2. Tujuan Pengendalian serangga hama hutan
• Untuk mencegah atau mengurangi kerusakan
yang terjadi pada tanaman hutan atau hasil
hutan
• Dapat dicapai ► pengaturan populasi
serangga
↓
teknik silvikultur
3. Kerusakan yang disebabkan oleh serangga hama
↓
-pada semua tumbuhan penyusun hutan
-pada semua tingkat pertumbuhan dan organ
tumbuhan (akar, batang, daun, buah dan biji)
Besarnya kerusakan yang terjadi ditentukan oleh :
1. Jumlah serangga hama
2. Cara serangga merusak
3. Bagian tanaman dan tingkat pertumbuhan
tanaman
4. Luas bagian hutan yang dirusak
4. Bentuk kerusakan yang terjadi banyak
ditentukan oleh:
• Tipe alat mulut
• Kebiasaan hidup serangga penyebab
Penyebab status serangga dari non hama ►
hama adalah karena keseimbangan ekosistem
terganggu, contoh : pembangunan HTI
menyebabkan serangga yg populasinya
terbatas menjadi meledak. ???
5. Bentuk kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh
serangga hama pada pohon atau tegakan hutan dapat
dibagi:
• Kerusakan langsung
1. Mematikan pohon
2. Merusak sebagian dari pohon
3. Menurunkan pertumbuhan pohon/tegakan
4. Merusak biji dan buah
• Kerusakan Tidak langsung
1. Mengubah suksesi atau komposisi tegakan
2. Menurunkan umur tegakan
3. Mengurangi nilai keindahan
4. Membawa penyakit
6. EKOLOGI SERANGGA HAMA
Sebagai organisme serangga hama dapat dipandang
sesuai penjenjangan aras ekologi, yaitu :
1. Sebagai individu yg secara genetik unik, yg berusaha
mempertahankan hidup
2. Sebagai populasi spesies tertentu yang berbiak
bersama (interbreed) dan menempati lokasi yang
sama
3. Sebagai bagian dari komunitas yang terdiri dari
berbagai jenis organisme yang hidup bersama pada
suatu tempat, saling memakan dan berkompetisi
utk makanan dan habitat
7. 4. Sebagai bagian dari ekosistem setempat
dalam interaksinya dengan lingkungan fisik
5. Sebagai bagian biosfir yang merupakan
keseluruhan biomassa organisme di muka
bumi dan lingkungan abiotik yang
menopangnya.
8. Perkembangan jumlah serangga ditentukan oleh
faktor-faktor sbb :
• Faktor BIOTIK
1. Daya reproduksi dan daya sintas (survival) dari serangga
Daya Reproduksi adalah “kemampuan berbiak menghasilkan
keturunan dari setiap ekor serangga betina dewasa di dalam
periode waktu tertentu dalam keadaan kondisi sekeliling
yang selalu optimum
Faktor-faktor yang menentukan daya reproduksi ▶ sifat
serangga :
a. Keperidian
b. Lama siklus hidup
c. Sex ratio
d. Ada tidaknya poliembrioni
9. Daya sintas :
adalah kemampuan serangga untuk dapat tetap bertahan
hidup pada keadaan yang ada
Daya sintas ditentukan oleh beberapa faktor :
1. Daya Reseptif
2. Mobilitas
3. Daya memencar
4. Daya kompensasi
5. Daya Adaptasi
10. 2.Kuantitas dan kualitas pakan
3. Ada tidaknya parasit dan predator
• Faktor FISIK
↓
Suhu,sinar, hujan, kelembaban dan angin
↓
Menentukan keadaan cuaca atau iklim
Faktor Fisik → kematian atau timbulnya
epidemi suatu serangga
12. Ordo-ordo penting dalam Hama Hutan
Ordo Metamorfosis Tipe mulut Contoh
Orthoptera Tidak sempurna Penggigit/
pengunyah
(chewing)
belalang
Coleoptera Sempurna chewing Kumbang
penggerek batang
sengon
Lepidoptera Sempurna Chewing (larva)
Sucking (dewasa)
Ulat pemakan
daun
Hymenoptera Sempurna Penggigit-pengisap Pemakan daun
tusam
Hemiptera Tidak sempurna Penusuk-penghisap Helopeltis
theivora pada
akasia
Homoptera Tidak sempurna Penusuk-penghisap Lawana candida
pada dipterokarp
Isoptera Tidak sempurna Penggigit- Rayap,
16. Penggolongan serangga berdasarkan bagian pohon
yang diserang :
1. Serangga perusak daun atau penggundul pohon (defoliating
insect), Ordo: Lepidoptera, Hymenoptera (larva)
2. Serangga penggerek kulit (inner-bark boring insect), Ordo :
Coleoptera (dewasa)
3. Serangga penggerek batang pohon dan kayu (wood-boring
insect) Ordo : Coleoptera (larva dan dewasa)
4. Serangga penghisap cairan pohon (sap-sucking insect), Ordo
: Homoptera, Hemiptera (larva dan dewasa)
5. Serangga penggerek kuncup dan ranting (bud and twig-
boring insect), Ordo : Lepidoptera dan Diptera (larva)
6. Serangga perusak anakan (seedling insect),
Ordo Orthoptera (nimfa dan dewasa), Lepidoptera (larva)
7. Serangga perusak akar (root insect)
Ordo : Coleoptera (larva)
17. Pengendalian Serangga
Apa artinya?
Bagaimana caranya?
• Secara SILVIKULTUR
1. Mengatur komposisi tegakan (hutan campuran)
2. Mengatur kerapatan tegakan
3. Mengatur kesehatan pohon
4. Mengatur umur tegakan
5. Menanam jenis pohon yang tahan
18. • Secara FISIK-MEKANIK
Pengendalian fisik :
1. Mengubah suhu
2. Mengubah kadar air
3. Mengubah cahaya
Pengendalian mekanik :
1. Merusak habitat serangga hama
2. Memasang perangkap
3. Mematikan dengan tangan/alat
4. Memagari tanaman
5. Menangkap dengan pengisap
19. • Secara HAYATI (biologi)
ialah pengaturan kepadatan populasi
organisme oleh musuh-musuh alaminya,
hingga tingkat kepadatan rata-rata organisme
tersebut lebih rendah dibandingkan dengan
yang tidak diatur oleh musuh alaminya.
Musuh alami serangga :
Kelompok serangga predator, parasitoid,
patogen serangga (jamur, bakteri, virus,
nematoda) dan predator vertebrata (mamalia,
burung, amfibi, ikan)
20. • Menggunakan PERATURAN PERUNDANGAN
• Pengendalian secara GENETIK
▶Menggunakan jantan mandul
• Pengendalian KIMIAWI DENGAN INSEKTISIDA
Dapat dilakukan dengan :
1. Pencelupan (dipping)
2. Penyemprotan (spraying)
3. Pengabutan (fogging)
4. Pengasapan (fumigation)
5. Penghembusan (dusting)
6. Pengumpanan (baiting)
Keberhasilan pengendalian kimiawi tergantung:
Pemilihan jenis insektisida, formulasi dan alatnya serta waktu
aplikasi (timing)
21. • Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) /Integrated
Pest Management
biological control vs natural control
Sifat-sifat Dasar PHT
1. Berdasarkan prinsip-prinsip ekologi
2. Merupakan kombinasi dari beberapa taktik/cara
3. Ditujukan untuk mengurangi ancaman dan
kerugian sampai pada batas toleransi ekonomi
dan sosial
4. Merupakan bagian dari pengelolaan sumber
daya secara luas
22. SERANGGA HAMA HUTAN POTENSIAL
DI INDONESIA
• Hama Akar
- Rayap menyerangan akar akasia dan tusam
- Bbrp jenis coleoptera merusak perakaran pancang (sapling) sengon
• Hama Batang
- Penggerek batang Xystrocera festiva menyerang sengon
- Neotermes tectonae (inger-inger menyerang jati)
• Hama di Persemaian
- Helopeltis sp menyerang semai eukaliptus
- Tungau merah (Tetranychus sp.) menyerang semai jati
- Kutu putih (Ferrisia sp.) menyerang stek pucuk jati
• Hama Biji
- Kumbang penggerek (Namophyes shorea dan Alcidodes dipterocarp)
menyerang biji dipterokarp ►kerusakan biji 40-90%
• Hama Daun
- Ulat kantong (Pteroma plagiophlepis) ► polifag
- Helopeltis spp menyerang akasia
- Ulat Calliteara ceroides leaf miner pada dipterokarp