasnya. (*/AB/X-8)
alirkan uang Rp57,6 miliar
ke rekening CV Ratu Samagat
milik istrinya, Ratu Rita, dan
beberapa rekening pribadi.
Secara terpisah, Wakil Ketua
KPK Bambang Widjojanto
bahkan menyebutkan nilai
aset dan kekayaan terkait dengan dugaan TPPU Akil di atas
Rp160 miliar.
Mantan Ketua MK Mahfud
MD mendesak KPK segera
mengusut kasus-kasus pemilu kada lainnya yang diduga
juga dimainkan Akil tersebut.
‘’Ternyata sejak 2010 kita sudah tertipu oleh permainan
Akil yang tersimpan rapi. Lega
hera_khaerani
@mediaindonesia.com
pembahasan kedua RUU tersebut.
“Jika (RUU) dibahas, KPK meminta delik korupsi yang merupakan kejahatan luar biasa
tetap diatur dalam UU sendiri
(bukan dalam KUHAP),” ujar
Ketua KPK Abraham Samad
(Media Indonesia, 20/2).
Wakil Ketua Komisi III DPR
yang juga Ketua Panja RUU
KUHAP dan RUU KUHP, Aziz
Syamsuddin, berpandang an
pemerintah sebaiknya menarik pengajuan kedua RUU itu.
Alasannya, lanjut Aziz, dalam pembahasan kedua RUU
tersebut tidak boleh ada pelemahan terhadap salah satu
institusi negara. “Hingga kini,
Komisi III masih menunggu
keputusan pemerintah selaku
pengusul. Saya setuju ditarik.
RUU ini usulan pemerintah,
bukan DPR. Komisi III hanya
menjalankan tugas,” tandas
politikus Partai Golkar itu.
Sementara itu, pakar hukum
pidana Universitas Indonesia
Achyar Salmi menyarankan
pemerintah menarik pengajuan RUU KUHAP dan RUU KUHP
karena ada nuansa melemahkan KPK.
“Walaupun perencanaan
RUU KUHAP hasil studi banding ke luar negeri, belum
tentu cocok dengan kondisi di
dalam negeri karena berbagai faktor seperti perbedaan
geografi dan budaya,” ungkap
Achyar. (Mad/Che/Nov/AI/X-3)
Aerobika dan Retina
OLAHRAGA aerobik ternyata memiliki manfaat untuk
memperlambat perkembangan penyakit yang merusak
retina yang menyebabkan kebutaan. Demikian temuan studi
terbaru tim Emory University, AS, yang dipulikasikan dalam
The Journal of Neuroscience.
Dalam studi itu, tim menguji dua kelompok tikus, yang
menjalani aerobika dan yang tidak melakukannya. Peneliti
kemudian mengaitkan pengaruh latihan aerobik terhadap
sel retina yang mengalami degenerasi. Tikus-tikus tersebut
juga mendapatkan paparan lampu terang yang mampu
merusak fungsi retina hingga 75%. Setelah dua pekan pengujian, tim menemukan kelompok tikus yang berlatih aerobika
memiliki fungsi retina dua kali lebih besar
daripada tikus yang tidak aktif
secara fisik.
Di samping itu, tikus kelompok pertama memiliki
20% lebih tinggi dalam
hal tingkat brain-derived neurotrophic
factor (BDNF), sejenis
protein stimulus yang
membantu sel-sel otak
un tuk tumbuh dan tetap
EBET
sehat. (Medical News
Today/Hym/X-4)
2. SELEKTA
2
JUMAT, 21 FEBRUARI 2014
Status Kelud
Turun, Warga
Tetap Waspada
Banjir lahar masih mengancam karena ada
sisa sekitar 35 juta meter kubik material
vulkanis di puncak Gunung Kelud.
BAGUS SURYO
S
ULIP, 50, warga Dusun
Waturejo, Desa Cakur,
Kecamatan Ngantang,
Kabupaten Malang,
Jawa Timur, korban erupsi
Gunung Kelud, girang bukan
kepalang, kemarin. Ia merasa
plong karena diizinkan kembali ke rumah setelah tujuh
hari menempati pos pengungsian di ruang kelas SDN Pujonlor 1, Pujon.
Ia bersama anggota keluarganya yang berjumlah empat
orang kemudian mengemasi
barang-barang mereka dan
lantas bergegas menuju truk
TNI yang mengangkut pengungsi. “Selama di pengungsian
sangat membosankan. Satu
ruangan kelas SD ini ditempati
28 orang,” ujarnya. Dusun Waturejo berada sekitar 7 kilometer dari puncak Kelud.
Kegembiraan juga dirasakan
ratusan korban lain yang berada di pengungsian tersebut.
Namun, di pos pengungsian
lain di GOR Ganesha, Batu,
Nasikah, 60, tampak murung.
“Rumah saya hancur, suami
stroke, dan tidak punya uang.
Saya berharap pemerintah
membantu,” ujar warga Desa
Banturejo, Ngantang, itu.
Pemkab Malang dibantu PMI,
TNI, dan Polri mulai memulangkan pengungsi setelah Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Kelud (1.731 m
dpl) dari awas ke siaga. Kebi-
jakan itu diambil karena Kelud
berangsur tenang.
Sekretaris PMI Malang,
Aprili anto, belum mengetahui jumlah pasti pengungsi di
wilayahnya yang telah dipulangkan. “Bagi yang rumahnya
dalam radius 5 kilometer dari
Kelud diharapkan tetap di
pengungsian dulu,” ujarnya.
Dia menegaskan pemkab
tetap memberikan logistik
bagi korban bencana sampai
bisa hidup normal. “Kami
juga mendirikan tenda di desa
terdampak bencana, lengkap
dengan dapur umum,” kata
dia.
Gelombang kembali ke rumah juga terjadi dari titiktitik pengungsian di Kabupaten
Kediri. “Saya sudah kangen
rumah,” ujar Waginem, 60,
warga Desa/Kecamatan Puncu.
Ia satu di antara ratusan warga
di desa itu yang mengungsi di
Masjid An-Nur di Pare.
ANTARA/ROSA PANGGABEAN
KEMBALI KE RUMAH: Warga meninggalkan lokasi pengungsian di Pujon menuju rumah mereka di Desa Pandansari, Ngantang, Malang, Jawa
Timur, kemarin. Sebagian pengungsi kembali ke rumah karena status Gunung Kelud diturunkan menjadi siaga (level II).
Rp100 miliar dikucurkan
Kepala Pusat Badan Geologi
Kementerian ESDM Surono
menyatakan, meski dibolehkan
kembali ke rumah, warga tetap
harus waspada. “Saya minta
jangan ada aktivitas apa pun
di radius 5 kilometer,” ujarnya
di Surabaya.
Berdasarkan data, kemarin,
wilayah sekitar Kelud masih
didominasi gempa tremor dengan amplitudo 0,5 milimeter
datar. Suhu udara di puncak
22 derajat celsius dan kawah
mengepulkan asap putih tebal
setinggi 300-600 meter mengarah ke timur laut.
Dengan aktivitas vulkanis
Kelud yang masih mengancam,
warga di desa-desa yang dilalui
sungai berhulu di gunung itu
Rebecca Diduga
juga Dapat
Mobil dari Wawan
PENYANYI Rebecca Sujati Reijman diduga memperoleh mobil
dalam tindak pidana pencucian
uang (TPPU) dari tersangka
Tubagus Chaeri Wardana alias
Wawan.
“Jadi Rebecca dimintai keterangan sebagai saksi terkait
TPPU oleh TCW. Menurut info
yang saya peroleh dari penyidik, diduga, ada pemberian
mobil kepada Rebecca,” kata
juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan
Budi, di kantornya, Jakarta,
kemarin.
Menurut Johan, ada kemungkinan mobil pemberian Wawan
itu disita. “Ada kemungkinan
itu sepanjang penyidik mendapatkan info mobil dimaksud
terkait kasus TCW, mobil bisa
disita,” katanya.
Kepada pers, Rebecca membantah terlibat kasus TPPU
yang diduga dilakukan Tubagus Chaeri Wardana atau
Wawan, adik Gubernur Banten
Ratu Atut Chosiyah.
“Saya sudah klarifikasi ke
KPK, saya tidak terkait kasus
ini, terima kasih,” kata Rebecca
seusai menjalani pemeriksaan
di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta,
kemarin.
Rebecca diperiksa 3 jam
dalam kasus itu. Saat datang,
pria yang mengantarkan Rebecca ke KPK mengatakan artis
blasteran Indonesia-Belanda
itu datang untuk melakukan
SAKSI TPPU WAWAN:
Artis Rebecca
Reijman (tengah)
meninggalkan
Gedung Komisi
Pemberantasan
Korupsi (KPK)
Jakarta setelah
menjalani
pemeriksaan
sebagai saksi
untuk tindak pidana
pencucian uang
(TPPU) dengan
tersangka Tubagus
Chaeri Wardhana
alias Wawan,
kemarin.
MI/ M IRFAN
klarifikasi atas keterlibatannya
dalam kasus Wawan.
Rebecca ialah artis kedua
yang diperiksa KPK dalam
kasus ini. Sebelumnya, pada
Jumat (14/2), KPK memeriksa
pemain sinetron Jennifer Dunn
dalam kasus tersebut.
Jennifer, dalam pemeriksaan tersebut, mengakui telah
menerima satu mobil Toyota
Vellfire dari Wawan. Jennifer
memastikan tidak menerima
apa pun selain mobil. Setelah
Rebecca, KPK menjadwalkan
pemeriksaan bintang sinetron
Catherine Wilson dalam kasus
yang sama Senin (24/2). Catherine akan diperiksa sebagai
saksi.
Wawan menjadi tersangka
kasus pencucian uang, suap
dalam penanganan sengketa
pemilu kada Lebak, korupsi
pengadaan alat kesehatan di
puskesmas di Kota Tangerang
Selatan 2012, dan korupsi pengadaan alat kesehatan di Banten.
Dalam kasus Wawan, KPK sudah menyita satu motor besar
Harley Davidson dan 40 mobil.
(*/Ant/X-6)
harus ekstra hati-hati. Diperkirakan, masih tersisa 35 juta
meter kubik lahar di puncak
Kelud dan sekitarnya yang
sewaktu-waktu bisa menyapu
apa pun yang dilewati. Pada
Rabu (19/2), banjir lahar yang
mengalir di Sungai Konto menyebabkan jalur Kediri-Malang
terputus dan lima dusun di
Ngantang terisolasi. Terkait de-
ngan dampak erupsi, Pemprov
Jawa Timur telah mencairkan
dana Rp100 miliar. “Ini untuk
rehabilitasi tahap awal setelah
pengungsi kembali ke daerah
masing masing,” kata Gubernur Soekarwo. (ES/FL/X-4)
bagus_suryo
@mediaindonesia.com
Berita terkait hlm 10
Syarat Impor Beras
Diperketat
DEMI melindungi petani dalam negeri dari serbuan beras
impor ilegal, pemerintah
segera merevisi peraturan
impor dan ekspor beras. Selain kewajiban memiliki status sebagai importir terdaftar
(IT) dan importir produsen
(IP), otoritas di lapangan juga
akan melakukan pengecekan
fisik beras yang diimpor.
Menurut Direktur Jenderal
Perdagangan Luar Negeri
Kementerian Perdagangan
(Kemendag) Bachrul Chairi,
pemeriksaan fisik dilakukan
untuk mengetahui tingkat
kepecahan beras. Pada aturan
sebelumnya, Permendag Nomor 6/M-DAG/PER/2/2012
menyebutkan tingkat kepecahan diperiksa apabila
dipersyaratkan. “Nanti, seluruh beras impor diperiksa
tingkat kepecahannya,” kata
Bachrul di Jakarta, kemarin.
Bukan hanya memeriksa
tingkat kepecahan, Direktur
Jenderal Pengelolaan dan
Pemasaran Hasil Pertanian
Kementerian Pertanian Yusni
Emilia Harahap menambahkan, pihaknya juga akan
memeriksa sertifikasi kemur-
nian varietas dan kemasan
setiap beras yang diimpor.
Peraturan baru yang akan
ditandatangani Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi pekan depan itu dibuat
sesuai rekomendasi Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK).
Sebelumnya, BPK menyebut
beras impor untuk keperluan tertentu harus diperiksa
berdasarkan jenis dan volume, negara asal, nama dan
alamat importir, serta tingkat
kepecahan.
Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai (DJBC) Kementerian
Keuangan juga akan melakukan otomasi penuh. Artinya,
rekomendasi dari Kementan
akan masuk ke portal Indonesia National Single Window,
begitupun dengan SPI dari
Kemendag.
Selanjutnya, akan dilakukan rekonsiliasi dengan pemberitahuan impor barang
(PIB) dan laporan surveyor
(LS). “Otomasi penuh ini menjamin akuntabilitas,” pungkas
Direktur Penerimaan dan
Peraturan Kepabeanan dan
Cukai DJBC Susiwijono Moegiarso.(Wib/X-9)
Jokowi tidak Khawatir
Rumah Dinas Disadap
GUBERNUR DKI Jakarta Joko
Widodo tidak khawatir atas
penyadapan di rumah dinas
ataupun kantornya.
“Sudahlah, sudah lama. Hanya, saya kan diam. Desember 2013 itu sudah lama,
yang jelas tidak saya pikir
berat-beratlah,” kata Jokowi,
panggilan akrab Joko Widodo,
di Balai Kota DKI, kemarin.
Menurut Jokowi, alat sadap
tersebut ditemukan di tiga
tempat di rumah dinasnya,
yakni di kamar tidur, ruang
tamu pribadi, dan ruang
makan yang biasa digunakan
untuk rapat.
“Ada detektornya, tidak
perlu saya sebutkan siapa.
Ketemu tiga, saat itu pas
Desember,” ujar Jokowi.
Sebelumnya, Sekjen PDIP
Tjahjo Kumolo mengungkapkan tim pengawal Jokowi
menemukan tiga alat sadap
di rumah dinas Gubernur DKI
Jakarta di Menteng, Jakarta
Pusat. Temuan alat sadap
tersebut kemudian disampaikan ke Dewan Pimpinan
Pusat PDIP.
Selain itu, lanjut Tjahjo,
operasi intelijen oleh pihak
tertentu juga menyasar Ketua
Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, sampai
saat ini Megawati hampir selalu diikuti tim intelijen.
Politikus PDIP Pramon o A n u n g m e ny e s a l k a n
penyadapan di rumah dinas
Jokowi karena hal itu memperburuk citra demokrasi.
“Di tahun politik, rivalitas
itu biasa. Akan tetapi, kalau
melakukan penyadapan untuk melemahkan dan membuat citra buruk, kita belum
berpolitik secara dewasa,”
ungkap Pramono.
Pramono tidak menuduh
pihak atau partai politik tertentu telah menyadap. Penyadapan tidak hanya terjadi
kepada Jokowi, tetapi juga
Megawati.
Dalam menanggapi hal
tersebut, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)
Hendropriyono membantah
dugaan permainan intelijen
negara dalam kegiatan penyadapan terhadap Jokowi.
Hendro memastikan alat
sadap yang ditemukan di
rumah dinas Jokowi bukan
berasal dari intelijen TNI
ataupun BIN. “Saya jamin tidak,” tandasnya. (Ssr/*/X-3)
3. JUMAT,
21 februari 2014
tipikor
3
Kemenag Pasrah KPK Usut Korupsi BPIH
KEMENTERIAN Agama memasrahkan proses penyelidik
an kasus dugaan korupsi
biaya pengelolaan ibadah haji
(BPIH) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Hingga saat
ini, pihak Kemenag mengaku
tidak mengetahui pasti tentang dugaan korupsi pada
tahun anggaran 2012-2013
tersebut.
“Kami tidak tahu masalahnya. Informasinya terkait
biaya pemondokan, tapi detailnya bagaimana, saya juga
belum mengetahuinya. Lebih
baik menunggu hasil penyelidikan KPK, dan saya tidak
bisa lagi beri keterangan yang
baru,” kata Menteri Agama
Suryadharma Ali seusai ber-
temu dengan pimpinan KPK,
di Jakarta, kemarin.
Pertemuan tersebut membahas mengenai tata kelola
biaya pernikahan di kantor
urusan agama.
“Tadi dibica akan tentang
r
tata kelola biaya agar tidak
memberatkan bagi yang tidak
mampu, kemudian menyelesaikan persoalan-persoalan
terkait gratifikasi bagi KUA,”
kata Wakil Ketua KPK Adnan
Pandu Praja.
Inspektur Jenderal Kemenag
M Jasin yang mendam ingi
p
Suryadharma mengatakan
selaku pengawas Kemenag, ia
menghargai KPK yang melakukan penyelidikan. Bahkan
dia juga siap be erja sama
k
Kementerian Agama
siap bekerja sama
dengan KPK untuk
menuntaskan dugaan
korupsi tersebut.
dengan KPK untuk menuntaskan dugaan korupsi tersebut.
“Kami menghargai KPK dan
menunggu hasil penyelidikannya. Kami juga sudah ada
kajian (data dan evaluasi
BPIH), tapi kami tidak bisa
menyampaikannya kecuali
diminta oleh penegak hukum.
Kami juga belum tahu apakah
data itu dikehendaki atau ti-
dak oleh KPK,” kata mantan
komisioner KPK itu.
Lebih lanjut, Suryadharma
menjelaskan Kemenag saat
ini tengah berupaya untuk
meningkatkan kualitas penyelenggaran ibadah haji
dan kualitas pengelolaan keuangan ibadah haji.
Upaya yang dilakukan Kemenag antara lain jarak pemondokan dari tahun ke
tahun makin dekat dengan
Masjidil Haram. Pada musim
haji 2009 jarak pemondokan
sejauh 9 kilometer, 2010 menjadi 4 kilometer, dan pada
2011 hanya 2,5 kilometer.
“Itu seiring dengan peningkatan kualitas pengelolaan
keuangan haji.” (AB/P-3)
MI/M IRFAN
HINDARI GRATIFIKASI:
Menteri Agama
Suryadharma Ali (kiri)
bersama Wakil Ketua
KPK Adnan Pandu
Praja memberikan
keterangan setelah
pertemuan di Gedung
KPK, Jakarta,
kemarin. Kemenag
dan KPK membahas
revisi Peraturan
Pemerintah No 47
tahun 2004 karena
dikhawatirkan
memicu terjadinya
gratifikasi.
Rusli Zainal Dituntut
17 Tahun Penjara
Jaksa belakangan
mulai berani
mengeluarkan
tuntutan berupa
pencabutan
hak politik bagi
terdakwa korupsi.
J
Bagus Himawan
AKSA penuntut umum
KPK menutut mantan
Gubernur Riau Rusli
Zainal dengan hukuman 17 tahun penjara.
Jaksa juga meminta hakim
untuk mencabut hak politik
Ketua DPP Partai Golkar
Bidang Hubungan Eksekutif
dan Yudikatif tersebut.
Selain itu, terdakwa harus membayar denda Rp1
miliar subsider 6 bulan
kurungan.
Tuntutan tersebut dibacakan jaksa Riyono pada sidang
lanjutan perkara korupsi
terkait izin pemanfaatan hasil hutan dan pembangunan
venue PON Riau 2010, yang
berlangsung di Pengadilan
Negeri Pekanbaru, kemarin.
Sebelumnya, Rusli didakwa
melakukan korupsi berkenaan
dengan penerbitan bagan
kerja tahunan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu hutan
tanaman (BKT-UPHHKHT) di
Kabupaten Pelalawan dan
Siak dan dugaan suap revisi
Perda No 6 Tahun 2010. “Kami
juga meminta majelis hakim
mencabut hak-hak politik
terdakwa untuk dipilih atau
memilih sebagai pejabat publik atau negara,” tegas jaksa
Riyono di hadapan majelis
hakim yang diketuai Bachtiar
Sitompul.
Lima jaksa yang membacakan amar tuntutan secara
bergantian menyatakan terdakwa Rusli terbukti bersalah
melakukan korupsi dengan
menerbitkan BKT-UPHHKHT
di Pelalawan dan Siak yang
mengakibatkan negara dirugikan sekitar Rp265 miliar.
Jaksa yakin terdakwa bersalah sesuai dengan dakwaan
primer dan terbukti melanggar
Pasal 2 ayat 2 UU No 31 Tahun
1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor jo
Pasal 55 ayat 1 KUHP.
Sementara itu, dalam kasus
suap PON, jaksa mendakwa
Rusli terbukti memberi perintah untuk menyuap anggota pansus revisi Perda No
06 Tahun 2010 tentang Dana
Pengikat Tambahan Pembangunan Lapangan Menembak
PON Riau. Kemudian terdakwa juga memerintahkan
mantan Kadispora Riau Lukman Abbas untuk menyuap
Rp9 miliar kepada Kahar
Muzakkir dan Setya Novanto,
anggota DPR RI dari Partai Golkar, agar mendapat
tambahan dana APBN untuk pembangunan sejumlah
venue PON.
Tidak hanya itu, Rusli juga
dituntut karena terbukti menerima uang Rp500 juta dari
PT Adhi Karya. Atas perbuat
annya itu, mantan orang
nomor satu selama dua periode di Riau itu dianggap
melanggar Pasal 12 huruf a
UU Tipikor jo Pasal 55 ayat ke
1 KUHP. “RZ terbukti melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a UU
Nomor 31/1999 sebagaimana
diubah dan ditambah dengan
UU Nomor 20/2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat
1 ke 1 KUHP,” ungkap jaksa.
Sudah layak
Jaksa Andi Suharlis mengatakan tuntutan 17 tahun
penjara sudah layak sehingga
tak perlu mengambil tuntutan tertinggi selama 20
tahun penjara sesuai pasal
yang di angkakan kepada
s
terdakwa.
“Kami juga mempertimbangkan hal yang meringankan dari terdakwa, sehingga
tak mengambil tuntutan maksimum 20 tahun,” kata Andi
Suharlis setelah sidang.
Rusli yang hadir mengenakan baju lengan panjang
warna putih menilai tuntutan
terhadapnya terlalu tinggi.
“Saya kan tidak merugikan
negara,” ujarnya.
Untuk itu, ia dan penasihat
hukumnya akan melakukan
pembelaan (pleidoi) pada
sidang lanjutan yang akan
digelar Rabu (26/2) mendatang. (P-3)
bagus
@mediaindonesia.com
Jaksa Ragukan Keterangan Chairun Nisa
HANYA bercanda. Begitulah
cara terdakwa perkara dugaan suap terkait sengketa
hasil pemilu kada Kabupaten
Gunung Mas, Kalteng, Chairun
Nisa, berkelit soal peranannya dalam kasus itu.
Padahal, dalam sejumlah
pesan singkat antara dirinya
dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar,
beberapa kali ia meminta
komisi.
Dari riwayat SMS yang ditunjukkan jaksa dalam sidang
lanjutan perkara tersebut di
Pengadilan Tipikor Jakarta,
kemarin, Akil meminta uang
Rp3 miliar untuk mengurus gugatan terhadap ke-
menangan Hambit Bintih
di Gunung Mas. ‘Besok saya
bicara dengan beliau. Namun,
Pak Akil kasih aku fee ya ...
Ongkos bawanya’, tulis Nisa
membalas SMS Akil.
Akil menjawab via SMS,
‘Memangnya belanja? Gawat
nih. Minta sama dia dong, kan
dia minta tolong sama Ibu.
Dan dia ngomong sendiri ke
aku lewat ibu saja’.
Dalam kesempatan yang
lain, percakapan senada juga
berlangsung antara Nisa dan
Akil. Saat Akil menetapkan
jumlah uang yang diinginkan,
Nisa mengatakan, ‘Ya akan
saya sampaikan, tapi bagi
dua ya?’.
Jaksa Pulung Rinandoro
mengejar soal permintaan itu
dan menanyakan apa yang
ada di benaknya saat Akil
meminta uang dari Hambit
untuk pengurusan itu. “Pertama, yang ada di benak saya,
Pak Akil bercanda, jadi saya
jawab bercanda,” kilah politisi Partai Golkar itu.
Tak berhenti di situ, SMS
Nisa ke Akil pun mengindikasikan pengurusan sengketa pemilu kada melalui
Akil bukanlah yang pertama.
Dalam satu pesan singkat dia
pernah bertanya ke Akil, ‘Tiga
ton (Rp3 miliar) itu langsung
apa bertahap? Seperti biasa
kuantar ke rumah ya’.
Saat dicecar jaksa soal itu,
Nisa berkelit lagi. “Konotasinya saya hanya bertanya mau
diantar ke mana,” ujarnya.
Hakim Gosen Butar Butar juga
tampak tidak puas dengan
penjelasan itu. “Ini masalah
tata bahasa,” tegas Gosen.
Dia menduga Nisa bukan
cuma sekali menjadi perantara penyuapan Akil. “Kata
kata ‘minta tolong lagi ni’,
dihubungkan ‘seperti biasa
diantar ke rumah’, dihubungkan ‘Wali Kota Palangkaraya
2 ton’. Saudara pernah melakukan sebelumnya seperti
ini ke Akil?” kejar Gosen. Nisa
mengatakan, “Baru pertama
kali”. (RA/P-3)
4. INDONESIA MEMILIH
4
JUMAT, 21 FEBRUARI 2014
Di Depan Senior
KSAD Tegaskan Sikap
MI/RAMDANI
NETRALITAS TNI: (Dari kiri) Jenderal (Purn) Wiranto ditunjuk oleh Letjen (Purn) Suryadi, Jenderal (Purn) Try Sutrisno, KSAD Jenderal Budiman, Jenderal (Purn) Soerjadi
Soedirdja, dan Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo saat diminta untuk bernyanyi pada forum silaturahim KSAD dengan perwira tinggi purnawirawan TNI-AD, di Jakarta,
kemarin. Silaturahim untuk menguatkan komitmen netralitas TNI dalam Pemilu 2014.
KEPALA Staf TNI Angkatan
Darat (KSAD) Jenderal Budiman mengumpulkan 150
purnawirawan perwira tinggi
TNI AD, kemarin. Kepada para
seniornya tersebut, Budiman
menegaskan komitmen jajarannya untuk tetap netral
dalam Pemilu 2014 meski
sejumlah purnawirawan jenderal kini berkecimpung aktif
dalam politik.
“Kegiatan ini merupakan
kegiatan tahunan yang dilakukan oleh TNI-AD. Namun,
momen kali ini sangat penting
dan strategis untuk dilakukan
mengingat 2014 merupakan
tahun politik yang terdapat
agenda pemilu,” kata Budiman dalam sambutannya pada
acara tersebut di Jakarta, kemarin.
Dalam pertemuan itu hadir
sejumlah purnawirawan TNIAD seperti mantan Panglima
ABRI (Panglima TNI) Jenderal
(Purn) Try Sutrisno, mantan
KSAD Jenderal (Purn) Pramono
Edhie Wibowo (peserta konvensi capres Partai Demokrat),
mantan KSAD Jenderal (Purn)
Ryamizard Ryacudu, mantan
Panglima ABRI Jenderal (Purn)
Wiranto (capres Partai Hanura), mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto (peserta konvensi capres
Partai Demokrat), mantan
Panglima TNI Jenderal (Purn)
Djoko Santoso, dan mantan
petinggi ABRI Jenderal (Purn)
Luhut B Pandjaitan.
Kegiatan itu, kata Budiman,
bertujuan memberikan penjelasan kepada purnawirawan
TNI-AD tentang komitmen netralitas TNI dalam pelaksanaan
Pemilu 2014.
Di kesempatan itu, mantan Panglima ABRI Jenderal
(Purn) Try Sutrisno mengingatkan kepada seluruh jajaran
pemimpin TNI Angkatan Darat
agar tidak terlibat secara langsung dan tidak langsung dalam
partai politik.
“TNI harus netral, jangan
ditarik-tarik dalam persoalan
politik. TNI adalah tentara
pejuang rakyat, bukan milik
golongan, suku, orang kaya,
dan partai politik,” kata Try.
(*/P-1)
8.000 Korban Lapindo Terancam Golput
KPU Sidoarjo meminta KPU pusat
segera membuat pengecualian buat
korban Lapindo agar tidak terjadi golput.
HERI SUSETYO
S
EKITAR 8.000 warga
korban lumpur Lapindo yang sudah memiliki hak pilih terancam
golput karena tidak menggunakan hak suara pada Pemilu
9 April mendatang. Pasalnya,
ribuan warga itu sudah pindah
rumah, bahkan hingga ke luar
Sidoarjo, sedangkan hak pilih
mereka masih tercatat di alamat yang lama.
Ribuan warga yang terancam golput itu ialah korban
Lapindo asal Desa Ketapang,
Kecamatan Tanggulangin, dan
Kelurahan Mindi, Kecamatan
Porong. Dua wilayah itu masuk
dalam area peta terdampak
susulan sesuai Peraturan Presiden No 33/2013.
Wilayah Desa Ketapang yang
masuk areal peta terdampak
susulan mencakup 12 RT, sedangkan di Kelurahan Mindi
ada 18 RT. Mereka sudah tercatat dalam daftar pemilih
tetap (DPT) Pemilu 2014 sesuai
alamat lama, yaitu Desa Ketapang dan Kelurahan Mindi.
Namun setelah sebagian
besar warga di dua wilayah sudah memperoleh pembayaran
ganti rugi, mereka pindah rumah ke desa lain atau bahkan
ke kecamatan lain. Rumah mereka yang lama sudah banyak
dibongkar.
Jauhnya tempat tinggal baru
dengan tempat pemungutan
suara (TPS) di alamat lama
dikhawatirkan akan memicu
angka golput yang tinggi saat
pemilu nanti. Sebab, para pemilih tersebut akan cenderung
malas mendatangi TPS asal di
permukiman lama mereka.
Ketua KPU Sidoarjo Bima
Ariesdiyanto mengakui banyaknya korban lumpur Lapindo yang pindah rumah
itu menimbulkan persoalan
tersendiri yang tidak dirasakan KPU daerah mana pun di
Indonesia. Dia berharap ada
regulasi dari KPU pusat untuk
mempermudah korban lumpur itu dalam menggunakan
hak suara.
“Ini kalau tidak ada regulasi, bisa golput,” kata Bima,
kemarin.
Korupsi dan Lapindo
Sementara itu di Jakarta,
berdasarkan hasil survei yang
digelar lembaga riset Indonesia Network Election Survey (INES), elektabilitas calon
presiden dari Partai Golkar
Abrizal Bakrie (Ical) masih sangat rendah.
Menurut Direktur Eksekutif INES Irwan Suhanto
dalam paparan bertajuk Survei Elektabilitas Parpol dan
Capres Jelang Pemilu 2014:
Penghakim an Rakyat ‘Siapa
Menabur akan Menuai’, kemarin, tingkat keterpilihan
Ical sangat rendah. Hal itu
berkaitan dengan pandangan
negatif masyarakat terhadap
penyelesaian masalah lumpur
Lapindo.
“Elektabilitas Megawati
Soekarnoputri dan Aburizal
Bakrie rendah karena minimnya publikasi dan adanya
kasus korupsi yang melibatkan
partai tersebut. PDIP itu sangat sedikit melakukan iklan
di televisi dan media cetak.
Sementara itu Golkar, meski
iklannya masif, masalah Lumpur Lapindo dan kasus korupsi
membuat masyarakat kurang
tertarik,” paparnya.
Survei INES diselenggarakan dalam rentang waktu
1-14 Februari 2014. Survei
yang menggunakan metode
wawancara mendalam dan
pengisian kuesioner itu melibatkan 7.937 sampel warga
yang telah mempunyai hak
pilih dan sudah menikah.
Adapun margin of error sebesar 1,27% dengan tingkat
kepercayaan 95%. (P-1)
heri@mediaindonesia.com
UU Kepailitan Jaga Kelangsungan Usaha Debitur
DIREKTUR Litigasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia (Kemenkum dan
HAM) Mualimin Abdi menyebut Pasal 242 ayat (2) UU No
37/2004 tentang Kepailitan
dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU)
memungkinkan kelangsungan
usaha debitur.
Hal itu diungkapkan Mualimin saat membacakan jawaban pemerintah atas pengujian Pasal 242 ayat (2) UU No
37/2004 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, kemarin.
“UU Kepailitan dan PKPU
ini bertujuan menghindari
perebutan harta debitur atau
bila dalam waktu yang sama
ada beberapa kreditur yang
menagih piutang mereka dari
debitur,” ujar Mualimin.
“Jadi, anggapan pemohon
terhadap ketentuan a quo
(Pasal 242 ayat (2) UU Kepailit-
an) yang tidak mempunyai
kepastian hukum dan merugikan hak konstitusional
pemohon tidak berdasar. Justru ketentuan a quo ini yang
memungkinkan kelangsungan
usaha debitur,” tambahnya.
Menurut dia, dengan masih berlangsungnya usaha,
debitur dapat melunasi utang
kepada kreditur secara keseluruhan berdasarkan rencana
perdamaian yang disepakati
dalam PKPU untuk memenuhi
rasa keadilan bagi para pihak
yang berkepentingan.
“Dengan adanya ketentuan
ini, utang debitur akan dapat dibayarkan tanpa harus
menutup perusahaan debitur
sehingga kreditur dapat menagihkan piutang seluruhnya,” kata Mualimin.
Apabila sampai batas waktu
yang telah ditentukan Pasal
242 ayat (2) UU No 37/2004
yang diajukan debitur gagal
atau tidak disetujui kreditur,
sambungnya, debitur baru
bisa dinyatakan pailit.
Di sidang yang sama, anggota DPR Ruhut Poltak Sitompul menyatakan Pasal
242 ayat (2) itu tidak menggugurkan semua sita tanpa
memperhatikan proses hukum yang sedang berjalan di
pengadilan.
“Aturan itu memberikan suatu persyaratan atau kondisi,
yakni ‘Kecuali telah ditetapkan
tanggal lebih awal oleh pengadilan berdasarkan permintaan
pengurus’, sehingga mekanisme PKPU tidak berusaha
mengabaikan adanya keputusan dari lembaga peradilan
jika telah ada keputusan yang
mengikat,” kata Ruhut saat
memberikan jawaban DPR.
Ia juga menegaskan ketentuan dan pengaturan dalam
ANTARA/ANDIKA WAHYU
UJI UU KEPAILITAN: Hakim Ketua Konstitusi Hamdan Zoelva (kanan) didampingi hakim Arief
Hidayat memimpin sidang pengujian UU Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang dimohonkan oleh Legal Manager PT Daya Radar Utama,
Muhammad Idris
pasal-pasal terkait dengan
PKPU diatur sedemikian rupa
agar tujuan proses PKPU dapat tercapai, yakni keringanan
yang diberikan tidak lama
kepada debitur untuk mendapatkan penghasilan yang
akan cukup melunasi semua
utang-utangnya.
Pengujian UU Kepailitan
itu dimohonkan Legal Manager PT Daya Radar Utama,
Muhammad Idris. Pemohon
berkeberatan dengan Pasal
242 ayat (2) UU No 37/2004
karena dianggap melanggar
hak konstitusional pemohon
sebagai perwakilan badan
hukum privat.
Pasal 242 (2) UU No 37/2004
b e r b u ny i ‘ Ke c u a l i t e l a h
ditetapkan tanggal yang lebih awal oleh pengadilan
berdasarkan permintaan pengurus, semua sita yang telah
diletakkan gugur dan dalam
hal debitur disandera, debitur harus dilepaskan segera
setelah diucapkan putusan
penundaan kewajiban pembayaran utang tetap atau setelah
putusan pengesahan perdamaian memperoleh kekuatan hukum tetap, dan atas
permintaan pengurus atau
hakim pengawas. Jika masih
diperlukan, pengadilan wajib
mengangkat sita yang telah
diletakkan atas benda yang
termasuk harta debitur’.
Pemohon mendalilkan Pasal
242 ayat (2) itu tidak mencerminkan azas kepastian hukum
karena menggugurkan sita
yang telah dilaksanakan terlebih dahulu kurang lebih dua
tahun sebelum pelaksanaan
perusahaan dalam PKPU. (AI/
Ant/P-1)
ANTARA/PRASETYO UTOMO
AKSI DUKUNG PEMILU BERSIH: Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa
Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi di Bundaran HI, Jakarta, kemarin. Aksi tersebut dalam
rangka menyerukan pemilu yang bersih serta menolak partai dan caleg yang terlibat korupsi.
Jateng Mulai Terima Surat Suara
KOMISI Pemilihan Umum (KPU)
Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), mulai menyortir
surat suara untuk Pemilu 2014.
Penyortiran tersebut merupakan yang pertama kali di Jateng
karena logistik untuk Cilacap
datang paling awal.
Anggota KPU Cilacap Divisi
Perencanaan dan Logistik Ahmad Kholil mengungkapkan
penyortiran surat suara telah
dimulai, kemarin.
“Kami memulai penyortiran
karena logistik sudah sampai di
Cilacap. Waktu untuk menyelesaikan penyortiran ditargetkan
hingga 15 hari mendatang,”
kata Kholil, kemarin.
Ada empat jenis surat suara
yang disortir, yakni surat suara
DPR, DPD, DPRD Jateng, dan
DPRD Cilacap. Jumlah surat
suara untuk setiap jenis se-
banyak 1,4 juta lembar lebih
berdasarkan daftar pemilih
tetap (DPT) di Cilacap.
“Dengan melibatkan 200
warga untuk penyortiran, diharapkan dalam waktu dua pekan bakal rampung,” ujarnya.
Pada bagian lain, Kholil mengatakan KPU masih menemukan 590 pemilih yang belum
terdaftar dalam DPT.
“Langkah yang kami lakukan
ialah menyerahkan nama pemilih tersebut ke KPU Provinsi
Jateng untuk dimasukkan ke
daftar pemilih khusus (DPK).
Nantinya, rekapitulasi dan penetapan DPT dilakukan oleh
KPU Jateng. Penyusunan DPK
dilakukan sampai H-14 pemilu,” jelas Kholil.
Di Temanggung, Jawa Tengah, KPU setempat berniat
menyewa sebuah gudang baru
untuk menyimpan dan menyortir logistik. Pasalnya, gudang yang dimiliki KPU saat ini
sudah tidak mencukupi untuk
menyimpan tambahan logistik
lain seperti surat suara, formulir, dan hologram yang perlu
penyortiran. Saat ini gudang
tersebut hanya bisa menyimpan kotak dan bilik suara.
“Kami sedang siapkan tempat untuk menyortir jika logistik surat suara dan formulir
nanti datang. Rencananya,
kami akan menyewa salah
satu gudang,” ungkap Ketua
KPU Kabupaten Temanggung,
Sujatmiko, kemarin.
Sementara ini, kata Sujatmiko, pihaknya masih menyurvei lokasi guna menentukan
tempat mana yang layak untuk penyortiran logistik. (LD/
TS/P-1)
5. JUMAT, 21 FEBRUARI 2014
INDONESIA MEMILIH
5
Mendagri
Tolak Dana
Mitra PPL
Apel Siaga
Perubahan
Siap Digelar
KESIMPANGSIURAN dana mitra pengawas
pemilu di lapangan (mitra PPL) untuk Pemilu 2014 mulai terjawab. Menteri Dalam
Negeri Gamawan Fauzi enggan memberikan rekomendasi untuk mencairkan dana
mitra PPL.
Pasalnya, belum ada landasan hukum pengucuran dana tersebut ke Badan Pengawas
Pemilu (Bawaslu).
“Karena namanya belum ada dalam UU,
nanti saya dipersoalkan lagi. Terus terang
saya khawatir untuk memberikan rekomendasi terhadap dana itu,” kata Mendagri di
Jakarta, kemarin.
Ia menyarankan agar peran PPL ditingkatkan dalam pengawasan pemilu mendatang.
“Jumlah PPL saja yang ditambah sehingga
mitra PPL yang tidak ada lembaganya di UU
tidak perlu diadakan. Tinggal PPL-nya saja.
Itu satu,” jelasnya.
Sekitar 200 ribu kader Partai NasDem
akan menghadiri apel siaga yang digelar di
Gelora Bung Karno.
HILLARIUS U GANI
M
ENJELANG perhelatan akbar
Apel Siaga Perubahan di Gelora
Bung Karno, Jakarta, Minggu
(23/2), kesibukan tampak
di Kantor Dewan Pimpinan
Pusat Partai NasDem, Jalan
RP Soeroso No 44, Gondangdia Lama, Jakarta, kemarin.
Panitia dan pengurus pusat
menggelar rapat teknis.
Begitu pula di Gelora Bung
Karno, partai bernomor urut
satu itu mengadakan geladi
resik. Ketua DPP Partai NasDem Sri Sajekti Sudjunadi mengatakan persiapan Apel Siaga
Perubahan Partai NasDem
sudah mencapai 80%. “Hari
ini (kemarin) kami melakukan
geladi resik di GBK, sedangkan
di DPP technical meeting dengan seluruh caleg NasDem.
Setiap caleg membawa massa
lengkap dengan topi, kaus, dan
ID card tanda pengenal,” kata
Sri Sajekti, akrab disapa Janet,
di DPP Partai NasDem.
Ia menjelaskan Apel Siaga
Perubahan merupakan momen
penting bagi Partai NasDem untuk melengkapi struktur organisasi melalui pelantikan Dewan
Pimpinan Ranting (DPRT) di
tingkat kelurahan. Saat ini terdapat sekitar 76.655 kelurahan/
desa di seluruh Indonesia. “Pengukuhan dari pengurus ranting
ini penting bagi NasDem karena
mereka nanti akan menjadi
ujung tombak pileg,” jelasnya.
Janet menuturkan Apel
Siaga Perubahan akan diisi
pelantikan dan pengukuhan
DPRT, serta mendengarkan
pidato Ketua Umum Partai
NasDem Surya Paloh. Selain
itu, ada pula sejumlah atraksi
dan hiburan untuk menyemarakkan hajat terbesar itu.
Di kesempatan yang sama, Ketua DPP Partai NasDem Enggartiasto Lukito mengatakan Apel Siaga
Perubahan yang bertema Kon-
solidasi internal dan pelantikan
pengurus DPRT seluruh Indonesia
Partai NasDem diperkirakan dihadiri 200 ribu kader internal
partai se-Jabodetabekjur (Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi,
dan Cianjur). Mereka akan memenuhi GBK.
Jaga ketertiban
Ikut hadir calon anggota legislatif DPR RI, DPRD Tingkat
I, dan DPRD Tingkat II. “Kita
sudah memberikan warning
kemungkinan gesekan-gesekan yang terjadi di lapangan.
Maka, kami sudah menginformasikan ke setiap caleg ataupun koordinatornya untuk
mengondisikan kader-kader
yang dibawa agar saling menjaga. Namun, kita percaya
kader NasDem akan tertib,”
kata Enggartiasto.
Dia menambahkan massa yang
akan hadir dapat dipastikan adalah kader Partai NasDem yang
tercatat sebagai kader partai.
“Kita harus mampu menahan
diri. Kalau kita ingin mengadakan perubahan, harus dimulai
dari diri sendiri. Massa yang
hadir bukan massa liar, tetapi
kader-kader partai dan dapat
dibuktikan melalui KTA (kartu
tanda anggota),” imbuhnya.
Karena itu, ia menyampaikan permohonan maaf kepada
warga DKI Jakarta karena
pada hari itu, seluruh kawasan
GBK dan sekitarnya dipastikan
macet oleh 200 ribu orang dan
sekitar 4.000 bus yang mengangkut massa partai.
“Bagi kami, ini acara terbesar
pertama kali dalam sejarah,
tetapi sekaligus saya menyampaikan permohonan maaf ke
warga DKI Jakarta karena pada
23 Februari 2014, menjelang
pukul 12.00 sampai sore dipastikan mengalami kemacetan
terutama di GBK dan daerah
sekitar,” tuturnya. (X-5)
hillarius
@mediaindonesia.com
“Karena namanya belum ada
dalam UU, nanti saya
dipersoalkan lagi.”
Gamawan Fauzi
Menteri Dalam Negeri
MI/ANGGA YUNIAR
PERSIAPAN APEL SIAGA NASDEM: Pekerja, kemarin, mempersiapkan papan petunjuk untuk Apel Siaga Perubahan
Partai NasDem yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Apel menurut rencana digelar pada
Minggu, 23 Februari 2014, untuk melantik Dewan Pimpinan Ranting tingkat kelurahan se-Indonesia.
Pileg dan Pilgub Lampung
Dilaksanakan Serentak
SETELAH dilanda ketidakpastian,
Komisi Pemilihan Umum (KPU)
menetapkan pemilihan gubernur
(pilgub) Lampung dan pemilihan
legislatif akan dilangsungkan secara bersamaan.
Pilgub Lampung yang seharusnya dilangsungkan pada 2013
terpaksa diundur pada 2014
karena faktor anggaran untuk
pemilu kada yang baru pada
saat ini.
“Sebenarnya tahun kemarin
sudah didesain pemilunya seperti apa. Namun karena anggaran belum turun, jadi ditunda,”
ujar komisioner KPU Hadar Hafis
Gumay di Kantor KPU, Jakarta,
kemarin.
Menurut dia, pilihan dilakukan
bersamaan karena waktu yang
terlalu dekat dengan pemilihan
legislatif. Menurut Hadar, akan
aneh jika pemilu kada yang sudah direncanakan dilakukan
setelah pemilu legislatif. Sebab,
saat ini yang ditunggu ialah perpolitikan pencalonan legislatif.
“Nanti di TPS akan ada satu
kotak suara dari APBD untuk pemilu kada dan ada empat kotak
suara untuk pileg dari APBN,”
jelasnya.
Terkait dengan hal itu, KPU
Provinsi Lampung menyatakan
tahapan penetapan pasangan
calon gubernur dan wakil gubernur sekaligus pengundian nomor
urut dijadwalkan berlangsung
Sabtu, 22 Februari 2014.
Ko m i s i o n e r K P U P r o v i n s i
Lampung Firman Seponada, di
Bandar Lampung, kemarin, mengatakan penetapan tersebut
dilakukan KPU setempat berdasarkan hasil rapat pleno 17
Februari 2014.
“Jumat malam tim dokter akan
kerja lembur untuk merumuskan
hasil tes kesehatan dan kejiwaan
pasangan calon, dan Sabtu akan
diserahkan ke KPU, sehingga
pada sorenya bisa dilakukan penetapan calon,” kata dia pula.
Menyusul berlangsung pelaksanaan tes kesehatan dan
kejiwaan yang digelar kemarin,
K P U L a m p u n g s e c a ra r e s m i
juga mengumumkan jadwal
pemungutan suara pilgub akan
dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan pemilu legislatif 9
April 2014. (*/Ant/X-5)
Gamawan pun tidak peduli dengan tudingan Bawaslu yang menyatakan dirinya
menghambat pencairan dana mitra PPL.
Yang jelas, ungkapnya, konsep mitra PPL
itu tidak tercantum di dalam UU. “Terserah
sajalah. Kita berprasangka baik saja,”
ujarnya.
Sementara itu, mengenai usulan pencairan dana saksi partai politik, Gamawan
menyebutkan hingga saat ini pihaknya terus
melakukan pembahasan, seperti halnya
membahas dana mitra PPL dan perlindungan masyarakat (linmas).
Dia menegaskan, jika parpol tidak sepakat,
pihaknya tidak bakal merekomendasikan
tersebut.
“Kalau tidak ada lembaga yang bertanggung jawab, mempertanggungjawabkan
uang yang akan dibantu itu, saya tidak akan
merekomendasikan,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Bawaslu Muhammad menyatakan kecewa atas ketidakjelasan sikap pemerintah tentang dana Mitra
PLL. Menurut dia, Kementerian Dalam
Negeri-lah seharusnya yang menyiapkan
peraturan presiden mengenai dana mitra
PPL, bukan Bawaslu, seperti yang diminta
Mendagri.
Muhammad mengatakan pihaknya sedang
menyiapkan lembaga mitra PPL. Bawaslu
akan menggunakan program sejuta relawan
apabila mitra PPL tidak disetujui.
Dia mencurigai upaya pembatalan pemberian anggaran Mitra PPL itu disebabkan
oleh penolakan Bawaslu untuk mengelola
dana saksi parpol. (Che/Mad/X-5)
6. POLITIK & HUKUM
6
JUMAT, 21 FEBRUARI 2014
Pelaku Kejahatan
tidak Dapat Status
Saksi Pelaku
AKTOR utama pelaku kejahatan tidak bakal memperoleh status justice collaborator atau saksi pelaku.
Predikat saksi pelaku hanya
diberikan kepada aktor pendukung pelaku kejahatan
yang memberikan informasi
untuk menangkap pelaku
utama.
“Mereka pun tetap dihukum, tapi memperoleh berbagai keringanan,” kata Ketua
Lembaga Perlindungan Saksi
dan Korban (LPSK) Abdul
Haris Semendawai di Jakarta,
kemarin.
Selama ini para penegak
masih berdebat dalam
pemberian status saksi
pelaku terhadap seorang
yang beperkara.
Ia menyebutkan kriteria
tersebut bakal dimasukkan
ke perubahan Undang-Undang Perlindungan Saksi
dan Korban dengan tujuan
mengatur dengan tegas kriteria saksi pelaku agar tidak
terjadi perdebatan di antara
penegak hukum. Dengan demikian, untuk selanjutnya,
tidak ada lagi pro-kontra dalam pemberian status saksi
pelaku.
“Perlu dasar hukum yang
kuat mengenai siapa yang
bisa mendapat status juctice
collaborator ataupun siapa
yang berwenang memberikannya,” ungkap Haris.
Disebutkan, selama ini para
penegak masih berdebat dalam pemberian status saksi
pelaku terhadap seorang
yang beperkara. Baginya,
selain bukan aktor utama,
seseorang yang disebut saksi pelaku apabila memiliki
informasi signifikan yang
berguna untuk membingkai
suatu perkara. “Yang paling
penting orang ini mau ikut
bekerja sama dengan penegak hukum untuk membuka
kasus tersebut,” tegasnya.
Menurut Haris, kerja
sama tersebut berbentuk
pelaku tidak memberi keterangan berbelit-belit dan
t i d a k m e ny e m b u ny i k a n
kejahatan yang ia perbuat.
Selain itu, pelaku harus
mengembalikan kerugian
negara yang disebabkan
kejahatannya.
“Kalau mereka masih menyembunyikan, tidak mau
memberikan, itu salah satu
bentuk tidak kooperatif. Kami
tidak mau merekomendasikan status justice collaborator,” ujarnya.
Tama S Langkun, perwakilan Koalisi Perlindungan
Saksi dan Korban, menyebutkan jaminan perlindungan sesuai dengan UU
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi
dan Korban dinilai belum
memberi perlindungan cukup untuk saksi dan korban ataupun organisasi dan
kelembagaan.
Menurut peneliti dari Indonesia Corruption Watch
itu, UU yang ada memang
memiliki kelemahan dan
harus segera diperbaiki para
legislator.
“Revisi UU itu mencakup
14 pasal perubahan yang
diajukan secara khusus untuk memperkuat perlindungan terhadap saksi korban
serta kelembagaan LPSK.
Secara khusus, perubahan
ditujukan untuk penguatan
perlindungan whistleblower,
justice collaborator, dan korban pelanggaran HAM berat,
termasuk korban terorisme.”
(Che/Ant/P-4)
AKSI KAMISAN:
Jaringan Solidaritas
Korban untuk
Keadilan menggelar
aksi kamisan di depan
Istana Merdeka,
Jakarta Pusat,
kemarin. Dalam aksi
ke-342 itu mereka
kembali menuntut
penuntasan kasuskasus pelanggaran
HAM.
ANTARA/FANNY OCTAVIANUS
Isi Perppu Harus Diterapkan
Penyempurnaan kelembagaan Mahkamah
Konstitusi tidak cukup hanya revisi UU MK,
melainkan amendemen konstitusi.
AHKMAD MUSTAIN
M
ENTERI Hukum
dan HAM Amir
Syamsuddin
mengungkapkan pentingnya konsistensi
atas subtansi Perppu 1/2013
yang diundangkan DPR menjadi UU 4/2014 dalam perekrutan hakim konstitusi.
Meskipun UU tersebut sudah dibatalkan Mahkamah
Konstitusi, konsistensi atas
isi perppu tersebut menjadi
tanggung jawab moral bagi
DPR yang juga sudah menyetujuinya.
“Saya harapkan kita (pemerintah dan DPR) konsisten atas
subtansi perppu, meskipun
sudah dibatalkan MK sendiri.
Utamanya terkait rekrutmen
hakim MK. Secara moral masih
bisa dipertanggungjawabkan,
karena telah menyetujui perppu
tersebut menjadi UU,” kata Amir
saat ditemui di kantor Wakil
Presiden, Jakarta, kemarin.
Amir menjelaskan, lahirnya
perppu tersebut didasari runtuhnya kewibawaan MK, dan
memunculkan persepsi adanya politik kepentingan antara
keterkaitan parpol dan hakim
konstitusi.
Subtansi perppu tersebut,
utamanya terkait dengan rekrutmen hakim menyangkut
persyaratan untuk dapat diangkat menjadi hakim konstitusi. Disebutkan, di antaranya
tidak menjadi anggota parpol
paling singkat tujuh tahun sebelum diajukan sebagai calon
hakim konstitusi.
Dia berharap, untuk penyempurnaan kelembagaan
MK, tidak cukup hanya revisi
UU MK, melainkan amendemen konstitusi. Jika UU saja
yang direvisi, MK akan bisa
dengan mudah kembali membatalkannya jika konstitusi
belum berubah.
“Saya berharap ke depan,
ada pengawasan terhadap MK,
perlu amendemen, agar MK
tidak merasa superior.”
Kenegarawanan
Tim pakar yang dibentuk
Komisi III DPR nantinya ditugaskan untuk menguji kenegarawanan calon hakim konstitusi. Mekanisme pemilihan
hakim konstitusi diperketat,
agar bisa mengawal proses
pemilu lebih baik.
Anggota Komisi III dari Fraksi PKS Nasir Djamil menjelaskan, kenegarawanan menjadi
poin utama yang akan diuji
dari para kandidat. Menjadi
tugas berat tim pakar untuk
mencari dua hakim konstitusi negarawan untuk menggantikan Akil Mochtar yang
tersangkut kasus korupsi dan
Harjono yang akan memasuki
masa pensiun.
“Kalau syarat yang lain-lain
hampir mirip dengan seleksi
hakim lainnya. Tapi, sisi kenegarawanan yang akan didalami tim pakar nanti, porsi
terbesar untuk melihat itu.”
Anggota tim pakar ini, kata
Nasir, akan dipilih dari tokohtokoh yang sudah tidak memiliki kepentingan, tidak ikut
aktif dalam parpol, dan tidak
mencalonkan diri dalam pemilu legislatif dan pemilu
presiden kelak.
Komisi III DPR sudah mencatat sejumlah nama tokoh
dan mereka akan diminta kesediaan masing-masing untuk
bergabung dalam tim pakar.
Beberapa nama yang akan
diminta masuk tim di antaranya ialah mantan Presiden
BJ Habibie, mantan Ketua
Mahkamah Konstitusi Jimly
Asshiddiqie, mantan Menteri Hukum dan HAM Andi
Matalata, Romo Frans Magnis
Suseno, mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif,
advokat senior Adnan Buyung
Nasution, dan mantan Ketua
PBNU Hasyim Muzadi.
“Kalau para tokoh ini bersedia, tentu akan menambah
bobot seleksi,” tandas Nasir.
(Wta/P-4)
mustain
@mediaindonesia.com
Data E-KTP Digunakan Banyak Instansi
MI/SUSANTO
WISATA PENDIDIKAN: Murid sekolah dasar mengikuti kunjungan di ruang rapat paripurna MPR,
kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin. Rapat paripurna MPR yang di atap gedungnya
dikenal berbentuk kura-kura itu menjadi salah satu tujuan favorit wisata pendidikan.
KEMENTERIAN Dalam Negeri
melakukan penandatanganan
nota kesepahaman dengan
berbagai instansi dalam pemanfaatan data e-KTP (KTP
elektronik) secara maksimal.
Menteri Dalam Negeri
Gamawan Fauzi menyatakan,
KTP elektronik bisa digunakan untuk melacak teroris,
peredaran narkoba, dan aliran
dana ilegal.
Dia memaparkan, saat ini
setidaknya sudah ada 29 kementerian/instansi pemerintah yang melakukan kerja
sama dengan Kemendagri
untuk memanfaatkan KTP
elektronik. Tujuannya antara lain untuk menangkap
teroris serta untuk melacak
pihak yang dicurigai mene-
rima aliran dana ilegal.
KTP elektronik, menurut
Gamawan, sudah memiliki banyak manfaat setelah sejumlah instansi melakukan kerja
sama dengan Kemendagri dan
akan terus diperluas.
D a t a y a n g d i m i l i k i Ke mendagri untuk e-KTP saat
ini, jelas Gamawan, lebih
dari 172 juta penduduk. Data
yang ada juga dinilai perlu
untuk mengefektifkan sektor
keuangan, perbankan, dan
pertanahan.
“Ini akan terus kita kembangkan dan akan up grade
lagi karena database sudah
dimiliki pemanfaatannya untuk apa saja, misalnya, mengelompokkan berapa keluarga miskin, siapa namanya,
di mana dia tinggal, bagaimana dia keluar dari situ,
mengurangi jumlahnya kalau
sudah keluar sehingga data
itu betul-betul akurat,” jelas
Gamawan seusai penandatanganan nota kesepahaman antara Kemendagri dan berbagai
instansi dalam pemanfaatan
data KTP elektronik di kantor
Wapres, Jakarta, kemarin.
Pada kesempatan itu, Kemendagri menandatangani
kerja sama dengan sejumlah
instansi, seperti Badan Nasional Narkotika, PT Taspen
(Persero), Otoritas Jasa keuangan, Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi keuangan,
Komisi Yudisial, dan Badan
Kepegawaian Negara, yang
disaksikan Wapres Boediono.
Kepala Badan Narkotika
Nasional Anang Iskandar mengatakan KTP elektronik dapat
dimanfaatkan secara maksimal dalam mengakselerasi
program Pencegahan dan
pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkoba (P4GN).
Anang mengatakan, untuk
kasus pencucian uang hasil
kejahatan narkoba, data KTP
elektronik dapat membantu
petugas memeriksa rekening
pelaku. “Ketika diketahui data
identitas rekening itu palsu,
penyidik dapat mengajukan
permohonan pada pengadilan
negeri untuk memblokir rekening fiktif sehingga asetnya
segera dirampas negara,” tandas Anang. (Mad/P-4)
DPR Klarifikasi Surat Panitia Pemilihan
WALI Kota Surabaya Tri Rismaharini bertemu dengan
Wakil Ketua DPR RI Priyo
Budi Santoso untuk menjelaskan pengangkatan Wakil
Wali Kota Surabaya yang
dinilai menyalahi aturan.
“Saya ke ruang ini untuk
memenuhi undangan. Saya
menjelaskan dari awal sampai akhir masalah yang dihadapi,” jelas Risma setelah
bertemu Priyo di kompleks
parlemen Senayan, Jakarta,
kemarin.
Pertemuan itu dilandasi
surat dari Panitia Pemilihan
(Panlih) Wakil Wali Kota
Surabaya ke Menteri Dalam
Negeri yang ditembuskan
ke Priyo selaku Wakil Ketua
DPR yang membidangi pemerintahan dalam negeri dan
hukum.
Panitia Pemilihan Wakil
Wali Kota Surabaya Sisa Masa
Jabatan 2010-2015 meminta
Kementerian Dalam Negeri
( Ke m e n d a g r i ) m e m b a t a l kan keputusan penetapan
Wisnu Sakti Buana sebagai
Wakil Wali Kota Surabaya.
Surat keputusan Mendagri
No: 132.35-184 tanggal 7
Januari 2014 dianggap cacat
substansi dan proses penerbitan.
Permintaan itu disampaikan Panlih Wakil Wali
Kota Surabaya melalui surat
resmi yang dikirim kepada
Mendagri pada 13 Februari
2014.
Surat itu ditandatangani
panitia, yaitu Ketua Eddy
Budi Prabowo, Sekretaris
Sudirdjo, Wakil Ketua Fatkur
Rohman, dan anggota Muhammad Syaifi.
Dalam surat itu disebutkan,
tembusan surat Mendagri
perihal permintaan pengangkatan Wakil Wali Kota Surabaya sisa masa jabatan 20102015 yang ditujukan kepada
Ketua DPRD Kota Surabaya
tidak disampaikan secara
resmi, tetapi diselesaikan
di bawah tangan antara staf
Sekretariat Daerah Provinsi
Jatim dan staf Sekretariat
DPRD Kota Surabaya.
Disebutkan juga tidak
ada surat resmi dari Ketua
DPRD Kota Surabaya kepada
Gubernur Jawa Timur dan
Kemendagri, yang menyampaikan kelengkapan berkas
pemilihan Wakil Wali Kota
Surabaya, sebagai jawaban
atas surat Mendagri tentang
perihal permintaan kelengkapan berkas persyaratan
usul pengesahan pengangkatan Wakil Wali Kota Surabaya.
Dengan demikian, kelengkapan berkas itu disampaikan tidak melalui rapat
panitia pemilihan dan tanpa
sepengetahuan panlih. Pembuatan checklist persyaratan
administrasi calon Wakil
Wa l i Ko t a S u ra b ay a a t a s
nama Saifudin Zuhri dan
Wisnu Sakti Buana tidak sesuai prosedur karena dibuat
tidak dalam forum resmi
rapat Panlih Wakil Wali Kota
Surabaya.
Saat klarifikasi, semua
anggota panitia pemilihan
menyatakan tidak menge-
tahui siapa yang membuat
checklist dimaksud.
Terdapat pula kejanggalan
pembuatan checklist atas
nama Saifudin Zuhri dan
Wisnu Sakti Buana, yaitu
pada daftar yang ditandatangani tercantum tertanggal
30 Oktober 2013. Padahal,
f a k t a ny a d a f t a r t e r s e b u t
ditandatangani pada Januari
2014.
Dalam menanggapi hal
itu, Priyo mengatakan hasil
pertemuan akan menjadi
rujukan untuk Komisi II DPR.
Nantinya hasil pertemuan
dengan Risma direkomendasi
kepada Komisi II untuk memanggil DPRD guna dapatkan
penjelasan.
Selain itu, Priyo mengisyaratkan kepada Kemendagri agar bertindak
cepat mengevaluasi dan
mengambil langkah penyelesaian.
“Kemendagri harus secepatnya mengevaluasi dan
mengambil langkah,” tegas
Priyo. (*/P-4)
RISMA BERTEMU
PRIYO: Wakil Ketua
DPR Priyo Budi
Santoso (kanan)
menyambut Wali
Kota Surabaya
Tri Rismaharini di
kompleks parlemen,
Senayan, Jakarta,
kemarin. Risma
memenuhi undangan
Priyo sebagai Wakil
Ketua DPR yang
membidangi masalah
politik dan hukum
untuk berkonsultasi
terkait proses
pengangkatan wakil
wali kota Surabaya.
MI/SUSANTO
7. MEGAPOLITAN
JUMAT, 21 FEBRUARI 2014
7
KOTA BEKASI
Anggota Geng Motor
Mabuk sebelum Beraksi
P
ULUHAN anggota geng
motor yang berulah
di kawasan Pondok
Gede, Kota Bekasi, mengonsumsi minuman keras sebelum melakukan kejahatan.
Aksi mereka melanggar
sejumlah pasal KUHP, yaitu
peng aniayaan, perampasan
dan perampokan.
“Motifnya ekonomi. Menyetop orang yang lewat dan
minta duit,” kata Kabid Humas
Polda Metro Jaya Komisaris
Besar Rikwanto, kemarin.
Sebanyak 11 anggota geng
motor yang terdiri dari pemuda dan remaja itu telah ditangkap petugas dan ditetapkan sebagai tersangka dan
kemudian ditahan sejak Rabu
(19/2) malam. Mereka masih
duduk di bangku sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP)
dan Atas (SLTA). Yaitu FJ alias
Bogay, 16, TA alias Jomen, 14,
VDN alias Gicun, 16, FAD, 16,
IL, 16, MI, 14, Resky Kusuma
Agung, 19, Gilbert, 27, Nurdiansyah, 19, Rendi Kusuma, 20,
dan Rio Sumantri, 18.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Heru Pranoto menambahkan, pikhaknya akan
melibatkan penyidik dari Unit
Perlindungan Perempuan dan
Anak (PPA) Polda Metro Jaya,
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan orangtua
siswa untuk mendampingi
anggota geng motor yang sebagian masih di bawah umur
dalam penyelidikan.
Sebelum ditangkap petugas,
sebanyak 30 anggota geng itu
pada Minggu (16/2) pukul
02.10 WIB berkonvoi dari
Perumahan Akasia menuju
Jalan Pasar Kecapi, Pondok
Gede. Setibanya di depan
Sekolah Dasar Negeri Jatiwarna 1, mereka merampas
sepeda motor yang tengah
dikendarai korban bernama
Arif Febrian.
Kelompok itu terus bergerak
menuju warnet D’Cornet di
Jalan Pasar Kecapi. Para pelaku
masuk dan merampas ponsel
Yono bin Wagino, penjaga
warnet. Yono berusaha melawan namun korban terluka di
punggung dan jari tangan akibat disabet senjata tajam oleh
salah seorang pelaku.
Senjata tajam
Beberapa saat kemudian
pelaku menghentikan kendaraan Kusnadi, korban lainnya. Kusnadi menderita luka
di wajah karena terkena
disiram air keras. “Kemudian
pelaku melakukan kekerasan
serupa terhadap korban lain
bernama Kristantianto yang
juga wajahnya juga disiram
air keras.’’
Kapolsek Pondok Gede
Komisaris Kunto Wibisono
mengatakan, kelompok remaja dan pemuda dari wilayah Jakarta Timur yang
melakukan aksi anarkistis
itu menamakan diri Geng
Tangky. Dari mereka petugas
menyita barang bukti kejahatan berupa satu celurit
bergagang kayu, satu pedang,
botol berisi air keras, dan
enam ponsel.
Geng Tangky bukan hanya
berulah di wilayah lain, melainkan juga kerap membuat
resah warga sekitar lokasi
yang diduga menjadi tempat
mereka berkumpul, yaitu di
Gang Tangki, Cipayung, Jakarta Timur. “Kemarin malam
(Senin, 17/2) ada rame-rame di
sini. Katanya ada yang dicaricari polisi. Anak Geng Tangky
emang udah sering ribut,” kata
pemilik salah satu toko kelontong di sekitar Gang Tangki,
saat menelusuri kawasan itu,
kemarin. (GG/AF/J-4)
JAKARTA PUSAT
200 Bangunan di Tepi Kali Sentiong Dibongkar
ANTARA/WAHYU PUTRO
ANGGARAN OPERASIONAL BUS WISATA: Dua pengunjung mencoba menaiki bus tingkat wisata di
kawasan Monas, Jakarta, kemarin. Pemprov DKI Jakarta menyiapkan anggaran sebesar Rp4,5 miliar
untuk biaya operasional dan pemeliharaan bus tingkat wisata selama satu tahun untuk menggratiskan
masyarakat yang ingin berkeliling Jakarta menggunakan bus wisata.
PEMPROV DKI
Pemprov akan Ambil Alih Proyek Monorel
SEKITAR 200 rumah di tepi
Kali Sentiong, Kebon Kosong,
Kemayoran, Jakarta Pusat
kembali dibongkar petugas.
Ditargetkan bangunan permanen dan semi permanen
yang telah ditinggalkan penghuninya itu sudah rata dengan tanah dalam pekan
ini. “Target sekitar 200 rumah yang kita bongkar agar
pengerjaannya dapat cepat
diselesaikan juga,” ujar Camat Kemayoran, Iyan Sopian
Hadi, saat mengawasi jalannya pembongkaran bangun-
an kemarin.
Menurut Iyan, kini warga yang telah direlokasi ke
Rusun Komarudin telah berjumlah 184 kepala keluarga
(KK). Dan menyusul puluhan
KK lainnya akan menyusul
direlokasi, tinggal menunggu
proses verifikasi data,” ujar
Iyan, saat mengawasi jalannya pembongkaran bangunan kemarin.
Wali Kota Jakarta Pusat,
Saefullah, yang turut mendampingi pembongkaran
bangunan mengatakan jalan
inspeksi dan normalisasi
saluran yang dilakukan memiliki manfaat besar. “Normalisasi dan pembuatan jalan
inspeksi sepanjang 750 meter
di pinggir Kali Sentiong ini
manfaatnya selain menghilangkan banjir, juga jadi
jalan,” kata Saefullah.
Di Jakarta Utara, meski
sempat diwarnai ketegangan,
penertiban terhadap 10 unit
kontrakan di bantaran Kali
Sentiong, RT 17/05, Kelurahan
Sunter Agung, Tanjung Priok
berhasil dilakukan oleh petu-
gas gabungan Satpol PP dan
Polres Jakarta Utara pada
Kamis (20/2). Sang pemilik, H
Amin, yang selama ini masih
keukeh untuk menempati
lahan milik pemerintah itu
sempat menghardik dan mengutuk pembongkaran itu.
Lurah Sunter Agung, Indria
Hilmi, mengatakan bahwa
pihaknya sudah berulang kali
mensosialisasi pindah, namun
tak diindahkan. “Sehingga
saya keluarkan Surat Perintah
Bongkar atas bangunan liar
itu,” ujar Indria. (*/SW/J-2)
TANGERANG
PEMERINTAH Provinsi DKI
Jakarta akan mengambil alih
proyek monorel dan menyerahkannya kepada PT
Trans-Jakarta, bila PT Monorail
sebagai pemenang tender tidak
punya modal.
Wakil Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama atau
Ahok mengatakan, badan
usaha milik daerah (BUMD) PT
Trans-Jakarta saat ini sedang
dibentuk oleh Pemerintah
Provinsi (Pemprov) DKI. Dengan pengalihan pengerjaan
itu, diharapkan, proyek senilai
US$1,5 miliar yang mangkrak
sejak 2007 bisa dilaksanakan.
Menurutnya, proyek transportasi light rail transit (LRT)
harus diwujudkan untuk
mengatasi kemacetan lalu lintas di Ibu Kota. “Makanya kita
akan melakukan segala cara.
Siapa pun yang mau bangun,
kita setuju. Tapi kalau enggak
selesai, saya tidak mau ganti
duitnya,” kata Ahok.
Wagub juga mengatakan,
dalam pertemuan antara pem-
prov dan PT JM, perusahaan
konsorsium itu mengaku tidak
memiliki uang untuk membangun monorel. Adapun
tiga dokumen penting, yaitu financial crossing, kajian
teknis, dan legal aspek sudah
dilengkapi oleh PT JM dan
diserahkan kepada Gubernur
Joko Widodo.
“Tiga dokumen itu sudah
ada. Sekarang persoalan duit.
Tanpa duit mustahil bisa
membangun proyek raksasa
monorel,” katanya. (Ssr/J-4)
LINTAS BERITA
BI Musnahkan Rp9,7 Miliar
Uang Palsu
Pembonceng Sepeda Motor
Tewas Terserempet Mobil
BANK Indonesia (BI) dan Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim
Polri) memusnahkan uang palsu senilai
Rp9.714.513.000, kemarin.
Pemusnahan dilakukan di kantor BI
dengan disaksikan Direktur Departemen
Pengelolaan Uang BI Lambok Antonius Siahaan dan Direktur Tindak Pidana Ekonomi
dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Arief
Sulistyanto. Pemusnahan dilaksanakan
berdasarkan Surat Penetapan Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan No 01/Pen.Mus.
Pid/2014 tentang Pemberian Izin kepada
Penyidik untuk Melakukan Pemusnaan
Benda Sitaan.
Menurut Lambok, uang rupiah palsu yang
dimusnakan itu sebanyak 135.110 lembar yang
terdiri dari pecahan Rp1.000 hingga Rp100.000.
(Wes/J-4)
SEORANG pembonceng sepeda motor, Sugi
Susanti, 27, tewas di tempat kejadian setelah
sepeda motor yang ditumpanginya terserempet
mobil di Jalan Arjuna Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, kemarin. Mobil yang menyerempet
perempuan tersebut kabur.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro
Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Ipung
Purnomo mengatakan, peristiwa itu terjadi
sekitar pukul 15.30 WIB. Korban yang tengah
pulang dari kantor itu dibonceng oleh rekan
kerjanya, Lisroni, 29, menggunakan sepeda
motor B 3185 BWT.
Menurut keterangan saksi mata, lanjut Ipung,
saat berada di Jalan Arjuna Utara sepeda motor itu diserempet mobil yang melaju dari arah
Duri Kepa menuju Mal Taman Anggrek. Akibat
peristiwa itu, korban meninggal lantaran kepalanya membentur jalan. (*/J-4)
Disita 6,5 Kg Sabu Asal China
PEREDARAN narkotika yang
melibatkan narapidana
seakan tidak pernah usai.
Polri berharap pihak rumah
tahanan dan lembaga pemasyarakatan (LP) mampu
mencegah terulangnya keterlibatan narapidana di LP.
Fakta itu kembali terulang
saat polisi mengungkap penyelundupan 6,5 kg sabu ke
Jakarta dan menahan tujuh
pelaku jaringan internasional
China-Hong Kong-Indonesia,”
kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto.
Tujuh pelaku yang ditangkap, satu di antaranya wanita. Mereka adalah SYM, HHY,
LYA, GGL, YDR, HRT, dan
ADE. “HHY dan LYA merupakan warga negara Taiwan,
sedangkan 5 pelaku lainnya,
WNI,” katanya, kemarin.
Sabu seberat 6,5 kg itu,
lanjut dia, ditaksir mencapai Rp13 miliar. Rencananya
sabu akan disuplai ke beberapa tempat hiburan di
Palangkaraya, Surabaya, dan
Bandung. Ada tiga modus penyelundupan, yakni menyembunyikan di sepatu, sistem
body pack, dan memasukkan
sabu ke dalam alat pengeras
suara. Sering narkoba itu pun
tak terdeteksi dan lolos dari
MI/ANGGA YUNIAR
JARINGAN INTERNASIONAL: Para tersangka berikut barang bukti ditunjukkan kepada wartawan saat rilis
penyelundupan sabu di Polda Metro Jaya, Jakarta, kemarin. Sabu dari jaringan bandar narkoba MalaysiaIndonesia itu berasal dari Ghuangzhou, China, yang diselundupkan para tersangka sebagai kurir.
pantauan petugas bandara.
“Sabu ini dikirim dari Malaysia melalui jalur laut ke Aceh.
Dari Aceh dibawa ke Jakarta
dengan pesawat terbang,”
ujar Direktur Narkoba Polda
Metro Jaya Kombes Nugroho
Aji.
Kasubdit II Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya AKB
Parulian Sinaga mengatakan
pengungkapan kasus itu dilakukan secara estafet.
Di Polres Metro Tangerang
dan Polres Bandara SoekarnoHatta, kemarin, dimusnahkan
11,4 kilogram sabu dan 800,5
gram heroin dengan cara
dimasukkan atau dibakar
di tabung insinerator. Di
Polres Metro Tangerang, dimusnahkan 500 kg ganja dan
100 gram sabu senilai Rp
1,35 miliar. Kapolres Metro
Tangerang Komisari Besar
Riad mengatakan, untuk barang bukti jenis ganja sebanyak 500 kg didapat dari 5
tersangka jaringan aceh. (GG/
SM/J-2)
8. PKL DI PASAR
8
JUMAT, 21 FEBRUARI 2014
Kembali
Ke Jalan
Pasar Minggu
PEDAGANG kaki lima (PKL) Pasar Minggu
mulai kembali menempati areal torotar
jalan Pasar Minggu, tempat sebelumnya
mereka berdagang. Padahal sebelumnya
mereka telah direlokasi ke dalam blok B
dan blok C Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Sekitar puluhan pedagang terlihat menempati jalan Pasar Minggu.
Rohim, 43, pedagang buah yang semula menempati salah satu blok di Pasar Minggu, setelah direlokasi terpaksa
harus kembali berjualan di depan Pasar
Minggu. Menurutnya, omzet penjualan
yang di dapatkannya menurun, berbeda
jauh selama dia masih berjualan di trotoar jalan.
Dia menuturkan sedikitnya sekitar
Rp500 ribu-Rp700 ribu omset yang didapatkannya dalam sehari. Namun, pasca
direlokasi ke dalam pasar, maka omset
penjualannya menurun drastis. “Turunnya
hampir setengah dari omzet saya sebelumnya,” terangnya.
‘‘Kewenangan menertibkan
kembali PKL Pasar Minggu
ada di tingkat kecamatan.’’
Sulistiarto
Kepala Satpol PP Jakarta Selatan
Dia mengungkapkan, alasan kembali
berdagang ke jalan karena lokasi di jalan
lebih strategis dan banyak pembeli dari
pada di dalam pasar. Menurutnya, di dalam pasar pembeli dalam satu hari tidak
sebanyak di jalan. “Kalau di jalan, dagangan kita terlihat orang yang lewat. Jadi mereka suka beli. Kalau di dalam yang beli
sedikit,” ujarnya.
Soleh, 45, pedangang lainnya di jalanan
Pasar Minggu menyatakan hal yang sama.
Menurutnya, dia dan pedagang lainnya
mengalami penurunan keuntungan pasca
direlokasi. Sehingga, memutuskan untuk
kembali berjualan di jalan. Dia menerangkan, selama belum ada penertiban dia
akan tetap berjualan kembali ditrotoar
jalan Pasar Minggu.
“Yah kita akan tetap berjualan disini,
kalau memang nanti ada penertiban. Yah
mau gimana lagi, kita kembali ke kios di
dalam pasar,” terangnya.
Sementara itu Kepala Satpol PP Jakarta
Selatan Sulistiarto mengungkapkan, sudah mengetahui keberadaan puluhan
PKL yang kembali berjualan di jalan Pasar
Minggu dan membuat kemacetan.
“Kewenangan menertibkan kembali PKL
Pasar Minggu ada ditingkat kecamatan.
Meski demikian, dia akan terus berkordinasi dan secepatnya menertibkan kembali.
Secepatnya kita akan lakukan penertiban,
saat ini sedang dilakukan kordinasi dengan Kecamatan Pasar Minggu,” terangnya. (*/J-2)
Pedagang Kompak Buka Kios
Pedagang tidak sabar menunggu pelanggan.
Sehingga sering buka tutup. Sekitar 60
pedagang pun segera dibatalkan sewanya.
VERA TRIANI
S
EPI pembeli. Itulah kesan yang muncul jika
k i t a ke B l o k G P a s a r
Tanah Abang. Kondisi
tersebut pun diamini sejumlah pedagang yang membuka
kios di sana. Meski demikian,
pe ngunjung masih akan menjumpai kumpulan pedagang
yang tetap setia menunggui
kios. Salah satunya yang terdapat di salah satu ‘gang’ di lantai
3 Blok G Pasar Tanah Abang.
“Di sini kita namakan Los Anggrek. Ada delapan los yang sepakat dan kompak buka semua,”
ujar Yoga Pratama, 28, satusatunya pedagang laki-laki yang
tergabung dalam Los Anggrek.
Deretan kios berada di los bernomor B 07-10 dan B 28-31 di lantai paling atas yang terkenal sepi
pengunjung itu. Buat menarik
perhatian, para pedagang menggantung papan bertuliskan ‘Gang
Anggrek Serba Murah’ untuk
menarik perhatian pengunjung.
Mereka saling menyemangati
agar tetap bertahan berjualan
meski rezeki hampir tak lagi
menghampiri.
“Padahal dulu enggak saling
kenal, kebetulan ketemu di sini
jadi kompak aja. Kita berjuang
sekuat tenaga buka kios, masih
optimistis kalo nanti akan ramai
pembeli,” jelas pria yang telah
10 tahun berdagang di Tanah
Abang itu.
Pedagang pakaian muslim di
sana, Rita, 42, mengungkapkan
sebenarnya dirinya serbasalah
membuka kios di sana. “Maju
enggak bisa, mau mundur juga
enggak bisa, serbasalah. Ya sudah
jalanin aja,” tutur Rita.
Untuk itu ia akhirnya menyiasati dengan melakukan pekerjaan sampingan seperti memayet bahan pakaian sambil tetap
menunggui kiosnya. Langkah itu
pun juga diikuti beberapa rekan
pedagang di los tersebut. “Saking sepinya, jadi suka bengong.
Makanya saya iseng-iseng mayet
sambil nungguin kios, tementemen pun akhirnya ada juga
ikutan mayet baju atau mencari
kesibukan lain sambil menunggui
kios,” tutup Rita.
Kurang sabar
Mengenai pasar yang sepi pembeli, Kepala Pasar Blok G Pasar
Tanah Abang, Warimin, menyatakan pedagang kerap mengeluh
bahkan sampai berani meninggalkan kios. Sebagian merupakan
pedagang yang tidak sabar dan
kurang kreatif. “Kalian bisa lihat
sendiri secara gamblang, usahausaha sudah kita lakukan. Artinya kalau pedagang merasa sepi,
itu karena mereka yang kurang
bersabar dan tidak kreatif,” ujar
Warimin.
Pihaknya pun sebenarnya
mengizinkan para pedagang berjualan di lokasi lain asalkan tetap
rutin membuka kios di tempat
sesuai nomor undian.
“Ada yang memang jualan di
tempat lain, ya enggak apa-apa
kita persilakan asal tetap konsisten membuka kios di sini,” kata
Warimin.
Lebih lanjut lagi, pihaknya tidak
akan menoleransi para pedagang
yang hanya membuka kios dalam
waktu singkat tanpa usaha serius
berjualan di Blok G. Ia pun setuju
jika nantinya pedagang tersebut
tidak akan diizinkan kembali berdagang di tempat yang sama. “Kalau yang kucing-kucingan artinya
kan enggak bertanggung jawab,
cuma buka 2 jam, terus tutup.
Itu yang kita tanda-tandain. Sekarang saya ikuti petunjuk. Saya
pribadi setuju kalau yang sudah
dibatalkan tidak dikasih masuk
dan berdagang lagi nantinya,”
ungkap Warimin.
Kini, berdasarkan data, di Blok
G Pasar Tanah Abang telah ada
sekitar 60 pedagang yang status
sewanya segera dibatalkan.
“Segera kita akan batalkan hak
sewa kios 60 orang. Jadi, sekarang
tinggal 815 yang masih buka.
Tahap berikutnya apabila ada
yang bandel lagi, kita akan kasih
surat peringatan juga,” tegas
Warimin.
triani@mediaindonesia.com
9. OPINI
JUMAT, 21 FEBRUARI 2014
kuat melibatkan banyak orang
penting di negeri ini. Dengan
keterlibatan figur sentral tersebut, bukan tidak mungkin
terjadi perang ‘penyulapan’
kepentingan yang berujung
saling memengaruhi, me-
fer’ yang seolah-olah sebagai
bagian dari ‘kegentingan yang
memaksa’.
Untuk memahami kasus itu
dan sepak terjang politisi yang
diniscayakan diwarnai penyulap itu, rasanya kita perlu
mengenal dan memahami sosok penyulap. Sebut saja David
Copperfield. Dia bisa membuat
penonton tersihir saat menyaksikan gerak cepatnya yang
bisa menghasilkan perubahan-perubahan fantastiknya.
Padahal, esensinya hanyalah
‘menipu atau membohongi’
mata penonton.
Di negeri ini, manusia-manusia sejenis Copperfield sangatlah ba-
naklukkan, atau mewujudkan
dividen politik dan ekonomi.
Dalam ranah itulah bisa
terjadi agregasi diri dan kelompok elitis mengadopsi serta
memobilisasi gaya pesulap.
Kelompok itu merancang dan
menggerakkan tangan-tangan
pintar mereka untuk menciptakan ‘atmosfer’ yang bisa terbaca oleh publik atau bahkan
kelompok ahli sebagai ‘atmos-
nyak,
bahkan
nyaris mudah ditemui
di sejumlah instansi, mulai lembaga tinggi negara
hingga lembaga paling rendah sekalipun.
Pesulap-pesulap ‘produk’
negeri ini mampu menciptakan iklim yang mengakibatkan orang lain bertekuk lutut,
menjadi layaknya orang-orang
kehilangan kecerdasan intelektual dan moralnya, yang tidak
bisa memprotes dan bahkan
ikut larut dalam buaiannya.
Dari institusi yang semula diharapkan masyarakat sebagai
sandaran pencari keadilan,
akhirnya terperosok sebagai
institusi yang menghadirkan
republic of horror (Sulistyono,
Negara Hukum
tanpa KPK
Bambang Satriya
Guru besar Stiekma dan UIN Malang
B
AGAIMANA seandainya Indonesia yang
beridentitas sebagai
negara hukum ini
tanpa Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK)? Atau, apakah
KPK masih diperlukan bagi
keberlanjutan konstruksi Indonesia sebagai negara hukum?
KPK sejatinya merupakan
salah satu karakter Indonesia
sebagai negara hukum. Pasalnya, apa yang diperankan KPK
telah membuat wajah Indonesia lebih mengilat. Indonesia
yang semula dikenal sebagai
rimba basahnya para koruptor
lambat laun bergeser menjadi
jagat menakutkan seiring dengan peran KPK yang gigih
menggelar peperangan.
Kinerja KPK telah mendapatkan apresiasi publik
luar biasa, khususnya dalam
pengungkapan sejumlah kasus korupsi. Yakni, sejumlah penangkapan terhadap
kalangan elite yang diduga
terlibat penyalahgunaan uang
negara. Sekarang, KPK terancam digembosi seiring dengan
gencarnya upaya pemerintah
membarui KUHP-KUHAP. Dalam kandungan kedua produk
itu, dinilai ada substansi yang
bermaksud memarginalisasikan dan mendegradasi peran
strategis KPK. Begitu seriusnya
ancaman terhadap peran KPK
sampai Ketua KPK Abraham
Samad mengirimkan surat
kepada Presiden, yang berisi
permohonan penundaan revisi
KUHP-KUHAP.
Keberanian pihak-pihak
tertentu dalam proyek eksperimentasi politik pembaruan
hukum yang bersentuhan dengan peran KPK, idealnya, disadari secara cerdas oleh KPK
sendiri bahwa sepanjang KPK
terus menggeliat memasuki
lorong-lorong koruptor, ujian
terhadap dirinya tidak akan
pernah berhenti.
Selain itu, KPK perlu mencerdaskan diri bahwa masih ada
prinsip konstitusionalisme
yang selama ini digunakan sebagai tema oleh publik bahwa
dirinya belum benar-benar
menjadi nyawa kinerjanya. Sebagai contoh, meskipun secara
yuridis tidak ada larangan
memeriksa seseorang pejabat tinggi di kantor
wapres, apa yang
dilakukan KPK
tetaplah
sebagai
bentuk
pelangg a ra n
terhadap spirit
konstitusi,
yang sejatinya menganut prinsip equality before
the law.
Belum
meyakinkan
Itulah di antaranya yang
membuat publik masih belum
yakin atau meragukan kinerja
KPK akan bisa benar-benar
tuntas mendekonstruksi siapa
saja yang terlibat Century gate
sampai ke akar-akarnya.
Ada survei yang dilakukan
Lembaga Kajian Antikorupsi
(LKAK) tentang persepsi publik
terhadap kinerja KPK dengan
‘korupsi gurita’, di antaranya
kasus Century yang menyebut
sepanjang KPK tetap tidak
D
EMI ketertiban, hidup
bermasyarakat memerlukan berbagai
aturan. Sebagian
terangkum dalam hukum formal yang pelaksanaannya
dilakukan lembaga-lembaga
negara. Banyak lainnya tumbuh dari keyakinan moral
masyarakat; mana yang dianggap baik, mana yang buruk.
Semua itu diekspresikan dalam kebiasaan dan konvensi
sosial. Berbeda dengan hukum
formal, pelanggaran terhadap
kebiasaan atau konvensi moral
tidak dianggap melanggar hukum; dengan demikian tidak
dikenai tindakan hukum. Dalam hal pelanggaran konvensi
moral, masyarakatlah yang
menghakimi.
Aturan moral bisa berbeda
dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Hal-hal yang
ditabukan di suatu masyarakat dianggap biasa di masyarakat lain. Namun, ada yang
disepakati secara universal,
misalnya berbagai bentuk
ketidakjujuran, pelanggaran
kehormatan, keserakahan,
dan pengabaian hak asasi
manusia (HAM). Itu terjadi bukan hanya antarindividu atau
PARTISIPASI OPINI
bisa menghilangkan sikap
ewuh pakewuh saat dihadapkan dengan perkara korupsi
elitis, kinerja KPK belum layak
ditempatkan sebagai kinerja
bernyawakan konstitusi.
Persepsi publik itu mengindikasikan kumpulan orang
penting yang bermasalah secara yuridis dalam kasus
korupsi merupakan
penyakit mendasar
yang berpotensi
menyulitkan
kinerja
KPK,
termasuk dalam kasus Century. ‘Orang penting’ dianggapnya merupakan kekuatan menakutkan yang bisa
menghitamputihkan realitas
dan objektivitas korupsi. Ketakutan itu seiring dengan kasus
Bank Century yang diduga
9
2012).
Jangankan mengkritik dan
mengawasi gerak-gerik para
pesulap itu, mempertanyakan
kepiawaian aksinya saja komunitas penonton itu tidak berani.
Kalau mempertanyakan untuk
meminta kejelasan secara
transparan larinya dana Bank
Century, bagaimana mungkin
mereka bisa mengawasi secara cerdas realitas atraksi
para pesulap itu? Mereka
itu bisa melakukan mark-up,
menggerogoti APBD dan APBN,
menitipkan pos fiktif dalam
RAPBD, meminta fee dalam setiap transaksi, menjarah dana
reboisasi, menyalahalamatkan
dana bencana
alam, menyalahalamatkan
dana nasabah, dan
menyulap
sumbersumber
keuangan
n e g a r a
(rakyat) atau
kekayaan
publik supaya
bisa berpindah
ke dalam kantong
mereka sendiri atau
kantong kekuatan politik tertentu..
Mereka itu seperti gurita
yang terus menjalar, meraksasa, dan mengepakkan sayap-sayap untuk menyulap
kekayaan negara menjadi kekayaan pribadi. Mereka menjadi kekuatan terorganisasi
yang bergerak bebas seperti
tanpa ada kekuatan lain yang
mengontrol.
Dalam kasus itu, jika komunitas elitis yang posisinya
sudah mengandung amanat
mengontrol atau mengawasi
kinerja lembaga-lembaga strategis negara atau melapisi
pemerintahan supaya dijalankan secara benar, tetapi justru
terjerumus dalam perbuatan
bercorak memeriahkan atraksi
sulap atas kekayaan negara,
mustahil rakyat negeri ini menaruh kredibilitas utamanya
kepada mereka. Mentalitas
diam elemen yudisial, katakanlah unsur KPK, yang menjatuhkan opsi memihak elitis
eksekutif atau siapa saja yang
terlibat kasus Bank Century
Moralitas Masyarakat
antarlembaga; bahkan bisa
antarnegara. Sering kali terjadi
gesekan atau salah pengertian
antarnegara karena ada kelompok masyarakat yang tidak
menaati aturan moral.
Sebagai contoh; kasus imigran gelap yang membuat
repot hubungan AustraliaIndonesia belum lama ini.
Rasanya bukan karena pihakpihak yang bersangkutan tidak
menyadari bahwa telah terjadi
pelanggaran moral. Masyarakat masing-masing pun tahu.
Namun, berbagai rencana
mengatasi masalah-masalah
seperti ini lewat pakta, konferensi dan semacamnya, yang
bersifat nasional maupun internasional, tidak selalu mampu memecahkan persoalan.
Ini dilema. Problem moralitas
masyarakat menjadi problem
dunia yang meminta perhatian
dan penyelesaian bersama.
Hukum dan problem
moralitas
Akhir-akhir ini ramai diwa-
canakan kemerosotan moral
bangsa. Betapa tidak? Tiap
hari kita mengikuti berita tentang elite dari dunia politik,
birokrasi, bahkan penegak
hukum dengan gegabah melakukan pelanggaran hukum.
Sudah pasti yang lain-lain
merasa tertipu oleh ketidakjujuran mereka. Padahal, tokohtokoh itu seharusnya memberi
teladan. Yang mereka tunjukkan, mengutip seorang pakar
dalam suatu talk show Metro
TV, mereka bukan leaders,
melainkan dealers.
Perbuatan mereka berimbas pada perilaku masyarakat
umum. Gotong royong satu
hati yang merupakan tradisi
dalam masa revolusi tidak banyak tampak. Memang lain
zaman, lain tuntutan. Sekarang pragmatisme cenderung
mendorong orang bersikap
egosentris. Ada kesan, sedang
terjadi lomba kesewenangan,
keserakahan, dan kemewahan di kalangan elite yang
pastinya menyakiti hati rakyat
menyadari perlunya mengubah undang-undang lama
sebelum terjadi protes atau
keributan. Kasus presidential
threshold, ambang batas pencalonan presiden, contohnya.
Sebenarnya DPR-lah yang
diharapkan mengikuti perkembangan/perubahan yang
terjadi dalam moralitas masyarakat agar kasus hukum
yang menghebohkan itu bisa
dihindari.
DOK-PRIBADI
Toeti Prahas Adhitama
Anggota Dewan Redaksi
Media Group
banyak.
Dalam masyarakat seluas
dan sekompleks ini, sikap dan
keyakinan moral memang
sangat heterogen, bergantung pada kepentingan dan
kelas masing-masing. Dalam
kaitan ini, hukum formal diharapkan teliti mengikuti perkembangan dan perubahan
moralitas masyarakat. Jangan
sampai hukum formal tidak
Kepedulian dan moralitas
Namun, ramainya kritik
oleh masyarakat sebenarnya
membuktikan bahwa banyak
di antara kita, bahkan mayoritasnya, masih punya nurani.
Misalnya, berbagai bencana
alam yang meledak di banyak
tempat telah membangkitkan kesadaran berbagi rasa
dan berupaya bersama untuk mengurangi dampaknya.
Antarwarga sendiri masih
ada rasa saling menghormati
dan menghargai. Orang-orang
yang menonjol berjasa bagi
masyarakat diberi penghargaan oleh warga secara individu atau lewat organisasi
dan/atau gerakan masyarakat.
Lembaga-lembaga swasta pun
sebenarnya bisa memulai
kebiasaan memberi penghargaan kepada warganya
atau orang luar atas jasa atau
pencapaian yang bermanfaat
bagi kemaslahatan bersama.
Tindakan seperti ini memberi
keteladanan tentang sikap
menghargai dan menghormati.
Sekadar contoh, dalam konvensi Serikat Perusahaan Pers
(SPS) dan peringatan Hari
Pers Nasional di Bengkulu,
6-9 Februari, lebih dari 150
penerbitan berupa koran, majalah, dan tabloid mendapat
penghargaan. SPS menghargai pencapaian anggota-anggotanya yang telah memberi
pencerahan/hiburan kepada
publik. Begitu pula Chairman
of Media Group dan politikus
Surya Paloh belum lama ini
mendapat penghargaan dari
layak dikatakan kalah oleh
kepiawaian Copperfield.
Lestarikan tradisi
KPK yang mendapatkan kepercayaan menyelidiki, mengawasi, dan menindak juga
tidak steril dari kemungkinan
keterjeratan menjadi korban
segmentasi praktik penyulapan yang menghegemoninya
dari Copperfield. Bahkan pilarpilar KPK itu bisa saja dengan
mudah dikondisikan menjadi
‘anak-anak didik’ yang manis,
yang patuh, terpesona, dan
terbius sehingga mengikuti
jejak pesulap.
Akhirnya, KPK ikut menambah deretan sebagai pesulappesulap gaya baru dan bukan sebagai pengawal dan
pengimplementasi tegaknya
hukum. KPK memang tetap
bisa menunjukkan peran sebagai pemberantas koruptor,
tetapi di sisi lain KPK juga
diberi stigma oleh publik sebagai institusi yang beraninya
pada koruptor kecil.
Kumpulan pesulap yang
melahirkan ‘sistem’ dan kultur
berpenyakitan di negeri ini
merupakan komunitas pesulap kenamaan dari lingkaran
pejabat yang mentalitas korupsi mereka sudah memasuki
ranah stadium kleptomania
akut. Kumpulan pesulap itu
bahkan terus-menerus mengalami regenerasi. Pasalnya,
kekuatan strategis di atas mereka atau komunitas yang lebih tua justru menjadikannya
sebagai ‘mesin kader’ yang
melestarikan tradisi dengan
berbagai cara. Mereka bukan
hanya sulit diperangi, apalagi
ditaklukkan, melainkan juga
berani terang-terangan mengajak perang kepada setiap
segmen bangsa yang mencoba
mengawasi, menyelidiki, dan
menjaring diri mereka.
Pesulap kenamaan itu juga
dimungkinkan terus menebar
jala dan mendesain republic of
horror kepada setiap gerakan
taktis atau ‘jihad suci’ penegakan hukum yang diimplementasikan KPK. Mereka juga
coba menciptakan kondisi menakutkan supaya komunitas
elite yang bermaksud bicara
lantang bisa terperangkap
dalam pepatah tong kosong
nyaring bunyinya.
majalah Men’s Obsession yang
menyebutnya sebagai tokoh
inspiratif dalam kebebasan
pers, demokrasi, dan restorasi
Indonesia. Besok malam, Andy
Noya akan merayakan HUT
ke-8 pemberian penghargaan
kepada heroes pilihannya.
Kata Andy, “Mereka itu pahlawan dan pejuang kehidupan
yang dengan keterbatasannya
mampu mengubah masyarakat lingkungannya menjadi
lebih baik. Mereka bekerja
dalam kesunyian, jauh dari
riuh rendah publikasi.”
Penghargaan dari dan untuk sesama warga seperti yang
dicontohkan itu memberi
harapan untuk kebangkitan
moralitas masyarakat. Faktanya segenap warga masyarakat berhak dan berkewajiban
menunjukkan kepedulian.
What is life without love. Betapa gersangnya hidup tanpa
kepedulian. Bila sikap dan perilaku ideal ini makin menyebar dan terus meningkat, kita
memiliki harapan kejayaan
yang lebih besar akan tumbuh
berkat moralitas masyarakat; didampingi hukum yang
dipatuhi dan terus terjaga
penegakannya.
Kirimkan ke email: opini@mediaindonesia.com atau opinimi@yahoo.com atau fax: (021) 5812105, (Maksimal 6.000 karakter tanpa spasi. Sertakan nama, alamat lengkap, nomor telepon, foto kopi KTP, nomor rekening, dan NPWP)
Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm)
Direktur Utama: Lestari Moerdijat
Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kansong
Dewan Redaksi Media Group: Saur M. Hutabarat (Ketua),
Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Suryopratomo, Toeti P. Adhitama, Usman Kansong
Redaktur Senior: Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Laurens Tato
Kepala Divisi Pemberitaan: Abdul Kohar
Kepala Divisi Content Enrichment: Teguh Nirwahyudi
Kepala Divisi Artistik & Foto: Hariyanto
Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Ade Alawi, Haryo Prasetyo, Jaka Budisantosa, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing,
Tjahyo Utomo
Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto
Redaktur: Agus Mulyawan, Ahmad Punto, Anton Kustedja, Aries
Wijaksena, Cri Qanon Ria Dewi, Denny Parsaulian Sinaga, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Hapsoro Poetro, Ida Farida, Iis Zatnika,
Irana Shalindra, Jerome E. Wirawan, M. Soleh, Mathias S. Brahmana,
Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Santhy M. Sibarani, Soelistijono,
Sitria Hamid, Wendy Mehari Utami, Widhoroso, Windy Dyah Indriantari
Staf Redaksi: Adam Dwi Putra, Agung Wibowo, Ahmad Maulana,
Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Anshar Dwi Wibowo, Arief Hulwan Muzayyin, Asep Toha, Asni Harismi, Bintang Krisanti, Cornelius Eko, Daniel Wesly Rudolf, Deri Dahuri, Dian Palupi, Dika Dania
Kardi, Dinny Mutiah, Dwi Tupani Gunarwati, Emir Chairullah, Eni
Kartinah, Fardiansah Noor, Gayatri Suroyo, Ghani Nurcahyadi, Gino
F. Hadi, Hafizd Mukti Ahmad, Heni Rahayu, Heryadi, Hillarius U.
Gani, Iwan Kurniawan, Jajang Sumantri, Jonggi Pangihutan M, Mohamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nurulia Juwita, Panca Syurkani, Permana Pandega Jaya, Raja Suhud V.H.M, Ramdani, Rommy Pujianto,
Rudy Polycarpus, Sabam Sinaga, Selamat Saragih, Sidik Pramono,
Siswantini Suryandari, Siska Nurifah, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman
Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Thalatie Yani, Usman Iskandar, Zubaedah Hanum
Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor) Eriez M. Rizal (Bandung);
Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri
Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palem-
bang); Parulian Manulang (Padang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya)
METROTVNEWS.COM
News: Khudori
Redaksi: Agus Triwibowo, Asnawi Khaddaf, Basuki Eka P, Deni
Fauzan, Edwin Tirani, Henri Salomo, Irvan Sihombing, Laila B, Rizky
Yanuardi, Sjaichul, Wily Haryono, Wisnu AS, Retno Hemawati,
Nurtjahyadi, Afwan A, Andrie, Donny Andhika, Fario Untung, Prita
Daneswari, Rita Ayuningtyas, Torie Natallova
DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING)
Kepala Divisi: Budiana Indrastuti
Asisten Kepala Divisi: Mochamad Anwar Surahman, Victor JP
Nababan
Redaktur: Agus Wahyu Kristianto, Lintang Rowe, Sri Purwandhari
CONTENT ENRICHMENT
Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S, Gurit Adi Suryo
Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Aam Firdaus, Adang
Iskandar, Henry Bachtiar, Ni Nyoman Dwi Astarini, Riko Alfonso,
Suprianto
ARTISTIK
Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas
Redaktur: Annette Natalia, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo,
Marjuki, Prayogi, Ruddy Pata Areadi
Staf Redaksi: Ali Firdaus, Ami Luhur, Ananto Prabowo, Andi
Nursandi, Bayu Aditya Ramadhani, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo
Hendro, Budi Setyo Widodo, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma
Soleh, Endang Mawardi, Fredy Wijaya, Gugun Permana, Hari Syahriar, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, M. Rusli, Muhamad
Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Novi Hernando, Nurkania
Ismono, Putra Adji, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Tutik Sunarsih,
Warta Santosi
Olah Foto: Saut Budiman Marpaung, Sutarman
PENGEMBANGAN BISNIS
Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri
Kepala Divisi Special Project & Partnership: Andreas Sujiyono
Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R
Asisten Kepala Divisi Iklan: Wendy Rizanto
Perwakilan Bandung: Aji Sukaryo (022) 4210500; Surabaya:
Tri Febrianto (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274)
523167.
Telepon/Fax Layanan Pembaca: (021) 5821303, Telepon/
Fax Iklan: (021) 5812107, 5812113, Telepon Sirkulasi: (021)
5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Percetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp67.000 per bulan
(Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank:
a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman
Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035306-5014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama,
Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi:
Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan,
Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088
(Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) e-mail: redaksi@
mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta,
ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia.com,
DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS
DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN